Aplikasi Test TOEFL Berbasis Web Pada RCEP Perguruan Tinggi Raharja
MANAJEMEN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI
-
Upload
putriwulansari340gmail -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of MANAJEMEN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI
[MANAJEMEN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI
DISUSUN OLEH :
Sri Wahyuni (13422091)
DOSEN PENGAMPUH : Nirmala, Dra.
IAIN RADEN FATAH PALEMBANG
FAKULTAS ADAB JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
TAHUN AJARAN 2014
0
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang
berada dalam suatu perguruan tinggi dan merupakan salah satu
unit organisasi yang menunjang perguruan tinggi dalam mencapai
tujuannya. Yang termasuk ke dalam pengertian perpustakaan
perguruan tinggi adalah perpustakaan yang tergabung dalam
lingkungan lembaga pendidikan tinggi baik perpustakaan
universitas, fakultas, jurusan, dan lembaga. Perpustakaan
perguruan tinggi mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah,
memelihara, melestarikan dan mendayagunakan informasi dalam
bentuk bahan pustaka, baik yang dihasilkan lembaga yang
bersangkutan (local content) maupun dari pihak luar.
Manajemen Strategik dimaksudkan untuk meluruskan
kapasitas internal organisasi dengan permintaan lingkungan
eksternal yang diperlukan untuk mengalokasikan sumber daya
manusia dan sumber daya agar menjadi bermakna. Proses
manajemen strategik pada dasarnya mengimplementasikan strategi
1
untuk mencapai tujuan organisasi (Rowe dkk, 1990:2 dan Wheelen
& Hunger, 1987:4).
Pengimplementasian strategi adalah kegiatan dalam
mengelola kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk
keberlangsungan kegiatan operasional yang memerlukan
ketrampilan pemimpin untuk memberi motivasi serta mensyaratkan
koordinasi diantara banyak orang dan merupakan aktivitas yang
bersifat administratif (Thompson & Strickland, 1987:19).
Pengimplementasian strategi memperhatikan aspek-aspek
kepemimpinan, struktur dan fungsi organisasi, kompetensi
khusus SDM, sumber daya organisasi, komitmen SDM dan budaya
organisasi (Thompson & Strickland, 1987:205-262).
MANAJEMEN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI
A. Pengertian Manajemen
Manajemen bersal dari bahasa Inggris yaitu management.
Dalam bahasa Indonesia manajemen mempunyai beberapa
pengertian, antara lain : a) pemimpin, b) pengurus, c)
ketatalaksanaan, d) pengelolaan, e) pengendalian, dan f)
pembinaan. Secara umum pengertian manajemen adalah
2
pengendalian dan pemanfatan semua faktor dan sumber daya, yang
menurut suatu perencanaan (planning) diperlukan untuk mencapai
atau menyelesaikan suatu tujuan kerja yang tertentu (Prajudi,
1982). Dan menurut KBBI terdapat dua pengertian tentang
manajemen.
Pertama, manajemen adalah suatu proses penggunaan sumber
daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Maksudnya adalah
bahwa di dalam organisasi, baik sebagai wadah yang sifatnya
statis, maupun sebagai kegiatan yang sifatnya dinamis. Di
dalamnya terdapat suatu proses penggunaan dan pemanfaatan
semua sumber daya yang dilakukan oleh manejer (pemimpin) yang
diarahkan untuk mencapai target atau sasaran yang telah
ditentukan. Kedua, manajemen adalah pejabat atau pimpinan yang
bertanggung jawab atas jalannya perusahaan. Jadi di sini
manajemen diartikan sebagai kewenangan, kemampuan dan
kesanggupan seseorang pemegang kekuasaan yang sah dan legal,
untuk menjalankan dan mengoperasikan organisasi. Orang-orang
tersebut memiliki tanggung jawab sepenuhnya, baik secara
formal maupun moral, sekaligus menjadi titik sentral perhatian
dan komando bagi semua staf dan bawahan. Semua tergantung
3
kepada pihak manajemen (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988).
Berdasarkan pengertian di atas, dalam manajemen terdapat :
a. Kegiatan pengendalian dan pemanfaatan, yang dilakukan oleh
orang atau orang-orang yang berkedudukan sebagai pemimpin.
b. Faktor-faktor, dan unsur-unsur yang bersifat mendukung,
menentukan, melengkapi atau yang mempengaruhi, yang bersifat
positif.
c. Sumber daya, bisa orang (SDM), barang, material, uang,
sarana dan prasarana, waktu, dan lain sebagainya, yang harus
diberdayakan dan dimanfaatkan secara maksimal untuk
kepentingan organisasi.
d. Perencanaan, yakni sesuatu yang berdemensi waktu kedepan
tentang segala sesuatu yang dibutuhkan, seperti alternatif
tenaga kerja dan lain sebagainya.
e. Tujuan tertentu, arah, target, sasaran yang akan diwujudkan
pada jangka waktu tertentu.
Definisi Manajemen menurut para pakar yang lain,
diantaranya :
1. Frederik Winslow Taylor,
4
Suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk menghadapi setiap
persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan dan
organisasi lain.
2. Goerge Terry,
Proses pelaksanaan pencapaian tujuan tertentu dengan
mempergunakan bantuan orang lain.
3. L.A. Appley,
Keahlian untuk menggerakkan orang melakukan suatu pekerjaan.
4. M.P. Follet,
Seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
5. James Stonner
Proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya lain yang ada dalam organisasi guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
6. Encyclopedia of Social Sciences,
Proses pelaksanaan pencapaian tujuan tertentu yang
diselenggarakan dengan pengawasan.
B. Pembentukan, Pembinaan, dan Pengembangan Perpustakaan
5
a. Pembentukan Perpustakaan
Perpustakaan perguruan tinggi dibentuk oleh instansi atau
lembaga tertentu, yang menjadi atasan atau induk organisasi
perpustakaan dalam rangka menunjang pencapaian visi dan misi
lembaga tersebut. Istilah perguruan tinggi, bukan berarti
bahwa perpustakaan tersebut harus selalu milik perguruan
tinggi negeri. Tetapi bisa saja bersifat swasta, seperti
perguruan tinggi swasta atau yayasan. Pembentukan perpustakaan
itu mesti sejalan dengan keberadaan lembaga induknya. Apalagi
perpustakaan yang dibentuk oleh lembaga swasta yang bersifat
business oriented sehingga perhitungan untung-rugi menjadi
pertimbangan utama.
Meskipun perpustakaan bersifat fasilitatif sosial umum
namun visi dan misinya tetap mendukung lembaga induknya, dan
perlu diingat bahwa perpustakaan tidak berdiri sendiri.
Pembentukan perpustakaan harus berdasarkan pertimbangan dan
alasan tertentu yang kuat.
Ada beberapa alasan atau pertimbangan dalam pembentuka
sebuah perpustakaan, yaitu :
1. Telah direncanakan dan diputuskan dalam bentuk surat
keputusan.
6
2. Merupakan satu keharusan, atau kelengkapan yang tak
terpisahkan.
3. Telah tersedia sumber dana untuk penyelenggaraannya
4. Telah menjadi kebutuhan yang mendesak
5. Telah memiliki koleksi yang cukup banyak namun belum ada
perpustakaannya.
6. Atas permintaan unit atau bidang atau divisi tertentu.
Ada 7 (tujuh) Unsur-unsur pokok yang diperlukan dalam
pelaksanaan pembentukan sebuah perpustakaan, yakni :
1. Surat keputusan pembentukan dan organisasi tata kerja,
2. Pembangunan gedung atau pengadaan ruangan,
3. Pembentukan koleksi bahan pustaka dasar/ pertama,
4. Pengadaan perlengkapan dan perabot,
5. Pengadaan metode/ teknik,
6. Pengadaan mata anggaran,
7. Pengangkatan kepala perpustakaan,
8. Pengisian pegawai atau staf yang diperlukan,
b. Pembinaan Perpustakaan
7
Pembinaan adalah usaha atau tindakan dan kegiatan yang
dilakukan secara berdaya guna untuk memperoleh hasil yang
lebih baik. Pembinaan perpustakaan adalah suatu kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus agar segala sesuatunya berjalan
pada jalur dan rel yang benar sehingga dapat mengikuti
perkembangan yang terjadi di sekitarnya. Ada 10 macam
pembinaan yang harus dilakukan pada sebuah perpustakaan
khususnya perpustakaan perguruan tinggi, yaitu :
1. Status dan organisasi
2. Ketenagaan
3. Gedung, sarana dan prasarana
4. Koleksi
5. Layanan
6. Anggaran
7. Publikasi dan promosi
8. Mitra kerja dan jaringan
9. Penelitian dan pengembangan
10. Minat baca.
c. Pengembangan Perpustakaan
Sektor-sektor atau bidang-bidang yang perlu dikembangkan dalam
sebuah perpustakaan antara lain, adalah :
8
1. Pengembangan koleksi
2. Pengembangan sumber daya manusia
3. Pengembangan masyarakat pemakai
4. Pengembangan sistem layanan
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, pengertian
perpustakaan mengalami perkembangan. Perpustakaan diidentikkan
dengan ruangan, koleksi, penyimpanan dan pemanfaatan. Lasa Hs
(1998) menyatakan bahwa perpustakaan merupakan system
informasi yang di dalamnya terdapat aktivitas pengumpulan,
pengolahan, pengawetan, pelestarian, dan penyajian serta
penyebaran informasi. Informasi meliputi produk intelektual
dan artistic manusia. Dalam melaksanakan aktivitas tersebut
diperlukan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan
formal atau nonformal di bidang perpustakaan, dokumentasi dan
informasi.
Perpustakaan dititikberatkan pada sistem, sumber daya
manusia, koleksi, tempat, dan seperangkat system yang
mengaturnya. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa
perpustakaan sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang ilmu
pengetahuan dan informasi yang selalu berkembang seirama
dengan perkembangan pemikiran dan kultur masyarakatnya.
9
d. Peran Perpustakaan
Kebutuhan terhadap perpustakaan merupakan suatu keharusan
bagi dosen dan mahasiswa untuk menyelenggarakan pembelajaran
yang efisien. Hal ini semakin penting dengan terjadinya
transformasi pembelajaran dari metode konvensional ke
pembelajaran yang menekankan pada belajar mandiri.
Transformasi metode pembelajaran tersebut menyebabkan
kebutuhan yang lebih besar terhadap pelayanan perpustakaan.
Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut, perpustakaan harus
mampu menerjemahkan kebutuhan perubahan tersebut ke dalam
kenyataaan operasional.
Perpustakaan harus mampu menambahkan beberapa dimensi
lebih lanjut dalam upaya menyediakan fasilitas untuk
pembelajaran dalam rangka memenuhi kebutuhan mahasiswa. Untuk
itu, perpustakaan harus diperkuat sehingga memiliki kapasitas
yang memadai untuk mampu memberdayakan sivitas akademika
melalui pelayanan yang disediakannya. Berbagai aspek
penyelenggaraan perpustakaan perlu mendapat perhatian untuk
melihat sejauhmana perpustakaan telah dijalankan secara
proporsional sebagai bagian dari peyelenggaraan keseluruhan
fungsi perguruan tinggi.
10
e. Organisasi dan Manajemen
Perpustakaan di dalam perguruan tinggi pada umumnya
merupakan satu sistem terintegrasi. Selain perpustakaan induk
bisa terdapat perpustakaan tingkat fakultas atau bahkan pada
tingkat departemen atau unit kerja lainnya. Tetapi dengan alas
an efisiensi semuanya berada dalam satu organisasi.
Perpustakaan fakultas atau departemen biasanya menjadi cabang
dari perpustakaan induk. Dengan dukungan infrastruktur
jaringan kampus dan perangkat lunak aplikasi perpustakaan
terintegrasi, manajemen dan operacional perpustakaan dapat
dilakukan dengan lebih mudah dan efisien.
Penyelenggaraan perpustakaan sebagai suatu organisasi
harus dilakukan secara mandiri dengan pengertian seluruh
sumberdaya perpustakaan dikelola secara internal termasuk
manajemen keuangannya. Oleh karena itu, organisasi
perpustakaan harus terdiri dari sejumlah bagian. Organisasi
tersebut dapat terdiri dari pimpinan, tata usaha, pengadaan,
pengatalogan, pelayanan pengguna, manajemen koleksi, dan
perpustakaan cabang. Setiap bagian dapat terdiri dari sejumlah
tim yang beranggotakan tiga hingga enam orang sesuai
11
kebutuhan. Jika organisasi perpustakaan digabungkan dengan
pelayanan sistem informasi, seperti yang dilakukan pada
beberapa PT belakangan ini, maka pelayanan sistem informasi
menjadi satu bidang tersendiri selain perpustakaan.
Dalam organisasi yang sering disebut information services
biasanya terdapat dua wakil kepala yang bertangung-jawab untuk
masing-masing bidang. Penyatuan kedua organisasi yang
sebelumnya terpisah ini dilakukan dengan alasan efisiensi dan
kemudahan koordinasi. Perkembangan pesat sumberdaya elektronik
dan ketergantungan perpustakaan yang semakin tinggi terhadap
sistem jaringan merupakan salah satu alasan penyatuannya.
C. Prinsip-Prinsip Organisasi Perpustakaan
Prinsip dari organisasi adalah suatu pangkal tolak atas
terjadinya atau terciptanya suatu tata hubungan. Prinsip itu
mempunyai dua segi, yaitu 1) prinsip merupakan pangkal tolak
pikiran untuk memahami suatu tata hubungan, dan 2) prinsip
merupakan suatu jalan atau sarana untuk menciptakan sesuatu
tata hubungan atau kondisi yang kita kehendaki. Prinsip
organisasi merupakan pegangan dan pedoman bagi para pemimpin
12
organisasi agar dapat bergerak sebagai suatu kesatuan
(Prajudi, 1982).
Ada beberapa prinsip organisasi perpustakaan, diantaranya
:
1. Organisasi perpustakaan harus mempunyai tujuan
2. Harus ada pembagian kerja dan penugasan yang homogeny.
3. Setiap pelimpahan kekuasaan/ tanggung jawab dan tugas
harus dilakukan dengan tepat dan jelas.
4. Harus memiliki prinsip kesatuan komando.
5. Prinsip komunikasi
6. Harus ada pengecekan terhadap pelaksanaan perintah-
perintah atasan.
7. Prinsip kontuinitas.
8. Memiliki prinsip saling asuh, asah dan asih antara unit
lini dan staf.
9. Prinsip koordinasi
D. Fungsi Manajemen Perpustakaan
Fungsi adalah apa atau sesuatu yang harus dijalankan guna
memenuhi maksud atau mencapai tujuan. Fungsi-fungsi manajemen
untuk diterapkan di perpustakaan menyesuaikannya dengan
13
tingkat atau level manajemen, yang dibedakan menjadi tiga
tingkat, yaitu :
1) manajemen tingkat puncak (top),
2) manajemen tingkat koordinator (eksekutif manager), dan
3) manajemen tingkat operasional.
Untuk tingkat manejer puncak maka fungsi-fungsi manajemen
meliputi :
1. Peramalan/ perkiraan (forcasting)
2. Perumusan dan penentuan tujuan (main setting objectives)
3. Perencanaan strategi dan kebijakan (strategy and policy
planning)
4. Penentuan dan pengaturan staf (staffing)
5. Penganggaran (budgeting)
6. Penghitungan (renumeration)
7. Audit (auditing)
8. Pelaporan (reporting)
Sementara, untuk tingkat koordinator eksekutif (eksekutif
manager) terdapat fungsi-fungsi sebagai berikut :
1. Pengarahan (directing)
2. Pengembangan eksekutif (executive development)
3. Supervisi (supervising)
14
4. Koordinasi (koordinating)
5. Pendisiplinan (disciplining)
Sedangkan, fungsi-fungsi untuk tingkat operasional
seorang manajer langsung memimpin dan bertanggung jawab atas
sesuatu operasional yang dijalankan oleh suatu unit organisasi
operasional. Menurut George R. Terry, fungsi-fungsi manajemen
untuk tingkat operatif manajemen dapat dibatasi dan dirumuskan
sebagai berikut :
1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian (organising)
3. Penggerakan (actuating), dan
4. Pengawasan (controlling)
Komponen manajemen perpustakaan
a. Pengorganisasian Perpustakaan
Pengorganisasian perpustakaan dijalankan dalam tiga
tahap, yakni :
1. Penstrukturan atau penentuan struktur kerja sama sebagai
hasil analisis pembagian kerja
2. Pemilihan dan penetapan staf, yakni orang-orang yang tepat
pada tempat yang ditentukan
15
3. Fungsionalisasi, yakni penentuan tugas dan fungsi untuk
b. Keuangan
Perpustakaan PT harus memiliki sumber pendanaan yang
tetap dengan pengelolaan sendiri oleh perpustakaan. Seperti
disebutkan di atas, besarnya anggaran belanja perpustakaan
berkisar lima persen dari total belanja operasional PT
induknya. Anggaran belanja ini diperoleh dari lembaga induknya
yang berasal dari berbagai sumber pendanaan. Beberapa
perpustakaan dewasa ini membebankan anggaran perpustakaan
langsung kepada mahasiswa dalam bentuk fee yang langsung dikutip
oleh PT pada saat diterima menjadi mahasiswa baru.
Perpustakaan biasanya tidak diperkenankan mengenakan tarif
langsung kecuali untuk pelayanan ekstra seperti penggunaan
printer atau fotokopi.
Alokasi anggaran perpustakaan dapat menggunakan pola
50:25:25 persen masing-masing untuk koleksi, staf, dan
peralatan/operasional. Setiap rupiah yang dibelanjakan oleh
perpustakaan harus disertai dengan pertanggung-jawaban yang
tinggi. Isu akuntabilitas semakin penting karena bagian
terbesar dari belanja perpustakaan adalah bersumber dari
masyarakat. Alokasi anggaran belanja sebaiknya didasarkan pada
16
kepentingan kelompok pengguna yaitu jurusan atau program studi
atau mata kuliah. Dengan demikian diharapkan jurusan akan
lebih aktif dalam memberikan masukan untuk pengadaan bahan
pustaka sehingga hasilnya benar-benar berpengaruh besar
terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di masing-masing
jurusan.
Anggaran belanja yang dihabiskan perpustakaan untuk
pengadaan buku dibagi dengan jumlah buku yang dipinjam dalam
satu tahun, akan menunjukkan biaya
peminjaman satu buah buku. Demikian juga halnya dengan
penggunaan jurnal elektronik. Biaya berlangganan setahun
dibagikan dengan jumlah artikel yang didownload (hardcopy atau
softcopy), akan diperoleh harga satuan artikel. Suatu
perhitungan sederhana menunjukkan bahwa fee yang dibayarkan oleh
mahasiswa pemanfaatannya lebih efisien dibandingkan dengan
jika dibelanjakan sendiri oleh mahasiswa.
c. Pengembangan Koleksi
Pengembangan koleksi adalah prioritas utama dalam suatu
perpustakaan. Pemilihan koleksi merupakan kunci pengembangan
koleksi. Kerjasama yang baik antara dosen dan pustakawan
17
adalah suatu hal yang sangat menentukan dalam pemilihan
koleksi. Untuk itu pola komunikasi yang efisien dan efektif
perlu dikembangkan sehingga pertukaran informasi antara kedua
belah pihak dapat berlangsung secara berkelanjutan. Dalam
praktek pengadaan, seleksi buku asing lebih ketat dibandingkan
seleksi buku dalam negeri.
Pengadaan buku impor karena harganya yang tergolong mahal
untuk ukuran Indonesia, sebaiknya dilakukan setelah diperoleh
rekomendasi dari dosen atau program studi. Untuk penambahan
eksemplar dan pemutakhiran edisi serta bahan referens kiranya
rekomendasi pustakawan sudah cukup. Untuk buku dalam negeri
karena jumlah judul yang terbatas, yang diperkirakan tidak
lebih dari 1.000 judul setiap tahun untuk tingkat PT, seleksi
cukup dilakukan oleh pustakawan. Bahkan perpustakaan dapat
langsung membeli semua judul tersebut tanpa melakukan seleksi
normal yang membutuhkan banyak waktu dan energi.
Untuk langganan paket jurnal elektronik, jenis database
yang akan dilanggan dapat didiskusikan bersama jurusan atau
fakultas. Dalam berlangganan jurnal ini, salah satu hal
penting yang harus diperhitungkan adalah kapasitas bandwidth
internet dan access point yang harus disediakan. Langganan jurnal
18
online yang tidak didukung dengan kapasitas bandwidth dan access
point yang memadai bisa menimbulkan ketidak-efisienan penggunaan
anggaran perpustakaan. Berdasarkan pengalaman biaya yang
diperlukan untuk melanggan jurnal dan biaya berlangganan
bandwidth sama besarnya setiap tahun.
d. Organisasi Koleksi
Pengorganisasian koleksi yang baik akan meberikan
kemudahan kepada pengguna dan staf perpustakaan. Selanjutnya
hal ini akan menarik minat yang lebih besar untuk menggunakan
koleksi perpustakaan. Pengorganisasian dimaksud tidak hanya
berdasarkan sistem klasifikasi tetapi juga pengelompokan bahan
pustaka ke dalam koleksi tertentu, seperti koleksi deposit,
pinjam singkat (reserved), multimedia, koleksi cabang dan
sebagainya. Dalam suatu sistem perpustakaan perguruan tinggi
yang kompleks, peran manajemen koleksi sangat penting,
termasuk untuk mengontrol perpindahan koleksi dari statu
lokasi ke lokasi lain, termasuk pengubahan kode lokasi pada
cantuman database katalog ketika terjadi pemindahan.
Penataan perpustakaan dewasa ini menyatukan rak buku,
terminal komputer dan meja baca, sehingga semua jenis
19
sumberdaya informasi dapat diperoleh dalam radius yang tidak
terlalu berjauhan. Dukungan penyediaan jaringan tanpa kabel
(WiFi) untuk penggunaan komputer bergerak pribadi juga
seharusnya dapat menjangkau seluruh sisi ruang gedung
perpustakaan. Penyediaan outlet listrik yang dapat dijangkau
dari semua meja baca juga sangat mendukung proses pembelajaran
di perpustakaan.
Selain itu, karya sivitas akademika seharusnya
dipublikasikan kepada masyarakat luas melalui situs web dan
sebaliknya akademisi memperoleh umpan balik untuk meningkatkan
kualitas dan mengembangkan secara terus menerus bidang yang
mereka tekuni. Tugas seperti itu, dengan dukungan teknologi
saat ini dapat dengan lebih mudah dilakukan. Publikasi
elektronik terbukti lebih efisien dan efektif dibandingkan
dengan publikasi cetak.
e. Akomodasi
Tata ruang yang ditata dengan baik akan memberikan
kemudahan kepada pengguna dan staf perpustakaan. Hal ini juga
akan memudahkan pengawasan terhadap koleksi perpustakaan.
Tanda-tanda penunjuk (sign systems) mulai dari petunjuk utama
20
hingga petunjuk rinci suatu rak buku, turut memegang peranan
penting dalam memberikan pelayanan yang baik kepada pengguna.
Penyediaan sejumlah ruang diskusi untuk mendukung proses
pembelajaran juga perlu dilakukan.
Pengembangan ruang baca dengan dinding terbuka yang dekat
dengan taman juga semakin diminati oleh mahasiswa untuk
menghilangkan kejenuhan dalam ruang tertutup. Kita harus
memanfaatkan iklim tropis di negara kita yang memungkinkan
fasilitas tersebut disediakan. Fasilitas seperti itu dapat
digunakan oleh mahasiswa untuk belajar dan diskusi kelompok
kecil yang tidak memerlukan bahan pustaka cetak, cukup dengan
kursi, meja dan fasilitas WiFi.
f. Ketenagaan
Transfer informasi yang efektif sangat tergantung pada
kualitas staf perpustakaan. Karena kompleksnya perpustakaan
perguruan tinggi diperlukan untuk menunjuk staf profesional
dengan kualifikasi tertentu yang akan bertanggung jawab atas
berbagai jenis pelayanan perpustakaan. Peningkatan karir dan
kesejahteraan staf yang sepadan dengan produktivitas kerja
21
yang mereka hasilkan perlu diupayakan secara seimbang. Suatu
lingkungan kerja yang nyaman bagi staf juga perlu dikembangkan
untuk meningkatkan rasa bangga dan percaya diri mereka dalam
melayani pengguna perpustakaan.
g. Pelayanan Teknis
Berfungsinya pelayanan teknis, sebagai dapur
perpustakaan, dengan baik pada akhirnya akan menyajikan
pelayanan pengguna yang berkualitas baik. Kelancaran sirkulasi
bahan pustaka dan kemudahan mendapatkan informasi yang
diinginkan banyak tergantung pada kegiatan pengadaan bahan
pustaka, pengatalogan dan pemeliharaan yang dilakukan di
bidang pelayanan teknis.
Pengatalogan bahan pustaka harus berjalan secara teratur,
sehingga setiap minggu sejumlah tertentu buku baru dapat
dipamerkan secara teratur selama seminggu. Jika jumlah
perolehan buku misalnya mencapai lebih dari 10.000 eksemplar
setahun, maka setiap minggu akan dipamerkan sekitar 200
eksemplar buku baru. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi
pengguna yang mendorong mereka untuk datang setiap minggu.
22
h. Pelayanan Pengguna
Salah satu hal yang terpenting dalam pelayanan
perpustakaan adalah menekan sekecil mungkin ketidak-nyamanan
pengguna dalam menggunakan koleksi perpustakaan. Peningkatan
mutu pelayanan menjadi upaya yang seharusnya dilakukan secara
berkelanjutan. Pelayanan pengguna yang menerapkan filosofi
“mahasiswa yang utama” atau student first dapat mengubah sikap staf
terhadap pengguna dan sebaliknya citra (image) terhadap staf
akan semakin baik. Mahasiswa dalam hidupnya seharusnya
merasakan bahwa banyak orang di
sekitarnya yang peduli terhadap keberhasilan mereka.
Perpustakaan dapat memainkan peran yang besar dalam hal ini,
dan menjadikannya sebagai suatu tantangan terhadap citra
tradisional perpustakaan akademik. Mahasiswa adalah donor
potensial terbesar dalam sejarah perguruan tinggi kita.
Semua pendanaan yang diperoleh didasarkan kepada jumlah
dan kebutuhan mereka,
bahkan di perguruan tinggi swasta mungkin seratus persen
anggaran belanjanya berasal dari mahasiswa. Di beberapa
perguruan tinggi, hampir seluruh anggaran belanja operasional
perpustakaan diperoleh langsung dari kontribusi mahasiswa.
23
Kita juga tahu bahwa mahasiswa program pascasarjana, ekstensi,
dan diploma menanggung seluruh biaya operasional pendidikan
mereka dan bahkan memberikan subsidi silang pada program lain.
Oleh karena itu sudah sewajarnya kita lebih peduli terhadap
mahasiswa yang juga adalah sebagai pelanggan utama (primary
customer) perpustakaan. Berfokus pada mahasiswa berarti
melayani mahasiswa dengan respek dan bermartabat.
E. Unsur-Unsur Manajemen Perpustakaan
Unsur manajemen itu terdiri dari enam hal yang biasa disebut
enam , yaitu :
1. Manusia (man)
2. Uang (money)
3. Mesin penunjang (mechines)
4. Barang inventaris atau material (materials)
5. Sistem prosedur, dan mekanisme kerja (methods)
6. Tempat berlangsungnya transaksi informasi masyarakat pemakai
atau pelanggan yang disebut pasar (market)
F. Kegiatan yang Dilakukan Perpustakaan
24
Kegiatan yang selalu dilakukan oleh sebuah perpustakaan
sangat bervariasi. Variasi kegiatan yang dilakukan tersebut
tergantung kepada jenis perpustakaan dan ruang lingkup
organisasinya. Sebuah perpustakaan yang besar dapat membagi
tugas dan pekerjaan kepada berbagai bidang, bagian, subbagian,
devisi, urusan, seksi, sub seksi dan lain sebagainya.
Sementara perpustakaan yang relatif cukup kecil dapat
menyederhanakan pembagian ke dalam orang dan jabatan yang
terbatas pula.
Ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh sebuah
perpustakaan, yaitu :
1. Pengadaan koleksi bahan pustaka
2. Pengolahan dan perawatan bahan pustaka
3. Layanan perpustakaan
4. Administrasi perpustakaan
5. Sosialisasi, promosi perpustakaan
6. Pelaporan perpustakaan.
Dengan adanya enam kegiatan yang telah disampaikan di
atas, semoga pengelolaan perpustakaan perguruan tinggi yang
dilaksanakan secara sederhana dapat berjalan dengan baik,
efektif dan efisien.
25
PENUTUP
Perpustakaan perguruan tinggi harus mengorganisasikan
sumberdaya dan merancang pelayanan dan ruang yang mampu
memenuhi dan mengantisipasi kebutuhan baru masyarakat akademik
dalam hal pembelajaran. Sejumlah besar peran dapat dilakukan
oleh perpustakaan sebagai perluasan peran yang telah dilakukan
selama ini. Usaha kita, pilihan kita, dan visi kita sangat
menentukan bagi keberhasilan pembelajaran yang diselenggarakan
oleh perguruan tinggi.
Upaya meningkatkan layanan perpustakaan kepada pengguna
perpustakaan dengan mengembangkan otomasi dan mekanisasi
menuju perpustakaan digital ditilik dari prespektif anggaran,
prespektif kepuasan pengguna, prespektif proses kegiatan
internal, prespektif pertumbuhan dan pembelajaran, ditentukan
oleh kepemimpinan, struktur organisasi, kompetensi khusus
sumber daya manusia, daya dukung sumber daya perpustakaan,
komitmen sumber daya manusia dan budaya organisasi. "
26
DAFTAR PUSTAKA
Bafadal, Ibrahim. 2001. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta :Bumi Aksara.
Indonesia Depdiknas. 2005. Perpustakaan Perguruan Tinggi ; BukuPedoman Ed. 3. Jakarta : Depdiknas.
Indonesia, PPBI. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :Balai Pustaka.
Prajudi, Atmosudirdjo. 1982. Administrasi dan Manajemen Umum.Jakarta : Ghalia Indonesia.
Sutarno. 2006. Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : Sagung Seto.
Sulistyo-Basuki. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta :Gramedia Pustaka Utama.
Soeatminah. 1992. Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan.Yogyakarta : Kanisius.
Saleh, Abdul Rahman. 1995. Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi.Jakarta : UT Press.
Terry, R. George. 1960. The Principles of Management . New York :McGraw Hill.
28