Masalah Lingkungan Nasional dan Dunia
Transcript of Masalah Lingkungan Nasional dan Dunia
MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIA
JOHANA C. SILIWIRE14021102047
1. AIR KALIMALANG
Merdeka.com - Air sungai sepanjang Kalimalang tiba-tiba saja
berubah menjadi hitam dan mengeluarkan bau tak sedap, Selasa
(30/9) pagi. Akibatnya banyak ikan dan udang keluar dari dalam
air tersebut dan diburu oleh warga setempat. Andre salah satu
warga Duren Sawit yang menjala udang dan ikan sejak pagi tadi
mengaku sudah mendapat sekitar setengah kilogram udang kecil
dan juga 5 ekor ikan mujair, tawes, serta gabus. "Ini gara-
gara limbah dari Kali Bekasi. Bendungan di sana dibuka
sehingga menyebar ke Kalimalang," kata Andre saat berbincang
dengan merdeka.com. Andre melanjutkan, peristiwa seperti ini
memang sering terjadi dalam kurun waktu satu bulan sekali.
Warga pun sudah menyiapkan berbagai alat seperti jaring,
saringan ikan, dan juga bambu. "Paling besok udah normal lagi.
Makanya banyak warga sini yang udah siapin alat buat ngejala
ikan sama udang," jelasnya. Andre menambahkan, hasil tangkapan
tersebut akan diserahkan ke istrinya untuk dijadikan santap
siang buat keluarganya. Sementara menurutnya, beberapa warga
1
MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIAberencana akan menjual hasil tangkapannya. "Kalau saya sih
buat makan siang sama keluarga. Ada juga warga lain yang
menjual hasil tangkapannya," ujarnya.
2. Buang Sampah Sembarangan di Sukabumi Kena Denda Rp 5 Juta
Merdeka.com - Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat tidak segan
memberikan sanksi kepada siapapun yang membuang sampah
sembarangan dengan memberikan denda paling tinggi Rp 5 juta.
"Sanksi tersebut sudah mulai diberlakukan di Kota Sukabumi
karena sudah ada Peraturan Daerah tentang kebersihan,
keindahan dan ketertiban atau K3," kata Wali Kota Sukabumi,
Mohamad Muraz seperti dikutip dari Antara, Senin (2/6).
Menurut Muraz, sanksi tegas ini harus ditegakkan dengan tujuan
agar masyarakat sadar untuk menjaga kebersihan di manapun dia
berada. Bahkan pihaknya juga sudah menugaskan lembaga terkait
seperti Satuan Polisi Pamong Praja Kota Sukabumi untuk menegur
2
MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIAdan memberikan sanksi kepada oknum yang membuang sampah
sembarangan. Walaupun sanksi ini sudah berlaku, namun pihaknya
masih memberikan sosialisasi kepada warga karena diakuinya
masih banyak warga yang belum mengetahui tentang perda K3 ini
dan juga masih belum sadar tentang buang sampah pada
tempatnya. Diharapkan dengan semakin tegasnya peraturan ini
warga lebih paham untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
Menurut dia membuang sampah sembarangan ini bisa menyebabkan
musibah banjir, karena sampah bisa menyumbat aliran air
apalagi sampai dibuang ke selokan atau sungai. Sehingga dengan
adanya Perda ini selain harus ditaati, warga juga bisa paham
akan bahaya buang sampah sembarangan yang juga bisa
menimbulkan wabah penyakit.
3
MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIA3. Danau Manunjau Tercemar Limbah Amoniak 175 ton Ikan Mati
Merdeka.com - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Agam,
Sumatera Barat menyatakan jumlah ikan mati di keramba jaring
apung Danau Maninjau Kecamatan Tanjung Raya mencapai 175,85
ton. Akibat matinya ikan-ikan itu, petani merugi hingga Rp 3,5
miliar. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten
Agam, Ermanto di Lubukbasung, mengatakan jumlah ini merupakan
data yang diperoleh dari penyuluh perikanan Kecamatan Tanjung
Raya. Data ini dikumpulkan dari pemilik dan petani ikan dengan
jumlah keramba jaring apung (KJA) sebanyak 252 petak. Menurut
dia, kematian ikan ini disebabkan kondisi air Danau Maninjau
sangat pekat akibat tercemar amoniak atau senyawa hidrogen dan
nitrogen, akibat pakan ikan terlalu banyak di dasar perairan
dan ditambah limbah rumah tangga. "Senyawa ini dapat
mengakibatkan ikan mati, setelah pengadukan air dasar danau,
sehingga udara pada perairan menjadi hampa," kata Ermanto
seperti dikutip dari Antara, Rabu (19/3). Untuk mengatasi
kerugian yang lebih banyak, Ermanto meminta kepada petani
untuk panen dini, memindahkan ikan belum siap panen ke kolam
dan menghidupkan pompa oksigen. Selain itu, mengatur jarak KJA
dari bibir pantai sekitar 200 meter dengan kedalaman sekitar
4
MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIA15 meter dan mengatur jarak KJA dengan KJA lain sekitar 10
meter.
5
MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIA4. Greenpeace Temukan Zat Kimia Beracun di Merchandise Piala
Dunia
Merdeka.com - Organisasi lingkungan Greenpeace mengaku telah
menemukan sejumlah zat berbahaya dalam merchandise Piala Dunia
2014. Zat yang ditemukan adalah perfluorinated chemicals
(PFC), nonylphenolethoxylates (NPEs), phthalates dan
dimetilformamida (DMF). Zat-zat berbahaya tersebut dapat
larut dari produk ke dalam lingkungan atau masuk ke dalam
rantai makanan. Beberapa dari zat-zat tersebut juga berpotensi
mengakibatkan kanker, mengganggu sistem hormonal atau dapat
menjadi racun bagi reproduksi. Greenpeace meneliti 33 buah
merchandise termasuk sepatu bola, sarung tangan kiper dan bola
resmi Piala Dunia Brazuca. Juru kampanye Detox Greenpeace
Jerman Manfred Santen meminta produsen perlengkapan olah raga
berhenti menggunakan bahan yang berbahaya. "17 Dari 21 jenis
sepatu bola dan setengah dari sarung tangan kiper yang diuji
ditemukan mengandung PFC ionik seperti PFOA yang sangat
berbahaya. Lebih lanjut pada bola resmi Piala Dunia Brazuca
ditemukan bahan kimia berbahaya, NPE," kata Santen dalam
keterangan tertulisnya, Senin (19/5).
6
MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIA5. London Punya Jalan Tercemar
Merdeka.com - Banyak orang yang menganggap London adalah salah
satu tempat destinasi wisata terbaik di dunia. Nampaknya hal
itu harus sedikit dikoreksi, karena salah satu jalanan di
ibukota Inggris tersebut menjadi yang paling tidak bersahabat
untuk paru-paru manusia Sejak zaman revolusi industri, London
memang dikenal sebagai daerah dengan tingkat polusi yang
tinggi. Tetapi siapa sangka jika predikat tersebut tetap
melekat hingga sekarang, terutama pada jalan Oxford Street.
Menurut peneliti asal King's College London, jalan Oxford
memiliki tingkat nitrogen dioksida atau NO2 melebihi batas
minimal yang diperbolehkan, yakni hingga mencapai 463
mikrogram per meter kubik udara. Tak pelak, jalanan yang
dipenuhi jajaran toko ini dinobatkan menjadi jalanan dengan
udara paling tercemar di dunia. Parahnya, berada di jalanan
ini dalam waktu yang lama bisa memicu asthma dan serangan
jantung. Sumbangan polutan NO2 dipercaya berasal dari gas-gas
yang dihasilkan oleh mesin jenis diesel yang dikenal sering
lalu lalang untuk berbelanja di kawasan pertokoan itu. Rata-
rata jalanan itu bisa menghasilkan NO2 hingga 135 miligram per
7
MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIAmeter kubiknya. Jumlah ini hampir tiga kali lipat melebihi
standar yang diperbolehkan oleh Uni Eropa.
8
MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIA6. PBB: Langit Penuh Karbondioksida dan Laut Makin Asam
Merdeka.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan
laporan mereka terkait tingkat polusi bumi, Selasa minggu
lalu. Hasilnya cukup mengejutkan, ternyata tidak hanya udara
saja yang lebih tercemar dibanding beberapa tahun belakang,
namun juga lautan. Menurut laporan PBB, kadar gas
karbondioksida, metan, hingga nitrit oksida telah membukukan
rekor pada tahun 2013 kemarin, Phys.org (09/09). Bahkan, jumlah
peningkatan gas karbondioksida tercatat 142 persen lebih
tinggi ketimbang masa sebelum revolusi industri atau tahun
1750 silam. Alhasil, tingkat radiasi matahari yang menembus
bumi menjadi lebih intens dan berbahaya. Konsentrasi gas
karbondioksida (CO2) global pada tahun 2013 yang lalu mencapai
396 ppm, dan masih terus meningkat sampai sekarang. Menurut
Greenhouse Gas Bulletin, kenaikan kadar CO2 pada tahun 2012 hingga
2013 sendiri menjadi peningkatan kadar CO2 terbesar selama 30
tahun terakhir. Tak pelak, kondisi ini memancing keprihatinan
Ketua Badan Meteorologi Dunia (WMO), Michel Jarraud. "Kita
harus membalikkan keadaan ini dengan mengurangi emisi gas CO2
dan gas-gas rumah kaca lain di seluruh dunia," ujar Jarraud,"
kita sudah kehabisan waktu." Lautan pun menjadi sarang polusi
akibat kadar CO2 yang meningkat, karena satu per empat dari
9
MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIAgas-gas polusi diserap oleh lautan. Perlu diketahui jika gas
CO2 yang telah diserap oleh laut dapat bertahan hingga ratusan
tahun, lebih lama dibanding umur gas CO2 di lapisan atmosfer.
Akibatnya pun fatal, lautan saat ini menjadi jauh lebih asam
dan mengancam ekosistem biota laut.
10
MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIA7. Pemkab Bangka Gencarkan Reboisasi di Lahan Bekas Tambang
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka
Belitung, melakukan penanaman ratusan pohon di lahan bekas
penambangan timah guna mengembalikan lahan yang telah tandus
dan rusak sehingga menjadi hijau dan produktif kembali.
"Sebanyak 600 bibit pohon Mahoni, Cemara, Petai, Ketapang dan
Kapas ditanam untuk menghijaukan dan mengembalikan lahan yang
telah tandus akibat penambangan liar," kata Plt Sekda Bangka,
Asmawi Alie di Sungailiat, seperti dikutip dari Antara, Kamis
(12/6). Dia menjelaskan, akibat penambangan timah yang liar
dan tidak memikirkan lingkungan bisa menjadi pengaruh negatif
seperti terjadinya banjir, erosi, tanah longsor, kekeringan,
pemanasan global, rusaknya lingkungan alam dan hilangnya
beberapa jenis flora dan fauna. "Upaya penyelamatan
lingkungan, rehabilitasi hutan dan lahan melalui konservasi
tanah dan air serta reboisasi atau penghijauan sudah tidak
dapat ditunda lagi," jelasnya. Dia mengatakan, perlu pemulihan
lahan bekas tambang untuk memperbaiki lahan yang terganggu
ekologinya dan mempersiapkan sasaran akhir dari reklamasi
adalah terciptanya bekas tambang yang kondisinya aman, stabil
dan tidak mudah tererosi sehingga dapat dimanfaatkan kembali
sesuai dengan peruntukannya.
11
MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIA8. Sungai Tercemar Merkuri, Polisi Tangkap Penambang Emas
Merdeka.com - Sungai yang ada di sepanjang Kreung Geumpang
(Sungai Geumpang) yang berada di Kecamatan Geumpang, Pidie
tercemar merkuri bersimbol kimia Hg. Tentu logam berat beracun
(B3) ini berasal dari ratusan penambangan emas liar di
Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie telah mencemari air sungai
dan ribuan ikan mati beberapa waktu lalu. Logam berat itu
tidak hanya mencemari air sungai, tetapi juga telah merusak
kondisi lumpur dan lumut yang ada di sepanjang sungai Krueng
Geumpang yang bersambung langsung dengan Krueng Teunom (Sungai
Teunom) di Kabupaten Aceh Jaya. Atas persoalan ini, Pemerintah
Aceh dan Polda Aceh gerah dan berjanji akan menindak tegas
penambang liar tersebut. Kapolda Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi
mengatakan, persoalan ini telah dilakukan duduk bersama dengan
Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) untuk
menyelesaikan secara perprentif. Baik dilakukan sosialisasi
bahayanya merkuri dan juga meminta masyarakat untuk tidak
melakukan pertambangan liar.
"Kita telah meminta Distamben (Dinas Pertambangan dan
Energi) Pidie untuk mensosialisasikan bahaya merkuri," tukas
Irjend Pol Husein Hamidi, Rabu (27/8) di Banda Aceh.
13
MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIA9. Kepergok Buang Limbah ke Cisadane Dua Pabrik Dicabut
Izinnya
Merdeka.com - Dua industri di Kota Tangerang terancam dicabut
izinnya karena tepergok membuang limbah ke Sungai Cisadane
oleh Wali Kota Tangerang. Dua perusahaan tersebut adalah PT
Leo Graha Sukses Pratama yang memproduksi kertas dan PT
Cisadane Raya Chemical (CRC), yang memproduksi minyak goreng,
berlokasi di Jalan Imam Bonjol. Keduanya diketahui membuang
limbah lewat saluran yang menghubungkan langsung dengan Sungai
Cisadane hingga mencemari air. Dua perusahaan itu pun akan
segera dilaporkan ke polisi dan terancam disanksi denda
miliaran hingga pencabutan izin. Wali Kota Tangerang Arief R
Wismanyah mengatakan, aksi pembuangan limbah itu diketahui
ketika dirinya melakukan monitoring Sungai Cisadane dari
kawasan Panunggangan Barat hingga Jembatan Lim Sioe Liong.
"Ada dua titik yang diketahui. Di PT Leo Graha, limbahnya
berupa bubur kertas berwarna putih dan berbuih. Sangat
kelihatan sekali, apalagi kondisi Sungai Cisadane sedang
kering," jelasnya, Senin (29/09).
14
MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIA10. Tercemar Limbah, Sungai Indragiri Mulai Menghitam
Merdeka.com - Sejak beberapa tahun terakhir air Sungai
Indragiri di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau mulai
menghitam akibat dipenuhi sejumlah sampah dan limbah industri
rumah tangga. "Saya sebagai warga merasa prihatin kondisi
sungai selain mulai meluap juga sejumlah kotoran mencemari
sungai andalan di daerah ini, akibatnya warga pengguna air di
sepanjang daerah aliran sungai merasa tidak aman memanfaatkan
air tersebut," kata warga Indragiri, Hulu Rudi (50) di Rengat,
seperti dikutip dari Antara, Selasa (22/4). Rudi mengatakan,
saat ini kondisi sungai sudah terlihat besar, luapannya dapat
mengganggu aktivitas warga setempat khususnya yang melewati
air sungai untuk ke lahan pertanian mereka. Bahkan, kondisi
ini diperkirakan bakal terjadi banjir tahunan. Namun yang
lebih menyedihkan sepanjang aliran sungai terlihat kotor
akibat sejumlah sampah memenuhi permukaan air. Sampah tersebut
ada yang berasal dari pembuangan rumah tangga, ada juga sampah
berasal dari industri kecil di sepanjang aliran sungai.
15