laporan skripsi - Universitas Muhammadiyah Malang
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of laporan skripsi - Universitas Muhammadiyah Malang
i
LAPORAN SKRIPSI
EFEKTIVITAS PENUGASAN EKSPLORASI SIFAT TRANSFORMASI
DALAM VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP PEMAHAMAN SISWA
PADA PLATFORM GOOGLE CLASSROOM
Diajukan Kepada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Salah Satu Prasyarat untuk Mendapatkan
Gelar Sarjana Pendidikan Matematika
Oleh :
EGA IFARIYANTI
NIM : 201710060311139
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2022
iv
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ega Ifariyanti
Tempat Lahir : Gresik, 23 Mei 1999
NIM : 201710060311139
Fak/Prodi : FKIP/ Pendidikan Matematika
Dengan ini menyatakan dengan sebenarnya, bahwa:
1. Skripsi yang berjudul “Efektivitas Penugasan Eksplorasi Sifat Transformasi
dalam Video Pembelajaran Terhadap Pemahaman Siswa pada Platform
google classroom” adalah hasil karya penulis sendiri, dan di dalamnya tidak
terdapat karya ilmiah orang lain dalam bentuk apapun, kecuali kutipan yang
disebutkan sumbernya.
2. Apabila ternyata dalam naskah ini terbukti ada unsur-unsur plagiasi, maka
penulis bersedia diproses secara hukum, serta skripsi dan gelar akademik
dibatalkan.
3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan hak bebas royalty
non-eksklusif.
Malang, 4 Mei 2021
Yang menyatakan,
Ega Ifariyanti
NIM: 201710060311139
vi
ABSTRAK
Ifariyanti, Ega. 2022. Efektivitas Penugasan Eksplorasi Sifat Transformasi
dalam Video Pembelajaran Terhadap Pemahaman Siswa pada Platform
google classroom, Program Studi Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang.
Pembimbing: (1) Drs. Hendarto Cahyono, M.Si., (2) Arif Hidayatul Khusna,
M.Pd
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan keefektivitasan
penugasan eksplorasi sifat transformasi dalam video pembelajaran terhadap
pemahaman siswa pada platform Google Classroom. Penelitian ini dilaksanakan
di MTs Raden Paku Wringinanom. Subjek penelitian yang digunakan pada
penelitian adalah 28 siswa kelas IX yang dipilih sesuai saran dari guru pamong.
Data yang dihasilkan merupakan hasil nilai pre-test dan post-test yang sudah di
validasi oleh dosen dan guru, juga hasil wawancara peneliti dengan beberapa
siswa untuk mengetahui keefektivan penugasan eksplorasi sifat transformasi pada
video pembelajaran. Data tersebut dianalisis menggunakan studi deskriptif
kuantitatif. Berdasarkan hasil penilaian pretest dan posttest pemahaman siswa,
dapat disimpulkan bahwa persentase ketuntasan siswa pada kompetensi
pengetahuan dengan pemberian tugas mengeksplorasi video pembelajaran
menunjukkan peningkatan. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil nilai N-Gain
sebesar 0,64. Terlihat juga pada perbedaan rata-rata nilai posttest lebih tinggi
yaitu 76,56 sedangkan rata-rata nilai pretest adalah 34,15.
Kata Kunci: Penugasan eksplorasi, Sifat Transformasi, Video Pembelajaran,
Pemahaman Siswa
vii
ABSTRACT
Ifariyanti, Ega. 2022. Effectiveness of Assignment to Explore the Nature of
Transformation in Learning Videos on Student Understanding on the Google
Classroom Platform, Mathematics Study Program, Faculty of Teacher
Training and Education, University of Muhammadiyah Malang.
Advisors: (1) Drs. Hendarto Cahyono, M.Sc., (2) Arif Hidayatul Khusna,
M.Pd
This study aims to determine and describe the effectiveness of the assignment of
exploring the nature of transformation in learning videos on students'
understanding on the Google Classroom platform. This research was conducted at
MTs Raden Paku Wringinanom. The research subjects used in the study were 28
students of class IX who were selected according to the advice of the tutor
teacher. The data generated are the results of pre-test and post-test scores that
have been validated by lecturers and teachers, as well as the results of interviews
with several students by researchers to determine the effectiveness of the
assignment to explore the nature of transformation in learning videos. The data
were analyzed using a quantitative descriptive study. Based on the results of the
pretest and posttest assessments of student understanding, it can be concluded that
the percentage of students' completeness in knowledge competence by giving the
task of exploring learning videos shows an increase. This can be shown from the
results of the N-Gain value of 0.64. It is also seen that the difference in the
average posttest value is higher, namely 76.56, while the average pretest value is
34.15.
Keywords: Exploratory Assignment, Nature of Transformation, Learning Video,
Student Understanding
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan proposal
skripsi ini dengan judul “Efektivitas Penugasan Eksplorasi Sifat Transformasi
dalam Video Pembelajaran Terhadap Pemahaman Siswa pada Platform google
classroom” dengan baik.
Penulis menyadari bahwa di dalam menyelesaikan proposal skripsi ini
telah banyak mendapat bantuan dari semua pihak, baik moral maupun materi.
Oleh karena itu, dengan penuh ketulusan hati penulis mengucapkan rasa hormat
dan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Hendarto Cahyono, M.Si selaku dosen pembimbing utama yang
telah banyak meluangkan waktu untuk memotivasi, memberikan bimbingan,
dan arahan yang berharga sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu Arif Hidayatul Khusna, M.Pd selaku dosen pembimbing pendamping
yang telah banyak meluangkan waktu untuk memotivasi, memberikan
bimbingan, dan arahan yang berharga sehingga dapat menyelesaikan skripsi
ini.
3. Kedua orang tua, adik kembar saya dan saudara yang telah memberikan
semangat dan doa agar penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Teman – teman saya yang telah banyak memberikan dukungan dan
sumbangan pikiran yang bermanfaat dalam penulisan skripsi ini.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua, Aamiin. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna
demi kemajuan pendidikan yang berkemajuan.
Malang, 13 Januari 2022
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN................................................................................. iv
LEMBAR HASIL CEK PLAGIASI ................................................................ v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
ABSTRACT .................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... .................................................................... 5
1. Efektivitas .......... ...................................................................................... 5
2. Pemahaman Siswa .................................................................................... 5
3. Eksplorasi ........... ...................................................................................... 6
4. Sifat Transformasi .................................................................................... 7
5. Video Pembelajaran .................................................................................. 8
6. Google Classroom .................................................................................... 9
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 10
1. Pendekatan Penelitian ............................................................................... 10
2. Subjek Penelitian ...................................................................................... 10
3. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 10
4. Prosedur Penelitian ................................................................................... 10
5. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 11
6. Instrumen Penelitian ................................................................................. 12
7. Analisis Data ..... ...................................................................................... 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 16
1. Analisis Deskriptif .................................................................................. 16
x
2. Analisis Data ........................................................................................... 22
3. Pembahasan ..................................................................................... 24
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 26
1. Kesimpulan ......................................................................................... 26
2. Saran .................................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA ………………………. ................................................. 27
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Indikator Pemahaman Konsep .......................................................... 12
Tabel 2 : Rubrik Penilaian Tes Pemahaman Siswa .......................................... 13
Tabel 3 : Intepretasi Gain ternomalisasi........................................................... 15
Tabel 4 : Distribusi Frekuensi Skor Pretest...................................................... 17
Tabel 5 : Distribusi Frekuensi Skor Posttest .................................................... 18
Tabel 6 : Deskriptif Statistik ............................................................................ 22
Tabel 7 : Uji Normalitas Pemahaman Siswa .................................................. 23
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Jawaban S18 pada soal 1 ............................................................... 19
Gambar 2 : Jawaban S22 pada soal 2 ............................................................... 19
Gambar 3 : Jawaban S4 pada soal 3 ................................................................. 20
Gambar 4 : Jawaban S10 pada soal 4 ............................................................... 21
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Pre-Test dan Post-Test .................................................. 32
Lampiran 2 :Pertanyaan Wawancara ............................................................... 40
Lampiran 3 :Tampilan Video Pembelajaran .................................................... 41
Lampiran 4 :Lembar Validasi .......................................................................... 43
Lampiran 5 :Daftar nilai Pre-Test dan Post-Test ............................................. 58
1
I. PENDAHULUAN
Lutvaidah (2015) Suatu pendidikan dapat dikatakan berkualitas tinggi jika
seorang guru juga berkualitas tinggi, sedangkan kualitas dari seorang guru
ditentukan dengan pemahamannya tentang komponen, pendekatan, dan metode
mengajar yang diterapkan pada proses pembelajaran. Oleh karena itu Utami
(2013)
guru perlu melakukan pengembangan pada dirinya dengan ilmu
pengetahuan dan keterampilan – keterampilan agar bisa dikatakan berkualitas
tinggi. Nurrita (2018) menjelaskan pada proses pembelajaran, media juga
diperlukan guru untuk menyampaikan materi kepada siswa karena media
digunakan sebagai penunjang metode pembelajaran. Turdjai (2016) mengatakan
bahwa efektifitas pembelajaran juga dipengaruhi dengan macam-macam
pendekatan yang digunakan guru, karena pendekatan dalam pembelajaran
diperlukan dalam memberikan kesempatan siswa memperoleh pengalaman belajar
yang optimal.
Pendekatan eksplorasi menurut Novianti & Kurniadi (2016) merupakan
pendekatan yang mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dipusatkan
pada siswa. Pendekatan eksplorasi memiliki tujuan untuk menggali suatu ide,
argumen dan cara siswa yang berbeda melalui beberapa pertanyaan terbuka dan
perintah, sehingga dapat memudahkan siswa untuk memahami suatu konsep serta
suatu penyelesaian masalah (Susilawati, Syaf, & Susilawati, 2017). Menurut
Rohmat (2017) melalui pembelajaran eksplorasi, siswa akan merasa lebih
bermakna karena pembelajaran lebih banyak melibatkan siswa.
Menurut Rodiawati (2016) pemilihan metode pembelajaran pada
matematika kadang masih dirasa menjenuhkan oleh beberapa siswa, kurang
mampunya penggambaran objek matematika dalam abstrak menjadi peraga yang
bisa dilihat dan diamati siswa pada penyajian pembelajaran merupakan salah satu
dari faktor yang membuat siswa mudah jenuh. Menurut penelitian Gusmania &
Wulandari (2018) kegiatan pembelajaran dapat mengakibatkan siswa hanya
menghafalkan rumus dari penjelasan materi yang berpusat pada guru saja, tetapi
2
kurang bisa memahami konsep yang merupakan indikator keberhasilan
pembelajaran.
Pada materi transformasi geometri khususnya, metode pembelajaran
ceramah sering kali mengakibatkan kebosanan pada siswa dan kurangnya
pemahaman materi yang disampaikan oleh guru (Windany P, 2017). Pada suatu
penelitian yang dilakukan Albab & Hartono (2014) disebutkan beberapa
kesalahan siswa pada materi transformasi geometri yaitu menemukan garis bantu
refleksi, salah dalam merefleksikan bangun, menentukan pola bayangan refleksi,
dan menentukan ukuran rotasi dengan melingkarkan jangka dan busur. Dengan
begitu, guru membutuhkan metode pembelajaran yang inovatif sehingga dapat
memudahkan siswa dalam mendapatkan informasi yang lebih mudah dipahami
(Qomah, 2013).
Laju pertumbuhan IPTEK memiliki manfaat dibidang pendidikan, salah
satu manfaatnya adalah kemudahan dalam mencari sumber informasi, data, film,
video, dan lain sebagainya (Almuazam, 2017). Adanya pertumbuhan IPTEK
membuat pendidikan lebih variatif dalam penggunaan metode pembelajaran, pada
penelitian Permadi (2016) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi seperti
video pembelajaran akan lebih mudah digunakan guru pada penyampaian
informasi ataupun materi ajar pada siswa. Penayangan video pembelajaran bisa
membuat siswa lebih imajinatif dalam membayangkan bagaimana yang disebut
refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi pada materi transformasi geometri
(Agustiningsih, 2013).
Pada kondisi pandemi seperti sekarang ini, pembelajaran dilakukan secara
Daring atau belajar dirumah dengan menggunakan aplikasi yang mendukung
pembelajaran tersebut. Banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk pembelajaran
dirumah, salah satu aplikasi yang digunakan adalah Google Classroom (Pakpahan
& Fitriani, 2020). Aplikasi Google Classroom mempunyai fitur yang mendukung
proses pembelajaran secara Daring diantaranya ada fitur assignment (pemberian
tugas), proses penilaian dengan skema yang berbeda, komunikasi guru dan siswa
3
menggunakan Google Drive, dan fitur aplikasi Google Classroom dapat diakses
menggunakan iOS dan android (Ningrum, 2020). Darmawan (2019) juga
mengatakan dalam penelitiannya bahwa aplikasi Google Classroom mudah
digunakan karena didukung dengan fitur membuat salinan dokumen otomatis
untuk siswa, memberi tugas untuk siswa dan langsung memberikan penilaian.
Pada penelitiannya, Yusuf Aditya (2016) menyimpulkan dari hasil belajar
matematika siswa pada saat menggunakan metode pemberian tugas lebih tinggi
nilainya daripada saat menggunakan metode klasikal. Artinya, dari penerapan
pembelajaran metode pemberian tugas terdapat pengaruh pada hasil belajar
matematika siswa. Busyaeri, Udin, & Zaenudin, (2016) dalam penelitiannya
menyimpulkan bahwa pembelajaran yang menggunakan video pembelajaran
sangat diminati semua siswa, dan kenaikan hasil belajar siswa pada penggunaan
video pembelajaran yang disebabkan oleh pengaruh media yang digunakan guru
pada penyampaian materi selama kegiatan pembelajaran. Menurut hasil analisis
Agustiningsih (2013) dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
pada penggunaan video pembelajaran terhadap hasil belajar siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Pada penelitian yang dilakukan Novitasari (2015), menyatakan
bahwa adanya perbedaan rata-rata pemahaman konsep matematis siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan pengaplikasian multimedia interaktif
pada siswa lebih baik digunakan daripada penggunaan metode konvensional yang
telah diterapkan pada sekolah tersebut.
Berdasarkan beberapa pernyataan yang telah dipaparkan, peneliti
bermaksud untuk memberikan penugasan eksplorasi sifat transformasi dalam
video pembelajaran agar dapat mengetahui pemahaman siswa pada saat diberikan
penugasan berupa mengeksplor video pembelajaran. Pada penelitian ini telah
dipilih judul “Efektivitas Penugasan Eksplorasi Sifat Transformasi dalam Video
Pembelajaran terhadap pemahaman siswa pada Platform Google Classroom” yang
akan dilakukan pada siswa kelas IX MTs semester ganjil.
4
Pada penelitian yang sudah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya
dapat disimpulkan bahwa penggunaan video pembelajaran pada pembelajaran
matematika dapat memudahkan pemahaman materi siswa. Dengan begitu, peneliti
ingin mengetahui bagaimana efektivitas penugasan eksplorasi sifat transformasi
dalam video pembelajaran terhadap pemahaman siswa pada platform Google
Classroom ?.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan
keefektivitasan penugasan eksplorasi sifat transformasi dalam video pembelajaran
terhadap pemahaman siswa pada platform Google Classroom. Pembelajaran dapat
dikatakan efektif apabila guru dapat memfasilitasi kemudahan pada siswa dalam
memperoleh pengetahuan dan keterampilan agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai (Saadi, 2013). Pada penelitian ini, efektivitas yang dimaksudkan oleh
peneliti adalah pemahaman konsep siswa pada materi sifat transformasi.
Penelitian ini diharapkan dapat mempermudah siswa dalam mengimajinasikan
sifat transformasi dengan mengeksplor video pembelajaran dari suatu situs web
YouTube yang dikumpulkan menjadi satu di Google Classroom.
5
II. KAJIAN PUSTAKA
1. Efektivitas Pembelajaran
Efektif menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah:
a. Ada efeknya ( akibatnya, pengaruhnya dan kesannya)
b. Dapat membawa hasil; berhasil guna (tata usaha, tindakan)
Efektivitas dalam pembelajaran merupakan suatu ukuran keberhasilan
pada proses interaksi antara siswa dengan siswa dan interaksi antara siswa
dengan guru untuk meraih tujuan dari suatu pembelajaran (Rohmawati, 2015).
Menurut Andini & Supardi (2018) efektivitas pembelajaran adalah proses
belajar pada siswa yang memungkinkan untuk mempelajari keterampilan
secara spesifik, ilmu pengetahuan serta sikap dengan mudah sehingga tujuan
pada pembelajaran dapat terwujud seperti yang diharapkan. Fathurrahman,
Sumardi, Yusuf, & Harijanto (2019) Menyimpulkan bahwa efektivitas
pembelajaran merupakan kegiatan mengajar efektif yang ditunjukan oleh guru
dengan pemberian pengalaman baru pada siswa dengan menggunakan
pendekatan dan juga strategi tertentu sehingga tujuan yang akan dicapai pada
pembelajaran dapat tercapai. Efektivitas pembelajaran muncul ketika siswa
melakukan kegiatan selama pembelajaran berlangsung, siswa merespon pada
pembelajaran dan pemahaman konsep siswa (Rohmawati, 2015).
2. Pemahaman Siswa
Pada suatu proses pembelajaran, hal yang ingin dicapai adalah pemahaman
siswa berdasarkan dari pengalaman belajarnya (Uliyandari, 2014). Pemahaman
itu sendiri menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) yaitu mengerti,
memahami (perihal menguasai). Pemahaman adalah suatu bentuk hasil belajar
yang didapat siswa dari proses usaha yang telah dilakukan (Imdat, 2011).
Kemampuan siswa dalam pemahaman konsep pembelajaran matematika sangat
berpengaruh, karena kunci untuk memahami materi yang sedang dipelajari
yaitu paham tidaknya konsep pada matematika (Netriwati, 2018). Dengan
memahami suatu konsep pada matematika, siswa juga dapat memahami dan
6
membedakan kata, simbol, dan juga tanda dalam pembelajaran matematika
(Suprijono, 2013).
Seorang siswa dapat dikatakan paham pada suatu konsep apabila ia mampu :
1. Menemukan kembali suatu konsep yang belum diketahui berdasarkan
pada pengetahuan serta pengalaman yang sudah diketahui dan
dipahami sebelumnya.
2. Mendefinisikan konsep menggunakan cara dan kalimatnya sendiri
namun tetap berhubungan dengan ide atau gagasan konsep tersebut.
3. Mengidentifikasi hal yang relevan dengan suatu konsep menggunakan
cara yang tepat.
4. Memberikan contoh atau ilustrasi yang berkenaan dengan suatu
konsep untuk memperjelas konsep tersebut. (Nurjanah, 2014)
Novitasari (2015) menjelaskan bahwa kesalahan dalam pemahaman
konsep pembelajaran matematika disebabkan oleh 2 faktor, yaitu faktor guru
yang kurang menguasai suatu pendekatan dan metode pembelajaran yang
digunakan dengan baik dan tepat dalam penyampaian materi. Kemudian, faktor
siswa yang kurang memiliki minat pada pembelajaran matematika yang
mengakibatkan siswa kurang memperhatikan materi dan ketidakpahaman pada
konsep.
3. Eksplorasi
Pada Susilawati et al. (2017) eksplorasi diartikan sebagai suatu kegiatan
yang memiliki tujuan untuk menggali ide-ide, argumen-argumen, dan cara
yang berbeda dari siswa dengan menggunakan beberapa pertanyaan open-
ended (terbuka) dan perintah yang dapat menuntun siswa pada pemahaman
konsep dan pemecahan masalah. Eksplorasi merupakan pemberian kesempatan
kepada siswa dalam menemukan dan mencari segala macam informasi,
pemecahan masalah, dan juga inovasi (Akbar, 2013). Eksplorasi merupakan
tahapan dalam suatu pembelajaran dimana siswa diminta untuk aktif menelaah
dan menemukan informasi yang diberikan sambil berusaha untuk
memahaminya (Pramono, 2018).
7
Dalam pendekatan eksplorasi, siswa memiliki peran penjelajah aktif
(active eksplorer) dan guru mengambil peran sebagai mediator sekaligus
fasilitator pada proses pembelajaran (Octariani & Rambe, 2020). Pada
penelitian Rohmat (2017) juga mengatakan peran seorang guru didalam
pendekatan eksplorasi, diantaranya : mengikut sertakan siswa dalam
menemukan informasi dari bebagai macam sumber belajar, penggunaan
berbagai macam media pembelajaran dan sumber belajar yang lainnya,
memberi fasilitasi siswa untuk berinteraksi dengan lingkungan dan sumber
belajar lain, mengikut sertakan siswa dalam setiap kegiatan dalam
pembelajaran, memberi fasilitasi siswa dalam melakukan suatu percobaan.
Kegiatan eksplorasi pada pembelajaran tidak difokuskan terhadap apa
yang siswa temukan saja, tetapi sampai pada bagaimana mereka
mengeksplorasi pengetahuan tersebut (Septiyani, 2011). Pada penelitian ini,
kegiatan eksplorasi sifat transformasi yaitu kegiatan dimana siswa diberikan
video pembelajaran dengan materi sifat transformasi untuk bisa menggali ide,
dan cara dalam memahami materi tersebut. Eksplorasi yang dimaksudkan
adalah mengekplorasi sifat transformasi dalam sajian video pembelajaran yang
didapatkan dari YouTube. Setelah pemberian tugas mengeksplorasi sifat
transformasi dalam video pembelajaran, diharapkan pemahaman siswa dapat
lebih meningkat daripada sebelumnya.
4. Sifat Transformasi
Pada buku paket siswa kelas IX SMP Kurikulum 2013 (Subchan, Winarni,
Mufid, Fahim, & Syaifudin, 2018) disebutkan bahwa sifat transformasi terdiri
dari refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi. Refleksi atau pencerminan adalah
bentuk transformasi dengan pemindahan titik di suatu bidang (atau bangun
geometri) mempergunakan sifat pada gambar dan juga pada bayangan cermin
datar. Sifat yang dibentuk oleh bayangan memiliki ukuran dan bentuk yang
sama seperti gambar aslinya, jarak bayangannya juga sama seperti jarak
gambar aslinya, dan bayangan pada cermin berhadapan dengan gambar aslinya.
Translasi adalah bentuk transformasi dengan tujuan untuk memindahkan titik
8
yang ada pada gambar menggunakan arah dan jarak yang sama. Translasi atau
pergeseran pada sepanjang garis horizontal ke arah kanan akan menghasilkan
nilai positif dan memiliki nilai negatif pada saat ditranslasikan ke kiri, pada
garis vertikal translasi ke arah atas akan menghasilkan nilai positif dan
memiliki nilai negatif pada saat ditranslasikan ke bawah. Rotasi adalah bentuk
transformasi dengan pemutaran titik pada gambar sampai sudut dan arah
berubah di titik tertentu terhadap titik tetapnya (pusat rotasi). Besar sudut dari
bayangannya disebut dengan sudut rotasi. Dilatasi adalah bentuk transformasi
yang bayangannya berbeda ukuran dengan ukuran pada gambar aslinya.
Dilatasi merubah ukuran suatu gambar dengan menggunakan titik pusat dan
faktor skala. Faktor skala pada dilatasi berfungsi untuk menentukan perbesaran
atau pengecilan bayangan.
5. Video Pembelajaran
Video menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah bagian yang
memancarkan gambar pada pesawat televisi dan juga rekaman gambar hidup
atau program televisi untuk ditayangkan lewat pesawat televisi. Penggunaan
video pembelajaran sebagai media tambahan pada proses pembelajaran
didasarkan dari tidak tercantumnya media video pada buku siswa maupun
guru, media video pembelajaran tepat digunakan pada pembelajaran kurikulum
2013 karena bersesuaian dengan pendekatan saintifik, yang terakhir bahwa
media video memiliki beberapa fungsi yang memiliki keterkaitan dengan
kemampuan media untuk menjangkau audiens dengan jumlah yang besar
dalam sekali penayangan (Agustiningsih, 2013).
Yudianto (2017) menyimpulkan bahwa penggunaan video pembelajaran
lebih cepat ditangkap dan dipahami siswa, serta guru lebih mudah dalam
menyampaikan materi pembelajaran. Penggunaan model (gambar atau alat
peraga) pada suatu pembelajaran merupakan suatu sarana untuk menanam
konsep pada siswa (Utomo, 2010). Video yang digunakan pada penelitian ini
mengadopsi dari channel YouTube Benni Al Azhri. Video tersebut digunakan
karena menyajikan konsep sifat transformasi dan juga memberikan contoh soal,
sehingga siswa dapat mengeksplorasi sifat transformasi dari video tersebut.
9
6. Google Classroom
(Isman, 2016) mengartikan daring sebagai pembelajaran yang pada proses
belajar mengajarnya perlu menggunakan jaringan internet. Pembelajaran daring
merupakan pembelajaran dimana guru tidak dapat bertatap muka secara
langsung dengan siswa karena berlangsung didalam suatu jaringan internet
(Pohan, 2020). Pembelajaran daring memerlukan aplikasi untuk mendukung
proses pembelajaran. Aplikasi yang mudah digunakan untuk pembelajaran
adalah Google Classroom (Darmawan, 2019). Menurut Rozak & Albantani
(2018) proses pembelajaran menggunakan Google Classroom memberikan
kemudahan terhadap siswa dan guru, adanya komunikasi secara langsung dan
jelas khususnya tentang materi dan tugas yang akan disampaikan. Pada
penelitian terdahulu juga menunjukkan bahwa tingkat keefektivitasan (Sari &
Susanti, 2016) dan pengoptimalisasian (Novian, 2019) pada penggunaan
aplikasi Google Classsroom sangat baik digunakan sebagai media pada suatu
pembelajaran. Penggunaan Google Classroom memiliki pengaruh yang penting
terhadap pencapaian belajar siswa dan motivasi siswa dalam belajar (Nirfayanti
& Nurbaeti, 2019).
10
III. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan penelitian
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif menurut (Sugiyono, 2017) merupakan metode
penelitian yang pengumpulan datanya menggunakan instrumen penelitian,
analisis data berupa statistik, dan bertujuan untuk menguji hipotesis yang
sudah ditetapkan. Pada penelitian ini, menggunakan one grup pretest-posttest
design. Menurut Susanti, (2013), one group pretest-posttest design
merupakan pengukuran yang menggunakan pretest atau tes awal sebelum
diberikan perlakuan dan menggunakan posttest atau tes akhir setelah
diberikan perlakuan.
2. Subjek penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX MTs
Raden Paku Wringinanom. Subyek penelitian dipilih sesuai dengan saran dari
guru pamong. Menurut guru pamong kelas tersebut memiliki rata-rata nilai
matematika sedikit rendah. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
menambah semangat dan pemahaman siswa kelas tersebut pada pembelajaran
matematika.
3. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan di kelas IX-C MTs Raden Paku
Wringinanom yang terletak di Jl. Raya Wringinanom, Wringinanom, Gresik.
Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022.
Pelaksanaan penelitian pada tanggal 19 November 2021.
4. Prosedur penelitian
Penelitian akan dilaksanakan dalam tiga tahapan, adapun tahap nya
adalah tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.
a. Tahap perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti merencanakan langkah awal
sebelum memulai penelitian. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap
11
perencanaan adalah memilih video pembelajaran dengan materi sifat
transformasi dari situs web YouTube. Video pembelajaran dipilih dari web
YouTube yang disesuaikan dengan indikator pemahaman yang ingin
dicapai pada materi sifat transformasi. Setelah itu, peneliti membuat kelas
di Google Classroom dan memasukkan video pembelajaran yang telah
divalidasi untuk diakses oleh siswa. Pada tahap perencanaan, peneliti juga
membuat instrumen penelitian berupa lembar tes yang berisi 4 soal esai
dan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan tentang pemahaman
siswa pada materi sifat transformasi.
b. Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, peneliti melakukan semua rencana yang
sudah dibuat sebelumnya. Kegiatan pada tahap pelaksanaan yaitu
mengundang siswa ke kelas Google Classroom untuk memberikan pretest
pada siswa. Setelah itu, peneliti memberikan penugasan mengeksplorasi
video pembelajaran sifat transfromasi kepada siswa. Kemudian, siswa
diberikan posttest untuk dikerjakan dengan pengetahuan dan informasi
yang diperoleh setelah mengeksplor video pembelajaran materi sifat
transformasi. Posttest berupa 4 soal uraian tentang materi sifat
transformasi.
c. Tahap evaluasi
Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dimana peneliti mengevaluasi
hasil dari penelitiannya. Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan yaitu
menilai lembar tes siswa. Setelah itu, mewawancarai siswa untuk
mendapatkan ketepatan data yang diperlukan. Pada tahap ini peneliti juga
menarik kesimpulan dari data yang diperoleh, dan menyusun laporan
penelitian/skripsi.
5. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode tes
dan pedoman wawancara. Pemberian tes pada penelitian ini digunakan untuk
12
mengukur kemampuan pemahaman siswa, tes yang digunakan berbentuk 4
soal uraian. Pedoman wawancara digunakan untuk memperkuat hasil tes yang
diperoleh pada penelitian. Setelah hasil tes diperoleh, siswa diwawancarai
mengenai pemberian tugas eksplorasi sifat transformasi dalam video
pembelajaran tersebut.
6. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar tes dan
wawancara.
1. Lembar Tes
Pada lembar tes berisi 4 soal uraian yang digunakan untuk mengetahui
pemahaman siswa pada materi sifat transformasi berdasarkan indikator
pemahaman konsep yang diadaptasi dari KTSP (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan) Tahun 2006.
Tabel 1. Indikator Pemahaman Konsep
No. Indikator Pemahaman Konsep
1. Menyatakan ulang suatu konsep
2. Mengelompokkan objek menurut sifat tertentu (sesuai dengan
kosepnya)
3. Menggunakan dan memilih prosedur sesuai dengan konsepnya
4. Mengaplikasikan algoritma pemecahan masalah
2. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara berisi beberapa pertanyaan seputar pemberian
tugas mengeksplorasi sifat transformasi dalam video pembelajaran untuk
memperkuat hasil dari tes pemahaman.
7. Analisis data
Analisis data yaitu cara yang digunakan untuk pengolahan data yang
berhubungan dengan perumusan masalah, jadi dapat digunakan untuk
penarikan kesimpulan.
13
1. Analisis Hasil Pretest dan Posttest Pemahaman Siswa
Pretest dan Posttest yang diberikan kepada siswa berupa soal uraian.
Untuk penilaian menggunakan rubrik penilaian yang diadaptasi dari Cai,
Lane, dan Jacabsin sebagai berikut:
Tabel 2. Rubrik Penilaian Tes Pemahaman Siswa
Skor Pemahaman Keterangan
4 Konsep terhadap soal
matematika lengkap, pengunaan
istilah dan notasi matematika
tepat, penggunaan algoritma
secara lengkap dan benar, dan
perhitungan benar.
Jawaban tepat, algoritma
lengkap dan tepat,
perhitungan tepat dan
penggunaan konsep yang
tepat.
3 Konsep terhadap soal
matematika hampir lengkap,
terdapat sedikit kesalahan dalam
pengunaan istilah dan notasi
matematika, penggunaan
algoritma secara lengkap,
perhitungan secara umum benar
namun terdapat sedikit
kesalahan.
Jawaban kurang tepat tetapi
hanya terdapat sedikit
kesalahan perhitungan,
algoritma lengkap, dan
penggunaan konsep sebagian
besar tepat.
2 Konsep terhadap soal
matematika kurang lengkap,
terdapat beberapa kesalahan
penggunaan istilah dan notasi
matematika, penggunaan
algoritma tidak lengkap,
jawaban sebagian mengandung
perhitungan yang salah.
Jawaban kurang tepat
terdapat banyak kesalahan
perhitungan, algoritma
sebagian lengkap, dan
penggunaan konsep sebagian
tepat.
1 Konsep terhadap soal
matematika sangat terbatas,
penggunaan istilah dan notasi
tidak tepat, jawaban sebagian
besar mengandung perhitungan
yang salah.
Jawaban kurang tepat,
sebagian besar algoritma
tidak lengkap, dan
penggunaan konsep tidak
tepat
0 Tidak menunjukkan pemahaman
konsep terhadap soal
matematika.
Tidak menjawab
Modifikasi (Nurjanah, 2014)
Dari pedoman penskoran tersebut, skor nilai total didapatkan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
14
Setelah diperoleh nilai total siswa, data tersebut di uji terlebih dahulu
menggunakan uji normalitas untuk melihat apakah data yang didapatkan itu
normal atau tidak. Jika data yang didapat normal, maka nilai tersebut selanjutnya
dihitung menggunakan N-Gain Ternomalisasi untuk mengetahui peningkatan
pemahaman siswa pada penugasan eksplorasi sifat transformasi dalam video
pembelajaran. Langkah-langkah sebagai berikut :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas menggunakan uji Saphiro-Wilk berbantuan SPSS.
Hipotesis pengujian pada uji normalitas sebagai berikut:
H0: Data berdistribusi normal
H1: Data tidak berdistribusi normal
Pengambilan keputusan didasarkan atas nilai signifikan jika
maka H0 diterima, sehingga data berdistribusi normal sedangkan H0
ditolak apabila nilai signifikan sehingga data tidak berdistribusi
normal.
2. N-Gain Ternomalisasi
Untuk menentukan interpretasi data hasil pretest dan posttest
digunakan untuk melihat perbedaan rata-rata skor pemahaman siswa.
Skor pretest dan posttest yang diperoleh kemudian dijumlahkan dan
dihitung reratanya menggunakan gain score. Rumus perhitungan gain
sebagai berikut:
( )
Hasil perhitungan gain dapat diintepretasikan menggunakan
intepretasi menurut Hake (1999) :
15
Tabel 3. Intepretasi Gain ternomalisasi
Nilai g Klasifikasi Pemahaman
Siswa
Tinggi
Sedang
Rendah
(Suminar, 2016)
Dari hasil nilai yang diperoleh, terdapat 3 klasifikasi yaitu tinggi,
sedang, dan rendah. Jika klasifikasi tinggi atau sedang artinya ada
peningkatan dari perlakuan yang diberikan, sedangkan jika klasifikasi
rendah artinya tidak ada peningkatan dari perlakuan yang diberikan. Ada
dan tidaknya peningkatan dari pemberian perlakuan berpengaruh pada
pemahaman siswa, jika ada peningkatan maka siswa dapat dikatakan paham
dan jika tidak ada peningkatan maka siswa dikatan belum paham.
2. Analisis Hasil Wawancara Pemahaman Siswa
Wawancara sebagai data pendukung dari hasil tes pemahaman siswa.
Data yang diperoleh dari wawancara berupa tanggapan siswa terhadap
pemberian tugas eksplorasi video pembelajaran yang akan digunakan untuk
menarik kesimpulan dari penelitian ini.
16
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari data yang sudah diperoleh, penelitian mengarah pada tujuan yaitu
mengetahui keefektivitasan penugasan eksplorasi sifat transformasi terhadap
pemahaman siswa dalam video pembelajaran. Penelitian ini dilakukan pada
masa pandemi Covid-19, sehingga dilaksanakan secara daring(dalam
jaringan) melalui Google Classroom. Penelitian dilakukan di kelas IX-C MTs
Raden Paku Wriginanom.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 November 2021, pada
kegiatan awal peneliti memberikan pretest kepada siswa dengan 4 butir soal
uraian dan dikerjakan selama 40 menit. Kemudian, peneliti memasukkan link
video pembelajaran dengan materi sifat transformasi ke kelas Google
Classroom untuk diakses siswa. Siswa diminta untuk mengeksplor video
pembelajaran yang terdiri dari 4 video dengan subbab refleksi, translasi,
rotasi, dan dilatasi.
Setelah siswa diminta mengeksplorasi video pembelajaran pada Google
Classroom, pada pertemuan selanjutnya siswa diberikan posttest berupa 4
butir soal uraian. Soal tersebut digunakan peneliti untuk melihat apakah
pemberian tugas eksplorasi video pembelajaran dapat menambah pemahaman
siswa dalam materi transformasi. Pengerjaan posttest adalah 40x2 menit atau
setara dengan 2 jam pelajaran yang berlaku di MTs tersebut. Setelah peneliti
mendapatkan nilai dari hasil posttest siswa, selanjutnya adalah kegiatan
wawancara yang dilakukan melalui panggilan suara WhatsApp. Kegiatan
wawancara dilakukan secara bergantian, siswa diwawancarai mengenai
pemahaman siswa terhadap materi transformasi.
1. Analisis Deskriptif
a. Data hasil pretest pemahaman siswa
Pemahaman siswa dapat dilihat dari hasil pretest siswa pada
materi sifat transformasi sebelum adanya penugasan eksplorasi video
pembelajaran yang disajikan pada tabel berikut ini :
17
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Skor Pretest
No Rentang Skor Kategori Frekuensi
1. Sangat Tinggi 0
2. Tinggi 0
3. Sedang 4
4. Rendah 7
5. Sangat Rendah 17
Total 28
Sebelum peneliti memberikan penugasan eksplorasi video
pembelajaran, peneliti memberikan pretest kepada siswa untuk
mengetahui pemahaman siswa kelas IX-C di MTs Raden Paku
Wringinanom pada materi sifat transformasi. Pretest tersebut berisi 4
soal uraian tentang 4 submateri sifat transformasi. Pada tabel 4
disajikan bahwa tidak ada siswa yang memperoleh nilai dengan
kategori sangat tinggi dan tinggi, 4 siswa memperoleh nilai dengan
kategori sedang, 7 siswa memperoleh nilai dengan kategori rendah, dan
17 siswa memperoleh nilai dengan kategori sangat rendah.
b. Data hasil posttest pemahaman siswa
Setelah siswa diberikan penugasan eksplorasi video pembelajaran,
pemahaman siswa dapat dilihat dari hasil posttest. Posttest berisi 4 soal
uraian sesuai dengan submateri pada materi sifat transformasi. Adapun
distribusi skor posttest pemahaman siswa disajikan pada tabel berikut
ini :
18
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Skor Posttest
No Rentang Skor Kategori Frekuensi
1. Sangat Tinggi 8
2. Tinggi 9
3. Sedang 9
4. Rendah 2
5. Sangat Rendah 0
Total 28
Setelah peneliti memberikan penugasan eksplorasi video
pembelajaran materi sifat transformasi, peneliti memberikan posttest
kepada siswa untuk mengetahui pemahaman siswa kelas IX-C di MTs
Raden Paku Wringinanom pada materi sifat transformasi. Pada tabel 5
disajikan bahwa 8 siswa memperoleh nilai dengan kategori sangat
tinggi, 9 siswa memperoleh nilai dengan kategori tinggi, 9 siswa
memperoleh nilai dengan kategori sedang, 2 siswa memperoleh nilai
dengan kategori rendah, dan tidak ada siswa yang memperoleh nilai
dengan kategori sangat rendah.
c. Data hasil wawancara
Langkah selanjutnya setelah pemberian posttest adalah mengambil
data untuk wawancara dengan beberapa siswa yang sudah dipilih.
Memilih siswa untuk diwawancarai berdasarkan hasil jawaban posttest
siswa. Wawancara dilakukan melalui panggilan suara WhatsApp,
karena untuk wawancara secara langsung masih belum memungkinkan.
Pada Submateri refleksi, video pembelajaran yang ditampilkan
sebagai tugas eksplorasi dapat memberikan siswa pemahaman tentang
apa itu refleksi dan bagaimana cara menyelesaikan soal submateri
refleksi. Hal tersebut didapatkan dari pernyataan subjek S18 pada sesi
wawancara,
19
S18 : Untuk soal 1, perintahnya direfleksikan. Pada video sudah
dijelaskan cara mencari refleksi jika y=2 maka rumusnya (x,2h-
y).
P : Apakah kamu memahami apa yang dimaksud (x,2h-y) ?
S18 : x nya tetap karena perintahnya pada y, y diubah dengan
rumus 2h-y dimana h adalah 2
P : Misalkan soalnya dirubahmen jadi y=8, maka h nya berapa?
S18 : 8
Pada pernyataan tersebut, dapat dilihat bahwa siswa bisa
menjelaskan apa yang dimaksud soal. Siswa juga dapat menjelaskan
langkah-langkah yang harus digunakan untuk menyelesaikan soal 1.
Siswa juga memahami penggunaan notasi dan juga simbol yang ada di
jawaban.
Subjek S22 juga mengatakan bahwa pada video pembelajaran
submateri translasi dijelaskan macam-macam rumus yang digunakan
untuk mengerjakan soal. Pada wawancara S22 di soal 2, dia
mengatakan bahwa :
Gambar. 1 Jawaban S18 pada soal no.1
Gambar 2. Jawaban S22 pada soal 2
Siswa mengerjakan
menggunakan konsep
dari submateri refleksi
terhadap garis y=2
Siswa menggunakan
notasi yang
menunjukkan refleksi
terhadap garis y=2
Perhitungan yang
dikerjakan siswa sudah
benar dengan konsep
refleksi terhadap garis y=2
Siswa menjawab
menggunakan langkah-
langkah yang sesuai
dengan refleksi
terhadap garis y=2
Siswa menjawab
menggunakan langkah-
langkah yang sesuai
dengan translasi
terhadap titik (-4,5)
Siswa menggunakan notasi
yang menunjukkan
translasi terhadap titik (-
4,5)
Siswa mengerjakan
menggunakan konsep
translasi terhadap titik
(-4,5)
Siswa menjawab
dengan perhitungan
yang benar dan
sesuai translasi
terhadap titik (-4,5)
20
P : Mengapa kamu menjawab soal 2 dengan cara seperti itu?
S22 : Saya melihat pada video, cara mengerjakannya
menggunakan rumus penjumlahan dengan matriks perintah
P : Apa kamu tau maksud dari bilangan matriks di submateri
translasi?
S22 :Sedikit paham maksutnya
P :Apakah untuk translasi cara mengerjakannya dijumlahkan
saja ?
S22 : Iya, dijumlahkan dengan matriksnya saja
Penggalan wawancara dengan siswa dapat disimpulkan bahwa
siswa paham bagaimana cara mengerjakan soal 2 (translasi). Siswa
dapat menjelaskan langkah yang ia gunakan untuk menjawab.
Pada Submateri rotasi, S4 juga terlihat memahami apa yang
dimaksud rotasi dan juga bagaimana menyelesaikan soal dengan
submateri rotasi. Di sesi wawancara, S4 mengatakan bahwa :
Gambar 3. Jawaban S4 pada soal 3
P : Mengapa soal 3 ini kamu memakai cara ini? Apakah karena
hanya sedikit caranya sehingga kamu memilih cara ini?
S4 : Saya melihat rumus pada video. Jika diketahui rotasi
berlawanan jarum jam artinya positif, maka x diubah menjadi y
dan y diubah menjadi –x
P : Apa kamu tidak bingung untuk menempatkan x dan y nya?
S4 : Tidak, karena dipindahkan tempat saja
Siswa menggunakan
langkah-langkah yang
sesuai dengan rotasi 90°
berlawanan jarum jam dan
berpusat di titik awal
Siswa menjawab
menggunakan notasi yang
sesuai dengan rotasi 90°
berlawanan jarum jam dan
berpusat di titik awal
Siswa menggunakan konsep
yang sesuai dengan rotasi
90° berlawanan jarum jam
dan berpusat di titik awal
21
Siswa bisa menjawab soal 3 (rotasi) dengan jawaban yang benar.
Siswa juga paham bagaimana langkah-langkah untuk mengerjakan soal.
Penggunaan simbol dan notasi pada jawaban siswa juga sudah benar.
Untuk submateri dilatasi, S10 menjawab dengan singkat dengan
cara mengkalikan faktor skala yang diketahui dengan dan nya.
Berikut penggalan wawancara bersama S10 :
Gambar 4. Jawaban S10 pada soal 4
P : Apakah soal 4 cukup sulit untuk dikerjakan?
S10 : Tidak, saya tidak dapat menyelesaikan perhitungan hasil
akhir karena waktunya tidak cukup
P : Kalau diberikan kesempatan melanjutkan, berapa
jawabannya ?
S10 : x nya 21, y nya -6
P : Apakah kamu tidak bingung dengan adanya bilangan pecahan
di soal?
S10 : Tidak, karena bisa dicoret-coret
P : Rumus yang kamu gunakan untuk mengerjakan soal 4 ini
kamu dapat darimana?
S10 : Dari video yang diberikan
Pada penggalan wawancara tersebut terlihat bahwa siswa
sebenarnya mampu menyelesaikan soal 4. Tetapi karena siswa merasa
waktu yang diberikan kurang, jadi dia belum bisa menyelesaikan hasil
akhir dari jawabannya. Siswa juga sudah paham rumus yang digunakan
untuk menjawab soal 4.
Siswa menggunakan
konsep yang sesuai
dengan dilatasi pada
faktor skala 3
2
Siswa menggunakan notasi yang
sesuai dengan dilatasi pada faktor
skala 3
2
Siswa menggunakan
langkah-langkah yang
sesuai dengan dilatasi
pada faktor skala 3
2
Siswa menggunakan perhitungan yang
sesuai dengan dilatasi pada faktor skala 3
2
tetapi siswa belum menyelesaikan
perhitungannya sampai jawaban yang
benar
22
2. Analisis Data
1) Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
adalah uji statistik menggunakan uji Shapiro-Wilk, alasan
digunakannya uji tersebut karena jumlah data yang diolah kurang dari
50. Uji normalitas digunakan untuk melihat data yang diperoleh itu
merupakan data normal atau tidak. Berikut disajikan hasil uji
normalitas menggunakan bantuan SPSS:
Tabel 6. Deskriptif Statistik
Descriptives
Kelas Statistic Std. Error
Hasil PreTest Mean 34,1518 3,02386
95% Confidence Interval for
Mean
Lower
Bound 27,9473
Upper
Bound 40,3562
5% Trimmed Mean 34,6230
Median 34,3750
Variance 256,025
Std. Deviation 16,00077
Minimum ,00
Maximum 56,25
Range 56,25
Interquartile Range 29,69
Skewness -,219 ,441
Kurtosis -,930 ,858
PostTest Mean 76,5625 3,09384
95% Confidence Interval for
Mean
Lower
Bound 70,2145
Upper
Bound 82,9105
5% Trimmed Mean 76,7361
Median 75,0000
Variance 268,012
23
Std. Deviation 16,37108
Minimum 50,00
Maximum 100,00
Range 50,00
Interquartile Range 31,25
Skewness -,001 ,441
Kurtosis -1,267 ,858
Pada tabel 6 dapat dilihat bahwa pada pretest nilai terendah
adalah 0 dan nilai tertinggi adalah 56,25 dengan rata-rata 34,15.
Sedangkan pada posttest nilai terendah adalah 50 dan nilai tertinggi
adalah 100 dengan rata-rata 76,56.
Tabel 7. Uji Normalitas Pemahaman Siswa
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil PreTest ,125 28 ,200* ,944 28 ,143
PostTest ,139 28 ,178 ,928 28 ,055
Pada tabel 6 dapat dilihat bahwa pada pretest nilai terendah
adalah 0 dan nilai tertinggi adalah 56,25 dengan rata-rata 34,15.
Sedangkan pada posttest nilai terendah adalah 50 dan nilai tertinggi
adalah 100 dengan rata-rata 76,56.
2) N-Gain Ternomalisasi
N-gain digunakan untuk menghitung perbedaan antara nilai
pretest dan posttest dalam pemberian tugas eksplorasi video
pembelajaran. Hasil N-gain pada penelitian ini sebagai berikut:
( )
( )
24
( )
( )
Pada hasil N-Gain Ternomalisasi yang telah tersaji dapat
dinyatakan bahwa pretest dan posttest siswa meningkat. Peningkatan
dapat terlihat dari rata-rata N-Gain Ternormalisasi sebesar 0,64 yang
artinya rata-rata tersebut masuk pada kategori sedang. Dalam hal
tersebut, terbukti bahwa terdapat peningkatan pemahaman siswa pada
penugasan eksplorasi video pembelajaran dalam materi sifat
transformasi. Adanya peningkatan dari penugasan eksplorasi video
pembelajaran dalam materi sifat transformasi berpengaruh pada
pemahaman siswa.
3. Pembahasan
Berdasarkan hasil penilaian pretest dan posttest pemahaman siswa,
dapat disimpulkan bahwa persentase ketuntasan siswa pada kompetensi
pengetahuan dengan pemberian tugas mengeksplorasi video pembelajaran
menunjukkan peningkatan. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil nilai N-
Gain sebesar 0,64. Terlihat juga pada perbedaan rata-rata nilai posttest
lebih tinggi yaitu 76,56 sedangkan rata-rata nilai pretest adalah 34,15.
Hasil wawancara pada siswa dapat memperkuat pernyataan bahwa
penugasan eksplorasi video pembelajaran dapat menambah pemahaman
siswa dalam materi transformasi. Adanya pernyataan siswa tersebut
mengartikan bahwa setelah mendapatkan tugas mengeksplor video
pembelajaran siswa dapat lebih memahami tentang materi sifat
transformasi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Gusmania &
Wulandari, 2018) setelah dianalisis menggunakan rumus separated
varians yang memperoleh nilai (13,62 >1,988) yang
artinya penggunaan media video dapat dikatakan efektif dibandingkan
dengan penggunaan pembelajaran konvensional terhadap pemahaman
25
siswa. Riayah & Fakhriyana (2021) juga mengakatan bahwa hasil
penelitian menunjukkan 88,7% siswa memperoleh kenaikan nilai, artinya
media pembelajaran video dapat menjadi variasi media yang efektif dan
efisien karena dapat menjadikan konsep yang abstrak menjadi konkret.
Didukung dengan hasil penelitian Saputra & Mujib (2018) yang
menunjukkan hasil perhitungan yang
berarti ditolak. Hal tersebut berarti bahwa penggunaan model Flipped
Classroom menggunakan video pembelajaran berpengaruh lebih baik
pada pemahaman siswa daripada penggunaan metode ceramah.
Berdasarkan hasil uji N-Gain Ternomalisasi dan wawancara kepada
siswa, dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pemahaman siswa pada
penugasan eksplorasi video pembelajaran di materi sifat transformasi.
26
V. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Setelah melakukan analisis pada data yang diperoleh, hasilnya
menunjukkan bahwa pemahaman siswa dengan penugasan eksplorasi
video pembelajaran yang diuji menggunakan uji N-Gain Ternomalisasi
sebesar 0,64. Artinya terdapat peningkatan pada penugasan eksplorasi sifat
transformasi dalam video pembelajaran. Dari hasil tersebut, dapat
disimpulkan bahwa penugasan eksplorasi video pembelajaran efektif
digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam materi sifat
transformasi. Pernyataan siswa tentang pemahaman konsep dalam sesi
wawancara juga memperkuat hasil penelitian yang diperoleh dari skor
pretest dan posttest.
2. Saran
Saran setelah adanya penelitian ini yaitu, bagi guru yang mengalami
kendala dalam pembelajaran daring seperti kurang pahamnya siswa pada
suatu materi, disarankan untuk menggunakan metode penugasan eksplorasi
video pembelajaran. Pada pembelajaran daring sangat membutuhkan
metode dan media pembelajaran yang tepat untuk bisa mencapai
kompetensi yang diharapkan. Saran untuk peneliti selanjutnya, lebih
memperhatikan metode dan media yang akan digunakan karena sangat
berpengaruh pada pemahaman siswa pada pembelajaran daring.
27
DAFTAR RUJUKAN
Agustiningsih. (2013). “ Video ” Sebagai Alternatif Media Pembelajaran Dalam
Rangka Mendukung Keberhasilan Penerapan Kurikulum 2013 Di Sekolah
Dasar Agustiningsih 8.
Albab, I. U., & Hartono, Y. (2014). Students ’ Learning Progress On
Transformation Geometry, 338–348.
Almuazam, B. G. (2017). Keefektivan Penggunaan Media Video Pembelajaran
“Rifan Anak Merdeka” Terhadap Hasil Belajar Bahasa Jawa Kelas Vi Mi
Diponegoro 03 Karangklesem.
Andini, D. M., & Supardi, E. (2018). Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap
Efektivitas Pembelajaran Dengan Variabel Control Latar Belakang
Pendidikan Guru, 3(1), 1–7. Https://Doi.Org/10.17509/Jpm.V3i1.9450
Busyaeri, A., Udin, T., & Zaenudin, A. (2016). Pengaruh Penggunaan Video
Pembelajaran Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Mapel Ipa Di Min Kroya
Cirebon, 3(20), 116–137.
Darmawan, Y. (2019). Penggunaan Aplikasi Google Classroom Dalam Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas X Sma Jurusan
Ips.
Fathurrahman, A., Sumardi, Yusuf, A. E., & Harijanto, S. (2019). Peningkatan
Efektivitas Pembelajaran Melalui Peningkatan Kompetensi Pedagogik Dan
Teamwork, 7(2), 843–850.
Gusmania, Y., & Wulandari, T. (2018). Efektivitas Penggunaan Media
Pembelajaran Berbasis Video Terhadap Pemahaman Konsep Matematis
Siswa, 7(April), 61–67.
Imdat. (2011). Analisis Kemampuan Pemahaman Konseptual Dan Prosedural
Pada Siswa Kelas Xii Mia 3 Sman 1 Malang, 10–24.
Isman, M. (2016). Pembelajaran Moda Dalam Jaringan ( Moda Daring ).
Lutvaidah, U. (2015). Pengaruh Metode Dan Pendekatan Pembelajaran Terhadap
Penguasaan Konsep Matematika, 5(3), 279–285.
Netriwati. (2018). Penerapan Taksonomi Bloom Revisi Untuk Meningkatkan
28
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis, 1(3), 347–352.
Ningrum, A. (2020). Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Google Classroom Era
Pandemic Covid-19 Materi Tata Surya Pada Siswa Kelas Vii Mts Negeri
Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020.
Nirfayanti, & Nurbaeti. (2019). Pengaruh Media Pembelajaran Google Classroom
Dalam Pembelajaran Analisis Real, 2, 50–59.
Novian, D. R. (2019). Optimalisasi Penggunaan Google Classroom Sebagai
Media E-Learning Bagi Mahasiswa Kedokteran Hewan Universitas Nusa
Cendana, 3(2), 7–12.
Novianti, E., & Kurniadi, Y. (2016). Pendekatan Eksploratif Untuk Meningkatkan
Kemampuan, 1(1).
Novitasari, D. (2015). Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa, 8–18.
Nurjanah, S. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving
(Cps) Menggunakan Masalah Kontekstual Terhadap Pemahaman Konsep
Matematika Siswa.
Nurrita, T. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa, 03, 171–187.
Octariani, D., & Rambe, I. H. (2020). Pendekatan Eksplorasi Untuk
Mengembangkan Kemampuan Self-Regulated (Srl) Matematika Siswa Smp,
01(02), 8–15.
Pakpahan, R., & Fitriani, Y. (2020). Analisa Pemanfaatan Teknologi Informasi
Dalam Pembelajaran Jarak Jauh Di Tengah Pandemi Virus Corona Covid-19
Jisamar ( Journal Of Information System , Applied , Management ,
Accounting And Researh ) P-Issn : 2598-8700 ( Printed ) Jisamar ( Journal
Of Inf, 4(2), 30–36.
Permadi, A. A. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis
Web Dengan Pemanfaatan Video Conference Mata Pelajaran Produktif
Teknik Komputer Dan Jaringan Di Sekolah Menengah Kejuruan.
Pramono, N. A. (2018). Kemampuan Guru Melaksanakan Kegiatan Eksplorasi,
Elaborasi Dan Konfirmasi Dalam Pembelajaran Sd Negeri 182/I Hutan
29
Lindung.
Qomah, I. (2013). Implementasi Model-Model Pembelajaran Inovatif Pada Mata
Pelajaran Sejarah Di Sma Negeri 2 Ungaran.
Rodiawati, L. (2016). Pengaruh Metode Pembelajaran Demonstrasi Berbantuan
Software Geogebra Terhadap Pemahaman Matematika Siswa Pada Pokok
Bahasan Transformasi Geometri, 2(2), 67–80.
Rohmat, I. (2017). Penerapan Pembelajaran Eksploratif Untuk Meningkatkan
Kemampuan Pemahaman Dan Komunikasi Matematis Siswa Smp, 53–60.
Rohmawati, A. (2015). Efektivitas Pembelajaran.
Rozak, A., & Albantani, A. M. (2018). Desain Perkuliahan Bahasa Arab Melalui
Arabiyât, 5(1), 83–102.
Saadi, F. (2013). Peningkatan Efektivitas Belajar Peserta Didik Dalam
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Menggunakan Media Tepat Guna Di
Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri 02 Toho.
Sari, L. Y., & Susanti, D. (2016). Uji Efektivitas Media Pembelajaran Interaktif
Berorientasi Konstruktivisme Pada Materi Neurulasi Untuk Perkuliahan
Perkembangan Hewan, Ii(1), 158–164.
Subchan, Winarni, Mufid, M. S., Fahim, K., & Syaifudin, W. H. (2018).
Matematika.
Suminar, T. (2016). Peningkatan Kemampuan Berpikir Geometri Siswa Yang
Memperoleh Pembelajaran Savi D An Pembelajaran Langsung D Itinjau D
Ari Kemand Irian Belajar.
Susanti, R. (2013). Penerapan Pendekatan Demonstrasi Interaktif Untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa Sma, 19–29.
Susilawati, E., Syaf, A. H., & Susilawati, W. (2017). Pendekatan Eksplorasi
Berbasis Intuisi Pada Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, 3(2),
138–147.
Turdjai. (2016). Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar
Mahasiswa, 15(2), 17–29.
Utami, Y. S. (2013). Peran Guru Dalam Menciptakan Pembelajaran Alam Kelas
V Di Sekolah Dasar Negeri Kranggan 2 Kota Mojokerto Skripsi Oleh :
30
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah.
Utomo, D. P. (2010). Pengetahuan Konseptual Dan Prosedural Dalam
Pembelajaran Matematika. In Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan
Matematika (P. 21).
Windany P, Y. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning
Together (Lt) Pada Materi Transformasi Geometri Ditinjau Dari Minat
Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Di Kelas Xi Administrasi Perkantoran 2
Smkn 1 Depok Tahun Ajaran2016/2017.
Yudianto, A. (2017). Penerapan Video Sebagai Media Pembelajaran, 234–237.
Yusuf Aditya, D. (2016). Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Resitasi
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa, 1(2), 165–174.
32
Lampiran 1. Lembar Tes
PRE-TEST PEMAHAMAN SISWA
Nama :
Kelas/No. Absen :
Materi : Geometri Transformasi
Waktu : 40 Menit
Indikator Pembelajaran :
1) Memahami konsep refleksi
2) Menentukan titik bayangan dari suatu refleksi
3) Memahami konsep translasi
4) Menentukan titik bayangan dari suatu translasi
5) Memahami konsep rotasi
6) Menentukan titik bayangan dari suatu rotasi
7) Memahami konsep dilatasi
8) Menentukan titik bayangan dari suatu dilatasi
Petunjuk:
1) Berdo’alah sebelum mengerjakan soal
2) Tuliskan jawaban anda pada kertas HVS
3) Kerjakan terlebih dahulu soal yang menurut anda mudah
4) Silahkan foto jawaban anda dengan jelas kemudian kirimkan
jawaban pada link :
https://classroom.google.com/c/NDM1MDc4OTAwMTQx/a/NDM1
MTlwMTk4NjA3/details
Pertanyaan
1. Selidiki apakah benar jika diketahui titik ( )dan dicerminkan
terhadap sumbu-y maka bayangannya menjadi ( ).
33
2. Diketahui bayangan dari ( ) adalah ( ) setelah digeser
sejauh ( ). Apakah pernyataan tersebut benar?
3. Apabila titik ( ) dirotasikan searah jarum jam, akan
menghasilkan bayangan titik ( ). Apakah pernyataan tersebut
benar?
4. Jika diketahui titik ( ) didilatasi dengan pusat ( ) dan skala
faktor , maka akan menghasilkan bayangan ( ). Apakah
pernyataan tersebut benar?
34
Pembahasan pre-test pemahaman siswa
No Soal Kunci Jawaban Indikator
1
( ) → ( )
( )
Jadi, pernyataan tersebut salah
karena bayangan dari titik ( )
jika dicerminkan ke sumbu- hasil
bayangannya adalah ( ).
Menggunakan konsep
refleksi pada
transformasi geometri
Menggunakan istilah
pencerminan atau
refleksi dan notasi →
sebagai tanda
pencerminan atau
refleksi
Menggunakan algoritma
yang sesuai dengan
submateri refleksi
2 ( )
*5 +
→ ( )
( ( ) )
( )
Jadi, pernyataan tersebut benar
karena titik ( ) ditranslasi ke
tiitk ( ) memiliki bayangan
( ).
Menggunakan konsep
translasi pada
transformasi geometri
Menggunakan istilah
translasi dan notasi *5 +
→
sebagai tanda translasi
Menggunakan algoritma
yang sesuai dengan
submateri translasi
Menggunakan
perhitungan yang sesuai
dengan rumus translasi
35
3 ( )
[ ]→ ( )
( )
Jadi, pernyataan tersebut benar
karena titik ( ) dirotasikan
searah jarum jam memiliki
bayangan ( ).
Menggunakan konsep
rotasi pada transformasi
geometri
Menggunakan istilah
rotasi dan notasi [ ]→
sebagai tanda rotasi
Menggunakan algoritma
yang sesuai dengan
submateri rotasi
4 ( )
( 2)→ ( )
( ( ))
( )
Jadi, pernyataan tersebut salah
karena bayangan dari titik ( )
jika didilatasikan pada pusat ( )
dan faktor skala 2 hasil bayangannya
adalah ( ).
Menggunakan konsep
dilatasi pada
transformasi geometri
Menggunakan istilah
dilatasi dan notasi ( 2)→
sebagai tanda dilatasi
Menggunakan algoritma
yang sesuai dengan
submateri dilatasi
Menggunakan
perhitungan yang sesuai
dengan rumus dilatasi
36
POST-TEST PEMAHAMAN SISWA
Nama :
Kelas/No. Absen :
Materi : Transformasi Geometri
Waktu : 40 Menit
Indikator Pembelajaran :
1) Memahami konsep refleksi
2) Menentukan titik bayangan dari suatu refleksi
3) Memahami konsep translasi
4) Menentukan titik bayangan dari suatu translasi
5) Memahami konsep rotasi
6) Menentukan titik bayangan dari suatu rotasi
7) Memahami konsep dilatasi
8) Menentukan titik bayangan dari suatu dilatasi
Petunjuk:
1) Berdo’alah sebelum mengerjakan soal
2) Tuliskan jawaban anda pada kertas HVS
3) Kerjakan terlebih dahulu soal yang menurut anda mudah
4) Silahkan foto jawaban anda dengan jelas kemudian kirimkan
jawaban pada link :
https://classroom.google.com/c/NDM1MDc4OTAwMTQx/a/NDM1
MTlxMTYzMTk0/details
Pertanyaan
1. Segiempat KLMN dengan titik sudut di ( ) ( )
( ) dan ( ) direfleksikan terhadap garis
Tentukan koordinat titik KLMN setelah direfleksikan !
37
2. Diketahui titik koordinat ( ) ( ) ( ) ditranslasikan
dengan * +, tentukan hasil translasinya!
3. Segiempat FGHI berkoordinat di ( ) ( ) ( ) dan
( ), Jika dirotasikan pada rotasi berlawanan arah jarum jam
yang berpusat dititik awal, tentukan hasil rotasinya!
4. Titik ( ) didilatasi dengan pusat ( ) dan faktor skala 3
2.
Koordinat bayangan titik adalah ?
38
Pembahasan post-test pemahaman siswa
No Soal Kunci Jawaban Indikator
1
( ) → ( )
( ( ) )
( )
( )
( ) → ( )
( ( ) )
( )
( )
( ) → ( )
( ( ) ( ))
( )
( )
( ) → ( )
( ( ) )
( )
( )
Menggunakan konsep
refleksi pada
transformasi geometri
Menggunakan istilah
pencerminan atau
refleksi dan notasi →
sebagai tanda
pencerminan atau
refleksi
Menggunakan algoritma
yang sesuai dengan
submateri refleksi
Menggunakan
perhitungan yang sesuai
dengan rumus refleksi
2 ( )
* 45+
→ ( ( ) )
( )
( )* 45+
→ ( )
( )
( )* 45+
→ ( )
( )
Menggunakan konsep
translasi pada
transformasi geometri
Menggunakan istilah
translasi dan notasi * 45+
→
sebagai tanda translasi
Menggunakan algoritma
yang sesuai dengan
submateri translasi
39
Menggunakan
perhitungan yang sesuai
dengan rumus translasi
3 ( )
[ ]→ ( )
( )[ ]→ ( )
( )[ ]→ ( )
( )[ ]→ ( )
Menggunakan konsep
rotasi pada transformasi
geometri
Menggunakan istilah
rotasi dan notasi [ ]→
sebagai tanda rotasi
Menggunakan algoritma
yang sesuai dengan
submateri rotasi
4 ( )
( 3
2)
→ (( ) (
) (
))
( )
Menggunakan konsep
dilatasi pada
transformasi geometri
Menggunakan istilah
dilatasi dan notasi (
)
→
sebagai tanda dilatasi
Menggunakan algoritma
yang sesuai dengan
submateri dilatasi
Menggunakan
perhitungan yang sesuai
dengan rumus dilatasi
40
Lampiran 2. Pertanyaan Wawancara
Indikator
Pemahaman
Konsep
Pertanyaan Wawancara
Menggunakan
konsep
matematika
dalam
menyelesaikan
soal matematika
Apa kamu memahami maksud dari soal tersebut?
Coba jelaskan kenapa kamu memakai konsep tersebut
untuk mengerjakan soal?
Menggunakan
istilah dan notasi
matematika
dalam
mengerjakan soal
matematika
Apa kamu memahami penggunaan istilah dan notasi pada
jawabanmu?
Mengapa kamu memakai notasi dan istilah tersebut untuk
menjawab soal?
Menggunakan
algoritma dalam
menyelesaikan soal
matematika
Bagaimana kamu bisa menentukan langkah-langkah
tersebut untuk menyelesaikan soal?
Mengapa kamu menggunakan algoritma tesebut untuk
menyelesaikan soal?
Menggunakan perhitungan dengan benar dalam menyelesaikan soal matematika
Bagaimana kamu memperoleh jawaban dari soal tersebut?
Mengapa kamu menggunakan perhitungan tersebut?
41
Lampiran 3.Tampilan Video Pembelajaran
Video Pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini diadopsi dari
YouTube channel Benni Al Azhri. Berikut link video pembelajaran
1. Materi Refleksi (Pencerminan)
Link : https://youtu.be/mOZiUChba6Y
2. Materi Translasi (Pergeseran)
Link : https://youtu.be/PGOq0xGe03Q
42
3. Materi Rotasi (Perputaran)
Link : https://youtu.be/D6j16axCf1M
4. Materi Dilatasi
Link : https://youtu.be/iYZmXpVn-r0
58
Lampiran 5. Daftar Nilai Pre-test dan Post-test
No Siswa Pre-Test Post-Test
Skor Nilai Skor Nilai
1 S1 3 18,75 9 56,25
2 S2 4 25 12 75
3 S3 9 56,25 11 68,75
4 S4 7 43,75 16 100
5 S5 7 43,75 15 93,75
6 S6 5 31,25 12 75
7 S7 6 37,5 9 56,25
8 S8 2 12,5 12 75
9 S9 7 43,75 10 62,5
10 S10 8 50 16 100
11 S11 4 25 15 93,75
12 S12 9 56,25 13 81,25
13 S13 6 37,5 8 50
14 S14 3 18,75 11 68,75
15 S15 2 12,5 10 62,5
16 S16 3 18,75 13 81,25
17 S17 4 25 10 62,5
18 S18 9 56,25 16 100
19 S19 5 31,25 12 75
20 S20 6 37,5 9 56,25
21 S21 9 56,25 16 100
22 S22 8 50 15 93,75
23 S23 2 12,5 8 50
24 S24 4 25 12 75
25 S25 8 50 14 87,5
26 S26 0 0 10 62,5
27 S27 8 50 15 93,75
28 S28 5 31,25 14 87,5