makalah pasang surut air laut

20
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Pengetahuan tentang pasang surut sangat diperlukan dalam transportasi laut, kegiatan di pelabuhan, pembangunan di daerah pesisir pantai, dan lain- lain.Mengingat pentingnya pengetahuan tentang pasang surut terutama bagi yang yang mempelajari mengenai Perencanaan Pelabuhan.Maka demi memahami ilmu Perencanaan Pelabuhan, Penulis menyusunmakalah yang berjudul Pasang Surut Air Laut ini. Pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan. Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil. Faktor non astronomi yang mempengaruhi pasut terutama di perairan semi tertutup seperti teluk adalah bentuk garis pantai dan topografi dasar perairan. Data elevasi muka air tertinggi (pasang) dan terendah (surut) sangat penting untuk merencanakan Page 1

Transcript of makalah pasang surut air laut

BAB IPENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Pengetahuan tentang pasang surut sangat diperlukan

dalam transportasi laut, kegiatan di pelabuhan,

pembangunan di daerah pesisir pantai, dan lain-

lain.Mengingat pentingnya pengetahuan tentang pasang

surut terutama bagi yang yang mempelajari mengenai

Perencanaan Pelabuhan.Maka demi memahami ilmu

Perencanaan Pelabuhan, Penulis menyusunmakalah yang

berjudul Pasang Surut Air Laut ini.

Pasang surut laut merupakan suatu fenomena

pergerakan naik turunnya permukaan air laut secara

berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi

dan gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi

terutama oleh matahari, bumi dan bulan. Pengaruh benda

angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya lebih

jauh atau ukurannya lebih kecil. Faktor non astronomi

yang mempengaruhi pasut terutama di perairan semi

tertutup seperti teluk adalah bentuk garis pantai dan

topografi dasar perairan.

Data elevasi muka air tertinggi (pasang) dan

terendah (surut) sangat penting untuk merencanakan

Page 1

bangunan-bangunan pelabuhan. Sebagai contoh, elevasi

puncak bangunan pemecah gelombang, dermaga, dan

sebagainya. Ditentukan oleh elevasi muka air pasang,

sementara kedalaman alur pelayaran/pelabuhan ditentukan

oleh muka air surut.

I.2 RUMUSAN MASALAH

Makalah ini mencakup pembahasan Definisi

Pasang Surut, Proses Terjadinya Pasang Surut,

Jenis dan Tipe Pasang Surut, serta Penerapan

Pengetahuan Pasang Surut Air Laut terhadap

Perencanaan Pelabuhan.

I.3 TUJUAN DAN MANFAAT

Berikut beberapa Tujuan & Manfaat yang diharapkan

Penulis dari disusunya Makalah ini :

1. Memahami Pengertian Dasar Terjadinya Pasang Surut

Air Laut

2. 2 Jenis Pasang Surut Berdasarkan Posisi Matahari,

Bulan, dan Bumi (Pasang Purnama & Pasang Perbani)

3. 4 Tipe Pasang Surut Berdasarkan Frekuensi

Terjadinya Pasang& Surut Dalam Periode Tertentu,

yaitu Pasang Surut Harian Tunggal (diurnal tide),

Harian Ganda (semidiurnal tide) dan Dua Jenis

Campuran.

Page 2

4. Korelasi Pengetahuan Pasang Surut Air Laut dengan

Perencanaan Pelabuhan.

Page 3

BAB II

PEMBAHASAN

II.1. Pengertian Pasang Surut

Menurut Pariwono (1989), fenomena pasang surut

diartikan sebagai naik turunnya muka laut secara

berkala akibat adanya gaya tarik benda-benda angkasa

terutama matahari dan bulan terhadap massa air di bumi.

Sedangkan menurut Dronkers (1964) pasang surut laut

merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya

permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh

kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari

benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan

bulan. Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan

karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil.

Pasang surut yang terjadi di bumi ada tiga jenis

yaitu: pasang surut atmosfer (atmospheric tide), pasang

surut laut (oceanic tide) dan pasang surut bumi padat

(tide of the solid earth).Pasang surut laut merupakan

hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal. 

Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat 

rotasi.  Gravitasi  bervariasi secara langsung dengan

massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. 

Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari, gaya

tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada

Page 4

gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang surut

laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak

matahari ke bumi. 

Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke arah

bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan (bulge)

pasang surut gravitasional di laut.  Lintang dari

tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut

antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan

matahari.

Page 5

Gambar 2.1.Pengaruh posisi Bulan dan Matahari terhadap

pasang surut di Bumi.Keterangan Gambar : Posisi Bumi,

Bulan dan Matahari yang berbeda menyebabkan perbedaan

ketinggian pasang surut pada saat posisi konfigurasi

tertentu. Sumber: Duxbury et al. (2002).

Gambar 2.2.Distribusi gaya penyebab terjadinya fenomena

pasang surut. Keterangan Gambar :Pada separuh bagian

Bumi yang menghadap ke arah Bulan terbentuk gaya yang

mengarah ke Bulan karena gaya gravitasi

Bulan.Sebaliknya, pada arah yang berlawanan terbentuk

gaya yang berlawanan arah karena gaya sentrifugal.

Sumber: Duxbury et al. (2002).

II.2. Tipe Pasang Surut

Bentuk pasang surut di berbagai daerah tidak sama.

Disuatu daerah pada dalam satu hari dapat terjadi satu

kali atau dua kali pasang surut.Menurut Wyrtki (1961),

pasang surut di Indonesia dibagi menjadi 4 yaitu :

Page 6

1. Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide).

Dalam sehari terjadi dua kali pasang dan dua kali

surut secara berurutan. Periode pasang surut rata-

rata 12 jam 24 menit. Pasang surut jenis ini

terdapat di selat malaka sampai laut andaman.

2. Pasang surut harian tunggal (diurnal tide).

Dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu

kali surut. Periode pasang surut adalah 24 jam 50

menit. Pasang surut tipe ini terjadi di perairan

selat karimata.

3. Pasang surut campuran condong keharian ganda.

(mixed tide prevailing semidiurnal).

Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan

dua kali air surut, tetapi tinggi periodenya

berbeda. Pasang surut jenis ini banyak terdapat

perairan indonesia timur.

4. Pasang surut campuran condong ke harian tunggal

(mixed tide prevailing diurnal).

Pada tipe ini dalam satu hari terjadi satu kali

air pasang dan satu kali air surut, tetapi kadang

–kadang untuk sementara waktu terjadi dua kali

pasang dan dua kali surut dengan tinggi dan

periode yang sangat berbeda. Pasang surut jenis in

Page 7

biasa terdapat di daerah selat kalimantan dan

pantai utara jawa barat.

II.3. Pasang Surut Purnama Dan Perbani

Pasang purnama (spring tide) terjadi ketika bumi,

bulan dan matahari berada dalam suatu garis lurus.

Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang

sangat tinggi dan pasang rendah yang sangat

rendah. Pasang surut purnama ini terjadi pada saat

bulan baru dan bulan purnama.

Pasang perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan

dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada

saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang rendah

dan pasang rendah yang tinggi. Pasang surut

perbani ini terjadi pasa saat bulan 1/4 dan ¾

revolusi bulan terhadap bumi.

Page 8

.

Gambar 2.3. Posisi Bumi, Bulan dan Matahari Saat

Terjadi Pasang Purnama (Spring Tide) dan Pasang Perbani

(Neap Tide).

II.4. Beberapa Istilah Elevasi Muka Air

1.Muka air tinggi (high water level), muka airtertinggi yang dicapai pada saat pasang dalam satu

siklus pasang surut.

2.Muka air rendah (low water level), kedudukan airterendah yang dicapai pada saat surut dalam satu

siklus pasangan waktu.

3.Muka air tinggi merata (mean high water level,MHWL), adalah rerata dari muk air tinggi selama

periode 19 tahun.

Page 9

4.Muka air rerata rendah (mean low water level,MLWL) adalah rerata muka air rendah selama 19

tahun.

5.Muka air laut rerata (mean sea level,MSL) adalahmuka air rerata antara muka air rerata antara muka

air tinggi rerata dan muka air rendah rerata.

Elevasi ini digunakan sebagai referensi untuk

elevasi dataran.

6.Muka air tinggi (highest high water level, HHWL)adalah air tertinggi pada saat pasang surut bulan

purnama atau bulan mati.

7.Air rendah terendah (lowest low water level, LLWL)adalah air terendah pada saat pasang surut purnama

atau bulan mati.

8.Higher high water level, adalah air tertinggi daridua air tinggi dalam satu hari, seperti dalam

pasang surut tipe campuran.

9.Lower low water level, adalah air terendah daridua air rendah dalam satu hari.

Beberapa definisi muka air tersebut banyak

digunakan dalam perencanaan bangunan–bangunan

pelabuhan, misal MHWL digunakan untuk menetukan elevasi

puncak pemecahan gelombang (break

water),dermaga,panjang pantai pelampung penambat,dan

Page 10

sebagainya.Sedangkan LLWL diperlukan untuk menentukan

kedalaman alur pelayaran dan kolam pelabuhan.

II.5. Alat-alat Pengukuran Pasang Surut

Berikut adalah beberapa alat pengukuran pasang

surut :

1. Tide Staff.

Alat ini berupa papan yang telah diberi skala

dalam meter atau centi meter.  Biasanya digunakan

pada pengukuran pasang surut di lapangan.Tide

Staff (papan Pasut) merupakan alat pengukur pasut

paling sederhana yang umumnya digunakan untuk

mengamati ketinggian muka laut atau tinggi

gelombang air laut.  Bahan yang digunakan biasanya

terbuat dari kayu, alumunium atau bahan lain yang

di cat anti karat.

Syarat pemasangan papan pasut adalah :

a. Saat pasang tertinggi tidak terendam air dan pada

surut terendah masih tergenang oleh air.

b. Jangan dipasang pada gelombang pecah karena akan

bias atau pada daerah aliran sungai (aliran debit

air).

c. Jangan dipasang didaerah dekat kapal bersandar

atau aktivitas yang menyebabkan air bergerak

secara tidak teratur.

Page 11

d. Dipasang pada daerah yang terlindung dan pada

tempat yang mudah untuk diamati dan dipasang tegak

lurus.

e. Cari tempat yang mudah untuk pemasangan misalnya 

dermaga sehingga papan mudah dikaitkan

f. Dekat dengan bench mark atau titik referensi lain

yang ada sehingga data pasang surut mudah untuk

diikatkan terhadap titik referensi.

g. Tanah dan dasar laut atau sungai tempat

didirikannya papan harus stabil.

h. Tempat didirikannya papan harus dibuat pengaman

dari arus dan sampah

2. Tide gauge.

Merupakan perangkat untuk mengukur perubahan muka

laut secara mekanik dan otomatis.  Alat ini

memiliki sensor yang dapat mengukur ketinggian

permukaan air laut yang kemudian direkam ke dalam

komputer.  Tide gauge terdiri dari dua jenis

yaitu : 

Floating tide gauge (self registering)

Prinsip kerja alat ini berdasarkan naik turunnya

permukaan air laut yang dapat diketahui melalui

pelampung yang dihubungkan dengan alat pencatat

(recording unit).  Pengamatan pasut dengan alat ini

banyak dilakukan, namun yang lebih banyak dipakai

adalah dengan cara rambu pasut.

Page 12

Pressure tide gauge (self registering)

Prinsip kerja pressure tide gauge hampir sama

dengan floating tide gauge, namun perubahan naik-

turunnya air laut direkam melalui perubahan

tekanan pada dasar laut yang dihubungkan dengan

alat pencatat (recording unit).  Alat ini dipasang

sedemikian rupa sehingga selalu berada di bawah

permukaan air laut tersurut, namun alat ini jarang

sekali dipakai untuk pengamatan pasang surut.

3. Satelit.

Sistem satelit altimetri berkembang sejak tahun

1975 saat diluncurkannya sistem satelit Geos-3. 

Pada saat ini secara umum sistem satelit altimetri

mempunyai tiga objektif ilmiah jangka panjang

yaitu mengamati sirkulasi lautan global, memantau

volume dari lempengan es kutub, dan mengamati

perubahan muka laut rata-rata (MSL) global.

Prinsip Dasar Satelit Altimetri adalah satelit

altimetri dilengkapi dengan pemancar pulsa radar

(transmiter), penerima pulsa radar yang sensitif

(receiver), serta jam berakurasi tinggi.  Pada

sistem ini, altimeter radar yang dibawa oleh

satelit memancarkan pulsa-pulsa gelombang

elektromagnetik (radar) kepermukaan laut.  Pulsa-

Page 13

pulsa tersebut dipantulkan balik oleh permukaan

laut dan diterima kembali oleh satelit.

Prinsip penentuan perubahan kedudukan muka laut

dengan teknik altimetri yaitu pada dasarnya

satelit altimetri bertugas mengukur jarak vertikal

dari satelit ke permukaan laut. Karena tinggi

satelit di atas permukaan ellipsoid referensi

diketahui maka tinggi muka laut (Sea Surface Height

atau SSH) saat pengukuran dapat ditentukan sebagai

selisih antara tinggi satelit dengan jarak

vertikal.  Variasi muka laut periode pendek harus

dihilangkan sehingga fenomena kenaikan muka laut

dapat terlihat melalui analisis deret waktu (time

series analysis).  Analisis deret waktu dilakukan

karena kita akan melihat variasi temporal periode

panjang dan fenomena sekularnya.

II.6. Korelasi Pasang Surut Air Laut denganPerencanaan Pelabuhan.

II.6.1. Perencanaan Dermaga.

Suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk

merapat dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar

muat barang dan menaik turunkan penumpang. Dasar

pertimbangan dalam perencanaan dermaga yaitu salah

satunya adalah Elevasi dermaga ditentukan dengan

memperhatikan kondisi elevasi muka air pasang.

Page 14

Gambar 2.4.Dermaga Tepi dan Dermaga Tengah Tetap

II.6.2. Perencanaan AlurPelayaran.

Alur Pelayaran

berfungsi untuk mengarahkan

kapal yang akan masuk ke

kolam pelabuhan. Alur

pelayaran dan kolam

pelabuhan harus cukup tenang terhadap pengaruh

gelombang dan arus.Kedalaman alur pelayaranditentukan

oleh muka air surut.

II.6.3. PerencanaanKolam

pelabuhan.

Kapal dapat berlabuh

untuk melakukan kegiatan

bongkar muat barang,

Page 15

pengisian ulang bahan bakar dan air bersih.Parameter

yang digunakan dalam penentuan perencanaan kolam

pelabuhan adalah elevasi muka air laut rencana

berdasarkan muka air surut.

Gambar 2.5.Kedalam Kolam Pelabuhan

II.6.4. Perencanaan Pemecah Gelombang (Break Water).

Pemecah

gelombang adalah salah

satu bangunan pantai

yang berfungsi memecah

energi gelombang dengan

maksud untuk melindungi

pantai,kolam pelabuhan,

dan fasilitas pelabuhan

lain dari gangguan

gelombang yang dapat

mempengaruhi keamanan

dan kelancaran

aktivitas di pelabuhan.

Dimensi tinggi dan

tebal Pemecah Gelombang

/ Break Waterditentukan

oleh elevasimuka air

pasang

BAB III

Page 16

PENUTUP

III.1. Kesimpulan1. Pasang laut adalah naik atau turunnya posisi

permukaan perairan atau samudera yang disebabkan

oleh pengaruh gaya gravitasi bulan  dan matahari.

Pasang laut menyebabkan perubahan kedalaman

perairan.

2. Menurut Wyrtki (1961) di Indonesia terdapat 4 tipe

pasang berdasarkan banyaknya terjadi pasang dan

surut dalam suatu periode tertentu (semi diurnal tide,

diurnal tide ,mixed tide prevailing semidiurnal, dan mixed tide

prevailing diurnal).

3. Pasang dan Surut air laut ekstrim terjadi pada

saat bulan baru dan bulan purnama (Pasang

Purnama), sebaliknya Pasang terendah dan Surut

tertinggi terjadi pada saat saat bulan 1/4 dan ¾

revolusi bualan terhadap bumi (Pasang Perbani).

3. Pengetahuan mengenai Pasang Surut Air Laut

(mengenai pengertian, fungsi, proses, serta

perhitungan elevasi muka air pasang/surut) berguna

dalam perencanaan fasilitas pelabuhan seperti :

Dermaga

Alur pelayaran

Page 17

Kolam pelabuhan

Pemecah gelombang/Break Water

III.2. Kritik dan Saran

Dengan penyusunan Makalah Pasang Surut Air Laut

ini, penulis belajar cukup banyak mengenai teori dasar

dari pasang surut air laut, tetapi menurut pendapat

penulis, dibutuhkan bimbingan dari dosen mata kuliah

Perencanaan Pelabuhan untuk memahami lebih lanjut

mengenai topik makalah ini, terutama untuk rumus-rumus

dan teori-teori spesifik yang dapat membantu memahami

lebih dalam tentang Pasang Surut Air Laut.

Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan

makalah ini meskipun penulisan ini jauh dari sempurna

tetapi penulis telah mengimplementasikan tulisan ini.

Masih banyak kesalahan dari penulisan makalah ini,

Penulis juga mengucapkan terima kasih atas dosen

pembimbing mata kuliah Perencanaan Pelabuhan Bapak Ir.

Rahardjo Samiono, MT yang telah memberi penulis tugas

individu demi kebaikan mahasiswa yang mengikuti kelas

Perencanaan Pelabuhan juga untuk negara dan bangsa.

Page 18

Daftar pustaka

Bambang triatmodjo, 2003 ,pelabuhan,beta

offset,yogyakarta.

www.geocities.com/agus_adut/pasut.htm

id.wikipedia.org/wiki/Pasang_laut

surbakti77.files.wordpress.com/2007/09/pasang-surut.pdf

majarimagazine.com/2008/01/energi-laut-2-pasang-surut

Page 19

Page 20