Masalah Lingkungan Nasional dan Dunia

15
MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIA JOHANA C. SILIWIRE 14021102047 1. AIR KALIMALANG Merdeka.com - Air sungai sepanjang Kalimalang tiba-tiba saja berubah menjadi hitam dan mengeluarkan bau tak sedap, Selasa (30/9) pagi. Akibatnya banyak ikan dan udang keluar dari dalam air tersebut dan diburu oleh warga setempat. Andre salah satu warga Duren Sawit yang menjala udang dan ikan sejak pagi tadi mengaku sudah mendapat sekitar setengah kilogram udang kecil dan juga 5 ekor ikan mujair, tawes, serta gabus. "Ini gara- gara limbah dari Kali Bekasi. Bendungan di sana dibuka sehingga menyebar ke Kalimalang," kata Andre saat berbincang dengan merdeka.com. Andre melanjutkan, peristiwa seperti ini memang sering terjadi dalam kurun waktu satu bulan sekali. Warga pun sudah menyiapkan berbagai alat seperti jaring, saringan ikan, dan juga bambu. "Paling besok udah normal lagi. Makanya banyak warga sini yang udah siapin alat buat ngejala ikan sama udang," jelasnya. Andre menambahkan, hasil tangkapan tersebut akan diserahkan ke istrinya untuk dijadikan santap siang buat keluarganya. Sementara menurutnya, beberapa warga 1

Transcript of Masalah Lingkungan Nasional dan Dunia

MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIA

JOHANA C. SILIWIRE14021102047

1. AIR KALIMALANG

Merdeka.com - Air sungai sepanjang Kalimalang tiba-tiba saja

berubah menjadi hitam dan mengeluarkan bau tak sedap, Selasa

(30/9) pagi. Akibatnya banyak ikan dan udang keluar dari dalam

air tersebut dan diburu oleh warga setempat. Andre salah satu

warga Duren Sawit yang menjala udang dan ikan sejak pagi tadi

mengaku sudah mendapat sekitar setengah kilogram udang kecil

dan juga 5 ekor ikan mujair, tawes, serta gabus. "Ini gara-

gara limbah dari Kali Bekasi. Bendungan di sana dibuka

sehingga menyebar ke Kalimalang," kata Andre saat berbincang

dengan merdeka.com. Andre melanjutkan, peristiwa seperti ini

memang sering terjadi dalam kurun waktu satu bulan sekali.

Warga pun sudah menyiapkan berbagai alat seperti jaring,

saringan ikan, dan juga bambu. "Paling besok udah normal lagi.

Makanya banyak warga sini yang udah siapin alat buat ngejala

ikan sama udang," jelasnya. Andre menambahkan, hasil tangkapan

tersebut akan diserahkan ke istrinya untuk dijadikan santap

siang buat keluarganya. Sementara menurutnya, beberapa warga

1

MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIAberencana akan menjual hasil tangkapannya. "Kalau saya sih

buat makan siang sama keluarga. Ada juga warga lain yang

menjual hasil tangkapannya," ujarnya.

2. Buang Sampah Sembarangan di Sukabumi Kena Denda Rp 5 Juta

Merdeka.com - Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat tidak segan

memberikan sanksi kepada siapapun yang membuang sampah

sembarangan dengan memberikan denda paling tinggi Rp 5 juta.

"Sanksi tersebut sudah mulai diberlakukan di Kota Sukabumi

karena sudah ada Peraturan Daerah tentang kebersihan,

keindahan dan ketertiban atau K3," kata Wali Kota Sukabumi,

Mohamad Muraz seperti dikutip dari Antara, Senin (2/6).

Menurut Muraz, sanksi tegas ini harus ditegakkan dengan tujuan

agar masyarakat sadar untuk menjaga kebersihan di manapun dia

berada. Bahkan pihaknya juga sudah menugaskan lembaga terkait

seperti Satuan Polisi Pamong Praja Kota Sukabumi untuk menegur

2

MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIAdan memberikan sanksi kepada oknum yang membuang sampah

sembarangan. Walaupun sanksi ini sudah berlaku, namun pihaknya

masih memberikan sosialisasi kepada warga karena diakuinya

masih banyak warga yang belum mengetahui tentang perda K3 ini

dan juga masih belum sadar tentang buang sampah pada

tempatnya. Diharapkan dengan semakin tegasnya peraturan ini

warga lebih paham untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.

Menurut dia membuang sampah sembarangan ini bisa menyebabkan

musibah banjir, karena sampah bisa menyumbat aliran air

apalagi sampai dibuang ke selokan atau sungai. Sehingga dengan

adanya Perda ini selain harus ditaati, warga juga bisa paham

akan bahaya buang sampah sembarangan yang juga bisa

menimbulkan wabah penyakit.

3

MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIA3. Danau Manunjau Tercemar Limbah Amoniak 175 ton Ikan Mati

Merdeka.com - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Agam,

Sumatera Barat menyatakan jumlah ikan mati di keramba jaring

apung Danau Maninjau Kecamatan Tanjung Raya mencapai 175,85

ton. Akibat matinya ikan-ikan itu, petani merugi hingga Rp 3,5

miliar. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten

Agam, Ermanto di Lubukbasung, mengatakan jumlah ini merupakan

data yang diperoleh dari penyuluh perikanan Kecamatan Tanjung

Raya. Data ini dikumpulkan dari pemilik dan petani ikan dengan

jumlah keramba jaring apung (KJA) sebanyak 252 petak. Menurut

dia, kematian ikan ini disebabkan kondisi air Danau Maninjau

sangat pekat akibat tercemar amoniak atau senyawa hidrogen dan

nitrogen, akibat pakan ikan terlalu banyak di dasar perairan

dan ditambah limbah rumah tangga. "Senyawa ini dapat

mengakibatkan ikan mati, setelah pengadukan air dasar danau,

sehingga udara pada perairan menjadi hampa," kata Ermanto

seperti dikutip dari Antara, Rabu (19/3). Untuk mengatasi

kerugian yang lebih banyak, Ermanto meminta kepada petani

untuk panen dini, memindahkan ikan belum siap panen ke kolam

dan menghidupkan pompa oksigen. Selain itu, mengatur jarak KJA

dari bibir pantai sekitar 200 meter dengan kedalaman sekitar

4

MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIA15 meter dan mengatur jarak KJA dengan KJA lain sekitar 10

meter.

5

MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIA4. Greenpeace Temukan Zat Kimia Beracun di Merchandise Piala

Dunia

Merdeka.com - Organisasi lingkungan Greenpeace mengaku telah

menemukan sejumlah zat berbahaya dalam merchandise Piala Dunia

2014. Zat yang ditemukan adalah perfluorinated chemicals

(PFC), nonylphenolethoxylates (NPEs), phthalates dan

dimetilformamida (DMF). Zat-zat berbahaya tersebut dapat

larut dari produk ke dalam lingkungan atau masuk ke dalam

rantai makanan. Beberapa dari zat-zat tersebut juga berpotensi

mengakibatkan kanker, mengganggu sistem hormonal atau dapat

menjadi racun bagi reproduksi. Greenpeace meneliti 33 buah

merchandise termasuk sepatu bola, sarung tangan kiper dan bola

resmi Piala Dunia Brazuca. Juru kampanye Detox Greenpeace

Jerman Manfred Santen meminta produsen perlengkapan olah raga

berhenti menggunakan bahan yang berbahaya. "17 Dari 21 jenis

sepatu bola dan setengah dari sarung tangan kiper yang diuji

ditemukan mengandung PFC ionik seperti PFOA yang sangat

berbahaya. Lebih lanjut pada bola resmi Piala Dunia Brazuca

ditemukan bahan kimia berbahaya, NPE," kata Santen dalam

keterangan tertulisnya, Senin (19/5).

6

MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIA5. London Punya Jalan Tercemar

Merdeka.com - Banyak orang yang menganggap London adalah salah

satu tempat destinasi wisata terbaik di dunia. Nampaknya hal

itu harus sedikit dikoreksi, karena salah satu jalanan di

ibukota Inggris tersebut menjadi yang paling tidak bersahabat

untuk paru-paru manusia Sejak zaman revolusi industri, London

memang dikenal sebagai daerah dengan tingkat polusi yang

tinggi. Tetapi siapa sangka jika predikat tersebut tetap

melekat hingga sekarang, terutama pada jalan Oxford Street.

Menurut peneliti asal King's College London, jalan Oxford

memiliki tingkat nitrogen dioksida atau NO2 melebihi batas

minimal yang diperbolehkan, yakni hingga mencapai 463

mikrogram per meter kubik udara. Tak pelak, jalanan yang

dipenuhi jajaran toko ini dinobatkan menjadi jalanan dengan

udara paling tercemar di dunia. Parahnya, berada di jalanan

ini dalam waktu yang lama bisa memicu asthma dan serangan

jantung. Sumbangan polutan NO2 dipercaya berasal dari gas-gas

yang dihasilkan oleh mesin jenis diesel yang dikenal sering

lalu lalang untuk berbelanja di kawasan pertokoan itu. Rata-

rata jalanan itu bisa menghasilkan NO2 hingga 135 miligram per

7

MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIAmeter kubiknya. Jumlah ini hampir tiga kali lipat melebihi

standar yang diperbolehkan oleh Uni Eropa.

8

MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIA6. PBB: Langit Penuh Karbondioksida dan Laut Makin Asam

Merdeka.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan

laporan mereka terkait tingkat polusi bumi, Selasa minggu

lalu. Hasilnya cukup mengejutkan, ternyata tidak hanya udara

saja yang lebih tercemar dibanding beberapa tahun belakang,

namun juga lautan. Menurut laporan PBB, kadar gas

karbondioksida, metan, hingga nitrit oksida telah membukukan

rekor pada tahun 2013 kemarin, Phys.org (09/09). Bahkan, jumlah

peningkatan gas karbondioksida tercatat 142 persen lebih

tinggi ketimbang masa sebelum revolusi industri atau tahun

1750 silam. Alhasil, tingkat radiasi matahari yang menembus

bumi menjadi lebih intens dan berbahaya. Konsentrasi gas

karbondioksida (CO2) global pada tahun 2013 yang lalu mencapai

396 ppm, dan masih terus meningkat sampai sekarang. Menurut

Greenhouse Gas Bulletin, kenaikan kadar CO2 pada tahun 2012 hingga

2013 sendiri menjadi peningkatan kadar CO2 terbesar selama 30

tahun terakhir. Tak pelak, kondisi ini memancing keprihatinan

Ketua Badan Meteorologi Dunia (WMO), Michel Jarraud. "Kita

harus membalikkan keadaan ini dengan mengurangi emisi gas CO2

dan gas-gas rumah kaca lain di seluruh dunia," ujar Jarraud,"

kita sudah kehabisan waktu." Lautan pun menjadi sarang polusi

akibat kadar CO2 yang meningkat, karena satu per empat dari

9

MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIAgas-gas polusi diserap oleh lautan. Perlu diketahui jika gas

CO2 yang telah diserap oleh laut dapat bertahan hingga ratusan

tahun, lebih lama dibanding umur gas CO2 di lapisan atmosfer.

Akibatnya pun fatal, lautan saat ini menjadi jauh lebih asam

dan mengancam ekosistem biota laut.

10

MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIA7. Pemkab Bangka Gencarkan Reboisasi di Lahan Bekas Tambang

Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka

Belitung, melakukan penanaman ratusan pohon di lahan bekas

penambangan timah guna mengembalikan lahan yang telah tandus

dan rusak sehingga menjadi hijau dan produktif kembali.

"Sebanyak 600 bibit pohon Mahoni, Cemara, Petai, Ketapang dan

Kapas ditanam untuk menghijaukan dan mengembalikan lahan yang

telah tandus akibat penambangan liar," kata Plt Sekda Bangka,

Asmawi Alie di Sungailiat, seperti dikutip dari Antara, Kamis

(12/6). Dia menjelaskan, akibat penambangan timah yang liar

dan tidak memikirkan lingkungan bisa menjadi pengaruh negatif

seperti terjadinya banjir, erosi, tanah longsor, kekeringan,

pemanasan global, rusaknya lingkungan alam dan hilangnya

beberapa jenis flora dan fauna. "Upaya penyelamatan

lingkungan, rehabilitasi hutan dan lahan melalui konservasi

tanah dan air serta reboisasi atau penghijauan sudah tidak

dapat ditunda lagi," jelasnya. Dia mengatakan, perlu pemulihan

lahan bekas tambang untuk memperbaiki lahan yang terganggu

ekologinya dan mempersiapkan sasaran akhir dari reklamasi

adalah terciptanya bekas tambang yang kondisinya aman, stabil

dan tidak mudah tererosi sehingga dapat dimanfaatkan kembali

sesuai dengan peruntukannya.

11

MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIA

12

MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIA8. Sungai Tercemar Merkuri, Polisi Tangkap Penambang Emas

Merdeka.com - Sungai yang ada di sepanjang Kreung Geumpang

(Sungai Geumpang) yang berada di Kecamatan Geumpang, Pidie

tercemar merkuri bersimbol kimia Hg. Tentu logam berat beracun

(B3) ini berasal dari ratusan penambangan emas liar di

Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie telah mencemari air sungai

dan ribuan ikan mati beberapa waktu lalu. Logam berat itu

tidak hanya mencemari air sungai, tetapi juga telah merusak

kondisi lumpur dan lumut yang ada di sepanjang sungai Krueng

Geumpang yang bersambung langsung dengan Krueng Teunom (Sungai

Teunom) di Kabupaten Aceh Jaya. Atas persoalan ini, Pemerintah

Aceh dan Polda Aceh gerah dan berjanji akan menindak tegas

penambang liar tersebut. Kapolda Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi

mengatakan, persoalan ini telah dilakukan duduk bersama dengan

Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) untuk

menyelesaikan secara perprentif. Baik dilakukan sosialisasi

bahayanya merkuri dan juga meminta masyarakat untuk tidak

melakukan pertambangan liar.

"Kita telah meminta Distamben (Dinas Pertambangan dan

Energi) Pidie untuk mensosialisasikan bahaya merkuri," tukas

Irjend Pol Husein Hamidi, Rabu (27/8) di Banda Aceh.

13

MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIA9. Kepergok Buang Limbah ke Cisadane Dua Pabrik Dicabut

Izinnya

Merdeka.com - Dua industri di Kota Tangerang terancam dicabut

izinnya karena tepergok membuang limbah ke Sungai Cisadane

oleh Wali Kota Tangerang. Dua perusahaan tersebut adalah PT

Leo Graha Sukses Pratama yang memproduksi kertas dan PT

Cisadane Raya Chemical (CRC), yang memproduksi minyak goreng,

berlokasi di Jalan Imam Bonjol. Keduanya diketahui membuang

limbah lewat saluran yang menghubungkan langsung dengan Sungai

Cisadane hingga mencemari air. Dua perusahaan itu pun akan

segera dilaporkan ke polisi dan terancam disanksi denda

miliaran hingga pencabutan izin. Wali Kota Tangerang Arief R

Wismanyah mengatakan, aksi pembuangan limbah itu diketahui

ketika dirinya melakukan monitoring Sungai Cisadane dari

kawasan Panunggangan Barat hingga Jembatan Lim Sioe Liong.

"Ada dua titik yang diketahui. Di PT Leo Graha, limbahnya

berupa bubur kertas berwarna putih dan berbuih. Sangat

kelihatan sekali, apalagi kondisi Sungai Cisadane sedang

kering," jelasnya, Senin (29/09).

14

MASALAH LINGKUNGAN NASIONAL DAN DUNIA10. Tercemar Limbah, Sungai Indragiri Mulai Menghitam

Merdeka.com - Sejak beberapa tahun terakhir air Sungai

Indragiri di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau mulai

menghitam akibat dipenuhi sejumlah sampah dan limbah industri

rumah tangga. "Saya sebagai warga merasa prihatin kondisi

sungai selain mulai meluap juga sejumlah kotoran mencemari

sungai andalan di daerah ini, akibatnya warga pengguna air di

sepanjang daerah aliran sungai merasa tidak aman memanfaatkan

air tersebut," kata warga Indragiri, Hulu Rudi (50) di Rengat,

seperti dikutip dari Antara, Selasa (22/4). Rudi mengatakan,

saat ini kondisi sungai sudah terlihat besar, luapannya dapat

mengganggu aktivitas warga setempat khususnya yang melewati

air sungai untuk ke lahan pertanian mereka. Bahkan, kondisi

ini diperkirakan bakal terjadi banjir tahunan. Namun yang

lebih menyedihkan sepanjang aliran sungai terlihat kotor

akibat sejumlah sampah memenuhi permukaan air. Sampah tersebut

ada yang berasal dari pembuangan rumah tangga, ada juga sampah

berasal dari industri kecil di sepanjang aliran sungai.

15