Laporan Praktikum Biologi kelompok samanea saman-difusi osmosis

19
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sel merupakan unit paling kecil penyusun makhluk hidup. Sedemikian kecilnya hingga untuk melihatnya harus menggunakan mikroskop. Akan tetapi sel merupakan suatu sistem yang sangat kompleks dan memiliki mekanisme kerja yang sangat canggih, hingga mampu menjalankan fungsi-fungsi dasar kehidupan. Itu sebabnya kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari fungsi sel. Sel manusia berbeda dari sel tumbuhan. Sel tumbuhan dilindungi oleh dinding sel yang kuat dan kaku, sedangkan sel manusia dan hewan tidak dilindungi oleh dinding sel, tetapi dibungkus oleh membran plasma yang bersifat selektif permeabel. Karena sifatnya tersebut, tidak sembarang zat atau senyawa dapat masuk ke dalam sel. Melalui membran plasma terjadi dua proses transport atau perpindahan, yaitu transport aktif dan transport pasif. Transpor pasif merupakan perpindahan zat yang tidak memerlukan energi dari sel, sedangkan transpor aktif merupakan perpindahan zat yang memerlukan energi. Perpindahan zat ini terjadi karena perbedaan konsentrasi antar larutan. Transpor aktif melalui peristiwa endositosis, dan 1

Transcript of Laporan Praktikum Biologi kelompok samanea saman-difusi osmosis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sel merupakan unit paling kecil penyusun

makhluk hidup. Sedemikian kecilnya hingga untuk

melihatnya harus menggunakan mikroskop. Akan tetapi

sel merupakan suatu sistem yang sangat kompleks dan

memiliki mekanisme kerja yang sangat canggih,

hingga mampu menjalankan fungsi-fungsi dasar

kehidupan. Itu sebabnya kehidupan manusia tidak

dapat dilepaskan dari fungsi sel.

Sel manusia berbeda dari sel tumbuhan. Sel

tumbuhan dilindungi oleh dinding sel yang kuat dan

kaku, sedangkan sel manusia dan hewan tidak

dilindungi oleh dinding sel, tetapi dibungkus oleh

membran plasma yang bersifat selektif permeabel.

Karena sifatnya tersebut, tidak sembarang zat atau

senyawa dapat masuk ke dalam sel. Melalui membran

plasma terjadi dua proses transport atau

perpindahan, yaitu transport aktif dan transport

pasif. Transpor pasif merupakan perpindahan zat

yang tidak memerlukan energi dari sel, sedangkan

transpor aktif merupakan perpindahan zat yang

memerlukan energi. Perpindahan zat ini terjadi

karena perbedaan konsentrasi antar larutan.

Transpor aktif melalui peristiwa endositosis, dan

1

eksositosis. Transpor pasif melalui peristiwa

difusi dan osmosis.

Proses terjadinya difusi dan osmosis dapat

diamati dari uji coba yang sederhana. Berdasarkan

teori yang ada di buku, zat yang ada di dalam dan

diluar sel akan melakukan perpindahan untuk

mencapai keseimbangan. Proses osmosis dan difusi

berlangsung pada kehidupan sehari-hari manusia,

tanpa disadari oleh manusia itu sendiri. Contohnya

proses difusi yang berlangsung saat manusia

menghirup nafas. Padahal proses tersebut merupakan

proses yang sangat mendasar dalam kehidupan

manusia, tanpa adanya kedua proses tersebut maka

manusia tidak akan dapat bertahan hidup.

Hal tersebut yang membuat penulis tertarik

untuk melakukan uji coba terhadap kebenaran teori

yang ada dibuku tentang difusi dan osmosis, serta

membuat laporan praktikum yang berjudul:

“Eksperimen Transpor Pasif Difusi dan Osmosis”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, kami

membuat beberapa rumusan masalah :

1. Bagaimanakah proses terjadinya difusi?

2. Bagaimanakah proses terjadinya osmosis?

2

1.3 Hipotesis

1. Proses difusi terjadi dari larutan yang

berkonsentrasi tinggi menuju larutan yang

berkonsentrasi rendah.

2. Proses osmosis terjadi dari larutan yang

memiliki kekentalan rendah (Hipotonis) menuju ke

larutan yang kekentalannya tinggi (hipertonis).

1.4 Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui proses terjadinya difusi.

b. Untuk mengetahui peristiwa osmosis, yaitu

perpindahan larutan dari konsentrasi rendah

(hipotonis) ke larutan yang berkonsentrasi

tinggi (hipertonis) melalui selaput/membran

selektif permeabel.

1.5 Manfaat

a) Bagi siswa:

1.Siswa dapat lebih memahami teori tentang

difusi dan osmosis.

2.Sebagai sumber informasi dan referensi

tentang difusi dan osmosis.

b) Bagi guru:

1.Guru dapat mengetahui kemampuan siswa dalam

memahami materi yang telah disampaikan.

BAB II

3

KAJIAN PUSTAKA

1.1 Transpor

pasif

Transpor pasif merupakan perpindahan zat yang

tidak memerlukan energi. Perpindahan zat ini terjadi

karena perbedaan konsentrasi antara zat atau

larutan.(Endang Sri L. & Indun Kristinnah, 2009)

1.2 Difusi

Di dalam sel terjadi peristiwa perpindahan

molekul zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi

ke tempat yang berkonsentrasi lebih rendah untuk

mencapai kesamaan konsentrasi. Peristiwa tersebut

dinamakan difusi. Di tingkat sel, difusi bermacam

bahan, termasuk air terjadi terus menerus dan

dimana-mana. (Frank B. Salisbury & Cleon W. Ross,

1996: 32)

Sumber lain mengatakan:

Difusi adalah peristiwa

mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut

dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang

berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang

ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi.

Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel

tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan

4

kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap

terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.

Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada

cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi

manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang

berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering

terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini

terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah

lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau

fluida. (wikipedia)

Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi,

yaitu:

Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel,

semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehingga

kecepatan difusi semakin tinggi.

Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin

lambat kecepatan difusi.

Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin

cepat kecepatan difusinya.

Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi,

semakin lambat kecepatan difusinya.

Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan

energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka,

semakin cepat pula kecepatan difusinya.

(wikipedia)

1.3 Osmosis

5

Osmosis Ialah Perpindahan zat atau molekul dari

pelarut/air dengan konsentrasi rendah ke konsentrasi

tinggi. (bisakimia.com)

Sumber lain mengatakan:

Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui

selaput semipermiabel selektif dari bagian yang lebih

encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel

harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat

terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang

membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi

dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan

tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi

melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer.

Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah

mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif

dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih

pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik

merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini

bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan

pada sifat zat terlarut itu sendiri.

Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam

biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa

air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel

(wikipedia).

1.4 Kentang

Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman

dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang yang

6

dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi

kentang sekarang telah menjadi salah satu makanan

pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya

didatangkan dari Amerika Selatan.

Penjelajah Spanyol dan Portugis pertama kali

membawa ke Eropa dan mengembangbiakkan tanaman ini.

Tanaman kentang asalnya dari Amerika Selatan

dan telah dibudidayakan oleh penduduk di sana sejak

ribuan tahun silam. Tanaman ini merupakan herba

(tanaman pendek tidak berkayu) semusim dan menyukai

iklim yang sejuk. Di daerah tropis cocok ditanam di

dataran tinggi.

Bunga sempurna dan tersusun majemuk. Ukuran

cukup besar, dengan diameter sekitar 3cm. Warnanya

berkisar dari ungu hingga putih.(wikipedia)

7

BAB III

METODE PENELITIAN3.1 Alat dan Bahan

a. difusi: b. Osmosis:

1) 2 buah gelas 1) Cara I

2) Sendok makan -Kentang

3) Sedotan -Pisau

4) Air mineral -Sirup/ susu

(larutan gula)

5) Sirup/ larutan gula -Air

-Sendok

2) Cara II

-Pisau

-Tisu

-gelas ukur 50 ml →

stoples

-stopwatch→jam

-Kentang

8

-Aquades

-Larutan glukosa 30%

-Larutan glukosa 5%

-mistar

3.2 Langkah Kerja

a. Difusi

1. Mengisi gelas pertama dengan air mineral

2. Mengisi gelas kedua dengan sirup (3 sendok

makan)

3. Menuangkan sirup pada gelas pertama

4. Mengamati kondisi larutan diawal percobaan,

mencatat hasilnya dalam tabel

5. Mengaduk larutan dengan sendok hingga larutan

sirup merata(terbentuk larutan yang isotonis)

6. Menguji rasa larutan sirup tersebut pada bagian

permukaaan, tengah dan dasar gelas. Jika rasa

ketiga bagian sama maka keseimbangan larutan

tercapai.

b. Osmosis

Cara I:

1. mengupas kulit kentang dan memotong bagian

atasnya seperti bagian tutup. Selanjutnya,

mengambil bagian dalamnya hingga berbentuk

seperti mangkuk.

2. Menyiapkan air dan memasukkannya dalam stoples

9

3. Memasukkan sirup/larutan kedalam mangkuk

kentang

4. Memasukkan kentang yang sudah terisi sirup

tersebut kedalam stoples yang disi air

5. Menunggu kurang lebih 20 menit

6. Mengamati perubahan volume larutan gula/sirup

pada kentang dan air pada beaker gelas

7. Mencatat hasil pengamatan pada tabel buku

biologi

Cara II:

1. Membersihkan kentang mentah dari kulitnya

2. Memotong kentang dengan ukuran 2 x 1 cm

sebanyak 3 potong. Mengusahakan potongan

kentang tersebut memiliki berat yang sama.

Dalam memotong kentangnya diupayakan jangan

sampai terkena air atau cairan apapun.

3. Menyiapkan larutan gula 3 sendok dan 1 sendok

masing-masing dalam gelas ukur volume sekitar

20 ml.

4. Memasukkan potongan kentang secara bersamaan

kemasing-masing gelas ukur yang telah diberi

tanda A(larutan glukosa 3%), gelas ukur B

(larutan glukosa 1%), gelas ukur C (berisi

aquades).

5. Membiarkan potongan kentang tersebut terendam

selama 20 menit.

10

6. Mengangkat potongan kentang tersebut dan

meletakkan diatas tisu setelah 20 menit.

7. Mengamati keadaan kentang tersebut, kemudian

menimbang ulang kentang dan mengukur potongan

kentang tersebut dan mencatat hasilnya pada

tabel pengamatan. 3.3 Tempat dan Waktu

Tempat : Laboratorium IPA SMAN 1 MOJO

Hari/Tanggal : Jumat, 5 September 2014

Waktu : Jam ke 1-2

11

BAB IV

DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Uji Coba Difusi

Perlakuan Keterangan Awal percobaan Larutan sirup mengendap dibawahAkhir percobaan Rasa larutan bagian permukaan,

tengah dan dasar gelas sama

4.2 Pembahasan

Pada awal percobaan, saat larutan sirup dimasukkan

kedalam air mineral, larutan sirup langsung mengendap

dibawah. Hal ini menunjukkan bahwa massa jenis larutan

sirup lebih besar daripada massa jenis air mineral.

Setelah beberapa saat, dapat dilihat adanya percampuran

antara larutan sirup dan air mineral, membuktikan bahwa

zat-zat akan melakukan perpindahan untuk mencapai

keseimbangan. Pada akhir percobaan, setelah larutan

sirup dan air mineral diaduk rasa larutan pada

12

permukaan,tengah, dan dasar gelas sama. Ini

menunjukkan bahwa keseimbangan larutan telah tercapai.

4.3 Hasil Uji Coba Osmosis

a. Cara 1

Perlakuan Awal percobaan Akhir

PercobaanAir dalam beaker gelas 80 ml 78 mlAir dalam mangkuk kentang10 ml 9,5 ml

b. Cara 2

Perlakuan Berat

awal

Berat

akhir

Kondisi

awal

Kondisi

akhirLarutan

gula 3%

3,4 gram 1,93

gram

normal Sangat

empuk,

sangat

pucatLarutan

gula 1%

3,4 gram 1,93

gram

normal Lebih

empuk,

lebih

pucatLarutan

aquades

3,2 gram 2 gram normal Keras,

warna

tetap

4.4 Pembahasan

Cara I:

13

Larutan yang dimasukkan dalam kentang (berupa

susu kental) sebanyak 10 ml bersamaan dengan

kentangnya dimasukkan ke dalam air aquades

sebanyak 80ml. Berdasarkan teori osmosis, larutan

akan berpindah dari kekentalan rendah ke

kekentalan tinggi. Berarti aquades akan masuk ke

dalam mangkuk kentang dan volume aquades

berkurang. Sedangkan larutan dalam kentang akan

bertambah karena proses osmosis. Akan tetapi pada

akhir percobaan jumlah larutan dan aquades sama-

sama berkurang. Hal ini terjadi karena larutan

dalam kentang masih ada yang tersisa didalam

kentang dan dalam pipet. Selain itu, larutan dalam

kentang semakin cair, hal ini menunjukkan bahwa

ada air yang masuk kedalam larutan tersebut (susu

kental). Apabila pengukuran kami tepat, maka

jumlah yang kami ukur bertambah.

Cara II:

Balok kentang (A) yang beratnya 3,4 gram

dimasukkan kedalam larutan glukosa 3%. Setelah 20

menit, balok kentang (A) berkurang menjadi

1,93gram. Jumlah larutan glukosa juga mengalami

pengurangan volume.

Balok kentang (B) beratnya 3,4 gram

dimasukkan kedalam larutan glukosa 1%. Setelah 20

menit, balok kentang (B) berkurang menjadi 1,93

14

gram. Jumlah larutan glukosa juga mengalami

pengurangan volume, akan tetapi tidak sebanyak

pengurangan volume larutan glukosa 3%.

Balok kentang (C) beratnya 3,2 gram

dimasukkan kedalam aquades. Setelah 20 menit,

balok kentang (C) beratnya berkurang menjadi 2

gram. Jumlah larutan aquades juga mengalami

pengurangann volume, akan tetapi pengurangannya

sangat sedikit.

BAB V

PENUTUP5.1 Kesimpulan

Proses difusi terjadi dari larutan yang

berkonsentrasi tinggi menuju larutan yang

berkonsentrasi rendah. Dibuktikan dengan, bercampurnya

larutan sirup dan air mineral hingga mencapai

keseimbangan (isotonis). Proses osmosis terjadi dari

larutan yang memiliki kekentalan rendah (Hipotonis)

menuju ke larutan yang kekentalannya tinggi

(hipertonis). Dibuktikan dengan, masuknya aquades

kedalam larutan susu yang ada dalam kentang.

5.2 Saran

a. Untuk mendapatkan hasil percobaan yang baik dan

jelas, dalam melakukan percobaan harus mengikuti

15

langkah-langkah yang telah disediakan dalam LKS.

b. Agar data yang dihasilkan akurat, dalam melakukan

percobaan harus teliti dan hati-hati.

Daftar Pustaka

Frank, B. Salisbury & Cleon W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Bandung:ITB Bandung.

Lestari, Endang Sri & Indun Kristinnah. 2009. Biologi 2 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidkan Nasional.

Sumber dari internet:

16

http://bisakimia.com/2014/01/20/perbedaan-osmosis-dan-difusi/2/

http://wikipedia.com

Lampiran

17

18

19