MATERI PPL TERPADU JILID 1 THAILAND
-
Upload
iain-tulungagung -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of MATERI PPL TERPADU JILID 1 THAILAND
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI
Selama kurang lebih 4 bulan tepatnya di ma’had Addirasat
Islamiah School, Saya selaku mahasiswa PPL Terpadu
memanfaatkan kesempatan untuk mengajar sesuai jadwal yang
diberikan. Di awal – awal mengajar, mahasiswa PPL Terpadu ini
diminta untuk mengajar bahasa Melayu. Bahasa Melayu adalah
bahasa yang digunakan masyarakat di wilayah Thailand Selatan
untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Namun,
sebagai bahasa nasional, bahasa Thai lah yang disepakati
sebagai bahasa persatuan.
Selama pelaksanaan pembelajaran yang pertama, Saya
menemukan kendala yang cukup menghalangi Saya menyampaikan
materi pelajaran. Kendala awal yang Saya temukan yaitu
berkaitan dengan bahasa dan materi ajar. Sebagai mahasiswa PPL
yang harus berlatih mengajar selama kurang lebih 4 bulan,
umumnya dituntut untuk mengajarkan ilmu sesuai dengan bidang
yang Saya kuasai yakni bahasa inggris. Itu adalah sepotong
pernyataan sebelum Saya terjun mengajar di ma’had Addirasat
Islamiah School tempat Saya mengabdi. Realitanya, Saya sebagai
mahasiswa PPL Terpadu diminta untuk mengajar materi pelajaran
tidak hanya bahasa inggris saja, akan tetapi juga bahasa
Melayu, ASEAN, dan TK (Taman Kanak – Kanak) yang notabene
bidang tersebut diluar bidang bahasa inggris yang Saya kuasai.
Memang sebelum kami berangkat terjun mengajar di bumi Pattani,
2
persyaratan mengikuti program PPL ini yaitu salah satunya kami
akan diminta untuk mengajar bahasa inggris dan/atau bahasa
indonesia. Jadi sedikit banyak kami juga mempersiapkan diri
untuk menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi di sana.
Dan ternyata hal itu melebihi apa yang semula tertulis dalam
persyaratan.
Kemudian permasalah kedua yaitu jadwal mengajar yang
juga tidak tanggung-tanggung. Di awal praktek mengajar, Saya
diberi surprise yakni mengajar semua kelas mulai dari kelas M–1
sampai dengan kelas Aliyah yang keseluruhan ada 9 kelas.
Semula Saya juga bersyukur karena Saya bisa mengenal dan
berbagi ilmu kepada semua peserta didik. Akan tetapi setelah
diberi jadwalnya, ternyata selama 1 minggu Saya mendapat 20 x
pertemuan dan setiap pertemuan ada 40 menit jam mengajar. Hal
itu terjadi dikarenakan ketika Saya mulai mengajar, ada guru
bahasa inggris yang keluar karena hamil tua dan Ustad bahasa
Melayu yang meminta jamnya dikurangi karena kesibukan Beliau
di dunia bisnis. Oleh karena itu Saya diminta untuk
menggantikan jadwal Beliau. Setelah satu bulan berada di
Ma’had Addirasat Islamiah School dan mengajar dengan jadwal
yang lumayan menguras tenaga, tak lama kemudian ada 2 guru
bahasa inggris baru yang hendak mengajar di ma’had tersebut.
Sehingga jadwal mengajar Saya yang semula mengajar semua
kelas, menjadi berkurang dengan mengajar kelas M-1, M-2, M-
3/1, M-3/2, M-6 (1 & 2), dan kelas Aliyah pada hari Minggu,
Selasa, dan Kamis. Kemudian di hari Senin dan Rabu, Saya
diminta untuk mengajar di Anuban (TK) dan Pra’thom (SD).
Sehingga di bulan-bulan berikutnya jam mengajar Saya 9 x
3
pertemuan di Muttawasith dan Kelas Aliyah dan 2 hari penuh di
Anuban dan Pra’thom mulai pukul 08.00 – 15.00 waktu setempat.
Di ma’had Addirasat Islamiah School, ada juga kendala
lain yang ditemukan seperti rendahnya minat siswa untuk
belajar, kurangnya pengawasan pihak sekolah, minimnya
fasilitas pembelajaran, bangunan kelas yang tidak layak pakai,
dan lain sebagainya. Sehingga semua hal itu mempengaruhi
faktor keberhasilan peserta didiknya dalam memahami materi
pelajaran di ma’had Addirasat Islamiah School.
B.PENYUSUNAN RPP
Kendala yang Saya alami ketika Saya menyusun RPP yaitu
lagi-lagi berkaitan dengan waktu. Perlu diketahui bahwa selama
Saya berada di Pattani Thailand tepatnya di ma’had Addirasat
Islamiah School ini, Saya tidak hanya menjadi seorang tenaga
pendidik saja, akan tetapi ketika berada di asrama Saya juga
ikut mondok. Sehingga Saya pun mengikuti berbagai kegiatan
yang dilakukan seperti santri di asrama. Kegiatan di ma’had
pun biasanya selesai sekitar pukul 22.00 waktu setempat dan
selepas itu Saya juga harus mengerjakan tugas-tugas dari
kampus yang mana ketika Saya berangkat PPL Terpadu ke Thailand
ini belum sempat Saya selesaikan semuanya. Oleh karena itu,
Saya tidak bisa membuat RPP terstruktur secara rapi pada saat
berada di Thailand. Akan tetapi, sebelum Saya mengajar, Saya
selalu berusaha membuat coret-coretan tentang materi, alokasi
waktu, media, dan berbagai hal yang nantinya mempermudah Saya
ketika terjun di kelas. Mungkin bisa dikatakan sebagai RPP
tapi dalam tampilan yang mungkin hanya Saya saja yang bisa
4
memahaminya. Kemudian untuk jadwal mengajarnya, memang selama
sehari Saya biasa mengajar 4 sampai 5 kelas. Belum lagi
jikalau ada jam yang kosong, Saya mengisi jam tersebut.
Sehingga sedikit sekali waktu yang tersisa untuk membuat RPP
terstruktur selama di Thailand sebab antara waktu dan jadwal
mengajar sudah penuh sesak dalam aktivitas Saya.
C.PROSES PENAMPILAN
Selama proses penampilan mengajar di ma’had Addirasat
Islamiah School, terdapat banyak sekali kendala yang datang
baik secara internal maupun eksternal. Secara internal,
kendala tersebut datang dari minat, motivasi, dan kesungguhan
hati peserta didik untuk belajar yang masih sangat kurang.
Perlu diketahui bahwa mayoritas dari mereka masih malas untuk
mengenyam pendidikan secara formal. Berdasarkan pengamatan
Saya, meskipun mereka pergi ke sekolah, akan tetapi mereka
nampaknya tidak bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar. Sehingga, tidak jarang ditemukan bahwa
banyak pelajar yang tidak masuk ke kelas dan memilih untuk
melakukan aktivitas lain yang kurang bermanfaat seperti tidur,
nongkrong di kantin, bermain-main, dan lain sebagainya. Hal-
hal semacam itulah yang menganggu proses pembelajaran.
Bayangkan saja, acap kali Saya alami ketika Saya hendak
mengajar, ada saja siswa yang tidak hadir dengan alasan malas,
tak gok (tidak mau), tak pana (tidak pandai) dan itu tidak hanya
satu atau dua siswa saja, melainkan hampir separuh dari jumlah
siswa bahkan lebih. Meskipun pihak ma’ahd sudah memberi
teguran bahkan hukuman, akan tetapi tidak menimbulkan efek
5
jera. Mereka bahkan sepertinya menganggap teguran dan hukuman
adalah suatu hal yang wajar dan tidak perlu dipermasalahkan.
Jadi, dari pihak sekolah pun terkadang sampai membiarkan
peserta didiknya sesuka hati dalam mengenyam pendidikan toh
guru juga tidak rugi. Lalu berbicara tentang kendala internal,
pasti ada juga lawannya yaitu kendala eksternal. Secara
eksternal, kendala tersebut bisa dilihat dari minimnya
fasilitas yang diberikan oleh pihak ma’had, pengaruh
lingkungan, dan kurangnya pengawasan dari pihak sekolah
terkait keteledoran siswa-siswinya dalam kegiatan
pembelajaran. Untuk kegiatan pembelajaran di era sekarang ini,
media pembelajaran berbasis teknologi sangat amat membantu
kelancaran proses pembelajaran. Berbagai buku paket, lembar
kerja siswa, dan aneka buku-buku yang syarat akan ilmu
pengetahuan juga tidak kalah pentingnya. Semua itu disediakan
dengan tujuan membantu peserta didik untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan dengan cara yang lebih mudah. Akan tetapi,
khususnya pelajar di ma’had Addirasat Islamiah School ini
kurang begitu sadar akan fasilitas yang telah diberikan.
Contohnya buku paket dan lembar kerja siswa. Awalnya, dari
pihak ma’had sudah meminjamkan buku paket dan lembar kerja
siswa tersebut untuk tiap-tiap peserta didiknya. Buku-buku
tersebut adalah bantuan operasional yang diberikan oleh pihak
kerajaan Thailand agar generasi penerus bangsa tersebut bisa
memajukan negaranya dengan prestasi-prestasi mereka yang
gemilang. Kemudian jika mereka naik kelas, diharapkan buku
yang dipinjamkan tersebut dikembalikan lagi agar adik kelasnya
bisa belajar menggunakan buku tersebut. Sayangnya lagi-lagi
6
harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Acap kali Saya jumpai
ketika hendak mengajar di kelas, banyak sekali lembaran-
lembaran kertas yang berserakan di lantai, buku-buku paket
yang sudah dipenuhi debu, bahkan buku-buku yang seperti benda
tidak penting. Ironis melihat bahwa ilmu disia-siakan begitu
saja. Paparan tersebut dilihat dari sudut pandang peserta
didiknya. Kemudian dari pihak ma’had sendiri, juga tidak
memberikan sangsi kepada peserta didik yang melakukan
pelecehan terhadap fasilitas pembelajaran yang diberikan, jadi
peserta didik merasa tindakan seperti bukanlah masalah yang
fatal. Apalagi ketika Saya melihat gudang ilmunya
(perpustakaan) yang seharusnya dirawat, dibersihkan, dan
ditata dengan rapi malah nampak seperti gudang buku-buku
bekas. Banyak debu dimana, ruangan yang panas, buku-buku yang
berserakan, dan suasana-suasana lain yang menghilangkan minat
untuk membaca di perpustakaan tersebut.
Tidak hanya sampai disitu saja, akan tetapi ketika Saya
hendak menunjukkan sebuah film, video, dan power point tentang
materi yang hendak Saya ajarkan, hal itu juga terkendala
karena tidak adanya LCD projector. Akhirnya Saya mencari cara
lain yaitu mengeprint berbagai gambar yang hendak Saya jadikan
teaching media. Tiba saatnya Saya hendak mengeprint, hal itu
terkendala lagi karena printer di ma’had tidak bisa digunakan
untuk mencetak tulisan atau gambar yang berwarna. Saya sudah
mulai semakin kehabisan akal untuk menggunakan teaching media
apa. Akhirnya Saya memilih untuk mengeprintnya di kedai
sekitar pasar Palas. Pengalaman mengajar di bumi Pattani
Thailand ini seperti potret pendidikan di Indonesia 40-50an
7
tahun yang lalu, ketika fasilitas-fasilitas yang mendukung
pembelajaran masih sangat kurang.
Kemudian jika proses penampilan ini dikaitkan dengan
penyusunan RPP, ada juga sedikit banyak kendala yang Saya
temukan. Salah satunya ada planning yang sudah Saya buat tidak
bisa terealisasikan secara maksimal pada saat jam pelajaran.
Hal ini juga sedikit mengecewakan karena saat kita berusaha
bersungguh-sungguh demi memberikan yang terbaik, namun
responnya hanya biasa saja. Akan tetapi hal ini tidak
menciutkan niat Saya untuk selalu berusaha membenahi diri agar
mampu mengajar sesuai dengan porsi peserta didik di wilayah
Pattani Thailand.
D.BIMBINGAN BELAJAR/EKSTRA KULIKULER
Selama mengajar di ma’had Addirasat Islamiah School ini,
Saya selaku mahasiswa PPL Terpadu juga mempunyai inisiatif
untuk mengadakan bimbingan belajar secara informal. Bimbingan
belajar tersebut Saya adakan di asrama Addirasat Islamiah
School. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu belajar. Jadwal
kegiatan belajar dan mengajar di ma’had ini dimulai pukul
08.00 hingga 16.00 waktu setempat. Sedangkan di wilayah
Pattani sebelum masuk waktu magrib, semua orang diharapkan
sudah tidak menjalankan aktivitas di luar rumah. Kalau pun
ada, juga tidak seperti di Indonesia yang amat sangat ramai
jika malam hari. Oleh karena itu, untuk mensukseskan program
yang Saya adakan, Saya pun memilih untuk mengadakan bimbingan
belajar di area asrama saja.
8
Ternyata kendala yang Saya temukan tidak hanya pada saat
mengajar secara formal, akan tetapi juga pada saat dalam
bimbingan belajar/ekstrakulikuler. Permasalahan dalam hal ini
yaitu berkaitan lagi dengan waktu, minat dan kesungguhan,
serta kurangnya kerja sama khususnya untuk pihak ma’had. Yang
pertama adalah berkaitan dengan waktu. Seperti yang telah Saya
tuliskan di awla bahwa kegiatan belajar mengajar di ma’had
Addirasat Islamiah School ini selesai pada pukul 16.00 waktu
setempat. Khususnya untuk pelajar yang tinggal di m’ahad,
selepas sekolah mereka nantinya juga harus mengikuti kegiatan
di pondok/asrama. Biasanya, seluruh aktivitas di pondok akan
selesai pada pukul 22.00 dan nyaris itu dilakukan setiap hari.
Mungkin khusus untuk santri putrinya, hanya pada hari Senin
saja kegiatan pondok bisa berakhir sekitar pukul 21.00. Oleh
karena itu bimbingan belajar bisa Saya adakan mulai pukul
21.00-21.30 waktu setempat. Namun ternyata hal itu kurang
efektif karena peserta didik sudah mulai mengantuk dan kurang
fokus untuk mengikuti kegiatan informal ini. Jadi, jadwal
untuk mengadakan bimbingan tersebut tidak bisa berjalan sesuai
harapan. Akan tetapi karena niat Saya tetap ingin memberikan
bimbingan belajar kepada setiap peserta didik, Saya mencari
jam lain yang sekiranya bisa Saya manfaatkan selama 30 menit
saja. Beruntungnya ketika bulan puasa, kegiatan santri di
pondok sedikit berkurang. Seperti halnya ditiadakannya
kegiatan membaca kitab selepas magrib dikarenakan untuk
berbuka puasa dan persiapan sholat tarawih, ditiadakannya
membaca al-qur’an bersama Ustad karena digunakan untuk sholat
tarawih, bahkan membaca kitab usai sholat Subuh pun juga tidak
9
ada. Jadi, Saya memanfaatkan waktu untuk mengajar selepas
sholat Subuh. Akan tetapi tidak semua siswa bersedia mengikuti
agenda ini. Dari pihak asrama pun juga kurang tegas dalam
membimbing peserta didiknya dalam hal kegiatan belajar
mengajar. Pihak ma’had terkesan acuh dan melepaskan semua
tanggung jawab kegiatan ini hanya kepada Saya saja. Bisa
dikatakan bahwa siapa yang mempunyai ide, jalankan sendiri ide
itu. Sehingga mulai dari minat belajar siswa yang lemah,
kurangnya pengawasan pihak ma’had, dan waktu yang sedikit
menyulitkan Saya menyampaikan ilmu pengetahuan yang Saya milik
dan akibatnya mereka tidak bisa memperoleh ilmu sebanyak
mungkin.
E.PARTISIPASI DALAM KEHIDUPAN SEKOLAH
Program PPL Terpadu di Thailand ini adalah wadah untuk
mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah
dimiliki untuk sebuah lembaga pendidikan. Sebuah program yang
mana menuntut mahasiswa untuk berlatih menjadi tenaga pendidik
yang professional dan mampu mengatasi berbagai permasalahan
khususnya dalam bidang pendidikan.
Di kehidupan sekolah, selain Saya berpartisipasi dalam
kegiatan mengajar di kelas, melaksanakan UTS dan UAS, Saya
juga aktif dalam kegiatan di luar kegiatan pembelajaran secara
formal. Kegiatan yang Saya maksud itu seperti kegiatan buka
bersama yang diadakan di ma’had Addirasat Islamiah School,
pecum persiapan somoso, persiapan somoso (Kunjungan Badan
Penilik Sekolah dari Kerajaan), pecum (musyawarah) persiapan
Sukan Warna, Sukan Warna 2014, cek pelajar naik masjid,
10
kunjungan memperingati hari Science di Hat Yai Thailand, dan
lain sebagainya. Sebenarnya dari pihak ma’had tidak menyuruh
Saya untuk mengikuti kegiatan selain kegiatan mengajar didalam
kelas. Saya juga tidak tahu mengapa Saya tidak diajak, akan
tetapi Saya berfikir mungkin mereka tidak mau merepotkan Saya
atau bisa jadi karena bahasa yang digunakan untuk
berkomunikasi yaitu menggunakan bahasa Thai, seperti halnya
pada saat pecum, somoso, pecum Sukan Warna, dan lain
sebagainya. Meskipun demikian, Saya sellau berusaha untuk
menawarkan diri agar Saya juga bisa membantu sesuai dengan apa
yang Saya bisa. Jadi, semua kegiatan tersebut tidak terlepas
dari keinginan Saya untuk memberikan kontribusi kepada ma’had
Addirasat Islamiah School yang mana telah memilih Saya untuk
mendidik peserta didik dari yang tidak tahu menjadi tahu.
F.PROSES BIMBINGAN DENGAN GURU PAMONG
Awal Saya mengajar di ma’had Addirasat Islamiah School
ini, tidak ada guru pamong yang membimbing Saya dikarenakan
guru pamong tersebut hendak resign. Sehingga Saya pun juga
mengalami kesulitan untuk meminta bimbingan kepada siapa.
Selain itu, tidak ada materi yang sudah siap untuk diajarkan
juga membuat Saya semakin bingung. Ditambah lagi, dari pihak
ma’had tidak memberikan spesifikasi materi apa yang harus Saya
ajarkan. Dalam artian, pihak ma’had hanya meminta Saya
mengajar bahasa inggris tanpa melihat sejauh mana materi yang
sudah dikuasai oleh peserta didik. Perlu diketahui bahwa Saya
adalah mahasiswa PPL kedua di ma’had ini. Jadi, yang Saya
harapkan Saya bisa melanjutkan apa yang telah diajarkan oleh
11
mahasiswa PPL yang pertama. Akan tetapi ketika Saya menanyakan
hal ini, pihak ma’had mengatakan bahwa untuk materinya
diserahkan secara sepenuhnya kepada Saya. Yang terpenting
pelajar bisa menambah kemampuan kosa kata dan tidak malas
untuk belajar bahasa inggris.
12
BAB II
FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI
A.PENYUSUNAN RPP
Seperti yang telah Saya paparkan di bab 1 yang mana
bahwasanya kendala Saya dalam penyusunan RPP salah satunya
adalah waktu. Di bumi Pattani Thailand, hampir setiap hari
waktu yang Saya miliki Saya manfaatkan untuk mengajar,
bersosialisasi, beribadah, dan lain sebagainya. Ditambah juga
jadwal mengajar yang begitu padat membuat Saya enggan
menyelesaikan RPP terstruktur di Thailand. Sebenarnya tidak
hanya itu saja penyebab sulitnya penyusunan RPP, melainkan
tidak adanya partner, sulitnya berkonsultasi dengan para
expertnya bidang pendidikan bahasa inggris serta tidak adanya
tugas untuk membuat RPP dari pihak kampus, akhirnya membuat
Saya menomor duakan pembuatan RPP secara terstruktur tersebut.
Bukan menomor duakan istilahnya, namun Saya memilih
mengerjakan tugas lain yang memang sudah diberikan baik dari
pihak kampus maupun dari pihak ma’had. Dari pihak kampus
meminta laporan KKN-PPL secara tertulis dan terstruktur
berdasarkan pengalaman mengajar dan mengabdi selama 4 bulan.
Didalam struktur penulisan laporan, juga tidak disertakan
adanya pembuatan RPP secara terstruktur. Oleh sebab itu, Saya
pun juga tidak melampirkannya dalam laporan KKN-PPL.
B.PROSES PENAMPILAN
13
Berkaitan dengan proses penampilan yang sudah Saya
tuliskan di bab 1, lagi-lagi faktor penyebab dari masalah
pembelajaran khususnya di ma’had Addirasat Islamiah School ini
tak lain adalah kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan
formal. Perlu diketahui bahwa pendidikan formal adalah salah
satu jalan untuk kita bisa mengenal dunia, menambah wawasan,
dan menciptakan karakter bangsa yang tangguh dan bersungguh-
sungguh. Melalui pendidikan secara formal ini, setiap peserta
didiknya mendapatkan berbagai macam ilmu yang bisa mereka
pelajari dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Sayangnya
mayoritas dari peserta didik khususnya di ma’had Addirasat
Islamiah School kurang begitu bisa merasakan betapa pentingnya
pendidikan. Bayangkan saja, ketika kegiatan pembelajaran
tengah berlangsung, selalu saja kita jumpai peserta didik yang
keluar dari kelas dan memilih melakukan aktivitas yang
semestinya bisa dilakukan usai kegiatan pembelajaran. Jadi,
sulitnya siswa menerima materi pelajaran yang diberikan itu
semata-mata bukan kesalahan guru dalam menjelaskan, akan
tetapi kemalasan mereka untuk belajar juga memberikan pengaruh
yang signifikan.
Apabila proses penampilan ini dihubungkan dengan
penyusunan RPP yang dibuat, faktor penyebabnya bisa datang
melalui peserta didiknya dan bahkan dari pendidiknya. Apabila
Saya amati, ketidakberhasilan poin yang disusun dalam RPP
tersebut dikarenakan kondisi peserta didik yang tidak
berbanding lurus dengan grade yang direncanakan oleh pendidik.
Bisa jadi ketika menyusun RPP, pendidik kurang begitu awas
14
dengan grade peserta didik. Sehingga efek yang terjadi yakni
planning tidak bisa dijalankan.
C.BIMBINGAN BELAJAR/EKSTRAKURIKULER
Dalam kaitannya dengan bimbingan belajar yang Saya
adakan di asrama Addirasat Islamiah School ini, faktor
penyebab dari permasalahan yang ada yaitu kembali lagi kepada
kurangnya kesadaran santri putri tersebut. Berdasarkan
pengalaman Saya selama Saya bermukim di bumi Pattani Thailand
ini, mayoritas dari peserta didik baik itu di sekolah maupun
di asrama yaitu mereka masih membutuhkan teguran, instruksi,
bahkan peringatan untuk melakukan kegiatan yang berhubungan
dengan pembelajaran. Ilmu tidak mereka analogikan seperti
makanan dan minuman favorit mereka. Jika mereka
menganalagoikan bahwa ilmu itu seenak makanan dan sesegar
minuman kesukaan mereka, tidak akan menunggu diingatkan dan
diperintah, dengan senang hati mereka akan mencari bahkan
membelinya untuk menikmati kelezatannya. Sayangnya, bagi
mereka belajar itu adalah suatu kegiatan yang membosankan dan
menguras banyak waktu serta tenaga saja. Oleh karena itu,
sedikit sulit untuk Saya mengajak mereka untuk mengikuti
program bimbingan belajar yang Saya adakan tersebut.
Selain itu, kesulitan Saya untuk mensukseskan program
bimbingan belajar ini juga dikarenakan tidak adanya bantuan
dari pihak ma’had. Dalam artian pihak ma’had sudah memberikan
kekuasaan penuh kepada Saya untuk menghandle segala hal yang
berhubungan dengan program yang Saya adakan. Sehingga untuk
menggerakkan seluruh santri putri yang notabene kurang
15
menikmati akan kelezatan ilmu pengetahuan, Saya juga sedikit
kesulitan. Sebenarnya program bimbingan belajar ini Saya
bentuk karena inisiatif dari Saya sendiri. Namun, sayangnya
program ini tidak mendapat tanggapan positif dari pihak
ma’had. Yang Saya inginkan itu pihak ma’had juga senantiasa
mengingatkan dan mengarahkan seluruh santrinya untuk mengikuti
program-program yang Saya adakan. Saya juga merasa kewalahan
jikalau seluruh program yang Saya adakan, harus Saya lakukan
sendiri. Padahal semua ini bertujuan untuk kebaikan ma’had
juga.
D.PARTISIPASI DALAM KEHIDUPAN SEKOLAH
Dalam partisipasi di kehidupan sekolah ini, selama ini
Saya tidak menemukan kendala yang luar biasa seperti ketika
Saya mengajar. Partisipasi di sini Saya kerucutkan khusus
partisipasi dalam kegiatan di luar belajar mengajar. Menurut
pengalaman Saya, seluruh warga Addirasat Islamiah School
welcome dengan keberadaan Saya. meskipun mereka jarang meminta
Saya untuk mengikuti kegiatan-kegiatan di luar belajar
mengajar, akan tetapi hubungan kami seperti hubungan keluarga
yang tentram dan damai. Saya pun juga tidak tanggung-tanggung
untuk membantu ketika pihak sekolah membutuhkan tenaga dan
waktu Saya. Seperti pada saat diadakan somoso, meski Saya
tidak ikut andil dalam rapat, minimal Saya bisa membantu di
bagian konsumsi. Kemudian pada saat kegiatan Sukan Warna, Saya
juga ikut meramaikan kegiatan tahunan tersebut dan masih
banyak kegiatan lain yang Saya ikuti. Seperti itulah
partisipasi Saya didalam kehidupan sekolah Addirasat Islamiah
16
Pattani Thailand yang memberi Saya banyak pengalaman di luar
pengalaman belajar mengajar.
E.PROSES BIMBINGANUntuk proses bimbingan di awal, Saya mengalami kendala
yang mana kendala tersebut disebabkan oleh guru bahasa inggris
yang hendak resign. Sehingga tidak ada yang mengarahkan Saya
untuk mengajar materi apa, kemampuan siswa bagaimana, dan
berbagai trik untuk mengatasi rasa malas siswa. Ditambah lagi,
ini Saya alami ketika Saya baru saja datang ke Thailand dan
tidak pandai berbicara bahasa Melayu dan Thai. Sehingga Saya
cukup shock dan bingung harus bagaimana.
Untuk masalah materi yang tidak disiapkan sebelumnya dan
tidak adanya data terkait mahasiswa PPL yang pertama,
sepertinya hal ini disebabkan oleh kurangnya persiapan dari
pihak ma’had terkait program ini. Saya selaku mahasiswa PPL
Terpadu gelombang kedua khususnya di ma’had Addirasat Islamiah
School ini merasa kebingungan untuk menetukan materi apa yang
harus Saya sampaikan. Apalagi perbedaan bahasa semakin
mempersulit Saya untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mereka
dalam penguasaan bahasa inggris dan bahasa indonesia.
BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH
A.PENYUSUNAN RPP
17
Menindak lanjuti faktor penyebab dari masalah penyusunan
RPP, Saya pun juga mempunyai inisiatif untuk menggunakan cara
yang lebih efektif. Meskipun Saya tidak membuat RPP secara
terstrukur ketika mengajar di Thailand, bukan berarti Saya
mengajar di ma’had Addirasat Islamiah ini tidak serius dan
tanpa persiapan. Saya juga tetap belajar untuk professional
dengan tuntutan yang diminta baik dari pihak ma’had dan pihak
kampus. Salah satu upaya yang Saya lakukan sebelum mengajar
yakni membuat coret-coretan mengenai materi, alokasi waktu,
dan media. Hal itu Saya lakukan semata-mata sebagai kompas
Saya ketika mengajar didalam kelas. Dari pihak ma’had pun juga
sama sekali tidak memberatkan Saya untuk membuat RPP. Pihak
ma’had hanya meminta Saya untuk mengajar di bidang bahasa
inggris dan matei pun sesuai dengan apa yang Saya berikan.
Jadi, semua itu murni dari ide yang Saya aplikasikan sendiri.
Tak disangka, ketika kami seluruh mahasiswa PPL-KKN
Terpadu Thailand kembali ke Indonesia, kami dikejutkan oleh
surprise dari pihak fakultas. Surprise itu melainkan kami seluruh
mahasiswa PPL-KKN Terpadu diminta untuk membuat laporan
pelaksanaan PPL sesuai dengan format baru yang diberikan. Kami
pun juga gelagapan karena tugas itu sangat mendadak. Ditambah
lagi ada beberapa format yang sama sekali belum kami cicil
pembuatannya, seperti halnya penyusunan RPP. Oleh sebab itu,
kami mencoba untuk membuat RPP terstruktur di Indonesia sesuai
dengan coret-coretan yang dulu pernah Saya buat ketika sebelum
mengajar di ma’had Addirasat Islamiah School tersebut.
B.PROSES PENAMPILAN
18
Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dialami pada
saat kegiatan belajar dan mengajar khususnya di ma’had
Addirasat Islamiah School, Saya selaku mahasiswa PPL Terpadu
di Thailand selalu mencoba memberikan motivasi dan dukungan
baik ketika pelajaran sedang berlangsung, di luar kelas
ataupun di asrama Addirasat Islamiah. Hal ini Saya lakukan
dengan menyisipkannya di saat peserta didik sudah merasa
nyaman ketika belajar di kelas dengan Saya ataupun berbincang-
bincang santai di luar jam pelajaran. Dalam kesempatan itu,
Saya tidak pernah bosan untuk menceritakan tentang
keberhasilan dalam belajar, cara menjadi orang yang luar
biasa, sampai cara untuk menggapai mimpi dan jangan takut
untuk bermimpi. Kita saling berbagi, membantu, memberi masukan
serta mendoakan satu sama lain. Memang sulit untuk mengajari
mereka jika kita menggunakan kekerasan. Hukuman seperti digode
(dipukul betisnya dengan sebilah rotan), lari-lari
mengelilingi lapangan, dicubit, dijewer, dan berbagai hukuman
yang berkaitan dengan fisik bukan malah menjadikan mereka jera
malah bisa jadi berujung menjadi dendam. Oleh karena itu,
mengambil hatinya, memberikan stimulus-stimulus yang
bermanfaat, memotivasinya, serta mendoakannya adalah salah
satu cara yang bisa digunakan khususnya untuk peserta didik di
ma’had ini. Hal tersebut sudah Saya coba terapkan dan hasilnya
meskipun tidak semua siswa bisa berubah menjadi peduli akan
pendidikan, akan tetapi ada beberapa dari mereka yang sadar
akan pentingnya pendidikan dan berusaha menghilangkan rasa
malasnya untuk beljajar. Usaha-usaha mereka itulah yang
memberikan Saya semangat untuk selalu mengajar mereka,
19
memberikan motivasi serta berjuang memberantas kebodohan untuk
generasi bangsa yang sukses di masa depan.
Lalu, upaya yang berhubungan dengan penyusunan RPP, Saya
mencoba untuk menurunkan grade dari tiap poin RPP yang Saya
susun. Hal ini Saya coba untuk mencari tahu sejauh mana
kemampuan peserta didik di ma’had Addirasat Islamiah School
ini dalam menerima dan memahami materi pelajaran.
C. BIMBINGAN BELAJAR/EKSTRAKULIKULER
Untuk mengatasi permasalahan di atas, upaya yang Saya
lakukan yaitu tetap mengadakan bimbingan
belajar/ekstrakulikuler yang jadwalnya sesuai dengan waktu
luang setiap santri yang ingin belajar. Dalam hal ini, santri
lah yang Saya beri kekuasaan penuh untuk memilih di hari apa
dan jam berapa mereka ingin belajar. Dari Saya sendiri juga
selalu memfasilitasi dengan memberikan waktu khusus agar
mereka bisa belajar bersama dengan Saya. Jumlah santri yang
ingin belajar pun juga tidak Saya batasi. Katakanlah yang
datang belajar hanya 1 orang saja, 1 orang itu pun tetap Saya
bimbing semaksimal mungkin. Selain itu, Saya juga memberikan
kesempatan kepada setiap santri putri untuk memilih belajar
bersama ataupun privat. Tak lupa Saya juga selalu berinisiatif
untuk mengingatkan dan tidak pernah henti-hentinya mengajak
setiap santri putri agar bersedia untuk belajar bersama
meskipun hanya 30 menit. Jadi, segala hal yang Saya lakukan
ini semata-mata demi membantu mereka mendapatkan ilmu
pengetahuan sebanyak mungkin.
D. PARTISIPASI DALAM KEHIDUPAN SEKOLAH
20
Tidak ada upaya khusus untuk menanggulangi permasalahan
dalam partisipasi di kehidupan sekolah Addirasat Islamiah kali
ini. Hal itu dikarenakan tidak ditemukan permasalahan yang
kompleks selama kurun waktu 4 bulan tersebut. Akan tetapi dari
Saya selaku mahasiswa PPL Terpadu di ma’had tersebut, hanya
selalu berusaha untuk memberikan bantuan jika dibutuhkan
sewaktu-waktu baik dalam kegiatan belajar mengajar maupun di
luar kegiatan tersebut.
E. PROSES BIMBINGAN DENGAN GURU PAMONG
Berdasarkan permasalahan yang Saya temukan pasca
mengajar di ma’had Addirasat Islamiah School ini, Saya
mendapatkan berbagai solusi yang bisa meringankan permasalahan
yang Saya alami di awal. Upaya pertama yakni terkait dengan
guru bahasa inggris yang hendak resign, jadi sebelum Beliau resign
Saya bergegas untuk menanyakan segala hal yang berhubungan
dengan kegiatan belajar mengajar di ma’had Addirasat Islamiah
School tersebut. Mengapa demikian? Karena Saya masih baru saja
datang dan kurang dari seminggu Beliau sudah tidak mengajar di
ma’had ini lagi. Oleh karena itu, Saya juga harus siap untuk
mengajar seorang diri tanpa adanya partner (guru pamong) yang
mendampingi dan mengarahkan Saya. Selama hampir 1 bulan
pertama, Saya benar-benar mengajar bahasa inggris di seluruh
kelas dan Saya juga merasa sangat kewalahan. Bagaimana tidak,
mayoritas peserta didik di ma’had Addirasat Islamiah School
masih kurang kemampuan penguasaan bahasa inggrisnya. Ditambah
lagi minat mereka yang cukup mengkhawatirkan jika harus
bersaing dengan pelajar dari ma’had lain. Sehingga Saya harus
memforsir tenaga demi kemudahan mereka memahami materi yang
21
Saya sampaikan dengan menggunakan bahasa indonesia, inggris,
melayu pattani (sedikit), dan isyarat.
Untuk materi yang tidak disiapkan dari ma’had dalam
artian Saya diminta mencari sendiri, Saya berinisiatif untuk
menggunakan buku yang Saya bawa dari Indonesia. Buku tersebut
berisi tentang tahap-tahap awal belajar bahasa inggris dan
bahasa indonesia. Akhirnya Saya pun memulai dari yang paling
dasar yaitu alphabet, meskipun mereka sudah duduk di kelas M-5
(SMA kelas 2). Mengapa demikian? Karena meskipun mereka sudah
berada di tingkat yang tinggi, namun rata-rata kemampuan
mereka masih belum mencapai tahap itu. Sehingga Saya
memutuskan bahwa alphabet adalah materi awal untuk mempelajari
bahasa inggris dan bahasa indonesia. Setelah hampir 1 bulan,
akhirnya pihak mahad memberikan buku sebagai materi Saya
mengajar. Akan tetapi grade buku tidak seimbang dengan
kemampuan siswa. Kalau di Indonesia mungkin itu sudah bisa
digunakan untuk siswa tingkat SMP / SMA. Akan tetapi khusus di
ma’had ini, peserta didik akan sangat kesulitan dalam memahami
materi. Yang ada mereka semakin malas untuk mempelajari bahasa
inggris karena mereka anggap bahasa inggris itu amat sangat
sulit. Sehingga Saya tetap menggunakan buku yang Saya bawa
dari Indonesia tersebut. Untuk buku bahasa Indonesianya, Saya
menggunakan buku yang dicetak oleh kampus sebagai bahan ajar
yang cukup sederhana untuk tingkat beginner.
Akan tetapi, setelah kurang lebih 1 bulan ada dua guru
bahasa inggris baru yang mengajar di ma’had Addirasat
Islamiah, Saya pun dipindah untuk mengajar di Anuban (TK).
Kemudian untuk kelas M-4, M-5, dan M-6 digantikan oleh guru
22
bahasa inggris yang baru itu. Kepada kedua guru bahasa inggris
tersebut, Saya berkonsultasi mengenai kegiatan belajar dan
mengajar di kelas. Sedikit banyak mereka juga mengarahkan Saya
untuk memberikan materi-materi ringan, fun,dan aktif. Tak lupa
mereka menyarankan kepada Saya untuk sesekali menggunakan game
untuk menarik minat siswa. Sehingga lama kelamaan permasalahan
belajar pun bisa diatasi, meskipun tidak semua siswa bisa
dikendalikan seperti harapan kami.
BAB IV
PENUTUP
23
A.KESIMPULAN
Sesuai dengan kaca mata dan jam terbang Saya selama di
bumi Pattani – Thailand, program PPL Terpadu Thailand ini
adalah program perkuliahan yang cukup bagus untuk
mengembangkan kemampuan soft skill dan hard skill mahasiswa IAIN
Tulungagung. Melalui program ini, mahasiswa diajak untuk
bersaing secara sehat agar mendapatkan kesempatan menyebarkan
ilmu dan memperluas wawasan dengan berkunjung ke negara lain.
Selain itu, mahasiswa juga benar-benar dilatih untuk
menghadapi setiap permasalahan dan mencari solusinya sendiri.
Sesuai dengan nama “M-A-H-A-S-I-S-W-A” yang harus mandiri,
terampil, cekatan, dan kritis, dalam program ini semua
keahlian yang dikuasai bisa diaplikasikan demi memberikan yang
terbaik untuk masyarakat wilayah Pattani Thailand.
B.SARAN-SARANBerdasarkan pengalaman Saya sebagai mahasiswa PPL –
KKN Terpadu di Pattani – Thailand selama kurang lebih 4
bulan dan untuk mempermudah kinerja mahasiswa PPL Terpadu
gelombang kedua, maka sebaiknya pihak kampus:
Mengadakan pelatihan bahasa untuk mempermudah mahasiswa
dalam mengajar. Minimal mahasiswa PPL Terpadu gelombang
kedua mengetahui bahasa apa dan bagaimana cara
berkomunikasi dengan masyarakat di Thailand.
Memberikan kisi-kisi materi / bahan ajar yang sesuai
dengan keadaan lapangan di bumi Pattani-Thailand dengan
melibatkan kerja sama antara mahasiswa PPL-KKN Terpadu
24
gelombang pertama dan Badan Alumni Thailand Selatan selaku
penanggung jawab.
Memilih mahasiswa yang benar-benar credible tidak hanya
dibidang pendidikan, akan tetapi juga mental dan ilmu
agama.
Memilih mahasiswa yang memiliki kemampuan di kegiatan
ekstrakulikuler untuk mengembangkan kemampuan pelajarnya
di bidang soft skill. Hal itu dikarenakan khususnya di ma’had
tempat Saya mengabdi yaitu Addirasat Islamiah School
sangat minim sekali kegiatan ekstrakulikuler. Hanya ada
satu kegiatan yaitu pramuka. Sehingga untuk kedepannya,
mungkin bisa ditambah kegiatan ekstra an-nasyid, KIR
(Karya Ilmiah Remaja), PMR (Palang Merah Remaja), kelas
bahasa (Indonesia dan Inggris), dan lain sebagainya.
Meminta untuk setiap ma’had di wilayah Pattani Thailand
menerima minimal 2 mahasiswa untuk mengabdi selama kurun
waktu yang sudah disepakati. Hal itu dimaksudkan untuk
mempermudah menjalankan program kerja yang sudah
disiapkan. Selain itu, membantu peserta didik agar
mendapatkan keahlian baik hard skill maupun soft skill.
C.REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUTSetelah mengikuti kegiatan PPL – KKN Terpadu di Thailand
selama kurang lebih 4 bulan khususnya di ma’had Addirasat
Islamiah School Pattani Thailand, ternyata tidak hanya jurusan
bahasa inggris dan bahasa Indonesia saja yang berkesempatan
untuk menyebarkan ilmu di sana, akan tetapi jurusan yang lain
seperti bahasa arab, matematika, agama islam, PGMI, bahkan
25
PGTK juga bisa mendapatkan kesempatan mengajar. Dalam artian
tidak hanya pendidiknya yang mengambil jurusan tersebut, akan
tetapi jurusan yang dipilih oleh tiap mahasiswa bisa diajarkan
khususnya di ma’had tersebut. Memang semula yang diutamakan
adalah mahasiswa yang mengambil jurusan bahasa inggris dan
bahasa Indonesia, namun ternyata tidak menutup kemungkinan
untuk mahasiswa lain yang mengambil bidang selain bahasa
inggris dan bahasa Indonesia untuk mengajar di ma’had
Addirasat Islamiah School.
Selain itu keahlian mahasiswa dalam berorganisasi,
seperti OSIS, KIR, PMR, Pramuka, Majalah, dan lain sebagainya
juga sangat membantu untuk mengembangkan potensi peserta didik
di ma’had Addirasat Islamiah School. Sebenarnya kedatangan
mahasiswa PPL – KKN Terpadu dari Indonesia ini memberikan
manfaat yang positif karena mahasiswa sedikit banyak membantu
peserta didik untuk membuka mata, mengenal dunia, menambah
wawasan, bahkan mengembangkan kreativitas. Sehingga sangat
dibutuhkan mahasiswa yang kreatif, aktif, dan tangguh untuk
membantu mewujudkan mimpi-mimpi peserta didik di wilayah
Pattani Thailand.
Untuk memperluas cakrawala dalam menyebarkan ilmu
pengetahuan yang dimiliki, bisa juga pihak penanggung jawab
PPL-KKN Terpadu IAIN Tulungagung melakukan kerja sama dengan
negara lain agar setiap mahasiswa yang hendak mengikuti
kegiatan PPL – KKN Terpadu bisa menjalankan tugasnya di
negara-negara lain (minimal dalam cakupan ASEAN) serta
berkesempatan untuk mengenal budaya, sosial, serta pendidikan
30
2.JURNAL HARIAN MAHASISWA PPLMinggu Pertama
Tanggal Deskripsi Kegiatan Produk Evaluasi
DeskriptifRabu, 28
Mei 2014
Hari ini mahasiswa
PPL diminta untuk
mengajar di kelas
M-5/1, M-5/2, dan
M-4/2 di hishah
yang ke 1-3
RPP dengan
Topik
“Alphabet,
Pronounciat
ion, and
Spelling”
Tidak semua
siswa yang Saya
ajar hari ini
bisa
menyelesaikan
materi
alphabet. Dari
ketiga kelas
ini, hanya
kelas M-5/1
saja yang bisa
mempelajari
alphabet mulai
dari A-Z. Untuk
kelas yang
lainnya akan
dilanjutkan
pada pertemuan
berikutnya.Kamis,
29 Kamis
2014
Untuk kegiatan
pembelajaran pada
hari kedua ini,
- Untuk
kelas
Aliyah,
- Di kelas
Aliyah, hanya
diberi
31
mahasiswa PPL
mendapat jadwal
untuk mengajar di
kelas Aliyah, M-2,
M-6/2, dan M-5/2.
menggunaka
n RPP
dengan
topic
“Islam di
Era
Globalisas
i”
- Kelas yang
lain
menggunaka
n RPP
dengan
topic
“Alphabet”
.
kesempatan
untuk tidak
mengajar
bahasa inggris
melainkan
bahasas
melayu. Oleh
karena itu RPP
yang Saya buat
sesuai dengan
pedoman buku
yang diberikan
oleh pihak
ma’had.
- Pada pertemuan
kedua ini, di
kelas M-6/2
bisa
mempelajari
alphabet hanya
satu kali
pertemuan. Di
kelas M-5/2
dan m-2 harus
sampai 2
bahkan 3 kali
pertemuan.
Memang
32
kemampuan
setiap kelas
berbeda-beda,
tapi jika
siswa berusaha
pasti akan
bisa. No pain no
gain.
Minggu Kedua
Tanggal Deskripsi
Kegiatan
Produk Evaluasi
DeskriptifSenin, 02
Juni 2014
Hari ini
mahasiswa PPL
mendapat
jadwal
mengajar di
kelas M-6/1,
M-4, M-5/1,
dan M-3/1
RPP dengan
Topik
“Alphabet,
Pronounciatio
n, and
Spelling”
Man Jadda Wa
Jada. Tidak ada
yang tidak
mungkin, jika
kita selalu
berusaha dan
berdoa.
Sesulit
apapun
peserta
didik, pasti
cepat atau
lambat mereka
bisa
menguasai
materi.
33
Selasa, 03
Juni 2014
Pertemuan
hari ini,
Saya mengajar
kelas M-6/2,
M-2, dan M-1
di hishah
yang kedua,
ketiga, dan
keempat
- Di kelas M-
6/2 sudah
melanjutkan
RPP dengan
Topik “How
to Spell
it?”.
- Di kelas M-
2 dan M-1
masih
menggunakan
RPP
sebelumnya.
Sudah bukan
hal tabu lagi
jika di
setiap kelas
itu diwarnai
dengan
pelajar yang
rajin,
lumayan
rajin, kurang
rajin bahkan
kurang rajin
sekali. Jadi
didalam
kelas, Saya
harus
berusaha
tetap
mengendalikan
emosi dan
menciptakan
atmosfer
belajar yang
menyenangkan.
Meskipun
demikian,
mereka masih
cukup
34
antusias
untuk belajar
bersama Saya.Rabu, 04 Juni
2014
Di hishah
yang ke 1, 2,
dan 3,
mahasiwa PPL
mengajar
kelas M-5/1,
M-5/2, dan M-
4.
- Di kelas M-
5/1 dan M-
5/2 masih
menggunakan
RPP yang
sebelumnya
- Di kelas M-
4 sudah
bisa
melanjutkan
ke RPP
dengan
topic
“Numbers”
Siswa itu
unik. Mereka
selalu
memiliki
cara-cara
untuk
mengekspresik
an diri.
Bahkan
terkadang apa
yang tidak
kita
fikirkan,
malah mereka
lakukan
secara wajar.
Rata-rata
dari mereka
ada yang
antusias da
nada juga
yang malas.
Akan tetapi,
Saya tetap
berusaha
35
mengajar
mereka
semaksimal
mungkin.Kamis, 05
Juni 2014
Hari Kamis
adalah jadwal
yang padat
untuk
mahasiswa PPL
karena harus
mengajar 5
kelas, mulai
dari kelas
Aliyah, M-
3/2, M-6/1,
M-6/2, dan M-
5/2
- Menggunakan
RPP dengan
topik yang
sebelumnya
untuk kelas
Aliyah dan
M-5/2
- Untuk kelas
M-6/1 dan
M-6/2
melanjutkan
RPP dengan
topik
“Greeting
and
Parting”
- Untuk M-3/2
melanjutkan
RPP dengan
topik
“Numbers”.
Selalu ada
yang baru
untuk suasana
yang baru. Di
sini, Saya
seperti
kembali ke
zaman dahulu
ketika
Indonesia
masih
dijajah.
Pendidikan
yang
terbelakang,
fasilitas
pembelajaran
yang
terbatas,
bahkan minat
belajar yang
kurang. Saya
akan tetap
menemukan
36
cara untuk
mendapat
startegi yang
tepat demi
peserta didik
di ma’had
Addirasat
Islamiah
School.
Minggu Ketiga
Tanggal Deskripsi
Kegiatan
Produk Evaluasi
DeskriptifMinggu, 08
Juni 2014
Mahasiswa PPL
mengajar
kelas M-2, M-
1, M-3/2, dan
M-3/1
- Untuk kelas
M-3/1 dan
M-3/2
menggunakan
RPP dengan
topic
“Numbers”
- Kelas M-2
masih
dengan RPP
sebelumnya
- Kelas M-1
bermain
game
alphabet
Berbagai cara
Saya lakukan
agar minat
belajar
peserta didik
bisa
meningkat.
Bahkan game
pun Saya
hadirkan
dalam
kegiatan
belajar dan
mengajar.
Akan tetapi,
37
ternyata game
tidak bisa
berjalan
secara
efektif.Senin, 09
Juni 2014
Mahasiswa PPL
mengajar di
kelas M-6/1,
M-4/1, dan M-
5/1
Masih tetap
menggunakan
RPP yang
sebelumnya.
Hari ini
kegiatan
belajar
mengajar bisa
berjalan
sesuai dengan
planning.
Instruksi
demi
instruksi
bisa
dijalankan
sesuai
kemampuan
siswa dan
mereka pun
nampak
menikmati
kegiatan
pembelajaran
hari ini.Kamis, 12
Juni 2014
Seperti Kamis
sebelumnya,
Kecuali kelas
M-6/2 dan M-
Khusus di
kelas M-6/2,
38
Saya mengajar
di kelas
Aliyah, M-
3/2, M-6/1,
M-6/2, dan M-
5/2
5/2 sudah
mulai
melanjutkan
ke materi
berikutnya.
Di kelas M-
6/2, mencoba
mengadakan
speaking
class dan M-
5/2 mencoba
membuat short
sentence
speaking
class kurang
bisa
dilaksanakan
secraa
maksimal
karena siswa
masih sangat
malu untuk
berbicara
dengan
menggunakan
bahasa
inggris.
Minggu Keempat
Tanggal Deskripsi
Kegiatan
Produk Evaluasi
DeskriptifMinggu, 15
Juni 2014
Di hishah
yang ke 1, 3,
4, dan 5
mahasiswa PPL
mengajar di
kelas M-2, M-
1, M-3/2, dan
M-3/1
RPP dengan
topik
“Numbers”
Berbagai
kendala
muncul pada
pembelajaran
hari ini.
Mulai dari
siswa yang
mengantuk,
malas, tidak
membawa alat
39
tulis,
bermain
gadget, dan
lain
sebagainya.
Namun, sejauh
ini Saya
masih bisa
mengatasinya
meski harus
berkorban jam
pelajaran
yang habis
untuk
memberikan
motivasi.
Minggu Kelima
Tanggal Deskripsi
Kegiatan
Produk Evaluasi
DeskriptifSenin, 23
Juni 2014
Mulai hari
ini,
mahasiswa PPL
diberi
kesempatan
untuk
mengajar di
anuban mulai
Lagu bahasa
inggris
dengan judul
“Roll-roll
your bobbin”.
Karena hari
ini hari
pertama, Saya
masih
beradaptasi
dengan
suasana kelas
dan keramaian
40
pukul 08.00 –
15.00
tepatnya di
ruang Anuban-
2
kanak-kanak.
Ditambah lagi
dari pihak
anuban tidak
memberikan
jadwal
mengajar
kepada Saya,
sehingga Saya
mengajar lagu
bahasa
inggris anak-
anak yang fun.
Selasa, 24
Juni 2014
Jadwal
mengajar
mahasiswa PPL
hari ini
yaitu di
kelas M-6/1,
M-2, dan M-1.
Masih tetap
menggunakan
RPP yang
sebelumnya.
Hari ini
adalah
kesalahan
Saya karena
Saya salah
menulis
jadwal
mengajar di
kelas M-6/1.
Oleh karena
itu, hari ini
Saya tidak
jadi
mengajar.
Pelajar di
41
kelas M-6/1
pun juga
tidak ada
yang
mengingatkan
Saya padahal
mereka juga
melewati
asrama Saya.
Kemudian
diantara
siswa kelas
M-2 dan M-1,
keduanya
masih sulit
untuk diatur.
Tapi
beruntungnya
hari ini,
siswa
perempuan M-1
bisa
mengikuti
pelajaran
dengan baik.Rabu, 25 Juni
2014
Mahasiswa PPL
hari ini
mengajar PO
- Untuk kelas
PO 1 dan PO
2
Hari ini
adalah hari
pertama
42
1, PO 2, dan
anuban 2
mulai pukul
08.00 – 11.00
kemudian
dilanjut
pukul 13.00 –
14.00
menggunakan
RPP dengan
topik
“ABJAD”
- Di Anuban
masih tetap
dengan lagu
“Roll-roll
your
bobbin”.
mengajar di
kelas PO 1
dan PO2. PO
itu setara
dengan SD.
Kita
menyadari
bahwa siswa
SD itu masih
sangat aktif
untuk
melakukan
berbagai
kegiatan.
Apalagi
kegiatan yang
melibatkan
fisik, mereka
amat
menyukainya.
Kali ini,
Saya juga
merasa
kewalahan
karena
keaktifan
mereka. Akan
tetapi
43
kegiatan hari
ini cukup
menyenangkan
karena Saya
bisa mengajar
kanak-kanak
yang
menggemaskan.Kamis, 26
Juni 2014
Mahasiswa PPL
diminta untuk
mengajar di
kelas Aliyah
dan M-3/2
pada hishah
kedua agama
dan pertama
saman
- Untuk kelas
Aliyah
sudah
melanjutkan
RPP
berikutnya
dengan
topik
“Surat
Resmi”.
- M-3/2 juga
sudah
melanjutkan
ke RPP
berikutnya
dengan
topik “
Colors”
Untuk kelas
M-3/2,
mungkin Saya
kurang tegas
dalam
memberikan
tugas
dipertemuan
sebelumnya
sehingga
mayoritas
dari mereka
menganggap
enteng tugas
yang Saya
berikan.
Karena mereka
tidak
menyetorkan
tugas, Saya
44
pun memberi
tambahan
waktu untuk
segera
mengerjakan
hingga pukul
16.00 dan
distorkan ke
bilik guru.
Hal ini tidak
hanya terjadi
di kelas M-
3/2, akna
tetapi di
kelas Aliyah
juga. Dari
tugas yang
Saya berikan,
dari 5
kelompok
belajar,
hanya ada 2
kelompok saja
yang
mengumpulkan.
Sebagai
hukumannya,
mereka
45
mendapat
tugas untuk
menuliskan
alasan
mengapa tidak
mengumpulkan,
kapan
mengumpulkann
ya beserta
isi tugas
tersebut.
Minggu Keenam
Tanggal Deskripsi
Kegiatan
Produk Evaluasi
DeskriptifMinggu, 29
Juni 2014
Hari ini
mahasiswa PPL
mengajar di
kelas M-2, M-
1, M-3/2, dan
M-3/1 di
hishah yang
ke 1,3,4,dan
5.
Masih
menggunakan
RPP yang
sebelumnya.
Kegiatan
belajar
mengajar hari
ini bisa
dikatakan
kurang
memuaskan.
Nyaris di
setiap kelas
selalu ada
permasalahan,
seperti siswa
datang
46
terlambat,
siswa tidak
mau belajar
sampai dengan
siswa
mengantuk.Selasa, 01
Juli 2014
Mahasiswa PPL
mengajar di
kelas M-6/1,
M-6/2, M-2,
dan M-1.
- Pembagian
kelompok
kerja
- Untuk kelas
M-2 dan M-1
diberikan
game
crossword
Hari ini
adalah masih
hari pertama
Saya diminta
untuk
mengajar
bahasa Melayu
di kelas M-6
(1&2). Karena
dipertemuan
yang lalu
terdapat
kesalahan
jadwal, hari
ini menjadi
hari pertama
Saya bertatap
muka. Dan
hendak
memulai
pembelajaran.
Karena siswa
47
tidak membawa
buku
pelajarannya,
maka hari ini
hanya
digunakan
untuk
pembagian
kelompok
kerja.
Rencananya di
kelas M-6
(1&2), Saya
hendak
membuat model
pembelajaran
dengan
presentasi /
diskusi
kecil.Rabu, 02 Juli
2014
Mahasiswa PPL
mengajar di
kelas Anuban,
PO 1 dan PO
2.
- Lagu anak-
anak versi
Indonesia
- Masih
menggunakan
RPP
sebelumnya.
Kanak-kanak
antusias
untuk
menyanyikan
lagu bahasa
Indonesia
yang Saya
ajarkan.
48
Untuk kelas
PO 1 dan PO
2, mereka
masih sulit
untuk
dikendalikan
terutama
siswa laki-
laki.Kamis, 03
Juli 2014
Mahasiswa PPL
mengajar di
kelas Aliyah
dan M-3/2.
Masih
menggunakan
RPP yang
sebelumnya.
Hanya review
pelajaran,
mengumpulkan
tugas, serta
mengerjakan
latihan
sebelum
mengadakan
mid-test.
Minggu Ketujuh
Tanggal Deskripsi
Kegiatan
Produk Evaluasi
DeskriptifSenin, 07
Juli 2014
Mahasiswa PPL
mengajar di
kelas Anuban
Masih seperti
kegiatan di
pertemuan
kemarin.
Kanak-kanak
memang sangat
menyukai
kegiatan
belajar yang
disisipi
49
dengan lagu.
Apalagi
mereka masih
dalam
kategori
siswa PAUD
dan TK, jadi
sangat wajar
bahwa mereka
ingin
bersenang-
senang dalam
kegiatan
pembelajaran.
Saya pun juga
dituntut
untuk
sekreatif
mungkin dalam
memberikan
materi
pelajaran
agar kanak-
kanak semakin
berkembang
dan menyukai
pelajaran.Selasa, 08 Hari ini - Untuk kelas Kegiatan
50
Juli 2014 mahasiswa PPL
mengajar di
kelas M-6
(1&2), M-2,
dan M-1.
M-6 (1&2)
mulai
presentasi.
- Untuk kelas
M-2 mulai
melanjutkan
ke RPP
berikutnya
dengan
topik “Days
in English”
- Untuk kelas
M-1 masih
dengan RPP
sebelumnya
pembelajaran
di kelas M-6,
kurang begitu
memuaskan.
Pasalnya,
perjanjian
kemarin sudah
disepakati
bahwa hari
ini adalah
mulai
presentasi.
Aka tetapi
ketika
waktunya
tiba,
kelompok yang
presentasi
hanya hadir 1
orang dan
bahkan
terlambat.
Sehingga
kegiatan
pembelajaran
hari ini
tersita
banyak dan
51
Saya akhirnya
mengambil
alih kelas.
Begitu juga
dengan kelas
M-2 yang mana
tidak ada
satu pun
siswa laki-
laki yang
bersedia
mengikuti
kegiatan
pembelajaran.Rabu, 09 Juli
2014
Mengajar di
kelas Anuban-
3
- Topik
“Alphabet”,
menyisipkan
lagu bahasa
inggris
“Roll-roll
your bobbin
dan tepuk
semangat”.
Semula, Saya
juga
amatkhawatir
karena ini
adalah kali
pertama Saya
diminta untuk
menghandle
kelas. Hal
ini
dikarenakan
wali kelas
Anuban 3
berhalangan
52
hadir. Oleh
karena itu,
Saya dimintai
tolong untuk
mengajar
pelajaran
sesuai
kemampuan
mereka.
Semula kanak-
kanak sulit
idkendalikan,
akan tetapi
lama kelamaan
Saya berhasil
menguasai
atmosfer
kelas meski
tetap ada
satu atau dua
siswa yang
tidak bisa
diatur juga.Kamis, 10
Juli 2014
Hari ini
mahasiswa PPL
mengajar di
kelas Aliyah
dan M-3/2.
- Untuk kelas
Aliyah
melanjutkan
RPP
berikutnya
Hari ini
pelajar bisa
dikendalikan
sesuai dengan
planning.
53
dengan
topik
“Membuat
Surat
Resmi”.
- Masih
menggunakan
RPP yang
sebelumnya.
Yakinlah,
setiap ada
usaha pasti
ada jalan.
Minggu Kedelapan
Tanggal Deskripsi
Kegiatan
Produk Evaluasi
DeskriptifMinggu, 13
Juli 2014
Hari ini
mahasiswa PPL
mengajar di
kelas M-2, M-
1, M-3/2, dan
M-3/1
Menggunakan
RPP dengan
topik
“colors”,
“clothes and
accesories”,
dan
menggunakan
RPP
sebelumnya
yaitu “days
in English”.
Untuk topik
Days in
English, Saya
menyisipkan
lagu days in
song agar
mempermudah
peserta didik
mengingat
kata demi
kata dalam
bahasa
inggris.
Kemudian
untuk RPP
54
yang lain
bisa
diaplikasikan
di kelas
sesuai
harapan.Senin, 14
Juli 2014
Mengajar di
anuban
Mulai
pengenalan
kosa kata
dengan
bantuan
picture
cards.
Siswa
antusias
untuk
menirukan
kata demi
kata yang
Saya lafalkan
dalam 2
bahasa yaitu
bahasa
Indonesia dan
bahasa
English.Selasa, 15
Juli 2014
Hari ini
mengajar di
kelas M-6
(1&2), M-2,
dan M-1.
- Materi
dengan
judul
“Perubahan
Suhu
Dunia”.
diambil
dari buku
panduan
Presentasi
yang Saya
programkaan
ternyata
gagal total.
Siswa kurang
begitu
familiar
dengan
55
bahasa
Melayu.
- Masih
dengan RPP
yang
sebelumnya.
aktivitas ini
dan mereka
bingung harus
mengatakan
apa jika Saya
minta untuk
maju ke
depan.
Sehingga
untuk
menghemat
waktu, Saya
mengambil
alih peserta
presentadi
dan
menjelaskan
materinya
secara
langsung.Rabu, 16 Juli
2014
Hari ini
mahasiswa PPL
diminta
mengajar di
kelas anuban,
PO 1 dan PO 2
- Di kelas
anuban
masih tetap
mengajar
songs.
- Di kelas
PO,
mengajak
Untuk kelas
PO, mereka
cukup
antusias dan
bersaing
untuk membuat
gambaran yang
terbaik. Tak
56
pelajar
untuk
berlatih
menggambar,
mewarna,
dan
menyebutkan
nama negara
sesuai
dengan
benderanya.
jarang,
mereka saling
berebut
pensil warna
dan akhirnya
menangis.
Sungguh
menggemaskan.
Kamis, 17
Juli 2014
Hari ini
mahasiswa PPL
mengajar di
kelas Aliyah
dan M-3/2
- Praktek
membuat
surat resmi
versi
bahasa
Indonesia.
- Test about
colors.
Hari ini Saya
mengajak
pelajar kelas
Ali untuk
berlatih
membuat surat
resmi.
Seperti
minggu-minggu
kemarin yang
telah Saya
jelaskan,
Saya
membimbing
mereka mulai
dari tata
cara membuat
57
kop surat.
Satu demi
satu mereka
mengikuti
instruksi
Saya meski
masih ada
beberapa
pelajar
perempuan
yang tidak
segera
membuat dan
hanya bengong
saja.
Sedangkan di
kelas M-3/2,
Saya membuat
test yang
berhubungan
dengan color.
Ketika
mengoreksi
pekerjaan
mereka, Saya
tertawa
karena
jawaban
58
mereka ada
yang
terbalik,
kemudian
penulisan
warna dengan
menggunakan
bahasa Thai,
dan lain
sebagainya.
Mereka memang
benar-benar
unik.
Minggu Kesembilan
Tanggal Deskripsi
Kegiatan
Produk Evaluasi
DeskriptifMinggu, 20
Juli 2014
Hari ini Saya
mengajar di
kelas M-2, M-
1, M-3/2, dan
M-3/1.
- Game “How
to Spell
it”
- Pre-test
bahan
research I
- Sing
Indonesia
songs
Kegiatan
pembelajaran
hari ini
sedikit enjoy
karena ini H-
2 sekolah
libur hari
raya. Guru-
guru yang
lain pun juga
tidak sibuk
59
mengajar,
melainkan
sibuk
mengemasi
buku-buku dan
menyelesaikan
laporan
mereka. Saya
pun juga
segera
mengadakan
pre-test di
kelas M-1
yang notabene
Saya jadikan
sebagai obyek
penelitian.Senin, 21
Juli 2014
Mengajar di
Anuban
Bernyanyi dan
belajar
Alphabet
Sangat
antusias dan
menikmati
kegiatan
belajar
mengajar hari
ini.Selasa, 22
Juli 2014
Mengajar di
kelas M-6
(1&2), M-2,
dan M-1.
- RPP dengan
topik “tata
bahasa”
- Pre-test II
Karena hari
ini hari
terakhir
mengajar
60
sebelum libur
hari raya
1435 H, Saya
mengejar
materi yang
belum
dijelaskan.
Oleh karena
itu, di kelas
M-6 materi
tata bahasa
Saya jelaskan
kemudian Saya
beri kisi-
kisi juga.
Begitu juga
research yang
Saya lakukan,
hari ini
memasuki pre-
test tahap
kedua dengan
model soal
yang masih
sama.
Minggu Kedua belas
61
Tanggal Deskripsi
Kegiatan
Produk Evaluasi
DeskriptifRabu, 13
Agustus 2014
Setelah libur
hari raya,
Saya kembali
mengajar di
anuban.
- Mempersiapk
an soal
mid-test
- Mengajar
sing a song
Hari ini
waktu Saya
tidak Saya
gunakan penuh
mengajar di
Anuban karena
semua guru
mempersiapkan
soal mid-
test.Kamis, 14
Agustus 2014
Hari ini
melaksanakan
mid-test di
kelas Aliyah
dan M-3/2
- Soal mid-
test
Mid-test
diawasi
langsung oleh
guru kelas.
Minggu Ketiga belas
Tanggal Deskripsi
Kegiatan
Produk Evaluasi
DeskriptifMinggu, 17
Agustus 2014
Hari ini
mengadakan
mid-test di
kelas M-2, M-
1, M-3/2, dan
M-3/1
- Soal mid-
test
Mid-test
diawasi
langsung oleh
guru kelas.
Senin, 18 Hari ini - Soal mid- Mid-test
63
3.RPP A. RPP M-5/1
Name Firdha Yunita
N.A.
Departmen
t
English
Subject English Class M-5/1Unit 1 Date - Wednesday, May 28th
2014
Material Alphabet Time 1 x 40 minutes
Basic Competence:
1. To master vocabularies about alphabet
2. To improve pronunciation about alphabet correctlyTeaching Objectives
By the end of the lesson, learners should be able to:
1. Write all letters in alphabet2. Pronounce the alphabet by themselves3. Answering the questions about alphabet
Time/
Duratio
n
Teaching Activities Resources
10
minutes
Pre-Activity
- Greeting, praying, and checking Made by me
myself
64
attendances.
- Giving warm-up activities.
20
minutes
Main Activity
- Teacher introduces the alphabets
- Teacher asks the students to write
alphabets in the book
- Teacher reads first
- Students follow what teacher has done
- Teacher gives some correction when
there is something wrong
- Ask some of them to practice in front
of the class
10
minutes
Post Activity
- Teacher gives comment to their
performance
- Teacher asks the students to practice
it at home
- Teacher inform about the next material
Name Firdha Yunita
N.A.
Departmen
t
English
Subject English Class M-5/1Unit 2 Date - June, 04th 2014
- June, 11th 2014
Material Numbers Time 2 x 40 minutes
65
(Cardinal and
Ordinal)Basic Competence:
1. Master vocabularies both cardinal and ordinal numbers
2. Apply the numbers in daily life, when calculate your
financialTeaching Objectives
By the end of the lesson, learners should be able to:
1. Write numbers in the form of cardinal and ordinal numbers2. Pronounce each numbers either cardinal or ordinal3. Answering the questions about numbers
Time/
Duratio
n
Teaching Activities Resources
10
minutes
Pre-Activity
- Greeting, praying, and checking
attendances.
- Giving warm-up activities.
- Introduce the topic
Made by me
myself
20
minutes
Main Activity
- Teacher introduces cardinal and
ordinal
- Teacher asks the students to mention
numbers what they knew
- Teacher writes it and classify into
cardinal and ordinal
- Teacher read one by one firstly
- Students follow what teacher has done
66
- Teacher give task as practice
10
minutes
Post Activity
- Teacher gives comment to their
performance
- Teacher asks the students to practice
it at home
- Teacher asks to finish the task at
home and submit it in the next meeting
- Teacher inform about the next material
Note: Setelah kegiatan pembelajaran ini, guru dipindah ke
Anuban dan tidak mengajar di kelas M-5/1 lagi.
B. RPP M-5/2
Name Firdha Yunita
N.A.
Departmen
t
English
Subject English &
Indonesia
Class M-5/2
Unit 1 Date - Wednesday, May 28th
2014
- Thursday, May 29th 2014
- Wednesday, June 04th
2014
- Thursday, June 05th
2014
Material Alphabet Time 4 x 40 minutes
67
Basic Competence:
1. To master vocabularies about alphabet
2. To improve pronunciation and spelling about alphabet
correctlyTeaching Objectives
By the end of the lesson, learners should be able to:
1. Write all letters in alphabet2. Pronounce the alphabet by themselves3. To spell their name and some vocabularies using alphabet
correctly4. Answering the questions about alphabet
Time/
Duratio
n
Teaching Activities Resources
10
minutes
Pre-Activity
- Greeting, praying, and checking
attendances.
- Giving warm-up activities.
Made by me
myself
20
minutes
Main Activity
- Teacher introduces the alphabets
- Teacher asks the students to write
alphabets in the book
- Teacher reads first
- Students follow what teacher has done
- Teacher gives some correction when
there is something wrong
- Ask some of them to practice in their
seat
68
- Ask the students to write their name
and spelling both English and
Indonesia
- Give task to find 5 words in english
and indonesia , e.g: English = Apple,
Indonesia = Api
- Students make a short sentence based
on 5 key words
10
minutes
Post Activity
- Teacher gives comment to their
performance
- Teacher asks the students to find it
at home and discuss in the next
meeting
- Teacher inform about the next material
Note: Setelah kegiatan pembelajaran ini, guru dipindah ke
Anuban dan tidak mengajar di kelas M-5/2 lagi.
C. RPP M-4/1
Name Firdha Yunita
N.A.
Departmen
t
English
Subject English &
Indonesia
Class M-4/1
Unit 1 Date - May, 28th 2014
- June, 02nd 2014
69
Material Alphabet Time 2 x 40 minutes
Basic Competence:
1. To master vocabularies about alphabet
2. To improve pronunciation and spelling about alphabet
correctlyTeaching Objectives
By the end of the lesson, learners should be able to:
1. Write all letters in alphabet2. Pronounce the alphabet by themselves3. To spell their name and some vocabularies using alphabet
correctly4. Answering the questions about alphabet
Time/
Duratio
n
Teaching Activities Resources
10
minutes
Pre-Activity
- Greeting, praying, and checking
attendances.
- Giving warm-up activities.
Made by me
myself
20
minutes
Main Activity
- Teacher introduces the alphabets
- Teacher asks the students to write
alphabets in the book
- Teacher reads first
- Students follow what teacher has done
- Teacher gives some correction when
there is something wrong
- Ask some of them to practice in front
70
of the class
- Ask the students to write their name
and spelling both English and
Indonesia
10
minutes
Post Activity
- Teacher gives comment to their
performance
- Teacher asks the students to practice
it at home
- Teacher gives exercise to write their
full name using correct alphabet
- Teacher inform about the next materialName Firdha Yunita
N.A.
Departmen
t
English
Subject English &
Indonesia
Class M-4/1
Unit 1 Date - June, 04th 2014
- June, 09th 2014
- June, 11th 2014
Material Numbers Time 3 x 40 minutes
Basic Competence:
1. Master vocabularies about numbers
2. Improve pronunciation and spelling about numbers
correctlyTeaching Objectives
By the end of the lesson, learners should be able to:
1. Write cardinal numbers and the meaning
71
2. Spell the cardinal numbers truly3. Pronounce the number correctly4. Answering the questions about cardinal numbers
Time/
Duratio
n
Teaching Activities Resources
10
minutes
Pre-Activity
- Greeting, praying, and checking
attendances.
- Giving warm-up activities.
Made by me
myself
20
minutes
Main Activity
- Teacher explains numbers
- Teacher asks the students to write
alphabets in the book
- Teacher invite the students to say at
first
- Teacher gives some correction when
there is something wrong
- Teacher makes crossword of numbers and
ask the students to complete it
10
minutes
Post Activity
- Teacher gives comment to their
performance
- Teacher asks the students to do at
home and discuss in the next meeting
- Teacher inform about the next material
and activity
72
Note: Setelah kegiatan pembelajaran ini, guru dipindah ke
Anuban dan tidak mengajar di kelas M-5/2 lagi.
D. RPP M-6/2
Name Firdha Yunita
N.A.
Departmen
t
English
Subject English &
Indonesia
Class M-6/2
Unit 1 Date - May, 29th 2014
Material Alphabet and
Spelling
Time 1 x 40 minutes
Basic Competence:
1. To master vocabularies about alphabet
2. To improve pronunciation about alphabet correctlyTeaching Objectives
By the end of the lesson, learners should be able to:
1. Write all letters in alphabet2. Pronounce the alphabet by themselves3. To spell their name and some vocabularies using alphabet
correctly4. Answering the questions about alphabet
Time/
Duratio
n
Teaching Activities Resources
10Pre-Activity
- Greeting, praying, and checking Made by me
myself
73
minutesattendances.
- Giving warm-up activities.
20
minutes
Main Activity
- Teacher introduces the alphabets
- Teacher asks the students to write
alphabets in the book
- Teacher reads first
- Students follow what teacher has done
- Teacher gives some correction when
there is something wrong
- Ask some of them to practice it
- Give task
10
minutes
Post Activity
- Teacher gives comment to their
performance
- Teacher asks the students to practice
it at home
- Teacher asks to finish the task at
home and submit it in the next meeting
- Teacher inform about the next material
Name Firdha Yunita
N.A.
Departmen
t
English
Subject English &
Indonesia
Class M-6/2
Unit 1 Date - May, 29th 2014
74
Material Alphabet and
Spelling
Time 1 x 40 minutes
Basic Competence:
1. To master vocabularies about alphabet
2. To improve pronunciation about alphabet correctlyTeaching Objectives
By the end of the lesson, learners should be able to:
1. Write all letters in alphabet2. Pronounce the alphabet by themselves3. To spell their name and some vocabularies using alphabet
correctly4. Answering the questions about alphabet
Time/
Duratio
n
Teaching Activities Resources
10
minutes
Pre-Activity
- Greeting, praying, and checking
attendances.
- Giving warm-up activities.
Made by me
myself
20
minutes
Main Activity
- Teacher introduces the alphabets
- Teacher asks the students to write
alphabets in the book
- Teacher reads first
- Students follow what teacher has done
- Teacher gives some correction when
there is something wrong
75
- Ask some of them to practice it
- Give task
10
minutes
Post Activity
- Teacher gives comment to their
performance
- Teacher asks the students to practice
it at home
- Teacher asks to finish the task at
home and submit it in the next meeting
- Teacher inform about the next material
Name Firdha Yunita
N.A.
Departmen
t
English
Subject English Class M-6/2Unit 2 Date - May, 29th 2014
Material Dialogue about
“How to Spell
it?”
Time 2 x 40 minutes
Basic Competence:
1. Comprehend spelling name of alphabet
2. Improve writing skill in make a short dialogueTeaching Objectives
By the end of the lesson, learners should be able to:
1. Make a short dialogue2. Spell the name and words correctly
76
3. Distinguish the prononunciation in English and Indonesia
Time/
Duratio
n
Teaching Activities Resources
10
minutes
Pre-Activity
- Greeting, praying, and checking
attendances.
- Giving warm-up activities.
- Review the alphabets, how to
pronounce, and how to spell
Made by me
myself
20
minutes
Main Activity
- Teacher make a short dialogue
- Teacher read first
- Students imitate the teacher said
- Teacher gives a short explanation to
make a short dialogue about “How to
Spell it?” based on the example
- Students can make with a group work
(max. a group = 2 students)
10
minutes
Post Activity
- Teacher gives chance to finish it at
home
- Perform the dialogue in the next
meeting
- Closing
E. RPP Kelas Aliyah
78
Subject Bahasa Melayu Class Kelas AliyahUnit 1 Date - May, 29th 2014
Material Islam di Era
Globalisasi
Time 1 x 40 minutes
Basic Competence:
1. Mensyukuri kesempatan mempelajari bahasa Melayu Pattani
sebagai identitas diri muslim di Thailand
2. Mensyukuri kesempatan mengetahui perkembangan islam di
era globalisasi
3. Menunjukkan perilaku yang mengikuti arus globalisasi,
akan tetapi tetap memegang tinggi agama islamTeaching Objectives
By the end of the lesson, learners should be able to:
1. Memahami makna islam di era globalisasi2. Menyebutkan contoh perkembangan islam di era globalisasi3. Membuat ringkasan yang berkaitan dengan islam di era
globalisasi4. Menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan
islam di era globalisasiTime/
Duratio
n
Teaching Activities Resources
10
minutes
Pre-Activity
- Greeting, praying, and checking
attendances.
Made by me
myself
79
- Giving warm-up activities.
20
minutes
Main Activity
- Teacher asks the students to read the
passage
- Teacher invites a student to come
forward or sit down in her/his seat
and tell what they have read
- Teacher gives occasion for the others
to deliver their idea
- Teacher writes all of the comment in a
white board
- Teacher gives stimulus by giving some
questions
- Teacher gives addition as explanation
of the passage
- Teacher prepare some questions related
to the passage and asks them to answer
it
10
minutes
Post Activity
- Teacher gives comment to their
performance
- Teacher asks to finish the task at
home and submit it in the next meeting
- Teacher informs about the next task
that is make a short conclusion of the
topic
- Teacher delivers about the next
material
80
Name Firdha Yunita
N.A.
Departmen
t
English
Subject Bahasa Melayu Class Kelas AliyahUnit 2 Date - June,12th & 26th 2014
- July, 03rd 2014Material Surat Resmi Time 3 x 40 minutes
Basic Competence:
1. Mensyukuri kesempatan mempelajari bahasa Melayu Pattani
sebagai identitas diri muslim di Thailand
2. Mensyukuri kesempatan mengetahui tekhnik pembuatan surat
resmi versi bahasa Indonesia
3. Memanfaatkan surat resmi untuk mengundang pengasas
sekolah ketika ada rapatTeaching Objectives
By the end of the lesson, learners should be able to:
1. Mengetahui arti dan fungsi surat resmi2. Menguasai struktur penulisan surat resmi3. Mencari contoh surat resmi dalam bahasa Indonesia4. Membuat surat resmi dengan menggunaka bahasa sendiri
Time/
Duratio
n
Teaching Activities Resources
10
minutes
Pre-Activity
- Salam, berdoa, dan cek absensi
- Pemberian aktivitas pemanasan.Made by me
myself
20Main Activity
- Guru menjelaskan tentang pengertian
81
minutes
surat resmi dan fungsinya
- Siswa diminta untuk menyampaikan
struktur penulisan surat resmi yang
sudah mereka temukan di internet
- Guru menjelaskan kembali satu per satu
urutan penulisannya
- Guru meminta siswa mencari contoh
surat resmi dalam bahasa Indonesia
- Guru mengajak siswa untuk mengumpulkan
hasil pekerjaan mereka
10
minutes
Post Activity
- Guru memberi komentar terhadap setiap
usaha siswa
- Guru memberi tugas untuk berlatih
membuat surat resmi sesuai dengan apa
yang telah dipelajari
- Guru memberi tahu kegiatan belajar
untuk pertemuan berikutnya
Name Firdha Yunita
N.A.
Departmen
t
English
Subject Bahasa Melayu Class Kelas AliyahUnit 2 Date - July, 10th & 17th 2014
Material Praktek Membuat
Surat Resmi
Time 2 x 40 minutes
Basic Competence:
1. Mensyukuri kesempatan mempelajari bahasa Melayu Pattani
82
sebagai identitas diri muslim di Thailand
2. Mensyukuri kesempatan mengetahui tekhnik pembuatan surat
resmi versi bahasa Indonesia
3. Memanfaatkan surat resmi untuk mengundang pengasas
sekolah ketika ada rapatTeaching Objectives
By the end of the lesson, learners should be able to:
1. Menguasai struktur penulisan surat resmi2. Membuat surat resmi dengan menggunakan bahasa sendiri
Time/
Duratio
n
Teaching Activities Resources
10
minutes
Pre-Activity
- Salam, berdoa, dan cek absensi
- Pemberian aktivitas pemanasan.
- Review struktur penulisan surat resmi
Made by me
myself
20
minutes
Main Activity
- Guru mengajak siswa untuk membuat
surat resmi sesuai dengan struktur
penulisan yang telah dipelajari
10
minutes
Post Activity
- Guru memberi komentar terhadap setiap
usaha siswa
- Guru memberi tahu kegiatan
pembelajaran berikutnya yaitu mid-test
dengan membuat surat resmi versi
bahasa Indonesia