MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DALAM ...

89
MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DALAM MENUNJANG KUALITAS KINERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6 BATANG HARI SKRIPSI Oleh ANGGI LIA ANGGRAINI NIM.TK.161197 PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Transcript of MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DALAM ...

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DALAM

MENUNJANG KUALITAS KINERJA GURU DI

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6

BATANG HARI

SKRIPSI

Oleh

ANGGI LIA ANGGRAINI

NIM.TK.161197

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

i

ii

iii

iv

v

PERSEMBAHAN

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. taburan cinta dan kasih

sayang-Mu telah memberikan kekuatan dan membekali dengan ilmu.

Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan

Rasulullah SAW.

Saya persembahkan skripsi ini kepada kedua orang tua saya

Ayahanda Wiji Yanto dan Ibunda Saliyah

yang telah memberikan do‟a, kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang

tiada terhingga.

yang selalu memberikan motivasi, menyirami kasih sayang dan selalu menasehati.

sahabat-sahabat seperjuangan Mpi 2016 terkhusus MPI 2016 A yang telah

banyak membantu dan orang-orang yang mencintai ilmu pengetahuan.

vi

MOTTO

كنتمالت علمون أهل الذكرإن ...فاسألوا

Artinya:

“…Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu

tidak mengetahuinya” (Q.S. An-Nahl : 43) (Al-Quran dan terjemahan untuk

wanita, 2012, hlm. 272).

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan

Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya, atas iradahnya hingga proposal ini dapat

dirampungkan. Shalawat beserta salam atas Nabi Muhammad SAW pembawa

risalah pencerahan bagi seluruh alam.

Penulisan proposal ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan nilai akhir semester ganjil Pendidikan Matematika

pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan

pihak yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu

melalui kolom ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Sua‟aidi Asr‟ari MA. Ph.D selaku Rektor UIN Sultan

Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Hj. Fadilah M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Mahmud, MY,S.Ag.M.Pd selaku Ketua Prodi Manajemen Pendidikan Islam

UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Drs. H. M. Amin Jamaludin, MM selaku dosen pembibing 1 dan Ibuk

Riftiyanti Safitri, M.Pd.I. selaku dosen pembimbing 2 yang telah meluangkan

waktu dan mencurahkan pikiran demi mengarahkan peneliti dalam

menyelesaikan proposal ini.

5. Bapak Ngaliman S,Pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 6 Batang Hari

yang telah memberikan kemudahan kepada penulisan dalam memperoleh data

di lapangan.

6. Sahabat-sahabat seangkatan yang telah memberikan support selama ini.

7. Orang tua dan keluarga dan semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

viii

Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan

amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan umumnya. Amin ya Robbal Alamin

Jambi, Maret 2020

Anggi Lia Anggraini

NIM. TK. 161197

ix

ABSTRAK

Nama : Anggi Lia Anggraini

Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

Judul : Manajemen Sarana Dan Prasarana Dalam Menunjang Kualitas

Kinerja Guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batang Hari

Skripsi ini tentang Manajemen sarana dan prasarana dalam

menunjang kualitas kinerja guru di SMP Negeri 6 Batang Hari. Penelitian ini

merupakan penelitian Kualitatif, sedangkan pengumpulan datanya dilakukan

dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pokok permasalahanya dalam

penelitian ini adalah kurangnya sarana dan prasarana dalam menunjang kualitas

kinerja guru di SMP Negeri 6 Batang hari., seperti kurangnya ruangan kepala

sekolah, ruangan guru dan staf tu. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah,

guru, waka sarana dan prasarana, siswa. Penelitian ini memaparkan bahwa kepala

sekolah berperan penting dalam pengelolaan sarana dan prasarana di SMP Negeri

6 Batang Hari sebagai penunjang terciptanya suasana belajar yang efektif dan

efesien. Kesimpulan penelitian menemukan bahwa kepala sekolah selaku

pemimpin di sekolah sudah melakukan fungsi-fungsi manajemen secara maksimal

dan melakukan upaya-upaya untuk memenuhi sarana dan prasarana sekolah

sehingga sarana dan prasarana pendidikan di sekolah. Hasil penelitian ini

menyarankan agar kepala sekolah dan semua yang ada di sekolah dapat

meningkatkan dalam pengelolaan sarana dan prasarna mulai dari perencanaan,

pengoranisasian dan pelaksanaan dan pengawasan.

Kata kunci: Manajemen, Sarana Prasarana dan Kualitas Guru.

x

ABSTRAK

Name :Anggi Lia Anggraini

Study program: Islamic Education Management

Title : Management of Facilities and Infrastructure in Supporting the

Quality of Teacher Performance in 6 Batang Hari State Middle School

This thesis is about the management of facilities and infrastructure in

supporting the quality of teacher performance in SMP Negeri 6 Batang Hari.

This research is a qualitative research, while the data collection is done by

observation, interviews, and documentation. The main problem in this study is

the lack of facilities and infrastructure to support the quality of teacher

performance in SMP Negeri 6 Batang hari, such as the lack of principal's

room, teacher's room and staff. The subjects of this study were the principal,

teachers, facilities and infrastructure, students. This study explained that the

principal plays an important role in the management of facilities and

infrastructure in SMP Negeri 6 Batang Hari as supporting the creation of an

effective and efficient learning atmosphere. The conclusion of the study found

that the principal as the leader in the school had carried out management

functions optimally and made efforts to meet the facilities and infrastructure of

the school so that educational facilities and infrastructure in the school. The

results of this study suggest that principals and all who are in schools can

improve in the management of facilities and infrastructure ranging from

planning, organizing and implementing and monitoring.

Key word : Management, infrastructure and quality of teacher performance

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

NOTA DINAS ................................................................................................. ii

PENGESAHAN .............................................................................................. iii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ............................................... iv

PERSEMBAH ................................................................................................ v

MOTTO .......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT .................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL........................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..............................................................................1

B. Fokus penelitian..........................................................................................6.

C. Rumusan Masalah.......................................................................................7

D. Tujuan Penelitian.........................................................................................7

E. Kegunaan Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Manajemen........………………………………………………8

1. Pengertian Manajemen Sarana dan Prasaran……………………………..16

2. Dasar-Dasar Manajemen…………………………………………………18

3. Tujuan Mansjemen Sarana dan Prasarana………………………………..19

4. Prinsip-Prinsip Manajamen Sarana dan Prasarna………….…………….19

xii

5. Macam-macam Sarana dan Prasarana Pendidikan………………………21.

6. Penyaluran Sarana dan Prasarana Pendidikan……………………………22

7. Kualitas Kinerja Guru……………………………………………………22

8. Standar Nasional Pendidikan…………………………………………….25

B. Studi Relavan ……………………………………………………………….25

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan desain Penelitian..............................................................27

B. Setting dan Subjek Penelitian................................................................... 31

C. Jenis dan Sumber Data...............................................................................32

D. Teknik Pengempulan Data.........................................................................35

E. Teknik Analisis Data……………………………………………… …36

F. Teknik keabsahan Data…………………………………………………38

G. Jadwal Pelwtitian………………………………………………………..39

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum..........................................................................................39

B. Temuan Khusu .........................................................................................50

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................61

B. Saran...........................................................................................................62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Table1. Jadwal Penelitian

Table2. keadaan Tenaga pendidik dan Karyawan

Table3. Keadaan Sarana dan Prasarana

Table4. Keadaan Siswa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu kunci bagi kemajuan bangsa dan

negara. Karena pendidikan merupakan proses untuk meningkatkan,

memperbaiki, mengubah pengetahuan, keterampilan dan sikap serta tata laku

seseorang atau kelompok orang dalam usaha mencerdaskan kehidupan

manusia melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan penelitian.

Pendidikan merupakan suatu bidang yang tidak dapat dipisahkan dari

masyarakat. Pendidikan sebagaimana dikemukakan oleh soedijarto

menekankan pada usaha yang penting untuk memilihara, mempertahankan

mengembangkan keberadaan masyarakat. Apabila ingin menfokuskan kajian

tentang masyarakat dengan segala dimensinya, baik dari politik,ekonomi,

budaya, dan semua ranifikasinya untuk stabilitas dan kontinuitas mereka,

maka pendidikan merupakan sesuatu aset yang penting.Itu artinya pendidikan

sebagai dasar utama yang harus diperbaiki dan dirancang professional untuk

menapaki sebuah kemajuan dalam perkembangan suatu bangsa. Diperlukan

usaha bersama antara masyarakat dan pemerintah untuk membangun

pendidikan yang mampu melahirkan SDM yang berkualitas bagi bangsa

ini.(Syahraini, 2013, halm. 3) .

Proses pendidikan menunjukkan adanya aktivitas dalam bentuk

tindakan aktif melalui suatu interaksi yang dinamis dan dilakukan secara sadar

dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, tindakan

pendidikan selalu bersifat aktif dan terencana, maka pendidikan merupakan

suatu perbuatan atau tindakan yang dilakukan secara sadar agar terjadi

perubahan sikap dan tata laku yang diharapkan yaitu terjadinya pemanusiaan

manusia yang cerdas, terampil, mandiri, berdisplin dan berakhlak mulia.Jika

ditelaah lebih jauh, peningkatan kualitas

2

Tujuan pendidikan di Indonesia tertulis pada Undang-Undang

Republik Indonesia (UURI) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional beserta peraturan-peraturan pemerintah yang berkalitan

dengan pendidikan. Dalam UU ini, penyelenggaraan pendidikan wajib

memegang beberapa prinsip antara lain pendidikan diselenggarakan secara

demokratis dan berkeadilan serta diskriminatif dengan menjujung tinggi nilai

hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai budaya, dan kemajemukan bangsa

dengan satu kesatuan yang sistemis dengan sistem terbuka dan multimakna.

Selain itu, di dalam penyelenggaraannya sistem pendidikan juga harus dalam

suatu proses pembudayakan dan perberdayaan peserta didik yang berlangsung

sepajang hayat dengan memberi teladan, membangun kemauan (niat, hasrat)

dan mengembangkan kteativitas peserta didik dalam proses pembelajaran

melalui mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi

segenap warga masyarakat dan memberdayakan semua komponen

masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengadalian mutu

layanan pendidikan.

Management is a distinct process consisting of planning, organizing,

actuating and controlling performed to determine and accomplish stated

objective by the use of human beings and other resources’’. Manajemen

adalah proses yang berbeda antara perencanaan, pengorganisasian

penggerakan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan

memenuhi tujuan yang telah ditetapkan melalui penggunaan sumber daya

manusia melalui sumber daya lainya.

Manajemen pendidikan merupakan istilah yang dipakai dalam

lingkungan pendidikan.Bush and colemen (2000) menyatakan manajemen

pendidikan ialah suatau praktik yang berfokus pada kegiatan organisasi

pendidikan.

Menerapkan manajemen konvensional tidak merasa adanya

pengawasan melekat, kecuali dari atasannya. Setiap kegiatan dalam

manajemen syariah diupayakan menjadi amal saleh yang bernilai abadi.

3

Sarana dan Prasarna merupakan salah satu sumber daya pendidikan

yang perlu dan sangat penting dikelola dengan baik serta merupakan bagian

yang tidadapat dipisahkan dari manajemen pendidikan. Seperti gedung,

perlengkapan administrasi, sampai pada sarana yang digunakan langsung

dalam proses belajar mengajar dikelas, sarana dan prasaran pendidikan juga

sebagai satu unsur manajemen pendidikan yang memiliki peranan penting

dalam proses belajar mengajar, sarana pendidikan merupakan hal yang tidak

boleh diabaikan. Sarana dan prasarana pendidikan juga digunakan untuk

mempermudah pemahaman siswa tentang materi yang disamapaikan dengan

menggunakan sarana dan prasaran pendidikan yang telah dalam program

kegiatan belajar menagajar menjadi lebih efektif dan efesien. Dengan adanya

sarana dan prasarana pendidikan kegiatan belajar mengajar akan menjadi

lebih bermakna dan berkualitas serta menyenangkan. Pentingnya sarana dan

prasarana menunjang proses pendidikan.

Sarana dan Prasarana pendidikan merupakan penunjang bagi proses

belajar mengajar apabila tidak adanya sarana prasarana maka proses belajar

mengajar tidak akan berlajan dengan lancar.Semua fasilitas sarana dan

prasarana sekolah haruslah dikelola dengan baik agar kebera daan sarana dan

prasaran tersebut dapat menunjang peroses belajar. Dalam kegiatan

pembelajaran sarana dan prasarana sangat diperluhkan oleh setiap instansi

terutama sekolah. Hal ini terutama ditunjukkan untuk meningkatkan mutu

pendidikan dan kualitas guru pada semua jenis dan jenjang pendidikan.

Sehubung dengan pentingnya perana serta fungsi manajemen sarana dan

prasaran pendidikan, yang merupakan salah satu sumber daya penting dalam

menunjang proses pembelajaran di sekolah, maka perlu dilakukan

peningkatan dalam pendayagunaan dan pengelolaannya agar tujuan yang

diharapkan dapat tercapai efektif. Agar semua fasilitas dapat digunakan

secara optimal dalam proses pendidikan, maka fasilitas tersebut hendak

dikelola dengan baik. Kegiatan pengelolaan meliputi analisis dan penyusunan

kebutuhan, penyaluran, pemakaian, dan pemeliharaan, inventarisasi dan

penghapusan.

4

Banyak Sarana dan Prasarana pendidikan yang masih sangat memadai

baik dari kualitas atau dari segi fungsiya. Lembaga pendidikan yang tidak

memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang baik dipastikan akan

mengalami kendala dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sebab setiap

kegiatan belajar mengajar mengajar, sarana dan prasana pendidikan sangat

dibutuhkan untuk mempermudah tercapainya tujuan pendidikan.Sarana

prasarana pendidikan disekolah tidak dikelolah dengan pengetahuan yang

cukup sehingga sering ketidak tepatan dalam pengelolaan. Ketidak tepatan

pengelolaan sarana prasarana menyakut cara pengadaan, penanggung jawab

dan pengelolaan sarana prasaran menyangkut dan perawatan. Bahkan

pengelolaan yang kurang memahami standar dari sarana prasarana yang di

butuhkan. Beberapa kasus membuktikan banyak sarana yang dibeli, padahal

bukan menjadi skala prioritas utama suatu lembaga pendidikan. Hal yang

paling tragis terjadi dalam budaya kita adalah mampu membeli tetapi tidak

mampu merawat.

Oleh sebab itu guru membutuhkan sarana pembelajaran dalam

menujung kegiatan pembelajaran. Selain kemampuan guru dalam

menyelenggarakan kegiatan pembelajaran, dukungan dari sarana

pembelajaran sangat penting dalam membantu guru. Semakin lengkap dan

memadai sarana pembelajaran yang demiliki sebuah sekolah akan

memudahkan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidik.

Begitu pula dengan suasana selama kegiatan proses belajar mengajar sarana

pembelajaran harus dikembangkan secara optimal agar proses pembelajaran

dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Sarana belajar yang lengkap akan menunjang konsertrasi belajar siswa

seseorang yang belajar dibutuhkan konsetrasi yang penuh, perhatian

sepenuhnya, dan pemustan terhadap sesuatu hal dengan mengesampingkan

semua hal lainya yang tidak berhubungan. Kosentrasi ini tidak akan berjalan

dengan baik apabila tempat dan alat yang digunakan tidak mencukupi.

Masalah sama pendidikan yang sering dihadapi setiap sekolah antara lain

5

sarana penunjang yang kurang memadai dan pengelolaan sarana dan

prasarana kurang optimal, dalam pengelolaanya. Pemelihan atau perawatan

yang sering menjadi kendala utama, menginggat belum ada tenaga

prefesional yang khusus menangani manajemen sarana dan prasarana.

Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar

dipengaruhi oleh banyak factor, salah satu diantaranya adalah tersedianya

sarana dan prasarana pendidikan yang memadai disertai pemanfaatan dan

pengelolaan secara optimal. Selama ini masih sering ditemukan banyak

sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki sekolah tidak optimal

penggunaanya dan bahkan bukan tidak dapat digunakan lagi dengan sesui

fungsinya. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

formal dengan guru sebagai pemeran utama. Guru yang berkualitas dan

prefesional akan lebih mampu dalam menyampaikan materi pelajaran,

sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal. Guru

merupakan faktor yang penting dalam kualitas pembelajaran, namun bukan

bearti keberadaan unsur-unsur lain tidak begitu penting bagi peningkatan

kualitas guru di sekolah.

Keberhasilan program pendidikan melalui proses pembelajaran sangat

dipengaruhi oleh banyak factor, salah satunya adalah tersedianya sarana dan

prasarana pendidikan yang memadai disertai pengelolaan secara optimal. Dan

akan menunjang kualitas guru yang ada disekolah tersebut dengan adanya

sarana dan prasarana yang memadai makan kualitas dari guru yang ada di

sekolah tersebut akan menjadi baik. Fasilitas pendidikan merupakan factor

penentu keberhasilan pendidikan.

Dari hasil survey awal peneliti di Sekolah Menengah Pertama Negeri

6 Batang Hari adalah salah satu sekolah yang mempunyai sarana dan

prasarana yang belum sepenuhnya memadai. Ada beberapa sarana dan

prasarana yang sudah memenuhi standarisasi sarana dan prasarana namun

masih belum maksimal dalam pengelolaanya. Hal ini ditandai dengan

kurangnya seperti tidak adanya infokus, ruang guru, ruang kepala

6

sekolah,ruang staf tu serta kurangnya wc serta kurangnya kepedulian warga

sekolah terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki serta belum adanya

pengelolaan yang memadai. Terdapat sarana prasarana pendidikan di sekolah

tidak di kelola dengan pengetahuan yang cukup sehingga terjadi ketidak

tepatan dalam pengelolaan. Pada fokus penelitian ini, peneliti berpokus

kepada Sarana karena di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batang Hari

belom mempunyai ruangan kepala sekolah sendiri, ruangan guru serta

ruangan TU dan wc yang kurang bagi siswa serta tidak adanya area parkir di

sekolah.

Pengelolaan sarana dan prasarana yang baik akan sangat

mempengaruhi kelancaran dalam proses belajar mengajar serta dapat

menngkatkan kualitas guru yang ada di sekolah tersebut. Berdasarkan latar

belakang permasalahan di atas maka penulis akan melakukan penelitian

tentang manajemen sarana dan prasarana dalam menunjang kualitas kinerja

guru di Sekolah Menengah Pertama Negari 6 Batang Hari .

B.Fokus Penelitian

Agar penelitian ini tidak meluas, maka fokus penelitian ini adalah

manajemen sarana dan prasarana dalam menunjang kualitas kinerja guru di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batang Hari yang berfokus kepada

pengadaan sarana prasarana yang belom memadai di sekolah tersebut.

C. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah yang telah disebutkan maka

masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagamana pengelolaan sarana dan prasarana di Sekolah menengah

pertama Negeri 6 Batang Hari?

2. Apa kendala yang ada dalam pengelolaan sarana prasarana dalam

menunjang kualitas kinerja di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6

Batang hari ?

7

3. Bagaimana upaya dalam mengatasi kendala sarana dan prasarana untuk

menungkatkan kualitas kinerja guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri

6 Batang Hari?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Agar dapat mengetahui pengelolaan sarana dan prasarana yang ada di

Sekolah Menengah pertama Negeri 6 Batang Hari.

2. Untuk kendala yang ada dalam sarana prasarana dalam menunjang kualitas

kinerja di Sekolah menengah pertama Negeri 6 Batang hari .

3. Untuk mengetahui Bagamana upaya mengatasi sarana dan prasaran dala

meningkatkan kualitas kinerja guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6

Batang Hari.

E. Kegunaan Penelitian

1. Secara teoritis kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi

pemikiran mengenai manajemen saranan dan prasarana dalam menunjang

kualitas guru di sekolah, dapat menambah wawasan dan informasi bagi

peneliti.

2. Secara praktis kegunaan penelitian ini adalah syarat salah satu untuk

memperoleh gelar sarjana Pendidikan Strata satu (S1) bidang Manajem

Pendidikan Islam.

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI

1. Pengertian Manajemen

Geoge (2011) menjelasjan bahwa Manajemen adalah suatu proses

atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu

kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-

maksud yang nyata. Manajemen adalah suatu kegiatan, pelaksanaannya

adalah ‟‟managing‟‟ pengelolaan, sedangkan pelaksanaanya disebut

manager atau pengelolah.

James H. Donelly, et. Al mendefinisikan :’’ Manajemen adalah

sebuah proses yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengatur

kegiatan-kegitan melalui orang labagai upaya untuk mencapai tujuan yang

tidak mungkin dilaksanakan satu orang saja‟‟. Menurut Puwanto (2010)

Manajemen merupakan terjemahan secara langsung dari kata management

yang berarti pengelolaan, ketatalaksanaan, atau tata pimpinan,

management berakar dari kata kerja to manage yang bearti mengurus,

mengatur, melaksanakan, atau mengelola

Bafadal (2003) menjelaskan bahwa Manajemen adalah fungsi

dewan manajer untuk menetapkan kebijakan (policy) mengenai apa macam

produk yang akan dibuat, bagaimana pembiayaanya, memberikan service

dan memilih serta melatih pegawai, dan lainya faktor yang mempengaruhi

kegiatan sesuatu usaha. Lebih-lebih lagi manajemen bertanggung jawab

dalam membuat sesuatu susunan organisasi untuk melaksanakan

kebiajakan itu.Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya

tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Dengan manajemen daya

guna dan hasil guna unsur-unsur manajemen akan dapat ditingkatka.

Dalam sudut pandang Islam manajemen diistilahkan dengan

menggunakankata al-tadbir (pengaturan).ini merupakan derivasi

9

darikata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam firman

Allah:Al Qur‟an surah As-Sajadahayat 5:

ا م كان مقأداره ألأف سنة مم رج إليأو في يوأ ض ثم يعأ رأ ماء إلى الأ ر مه الس مأ تعدون يدبر الأ

Artinya: Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu

naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun

menurut perhitunganmu (As Sajdah: 5).

Dari isi kandungan diatas dapatlah diketahui bahwa Allah SWT

adalah pengatur alam (Al Mudabbir/manager). Keteraturan alam raya ini

merupakan bukti kebesaran Allah SWT dalam mengelola alam ini.

Namun, karena manusia yang diciptakan dijadikan sebagai khalifah di

bumi, maka dia harus mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-

baiknya sebagaima Allah mengatur alam raya ini.

Hal ini berbeda dengan perilaku dalam manajemen konvensional

yang sama sekali tidak terkait bahkan terlepas dari nilai-nilai

tauhid.Orang-orang yang menerapkan manajemen konvensional tidak

merasa adanya pengawasan melekat, kecuali dari atasannya. Setiap

kegiatan dalam manajemen syariah diupayakan menjadi amal saleh yang

bernilai abadi.

Sagala (2013) menjelaskan bahwa Kepemimpinan merupakan

dari manajeman, demikian lah menurut Sondang P. Siagian karena

kepemimpinan merupakan moto penggerak dari semua sumber-sumber

dan alat-alat yang tersedia bagi suatu organisasi. Sudah menjadi

pengetahuan umum, bahwa manajemen merupakan suatu proses

merencanakan, mengorganisasi, melaksanakan, dan mengevaluasi usaha

para anggota organisasi serta mendayagunakan seluruh sumber daya

organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

10

Dari segi kepemimpinan, mamajeme dipengaruhi oleh

pemimpin. Pemimpin bisa seorang kepala sekolah, guru-guru atau orang

yang memimpin dalam suatu kegiatan. Menurut Wahyu (2012)

Memimpin dapat ddefinisikan sebagai kegiatan memengaruhi orang-

orang untuk mencapai tujuan atau memimpin menumbuhkan

kepemimpinan anak buah.

Kusnadi dkk, Menyatakan bahwa mengembangkan profil

pemimpin sangat penting untuk memperhatikan posisi pemimpin dalam

organisasi. Asumsi yang akan dipegang oleh pemimpin dalam mengelola

anak buahnya dalam organisasi agar mau bekerja sama secara efektif dan

efesien. Dalam kedudukan sebagai pemimpin dan kelompok sosial

termasuk masyarakat, seorang pemimpin akan dituntut oleh beberapa hal,

yang meliputi kumpulan peran yang kompleks, demikian pula fungsinya.

Dalam keluasanya fungsi dan peran, seorang pemimpin dapat

mengelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada para

pengikutnya, sesuai dengan kedudukan yang ada dan berlaku

Fungsi manajemen menurut para ahli berbeda beda, tetapi dari

segi semua ahli yang mengemukakan tentang fungsi manajemen terdapat

kesamaan fungsi. Jika fungsi manajemen yang dikemukakan para ahli

digabungkan, maka terdapat fungsi yaitu :

a) Planning atau perencanaan

Perencanan merupakan fungsi yang terpenting dari fungsi-fungsi

manajemen yang lainya. Karena tampa perencanaan fungsi yang lain

tidak dapat berjalan dengan lancar, maka jalanya fungsi-fungsi yang

lain juga tidak akan berjalan dengan baik. Oleh karena itu perubahan

atau manajeamn yang handal dilakukan oleh kepala sekolah agar

sampai tujuan yang efektif dan efesien. Hal ini karena perubahan

nasip seseorang sangat bergantung dan ditentukan oleh individu atau

perseorangan.

11

b) Organisasi atau organizing

Pengorganisasian adalah suatu proses penentu, mengelompokkan dan

mengatur bermacam-macam aktivitas yang diperluas untuk mencapai

tujuan yang telah disepakati. Menetapkan orang-orang pada setiap

aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperluhkan, menempatkan

wewenang yang secara reletif didelegasikan kepada setiap individu

yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Pengorganisasian

dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi

kegiatan yang lebih kecil. Hal ini mempermudah kepala sekolah

selaku manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang

yang akan dibutuhkan dalam melaksanakan tugas-tugas yang telah

dibagi tersebut. pengornisasian dapat dilakukan dengan cara

menentukan tugas yang harus dikerjakan, orang yang akan

mengerjakannya, kelompokkan tugas-tugas orang tersebut. orang

yang bertanggung jawab dan tingkatan yang berwewenang dalam

mengambil keputusan.

c) Penggerak atau actualing

Merupakan bagian dari proses kelompok atau organisasi yang tidak

dapat dipisahkan. Adapun istilah yang dapat dikelompokkan dalam

fungsi actualing ini.Ketika tindakan actualing sebagai yang telah

disebut diatas merupakan tindakan komando, tindakan membimbing

petunjuk dan mengarahkan pada tujuan. Di dalam proses ini juga

memberikan motivating untuk memberikan pengertian dan kesadaran

terhadap dasar dari pada pekerjaan yang telah mereka lakukan, yaitu

menuju tujuan yang telah diterapkan.

d) Controlling dan evaluating

Bentuk pengawasa yang baik adalah pengawasan yang sesuai dengan

kebutuhan dan sifat atau karakter dari sebuah sekolah.control is the

process of measuring work ferformace, comparing results to

objectives, and taking corrective action as needed. ( pengendalian

adalah proses mengukur kinerja, membandingkan hasil dengan tujuan

12

dan mengambil tindakan menelan banyak biaya dan bisa menjamin

adaya kegiatan perbaikan, fungsi-fungsi manajemen yang

dikemukakan para pakar ada yang membahas fungsi evaluating).

Pengevaluasian adalah proses pengawasan dan pengedalian

performal perusahaan untuk memastikan bahwa jalanya perusahan

sesuai dengan rencana yang telah diterapkan. Evaluasi adalah suatu

kegiatan sistematis dan terencana untuk mengukur menilai, dan

klafikasi pelaksanaan dan keberhasilan dalam suatu program.Dalam

suatu organisasi penggunaan evaluasi sangatlah penting guna untuk

menilai akutabilitas organisasi. Subtansi kepemimpinan ini meliputi

karakteristik individu, tugas, dan organisasi yang cenderung

menyangkal kemampuan pemimpin untuk mempengaruhi kepuasan dan

kinerja bawahanya oleh karena itu, jika faktor-faktor tertentu terhindar,

maka pekerja akan mengerjakan tugasnya sesuai dngan kemampuan dan

arahan dari pemimpin.

Menurut Samsu (2015) Ada beberapa faktor indicator yang

meliputi terkait dengan kepemimpinan adalah:

a) karakteristik individu yang dapat menetralisir pemimpin adalah

kemampuan, pengalaman, latihan, pengetahuan, kebebasan,

orientasi prefesional, dan persamaan upah dalam organisasi.

b) karakteristik biasanya rutinitas, tingkatan struktur tinggi, frekuensi

timbal balik, keputusan intrinsic yang mungkin mengubah prilaku

pemimpin yang tidak sesuai.

c) karakteristik organisasi meliputi perencanaan dan tujuan yang

eksplitit, aturan dan prosedur, kelompok kerja yang terpadu,

struktur imbalan yang kaku, dan jarak fifik antara supervisor dan

bawahan.

Kebijakan adalah aturan-aturan yang semestinya dan harus

ditaati tanpa pandang bulu, mengikat kepada siapapun yang dimaksud

untuk diikat oleh kebijakan tersebut.sedangkan menurut gamage dan

pang menjelaskan kebijakan terdiri dari pernyataan tentang sasaran dan

13

satu atau pedoman yang luas untuk mencapai sasaran tersebut sehingga

dapat dicapai yang dilaksanakan bersama dan memberikan kerangka

kerja bagi pelaksana program. Dapat ditambahkan kebijakan mengacu

kepada cara-cara dari semua bagian pemerintah mengarah untuk

mengelola kegiatan mereka.dalam hal ini kebijakan berkenaan dengan

gagasan pengaturan organisasi dan merupakan pola formal yang sama-

sama diterima pemerintah atau lembaga sehingga dengan hal ini mereka

berusaha mengejar tujuanya.Sedangkan kebijakan menurut abidina

adalah keputusan pemerintah yang bersifat umum dan berlaku untuk

seluruh anggota masyarakat.

Kebijakan sebagai suatu studi mengandung makna sebagai mata

pajaran juga sebagai ilmu pengatahuan (Policy Science). Konsepsi mata

ajaran pada hakikatnya berkaitan dengan proses pembelajaran, proses

perailihan nilai yang dilakukan secara terencana dan terprogram, proses

perubahan pengetahuan atas sesuatu yang diketahui untuk kemudian

menjadi tahu proses perilaku yang negative menjadi positif, sesuatu

yang pasif menjadi aktif, sesuatu yang memihak menjadi netral, bebabs

dan independensi, proses yang berlangsung diperluhkan pada setiap kali

penyajian mata pelajaran. Sedangkan keterampilan pengambilan

keputusan (Dicsion making), yaitu keterampilan individu dalam

menggunakan proses berfikir untuk memilih suatu keputusan yang

terbaik dari beberapa pilihan yang ada melalui pengumpulan informasi,

perbandingan kebaikan dan kekurangan dari setiap alternative, analisi

informs dan pengambilan keputusan yang terbaik bedasarkan alasan-

alasan yang sangat rasional,(Yamin,2014, hlm.9)

Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan kegiatan

penyediaan semua jenis sarana dan prasarana sesuai kebutuhan dalam

rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah diterapkan sebelumnya.

Dalam konteks persekolahan, pengadaan sarana dan prasarana

pendidikan merupakan segala kegiatan yang dilakukan dengan cara

menyediakan semua keperluan barang atau jasa bedasarkan hasil

14

perencanaan dengan maksud untuk menunjang kegiatan pembelajaran

agaer kegiatan pembelajaan berjalan dengan

lancar.(Matin,2016,hlm.23)

Pengetahuan kepala sekolah dibidang manajerial diduga

mempernagruhi kemampuannya dalam melakukan kepemimpinan

trasformasi, karena merupakan performasi tipikal dirinya dalam

menerapkan fungsi-fungsi manajemen, yaitu merencanakan,

mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan.( Sudarwan dan

Suparno, 2009, hlm.65)

Adapun unsur-unsur Manajemen itu terdiri dari

1. Man (sumber daya manusia)

Man merupakan faktor yang paling penting dan menentukan di

dalam manajemen. Dalam hal ini manusialah yang merencanakan

dan melaksanakan proses tersebut agar tercapai tujuan yang dicapai.

2. Money (uang)

Manajemen membutuhkan biaya dalam menjalankan aktivitasnya,

baik untuk merawat alat-alat, pembelian, pembayaran gaji tenaga

kerja.

3. Materials (bahan baku)

Perusahan membutuhkan bahan baku dalam memproduksi suatu

barang. Persedian bahan baku sangat penting dalam proses produksi,

baik berupa bahan jadi ataupun setengah jadi.

4. Machines (mesin)

Diperluhkan mesin yang dapat digunakan untuk proses bahan

mentah menjadi barang jadi.

5. Methods (metode)

Diperluhkan adanya beberapa untuk menentukan bagaimana suatu

pekerjaan dapat dilkukan dalam manajemen.

6. Minute (waktu)

Sebuah perusahaan harus bisa mengatur dan mengelokasikan waktu

dengan sumber daya yang ada supaya target dan tujuan tercapai.

15

7. Market (pasar)

Perusahaan wajib memahami dunia pemasaran dengan baik agar

dapat memasarkan hasil produksinya dengan baik pula.

Pengertian dari manajemen itu sendiri sangat luas, hingga tidak

ada definisi yang digunakan secara konsisten. Ada beberapa pendapat

para ahli mengenai pengertian manajemen itu sendiri. Manajer adalah

sebuah proses dalam perencanaan untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Hasibuan, Manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur

proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainya

secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Sedangkan menurut Gre Terry, Manajemen adalah suatu proses yang

mempunyai ciri khas yang segala tindakan-tindakan yang bertujuan

untuk menentukan dan mencapai sasaran-sasaran yang sudah di tentukan

melalui pemanfaatan berbagai sumber, di antaranya sumber daya

manusia.

James H. Donelly, et. Al mengedifikasikan; ’’Manajemen adalah

sebuah proses yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk

mengantur kegiatan-kegiatan melalui orang lain sebagai upaya untuk

mencapai tujuan yang mungkin dilaksanakan satu orang saja „‟.

Manajemen merupakan terjemahan secara langsung dari kata

mansagement yang bearti pengelolaan, ketatalaksanaan, atau tata

pimpinan.

Pada sisi lain Mary Parker Follet (stoner,1986) menjelaskan

bahwa manajemen dapat juga dipadang sebagai seni untuk melaksanakan

pekerjaan melalui orang lain ( the art of getting done through people),

definisi ini mengandung arti bahwa seseorang manajer dalam mencapai

tujuan organisasi melibatkan orang lain untuk melaksanakan tugas yang

telah diatur oleh manajer.( Sulistryorini, 2009, hlm.9)

Manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat, profesi. Di

katakana sebagai ilmu oleh Luther Gulick karena manajemen di padang

sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha

16

memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama. Di katakana

oleh follet karenaa manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara

dengan mengatur orang lain menjalankan dalam tugas. Di pandang

sebagai profesi karena manajemen di landasi oleh manajemen khusus

untuk mencapai prestasi manajer, dan para professional di tuntut oleh

suatu kode etik. Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil

kesimpulan bahwa manajemen adalah kegiatan mengatur dan mengelola

sumber daya yang ada dengan cara bekerja sama untuk mencapai tujuan

tertentu agar tercapai tujuan yang efektif dan efesien.

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur

dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agardapat memberikan

kontribusi secara optimal dan bearti pada jalanya proses pendidikan.

Manajemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat mnciptakan

sekolah yang bersih,rapi, indah sehingga menciptakan kondisi yang

menyenangkan baik bagi guru maupun murid untuk berada disekolah.

Disamping itu juga diharapkan tersedianyaalat-alat atau fasilitas belajar

yang memadai secara kualitatif, kualitatif, dan relavan dengan kebutuhan

serta dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses

pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru sebagai pengajar maupun

murid-murid sebagai pelajar. (Mulyasa,2009, hlm.50).

Salah satu peran penting kepala sekolah yakni ketika dalam

memerankan fungsinya sebagai pemimpin di sebuah sekolah. Sebagai

pemimpin tunggal atau satu-satunya di sekolah, ia memiliki tanggung

jawab untuk mangajar dan mengaruhi semua yang terlibat dalam kegiatan

pendidikan di sekolah untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan

sekolah.( Fattah, 2013, hlm. 123)

Agar sarana dan perasarana pendidikan yang dibutuhkan sekolah

berfungsi optimal dalam mendukung pelajaran di sekolah, diperluhkan

warga sekolah (kepala sekolah, guru, dan tenaga administrasi ) yang

memahami dan mampu mengelola sarana dan prasanana pendidikan

secara prefesional. Hal ini sejalan dengan kebijakan yang telah

17

digariskan oleh Kemdikbud tentang standar kompetensi yang harus

dimiliki oleh warga sekolah. Salah satu kompetensi tersebut adalah

kompetensi manajerial kepala sekolah yaitu kepala sekolah harus

memiliki kemampuan mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam

rangka pendayagunaan untuk membantu meningkatkan kemampuan

warga sekolah.

2. Dasar-dasar Manajemen

a) Adanya kerja sama di antara sekelompok orang dalam ikatan

formal.

b) Adanya tujuan bersama serta kepentingan yang sama yang akan

dicapai.

c) Adanya pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab yang teratur.

d) Adanya hubungan formal dan ikatan tata tertib yang baik.

e) Adanya sekelompok orang dan pekerjaan yang akan dikerjakan.

f) Adanya human organisasi.

Manajaeman sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang

mengatur siapkan segala peralatan atau materi bagi terselenggaranya

proses pendidikan di sekolah . Manajemen sarana dan prasaranan

dibutuhkan untuk membantu kelancaran proses belajar. Sarana dan

prasarana pendidikan adalah semua benda bergerak dan tidak begerak

yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Pengelolaan sarana dan prasarana

merupakan kegiatan yang sangat penting disekolah, karena keberadaanya

sangat mendukung terhadap suksesnyaa proses pembelajaran di sekolah.

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur

dan menjaga sarana prasaran pendidikan agar dapat memberikan

kontribusi secara optimal dan bearti bagi jalannya proses pendidikan.

Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan,

pengawasan, penyimpanan inventarisasi, dan penghapusan serta penataan.

18

Manajemen sarana prasaran yang baik di harapkan dapat menciptakan

kondisi yang menyenangkan baik bagi guru maupun murid untuk di

sekolah.

Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara

langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya

proses belajar mengajarr, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta

alat-alat dan media pengajaran. Adapun yang dimaksud dengan prasarana

pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalanya

proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah,

jalan menujuh sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk

proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pelajaran biologi,

halaman sekolah untuk lapangan olah raga, komponen tersebut merupakan

satuan pendidikan. ( Sulistyorini, 2009, hlm.115)

Keberhasilan melakukan pembangunan pendidikan ditentukan

oleh banyak faktor yaitu faktor keberhasilan mengelolah sumber daya

manusia, uang, sarana dan prasarana dan metodenya. Dalam perspektif

pemerintah, kegiatan manajemen sarana dan prasarana pendidikan

memiliki delapan mata rantai kegiatan yaitu: 1) perencanaan sarana dan

perasaranan pendidikan; 2) pengadaan sarana dan prasarana pendidikan; 3)

penyaluran sarana dan prasarana pendidikan; 4) Penyimpanan sarana dan

prasarana pendidikan; 5) pemiliharaan sarana dan prasarana pendidikan; 6)

pendayagunaan sarana dan prasarana pendidikan; 7) invetarissasi sarana

dan prasarana pendidikan; 8) penghapusan sarana dan prasarana

pendidikan dengan tujuan untuk mencapai tingkat pengamanan yang

semaksimal mungkin terhadap kekayaan milik Negara. ( Nurhattati fuad,

matin, 2016, hal. 3)

3. Tujuan Manajemen Sarana Dan Prasarana

a) Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana melalui system

perencanaan dan pengadaaan yang hati-hati dan seksama. Dengan

perkataan ini, melalui manajemen fasilitas pendidikan diharapkan semua

19

fasilitas yang didapatkan oleh sekolah adalah sarana dan prasarana

pendidikan yang berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan sekolah,

dan dengan dana yang efesiem.

b) Untuk mengupayahkan pemeliharaan sarana dan prasarana di sekolah

secara tepat.

c) Untuk mengupayahkan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah,

sehingga keberadaanya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap

diperluhkan semua personel sekolah.

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan pemeliharaan

sarana dan prasaran pendidikan yaitu :

1) Untuk mengoptimalkan usia peralatan. Hal ini sangat penting terutama

jika dilihat dari aspek biaya, karena untuk membeli sesuatu peralatan

akan jauh mahal jika dibandingkan dengan merawat bagian drai

peralatan tersebut.

2) Untuk menjamin kesiapan operasi peralatan untuk mendukung

kelancaran pekerjaan sehingga diperoleh hasil yang optimal.

3) Untuk menjamin ketersedian peralatan yang diperluhkan melalui

pengecekan secara rutin.

4) Untuk menjamin keselamatan orang atau siswa yang menggunakan

alat tersebut.

4. Prinsip-Prinsip Manajemen Sarana Dan Prasarana

Agar tujuan-tujuan manajemen sarana dan prasarana, sebagai mana

yang diuraikan di atas, bias tercapai ada beberapa prinsip yang harus

diperhatikan dalam mengelolah fasilitas pendidikan sekolah.

a) Prinsip pencapaian tujuan, Pada dasarnya manajemen fasilitas

dilakukan dengan maksud agar semua fasilitas sekolah dalam keadaan

diap pakai. Oleh sebab itu manajemen perlengkapan sekolah dapat

dikatakan berhasil bila mana fasilitas sekolah itu siap pakai setiap

saat.

20

b) Prinsip efesiensi, Dengan prinsip efesiensi bearti semua kegitn

pengadan sarana dan prasana sekolah dilakukan dengan perencanaan

yang hati-hati, sehingga bias memperoleh fasilitas yang berkualitas

baik harga yang relative murah.

c) Dengan prinsip effesiensi juga bearti bahwa pemakaian semua fasilitas

sekolah hendaknya dilakukan dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat

mengurangi pemborosan.Dalam hal ini maka fasilitas ssekolah

hendaknya dilengkapi dengan petunjuk teknis penggunaan dan

pemeliharannya. Petunjuk teknis tersebut dikomunikasikan kepada

semua personil sekolah yang diperkira akan menggunakaannya.

d) Prinsip administrative

Prinsip administrative bearti semua perilaku pengololaan fasilitas

pendidikan di sekolah hendaknya selalu memperhatikan undang-

undang, peraturan, instruksi, dan pedoman yang telah diberikan oleh

pemerintah.Sebagai upaya penerapannya. Setiap penanggung jawab

pengelolaan fasilitas pendidikan hendaaknya memahami semua

peraturan perundang-undang yang menginformasikan kepada semua

personil sekolah yang diperkirakan akan berpartisipasi dalam

pengelolaan fasilitas pendidikan.

e) Prinsip tanggung jawab

Di Indonesia tidak sedikit adanya lembaga pendidikan yang sangat

besar dan maju.Oleh karena itu, sarana dan prasarana sanga banyak

sehingga manajemenya elibatkan banyak orang. Bila mana hal itu

terjadi maka perlu adanya perorganisasian kerja pengelolaan fasilitas

pendidikan dalam pengorganiisasiannya, semua tugas dan tanggung

jawab semua orang yang terlibat itu perlu dideskripsikan dengan jelas.

Adapun menurut Hunt Pierce prinsip dasar dalam manajemen sarana

dan prasarana disekolah adalah sebagai berikut : (Barnawi dan M. Arifin,

2012, hlm.82-83)

21

1) Lahan bangunan dan perlengkapan perabotan sekolah harus

menggambarkan cita dan citra masyarakat seperti halnya yang

dinyatakan dalam filsafat dan tujuan penidikan.

2) Perencanaan lahan bangunan, dan perlengkapan-perlengkapan

prabotan sekolah hendaknya merupakan pencaran keinginan bersama

dan dengan pertimbangan suatu tim ahli yang cakup cakap yang ada di

masyarakat.

3) Lahan bangunan dan perlengkapan-perlengkapan prabot sekolah

hendaknya disesuaikan memadai bagi kepentingan anak-anak didik,

demi terbentuknya karakter mereka dan dapat melayai serta menjamin

mereka di waktu belajar, bekerja, dan bermain sesuai dengan bakat

mereka.

4) Lahan bangunan dan perlengkapan-perlengkapan prabot sekolah serta

alat-alat henaknya disesuaikan dengan kepentingan pendidikan yang

bersumber dari kepentingan menfaat bagi anak-anak atau murid-

murid dan guru-guru.

5) Sebagai penanggung jawab harus membantu program sekolah serta

efektif melatih para petugas serta memilih alatnya dan cara

menggunakannya agar mereka dapat menyesuaikan diri serta

melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan fungsi dan fungsional.

6) Seorang penanggung jawab sekolah harus mempunyai kecakapan

untuk mengenai, baik kualitatif serta menggunakan dengan tepat

fungsi bangunan dan perlengkapan.

7) Sebagai tanggung jawab harus mampu memelihara dan mengunakan

bangunan dan tanah sekitarnya sehingga ia dapat membantu

terwujudnya kesehatan, keamanan, kebahagian dan keindahan serta

kemajuan dari sekolah dan masyarakat.

8) Sebagai penanggung jawab seolah bukan hanya mengetahui kekayaan

sekolah yang dipercaya kepnya, melainkan harus memperhatika

seluruh alat-alat pendidikan yang dibutuhkan oleh anak didiknya.

22

5. Macam- Macam Sarana Dan Prasarana Pendidikan

Klasifikasi sarana pendidikan menurut nawawi dapat di bedakan menjadi

beberapa macam, yaitu :

a. Sarana pendidikan yang habis dipakai

Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan atau alat

yang apabila di gunakan akan habis dalam waktu yang relative

singkat.

Contoh : kapur tulis yang bias di pakai sekali atau beberapa kali bisa

habis di pakai atau berubah sifatnya.Sarana pendidikan yang tahan

lama

b. Sarana pendidikan yang tahan lama adalah keseluruhan bahan atau

alat yang digunakan secara terus menerus dalam waktu yang relative

lama.

c. Contoh : bangku sekolah, meja sekolah, atlas dll.

6. Penyaluran sarana dan prasaran pendidikan

Penyaluran merupakan kegiatan yang menyangkut pemindahan

sarana, prasarana, tanggung jawab pengelolaannya dari intasi yang satu

kepada intasi yang lain. Dalam batasan ini ada dua pihak yang terlibat

yaitu: pertama, pihak sumber yakni dari mana sarana dan prasarana berasal

dan disalurkan. Kedua, pihak peneria yaitu kepada siapa pengirim sarana

dan prasaran dan ditujuan.Penyaluran sarana dan prasarana pendidikan

meliputi tiga kegiatan pokok yaitu penyusunan alokasi, pengiriman,

penyaluran.Penyaluran terbagi atas tiga kegiatan yaitu perencanaan

penyaluran, pelaksanaan pengiriman, dan monitoring

penyalura.Penyusunan alokasi dan penyerahan merupakan tanggung jawab

Pihak sumber atau yang berkepentingan.Sedangkan pengiriman

merupakan tanggung jawab pihak penyalur. (matin dan fauand, 2016,

hlm.47)

23

7. Kualitas Kinerja Guru

Kualitas adalah merupakan kemampuan suatu produk atau jasa

untuk memenuhi kebutuhan pelangganya. Terdapat tiga pendekatan dalam

hal ini, yang pertama kualitas berbaris pengguna dimana kualitas

tergantung pada audiensnya. Penekatan ini biasanya digunakan oleh orang

pemasaran dan pelanggan.Yang kedua, kualitas berbaris manufaktur yang

biasanya ditapkan oleh manajer produksi. Dalam pendekatan ini kualitas

barang bearti pemenuhan standard an membuat produk dengan benar sejak

awal. Yang ketiga adalah kualitas itu berbaris produk yang memandang

bahwa kualitas sebagai variable yang pesisi dan dapat dihitung.

Menurut Arnold palmer hospital menemukan bahwa kualitas

merupakan obat kuat yang memperbaiki operasi. Mengelola kualitas bearti

membangun strategi diferensasi biaya rendah, dan respon cepat sukses.

Kualitas adalah faktor penentu keberhasilan bagi perusahan-perusahan.

Peningkatan kualitas membantu perusahaan meningkatkaan perjualan dan

mengurangi biaya yang kemudian akan meningkatkan keutungan.

Pengaruh kualitas, Kualitas merupakan elemen yang penting dalam

operasi, ada tiga alasan kualitas itu pentu ng yaitu : reputasi perusahaan,

kehandalan produk, keterlibatan global.

Menurut mangkunegara kinerja adalah hasil kerja secara kualitas

dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya.Tinggi rendahnya

kinerja pekerja berkairan erat dengan sistem pemberian penghargaan yang

telah diterapkan oleh lembaga atau organisasi tempat mereka bekerja.

Sesuai dengan firmanallah swt dalam Q.S Al-Zalzalah ayat 7 -8 tentang

melakukan suatu kinerja sesuai dengan perbuatanya.

Artinya: barang siapa yang menegrjakan kebaikan seberat

dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasanya) pula. Pemberian

penghargaan yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun niscaya ia

akan melihat (balasanya) Pula.

24

Pemberian penghargaan yang tepat dapat meningkatkan kinerja

seseoran. Berkaitan erat dengan kinerja guru didalam melaksanakan

tugasnya sehari-hari sehingga dalam melaksanakan tugasnya guru perlu

memiliki tiga kemampuan dasar agar kinerjanya mencapai sebagai berikut:

a) Kemampuan pribadi meliputi hal-hal yang bersifat fisik seperti

tampang, suara, mata atau pandangan, kesehatan, pakaian, pendengaran,

dan hal yang bersifat psikis seperti humor, ramah, sopan, rajin, percaya

diri.

b) Kemampuan sosian antara lain : bersifat terbuka, disiplin, memiliki

dedikasi, tanggung jawab suka menolong, bersifat membangun,

tertib,kritis, obyektif.

c) Kemampuan prefesional sebagaimana dirumuskan oleh P3G yang

meliputi sepuluh kemampuan professional guru yaitu: menguasai

bidang studi dalam kurikulum sekolah dan menguasai bahan pendalamn

atau aplikasi bidang studi, mengelola program belajar mengajar,

mengelola kelas menggunakan media dan sumber,menguasai landasan-

landasan pendidikan.

Guru secara mudahnya adalah orang dewasa yang sadar bertanggung

jawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik. Orang

yang disebut guru adalah orang memiliki kemampuan merancang program

pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta dapat

belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan

akhir dari proses pendidikan.(Purwanto, 2006, hlm. 101).

Sedangkan lebih jelasnya dalam bidang manajemen sumber daya

manusia pendidikan pada undang-undang Republik Indonesia Nomor 20

tahun 2003 tentang sisitem pendidikan nasional, disebutkan secara teknis

istilah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Untuk tenaga pendidik

dalam hal ini adalah tenaga kependidik yang berkualitas sebagai guru, dosen,

konselor, pamong belajar, turor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lainya

sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan

pendidikan. Istilah pendidik dan tenaga kependidikan digunakan untuk

25

menyebut kelompok sumber daya manusia dalam penyelenggaraan

pendidikan.

Tenaga pendidik professional, seorang guru yang prefesional dituntut

dengan sejumlah persyaratan minimal antara lain :

a) Memiliki kualifikasi pendidikan profesi yang memadai

b) Memiliki kopetensi keilmuan bidang yang ditekuninya.

c) Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan anak didik.

d) Mempunyai jiwa kreatif dan produktif.

e) Mempunyai etos kerjo dan komitmen tinggi terhadap profesinya.

f) Melakukan pengembangan diri secara terus menerus

Pada intinya guru yang prefesional adalah guru yang memiliki

kompetesi yang dipersyaratkan untuk melakukan tuga pendidik dan pengajar.

Untuk itu guru yang prefesional harus memilikikopetensi diri atau

kemampuan yang harus ada pada diri guru agar dapat mewujudkan kinerja

secara tepat dan efektif. Selain itu pendapat lain tentang kompetensi

professional guru yang harus menjadi andalan guru dala melaksanakan

tugasnya adalah : yang pertama, kompetensi personal/ pribai, yaitu

pengetahuan guru dibidang pelajaran yang diampu dan pengetahuan tentang

perkembangan dan memperlakukan peseta didik. Yang kedua, kompetensi

sosial, yaitu berkitan dengan kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik

dan lingkungan sekitarnya.yang ketiga, kompetensi professional mengajar,

yaitu kemampuan dalam mengelola pembelajaran.

8. Standar Nasional Pendidikan

Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah kriteria minima

mengenai sistem pendidikan di seluruh wilayah hokum Negara Kesatuan

Republik Indonesia. SNP berfungsi sebagai pedoman utama dalam

perencanaan, pelaksaan, pengawasan pendidikan dalam rangka

mewujudkan pendidikan nasional yang berutu. Standar Nasional

Pendidikan mencakup delapan kriteria yang wajib terpenuhi dalam upaya

mewujudkan pendidikan nasional tersebut terdiri dari :

26

a) Standar isi

b) Standar proses

c) Standar kompetensi lulusan

d) Standar pendidikan dan tenaga pendidik

e) Standar sarana dan prasaran

f) Standar pengelolaan

g) Standar pembiayaan

h) Standar penilaian pendidikan

B. Studi Relevan

Adapun yang menjadi studi relava pada penulis yaitu tentang,

Manajemen sarana dan prasarana dalam menunjang kualitas kinerja guru,

dalam hal ini antara lain, seperti pada penulis di bawah ini:

a) Penelitian Fajar Riyanto. Judul penelitian ini : manajemen Sarana

Prasarana Pendidikan Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 bogor,

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Di lihat dari lokasi

merupakan penelitian lapangan yaitu jenis pengumpulan data yang

dilakukan dengan langsung. Pengumpulan data dilakukan dengan

menggunakan tahap observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik

analisa data menggunakan metode analisa kualitatif dengan cara reduksi

data, penyajian data, pengambilan kesimpulan. Proses kegiatan

manajemen sarana dan prasarana pendidikan di SMK 1 bogor meliputi

peminjaman dan kehilangan. Kondisi sarana dan prasarana secara

keseluruhan baik dan cukup untuk keberlansungan proses belajar

mengajar.

b) Penelitian Arisandy Ferdiyano, judul penelitian Manajemen Sarana Dan

Prasarana Pendidikan Di Sekolah Dasar Kaninsius Eksperimental ( SDKE)

Mengunan. Hasil penelitian menunjukan perencanaan sarana dan

prasarana terbagi menjadi perencanaan sarana prasarana program, dan

rumah tangga. Perencanaan sarana dan prasarana program di buat oleh

sekolah bersama yayasan dengan tahap rapat koordinasi sekolah,

27

penetapan program sekolah sendiri dengan tahap laporan kebutuhan

sekolah, pemeliharaan prasarana sekolah oleh guru dengan mengecekan

drum pelampung kelas apung satu tahun sekali. Pemeliharaan sarana dan

prasarana sekolah menjadi tanggung jawab ruang dan kelas.

c) Penelitian Putri Isnaeni kurniawati, judul penelitian Manajemen Sarana

PrasaranDi SMK N 1 Kasihan Bantul. hasil penelitian menunjukkan

manajemen sarana dan prasarana yang di gunakan oleh SMK N 1 Kasih

Khususnya pada mata produktif adalah manajemen standar. Pengadaan

sarana dan prasarana dilakukan di setiap akhir tahun dengan menganalisis

kebutuhan-kebutuhan yang diperluhkan dengan menetapkan dana yang

dimiliki.

Dari beberapa tinjauan penelitian di atas terdapat kesamaan dari

judul penelitian, supaya tidak terjadi pengulangan, maka penulisan akan

melakukan penelitian menegnai bagaimana Manajemen Sarana dan

Prasarana dalam Menunjang Kinerja kualitas guru, serta metode yang

digunakan dalam penelitian in adalah kualitatif.

27

BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kualitatif

dengan deskriptif. Kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang

mengungkap situasi social dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar,

dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data

yang relevan dari situasi yang alamiah (Djam‟an dan Aan,2014,hal.25)

Bedasarkan pendahuluan yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa

penelitian ini ini termasuk penelitian studi kasus yang dilakukan dengan cara

mengamati orang-orang dalam kondisi yang wajar. Yaitu dengan pendekatan

kualitatif, pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang dimaksud untuk

memahami fenimenna tentang apa yang diaami oleh subjek penelitian

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistic,

dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu

objek.

Penelitian kualitatif di sebut jugadengan penelitian naturalistic, yaitu

penelitian yang bersifat atau mewakili karakteristik bahwa datanya

bdinyatakan dalam keadaan yang sewajarnya atau bagaiman adanya ( natural

setting ) dengan tidah diubah kedalam bentuk angka dan bilangan.

Penelitian dengan pendekatan kualitatif menekankan analisis proses

dari proses berpikir secara induktif yang berkaitan dengan dinamika

hubungan antara fenomena yang diamati, dan senantiasa menggunakan logika

ilmiah. Penelitian kualitatif tidak bearti tanpa menggunakan dukungan dari

data kuantitatif, tetapi telah ditekankan pada kedalam berfikir formal dari

penelitian dalam menjawab permasalahan yang dihadapi, menerangkan

realitas yang berkaitan dengan penelusuran teori dar bawah (grounded theory)

dan mengembangkan pemahaman akan satu atau lebih dari fenomena yang

dihadapi. Penelitian kualitatif merupakan permasalahan dalam kehidupan

kerja organisasi pemerintah, swasta, kemasyarakatan, kepemudaan,

28

perempuan, olaraga, seni dan budaya, sehingga dapat dijadikan suatu

kebijakan untuk dilaksanakan demi kesejahteraan bersama. Menurut teori

penelitian kualitatif, agar penelitiannya dapat betul-betul berkualitas, data

yang dikumpulkan harus lengkap yaitu data primer dan data sekunder.(

Arikunto, 2013, hlm.21)

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6

Batang Hari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu suatu

metode yang digunakan untuk menemukan pengetahuan yang seluas-luasnya

terhadap objek penelitian pada saat melakukan penelitian.Metode yang

digunakan di penelitian adalah metode deskriptif.

Metode deskriptif analisis yaitu data yang diperoleh (berupa kata-

kata gambar, perilaku) tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka

statistic, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang memiliki arti lebih

kaya dari sekedar angka dan frekuensi.Penelitian segera melakukan analisis

data dengan memberi pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti

dalam bentuk uraian naratif (Margono, 2014, hlm.39).

Dalam penelitian kualitatif, akan terjadi tiga kemungkinnan terhadap

„‟masalah‟‟ yang di bawa oleh peneliti dalam penelitian. Yang pertama

masalah yang akan di bawa oleh penelitian tetap, sehingga sejak awal sampai

akhir penelitian sama. Yang kedua „‟masalah‟‟ yang di bawa peneliti setelah

memasuki berkembang yaitu memperluas atau memperdalam masalah yang

telah disiapkan. Dengan demikian tidak terlalu banyak perubahan, sehingga

judul penelitian, sehingga judul penelitian cukup dismpurakan.Yang ketiga

„‟masalah‟‟ yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah total,

sehingga harus ganti masalah. Dengan demikian judul proposal dengan judul

penelitian tidak sama dan judulnya diganti. Dalam institusi tertentu judul

yang di ganti ini sering mengalami kesulitan administrasi.Oleh karena itu

institusi yang menangani penelitian kualitatif, harus mau dan mampu

menyusaikan dengan karakteristik massalah kualtatif ini. (Sugiono, 2013,

hlm.125)

29

Dengan metode ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan

informasi yang jelas, mengenai Manajemen Sarana Dan Prasaran Dalam

Menujang Kualitas Kinerja Guru Di Sekolah menengah pertama Negeri 6

Batang Hari.

Penelitian ini dilakukan dalam ruang lingkup Sekolah Menengah

Pertama Negeri 6 Batang Hari.penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif yaitu suatu metode yang digunakan untuk menemukan pengetahuan

yang seuas-luasnya terhadap objek penelitian pada saat peneliti

melaksanakannya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

a) Studi Naratif

Studi naratif bisa didefinisikan sebagai studi yang berfokus pada

narasi, cerita atau deskripsi tentang peristiwa terkait dengan pengalaman

manusia. Studi ini bisa mencakup banyak hal, diantaranya biografi yaitu narasi

tentang pengalaman orang lain. Auto biografi yaitu pengalaman yang ditulis

sendiri oleh subjek penelitian.Sejarah kehidupan yaitu rekaman sejarah utuh

tentang kehidupan seseorang.Sejarah tutur yaitu sejarah kehidupan yamg

diperoleh dari hasil ingatan penelitian.

Prosedur yang digunakan biasanya berupa restoring, yakni

penceritaan kembali cerita tentang pengalaman individu, atau progresif-

regresif, di mana penelitian memulai dengan suatu peristiwa penting dalam

kehidupan sang partisipasipan. Pengumpulan datanya dilakukan dengan

wawancara mendalam dan observasi.

b) Studi Fenomenologi

Merupakan studi yang berusaha mencari ‟‟esensi‟‟makna dari suatu

fenomena yang dialami oleh beberapa individu.Untuk menerapkan riset

fenomenologis, peneliti bisa memili antara fenomenologi hermeneutic yaitu

yang berfokus pada penafsiran teks-teks kehidupan dan pengalaman hidup

ataufenomenologitransendwntal dimana peneliti berusaha meneliti fenomena

dengan mengesampingkan prasangka tentang fenomena tersebut.Presedur

yang dikenal adalah pengurangan. Yaitu proses dimana peneliti harus

mengesampingkan seluruh pengalaman sebelumnya untuk memahami

30

semaksimal mungkin pengalaman dari para partisipan. Analisi berpijak pada

horizontalisasi, di mana penelitiberusaha meneliti data dengan menyoroti

pernyataan penting dari partisipan untuk menyediakan pemahaman dasar

tentang fenomena tersebut.

c) Studi Grounded Theory

Menekankan upaya peneliti dalam melaukan analisis abstrak terhadap

suatu fenomena, dengan harapan bahwa analisis ini dapat menciptakan teori

tertentu yang dapat menjelaskan fenomena tersebut secara spesifik.Grounded

thety bisa dilakukan dengan berpijak pada pendekatan presedur sistematis yang

memanfaatkan kausalitas, konsekuensi, coding selektif dan sebagainya dari

fenomena yang teliti atau prosedur konstruktivis yang memanfaatkan

pengumpulan data dengan cara memoing terhadap pandangan, keyakinan, nilai

atau ideology dari para partisipan.

Presedur grounded theory umunya perpihak pada coding terbuka atas

kategori data, selanjutnya coding aksial di mana di susun dalam suatu diagram

logika, dan teakhir mengidentifikasi konsekuensi dari proses coding tersebut

agar bisa sepenuhnya mengembangkan suatu model teoristis tertentu.

d) Studi Etnografis

Studi Etnografis berusaha meneliti suatu kelompok kebudayaan

tertentu bedasarkan pada pengamatan dan kehadiran peneliti lapangan dalam

waktu yang lama.Pada umumnya terdapat dua tipe etnografi yaitu etnografi

realis dimana peneliti beperan sebagai pengamat „‟ objek‟‟ merekam fakta

dengan sikap yang tidak memihak dan etnografi kritis yaitu studi diarahkan

untuk meneliti sistem kultural dari kekuasaan, hak istimewa, dan otoritas

dalam masyarakat untuk menyearakan aspirasi kaum marjinal dari berbagai

kelas, ras, dan gender.Prosedurnya sering kali bedasarkan pada pendekatan

holistic untuk memotret kelompok kebudayaan tertentu yang analisinya

memanfaatkan data emik (pandangan partisipan) dan data etis (pandangan

peneliti) untuk tujuan praktis dan advokatoris demi kepentingan kelompok

kebudayaan itu sendiri.

e) Studi kasus

31

Studi kasus merupakan salah satu jenis pendekatan kualitatif yang

menelaah sebuah „‟kasus‟‟ tertentu dalam konteks atau settingkehidupan

nyata kontemporer. Penelitian studi kasus dapat memili tipe penelitiannya

bedasarkan tujuan, yakni studi kasus instrumental tunggal yang berfokus pada

satu isu atau persoalan tertentu penting dari berbagai persoalan tertentu, studi

kasus kolektif yang memanfaatkan beragam kasus untuk mengilustrasikan

suatu persoalan penting dari berbagai perpektif, studi kasus intrinsic yang

fokusnya adalah pada kasus itu sendiri, karena dianggap unik ayau tidak

biasa. Prosedur utamanya menggunakan sampling purpofel(memili kasus

yang dianggap penting) yang kemudian dilanjutkan dengan analisis holistic

atas kasus tersebut melalui deskripsi detail atas pola-pola, konteks dan setting

dimana kasus tersebut terjadi. Penelitian secara mendalam dimaksud untuk

menganalisis sejauh mana Manajemen Sarana dan Prasarana dalam Menujang

Kualitas Kinerja Guru di Sekolah menengah pertama Negeri 6 Batang Hari

bedasarkan data yang ditemukan kemudian bedasarkan temuan yang

dihasilkan para peneliti dapat memanfaatkan hasil bedasarkan sesuai dengan

kondisi dan kondisi.

B. Setting dan subjek penelitian

Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian lapangan untuk

memperoleh data maupun informasi yang ada di lingkungan Sekolah

Menengah Pertama Negeri 6 Batang Hari.

1. Setting penelitian

Penelitian sebagai suatu keadaan atau tempat dimana subjek berdomisili,

yang turut memperngaruhi dengan kegiatan.Penelitian ini dilaksanakan di

Sekolah menengah pertamaNegeri 6 Batang Hari kampung baru, Muara

Tembesi, Kabupaten Barang Hari.

2. Subjek penelitian

Adalah orang-orang yang ditetapkan dalam informen penelitian yang

biasanya diterapkan juga informasi tambahan bila diperluhkan untuk

memperbanyak dan memperluas data yang akan digunakan dalam

32

penelitian.Subjek yang akan diteliti diambil menggunakan teknik

purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik yang didasarkan

pada cici-ciri tertentu yang ada dalam populasi yang diperkirakan erat

sangkutannya dengan ciri-ciri atau sifat yang ada pada populasi yang

sudah diketahu sebelumnya.(Moleong (2010)

Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah dan menjadi tambahan adalah

guru-guru yang ada di Sekolah menengah pertama Negeri 6 Batang Hari,

tata usaha, serta siswa yang berada di sekolah tersebut

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

sumber pertama melalui observasi dan wawancara. Menurut hasan

(2002: 82) data primer adalah data yang di peroleh atau dikumpulkan

langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang

bersangkutan yang memerluhkannya. Data primer di dapat dari sumber

informasi yaitu individu atau perseorangan seperti hasil wawancara

yang dilakukan oleh peneliti.

b. Data sekunder

Data sekunder menurut Sugiono (2015:60) adalah data yang

buka diusahakan sendiri pengumpulanya oleh peneliti. Data sekunder

adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen grafis (table,

catatan, notulen rapat dan lain-lain), Foto-foto, film, rekaman video,

benda-benda dan lainya yang dapat memperkarya primer.

Data sekunder, merupakan data yang diperoleh dalam bentuk

teknik dokumentasi rekap arsip dan perangkat fisik berupa data-data

dan sumber kedua dalam bentuk tertulis, baik berupa buku, majala,

dokumentasi dan lainya. Adapun data sekunder penelitian ini adalah

sebagai berikut :

33

(1) Keadaan sarana dan prasaran di Sekolah Menengah PertamaNegeri

6 Batang Hari.

(2) Daftar sarana dan prasaran di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6

Batang Hari.

(3) Tenaga pendidik yang memenuhi kaulitas sekolah yang ada di

Sekolah Menengah PertamaNegeri 6 Batang Hari.

(4) Historis dan geografis sekolah Sekolah Menengah PertamaNegeri 6

Batang Hari.

2. Sumber data

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah subjek

dari mana data yang dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunaka

kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya maka sumber data

tersebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab

pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun tidak

tertulis.Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.Apakah

penelitian menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan

datanya, maka sumber data disebut responden. Apabila peneliti

menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda,

gerak ataupun proses sesuatu. Sumber data kualitatif adalah sumber yang

disuguhkan dalam bentuk dua parameter absrak, misalnya banyak sedikit,

rendah, tua muda, panas dingin dan lainya.‟‟Menurut Lofland sumber data

utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan selebinya

adalah data tambahan seperti dokumentasi dan lainya.(Jama‟an Satori, Aan

Komariah, 2009, hlm.105)

Peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber data bisa

berupa benda, gerak atau proses sesuatu. Sumber data dalam peneliti ini

terdiri dari :

a. Kepalah sekolah

b. Guru

c. Staf

d. Siswa

34

D. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian ini, karena tujuan utama penelitian ini adalah mendapatkan

sumber data.

1. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang paling

utama dalam penilitian kualitatif. Observasi adalah pengumpulan data

penelitian melalui pengamatan dan pengindraan.Metode yang digunakan

adalaha metode observasi.Alasan menggunakan teknik observasi adalah

teknik ini didasarkan atas pengalaman secara langsung, karena teknik

pengamatan memungkinkan mlihat dan mengamati sendiri, kemudian

mencatat prilaku dan kejadian sebagai yang terjadi pada keadaan yang

sebenarnya.Menurut Sutrisno Hadi observasi merupakan suatu proses yang

kompleks, sesuatu yang tersusun dari berbagai prosese biologis dan

psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses

pengamatan dan ingatan.Dalam menggunakan observasi cara yang paling

efektif adalah melengkapinya dengan format pengamatan sebagai

instrument format yang tersusun berisi item-item tentang kejadian atau

tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.

Observasi diartikan sebagai pengamatan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.Pengamatan

dan pencatatan dilakukan terhada obyek ditempat terjadi atau

berlangsungya pristiwa-pristiwa, sehingga observasi berada Bersama objek

yang diselidiki, disebut observasi langsung. Sedangkan observasi tidak

langsung adalah pengamatan yang dilakukan tidak pada saat

berlangsungnya suatu pristiwa yang akan diselidiki, misalnya peristiwa

tersebut diamati melalui film, rangkain slide, atau rangkaian foto.

(Muthohar, 2013, hlm 18).

Menurut Frankel dan Wallen bahwa observasi non partisipan,

penelitian tidak dapat terlibat dalam situasi tetapi cukup melihat dari dekat

dan mengamati peristiwa yang sedang berlangsung.Metode ini digunakan

35

karena penelitian tidak terlibat langsung dalam situasi sosial yang diteliti.

Namun demekian tidak menuntup kemungkinan digunakan juga observasi

partisipasi, apabila situasi sosial menghendaki demikian.Adapun data yang

diambil dengan observasi adalah semua data berhubungan dengan

pelayanan administrasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batang Hari.

Menurut Sugiono observasi nonpartisipasi ini tidak akan

mendapatkan data yang mendalam, dan tidak samapi pada tingkat makna,

makna adalah nilai-nilai yang baik perilaku yang Nampak yang terucapkan

dan yang tertulis.

Penelitian ini menggunakan observasi dengan maksud agar

penelitian dapat mengamati dengan langsung.Dengan demikian akan dapat

memperoleh informasi apa saja yang dibutuhkan termasuk apa yang

dirahasiakn. Adapun yang penulis observasikan adalah studi yang dibuat

oleh sekolah dan beberapa orang.

2. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang atau

lebih, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dan

eseorang lainnya dengan mengajuhkan pertanyaan berdasarkan tujuan

tertentu.(Umar,2011,hlm.51)

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara semi terstruktur dimana pelaksanaanya lebih bebas bila

dibandingkan dengan wawancara terstruktur.Wawancara ini termasuk

wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan dan tujuan

penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka langsung

dengan orang yang di wawancarai, dengan atau tampa menggunakan

peoman wawancara, damana penelitian dan informen terlibat dalam

kehidupan sosial yang relatif lama.Menurut Nasution bahwa observasi

harus dilengkapi dengan wawancara karena hasil wawancara pengamatan

banyak yang menimbulkan tanda Tanya bagi peneliti, wawancara yang

dimaksud untuk dapat memasuki dunia pikiran dan perasaan informasi.

36

Lebih dari itu, wawancara dilakukan untuk mengetahui sesuatu yang

berada dibalik apa yang tampak dari hasil observasi yang telah dilakukan.

Data yang dihimpun dengan metode wawancara ini bersifat

snowball,yakni menggelinding seperti bola saju. Wawancara akan berhenti

sampai menemukan kejenuhan data yang ingin dicari. Wawacara yang

peneliti gunakan dalam penelitiaan ini adalah wawancara terstruktur dan

wawancara tidak terstruktur, peneliti mengadakan kontak langsung dengan

sumber data, baik dalam kondisi yang orisinil maupun dengan situasi yang

dikondisikan sedemikian rupa.

Dalam penelitian ini, peneliti mewawancarai kepala sekolah,

wakil kepala sekolah, guru, staf dan siswa yang ada di Sekolah Menengah

PertamaNegeri 6 Batang Hari.Instrumen penelitian yang digunakan

peneliti adalah pedoman wawancara tidak terstruktur dan terstruktur,

pedoman tidak terstruktur adalah wawancara yang dilakukan dengan garis

besar dari permasalahanya yang akan peneliti ajuhkan sedangan

wawancara terstruktur yaitu wawancara yang dilakukan dengan cara

menyusun secara terperinci pertanyaan-pertanyaan dan peneliti hanya

memberikan tanda cklis pada pertanyaan yang sesuai.

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah

kali yang terbentuk tulisam, gambar atau karya, monumental dari

seseorang. (Sugiono,2007, hlm.82)

E. Teknik analis data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusu secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesaa, menyusun kedalam

pola, memilih mana yang penting yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

37

a. Reduksi data ( data reduction)

Mereduksi data bearti merangkum memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hl yang penting dengan demikian data yang sudah

direduksi akan memberikan gambarn yang lebih jelas danmempermudh

penelitian untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencari

bila diperluhkan. Peneliti melakukan kegiatan pengumpulan data lapangan

dengan observasi, wawncara, dan studi dokumentasi. Selanjutnya, data

hasil penelitian tersebut direduksi dengan cara memilah hal pokok yang

mendukung penelitian serta data yang kurang sesuai direduksi (Sugiyono,

2013, hlm 243).

Proses reduksi ini mempermudah peneliti mengumpulkan data

selanjutnya bila data masih diperlukan. Dalam penelitian ini peneliti akan

mereduksi data semua data yang berkaitan dengan manajemen sarana dan

prasarana untuk meningkatkan kualitas guru di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 6 Batang Hari. Penelitian akan melakukan kegiatan

penggumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.

b. Penyajian data ( Data display)

Langkah selajutnya setelah data direduksi adalah penyajian

data.Penyajian data dilakukan dengan menggambarkan hasil reduksi dalam

bentuk teks yang bersifat naratif atau uraian singkat tentang evaluasi

kinerja.Penyajian data ini berfungsi memudahkan peneliti dalam

memahami dan menarik kesimpulan sementara (Sugiyono, 2013, hlm

249).

c. Penarikan kesimpulan ( konklusi)

Langkah selanjutnya setelah menyajikan data adalah penarikan

kesimpulan.Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara,

dan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung

pada tahap pengumpulan data berikutnya.Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

konsisten pada saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data,

38

maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang

kredibel.(Sugiyono , 2013, hlm.252)

Tahap ini digunakan untuk menjawab Manajemen Sarana dan

Prasaran Dalam Menunjang Kualitas Kinerja Guru di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 6 Batang Hari.

F. Teknik keabsahan data

Tektik keabsahan data menggunakan triangulasi yaitu teknik yang

digunakan untuk mengecek data dari berbagai sumber dengan berbagai cara

dan berbagai waktu.

1. Triangulasi sumber, yaitu menggali kebenaaran tentang informasi

melalui berbagai sumber untuk memperoleh data. Menguji kredibilitas

data dilakukan dengan cara memperoleh dari berbagai sumber.Dalam

penelitian ini peneliti akan membandingkan data yang diperoleh dari

berbagai sumber yaitu membandingkan hasil wawancara antara kepala

sekolah,wakil kepala sekolah, guru dan siswa yang ada di Smp Negeri 6

Batang Hari.

2. Triangulasi teknik, yaitu menguji kredibilitas data yang dialkukan dengan

cara mengecek data kepada sumber yang sama denganteknik yang

berbeda. Peneliti akan membandingkan hsil wawancara , observasi, serta

dokumentasi yang peneliti peroleh, kemdala dan upaya dalam mengatsi

sarana dan prasarana dalam meningkatkan kualitas guru di Smp Negeri 6

Batang Hari.

3. Triangulasi waktu, yaitu data dikumpulkan dengan teknik wawancara yang

dilakukan peneliti pada waktu yang berbeda, peneliti akan

membandingkan data yang sudah diperoleh pada saat wawancara.

39

G. Jadwal Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Tabel 1

Jadwal Penelitian

No KEGIATAN

Bulan

Novem

ber

2019

januari

2020

maret

2020

maret

2020

april

2020

Agustus

2020

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pembuatan

Proposal

x X x

2. Perbaikan

Hasil Seminar

x x

3. Pengumpulan

Data

x x x x x x

4. Verifikasi dan

Analisa Data

x x x x x

5. Konsultasi

pembimbing

x x X

6. Perbaikan

skripsi

x x x X x

7. Penggandaan

Laporan

X x

NB : Jadwal penelitian ini bersifat tentatif : akan berubah sesuai dengan kondisi

dansituasi lapangan

39

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. TEMUAN UMUM

1. Geografis dan Historis Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batang

Hari

a) Geografis Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batang Hari

Gambar 4.1 Letak Geografis Sekolah Menengah Pertama Negeri 6

Batang Hari. bedasarkan Gambar 4.1 hasil pengamatan penelitian melalui

media internet Google Map tanggal 10 maret 2020 pukul 12.00 WIB dan

pengamatan langsung ke lapangan tanggal 10 maret 2020. Sekolah

Menengah Pertama Negeri 6 Batang Hari yang beralamat di JL Sei abang

Muara Tembesi.

Adapun batasa-batas sekolah Sekolah menengah pertamaNegeri

6 Batang Hari adalah sebagai berikut:

(a) Sebelah utara berbatasan dengan tanah Bapak Hamid.

(b) Sebelah selatan berbatasan dengan jalan Sungai Abang.

(c) Sebelah barat berbatasan dengan tanah Bapak silalahi.

40

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Jambi STS

(d) Sebelah timur berbatasan dengan tanah Ibuk Rastim.Luas area tanah

yang digunakan untuk lokasi Sekolah menengah pertama 6 Batang

Hari adalah 20.000 M (2 Ha) yang bediri dari panjang 200 M dan

lebar 100 M. Tanah tersebut didapatkan dari hibah warga masyarakat

atas nama Bapak Salyoko, Supriadi, Abdullah dan Safari.Sekolah

menengah Pertama Negeri 6 Batang Hari ini adalah sekolah yang

ingin meningkatkan mutu dan semakin maju untuk mencapai tujuan

dari Sekolah pertama Negeri 6 Batang Hari.

b) Historis Sekolah Menengah PertamaNegeri 6 Batang Hari

Sekolah menengah pertama Negeri 6 Batang hari adalah salah

satu lembaga pendidikan yang ada di batang hari, sekolah ini didirikan

pada tahun 1983 atas dasar keinginan warga masyarakat Muara Tembesi

yang ingin mencerdaskan putera-putrinya, yang kemudian mengadakan

musyawarah untuk mencari jalan keluar terhadap permasalahan tentang

keinginan warga sekolah agar ada sekolah lanjutan di Kecamatan Muara

Tembesi. Sekolah menengah pertama Negeri 6 Batang Hari semula

bernama SLTP Negeri 2 Batang Hari, kemudia berubah menjadi SLTP

Negeri 6 Batang Hari dengan Surat keputusan Bupati Batang Hari Nomor

107 Tahun 2002 tangaal 13 febuari 2002. Adapun Nomor Stattistik

Sekolah (NSS) adalah 201100101006. Dan setelah itu berubah nama

menjadi Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Muara Tembesi menjadi

Sekolah menengah pertama Negeri 6 Batang Hari dan NSSnya adalah

201100101006 dengan surat keputusan bupati batang hari Nomor 311

Tahun 2004 tanggal 8 April 2004 sampai sekarang. Adapun kurikulum

yang digunakan adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP).

Dengan kerja keras yang dilakukan oleh sekolah, Sekolah menengah

pertama Negeri 6 Batang Hari ini mendapatkan nilai akreditasi B.

Sekolah menengah pertama Negeri 6 Batang Hari berada di jalan Sungai

Abang Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Muara Tembesi Kabupaten

Batang Hari yang letaknya sangat strategis, dekat lalu lintas. Dengan

41

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Jambi STS

kondisi alam yang sangat mendukung sekolah dapat memanfaatkan area

yang sangat subur untuk membudidayakan berbagai macam tanaman

yang mudah dalam pemeliharaanya. Hal ini bisa digerakan oleh tim

sekolah dalam bidang pertanian atau mata pelajaran muatan lokal.

2. Visi dan Misi Sekolah menengah pertama 6 Batang Hari.

a. Visi Misi Sekolah menengah pertama 6 Batang Hari.

Visi “Sekolah menengah pertama 6 Batang Hari. Unggul dalam

prestasi berbudaya dan berakhlak mulia‟‟

MisiSekolah menengah pertama 6 Batang Hari adalah.

1. Mengitensifkan proses belajar.

2. Meningkatkan disiplin warga sekolah.

3. Pembinaan club sains untuk mencapai prestasi Olympiade Sains

dan penelitian ilmia Remaja.

4. Meningkatkan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler bedasarkan

bakat dan minat.

5. Membiasakan budaya bersih di sekolah.

6. Memberikan reward dan punishment kepaada warga sekolah n

pelanggaran tata tertib sekolah.

7. Penerapan sholat zuhur berjamaah di mushola sekolah bagi siswa

islam dan bimbingan kerohanian bagi siswa Kristen.

8. Pembinaan sopan santun sesame warga sekolah.

3. Struktur organisasi

Organisasi merupakan sistem kerja sama sekelompok orang dalam

melaksanakan kegiatannya mencapai tujuan bersama yang telah diterapkan.

Langkah pertama yang perlu diperhatikan didalam pengorganisasian adalah

mewujudkan melalui perencanaan atau planning dan menerapkan bidang-

bidang atau fungsi-fungsi yang termasuk ke dalam ruang lingkup kegiatan

yang akan diselenggarakan oleh kelompok kerjasama tertentu.

42

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Jambi STS

Dalam dunia pendidikan organisasi-organisasi merupakan sesuatu

hal yang penting dan sudah merupakan sesuatu kebutuhan

mutlak.Sebagaimana diketahui Sekolah menengah pertama Negeri 6 Batang

Hari merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang menjalankan berbagai

kegiatan dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Kesuksesan

dankelancaran penyelenggaraan proses pendidikan tersebut dipengaruhi oleh

struktur organisasi.

43

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Jambi STS

STRUKTUR ORGANISASI KEPEMIMPINAN

SMP NEGERI 6 BATANG HARI TAHUN PELAJARAN 2019/2020

KEPALA SEKOLAH

Ngaliman, S,Pd

NIP.196501101993031007

KEPALA TENAGA

ADMINISTRASI SEKOLAH

Akmal Hijrat, SE

NIP.198105332014021002 KETUA KOMITE

Arifin Manik,

STAF TENAGA

ADMINISTRASI SEKOLAH

1. Witrianis Ningasih, S.Pd

2. Haryandi, AMKL

3. Deri Yantri, S.P

4. Reni Anggraini.

5. Iskandar

6. I.Moni.

7. Indano.

KEPALA PUSTAKA

Herlina, S,Pd

NIP.198310252008012001

PEMBINA OSIS

Renny Angreini, S,Pd

NIP. 198208042006042011

WALI KELAS

KEPALA LAB. IPA

Yeni Noviana, ST

NIP. 1983071420100110006

KEPALA LAB. KOMPUTER

Haryandi, AMKL

NIP-

WK. KURIKULUM

Masita, S,Pd

NIP. 196809281992032004

WK. KESISWAAN

Sairul, S,Ag

NIP.1970030320070110

WK. SARNA A PRASARANA

Ervanboijuli Sipayung, S.Pd

NIP.198307142010011006

IX. F

M. Toha

VIII. E

Neti A

VIII. F

Rudang

IX. A

Ervan

IX. B

I.Lumb

an

IX. C

Adriati

VII. F VIII. A

Paimar

VIII. B

Masneti

VIII. C

Kholilah

VIII. D

Herlina VII. A

Renny

VII. B

Supinah

VII. C

Sumina

VII. D

Estuti

E

VII. E IX. D

Yenni N

IX. E

Rosmala

21. Kholilah Marlina, S.Kom

22. Herlina, S.Pd

23. Yeni Noviana, ST

24. Ervanboijuli Sipayung, S.Pd

25. Arianto, S.Pd

26. Risa Rahayu, S.Pd

27. Fitri Haryani, S.Pd

1. Dra. Smina.

2. Zamris .

3. Rudang Nauli, S,Pd

4. Adriati, S,Pd.I

5. Supinah, S,Pd

6. Estuti Emi, S.Pd

7. Hasrani Siregar, S,Pd,I

8. Paimar, S,Pd

GURU

BIDANG STUDI

11. Hj, Rosmala, S.Pd.I

12. Masita, S.Pd

13. Rosdiana, S.Pd

14. Drs. Mukhamad Toha

15. Moeh. Zaenal, S.Pd

16. Ermawati.

17. Elfitri, S.Pd

44

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Jambi STS

Bagan 4.1

Bagan 4.1 menjelaskan Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 6

Batang Hari merupakan manajer puncak dalam suatu lembaga pendidik, kepala

sekolah memiliki menejer tengah yaitu manajer pendidik, kepala sekolah memiliki

memeiliki menejer tengah bidang kurikulu, kesiswaan, sarana dan prasarana, dan

dalam administrasi tata usaha, manajer bawah yaitu para dewan guru.

NO Nama Tempat dan Tanggal

Lahir L/P

Agama

Diangkat Menjadi Pegawai

PNS/ Calon PNS Pendidika

n

NON Nomor Induk Pegawai TMT Awal

PNS dan dan Pengangk

atan

NUPTK Golongan Capeg

1 NGALIMAN, S.Pd

L PNS Islam

196501101993031007 01-10-2011 S1

Kampung Baru, 10 Januari 1965 2442-7436-4620-0012 IV/a

2 Dra. SUMINA

P PNS Islam

196309031993032002 01-04-2006 S1

Rantau Kapas Mudo, 3 September 1963

0433-7436-4430-0052 IV/a

3

ZAMRIS L

PNS Islam

196003091985011001 01-10-2006 D.II / A.II

Agam Lima Badak, 09 Maret 1960

2641-7386-3820-0002 IV/a

4 RUDANG NAULI, S.Pd

P PNS Islam

196305271986012001 01-04-2007 D.II / A.II

Hutaim Baru, 27 Mei 1963 7859-7416-4330-0002 IV/a

5 ADRIATI, S.Pd.I

P PNS Islam

196307131985022002 01-10-2008 D.I / A.I

Tanah datar, 13 Juli 1963 3045-7416-4630-0003 IV/a

6 SUPINAH, S.Pd

P PNS Islam

196310071985112002 01-10-2008 D.I / A.I

Kenali asam, 02 Oktober 1963 1339-7416-4330-0013 IV/a

7 ESTUTI EMI, S.Pd

P PNS Islam

196505011987032008 01-04-2009 D.II / A.II

Tanjung Pauh, 01 Mei 1965 8833-7436-4430-0012 IV/a

8 HASRANI SIREGAR, S.Pd.I

P PNS Islam

196305091987032005 01-10-2009 D.III / A.III

Batu Horpak, 21 Januari 1960 4453-7386-4030-0012 IV/a

9 Drs. MOKHAMAD TOHA

L PNS Islam

196604191998031003 01-10-2010 S.1 / A.IV

NIP. 196604191998031003 0751-7446-4720-0012 IV/a

10 PAIMAR, S.Pd

P PNS Islam

196811011998032002 01-10-2011 S1

Padang Toboh, 1 November 1968 4433-7466-5030-0003 IV/a

11 LR. BR. LUMBAN GAOL, S.Pd

P PNS Kristen

196105291988112001 01-10-2011 PGSLTP

Deli Serdang, 29 Mei 1961 5861-7396-4030-0002 IV/a

12 MASNETI, S.Pd

P PNS Islam

196809241990032004 01-04-2012 D.III / A.III

Agam, 24 September 1968 6256-7466-4730-0003 IV/a

13 Hj. ROSMALA, S.Pd.I

P PNS Islam

196703061988122002 01-04-2012 D.II / A.II

Batanghari, 6 Maret 1967 6638-7456-4830-0012 IV/a

45

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Jambi STS

NO Nama Tempat dan Tanggal

Lahir L/P

Agama

Diangkat Menjadi Pegawai

PNS/ Calon PNS Pendidika

n

NON Nomor Induk Pegawai TMT Awal

PNS dan dan Pengangk

atan

NUPTK Golongan Capeg

14

MASITA, S.Pd

P PNS Islam

196809281992032004 01-04-2012

PGSMTP Muara Tembesi, 28 September 1968

2260-7466-4830-0013 IV/a

15 ROSDIANA, S.Pd

P PNS Islam

196201041984032006 01-10-2012 D.I / A.I

Batu Raja, 4 Januari 1962 2436-7416-4330-0052 IV/a

16

MOCH. ZAINAL, S.Pd

L PNS Islam

197112041998031002 01-04-2012 S1

Jombang, 04 Desember 1971 7538-7496-5120-0003 III/d 01-03-1998

17 ERMAWATI

P PNS Islam

196406201987032004 01-10-2012 PGSMTP

Muara Palam, 20 Juni 1964 3952-7426-4730-0002 III/c

18 ELFITRI, S.Pd

P PNS Islam

197908292006042019 01-04-2013 S1

Muara Palam, 29 Agustus 1979 3161-7576-5830-0013 III/c

19 RENNY ANGREINI, S.Pd

P PNS Islam

198208042006042011 01-10-2009 S1

Jambi, 04 Agustus 1982 1136-7606-6130-0033 III/b

20 NETI ANDARI, S.Pd.I

P PNS Islam

198307052006042007 01-04-2010 S1

Rantau Kapas Mudo, 05 Juli 1983 6037-7616-6230-0013 III/b

21 SAIROZI, S.Ag

L PNS Islam

197003032007011039 01-10-2011 S1

Sengkati Gedang, 3 Maret 1970 8635-7496-5020-0002 III/b

22 KHOLILA MARLINA, S.Kom

P PNS Islam

198008232008012000 01-10-2012 S1

Muara Tembesi, 23 Agustus 1980 8155-7586-5930-0013 III/b

23 HERLINA, S.Pd

P PNS Islam

198310252008012001 01-10-2012 S1

Kampung Baru, 25 Oktober 1983 1357-7616-6130-0003 III/b

24

YENI NOVIANA, ST

P PNS Islam

197711242008012003 III/b

S1 Muara Tembesi, 24 Nopember 1977

9456-7556-5630-0003 01-01-2008

25 ERVAN HJ. SIPAYUNG, S.Pd

L PNS Kristen

198307142010011006 26-01-2010 S1

Negeritongan, 14 Juli 1983 - III/b

26 NELI SUSANTI, S.Pd

P PNS Islam

197812052009022003 S1

Garut, 05 Desember 2019 III/b

27 ARIANTO, S.Pd

L PNS Islam

197608012006041007 01-04-2006 S1 Angge Palimbatan, 01 Agustus

1976 1133-7546-5620-0023 III/a

28 RISA RAHAYU, S.Pd

P Non PNS

Islam

- - S1

Kampung Baru, 28 April 1988 3760-7656-6630-0032 -

29 FITRI HARYANI, S.Pd

P Non PNS

Islam

- - S1

Kampung Baru, 28 April 1990 - -

30 ARMAL PATHAN, S.Pd

L Non PNS

Islam

- - S1

Muara Tembesi, 16 Agustus 1990 - -

31 CITRA HARSEPTIANA, S.Pd P Non PNS

Islam

- - S1

46

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Jambi STS

Srana Prasaran Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batang Hari

Table 4.2 Srana Prasaran SMP Negeri 6 Batang Hari

NO NAMA/JENIS

BARANG MEREK/

TIPE

BAHAN VOLUME

SATUAN

KEADAA

N

BARANG

1 Papan Tulis Lokal Mika 16 B

2 Meja Guru Lokal Kayu 16 B

3 Kursi Guru Lokal Kayu 16 B

4 Meja Siswa Lokal Kayu 491 KB

5 Kursi Siswa Lokal Kayu 491 KB

6 Gambar Presiden Lokal Kertas/Plastik 16 B

7 Gambar Wkl

Presiden

Lokal Kertas/Plastik 16 B

8 Gambar Pancasila Lokal Kertas/Plastik 16 B

9 Tong Sampah Lokal Plastic 16 B

10 Televisi LG Filber 1 B

11 DVD Adventur Filber 1 KB

12 Kaca - Kaca 2 B

13 Globe - Kertas 4 B

14 Kipas Angin Neo Filber 2 KB

15 Mik - Flat Besi 1 B

16 Papan Struktur - Mika 3 KB

17 Amplifier Flat Besi 1 RB

18 Dispenser AIR - Plastic 1 B

19 Computer Acer Plat/Besi 11 buah B

47

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Jambi STS

20 White Board Kayu/Mika 1 Buah B

21

Printer Samsung Besi 1 Buah RB

22 TP link Filber 1 Buah RB

23 Model, Tengkorak

manusia

- - 2 B

24 Mikroslid, Junior

biologi

- - 40 B

25 Plat tetes - - 7 B

NO NAMA/JENIS

BARANG

MEREK/

TIPE

BAHAN SATUAN

VOLUME

KEADAA

N

BARANG

26 Mikroslid, - - 40 B

27 CHARTA, Hukum

Mende

- - 3 B

28 CARTA, Sistem

Transportasi

- - 3 B

29 Mikroskop, untuk

siswa

- - 25 B

30 Iodine crystals (I2),

BG, 500 g

- - 1 B

31 Kaca penutup Kaca 4 KB

32 Kaca Benda Kaca 8 B

33 Kaca pembesar 2 B

Berdasarkan tabel 4.2 Jumlah Sarana dan Prasaran yang ada di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 6 Batang Hari terdapat beberapa sarana dan prasarana

yang meliliki kondisi bagus, dan tidak bagus seperti ruangan kelas yang berjumlah

16 kelas dalam kondisi bagus.

48

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Jambi STS

Table 4.3 Jumlah Siswa SMP Negeri 6 Batang HarI

Bedasarkan table 4.3 Jumlah siswa kelas VII siswa laki-laki berjumlah 86siswa

dan siswi berjumlah 77 siswi, siswa kelas VIII laki-laki berjumlah 81 siswa dan

siswi perempuan berjumlah 93 siswi sedangkan yang kelas IX siswa laki-laki

berjumlah 238siswa dan siswi berjumlah 253siswi, dengan jumlah semua siswa

berjumlah 491 siswa.

PERATURAN DAN TATA TERTIB SISWA SEKOLAH MENENGAH

PERTAMA NEGERI 6 BATANGHARI

1. Siswa/i harus sudah berada di sekolah Jam 07.15 WIB.

2. Siswa/i harus berada di kelas jam 07.30 WIB.

3. Hari Senin siswa/i harus memakai pakaian putih biru, ikat pinggang hitam, kaos kaki putih, sepatu hitam, dasi, topi dan jilbab warna putih bagi siswi

yang muslimah.

4. Hari Selasa Siswa/i harus memakai pakaian putih biru, ikat pinggang hitam,

kaos kaki putih, sepatu hitam.

5. Hari Rabu dan Kamis Siswa/i harus memakai pakaian motif/batik Sekolah Menengah PertamaNegeri 6 Batanghari dan jilbab putih.

6. Hari Jum‟at dan sabtu memakai seragam pramuka, sepatu hitam dan kaos kaki hitam atau baju olah raga ketika senam pagi.

7. Siswa/i harus memakai pakaian olahraga pada jam pelajaran olahraga.

8. Siswa/i harus mengikuti Upacara Bendera setiap hari Senin dan Upacara Hari-hari Besar lainnya.

9. Siswa/i harus berpakaian rapi, baju harus masuk kedalam celana/rok selama berada di lingkungan sekolah

10. Siswa/i harus cepat melapor kepada guru piket bila guru Mata Pelajaran

tidak hadir pada jam pelajaran sedang berlangsung.

11. Siswa/i harus menjaga nama baik diri sendiri, keluarga dan sekolah.

12. Siswa/i harus menggunakan Bahasa Indonesia yang baik saat berada di lingkungan sekolah

BANYAK

MURID

KETERA

NGAN

Kelas

VII

Kelas

VIII

Kelas

IX

Jumlah Tot

al

L P L P L P L P L+

P

1. 86 77 81 93 71 83 238 253 491 Keadaan Akhir Juni

2.

3. 0 0 0

4. 0 0 0

49

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Jambi STS

13. Siswa/i dilarang meninggalkan jam pelajaran kecuali ada izin guru bidang studi yang mengajar atau guru piket.

14. Siswa/i dilarang membawa makanan/minuman dalam bentuk

kemasan/berbungkus ke dalam kelas dan pekarangan sekolah

15. Siswa/i dilarang membuang sampah sembarangan dalam lingkungan sekolah.

16. Siswa Laki-laki dilarang berambut diwarnai, berkuku panjang, memakai aksesoris kecuali jam tangan dan berambut panjang, batasan rambut yaitu:

a) rambut belakang tidak menyentuh krah baju belakang; b) rambut samping

tidak menyentuh telinga; c) rambut depan tidak menyentuh alis mata; d)

rambut atas menyesuaikan dengan rambut belakang, samping, depan dan

rapi.

17. Siswa Perempuan dilarang memakai rok ketat, baju ketat, rok mini dan kuku panjang, gelang tangan, inai india.

18. Siswa perempuan dilarang memakai aksesoris yang berharga, alat kosmetik kecuali anting-anting.

19. Siswa/i 10 menit sebelum habis jam olahraga harus mengganti pakaiannya

dan dilarang memakai baju olahraga untuk masuk pelajaran selanjutnya.

20. Siswa/i dilarang mengotori dinding, meja dan kursi serta semua yang ada dilingkungan sekolah menengah pertama negeri 6 Batanghari.

21. Siswa/i dilarang keluar kelas saat pergantian jam pelajaran.

22. Siswa/i dilarang berkelahi atau membuat keributan di sekolah.

23. Siswa/i dilarang membawa gitar, senjata tajam, gambar porno, HP kamera, HP non kamera, rokok, narkoba dan sejenisnya.

24. Siswa/i tidak mengikuti proses belajar mengajar selama 3 hari berturut-turut tanpa keterangan (Alpa), maka wali kelas mengambil tindakan memanggil

orang tua/wali murid.

25. Siswa/i dilarang membawa kendaraan (motor dan mobil).

”SANKSI”

Apabila melanggar Tata Tertib di atas maka pihak sekolah mengambil tindakan

berupa:

1. Dipanggil orang tua/wali murid ke sekolah.

2. Membersihkan lingkungan sekolah seperti WC, parit dan lain-lain.

3. Di skor berdasarkan tingkat pelanggaran yang dilakukan

4. Dikeluarkan dari sekolah / diberhentikan / dikembalikan ke orang tua.

5. Apabila siswa/i membawa barang yang dilarang jika terdapat kehilangan,

maka pihak sekolah tidak bertanggung jawab.

50

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Jambi STS

B. TEMUAN KHUSUS

1. Bagamana Pengelolaan sarana dan prasarana di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 6 Batang Hari?

a. Perencanaan

Secara umum, kondisi sarana dan prasarana, khususnya

saranaprasarana pendidikan ada yang rusak dan masih baik kondisinya.

Namun sarana dan yang telah ada dapat dimanfaatkan secara maksimal

terutama oleh guru dan peserta didik untuk mendukung kegiatan

pembelajaran. Mengenai manajemen sarana dan prasarana yang selama ini

dilakukan pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan sekolah pada umumnya.

Pada proses perencanaan kepala sekolah beserta seluruh guru melakukan

rapat untuk membahas sarana dan prasarana. (Obaervasi . tanggal14 maret

2020 )

Berdasarkan hasil wawancara, Kepala Sekolah Menengah Pertama

Negeri 6 Batang Hari

“Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana prasarana

pendidikan yang ada di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batang hari

dilakukan bedasarkan keputusan rapat bersama dengan menyesuaikan

kebutuhan Sekolah Menengah Pertama.. Yang mana program SMP yang telah

diputuskan nantinya akan diusulkan berjalanya program kepada kanwil

kemenang agar bisa memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana di sekolah

yang belom lengkap”.

b. Pelaksanaan atau pengadaan

Pengadaan sarana dan prasarana di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 6 Batang Hari merupakan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana

yang mendukung program Sekolah Menengah Pertama. Pengadaan sarana

dan prasarana di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 serangkai kegiatan

menyediakan berbagai jenis sarana dan prasarana sesuai dengan apa yang

telah direncanakan bersama. kebutuhan Batang Hari merupakan pengadaian

dengan jenis dan spesifikasi, jumlah, waktu, tempat, dan harga serta sumber

51

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Jambi STS

yang dapat dipertanggung jawabkan. Pengadaan dilakukan sebagai bentuk

realisasi atas perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya. Tujuannya untuk

menunjang proses pendidikan agar berjalan efektif dan efesien sesuai dengan

tujuan yang diinginkan.

Pengadaan sarana dan prasarana di SMP Negeri 6 Batang Hari

dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan agar

kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik. Pengadaan sarana

dan prasarana merupakan otonomi Sekolah Menengah Pertama dengan

anggaran yang berasal dari pemerintah, BOS. Proses pengadaan sarana dan

prasarana diteteapkan oleh kepala sekolah dengan koordinasi kepada

bendahara kemudia dengan guru-guru atau penanggung jawab sarana dan

prasarana hal tersebut untuk menyediakan barang apa saja sesuai kebutuhan.

Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah yaitu Ngaliman,S.Pd

menyatakan bahwa '‟ dalam kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan itu

sebenarnya ada dana untuk sarana dan prasarana tiap tahunnya. Dari BOS

untuk sarana prasarana terus dari donatur (seperti deri wali murid, dan

masyarakat sekitar), jadi pihak sekolah menggunakan dana yang telah ada

dengan sesuai dengan kebutuhan yang kita butuhkan. Dari dana yang ada

harus dihabiskan dananya jadi dari pihak sekolah membuat laporan harus

habis tentang kemana uang yang telah habis tersebut baru kita akan membuat

laporan dan memberikannya kedinas terkait.(wawancara, Ngaliman,S.Pd

tanggal 16 maret 2020), (Observasi, tanggal 16 maret, 2020)

Menurut waka sarana dan prasarana Ervanhotjuli pemasaran

kualitas kinerja guru di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Batang Hari sudah

cukup baik, tetapi akan lebih baik lagi jika sarana dan prasaran penunjang

pendidikan terpenuhin.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut daapat disimpulkan bahwa

pengadaan sarana dan prasarana di sekolah menengah pertama Negeri 6

Batang Hari merupakan otonomi sekolah dengan menggunakan bantuan

anggaran dari pihak pemerintah serta ada juga bantuan dari pihak wali

murid.Pengolaan sarana dan prasarana bedasarkan keputusan kepala sekola

dengan berkoordinasi dengan warga sekolah. Proses pengadaan sarana dan

prasarana dilakukan dengan mencari tau apa yang ingin dibeli terlebih dahulu

kemudian baru di distribusikan di masing-masing kelas apa saja yang belum

memadai.

52

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Jambi STS

Hasil dan prasarana dari observasi terkait dengan pengadaan sarana

dan prasarana di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batang hari adalah

sebagai berikut : a) pengadaan sarana dan prasarana di sekolah menengah

pertama Negeri 6 Batang Hari dilakukan berdasarkan keputusan rapat

bersama dari kepala sekolah dan warga sekolah. b) pengadaan sarana dan

prasarana merupakan otonomi SMP Negeri 6 Batang Hari dengan anggaran

dari pemerintah, dana BOS dan donator (wali murid dan warga sekitar). c)

Proses pengadaan sarana dan prasarana dilakukan dengan cara mencari tau

terlebih dahulu apa yang dibutuhkan baru dilakukan pembelian kemudian

distribusikan di masing-masing kelas dan ruang kerja guru, atau

tu.(Observasi, tanggal 16 maret 2020)

Pengadaan sarana dan prasarana harus sesuain dengan apa yang

dibutuhkan baik dari jenis barang, jumlah, waktu dan mampun dipertanggung

jawabkan. Berkenaan dengan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan

pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batang Hari terdapat tiga

hal yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah dilakukan dengan

sangat hati-hati.

2. Cara dalam pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah

Sekolah Menengah PertamaNegeri 6 Batang Hari harus tepat waktu.

3. Pengadaan sarana daan prasana pendidikan di administrasikan dengan

tertib sehingga semua pengeluaran yang berkenaan dengan uang dapat

dipertanggung jawabkan.

c. Penginvesntarisasi sarana dan prasarana

Penginventarisasi sarana dan prasarana di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 6 Batang Hari adalah merupakan bentuk pengendalian

melalui pemberian kode barang, nama barang, sumber daya dan keterangan

barang. Baik nantinya dicatat secara lengkap di buku investaris ataupun

ditulis di sarana dan prasarannya langsung. Seperti penulisan kode barang

yang terdapat pada kursi, meja, papan tulis dan lainya.

53

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Jambi STS

bedasarkan hasil wawancara dengan bapak andi, S.Pd selaku tata

usaha pada tanggal 16 maret 2020, untuk mengivestariskan semua barang kita

mempunyai buku investaris yang kita miliki baik buku dari penerimaan

barang dan buku-buku yang terkait dengan inventarisasi barang disekolah

yang sudah ada. Setiap barang yang sudah masuk atau yang baru di beli akan

langsung kita inventarisa begitu juga dengan barang-barang yang sudah tidak

layak pakai lagi yang akan dihapuskan. Barang yang dihapuskan maka keluar

dari inventaris‟‟(Wawancara, Andi S,Pd, tanggal 16 maret 2020).

Berdasarkan hasil wawancara yang di dapat maka dapat

disimpulkan bahwa pengiventarisas sarana dan prasarana yang ada di SMP

Negeri 6 Batang Hari sudah dilakukan dengan baik dengan melakukan

mencatat barang yang di miliki sekolah pada buku inventaris sesuai dengan

tempatnya masing-masing dan juga dengan memberi kode-kode pada barang

tersebut.

2. Apa kendala yang ada dalam sarana prasarana dalam menunjang

kualitas kinerja guru diSekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batang

hari ?

Sarana dan prasarana merupakan penunjang untuk mencapai tujuan

dalam sebuah pendidikan agar tercapai tujuan yang diinginkan. Dalam tujuan

untuk mengembangkan dan meningkatkan peserta didik dan warga sekolah

SMP Negeri 6 Batang Hari maka dalam pemeliharaan sarana dan prasarana

yang ada di SMP Negeri 6 Batang Hari harus dijaga dengan sebaik-baiknya

serta merawat sarana dan prasarana sekolah. Dalam wawancara dengan guru

serta selaku ketua sarana dan prasarana di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 6 Batang Hari terdapat kendala yang ada dalam menunjang kinerja

kualitas guru di SMP Negeri 6 Batang Hari.

wawancara Ervanhotjuli S.S.P.d selaku wakil sarana dan prasarana

di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batang Hari beliau mengatakan

bahwa kendala yang tedapat dalam sarana dan prasarana di sekolah ini adalah

tidak adanya ruangan khusus untuk guru ruangan yang dipakai saat ini

merupakan ruanga kelas yang dialih fungskan menjadi ruangan khusu untuk

ruangan guru sertamedia pembelajaran seperti infokus belom memadai untuk

media pembelajaran. Dalam contoh kasus seperti guru yang memberikan

tugas kepada siswanya dan di kumpulkan di ruangan guru dengan kondisi

meja guru yang berdekatan dan sempit maka akan menunjang kinerja guru

54

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Jambi STS

untuk menggoreksi hasil dari kerja siswa serta di dalam ruangan guru belom

lengkapnya fasilitas seperti kurangnya kipas angin dan kurangnya wc khusus

guru yang tidak memadai karna setiap hari hujan mengakitbatkan wc tidak

berjalan dengan semsetinya hal ini tentu menghambat kinerja dari guru itu.

Pada masa pemiliharaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah guru serta

warga sekolah bersama-sama saling menjaga dan merawat sarana dan

prasarana sekolah.(Wawancara Ervanhotjuh S.S.P.d tanggal 16 maret 2020).

Dari wawancara tersebut terungkap bahwa secara umum, kondisi

sarana dan prasarana yang ada di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6

Batang Hari memang belum memadai, karna belom tersedianya ruangan

khusus kepala sekolah, guru serta ruangan untuk TU, serta terdapat sarana

yang rusak ringa seperti perpustakaan yang ada di sekolah.

Dan dalam meningkatkan mutu kinerja guru yang ada di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 6 Batang hari untuk saat ini belom maksimal

karna terdapat kendala yang menakibatkan kinerja guru yang belom

maksimal dengan kondisi sarana dan prasarana yang kurang memadai.

Serta terdapat sarana dan prasarana pendidikan nasionalterdapat

kelemahan dan kekurangan dalam dunia pendidikan, kendala lain seperti

tidak semua usulan yang di usulkan kedinas pendidikan terpenuhi,

besarnya biaya pengadaan trhdapat sarana yang memang tidak terbiayai

oleh keuangan pihak sekolah untuk membangun ruangan khusus guru hal

ini lah yang menjadi kendala dalam menungjang kinerja guru di Sekolah

SMP Negeri 6 Batang Hari.(Observasi, tangal 17 maret 2020).

3 Bagaimana upaya dalam mengatasi kendala sarana dan prasarana

untuk menungkatkan kualitas kinerja guru di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 6 Batang Hari?

Berbagai upaya yang bisa dilakukan dalam mengatsi permasalahan

sarana dan prasarana untuk meningkatkan kualitas kinerja guru adalah

dengan cara meningkatka kerjasama antara pihak sekolah dengan pihak

lain untuk meningkatkan kualitas kinerja guru . Berikut beberapa uraian

55

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Jambi STS

penulis dalam mengatasi permasalahan sarana dan prasarana dalam

meningkatkan kualitas kinerja guru :

a. Mengusulkan program tahunan sekolah kepada dinas pendidikan daerah

setempat. Andi menjelaskan selaku wali sarana dan prasarana yang tidak

bisa dibiayai dengan pihak sekolah serta selalu melaporkan dan

membuat proposal untuk diajuhkan kepada pihak dinas pendidikan, tetapi

tidak selalu usulan itu terpenuhi bahkan sampai sekarang belom

terkabulkan sama sekali hal ini yang menyebabkan terhambat kualitas

kinerja guru dalam sarana dan prasarana.(Andi tanggal 17 maret 2020).

Tentu dalam hal ini kepala sekolah sudah berusaha semaksimal mungkin

untuk meningkatkan kinerja kualitas guru di Sekolah Menengah

PertamaNegeri 6 Batang Hari agar bisa terpenuhi proses pembelajaran

yang efektif dan efesien, namun tidak semua usaha memasukkan usulan

dan proposal terkait dapat dikabulkan oleh dinas pendidikan atau

pemerintah.

b. Berkrja sama dengan pemerintahan setempat Dalam hal ini pihak sekolah

juga harus melakukan kerja sama dengan pemerintah setempat untuk

memeuhi sarana dan prasarana sekolah yang kurang memadai agar

kualitas kinerja guru dapat terpenuhi dengan cara mengajuhkan proposal

ke dinas terkait.

c. Harus adanya kerja sama antara kepala sekolah dengan guru, serta staf TU

dalam mengatasi permasalahan manajemen sarana dan prasaran dalam

menunjang kualitas kinerja guru dan apa saja yang menjadi kendala dalam

meningkat kualitas kinerja guru .

Pada saat peneliti melakukan observasi mengenai manajemen sarana dan

prasarana, terdapat permasalahan yang diskusikan oleh kepala sekolah

serta guru di antaranya kurangnya wc untuk guru serta anak

murid.(Observasi tanggal 17 maret 2020).

Selanjutnya pada saat wawancara dengan ngaliman S,Pd selaku

kepala sekolah beliau mengatakan harus adanya kerja sama yang baik

antra kepalah sekolah, waki sarana dan prasarana serta guru agar

56

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Jambi STS

terbentuk nyata dalam hal meningkatkan kualitas kinerja guru di

sekolah, hai ini sangat penting karena jika kegiatan yang dilakukan

secara trus menerus makan kita akan mengetahui pemecahan

permaslahan yang sudah ada sebelumnya dan kita dapat mencari tau apa

saja cara untuk mencegahnya.(Ngaliman S,Pd tanggal 17 maret 2020).

Dalam meningkatkan manajemen sarana dan prasaran dalam

menunjang kualitas kinerja guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6

Batang Hari, maka saya berusaha meminta saran kepada warga sekolah

dan masukkan tentang sarana dan prasarana dalam menunjang kualitas

tenaga guru, bagaimana cara belajar yang efektif dan efesien di dalam

kelas, dengan tujuan untuk mencapai tujuan hasil pembelajaran.(Ngaliman

S,Pd tanggal 17 maret 2020).

Keadaan ini menajdi pendukung manajemen sarana dan prasaran

dalam meningkatkan kualitas kinerja guru di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 6 Batang Hari.Kegiatan dengan pihak sekolah guna mencari solusi

pemecahan masalah untuk kemajuan pendidikan dan pengajaran di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batang Hari.

Dalam hal ini sekolah merupakan lembaga sosial yang

keberadaanya merupakan bagian dari sistem sosial bangsa yang bertujuan

untuk mencetak manusia yang cakap , demokrsi, bertanggung jawab,

bertaqwa, sehat jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan

keterampilan, berkepribadian yang mantap dan mandiri. Agar tujuan

tersebut dapat mudah tercapai makan dibutuhkan kurikulum yang kuat,

baik secara infrastruktur maupun suprastruktur. Kurikulum ini nantinya

yang akan digunakan sebagai pedomanan dalam melaksanakan seluruh

kegiatan pembelajaran, khususnya interaksi antara pendidik dengan peserta

didik dalam kegiatan belajar mengajar. Guru sebagai pendidik dituntut

untuk dapat menyelenggarakan pembelajaran yang menarik dan bermakna

sehungga tercapai prestasi yang telah ditargetkan sebelumnya.

Guru membutuhkan sarana pembelajaran dalam menunjang

kegiatan pembelajaran. Selain kemampuan dan kualitas kinerja nguru

dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran, dukungan dari sarana

57

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Jambi STS

pembelajaran sangat penting dalam membantu guru. Semakin lengkap dan

memadai bsarana pembelajaran yang ada dan dimiliki di sebuah sekolah

akan memudahkan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga

pendidikan dan meningkatnya kualitas tenaga pendidik yang dimiliki oleh

pihak sekolah tersebut. Begitu pula dengan suasana selama kegiatan

pembelajaran. Sarana pembelajaran harus dikembangkan agar dapat

menunjang proses belajar mengajar.

Mengingat penting sarana dan prasarana dalam kegiatan

pembelajaran, maka peserta didik, guru dan sekolah akan terkait secara

langsung. Pesrta didik akan lebih terbantu dengan adanya dukungan saran

dan prasarana pembelajaran yang memadai. Tidak semua pesrta didik

mempunyai tingkat kecerdasan yang baik sehingga penggunaan sarana

pendidikan pembelajaran akan membantu pesrta didik khusunya yang

dimiliki kelemahan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Bagi guru

akan terbantu denga dukungan fasilitas sarana dan prasaran yang memadai

karna dapat menujang kualitas kinerja guru. Kegiatan pembelajaran juga

akan lebih menarik, sedangkan sekolah berkewajiban sebagai pihak yang

paling bertanggung jawab terhadap pengelolaan seluruh kegiatan yang

diselenggarakan. Selain menyediakan pihak sekolah juga menjaga dan

memiliharan sarana prasarana yang sudah dimiliki sekolah.Sarana

Prasarana yang perlu dalam Administrasi pendidikan.

Dalam setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang

meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan

sumber belajar lainya, bahan hasil pakai, serta perlengkapan lainya yang

diperluhkan untuk menunjang proses pembelajaran yang berkelanjutan.

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi

lahan, ruang kelas, ruang kepala sekolah satuan pendidikan, ruang

pendidik,ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang

kantin, tempat berolarga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat

bekereasi dan tempat lainya yang diperluhkan dalam menunjang proses

pembelajaran.

58

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Jambi STS

Kepala sekola berperan sebagai manajer, pengurus administrasi dan

pemimpin. Dimana hal tersebut dibuktikan dengan kepalas sekolah telah

melakukan perencanaan dengan menetapkan tujuan dan strategi untuk

mencapai tujuan.Sebagai penggerak dan pengelola, kepala sekolah

menggerakan para guru agar secara sadar dan sukarela melaksanakan

kewajibannya secara baik dengan memanfaatkan media yang sudah

tersedia agar sesuai dengan yang diharapkan kepala sekolah dalam

mencapai tujuan.Sebagai pengurus administrasi, kepala sekolah

melaksanakan fungsi administrasi dengan membentuk anggota pengurus

sarana dan prasarana.Sebagai pemimpin kepala telah menjalankan

tugasnya sebagai pemimpin yaitu dengan memimpin semua pendidik dan

tenaga kependidikan dalam rangka mencapai prestasi sekolah dengan

melakukan perencanaan sehingga pelaksanaan kegiatan manajemen sarana

dan prasarana.

C. ANALIS HASIL PENELITIAN

Bedasarkan wawancara dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah

sudah beperan dalam meningkatkan manajemen sarana dan prasarna

pendidikan, yaitu kepala sekolah berperan sebagai manajer dan sebagai

perencana, penggerak, sebagai pengurus administrasi dan sebagain

pemimpin.Sebagai perencana, kepala sekolah merencanakan

apakah kegiatan perencanaan, pengadaan, penggunaan, dan penghapusan

dibutuhkan dalam sekolah tersebut atau tidak. Sebagai penggerak, kepala

sekolah menggerakkan berbagai pihak untuk melaksanakan tugas dan

kewajibannya dengan baik dan benar.Sebagai pengurus administasi, kepala

sekolah telah menjalankan tugasnya sebagai pemimpin yaitu dengan

memimpin semua pendidikan dan tenaga kependidikan dalam rangka

mencapai prestasi sekolah dengan perencanaan sehingga pelaksanaan

kegiatan manajemen sarana dan prasarana. (Obaervasi 17 maret 2020).

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Jambi STS

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam uraian yang penulis paparkan dalam penulisan skripsi ini, maka

dapat disimpulkan :

1. Manajemen sarana dan prasarana di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6

Batang Hari

a. Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 6 Batang Hari dilakukan bedasarkan

keputusan rapat bersama.

b. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 6 Batang Hari dilakukan sesuai keputusan rapat

bersama dan dengan menyesuaikan apa saja kebutuhan yang dibutuhkan

oleh pihak sekolah.

c. Pengiventaisan sarana dan prasarana di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 6 Batang Hari sudah dilakukan dengan mencatat barang yang

dimiliki oleh oleh pihak sekolah yaitu buku iventaris sesuai dengan

tempatnya masing-masing dan juga gengan memberi kode pada barang

tersebut.

d. Pemeliharaan dilakukan dengan : a) melakukan pemeliharan sarana dan

prasarana dengan mengecek berkala pada setiap sarana dan prasarana

pendidikan. b) pemeliharaan lingkungan sekolah di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 6 Batang Hari mengutamakan menjaga kebersihan dan

kelayakan sarana dan prasarana. c) pemeliharaan dilakukan dengan

memperbaiki atau merenovasi secara ringgan oleh pihak sekolah. d)

pemeliharan sarana dan prasarana dilakukan menjadi tanggung jawab

masing-masingpenanggung jawab warga sekolah.

e. Bentuk pertanggung jawaban, dan barang-barang yang sudah

dinyatakan dihapus dari invetaris sekolah di simpan di gudang

62

f. penyimpanan sebagai bukti bahwa barang- barang tersebut memang

sudah ada.

g. Pengawasan evaluasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batang

Hari dilakukan setiap akhir tahun sebagai bahan pertimbangan pada saat

rapat untuk menyusun kebutuhan sekolah.

2. Kendala yang ada dalam sarana prasarana dalam menunjang kualitas

kinerja guru diSekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batang hari ?yaitu ;

Kendala dalam manajemen sarana dan prasarana dalam menunjang

kualitas guru : a) tidak semua usulan yang diusulkan pihak sekolah kedinas

pendidikan di terima. b) kurangnya sarana khusus guru seperti ruangan

guru sendiri yang menghambat kinerja dari guru tersebut. c) serta

kurangnya fasilitas seperti wc yang tidak memadai.

3. Upaya mengatasi sarana dan prasaran untuk meningkatkan kualitas kinerja

guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batang Hari. a) mengusulkan

program sekolah ke dinas pendidikan. b) bekerja sama dengan pemerintah

setempat. c) serta kepala sekolah bekerja sam dengan warga sekolah

seperti, guru staf tu dan siiswa dalam upaya mengatasi sarana dan

prasarana dalam menunjang kinerja kualitas guru.

B. Saran-saran

Bahasa skripsi yang penulis paparkan ini jauh dari kata-kata sempurna,

masih banyak sisi pentingnya yang tidak mampu penulis angkat secara

rinci dan menyeluruh, ada beberapa hal yang penulis sarankan antara lain:

1. Agar kepala sekolah, guru serta di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 6 Batang Hari memperhatikan dan meningkatkan kerja sama

denga waka, TU serta orang tua siswa dalam meningkatkan saran dan

prasarana belajar siswa.

2. Kepalah sekolah harus terus melakukan berbagai upaya untuk

memenuhi kekurangan sarana dan prasarana yang ada seperti terus

melakukan pendekatan dengan pemerintah terkait.

63

3. Kepala sekolah harus mengajak seluruh masyarakat sekolah mengaja

dan merawat serta mengunakan sarana dan prasarana yang ada sesuai

dengan kebutuhan agar bertahan dalam jangka waktu lama.

4. Orang tua dan pihak sekolah harus lebih memperhatikan anaknya

demi kemajuan pendidikan, sehingga nantinya akan lahir generasi

muda yang berkualitas yang mempunyai intelektual yang tinggi yang

dapat memberikan peranan dan kesinambungan dalam pembangunan.

64

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Al-quran dan terjemahnya (Jakarta: Departemen Agama RI, 2002)

Arikunto, prosedur penelitian (Jakarta: Rineka Cipta,2013)

Badrudin, Dasar-Dasar manajemen( Bandung: Alfabeta,2015)

Barnawi & M Arifin Manajemen sarana dan prasarana sekolah. (Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media,2012)

Bafadal Ibrahim,Manajemen perlengkapan sekolah teori dan aplikasihnya,(

Jakarta: PT Bumi Aksara,2003)

Fuad Nurhattati& Matin, Manajemen sarana dan prasarana pendidikan (Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada,2016

Georgen R. Terry,Principles of Management (Jakarta: PT bumi Aksara,2011)

Hamdan Dimyati, Model Pemimpin dan sistem pengambilan keputusan

(Bandung: Pustaka Setia, 2012)

Juliansyah Noor, penelitian ilmu manajemen (Jakarta: kencana Prenada Media

Group, 2013)

Martin, Manajemen sarana dan prasarana pendidikan (Jakarta, PT RajaGrafindo

Persada,2016)

Nanang Fattah, sistem penjamin mutu pendidikan (Bandung: PT. Remaja

Roadarkarya, 2013)

Ngalim Purwanto, Administrasi dan supervisi pendidikan (Bandung; PT. Remaja

Rosdakarya, 2013)

Nurtuah Tanjung, Tafsir Ayat-Ayat Al-Quran Tentang manajemen Sarana Dan

Prasara, Sabilaraspad. Vol.2

65

Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbaris Kompetensi (Jakarta: Gaung

Persada,2014)

Prastyawan,Manajemen sarana dan prasarana pendidikan. Jurnal Studi

Keislaman . Vol 6

Purwanto, M. Ngalim. 2006. Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Saiful Sagala, Administrasi Pendidikan Manajemen( Jakarta: Alfabeta, 2013)

Samsu, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan (Yogyakarta: Diandra

creative 2015)

Syaifudin, Efektifitas Kebijakan Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta,2008)

Sugiono, Metode penelitian kualitatif, kuntitatif, dan R&D. (Bandung:

alfabeta,2007)

Sulistyorini, Manajemen pendidikan islam ( Yogyakarta,Penerbit teras,2009)

Sudarwan, Suparno, Manajemen dan kepemimpinan Transformasional Kepala

sekolah (Jakarta: Rineka Cipta, 2009)

Wahyudin, Kepemimpinan Kepala Sekolah (Bandung: ALfabeta, 2012)

66

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

Judul Proposal Skripsi:

Manajemen Sarana dan Prasarana dalam menunjang kinerja Guru di SMP

Negeri 6 Batang Hari

A. Metode Observasi

1. Mengamati sarana dan prasaran yang ada di sekolah tersebut.

2. Mengamati perkembangan apa saya yang ada di sekolah tentang sarana

dan prasarananya.

B. Metode Dokumentasi

1. Sejarah Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batanh Hari.

2. Profil Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batang Hari.

3. Letak Geografis Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batang Hari.

4. Struktur Organisasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batang Hari.

5. Visi, Misi, Tujuan, Moto, Target si Sekolah Menengah Pertama Negeri

6 Batang Hari.

6. Kurikulum Struktur Organisasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 6

Batang Hari.

7. Daftar guru dan karyawan Sekolah Menengah Pertama Negeri 6

Batang Hari.

8. Fasilitas Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Batang Hari.

9. Inventaris, dan Sarana-Prasarana Sekolah Menengah Pertama Negari 6

Batang hari.

10. Tata tertib.

C. Metode Wawancara

PERTANYAAN YANG DIAJUKAN KEPADA KEPALAH SEKOLAH

1. Bagaimana status kepemilikan lahan sekolah ?

2. Apakah di sekolah ini sudah mempunyai ruangan khusus untuk

kepalah sekolah , guru, staf TU ?

3. Apakah fasilitas yang ada di sekolah ini sudah lengkap?

4. Apakah di sekolah ini memiliki tempat ibadah ?

5. Apakah di SMP negeri 6 Batang Hari tersedia sarana dan prasarana

untuk bermain atau berolaraga bagi siswa?

6. Apakah di SMP Negeri 6 Batang hari terdapat ruang organisasi dan

ekstrakulikuler?

7. Apa saja penghambat dalam Manajemen sarana dan prasarana di SMP

Negeri 6 Batang Hari?

67

8. Apa upaya yang dilakukan dalam permasalahan Manajemen sara dan

prasarana di SMP Negeri 6 Batang Hari?

PERTANYAAN YANG DIAJUKAN KEPADA TENAGA

PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

1. Bagaimana Manajemen Saranna dan Prasarana di SMP Negeri 6

Batang Hari?

2. Bagaiamana prosedur pemeliharaan sarana dan prasarana di SMP

Negeri 6 Batang Hari?

3. Apa saja faktor pendukung dalam Manajemen sarana dan prasarana di

SMP Negeri 6 Batang Hari?

4. Apa saja faktor penghambat dalam manajemen sarana dan prasana

prasarana di SMP Negeri 6 Batang Hari?

5. Apa upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam

manajemen sarana dan prasarana di SMP Negeri 6 Batang Hari?

6. Bagaimana proses pengadaan sarana dan prasarana di SMP Negeri 6

Batang Hari?

7. Bagaimana evaluasi ketersedian dan pengunaan sarana dan prasaran di

SMP Negeri 6 Batang Hari?

8. Bagaimana prosedur pemeliharaan sarana dan prasarana di Smp Negeri

6 Batang Hari?

PERTANYAAN YANG DIAJUHKAN KEPADA SISWA

1. Bagaimana pandangan anda tentang sarana dan prasara yang ada di

SMP Negeri 6 Batang Hari?

2. Bagaimana cara anda menmanfaatkan sarana dan prasarana yang ada

di SMP Negeri 6 Batang Hari?

68

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE)

Nama : Anggi Lia Anggraini

Temapt & Tanggal Lahir : Kampung Baru, 23 agustus 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Mahasiswi

Alamat : Muara Tembesi

Alamat Email : [email protected]

No kontak : 085341946197

Riwayat Pendidikan

1. SMA SMA Negeri 2 Batang Hari

2. SMP SMP Negeri 6 Batang Hari

3. SD SD Negeri 25/1 Kampung Baru

69

Gambar 4.2 befoto dengan kepala sekolah

70

71

Gambar.4.3 wawancara dengan waka sarana dan prasarana

Gambar 4.4 sarana dan prasarana SMP Negeri 6 Batang Hari

72

4.5 gambar ruang guru,kepala sekolah dan tu

73

74

75

s

4.7 gambar mushola