Laporan Uji Ukur Kabupaten Wakatobi

16
LAPORAN PELAKSANAAN UJI UKUR INSTRUMEN Kabupaten Wakatobi

Transcript of Laporan Uji Ukur Kabupaten Wakatobi

LAPORAN PELAKSANAAN UJI UKUR INSTRUMEN

Kabupaten Wakatobi

Daftar Isi1. Profile Kabupaten Wakatobi;2. Identifikasi Awal Lembaga Sosial dan

Budaya di Kabupaten Wakatobi;3. Profile Lembaga Sosial dan Budaya;

a.Kuliner;b.Fashion;c.Kerajinan;d.Seni Pertunjukan;e.Pasar Barang Seni;

4. Dukungan Pemerintah Daerah;5. Dukungan Lembaga Perbankan dan Non-

Perbankan;6. Identifikasi Awal Kerjasama Lembaga

Sosial dan Budaya;7. Identifikasi Kerjasama Lembaga Sosial dan

Budaya 8. Usulan Penyempurnaan Instrument

Kuisioner, FGD dan Indepth Interview;

1.A. PROFILE KABUPATEN WAKTOBI

1.Kabupaten Wakatobi terdiri dari pulau-pulau di jazirah Tenggara Kepulauan Sulawesi Tenggara, meliputi beberapa gugusan pulau yang terdiri gugusan pulau Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko;

2.Gugusan tersebut mencerminkan identitas sosial dan budaya masyarakat setempat. Hal tersebut dapat terlihat dari Bahasa, Seni Tradisinal yang mencerminkan adat istiadatnya;

3.Pelaksanaan Uji Ukur, dengan mempertimbangkan waktu dan biaya akhirnya hanya mengukur instrument di Kecamatan Wangi-wangi;

1.B. KUNJUNGAN WISATAWAN KABUPATEN WAKATOBI

2. IDENTIFIKASI AWAL LEMBAGA SOSIAL DAN BUDAYA

1. Kelompok usaha yang bergerak di bidang Kuliner, Fashion, Kerajinan, Seni Pertunjukan dan Pasar Barang Seni menyebar keberadaannya ditiap Kecamatan dan Desa;

2. Kelompok usaha tersebut dipersatukan oleh tujuan untuk dapat memperbaiki taraf hidup anggota kelompoknya. Namun adapula yang diikat oleh dorongan untuk melestarikan adat istiadat dan profesi sebelumnya;

3. Beberapa Anggota menggantungkan penghasilannya dari kelompok tersebut, namun ada beberapa anggota tetap mencari pekerjaan diluar seperti PNS, Ojek, Jualan, Supir Rental Mobil, dan lainnya;

4. Pemerintah cukup perhatian dengan kelompok2 tersebut, dibuktikan dengan Dana Bantuan Sosial, kebijakan dan infrastruktur yang dibangun seperti Pasar Barang Seni;

5. Keberadaan lembaga perbankan dan simpan pinjam cukup banyak, namun sedikit kelompok usaha tersebut dapat mengaksesnya dikarenakan keterbatasan informasi;

3.A. Kuliner1.Terdapat ± 100 Jumlah kelompok usaha yang bergerak dibidang Kuliner, jumlah tersebut tersebar ditiap desa dan kecamatan;

2.Jenis Kuliner antara lain: Kasoami, Luluta (Nasi Bambu), Kambalu, Kapusu, Parende, Karasi, Kerang-kerangan;

3.Bahan baku dari Nasi, Tepung, kelapa, kacang-kacangan; proses produksi cukup dengan alat kukus dan kompor; sedangkan pemasaran terdapat pasar harian yang terletak dipusat kota;

4.Pelaku kelompok kuliner adalah Ibu rumah tangga, mereka dapat berproduksi ketika ada pemesanan dari event pemerintah daerah atau event kemasyarakatan. Hanya sedikit kelompok yang secara rutin berproduksi untuk memasok dipasar tradisional;

3.B. Fashion1.Terdapat ± 50 populasi kelompok usaha yang bergerak dibidang fashion, jumlah tersebut terpusat di pusat pemerintahan yakni Pulasu Wangi-wangi;

2.Jenis Fashion antara lain: Kaos, Baju, Celana Pendek, Topi dan lainnya;

3.Pelaku kelompok Fashion adalah Kepala Rumah Tangga dan Pemuda;

4.Kelompok tersebut berproduksi ketika ada pemesanan dari tamu pemerintah daerah. Hanya sedikit kelompok usaha yang secara rutin berproduksi dan punya outlet/etalase;

5.Bahan baku diambil dari luar Wakatobi, yakni pulau Jawa dan Makasar. Bahkan ada kelompok usaha yang desain dan bahannya saja yang terlibat proses produksi di kota Bandung;

3.C. Kerajinan1.Terdapat ± 100 Jumlah kelompok usaha yang bergerak dibidang Kerajinan, jumlah tersebut tersebar ditiap desa dan kecamatan;

2.Jenis Kerajian antara lain: Kain Tradisional, Tempat Tisu, gelang, kalung, cincin, dompet;

3.Bahan baku dari benang, kerang, hewan laut; proses produksi alat Bor, Pewarna, penghalus; sedangkan pemasaran terdapat etalase, hotel, rental mobil;

4.Pelaku kelompok kerjanian adalah rumah tangga, mereka dapat berproduksi ketika ada pemesanan dari event pemerintah daerah atau event kemasyarakatan. Hanya sedikit kelompok yang secara rutin berproduksi;

3.D. Seni Pertunjukan1.Terdapat ± 4 Sanggar yang bergerak dibidang

Seni Pertunjukan terdiri dari Sanggar Natural (70 penari), Sanggar Kanawingku (100 penari), Wanianse, Wangi-wangi Puncak (40 Penari);

2.Kanawingku pada tahun 2013 menerima Bansos KPDT, alokasi dana untuk pembangunan Sanggar tempat latihan baru;

3.Setiap pentas, kebanyakan tiap sanggar (penarinya) lebih banyak diiringi oleh Kelompok Musik Tradisional bernama “Tradisi” yang dipimpin oleh La Ode Kamaludin;

4.Sanggar Natural dan Wangi-wangi Puncak sering pentas baik ditingkat Nasional dan Internasional, namun disayangkan belum pernah tampil untuk wisatawan kecuali ada permintaan khusus dari pihak manajemen Hotel ataupun Biro Perjalanan;

3.E. Pasar Barang Seni

1.Keberadaan Pasar Barang Seni dibangun dan dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kabupaten Wakatobi;

2.Pasar Barang Seni dinamai “Pesanggarahan”, sebuah panggung pementasan seni dan budaya dengan penambahan kegiatan produk kerajinan, fashion dan kuliner;

3.Sementara Pasar barang Seni belum beroperasi mengingat terkendala kurangnya fasilitasi dan utilitas seperti lighting, sound system, MCK, serta pengelola tetap;

4. Dukungan Pemerintah Daerah;

5. Dukungan Lembaga Perbankan dan Non-Perbankan;

4. Identifikasi Awal Kerjasama Lembaga Sosial dan Budaya;

1.Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Kabupaten Wakatobi;

Dekranasda dibentuk untuk mewadahi kegiatan industri Kerajinan, Kuliner dan Fashion di Kabupaten Wakatobi. Lembaga tersebut dibentuk melalui Keputusan Bupati dengan anggota Istri Bupati dan Unsur PKK Kabupaten Wakatobi;

Adapun susunan pengurus Dekranasda meliputi:a. Penasehat;b. Dewan Pertimbangan Daerah;c. Ketua dibantu Sekretaris dan Bendahara;d. Bidang Promosi dan Pemasaran;e. Bidang Pembinaan dan Produksi;f. Bidang Pendidikan dan Pelatihan;

lanjutan2.Keterkaitan Simpul Kegiatan Ekonomi Kabupaten Wakatobi;

Kerajinan

Hotel

Nelayan

Biro Perjalanan

Event Pemerintah

Industri Tekstile

FashionKuliner

Event Kemasyarakatan

Petani

Restoran

Seni Pertunjuk

an

Tanpa pelaku sadari, sebenarnya sudah terjadi tautan kerjasama baik antara pemerintah daerah dengan kelompok usaha ataupun kelompok dengan kelompok seperti; a.Bahan baku, prodiksi dan distribusi (fakta bahan baku ambil dibandung; keberadaan patuno resort; )

lanjutan3.Bahan Baku, produksi dan Distribusi;

Usulan perbaikan skema instrumen

• Kuisioner• FGD• Indepth Interview

Hasil Kuisioner

Hasil FGDHasil Indeth

interview