literatur review : hubungan ketepatan penilaian triase

45
LITERATUR REVIEW : HUBUNGAN KETEPATAN PENILAIAN TRIASE DENGAN PENANGANAN PADA PASIEN CEDERA KEPALA KARYA ILMIAH AKHIR DISUSUN OLEH: SRI MULIYATI, S.Kep 19.04.026 YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKKUKANG PROGRAM STUDI PROFESI NERS MAKASSAR 2020

Transcript of literatur review : hubungan ketepatan penilaian triase

LITERATUR REVIEW : HUBUNGAN KETEPATAN PENILAIAN TRIASE

DENGAN PENANGANAN PADA PASIEN CEDERA KEPALA

KARYA ILMIAH AKHIR

DISUSUN OLEH:

SRI MULIYATI, S.Kep

19.04.026

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKKUKANG

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

MAKASSAR

2020

LITERATUR REVIEW : HUBUNGAN KETEPATAN PENILAIAN TRIASE

DENGAN PENANGANAN PADA PASIEN CEDERA KEPALA

KARYA ILMIAH AKHIR

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Profesi (Ners)

Pada Program Studi Ners STIKES Panakkukang Makassar

DISUSUN OLEH:

SRI MULIYATI, S.Kep

19.04.026

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKKUKANG

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

MAKASSAR

2020

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

LITERATUR REVIEW : HUBUNGAN KETEPATAN PENILAIAN TRIASE

DENGAN PENANGANAN PADA PASIEN CEDERA KEPALA

Disusun Oleh :

SRI MULIYATI, S.Kep

19.04.026

Telah Disetujui untuk di seminarkan

Makassar, Desember 2020

Hasniaty AG, S.Kp., M.Kep

NIK. 093.152.02.02.007

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ners

NIK. 093.152.02.03.048

iii

HALAMAN PENGESAHAN

KARYA ILMIAH AKHIR

LITERATUR REVIEW : HUBUNGAN KETEPATAN PENILAIAN TRIASE

DENGAN PENANGANAN PADA PASIEN CEDERA KEPALA

Disusun Oleh :

SRI MULIYATI, S.Kep

19.04.026

Telah depertahankan di depan sidang Tim Penguji Akhir

Pada Tanggal 30 Desember 2020

Dan dinyatakan LULUS

Menyetujui,

Pembimbing

Hasniaty AG, S.Kp., M.Kep

NIK : 093.152.02.02.007

Penguji

Dr. Ns. Makkasau Plasay, M.Kes

NIK : 093.152.02.03.021

Mengesahkan,

Ketua STIKES Panakkukang Makassar Ketua Prodi Ners

Dr. Ns. Makkasau Plasay, M.Kes Ns. Suriyani., M.Kep

NIK : 093.152.02.03 .021 NIK : 093.152.02.03.048

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH AKHIR

(ORSINILITAS)

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Sri Muliyati, S.Kep

NIM : 19.04.026

ProgramStudi : Profesi Ners

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah akhir (KIA) ini adalah hasil

literature review saya sendiri dari berbagai artikel yang sudah di teliti oleh

orang lain sebelumnya..

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian

atau keseluruhan karya ilmiah akhir ini merupakan hasil karya orang lain,

maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima

sanksi berupa gelar keprofesian yang telah diperoleh dapat ditinjau dan/atau

dicabut.

Demikian, pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa ada

paksaan sama sekali

Makassar,.... Desember 2020

Yang membuat pernyataan,

SRI MULIYATI, S.Kep

Nim : 19.04.026

v

ABSTRAK

SRI MULIYATI: “HUBUNGAN KETEPATAN PENILAIAN TRIASE DENGAN

PENANGANAN PADA PASIEN CEDERA KEPALA”

PEMBIMBING : Hasniaty AG

Pendahuluan : Cedera kepala merupakan salah satu kasus penyebab kecacatan dan

kematian yang menjadi masalah kesehatan utama. Salah satu indikator keberhasilan

penanggulangan medik penderita gawat darurat adalah kecepatan memberikan pertolongan yang

memadai kepada pasien gawatdarurat baik pada keadaan rutin sehari-hari atau sewaktu bencana.

Triase adalah proses khusus untuk memilah pasien berdasarkan tingkat keparahan cedera atau

penyakit untuk menentukan jenis perawatan darurat.

Tujuan : Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahuai apakah ada hubungan

ketepatan penilaian triase dengan penanganan pada pasien cedera kepala.

Metode penelitian : Metode yang digunakan adalah metode studi literature review

dengan menganalisis dari literature-literature review yang telah dipilih dan ditelaah dari beberapa

sumber sehingga menjadi bahasan baru.

Hasil : Hasil kajian menunjukkan bahwa kecepatan penanganan dapat mempengaruhi

tingkat keberhasilan penanganan pada pasien cedera kepala. Penanganan yang dilakukan saat

terjadi cedera kepala adalah menjaga jalan nafas penderita, mengontrol pendarahan dan mencegah

syok, imobilisasi penderita, mencegah terjadinya komplikasi dan cedera sekunder.

Kesimpulan : Ketepatan penilaian triase sangat menentukan tingkat ketepatan dan

kecepatan dalam pengambilan keputusan tindakan yang diperlukan.

Kata kunci : Triase, Penanganan dan Cedera kepala.

Referensi : (2015-2020)

vi

ABSTRACT

SRI MULIYATI : "The Relationship between the Accuracy of Triage Assessment and

Management of Head Injury Patients"

PEMBIMBING : Hasniaty AG

Introduction: Head injury is one of the causes of disability and death which is a major

health problem due to emergency victims who attack some healthy and productive people. One of

the indicators of the success of medical treatment for emergency patients is the speed of providing

adequate assistance to emergency patients both in daily routine situations or during disasters.

Triage is a special process of sorting patients based on the severity of the injury or illness to

determine the type of emergency care.

Objective: The aim to be achieved is to determine whether there is a relationship

between the accuracy of triage assessment and treatment of head injury patients.

Method: The method used is a literature review study method by analyzing the literature

reviews that have been selected and reviewed from several sources so that it becomes a new topic.

Results: The results of the study indicate that the speed of treatment can affect the

success rate of treatment in head injury patients. Treatment that is carried out when a head injury

occurs is to maintain the patient's airway, control bleeding and prevent shock, immobilize the

patient, prevent complications and secondary injury.

Conclusion: The accuracy of the triage assessment greatly determines the level of

accuracy and speed in making the necessary action decisions. The speed of making this decision

will greatly affect the speed of handling, treatment and care required by patients.

Keywords: Triage, Handling and head injury.

Reference : (2015-2020)

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya yang sederhana ini kepada :

Kedua orang tuaku tercinta Ayahanda MUHIB dan Ibunda HASANAH

yang telah membesarkanku, yang senantiasa memberikan dukungan, kasih

sayang dan tak henti-hentinya mendoakan demi kesuksesanku...

Terima Kasih mama, terima kasih papa aku sayang dan cinta kalian...

Salam Hormatku kepadamu ...

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya yang tak terhingga sehingga penulis

dapat menyelesaikan Karya ilmiah akhir yang berjudul: “Literature Review:

Hubungan Ketepatan Penilaian Triase Dengan Penanganan Pada Pasien

Cedera Kepala”.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang telah

membantu selama proses penyusunan Karya ilmiah akhir ini. Untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada kedua orang tua

Bapak tercinta Muhib dan Ibunda Hasanah yang selalu memberikan dorongan,

motivasi, terutama doa serta materi kepada penulis dalam penyusunan Karya

ilmiah akhir. Tidak lupa penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak H. SumardinMakka, SKM.,M.Kes, selaku Ketua Yayasan Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Panakkukang Makassar

2. Bapak Dr. Ns. Makkasau Plasay, M.Kes, selaku ketua STIKES

Panakkukang Makassar;

3. Ibu Ns. Suryani, M.Kep, selaku Ketua Program Studi Profesi Ners

4. Ibu Hasniaty AG, S.Kp., M.Kep selaku pembimbing yang dengan sabar

memberikan arahan dan dorongan dalam menyelesaikan KIA ini.

5. Bapak Dr. Ns. Makkasau Plasay, M.Kes, selaku penguji yang telah

memberikan arahan dan masukan dalam perbaikan KIA ini.

ix

6. Dosen Prodi Profesi Ners yang telah dengan sabar memberikan pengarahan

yang tiada henti-hentinya dan dorongan baik spiritual maupun materil

sehingga penulis dapat menyelesaikan KIA ini.

7. Seluruh Civitas Akademika STIKES Panakkukang Makassar

8. Penulis mengucapkan terima kasih kepada kakak Hasan Basri, adik

Fitriyani, Hamidah, Khaerani dan sahabat Nurfiah Sarman, A.md Keb,

Asmila Arsyad, A.md Kg, yang telah memberikan semangat dan motivasi

yang tak henti-hentinya pada penulis.

9. Teman angkatan Ners 2019 yang telah memberikan semangat, serta

memberikan motivasi dalam penyusunan KIA ini.

Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan

Karya ilmiah akhir ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu masukan

dan berupa saran dan kritik yang membangun dari para penguji maupun pembaca

akan sangat membantu. Semogal Karya ilmiah akhir ini bisa bermanfaat bagi kita

semua dan pihak-pihak terkait terutama penulis.

Makassar, Desember 2020

PENULIS

SRI MULIYATI

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................iii

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................iv

HALAMAN ABSTRAK (BAHASA INDONESIA)..................................... v

HALAMAN ABSTRACT (BAHASA INGGRIS) .........................................vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .........................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 7

BAB II METODOLOGI

A. Pencarian Literatur ...................................................................8

1. Kata Kunci ..........................................................................8

2. Databased Pencarian ...........................................................9

3. Strategi Pencarian ...............................................................9

xi

B. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ...................................................10

C. Proses Seleksi Literatur ............................................................ 11

BAB III HASIL DAN ANALISIS

A. Karakteristik Studi .................................................................. 13

B. Hasil ........................................................................................ 14

C. Analisis .................................................................................... 18

BAB IV PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 26

B. Saran ........................................................................................ 26

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kata Kunci Literatur Review .............................................................. 8

Tabel 2.2 Format PICOS dalam Literatur Review ..............................................10

Tabel 2.3 Hasil .................................................................................................... 13

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Pencaraian Kata Kunci yang digunakan ..................................8

Gambar 2.2 Diagram Flow Literatur Review Prisma ...........................................12

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kasus trauma merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di

dunia. Ribuan orang meninggal karena trauma tiap tahunnya. Kasus

trauma banyak terjadi di negara berkembang dan atau negara dengan

pendapatan rendah. Survei yang dilakukan menunjukkan sebesar 90%

trauma terjadi di negara berkembang. Kematian akibat kecelakaan lalu

lintas diperkirakan meningkat 83% di negara berkembang pada tahun

2000-2020, dan kasus yang paling banyak adalah cedera kepala (Salim,

2015).

Cedera kepala merupakan salah satu kasus penyebab kecacatan dan

kematian yang menjadi masalah kesehatan utama karena korban gawat

darurat yang menyerang sebagian orang sehat dan produktif (Wahidin &

Ngabdi S, 2020).

Cedera kepala merupakan permasalahan kesehatan global sebagai

penyebab kematian, disabilitas, dan defisit mental. Cedera kepala menjadi

penyebab kematian utama disabilitas pada usia muda, penderita cedera

kepala sering kali mengalami edema serebri yaitu akumulasi kelebihan

cairan di intraseluler atau ekstraseluler ruang otak atau perdarahan

intrakranial yang mengakibatkan meningkatnya tekanan intra (Kumar,

2013).

2

Menurut WHO setiap tahun di Amerika Serikat hampir 150.000

kasus cedera kepala. Dari jumlah tersebut 100.000 diantaranya mengalami

kecacatan dan 50.000 orang meninggal dunia. Saat ini di Amerika terdapat

sekitar 5.300.000 orang dengan kecacatan akibat cedera kepala. Data

insiden cedera kepala di Eropa pada tahun 2010 adalah 500 per 100.000

populasi. Insiden cedera kepala di Inggris pada tahun 2005 adalah 400 per

100.000 pasien per tahun (Irawan H, 2010).

Data World Health Organization (WHO) tentang cedera kepala

menunjukkan 40-50% mengalami kecacatan permanen atau disabilitas.

Oleh karena itu, seseorang yang datang ke rumah sakit dengan cedera

kepala membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat agar pasien

terhindar dari kecacatan dan kematian (Qureshi et al,2013).

Prevalensi cedera kepala Nasional (8,2%) dari survei yang

dilakukan pada 15 Provinsi, Sulawesi Selatan merupakan Provinsi dengan

prevalensi cedera kepala tertinggi yaitu (12,8%) dan sedangkan terendah

di Provinsi Jambi (4,5%). Kasus terbanyak cedera kepala diakibatkan

karena jatuh (40,9%) dan diakibatan karena kecelakaan sepeda motor

(40,6%), selanjutnya dikarenakan benda tajam maupun tumpul (7,3%),

transportasi darat lain (7,1%) dan diakibatkan kejatuhan (2,5%).

Sedangkan untuk penyebab yang belum disebutkan proporsinya sangat

kecil (Depkes RI, 2013).

Riskesdas 2015 pada provinsi Jawa Tengah menunjukkan kasus

cedera sebesar 7,7% yang disebabkan oleh kecelakaan sepeda motor

3

40,1%. Cedera mayoritas dialami oleh kelompok umur dewasa yaitu

sebesar 11,3% (Depkes RI, 2013).

Menurut profil kementrian kesehatan profinsi nusa tenggara timur

pada tahun 2018, RSUD Prof Dr W.Z JOHANES kupang khususnya ruang

IGD pada tahun 2018 terdapat 125 kasus diantaranya 30 kasus dengan

cedera kepala ringan, 50 kasus dengan cedera kepala sedang dan 45 kasus

dengan cedera kepala berat. Sedangkan pada tahun 2019 dari januari

sampai mei terdapat 42 kasus dengan cedera kepala

Pusat Pengendalian Penyakit atau The Centers for Disease Control

and Prevention (CDC), memperkirakan 1,7 juta orang dengan cedera

kepala, sebanyak 52.000 meninggal, 275.000 dirawat di rumah sakit dan

1.365.000 (hampir 80%) dalam keadaan darurat serta dirawat di Instalasi

Gawat Darurat atau IGD (Marx, Hockbergem & Walls, 2014).

Di negara berkembang seperti Indonesia, perkembangan industri

dan perekonomian memberikan dampak terhadap cedera kepala yang

semakin meningkat dan merupakan salah satu kasus yang sering dijumpai

di ruang Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit (Dianingrum Putri &

Cemy N.F, 2018).

Prinsip penanganan awal meliputi survey primer dan sekunder.

Dalam penatalaksaan primer yang diprioritaskan pada ABCDE (Airway,

dengan cervical spine control, Breathing dan circulation dengan control

perdarahan, disability dan exposure) yang kemudian dilanjutkan dengan

resusitasi (Mila Gustia & Melva Manurung, 2018).

4

Triase adalah proses memilah pasien sesuai dengan urgensinya

untuk menentukan kebutuhan pertolongan terhadap kondisi kegawatannya,

yang bertujuan mengemas perawatan gawat darurat secara efektif ketika

sumber daya yang tersedia terbatas untuk memberikan pertolongan segera

(John, Robert, 2019)

Triase adalah tindakan dimana pasien digolongkan berdasarkan

prioritas kegawatannya. Pasien yang mengalami kondisi gawat darurat

(kartu merah), kondisi gawat dan tidak darurat (kartu kuning), kondisi

tidak gawat dan tidak darurat (kartu hijau) serta death arrival (kartu hitam)

(Mila Gustia & Melva Manurung, 2018).

Sistem triase trauma yang efisien bertujuan untuk mendukung

tenaga medis dalam mengidentifikasi kondisi yang mengancam

jiwa, melakukan penilaian tepat waktu dan prioritas penatalaksanaan yang

sesuai dengan tingkat keparahan kondisi klinis pasien (Wangara et al,

2019).

Penilaian triase adalah proses menilai pasien berdasar beratnya

cedera kepala atau menentukan jenis perawatan kegawatdaruratan

(Musliha, 2010).

Pemilahan pasien yang dilakukan oleh perawat triage kemungkinan

mengalami kesalahan, ada 2 kategori kesalahan dalam melakukan triase

pasien yaitu Over Triage (OT) dan Under Triage (UT). Adapun tingkat

OT yang dapat diterima antara 20- 50%, dan tingkat UT yang dapat

diterima kurang dari 5%. Pada beberapa kasus, kesalahan triase terjadi

5

karena tingkat cedera yang terjadi pada pasien sulit dinilai pada saat

evakuasi oleh EMS. Personil membuat keputusan triase dengan informasi

terbatas yaitu tanda-tanda vital, informasi demografi, mekanisme cedera,

dan penilaian visual cedera. Kelompok usia khusus usia lanjut memiliki

tingkat kesalahan yang tinggi pada saat dilakukan triase dikarenakan

respon fisiologis yang sangat lemah terhadap syok, prevalensi

komorbiditas yang lebih besar, populasi lanjut usia, dan triase yang akurat

sangat penting agar tanggung jawab tim trauma tidak menjadi lebih berat.

Dikatakan pada tahun 2016 terdapat 44% angka nasional mengalami

penurunan, dan 54% trauma dialami oleh usia lanjut (John, Faye, & Belue,

2019)

Salah satu indikator keberhasilan penanggulangan medik penderita

gawat darurat adalah kecepatan memberikan pertolongan yang memadai

kepada penderita gawat darurat baik pada keadaan rutin sehari-hari atau

sewaktu bencana dan keberhasilan penanganan cedera kepala untuk

menyelamatkan nyawa atau mencegah cacat sejak di tempat kejadian,

dalam perjalanan hingga pertolongan rumah sakit (Haryatun &

Sudaryanto, 2008)

Keberhasilan penanganan pasien dengan cedera kepala akan

tercapai jika dimulai sejak ditempat kejadian secara tepat, cepat dan aman.

Pendekatan harus berhati-hati pada penderita cedera kepala, karena

diagnosis dan penanganan sangatlah penting. Adanya hipoksia dan

hipotensi akan menyebabkan mortalitas mencapai 75%. Oleh karena itu,

6

tindakan awal kardiopulmuner dilaksanakan secepatnya (pusbankes 118,

2013).

Waktu tanggap dikatakan tepat waktu atau tidak terlambat apabila

waktu yang diperlukan tidak melebihi waktu rata-rata standar yang ada

(Sekar, 2015).

keputusan Kementerian Kesehatan tahun 2010 tentang Standar

IGD bahwa indikator waktu tanggap di IGD ≤ 5 menit. Hal tersebut

ditetapkan karena waktu tanggap perawat sangat berpengaruh terhadap

penyelamataan pasien (Mila Gustia & Melva Manurung, 2018).

Berdasarkan permasalah tersebut penulis tertarik untuk melakukan

Literatur Review dengan judul “Hubungan ketepatan penilaian triase

dengan penanganan pada pasien cedera kepala”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah pada

penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat “Hubungan

ketepatan penilaian triase dengan penanganan pada pasien cedera

kepala?”.

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum

Tujuan umum yang ingin dicapai dalam literature review ini

adalah untuk mengetahui hubungan ketepatan penilaian triase dengan

penanganan pada pasien cedera kepala”.

7

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui ketepatan penilaian triase pada pasien cedera kepala

b. Mengetahui penanganan pada pasien cedera kepala

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi peneliti

Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah untuk menambah

wawasan peneliti terkait Hubungan ketepatan penilaian triase dengan

penanganan pada pasien cedera kepala. Selain itu, dapat di jadikan

sebagai dasar pengembangan ilmu keperawatan.

2. Bagi institut pendidikan

Manfaat penelitian ini bagi institut pendidikan adalah sebagai

bahan referensi dan pengembangan keilmuan khususnya di Stikes

Panakukang Makassar.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Manfaat penelitian ini bagi peneliti selanjutnya adalah dapat

dimanfaatkan sebagai referensi untuk melakukan penelitian yang

berkaitan dengan masalah Hubungan ketepatan penilaian triase dengan

penanganan pada pasien cedera kepala.

8

BAB II

METODOLOGI

A. Pencarian Literatur

1. Kata kunci (Keyword)

Pencarian artikel atau jurnal menggunakan keyword dan Boolean

Operator (AND, OR) yang digunakan untuk menspesifikkan pencarian,

sehingga mempermudah dalam penentuan artikel atau jurnal yang

ingin digunakan. Adapun kata kunci yang digunakan dalam

penyusunan literature review ini terdiri sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kata Kunci Literature Review

Penilaian Triase Penanganan Cedera Kepala

Triage assesment Handling Head Injury

OR OR OR

Triage Penanganan Trauma Kapitis

OR OR

Triase Cedera Kepala

Gambar 2.1 Proses penyaringan kata kunci yang digunakan

Google Scholar

Triase AND penanganan

AND Cedera kepala OR

Trauma kapitis

Pubmed

Triage Assesment AND Head

Injury

ProQuest

Triage Assesment OR Triage

AND Handling AND Head

Injury

9

2. Data Based Pencarian (Journal Databased)

Literature review merupakan rangkuman menyeluruh terkait

beberapa studi penelitian yang ditentukan berdasarkan tema tertentu.

Pencarian literatur dilakukan pada bulan Desember 2020. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang

diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti

terdahulu. Sumber data sekunder yang didapat berupa artikel jurnal

bereputasi baik nasional maupun internasional dengan tema yang

sudah ditentukan. Pencarian artikel dalam literature review ini

menggunakan beberapa database dengan kriteria kualitas tinggi hingga

rendah yaitu, Google scholar, ProQuest, dan Pubmed dari tahun 2015

sampai 2020 yang diakses fulltex dalam format pdf.

3. Strategi Pencarian (Boolean system)

Salah satu strategi yang digunakan dalam pencarian literatur adalah

penggunaan Boolean system yaitu perintah yang digunakan pada mesin

pencarian seperti penggunaan kata (AND, OR) pada kata kunci Triage

Assesment OR Triage AND Handling AND Head injury, maka hal ini

berarti memberikan perintah untuk memunculkan artikel dengan kata

kunci ketepatan penilaian triase dengan penanganan pada pasien

cedera kepala.

10

B. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Strategi yang digunakan untuk mencari artikel menggunakan

PICOS framework (Schardt et al., 2007) yang terdiri dari:

1. Population/ problem yaitu populasi atau masalah yang akan di analisis

sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature review.

2. Intervention yaitu suatu tindakan penatalaksanan terhadap kasus

perorangan atau masyarakat serta pemaparan tentang penatalaksanaan

studi sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature

review.

3. Comparation yaitu intervensi atau penatalaksanaan lain yang

digunakan sebagai pembanding, jika tidak ada bisa menggunakan

kelompok kontrol dalam studi yang terpilih.

4. Outcome yaitu hasil atau luaran yang diperolah pada studi terdahulu

yang sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature

review.

5. Study design yaitu desain penelitian yang digunakan dalam

penyusunan literature review.

Tabel 2.2 Format PICOS dalam Literatur Review

Kriteria (PICOS) Inklusi Ekslusi

Population/Problem Pasien Cedera Kepala Selain pasien Cedera

kepala

Intervention Intervensi pada

ketepatan penilaian

triase dengan

penanganan cedera

kepala

Hal-hal yang tidak terkait

mengenai ketepatan

penilaian triase dengan

penanganan cedera kepala

11

Comparator Tidak ada pembanding -

Outcome Ketepatan penilaian

triase yang memiliki

hubungan dengan

penanganan cedera

kepala

Tidak memiliki hubungan

ketepatan penilaian triase

dengan penanganan cedera

kepala

Study desain and

type publication

Study kohort, Cross

sectional study, Analitik

observasional,

Correlation study,

Retrospektif, Literatur

review

-

Publication years Tahun 2015 samapai

2020

Sebelum tahun 2015

Language Bahasa indonesia dan

Inggris

Bahasa selain bahasa

Inggris dan Indonesia

C. Proses Seleksi Literatur

Berdasarkan hasil penelusuran artikel pada bulan Desember 2020

melalui databased Google scholar, ProQuest, dan Pubmed dari tahun

2015 sampai 2020 sebanyak 338 artikel yang sesuai dengan kata kunci

tersebut. Hasil pencarian yang sudah didapatkan kemudian diperiksa

duplikasi, dan ditemukan 28 artikel yang sama sehingga dikeluarkan dan

tersisa 310 artikel. Peniliti kemudian melakukan skrining berdasarkan

judul dan abstrak (n=284) serta full text (n=26) yang disesuaikan dengan

tema literatur review. Assesment yang dilakukan berdasarkan kelayakan

terhadap kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan sebanyak 8 artikel yang

bisa digunakan dalam literatur review.

12

Hasil seleksi artikel studi dapat digambarkan dalam Diagram Flow

di bawah ini:

Gambar 2.2. Diagram Flow Literature Review PRISMA (2009)

Jumlah jurnal yang di peroleh (n=338)

Identifikasi artikel berdasarkan

Database ProQuest (n=143),

dan Pubmed (n=100)

Identifikasi artikel berdasarkan

sumber lain google scholar

(n=95)

jumlah jurnal setelah duplikasi dihapus (n=310)

Jurnal yang diseleksi (n=310)

Artikel lengkap (26)

Artikel/jurnal yang akan digunakan (n=8)

Jurnal yang di keluarkan

berdasarkan judul dan

abstrak (n=284)

Artikel lengkap yang

dikeluarkan sesuai kriteria

eksklusi (n=18)

13

BAB III

HASIL DAN ANALISA

A. Karakteristik Studi

Delapan artikel yang telah dipilih dan memenuhi kriteria inklusi

yang berkaitan dengan ketepatan penilaian triase dengan penanganan

cedera kepala. Jumlah rata-rata peserta lebih dari seribu. Secara

keseluruhan, setiap peneliti membahas tentang ketepatan penilaian triase

dengan penanganan cedera kepala. Studi yang sesuai dengan tinjauan

mengenai ketepatan penilaian triase dengan penanganan pada pasien

cedera kepala ini dilakukan di Indonesia dengan lima studi yaitu (Mila

Gustia & Melva Manurung, 2018), (Vita Maryah Ardiyani, 2018), (Putri

Agina Widyaswara.S, et Al., 2016), (Dianingrum Putri & Cemy N.F.,

2018), (Cheristina, 2018). Dan tiga lainnya dilakukan diluar Indonesia

yaitu (Shelley L. McLeod PhD, MSc, et Al., 2020), (Maria lampi, et Al.,

2018), (Yun-kuan lin, et Al., 2020). Delapan studi tentang hubungan yang

berkontribusi terhadap ketepatan penilaian triase dengan penanganan pada

pasien cedera kepala.

14

B. Hasil

No Penulis Tahun Vol, No Judul Metode (Design,

Populasi, variabel)

Hasil Penelitian Sumber

Databased

1. (Mila

Gustia &

Melva

Manurung)

2018 Vol 3,

No 2

Hubungan ketepatan

penilaian triase

behubungan dengan

tingkat keberhasilan

penanganan pasien

cedera kepala di IGD

RSU HKBP Balige

Kabubaten Toba

Samosir.

Desain :

Correlation Study

Populasi :

Semua pasien di IGD

yang mengalami cedera

kepala ringan, sedang

dan berat.

Sampel : 17 pasien

Ketepatan penilaian triase sangat

menentukan tingkat ketepatan dan

kecepatan dalam pengambilan

keputusan tindakan yang

diperlukan. Kecepatan pengambilan

keputusan ini akan sangat

berpengaruh terhadap kecepatan

penanganan, pengobatan dan

perawatan yang dibutuhkan oleh

pasien. Dan kecepatan penanganan

mempengaruhi tingkat keberhasilan

penanganan pasien cedera kepala.

Google

Scholar

2. (Vita

Maryah

Ardiyani)

2018 Vol 6,

No 2

Analisis peran

perawat terhadap

ketepatan penentuan

ptiotitas I,II dan III

pada ruangan triage di

IGD Rs. Dr. Saiful

anwar malang

Desain :

Cross sectional study

Sampel :

200 Pasien

Ketepatan penetuan prioritas

kegawatdaruratan pada ruang triage

juga dipengaruhi pengalaman klinis

perawat dimana Konsep penentuan

prioritas berdasarkan kriteria P1, P2

dan P3 secara umum telah dikuasai

oleh perawat.

Google

Scholar

15

3. (Putri Agina

Widyaswara

.S, et Al)

2016 Vol 12,

No 3

Analisis faktor-faktor

yang berhubungan

dengan outcome

pasien cedera kepala

di IGD RSUD Prof.

Dr. Margono

Soekardjo Purwakerto

Desain:

Analitik Observasional

Populasi :

Semua pasien cedera

kepala di IGD RSUD

Prof. Dr. Margono

Soekardjo Purwakerto

Variabel :

Usia, skor awal GCS dan

tanda-tanda vital

Manajemen penatalaksanaan cedera

kepala mencakup multimodel yang

melibatkan hemodinamik,

pernafasan, manajemen cairan dan

terapi lain yang dilakukan untuk

mencegah terjadinya efek sekunder

dari cedera kepala. Cedera kepala

memiliki resiko outcome yang

buruk dan membutuhkan

penanganan dengan cepat dan tepat.

Google

Scholar

4. (Shelley L.

McLeod

PhD, MSc,

et Al)

2020 Doi :

10.100

2/emp.

12062

Consistency of triage

scores by presenting

complaint pre- and

post – implementation

of a real-time

electronic triage

decision support tool

Metode :

Menggunakan data

administrasi berbasis

populasi

eCTAS adalah alat pendukung

keputusan elektronik waktu-nyata

yang dirancang untuk

menstandarisasi penerapan Skala

Triase dan Ketajaman Kanada

(CTAS). Akurasi triase,

konsistensi, dan ketepatan waktu

dapat mempengaruhi hasil akhir

pasien. Ketidakberdayaan dapat

menyebabkan penundaan dalam

intervensi yang sensitif terhadap

waktu dan menyebabkan kerusakan

klinis dan kesalahan diagnosis yang

berpotensi dapat dihindari.

Pubmed

16

5. (Dianingru

m Putri &

Cemy N.F)

2018 ISSN

2407-

9189

Ketepatan dan

kecepatan terhadap

Life Saving pasien

trauma kepala

Desain :

Cross sectional

Populasi :

Semua pasien cedera

kepala di IGD RSUD

Karangayar

Variabel :

Penilaian GCS dan

tanda-tanda vital

Seluruh tindakan yang dilakukan

pada saat kondisi gawat darurat

haruslah benar-benar efektif dan

efisien. Hal ini mengingatkan pada

kondisi tersebut pasien dapat

kehilangan nyawa hanya dalam

hitungan menit saja. Kecepatan

pada saat melakukan penanganan

cedera kepala akan berpengaruh

pada peningkatan kualitas hidup

pasien tersebut.

Google

Scholar

6. (Maria

lampi, et

Al)

2018 Doi :

10.118

6/s

12873-

018-

0200-7

Potential benefit of

triage for the trauma

patient in a kenyan

emergency

departement.

Desain :

Study Kohort

Populasi :

Semua pasien trauma

dewasa yang berada di

IGD

Variabel :

Skor keparahan cedera,

sebelum pemeriksaan

dokter, lama rawat inap

dan kematian.

Triase di IGD penting untuk

memastikan prioritas dan penilaian

tepat waktu terhadap pasien yang

cedera, terutama pasien cedera

kepala. Hasil yang didapat

menggambarkan bahwa pasien

trauma yang dirawat di IGD di

eldoret tidak dinilai pada waktu

yang tepat mode, dan rekomendasi

kerangka waktu yang didalilkan

oleh RETTS tidak diataati.

Pubmed

7. (Yun-kuan

lin, et Al.)

2020 Doi :

10.118

Comparison between

simple triage and

Desain :

Retrospektif

Penilaian Taiwan triage and acuaty

scale TTAS adalah sisitem triase

ProQuest

17

6/s1301

7-020-

00296-

2

rapid treatment and

Taiwan Triage and

Acuity Scale for the

emergency department

triage of victims

following an

earthquakerelated

mass casualty

incident: a

retrospective cohort

study

Populasi :

Semua pasien yang

datang ke IGD yang

mengalami cedera.

Sampel : 105 Pasien

terkomputerisasi yang diadaptasi

dari CTAS dan telah menjadi triase

darurat standar protokol yang

digunakan di taiwan. Dengan

menggunakan sistem pendukung

keputusan terkomputerisasi, pasien

diklasifikasikan dalam urutan

ketajaman : level 1, resusitasi;

level2, keadaan darurat; level 3

mendesak; level 4 kurang

mendesak; dan level 5 tidak

mendesak.

8. (Cheristina) 2018 Vol. 1,

No. 01,

Hubungan respon time

tindakan keperawatan

dengan penanganan

cedera kepala ketgori

1,2,3 di IGD RSU

Sawerigading Kota

Palopo

Desain :

Cross Sectional Study

Populasi :

Semua perawat yang

bekerja di IGD RSU

Sawerigading Kota

Palopo

Sampel : 30 perawat

Cedera kepala dengan kategori 1, 2,

3 dapat dilihat dari GCS seseorang,

apabila GCS 14-15 (Ringan), GCS

9-13 (Sedang), GCS 3-9 (Berat)

melakukan penangan dengan

respon time tepat apabila < 5 menit.

Penangan cedera kepala yang tepat

dapat mencegah keparahan

terhadap cedera kepala.

Google

Scholar

Tabel 2.3 Hasil

18

C. Analisis

1. Ketepatan penilaian triase pada pasien cedera kepala

Triase adalah proses memilah pasien sesuai dengan urgensinya

untuk menentukan kebutuhan pertolongan terhadap kondisi

kegawatannya, yang bertujuan mengemas perawatan gawat darurat

secara efektif ketika sumber daya yang tersedia terbatas untuk

memberikan pertolongan segera (John, Robert, 2019). Menurut (Mila

Gustia & Melva Manurung, 2018) Triase adalah tindakan dimana

pasien digolongkan berdasarkan prioritas kegawatannya, Pasien yang

mengalami kondisi gawat darurat (kartu merah), kondisi gawat dan

tidak darurat (kartu kuning), kondisi tidak gawat dan tidak darurat

(kartu hijau) serta death arrival (kartu hitam). Hal ini sesuai dengan

penelitian Joko Tri Atmojo, et Al (2020), mengatakan bahwa

Australasian triage scale (ATS) merupakan triase yang

dikembangkan di Australia dan Selandia baru, terdiri dari 5 kategori

antara lain: Merah (Kategori 1), Oranye (Kategori 2), Hijau (Kategori

3), Biru (Kategori 4) dan Putih (Kategori 5) dengan waktu penentuan

kategori dan penanganan segera hingga batas waktu maksimal 120

menit sejak kedatangan pasien pada unit gawat darurat. Penelitian

tersebut diperkuat oleh peneliti Yun-kuan lin, et Al (2020), bahwa

Penilaian Taiwan triage and acuaty scale TTAS adalah sisitem triase

terkomputerisasi yang diadaptasi dari CTAS dan telah menjadi triase

darurat standar protokol yang digunakan di taiwan. Dengan

19

menggunakan sistem pendukung keputusan terkomputerisasi, pasien

diklasifikasikan dalam urutan ketajaman : level 1, resusitasi; level 2,

keadaan darurat; level 3 mendesak; level 4 kurang mendesak; dan

level 5 tidak mendesak.

Hasil penilitian yang dilakukan oleh Mila Gustia & Melva

Manurung (2018) menunjukkan bahwa Ketepatan penilaian triase

sangat menentukan tingkat ketepatan dan kecepatan dalam

pengambilan keputusan tindakan yang diperlukan. Kecepatan

pengambilan keputusan ini akan sangat berpengaruh terhadap

kecepatan penanganan, pengobatan dan perawatan yang dibutuhkan

oleh pasien. Dan kecepatan penanganan mempengaruhi tingkat

keberhasilan penanganan pada pasien cedera kepala. Penelitian ini

sejalan dengan hasil penelitian Fatriani, et Al (2020) bahwa Pemilahan

pasien trauma yang dilakukan secara cepat dan tepat berdasarkan

kondisi klinis pada saat datang di IGD sangat menentukan tindak

lanjut penanganan terhadap pasien trauma. Over Triage dan Under

Triage mungkin saja terjadi, yang dipengaruhi oleh kondisi

overcrowding IGD.

2. Penanganan pada pasien cedera kepala

Salah satu indikator keberhasilan penanggulangan medik

penderita gawat darurat adalah kecepatan memberikan pertolongan

yang memadai kepada penderita gawat darurat baik pada keadaan rutin

sehari-hari atau sewaktu bencana dan keberhasilan penanganan cedera

20

kepala untuk menyelamatkan nyawa atau mencegah cacat sejak di

tempat kejadian, dalam perjalanan hingga pertolongan rumah sakit

(Haryatun & Sudaryanto, 2015). Hasil penelitian yang dilakukan oleh

(Pusbankes 118, 2015) menunjukkan bahwa Keberhasilan penanganan

pasien dengan cedera kepala akan tercapai jika dimulai sejak ditempat

kejadian secara tepat, cepat dan aman. Pendekatan harus berhati-hati

pada penderita cedera kepala, karena diagnosis dan penanganan

sangatlah penting. Adanya hipoksia dan hipotensi akan menyebabkan

mortalitas mencapai 75%. Penelitian ini sejalan dengan hasil

penelitian Dianingrum Putri & Cemy N.F (2018) bahwa Seluruh

tindakan yang dilakukan pada saat kondisi gawat darurat haruslah

benar-benar efektif dan efisien. Hal ini mengingatkan pada kondisi

tersebut pasien dapat kehilangan nyawa hanya dalam

hitungan menit saja. Kecepatan pada saat melakukan penanganan

cedera kepala akan berpengaruh pada peningkatan kualitas hidup

pasien tersebut. Penelitian tersebut diperkuat oleh hasil penelitian

Haryatun, N (2015) bahwa kecepatan dalam penanganan merupakan

salah satu indikator keberhasilan penanganan medik penderita gawat

darurat. Keberhasilan tersebut sangat tergantung pada kecepatan yang

tersedia serta kualitas pemberian pertolongan untuk menyelamatkan

nyawa atau mencegah kecatatan pada pasien cedera kepala.

21

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan pemaparan hasil penelitian literatur review

setelah dilakukan terlebih dahulu analisis data, pemaparan hasil penelitian tersebut

disajikan untuk mengetahui Hubungan ketepatan penilaian triase dengan

penanganan pada pasien cedera kepala.

Kasus cedera kepala menjadi kasus cedera yang paling beresiko

menyebabkan kematian dan kecacatan permanen pada pasien. Oleh karena itu,

seseorang yang datang ke rumah sakit dengan cedera kepala membutuhkan

penanganan yang cepat dan tepat agar pasien terhindar dari kecacatan dan

kematian. Cedera kepala merupakan cedera yang meliputi trauma kulit kepala,

tengkorak dan otak. Cedera kepala adalah cedera mekanik yang secara langsung

mengenai kepala yang mengakibatkan luka dikulit kepala, fraktur tulang

tengkorak, robekan selaput otak dan kerusakan jaringan otak itu sendiri, serta

mengakibatkan gangguan neorologis (Miranda, 2014)

Dalam penyusunan literatur review ini terdapat delapan jurnal yang akan

digunakan. Ditemukan sebanyak lima jurnal yang membahas terkait ketepatan

penilaian triase pada pasien cedera kepala, dan tiga jurnal yang membahas terkait

penanganan pada pasien cedera kepala.

1. Ketepatan penilaian triase pada pasien cedera kepala

Prinsip penanganan awal meliputi survey primer dan sekunder. Dalam

penatalaksaan primer yang diprioritaskan pada ABCDE (Airway, dengan

cervical spine control, Breathing dan circulation dengan control perdarahan,

22

disability dan exposure) yang kemudian dilanjutkan dengan resusitasi (Mila

Gustia & Melva Manurung, 2018). Sistem triase trauma yang efisien

bertujuan untuk mendukung tenaga medis dalam mengidentifikasi kondisi

yang mengancam jiwa, melakukan penilaian tepat waktu dan prioritas

penatalaksanaan yang sesuai dengan tingkat keparahan kondisi klinis pasien

(Wangara et al, 2019).

Hasil penilitian yang dilakukan oleh Mila Gustia & Melva Manurung

(2018) menunjukkan bahwa Ketepatan penilaian triase sangat menentukan

tingkat ketepatan dan kecepatan dalam pengambilan keputusan tindakan yang

diperlukan. Kecepatan pengambilan keputusan ini akan sangat berpengaruh

terhadap kecepatan penanganan, pengobatan dan perawatan yang dibutuhkan

oleh pasien. Dan kecepatan penanganan mempengaruhi tingkat keberhasilan

penanganan pada pasien cedera kepala. Penelitian ini sejalan dengan hasil

penelitian Fatriani, et Al (2020) bahwa Pemilahan pasien trauma yang

dilakukan secara cepat dan tepat berdasarkan kondisi klinis pada saat datang

di IGD sangat menentukan tindak lanjut penanganan terhadap pasien trauma.

Over Triage dan Under Triage mungkin saja terjadi, yang dipengaruhi oleh

kondisi overcrowding IGD.

Hal tersebut bertentangan dengan Dianingrum Putri & Cemy, N.F,

2018) bahwa Life saving pada pasien cedera kepala tidak hanya dipengaruhi

pada kecepatan dan ketepatan dalam memberikan tindakan, ada beberapa

faktor yang berpengaruh baik dari pasien itu sendiri maupun dari pihat tenaga

medis. Faktor-faktor tersebut antara lain keadaan umum pasien, keterampilan

23

petugas kesehatan, ketersediaan peralatan medis, dan komunikasi yang

kurang efektif.

Peneliti berasumsi bahwa ketepatan penilaian triase pada pasien cedera

kepala dilakukan haruslah benar-benar efektif dan efisien dan dapat diberikan

pelayanan kegawatdaruratan yang cepat, tepat dan handal, sehingga dapat

meningkatkan kualitas hidup pada pasien cedera kepala. Hal ini

mengingatkan pada kondisi tersebut pasien dapat kehilangan nyawa hanya

dalam hitungan menit saja.

2. Penanganan pada pasien cedera kepala

Cedera kepala merupakan salah satu kasus gawat darurat yang terjadi di

Rumah Sakit. Klasifikasi cedera kepala itu sendiri dibagi menjadi tiga yaitu,

cedera kepala ringan, cedera kepala sedang dan cedera kepala berat (Nurarif,

2016). Dimana dalam setiap klasifikasi cedera kepala memiliki penanganan

yang berbeda-beda. Cedera kepala dengan klasifikasi sedang dan berat

membutuhkan penanganan yang lebih cepat dan tepat jika mengalami

keterlambatan penanganan akan berakibat fatal (Haryatun, 2015). Penelitian

ini sesuai dengan penelitian Widyawati (2015), bahwa jika cedera kepala

sedang hingga berat jika tidak segera ditangani akan menyebabkan

komplikasi pada pasien yaitu terjadi ruptur vaskular, dimana keadaan ini

menyebabkan perdarahan antara tulang tengkorak dan permukaan serebral,

kompresi otak yang dapat menimbulkan keadaan semakin buruk bahkan

kematian dengan cepat.

24

Penanganan yang dilakukan saat terjadi cedera kepala adalah menjaga

jalan nafas penderita, mengontrol pendarahan dan mencegah syok, imobilisasi

penderita, mencegah terjadinya komplikasi dan cedera sekunder. Setiap

keadaan yang tidak normal dan membahayakan harus segera diberikan

tindakan resusitasi pada saat itu juga. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil

penelitian Menurut Noer Safitri, et Al (2019) menunjukkan bahwa Perawatan

yang dilakukan ketika mendapat cedera kepala adalah menjaga jalan napas

pasien, mengawasi perdarahan dan mencegah syok, melumpuhkan pasien,

mencegah komplikasi dan cedera sekunder setiap keadaan yang melibatkan

abnormal dan berbahaya harus diberikan resusitasi. Penanganan dilakukan

mengacu pada perlunya metode ABCDE dengan menggunakan metode

START dan mantain stabilisasi teknik serviks menggunakan teknik log roll.

Menurut teori Smeltzer (2015) perawat segera melakukan

penatalaksanaan pada klien dengan cedera kepala antara lain : Dexamethason/

kalmetason sebagai pengobatan anti edema serebral, dosis sesuai dengan berat

ringannya trauma, Terapi hiperventilasi (trauma kepala berat) untuk

mengurangi vasodilatasi, Pemberian analgetik. Pengobatan antiedema dengan

larutan hipertonis yaitu; manitol 20%, glukosa 40% atau gliserol, Antibiotik

yang mengandung barier darah otak (pinicilin) atau untuk infeksi anaerob

diberikan metronidazole, dan makanan atau caioran infus dextrose 5%,

aminousin, aminofel (18 jam pertama dari terjadinya kecelakaan).

Peneliti berasumsi bahwa penanganan pada pasien cedera kepala

memerlukan tindakan keperawatan yang cepat. Keterlambatan penanganan

25

pada pasien cedera kepala dapat menyebabkan kecacatan yang menetap

karena kerusakan jaringan otak atau bahkan menimbulkan kematian. Dan

tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan SOP (Standart Operasional

Prosedur) yang ada.

26

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ketepatan penilaian triase sangat menentukan tingkat ketepatan

dan kecepatan dalam pengambilan keputusan tindakan yang diperlukan.

Kecepatan pengambilan keputusan ini akan sangat berpengaruh terhadap

kecepatan penanganan, pengobatan dan perawatan yang dibutuhkan oleh

pasien. Dan kecepatan penanganan mempengaruhi tingkat keberhasilan

penanganan pada pasien cedera kepala. Penanganan yang dilakukan saat

terjadi cedera kepala adalah menjaga jalan nafas penderita, mengontrol

pendarahan dan mencegah syok, imobilisasi penderita, mencegah

terjadinya komplikasi dan cedera sekunder.

B. Saran

Bedasarakan hasil penelitian yang diperoleh maka peneliti

menyarankan agar dapat mempertahankan hasil waktu tanggap yang cepat

dan tepat serta meningkatkan kemampuan tenaga keperawatan yang ada di

IGD agar dapat memiliki kompetensi yang memadai dan memiliki

kepekaan terhadap kasus kegawatdaruratan yang ada.

27

DAFTAR PUSTAKA

Cheristina (2018). Hubungan respon time tindakan keperawatan dengan

penanganan cedera kepala kategori 1,2,3 di IGD RSU Sawerigading Kota

Paolopo. Journal Fenomena Kesehatan, Vol. 01 No.1 Hal. 51-56.

Departemen Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS).

Dianingrum Putri & Cemy, N.F, (2018). Ketepatan dan kecepatan terhadap life

saving pasien trauma kepala. University Research Colloqium.

Fatriani, et Al (2020). Efektifitas Ketepatan Triage Trauma Terhadap Aktivasi

Kode Trauma Pada Pasien Trauma Kategori Merah Di Instalasi Gawat

Darurat: Literatur Review

Haryatun & Sudrayanto. 2008. Perbedaan Waktu Tanggap Tindakan

Keperawatan Pasien Cedera Kepala Kategori I-V di Instalasi Gawat

Darurat RSUD Moewardi.

Irawan H, dkk. 2010. Perbandingan Glasgow Coma Scale Dan Revised Trauma

Score Dalam Memperbaiki Disabilitas Pasien Trauma Kepala di Rumah

Sakit Atma Jaya.

John, K., Faye, F., & Belue, R. (2019). Adescriptive study of trauma cases

encountered in the Grand M’Bour Hospital Emergency Department in

Senegal. Pan African Medical Journal, 32, 1-11.

Https://doi.org/10.11604/pamj.2019.32.9.14550.

Joko Tri Atmojo, et Al (2020). Australasian Triage Scale (ATS) : Literature

Review

Kumar. 2013. Gambaran Kualitas Hidup Pasien Cedera Kepala Pasca Operasi

Periode Januari 2012-Desember 2013 di RSUP Prof. DR. R. D. Kandou

Manado.

Musliha. (2010). Keperawatan Gawat Darurat. Nuha Medika: Yogyakarta.

Mila Gustia, M.M. 2018. Hubungan Ketepatan Penilaian Triase Dengan Tingkat

Keberhasilan Penanganan Pasien Cedera Kepala Di Igd Rsu Hkbp Balige

Kabupaten Toba Samosir. Jurnal JUMANTIK, Volume 3 (2), pp. 98-114.

28

Maria lampi, et Al (2018). Potential benefit of triage for the trauma patient in a

kenyan emergency departement. Lampi et al. BMC Emergency Medicine

(2018) 18:49.

Marx, J., Hockbergerm, R. , & Walls, R. (2014). Rosen’s Emergency Medicine;

Concepts and Clinical Practie. Philadelphia: Elsevier Saunders.

Miranda . (2014). Gambaran Ct. Scan Kepala Pada Penderita Cedera Kepala

Ringan di BLU RSUP Prof . Dr. R. D Kandau Manado Periode 2012-

2013.

Noer Safitri, et Al (2019). Tehnik evakuasi cedera kepala pasca bencana ketepatan

tehnik evakuasi pada korban cedera kepala dalam mengurangi kejadian

cedera sekunder. E-ISSN : 2549-225X. Vol. 2 No. 2, Agustus 2019, Hal.

77-84

Nurarif, A.H (2013). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis &

NANDA (NIC-NOC). Edisi revisi jilid 1. Yogyakarta : Media Action

Publishing.

Putri Agina Widyaswara.S, et Al (2016). Analisis faktor-faktor yang berhubungan

dengan outcome pasien cedera kepala Di IGD RSUD Prof. Dr. Margono

Soekardjo Purwakerto. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12,

No.3 Oktober 2016.

Pusbankes 118. (2013). Penanggulangan Penderita Gawat Darurat : Basic Trauma

and Cardiac Life Suport (BTCLS). Edisi XI.Yogyakarta:Baker-PGDM

PERSI.

Qureshi, J., Ohm, R., Rajala, H., Mabedi, C., Sadr-Azodi, O., Andren-Sandberg,

A., & Charles, A. (2013). Head injury triage in a sub Saharan African

urban population. International Journal of Surgery, 11(3), 265-269.

Sekar, R. 2015. Peran Perawat Terhadap Ketepatan Waktu Tanggap

Penangganan Kasus Cedera Kepala DI IGD RSUD Moewardi Surakarta.

Shelley L. McLeod PhD, MSc, et Al. (2020). Consistency of triage scores by

presenting complaint pre- and post – implementation of a real-time

electronic triage decision support tool. DOI: 10.1002/emp2.12062.

Salim, C. (2015). Sistem Penilaian Trauma. Cermin Dunia Kedokteran, 42, 8.

29

Smeltzer, S.C, & Bare, B.G (2002). Buku ajar keperawatan medikal bedah

Brunner & Suddarth. Edisi 8. Vol 2 (Alih bahasa : H.Y Kuncara dkk.

Editor : E.Pakaryaningsih). Jakarta: EGC.

Vita Maryah Ardiyani (2018). Analisis peran perawat terhadap ketepatan

penentuan prioritas I, II dan III pada ruang triage di IGD RS. dr. Saiful

anwar malang

Widyawati (2012). Konsep dasar keperawatan . Jakarta: Prestasi pustaka.

Wahidin & Ngabdi S, Penerapan Tehnik Head Up 30° terhadapa peningkatan

perfusi jaringan otak pada pasien yang mengalami cedera kepala sedang.

Nursing Science Journal (NSJ).Vol 1 (1), 2020.

Yun-kuan lin, et Al (2020). Comparison between simple triage and rapid

treatment and Taiwan Triage and Acuity Scale for the emergency

department triage of victims following an earthquakerelated mass casualty

incident: a retrospective cohort study. Lin et al. World Journal of

Emergency Surgery (2020) 15:20.

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN KIA LITERATUR REVIEW

NAMA MAHASISWA : SRI MULIYATI

NIM : 19.04.026

PEMBIMBING : Hasniaty AG, S.Kp., M.Kep

No Tanggal

Koreksi

Materi

Konsultasi

Masukan Dari

Pembimbing

Tanda Tangan

Pembimbing

1.

02/12/2020

JUDUL KIA

ACC JUDUL

2.

09/12/2020

BAB 1

- Perbaiki Tujuan

Khusus

- Perbaiki Abstrak

(150-200 kata)

3.

18/12/2020

BAB II

BAB III

- Perbaiki Kriteria

Inklusi

- Artikel sesuaikan

dengan judul

4.

27/12/2020

BAB IV

BAB V

- Tambahkan

Pembahasan

- Perbaiki

kesimpulan,

sesuaikan dengan

tujuan khusus

- ACC UJIAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama Lengkap : Sri Muliyati

Tempat dan Tanggal lahir : Ujung Pandang, 25 Juli 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status Pernikahan : Belum Menikah

Alamat Asal : Jl. Sabutung Baru IV

Alamat Sekarang : Jl. Komp. Kodam Lama Lr.8, Borong Raya

No. Hp : 089516967592

Alamat E-mail : [email protected]

Nama Orang Tua : Ayah : Muhib

Ibu : Hasanah

Pendidikan Formal

Tingkat

Pendidikan

Tempat Tahun

Mulai

Tahun

Selesai

SD

SMP

SMA

S1. KEP

NERS

SD Inpres Cambayya 1 Makassar

MTS. DDI Galesong Baru Makassar

SMK Muhammadiyah 3 Makassar

STIKES Amanah Makassar

STIKES Panakkukang Makassar

2001

2007

2010

2013

2019

2007

2010

2013

2017

2021

Pengalaman Organisasi

Organisasi Jabatan Tahun

1. PMI Stikes Amanah

2. BEM Stikes Amanah

Anggota

Anggota Seni dan Olahraga

2014-2015

2015-2016