MAKALAH seminar Malaria

69
MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.Y DENGAN MALARIA Di RUANG SHAFA WANITA RUMAH SAKIT ISLAM SITI RAHMAH PADANG, 17 JANUARI – 19 FEBRUARI 2011 Oleh: Kelompok 1 : 1. Desi Aryanti 2. Filcha Novirman 3. Fredy Ricardo 4. Vivi Aswirani M.nur 5. Yani Marlaiah 6. Zaituni Ilmi

Transcript of MAKALAH seminar Malaria

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.Y DENGAN MALARIADi RUANG SHAFA WANITA RUMAH SAKIT ISLAM SITI RAHMAH PADANG, 17

JANUARI – 19 FEBRUARI 2011

Oleh:

Kelompok 1 :

1. Desi Aryanti2. Filcha Novirman3. Fredy Ricardo4. Vivi Aswirani M.nur5. Yani Marlaiah6. Zaituni Ilmi

PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATANSTIKes DHARMA LANDBOUW

PADANG2011

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-NYA sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah dengan judul Asuhan Keperawatan pada Ny. Y

dengan penyakit Malaria. Makalah ini merupakan salah satu tugas

mata kuliah keperawatan Dewasa.

Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih

kepada ibuk Ns. Dian Sari S.kep. Hj Nellita Rasyid S. Kp, M.Pd

dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah

ini. Di samping itu, kami juga menyadari bahwa makalah ini jauh

dari kesempurnaan.oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk kesempurnaan

makalah ini.

Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua

mahasiswa STIKes Dharma Landbouw dan terutama bagi mahasiswa

keperawatan.

Padang, Januari 2011

Kelompok I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Menurut Sudoyo. W. Aru. (1999) Malaria adalah infeksi

parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang menyerang

eritrosit dan di tandai dengan ditemukannya bentuk aseksual

di dalam darah. Sedangkan menurut WHO (1981), malaria

merupakan penyakit yang dapat bersifat cepat maupun lama

prosesnya. Malaria disebabkan oleh parasit malaria (protozoa

genus plasmodium) bentuk aseksual yang masuk kedalam tubuh

manusia di tularkan oleh nyamuk malaria (anopheles) betina

ditandai dengan demam, muka nampak pucat dan pembesaran

organ tubuh manusia. Agen penyebab penyakit malaria adalah

nyamuk anopheles betina. Parasit malaria pada manusia yang

menyebabkan malaria adalah Plasmodium falciparum, Plasmodium

vivax, Plasmodium ovale dan Plasmodium malariae.

Setelah manusia digigit oleh nyamuk anopheles betina

tersebut, maka akan timbul tanda dan gejala seperti demam

menggigil, kejang-kejang, anemia, nafas sesak, gangguan

kesadaran dan hilangnya nafsu makan. Setelah tanda dan

gejala muncul jika tidak segera diobati akan menyebabkan

akibat lanjut (komplikasi ). Adapun komplikasi dari penyakit

malaria adalah anemia berat, malaria selebral (koma), gagal

ginjal akut, edema paru, kelainan hati dan hipoglikemia.

( Mansjoer, Arif. 1999)

Akibat lanjut di atas dapat mamperburuk insiden dari

penyakit malaria. Dengan munculnya program pengendalian yang

di dasarkan pada penggunaan residu insektisida, penyebaran

penyakit malaria dapat diatasi dengan cepat. Sejak tahun

1950, malaria telah berhasil di basmi di hampir seluruh

benua Eropa dan di daerah seperti Amerika tengah dan Amerika

selatan. Namun penyakit ini masih menjadi masalah besar di

beberapa bagian benua Afrika dan Asia tenggara. Sekitar 100

juta kasus penyakit malaria terjadi setiap tahunnya dan

sekitar 1 persen diantaranya fatal. Seperti kebanyakan

penyakit tropis lainnya, malaria merupakan penyebab utama

kematian negara berkembang. Pertumbuhan penduduk yang cepat,

migrasi, sanitasi yang buruk, serta daerah yang terlalu

padat, membantu memudahkan penyebaran penyakit tersebut.

Pembukaan lahan-lahan baru serta perpindahan penduduk dari

desa ke kota (urbanisasi) telah memungkinkan kontak antara

nyamuk dengan manusia yang bermukim di daerah tersebut.

Menurut Lukman (2009), dari 576 Kabupaten di Indonesia, 424

Kabupaten ditetapkan sebagai daerah endemis malaria.

Sedangkan penyakit malaria di Indonesia semakin tinggi sejak

tahun 2006 silam dengan jumlah kasus yang di temukan sekitar

2 juta kasus malaria klinis, dan pada tahun 2007 lebih

kurang terdapat 1.774.845 penderita klinis di Indonesia.

(www.infeksi.com)

Data yang di dapat dari Rumah Sakit Islam SITI RAHMAH

PADANG khususnya di Ruang Shafa Marwa dari bulan Oktober

2010 sampai bulan Januari 2011 terdapat 36 orang pasien

dengan penyakit malaria. Berdasarkan data tersebut, kelompok

tertarik untuk membahas pada seminar ini tentang bagaimana

Asuhan Keperawatan pada pasien dengan penyakit Malaria.

1.2 Tujuan

1.2.1Tujuan Umum

Setelah dilakukan presentasi makalah ini

diharapkan mahasiswa mampu memahami tentang teori

malaria serta mampu melakukan asuhan keperawatan pada

pasien dengan malaria.

1.2.2Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu memahami tentang konsep dasar

malaria meliputi; defenisi, etiologi, patofisiologi,

manifestasi klinis, komplikasi, penatalaksanaan

medis, penatalaksanaan keperawatan dan pemeriksaan

laboratorium.

b. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada penderita

malaria

c. Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada

penderita malaria

d. Mahasiswa mampu menetapkan intervensi keperawatan

pada pasien malaria

e. Mahasiswa mampu melakukan implementasi keperawatan

dan mengevaluasi asuhan keperawatan yang telah

dilkukan pada pasien malaria.

1.3 Manfaat

1.3.1Bagi rumah sakit

Dapat membantu meningkatkan pengetahuan perawat

di RSI SITI RAHMAH PADANG dalam memberikan asuhan

keperawatan pada pasien dengan penyakit malaria

sehingga di harapkan dapat mengurangi angka kasus

malaria.

1.3.2Bagi STIKes DHARMA LANDBOUW PADANG

Dapat dijadikan sebagai bahan bacaan di

perpustakan STIKes Dharma Landbouw Padang, bagi

mahasiswa Prodi D3 Kebidanan, D3 PIKES, dan S1

Keperawatan sehingga menambah pengetahuan dan wawasan

mahasiswa.

1.3.3Bagi mahasiswa

Untuk menambah wawasan dan mengaplikasikan ilmu

pengetahuan di lapangan tentang penyakit malaria dan

mampu melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan

penyakit malaria.

1.4 Ruang lingkup

Dalam makalah ini kelompok membahas konsep dasar

penyakit (defenisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi

klinis, komplikasi, pentalaksaan medis, penatalaksanaan

keperawatan dan pemeriksaan laboratorium) dan asuhan

keperawatan pada pasien dengan penyakit malaria (pengkajian,

analisa data, diagnosa keperawatan yang muncul, rencana

asuhan keperawatan, implementasi serta evaluasi

keperawatan).

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Defenisi

Menurut Arif Mansjoer (1999) malaria adalah penyakit yang

dapat bersifat akut maupun kronik, di sebabkan oleh

protozoagenus plasmodium. Sedangkan menurut Sudoyo W. Aru

(1999) malaria adalah infeksi parasit yang di sebabkan oleh

plasmodium yang menyerang eritrosit dan di tandai dengan di

temukannya bentuk aseksual di dalam darah.

2.2. Anatomi

Hepar

Limpa

2.2.1 Limfa

Limfa merupakan organ limfoid terbesar dan terletak

di bagian depan dan dekat punggung rongga perut di antara

diafragma dan lambung. Secara anatomis, tepi limfa yang

normal berbentuk pipih.

Fungsi limfa yaitu mengakumulasi limfosit dan

makrofaga, degradasi eritrosis, tempat cadangan darah dan

sebagai organ pertahanan terhadap infeksi. Partikel asing

yang masuk ke dalam darah.

Limpa di bungkus oleh kapsula. Yang terdiri dari atas

2 lapisan yaitu: satu lapisan jaringan penyokong yang

tebal dan satu lapisan otot halus. Perpanjangan kapsula ke

dalam parenkim limpa disebut trabekula. Trabekula

mengandung arteri, vena, saraf, dan pembuluh limfe.

Parenkim limpa disebut pulpa yang terdiri atas pulpa merah

dan pulpa putih. Pulpa merah berwarna merah gelap pada

potong limpa segar. Pulpa merah terdiri atas sinusoid

limpa. Pulpa putih tersebar dalam pulpa merah, berbentuk

oval dan bewarna putih. Pulpa putih terdiri atas

pariarteriolar lymphoid sheats (PALS), folikel limfoid dan

zona marginal. Folikal limfoid umumnya tersusun atas sel

limfosit B, makrofag, dan sel debri.

(http://id.wikipedia.org/wiki/limpa)

2.2.2 Hepar

Hepar merupakan kelenjar terbesar pada tubuh yang

berbentuk baji yang dibungkus oleh jaringan ikat

(Glisson’s Capsule), beratnya 1500 gram (1200-1600 gram

dan menerima darah 1500 ml permenit), serta mempunyai

fungsi yang sangat banyak. Fungsi hepar terutama dapat

dibagi menjadi tiga diantara lain dapat memproduksi dan

sekresi empedu, berperan dalam metabolisme karbohidrat,

lemak, protein, serta berperan dalam filtrasi darah,

mengeliminasi bakteri dan benda asing yang masuk peredaran

darah dari saluran pencernaan. Hepar merupakan satu-

satunya organ yang bisa meregenerasi sendiri, jika salah

satu bagian diangkat maka sisanya dapat tumbuh kembali ke

besar dan bentuk semula.

Hepar mempunyai dua facies (permukaan) yaitu:

1. Facies diaphragmatika

2. Facies visceralis (inferior)

2.3. Penyebab/ Etiologi

Penyebab malaria adalah plasmodium, selain

menginfeksikan manusia juga menginfeksikan binatang,

plasmodium di bawa oleh nyamuk anopheles betina.

Jenis plasmodium:

a. Plasmodium vivax yaitu plasmodium yang menyebabkan malaria

benigna/tertiana dan Plasmodium ini banyak tersebar di India

dan Amerika Selatan (di negara lain juga ditemukan tetapi

tidak banyak). Masa inkubasinya (masa dari penggigitan di

tubuh manusia hingga menimbulkan penyakit) adalah sekitar

8-13 hari. Infeksi parasit ini bisa sampai ke bagian limpa.

Parasit tipe ini bisa bersembunyi dari dalam hati dan

kembali lagi setelah kondisi memungkinkan.

b. Plasmodium falciparum yaitu plasmodium yang menyebabkan

malaria tropica dan Plasmodium yang paling banyak mengancam

kehidupan. Hal ini karena parasit ini sering kebal terhadap

berbagai macam obat dan antibiotik. Masa inkubasinya adalah

selama 5-12 hari.

c. Plasmodium malariae yaitu plasmodium yang menyebabkan

malaria quartana dan Plasmodium yang banyak terdapat di

mana-mana. Masa inkubasinya 2-4 minggu. Jika tidak diobati,

infeksi bisa bertahan dalam waktu tahunan.

d. Plasmodium ovale yaitu Plasmodium yang jarang dan hanya

ditemukan di Afrika. Masa inkubasinya adalah selama 8-17

hari. Parasit tipe ini juga bisa bersembunyi di dalam hati

dan kembali saat kondisi memungkinkan.

(Mansjoer, 1999; 409)

2.4. Manifestasi klinis

Adapun tanda dan gejala dari penyakit malaria adalah:

a. Demam

Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium, yaitu;

Menggigil (15 menit- 1 jam )

Pucat demam (2-6 jam)

Berkeringat (2-4 jam)

b. Kejang-kejang

Pasien/penderita malaria akan mengalami kejang karena suhu

yang tinggi (40-41 C)

c. Anemia

Pengrusakan eritrosit oleh parasit, hambatan eritropelesis

sementara penghambatan pengeluaran retikolosis dan pengaruh

sitoksin. Menyebabkan suplai darah berkurang.

d. Nafas sesak

Pada penderita malaria, adanya nyeri dada menyebabkan nafas

penderita menjadi sesak.

e. Gangguan kesadaran

Keadaan yang mencerminkan pengintegrasian impuls aferen dan

impuls eferen.

f. Hilangnya nafsu makan

Gejala malaria berdasarkan jenis malaria:

1. Gejala malaria vivax(M.benigna/tertiana)

Demam ringan

Keringan dingin dan menggigil

Masa inkubasi 12-1 hari

Limfa akan terasa pada minggu ke dua

Oedema tungkai

Terjadinya relaps

2. Gejala malaria falcifarum (M.tropica)

Demam tinggi

Anemia

Suhu tubuh naik bertahap

Inkubasi 9-14 hari

Nyeri tungkai

Lesu

3. Gejala malaria malariae (M.quartana)

Serangan menyerupai malaria vivax

Oedema

Selang waktu setiap 72 jam

Masa inkubasi 18-40 hari

4. Gejala malaria ovale

Masa inkubasi 11-16 hari

Pucat

(Sudoyo. 1999: 1733)

2.5. WOC (Terlampir)

2.6. Penatalaksanaan Medis

Tujuan pengobatan adalah penyebuhan penderita, mencegah

kematian, mencegah komplikasi dan relaps.

Pemberian obat;

Obat yang ideal, obat yang memenuhi syarat:

Membunuh semua parasit dan stadium

Mudah cara pemberiannya

Harga murah dan terjangkau

Efek samping sedikit

Ada beberapa jenis obat umum:

1. Golongan astemisinin

Artesunant

Arte meter

Artemisinin

Artheeter

Dehidraastemisinin

2. Golongan ACT (Artemisin base combination therapy)

CO-Artem

Artekin

3. Pengobatan malaria dengan obat-obatan non ACT

Klorokuin disfufat

Sulfa doksia

Kina sulfat

Primakuin

(Sudoyo, 1999: 1735)

2.7. Penatalaksanaan keperawatan

a. Pertahankan fungsi vital (sirkulasi, kebutuhan cairan dan

infuse)

b. Hindari trauma (bagaimana tindakan yang dilakukan supaya

klien tidak mengalami trauma)

c. Hati-hati komplikasi (perhatikan keadaan klien agar tidak

terjadi akibat lanjut)

d. Posisi tidur sesuai dengan kebutuhan (mengatur posisi

klien agar lebih nyaman)

e. Monitoring (temperatur, nadi, TD, dan respirasi)

f. Perhatikan diet (diet yang digunakan pada pasien)

Selain itu juga dilaksanakan pencegahan malaria dengan cara:

a. Mengguanakan kelambu

b. Menggunkan pembasmi nyamuk

c. Tempat tinggal jauhkan dari kandang ternak

d. Membersihkan srang nyamuk dan tempat hinggap nyamuk

e. Memasang kawat kassa pada jendela dan ventilasi

f. Membunuh jentik nyamuk dengan menyemprot (bubuk obat)

g. Hindari rumah yang gelap, kotor lembab dari genangan air.

(Sudoyo, 1999: 1736)

2.8. Komplikasi

Adapun komplikasi dari penyakit malaria adalah:

a. Malaria serebral (koma)

Suatu akut ensepalopati yang menurut WHO defenisi malaria

serebral memenuhi 3 kriteria yaitu: koma yang tidak dapat

dibangunkan atau koma yang menetap >30 menit setelah kejang

disertai adanya plasmodium falciparum yang dapat

ditunjukkan dan penyebab lain akut ensefalopati telah

disingkirkan.

b. Anemia berat (hb <10.000)

Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah dalam merah

dalam darah akibat dari berkurangnya jumlah darah, badan

terasa lemah dan cepat lelah.

c. Gagal ginjal akut

Gagal jantung adalah keadaan jantung yang memberikan

sindrom klinik akibat ketudakmampuan jantung memompakan

darah secara adekuat untuk memenhi kebutuhan metabolisme

badan meskipun aliran balik masih baik.

d. Edema paru

Edema (oedema) atau sembab adalah meningkatnya volume

cairan ekstraseluler dan ekstravaskuler (cairan

interstitium) yang disertai dengan penimbunan cairan

abnormal dalam sela-sela jaringan dan rongga serosa

(jaringan ikat longgar dari rongga badan) edema dapat

bersifat setempat (lokal) dan umum (general).

e.Kelainan Hati

Kelainan hati disebabkan karena tergangguanya fungsi hati

dalam menetralisir zat toksik.

f. Hipogmikemia

Keadaan dimana kadar glukosa darah < 60 mg/dl atau kadar

glukosa darah < 80 mg / dl.

(Mansjoer, 1999; 409)

2.9. Pemeriksaan Laboratorium

a. Pemeriksaan tes darah

Pemeriksaan mikroskopik darah tepi untuk menemukan

adanya pemeriksan darah tepi. pemeriksaan satu kali dengan

hasil (-) tidak mengenyampingkan diagnosa malaria

pemeriksaan darah tepi 3x dan hasil negative maka diagnosa

malaria dapat dikesampingkan

Adapun pemeriksaan darah tepi dapat dilakukan:

Tetesan preparat darah tebal

Tetesan preparat darah tipis

b. Tes antigen (p-f test)

Mendeteksi antigen apakah plasmodium falciparum atau

plasmodium vivax.

c. Tes serologi

Teknik indirect fluorescent antibody test adanya

antibody spesifik.

d. Pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction)

Tes DNA untuk meneliti jumlah parasit yang terdapat

dalam tubuh

(Sudoyo, 1999: 1736)

2.10. Asuhan Keperawatan Teoritis

2.10.1. Pengkajian

1. Biodata

Identitas klien, nama, umur, jenis kelamin, no. MR.

Identitas penanggung jawab: nama, no.telp, hub dengan

klien

2. Riwayat Kesehatan

A. Riwayat kesehatan sekarang (RKS)

a. Demam

Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium

Menggigil (15 menit-1 jam)

Puncak demam (2-6 jam)

Berkeringat (2-4 jam)

b. Kejang-kejang

Pasien atau penderita malaria akan mengelami

kejang-kejang karena suhu yang tinggi (40 -41)

c. Anemia

Pengrusakan eritrosit oleh parasit, hambatan

eritrope lesis sementara, penghambatan pengeluaran

retifolosit dan pengaruh sitoksin, menyebabkan

suplai darah (-).

d. Nafas sesak

e. Gangguan kesadaran

f. Hilangnya nafsu makan

B. Riwayat Kesehatan Keluarga (RKK)

Malaria merupakan penyakit menular. Apakah anggota

keluarga pasien pernah menderita penyakit malaria.

C. Riwayat Kesehatan Dahulu (RKD)

Kaji apakah klien pernah mengalami malaria di masa

dahulu (jika ada, apa nama obatnya). Apakah pasien

pernah berjalan/berkunjung ke daerah pegunungan (daerah

yang sedang wabah malaria).

3. Pola aktifitas atau istirrahat

Gejala: lemah, letih, lesu, ganguan tidur atau istirahat.

4. Pola sirkulasi

Gejala: adanya riwayat klien di masa dahulu yang pernah

malaria (kondisi klien dimasa lalu).

5. Pola integritas ego

Gejala: stress, tergantung pada orang lain, masalah

finansial yang berhubungan dengan kondisi.

6. Pola eliminasi

Gejala: Pola berkemih, kesulitan berkemih, nyeri yang

dirasakan saat BAB dan BAK.

7. Makan/cairan

Gejala: hilang nya nafsu makan, mual/muntah, tidak

megikuti diet, kesulitan yang dirasakan pada saat makan.

8. Neurosensori

Gejala: ganguan kesadaran, kecelakaan umum, sulit

berdiri, aktivitas terhambat.

9. Nyeri kemampuan

Gejala: nyeri yang di rasakan pada otot atau persendian.

10. Pernafasan

Gejala: ganguan jalan dan pola nafas, keluhan sesak

nafas.

11. Pemeriksaan penunjang

a. Diagnostic

-Diagnosis malaria

-Diagnosis banding malaria

b. Laboratorium

Pemeriksaan tes darah

Pemeriksaan mikroskopik darah tepi untuk

meminimalkan adanya pameriksaan darah tepi.

Tes antigen=P-F test

Mendeteksi antigen apakah P- fl aparum/P-afarum/P

vivax

Tes serologis

Teknik indirect fluorescent antibody test, adanya

antibody spesifik.

Pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) tes DNA

2.10.2. Pemeriksaan Fisik

1. Tanda-tanda vital

TD, Pernfasan, Nadi, Suhu

2. Kepala

a. Bentuk dan kebersihan kulit

b. Karak teristik rambut

c. Keluhan yang dirasakan pada kepala apakah ada edema di

kepala

3. Mata

a. Konjungtiva: anemis kiri dan kanan

b. Reaksi terhadap cahaya: apakah reaksi positif/negative

c. Fungsi penglihatan: apakah normal

d. Rasa sakit: apakah terasa sakit saat penglihatan

e. Sklera: apakah ikterik kiri dan kanan

4. Hidung

a. Reaksi alergi : apakah terdapat reaksi alergi

b. Kesulitan dalam penciuman: apakah ada kesulitan dalam

penciuman

c. Polip : apakah terdapat polip

5. Mulut, tenggorokan dan leher

a. Gigi: kebersihan gigi

b. Bentuk dan keadaan lidah: bagaimana bentuk lidah dan

kebersihan lidah

c. Kesulitan menelan: apakah ada kesulitan untuk

menelan

d. Mukosa bibir: apakah bibir klien tampak kering.

6. Paru

a. Inspeksi: melihat pergerakan dada simetris atau

tidak, frekuensi pernafasan, bentuk dada dan

apakah menggunakan otot bantu atau tidak.

b. Palpasi: apakah fremitus taktil simetris kiri dan kanan

c. Perkusi: apakah sonor atau hipersonor

d. Auskultasi: bagaimana bunyi nafas dan apakah ada

wheezing.

7. Jantung

a. Inspeksi: melihat denyut ictus kordis

b. Palpasi: untuk merasakan denyut iktus kordis dan apakah

ada nyeri tekan atau tidak

c. Perkusi: untuk menentukan batas jantung baik kiri,

kanan, atas dan bawah

d. Auskultasi: mendegarkan bunyi jantung, apakah teratur

atau tidak, apakah ada bunyi tambahan atau mur-mur.

8. Abdomen

a. Inspeksi: apakah permukaan perut pada keadaan datar

b. Auskultasi: berapa frekuensi bising usus

c. Palpasi: apakah ada nyeri tekan dan edema

d. Perkusi: apakah ada kembung atau disteri abdomen

9. Nutrisi

a. BB: bagaimana berat badan sebelum dan saat sakit

b. Jenis diet: ML TKTP

c. Nafsu makan: bagaimana nafsu makan klien

d. Intake cairan: bagaimana pemenuhan cairan

10. Eliminasi

a. BAB

a. Frekuensi: berapa kali frekuensi BAB

b. Warna: bagaimana warna BAB

c. Keluhan saat BAB: apakah ada keluhan saat BAB

b. BAK

a. Frekuensi: berapa kali klien BAK/hari

b. Warna: bagaimana warna BAK klien

c. Kesulitan BAK: apakah ada kesulitan saat BAK

d. Alat bantu BAK: apakah menggunakan alat bantu

seperti kateter

e. Keringat: apakah klien mengeluarkan keringat

berlebihan

11. Genetalia dan anus

a. Palpasi: apakah terdapat benjolan (hemoroid)

b. Inspeksi: apakah terlihat membesar

12. Ekstremitas atas dan bawah

a. Ekstremitas atas

a. Inspeksi: bagaimana pergerakan lengan dan

kekuatan otot

b. Palpasi: apakah ada nyeri tekan atau benjolan

c. Motorik: mengamati besar dan bentuk otot

d. Reflek: memulai reflek fisiologi

e. Sensori: apakah dapat membedakan nyeri dan

sentuhan

b. Ekstremitas bawah

a. Inspeksi: bagaimana pergerakan kaki

b. Palpasi: apakah ada nyeri dan benjolan

c. Motorik: mengamati besar dan bentuk otot

d. Reflek: memulai reflek fisiologi

e. Sensori: apakah dapat membedakan nyeri dan

sentuhan

13. Integumen

a. Inspeksi: Bagaimana warna kulit dan apakah terdapat

bintik merah.

b. Palpasi: Apakah turgor kulit lembab atau kering

2.10.3. Diagnosa Keperawatan

1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan dehidrasi

2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan

permeabilitas kapiler.

3. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan spasme

otot.

4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan metabolisme yang tidak adekuat

5. Ansietas berhubungan dengan program pengobatan

6. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri

7. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imunologik

yang tidak adekuat.

DAFTAR PUSTAKA

A. Aziz alimul Hidayat. 2004. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta ; EGC

Doengeoes EM, Marlynn. 2001. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta; EGC

Mansjoer Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta ; FKUI

Nettina. M. Sandra. 2001. Pedoman Praktik Keperawatan. Jakarta ; EGC

Sudoyo. W. Aru, dkk.1999. Buku Ajar Penyakit Dalam. Jakarta ; FKUI

Lukman. 2010. Kemenkes: 424 Kabupaten di Indonesia dengan Malariawww.infeksi.com diakses tanggal 21 Januari 2011

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y dengan MALARIA

di Ruangan Interne Wanita RSI SITI RAHMAH PADANG

3.1 Pengkajian

3.1.1 Data Klinis

Nama : Ny. Y No.MR : 046117

Usia : 26 Tahun

BB : 54 Kg

TB : 160 cm

Suhu : 37oC

Nadi : 73x/i

Tekanan Darah : 100/70 mmHg

Pernafasan : 18x/i

Orang yang di hubungi

Nama : Ny. A

Hubungan dengan klien : Adik

Tanggal masuk : 19 Januari 2011

Tanggal pengkajian : 20 Januari 2011

3.1.2 Riwayat Kesehatan

A. Riwayat Kesehatan Sekarang

a. Alasan di rawat dirumah sakit

Pasien dirawat dirumah sakit karena mengalami demam,

mual, muntah, setiap kali makan. Demam yang dirasakan

pasien semenjak dua hari yag lalu. Setelah dilakukan

pemeriksaan dilabor IGD RSI SITI RAHMAH PADANG ternyata

pasien menderita malaria.

b. Keluhan

Pasien mengeluh demam, menggigil, mual muntah setiap

kali makan, sakit kepala,dan nyeri perut. Demam yang

dirasakan pasien hilang timbul. Klien mengatakan nyeri yang

dirasakan berada dalam tingkat sedang (skala 5) dan klien

mengeluh lemah.

B. Riwayat Kesehatan Dahulu

Klien pernah dirawat di RSUD solok dengan keluhan asam

lambung tapi klien tidak ingat pada tahun berapa klien

dirawat disana. Klien mengatakan tidak pernah menderita

malaria sebelumnya. Klien mengatakan sebelum menderita

malaria klien pernah berkunjung ke Bukittinggi dan Sawah

Lunto Sijunjung.

Obat Dosis Dosis terakhir FrekuensiPasien tidak ingat obat-obatan yang pernah dikonsumsi

C. Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan kalau tidak ada anggota keluarga yang

menderita penyakit malaria.

Genogram

KET ;

; Laki-laki

; Perempuan

K ; Klien

-------- ; Serumah

3.1.3 Pola persepsi dan penanganan kesehatan

Pasien mengatakan bahwa ia tidak pernah mengonsumsi tembakau

( rokok), alkohol dan obat-obatan terlarang dan pasien juga

mengatakan dan pasien juga tidak pernah alergi terhadap obat-

obatan, makanan dan zat-zat lainnya.

K

3.1.4 Pola Istirahat Tidur

Klien mengatakan bahwa sebelum sakit ia tidur jam 2200 malam

sampai jam 0500 pagi, dan biasanya klien tidur nyenyak. Tapi

semenjak sakit dan dirawat klien mengatakan kalau ia hanya

tidur kurang lebih 4-5 jam dan tidurnya tidak nyenyak / sering

terbangun karena nyeri pada ulu hati.

3.1.5 Pola Kognitif Persepsi

Status mental : Sadar

Bicara : Jelas

Bahasa sehari hari : Minang - Indonesia

Kemampuan berkomunikasi : Mampu, dibuktikan dengan pasien

mampu menjawab pertanyaan yang di

berikan.

Kemampuan memahami : Mampu, dibuktikan dengan pasien

menjawab pertanyaan dengan benar.

Penglihatan : Pasien mengatakan tidak bisa melihat

dengan jelas jika tidak menggunakan

kaca mata.

Pendengaran : Tidak ada masalah.

Ketidaknyamanan Nyeri : Ada, pasien mengalami nyeri mata.

Vertigo : Pasien mengeluh pusing.

“Pasien mengatakan ia takut dengan jarum suntik”.

3.1.6 Pola Peran Hubungan

Klien sangat dekat dengan adikdan teman-temannya, terbukti

dengan klien yang sering dikunjungi oleh teman-temannya dan

adiknya yang selalu berada didekatnya selama perawatan dirumah

sakit selain itu klien juga terlihat senang dan gembira jika

teman-temannya datang.

3.1.7 Pola Seksual/Reproduksi

Tanggal menstruasi terakhir : Pasien belum monopose dan

terakhir menstruasi tanggal 7

Januari 2011

Masalah menstruasi : Tidak ada

Pemeriksaan payudara mandiri : Ada

Masalah seksual : Tidak ada

3.1.8 Pola Koping Toleransi Stres

Kehilangan perubahan besar dimasa lalu : Tidak ada

Hal yang dilakukan saat ada masalah : Menceritakan/curhat

pada teman

Penggunaan obat untuk menghilangkan stres: Tidak ada

Keadaan emosi sehari-hari : Tenang

3.1.9 Pola Keyakinan Nilai

Agama : Islam

Pantangan keagamaan : Tidak ada

Klien mengatakan ia beragama Islam dan ia meyakini dan

mangimani agamanya tapi selama perawatan di rumah sakit

pasien tidak terlihat melakukan Sholat 5 waktu. Klien

mengatakan ia tidak sholat karena tubuhnya tidak bersih

karena tidak mandi. Tapi sebelum sakit klien mengatakan ada

melaksanakan Sholat 5 waktu.

3.1.10 Pola Nutrisi dan Metabolisme

Sebelum sakit :

Sebelum sakit pasien mengatakan tidak mengalami masalah

dalam nafsu makan tetapi semenjak ia menderita asam

lambung pasien mengatakan mengurangi mengkonsumsi

makanan siap saji seperti mie.

BB sebelum sakit adalah 55 Kg

Saat sakit :

Saat sakit klien mengatakan nafsu makannya menurun,

pasien mengeluh mual dan muntah setiap kali makan dan

mengeluh nyeri ulu hati. Hal ini terbukti pasien hanya

menghabiskan ½ dari makanan yang diberikan tapi klien

ada terlihat makan cemilan seperti roti dan buah.

BB saat sakit adalah 53 Kg

“Perubahan BB 2 Kg”

3.1.11 Pola Eliminasi

BAK :

Frekuensi : ± 6x/hari

Warna : Kuning

Nyeri : Klien mengatakan terasa sakit jika

BAK

Menggunakan alat bantu : Tidak menggunakan alat

bantu/kateter

BAB :

Frekuensi : 1x/hari tapi terkadang bisa dalam 1 hari

tidak BAB

Konsistensi : Padat tapi tidak keras

Masalah : Tidak mengalami nyeri dan BAB klien tidak

berdarah.

3.1.12 Pola Aktivitas dan Olah Raga

“ Klien mengatakan bahwa ia terganggu dengan infus yang

terpasang untuk beraktifitas ia jadi sulit untuk ke kamar mandi

dan beraktifitas lainnya. Tapi klien ada terlihat melakukan

jalan pagi disekitar ruangan tempat ia dirawat.

Kemampuan Perawatan Diri:

0 = Mandiri 3 = Bantuan peralatan dan orang

lain

1 = dengan alat bantu 4 = Tergantung atau tidak mampu

2 = Bantuan dari orang lain

1 2 3 4Makan dan minum √Berpakaian √Toileting √Mobilitas di tempat tidur √Berpindah √Berjalan √Menaiki tangga √Memasak √

3.1.13 Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaa

n

Jenis

pemeriksaanHasil

Normal

19 januari

2011

Hemoglobin

Leukosit

LED 1 jam

Hemotokrit

Trombosit

Basofil

Eosinofil

N. Batang

N. Segmen

Limfosit

Monosit

Urinalisi ;

8 g/ dl

14.100 / mm3

44

36,2

256.000/ mm3

0

1

3

81

10

5

12,0-16,0 g/dl

5000 –

10000 /µL

38-47 %

150000 –

450000

0–1

1–3

2-6

50-70

Kimia

Protein

Reduksi

Urinalisis ;

Sedimen

Leukosit

Eritrosit

Silinder

Kristal

Epitel

( - )

( - )

1-2

0-1

( - )

( - )

( + ) /

gepeng

2-40

2-8

( - )

( - )

21 januari

2011 Hemoglobin

Hemotokrit

Trombosit

10,3 g/ dl

29,3

225.000 /

mm3

12,0-16,0 g/dl

5000 –

10000 /µL

150000 –

45000022 januari

2011

Hemoglobin

Hemotokrit

Trombosit

10,1 g/ dl

30,6

243.000 /

mm3

12,0-16,0 g/dl

5000 –

10000 /µL

150000 –

45000023 januari

2011 Hemoglobin

Hemotokrit

Trombosit

10,2 g / dl

31,2

251.000 /

mm3

12,0-16,0 g/dl

5000 –

10000 /µL

150000 –

450000

3.1.3 Pengkajian Fisik

a. Tanda-tanda vital

TD : 110/70 N : 73x/i

S : 37oC P : 18x/i

b. Kepala

Bentuk : Lonjong

Karakteristik rambut : Ikal dan hitam

Keluhan yang berhubungan dengan kepala : Pasien merasakan

pusing dan sakit kepala

a) Mata

Konjungtiva : Anemis

Sklera : Agak ikterik

Terdapat lingkaran hitam dibawah mata.

Rasa sakit : Klien merasakan nyeri dimata

Fungsi penglihatan : Kurang jelas, terbukti klien memakai

kaca mata dan klien mengatakan pusing jika

kaca mata dilepas

b) Hidung

Reaksi alergi : Tidak ada

Hygiene : Bersih

Fungsi penciuman : Baik, dibuktikan dengan klien dapat

mencium aroma parfum.

c) Mulut, Tenggorokan dan Leher

Gigi : Rapi dan Bersih

Lidah : Bersih

Hygiene : Bersih, tidak berbau

Kesulitan menelan : Tidak ada

Pembesaran kelenjar tiroid dan limfe : Tidak ada

Keadaan membrane mukosa bibir : Lembab

c.Paru

Inspeksi : Pergerakan dada simetris kiri dan kanan,

bernafas tidak menggunakan otot bantu.

Frekuensi = 18 x/ i

Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama

Perkusi : Sonor di semua lapang paru

Auskultasi : Vesikuler, wheezing ( - )

d.Jantung

Inspeksi : Detak iktus kordis tidak terlihat pada

RIC V mid klavikula sinistra

Palpasi : Detak iktus kordis teraba di RIC V mid

klavikula sinistra

Perkusi : Pekak pada batas jantung

Atas : RIC II mid klavikula sinistra

Bawah : RIC V mid klvikula sinistra

Kiri : Linea axial anterior

Kanan : 1 jari mid klavikula dextra

Auskultasi : Irama teratur.

Frekuensi : 73x / i

Tidak ada bunyi tambahan atau murmur

e.Abdomen

Inspeksi : Tidak membesar

Auskultasi : Bising usus 17 x / i

Palpasi : Klien mengeluh nyeri ulu hati dan

kuadran kanan atas dan tidak ada teraba

massa pada abdomen

Perkusi : Hipertimpani

f.Musculoskeletal

Nyeri : Tidak ada

Pola latih gerak : Tidak ada masalah, terlihat pasien ada

berjalan di pagi hari

Ekstremitas atas : Terpasang infuse RL 20 tetes / I tapi

tidak kaku

Ekstremitas bawah : tidak kaku, terbukti pasien bisa

berdiri dan berjalan ke kamar mandi

g.Integumen

Warna kulit : Sawo matang

Turgor : Lembab

“Ketika masuk masuk rumah sakit tidak terlihat bintik

merah di kulit pasien, tapi pada saat dilakukan tes rempelit

terdapt bintik merah.

3.1.4. Therapy

Tanggal 19 - 25 Januari 2011 ;

Diet ML

Infus tutofurin ops – RL 1 : 1 4 J/K

Kina 3x2 tab

Pentazol 1x1 cp IV

PCT 3x1

Primadain 1x3

kindamicin 300 2x1

Trijek 1x1 gr IV

Paraduin 1x1 tab

Bellapen 3x1

Tanggal 25 - 27 Januari 2011 ;

PCT 3x1

Bellapen 3x1

Primadain 1x1

Trijek 1x1

Lametik 3x1

Pentazol 1x1

3.2Analisa Data

No

.DATA ETIOLOGI

MASALAH

KEPERAWATAN

1. DS ;

Ny. Y Mengeluh Nyeri

Ulu Hati

Ny. Y Mengatakan

Badannya Lemah

Pasien Mengeluh

Pusing Dan Sakit

Kepala

Pasien Mengeluh

Nyeri Saat BAK

Klien mengatakan

nyeri yang dirasakan

tingkat sedang

(skala 5)

Malaria

Mediator endotoksin

makrofag

Parasit

Melepaskan mediator

Plasmodium

Meningkatnya perlekatan

eritrosit

Panas ireguler, anemia

Suhu tubuh meningkat

Protein berkurang

Nutrisi berkurang

Anoreksia

Gangguan rasa

nyaman nyeri:

Kronis tingkat

sedang

Klien mengeluh mual

muntah.

Klien mengeluh nyeri

pada perut.

DO ;

Pasien terlihat

letih

Pada palpasi abdomen

klien terlihat

meringis kesakitan

saat ditekan pada

bagian ulu hati.

Pada perkusi abdomen

terdengar

hipertimpani.

TD : 110/70 N :

73x/i

S : 37oC

P : 18x/i

Intake nutrisi menurun

Peningkatan asam lambung

Nyeri ulu hati

2. DS ;

Pasien mengeluh mual

dan muntah setiap

Malaria

Mediator endotoksin

makrofag

Perubahan

nutrisi kurang

dari kebutuhan

kali makan

Pasien mengeluh

pusing dan sakit

kepala

Pasien mengatakan

badannya lemah

Pasien mengatakan

nafsu makannya

menurun.

Pasien mengeluh

nyeri ulu hati.

Klien mengatakan ia

hanya menghabiskan ½

dari porsi makanan

yang diberikan.

DO ;

Konjungtiva Anemis

Sklera agak ikterik

Pasien terlihat

letih

Perubahan BB saat

sakit 2 kg

Klien terlihat

Parasit

Melepaskan mediator

Plasmodium

Meningkatnya perlekatan

eritrosit

Panas ireguler, anemia

Suhu tubuh meningkat

Protein berkurang

Nutrisi berkurang

Anoreksia

Intake nutrisi menurun

tubuh.

hanya menghabiskan ½

porsi makanan yang

diberikan.

Tanggal 19/01/2011

Hb = 8 g/dl

Pada palpasi abdomen

klien terlihat

meringis kesakitan

saat ditekan pada

bagian ulu hati.

Pada perkusi abdomen

terdengar

hipertimpani.

TD : 110/70 N :

73x/i

S : 37oC

P : 18x/

3. DS ;

Ny. Y Mengeluh Nyeri

Ulu Hati

Klien mengatakan

tidurnya tidak

nyenyak karena nyeri

di ulu hatinya

Klien mengatakan ia

hanya tidur 4-5

Malaria

Mediator endotoksin

makrofag

Parasit

Melepaskan mediator

Plasmodium

Meningkatnya perlekatan

eritrosit

Gangguan pola

tidur

jam / hari

Ny. Y Mengatakan

Badannya Lemah

Pasien Mengeluh

Pusing Dan Sakit

Kepala

Klien mengatakan

nyeri yang dirasakan

tingkat sedang

( skala 5)

Klien mengeluh mual

muntah.

Klien mengeluh nyeri

pada perut.

DO ;

Pasien terlihat

letih

Terdapat lingkaran

hitam dibawah mata

Pada palpasi abdomen

klien terlihat

meringis kesakitan

saat ditekan pada

bagian ulu hati.

Pada perkusi abdomen

Panas ireguler, anemia

Suhu tubuh meningkat

Protein berkurang

Nutrisi berkurang

Anoreksia

Intake nutrisi menurun

Peningkatan asam lambung

Nyeri ulu hati

Tidur terganggu

terdengar

hipertimpani.

TD : 110/70 N :

73x/i

S : 37oC

P : 18x/i4. DS ;

Klien mengatakan

trauma dengan jarum

suntik

Pasien mengeluh

pusing

Pasien mengeluh

sakit kepala

DO ;

Klien terlihat

sangat takut jika

disuntik

Klien mengalami

ansietas tingkat

ringan

Klien terlihat

gelisah jika akan

disuntik.

Malaria

Mediator endotoksin

makrofag

Parasit

Melepaskan mediator

Prostaglandin

Merangsang reseptor

nyeri

Nyeri

Mempengaruhi psikologis

Ansietas

Ansietas

3.3 Diagnosa Keperawatan yang muncul

1. Gangguan rasa nyaman nyeri: kronis tingkat sedang

berhubungan dengan distensi abdomen.

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan intake yang tidak adekuat.

3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri

4. Ansietas berhubungan dengan program pengobatan.

3.4 Rencana Asuhan Keperawatan

3.5 Catatan Perkembangan

Hari / Tanggal : Jum’at / 20 Januari 2011

No

.

Diagnosa

keperawatanImplementasi

Evaluasi1. Gangguan rasa

nyaman nyeri:

kronis

tingkat

Pukul : 09.00

1. Mengkaji

keluhan nyeri

(lokasi dan

Pukul: 13.30

S:

-Ny. Y mengatakan nyeri

dirasakannya pada ulu

sedang b/d

distensi

abdomen

itensitasnya)

menggunakan

rentang nyeri

0-3 ringan,

4-6 sedang,

7-10 berat.

2. Mengkaji tanda-

tanda vital

meliputi: TD,

Nadi, Respirasi

dan Suhu

3. Menjelaskan

sebab-sebab nyeri

pada Ny. Y “nyeri

yang dirasakan Ny.

Y karena adanya

peningkatan asam

lambung”.

4. Mendengarkan

penuh perhatian

keluhan nyeri Ny.

Y

5. Mengajarkan

Ny.Y teknik

relaksasi nafas

dalam dengan cara

hati.

Ny. Y mengatakan nyeri

yang dirasakan berada

pada tingkat sedang

(skala 5)

-Ny. Y mengatakan bahwa

ia mengetahui nyeri yang

dirasakannya akibat

meningkatnya asam

lambung karena kurang

makan.

-Ny. Y mengatakan akan

selalu melakukan

relaksasi nafas dalam

jika merasakan nyeri

O:

-Nyeri yang dirasakan

klien berada pada ulu

hati dengan skala sedang

(skala 5)

-Ny. Y terlihat mengerti

tentang penyebab nyeri

yang dirasakannya

-Ny. Y terlihat

melakukan teknik

relaksasi nafas dalam

“menyuruh menarik

nafas dalam-dalam

melalui hidung,

ditahan sebentar

lalu lepaskan

secara perlahan-

lahan seperti

mengucapkan huruf

O sambil

melemaskan otot-

otot”.

pada saat merasakan

nyeri.

-TTV : TD :100/70

N : 73 x/i

R : 18x/i

S : 37 0 C

A:

Gangguan rasa nyaman

nyeri: kronis tingkat

sedang belum teratasi

P:

Intervensi no 1, 2, 4, 5

dilanjutkan dan

dimodifikasi pada

tanggal 22 januari 2010

yaitu:

1. Anjurkan keluarga

untuk selalu memberikan

perhatian

2. Anjurkan klien untuk

melaporkan nyeri

TTD:

Kelompok I2. Perubahan 1. Mengkaji S;

nutrisi

kurang dari

kebutuhan

tubuh b/d

intake yang

tidak adekuat

.

riwayat nutrisi

termaksud makanan

yang disukai

2. Mengobservasi

dan mencatat

masukan makanan

klien

3. Menganjurkan

makan sedikit dan

frekuensi sering

4. Mengobservasi

dan catat kejadian

mual dan muntah.

Ny. Y mengatakan

menyukai makan donat

Ny. Y mangatakan hanya

menghabiskan ½ Porsi

makanan yang diberikan

Ny. Y bahwa ia makan

sedikit tapi sering

Ny. Y mengeluh mual

O ;

Ny. Y Terlihat

menyukai makanan

donat

Ny. Y terlihat Lemah

Ny. Y terlihat hanya

menghabiskan ½ porsi

dari makanan yang

diberikan

BB= 53 Kg

TB = 160

Ny. Y Terlihat Ada

Makan Buah

A ;

Masalah Perubahan

Nutrisi Kurang Dari

Kebutuhan Tubuh Belum

Teratasi

P ;

Intervensi 2,3,5

Dilanjutkan dan

dimodifikasi pada

tanggal 22/ 01/ 2011

dengan :

1. Bantu hygien mulut

yang baik

TTD

Kelompok I3. Gangguan pola

tidur

berhubungan

dengan nyeri

1. Menentukan

kebiasaan tidur

biasanya dan

perubahahn yang

terjadi

2. Memberikan

tempat tidur yang

nyaman.

3. Menganjurkan

untuk membuat

S:

Ny. Y Mengatakan bahwa

biasanya klien tidur 7

jam sehari tapi sejak

sakit klien hanya

tidur 4 jam sehari.

Klien mengatakan ia

nyaman dengan tempet

tidurnya

Klien mengatakan

selalu melakukan

rutinitas tidur

baru yang

dimasukkan dalam

pola lama dan

lingkungan baru

4. Menganjurkan

untuk melakukan

beberapa aktivitas

ringan selama

siang hari. Jamin

pasien berhenti

beraktifitas

beberapa jam

sebelum tidur.

5. Menganjurka

untuk meningkatkan

regimen kenyamanan

waktu tidur yaitu

mandi dan minum

segelas susu

hangat

aktivitas ringan

seperti berjalan-jalan

disekitar ruangan.

Klien mengatakan

selalu minum susu

sebelum tidur.

O ;

Klien terlihat tidur

4-5 jam sehari

Klien terlihat

berjalan disekitar

ruangan setiap pagi

dan sore

Klien terlihat minum

susu sebelum tidur.

A;

Masalah gangguan pola

tidur belum terjadi

P;

intervensi no. 4 dan

5, dilanjutkan dan

dimodivikasi pada

tanggal 22/01/2011 yaitu

1. Instruksikan tindakan

relaksasi

2. Kurangi kebisingan

dan lampu

3. Dorong pasien nyaman

bantu dalam mengubah

posisi.

4. Gunakan pagar tempat

tidur sesuai

indikasi.

5. Hindari menggangu

bila mungkin

( misalnya

membangunkan untuk

obat dan.

TTD

Kelompok I

Hari / Tanggal : Sabtu / 21 Januari 2011

No

.

Diagnosa

keperawatanImplementasi

Evaluasi1. Gangguan rasa

nyaman nyeri

b/d distensi

abdomen

Pukul 10.00

1. Mengkaji

keluhan nyeri

(lokasi dan

Pkl 14.00

S:

Ny.Y Mengatakan Nyeri

Yang Dirasakan Pada Ulu

itensitas)

menggunakan

rentang nyeri

0-3 ringan,

4-6 sedang,

7-10 berat.

2. Mengkaji tanda-

tanda vital

meliputi: TD,

Nadi, Respirasi

dan Suhu.

3. Mendengarkan

penuh perhatian

keluhan nyeri yang

dirasakan Ny. Y

4. Mengingatkan untuk

melakukan teknik

nafas dalam

5. Menganjurkan

keluarga untuk

selalu memberikan

perhatian

6. Menganjurkan klien

untuk melaporkan

jika terasa nyeri

Hati.

Ny. Y Mengatakan Nyeri

Yang Dirasakan Berada

Pada Skala sedang

(skala 5)

Ny. Y mengatakan selalu

Melakukan Teknik Nafas

Dalam Jika Merasakan

Nyeri.

Keluarga Mengatakan

selalu Memberikan

Perhatian Pada Ny.Y.

Ny. Y Mengatakan Akan

Melaporkan Jika ia

Merasakan Nyeri.

O ;

Nyeri Yang Dirasakan

Klien Berada Pada Ulu

Hati dengan tingkat

sedang (skala 5).

Ny. Y Terlihat

Melakukan Teknik

Relaksasi Nafas Dalam.

TTV.

TD = 110/80 mmhg

Suhu = 36,3 C

Nadi = 80 x/i

R = 22 x/i

Keluarga Terlihat

Selalu Menemani Klien

Ny. Y Ada Melaporkan

Nyeri Ysng Dirasakan.

A ;

Masalah gangguan rasa

nyaman nyeri: kronis

tingkat sedang (skala 5)

belum teratasi.

P;

Intervensi 1, 2, 3

dilanjutkan pada tanggal

Dan dimodifiksi dengan ;

Kaji petunjuk non-

verbal misalnya

gelisah.

Anjurkan pasien

melakukan teknik

distraksi (pengalihan

perhatian)

Anjurkan klien untuk

selalu makan dengan

porsi sedikit tapi

sering.

TTD

Kelompok I

Perubahan

nutrisi

kurang dari

kebutuhan

tubuh b/d

intake yang

tidak adekuat

.

1. mengobservasi dan

mencatat masukan

makanan klien

2. menimbang berat

badan tiap hari.

3. mengobservasi dan

catat kejadian

mual dan muntah

4. Menimbang BB tiap

hari

5. Membantu hygien

mulut yang baik

S;

Ny. Y mangatakan hanya

menghabiskan ½ Porsi

makanan yang diberikan

Ny. Y mengeluh mual

Ny. Mengatakan ada

menggosok gigi dengan

benar.

O ;

Ny. Y terlihat Lemah

Ny. Y terlihat hanya

menghabiskan ½

BB= 53 Kg

TB = 160

Mulut Ny. Y Terlihat

bersih

A ;

Masalah Perubahan

Nutrisi Kurang Dari

Kebutuhan Tubuh Belum

Teratasi

P ;

Intervensi 1, 2, 3, 4,

Dilanjutkan dan

dimodifikasi pada

tanggal 22/ 01/ 2011

dengan :

1. Jaga keamanan saat

memberikan makanan

pada pasien.

TTD

Kelompok I

3. Gangguan pola

tidur

berhubungan

dengan nyeri

1. Menganjurkan

untuk melakukan

beberapa

aktivitas ringan

selama siang

hari. Jamin

pasien berhenti

beraktifitas

beberapa jam

sebelum tidur.

2. Menganjurka untuk

S:

Klien mengatakan

selalu melakukan

aktivitas ringan

seperti berjalan-jalan

disekitar ruangan.

Klien mengatakan

selalu minum susu

sebelum tidur

Klien melakukan selalu

melakukan tindakan

relaksasi

meningkatkan

regimen

kenyamanan waktu

tidur yaitu mandi

dan minum segelas

susu hangat

3. Menganjurkan Ny.

Y untuk melakukan

tindakan

relaksasi

4. Menganjurkan

keluarga Ny. Y

mengurangi

kebisingan

Keluarga Ny. Y

mengatakan selalu

mengurangi kebisingan.

O ;

Ny Y Terlihat

berjalan-jalan

disekitar ruangan

setiap sore

Ny.Y terlihat minum

susu hangat sebelum

tidur

Ny.Y terlihat

melakukan relaksasi

A;

Masalah gangguan pola

tidur belum teratasi

P;

intervensi no. 3 dan 4

dilanjutkan pada tanggal

22/01/2011 dan

dimodifikasi dengan :

1. Menganjurkan Ny. Y

untuk mematikan lampu

sebelum tidur

2. Menganjurkan pasien

untuk menggunakan

pagar tempat tidur

sesuai indikasi

TTD

Kelompok I

Hari / Tanggal : Minggu / 22 Januari 2011

No

.

Diagnosa

keperawatanImplementasi

Evaluasi1. Gangguan rasa

nyaman nyeri

b/d distensi

abdomen

Pukul : 14.00

1. Mengkaji keluhan

nyeri (lokasi dan

intesitasnya)

2. Mendengarkan penuh

perhatian keluhan

nyeri yang

dirasakan Ny. Y

3. Mengukur TTV

meliputi

TD, N, S, P

4.Mengkaji petunjuk

non-verbal yaitu

klien terlihat

gelisah.

5.Menganjurkan klien

untuk memulai

Pkl : 21.00

S:

Ny.Y mengatakan masih

merasakan nyeri di ulu

hati jika ditekan

sedikit

Ny. Y mengatakan nyeri

yang dirasakan berada

pada skala ringan.

Ny. Y mengatakan ada

melakukan posisi yang

nyaman yaitu lutut

flexi

Ny. Y megatakan gelisah

karena nyeri yang

dirasakan.

O :

posisi yang nyaman

yaitu dengan lutut

flexi.

Nyeri yang dirasakan

klien berada pada ulu

hati dengan skala

ringan.

TTV :

TD = 110/70 mmhg

N = 78 x/i

P =21 x/i

S =36,1 C

Ny. Y terlihat gelisah

Ny. Y terlihat

melakukan posisi lutut

fleksi.

A:

Masalah gangguan rasa

nyaman nyeri: Kronis

teratasi sebagian

P:

Intervensi No. 1, 2, 3,

di lanjutkanan

dimodifikasi pada

tanggal 24 januari 2011

dengan :

1. Anjurkan Ny. Y

untuk tidk takut atau

cemas

2. Jelaskan faktor-

faktor yang dapat

meningkatkan dan

menurunkan nyeri.

TTD

Kelompok I2. Perubahan

nutrisi

kurang dari

kebutuhan

tubuh b/d

intake yang

tidak adekuat

.

1.mengobservasi dan

mencatat masukan

makanan klien

2.menimbang berat

badan tiap hari.

3.mengobservasi dan

catat kejadian mual

dan muntah

4.Menimbang BB tiap

hari

5.mengingatkan untuk

melakukan hygien

mulut yang baik

6. Menjaga keamanan

dalam memberikan

makanan

S;

Ny. Y mangatakan hanya

menghabiskan 2/3

Porsi makanan yang

diberikan

Ny. Y masih mengeluh

mual

Ny. Mengatakan ada

menggosok gigi dengan

benar.

O ;

Ny. Y terlihat agak

Lemah

Ny. Y terlihat hanya

menghabiskan 2/3

porsi makanan yg

diberikan

BB= 53 Kg

TB = 160

Mulut Ny. Y Terlihat

bersih

A ;

Masalah Perubahan

Nutrisi Kurang Dari

Kebutuhan Tubuh Teratasi

sebagian.

P ;

Intervensi 1, 2, 3, 4,

5, 6 Dilanjutkan pada

tanggal 24/ 01/ 2011

TTD

Kelompok I3. Gangguan pola

tidur

berhubungan

dengan nyeri

1. Mengkaji pola

tidur Ny. Y

2. Menganjurkan Ny.

Y untuk melakukan

tindakan

relaksasi

3. Menganjurkan

keluarga Ny. Y

mengurangi

kebisingan

4. Menganjurkan Ny.

S:

Ny. Y mengatakan

tidurnya sudah nyenyak

Ny.Y mengatakan

tidurnya kurang lebih

7 jam

Ny. Y mengatakan

selalu melakukan

relaksasi

Keluarga Ny. Y

mengatakan selalu

Y untuk mematikan

lampu sebelum

tidur

5. Menganjurkan

pasien untuk

menggunakan pagar

tempat tidur

sesuai indikasi

mengurangi kebisingan

Ny. Y mengatakan

selalu menggunakan

pagar tempat tidur

jika tidur.

O ;

Ny Y Terlihat tidur

nyenyak.

Ny. Y terlihat

melakukan teknik

relaksasi

Ny. Y terlihat tidur

dengan lampu mati

Ny. Y terlihat tidur

menggunakan pagar

tempat tidur

A;

Masalah gangguan pola

tidur teratasi

P;

intervensi di hentikan.

TTD

Kelompok I

Hari / Tanggal : Senin / 23 Januari 2011

No

.

Diagnosa

keperawatanImplementasi

EvaluasiGangguan rasa

nyaman nyeri

b/d distensi

abdomen

Pukul : 10.00

1. Mengkaji

keluhan nyeri

(lokasi dan

intesitasnya)

2. Mendengarkan

penuh perhatian

keluhan nyeri yang

dirasakan Ny. Y

3. Mengukur TTV

meliputi

TD, N, S, P

4. Mengkaji

petunjuk non-

verbal yaitu klien

terlihat gelisah.

5. menganjurkan

Ny. Y untuk tidak

takut atau cemas

6. Menjelaskan

faktor-faktor yang

dapat meningkatkan

dan menurunkan

Pkl : 14.00

S:

Ny. Y tidak mengeluh

nyeri lagi

O :

TTV :

TD = 110/70 mmhg

N = 79 x/i

P =21 x/i

S =36,3 C

Ny. Y terlihat tenang.

A:

Masalah gangguan rasa

nyaman nyeri: Kronis

teratasi

P:

Intervensi dihentikan

TTD

Kelompok I

nyeri.2. Perubahan

nutrisi

kurang dari

kebutuhan

tubuh b/d

intake yang

tidak adekuat

.

1.mengobservasi dan

mencatat masukan

makanan klien

2.menimbang berat

badan tiap hari.

3.mengobservasi dan

catat kejadian mual

dan muntah

4.Menimbang BB tiap

hari

5.mengingatkan untuk

melakukan hygien

mulut yang baik

6. Menjaga keamanan

dalam memberikan

makanan

S;

Ny. Y mangatakan

menghabiskan 2/3

Porsi makanan yang

diberikan

Ny. Y masih mengeluh

mual

Ny. Mengatakan ada

menggosok gigi dengan

benar.

O ;

Ny. Y terlihat

memakan cemilan.

Ny. Y terlihat agak

Lemah

Ny. Y terlihat hanya

menghabiskan 2/3

porsi makanan yg

diberikan

BB= 53 Kg

TB = 160

Mulut Ny. Y Terlihat

bersih

A ;

Masalah Perubahan

Nutrisi Kurang Dari

Kebutuhan Tubuh

Teratasi sebagian.

P ;

Intervensi 1, 2, 3, 4,

5, 6 Dilanjutkan pada

tanggal 25/ 01/ 2011

TTD

Kelompok I

Hari / Tanggal : Selasa / 24 Januari 2011

No

.

Diagnosa

keperawatanImplementasi

Evaluasi1. Perubahan

nutrisi

kurang dari

kebutuhan

tubuh b/d

intake yang

tidak adekuat

.

Pukul : 20.00

1.mengobservasi dan

mencatat masukan

makanan klien

2.menimbang berat

badan tiap hari.

3.mengobservasi dan

catat kejadian mual

dan muntah

4.Menimbang BB tiap

hari

Pukul : 08.00

S;

Ny. Y mangatakan

menghabiskan Porsi

makanan yang

diberikan

Ny. Y tidak mengeluh

mual lagi

O :

Ny. Y terlihat

memakan cemilan.

5.mengingatkan untuk

melakukan hygien

mulut yang baik

6. Menjaga keamanan

dalam memberikan

makanan

Ny. Y terlihat agak

Lemah

Ny. Y terlihat hanya

menghabiska porsi

makanan yg diberikan

BB= 54 Kg

TB = 160

Mulut Ny. Y Terlihat

bersih

A ;

Masalah Perubahan

Nutrisi Kurang Dari

Kebutuhan Tubuh

Teratasi.

P ;

Intervensi dihentikan.

TTD

Kelompok I

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Malaria adalah infeksi parasit yang di sebabkan oleh

plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan

ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah.

(Sudoyo.w.aru.1999). Malaria disebabkan oleh plasmodium yang

dibawa oleh nyamuk anopheles betina. Adapun gejala dari

malaria adalah demam, kejang-kejang, anemia, nafas sesak,

dan hilangnya nafsu makan. (Mansjoer, Arif. 1999)

Gejala yang muncul pada penyakit ini akan berlanjut dan

pada akhirnya dapat menyebabkan anemia berat, edema paru,

kelainan hati, dan maturia serebral (koma). Untuk itu perlu

pencegahan untuk penyakit ini yaitu dengan cara menggunakan

kelambu, menggunakan pembasmi nyamuk, membersihkan sarang

nyamuk dan tempat hinggap nyamuk, memasang ventilasi dan

menghindari rumah yang gelap. (Sudoyo. 1999)

Pada pengkajian yang dilakukan tanggal 20 Januari 2011

terhadap Ny.Y yang menderita malaria di ruangan Shafa wanita

di RSI SITI RAHMAH Padang pasien terlihat lemah. Hal ini

dibuktikan pasien mengeluh mual dan muntah setiap makan,

demam menggigil sejak dua hari yang lalu, sakit kepala,

pusing, dan nyeri ulu hati. Dari data tersebut didapatkan

diagnosa keperawatan yaitu Gangguan Rasa Nyaman Nyeri,

Perubahan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh, Gangguan pola

tidur, dan Ansietas.

4.2 Saran

4.2.1 Bagi Rumah Sakit

Diharapkan makalah/seminar ini dapat membantu

meningkatkan pengetahuan perawat di RSI SITI RAHMAH

PADANG dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien

dengan penyakit malaria sehingga di harapkan dapat

mengurangi angka kasus malaria

4.2.2 Bagi STIKes Dharma Landbouw

Diharapkan makalah ini dapat digunakan sebagai

bahan bacaan di perpustakaan STIKes Dharma Landbouw

Padang, bagi mahasiswa prodi D3 Kebidanan, D3 PIKES dan

S1 Keperawatan. Sehingga menambah pengetahuan dan

wawasan mahasiswa.

4.2.3 Bagi Mahasiswa

Diharapkan setelah melakukan presentasi makalah ini dapat menambah wawasan mahasiswa dan dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan dilapangan tentang penyakit malaria