laporan skripsi - Universitas Muhammadiyah Malang

71
i LAPORAN SKRIPSI EFEKTIVITAS PENUGASAN EKSPLORASI SIFAT TRANSFORMASI DALAM VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA PLATFORM GOOGLE CLASSROOM Diajukan Kepada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah Satu Prasyarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Matematika Oleh : EGA IFARIYANTI NIM : 201710060311139 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2022

Transcript of laporan skripsi - Universitas Muhammadiyah Malang

i

LAPORAN SKRIPSI

EFEKTIVITAS PENUGASAN EKSPLORASI SIFAT TRANSFORMASI

DALAM VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP PEMAHAMAN SISWA

PADA PLATFORM GOOGLE CLASSROOM

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Salah Satu Prasyarat untuk Mendapatkan

Gelar Sarjana Pendidikan Matematika

Oleh :

EGA IFARIYANTI

NIM : 201710060311139

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2022

ii

iii

iv

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ega Ifariyanti

Tempat Lahir : Gresik, 23 Mei 1999

NIM : 201710060311139

Fak/Prodi : FKIP/ Pendidikan Matematika

Dengan ini menyatakan dengan sebenarnya, bahwa:

1. Skripsi yang berjudul “Efektivitas Penugasan Eksplorasi Sifat Transformasi

dalam Video Pembelajaran Terhadap Pemahaman Siswa pada Platform

google classroom” adalah hasil karya penulis sendiri, dan di dalamnya tidak

terdapat karya ilmiah orang lain dalam bentuk apapun, kecuali kutipan yang

disebutkan sumbernya.

2. Apabila ternyata dalam naskah ini terbukti ada unsur-unsur plagiasi, maka

penulis bersedia diproses secara hukum, serta skripsi dan gelar akademik

dibatalkan.

3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan hak bebas royalty

non-eksklusif.

Malang, 4 Mei 2021

Yang menyatakan,

Ega Ifariyanti

NIM: 201710060311139

v

vi

ABSTRAK

Ifariyanti, Ega. 2022. Efektivitas Penugasan Eksplorasi Sifat Transformasi

dalam Video Pembelajaran Terhadap Pemahaman Siswa pada Platform

google classroom, Program Studi Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang.

Pembimbing: (1) Drs. Hendarto Cahyono, M.Si., (2) Arif Hidayatul Khusna,

M.Pd

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan keefektivitasan

penugasan eksplorasi sifat transformasi dalam video pembelajaran terhadap

pemahaman siswa pada platform Google Classroom. Penelitian ini dilaksanakan

di MTs Raden Paku Wringinanom. Subjek penelitian yang digunakan pada

penelitian adalah 28 siswa kelas IX yang dipilih sesuai saran dari guru pamong.

Data yang dihasilkan merupakan hasil nilai pre-test dan post-test yang sudah di

validasi oleh dosen dan guru, juga hasil wawancara peneliti dengan beberapa

siswa untuk mengetahui keefektivan penugasan eksplorasi sifat transformasi pada

video pembelajaran. Data tersebut dianalisis menggunakan studi deskriptif

kuantitatif. Berdasarkan hasil penilaian pretest dan posttest pemahaman siswa,

dapat disimpulkan bahwa persentase ketuntasan siswa pada kompetensi

pengetahuan dengan pemberian tugas mengeksplorasi video pembelajaran

menunjukkan peningkatan. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil nilai N-Gain

sebesar 0,64. Terlihat juga pada perbedaan rata-rata nilai posttest lebih tinggi

yaitu 76,56 sedangkan rata-rata nilai pretest adalah 34,15.

Kata Kunci: Penugasan eksplorasi, Sifat Transformasi, Video Pembelajaran,

Pemahaman Siswa

vii

ABSTRACT

Ifariyanti, Ega. 2022. Effectiveness of Assignment to Explore the Nature of

Transformation in Learning Videos on Student Understanding on the Google

Classroom Platform, Mathematics Study Program, Faculty of Teacher

Training and Education, University of Muhammadiyah Malang.

Advisors: (1) Drs. Hendarto Cahyono, M.Sc., (2) Arif Hidayatul Khusna,

M.Pd

This study aims to determine and describe the effectiveness of the assignment of

exploring the nature of transformation in learning videos on students'

understanding on the Google Classroom platform. This research was conducted at

MTs Raden Paku Wringinanom. The research subjects used in the study were 28

students of class IX who were selected according to the advice of the tutor

teacher. The data generated are the results of pre-test and post-test scores that

have been validated by lecturers and teachers, as well as the results of interviews

with several students by researchers to determine the effectiveness of the

assignment to explore the nature of transformation in learning videos. The data

were analyzed using a quantitative descriptive study. Based on the results of the

pretest and posttest assessments of student understanding, it can be concluded that

the percentage of students' completeness in knowledge competence by giving the

task of exploring learning videos shows an increase. This can be shown from the

results of the N-Gain value of 0.64. It is also seen that the difference in the

average posttest value is higher, namely 76.56, while the average pretest value is

34.15.

Keywords: Exploratory Assignment, Nature of Transformation, Learning Video,

Student Understanding

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan proposal

skripsi ini dengan judul “Efektivitas Penugasan Eksplorasi Sifat Transformasi

dalam Video Pembelajaran Terhadap Pemahaman Siswa pada Platform google

classroom” dengan baik.

Penulis menyadari bahwa di dalam menyelesaikan proposal skripsi ini

telah banyak mendapat bantuan dari semua pihak, baik moral maupun materi.

Oleh karena itu, dengan penuh ketulusan hati penulis mengucapkan rasa hormat

dan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Hendarto Cahyono, M.Si selaku dosen pembimbing utama yang

telah banyak meluangkan waktu untuk memotivasi, memberikan bimbingan,

dan arahan yang berharga sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Arif Hidayatul Khusna, M.Pd selaku dosen pembimbing pendamping

yang telah banyak meluangkan waktu untuk memotivasi, memberikan

bimbingan, dan arahan yang berharga sehingga dapat menyelesaikan skripsi

ini.

3. Kedua orang tua, adik kembar saya dan saudara yang telah memberikan

semangat dan doa agar penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Teman – teman saya yang telah banyak memberikan dukungan dan

sumbangan pikiran yang bermanfaat dalam penulisan skripsi ini.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita

semua, Aamiin. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna

demi kemajuan pendidikan yang berkemajuan.

Malang, 13 Januari 2022

Penulis

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii

SURAT PERNYATAAN................................................................................. iv

LEMBAR HASIL CEK PLAGIASI ................................................................ v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

ABSTRACT .................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... .................................................................... 5

1. Efektivitas .......... ...................................................................................... 5

2. Pemahaman Siswa .................................................................................... 5

3. Eksplorasi ........... ...................................................................................... 6

4. Sifat Transformasi .................................................................................... 7

5. Video Pembelajaran .................................................................................. 8

6. Google Classroom .................................................................................... 9

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 10

1. Pendekatan Penelitian ............................................................................... 10

2. Subjek Penelitian ...................................................................................... 10

3. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 10

4. Prosedur Penelitian ................................................................................... 10

5. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 11

6. Instrumen Penelitian ................................................................................. 12

7. Analisis Data ..... ...................................................................................... 12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 16

1. Analisis Deskriptif .................................................................................. 16

x

2. Analisis Data ........................................................................................... 22

3. Pembahasan ..................................................................................... 24

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 26

1. Kesimpulan ......................................................................................... 26

2. Saran .................................................................................................. 26

DAFTAR PUSTAKA ………………………. ................................................. 27

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Indikator Pemahaman Konsep .......................................................... 12

Tabel 2 : Rubrik Penilaian Tes Pemahaman Siswa .......................................... 13

Tabel 3 : Intepretasi Gain ternomalisasi........................................................... 15

Tabel 4 : Distribusi Frekuensi Skor Pretest...................................................... 17

Tabel 5 : Distribusi Frekuensi Skor Posttest .................................................... 18

Tabel 6 : Deskriptif Statistik ............................................................................ 22

Tabel 7 : Uji Normalitas Pemahaman Siswa .................................................. 23

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Jawaban S18 pada soal 1 ............................................................... 19

Gambar 2 : Jawaban S22 pada soal 2 ............................................................... 19

Gambar 3 : Jawaban S4 pada soal 3 ................................................................. 20

Gambar 4 : Jawaban S10 pada soal 4 ............................................................... 21

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Pre-Test dan Post-Test .................................................. 32

Lampiran 2 :Pertanyaan Wawancara ............................................................... 40

Lampiran 3 :Tampilan Video Pembelajaran .................................................... 41

Lampiran 4 :Lembar Validasi .......................................................................... 43

Lampiran 5 :Daftar nilai Pre-Test dan Post-Test ............................................. 58

1

I. PENDAHULUAN

Lutvaidah (2015) Suatu pendidikan dapat dikatakan berkualitas tinggi jika

seorang guru juga berkualitas tinggi, sedangkan kualitas dari seorang guru

ditentukan dengan pemahamannya tentang komponen, pendekatan, dan metode

mengajar yang diterapkan pada proses pembelajaran. Oleh karena itu Utami

(2013)

guru perlu melakukan pengembangan pada dirinya dengan ilmu

pengetahuan dan keterampilan – keterampilan agar bisa dikatakan berkualitas

tinggi. Nurrita (2018) menjelaskan pada proses pembelajaran, media juga

diperlukan guru untuk menyampaikan materi kepada siswa karena media

digunakan sebagai penunjang metode pembelajaran. Turdjai (2016) mengatakan

bahwa efektifitas pembelajaran juga dipengaruhi dengan macam-macam

pendekatan yang digunakan guru, karena pendekatan dalam pembelajaran

diperlukan dalam memberikan kesempatan siswa memperoleh pengalaman belajar

yang optimal.

Pendekatan eksplorasi menurut Novianti & Kurniadi (2016) merupakan

pendekatan yang mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dipusatkan

pada siswa. Pendekatan eksplorasi memiliki tujuan untuk menggali suatu ide,

argumen dan cara siswa yang berbeda melalui beberapa pertanyaan terbuka dan

perintah, sehingga dapat memudahkan siswa untuk memahami suatu konsep serta

suatu penyelesaian masalah (Susilawati, Syaf, & Susilawati, 2017). Menurut

Rohmat (2017) melalui pembelajaran eksplorasi, siswa akan merasa lebih

bermakna karena pembelajaran lebih banyak melibatkan siswa.

Menurut Rodiawati (2016) pemilihan metode pembelajaran pada

matematika kadang masih dirasa menjenuhkan oleh beberapa siswa, kurang

mampunya penggambaran objek matematika dalam abstrak menjadi peraga yang

bisa dilihat dan diamati siswa pada penyajian pembelajaran merupakan salah satu

dari faktor yang membuat siswa mudah jenuh. Menurut penelitian Gusmania &

Wulandari (2018) kegiatan pembelajaran dapat mengakibatkan siswa hanya

menghafalkan rumus dari penjelasan materi yang berpusat pada guru saja, tetapi

2

kurang bisa memahami konsep yang merupakan indikator keberhasilan

pembelajaran.

Pada materi transformasi geometri khususnya, metode pembelajaran

ceramah sering kali mengakibatkan kebosanan pada siswa dan kurangnya

pemahaman materi yang disampaikan oleh guru (Windany P, 2017). Pada suatu

penelitian yang dilakukan Albab & Hartono (2014) disebutkan beberapa

kesalahan siswa pada materi transformasi geometri yaitu menemukan garis bantu

refleksi, salah dalam merefleksikan bangun, menentukan pola bayangan refleksi,

dan menentukan ukuran rotasi dengan melingkarkan jangka dan busur. Dengan

begitu, guru membutuhkan metode pembelajaran yang inovatif sehingga dapat

memudahkan siswa dalam mendapatkan informasi yang lebih mudah dipahami

(Qomah, 2013).

Laju pertumbuhan IPTEK memiliki manfaat dibidang pendidikan, salah

satu manfaatnya adalah kemudahan dalam mencari sumber informasi, data, film,

video, dan lain sebagainya (Almuazam, 2017). Adanya pertumbuhan IPTEK

membuat pendidikan lebih variatif dalam penggunaan metode pembelajaran, pada

penelitian Permadi (2016) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi seperti

video pembelajaran akan lebih mudah digunakan guru pada penyampaian

informasi ataupun materi ajar pada siswa. Penayangan video pembelajaran bisa

membuat siswa lebih imajinatif dalam membayangkan bagaimana yang disebut

refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi pada materi transformasi geometri

(Agustiningsih, 2013).

Pada kondisi pandemi seperti sekarang ini, pembelajaran dilakukan secara

Daring atau belajar dirumah dengan menggunakan aplikasi yang mendukung

pembelajaran tersebut. Banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk pembelajaran

dirumah, salah satu aplikasi yang digunakan adalah Google Classroom (Pakpahan

& Fitriani, 2020). Aplikasi Google Classroom mempunyai fitur yang mendukung

proses pembelajaran secara Daring diantaranya ada fitur assignment (pemberian

tugas), proses penilaian dengan skema yang berbeda, komunikasi guru dan siswa

3

menggunakan Google Drive, dan fitur aplikasi Google Classroom dapat diakses

menggunakan iOS dan android (Ningrum, 2020). Darmawan (2019) juga

mengatakan dalam penelitiannya bahwa aplikasi Google Classroom mudah

digunakan karena didukung dengan fitur membuat salinan dokumen otomatis

untuk siswa, memberi tugas untuk siswa dan langsung memberikan penilaian.

Pada penelitiannya, Yusuf Aditya (2016) menyimpulkan dari hasil belajar

matematika siswa pada saat menggunakan metode pemberian tugas lebih tinggi

nilainya daripada saat menggunakan metode klasikal. Artinya, dari penerapan

pembelajaran metode pemberian tugas terdapat pengaruh pada hasil belajar

matematika siswa. Busyaeri, Udin, & Zaenudin, (2016) dalam penelitiannya

menyimpulkan bahwa pembelajaran yang menggunakan video pembelajaran

sangat diminati semua siswa, dan kenaikan hasil belajar siswa pada penggunaan

video pembelajaran yang disebabkan oleh pengaruh media yang digunakan guru

pada penyampaian materi selama kegiatan pembelajaran. Menurut hasil analisis

Agustiningsih (2013) dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

pada penggunaan video pembelajaran terhadap hasil belajar siswa dalam kegiatan

pembelajaran. Pada penelitian yang dilakukan Novitasari (2015), menyatakan

bahwa adanya perbedaan rata-rata pemahaman konsep matematis siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan pengaplikasian multimedia interaktif

pada siswa lebih baik digunakan daripada penggunaan metode konvensional yang

telah diterapkan pada sekolah tersebut.

Berdasarkan beberapa pernyataan yang telah dipaparkan, peneliti

bermaksud untuk memberikan penugasan eksplorasi sifat transformasi dalam

video pembelajaran agar dapat mengetahui pemahaman siswa pada saat diberikan

penugasan berupa mengeksplor video pembelajaran. Pada penelitian ini telah

dipilih judul “Efektivitas Penugasan Eksplorasi Sifat Transformasi dalam Video

Pembelajaran terhadap pemahaman siswa pada Platform Google Classroom” yang

akan dilakukan pada siswa kelas IX MTs semester ganjil.

4

Pada penelitian yang sudah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya

dapat disimpulkan bahwa penggunaan video pembelajaran pada pembelajaran

matematika dapat memudahkan pemahaman materi siswa. Dengan begitu, peneliti

ingin mengetahui bagaimana efektivitas penugasan eksplorasi sifat transformasi

dalam video pembelajaran terhadap pemahaman siswa pada platform Google

Classroom ?.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan

keefektivitasan penugasan eksplorasi sifat transformasi dalam video pembelajaran

terhadap pemahaman siswa pada platform Google Classroom. Pembelajaran dapat

dikatakan efektif apabila guru dapat memfasilitasi kemudahan pada siswa dalam

memperoleh pengetahuan dan keterampilan agar tujuan pembelajaran dapat

tercapai (Saadi, 2013). Pada penelitian ini, efektivitas yang dimaksudkan oleh

peneliti adalah pemahaman konsep siswa pada materi sifat transformasi.

Penelitian ini diharapkan dapat mempermudah siswa dalam mengimajinasikan

sifat transformasi dengan mengeksplor video pembelajaran dari suatu situs web

YouTube yang dikumpulkan menjadi satu di Google Classroom.

5

II. KAJIAN PUSTAKA

1. Efektivitas Pembelajaran

Efektif menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah:

a. Ada efeknya ( akibatnya, pengaruhnya dan kesannya)

b. Dapat membawa hasil; berhasil guna (tata usaha, tindakan)

Efektivitas dalam pembelajaran merupakan suatu ukuran keberhasilan

pada proses interaksi antara siswa dengan siswa dan interaksi antara siswa

dengan guru untuk meraih tujuan dari suatu pembelajaran (Rohmawati, 2015).

Menurut Andini & Supardi (2018) efektivitas pembelajaran adalah proses

belajar pada siswa yang memungkinkan untuk mempelajari keterampilan

secara spesifik, ilmu pengetahuan serta sikap dengan mudah sehingga tujuan

pada pembelajaran dapat terwujud seperti yang diharapkan. Fathurrahman,

Sumardi, Yusuf, & Harijanto (2019) Menyimpulkan bahwa efektivitas

pembelajaran merupakan kegiatan mengajar efektif yang ditunjukan oleh guru

dengan pemberian pengalaman baru pada siswa dengan menggunakan

pendekatan dan juga strategi tertentu sehingga tujuan yang akan dicapai pada

pembelajaran dapat tercapai. Efektivitas pembelajaran muncul ketika siswa

melakukan kegiatan selama pembelajaran berlangsung, siswa merespon pada

pembelajaran dan pemahaman konsep siswa (Rohmawati, 2015).

2. Pemahaman Siswa

Pada suatu proses pembelajaran, hal yang ingin dicapai adalah pemahaman

siswa berdasarkan dari pengalaman belajarnya (Uliyandari, 2014). Pemahaman

itu sendiri menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) yaitu mengerti,

memahami (perihal menguasai). Pemahaman adalah suatu bentuk hasil belajar

yang didapat siswa dari proses usaha yang telah dilakukan (Imdat, 2011).

Kemampuan siswa dalam pemahaman konsep pembelajaran matematika sangat

berpengaruh, karena kunci untuk memahami materi yang sedang dipelajari

yaitu paham tidaknya konsep pada matematika (Netriwati, 2018). Dengan

memahami suatu konsep pada matematika, siswa juga dapat memahami dan

6

membedakan kata, simbol, dan juga tanda dalam pembelajaran matematika

(Suprijono, 2013).

Seorang siswa dapat dikatakan paham pada suatu konsep apabila ia mampu :

1. Menemukan kembali suatu konsep yang belum diketahui berdasarkan

pada pengetahuan serta pengalaman yang sudah diketahui dan

dipahami sebelumnya.

2. Mendefinisikan konsep menggunakan cara dan kalimatnya sendiri

namun tetap berhubungan dengan ide atau gagasan konsep tersebut.

3. Mengidentifikasi hal yang relevan dengan suatu konsep menggunakan

cara yang tepat.

4. Memberikan contoh atau ilustrasi yang berkenaan dengan suatu

konsep untuk memperjelas konsep tersebut. (Nurjanah, 2014)

Novitasari (2015) menjelaskan bahwa kesalahan dalam pemahaman

konsep pembelajaran matematika disebabkan oleh 2 faktor, yaitu faktor guru

yang kurang menguasai suatu pendekatan dan metode pembelajaran yang

digunakan dengan baik dan tepat dalam penyampaian materi. Kemudian, faktor

siswa yang kurang memiliki minat pada pembelajaran matematika yang

mengakibatkan siswa kurang memperhatikan materi dan ketidakpahaman pada

konsep.

3. Eksplorasi

Pada Susilawati et al. (2017) eksplorasi diartikan sebagai suatu kegiatan

yang memiliki tujuan untuk menggali ide-ide, argumen-argumen, dan cara

yang berbeda dari siswa dengan menggunakan beberapa pertanyaan open-

ended (terbuka) dan perintah yang dapat menuntun siswa pada pemahaman

konsep dan pemecahan masalah. Eksplorasi merupakan pemberian kesempatan

kepada siswa dalam menemukan dan mencari segala macam informasi,

pemecahan masalah, dan juga inovasi (Akbar, 2013). Eksplorasi merupakan

tahapan dalam suatu pembelajaran dimana siswa diminta untuk aktif menelaah

dan menemukan informasi yang diberikan sambil berusaha untuk

memahaminya (Pramono, 2018).

7

Dalam pendekatan eksplorasi, siswa memiliki peran penjelajah aktif

(active eksplorer) dan guru mengambil peran sebagai mediator sekaligus

fasilitator pada proses pembelajaran (Octariani & Rambe, 2020). Pada

penelitian Rohmat (2017) juga mengatakan peran seorang guru didalam

pendekatan eksplorasi, diantaranya : mengikut sertakan siswa dalam

menemukan informasi dari bebagai macam sumber belajar, penggunaan

berbagai macam media pembelajaran dan sumber belajar yang lainnya,

memberi fasilitasi siswa untuk berinteraksi dengan lingkungan dan sumber

belajar lain, mengikut sertakan siswa dalam setiap kegiatan dalam

pembelajaran, memberi fasilitasi siswa dalam melakukan suatu percobaan.

Kegiatan eksplorasi pada pembelajaran tidak difokuskan terhadap apa

yang siswa temukan saja, tetapi sampai pada bagaimana mereka

mengeksplorasi pengetahuan tersebut (Septiyani, 2011). Pada penelitian ini,

kegiatan eksplorasi sifat transformasi yaitu kegiatan dimana siswa diberikan

video pembelajaran dengan materi sifat transformasi untuk bisa menggali ide,

dan cara dalam memahami materi tersebut. Eksplorasi yang dimaksudkan

adalah mengekplorasi sifat transformasi dalam sajian video pembelajaran yang

didapatkan dari YouTube. Setelah pemberian tugas mengeksplorasi sifat

transformasi dalam video pembelajaran, diharapkan pemahaman siswa dapat

lebih meningkat daripada sebelumnya.

4. Sifat Transformasi

Pada buku paket siswa kelas IX SMP Kurikulum 2013 (Subchan, Winarni,

Mufid, Fahim, & Syaifudin, 2018) disebutkan bahwa sifat transformasi terdiri

dari refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi. Refleksi atau pencerminan adalah

bentuk transformasi dengan pemindahan titik di suatu bidang (atau bangun

geometri) mempergunakan sifat pada gambar dan juga pada bayangan cermin

datar. Sifat yang dibentuk oleh bayangan memiliki ukuran dan bentuk yang

sama seperti gambar aslinya, jarak bayangannya juga sama seperti jarak

gambar aslinya, dan bayangan pada cermin berhadapan dengan gambar aslinya.

Translasi adalah bentuk transformasi dengan tujuan untuk memindahkan titik

8

yang ada pada gambar menggunakan arah dan jarak yang sama. Translasi atau

pergeseran pada sepanjang garis horizontal ke arah kanan akan menghasilkan

nilai positif dan memiliki nilai negatif pada saat ditranslasikan ke kiri, pada

garis vertikal translasi ke arah atas akan menghasilkan nilai positif dan

memiliki nilai negatif pada saat ditranslasikan ke bawah. Rotasi adalah bentuk

transformasi dengan pemutaran titik pada gambar sampai sudut dan arah

berubah di titik tertentu terhadap titik tetapnya (pusat rotasi). Besar sudut dari

bayangannya disebut dengan sudut rotasi. Dilatasi adalah bentuk transformasi

yang bayangannya berbeda ukuran dengan ukuran pada gambar aslinya.

Dilatasi merubah ukuran suatu gambar dengan menggunakan titik pusat dan

faktor skala. Faktor skala pada dilatasi berfungsi untuk menentukan perbesaran

atau pengecilan bayangan.

5. Video Pembelajaran

Video menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah bagian yang

memancarkan gambar pada pesawat televisi dan juga rekaman gambar hidup

atau program televisi untuk ditayangkan lewat pesawat televisi. Penggunaan

video pembelajaran sebagai media tambahan pada proses pembelajaran

didasarkan dari tidak tercantumnya media video pada buku siswa maupun

guru, media video pembelajaran tepat digunakan pada pembelajaran kurikulum

2013 karena bersesuaian dengan pendekatan saintifik, yang terakhir bahwa

media video memiliki beberapa fungsi yang memiliki keterkaitan dengan

kemampuan media untuk menjangkau audiens dengan jumlah yang besar

dalam sekali penayangan (Agustiningsih, 2013).

Yudianto (2017) menyimpulkan bahwa penggunaan video pembelajaran

lebih cepat ditangkap dan dipahami siswa, serta guru lebih mudah dalam

menyampaikan materi pembelajaran. Penggunaan model (gambar atau alat

peraga) pada suatu pembelajaran merupakan suatu sarana untuk menanam

konsep pada siswa (Utomo, 2010). Video yang digunakan pada penelitian ini

mengadopsi dari channel YouTube Benni Al Azhri. Video tersebut digunakan

karena menyajikan konsep sifat transformasi dan juga memberikan contoh soal,

sehingga siswa dapat mengeksplorasi sifat transformasi dari video tersebut.

9

6. Google Classroom

(Isman, 2016) mengartikan daring sebagai pembelajaran yang pada proses

belajar mengajarnya perlu menggunakan jaringan internet. Pembelajaran daring

merupakan pembelajaran dimana guru tidak dapat bertatap muka secara

langsung dengan siswa karena berlangsung didalam suatu jaringan internet

(Pohan, 2020). Pembelajaran daring memerlukan aplikasi untuk mendukung

proses pembelajaran. Aplikasi yang mudah digunakan untuk pembelajaran

adalah Google Classroom (Darmawan, 2019). Menurut Rozak & Albantani

(2018) proses pembelajaran menggunakan Google Classroom memberikan

kemudahan terhadap siswa dan guru, adanya komunikasi secara langsung dan

jelas khususnya tentang materi dan tugas yang akan disampaikan. Pada

penelitian terdahulu juga menunjukkan bahwa tingkat keefektivitasan (Sari &

Susanti, 2016) dan pengoptimalisasian (Novian, 2019) pada penggunaan

aplikasi Google Classsroom sangat baik digunakan sebagai media pada suatu

pembelajaran. Penggunaan Google Classroom memiliki pengaruh yang penting

terhadap pencapaian belajar siswa dan motivasi siswa dalam belajar (Nirfayanti

& Nurbaeti, 2019).

10

III. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif menurut (Sugiyono, 2017) merupakan metode

penelitian yang pengumpulan datanya menggunakan instrumen penelitian,

analisis data berupa statistik, dan bertujuan untuk menguji hipotesis yang

sudah ditetapkan. Pada penelitian ini, menggunakan one grup pretest-posttest

design. Menurut Susanti, (2013), one group pretest-posttest design

merupakan pengukuran yang menggunakan pretest atau tes awal sebelum

diberikan perlakuan dan menggunakan posttest atau tes akhir setelah

diberikan perlakuan.

2. Subjek penelitian

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX MTs

Raden Paku Wringinanom. Subyek penelitian dipilih sesuai dengan saran dari

guru pamong. Menurut guru pamong kelas tersebut memiliki rata-rata nilai

matematika sedikit rendah. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

menambah semangat dan pemahaman siswa kelas tersebut pada pembelajaran

matematika.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan di kelas IX-C MTs Raden Paku

Wringinanom yang terletak di Jl. Raya Wringinanom, Wringinanom, Gresik.

Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022.

Pelaksanaan penelitian pada tanggal 19 November 2021.

4. Prosedur penelitian

Penelitian akan dilaksanakan dalam tiga tahapan, adapun tahap nya

adalah tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.

a. Tahap perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti merencanakan langkah awal

sebelum memulai penelitian. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap

11

perencanaan adalah memilih video pembelajaran dengan materi sifat

transformasi dari situs web YouTube. Video pembelajaran dipilih dari web

YouTube yang disesuaikan dengan indikator pemahaman yang ingin

dicapai pada materi sifat transformasi. Setelah itu, peneliti membuat kelas

di Google Classroom dan memasukkan video pembelajaran yang telah

divalidasi untuk diakses oleh siswa. Pada tahap perencanaan, peneliti juga

membuat instrumen penelitian berupa lembar tes yang berisi 4 soal esai

dan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan tentang pemahaman

siswa pada materi sifat transformasi.

b. Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, peneliti melakukan semua rencana yang

sudah dibuat sebelumnya. Kegiatan pada tahap pelaksanaan yaitu

mengundang siswa ke kelas Google Classroom untuk memberikan pretest

pada siswa. Setelah itu, peneliti memberikan penugasan mengeksplorasi

video pembelajaran sifat transfromasi kepada siswa. Kemudian, siswa

diberikan posttest untuk dikerjakan dengan pengetahuan dan informasi

yang diperoleh setelah mengeksplor video pembelajaran materi sifat

transformasi. Posttest berupa 4 soal uraian tentang materi sifat

transformasi.

c. Tahap evaluasi

Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dimana peneliti mengevaluasi

hasil dari penelitiannya. Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan yaitu

menilai lembar tes siswa. Setelah itu, mewawancarai siswa untuk

mendapatkan ketepatan data yang diperlukan. Pada tahap ini peneliti juga

menarik kesimpulan dari data yang diperoleh, dan menyusun laporan

penelitian/skripsi.

5. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode tes

dan pedoman wawancara. Pemberian tes pada penelitian ini digunakan untuk

12

mengukur kemampuan pemahaman siswa, tes yang digunakan berbentuk 4

soal uraian. Pedoman wawancara digunakan untuk memperkuat hasil tes yang

diperoleh pada penelitian. Setelah hasil tes diperoleh, siswa diwawancarai

mengenai pemberian tugas eksplorasi sifat transformasi dalam video

pembelajaran tersebut.

6. Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar tes dan

wawancara.

1. Lembar Tes

Pada lembar tes berisi 4 soal uraian yang digunakan untuk mengetahui

pemahaman siswa pada materi sifat transformasi berdasarkan indikator

pemahaman konsep yang diadaptasi dari KTSP (Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan) Tahun 2006.

Tabel 1. Indikator Pemahaman Konsep

No. Indikator Pemahaman Konsep

1. Menyatakan ulang suatu konsep

2. Mengelompokkan objek menurut sifat tertentu (sesuai dengan

kosepnya)

3. Menggunakan dan memilih prosedur sesuai dengan konsepnya

4. Mengaplikasikan algoritma pemecahan masalah

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara berisi beberapa pertanyaan seputar pemberian

tugas mengeksplorasi sifat transformasi dalam video pembelajaran untuk

memperkuat hasil dari tes pemahaman.

7. Analisis data

Analisis data yaitu cara yang digunakan untuk pengolahan data yang

berhubungan dengan perumusan masalah, jadi dapat digunakan untuk

penarikan kesimpulan.

13

1. Analisis Hasil Pretest dan Posttest Pemahaman Siswa

Pretest dan Posttest yang diberikan kepada siswa berupa soal uraian.

Untuk penilaian menggunakan rubrik penilaian yang diadaptasi dari Cai,

Lane, dan Jacabsin sebagai berikut:

Tabel 2. Rubrik Penilaian Tes Pemahaman Siswa

Skor Pemahaman Keterangan

4 Konsep terhadap soal

matematika lengkap, pengunaan

istilah dan notasi matematika

tepat, penggunaan algoritma

secara lengkap dan benar, dan

perhitungan benar.

Jawaban tepat, algoritma

lengkap dan tepat,

perhitungan tepat dan

penggunaan konsep yang

tepat.

3 Konsep terhadap soal

matematika hampir lengkap,

terdapat sedikit kesalahan dalam

pengunaan istilah dan notasi

matematika, penggunaan

algoritma secara lengkap,

perhitungan secara umum benar

namun terdapat sedikit

kesalahan.

Jawaban kurang tepat tetapi

hanya terdapat sedikit

kesalahan perhitungan,

algoritma lengkap, dan

penggunaan konsep sebagian

besar tepat.

2 Konsep terhadap soal

matematika kurang lengkap,

terdapat beberapa kesalahan

penggunaan istilah dan notasi

matematika, penggunaan

algoritma tidak lengkap,

jawaban sebagian mengandung

perhitungan yang salah.

Jawaban kurang tepat

terdapat banyak kesalahan

perhitungan, algoritma

sebagian lengkap, dan

penggunaan konsep sebagian

tepat.

1 Konsep terhadap soal

matematika sangat terbatas,

penggunaan istilah dan notasi

tidak tepat, jawaban sebagian

besar mengandung perhitungan

yang salah.

Jawaban kurang tepat,

sebagian besar algoritma

tidak lengkap, dan

penggunaan konsep tidak

tepat

0 Tidak menunjukkan pemahaman

konsep terhadap soal

matematika.

Tidak menjawab

Modifikasi (Nurjanah, 2014)

Dari pedoman penskoran tersebut, skor nilai total didapatkan dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

14

Setelah diperoleh nilai total siswa, data tersebut di uji terlebih dahulu

menggunakan uji normalitas untuk melihat apakah data yang didapatkan itu

normal atau tidak. Jika data yang didapat normal, maka nilai tersebut selanjutnya

dihitung menggunakan N-Gain Ternomalisasi untuk mengetahui peningkatan

pemahaman siswa pada penugasan eksplorasi sifat transformasi dalam video

pembelajaran. Langkah-langkah sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas menggunakan uji Saphiro-Wilk berbantuan SPSS.

Hipotesis pengujian pada uji normalitas sebagai berikut:

H0: Data berdistribusi normal

H1: Data tidak berdistribusi normal

Pengambilan keputusan didasarkan atas nilai signifikan jika

maka H0 diterima, sehingga data berdistribusi normal sedangkan H0

ditolak apabila nilai signifikan sehingga data tidak berdistribusi

normal.

2. N-Gain Ternomalisasi

Untuk menentukan interpretasi data hasil pretest dan posttest

digunakan untuk melihat perbedaan rata-rata skor pemahaman siswa.

Skor pretest dan posttest yang diperoleh kemudian dijumlahkan dan

dihitung reratanya menggunakan gain score. Rumus perhitungan gain

sebagai berikut:

( )

Hasil perhitungan gain dapat diintepretasikan menggunakan

intepretasi menurut Hake (1999) :

15

Tabel 3. Intepretasi Gain ternomalisasi

Nilai g Klasifikasi Pemahaman

Siswa

Tinggi

Sedang

Rendah

(Suminar, 2016)

Dari hasil nilai yang diperoleh, terdapat 3 klasifikasi yaitu tinggi,

sedang, dan rendah. Jika klasifikasi tinggi atau sedang artinya ada

peningkatan dari perlakuan yang diberikan, sedangkan jika klasifikasi

rendah artinya tidak ada peningkatan dari perlakuan yang diberikan. Ada

dan tidaknya peningkatan dari pemberian perlakuan berpengaruh pada

pemahaman siswa, jika ada peningkatan maka siswa dapat dikatakan paham

dan jika tidak ada peningkatan maka siswa dikatan belum paham.

2. Analisis Hasil Wawancara Pemahaman Siswa

Wawancara sebagai data pendukung dari hasil tes pemahaman siswa.

Data yang diperoleh dari wawancara berupa tanggapan siswa terhadap

pemberian tugas eksplorasi video pembelajaran yang akan digunakan untuk

menarik kesimpulan dari penelitian ini.

16

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari data yang sudah diperoleh, penelitian mengarah pada tujuan yaitu

mengetahui keefektivitasan penugasan eksplorasi sifat transformasi terhadap

pemahaman siswa dalam video pembelajaran. Penelitian ini dilakukan pada

masa pandemi Covid-19, sehingga dilaksanakan secara daring(dalam

jaringan) melalui Google Classroom. Penelitian dilakukan di kelas IX-C MTs

Raden Paku Wriginanom.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 November 2021, pada

kegiatan awal peneliti memberikan pretest kepada siswa dengan 4 butir soal

uraian dan dikerjakan selama 40 menit. Kemudian, peneliti memasukkan link

video pembelajaran dengan materi sifat transformasi ke kelas Google

Classroom untuk diakses siswa. Siswa diminta untuk mengeksplor video

pembelajaran yang terdiri dari 4 video dengan subbab refleksi, translasi,

rotasi, dan dilatasi.

Setelah siswa diminta mengeksplorasi video pembelajaran pada Google

Classroom, pada pertemuan selanjutnya siswa diberikan posttest berupa 4

butir soal uraian. Soal tersebut digunakan peneliti untuk melihat apakah

pemberian tugas eksplorasi video pembelajaran dapat menambah pemahaman

siswa dalam materi transformasi. Pengerjaan posttest adalah 40x2 menit atau

setara dengan 2 jam pelajaran yang berlaku di MTs tersebut. Setelah peneliti

mendapatkan nilai dari hasil posttest siswa, selanjutnya adalah kegiatan

wawancara yang dilakukan melalui panggilan suara WhatsApp. Kegiatan

wawancara dilakukan secara bergantian, siswa diwawancarai mengenai

pemahaman siswa terhadap materi transformasi.

1. Analisis Deskriptif

a. Data hasil pretest pemahaman siswa

Pemahaman siswa dapat dilihat dari hasil pretest siswa pada

materi sifat transformasi sebelum adanya penugasan eksplorasi video

pembelajaran yang disajikan pada tabel berikut ini :

17

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Skor Pretest

No Rentang Skor Kategori Frekuensi

1. Sangat Tinggi 0

2. Tinggi 0

3. Sedang 4

4. Rendah 7

5. Sangat Rendah 17

Total 28

Sebelum peneliti memberikan penugasan eksplorasi video

pembelajaran, peneliti memberikan pretest kepada siswa untuk

mengetahui pemahaman siswa kelas IX-C di MTs Raden Paku

Wringinanom pada materi sifat transformasi. Pretest tersebut berisi 4

soal uraian tentang 4 submateri sifat transformasi. Pada tabel 4

disajikan bahwa tidak ada siswa yang memperoleh nilai dengan

kategori sangat tinggi dan tinggi, 4 siswa memperoleh nilai dengan

kategori sedang, 7 siswa memperoleh nilai dengan kategori rendah, dan

17 siswa memperoleh nilai dengan kategori sangat rendah.

b. Data hasil posttest pemahaman siswa

Setelah siswa diberikan penugasan eksplorasi video pembelajaran,

pemahaman siswa dapat dilihat dari hasil posttest. Posttest berisi 4 soal

uraian sesuai dengan submateri pada materi sifat transformasi. Adapun

distribusi skor posttest pemahaman siswa disajikan pada tabel berikut

ini :

18

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Skor Posttest

No Rentang Skor Kategori Frekuensi

1. Sangat Tinggi 8

2. Tinggi 9

3. Sedang 9

4. Rendah 2

5. Sangat Rendah 0

Total 28

Setelah peneliti memberikan penugasan eksplorasi video

pembelajaran materi sifat transformasi, peneliti memberikan posttest

kepada siswa untuk mengetahui pemahaman siswa kelas IX-C di MTs

Raden Paku Wringinanom pada materi sifat transformasi. Pada tabel 5

disajikan bahwa 8 siswa memperoleh nilai dengan kategori sangat

tinggi, 9 siswa memperoleh nilai dengan kategori tinggi, 9 siswa

memperoleh nilai dengan kategori sedang, 2 siswa memperoleh nilai

dengan kategori rendah, dan tidak ada siswa yang memperoleh nilai

dengan kategori sangat rendah.

c. Data hasil wawancara

Langkah selanjutnya setelah pemberian posttest adalah mengambil

data untuk wawancara dengan beberapa siswa yang sudah dipilih.

Memilih siswa untuk diwawancarai berdasarkan hasil jawaban posttest

siswa. Wawancara dilakukan melalui panggilan suara WhatsApp,

karena untuk wawancara secara langsung masih belum memungkinkan.

Pada Submateri refleksi, video pembelajaran yang ditampilkan

sebagai tugas eksplorasi dapat memberikan siswa pemahaman tentang

apa itu refleksi dan bagaimana cara menyelesaikan soal submateri

refleksi. Hal tersebut didapatkan dari pernyataan subjek S18 pada sesi

wawancara,

19

S18 : Untuk soal 1, perintahnya direfleksikan. Pada video sudah

dijelaskan cara mencari refleksi jika y=2 maka rumusnya (x,2h-

y).

P : Apakah kamu memahami apa yang dimaksud (x,2h-y) ?

S18 : x nya tetap karena perintahnya pada y, y diubah dengan

rumus 2h-y dimana h adalah 2

P : Misalkan soalnya dirubahmen jadi y=8, maka h nya berapa?

S18 : 8

Pada pernyataan tersebut, dapat dilihat bahwa siswa bisa

menjelaskan apa yang dimaksud soal. Siswa juga dapat menjelaskan

langkah-langkah yang harus digunakan untuk menyelesaikan soal 1.

Siswa juga memahami penggunaan notasi dan juga simbol yang ada di

jawaban.

Subjek S22 juga mengatakan bahwa pada video pembelajaran

submateri translasi dijelaskan macam-macam rumus yang digunakan

untuk mengerjakan soal. Pada wawancara S22 di soal 2, dia

mengatakan bahwa :

Gambar. 1 Jawaban S18 pada soal no.1

Gambar 2. Jawaban S22 pada soal 2

Siswa mengerjakan

menggunakan konsep

dari submateri refleksi

terhadap garis y=2

Siswa menggunakan

notasi yang

menunjukkan refleksi

terhadap garis y=2

Perhitungan yang

dikerjakan siswa sudah

benar dengan konsep

refleksi terhadap garis y=2

Siswa menjawab

menggunakan langkah-

langkah yang sesuai

dengan refleksi

terhadap garis y=2

Siswa menjawab

menggunakan langkah-

langkah yang sesuai

dengan translasi

terhadap titik (-4,5)

Siswa menggunakan notasi

yang menunjukkan

translasi terhadap titik (-

4,5)

Siswa mengerjakan

menggunakan konsep

translasi terhadap titik

(-4,5)

Siswa menjawab

dengan perhitungan

yang benar dan

sesuai translasi

terhadap titik (-4,5)

20

P : Mengapa kamu menjawab soal 2 dengan cara seperti itu?

S22 : Saya melihat pada video, cara mengerjakannya

menggunakan rumus penjumlahan dengan matriks perintah

P : Apa kamu tau maksud dari bilangan matriks di submateri

translasi?

S22 :Sedikit paham maksutnya

P :Apakah untuk translasi cara mengerjakannya dijumlahkan

saja ?

S22 : Iya, dijumlahkan dengan matriksnya saja

Penggalan wawancara dengan siswa dapat disimpulkan bahwa

siswa paham bagaimana cara mengerjakan soal 2 (translasi). Siswa

dapat menjelaskan langkah yang ia gunakan untuk menjawab.

Pada Submateri rotasi, S4 juga terlihat memahami apa yang

dimaksud rotasi dan juga bagaimana menyelesaikan soal dengan

submateri rotasi. Di sesi wawancara, S4 mengatakan bahwa :

Gambar 3. Jawaban S4 pada soal 3

P : Mengapa soal 3 ini kamu memakai cara ini? Apakah karena

hanya sedikit caranya sehingga kamu memilih cara ini?

S4 : Saya melihat rumus pada video. Jika diketahui rotasi

berlawanan jarum jam artinya positif, maka x diubah menjadi y

dan y diubah menjadi –x

P : Apa kamu tidak bingung untuk menempatkan x dan y nya?

S4 : Tidak, karena dipindahkan tempat saja

Siswa menggunakan

langkah-langkah yang

sesuai dengan rotasi 90°

berlawanan jarum jam dan

berpusat di titik awal

Siswa menjawab

menggunakan notasi yang

sesuai dengan rotasi 90°

berlawanan jarum jam dan

berpusat di titik awal

Siswa menggunakan konsep

yang sesuai dengan rotasi

90° berlawanan jarum jam

dan berpusat di titik awal

21

Siswa bisa menjawab soal 3 (rotasi) dengan jawaban yang benar.

Siswa juga paham bagaimana langkah-langkah untuk mengerjakan soal.

Penggunaan simbol dan notasi pada jawaban siswa juga sudah benar.

Untuk submateri dilatasi, S10 menjawab dengan singkat dengan

cara mengkalikan faktor skala yang diketahui dengan dan nya.

Berikut penggalan wawancara bersama S10 :

Gambar 4. Jawaban S10 pada soal 4

P : Apakah soal 4 cukup sulit untuk dikerjakan?

S10 : Tidak, saya tidak dapat menyelesaikan perhitungan hasil

akhir karena waktunya tidak cukup

P : Kalau diberikan kesempatan melanjutkan, berapa

jawabannya ?

S10 : x nya 21, y nya -6

P : Apakah kamu tidak bingung dengan adanya bilangan pecahan

di soal?

S10 : Tidak, karena bisa dicoret-coret

P : Rumus yang kamu gunakan untuk mengerjakan soal 4 ini

kamu dapat darimana?

S10 : Dari video yang diberikan

Pada penggalan wawancara tersebut terlihat bahwa siswa

sebenarnya mampu menyelesaikan soal 4. Tetapi karena siswa merasa

waktu yang diberikan kurang, jadi dia belum bisa menyelesaikan hasil

akhir dari jawabannya. Siswa juga sudah paham rumus yang digunakan

untuk menjawab soal 4.

Siswa menggunakan

konsep yang sesuai

dengan dilatasi pada

faktor skala 3

2

Siswa menggunakan notasi yang

sesuai dengan dilatasi pada faktor

skala 3

2

Siswa menggunakan

langkah-langkah yang

sesuai dengan dilatasi

pada faktor skala 3

2

Siswa menggunakan perhitungan yang

sesuai dengan dilatasi pada faktor skala 3

2

tetapi siswa belum menyelesaikan

perhitungannya sampai jawaban yang

benar

22

2. Analisis Data

1) Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan peneliti dalam penelitian ini

adalah uji statistik menggunakan uji Shapiro-Wilk, alasan

digunakannya uji tersebut karena jumlah data yang diolah kurang dari

50. Uji normalitas digunakan untuk melihat data yang diperoleh itu

merupakan data normal atau tidak. Berikut disajikan hasil uji

normalitas menggunakan bantuan SPSS:

Tabel 6. Deskriptif Statistik

Descriptives

Kelas Statistic Std. Error

Hasil PreTest Mean 34,1518 3,02386

95% Confidence Interval for

Mean

Lower

Bound 27,9473

Upper

Bound 40,3562

5% Trimmed Mean 34,6230

Median 34,3750

Variance 256,025

Std. Deviation 16,00077

Minimum ,00

Maximum 56,25

Range 56,25

Interquartile Range 29,69

Skewness -,219 ,441

Kurtosis -,930 ,858

PostTest Mean 76,5625 3,09384

95% Confidence Interval for

Mean

Lower

Bound 70,2145

Upper

Bound 82,9105

5% Trimmed Mean 76,7361

Median 75,0000

Variance 268,012

23

Std. Deviation 16,37108

Minimum 50,00

Maximum 100,00

Range 50,00

Interquartile Range 31,25

Skewness -,001 ,441

Kurtosis -1,267 ,858

Pada tabel 6 dapat dilihat bahwa pada pretest nilai terendah

adalah 0 dan nilai tertinggi adalah 56,25 dengan rata-rata 34,15.

Sedangkan pada posttest nilai terendah adalah 50 dan nilai tertinggi

adalah 100 dengan rata-rata 76,56.

Tabel 7. Uji Normalitas Pemahaman Siswa

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hasil PreTest ,125 28 ,200* ,944 28 ,143

PostTest ,139 28 ,178 ,928 28 ,055

Pada tabel 6 dapat dilihat bahwa pada pretest nilai terendah

adalah 0 dan nilai tertinggi adalah 56,25 dengan rata-rata 34,15.

Sedangkan pada posttest nilai terendah adalah 50 dan nilai tertinggi

adalah 100 dengan rata-rata 76,56.

2) N-Gain Ternomalisasi

N-gain digunakan untuk menghitung perbedaan antara nilai

pretest dan posttest dalam pemberian tugas eksplorasi video

pembelajaran. Hasil N-gain pada penelitian ini sebagai berikut:

( )

( )

24

( )

( )

Pada hasil N-Gain Ternomalisasi yang telah tersaji dapat

dinyatakan bahwa pretest dan posttest siswa meningkat. Peningkatan

dapat terlihat dari rata-rata N-Gain Ternormalisasi sebesar 0,64 yang

artinya rata-rata tersebut masuk pada kategori sedang. Dalam hal

tersebut, terbukti bahwa terdapat peningkatan pemahaman siswa pada

penugasan eksplorasi video pembelajaran dalam materi sifat

transformasi. Adanya peningkatan dari penugasan eksplorasi video

pembelajaran dalam materi sifat transformasi berpengaruh pada

pemahaman siswa.

3. Pembahasan

Berdasarkan hasil penilaian pretest dan posttest pemahaman siswa,

dapat disimpulkan bahwa persentase ketuntasan siswa pada kompetensi

pengetahuan dengan pemberian tugas mengeksplorasi video pembelajaran

menunjukkan peningkatan. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil nilai N-

Gain sebesar 0,64. Terlihat juga pada perbedaan rata-rata nilai posttest

lebih tinggi yaitu 76,56 sedangkan rata-rata nilai pretest adalah 34,15.

Hasil wawancara pada siswa dapat memperkuat pernyataan bahwa

penugasan eksplorasi video pembelajaran dapat menambah pemahaman

siswa dalam materi transformasi. Adanya pernyataan siswa tersebut

mengartikan bahwa setelah mendapatkan tugas mengeksplor video

pembelajaran siswa dapat lebih memahami tentang materi sifat

transformasi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Gusmania &

Wulandari, 2018) setelah dianalisis menggunakan rumus separated

varians yang memperoleh nilai (13,62 >1,988) yang

artinya penggunaan media video dapat dikatakan efektif dibandingkan

dengan penggunaan pembelajaran konvensional terhadap pemahaman

25

siswa. Riayah & Fakhriyana (2021) juga mengakatan bahwa hasil

penelitian menunjukkan 88,7% siswa memperoleh kenaikan nilai, artinya

media pembelajaran video dapat menjadi variasi media yang efektif dan

efisien karena dapat menjadikan konsep yang abstrak menjadi konkret.

Didukung dengan hasil penelitian Saputra & Mujib (2018) yang

menunjukkan hasil perhitungan yang

berarti ditolak. Hal tersebut berarti bahwa penggunaan model Flipped

Classroom menggunakan video pembelajaran berpengaruh lebih baik

pada pemahaman siswa daripada penggunaan metode ceramah.

Berdasarkan hasil uji N-Gain Ternomalisasi dan wawancara kepada

siswa, dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pemahaman siswa pada

penugasan eksplorasi video pembelajaran di materi sifat transformasi.

26

V. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis pada data yang diperoleh, hasilnya

menunjukkan bahwa pemahaman siswa dengan penugasan eksplorasi

video pembelajaran yang diuji menggunakan uji N-Gain Ternomalisasi

sebesar 0,64. Artinya terdapat peningkatan pada penugasan eksplorasi sifat

transformasi dalam video pembelajaran. Dari hasil tersebut, dapat

disimpulkan bahwa penugasan eksplorasi video pembelajaran efektif

digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam materi sifat

transformasi. Pernyataan siswa tentang pemahaman konsep dalam sesi

wawancara juga memperkuat hasil penelitian yang diperoleh dari skor

pretest dan posttest.

2. Saran

Saran setelah adanya penelitian ini yaitu, bagi guru yang mengalami

kendala dalam pembelajaran daring seperti kurang pahamnya siswa pada

suatu materi, disarankan untuk menggunakan metode penugasan eksplorasi

video pembelajaran. Pada pembelajaran daring sangat membutuhkan

metode dan media pembelajaran yang tepat untuk bisa mencapai

kompetensi yang diharapkan. Saran untuk peneliti selanjutnya, lebih

memperhatikan metode dan media yang akan digunakan karena sangat

berpengaruh pada pemahaman siswa pada pembelajaran daring.

27

DAFTAR RUJUKAN

Agustiningsih. (2013). “ Video ” Sebagai Alternatif Media Pembelajaran Dalam

Rangka Mendukung Keberhasilan Penerapan Kurikulum 2013 Di Sekolah

Dasar Agustiningsih 8.

Albab, I. U., & Hartono, Y. (2014). Students ’ Learning Progress On

Transformation Geometry, 338–348.

Almuazam, B. G. (2017). Keefektivan Penggunaan Media Video Pembelajaran

“Rifan Anak Merdeka” Terhadap Hasil Belajar Bahasa Jawa Kelas Vi Mi

Diponegoro 03 Karangklesem.

Andini, D. M., & Supardi, E. (2018). Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap

Efektivitas Pembelajaran Dengan Variabel Control Latar Belakang

Pendidikan Guru, 3(1), 1–7. Https://Doi.Org/10.17509/Jpm.V3i1.9450

Busyaeri, A., Udin, T., & Zaenudin, A. (2016). Pengaruh Penggunaan Video

Pembelajaran Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Mapel Ipa Di Min Kroya

Cirebon, 3(20), 116–137.

Darmawan, Y. (2019). Penggunaan Aplikasi Google Classroom Dalam Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas X Sma Jurusan

Ips.

Fathurrahman, A., Sumardi, Yusuf, A. E., & Harijanto, S. (2019). Peningkatan

Efektivitas Pembelajaran Melalui Peningkatan Kompetensi Pedagogik Dan

Teamwork, 7(2), 843–850.

Gusmania, Y., & Wulandari, T. (2018). Efektivitas Penggunaan Media

Pembelajaran Berbasis Video Terhadap Pemahaman Konsep Matematis

Siswa, 7(April), 61–67.

Imdat. (2011). Analisis Kemampuan Pemahaman Konseptual Dan Prosedural

Pada Siswa Kelas Xii Mia 3 Sman 1 Malang, 10–24.

Isman, M. (2016). Pembelajaran Moda Dalam Jaringan ( Moda Daring ).

Lutvaidah, U. (2015). Pengaruh Metode Dan Pendekatan Pembelajaran Terhadap

Penguasaan Konsep Matematika, 5(3), 279–285.

Netriwati. (2018). Penerapan Taksonomi Bloom Revisi Untuk Meningkatkan

28

Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis, 1(3), 347–352.

Ningrum, A. (2020). Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Google Classroom Era

Pandemic Covid-19 Materi Tata Surya Pada Siswa Kelas Vii Mts Negeri

Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020.

Nirfayanti, & Nurbaeti. (2019). Pengaruh Media Pembelajaran Google Classroom

Dalam Pembelajaran Analisis Real, 2, 50–59.

Novian, D. R. (2019). Optimalisasi Penggunaan Google Classroom Sebagai

Media E-Learning Bagi Mahasiswa Kedokteran Hewan Universitas Nusa

Cendana, 3(2), 7–12.

Novianti, E., & Kurniadi, Y. (2016). Pendekatan Eksploratif Untuk Meningkatkan

Kemampuan, 1(1).

Novitasari, D. (2015). Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap

Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa, 8–18.

Nurjanah, S. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving

(Cps) Menggunakan Masalah Kontekstual Terhadap Pemahaman Konsep

Matematika Siswa.

Nurrita, T. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa, 03, 171–187.

Octariani, D., & Rambe, I. H. (2020). Pendekatan Eksplorasi Untuk

Mengembangkan Kemampuan Self-Regulated (Srl) Matematika Siswa Smp,

01(02), 8–15.

Pakpahan, R., & Fitriani, Y. (2020). Analisa Pemanfaatan Teknologi Informasi

Dalam Pembelajaran Jarak Jauh Di Tengah Pandemi Virus Corona Covid-19

Jisamar ( Journal Of Information System , Applied , Management ,

Accounting And Researh ) P-Issn : 2598-8700 ( Printed ) Jisamar ( Journal

Of Inf, 4(2), 30–36.

Permadi, A. A. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis

Web Dengan Pemanfaatan Video Conference Mata Pelajaran Produktif

Teknik Komputer Dan Jaringan Di Sekolah Menengah Kejuruan.

Pramono, N. A. (2018). Kemampuan Guru Melaksanakan Kegiatan Eksplorasi,

Elaborasi Dan Konfirmasi Dalam Pembelajaran Sd Negeri 182/I Hutan

29

Lindung.

Qomah, I. (2013). Implementasi Model-Model Pembelajaran Inovatif Pada Mata

Pelajaran Sejarah Di Sma Negeri 2 Ungaran.

Rodiawati, L. (2016). Pengaruh Metode Pembelajaran Demonstrasi Berbantuan

Software Geogebra Terhadap Pemahaman Matematika Siswa Pada Pokok

Bahasan Transformasi Geometri, 2(2), 67–80.

Rohmat, I. (2017). Penerapan Pembelajaran Eksploratif Untuk Meningkatkan

Kemampuan Pemahaman Dan Komunikasi Matematis Siswa Smp, 53–60.

Rohmawati, A. (2015). Efektivitas Pembelajaran.

Rozak, A., & Albantani, A. M. (2018). Desain Perkuliahan Bahasa Arab Melalui

Arabiyât, 5(1), 83–102.

Saadi, F. (2013). Peningkatan Efektivitas Belajar Peserta Didik Dalam

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Menggunakan Media Tepat Guna Di

Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri 02 Toho.

Sari, L. Y., & Susanti, D. (2016). Uji Efektivitas Media Pembelajaran Interaktif

Berorientasi Konstruktivisme Pada Materi Neurulasi Untuk Perkuliahan

Perkembangan Hewan, Ii(1), 158–164.

Subchan, Winarni, Mufid, M. S., Fahim, K., & Syaifudin, W. H. (2018).

Matematika.

Suminar, T. (2016). Peningkatan Kemampuan Berpikir Geometri Siswa Yang

Memperoleh Pembelajaran Savi D An Pembelajaran Langsung D Itinjau D

Ari Kemand Irian Belajar.

Susanti, R. (2013). Penerapan Pendekatan Demonstrasi Interaktif Untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa Sma, 19–29.

Susilawati, E., Syaf, A. H., & Susilawati, W. (2017). Pendekatan Eksplorasi

Berbasis Intuisi Pada Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, 3(2),

138–147.

Turdjai. (2016). Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar

Mahasiswa, 15(2), 17–29.

Utami, Y. S. (2013). Peran Guru Dalam Menciptakan Pembelajaran Alam Kelas

V Di Sekolah Dasar Negeri Kranggan 2 Kota Mojokerto Skripsi Oleh :

30

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah.

Utomo, D. P. (2010). Pengetahuan Konseptual Dan Prosedural Dalam

Pembelajaran Matematika. In Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan

Matematika (P. 21).

Windany P, Y. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning

Together (Lt) Pada Materi Transformasi Geometri Ditinjau Dari Minat

Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Di Kelas Xi Administrasi Perkantoran 2

Smkn 1 Depok Tahun Ajaran2016/2017.

Yudianto, A. (2017). Penerapan Video Sebagai Media Pembelajaran, 234–237.

Yusuf Aditya, D. (2016). Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Resitasi

Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa, 1(2), 165–174.

31

LAMPIRAN

32

Lampiran 1. Lembar Tes

PRE-TEST PEMAHAMAN SISWA

Nama :

Kelas/No. Absen :

Materi : Geometri Transformasi

Waktu : 40 Menit

Indikator Pembelajaran :

1) Memahami konsep refleksi

2) Menentukan titik bayangan dari suatu refleksi

3) Memahami konsep translasi

4) Menentukan titik bayangan dari suatu translasi

5) Memahami konsep rotasi

6) Menentukan titik bayangan dari suatu rotasi

7) Memahami konsep dilatasi

8) Menentukan titik bayangan dari suatu dilatasi

Petunjuk:

1) Berdo’alah sebelum mengerjakan soal

2) Tuliskan jawaban anda pada kertas HVS

3) Kerjakan terlebih dahulu soal yang menurut anda mudah

4) Silahkan foto jawaban anda dengan jelas kemudian kirimkan

jawaban pada link :

https://classroom.google.com/c/NDM1MDc4OTAwMTQx/a/NDM1

MTlwMTk4NjA3/details

Pertanyaan

1. Selidiki apakah benar jika diketahui titik ( )dan dicerminkan

terhadap sumbu-y maka bayangannya menjadi ( ).

33

2. Diketahui bayangan dari ( ) adalah ( ) setelah digeser

sejauh ( ). Apakah pernyataan tersebut benar?

3. Apabila titik ( ) dirotasikan searah jarum jam, akan

menghasilkan bayangan titik ( ). Apakah pernyataan tersebut

benar?

4. Jika diketahui titik ( ) didilatasi dengan pusat ( ) dan skala

faktor , maka akan menghasilkan bayangan ( ). Apakah

pernyataan tersebut benar?

34

Pembahasan pre-test pemahaman siswa

No Soal Kunci Jawaban Indikator

1

( ) → ( )

( )

Jadi, pernyataan tersebut salah

karena bayangan dari titik ( )

jika dicerminkan ke sumbu- hasil

bayangannya adalah ( ).

Menggunakan konsep

refleksi pada

transformasi geometri

Menggunakan istilah

pencerminan atau

refleksi dan notasi →

sebagai tanda

pencerminan atau

refleksi

Menggunakan algoritma

yang sesuai dengan

submateri refleksi

2 ( )

*5 +

→ ( )

( ( ) )

( )

Jadi, pernyataan tersebut benar

karena titik ( ) ditranslasi ke

tiitk ( ) memiliki bayangan

( ).

Menggunakan konsep

translasi pada

transformasi geometri

Menggunakan istilah

translasi dan notasi *5 +

sebagai tanda translasi

Menggunakan algoritma

yang sesuai dengan

submateri translasi

Menggunakan

perhitungan yang sesuai

dengan rumus translasi

35

3 ( )

[ ]→ ( )

( )

Jadi, pernyataan tersebut benar

karena titik ( ) dirotasikan

searah jarum jam memiliki

bayangan ( ).

Menggunakan konsep

rotasi pada transformasi

geometri

Menggunakan istilah

rotasi dan notasi [ ]→

sebagai tanda rotasi

Menggunakan algoritma

yang sesuai dengan

submateri rotasi

4 ( )

( 2)→ ( )

( ( ))

( )

Jadi, pernyataan tersebut salah

karena bayangan dari titik ( )

jika didilatasikan pada pusat ( )

dan faktor skala 2 hasil bayangannya

adalah ( ).

Menggunakan konsep

dilatasi pada

transformasi geometri

Menggunakan istilah

dilatasi dan notasi ( 2)→

sebagai tanda dilatasi

Menggunakan algoritma

yang sesuai dengan

submateri dilatasi

Menggunakan

perhitungan yang sesuai

dengan rumus dilatasi

36

POST-TEST PEMAHAMAN SISWA

Nama :

Kelas/No. Absen :

Materi : Transformasi Geometri

Waktu : 40 Menit

Indikator Pembelajaran :

1) Memahami konsep refleksi

2) Menentukan titik bayangan dari suatu refleksi

3) Memahami konsep translasi

4) Menentukan titik bayangan dari suatu translasi

5) Memahami konsep rotasi

6) Menentukan titik bayangan dari suatu rotasi

7) Memahami konsep dilatasi

8) Menentukan titik bayangan dari suatu dilatasi

Petunjuk:

1) Berdo’alah sebelum mengerjakan soal

2) Tuliskan jawaban anda pada kertas HVS

3) Kerjakan terlebih dahulu soal yang menurut anda mudah

4) Silahkan foto jawaban anda dengan jelas kemudian kirimkan

jawaban pada link :

https://classroom.google.com/c/NDM1MDc4OTAwMTQx/a/NDM1

MTlxMTYzMTk0/details

Pertanyaan

1. Segiempat KLMN dengan titik sudut di ( ) ( )

( ) dan ( ) direfleksikan terhadap garis

Tentukan koordinat titik KLMN setelah direfleksikan !

37

2. Diketahui titik koordinat ( ) ( ) ( ) ditranslasikan

dengan * +, tentukan hasil translasinya!

3. Segiempat FGHI berkoordinat di ( ) ( ) ( ) dan

( ), Jika dirotasikan pada rotasi berlawanan arah jarum jam

yang berpusat dititik awal, tentukan hasil rotasinya!

4. Titik ( ) didilatasi dengan pusat ( ) dan faktor skala 3

2.

Koordinat bayangan titik adalah ?

38

Pembahasan post-test pemahaman siswa

No Soal Kunci Jawaban Indikator

1

( ) → ( )

( ( ) )

( )

( )

( ) → ( )

( ( ) )

( )

( )

( ) → ( )

( ( ) ( ))

( )

( )

( ) → ( )

( ( ) )

( )

( )

Menggunakan konsep

refleksi pada

transformasi geometri

Menggunakan istilah

pencerminan atau

refleksi dan notasi →

sebagai tanda

pencerminan atau

refleksi

Menggunakan algoritma

yang sesuai dengan

submateri refleksi

Menggunakan

perhitungan yang sesuai

dengan rumus refleksi

2 ( )

* 45+

→ ( ( ) )

( )

( )* 45+

→ ( )

( )

( )* 45+

→ ( )

( )

Menggunakan konsep

translasi pada

transformasi geometri

Menggunakan istilah

translasi dan notasi * 45+

sebagai tanda translasi

Menggunakan algoritma

yang sesuai dengan

submateri translasi

39

Menggunakan

perhitungan yang sesuai

dengan rumus translasi

3 ( )

[ ]→ ( )

( )[ ]→ ( )

( )[ ]→ ( )

( )[ ]→ ( )

Menggunakan konsep

rotasi pada transformasi

geometri

Menggunakan istilah

rotasi dan notasi [ ]→

sebagai tanda rotasi

Menggunakan algoritma

yang sesuai dengan

submateri rotasi

4 ( )

( 3

2)

→ (( ) (

) (

))

( )

Menggunakan konsep

dilatasi pada

transformasi geometri

Menggunakan istilah

dilatasi dan notasi (

)

sebagai tanda dilatasi

Menggunakan algoritma

yang sesuai dengan

submateri dilatasi

Menggunakan

perhitungan yang sesuai

dengan rumus dilatasi

40

Lampiran 2. Pertanyaan Wawancara

Indikator

Pemahaman

Konsep

Pertanyaan Wawancara

Menggunakan

konsep

matematika

dalam

menyelesaikan

soal matematika

Apa kamu memahami maksud dari soal tersebut?

Coba jelaskan kenapa kamu memakai konsep tersebut

untuk mengerjakan soal?

Menggunakan

istilah dan notasi

matematika

dalam

mengerjakan soal

matematika

Apa kamu memahami penggunaan istilah dan notasi pada

jawabanmu?

Mengapa kamu memakai notasi dan istilah tersebut untuk

menjawab soal?

Menggunakan

algoritma dalam

menyelesaikan soal

matematika

Bagaimana kamu bisa menentukan langkah-langkah

tersebut untuk menyelesaikan soal?

Mengapa kamu menggunakan algoritma tesebut untuk

menyelesaikan soal?

Menggunakan perhitungan dengan benar dalam menyelesaikan soal matematika

Bagaimana kamu memperoleh jawaban dari soal tersebut?

Mengapa kamu menggunakan perhitungan tersebut?

41

Lampiran 3.Tampilan Video Pembelajaran

Video Pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini diadopsi dari

YouTube channel Benni Al Azhri. Berikut link video pembelajaran

1. Materi Refleksi (Pencerminan)

Link : https://youtu.be/mOZiUChba6Y

2. Materi Translasi (Pergeseran)

Link : https://youtu.be/PGOq0xGe03Q

42

3. Materi Rotasi (Perputaran)

Link : https://youtu.be/D6j16axCf1M

4. Materi Dilatasi

Link : https://youtu.be/iYZmXpVn-r0

43

Lampiran 4. Lembar Validasi

a. Lembar validasi dosen

44

45

46

47

48

49

b. Lembar validasi guru

50

51

52

53

54

55

56

57

58

Lampiran 5. Daftar Nilai Pre-test dan Post-test

No Siswa Pre-Test Post-Test

Skor Nilai Skor Nilai

1 S1 3 18,75 9 56,25

2 S2 4 25 12 75

3 S3 9 56,25 11 68,75

4 S4 7 43,75 16 100

5 S5 7 43,75 15 93,75

6 S6 5 31,25 12 75

7 S7 6 37,5 9 56,25

8 S8 2 12,5 12 75

9 S9 7 43,75 10 62,5

10 S10 8 50 16 100

11 S11 4 25 15 93,75

12 S12 9 56,25 13 81,25

13 S13 6 37,5 8 50

14 S14 3 18,75 11 68,75

15 S15 2 12,5 10 62,5

16 S16 3 18,75 13 81,25

17 S17 4 25 10 62,5

18 S18 9 56,25 16 100

19 S19 5 31,25 12 75

20 S20 6 37,5 9 56,25

21 S21 9 56,25 16 100

22 S22 8 50 15 93,75

23 S23 2 12,5 8 50

24 S24 4 25 12 75

25 S25 8 50 14 87,5

26 S26 0 0 10 62,5

27 S27 8 50 15 93,75

28 S28 5 31,25 14 87,5