PHI Muhammadiyah

11
Oleh: Normuslim MZ. Dosen Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Transcript of PHI Muhammadiyah

Oleh:Normuslim MZ.

Dosen Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Apakah PHIM itu? PHIM adalah seperangkat norma dan nilai-nilai

Islami yang bersumber pada al-Quran dan as-Sunnah untuk dijadikan pola bagi tingkah laku warga Muhammadiyah (pimpinan, anggota dan simpatisan) dalam menjalani kehidupan sehari-hari, sehingga tercermin Kepribadian Islami (al-Syakhsiyyah al-Islamiyyah) menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

PHIM merupakan pedoman untuk menjalani kehidupan baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, dan seluruh aspek kehidupan.

Al-Quran dan Al-Sunnah al-Maqbulah Muqaddimah dan Batang Tubuh Anggaran Dasar Muhammadiyah

Keputusan Majelis Tarjih Muhammadiyah Matan Keyakinan Cita-cita Hidup Muhammadiyah

Kepribadian Muhammadiyah Khitah Perjuangan Muhammadiyah

Sebagai acuan bagi warga Muhammadiyah sebagai penjabaran dari paham dan keyakinan hidup Islami dalam Muhammadiyah.

Pedoman bagi warga dalam menghadapi tantang perubahan sosial politik nasional terutama pada era reformasi

Pegangan menghadapi pergumulan pemikiran dan ghazwul fikri terutama dari serangan SEPILIS (sekularisme, pluralisme dan liberalisme) dan FURAK (fundamentalisme dan radikalisme)

Pijakan dalam menghadapi penetrasi budaya (asing) dan pergeseran orientasi nilai dalam bermuhammadiyah.

Sifat :- Mengandung prinsip-prinsip yang menjadi acuan dan norma

- Memberi pengayaan dan khazanah untuk membentuk keluhuran dan kemuliaan ruhani dan tindakan.

- Bersifat aktual, terkait dengan tuntutan dan kepentingan kehidupan sehari-hari.

- Membangun keteladanan bagi individu dan masyarakat/warga Muhammadiyah.

Tujuan :Terbentuknya prilaku individu dan kolektif seluruh warga Muhammadiyah yang menunjukkan keteladanan (uswah hasanah) menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Iptek

bermasyarakat

Keluarga

Muqaddimah Pandangan Muh. tentang Agama dan Kehidupan

Kehidupan Islami warga MuhammadiyahPriba

di

Berorganisasi

Bisnis dan Ekonomi

Mengelola AUM

Berbangsa-negara (politik)

Lingkungan Hidup

Seni Budaya

Mengembangkan Profesi

Identitas Islam Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul (QS 42: 13), sebagai hidayat dan rahmat Allah bagi seluruh umat manusia untuk kebahagiaan (materiil-spirituil) dunia-akherat.

Agama Islam yakni agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir adalah ajaran yang diturunkan Allah dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi yang shahih (maqbul), berupa perintah-perintah, larangan-larangan dan petunjuk-petunjuk kemaslahatan hidup manusia dunia-akherat.

Ajaran Islam bersifat totalitas (kaffah) dan integratif (tauhid), tak dapat dipisah-pisahkan meliputi bidang Aqidah, Akhlaq, Ibadah dan Mu’amalah duniawiyah

Islam: agama penyerahan diri semata kepada Allah (QS. 4: 125), agama para nabi-rasul (QS. 2: 136), sesuai fitrah manusia (QS. 30:30), petunjuk bagi semua manusia (QS. 2: 185), rahmat bagi alam semesta (QS. 21: 107), satu-satunya agama yang diterima (diridhai) Allah (QS. 3: 19) dan satu-satunya agama yang sempurna (QS. 5: 3)

Identitas Muslim Dengan berislam setiap muslim memiliki landasan hidup tauhidullah (QS. 112: 1-4), bertugas menegakkan ibadah (QS. 51: 56), dan khilafah (QS. 2: 30; 6: 165; 7: 69, 74; 10: 14, 73, 38: 26) untuk mencapai ridha dan rahmah Allah (QS. 48: 29). Untuk itu berislam harus dengan kaffah (QS. 2: 208) dan penuh ketundukan dan penyerahan diri (QS. 6: 161-163), sehingga memiliki kepribadian Muslim, Mukmin, dan Muttaqin.

Muslim paripurna (total-integratif) istiqamah dalam tauhid, bersih dari TBC, memiliki pola pikir bayani, burhani, irfani, memancarkan akhlaq karimah dan rahmah lil alamin.

Islam agama paripurna (total-integratif) merupakan minhaj al-hayat (sistem kehidupan) yang harus diinternalisasikan dalam al-Syahsiyah al-Muslimah dalam sistem keyakinan, pemikiran dan tindakan yang terpadu adalah missi utama risalah dakwah Islam.

Setiap pribadi Muslim (secara sendiri dan bersama-sama) berkewajiban menyeru dan membawa umat manusia ke jalan Allah, dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan yang lebih luas melalui dakwah al-amru bil ma’ruf, al-nahyu ‘an al-munkar, dan mengajak kepada iman kepada Allah. Hanya dengan langkah-langkah tersebut umat Islam sebagai khaira ummah dapat diwujudkan.

Warga Muhammadiyah berkewajiban mutlak untuk memahami Islam (al-’ilm), merealisasikan ajaran Islam (al-’amal) dan menyeru, mengajak dan memimbing umat untuk menerima dan mengamalkan Islam (al-da’wah) serta teguh pendirian, tabah, dan tahan uji menghadapi ujian dan cobaan (al-shabr), dengan dilandasi ketulusan hanya mencari ridha Allah (al-Ikhlas)

Kehidupan PribadiPrinsip Aqidah: (1) warga Muhammadiyah harus memiliki prinsip hidup dan kesadaran Iman berupa tauhid yang murni, tunduk dan pasrah kepada Allah, sehingga memancarkan kepribadian ‘ibadur Rahman. (2) warga Muhammadiyah wajib menjadikan iman dan tauhid sebagai sumber inspirasi, motivasi dan orientasi hidup, dan menolak segala yang menodai iman dan tauhid, seperti syirk, takhayul, taqlid, bid’ah dan khurafat.Prinsip Akhlaq: (1) warga Muhammadiyah dituntut menegakkan akhlaq karimah dengan meneladani Akhlak Rasulullah dalam hidup, sehingga menjadi uswah hasanah, dan memiliki sifat shidiq, amanah, tabligh dan fathanah., (2) warga Muhammadiyah wajib menjauhi akhlaq madzmumah, seperti riya, sombong, israf, fasad, ghasab (korupsi) dan segara bentuk kemunkaran.

Prinsip Ibadah: (1) ibadah merupakan media taqarrub ilaallah, membersihkan jiwa, sehingga terbentuk pribadi muttaqin, shalih yang dapat memancarkan kedamaian, kemaslahatan dan kemanfaatan hidup dalam diri dan sesamanya. (2) setiap warga Muhammadiyah wajib menegakkan ibadah mahdhah dengan optimal dan dituntut menghidup suburkan amal nawafil, sesuai dengan tuntunan rasulullah, jauh dari bid’ah.Prinsip Mu’amalah: (1) warga Muhammadiyah wajib tegakkan ibadah dan khilafah dalam kehidupan, (2) memiliki cara pikir bayani, burhani dan irfani,, memadukan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual, dan memadukan hubungan kepada Allah, sesama manusia dan alam sekitar., (3) memiliki etos kerja Islami, sebagai tuntutan ajaran Islam