Macam-macam Perbedaan Individu
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
Transcript of Macam-macam Perbedaan Individu
Kelompok 1
Perbedaan Individu
Kesimpulan :
Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang
artinya “tidak terbagi”. Dalam kamus echols & shadaly (1975),
individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang,
perseorangan, dan oknum.
Perbedaan individu dalam pendidikan dan pembelajaran
menjelaskan perbedan-perbedaan yang berkaitan dengan perbedaan
siswa dalam berpikir, berperasaan, dan bertindak dalam satu
kelas. Hal ini sangat penting dikaji dan dipahami oleh guru,
disebabkan salah satu karakteristik pembelajaran yang efektif
adalah proses pembelajaan yang memerhatikan dan merespon
kebutuhan siswa. Selain itu proses pembelajaran akan
terlaksana dengan baik apabila guru mampu mengerti, memahami,
dan memperhatikan perbedaan-perbedaan siswa dalam hal
kemampuan (ability), kesiapan dan kematangan (maturity), dan
kecepatan belajarnya.
Macam-macam Perbedaan Individu
Perbedaan Jenis Kelamin dan Gender
1
Jenis kelamin dan gender berbeda. Jenis kelamin merujuk
kepada perbedaan biologis dari laki-laki dan perempuan,
sementara gender termasuk dalam hal peran, tingkah laku,
kecenderungan, sifat, dan atribut lain yang menjelaskan arti
menjadi seorang laki-laki atau perempuan dalam kebudayaan yang
ada.
Perbedaan Kemampuan
Kemampuan didefinisikan sebagai prestasi komparatif
individu dalam berbagai tugas, termasuk memecahkan masalah
dengan waktu yang terbatas, juga meliputi prestasi individu
dalam sebagian besar tugas-tugas belajar. Perbedaan kecerdasan
dapat dilihat dari perbedaan skor IQ.
Perbedaan Kepribadian
Kepribadian adalah pola perilaku dan cara berpikir yang
khas yang menentukan penyesuaian diri seseorang terhadap
lingkungan. Kepribadian sesesorang dapat tinjau melalui dua
model yaitu model big five dan model brigg-myers.
Perbedaan Gaya Belajar
Gaya belajar adalah pola prilaku spesifik dalam menerima
informasi baru dan mengembangkan ketrampilan baru, serta
proses menyimpan informasi atau ketrampilan baru
Pertanyaan :
1. Apakah seseorang yang lahir secara prematur akan
mempengaruhi kecerdasannya?
Jawab :2
Kecerdasan merupakan salah satu bagian terpenting dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan seorang individu selama
masa hidupnya. Dengan kecerdasan seseorang dapat menyesuaikan
dirinya dengan lingkungan pendidikan maupun masyarakat
sekitar. Lamanya masa kehamilan hingga per salinan merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi inteligensi. Hal ini
menentukan lengkap atau tidaknya dan sempurna atau tidaknya
organ-organ dalam individu dapat berkembang dengan baik.
Proses kelahiran tepat waktu maupun kelahiran prematur menjadi
penentu kecerdasan seseorang dengan segala prosesperkembangan
selanjutnya setelah bayi dilahirkan.
2. Perbedaan emosi anak yang normal dan anak yang hiperaktif
Jawab :
Biasanya emosi anak yang normal itu dapat dikntrol dengan
baik walaupun sebagian yang lainnya susah untuk mengontrol
emosinya,sedangkan emosi anak yang hiperaktif tidak bisa
dikontrol
3. Bagaimana cara mengembangkan perkembangan psikologi
sosial anak
Jawab:
Rasa sosial anak dapat dikembangkan dengan cara sering
mengajak anak tersebut berbicara,juga dengan membawa anak
tersebut ketempat-tempat keramaian yang mengharuskan anak
tersebut untuk berinteraksi dengan orang lain.
3
4. Seberapa besar pengaruh masa prenatal bagi perkembangan
dan pertumbuhan seseorang
Jawab :
Perkembangan ialah kematangan fungsi organ, seperti
perkembangan otak dan lainnya yang bersifat kualitatif.
Sedangkan pertumbuhan ialah pertambahan jumlah, volume sel
yang bersifat irreversible. Masa prenatal ini akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Misalnya
makanan yang dimakan oleh ibu hamil kandungan nutrisinya juga
diserap oleh anak yang ada dalam kandungan. Nutrisi ini
kemudian akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
yang adal didalam kandungan. Jadi apabila ibu hamil kurang
mengasup makanan bergizi dikhawatirkan akan mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan anak.
5. Apakah ada pendapat tokoh yang mengatakan kemampuan
didapat dari faktor keturunan?
Jawab :
Ada, tokoh ini bernama Schopenhauer ia adalah filsof
berkebangsaan Jerman. Ia merupakan pencetus aliran nativisme
dimana ia mengatakan bahwa kemampuan ataupun bakat anak hanya
diperoleh dari keturunan.
6. Apakah ada norma yang berlaku ke anak berdampak negatif,
dan kenapa norma dan nilai itu harus ada?
Jawab :
4
Pada dasarnya norma itu mengajarkan kita untuk menjadi
seseorang yang lebih baik, namun bisa saja apabila seseorang
dipengaruhi kebiasaan ataupun lingkungan disekitar yang
kurang baik atau bahkan mungkin norma yang berlaku pada
suatu daerah tersebut kurang baik akan mengakibatkan norma
juga berdampak negatif kepada anak. Norma ialah suatu
tetapan ataupun aturan yang diterapkan oleh suatu daerah
sedangkan nilai ialah suatu tatanan yang dijadikan aturan
ataupun norma oleh individu untuk menimbang dan memilih
alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu. Norma
dan nilai harus ada pada setiap lingkungan masyarakat agar
masyarakat dapat menentukan suatu tindakan yang baik dan
buruk bagi mereka dan lingkungan sekitar
7. Manakah yang lebih mempengaruhi kesuksesan seseorang,
kecerdasan intelek atau kecerdasan sosial?
Jawab :
Kedua nya mempunyai pengaruh yang sama, kecerdasan intelek
seseorang juga harus diikuti dengan kecerdasan sosial, karena
percuma jika seseorang mempunyai kecerdasan namun ia kurang
bisa untuk bersosial dengan lingkungannya. Karena untuk bisa
sukses seseorang harus bisa berinteraksi dengan lingkungannya.
8. Benarkah mitos ketika anak sakit ia akan mengalami suatu
pertumbuhan atau perkembangan yang baru
Jawab:
Tidak sepenuhnya benar,namun mitos tersebut sering ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, seorang anak yang
5
mengalami pertumbuhan gigi ia akan mengalami demam sebelum
gigi tersebut akan tumbuh.
9. Seorang anak takut untuk meniru karena ia melihat orang
lain gagal ketika melakukan satu perbuatan, bagaimana dampak
psikis bagi anak tersebut
Jawab :
Karena kemungkinan besar si anak tersebut mengalami trauma
pada saat melihat orang di sekelilingnya gagal dalam melakukan
suatu perbuatan, sehingga si anak takut untuk melakukan
perbuatan tersebut, misalnya si anak mempunyai kakak yang bisa
bermain sepeda pada suatu ketika si anak tersebut melihat
kakaknya terjatuh dari sepeda sehingga terluka, dan si anak
tersebut enggan untuk melakukan hal yang sama seperti kakaknya
karena dia takut hal tersebut terjadi kepada dirinya.
Kelompok 2
6
Konsep Dasar Belajar dan Aplikasi Dalam
Pembelajaran
Kesimpulan :
Tingkat intelektual setiap siswa kondisinya berbeda-beda.
Ada yang lemah dalam suatu bidang ,tapi unggul dalam bidang
lain. Ada yang pandai hafalan ,ada juga yang pandai berhitung,
berorganisasi, itusemua disebut kecerdasan majemuk (multiple
inteligences).
Untuk memunculkan potensi unggulan itu diperlukan
suasana belajar yang baik. Pendidik sebagai tokoh sentral
selain harus mampu memahami setiap individu siswa juga harus
memiliki kepekaan. Karena pendidiklah yang berperan sebagai
fasilitator yang menyediakan suasana yang menyenangkan, yang
dengannya kemungkinan peserta didik berhasil mengembangkan
potensinya menjadi lebih besar. Selain itu kesimpulan dari
makalah ini adalah:
1. Perlunya peningkatan kajian-kajian dan pelatihan-
pelatihan yang memberikan pemahaman psikologis oleh
pihak-pihak terkait kepada para konselor.
2. Para praktisi bimbingan konsling diharapkansenantiasa
meningkatkan kualitas pibadi guna menjalankan profesi.
Pertanyaan :Sesi 1 :
7
1. KELOMPOK 1 ( Silvya Anggraini ) :
Apa saja faktor pendorong untuk belajar ?
Faktor pendorong siswa untuk belajar :
a. Adanya dorongan dari lingkungan
b. Membantu murid untuk mengingat materi
c. Jadilah pembantu murid
d. Memberikan apresiasi terhadap hasil belajar
siswa meskipun nilainya rendah.
2. KELOMPOK 7 ( Nurul Rahmah) :
Metode manakah yang lebih efisien dalam pembelajaran ?
Dari semua metode sebenarnya tidak ada satupun
metode belajar yang paling efisien, semuanya
tergantung pada materi yang diajarkan.
3. KELOMPOK 1 ( Vergi Raudatul Usrah ) :
Apa saja factor berkurangnya motivasi ?
Faktor berkurangnya motivasi :
1. Karena ada hal dari luar yang membuat kita
lalai sehingga membuat motivasi yang sudah
tertanam dalam diri kita menjadi luntur.
Contohnya, pada saat disekolah kita telah
diberi motivasi untuk giat belajar oleh guru-
guru kita lalu jiwa kita menggebu-gebu mendapat
motivasi tersebut. Namun sepulang sekolah ada
kawan kita mengajak jalan-jalan dan main-main
dari situlah motivasi yang awalnya menggebu-
8
gebu dalam diri kita dapat luntur karena kita
sudah dilalaikan dengan hal lain, maka dari
situlah motivasi kita berkurang.
2. Karena motivasi yang kita terima relative
sedikit dan rentang waktu antara motivasi satu
dengan motivasi lainnya relatif lama. Karena
motivasi yang baik adalah motivasi yang dapat
diterima secara terus-menerus agar motivasi
yang sudah ada dalam diri kita tetap tertanam
dan tidak hilang atau berkurang.
3. Karena sosok motivator dalam hidup kita tidak
ada atau sedikit.
4. KELOMPOK 5 ( Amelia Fitri) :
Mengapa anak kelas 3 SD yang sangat pandai tetapi tidak
efesien dalam bersosialisasi ?
Pada umumnya anak yang pandai itu sosialnya kurang
hal ini disebabkan karena cakupan lingkungan yang
ia jelajahi kurang. Ada pula penyebab lain yang
membuat anak-anak pandai tapi kurang
sosialisasinya khususnya pada anak usia dini
dikarenakan jam bermain diluar rumah sangat
terbatas. Contohnya saja banyak anak-anak SD yang
paginya pergi kesekolah, lalu pulang kerumah tidur
siang dan sorenya ngaji, malamnya belajar lagi
lalu tidur. Rutinitas yang dilakukan seperti ini
secara terus menerus membuat ruang pergaulan
dilingkungan luar menjadi tidak ada, maka dari itu
9
muncullah anak pandai namun kehidupan sosialnya
kurang, selain itu biasanya juga karena sianak
pernah mengalami trauma masa kecil karena ulah
orang lain, kawannya atau oleh sesuatu hal
sehingga menyebabkan dia sulit bersosialisasi.
Sesi 2 :
1. KELOMPOK 3 ( Muhammad Reza ) :
Bagaimanakah reaksi pembelajaran jika terdapat
kegagalan terhadap proses belajar mahasiswa ?
Reaksi pembelajaran jika terdapat kegagalan
terhadap mahasiswa :
1. Jika mahasiswa tersebut sadar akan kegagalannya
maka reaksi yang diambil bisa berupa menjumpai
dosen pembimbing untuk mencari jalan keluar
terhadap masalah yang ia hadapi.
2. Bersikap optimis dengan mempelajari kegagalan-
kegagalan yang ada demi memulai keberhasilan
yang baru.
3. Lingkungan kampus sebaiknya mensupport ia agar
tidak putus asa, dan lingkungan memberi
motivasi kepadanya.
4. Berusaha kembali dan berdoa, karena tanpa doa
dan usaha kita semua sia-sia.
2. KELOMPOK 5 ( Hardi ) :
Apa penyebab/ metode dari guru jika terdapat anak yang
pendiam tapi sangat pandai ?
10
Anak pandai tapi pendiam umunnya disebabkan karena
rasa percaya diri si anak kurang. Metode yang
dapat diterapkan guru kepada anak seperti ini
adalah metode belajar aktif seperti presentasi
atau kelompok. Namun sebelum itu semua, seorang
guru harus tahu latar belakang sianak menjadi
pendiam. Setelah tahu penyebabnya pastinya guru
tersebut harus bisa mencocokkan metode yang
dipakai untuk sianak. Contohnya seperti tadi
metode belajar aktif, seperti presentasi dan kerja
kelompok.
3. KELOMPOK 4 ( Ida Sofia ) :
Bagaimanakah metode jika terdapat 2 kepribadian yang
terdiri dari aktif terus menjadi aktif dan pendiam
terusmenjadi pendiam ?
Usaha yang dapat dilakukan untuk kasus seperti ini
adalah dengan cara mengkombinasikan kedua
kepribadian tersebut dalam belajar. Contohnya
dalam satu kelompok belajar terdiri dari satuan
akaktif dan satuan anak pendiam. Hal ini dilakukan
agar anak yang pendiam tadi dapat beradaptasi
dengan lingkungan belajarnya dan berharap bisa
jadi anak yang aktif juga. Namun, kembali lagi
11
kehakikat manusia. Sesungguhnya manusia itu
diciptakan berbeda-beda tipenya.
4. KELOMPOK 4 ( Sitti Raisa ) :
Penjelasan tentang Albert Eisntein apakah perlu diasah
lagi IQ nya karena seperti yang diketahui Albert
Eisntein mempunyai IQ yang tinggi ?
Seseorang yang mempunyai IQ tinggihanya perlu
dikembangkan saja kemampuannya tanpa perlu diasah.
Dalam artian IQ tinggi yang dimiliki seseorang
memang sudah terampil. Apapun yang ia kerjakan,
otaknya dapat menyelesaikannya dengan mudah. Nah
IQ tinggi itu dapat digunakan dengan maksimal maka
yang dilakukan hanyalah melakukan perkembangan.
Perkembangan tidak sama dengan asah IQ. Asah IQ
yang dilakukan pada anak-anak yang mengalami
keterlambatan atau gangguan sistem kerja otaknya
dalam belajar.
12
Kelompok 3
Teori Behavioristik
Kesimpulan :
Psikologi aliran behavioristik mulai mengalami
perkembangan dengan lahirnya teori-teori tentang belajar yang
dipelopori oleh Thomdike , Paviov, Wabon dan Ghuthrie..Mereka
masing-masing telah mengadakan penelitian yang menghasilkan
penemuan –penemuan yang berharga mengenai hal belajar.
a. Teori connectionism ( El. Thomdike)
Belajar berlangsung melalui pembiasaan/pembentukan
koneksi antara stimulus dan respon.
1. Teori Thomdike membagi 3 aspek, yaitu :
Law Of readiness
Siap+Siap = Puas
Law of exercise
Siap+Tidak Siap = Tidak Siap
Law of effect
Tidak Siap+Tidak Siap = Tidak Siap
b. Teori Classical Conditioning (Ivan Pavlov)
Proses pembentukan tingkah laku melalui
pemanipulasian lingkungan yaitu secara berulang kali
13
tingkah laku dipancing dengan sesuatu yang memang secara
alami memunculkan tingkah laku tersebut.
c. Teori Operant Conditioning (Skinner)
Tingkah laku yang muncul karena stimulus yang muncul
akan lebih kuat jika diikuti dengan adanya stimulan
penguat.
Teori operant conditioning ini paling berpengaruh
dalam proses belajar teori behaviorisme ini.
Contohnya :
anjing akan mengangkat kedua kaki didepan bila tau akan
diberi makanan
anak mengemas buku dengan rapi jika tau akan diberi
hadiah
Pertanyaan :
1. Apa titik fokus dari teori behavioristik? Apakah
kelemahan dan kelebihannya?
Titik fokus teori behavioristik adalah pengaruh
dari stimulus dan respon.
1) Kelemahan teori behavioristik
14
a. Pembelajaran peserta didik hanya terpusat kepada
guru
b. Peserta didik cenderung mendengarkan dengan
tertib
c. Peserta didik tidak berkreasi dan berimajinasi
2) Kelebihan teori behavioristik
a. Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang
membutuhkan praktek dan pembiasaan
b. Materi yang diberikan sangat detail
c. Membangun konsentrasi pikiran. Dalam teori ini
ada penguatan dan hukuman. Penguatan ini berlaku
mengaktifkan siswa untuk memperkuat muncul respon
dan hukuman yang diberikan bersifat membangun.
2. Aplikasi operant conditioning tidak adanya hukuman,
apakah hukuman secara psykis atau fisik? Kadang-kadang
anak diberikan hadiah, adakah implikasi terhadap
peserta didik?
Benar, tidak ada hukuman di operant konditioning,
baik physkis maupun fisik. Pemberian hadiah untuk
anak (yang berprestasi) sebagai bentuk apresiasi
guru terhadap murid dan implikasinya agar menjadi
motivasi bagi murid tersebut dan murid yang
lainnya agar belajar lebih giat lagi.
3. Pembelajarn dengan internet tidak bertatap muka, atau
belajar sendiri tanpa rangsangan dari guru, apakah ada
kaitan dengan teori behavioristik?
15
ketika anak belajar dari internet, anak tersebut
hanya belajar tersebut tanpa stimulus dan respon
sedangkan teori behavioristik seorang guru yang
mengajar memberikan stimulus dan respon, jadi
belajar dri internet dengan teori behavioristik
ridak ada kaitannya.
4. Teori konvergensi membahas perkembangan bakat. Apakah
bakat dapat dikembangkan dengan teori behavioristik?
Bakat tidak dapat dikembangkan pada teori
behavioristik, karena pada teori ini peserta
didik tidak bebas berkreasi dan berimajinasi
sehingga ini membatasi perkembangan bakat seorang
peserta didik.
5. Tingkah laku merupakan hasil belajar, bagaimana tingkah
laku diberikan oleh lingkungan (sekolah, keluarga,
masyarakat)?
Tingkah laku yang diberikan oleh lingkungan
(sekolah, keluarga dan masyarakat) di sini
tentunya berbeda-beda. Dari lingkungan sekolah,
tingkah laku seorang anak dipengaruhi oleh teman-
temannya, guru, dan pekarangan yang berada
disekitar sekolah. Dari keluarga, tentu saja
tingkah laku itu disesuaikan bagaimana pihak
keluarga mendidik anaknya secara sistematis.
Sedangkan di masyarakat, tingkah laku tersebut
dapat dilihat dari bagaimana pergaulannya di
16
sekitar masyarakat setempat, bagaimana temannya,
dan bagaimana keadaan lokasi tempat si anak
tinggal.
6. Teori behavioristik mengarah kepada tingkah laku,
begaiman proses pola pikir anak yang berkebutuhan
khusus?
Pola pikir anak yang berkebutuhan khusus tentunya
berbeda dengan pola pikir anak yang normal pada
umumnya sehingga pola pikir anak yang disabilitas
dilatih oleh guru-guru yang sudah memiliki
kemampuan khusus untuk mengajari mereka. Jadi,
mereka juga berhak mendapatkan pendidikan.
7. Bagaimana jika seorang pendidik tidak mempunyai
stimulus kepada peserta didik?
Tidak mungkin seorang pendidik tidak memiliki
stimulus kepada peserta didik, setiap pendidik
sejatinya memiliki stimulus untuk mentransfer
ilmu kepeda peserta didik.
8. Apa yang menjadi faktor yang mempengaruhi seorang anak
yang tidak bisa merespon?
Faktor yang mempengaruhi seorang anak tidak bisa
merespon stimulus barangkali anak tersebut lahir
dalam keadaan prematur, ada kamungkinan kapasitas
17
pola pikir yang tidak sempurna sehingga
adakalanya ia susah untuk merespon stimulus-
stimulus yang diberikan. Tetapi ada sebahagian
anak yang lahir dalam keadaan prematur mampu
dalam merespon, akan tetapi faktor ini tidak
mutlak.
Kelompok 4
Teori Kognitif
Kesimpulan :18
Teori kognitif menekankan bagian-bagian dari suatu
situasi yang saling berhubungan dengan seluruh konteks situasi
tersebut. Memisah-misahkan atau membagi-bagi materi pelajaran
menjadi komponen-komponen yang kecil akan mengalami kehilangan
makna. Teori ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu
proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan
informasi, emosi dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Belajar
merupakan aktifitas berpikir yang kompleks, yaitu mencakup
pengaturan stimulus yang diterima dan menyesuaikannya dengan
struktur kognitif yang sudah dimiliki dan terbentuk dalam
pikiran sesesorang berdasarkan pemahaman dan pengalaman
terdahulu. Dalam praktik pembelajaran, teori kognitif antara
lain tampak dalam rumusan-rumusan yang dikemukakan oleh
J.Piaget, Ausubel, Bruner, Gagne, Norman dan sebagainya.
Menurut Piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu
proses genetic yang didasarkan atas mekanisme biologis
perkembangan system saraf. Sedangkan Jerome Bruner (1966)
menandai perkembangan kognitif manusia menjadi beberapa yaitu
berupa perkembangan intelektual, peningkatan pengetahuan,
kemampuan berbicara, interaksi, dan bahasa. Belajar menurut
Ausubel merupakan asimilasi yang bermakna bagi siswa.Materi
yang diasimilasikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang
telah dimiliki siswa dalam bentuk kognitif. Struktur kognitif
merupakan struktur organisasi yang ada dalam ingatan
seseorang, yang dapat dijadikan landasan teoritik dalam
mengembangkan teori-teori pembelajaran.
19
Pertanyaan :
1.Jika ditinjau lebih efektif mana antara teori
behavioristik dan kognitif ? dan apakah seorang guru
penting untuk mengetahui perkembangan kognitif seorang
anak ?
jika ditinjau maka kita dapat mengetahui bahwa
teori kognitif lebih efektif dari teori
behavioristik karena teori kognitif tidak hanya
mengedepankan Stimulasi dan Repon saja, akan
tetapi teori konitif juga menghubungkan asimilasi
(struktur kognitif yang sudah ada) + informasi
baru dan akomodasi (struktur kognitif yang sudah
ada)+ situasi baru. Sehingga seorang peserta
didik dapat mengolah informasi menjadi informasi
yang baru dan dapat berinovasi.
Kemudian, seorang guru perlu untuk mengetahui
perkembangan kognitif seorang peserta didik
karena perkembangan kognitif juga salah satu
faktor yang mempengaruhi jalannya pembelajaran.
2. Apakah kendala atau kelemahan dari teori konitif ?
20
Kelemahan Teori Kognitif :
Pada dasarnya teori kognitif ini lebih
menekankan pada kemampuan ingatan peserta
didik, dan kemampuan ingatan masing-masing
peserta didik, sehingga kelemahan yang terjadi
di sini adalah selalu menganggap semua peserta
didik itu mempunyai kemampuan daya ingat yang
sama dan tidak dibeda-bedakan.
tidak memperhatikan cara peserta didik dalam
mengeksplorasi atau mengembangkan pengetahuan
dan cara-cara peserta didiknya dalam
mencarinya, karena pada dasarnya masing-masing
peserta didik memiliki cara yang berbeda-beda.
Dalam menerapkan metode pembelajran kognitif
perlu diperhatikan kemampuan peserta didik
untuk mengembangkan suatu materi yang telah
diterimanya.
3. Dalam teori kognitif apakah jenis kelamin berpengaruh
dalam aplikasinya ?
Berpengaruh, karena sisi psikologi antara
perempuan dan laki- laki berbeda. Oleh karena itu
pengalaman atau penyerapan informasi yang di
21
dapatkan dahulu juga berbeda. Sehingga
berpengaruh pula pada perhatian terhadap
informasi yang diterima sekarang.
4. Seberapa berpengaruh teori kognitif bagi mahasiswa ?
sangat berpengaruh, karena seorang mahasiswa
telah berkembang pola pikirnya telah banyak
berkembang seiring perkembangan umurnya dan sudah
melewati banyak pengalaman sehingga informasi
yang telah ada dapat dikombinasikan dengan
pembelajaran yang ia terima sekarang.
5. Sebutkan kelebihan teori koknitif!
Kelebihannya adalah :
Peserta didik akan Faham, mempunyai Daya Ingat,
dan akan timbul kemahiran sosial
Pada metode pembelajaran kognitif pendidik hanya
perlu memberikan dasar-dasar dari materi yang
diajarkan untuk pengembangan dan kelanjutannya
diserahkan pada peserta didik, dan pendidik hanya
perlu memantau, dan menjelaskan dari alur
pengembangan materi yang telah diberikan.
Dengan menerapkan teori kognitif ini maka
pendidik dapat memaksimalkan ingatan yang
dimiliki oleh peserta didik untuk mengingat semua
materi-materi yang diberikan karena pada
pembelajaran kognitif salah satunya menekankan
pada daya ingat peserta didik untuk selalu
22
mengingat akan materi-materi yang telah
diberikan.
Menurut para ahli kognitif itu sama artinya
dengan kreasi atau pembuatan satu hal baru atau
membuat suatu yang baru dari hal yang sudah ada,
maka dari itu dalam metode belajar kognitif
peserta didik harus lebih bisa mengkreasikan hal-
hal baru yang belum ada atau menginovasi hal yang
yang sudah ada menjadi lebih baik lagi.
9. Apakah pengalaman termasuk kepada salah satu teori
behavioristik?
Kalau menurut kami tidak, karena pengalaman itu
dlam proses behavioristik tidak dalam hal
mengingat ataupun mengenang pengalaman seseorang.
Akan tetapi kami juga tidak bisa mengatakan
tidak, karena di teori konektionisme juga
menyinggung mengenai pengalaman, yaitu dengan
sebutan “trial and error learning”. Jadi, kami belum bisa
memastikan apakah teori ini masuk atau tidak ke
dalam pengalaman,
23
Kelompok 5
Konsep Belajar Teori Humanistik
Kesimpulan :
Perhatian psikologi humanistik yang terutama tertuju pada
masalah bagaimana tiap-tiap individu dipengaruhi dan dibimbing
oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada
pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Menurut para pendidik-
pendidik humanistic penyusunan dan penyajian materi pelajaran
24
harus sesuai dengan perasaan dan perhatian siswa.
Tujuan utama
para pendidik ialah membantu si siswa untuk mengembangkan
dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal
diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membatunya
dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada pada diri mereka.
(Hamachek, 1977, p. 148)
Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan umumnya berarti
daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan
batin, karakter), pikiran (intellect) dan tubuh anak. Dalam
pengertian taman siswa tidak boleh dipisahkan bagian-bagian
itu, agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup, yakni
kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik selaras
dengan dunianya. Dengan demikian, pada hakekatnya pendidikan
adalah proses humanisasi (memanusiakan manusia) yang
mengandung implikasi bahwa tanpa pendidikan, manusia tidak
akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya.
Oleh karena itu, dunia pendidikan harus mendapat sorotan
lebih. agar dapat berkembang sesuai dengan perkembangan
teknologi, perkembangan anak didik serta kebutuhan-
kebutuhannya. Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat
penting dalam kehidupan manusia, bahkan kehidupan suatu bangsa
dan negara akan ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan di
negara itu sendiri. Tidak ada bangsa yang dapat membangun dan
meraih kemajuan tanpa dilandasi oleh pendidikan.
25
Pertanyaan :
1. Bagaimana dengan anak yang sudah besar akan tetapi tidak
mengetahui bakatnya sendiri?
Pada dasarnya setiap individu sudah mempunyai potensi
sejak lahir, seperti potensi dalam memahami bahasa,
gerakan, dll. Akan tetapi banyak kita lihat individu yang
tidak jelas arah tujuan karna belum bisa mengembangkan
potensinya. Ada beberapa factor yang dapat menghambat
potensi seseorang yaitu:
a. Kurangnya dukungan atau perhatian dari keluarga,
karna keluarga adalah tempat pertama yang dapat
mengembangkan bakat seseorang.
b. Kurangnya informasi mengenai hal-hal yang
diinginkan, dengan banyaknya informasi yang
diperoleh seseorang akan penasaran dan mencoba
segala hal sehingga menemukan apa yang sebenarnya
diminatinya.
c. Penerapan konsep atau system belajar di sekolah,
jika di sekolah tersebut banyak guru yang menerapkan
konsep behaviorisme maka akan menghambat siswa dalam
berprestasi karna takut atau tidak punya kesempatan
untuk mengemukakan pendapat, dsb.
2. Bagaimana penerapan teori humanistic terhadap anak idiot
dan autis?
26
Seperti yang kita ketahui Teori belajar Humanistik
berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang
pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. Psikolog
humanistik mencoba untuk melihat kehidupan manusia
sebagaimana manusia melihat kehidupan mereka. Mereka
cenderung untuk berpegang pada prespektif optimistik
tentang sifat alamiah manusia.
Dalam pandangan humanistik, manusia bertanggung
jawab terhadap hidup dan perbuatannya serta mempunyai
kebebasan dan kemampuan untuk mengubah sikap dan perilaku
mereka. Dari konsep tersebut bisa kita simpulkan bahwa
dalam bagi pengajar yang menggunakan konsep ini sudah
pasti memahami muridnya sendiri agar dapat membantu siswa
dalam mengembangkan potensinya.
Sebenarnya untuk mengejar atau mengembangkan potensi
anak autis atau disabilitas konsep humanistiklah yang
cocok dalam pengajannya, karena mengajar melaluai step by
step dan juga tidak otoriter.
3. Apa yang menyebabkan siswa sulit menerima pelajaran dan
apa kaitannya dengan teori humanistic ?
a. Faktor dari Dalam
Kondisi fisik
Kondisi pancaindra
Bakat
Minat
27
Kecerdasan
Kemampuan kognitif
b. Faktor dari luar
Lingkungan alam
Lingkungan sosial
Kurikulum / bahan pelajaran
Guru / pengajar
Sarana dan prasarana
Administrasi dan manajemen
4. Jika lingkungan tidak mendukung, bagaimana penerapan
teori humanistik ?
Sebelumnya kita harus mengetahui dulu tujuan utama
dari teori humanistik. Tujuan utama teori humanistik
adalah pendidik membantu siswa untuk mengembangkan
dirinya. Maka jika lingkungan tidak mendukung, maka peran
guru sangat penting untuk mengembangkan bakatnya.
Jadi guru harus :
Memberikan sugesti positif terhadap siswa
Memunculkan rasa ingin tahu siswa dengan berbagai
kegiatan terutama mengaitkannya dengan kehidupan
keseharian siswa
Meredakan rasa gelisah, takut dan sebagainya yang
mungkin dimiliki siswa sebelum proses pembelajaran
dimulai.
28
Menciptakan lingkungan fisik pembelajaran yang positif
dan menyenangkan mencakup tata ruang dan kondisi yang
lainnya
Menciptakan lingkungan sosio-emosional yang
menyenangkan bagi seluruh siswa.
Menghilangkan segala bentuk hambatan yang mungkin
muncul dalam proses pembelajaran dan mengajak siswa
untuk terlibat secara penuh sejak awal pembelajaran
sampai akhir pembelajaran.
5. Coba jelaskan bagaimana konsep Ki Hajar Dewantara ?
konsep Ki Hajar Dewantara diantaranya :
Arti kemerdekaan harus diartikan disiplin terhadap dirisendiri oleh diri sendiri atas dasar nilai hidup yangtinggi, baik hidup sebagai individu atau anggotamasyarakat. Kemerdekaan menjadi alzt pengembang pribadiyang kuat dat sadar dalam suatu perimbangan dankeselarasan dengan masyarakat tertib damai di tempatkeanggitaannya.
Asas kodrat alam. Pada hakekatnya manusia itu seebagaimahluk adalah satu dengan koodrat alam. Ia tidak bisalepada dari kehendaknya, tetapi akan mengalami bahagiajika bisa menyatukan diri dengan kodrat alam
Asas kebudayaan. Manusia adalah makhluk budaya Asas kebangsaan, tidak boleh bertentangan dengan
kemanusiaan, malahan harus menjadi bentuk dan fiilkemanusiaan yang nyata dan oleh dan oleh karena tidakmengandung arti permusuhan dengan bangsa lain
Asas kemanusiaan.
29
Kelompok 6
PAP, PAN dan EVALUASI
Kesimpulan :
PENGERTIAN PENGUKURAN DAN PENILAIAN
Penilaian adalah setiap ukuran sejauh mana siswa telah
mempelajari tujuan yang ditetapkan bagi mereka. Kebanyakan
penilaian di sekolah adalah ujian atau ulangan singkat, atau
penilaian lisan tidak resmi seperti pertanyaan di kelas.
Namun, siswa dapat juga memperlihatkan pembelajaran mereka
dengan menulis essay, melukis, atau melakukan penyetelan
mobil.
PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Penilaian acuan norma adalah penilaian yang membandingkan
hasil belajar siswa terhadap hasil dalam kelompoknya.
30
Pendekatan penilaian ini dapat dikatakan sebagai pendekatan
“apa adanya” dalam arti, bahwa patokan pembanding semata-mata
diambil dari kenyataan-kenyataan.
PENILAIAN ACUAN PATOKAN (PAP)
Penilaian acuan patokan (PAP) biasanya disebut juga
criterion evaluation merupakan pengukuran yang menggunakan
acuan yang berbeda.Dalam pengukuran ini siswa dikomporasikan
dengan kriteria yang telah ditentukan terlebih dahuludalam
tujuan pembelajaran,bukan dengan penampilan siswa yang lain.
EVALUASI
Evaluasi atau penilaian berarti suatu tindakan untuk
menentukan nilai sesuatu. Dalam arti luas, evaluasi adalah
suatu proses dalam merencanakan, memperoleh dan menyediakan
informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternative-
alternatif keputusan (mehrens & lelman, 1978).
Fungsi umum evaluasi :
1. Untuk memberikan umpan balik (feedback) kepada guru
sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar
serta mengadakan perbaikan program bagi murid.
2. Untuk memberikan angka yang tepat tentang kemajuan atau
hasil belajar dari setiap murid. Antara lain digunakan
dalam rangka pemberian laporan kemajuan belajar murid
kepada orang tua, penentuan kenaikan kelas, serta
penentuan lulus tidaknya seorang murid.
3. Untuk menentukan murid didalam situasi belajar mengajar
yang tepat, sesuai dengan tingkat kemajuan dan
karakteristik lainnya yang dimiliki oleh murid.
31
4. Untuk mengenal latar belakang (psikologi fisik dan
lingkungan) murid yang mengalami kesulitan belajar,
nantinya dapat dipergunakan sebagai dasar dalam
pemecahan kesulitan-kesulitan belajar yang timbul.
Jenis evaluasi :
1. Placement evaluation (penilaian penempatan)
2. Formative evaluation (penilaian formatif)
3. Diagnostic evaluation (penilaian diagnostic)
4. Summative evaluation (penilaian sumatif)
5. Evaluasi selektif
6. Evaluasi sebagai pengukur keberhasilan
Prinsip-prinsip evaluasi
1. Prinsip menyeluruh (comprehensive)
2. Prinsip objektivitas (objectivity)
3. Prinsip berkesinambungan (continuity)
4. Prinsip validitas (validity) dan reliabilitas
(reliability)
5. Prinsip penggunaan kriteria
6. Prinsip kegunaan
Sifat evaluasi :1. Hasil evaluasi bersifat tidak langsung (indirect)
2. Hasil evaluasi bersifat kuantitatif
3. Hasil evaluasi bersifat relative atau tidak mutlak
32
Alat-alat evaluasi :1. Alat evaluasi hasil belajar jenis tes
alat-alat yang dapat digunakan untuk kegiatan evaluasi
hasil belajar dengan teknik tes sebagai berikut:
a. Performance Test atau Tes Perbuatan
b. Verbal Test atau Tes Verbal
c. Nonverbal Test
d. Essay Test atau Tes Subjektif
e. Objective Test atau Tes Objektif
f. Supply Tes atau Tes Menyajikan
g. Selection Test atau Tes Pilihan :
True-False Test atau Tes Benar Salah
Multiple Choice Test atau Tes Pilihan Ganda
Matching Test atau Tes Menjodohkan
Rearrangement Test atau Tes Menyusun Kembali
2. Alat evaluasi hasil belajar jenis nontes
a. Metode Pengamatan (Observation)
b. Metode Wawancara (Interview)
c. Metode Angket
d. Metode Dokumentasi (Documentary Analysis)
Pertanyaan :
1. Bagaimana cara menilai murid tanpa menyinggung perasaan
murid?
cara menilai guru agar tidak menyinggung perasaan
murid adalah dengan cara memberitahu nilai hasil
33
evaluasi tersebut kepada murid disertai dengan
memberitahukan kekurangan dan kesalahannya. Katakan
hal tersebut dengan tenang agar tidak memperburuk
keadaan hati si murid. Selain itu, jangan
memberitahukan nilai yang buruk langsung didepan
teman-teman murid tersebut.
2. Berikan penjelasan tentang sifat evaluasi ?
Sifat evaluasi :
a. Hasil evaluasi bersifat tidak langsung (indirect)
sifat tidak langsung berarti hasil belajar siswa tidak
dapat diamati secara langsung dari kondisi fisik siswa
yang terlihat. Namun, untuk mengetahui kemampuan siswa
atau hasil belajar siswa harus menggunakan prosedur dan
proses yang benar, yaitu menggunakan instrumen yang
tepat dengan tujuan yang dikehendaki.
b. Hasil evaluasi bersifat kuantitatif
Penilaian selalu diakukan dalam bentuk angka ataupun
huruf misalnya IQ = 100, kemampuan Bahasa = 8,
matematika = 7 dan sebagainya. Angka-angka tersebut
menunjukkan penilaian terhadap aspek-aspek tersebut
yang selalu dikuantitatifkan sehingga evaluasi bersifat
kuantitatif.
c. Hasil evaluasi bersifat relative atau tidak mutlak
34
proses pembelajaran dan penilaian pada siswa selalu ada
kemungkinan terjadinya perubahan. Misalnya pada siswa
saat proses pembelajaran dan evaluasi siswa dalam
kondisi yang tidak baik, ia tidak masuk, dan
sebagainya. Hal ini berdampak pada hasil berupa skor
nilai yang berbeda dari waktu ke waktu mungkin saja
terjadi meskipun dilaksanakan pada jenis mata pelajaran
yang sama dan siswa yang sama, bahkan oleh guru yang
sama. Siswa tidak selamanya akan memperoleh nilai
sembilan. Oleh sebab itu, evaluasi bersiafat relative.
Artinya, hasil evaluasi akan selalu berubah. Hal itu
disebabkan terdapat faktor-faktor tertentu yang
mempengaruhi proses dan pembelajaran siswa.
3. Apakah seorang guru dapat menilai di luar jam pelajaran?
Bisa, karena guru , tidak hanya menilai akademik
siswa saja tapi disaat diluar jam belajar guru
menilai sikap murid dan sosialnya sesama murid
maupun dengan orang yang lebih tua darinya
(contohnya guru).
4. Apakah maksud dari prinsip validitas ?
Prinsip validitas (validity) dan reliabilitas
(reliability) adalah derajat yang menunjukkan dimana
35
suatu tes mengukur apa yang hendak diukur. Sebuah
tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya
sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki
kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan
kriteria.
5. Dari penilaian tersebut, apakah ada jaminan keberhasilan
bagi siswa itu sendiri?
Nilai tidak menjamin keberhasilan seorang siswa,
karena terkadang ketika prose belajar mengajar,
murid tersebut mengerti dan bisa memahami apa yang
diajarkan guru. Tetapi pada saat evaluasi ada
faktor-faktor eksternal maupun internal yang membuat
nilai anak tersebut rendah. Contohnya sakit. Selain
itu beberapa guru memberi nilai secara subjektif
tidak objektif.
6. Jenis evaluasi yang bagaimanakan yang paling cocok?
Evaluasi yang paling cocok digunakan adalah evaluasi
yang sesuai dengan masalah yang dihadapi peserta
didik.
7. Apakah seorang guru dapat menilai di luar kelas?
Bisa, karena tidak semua pelajaran berlangsung
didalam kelas, tetapi ada pelajaran yang berlangsung
diluar kelas. Seperti penelitian, yang diharuskan
meneliti langsung ke tempat-tempat tertentu
(observasi)
36
8. Apakah system UN dimana nilai dari sekolah 60% dan UN
40%, efisienkah itu?
Sangat efisien karena pihak dari sekolah lebih
mengerti kemampuan peserta didik, dibandingkan
dengan pihak pusat. Kalau dulu system UN di
Indonesia nilai tingkat kelulusan dari UN itu sangat
memberatkan siswa dimana tingkat kecurangan nya
sangat tinggi, apalagi guru juga turut membantu
siswanya agar lulus. Inilah mengapa pusat
mengevaluasi system UN agar menimalisir kecurangan
guru dan oknum-oknum tertentu.
37
Kelompok 7
Diagnosis Kesulitan Belajar
Kesimpulan :
Diganosis kesulitan belajar merupakan suatu prosedur dalam
memecahkan kesulitan belajar. Sebagai prosedur maka diagnosis
kesulitan belajar terdiri dari langkah-langkah yang tersusun
secara sistematis. Secara garis besar, faktor-faktor
penyebab timbulnya kesulitan belajar tersiri atas dua macam :
Faktor internal siswa meliputi gangguan atau kekurang
mampuan psiko-fisik siswa yakni:
a. Yang bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain
seperti rendahnya kapisitas intelektual/inteligensi
siswa.
b. Yang bersifat afektif (ranah rasa), antara lain
seperti labilnya emosi dan sikap.
c. Yang bersifat psikomotor (ranah karsa), antara lain
seperti tergangguanya alat-alat indera penglihat dan
pendengar (mata dan telinga).
Faktor eksternal siswa meliputi semua situasi dan kondisi
lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar
siswa. Faktor ini dapat dibagi tiga macam:
a. Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan
hubungan antara ayah dengan ibu, dan rendahnya kehidupan
ekonomi keluarga.
38
b. Lingkungan perkampungan/masyarakat, contohnya:
wilayah perkampungan kumuh (slum area), dan teman
sepermainan (peer group) yang nakal.
c. Lingkungan sekolah, contohnya: kondisi dan letak
gedung sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi
guru serta alat-alat belajar yang berkualitas rendah.
Dampak kesulitan belajar :
Pertumbuhan dan perkembangan anak terlambat
Interaksi anak dengan lingkungan terganggu
Anak menjadi frustasi
Si anak mengalami kesulitan kesulitan belajar seringkali
menuding dirinya sebagai anak yang bodoh
orang tua merasa marah,kecewa merasa bersalah dengan
keadaan tersebut.bahkan mungkin ada orang tua yang
menolak keadaan anaknya,hal ini tentu akan memperburuk
keadaan anak menjadi semakin terpojok dengan
kekurangannya.
Langkah-langkah mengatasi kesulitan belajar :
Lakukan diagnosis kesulitan belajar untuk menentukan
apakah seorang siswa atau mahasiswa mengalami kesulitan
belajar atau tidak
Pahami kendali kendali faktor faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi keberhasilan belajar
Setelah sumber latar belakang dan penyebab kesulitan
belajar siswa atau mahasiswa terseebut dapat diketahui
39
dengan tepat,maka tentukan pula jenis bimbingan atau
bantuan yang perlu diberikan kepadanya
Sesuai dengan jenis kesulitan belajar yang dialami siswa
atau mahasiswa dan jenis bimbingan yang perlu diberikan
kepadanya,tentu pula kepada siapa kiranya ia perlu
berkonsultasi
Pertanyaan
1. Bagaimana Seorang anak menghindari pelajaran yang tidak
dia sukai dan menanyakan pelajaran lain ?
Yaitu dengan mengajak si anak untuk belajar terlebih
dahulu pelajaran yang sedang berlangsung, dan guru
akan menjawab pertanyaan selesai pelajaran tersebut.
Dengan begitu si anak akan kembali fokus pada
pelajaran yang sedang berlangsung.
2. Apa saja yang menyebabkan seseorang mengalami kesulitan
belajar (berkebutuhan khusus / yang disebabkan oleh
faktor biologis)?
Faktor biologis, yaitu hal-hal atau keadaan yang muncul
dari dalam diri siswa sendiri. Jadi, yang menyebabkan
seseorang mengalami kesulitan belajar karena faktor
biologis yaitu :
Yang bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain
seperti rendahnya kapasitas intelektual / inteligensi
siswa.
Yang bersifat afektif (ranah rasa), antara lain seperti
labilnya emosi dan sikap.
40
Yang bersifat psikomotor (ranah karsa), antara lain
seperti terganggunya alat-alat indera penglihat dan
pendengar (mata dan telinga).
3. Apakah seorang anak yang pasif dalam kelas mengalami
kesulitan dalam belajar atau adakah faktor lain yang
menyebabkan anak tersebut pasif ?
Ya, anak yang pasif mengalami kesulitan belajar,
karena dia tidak mampu menguasai bahan yang
diajarkan sehingga dia hanya mampu menerima dan
tidak mampu menanggapinya kembali. Faktor lain yang
mempengaruhi seorang anak bersikap pasif bisa saja
anak tersebut mengalami gangguan psikologis sehingga
menyebabkan dia tidak berani untuk mengeluarkan
pendapatnya di dalam kelas.
4. Setelah guru melaksanakan diagnosis, adakah kemungkinan
siswa memahami pelajaran yang diajarkan? Lalu bagaimana
cara seseorang mengetahui telah berhasil melakukan
langkah-langkah mengatasi kesulitan belajar?
Untuk memahami pelajaran yang diajarkan tergantung
daripada tingkat kesulitan yang dialami dan bakat
yang dimiliki siswa tersebut. cara mengetahui
seseorang telah berhasil mengatasi langkah-langkah
kesulitan belajar yaitu dengan cara melihat
peningkatan prestasi sekarang dengan yang dulu
apabila ada peningkatan maka ia telah berhasil
mengatasi kesulitan dalam belajar.
41
5. Bagaimana cara seseorang tidak menuding dirinya sebagai
anak yang bodoh dan tetap semangat dalam belajar ?
Dengan membandingkan nilai yang diperoleh semester
sekarang dengan semester yang lalu , apabila
mengalami peningkatan maka seseorang tidak akan
mengatakan dirinya bodoh. Motivasi dari pendidik
untuk peserta didik juga sangat berperan penting
untuk meningkatkan motivasi belajar pada peserta
didik. Kemudian peserta didik juga harus membangun
motivasi yang kuat dalam dirinya untuk bisa terus
meningkatkan kemampuan belajarnya.
6. Mengapa kebiasaan membaca digolongkan ke dalam kesulitan
belajar?
Kebiasaan yang dimaksud ialah kebiasaan membaca yang
tidak wajar . yaitu kebiasaan membaca yang
berlebihan, dan membaca buku-buku yang menyimpang
dari kebiasaan anak normal.
7. Bagaimana caranya mengatasi kesulitan belajar yang
dikarenakan perbedaan lingkungan ? dan manakah yang
berpengaruh besar dalam menggapai kesuksesannya faktor
internal atau eksternal?
Yaitu dengan cara beradaptasi dengan lingkungan yang
baru. Menyusuaikan bahasa dan adat istiadat dengan
lingkungan tempat kita berada saat ini. Faktor yang
sangat berperan besar dalam kesuksesan belajar ialah
42
faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam
diri kita sendiri. Diri kita sendirilah yang
menentukan arah kesuksesan yang kita inginkan ,
selanjutnya lingkungan yang akan membantu proses
tersebut. Contohnya kita menuntut ilmu untuk meraih
kesuksesan kita hal ini dipengaruhi oleh faktor
internal, dalam menuntut ilmu kita membutuhkan biaya
yang biaya tersebut diberikan oleh orang tua kita
hal ini merupakan faktor eksternal yaitu lingkungan
keluarga . dan masih anyak lagi faktor eksternal
lain yang mendukungnya.
8. Apakah faktor tangan kiri dan kanan dapat mempengaruhi
siswa dalam belajar?
Tidak mempengaruhi, karena menulis dengan tangan
kanan atau tangan kiri itu merupakan suatu kebiasaan
bagi orang-orang tertentu dan hal itu tidak
mempengaruhi proses belajar seseorang selagi
seseorang tersebut tidak mengalami kesulitan . namun
dalam segi psikologis yang bersifat kognitif anak
yang menulis dengan tangan kiri otak kanannya lebih
berperan aktif dibandingkan dengan anak yang menulis
dengan tangan kanan.
43