MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PENGURANGAN KEMISKINAN INDONESIA (MP3KI)
Transcript of MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PENGURANGAN KEMISKINAN INDONESIA (MP3KI)
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASANPENGURANGAN KEMISKINAN INDONESIA (MP3KI)
Oleh
Rudy S. Prawiradinata
Direktur Penanggulangan Kemiskinan, Bappenas
Dipresentasikan pada Temu Nasional Penanggulangan Kemiskinan 2012
Rabu, 5 Desember 2012
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASANPENGURANGAN KEMISKINAN INDONESIA (MP3KI)
Universitas Indonesia, 05 Desember 2012
Oleh:
Rudy S. PrawiradinataDirektur Penanggulangan Kemiskinan, Bappenas
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
PENDUDUK MISKIN INDONESIA 1976-2012
40,1
28,6
21,6
17,4 15,1 13,7
11,3
17,3
23,4
18,2 17,4 16,7 15,9 17,8 16,6 15,4 14,2 13,3 12,5 12,4 12,0
-
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
30,0
35,0
40,0
45,0
% P
en
du
du
kM
isk
in
Berdasarkan Garis Kemiskinan Lama Berdasarkan Garis Kemiskinan Baru
prakrisis krisis pascakrisis
3
Melambatnya penurunan kemiskinan:
2008-2009 2,5 juta terentaskan dari kemiskinan.
2009-2012 1-1,5 juta/tahun .
2011 menurun 0,84 persen dan tahun 2012 menurun 0,53 persen.
Penurunan kemiskinan secara absolut: besar (29,13 juta).
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
Tahun 2010 (%)
Miskin Hampir MiskinHampir Tidak
MiskinTidak Miskin Total
T
a
h
u
n
2
0
0
9
(
%)
Miskin 44.30 20.21 15.14 20.34 100.00
Hampir Miskin 21.52 22.66 21.76 34.06 100.00
Hampir TidakMiskin
11.54 15.16 23.90 49.41 100.00
Tidak Miskin 2.94 4.71 9.74 82.61 100.00
Catatan:
Miskin : Di bawah GK
Hampir Miskin : Antara 1 - 1,2 GK
Hampir TidakMiskin
: Antara 1,2 - 1,5 GK
Tidak Miskin : Di Atas 1,5 GK
Antara tahun 2009 dan 2010:
• ± 55,7% penduduk miskin di tahun 2009 telah keluar darikemiskinan pada tahun 2010.
• Sebaliknya ± 21,52% penduduk HM, 11,54% penduduk HTM, dan2,94% penduduk TM di tahun 2009 jatuh kedalam kemiskinanpada tahun 2010.
Sumber : BPS
4
Jumlah Kelompok Rentan danNear Poor Semakin Besar
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
TINGKAT PENGANGGURAN VS STRUKTUR PEKERJA
Tingkat pengangguran menurun dari 10,3% tahun 2005menjadi 6,32% pada tahun 2012
Namun, perubahan struktur pekerja non-pertanian belummemadai dalam upaya mengurangi kelompok rentan:
a. Perkembangan industri dan regulasi ketenagakerjaanmempengaruhi lambatnya penyerapan tenaga kerja di sektormanufaktur. Selama tahun 2003-2012 hanya mengalamiperubahan 0,3%.
b. Pekerja sektor pertanian sudah banyak yang meninggalkanperdesaan dan beralih ke sektor jasa di perkotaan.
c. Pengembangan usaha mengalami kendala terbatasnyaentrepreneurship dan masih terbatasnya financial inclusion.
5
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
1. Selama kurun Maret 2011- Maret 2012: garis kemiskinan meningkatsebesar 6,4%, dari Rp 233,7 ribu/kapita/bulan menjadi Rp 248,7 ribu/kapita/bulan (naik Rp 8.290/kapita/hari) sebagai akibat:
Inflasi pada masyarakat miskin mencapai 6,52%, dibanding inflasinasional 4,5% (73,5% pengeluaran masyarakat miskin untuk makanan)
2. Program kemiskinan jangka pendek semakin baik, namun belum optimal karena:
a. Masih terdapat persoalan implementasi program: ketidaktepatan sasaran RTS dan ketidakpaduan lokasi dan waktu ;
b. Masih terjadinya keterlambatan pencairan/penyaluran anggaran;
c. Kurangnya koordinasi. Pada beberapa lokasi ,TKPKD belum optimal berfungsi;
d. Pada beberapa lokasi, kapasitas teknis pelaksana relatif lemah;
e. Pada daerah pemekaran: data kemiskinan belum termutakhirkan.
MELAMBATNYA PENURUNAN KEMISKINAN
6
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
TANTANGAN UTAMA PENANGGULANGAN KEMISKINAN MASA DEPAN
• Pertumbuhan penduduk masih cukup besar
• Petani dan nelayan dihadapkan pada lahan usaha yang semakin terbatas
• Peluang usaha dan pengembangan usaha masyarakat miskin yang terbatas
• Urbanisasi yang memperparah kemiskinan perkotaan (slum & squatter)
• Rendahnya kualitas SDM, khususnya usia muda
• Rendahnya penyerapan tenaga kerja sektor industri
• Masih banyak daerah terisolir, dengan akses pelayanan dasar yang rendah
• Belum tersedianya Jaminan Perlindungan Sosial yang komprehensif
• Social exclusion (marjinalisasi), seperti kepada penduduk: difabel, berpenyakit kronis, ilegal, dll
7
AKIBAT KONDISI KEMISKINAN SAAT INI DAN TANTANGAN KE DEPAN DIPERLUKAN
RENCANA KHUSUS UNTUK PERCEPATAN PENURUNAN KEMISKINAN –MP3KI
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
M P 3 E I dan M P 3 K I
MP3EITujuan : Akselerasi Pertumbuhan dengan
Pemerataan (Growth with Equity)Sasaran : GDP/Kapita 2025 USD 14.000-
16.000Pendekatan : peningkatan nilai tambah berbasis komoditi unggulan wilayah dengan melibatkanPemerintah, BUMN, dan SwastaStrategi : 3 pilar Koridor, SDM/Iptek, danKonektivitas
MP3KITujuan : Perluasan dan akselerasi PKSasaran : Tingkat Kemiskinan 2025: 4 -5%, Indeks Gini, Kesehatan, dan PendidikanPendekatan: perlindungan sosial yang universal, pengembangan pelayanan dasar, danpengembangan penghidupan yang berkelanjutanmelalui sinergitas program/kegiatan daripemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, sesuaikondisi wilayah.Strategi: (a) jaminan sosial, (b) bantuan sosial, (c) pelayanan dasar, (d) peningkatan produktifitas, (e) pembangunan partisipatif
Dokumen turunan:1. Rencana Aksi Konektifitas Nasional2. Rencana Kerja Pemerintah (RKP), dll.
Dokumen turunan:1. RAN PPK2. Program-program PK3. RKP/Lokasi & Alokasi Program-program PK, dll.
Quick wins: ground breaking investasi pemerintah/BUMN/swasta di koridor-koridor
Quick wins: launching pelaksanaanProgram/kegiatan secara terintegrasi di beberapa lokasi terpilih, khususnya program/kegiatan PK
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
Strategi Utama: Pro-Growth, Pro-Job, Pro-Poor, Pro-Environment
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
8
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
KERANGKA DESAIN
10
“Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang sejahtera, bebas dari kemiskinan
absolut dan memiliki kapabilitas penghidupan yang tinggi dan berkelanjutan”
• Menciptakan sistem perlindungan sosial nasional yang terintegrasi dan mampu melindungi
masyarakat dari kerentanan dan goncangan secara individual maupun kelompok.
• Meningkatkan pelayanan dasar bagi masyarakat miskin dan rentan sehingga terpenuhi
kebutuhan-kebutuhan dasarnya dan meningkatkan kualitas SDM di masa datang.
• Mengembangkan penghidupan masyarakat miskin dan rentan dengan mengakses
pertumbuhan ekonomi tanpa mengganggu kelestarian lingkungan hidup.
Perluasan jangkauan
program-program bersasaran
(targeted) untuk penduduk
miskin dan rentan.
Pengembangan penghidupan
masyarakat miskin dan rentan
berdasarkan koridor pulau dan
kawasan khusus.
Pengarusutamaan
(mainstreaming)
penanggulangan kemiskinan
di seluruh kebijakan dan
program pembangunan.
Prasyarat Insitusi Pendukung dan Implementasi MP3KI
“Indonesia yang
mandiri, maju, adil, dan makmur”
Visi MP3KI
Strategi Utama
StrategiPelaksanaan
Prinsip, Pendekaan& Prasyarat
Misi MP3KI
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
SKENARIO PERCEPATAN DAN PERLUASAN PENGURANGAN KEMISKINAN INDONESIA (P3KI)
12
Outlook Target Ekonomi danKemiskinan
StrategiPenanggulangan
Kemiskinan
2012 2015 2020 2025
PDB/kapita (US$)Tingkat Kemiskinan
4.963
6.097
10.278
14.963
10,5-11,5 %
8-10%
6-7%
4 - 5 %
Program Strategis
Kelompok Sasaran
RTHM, RTM dan RTSM
(40 % terbawah PPLS 2011)
30 % terbawah
(PPLS 2014/2017)
20 % terbawah
(PPLS 2017/2020)
10 % terbawah
(PPLS 2023)
PROGRAM PENANGGULANGAN
KEMISKINAN EKSISTING
Klaster I
Bantuan dan Jaminan Sosial
Klaster II
Pemberdayaan Masyarakat
Klaster III
KUMKM
Klaster IV
Program Pro-Rakyat
PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL
Jaminan Sosial (Social Security):
Asuransi Kesehatan
Jaminan Kematian
Jaminan Hari Tua
Jaminan Pensiun
Jaminan Kecelakaan Kerja
Bantuan Sosial (Social Assistance):
Temporer (krisis ekonomi, bencana alam)
Reguler (pangan, BSM, dll)
TRANSFORMASI PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL
1. PDB/Kapita: target MP3EImeningkat
2. Tingkat Kemiskinan: target RPJP menurun
3. Garis Kemiskinan cenderung meningkat
4. Elastisitas tingkat Kemiskinan terhadap Pertumbuhan PDB/Kapita cenderung menurun
Garis Kemiskinan(ribu rupiah)
252318
467
686Elastisitas
0,0450,023
0,083
0,243
PENGEMBANGAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT MISKIN/RENTANPemberdayaan/Peningkatan Kapasitas SDM (Empowerment)
Akses Usaha (Financial Access)Pengarusutamaan Program/Kegiatan
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
TARGET SETIAP PERIODE
13
Sumber1: Susenas 2010; 2: BPS 2011; 3: BPS 2010; 4: BPS 2011; 5: BPS 2010 ; 6: World Bank 2010 ; 7: BPS
8: target RPJPN ; 9: benchmarking dari negara-negara lain ; 10: target MP3EI
Indikator Nasional
Target Pencapaian Tahapan MP3KI
Kondisi Saat ini
2012Tahapan
Rekonsolidasi
(2012-2014)
Tahapan Transformasi dan
Perluasan
(2015-2020)
Tahapan Keberlanjutan
(2021-2025)
Tingkat Kemiskinan (%) 12,491 9,00 – 10,75 6,50 – 8,00 4,00 – 5,008
Angka Harapan Hidup (tahun) 70,903 72,00 – 73,50 74,50 – 75,50 77,00 – 78,009
PDB per Kapita 3.5404 4.500 – 5.000 8.000 – 10.000
14.000 –
16.00010
Angka Rata-Rata Lama Waktu
Sekolah (tahun) 7,925 8,20 9,20 12,009
Tingkat Kematian Bayi (bayi per
1000 kelahiran hidup) 276 19 13 6 – 99
Laju Pertumbuhan Penduduk (%) 1,497 1,39 1,20 0,989
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
PENTAHAPAN PELAKSANAAN MP3KI
• Periode 2013-2014:• Percepatan pengurangan kemiskinan untuk mencapai target 8% - 10% pada tahun
2014;• Tidak ada program baru kemiskinan. Perbaikan pelaksanaan program
penanggulangan kemiskinan yang berjalan selama ini, melalui cara “KEROYOKAN” DI KANTONG2 KEMISKINAN, SINERGI LOKASI DAN WAKTU , SERTA PERBAIKAN SASARAN (seperti : Program Gerbang Kampung di Menko Kesra);
• Sustainable livelihood penguatan kegiatan usaha masyarakat miskin, termasuk membangun keterkaitan dengan MP3EI;
• Terbentuknya BPJS kesehatan pada tahun 2014 .
• Periode 2015 – 2019:• Transformasi program-program pengurangan kemiskinan;• Peningkatan cakupan, terutama untuk Sistem Jaminan Sosial menuju universal
coverage;• Terbentuknya BPJS Tenaga Kerja;• Penguatan sustainable livelihood.
• Periode 2020-2025: • Pemantapan sistem penanggulangan kemiskinan secara terpadu;• Sistem jaminan sosial mencapai universal coverage.
14
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
JENIS BANTUAN SOSIAL BERDASARKANSIKLUS HIDUP
16
Kehamilan,Anak Usia
Dini
Anak Usia
Sekolah
Usia Remaja
Usia Pekerja Dewasa
Lanjut Usia
(Lansia)
Penyediaan Lapangan
Kerja untuk Kaum
Lansia (Elderly Labour
Market Access):
Pekerjaan di Tempat-
tempat
Belanja, Wisata, dll.
Jaminan Sosial:
Jaminan Hari
Tua, Jaminan Pensiun
Pemberian Nutrisi, Makanan
Bergizi, Imunisasi.
Beasiswa/ Bantuan Tambahan
Biaya Pendidikan, Pemberian
Makanan Tambahan di
Sekolah, Rehabilitasi /
Pendampingan Sosial terhadap
Anak Bermasalah.
Vocational Training, Youth Employment
Subsidy, Beasiswa Pendidikan.
Cash & In-Kind Transfers
Jaminan Sosial: Jaminan Kesehatan, Jaminan
Kecacatan, Ketenagakerjaan/Pengangguran.
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
TRANSFORMASI PROGRAM JAMINAN SOSIAL (1)
Jaminan
Kesehatan
Cakupan Peserta
Program• Asuransi Kesehatan PNS dan
TNI/Polri
• Jamkesmas
• JPK Jamsostek
• Jamkesda
• Pemberi Kerja
• Swasta
• Sektor Informal
2010-2014 2015-2019 2020-2025
Jaminan
Ketenagakerjaan
•Terintegrasi dalam Asuransi Kesehatan
•Dikelola oleh organisasi tunggal BPJS Kesehatan
• Pemerintah mensubsidi premi asuransi warga
miskin
58,89 % s/d 71,85 % 80,57 % s/d 90 % 90,79 % s/d 91,09 %
Cakupan Peserta
Program
• Taspen
• Asabri
• Jamsostek Formal-Aktif
•Terintegrasi dalam Jaminan Ketenagakerjaan
•Dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan
• Pemerintah menjajaki pemberian subsidi premi bagi
warga miskin
12,78 % s/d 14,66 % 16,56 % s/d 23 % 23,37 % s/d 33,19 %
Jaminan Hari Tua
Jaminan Pensiun
Jaminan Kematian
Masih dalam rancangan pemerintah dengan program terbatas
17
TRANSFORMASI PROGRAM JAMINAN SOSIAL (2)
INFORMAL
TNI/ POLRI
TASPEN
ASKES
JAMSOSTEK
BPJS KESEHATAN
PT.ASKES
JAMKESMAS
JAMKESDA
2014 2015 2029
YANKES
JAMINAN KEC KERJA
JAMINAN KEMATIAN
JAMINAN PENSIUN
ASABRI
JAMINAN PENSIUN
JAMINAN HARI TUA
JAMINAN HARI TUA
JAMINAN HARI TUA
PT. JAMSOSTEK
BPJS KETENAGAKERJAAN
Sumber: UU No. 40/2004 Tentang SJSN18
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
• Mengembangkan asetpenghidupan dan mengurangikerentanan:
o Perlindungan sosial yang difokuskan padaperlindungan danpengembangan asetpenghidupan
o Kemampuan menghadapiguncangan/krisis.
•Tidak merusak sumber aset(social capital & natural capital)
•Fokus pada upaya-upayapengembangan akumulasi asetpenghidupan, terutama darisisi produktifitas.
PENANGGULANGAN KEMISKINAN DANPENGHIDUPAN BERKELANJUTAN DI MASA DEPAN
19
Human Capital
Natural Capital
Physical Capital
Social Capital
Financial CapitalAset
Penghidupan
Cluster 1
Cluster 2
Cluster 3
Cluster 4
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
SINERGI MP3EI DAN MP3KI DALAM PENGEMBANGAN LIVELIHOOD
MP3EI
MP3KI
Social Protection
Sustainable Livelihood
Pertumbuhan Ekonomi
Peningkatan Nilai Tambah Produk
Peningkatan Efisiensi Produksi dan Pemasaran
Innovation-Driven Economy
Peningkatan Human Capital (Keahlian dan Keterampilan)
Peningkatan Financial Capital (Modal Berusaha)
Peningkatan Social Capital (Lembaga Keswadayaan Masyarakat)
Jaminan Kesehatan
Jaminan Pendidikan
Jaminan Ketenagakerjaan
Bantuan Sosial (Food Stamp)
Bantuan Sosial (Temporary Shelter)
Bantuan Sosial (Lost Income Compensation)
Skilled Labors (Tenaga Terlatih)
Vulnerable Population (Kelompok Rentan
Kemiskinan)
Unskilled Labors
The Unemployed
The Underemployed
Universal Coverage
Formalisasi
Lapangan Kerja
Penumbuhkembangan
Kewirausahaan
(Entrepreneurship)
SCALING-
UP
20
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
KONSEP PENGEMBANGAN PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN
21
Program/kegiatan:• Pengembangan BLK +
• Pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja
• Informasi peluang dan penempatan kerja
• Pendidikan vocasional dan kemiteraan dengan industri
• Pengembangan akses modal dan financial literacy
• Pengembangan wirausaha dan penataan usaha mikro
• Peningkatan dan Pengembangan Pelayanan Dasar
• Pengembangan Kelembagaan Warga
PRO RURAL
PRO URBAN
Program/kegiatan:• Intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian
• Pengembangan Bisnis:
• Pendampingan/fasilitasi
• Pemberdayaan Masyarakat
• Akses modal/ kredit
• Informasi pemasaran dan kemiteraan
• Infrastruktur pendukung
• Teknologi Tepat Guna
• Peningkatan dan Pengembangan Pelayanan
Dasar
Peranpmr.peran
pemerintah
peranswasta
peranswasta peran
masyarakat
Peranmasyarakat
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PERTIMBANGAN DALAM PENGEMBANGAN PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN
Demand- Ada/tidaknya pasar- Besar/tidaknya potensi pasar atau potensi yang dapat dikembangkan
- Kemampuan menerobos pasar
- Tinggi/rendahnya economic competitiveness
Faktor Pendorong Tingginya Demand• Akses Informasi produk (via
pameran, telecenter, trading house, dll)• Analisa potensi pasar (forecasting):
lokal, regional, nasional, internasional.• Pengembangan strategi pemasaran • Peningkatan daya penetrasi pasar
Supply- Ada/tidaknya potensi/resources- Besar/tidaknya potensi- Kemampuan eksplorasi/ ekploitasi/ pengembangan (kapasitasSDM, SDA, teknologi, modal, dll)
- Produktifitas (eksisting)- Kemudahan bahan baku (supply chain) dan kelayakan harga
- Dukungan regulasi pemerintah dan daerah (insentif dan desinsentif)
- Adanya inisiatif dan kepemilikan komunitas - Kesesuaian dengan kultur dan karakterwilayah
- Dukungan kelembagaan & kelompok usahalokal
Faktor Pendorong Tingginya Supply• Informasi produk yang aksessibel (via
pameran, telecenter, trading house, dll)• Kemudahan akses modal• Kemudahan pemanfaatan/alih teknologi• Pertimbangan economies of scale
22
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
Jumlah penduduk miskin2700 - 4960049601 - 118600118601 - 182500182501 - 297200297201 - 519200
URGENSI SINKRONISASI ANTARA PERTUMBUHAN DAN LOKASI KEMISKINAN
Koridor Jawa
Fokus Lokasi MP3EI
KUT AI
MALIN AU
KETAPAN G
BERAU
KUT AI BAR AT
SINT AN G
KUT AI TIM U RKAPUA S HU LU
KATIN GAN
KAPUA S
PASIR
MU R UN G R AYA
NU N UKAN
SERU YAN
SANG GAU
BULU N GAN
PON TIAN AK
LAN D AK
BARIT O U TAR A
KOTAW AR IN GIN TIM UR
SAMB AS
PULAN G PISAU
GUN U N G M AS
BANJ AR
KOTA B ARU
KOTAW AR IN GIN BARAT
LAM AN D AU
TAN AH BUM BU
BENG KAYAN G
TAPIN
SUKAM AR A
TABALON G
TAN AH LAU T
BARIT O T IMU R
BARIT O SELAT AN
BALANG AN
PENAJ AM PASER UT
KOTA P ALA NG KA RAYA
BON TAN G
SAMA RIN D A
TAR AKAN
Jumlah penduduk miskin3000 - 78007801 - 1440014401 - 2530025301 - 3800038001 - 69700
Fokus Lokasi MP3EI
Koridor Kalimantan
Peta Jumlah Penduduk Miskin tingkat Kab/Kota pada tahun 2010 dan Pembangunan
Infrastruktur Utama MP3EI
Fokus lokasi MP3EI umumnya tidak mencakup lokasi kantong kemiskinan, sehingga berpotensi:
Meningkatkan kesenjangan antaradaerah yang tingkat kemiskinannya tinggidan daerah dengan tingkat kemiskinanrendah.
Meningkatkan jumlah migrasi pendudukke daerah-daerah lokasi MP3EI.
24
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
CONTOH PENDEKATAN MP3KI: KORIDOR JAWA
Intervensi pada Area Pusat Pertumbuhan bagiPopulasi Terlatih:
• Kebijakan pendukung industri padat karya
• Kebijakan pendukung peningkatan pendapatan
melalui peningkatan upah minimum
Profil Kemiskinan
1. 17 Juta (53% dari total kemiskinan nasional dan 14% dari
total penduduk koridor)
2. Kemiskinan terkonsentrasi di daerah selatan Jawa
3. 56% penduduk miskin bekerja di sektor pertanian dan
56% tinggal di daerah pedesaan
4. 60% usia produktif (15-55) tidak memiliki ijazah SD.
Intervensi pada Area Pusat Pertumbuhan bagiPopulasi Tak Terlatih:
• Peningkatan kapasitas SDM pasca sekolah
• Fasilitasi pendirian industri plasma sebagai penyedia
barang dan jasa (supplier) bagi aktfitas industri inti
Intervensi pada Area non-Pusat Pertumbuhan :
• “Keroyok” kantong kemiskinan dengan program 4
klaster dan pendukung lainnya, termasuk infrastruktur
dasar desa
• Kebijakan yang mendorong peralihan tenaga kerja dari
sektor pertanian dan perkebunan ke sektor industri
produktif
• Fasilitasi modernisasi sektor pertanian
• Fasilitasi penguasaan hak guna atas tanah sebagai
faktor produksi primer dalam sektor pertanian
25
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
Tema Utama Pengurangan Kemiskinan :
“Mendorong kewirausahaan dan transformasi penghidupan masyarakat miskin dari sektor
pertanian ke sektor industri dan jasa”
Fokus Utama:• Peningkatan penyerapan tenaga kerja
miskin pada usia produktif ke dalam
sektor formal di daerah
perkotaan, terutama di daerah prioritas
Jawa Barat bagian selatan dan daerah
industri sepanjang Pantai Utara Jawa.
• Pengembangan ekonomi perdesaan
non pertanian yang bersifat padat
karya, difokuskan di daerah Jawa
Tengah dan Jawa Timur bagian selatan
dan Pulau Madura.
• Pengembangan dan pembinaan
ekonomi informal
perkotaan, difokuskan di daerah
Jabodetabek dan daerah perkotaan
pusat perekonomian.
• Penjaminan pelayanan dasar dan
perlindungan sosial bagi kelompok
miskin migran, difokuskan di daerah
dengan proporsi kemiskinan
tinggi, seperti Madura dan Jawa Tengah
bagian Barat.
STRATEGI PENGURANGAN KEMISKINAN KORIDOR JAWA
26
Area Prioritas 1
Area Prioritas 2 Area Prioritas 3
Banyumas Bogor Cilacap Tasikmalaya Pacitan
Kebumen Cianjur Malang Purbalingga Tuban
Brebes Bandung Jember Wonosobo Pamekasan
Probolinggo Garut Rembang
Bangkalan Cirebon Pemalang
Sampang Indramayu Kulon Progo
Sumenep Karawang Gunung
Kidul
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
STRATEGI KAWASAN KHUSUS
TUJUAN:
“Masyarakat di beberapa kawasan perlu mendapat perhatian khusus karena
kompleksitas permasalahan yang dihadapi menyebabkan tingginya tingkat
kemiskinan, dan mempunyai permasalahan yang bersifat spesifik. Oleh
karenanya, MP3KI secara khusus mencanangkan strategi dan kebijakan untuk
percepatan dan perluasan pengurangan kemiskinan untuk masyarakat di kawasan
kumuh dan di permukiman illegal, di perbatasan, di dalam hutan, di pesisir dan
pulau-pulau terpencil, dan di masyarakat adat terpencil.”
27
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
• Lokasi Quick Winsadalah wilayah/kawasan di Indonesia yang dipilih menjadi lokasi percontohan untuk
menerapkan berbagai pendekatan MP3KI dalam rangka percepatan dan perluasan
pengurangan kemiskinan. Lokasi Quick Wins merupakan simpul-simpul kemiskinan
yang penanganannya dapat berpengaruh besar pada penurunan kemiskinan.
• Lokasi Quick Wins TA 2013 meliputi:• Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat
• Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah
• Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan
• Strategi Penanganan Lokasi Quick Wins :• Identifikasi kebutuhan program-program penanggulangan kemiskinan akseleratif
• Pembahasan rencana dan anggaran kegiatan (pengarusutamaan PK)
• Tindak lanjut pelaksanaan.
29
QUICK WINS MP3KI
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
PENETAPAN LOKASI PRIORITAS
Pemilihan lokasi-lokasi yang menjadi prioritas penanganan –setidaknya-didasarkan pada dua variabel utama:
● Jumlah penduduk miskin (absolut); dan
● Tingkat/persentase penduduk miskin.
Selanjutnya ditentukan prioritas lokasi yang ditangani berdasarkan keduavariabel tersebut:
● Prioritas I: bagi lokasi dengan Jumlah Penduduk dan Tingkat Kemiskinan yang tinggi;
● Prioritas II: bagi lokasi dengan Jumlah Penduduk yang tinggi (upayapercepatan pengurangan kemiskinan); dan
● Prioritas III: bagi lokasi dengan Tingkat Kemiskinan yang tinggi (upayaperluasan pengurangan kemiskinan).
30
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
PENANGANAN LOKASI PRIORITAS P3KI
31
Penentuan prioritas penanganan berdasarkanjumlah dan tingkat kemiskinan
Identikasi jenis program/kegiatanpenanggulangan kemiskinan eksisting
gaps
VER
IFIK
ASI
KEB
UT
UH
AN Pembahasan
bersama parapihak: kebutuhanprogram/ kegiatan di lokasiterpilih P
EREN
CA
NA
AN
DA
N
PEN
GA
NG
GA
RA
N
Perencanaandetail danpenganggarandalam APBN danatau APBD sertapeluang sumberpendanaan lain
IMP
LEM
ENTA
SI
Pelaksanaan danmonitoring hasil
LOKASI ditetapkan
KEBUTUHAN teridentifikasi
PEMENUHAN
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
32
CONTOH (lokasi QUICK WINS: Kec. Bulakamba, Kab. Brebes)
• Strategi Pengembangan Koridor Jawa:menetapkan Kabupaten Brebes sebagai prioritas I P3KI
• Penetapan Kec. Bulakamba
merupakan salah satu kecamatan termiskin di Kab. Brebes, dengan data sebagai berikut: 14,69% penduduk di Kec. Bulakamba sangat miskin dan miskin, hampir sepertiga keluarga menggunakan listrik non- PLN, terdapat kawasan permukiman kumuh di sebagian desa, sebagian wilayah rentan longsor dan banjir.
Koridor jawaDaerah Umum Area Prioritas 1Area prioritas 2Area Prioritas 3
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
33
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PROGRAM/KEGIATAN UTAMA DI KEC. BULAKAMBA, KAB. BREBES
1. Revitalisasi Sungai Kluwut
4. Pembangunan Waduk, Revitalisasi Irigasi Persawahan
2. Peningkatan Nilai TambahProduk Perikanan
5. Pelatihan ManajemenKeuangan Rumah Tangga
3. Pembangunan Rumah SangatMurah, PenataanPemukiman Kumuh
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN TAHUN 2012 DAN RENCANA 2013 DI KEC. BULAKAMBA, KAB. BREBES
Komponen Kegiatan 2012 2013
Klaster 1 Raskin Sedang berjalan.
Isu: Raskin dibagi rata kepadamasyarakat, tidakmempertimbangkan masyarakatmiskin sebagai prioritas.
Dilanjutkan, dengan perbaikanmekanisme penyaluran danpemantauan pelaksanaan.
PKH Sedang berjalan. Sudah diprogramkan.
Jamkesmas/Jamkesda
Sedang berjalan.
Isu: pemanfaatan Jamkesmasmasih dinilai sulit olehmasyarakat.
Dilanjutkan dengan perbaikanmekanisme pemanfaatan.
Klaster 2 PNPM Perdesaan Sedang berjalan.
Pelaksanaan relatif baik.
Dilanjutkan.
Klaster 3 KUR Sedang berjalan.
Isu: penetapan jaminan (collateral) yang dinilai sulit oleh masyarakat.
Dilanjutkan.
Diperlukan perbaikanmekanisme penyaluranpinjaman.
34
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
35
Komponen Kegiatan 2012 2013
Klaster 4 Rumah Sangat Murah Tahap Verifikasi.
Isu: pemukiman kumuh dan wargamenempati tanah ilegal.
Sudah diprogramkan.
Targeting harus tepat, lahanuntuk masyarakat miskin perludipikirkan.
Listrik Murah Tahap Persiapan.
Isu: sumber listrik masih Non-PLN.
Sudah diusulkan untukdiprogramkan.
Peningkatan Kehidupan Nelayan Tahap Persiapan.
Isu: tingkat kemiskinan nelayan masihtinggi.
Sudah diprogramkan.
Livelihood • Pelatihan Manajemen KeuanganRumah Tangga
Masih berupa usulan Pemda.
Isu: ketika cuaca buruk, nelayan tidakmendapatkan penghasilan.
Sudah diusulkan untukdiprogramkan.
• Penempatan dan PerluasanKesempatan Kerja
Tahap Persiapan.
Isu: penyediaan lapangan kerjasementara, terutama saat musim anginbarat (cuaca buruk).
Sudah diprogramkan.
• Pengembangan optimalisasi lahan• Pengembangan irigasi• Pemberdayaan kelembagaan• Penyaluran pupuk• Perluasan areal tebu• Perluasan areal hortikultura/
perkebunan/ peternakan
Tahap Persiapan.
Isu: lahan masih bersifat tadah hujan.
Sudah diprogramkan padatingkat kabupaten: agar fokus keKecamatan Bulakamba.
Lainnya • Sertifikasi lahan pertanian• Pengembangan sumber air
PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN TAHUN 2012 DAN RENCANA 2013 DI KEC. BULAKAMBA, KAB. BREBES
35