Macam-macam Perbedaan Individu

43
Kelompok 1 Perbedaan Individu Kesimpulan : Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam kamus echols & shadaly (1975), individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum . Perbedaan individu dalam pendidikan dan pembelajaran menjelaskan perbedan-perbedaan yang berkaitan dengan perbedaan siswa dalam berpikir, berperasaan, dan bertindak dalam satu kelas. Hal ini sangat penting dikaji dan dipahami oleh guru, disebabkan salah satu karakteristik pembelajaran yang efektif adalah proses pembelajaan yang memerhatikan dan merespon kebutuhan siswa. Selain itu proses pembelajaran akan terlaksana dengan baik apabila guru mampu mengerti, memahami, dan memperhatikan perbedaan-perbedaan siswa dalam hal kemampuan (ability), kesiapan dan kematangan (maturity), dan kecepatan belajarnya. Macam-macam Perbedaan Individu Perbedaan Jenis Kelamin dan Gender 1

Transcript of Macam-macam Perbedaan Individu

Kelompok 1

Perbedaan Individu

Kesimpulan :

Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang

artinya “tidak terbagi”. Dalam kamus echols & shadaly (1975),

individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang,

perseorangan, dan oknum.

Perbedaan individu dalam pendidikan dan pembelajaran

menjelaskan perbedan-perbedaan yang berkaitan dengan perbedaan

siswa dalam berpikir, berperasaan, dan bertindak dalam satu

kelas. Hal ini sangat penting dikaji dan dipahami oleh guru,

disebabkan salah satu karakteristik pembelajaran yang efektif

adalah proses pembelajaan yang memerhatikan dan merespon

kebutuhan siswa. Selain itu proses pembelajaran akan

terlaksana dengan baik apabila guru mampu mengerti, memahami,

dan memperhatikan perbedaan-perbedaan siswa dalam hal

kemampuan (ability), kesiapan dan kematangan (maturity), dan

kecepatan belajarnya.

Macam-macam Perbedaan Individu

Perbedaan Jenis Kelamin dan Gender

1

Jenis kelamin dan gender berbeda. Jenis kelamin merujuk

kepada perbedaan biologis dari laki-laki dan perempuan,

sementara gender termasuk dalam hal peran, tingkah laku,

kecenderungan, sifat, dan atribut lain yang menjelaskan arti

menjadi seorang laki-laki atau perempuan dalam kebudayaan yang

ada.

Perbedaan Kemampuan

Kemampuan didefinisikan sebagai prestasi komparatif

individu dalam berbagai tugas, termasuk memecahkan masalah

dengan waktu yang terbatas, juga meliputi prestasi individu

dalam sebagian besar tugas-tugas belajar. Perbedaan kecerdasan

dapat dilihat dari perbedaan skor IQ.

Perbedaan Kepribadian

Kepribadian adalah pola perilaku dan cara berpikir yang

khas yang menentukan penyesuaian diri seseorang terhadap

lingkungan. Kepribadian sesesorang dapat tinjau melalui dua

model yaitu model big five dan model brigg-myers.

Perbedaan Gaya Belajar

Gaya belajar adalah pola prilaku spesifik dalam menerima

informasi baru dan mengembangkan ketrampilan baru, serta

proses menyimpan informasi atau ketrampilan baru

Pertanyaan :

1. Apakah seseorang yang lahir secara prematur akan

mempengaruhi kecerdasannya?

Jawab :2

Kecerdasan merupakan salah satu bagian terpenting dalam

proses pertumbuhan dan perkembangan seorang individu selama

masa hidupnya. Dengan kecerdasan seseorang dapat menyesuaikan

dirinya dengan lingkungan pendidikan maupun masyarakat

sekitar. Lamanya masa kehamilan hingga per salinan merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi inteligensi. Hal ini

menentukan lengkap atau tidaknya dan sempurna atau tidaknya

organ-organ dalam individu dapat berkembang dengan baik.

Proses kelahiran tepat waktu maupun kelahiran prematur menjadi

penentu kecerdasan seseorang dengan segala prosesperkembangan

selanjutnya setelah bayi dilahirkan.

2. Perbedaan emosi anak yang normal dan anak yang hiperaktif

Jawab :

Biasanya emosi anak yang normal itu dapat dikntrol dengan

baik walaupun sebagian yang lainnya susah untuk mengontrol

emosinya,sedangkan emosi anak yang hiperaktif tidak bisa

dikontrol

3. Bagaimana cara mengembangkan perkembangan psikologi

sosial anak

Jawab:

Rasa sosial anak dapat dikembangkan dengan cara sering

mengajak anak tersebut berbicara,juga dengan membawa anak

tersebut ketempat-tempat keramaian yang mengharuskan anak

tersebut untuk berinteraksi dengan orang lain.

3

4. Seberapa besar pengaruh masa prenatal bagi perkembangan

dan pertumbuhan seseorang

Jawab :

Perkembangan ialah kematangan fungsi organ, seperti

perkembangan otak dan lainnya yang bersifat kualitatif.

Sedangkan pertumbuhan ialah pertambahan jumlah, volume sel

yang bersifat irreversible. Masa prenatal ini akan

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Misalnya

makanan yang dimakan oleh ibu hamil kandungan nutrisinya juga

diserap oleh anak yang ada dalam kandungan. Nutrisi ini

kemudian akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak

yang adal didalam kandungan. Jadi apabila ibu hamil kurang

mengasup makanan bergizi dikhawatirkan akan mengganggu

pertumbuhan dan perkembangan anak.

5. Apakah ada pendapat tokoh yang mengatakan kemampuan

didapat dari faktor keturunan?

Jawab :

Ada, tokoh ini bernama Schopenhauer ia adalah filsof

berkebangsaan Jerman. Ia merupakan pencetus aliran nativisme

dimana ia mengatakan bahwa kemampuan ataupun bakat anak hanya

diperoleh dari keturunan.

6. Apakah ada norma yang berlaku ke anak berdampak negatif,

dan kenapa norma dan nilai itu harus ada?

Jawab :

4

Pada dasarnya norma itu mengajarkan kita untuk menjadi

seseorang yang lebih baik, namun bisa saja apabila seseorang

dipengaruhi kebiasaan ataupun lingkungan disekitar yang

kurang baik atau bahkan mungkin norma yang berlaku pada

suatu daerah tersebut kurang baik akan mengakibatkan norma

juga berdampak negatif kepada anak. Norma ialah suatu

tetapan ataupun aturan yang diterapkan oleh suatu daerah

sedangkan nilai ialah suatu tatanan yang dijadikan aturan

ataupun norma oleh individu untuk menimbang dan memilih

alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu. Norma

dan nilai harus ada pada setiap lingkungan masyarakat agar

masyarakat dapat menentukan suatu tindakan yang baik dan

buruk bagi mereka dan lingkungan sekitar

7. Manakah yang lebih mempengaruhi kesuksesan seseorang,

kecerdasan intelek atau kecerdasan sosial?

Jawab :

Kedua nya mempunyai pengaruh yang sama, kecerdasan intelek

seseorang juga harus diikuti dengan kecerdasan sosial, karena

percuma jika seseorang mempunyai kecerdasan namun ia kurang

bisa untuk bersosial dengan lingkungannya. Karena untuk bisa

sukses seseorang harus bisa berinteraksi dengan lingkungannya.

8. Benarkah mitos ketika anak sakit ia akan mengalami suatu

pertumbuhan atau perkembangan yang baru

Jawab:

Tidak sepenuhnya benar,namun mitos tersebut sering ditemukan

dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, seorang anak yang

5

mengalami pertumbuhan gigi ia akan mengalami demam sebelum

gigi tersebut akan tumbuh.

9. Seorang anak takut untuk meniru karena ia melihat orang

lain gagal ketika melakukan satu perbuatan, bagaimana dampak

psikis bagi anak tersebut

Jawab :

Karena kemungkinan besar si anak tersebut mengalami trauma

pada saat melihat orang di sekelilingnya gagal dalam melakukan

suatu perbuatan, sehingga si anak takut untuk melakukan

perbuatan tersebut, misalnya si anak mempunyai kakak yang bisa

bermain sepeda pada suatu ketika si anak tersebut melihat

kakaknya terjatuh dari sepeda sehingga terluka, dan si anak

tersebut enggan untuk melakukan hal yang sama seperti kakaknya

karena dia takut hal tersebut terjadi kepada dirinya.

Kelompok 2

6

Konsep Dasar Belajar dan Aplikasi Dalam

Pembelajaran

Kesimpulan :

Tingkat intelektual setiap siswa kondisinya berbeda-beda.

Ada yang lemah dalam suatu bidang ,tapi unggul dalam bidang

lain. Ada yang pandai hafalan ,ada juga yang pandai berhitung,

berorganisasi, itusemua disebut kecerdasan majemuk (multiple

inteligences).

Untuk memunculkan potensi unggulan itu diperlukan

suasana belajar yang baik. Pendidik sebagai tokoh sentral

selain harus mampu memahami setiap individu siswa juga harus

memiliki kepekaan. Karena pendidiklah yang berperan sebagai

fasilitator yang menyediakan suasana yang menyenangkan, yang

dengannya kemungkinan peserta didik berhasil mengembangkan

potensinya menjadi lebih besar. Selain itu kesimpulan dari

makalah ini adalah:

1. Perlunya peningkatan kajian-kajian dan pelatihan-

pelatihan yang memberikan pemahaman psikologis oleh

pihak-pihak terkait kepada para konselor.

2. Para praktisi bimbingan konsling diharapkansenantiasa

meningkatkan kualitas pibadi guna menjalankan profesi.

Pertanyaan :Sesi 1 :

7

1. KELOMPOK 1 ( Silvya Anggraini ) :

Apa saja faktor pendorong untuk belajar ?

Faktor pendorong siswa untuk belajar :

a. Adanya dorongan dari lingkungan

b. Membantu murid untuk mengingat materi

c. Jadilah pembantu murid

d. Memberikan apresiasi terhadap hasil belajar

siswa meskipun nilainya rendah.

2. KELOMPOK 7 ( Nurul Rahmah) :

Metode manakah yang lebih efisien dalam pembelajaran ?

Dari semua metode sebenarnya tidak ada satupun

metode belajar yang paling efisien, semuanya

tergantung pada materi yang diajarkan.

3. KELOMPOK 1 ( Vergi Raudatul Usrah ) :

Apa saja factor berkurangnya motivasi ?

Faktor berkurangnya motivasi :

1. Karena ada hal dari luar yang membuat kita

lalai sehingga membuat motivasi yang sudah

tertanam dalam diri kita menjadi luntur.

Contohnya, pada saat disekolah kita telah

diberi motivasi untuk giat belajar oleh guru-

guru kita lalu jiwa kita menggebu-gebu mendapat

motivasi tersebut. Namun sepulang sekolah ada

kawan kita mengajak jalan-jalan dan main-main

dari situlah motivasi yang awalnya menggebu-

8

gebu dalam diri kita dapat luntur karena kita

sudah dilalaikan dengan hal lain, maka dari

situlah motivasi kita berkurang.

2. Karena motivasi yang kita terima relative

sedikit dan rentang waktu antara motivasi satu

dengan motivasi lainnya relatif lama. Karena

motivasi yang baik adalah motivasi yang dapat

diterima secara terus-menerus agar motivasi

yang sudah ada dalam diri kita tetap tertanam

dan tidak hilang atau berkurang.

3. Karena sosok motivator dalam hidup kita tidak

ada atau sedikit.

4. KELOMPOK 5 ( Amelia Fitri) :

Mengapa anak kelas 3 SD yang sangat pandai tetapi tidak

efesien dalam bersosialisasi ?

Pada umumnya anak yang pandai itu sosialnya kurang

hal ini disebabkan karena cakupan lingkungan yang

ia jelajahi kurang. Ada pula penyebab lain yang

membuat anak-anak pandai tapi kurang

sosialisasinya khususnya pada anak usia dini

dikarenakan jam bermain diluar rumah sangat

terbatas. Contohnya saja banyak anak-anak SD yang

paginya pergi kesekolah, lalu pulang kerumah tidur

siang dan sorenya ngaji, malamnya belajar lagi

lalu tidur. Rutinitas yang dilakukan seperti ini

secara terus menerus membuat ruang pergaulan

dilingkungan luar menjadi tidak ada, maka dari itu

9

muncullah anak pandai namun kehidupan sosialnya

kurang, selain itu biasanya juga karena sianak

pernah mengalami trauma masa kecil karena ulah

orang lain, kawannya atau oleh sesuatu hal

sehingga menyebabkan dia sulit bersosialisasi.

Sesi 2 :

1. KELOMPOK 3 ( Muhammad Reza ) :

Bagaimanakah reaksi pembelajaran jika terdapat

kegagalan terhadap proses belajar mahasiswa ?

Reaksi pembelajaran jika terdapat kegagalan

terhadap mahasiswa :

1. Jika mahasiswa tersebut sadar akan kegagalannya

maka reaksi yang diambil bisa berupa menjumpai

dosen pembimbing untuk mencari jalan keluar

terhadap masalah yang ia hadapi.

2. Bersikap optimis dengan mempelajari kegagalan-

kegagalan yang ada demi memulai keberhasilan

yang baru.

3. Lingkungan kampus sebaiknya mensupport ia agar

tidak putus asa, dan lingkungan memberi

motivasi kepadanya.

4. Berusaha kembali dan berdoa, karena tanpa doa

dan usaha kita semua sia-sia.

2. KELOMPOK 5 ( Hardi ) :

Apa penyebab/ metode dari guru jika terdapat anak yang

pendiam tapi sangat pandai ?

10

Anak pandai tapi pendiam umunnya disebabkan karena

rasa percaya diri si anak kurang. Metode yang

dapat diterapkan guru kepada anak seperti ini

adalah metode belajar aktif seperti presentasi

atau kelompok. Namun sebelum itu semua, seorang

guru harus tahu latar belakang sianak menjadi

pendiam. Setelah tahu penyebabnya pastinya guru

tersebut harus bisa mencocokkan metode yang

dipakai untuk sianak. Contohnya seperti tadi

metode belajar aktif, seperti presentasi dan kerja

kelompok.

3. KELOMPOK 4 ( Ida Sofia ) :

Bagaimanakah metode jika terdapat 2 kepribadian yang

terdiri dari aktif terus menjadi aktif dan pendiam

terusmenjadi pendiam ?

Usaha yang dapat dilakukan untuk kasus seperti ini

adalah dengan cara mengkombinasikan kedua

kepribadian tersebut dalam belajar. Contohnya

dalam satu kelompok belajar terdiri dari satuan

akaktif dan satuan anak pendiam. Hal ini dilakukan

agar anak yang pendiam tadi dapat beradaptasi

dengan lingkungan belajarnya dan berharap bisa

jadi anak yang aktif juga. Namun, kembali lagi

11

kehakikat manusia. Sesungguhnya manusia itu

diciptakan berbeda-beda tipenya.

4. KELOMPOK 4 ( Sitti Raisa ) :

Penjelasan tentang Albert Eisntein apakah perlu diasah

lagi IQ nya karena seperti yang diketahui Albert

Eisntein mempunyai IQ yang tinggi ?

Seseorang yang mempunyai IQ tinggihanya perlu

dikembangkan saja kemampuannya tanpa perlu diasah.

Dalam artian IQ tinggi yang dimiliki seseorang

memang sudah terampil. Apapun yang ia kerjakan,

otaknya dapat menyelesaikannya dengan mudah. Nah

IQ tinggi itu dapat digunakan dengan maksimal maka

yang dilakukan hanyalah melakukan perkembangan.

Perkembangan tidak sama dengan asah IQ. Asah IQ

yang dilakukan pada anak-anak yang mengalami

keterlambatan atau gangguan sistem kerja otaknya

dalam belajar.

12

Kelompok 3

Teori Behavioristik

Kesimpulan :

Psikologi aliran behavioristik mulai mengalami

perkembangan dengan lahirnya teori-teori tentang belajar yang

dipelopori oleh Thomdike , Paviov, Wabon dan Ghuthrie..Mereka

masing-masing telah mengadakan penelitian yang menghasilkan

penemuan –penemuan yang berharga mengenai hal belajar.

a. Teori connectionism ( El. Thomdike)

Belajar berlangsung melalui pembiasaan/pembentukan

koneksi antara stimulus dan respon.

1. Teori Thomdike membagi 3 aspek, yaitu :

Law Of readiness

Siap+Siap = Puas

Law of exercise

Siap+Tidak Siap = Tidak Siap

Law of effect

Tidak Siap+Tidak Siap = Tidak Siap

b. Teori Classical Conditioning (Ivan Pavlov)

Proses pembentukan tingkah laku melalui

pemanipulasian lingkungan yaitu secara berulang kali

13

tingkah laku dipancing dengan sesuatu yang memang secara

alami memunculkan tingkah laku tersebut.

c. Teori Operant Conditioning (Skinner)

Tingkah laku yang muncul karena stimulus yang muncul

akan lebih kuat jika diikuti dengan adanya stimulan

penguat.

Teori operant conditioning ini paling berpengaruh

dalam proses belajar teori behaviorisme ini.

Contohnya :

anjing akan mengangkat kedua kaki didepan bila tau akan

diberi makanan

anak mengemas buku dengan rapi jika tau akan diberi

hadiah

Pertanyaan :

1. Apa titik fokus dari teori behavioristik? Apakah

kelemahan dan kelebihannya?

Titik fokus teori behavioristik adalah pengaruh

dari stimulus dan respon.

1) Kelemahan teori behavioristik

14

a. Pembelajaran peserta didik hanya terpusat kepada

guru

b. Peserta didik cenderung mendengarkan dengan

tertib

c. Peserta didik tidak berkreasi dan berimajinasi

2) Kelebihan teori behavioristik

a. Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang

membutuhkan praktek dan pembiasaan

b. Materi yang diberikan sangat detail

c. Membangun konsentrasi pikiran. Dalam teori ini

ada penguatan dan hukuman. Penguatan ini berlaku

mengaktifkan siswa untuk memperkuat muncul respon

dan hukuman yang diberikan bersifat membangun.

2. Aplikasi operant conditioning tidak adanya hukuman,

apakah hukuman secara psykis atau fisik? Kadang-kadang

anak diberikan hadiah, adakah implikasi terhadap

peserta didik?

Benar, tidak ada hukuman di operant konditioning,

baik physkis maupun fisik. Pemberian hadiah untuk

anak (yang berprestasi) sebagai bentuk apresiasi

guru terhadap murid dan implikasinya agar menjadi

motivasi bagi murid tersebut dan murid yang

lainnya agar belajar lebih giat lagi.

3. Pembelajarn dengan internet tidak bertatap muka, atau

belajar sendiri tanpa rangsangan dari guru, apakah ada

kaitan dengan teori behavioristik?

15

ketika anak belajar dari internet, anak tersebut

hanya belajar tersebut tanpa stimulus dan respon

sedangkan teori behavioristik seorang guru yang

mengajar memberikan stimulus dan respon, jadi

belajar dri internet dengan teori behavioristik

ridak ada kaitannya.

4. Teori konvergensi membahas perkembangan bakat. Apakah

bakat dapat dikembangkan dengan teori behavioristik?

Bakat tidak dapat dikembangkan pada teori

behavioristik, karena pada teori ini peserta

didik tidak bebas berkreasi dan berimajinasi

sehingga ini membatasi perkembangan bakat seorang

peserta didik.

5. Tingkah laku merupakan hasil belajar, bagaimana tingkah

laku diberikan oleh lingkungan (sekolah, keluarga,

masyarakat)?

Tingkah laku yang diberikan oleh lingkungan

(sekolah, keluarga dan masyarakat) di sini

tentunya berbeda-beda. Dari lingkungan sekolah,

tingkah laku seorang anak dipengaruhi oleh teman-

temannya, guru, dan pekarangan yang berada

disekitar sekolah. Dari keluarga, tentu saja

tingkah laku itu disesuaikan bagaimana pihak

keluarga mendidik anaknya secara sistematis.

Sedangkan di masyarakat, tingkah laku tersebut

dapat dilihat dari bagaimana pergaulannya di

16

sekitar masyarakat setempat, bagaimana temannya,

dan bagaimana keadaan lokasi tempat si anak

tinggal.

6. Teori behavioristik mengarah kepada tingkah laku,

begaiman proses pola pikir anak yang berkebutuhan

khusus?

Pola pikir anak yang berkebutuhan khusus tentunya

berbeda dengan pola pikir anak yang normal pada

umumnya sehingga pola pikir anak yang disabilitas

dilatih oleh guru-guru yang sudah memiliki

kemampuan khusus untuk mengajari mereka. Jadi,

mereka juga berhak mendapatkan pendidikan.

7. Bagaimana jika seorang pendidik tidak mempunyai

stimulus kepada peserta didik?

Tidak mungkin seorang pendidik tidak memiliki

stimulus kepada peserta didik, setiap pendidik

sejatinya memiliki stimulus untuk mentransfer

ilmu kepeda peserta didik.

8. Apa yang menjadi faktor yang mempengaruhi seorang anak

yang tidak bisa merespon?

Faktor yang mempengaruhi seorang anak tidak bisa

merespon stimulus barangkali anak tersebut lahir

dalam keadaan prematur, ada kamungkinan kapasitas

17

pola pikir yang tidak sempurna sehingga

adakalanya ia susah untuk merespon stimulus-

stimulus yang diberikan. Tetapi ada sebahagian

anak yang lahir dalam keadaan prematur mampu

dalam merespon, akan tetapi faktor ini tidak

mutlak.

Kelompok 4

Teori Kognitif

Kesimpulan :18

Teori kognitif menekankan bagian-bagian dari suatu

situasi yang saling berhubungan dengan seluruh konteks situasi

tersebut. Memisah-misahkan atau membagi-bagi materi pelajaran

menjadi komponen-komponen yang kecil akan mengalami kehilangan

makna. Teori ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu

proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan

informasi, emosi dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Belajar

merupakan aktifitas berpikir yang kompleks, yaitu mencakup

pengaturan stimulus yang diterima dan menyesuaikannya dengan

struktur kognitif yang sudah dimiliki dan terbentuk dalam

pikiran sesesorang berdasarkan pemahaman dan pengalaman

terdahulu. Dalam praktik pembelajaran, teori kognitif antara

lain tampak dalam rumusan-rumusan yang dikemukakan oleh

J.Piaget, Ausubel, Bruner, Gagne, Norman dan sebagainya.

Menurut Piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu

proses genetic yang didasarkan atas mekanisme biologis

perkembangan system saraf. Sedangkan Jerome Bruner (1966)

menandai perkembangan kognitif manusia menjadi beberapa yaitu

berupa perkembangan intelektual, peningkatan pengetahuan,

kemampuan berbicara, interaksi, dan bahasa. Belajar menurut

Ausubel merupakan asimilasi yang bermakna bagi siswa.Materi

yang diasimilasikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang

telah dimiliki siswa dalam bentuk kognitif. Struktur kognitif

merupakan struktur organisasi yang ada dalam ingatan

seseorang, yang dapat dijadikan landasan teoritik dalam

mengembangkan teori-teori pembelajaran.

19

Pertanyaan :

1.Jika ditinjau lebih efektif mana antara teori

behavioristik dan kognitif ? dan apakah seorang guru

penting untuk mengetahui perkembangan kognitif seorang

anak ?

jika ditinjau maka kita dapat mengetahui bahwa

teori kognitif lebih efektif dari teori

behavioristik karena teori kognitif tidak hanya

mengedepankan Stimulasi dan Repon saja, akan

tetapi teori konitif juga menghubungkan asimilasi

(struktur kognitif yang sudah ada) + informasi

baru dan akomodasi (struktur kognitif yang sudah

ada)+ situasi baru. Sehingga seorang peserta

didik dapat mengolah informasi menjadi informasi

yang baru dan dapat berinovasi.

Kemudian, seorang guru perlu untuk mengetahui

perkembangan kognitif seorang peserta didik

karena perkembangan kognitif juga salah satu

faktor yang mempengaruhi jalannya pembelajaran.

2. Apakah kendala atau kelemahan dari teori konitif ?

20

Kelemahan Teori Kognitif :

Pada dasarnya teori kognitif ini lebih

menekankan pada kemampuan ingatan peserta

didik, dan kemampuan ingatan masing-masing

peserta didik, sehingga kelemahan yang terjadi

di sini adalah selalu menganggap semua peserta

didik itu mempunyai kemampuan daya ingat yang

sama dan tidak dibeda-bedakan.

tidak memperhatikan cara peserta didik dalam

mengeksplorasi atau mengembangkan pengetahuan

dan cara-cara peserta didiknya dalam

mencarinya, karena pada dasarnya masing-masing

peserta didik memiliki cara yang berbeda-beda.

Dalam menerapkan metode pembelajran kognitif

perlu diperhatikan kemampuan peserta didik

untuk mengembangkan suatu materi yang telah

diterimanya.

3. Dalam teori kognitif apakah jenis kelamin berpengaruh

dalam aplikasinya ?

Berpengaruh, karena sisi psikologi antara

perempuan dan laki- laki berbeda. Oleh karena itu

pengalaman atau penyerapan informasi yang di

21

dapatkan dahulu juga berbeda. Sehingga

berpengaruh pula pada perhatian terhadap

informasi yang diterima sekarang.

4. Seberapa berpengaruh teori kognitif bagi mahasiswa ?

sangat berpengaruh, karena seorang mahasiswa

telah berkembang pola pikirnya telah banyak

berkembang seiring perkembangan umurnya dan sudah

melewati banyak pengalaman sehingga informasi

yang telah ada dapat dikombinasikan dengan

pembelajaran yang ia terima sekarang.

5. Sebutkan kelebihan teori koknitif!

Kelebihannya adalah :

Peserta didik akan Faham, mempunyai Daya Ingat,

dan akan timbul kemahiran sosial

Pada metode pembelajaran kognitif pendidik hanya

perlu memberikan dasar-dasar dari materi yang

diajarkan untuk pengembangan dan kelanjutannya

diserahkan pada peserta didik, dan pendidik hanya

perlu memantau, dan menjelaskan dari alur

pengembangan materi yang telah diberikan.

Dengan menerapkan teori kognitif ini maka

pendidik dapat memaksimalkan ingatan yang

dimiliki oleh peserta didik untuk mengingat semua

materi-materi yang diberikan karena pada

pembelajaran kognitif salah satunya menekankan

pada daya ingat peserta didik untuk selalu

22

mengingat akan materi-materi yang telah

diberikan.

Menurut para ahli kognitif itu sama artinya

dengan kreasi atau pembuatan satu hal baru atau

membuat suatu yang baru dari hal yang sudah ada,

maka dari itu dalam metode belajar kognitif

peserta didik harus lebih bisa mengkreasikan hal-

hal baru yang belum ada atau menginovasi hal yang

yang sudah ada menjadi lebih baik lagi.

9. Apakah pengalaman termasuk kepada salah satu teori

behavioristik?

Kalau menurut kami tidak, karena pengalaman itu

dlam proses behavioristik tidak dalam hal

mengingat ataupun mengenang pengalaman seseorang.

Akan tetapi kami juga tidak bisa mengatakan

tidak, karena di teori konektionisme juga

menyinggung mengenai pengalaman, yaitu dengan

sebutan “trial and error learning”. Jadi, kami belum bisa

memastikan apakah teori ini masuk atau tidak ke

dalam pengalaman,

23

Kelompok 5

Konsep Belajar Teori Humanistik

Kesimpulan :

Perhatian psikologi humanistik yang terutama tertuju pada

masalah bagaimana tiap-tiap individu dipengaruhi dan dibimbing

oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada

pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Menurut para pendidik-

pendidik humanistic penyusunan dan penyajian materi pelajaran

24

harus sesuai dengan perasaan dan perhatian siswa.

Tujuan utama

para pendidik ialah membantu si siswa untuk mengembangkan

dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal

diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membatunya

dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada pada diri mereka.

(Hamachek, 1977, p. 148)

Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan umumnya berarti

daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan

batin, karakter), pikiran (intellect) dan tubuh anak. Dalam

pengertian taman siswa tidak boleh dipisahkan bagian-bagian

itu, agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup, yakni

kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik selaras

dengan dunianya. Dengan demikian, pada hakekatnya pendidikan

adalah proses humanisasi (memanusiakan manusia) yang

mengandung implikasi bahwa tanpa pendidikan, manusia tidak

akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya.

Oleh karena itu, dunia pendidikan harus mendapat sorotan

lebih. agar dapat berkembang sesuai dengan perkembangan

teknologi, perkembangan anak didik serta kebutuhan-

kebutuhannya. Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat

penting dalam kehidupan manusia, bahkan kehidupan suatu bangsa

dan negara akan ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan di

negara itu sendiri. Tidak ada bangsa yang dapat membangun dan

meraih kemajuan tanpa dilandasi oleh pendidikan.

25

Pertanyaan :

1. Bagaimana dengan anak yang sudah besar akan tetapi tidak

mengetahui bakatnya sendiri?

Pada dasarnya setiap individu sudah mempunyai potensi

sejak lahir, seperti potensi dalam memahami bahasa,

gerakan, dll. Akan tetapi banyak kita lihat individu yang

tidak jelas arah tujuan karna belum bisa mengembangkan

potensinya. Ada beberapa factor yang dapat menghambat

potensi seseorang yaitu:

a. Kurangnya dukungan atau perhatian dari keluarga,

karna keluarga adalah tempat pertama yang dapat

mengembangkan bakat seseorang.

b. Kurangnya informasi mengenai hal-hal yang

diinginkan, dengan banyaknya informasi yang

diperoleh seseorang akan penasaran dan mencoba

segala hal sehingga menemukan apa yang sebenarnya

diminatinya.

c. Penerapan konsep atau system belajar di sekolah,

jika di sekolah tersebut banyak guru yang menerapkan

konsep behaviorisme maka akan menghambat siswa dalam

berprestasi karna takut atau tidak punya kesempatan

untuk mengemukakan pendapat, dsb.

2. Bagaimana penerapan teori humanistic terhadap anak idiot

dan autis?

26

Seperti yang kita ketahui Teori belajar Humanistik

berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang

pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. Psikolog

humanistik mencoba untuk melihat kehidupan manusia

sebagaimana manusia melihat kehidupan mereka. Mereka

cenderung untuk berpegang pada prespektif optimistik

tentang sifat alamiah manusia.

Dalam pandangan humanistik, manusia bertanggung

jawab terhadap hidup dan perbuatannya serta mempunyai

kebebasan dan kemampuan untuk mengubah sikap dan perilaku

mereka. Dari konsep tersebut bisa kita simpulkan bahwa

dalam bagi pengajar yang menggunakan konsep ini sudah

pasti memahami muridnya sendiri agar dapat membantu siswa

dalam mengembangkan potensinya.

Sebenarnya untuk mengejar atau mengembangkan potensi

anak autis atau disabilitas konsep humanistiklah yang

cocok dalam pengajannya, karena mengajar melaluai step by

step dan juga tidak otoriter.

3. Apa yang menyebabkan siswa sulit menerima pelajaran dan

apa kaitannya dengan teori humanistic ?

a. Faktor dari Dalam

Kondisi fisik

Kondisi pancaindra

Bakat

Minat

27

Kecerdasan

Kemampuan kognitif

b. Faktor dari luar

Lingkungan alam

Lingkungan sosial

Kurikulum / bahan pelajaran

Guru / pengajar

Sarana dan prasarana

Administrasi dan manajemen

4. Jika lingkungan tidak mendukung, bagaimana penerapan

teori humanistik ?

Sebelumnya kita harus mengetahui dulu tujuan utama

dari teori humanistik. Tujuan utama teori humanistik

adalah pendidik membantu siswa untuk mengembangkan

dirinya. Maka jika lingkungan tidak mendukung, maka peran

guru sangat penting untuk mengembangkan bakatnya.

Jadi guru harus :

Memberikan sugesti positif terhadap siswa

Memunculkan rasa ingin tahu siswa dengan berbagai

kegiatan terutama mengaitkannya dengan kehidupan

keseharian siswa

Meredakan rasa gelisah, takut dan sebagainya yang

mungkin dimiliki siswa sebelum proses pembelajaran

dimulai.

28

Menciptakan lingkungan fisik pembelajaran yang positif

dan menyenangkan mencakup tata ruang dan kondisi yang

lainnya

Menciptakan lingkungan sosio-emosional yang

menyenangkan bagi seluruh siswa.

Menghilangkan segala bentuk hambatan yang mungkin

muncul dalam proses pembelajaran dan mengajak siswa

untuk terlibat secara penuh sejak awal pembelajaran

sampai akhir pembelajaran.

5. Coba jelaskan bagaimana konsep Ki Hajar Dewantara ?

konsep Ki Hajar Dewantara diantaranya :

Arti kemerdekaan harus diartikan disiplin terhadap dirisendiri oleh diri sendiri atas dasar nilai hidup yangtinggi, baik hidup sebagai individu atau anggotamasyarakat. Kemerdekaan menjadi alzt pengembang pribadiyang kuat dat sadar dalam suatu perimbangan dankeselarasan dengan masyarakat tertib damai di tempatkeanggitaannya.

Asas kodrat alam. Pada hakekatnya manusia itu seebagaimahluk adalah satu dengan koodrat alam. Ia tidak bisalepada dari kehendaknya, tetapi akan mengalami bahagiajika bisa menyatukan diri dengan kodrat alam

Asas kebudayaan. Manusia adalah makhluk budaya Asas kebangsaan, tidak boleh bertentangan dengan

kemanusiaan, malahan harus menjadi bentuk dan fiilkemanusiaan yang nyata dan oleh dan oleh karena tidakmengandung arti permusuhan dengan bangsa lain

Asas kemanusiaan.

29

Kelompok 6

PAP, PAN dan EVALUASI

Kesimpulan :

PENGERTIAN PENGUKURAN DAN PENILAIAN

Penilaian adalah setiap ukuran sejauh mana siswa telah

mempelajari tujuan yang ditetapkan bagi mereka. Kebanyakan

penilaian di sekolah adalah ujian atau ulangan singkat, atau

penilaian lisan tidak resmi seperti pertanyaan di kelas.

Namun, siswa dapat juga memperlihatkan pembelajaran mereka

dengan menulis essay, melukis, atau melakukan penyetelan

mobil.

PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)

Penilaian acuan norma adalah penilaian yang membandingkan

hasil belajar siswa terhadap hasil dalam kelompoknya.

30

Pendekatan penilaian ini dapat dikatakan sebagai pendekatan

“apa adanya” dalam arti, bahwa patokan pembanding semata-mata

diambil dari kenyataan-kenyataan.

PENILAIAN ACUAN PATOKAN (PAP)

Penilaian acuan patokan (PAP) biasanya disebut juga

criterion evaluation merupakan pengukuran yang menggunakan

acuan yang berbeda.Dalam pengukuran ini siswa dikomporasikan

dengan kriteria yang telah ditentukan terlebih dahuludalam

tujuan pembelajaran,bukan dengan penampilan siswa yang lain.

EVALUASI

Evaluasi atau penilaian berarti suatu tindakan untuk

menentukan nilai sesuatu. Dalam arti luas, evaluasi adalah

suatu proses dalam merencanakan, memperoleh dan menyediakan

informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternative-

alternatif keputusan (mehrens & lelman, 1978).

Fungsi umum evaluasi :

1. Untuk memberikan umpan balik (feedback) kepada guru

sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar

serta mengadakan perbaikan program bagi murid.

2. Untuk memberikan angka yang tepat tentang kemajuan atau

hasil belajar dari setiap murid. Antara lain digunakan

dalam rangka pemberian laporan kemajuan belajar murid

kepada orang tua, penentuan kenaikan kelas, serta

penentuan lulus tidaknya seorang murid.

3. Untuk menentukan murid didalam situasi belajar mengajar

yang tepat, sesuai dengan tingkat kemajuan dan

karakteristik lainnya yang dimiliki oleh murid.

31

4. Untuk mengenal latar belakang (psikologi fisik dan

lingkungan) murid yang mengalami kesulitan belajar,

nantinya dapat dipergunakan sebagai dasar dalam

pemecahan kesulitan-kesulitan belajar yang timbul.

Jenis evaluasi :

1. Placement evaluation (penilaian penempatan)

2. Formative evaluation (penilaian formatif)

3. Diagnostic evaluation (penilaian diagnostic)

4. Summative evaluation (penilaian sumatif)

5. Evaluasi selektif

6. Evaluasi sebagai pengukur keberhasilan

Prinsip-prinsip evaluasi

1. Prinsip menyeluruh (comprehensive)

2. Prinsip objektivitas (objectivity)

3. Prinsip berkesinambungan (continuity)

4. Prinsip validitas (validity) dan reliabilitas

(reliability)

5. Prinsip penggunaan kriteria

6. Prinsip kegunaan

Sifat evaluasi :1. Hasil evaluasi bersifat tidak langsung (indirect)

2. Hasil evaluasi bersifat kuantitatif

3. Hasil evaluasi bersifat relative atau tidak mutlak

32

Alat-alat evaluasi :1. Alat evaluasi hasil belajar jenis tes

alat-alat yang dapat digunakan untuk kegiatan evaluasi

hasil belajar dengan teknik tes sebagai berikut:

a. Performance Test atau Tes Perbuatan

b. Verbal Test atau Tes Verbal

c. Nonverbal Test

d. Essay Test atau Tes Subjektif

e. Objective Test atau Tes Objektif

f. Supply Tes atau Tes Menyajikan

g. Selection Test atau Tes Pilihan :

True-False Test atau Tes Benar Salah

Multiple Choice Test atau Tes Pilihan Ganda

Matching Test atau Tes Menjodohkan

Rearrangement Test atau Tes Menyusun Kembali

2. Alat evaluasi hasil belajar jenis nontes

a. Metode Pengamatan (Observation)

b. Metode Wawancara (Interview)

c. Metode Angket

d. Metode Dokumentasi (Documentary Analysis)

Pertanyaan :

1. Bagaimana cara menilai murid tanpa menyinggung perasaan

murid?

cara menilai guru agar tidak menyinggung perasaan

murid adalah dengan cara memberitahu nilai hasil

33

evaluasi tersebut kepada murid disertai dengan

memberitahukan kekurangan dan kesalahannya. Katakan

hal tersebut dengan tenang agar tidak memperburuk

keadaan hati si murid. Selain itu, jangan

memberitahukan nilai yang buruk langsung didepan

teman-teman murid tersebut.

2. Berikan penjelasan tentang sifat evaluasi ?

Sifat evaluasi :

a. Hasil evaluasi bersifat tidak langsung (indirect)

sifat tidak langsung berarti hasil belajar siswa tidak

dapat diamati secara langsung dari kondisi fisik siswa

yang terlihat. Namun, untuk mengetahui kemampuan siswa

atau hasil belajar siswa harus menggunakan prosedur dan

proses yang benar, yaitu menggunakan instrumen yang

tepat dengan tujuan yang dikehendaki.

b. Hasil evaluasi bersifat kuantitatif

Penilaian selalu diakukan dalam bentuk angka ataupun

huruf misalnya IQ = 100, kemampuan Bahasa = 8,

matematika = 7 dan sebagainya. Angka-angka tersebut

menunjukkan penilaian terhadap aspek-aspek tersebut

yang selalu dikuantitatifkan sehingga evaluasi bersifat

kuantitatif.

c. Hasil evaluasi bersifat relative atau tidak mutlak

34

proses pembelajaran dan penilaian pada siswa selalu ada

kemungkinan terjadinya perubahan. Misalnya pada siswa

saat proses pembelajaran dan evaluasi siswa dalam

kondisi yang tidak baik, ia tidak masuk, dan

sebagainya. Hal ini berdampak pada hasil berupa skor

nilai yang berbeda dari waktu ke waktu mungkin saja

terjadi meskipun dilaksanakan pada jenis mata pelajaran

yang sama dan siswa yang sama, bahkan oleh guru yang

sama. Siswa tidak selamanya akan memperoleh nilai

sembilan. Oleh sebab itu, evaluasi bersiafat relative.

Artinya, hasil evaluasi akan selalu berubah. Hal itu

disebabkan terdapat faktor-faktor tertentu yang

mempengaruhi proses dan pembelajaran siswa.

3. Apakah seorang guru dapat menilai di luar jam pelajaran?

Bisa, karena guru , tidak hanya menilai akademik

siswa saja tapi disaat diluar jam belajar guru

menilai sikap murid dan sosialnya sesama murid

maupun dengan orang yang lebih tua darinya

(contohnya guru).

4. Apakah maksud dari prinsip validitas ?

Prinsip validitas (validity) dan reliabilitas

(reliability) adalah derajat yang menunjukkan dimana

35

suatu tes mengukur apa yang hendak diukur. Sebuah

tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya

sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki

kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan

kriteria.

5. Dari penilaian tersebut, apakah ada jaminan keberhasilan

bagi siswa itu sendiri?

Nilai tidak menjamin keberhasilan seorang siswa,

karena terkadang ketika prose belajar mengajar,

murid tersebut mengerti dan bisa memahami apa yang

diajarkan guru. Tetapi pada saat evaluasi ada

faktor-faktor eksternal maupun internal yang membuat

nilai anak tersebut rendah. Contohnya sakit. Selain

itu beberapa guru memberi nilai secara subjektif

tidak objektif.

6. Jenis evaluasi yang bagaimanakan yang paling cocok?

Evaluasi yang paling cocok digunakan adalah evaluasi

yang sesuai dengan masalah yang dihadapi peserta

didik.

7. Apakah seorang guru dapat menilai di luar kelas?

Bisa, karena tidak semua pelajaran berlangsung

didalam kelas, tetapi ada pelajaran yang berlangsung

diluar kelas. Seperti penelitian, yang diharuskan

meneliti langsung ke tempat-tempat tertentu

(observasi)

36

8. Apakah system UN dimana nilai dari sekolah 60% dan UN

40%, efisienkah itu?

Sangat efisien karena pihak dari sekolah lebih

mengerti kemampuan peserta didik, dibandingkan

dengan pihak pusat. Kalau dulu system UN di

Indonesia nilai tingkat kelulusan dari UN itu sangat

memberatkan siswa dimana tingkat kecurangan nya

sangat tinggi, apalagi guru juga turut membantu

siswanya agar lulus. Inilah mengapa pusat

mengevaluasi system UN agar menimalisir kecurangan

guru dan oknum-oknum tertentu.

37

Kelompok 7

Diagnosis Kesulitan Belajar

Kesimpulan :

Diganosis kesulitan belajar merupakan suatu prosedur dalam

memecahkan kesulitan belajar. Sebagai prosedur maka diagnosis

kesulitan belajar terdiri dari langkah-langkah yang tersusun

secara sistematis.  Secara garis besar, faktor-faktor

penyebab timbulnya kesulitan belajar tersiri atas dua macam :

Faktor internal siswa meliputi gangguan atau kekurang

mampuan psiko-fisik siswa yakni:

a. Yang bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain

seperti rendahnya kapisitas intelektual/inteligensi

siswa.

b. Yang bersifat afektif (ranah rasa), antara lain

seperti labilnya emosi dan sikap.

c. Yang bersifat psikomotor (ranah karsa), antara lain

seperti tergangguanya alat-alat indera penglihat dan

pendengar (mata dan telinga).

Faktor eksternal siswa meliputi semua situasi dan kondisi

lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar

siswa. Faktor ini dapat dibagi tiga macam:

a. Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan

hubungan antara ayah dengan ibu, dan rendahnya kehidupan

ekonomi keluarga.

38

b. Lingkungan perkampungan/masyarakat, contohnya:

wilayah perkampungan kumuh (slum area), dan teman

sepermainan (peer group) yang nakal.

c. Lingkungan sekolah, contohnya: kondisi dan letak

gedung sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi

guru serta alat-alat belajar yang berkualitas rendah.

Dampak kesulitan belajar :

Pertumbuhan dan perkembangan anak terlambat

Interaksi anak dengan lingkungan terganggu

Anak menjadi frustasi

Si anak mengalami kesulitan kesulitan belajar seringkali

menuding dirinya sebagai anak yang bodoh

orang tua merasa marah,kecewa merasa bersalah dengan

keadaan tersebut.bahkan mungkin ada orang tua yang

menolak keadaan anaknya,hal ini tentu akan memperburuk

keadaan anak menjadi semakin terpojok dengan

kekurangannya.

Langkah-langkah mengatasi kesulitan belajar :

Lakukan diagnosis kesulitan belajar untuk menentukan

apakah seorang siswa atau mahasiswa mengalami kesulitan

belajar atau tidak

Pahami kendali kendali faktor faktor apa saja yang dapat

mempengaruhi keberhasilan belajar

Setelah sumber latar belakang dan penyebab kesulitan

belajar siswa atau mahasiswa terseebut dapat diketahui

39

dengan tepat,maka tentukan pula jenis bimbingan atau

bantuan yang perlu diberikan kepadanya

Sesuai dengan jenis kesulitan belajar yang dialami siswa

atau mahasiswa dan jenis bimbingan yang perlu diberikan

kepadanya,tentu pula kepada siapa kiranya ia perlu

berkonsultasi

Pertanyaan

1. Bagaimana Seorang anak menghindari pelajaran yang tidak

dia sukai dan menanyakan pelajaran lain ?

Yaitu dengan mengajak si anak untuk belajar terlebih

dahulu pelajaran yang sedang berlangsung, dan guru

akan menjawab pertanyaan selesai pelajaran tersebut.

Dengan begitu si anak akan kembali fokus pada

pelajaran yang sedang berlangsung.

2. Apa saja yang menyebabkan seseorang mengalami kesulitan

belajar (berkebutuhan khusus / yang disebabkan oleh

faktor biologis)?

Faktor biologis, yaitu hal-hal atau keadaan yang muncul

dari dalam diri siswa sendiri. Jadi, yang menyebabkan

seseorang mengalami kesulitan belajar karena faktor

biologis yaitu :

Yang bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain

seperti rendahnya kapasitas intelektual / inteligensi

siswa.

Yang bersifat afektif (ranah rasa), antara lain seperti

labilnya emosi dan sikap.

40

Yang bersifat psikomotor (ranah karsa), antara lain

seperti terganggunya alat-alat indera penglihat dan

pendengar (mata dan telinga).

3. Apakah seorang anak yang pasif dalam kelas mengalami

kesulitan dalam belajar atau adakah faktor lain yang

menyebabkan anak tersebut pasif ?

Ya, anak yang pasif mengalami kesulitan belajar,

karena dia tidak mampu menguasai bahan yang

diajarkan sehingga dia hanya mampu menerima dan

tidak mampu menanggapinya kembali. Faktor lain yang

mempengaruhi seorang anak bersikap pasif bisa saja

anak tersebut mengalami gangguan psikologis sehingga

menyebabkan dia tidak berani untuk mengeluarkan

pendapatnya di dalam kelas.

4. Setelah guru melaksanakan diagnosis, adakah kemungkinan

siswa memahami pelajaran yang diajarkan? Lalu bagaimana

cara seseorang mengetahui telah berhasil melakukan

langkah-langkah mengatasi kesulitan belajar?

Untuk memahami pelajaran yang diajarkan tergantung

daripada tingkat kesulitan yang dialami dan bakat

yang dimiliki siswa tersebut. cara mengetahui

seseorang telah berhasil mengatasi langkah-langkah

kesulitan belajar yaitu dengan cara melihat

peningkatan prestasi sekarang dengan yang dulu

apabila ada peningkatan maka ia telah berhasil

mengatasi kesulitan dalam belajar.

41

5. Bagaimana cara seseorang tidak menuding dirinya sebagai

anak yang bodoh dan tetap semangat dalam belajar ?

Dengan membandingkan nilai yang diperoleh semester

sekarang dengan semester yang lalu , apabila

mengalami peningkatan maka seseorang tidak akan

mengatakan dirinya bodoh. Motivasi dari pendidik

untuk peserta didik juga sangat berperan penting

untuk meningkatkan motivasi belajar pada peserta

didik. Kemudian peserta didik juga harus membangun

motivasi yang kuat dalam dirinya untuk bisa terus

meningkatkan kemampuan belajarnya.

6. Mengapa kebiasaan membaca digolongkan ke dalam kesulitan

belajar?

Kebiasaan yang dimaksud ialah kebiasaan membaca yang

tidak wajar . yaitu kebiasaan membaca yang

berlebihan, dan membaca buku-buku yang menyimpang

dari kebiasaan anak normal.

7. Bagaimana caranya mengatasi kesulitan belajar yang

dikarenakan perbedaan lingkungan ? dan manakah yang

berpengaruh besar dalam menggapai kesuksesannya faktor

internal atau eksternal?

Yaitu dengan cara beradaptasi dengan lingkungan yang

baru. Menyusuaikan bahasa dan adat istiadat dengan

lingkungan tempat kita berada saat ini. Faktor yang

sangat berperan besar dalam kesuksesan belajar ialah

42

faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam

diri kita sendiri. Diri kita sendirilah yang

menentukan arah kesuksesan yang kita inginkan ,

selanjutnya lingkungan yang akan membantu proses

tersebut. Contohnya kita menuntut ilmu untuk meraih

kesuksesan kita hal ini dipengaruhi oleh faktor

internal, dalam menuntut ilmu kita membutuhkan biaya

yang biaya tersebut diberikan oleh orang tua kita

hal ini merupakan faktor eksternal yaitu lingkungan

keluarga . dan masih anyak lagi faktor eksternal

lain yang mendukungnya.

8. Apakah faktor tangan kiri dan kanan dapat mempengaruhi

siswa dalam belajar?

Tidak mempengaruhi, karena menulis dengan tangan

kanan atau tangan kiri itu merupakan suatu kebiasaan

bagi orang-orang tertentu dan hal itu tidak

mempengaruhi proses belajar seseorang selagi

seseorang tersebut tidak mengalami kesulitan . namun

dalam segi psikologis yang bersifat kognitif anak

yang menulis dengan tangan kiri otak kanannya lebih

berperan aktif dibandingkan dengan anak yang menulis

dengan tangan kanan.

43