PENGARUH JUMLAH KREDIT YANG DIBERIKAN ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of PENGARUH JUMLAH KREDIT YANG DIBERIKAN ...
PENGARUH JUMLAH KREDIT YANG DIBERIKAN
TERHADAP LABA BERSIH PADA PT BANK
PEMBANGUNAN DAERAH JAWA
BARAT DAN BANTEN, Tbk
TUGAS AKHIR
Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan
Pendidkan Program Diploma 3
Oleh :
SAULINA RUMAHORBO NIM 1605072021
PROGRAM STUDI PERBANKAN DAN KEUANGAN
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2019
ABSTRAK Judul penelitian ini adalah Pengaruh Jumlah Kredit Yang diberikan terhadap Laba Bersih
pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Jumlah Kredit Yang diberikan terhadap
Laba Bersih pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk . Jenis data
adalah data sekunder. Sumber data penelitian ini adalah www.ojk.go.id. Data diolah
dengan menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana, koefisien korelasi, dan
koefisien determinasi . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persamaan regresi adalah
Y= -1.511.698 + 0,003691394 X yang menggambarkan bahwa hubungan antara variabel
X dan Y berpengaruh positif. Nilai r = 0,463 yang menyatakan bahwa artinya hubungan
pengaruh jumlah kredit yang diberikan terhadap laba bersih adalah dalam kategori
sedang. Selanjutnya pada hasil analisis koefisien determinasi sebesar 0,214 . artinya
variable X ( jumlah kredit yang diberikan ) berpengaruh terhadap variabel Y sebesar
21,46% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh factor –faktor lain di luar penelitian ini . Hal
ini terlibat dari nilai signifikansi bahwa jika jumlah kredit yang diberikan ditingkatkan
maka laba bersih akan meningkat.
Kata Kunci : Kredit, Jumlah Kredit , Laba Bersih
ABSTRACT
The title of this research is the Effect of Total Loans granted to Net Profit at PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten, Tbk. The purpose of this study is to find
out how the influence of the amount of credit given to net income in PT Bank
Pembangunan Daerah in West Java and Banten, Tbk. The type of data is secondary data.
The data source of this research is www.ojk.go.id. Data were processed using simple
linear regression analysis techniques, correlation coefficients, and coefficient of
determination. The results of this study indicate that the regression equation is
Y = -1.511.698 + 0.003691394 X which illustrates that the relationship between
variables X and Y has a positive effect. Value r = 0.463 which states that the meaning of
the relationship between the effect of the amount of credit given to net income is in the
medium category. Furthermore, the results of the analysis of the coefficient of
determination of 0.214. it means that variable X (the amount of credit granted) affects
the Y variable by 21.46% while the rest is influenced by other factors outside this study.
This is involved from the significance value that if the number of loans extended increases
the net profit will increase.
Keywords : Credit, Amount of Credit Provided, Net Profit
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini
tepat pada waktunya dengan judul “Pengaruh Jumlah Kredit Yang Diberikan
Terhadap Laba Bersih pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten,Tbk ”.
Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Program
Pendidikan Diploma 3 Jurusan Akuntansi Program Studi Perbankan dan
Keuangan Politeknik Negeri Medan.
Selama penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan,
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak terkhusus dan teristimewa kepada
kedua orangtua penulis, Musa Rumahorbo dan Dinar Linda Simanjuntak .
Terimakasih untuk cintanya selama ini, yang senantiasa memberikan dukungan,
biaya, motivasi, kasih sayang, kesabarannya serta pikiran baik dalam doa maupun
tindakan. Semoga Tuhan selalu memberikan kesehatan, memurahkan rezeki dan
umur yang berkah.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dan membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, yaitu:
1. M. Syahruddin, ST., M.T., Direktur Politeknik Negeri Medan
2. Darwin S.H. Damanik, S.E., M.Si., Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik
Negeri Medan
3. Sastra Karo-karo,S.E.AK.,M.Si., Sekretaris Jurusan Akuntansi Politeknik
Negeri Medan
4. Jonni Hamonangan Silaen, S.E.,M.Si., Kepala Program Studi Keuangan dan
Perbankan Politeknik Negeri Medan
5. Riswanto, S.E., M.M., Ak., CA., CPA Dosen Pembimbing Utama yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk mengarahkan dan membimbing sejak
awal hingga akhir penyelesaian Tugas Akhir ini
ii
6. Enny Segarahati Barus, S.E., M.Si., Dosen Pembimbing Pendamping yang
telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing serta mengarahkan
penulis dalam menyempurnakan Tugas Akhir ini
7. Mardelia Desfrida,S.E.,M.Si., Dosen Wali kelas BK-6H
8. Seluruh Staf Pengajar dan Pegawai Politeknik Negeri Medan khususnya
Jurusan Akuntansi Program Studi Perbankan dan Keuangan
9. Saudara Winda Sari Rumahorbo dan Ronaldo Rumahorbo yang telah banyak
membantu dan mendukung saat penulis menyelesaikan Tugas Akhir
10. Sahabat-sahabat penulis yaitu Indah Sari, Tri Maryati Simanjuntak, Kristina
Sitanggang, Irma Novita Hutasoit Dan Irma Suryani Sinurat Yang telah
memberikan semangat, doa, saran dan masukan kepada penulis dalam
penyelesaian Tugas Akhir ini
Menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan , baik dari segi
penyajian materi maupun bahasa penyampaian . Tugas Akhir ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi seluruh pembaca khususnya bagi mahasiswa Politeknik Negeri
Medan, Program Studi Perbankan dan Keuangan . Akhir kata terima kasih yang
sebesar- besarnya diucapkan kepada semua pihak.
Medan, Agustus2019
Penulis,
Saulina Rumahorbo
NIM 1605072021
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….. vii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul .................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 3
1.5 Batasan Penelitian ........................................................................................ 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kredit ........................................................................................................... 4
2.1.1 Pengertian Kredit ......................................................................................... 4
2.1.2 Tujuan Pemberian Kredit ............................................................................ 4
2.1.3 Fungsi Kredit ................................................................................................ 5
2.1.4 Unsur-unsur Kredit....................................................................................... 6
2.1.5 Jenis – Jenis Kredit....................................................................................... 6
2.1.6 Jaminan Kredit ............................................................................................ 8
2.2 Laba .............................................................................................................. 10
2.2.1 Pengertian Laba ............................................................................................ 10
2.2.2 Jenis- Jenis Laba .......................................................................................... 11
2.2.3 Kegunaan Laba............................................................................................. 11
iv
2.2.4 Unsur –Unsur Laba ...................................................................................... 12
2.2.5 Faktor- Faktor yang mempengaruhi Laba Bersih ....................................... 13
2.2.6 Pertumbuhan Laba ....................................................................................... 14
2.2.7 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 14
BAB 3 Metode PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................... 16
3.2 Populasi dan Sampel.................................................................................. 17
3.2.1 Populasi ....................................................................................................... 17
3.2.2 Sampel……………………………………………………………………...17
3.3 Jenis Data…………………………………………………………………..18
3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 18
3.4 Teknik Pengolahan Data .............................................................................. 18
3.5.1 Statistik Deskriptif ...................................................................................... 18
3.5.2 Analisa Rasio ............................................................................................... 19
3.5.3 Regresi Linear Sederhana………………………………………………….19
3.5.4 Koefisien Korelasi………………………………………………………….20
3.5.5 Koefisien Determinasi……………………………………………………...22
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan ......................................................................................... 23
4.1.1 Sejarah singkat PT Bank bjb, Tbk............................................................... 23
4.1.2 Visi & Misi Kerja PT Bank bjb, Tbk ......................................................... 24
4.1.3 Filosofi Logo PT Bank, Tbk ...................................................................... 24
4.1.4 Budaya Perusahaan PT Bank bjb, Tbk ......................................................... 25
4.2 Produk dan jasa PT Bank bjb, Tbk............................................................... 26
4.2.1 Produk Jasa PT Bank bjb,Tbk ...................................................................... 26
4.2.2 Jasa PT Bank bjb, Tbk ................................................................................. 29
4.3 Hasil Pengumpulan dan pengolahan Data ................................................... 30
4.3.1 Hasil pengumpulan data ............................................................................... 30
4.3.2 Pengolahan data……………………………………………………… ....... 34
4.4 .1Perkembangan Jumlah Kredit Yang Diberikan pada PT Bank bjb,Tbk ...... 39
v
4.4.2 Perkembangan Laba bersih pada PT Bank bjb, Tbk .................................... 42
4.4.3 Pengaruh jumlah kredit yang diberikan terhadap laba bersih pada
PT Bank bjb, Tbk ......................................................................................... 43
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
4.5 Simpulan ....................................................................................................... 45
4.6 Saran .............................................................................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
Tabel 1.1 Data perkembangan jumlah kredit yang diberikan dan laba bersih
PT Bank bjb, Tbk Tahun 2016-2018 .................................................. ..2
Tabel 3.1 Waktu Kegiatan Penulisan Tugas ...................................................... 16
Tabel 3.2 Pedoman interpretasi koefisien korelasi ............................................. 21
Tabel 4.1 Data Jumlah kredit yang diberikan dan laba bersih
PT Bank bjb, Tbk Tahun 2016-2018 .................................................. 31
Tabel 4.2 Persentase peningkatan/penurunan kredit yang
diberikan PT Bank bjb, Tbk ............................................................... 34
Tabel 4.3 Persentase peningkatan/penurunan Laba Bersih
diberikan PT Bank bjb, Tbk ................................................................ 36
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting
dalam perekonomian suatu negara yaitu sebagai perantara keuangan.
Menurut Kasmir (2010:7)dalam bukunya pengantar manajemen keuangan ,bank
dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian suatu negara. Dari sumber dana
yang berhasil dihimpun oleh bank, kemudian bank menyalurkan kembali dana
tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk pemberian
pinjaman (kredit). Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan
keuntungan bank (laba) kepada bank melalui selisih bunga simpanan dan bunga
pinjaman tersebut. Agar bank mendapat laba, maka tingkat bunga kredit harus
lebih tinggi dari biaya yang dibayarkan kepada pemilik dana sehingga bank akan
mendapatkan spread (selisih) yang positif.
Kredit bagi suatu bank merupakan aset bank yang diberikan kepada masyarakat.
keberadaan kredit merupakan pendapatan terbesar bagi bank bila dibandingkan
dengan sumber pendapatan lain.
Kredit adalah berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang,dimana
adanya kesepakatan antara bank dengan nasabah-nasabah penerima kredit
(Kasmir, 2012:113).
Laba adalah selisih bersih antara pendapatan dan biaya. Laba akan terjadi apabila
pendapatan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan tersebut (soegijanto, 2016: 109) .
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb)
merupakan salah satu bank di indonesia yang juga berperan dalam perekonomian
masyarakat, bank bjb adalah bank BUMD milik pemerintah Provinsi Jawa Barat
dan Banten, bank ini terdiri pada tanggal 21 maret 1961 dengan bentukan
perseroan terbatas kemudian dalam perkembangannya berubah status menjadi
Badan Usaha Milik Banten. Di Bank bjb menyalurkan dananya dalam bentuk
2
kredit. Jenis kreditnya adalah kredit guna bhakti, kredit usaha bhakti, kredit
kepada koperasi, kredit mikro utama dan KPR.
Berikut ini tabel perkembangan jumlah kredit yang diberikan dan perolehan laba
bersih yang ada pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk
dari tahun 2016-2018.
Tabel 1.1
Data Perkembangan Jumlah Kredit Yang Diberikan dan Laba Bersih PT
Bank Bjb,Tbk Tahun 2016-2018 (Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Jumlah
Kredit Yang
Diberikan
Perubahan Pertumbuhan
%
Laba Bersih Perubahan Pertumbuhan
%
2016 63.143.595 0 0 1.646.856 0 0
2017 70.701.277 7.557.682 11,96 1.607.343 (39.513) -2,39
2018 74.899.385 4.198.108 5,93 1.574.884 (32.459) -2
Sumber:www..ojk.go.id
Di Bank Bjb, data Perkembangan jumlah kredit yang diberikan terjadi
peningkatan tiap tahunnya. Pada tahun 2017 terjadi peningkatan sebesar 11,96 %
dari 63.143.595 menjadi 70.701.277 dan tahun 2018 juga terjadi peningkatan
sebesar 5,93% dari 70.701.277 menjadi 74.899.385 tetapi laba bersih terjadi
penurunan tiap tahunnya yakni pada tahun 2017 sebesar 2,39% dari 1.646.856
menjadi 1.607.343 dan tahun 2018 juga terjadi penurunan sebesar 2% dari
1.607.343 menjadi 1.574.884. Dari tabel di atas adanya ketidaksesuaian dengan
teori (Kasmir, 2008: 71) yaitu„„besarnya jumlah kredit yang diberikan akan
menentukan keuntungan bank ”.
Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian dan menulis Tugas Akhir
dengan Judul:‘‘Pengaruh Jumlah Kredit Yang Diberikan Terhadap Laba
Bersih Pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk
Tahun 2016-2018”?
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana tingkat perkembangan jumlah kredit yang diberikan pada PT
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk ?
2. Bagaimana tingkat perkembangan laba bersih yang diperoleh pada PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat danBanten,Tbk ?
3. Bagaimana pengaruh jumlah kredit yang diberikan terhadap laba bersih
pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat danBanten,Tbk?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tingkat perkembangan jumlah kredit yang diberikan pada
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk.
2. Untuk mengetahui tingkat perkembangan laba bersih pada PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk.
3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh jumlah kredit yang diberikan terhadap
laba bersih pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten,Tbk.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi penulis adalah untuk menambah pengetahuan dan pengalaman
dalam meneliti jumlah kredit yang diberikan terhadap laba bersih.
2. Manfaat bagi perusahaan adalah untuk memberikan tambahan informasi
yang positif dan bermanfaat bagi perkembangan bank tersebut.
3. Manfaat bagi pihak lainnya adalah untuk memberikan informasi dan bahan
pengetahuan tentang kredit.
1.5 Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini dibatasi pada permasalahan yang hanya membahas data
laporan keuangan mengenai pengaruh jumlah kredit yang diberikan terhadap laba
bersih pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Tahun
2016-2018
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kredit
2.1.1 Pengertian Kredit
Istilah kredit berasal dari bahasa Latin yaitu credere, yang berarti kepercayaan
atau credo yaitu saya percaya. Pemberi kredit (kreditur), percaya penerima kredit
(debitur) bahwa kredit yang diberikan akan dikembalikan sesuai dengan
perjanjian. Bagi Debitur, kredit yang diterima merupakan kepercayaan yang
berarti menerima amanah sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar sesuai
jangka waktu. Kredit adalah berupa uang atau tagihan yang nilainnya diukur
dengan uang, dimana adanya kesepakatan antara bank dengan nasabah-nasabah
penerima kredit (Kasmir, 2012: 113).
Menurut Undang-Undang perbankan Nomor 7 Tahun 1992, kredit adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan dan kesepakatan pinjam-meminjam untuk melunasi hutangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau hasil keuntungan”
(Kasmir, 2010: 58).
2.1.2 Tujuan Pemberian Kredit
Menurut (Kasmir, 2012: 116) adapun tujuan utama pemberian suatu kredit antara
lain:
1. Mencari keuntungan
Tujuan utama pemberian kredit adalah untuk memperoleh keuntungan.
Hasil keuntungan ini diperoleh dalam bentuk bunga yang diterima oleh
bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan
kepada nasabah.
2. Membantu usaha nasabah
Untuk membantu nasabah yang memerlukan dana, baik dana untuk
investasi maupun dana modal kerja.
3. Membantu pemerintah
Membantu pemerintah dalam berbagai bidang. Bagi pemerintah semakin
Banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin
baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya kucuran dana
dalam rangka peningkatan pembangunan di berbagai sector,terutama
sector rill.
2.1.3 Fungsi Kredit
Fungsi kredit menurut (Kasmir, 2012: 117) terdiri dari:
1. Untuk meningkatkan daya guna uang
Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang. Maksudnya
jika uang hanya disimpan aja di rumah tidak akan menghasilkan sesuatu
yang berguna. Dengan diberikannya kredit uang tersebut menjadi
berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh si penerima kredit.
Kemudian juga dapat memberikan penghasilan tambahan kepada pemilik
dana.
2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang
Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu
wilayah ke wilayah lainnya, sehingga suatu daerah yang kekurangan
uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh
tambahan uang dari daerah lainnya.
3. Untuk meningkatkan daya guna barang
Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh si debitur
untuk mengolah barang yang semula tidak berguna menjadi berguna atau
bermanfaat.
4. Meningkatkan peredaran barang
Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari satu
wilayah ke wilayah lainnya, Sehingga jumlah barang yang beredar dari
satu wilayah ke wilayah lainnya bertambah atau kredit dapat pula
meningkatkan jumlah barang yang beredar. Kredit untuk meningkatkan
peredaran barang biasanya untuk kredit perdagangan atau kredit ekspor
impor.
5. Sebagai alat stabilitas ekonomi
Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai alat stabilitas
ekonomi, karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah
jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat. Kredit dapat pula
membantu mengekspor barang dari dalam negeri keluar negeri sehingga
dapat meningkatkan devisa negara.
6. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha bagi si penerima kredit tentu
akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha, apalagi bagi si penerima
kredit (nasabah) yang memang modalnya paspasan. Dengan memperoleh
kredit, nasabah bergairah untuk dapat memperbesar atau memperluas
usahanya.
7. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan
Semakin banyak kredit yang disalurkan, maka akan semakin terutama
dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk
membangun pabrik, maka pabrik tersebut tentu membutuhkan tenaga
kerja sehingga dapat pula mengurangi pengangguran.
8. Untuk meningkatkan hubungan internasional
Dalam hal ini pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling
membutuhkan antara si penerima kredit dengan si pemberi kredit bidang
lainnya sehingga dapat pula tercipta perdamaian dunia.
2.1.4 Unsur- Unsur Kredit
Dalam kata kredit mengandung berbagai maksud atau dengan kata lain dalam
kredit terkandung unsur-unsur yang direkatkan menjadi satu. Sehingga jika kita
berbicara kredit, maka termasuk membicarakan unsur yang terkandung
didalamnya. Menurut (Kasmir, 2012: 114) adalah sebagai berikut:
1. Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bagi si pemberi kredit bahwa
kredit yang diberikan (baik berupa uang, barang atau jasa) benar-benar
diterima kembali dimasa yang akan datang sesuai jangka waktu kredit.
2. Kesepakatan merupakan suatu perjanjian dimana masing-masing pihak
menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing. Kesepakatan ini
dituangkan dalam akad kredit dan ditandatangani kedua belah pihak
sebelum kredit dikucurkan.
3. Jangka waktu merupakan masa pengembalian kredit yang telah
disepakati bisa berbentuk jangka pendek (dibawah 1 tahun), jangka
menengah (1 sampai 3 tahun) atau jangka panjang (diatas 3 tahun).
4. Risiko merupakan akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian
kredit akan memungkinan suatu risiko tidak tertagihnya atau macet
pemberian suatu kredit.
5. Balas jasa merupakan keuntungan atau pendapatan atas pemberian suatu
kredit dalam bank jenis konvensional balas jasa kita kenal dengan nama
bunga. Disamping balas jasanya ditentukan dengan bunga bank juga
membebankan kepada nasabah biaya administrasi kredit yang juga
merupakan keuntungan bank. Bagi bank yang berdasarkan prinsip
syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.
2.1.5 Prinsip Pemberian Kredit
Menurut (Kasmir, 2012:136) penilaian kredit oleh bank dapat dilakukan dengan
berbagai cara untuk mendapatkan keyakinan tentang nasabahnya. Dalam
melakukan penilaian kriteria serta aspek penilaiannya tetap sama. Biasanya
kriteria penilaian yang harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah
yang benar-benar menguntungkan dilakukan dengan analisis 5C dan 7P. Penilaian
dengan analisis 5C adalah sebagai berikut:
1. Character
Character merupakan sifat atau watak seseorang. Sifatatauwatakdari
orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar harus dipercaya.
Untuk membaca watak atau sifat dari calon debitur dapat dilihat dari
latarbelakang si nasabah, baik yang bersifat pribadi seperti cara hidup
atau gaya hidup yang dianutnya , keadaan keluarga, hobi dan jiwa
system.
2. Capacity
Capacity adalah analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah dalam
membayar kredit. Dari penilaian ini terlihat kemampuan nasabah dalam
mengelola bisnis. Kemampuan ini dihubungkan dengan latar belakang
pendidikan dan pengalamannya selama ini dalam mengelola usahanya,
sehingga akan terlihat “kemampuannya” dalam mengembalikan kredit
yang disalurkan. Capacity sering juga disebut dengan nama Capability.
3. Capital
Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif atau tidak dapat dilihat
dari laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba ) yang disajikan
dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas dan
solvabilitasnya, rentabilitas dan ukuran lainnya. Analisis capital juga
harus menganalisis sumber mana saja modal yang ada sekarang ini,
termasuk persentase modal yang untuk membiayai proyek yang akan
dijalankan, berapa modal sendiri dan berapa modal pinjaman.
4. Condition
Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi sosial dan
politik yang ada sekarang dan prediksi untuk di masa yang akan datang.
Penilaian kondisi atau prospek bidang usaha yang dibiayai hendaknya
benar- benar memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit
tersebut bermasalah relatif kecil.
5. Collateral
Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat
fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang
diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahan dan kesempurnaannya,
sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan
dapat dipergunakan secepat mungkin.
Prinsip 7P menurut(Kasmir, 2012:138)adalahsebagaiberikut:
1. Personality
Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya
sehari-hari maupun kepribadiannya masa lalu. Penilaian personality juga
mancakup sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam
menghadapi suatu masalah dan menyelesaikannya.
2. Party
Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau
golongan–golongan tertentu, berdasarkan modal, loyalitas, serta
karakternya. Nasabah yang digolongkan ke dalam golongan tertentu akan
mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank.
3. Purpose Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit,
termasuk jenis kredit yang diiginkan nasabah. Tujuan pengambilan
kredit dapat bermacam-macam sesuai kebutuhan. Sebagai contoh apakah
untuk modal kerja, investasi, konsumtif, produktif dan lain-lain.
4. Prospect
Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang
menguntungkan atau tidak atau dengan kata lain mempunyai prospek
sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang
dibiayai tanpa mempunyai prospek bukan hanya bank yang rugi akan
tetapi juga nasabah.
5. Payment
Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang
telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian
kredit. Semakin banyak sumber penghasilan debitur maka akan semakin
baik. Sehingga jika salah satu usaha hanya merugi akan dapat ditutupi
oleh usaha lainnya.
6. Profitability
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari
laba. Profitability diukur dari periode ke periode. Apakah akan tetap
sama atau akan semakin meningkat,apalagi dengan tambahan kredit yang
akan diperolehnya.
7. Protection
Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar kredit yang diberikan
mendapat jaminan perlindungan, sehingga kredit yang diberikan benar-
benar aman. Perlindungan yang diberikan oleh debitur dapat berupa
jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi..
Menurut ( Ismail, 2010: 116) mengatakan bahwa seorang analis kredit juga harus
memperhatikan asas 3R, yakni :
1. Returns
Penilaian atas hasil yang akan dicapai perusahaan calon debitur setelah
memperoleh kredit. Apabila hasil yang diperoleh cukup untuk membayar
pinjamannya dan sekaligus membantu perkembangan usaha calon
debitur bersangkutan maka kredit akan diberikan. Akan tetapi, jika
sebaliknya maka kredit jangan diberikan.
2. Repayment
Memperhitungkan kemampuan, jadwal dan jangka waktu pembayaran
kredit oleh calon debitur, tetapi perusahaannya tetap berjalan.
3. Risk Bearing Ability
Memperhitungkan besarnya kemampuan calon debitur untuk
menghadapi risiko, apakah perusahaan calon debitur risikonya besar atau
kecil. Kemampuan perusahaan menghadapi risiko ditentukan oleh
besarnya modal dan strukturnya, jenis bidang usaha, dan manajemen
perusahaan bersangkutan. Jika risk bearing ability perusahaan besar
maka kredit tidak diberikan akan tetapi apabila risk bearing ability
perusahaan kecil maka kredit diberikan.
2.1.6 Jenis –Jenis Kredit
Kredit yang diberikan bank umum dan bank perkreditan rakyat untuk masyarakat
terdiri dari berbagai jenis. Menurut (Kasmir, 2014: 90) secara umum jenis-jenis
kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain sebagai berikut:
1. Dilihat dari segi kegunaan
a. Kredit investasi
Kredit investasi merupakan kredit jangka panjang yang biasanya
digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun atau
untuk keperluan rehabilitasi. Contohnya, untuk membangun pabrik
atau membeli mesin-mesin.
b. Kredit modal kerja
Kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan untuk
keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Sebagai
contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku,
membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan
dengan proses produksi perusahaan.
2. Dilihat dari segi tujuan kredit
a. Kredit produktif
Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau
investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa.
Contohnya, kredit untuk membangun pabrik yang nantinya akan
menghasilkan barang dan kredit pertanian akan menghasilkan
produk pertanian.
b. Kredit konsumtif
Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam
kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan,
karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau
badan usaha. Sebagai contoh kredit untuk perusahaan, kredit untuk
mobil pribadi, kredit perabotan rumah tangga dan kredit konsumtif
lainnya.
c. Kredit perdagangan
Merupakan kredit yang diberikan kepada pedagang dan digunakan
untuk membiayai aktivitas perdagangannya seperti untuk membeli
barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil
penjualan barang dagangan tersebut.
3. Dilihat dari segi jangka waktu
a. Kredit jangka pendek
Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun
atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan
modal kerja. Contohnya untuk peternakan, misalnya kredit
peternakan ayam atau jika untuk pertanian misalnya tanaman padi
atau palawija
b. Kredit jangka menengah
Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3
tahun dan biasanya kredit ini digunakan untuk pertanian seperti
jeruk, atau peternakan kambing.
c. Kredit jangka panjang
Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang.
Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya diatas 3 tahun atau
5 tahun. Biasanya kredit ini untuk investasi Jangka panjang seperti
perkebunan karet, kelapa sawit atau manufaktur dan untuk kredit
konsumtif seperti kredit perumahan.
4. Dilihat dari segi jaminan
a. Kredit dengan jaminan
Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan. Jaminan
tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau
jaminan orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan
dilindungi minimal senilai jaminan atau untuk kredit tertentu
jaminan harus melebihi jumlah kredit yang dianjurkan si calon
debitur.
b. Kredit tanpa jaminan
Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang
tetentu. Kredit jenis diberikan dengan melihat prospek usaha,
karakter serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama
berhubungan dengan bank atau pihak lain.
5. Dilihat dari segi sektor usaha
a. Kredit pertanian
Merupakan kredit yang dibiayai untuk setor perkebunan atau
pertanian. Sektor usaha pertanian dapat berupa jangka pendek atau
jangka panjang.
b. Kredit peternakan
Merupakan kredit yang diberikan untuk sektor peternakan baik
jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk jangka pendek
misalnya peternakan ayam dan untuk jangka panjang ternak
kambing atau sapi.
c. Kredit industri
Merupakan kredit yang diberikan untuk membiayai industri, baik
industri kecil, industri menengah atau industri besar.
d. Kredit pertambangan
Merupakan kredit yang diberikan kepada usaha tambang. Jenis
usaha tambang yang di biayai biasanya dalam jangka panjang,
seperti tambang emas, minyak atau timah.
e. Kredit pendidikan
Merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan
prasarana pendidikanatau dapat pula berupa kredit untuk para
mahasiswa.
f. Kredit profesi
Merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan professional
seperti dosen, dokter atau pengacara.
g. Kredit Perumahan
Merupakan kredit untuk membiayai pembangunan atau pembelian
perumahan dan biasanya berjangka waktu panjang.
h. Dan sektor-sektor lainnya.
2.1.7 Jaminan Kredit
Menurut ( Kasmir, 2014:93), adapun jaminan yang dapat dijadikan jaminan kredit
oleh calon debitur adalah sebagai berikut:
1. Dengan Jaminan
a. Jaminan benda berwujud yaitu barang-barang yang dapat dijadikan
jaminan seperti: tanah, bangunan, kendaraan bermotor mesin- mesin
dan lainnya.
b. Jaminan benda tidak berwujud yaitu benda- benda yang merupakan
surat-surat yang dijadikan jaminan seperti sertifikat saham, obligasi,
tanah ,deposito, promes dan surat tagihan lainnya.
c. Jaminan orang yaitu jaminan yang diberikan oleh seseorang dan
apablia kredit tersebut macet, maka orang yang memberikan
jaminan itulah yang menanggung risikonya.
2. Tanpa Jaminan
Kredit tanpa jaminan maksudnya adalah bahwa kredit yang diberikan
bukan dengan jaminan barang tertentu .
2.2 Laba
2.2.1 Pengertian Laba
Menurut (Kasmir, 2008: 302) dalam bukunya manajemen perbankan, laba atau
keuntungan merupakan salah satu tujuan utama perusahaan dalam menjelaskan
aktivitasnya. Laba adalah selisih dari pendapatan tersebut selama periode
tertentu. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan laba sejauh mana suatu
perusahaan memperoleh pendapatan dari kegiatan penjuaan sebagai selisih dari
keseluruhan usaha yang didalam usaha itu terdapat biaya yang dikeluarkan untuk
proses penjualan selama periode tertentu.
Laba adalah selisih bersih antara pendapatan dan biaya. Laba akan terjadi apabila
pendapatan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan tersebut (soegijanto, 2016: 109) .
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laba adalah kelebihan
pendapatan diatas biaya sebagai imbalan menghasilkan barang dan jasa selama
satu periode akuntansi.
Umumnya perusahaan yang didirikan untuk mencapai tujuan tertentu yaitu untuk
memperoleh laba yang optimal dengan pengorbanan yang minimal untuk
mencapai hal tertentu perlu adanya perencanaan dan pengendalian dalam setiap
aktivitas usahanya agar perusahaan dapat membiayai seluruh kegiatan yang
berlangsung terus-menerus.
2.2.2 Jenis-jenis laba
Menurut (Kasmir, 2011: 3)Jenis-jenis laba adalah
1. Laba kotor (gross profit) artinya laba yang diperoleh sebelum dikurangi
biaya-biaya yang menjadi beban perusahaan. Artinya laba keseluruhan
yang pertama sekali perusahaan peroleh
2. Laba operasional mengukur kinerja operasi bisnis fundamental yang
akan dilakukan oleh sebuah perusahaan dan di dapat dari laba kotor
dikurangi beban operasi.
3. Laba sebelum pajak adalah mengurangkan pendapatan dan keuntungan
lain-lain serta beban dan kerugian lain-lain dari laba operasi
menghasilkan laba berkelanjutan sebelum pajak.
4. Laba setelah pajak atau laba bersih (net profit ) merupakan laba yang
telah dikurangi biaya-biaya yang merupakan beban perusahaan dalam
suatu periode tertentu termasuk pajak
2.2.3 Kegunaan laba
Laba merupakan indikasi kesuksesan suatu badan usaha, oleh karena itu
memperoleh laba merupakan suatu tujuan utama dari setiap perusahaan. Oleh
karena itu, informasi mengenai laba perusahaan merupakan informasi yang sangat
penting bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan. Menurut (Berliana
Magddalena, 2008) laba mempunyai peran yang sangat penting antara lain:
1. Laba digunakan sebagai perhitungan pajak.
Laba digunakan sebagai dasar perhitungan pembayaran deviden kepada
pemegang saham.
2. Laba dijadikan dasar dalam menentukan kebijakan investasi dan
pengambilan keputusan.
3. Laba dijadikan dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi
perusahaan lainnya.
4. Laba dijadikan dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi.
2.2.4 Unsur-UnsurLaba Ada beberapa unsur – unsur dalam laba bersih, yaitu:
1. Pendapatan, yaitu aliran masuk atau kenaikan aktiva suatu perusahaan
atau penurunan kewajiban yang terjadi dalam suatu periode akuntansi
yang berasal dari aktiva operasi dalam hal ini penjualan barang/kredit
yang merupakan unit usaha pokok perusahaan.
2. Beban, yaitu aliran keluar atau penggunaan aktiva atau kenaikan
kewajiban dalam suatu periode akuntansi yang terjadi dalam aktiva
operasi.
3. Biaya, yaitu kas atau nilai equivalen kas yang dikorbankan untuk barang
atau jasa yang diharapkan membawa keuntungan masa ini dan masa
yang akan datang untuk organisasi.
4. Untung-rugi merupakan kenaikan/ penurunan ekuitas atau aktiva bersih
yang berasal dari transaksi incidental yang terjadi pada perusahaan dalam
suatu periode akuntansi, selain yang berasal dari pendapatan investasi
pemilik.
5. Penghasilan adalah hasil akhir penghitungan dari pendapatan dan
keuntungan dikurangi beban dan kerugian dalam periode tersebut.
2.2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi laba bersih
1. CAR (Capital Adequacy Ratio)
Awal dari sebuah kegiatan ekonomi yaitu modal. Modal yang besar
dapat mendukung kegiatan operasional perusahaan begitu pula dengan
bank. Seluruh bank di indonesia diharuskan untuk menyediakan modal
minimum. Tujuan ditetapkannya penyediaan modal minimum ini adalah
untuk menutupi kemungkinan timbulnya resiko-resiko kerugian dari
aktiva yang mengandung resiko seperti kredit yang diberikan kepada
masyarakat. Kurangnya modal yang dimiliki bank dapat berdampak pada
laba bersih yang diperoleh bank. Hal ini dicerminkan pada CAR dalam
menunjukkan bagaimana kemampuan suatu bank dalam memiliki modal
yang cukup sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
2. BOPO (Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional)
Bank merupakan organisasi bisnis berbasis keuntungan. Namun,
disamping memperoleh laba bersih yang besar, bank juga memiliki biaya
yang selalu dikeluarkan secara rutin. Biaya ini digunakan untuk
menjalankan dan memperlancar kegiatan operasional bank. Hal ini harus
diperhatikan oleh bank karena biaya yang melebihi pendapatan akan
menghasilkan suatu masalah. Bila dibiarkan, bank akan menjadi tidak
produktif lagi dalam hal menghasilkan laba bersih yang diperoleh. Oleh
karena itu, BOPO dapat digunakan dalam menggambarkan bagaimana
tingkat efsisensi suatu bank dalam mengola biaya terhadap
pendapatannya.
3. LDR (Loan to deposit Ratio)
Kemampuan bank dalam memberikan pinjaman kepada masyarakat
tentunya harus diimbangi dengan banyaknya simpanan yang diperoleh
bank. Bank tidak dapat berjalan dan berkembang tanpa adanya
penerimaan uang dalam bentuk simpanan. Namun, bank juga tidak dapat
memaksimalkan laba bersihnya dengan menerima simpanan dari
masyarakat terlalu besar, maka bank akan bermasalah dengan jumlah
simpanan uang yang ada di bank, bila sewaktu-waktu nasabah ingin
mengambil uangnya sebaliknya apabila simpanan yang diperoleh dari
nasabah terlalu besar, sementara bank kurang bisa menyalurkannya
dalam bentuk pinjaman, maka bank tidak bisa memanfaatkan uang simpanan tersebut untuk menghasilkan laba bersih. Oleh karena itu,
diperlukan keseimbangan antara simpanan yang diterima dan pinjaman
yang akan diberikan oleh bank. Hal ini tercermin dalam LDR yang
menggambarkan kemampuan suatu bank dalam mengendalikan
simpanan dan pinjamannya. Apabila laba bersih yang diperoleh suatu
bank tinggi, maka dapat dikatakan bank tersebut sudah sangat baik
dalam mengelola keuangan dan tentunya para nasabah / masyarakat akan
lebih mempercayakan dana simpanannya pada bank lain (sumber:http: //
riowahyudi. blogspot. com/ 2013/ 07/ faktor yang mempegaruhi.html?
m=1).
2.2.6 Pertumbuhan Laba
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2012:12)”Penghasilan bersih (laba) sering
digunakan sebagai ukuran kinerja atau dasar bagi ukuran yang lain seperti imbal
hasil investasi (return on investment) atau laba bersih per saham (earning per
share)”.
Kinerja perusahaan merupakan hasil dari serangkaian proses dengan
mengorbankan berbagai sumber daya. Adapun salah satu parameter penilaian
kinerja perusahaan tersebut adalah pertumbuhan laba. Pertumbuhan laba
digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan . Pemegang saham
mengharapkan kinerja perusahaan mengalami peningkatan yang ditandai dengan
peningkatan laba akan meningkatkan pengembalian kepada pemegang
saham. Dengan mengetahui pertumbuhan laba yang diperoleh
perusahaan, pemakai laporan keuangan akan mengetahui terjadi peningkatan atau
penurunan kinerja keuangan suatu perusahaan.
2.2.7 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Judul Tahun Peneliti Hasil Penelitian
1. Pengaruh Pemberian Kredit
Terhadap Loan To Deposit Ratio
Dan Dampaknya Pada
Pendapatan Bunga Bank.
2010 Man Pirman
Hidayat Dan
Hana
Hujaemah.
Berpengaruh Tidak
Signifikan Terhadap
Loan To Deposit Ratio
Dan Pendapatan Bunga
Bank.
2. Pengaruh Jumlah Kredit Yang
Disalurkan Terhadap Laba PT
Bank Rakyat Indonesia, Tbk
Unit Tanjung Tiram Kisaran.
2011 Juni Arnita Berpengaruh Positif
Dan Signifikan Antara
Jumlah Pemberian
Kredit Terhadap
Perolehan Laba.
3. Pengaruh Kredit Yang
Disalurkan Terhadap Laba
Bersih Pada PT Bank Negara
Indonesia Periode 2015 Sampai
Tahun 2017.
2018 Mayoni Tresia
Purba
Berpengaruh sangat
rendah antara Kredit
Yang Disalurkan
terhadap Laba bersih .
Dari para penelitian sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian kredit
atau penyaluran kredit merupakan kegiatan usaha yang paling mendominasi
pengalokasian dana bank dan merupakan serangkaian kegiatan utama bank umum.
Dengan demikian penyaluran kredit merupakan salah satu fasilitas yang diberikan
perusahaan untuk menghasilkan laba bersih. Keuntungan nantinya akan digunakan
untuk memperbesar usaha dan menambah modal bagi bank.
16
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten, Tbk. Tugas Akhir ini membutuhkan waktu selama 5 bulan
dengan alokasi waktu sebagai berikut:
Tabel 3.1waktu kegiatan penulisan Tugas Akhir
Sumber:Pedoman Tugas Akhir 2019
Keterangan:
1. Persiapan
Persiapan dilakukan pada minggu ketiga bulan april.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan pada minggu keempat bulan april sampai
dengan minggu pertama bulan mei.
No Kegiatan
Waktu Kegiatan Penulisan Tugas Akhir
April Mei Juni Juli Agustus
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
2 Pengumpulan Data
3 Tabulasi Dan
Analisa Data
4 Menyusun Konsep
Laporan
5 Konsultasi pada
Pembimbing
6 Sidang Tugas
Akhir
7 Perbaikan Laporan
Tugas Akhir
8 Penggandaan
Laporan
17
3. Tabulasi Dan Analisa Data
Tabulasi dan analisa data dilakukan pada minggu kedua bulan mei sampai
dengan minggu ketiga bulan mei.
4. Menyusun Konsep Laporan
Menyusun konsep laporan dilakukan pada minggu keempat bulan april
sampai dengan minggu kedua bulan juni.
5. Konsultasi Pada Pembimbing
Konsultasi pada pembimbing dilakukan pada minggu pertama bulan juni
sampai minggu pertama bulan agustus.
6. Sidang Tugas Akhir
Sidang tugas akhir dilakukan pada minggu kedua bulan agustus sampai
dengan minggu ketiga bulan agustus.
7. Perbaikan Laporan Tugas Akhir
Perbaikan Laporan Tugas Akhir dilakukan pada minggu ketiga bulan agustus
sampai minggu keempat bulan agustus.
8. Penggandaan Laporan
Penggandaan Laporan dilakukan pada minggu keempat bulan agustus.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu
yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan. Elemen yang dimaksud adalah
subjek dimana pengukuran itu dilakukan (Sanusi, Anwar, 2013: 87). Dalam
penelitian ini populasinya adalah data laporan keuangan yang mengenai Jumlah
Kredit Yang Diberikan Dan Laba Bersih pada PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten, Tbk .
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari elemen-elemen populasi yang terpilih
(Sanusi, Anwar, 2013: 87). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data laporan keuangan yang mengenai Jumlah Kredit Yang Diberikan Dan Laba
Bersih pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk periode
2016-2018.
18
3.3 Jenis Data
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, Jenis data yang digunakan ini adalah data
sekunder. Data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh
pihak lain, peneliti tinggal memanfaatkan data tersebut menurut kebutuhannya
(Sanusi, Anwar, 2013: 104). Jenis data sekunder yang digunakan untuk Tugas
Akhir ini mengenai Jumlah Kredit Yang Diberikan Dan Laba Bersih pada PT
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Tahun 2016-2018 yang
diperoleh dari Data Laporan Keuangan publikasi yaitu www.ojk.go.id.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah
teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi adalah cara untuk mengumpulkan data
sekunder dari berbagai sumber, baik secara pribadi maupun kelembagaan. Data
seperti : laporan keuangan, rekapitulasi personalia, struktur organisasi, peraturan-
peraturan, data produksi,
surat wasiat, riwayat hidup, riwayat perusahaan dan sebagainya, biasanya telah
tersedia di lokasi penelitian (Sanusi, Anwar, 2013: 114).
3.5 Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
statistik deskriptif, analisis rasio, regresi linear sederhana, koefisien korelasi dan
koefisien determinasi untuk mengetahui tingkat perkembangan jumlah kredit yang
diberikan, tingkat perkembangan laba bersih, dan besar pengaruh jumlah kredit
yang diberikan terhadap laba bersih pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten, Tbk Tahun 2016-2018 ,yaitu:
3.5.1 Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku
umum. Yang termasuk dalam statistik deskriptif adalah penyajian data dengan
tabel, grafik, diagram lingkaran, modus, median, mean, dan persentase (Sanusi,
Anwar, 2013: 116).
19
3.5.2 Analisa Rasio
Analisa rasio adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos
laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan
dan signifikan. Analisis rasio keuangan sendiri dimulai dengan laporan keuangan
dasar yaitu dari neraca, perhitungan laba rugi, dan laporan arus kas (Fahmim
2015:50). Analisa rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat perkembangan
jumlah kredit yang diberikan dan tingkat perkembangan laba bersih dengan
menggunakan rumus sebagai berikut adalah:
1. Persentase tingkat perkembangan jumlah kredit yang diberikan
Peningkatan / penurunan kredit = kredit bulan ini - kredit bulan lalu x100%
Kredit bulan lalu
2. Persentase tingkat perkembangan laba bersih
Peningkatan / penurunan laba bersih = laba bersih bulan ini - laba bersih bulan lalu x100%
laba bersih bulan lalu
3.5.2 Regresi Linier Sederhana
Untuk mengetahui besarnya pengaruh jumlah kredit yang diberikan terhadap laba
bersih digunakan regresi linier sederhana. Pada umumnya, Regresi linier
sederhana terdiri atas dua variabel. Satu variabel yang berupa variabel
terikat/tergantung diberi simbol Y dan variabel kedua yang berupa variabel bebas
diberi simbol X. Regresi sederhana ini menyatakan hubungan kausalitas antara
dua variabel dan memperkirakan nilai variabel terikat berdasarkan nilai variabel
bebas. Persamaan yang dipergunakan untuk memprediksi nilai variabel Y disebut
dengan persamaan regresi (Sanusi, Anwar, 2013: 130). Bentuk persamaan regresi
dinyatakan dengan persamaan matematika, yaitu:
Y= a+bx
Keterangan
Y= Variabel Terikat (Jumlah Laba Bersih pada PT Bank bjb, Tbk)
X= Variabel Bebas (Jumlah Kredit yang diberikan pada PT Bank bjb, Tbk)
20
a = nilai Konstanta
b= koefisien regresi
untuk melengkapi persamaan diatas maka akan dicari nilai a dan b yang
merupakan nilai tetap dari persamaan diatas.
b= n(∑XY) - ( ∑X)( ∑Y)
n(∑X2) - ( ∑X)
2
a = ∑Y – b ∑X
n n
Keterangan :
a =Koefisien Korelasi
∑X =Jumlah Variabel X (Jumlah Kredit Yang Diberikan)
∑Y =Jumlah Variabel Y (Jumlah Laba Bersih)
n = Jumlah Periode
3.5.4 Koefisien Korelasi
(Sanusi, Anwar, 2013: 122) Fungsi utama dari analisis korelasi adalah untuk
menentukan seberapa erat hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.
Ukuran yang menyatakan keeratan hubungan tersebut adalah koefisien korelasi.
Koefisien korelasi bernilai -1 sampai dengan +1.
Koefisien korelasi dengan dihitung dengan rumus sebagai berikut:
r = n( Y)- X) Y)
X2-( X)
2)]-[n Y
2-( Y)
2)]
21
Keterangan
R = Koefisien Korelasi
X = Jumlah Kredit Yang Diberikan
n = Jumlah Periode
nilai koefisien “r” berkisar antara -1 sampai +1 yang kriteria pemanfaatannya
dijelaskan sebagai berikut:
1. Jika r = 0, maka hubungan linear antara kedua variabel tersebut tidak ada
korelasi (tidak berpola) atau sangat lemah.
2. Jika r<0, maka hubungan linear antara kedua variabel tersebut bersifat
korelasi negatif sempurna (berlawanan arah).
3. Jika r>0, maka hubungan linear antara kedua variabel tersebut bersifat
korelasi positif sempurna (searah).
Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuat lemahnya hubungan korelasi
maka dapat digunakan pedoman korelasi seperti pada tabel 3.5 dibawah ini:
Tabel 3.5
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,00 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2012)
22
3.5.5 Koefisien Determinasi
Metode Koefisien Determinasi (r2) sering pula disebut dengan koefisien
determinasi majemuk yang hampir sama dengan koefisien r2. r
2 mengukur
kebaikan sesuai dari persamaan regresi, yaitu memberikan persentase variasi total
dalam variabel terikat (Y) yang dijelaskan oleh hanya satu variabel bebas (X).
Lebih lanjut, r adalah koefisien korelasi yang menjelaskan keeratan hubungan
linear di antara dua variabel nilainnya dapat negatif dan positif. Sementara itu, r
adalah koefisien korelasi majemuk yang mengukur tingkat hubungan antara
variabel terikat (Y) dengan semua variabel bebas yang menjelaskan secara
bersama-sama dan nilainnya selalu positif (Sanusi, Anwar, 2013: 136). Hubungan
kedua variabel dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinasi sebagai
berikut:
D = r2x100%
Dimana:
D =Koefisien Determinasi
r =Koefisien Korelasi
23
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat PT Bank bjb,Tbk.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk, (selanjutnya disebut
“bank bjb”atau Perseroan) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 33
Tahun 1960 tentang penentuan perusahaan milik Belanda di Indonesia yang
dikenakan nasionalisasi. Salah satu perusahaan milik Belanda yang berkedudukan
di Bandung yaitu N.V Denis (De EersteNederlandscheIndische Shareholding)
terkena ketentuan tersebut dan diarahkan kepada Pemerintah Daerah Provinsi
Daerah Tingkat I Jawa Barat. Bank telah mulai beroperasi secara komersial pada
tanggal 20 Mei 1961. Sebagai tindaklanjut dari peraturan Pemerintah No. 33
Tahun 1960, Pemerintah daerah Tingkat Provinsi I Jawa Barat mendirikan Bank
Karja Pembangunan dengan Akta Notaris Noezar No. 152 tanggal 21 Maret 1961
dan No.184 tanggal 13 Mei 1961 yang kemudian dikukuhkan dengan surat
Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Barat No. 7/GKDN/BPD/61 tanggal 20 Mei
1961 dengan nama PT Bank Karja Pembangunan Daerah jawa Barat.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 11/PD/DPRD/72 tanggal
27 Juni 1972, kedudukan hukum PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa
Barat diubah menjadi PD. Bank Karja Pembangunan Daerah Jawa Barat. Nama
PD. Bank Karja Pembangunan Daerah Jawa Barat selanjutnya diubah menjadi
BPD Jabar sesuai Perda Provinsi Jawa Barat No. 1/DP-040/PD/1978 Tanggal 27
Juni 1978. Pada tahun 1992 sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No.
25/84/KEP/DIR tanggal 2 November 1992 status BPD Jabar meningkat menjadi
bank umum devisa. Berdasarkan Peraturan Daerah No. 11 Tahun 1995, BPD
Jabar memiliki sebutan Bank Jabar dengan logo baru. Berdasarkan Peraturan
Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat No. 22 Tahun 1998 tanggal 14
Desember 1998 tentang Perubahan Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT). Bank
Jabar Banten Syariah memperoleh izin usaha dari Bank Indonesia sesuai dengan
Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.12/35/KEP.GBI/2010 tanggal 30 April
2010 Tentang Pemberian Izin Usaha PT Bank Jabar Banten Syariah.
Seiring dengan perkembangan jaringan kantor yang lebih luas maka berdasarkan
Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Pembangunan Jawa
Barat dan Banten Nomor 26 tanggal 21 April 2010 dan sesuai Surat Bank
Indonesia No. 12/ 78/ APBU /B di tanggal 30 Juni 2010 perihal Rencana
Perubahan Logo Bank serta Surat Keputusan No. 1337/ SK/ DI(R-PPN)/ 2010
tanggal 5 Juli 2010 tentang Perubahan Logo dan Penyebutan Nama Serta
Pemberlakuan Brand Identity Guidelines, maka pada tanggal 8 Agustus 2010
nama “Bank Jabar Banten” resmi berubah menjadi “bank bjb”
4.1.2 Visi dan Misi Kerja PT Bank bjb,Tbk.
Visi
Menjadi 10 Bank terbesar dan berkinerja baik di indonesia
Misi
Adapun Misi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten antara lain
sebagai berikut:
1. Penggerak dan pendorong laju perekonomian daerah
2. Melaksanakan penyimpanan uang daerah
3. Salah satu sumber pendapatan asli daerah
4.1.3 Filosofi Logo PT Bank bjb, Tbk.
Sumber: PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk
bank bjb adalah sebuah akronim, menggambarkan sifat kesederhanaan dan sifat
modern masyarakat dimana bank bjb akan berbakti. Nama ini menggambarkan
transformasi bank bjb untuk menjadi lebih efektif dan profesional dalam melayani
seluruh lapisan masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Bentuk sayap pada logo
bank bjb melambangkan lengan yang menjangkau jauh untuk memberikan
pelayanan yang terbaik kepada nasabah, shareholder dan seluruh masyarakat.
Sedangkan, penggunaan huruf pada logo type merupakan pengembangan bentuk
dari huruf Alte Haas Grothesk. Kemudian, pemilihan nama bank bjb hadir sebagai
akronim dari Bank Jabar Banten yang lebih modern, transenden, inklusif, dan
telah dikenal oleh masyarakat luas. Bentuk konfigurasi logo di atas merupakan
kongurasi utama (konfigurasi logo primer).
4.1.4 Budaya Perusahaan PT bank bjb,Tbk.
Budaya Kerja PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk
merupakan tuntutan perilaku insan bank terdiri dari :
1. Service Excellence
a. Fokus pada nasabah.
b. Proaktif dan cepat tanggap dalam memberikan layanan bernilai tambah.
2. Professionalism
a. Bekerja efektif, efisien, dan bertanggungjawab.
b. Meningkatkan kompetensi untuk menghasilkan kinerja terbaik.
3. Integrity
a. Jujur, displin dan Konsisten.
b. Memahami dan melaksanakan ketentuan yang berlaku.
4. Respect
a. Menghormati dan menghargai serta terbuka terhadap perbedaan.
b. Memberi dan menerima pendapat yang positif dan konstruktif.
5. Inovation
a. Kreatif dan inovatif unutk memberikan solusi terbaik.
b. Melakukan perbaikan berkelanjutan .
6. Trust
a. Berperilaku positif dan dapat dipercaya.
b. Membangun sinergi untuk mencapai tujuan perusahaan
4.2 Produk dan jasa PT bank Bjb , Tbk
Ruang lingkup Kegiatan PT bank Bjb, Tbk sebagaimana dengan bank pada
umumnya, dalam melakukan aktivitasnya.
4.2.1 Produk PT bank bjb, Tbk
Produk yang ditawarkan oleh PT bank bjb, Tbk, yaitu :
1. Consumer Banking
a. bjb Deposito
Deposito adalah simpanan berjangka dalam mata uang Rupiah yang
aman dengan bunga yang menarik, dan beragam keuntungan lainnya.
b. bjb Giro Perorangan
Rekening Giro adalah pembiayaan dengan tujuan multiguna yang
diberikan oleh bank bjb kepada debitur berpenghasilan tetap yang
gajinya disalurkan melalui bank bjb atau perusahaan tempat debitur
bekerja memiliki perjanjian kerjasama dengan bank dimana sumber
pengembaliannya berasal dari gaji debitur.
c. bjb Kredit Guna Bakti
bjb Kredit Guna Bakti adalah pembiayaan dengan tujuan multiguna yang
diberikan oleh bank bjb kepada debitur berpenghasilan tetap dengan
gajinya disalurkan melalui bank bjb atau perusahaan tempat debitur
bekerja memiliki perjanjian kerjasama dengan bank dimana sumber
pengembaliannya berasal dari gaji debitur.
d. bjb KPR
Bersama bjb KPR dan Mortgage, dengan Jaringan pelayanan bank bjb
yang tersebar di wikayah indonesia, kami akan membantu anda
mewujudkan impian untuk memiliki Properti Idaman dengan mudah,
cepat dan nyaman.
e. bjb Kredit Usaha Bhakti (bjb Kub)
bjb kredit Usaha Bhakti adalah Fasilitas kredit yang ditunjukkan untuk
keperluan produktif yang diberikan oleh bank bjb untuk nasabah yang
memiliki usaha penghasilan lainnya, serta gaji debitur sebagai pegawai
harus telah disalurkan melalui bank bjb.
2. Micro and Small Business
a. bjb Kredit Kepada BPR
penyaluran kredit melalui linkage program kepada Bank Perkreditan
Rakyat sebagai salah satu bentuk dukungan konkret bank bjb dalam
mendukung penyaluran kredit kepada sektor-sektor produktif melalui
kerjasama kemitraan antara bank bjb dengan Bank Perkreditan Rakyat.
b. bjb Kredit Kepada Koperasi
penyaluran kredit melalu linkage program kepada Koperasi (Koperasi
simpan pinjam dan koperasi pegawai/karyawan)
c. bjb Kredit Mikro Utama
Para pelaku usaha perorangan dalam sektor ekonomi produktif yang
masuk kategori Usaha Mikro Kecil dan Menengah seperti pengusaha
kecil, pedagang, wirausaha, wiraswasta produktif (khusus perorangan)
yang saat ini aktif menjalankan usahanya minimal 2 tahun.
d. bjb KUR
masyarakat yang dapat menikmati fasilitas KUR dari bank bjb adalah
pelaku Usaha Perorangan atau Badan Usaha pada skala mikro, kecil dan
menengah. Meliputi seluruh sector ekonomi produktif dengan jenis
usaha produksi, perdagangan maupun jasa, dengan usaha telah berjalan
minimal 6 bulan.
e. Kredit Cinta Rakyat
Calon nasabah yang dapat menikmati fasilitas Kredit Cinta Rakyat dari
bjb sahabat usaha Layanan UMKM adalah segmen pasar Badan Usaha
termasuk koperasi yang masih memiliki potensi masih dibiayai dengan
kredit, yaitu untuk para pelaku usaha dalam sektor produktif meliputi
pertanian,tanaman pangan,perkebunan,peternakan,perikanan dan kehutan
-an,perindustrian,perdanggan,pertambahan rakyat dan sektor lainnya
dengan usaha telah berjalan minimal 1 tahun untuk perorangan dan 2
tahun untuk badan usaha.
3. Commercial Banking
a. bjb Deposito Korporasi
Simpanan berjangka dalam mata uang rupiah yang aman serta terjamin,
dengan bunga yang menarik menjadikan investasi anda lebih cepat
berkembang dan beragam keuntungan lainnya.
b. Pinjaman Daerah
Pinjaman yang diajukan oleh pemerintah daerah kepada lembaga
keuangan bank dimana keuntungan mengenai persyaratan dan prosedur
pinjaman Daerah harus sesuai dengan undang-undang republic indonesia
tahun 2004 tentang Penimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Daerah.
c. bjb Kredit Investasi Umum
bjb Kredit investasi umum adalah kredit jangka menengah atau jangka
panjang untuk pembelian barang modal beserta jasa yang
diperlukan untuk pendirian proyek baru, rehabilitasi, modernisasi, ekspa
nsi atau relokasi proyek yang sudah ada.
d. bjb Kredit Modal Kerja
kredit yang diperlukan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran yang
habis dalam satu siklus usaha dan merupakan kredit jangka pendek
dengan jangka waktu maksimal 1 tahun.
e. bjb Kredit Jangka Pendek
fasilitas kredit berjangka waktu pendek dengan menggunakan media
penarikan berupa promes (Janji Bayar)
4. Treasury
a. Custody bank bjb
Industri perbankan makin menunjukkan perkembangan terutama dalam
perkembangan pasar modal, tidak hanya membutuhkan strategi dan
analisis yang tepat dalam berinvestasi tetapi juga membutuhkan mitra
kerja yang handal dalam pengadminstrasian portofolio investasi anda.
custody bank bjb melayani jasa penitipan efek dan surat berharga lainnya
yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen,
bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan sebagai wakil
dari pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
b. Wali Amanat
Adalah layanan jasa yang diberikan kepada pemegang efek bersifat utang
(investor) untuk menjadi wakil investor dalam penerbitan suatu efek
bersifat utang, bank bjb selaku wali amanat turut serta dalam proses
penerbitan surat utang dan memonotoring kewajiban emiten terhadap
ketentuan yang ada dalam perjanjian perwalimanatan hingga surat utang
tersebut jatuh tempo.
c. Capital Market Product
Transaksi capital Market adalah transaksi jual-beli efek yang meliputi
surat pengakuan hutang surat berharga komersial, obligasi baik korporasi
maupun Negara. Pasar modal atau Capital Market merupakan pasar
keuangan untuk membeli dan menjual surat hutang jangka panjang atau
efek dari ekuitas serta dapat digunakan setiap saat untuk memenuhi
kebutuhan arus kasnya dengan melakukan penjualan di pasar sekunder.
d. bjb Money Changer
bank bjb melayani pembelian dan penjualan Valuta Asing untuk mata
uang yang tersedia di bank bjb.
e. Dealing Room
Dealing Room bank bjb dikelolah secara profesional oleh tenaga-tenaga
yang handal. Aktifitas bisnis yang diorientasi pada plain vanilla product
(produk dasar) turut memperkuat struktur pengelolahan eksposur yang
dimiliki oleh bank bjb, sehingga tetap kokoh ditengah guncangan krisis
finansial global pada tahun 2008. Semenjak Mei 2011
dealing room treasury bank bjb memilliki dan lokasi yaitu Kantor Pusat
bank bjb di kota Bandung, lokasi lain berada di Kantor Cabang Khusus
Jakarta Gedung Arthaloka, Kuningan Jakarta.
5. Layanan
a. bjb Cash Management
Bjb Cash Management adalah solusi perbankan yang terintegrasi dan
dirancang untuk membantu Nasabah mengatur cas flow yang efektif dan
efisien guna meningkatkan keuntungan perusahaan.
b. bjb Precious
Layanan bjb precious merupakan layanan terbaik yang diberikan kepada
pribadi-pribadi istimewa yang membutuhkan pelayanan maksimal baik
dari segi keramahan, kemudahan, kenyamanan, keamanan dan terpercaya
untuk nasabah prima perorangan (High Net Worth Individuals) dengan
total minimal dana sebesar Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).
. c. bjb Call 14049
Bank bjb menyediakan layanan informasi selama 7 hari seminggu 24 jam
sehari melalui fasilitas bjb Call 14049.
d. Inkaso
Merupakan layanan bank bjbberupa jasa yang diberikan kepada nasabah
untuk menagihkan warkat bank tertarik tanpa melalui proses kliring.
Warkat yang digunakan dalam transaksi inkaso terdiri dari Cek dan
Bilyet Giro
6. Bjb Credit Card
a. Kartu Kredit Bank BNI- bank bjb
Nasabah yang telah menggunakan bjb SMS, dapat menikmati fasilitas
bjb SMS Notifikasi dimana nasabah dapat menerima informasi mutasi
debt/atau mutasi kredit dengan denominasi minimal Rp.100.000 dan
maksimal Rp.10.000.000
b. bjb EDC Mobile
bank bjb meluncurkan layanan elektronik data capture (EDC) mobile,
yang berfungsi hampir seperti ATM namun tanpa tarikan tunai. Dengan
layanan ini, semua transaksi dapat dilakukan seperti samsat, biaya listrik,
dan juga telepon.
c. Bjb pesat
Pesat merupakan sebuah program pemberdayaan ekonomi masyarakat
yang dilakukan secara terpadu yang dimiliki oleh bank bjb sebagai salah
satu layanan perbankan untuk meningkatkan kompetensi dan kapasita
susaha bagi pelaku usaha. Program ini merupakan bagian dari layanan
divisi kredit UMKM yang telah dicanangkan oleh manajemen bank bjb
sejak bulan juli 2015.
4.3 Hasil Pengumpulan dan pengolahan Data
4.3.1 Hasil Pengumpulan Data
Adapun data yang diperoleh dari sumber data, yaitu jumlah kredit yang diberikan
dan laba bersih PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk pada
tahun 2016-2018 adalah:
Tabel 4.1
Data Jumlah Kredit Yang Diberikan Dan Laba Bersih Pada PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk
Tahun 2016-2018 (Dalam Jutaan Rupiah)
Bulan (Tahun 2016-2018) Jumlah Kredit Yang Diberikan Laba Bersih
Jumlah Perubahan Pertumbuhan
%
Jumlah Perubahan Pertumbuhan %
2016
Januari 53.668.489
0
0 117.474
0 0
Februari 54.321.106
652.617
1,21 257.193
139.719 118,93
Maret 55.218.333
897.227
1,65 437.370
180.177 70
April 55.871.995
653.662
1,18 598.874
161.504 36,92
Mei 57.191.570
1.319.575
2,36 745.620
146.746 24,5
Juni 60.132.352
2.940.782 5,14 905.077
159.457 21,38
Juli 60.299.799
167.447 0,27 1.089.803
184.726 20,4
Agustus 61.331.931
1.032.132 1,71 1.261.148
171.345 15,72
September 63.022.917
1.690.986 2,75 1.391.914
130.766 10,36
Oktober 63.161.805
138.888 0,22 1.469.220
77.306 5,5
November 63.727.576
565.771 0,89 1.567.931
98.711 6,71
Desember 63.143.595
(583.981) (0,91)
1.646.856
78.925 5
2017 Januari 60.697.987
(2.445.608) (3,87)
120.137
(1.526.719) (92)
Februari 61.223.736
525.749 0,86 261.500
141.363 117
Maret 62.721.534
1.497.798 2,44 442.776
181.276 69,32
April 63.776.606
1.055.072 1,68 573.206
130.430 29,45
Mei 65.851.121 2.074.515 3,25 716.947
143.741 25
Juni 67.895.441
2.044.320 3,1 926.426
209.479 29,21
Juli 67.890.143
(5.298) (0,007) 994.177
67.751 7,31
Agustus 68.822.277
932.134 1,37 1.076.698
82.521 8,3
September 70.536.750
1.714.473 2,49 1.301.308
224.610 20,86
Oktober 70.988.409 451.659 0,64 1.411.473
110.165 8,46
November 71.301.609
313.200 0,44 1.552.037
140.564 9,95
Desember 70.701.277
(600.332) (0,84) 1.607.343
55.306 3,56
2018 Januari 68.266.030
(2.435.247) (3,44) 110.367
(1.496.976) (93)
Februari 69.023.208
757.178 1,1 264.940
154.573 140
Maret 71.007.594
1.984.386 2,87 452.009
187.069 70
April 70.429.796
(577.798) (0,81) 551.778
99.769 22
Mei 71.702.219
1.272.423 1,8 725.594
173.816 31,5
Juni 71.890.852
188.633 0,26 888.668
163.074 22,47
Juli 71.931.528 40.676 0,05 958.918 70.250 7,9
Agustus 73.404.258 1.472.730 2 1.125.170
166.252 17,33
September 74.216.000 811.742 1,1 1.320.902 195.732 17,39
Oktober 72.925.192 (1.290.808) (1,73) 1.414.063 93.161 7
November 73.613.383 688.191 0,94 1.569.207 155.144 10,97
Desember 74.899.385 1.286.002 1,74 1.574.884 5.677 0,36
4.3.2 Pengolahan Data
Data–data yang diperoleh kemudian diolah untuk mendapatkan tingkat
perkembangan jumlah kredit yang diberikan, tingkat perkembangan laba bersih
dan besarnya pengaruh jumlah kredit yang diberikan terhadap laba bersih pada PT
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Tahun 2016-2018
menggunakan metode analisa rasio, regresi linear sederhana, koefisien korelasi
dan koefisien determinasi .
4.3.2.1 Analisa Rasio
Analisa rasio adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos
laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan
dan signifikan. Analisis rasio keuangan sendiri dimulai dengan laporan keuangan
dasar yaitu dari neraca, perhitungan laba rugi, dan laporan arus kas
(Fahmim, 2015: 50). Analisa rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat
perkembangan jumlah kredit yang diberikan dan tingkat perkembangan laba
bersih dengan menggunakan rumus sebagai berikut adalah:
a. Persentase Peningkatan /Penurunan Kredit Yang Diberikan
Untuk mengetahui persentase peningkatan / penurunan kredit yang diberikan
dihitung dengan rumus:
peningkatan/penurunan kredit = kredit bulan ini - kredit bulan lalu x100%
kredit bulan lalu
Maka, hasil dari perhitungan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.2
Persentase peningkatan/penurunan kredit yang diberikan pada PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk
Tahun 2016 -2018 (Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Bulan Jumlah Kredit Yang Diberikan
Jumlah Perubahan Persentase
( %)
2016
Januari 53.668.489
0 0
Februari 54.321.106
652.617
1,21
Maret 55.218.333
897.227
1,65
April 55.871.995
653.662
1,18
Mei 57.191.570
1.319.575
2,36
Juni 60.132.352
2.940.782
5,14
Juli 60.299.799
167.447
0,27
Agustus 61.331.931
1.032.132
1,71
September 63.022.917
1.690.986
2,75
Oktober 63.161.805
138.888
0,22
November 63.727.576
565.771
0,89
Desember 63.143.595
(583.981) (0,91)
2017
Januari 60.697.987
2.445.608
(3,87)
Februari 61.223.736
525.749
0,86
Maret 62.721.534
1.497.798
2,44
April 63.776.606
1.055.072
1,68
Mei 65.851.121
2.074.515
3,25
Juni 67.895.441
2.044.320
3,1
Juli 67.890.143
(5.298)
(0,007)
Agusus 68.822.277
932.134
1,37
September 70.536.750
1.714.473
2,49
Oktober 70.988.409
451.659
0,64
November 71.301.609
313.200
0,44
Desember 70.701.277
(600.332)
(0,84)
2018
Januari 68.266.030
(2.435.247)
(3,44)
Februari 69.023.208
757.178
1,1
Maret 71.007.594
1.984.386
2,87
April 70.429.796
(577.798)
(0,81)
Mei 71.702.219
1.272.423
1,8
Juni 71.890.852
188.633
0,26
Agustus 73.404.258
1.472.730
2
September 74.216.000
811.742
1,1
Oktober 72.925.192
(1.290.808)
(1,73)
November 73.613.383
688.191
0,94
Desember 74.899.385
1.286.002
1,74
Sumber: Data Diolah
b. Persentase Peningkatan/ Penurunan Laba Bersih
Untuk menghitung persentase peningkatan/penurunan laba bersih dihitung dengan
rumus:
Peningkatan/penurunan laba bersih = laba bersih bulan ini - laba bersih bulan lalu x100%
laba bersih bulan lalu
Maka, hasil dari perhitungan dapat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.3
Persentase Peningkatan/Penurunan Laba Bersih Yang Diperoleh pada
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk
Tahun 2016 -2018 ( Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Bulan Laba Bersih
Jumlah Perubahan Persentase
( %)
2016-2018
Januari 117.474
0 0
Februari 257.193
139.719 118,93
Maret 437.370 180.177 70
April 598.874 161.504
36,92
Mei 745.620
146.746
24,5
Sumber: Data diolah
Juni 905.077
159.457
21,38
Juli 1.089.803 184.726 20,4
Agustus 1.261.148 171.345 15.72
September 1.391.914 130.766 10,36
Oktober 1.469.220 77.306 5,55
November 1.567.931 98.711 6,71
Desember 1.646.856 78.925 5
Januari 120.137 (1.526.719) (92)
Februari 261.500 141.363 117,66
Maret 442.776 181.276 69,32
April 573.206 130.430 29,45
Mei 716.947 143.741 25
Juni 926.426
209.479 29,21
Juli 994.177 67.751 7,31
Agusus 1.076.698 82.521 8,3
September 1.301.308 224.610 20,86
Oktober 1.411.473 110.165 8,46
November 1.552.037 140.564 9,95
Desember 1.607.343 55.306 3,5
Januari 110.367 (1.496.976) (93,13)
Februari 264.940 154.573 140
Maret 452.009 187.069 70,6
April 551.778 99.769 22
Mei 725.594 173.816
31,5
Juni 888.668 163.074 22,47
Juli 958.918 70.250 7,9
Agustus 1.125.170 166.252 17,33
September 1.320.902
195.732
17,39
Oktober 1.411.473 111.165 8,46
November 1.552.137
140.564
9,95
Desember 1.607.343
55.306
3,5
4.3.2.2 Besarnya Pengaruh Kredit Yang Diberikan Terhadap Laba Bersih
Untuk mengetahui besarnya pengaruh kredit yang diberikan terhadap laba bersih
dengan menggunakan:
4.3.2.1 Regresi Linear Sederhana
Y=a+bX
Keterangan
Y=Laba Bersih
X=Kredit Yang Diberikan
a=Intersept
b=Koefisien Regresi
Dari tabel 4.4 diatas dapat diperoleh:
∑XY = 2.256.965.203.048.000
∑X2
=158.272.720.639.998.000
∑Y2
= 39.635.068.453.062
∑X = 2.376.807.803
∑Y = 33.429.008
n =36
a. Koefisien Regresi b
Koefisien regresi b dapat dihitung dengan rumus:
b = n (∑XY )-( ∑X) ( ∑Y)
n (∑X2) - ( ∑X)
2
= 36 (2.256.965.203.048.000) - (2.376.807.803) ( 33.429.008)
36 (158.272.720.639.998.000) - (2.376.807.803)2
= 81.250.747.309.728.100 - 79.454.327.060.949.400
5.697.817.943.039.910.000 - 5.649.215.332.401.690.000
= 1.796.420.248.778.720
48.602.610.638.224.400
= 0,036961394
b. Intersept
Koefisien regresi a untuk regresi linear jumlah kredit dapat dihitung dengan
rumus:
a =∑Y - b∑X
n n
= 33.429.008 - (0,036961394)( 2.376.807.803)
36 36
= 928.584 – 2.440.281
= -1.511.698
Setelah koefisien korelasi regresi linear a dan b diperoleh maka di dapat
persamaan regresi:
Y = - 1.511.698 + 0,036961394 X
Untuk dapat menentukan besarnya hubungan penyaluran kredit terhadap laba
bersih maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus koefisien korelasi.
r = n Y) X) Y)
[ n X2–( X)
2) Y
2- Y)
2)]
= 36 (2.256.965.203.048.000)- (2.376.807.803) (33.429.008)
36 (158.272.720.639.998.000-( 2.376.807.8032) [36 (39.635.068.453.062 - (33.429.008)2)]
= 81.250.747.309.728.100-79.454.327.060.949.400
√[(5.697.817.943.039.910.000 - 5.649.215.332.401.690.000) (1.426.862.464.310.230 - 1.117.498.575.864.060 )]
= 1.796.420.248.778.720
√(48.602.610.638.224.400) (309.363.888.446.168)
= 1.796.420.248.778.720
√15.035.892.615.676.200.000.000.000.000.000
= 1.796.420.248.778.720
3.877.614.294.340.810
= 0,463279768
Dari perhitungan koefisien korelasi didapat nilai r sebesar 0,463. Ini berarti
hubungan antara variabel X (jumlah kredit yang diberikan) dengan variabel Y
(laba bersih yang diperoleh) mempunyai hubungan sedang (berdasarkan
sugiyono).
4.3.2.2.2 Koefisien Determinasi
Jika persamaan regresi linear Y dan X telah di dapat dan juga koefisien arah b,
maka koefisien determinasi (r2) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus:
D =r2 x 100%
=(0,463279768)2 x 100 %
=21,46 %
4.4 Pembahasan
4.4.1 Perkembangan Jumlah Kredit Yang Diberikan PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk.
Berdasarkan data yang diatas dapat diperoleh perkembangan jumlah kredit yang
diberikan selama 36 bulan (Periode) yaitu tahun 2016 sampai dengan 2018.
Perkembangan jumlah kredit yang diberikan dapat dilihat dari grafik berikut ini:
Gambar 4.1
Perkembangan Jumlah Kredit Yang Diberikan
(Dalam Jutaan)
Sumber: Data diolah
Pada awal tahun 2016 yaitu bulan Januari jumlah kredit yang diberikan adalah
sebesar Rp53.668.489 dan bulan Februari Jumlah kredit yang diberikan
mengalami kenaikan sebesar 1,21 % yaitu menjadi Rp 54.321.106 dan jumlah
kredit yang diberikan mengalami kenaikan sampai pada bulan november 2016 .
Namun mengalami penurunan pada bulan desember 2016 sebesar 0,91 % dan
bulan januari 2017 sebesar 3,87%. Pada bulan februari 2017 jumlah kredit yang
diberikan mengalami peningkatan kembali sebesar 0,86% sampai bulan juni
2017. Pada bulan juli 2017 jumlah kredit yang diberikan mengalami penurunan
sebesar 0,007 % dan bulan agustus 2017 mengalami peningkatan kembali sebesar
1,37% sampai bulan november 2017 sedangkan bulan desember 2017 mengalami
penurunan sebesar 0,84 %. Di Tahun 2018 tidak jauh bedanya dengan tahun –
tahun sebelumnya jumlah kredit yang diberikan juga mengalami peningkatan dan
Rp-
Rp10,000,000
Rp20,000,000
Rp30,000,000
Rp40,000,000
Rp50,000,000
Rp60,000,000
Rp70,000,000
Rp80,000,000
jan
uar
i
apri
l
juli
okt
ob
er
jan
uar
i
apri
l
juli
okt
ob
er
jan
uar
i
apri
l
juli
okt
ob
er
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Jumlah Kredit yang diberikan
Jumlah Kredit yangdiberikan
penurunan, dimana diawal bulan Januari 2018 mengalami penurunan sebesar
3,44% sedangkan dibulan februari 2018 mengalami peningkatan kembali sebesar
1,1 % Sampai bulan maret 2018. Namun pada bulan april 2018 mengalami
penurunan sebesar 0,81% sedangkan dibulan mei 2018 mengalami peningkatan
sebesar 1,8% sampai bulan september 2018. Pada bulan Oktober 2018 jumlah
kredit yang diberikan mengalami penurunan sebesar 1,73 % sedangkan pada bulan
november 2018 kembali lagi meningkat sebesar 0,94 % sampai bulan desember
2018. Maka jumlah kredit yang diberikan paling banyak adalah pada bulan
Desember 2018 yaitu sebesar Rp74.899.385 dan jumlah kredit yang diberikan
paling sedikit adalah pada bulan Januari 2016 yaitu sebesar Rp 53.668.489.
Sementara persentase kenaikan jumlah kredit yang diberikan yang paling tinggi
adalah pada yaitu sebesar bulan juni 2016 sebesar 5,14 % dan persentase
penurunan jumlah kredit yang diberikan yang paling tinggi adalah pada bulan
Januari 2017 yaitu sebesar 3,87%. Gambar 4.1 menunjukkan bahwa jumlah
kredit yang diberikan selalu mengalami peningkatan maupun penurunan yang
cukup signifikan dari awal tahun sampai akhir tahun. Jumlah kredit yang
diberikan diawal bulan maka akan diakumulasikan Pada bulan selanjutnya dan
demikian seterusnya. Namun jumlah kredit yang diberikan selalu mengalami
penurunan. Pada bulan januari fenomena ini terjadi karena bank mempunyai target
kredit yang diberikan sehingga bank memaksimalkan kredit tersebut setiap
tahunnya. Biasanya bank melakukan promosi atau mencari nasabah yang ingin
meminjam ke bank dengan terjun langsung ke lapangan. Peningkatan jumlah
kredit yang diberikan yang meningkat tiap tahunnya didasari oleh faktor – faktor
seperti tingkat suku bunga yang rendah atau mengalami penurunan, permintaan
kredit dari nasabah yang semakin besar dan semakin besar dan semakin
banyaknya jenis-jenis kredit yang tersedia pada perusahaan.
4.4.2 Perkembangan Laba Bersih PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten,Tbk.
Perkembangan laba bersih pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten,Tbk pada Tahun 2016-2018 dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Gambar 4.2
Perkembangan Jumlah Laba Bersih yang diperoleh (Dalam Jutaan )
Sumber:Data Diolah
Pada awal Tahun 2016 yaitu bulan Januari Laba Bersih adalah sebesar Rp117.474
dan bulan Februari laba bersih mengalami kenaikan sebesar 118,93% yaitu
menjadi Rp257.193. Laba bersih mengalami kenaikan sampai pada akhir tahun
2016. Namun pada bulan januari 2017 laba bersih yang diperoleh mengalami
penurunan sebesar 92,7% sedangkan pada bulan februari 2017 laba bersih yang
diperoleh mengalami kenaikan sebesar 117% sampai pada bulan desember 2017.
Penurunan juga terjadi pada bulan Januari 2018 sebesar 93% sedangkan pada
bulan februari 2018 mengalami kenaikan sebesar 140% sampai pada bulan
desember 2018. Laba bersih yang paling banyak diperoleh adalah pada bulan
desember 2016 yaitu sebesarRp1.646.856 dan laba bersih yang paling sedikit
diperoleh adalah pada bulan Januari 2018 yaitu sebesar Rp110.367.
Sementara persentase kenaikan laba bersih yang paling tinggi adalah pada bulan
Februari 2018 yaitu sebesar 140% dan persentase penurunan laba bersih yang
paling tinggi adalah pada bulan Februari 2018 yaitu sebesar 140%
dan persentase penurunan laba bersih yang paling tinggi adalah pada bulan
Januari 2018 Tahun sebesar 93,13%. Fenomena ini terjadi karena bank
Rp-
Rp500,000
Rp1,000,000
Rp1,500,000
Rp2,000,000ja
nu
ari
apri
l
juli
okt
ob
er
jan
uar
i
apri
l
juli
okt
ob
er
jan
uar
i
apri
l
juli
okt
ob
er
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Laba Bersih
Laba Bersih
mempunyai target dalam pencapaian dana pihak ketiga dan kredit sehingga setiap
bulannya bank memaksimalkan kegiatan operasionalnya terutama di bidang kredit
yang diberikan sehingga secara langsung akan mempengaruhi peningkatan laba
bersih melalui bunga kredit yang lainnya. Pada akhir tahun bank sudah harus
dapat mencapai target yang ditentukan, menutupbukukan laba yang telah
diperoleh dan bank membuat target baru sehingga laba yang diperoleh kembali
sedikit dan bank kembali berusaha mencapai target tersebut kembali tercapai di
akhir tahun.
4.4.3 Pengaruh Jumlah Kredit Yang Diberikan terhadap Laba Bersih
Untuk mengetahui besar pengaruh jumlah kredit yang diberikan terhadap laba
bersih digunakan rumus persamaan regresi linear sederhana, koefisien korelasi
dan koefisien Determinasi. Kemudian hasil pengolahan data tersebut dianalisa
sebagai berikut:
4.4.3.1 Analisis Regresi Linear sederhana
Analisis ini digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh antara jumlah
kredit yang diberikan sebagai variabel bebas dengan laba bersih sebagai variabel
terikat. Dalam pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi linear
sederhana maka diperoleh persamaan sebagai berikut:
Persamaan ini memiliki koefisien searah yang positif dengan nilai a sebesar
-1.511.698 yang berarti apabila kredit yang diberikan tidak ada atau 0 maka
perusahaan mengalami kerugian sebesar -1.511.698 dan nilai b sebesar
0,036961394 itu berarti jumlah kredit yang diberikan bernilai Rp 1 maka laba
bersih perusahaan akan bertambah Rp 0,036961394, sedangkan
dengan persamaan Y= - 1.511.698 + 0,036961394 X jika naik Rp 1. 000 laba
bersih perusahaan Y= - 1.511.698 + 0,036961394 (1. 000) maka ruginya
berkurang Rp 36,961394
Y= - 1.511.698+0,036961394 X
4.4.3.2 Koefisien Korelasi
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus koefisien korelasi yang
berdasarkan teori sugiyono dapat diperoleh nilai r sebesar 0,463. Maka
disimpulkan bahwa hubungan antara jumlah kredit yang diberikan dengan laba
bersih pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk adalah
sedang dan bersifat positif .
Tabel 4.4.
Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,00 Sangat kuat
Sumber:Sugiyono (2012)
4.4.3.3 Koefisien Determinasi (R2)
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus koefisien determinasi yang
berdasarkan teori sanusi diperoleh pengaruh jumlah kredit yang diberikan
terhadap laba bersih pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,
Tbk sebesar 21,46 % sedangkan sisanya 78,54% dipengaruhi oleh faktor-faktor
lain diluar penelitian ini.
46
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil pengolahan data maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Perkembangan Jumlah Kredit Yang Diberikan padaPT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk Tahun 2016-2018 relatif mengalami
peningkatan dan penurunan dalam setiap bulannya. Peningkatan terjadi pada
bulan januari 2016 sampai bulan november 2016 rata-rata sebesar 1,58 %, di
bulan desember 2016 sampai bulan januari 2017 mengalami penurunan rata-rata
sebesar 2,37%, bulan februari 2017 sampai bulan juni 2017 mengalami
peningkatan rata-rata sebesar 2,26% , di bulan juli 2017 mengalami penurunan
sebesar 0,007%, bulan agustus 2017 sampai bulan November 2017 mengalami
peningkatan rata-rata sebesar 1,2%, di bulan desember 2017 sampai bulan
januari 2018 mengalami penurunan rata-rata sebesar 2,1%, bulan februari 2018
sampai bulan maret 2018 mengalami peningkatan rata-rata sebesar 2 %, bulan
mei 2018 sampai bulan September 2018 mengalami peningkatan rata-rata
sebesar 1%, di bulan oktober 2018 mengalami penurunan sebesar 1,73%, dan di
bulan November 2018 sampai bulan desember 2018 mengalami peningkatan
rata- rata sebesar 1, 3%.
2. Perkembangan Laba Bersih pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
dan Banten,Tbk Tahun 2016-2018 relatif mengalami peningkatan dan
penurunan dalam setiap bulannya. Peningkatan terjadi pada bulan januari 2016
sampai bulan desember 2016 rata-rata sebesar 28%, Namun penurunan terjadi
pada bulan januari 2017 sebesar 92%, di bulan februari 2017 sampai bulan
desember 2017 rata-rata sebesar 32,8% ,Namun pada bulan januari 2018
mengalami penurunan sebesar 93% dan peningkatan kembali pada bulan
februari 2018 sampai bulan desember 2018 rata-rata sebesar 31,5%.
3. Kredit Yang Diberikan Berpengaruh Sedang Dan Bersifat Positif Terhadap
Laba Bersih pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk
47
4. dapat dilihat dari rumus regresi linear sederhana adalah Y= - 1.511.698 +
0,0369X, koefisien korelasi sebesar 0,46 dan koefisien determinasi sebesar
21,46 % .
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan yang diuraikan di atas, maka saran yang dapat diberikan
setelah melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk tetap
mempertahankan dan lebih meningkatkan jumlah kredit yang diberikan agar
laba yang diperoleh juga semakin meningkat.
2. Kepada peneliti selanjutnya yang membahas topik yang sama agar menambah
variabel-variabel lain yang mempengaruhi laba bersih seperti pendapatan
bunga, pendapatan operasional, non operasional dan faktor-faktor lainnya.
48
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahmat Fathoni, Haji. 2011. Metodologi Penelitian Dan Teknik Penyusunan
Skrpsi. Jakarta: Rineka Cipta
Ismail. 2010. Akuntansi Bank Teori Dan Aplikasi Dalam Rupiah. Jakarta:
Kencana
Ismail. 2010. Manajemen Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
Kasmir. 2008. Manajemen Perbankan. PT Raja Grafindo: Persada
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana
Kasmir. 2012. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali pers
Kasmir. 2014. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers
Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:Edisi Empat, Liberty
Pandia, Frianto. 2012. Manajemen Dana Dan Kesehatan Bank. Jakarta: Rineka
Cipta
Rahmaniar, Ani Dan Soegijanto. 2016. Pengantar Akuntansi Dasar 1 Siklus
Akuntansi Untuk Perusahaan Jasa. Bogor: In Media
Sanusi, Anwar. 2013. Metodologi penelitian bisnis. Jakarta: Salemba empat
Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D
Yogyakarta: Andi Offset
Supriyono, Maryanto. 2011. Buku Pintar Perbankan Dilengkapi Dengan
Studi Kasus Dan Kamus Itilah Perbankan. Yogyakarta: Andi Offset
Tri Basuki, Agus. 2016. Analisis Regresi Dalam Penelitian Ekonomi Dan
49
Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers
Umar, Husein. 2014. Metodologi Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis.
Jakarta: Rajawali Pers
Yuandari dan Topan. 2017. Metodologi penelitian dan statistika. Jakarta: In
Media
Sumber Jurnal:
http: // riowahyudi.blogspot.com/ 2013/ 07/ faktor yang mempegaruhi.html?m=
http://igedearisuciptayasa.blogspot.com/2013/11/pengaruh-jumlah-kredit-dan-
jumlah.html
http://jurnalskripsitesis.wordpress.com
http://text-id.123dok.com
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/668/jbptunikompp-gdl-biyanalfar-33398-
unikom_b-l.pdf
Repository. usu.ac. id
Tresia Mayoni Purba.2018. Pengaruh Kredit Yang Disalurkan Terhadap Laba
Bersih Pada PT Bank Negara Indonesia Periode 2015 Sampai Tahun 2017.
Medan : Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. Oktober 2018.
50
Lampiran
Regresi Linear Sederhana
Adapun hubungan antara Kredit Yang Diberikan Terhadap Laba Bersih dapat menggunakan perhitungan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.5
Perhitungan Analisis Regresi Linear Sederhana dan Analisis Koefisien Korelasipada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
dan Banten,Tbk Tahun 2016-2018 (Dalam Jutaan)
Bulan(Tahun
2014-2016)
Jumlah Kredit Yang
Diberikan (X)
Laba
(Y) Xy X2 Y2
Januari Rp 53.668.489 Rp 117.474 Rp 6.304.652.076.786 Rp2.880.306.711.543.120 Rp13.800.140.676
Februari Rp 54.321.106 Rp 257.193 Rp 13.971.008.215.458 Rp2.950.782.557.063.240 Rp66.148.239.249
Maret Rp 55.218.333 Rp 437.370 Rp 24.150.842.304.210 Rp3.049.064.299.298.890 Rp191.292.516.900
April Rp 55.871.995 Rp 598.874 Rp 33.460.285.133.630 Rp3.121.679.825.280.020 Rp358.650.067.876
Mei Rp 57.191.570 Rp 745.620 Rp 42.643.178.423.400 Rp3.270.875.679.064.900 Rp555.949.184.400
Juni Rp 60.132.352 Rp 905.077 Rp 54.424.408.751.104 Rp3.615.899.757.051.900 Rp819.164.375.929
Juli Rp 60.299.799 Rp 1.089.803 Rp 65.714.901.849.597 Rp3.636.065.759.440.400 Rp1.187.670.578.809
Agustus Rp 61.331.931 Rp 1.261.148 Rp 77.348.642.116.788 Rp3.761.605.760.188.760 Rp1.590.494.277.904
September Rp 63.022.917 Rp 1.391.914 Rp 87.722.480.493.138 Rp3.971.888.067.188.890 Rp1.937.424.583.396
Oktober Rp 63.161.805 Rp 1.469.220 Rp 92.798.587.142.100 Rp3.989.413.610.858.020 Rp2.158.607.408.400
November Rp 63.727.576 Rp 1.567.931 Rp 99.920.441.965.256 Rp4.061.203.942.835.780 Rp2.458.407.620.761
51
Lanjutan Tabel 4.5
Perhitungan Analisis Regresi Linear Sederhana dan Analisis Koefisien Korelasipada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
dan Banten,Tbk Tahun 2016-2018 (Dalam Jutaan)
Desember Rp 63.143.595 Rp 1.646.856 Rp 103.988.408.287.320 Rp3.987.113.589.524.020 Rp2.712.134.684.736
Januari Rp 60.697.987 Rp 120.137 Rp 7.292.074.064.219 Rp3.684.245.625.852.170 Rp14.432.898.769
Februari Rp 61.223.736 Rp 261.500 Rp 16.010.006.964.000 Rp3.748.345.849.797.700 Rp68.382.250.00
Maret Rp 62.721.534 Rp 442.776 Rp 27.771.589.938.384 Rp3.933.990.827.313.160 Rp196.050.586.76
April Rp 63.776.606 Rp 573.206 Rp 36.557.133.218.836 Rp4.067.455.472.879.240 Rp328.565.118436
Mei Rp 65.851.121 Rp 716.947 Rp 47.211.763.647.587 Rp4.336.370.136.956.640 Rp514.013.000.809
Juni Rp 67.895.441 Rp 926.426 Rp 62.900.101.823.866 Rp4.609.790.908.584.480 Rp858.265.133.476
Juli Rp 67.890.143 Rp 994.177 Rp 67.494.818.697.311 Rp4.609.071.516.560.450 Rp988.387.907.329
Agustus Rp 68.822.277 Rp 1.076.698 Rp 74.100.808.001.346 Rp4.736.505.811.464.730 Rp1.159.278.583.204
September Rp 70.536.750 Rp 1.301.308 Rp 91.790.037.069.000 Rp4.975.433.100.562.500 Rp1.693.402.510.864
Oktober Rp 70.988.409 Rp 1.411.473 Rp 100.198.222.616.457 Rp5.039.354.212.351.280 Rp1.992.256.029.72
November Rp 71.301.609 Rp 1.552.037 Rp 110.662.735.327.533 Rp5.083.919.445.988.880 Rp2.408.818.849.369
Desember Rp 70.701.277 Rp 1.607.343 Rp 113.641.202.677.011 Rp4.998.670.569.430.730 Rp2.583.551.519.649
Januari Rp 68.266.030 Rp 110.367 Rp 7.534.316.933.010 Rp4.660.250.851.960.900 Rp12.180.874.689
Februari Rp 69.023.208 Rp 264.940 Rp 18.287.008.727.520 Rp4.764.203.242.611.260 Rp70.193.203.600
Maret Rp 71.007.594 Rp 452.009 Rp 32.096.071.556.346
Rp5.042.078.405.668.840
Rp204.312.136.081
April Rp 70.429.796 Rp 551.778 Rp 38.861.611.977.288 Rp4.960.356.164.601.620 Rp304.458.961.284
52
Mei Rp 71.702.219 Rp 725.594 Rp 52.026.699.893.086
Rp5.141.208.209.523.960
Rp526.486.652.836
Juni Rp 71.890.852 Rp 888.668 Rp 63.887.099.665.136
Rp5.168.294.601.285.90
Rp789.730.814.224
Juli Rp 71.931.528 Rp 958.918 Rp 68.976.436.966.704
Rp5.174.144.720.414.780
Rp919.523.730.724
Agustus Rp 73.404.258 Rp 1.125.170 Rp 82.592.268.973.860
Rp5.388.185.092.530.560
Rp1.266.007.528.900
september Rp 70.536.750 Rp 1.301.308 Rp 91.790.037.069.000 Rp4.975.433.100.562.500 Rp1.693.402.510.864
Oktober Rp 70.988.409 Rp 1.411.473 Rp 100.198.222.616.457 Rp5.039.354.212.351.280 Rp1.992.256.029.72
november Rp 71.301.609 Rp 1.552.037 Rp 110.662.735.327.533 Rp5.083.919.445.988.880 Rp2.408.818.849.369
desember Rp 70.701.277 Rp 1.607.343 Rp 113.641.202.677.011 Rp4.998.670.569.430.730 Rp2.583.551.519.649
Januari Rp 68.266.030 Rp 110.367 Rp 7.534.316.933.010 Rp4.660.250.851.960.900 Rp12.180.874.689
februari Rp 69.023.208 Rp 264.940 Rp 18.287.008.727.520 Rp4.764.203.242.611.260 Rp70.193.203.600
Maret Rp 71.007.594 Rp 452.009 Rp 32.096.071.556.346
Rp5.042.078.405.668.840
Rp204.312.136.081
April Rp 70.429.796 Rp 551.778 Rp 38.861.611.977.288
Rp4.960.356.164.601.620
Rp304.458.961.284
Mei Rp 71.702.219 Rp 725.594 Rp 52.026.699.893.086
Rp5.141.208.209.523.960
Rp526.486.652.836
Juni Rp 71.890.852 Rp 888.668 Rp 63.887.099.665.136
Rp5.168.294.601.285.90
Rp789.730.814.224
Juli Rp 71.931.528 Rp 958.918 Rp 68.976.436.966.704
Rp5.174.144.720.414.780
Rp919.523.730.724
53
Agustus Rp 73.404.258 Rp 1.125.170 Rp 82.592.268.973.860
Rp5.388.185.092.530.560
Rp1.266.007.528.900
september Rp 74.216.000 Rp 1.320.902 Rp 98.032.062.832.000
Rp5.508.014.656.000.000
Rp1.744.782.093.604
Oktober Rp 72.925.192 Rp 1.414.063 Rp 103.120.815.775.096
Rp5.318.083.628.236.860
Rp1.999.574.167.969
november Rp 73.613.383 Rp 1.569.207 Rp 115.514.635.897.281
Rp5.418.930.156.704.690
Rp2.462.410.608.849
desember Rp 74.899.385 Rp 1.574.884 Rp 117.957.843.046.340
Rp5.609.917.873.378.220
Rp2.480.259.613.456
54
1. Nama Lengkap/Panggilan :Saulina Rumahorbo
2. Nim/IPK :1605072021/-
3. Tempat/Tgl Lahir :Medan /28 Oktober 1997
4. Agama :Kristen Protestan
5. Asal SMA/Jurusan :Sma Negeri 1 Sei Bamban
6. Alamat :Jl.Dipanegara No 25 Padang Bulan
7. No. HP :081360997043
8. Alamat Rumah :Sei Bamban
9. E-mail/FB/Twitter :[email protected]
10. Hobi :Menonton dan Traveling
11. Keahlian/Keterampilan :-
12. Prestasi :-
13. Motto Hidup :Hiduplah seakan kamu akan mati besok
Belajarlah seakan kamu akan hidup
selamanya
14. Nama Orang Tua :Ayah :MusaRumahorbo
Ibu :Dinar Linda Simanjuntak
15. Pekerjaan Orang Tua :Petani
Demikianlah biodata ini saya buat dengan sebenarnya dengan penuh tanggung
jawab untuk dapat dipergunakan sesuai keperluan.
Medan, Agustus2019
Hormat Saya,
( )