Laporan lab sistel SSB dan DSB - baixardoc

10
LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER SEMESTER III III TH 201 TH 201 4/2015 4/2015 JUDUL JUDUL SSB-DSB SSB-DSB GRUP 2 GRUP 2 3D 3D PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2014 2014

Transcript of Laporan lab sistel SSB dan DSB - baixardoc

LAPORAN PRAKTIKUMLAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASILABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI

SEMESTER SEMESTER III III TH 201TH 2014/20154/2015

JUDULJUDUL

SSB-DSBSSB-DSB

GRUP 2GRUP 2

3D3D

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASIPROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTROJURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTAPOLITEKNIK NEGERI JAKARTA

20142014

PEMBUAT LAPORANPEMBUAT LAPORAN : : KELOMPOK KELOMPOK 22

NAMA PRAKTIKANNAMA PRAKTIKAN : : 1. 1. Cintia Cintia Clarissa Clarissa PutriPutri

2. Dwi Herry Saputro2. Dwi Herry Saputro

3. Evi Septiana3. Evi Septiana

4. Farhah Zakiyah4. Farhah Zakiyah

TGL. SELESAI PRAKTIKUMTGL. SELESAI PRAKTIKUM : : 11 11 September September 20142014

TGL. PENYERAHAN LAPORANTGL. PENYERAHAN LAPORAN : : 18 18 September September 20142014

NILAINILAI ::

KETERANGANKETERANGAN ::

MODULASI DENGAN CARRIER DITEKAN SSB/DSBMODULASI DENGAN CARRIER DITEKAN SSB/DSB

1.1. TUJUANTUJUAN

1.11.1 Menjelaskan manfaat penekanan carrier dan side band ditinjau dari pemakaian daya.Menjelaskan manfaat penekanan carrier dan side band ditinjau dari pemakaian daya.

1.21.2 Menunjukkan sinyal SSB dengan bantuan filter SSB dan menjelaskan pengaruh sinyalMenunjukkan sinyal SSB dengan bantuan filter SSB dan menjelaskan pengaruh sinyal

modulasi terhadap frekuensi dan amplitude.modulasi terhadap frekuensi dan amplitude.

1.31.3 Menunjukkan demodulasi DSB dan SSB dan menentukan penekanan carrier.Menunjukkan demodulasi DSB dan SSB dan menentukan penekanan carrier.

1.41.4 Menjelaskan mengapa amplitude, frekuensi dan phasa untuk carrier di penerima harusMenjelaskan mengapa amplitude, frekuensi dan phasa untuk carrier di penerima harus

dipertahankan / sinkron.dipertahankan / sinkron.

2.2. DIAGRAM RANGKAIANDIAGRAM RANGKAIAN

2.1. CF-Transmitter 20KHz2.1. CF-Transmitter 20KHz

GG FF

F/NF/N

+15 V+15 V

-15 V-15 V

+5 V+5 V

0 V0 V

 AM  AM DSBDSB

300 Hz300 Hz  – – 3 3,,4 4 kkHHzz 2200,,33  – – 23,4 kHz 23,4 kHz

2.2. SSB2.2. SSB –  –  DSB Receiver DSB Receiver

+15 V+15 V

-15 V-15 V

+5 V+5 V

0 V0 V

GG

20,320,3  – – 23,4 kHz 23,4 kHz

20 kHz20 kHz

2.3.Frekuensi Analizer

+15 V

-15 V

+5 V

0 V

Voltmeter 

 Analog DC

Freq. Counter 

3. ALAT DAN KOMPONEN

 No Alat atau Komponen Jumlah

1 DC Power Supply ± 15 V 1

2 Function Generator SO 5127-2R 1

3 CF Transmitter, 20 Khz SO 3537-8G 1

4 SSB / DSB Receiver SO 3537-8X 1

5 Frequency Analyzer SO 3537-68 1

6 Frequency Counter HP 5314 A 1

7 Multimeter 1

8 Osiloskop 1

9 Jumper dan kabel-kabel penghubung secukupnya

4. DASAR TEORI

Modulasi amplitude merupakan proses modulasi yang mengubah amplitude

sinyal pembawa sesuai dengan amplitude sinyal pemodulasinya dengan cara

menumpangkan sinyal informasi tersebut pada amplitude sinyal carriernya. Sinyal

AM rentan terhadap noise namun rangkaianya lebih sederhana daripada rangkaian

yang digunakan dengan metode modulasi yang lain. Modulasi AM terdiri dari AM

DSB-SC, AM SSB, AM DSB-FC.

DOUBLE SIDE BAND MODULATION

a. Double SideBand-Suppressed Carrier (DSB-SC)

Merupakan sinyal yang sebenarnya hampir sama dengan sinyal AM DSB SC,

hanya saja komponen dihilangkan. Jika dilihat dalam komponen domain frekuensi,

nilai dari daya dari frekuensi carriernya ditekan sehingga dianggap bernilai 0.

Sehingga AM DSB SC dapat menghemat daya hingga 66.7% dari total daya yang

ditansmisikan.

m(t) = Vm cos ωm t ; Vc (t) = Vc cos ωm t

Gambar spektum frekuensi:

a. Persamaan umum

Persamaan : VAM = m (t). Vc (t)

= (Vc.Vm)/2 x [ cos 2π (f c + f m)t + cos 2π (f c - f m)t]

Bandwidth : BW = f USB - f LSB = (f c + f m) - (f c - f m) = 2 f m

Daya : (Vc.Vm /2)2 /2R +(Vc.Vm /2)2 /2R

Efisiensi : η = (PLSB + PUSB )/ Ptot x 100 %

Ket : Vc = Amplitude carrier

Vm = Amplitude info

Fc = frekuensi carrier

Dalam modulasi AM, amplitudo dari suatu sinyal carrier, dengan frekuensi

dan phase tetap, divariasikan oleh suatu sinyal lain (sinyal informasi). DSB-SC

dibuat dengan mengatur agar amplitudo sinyal carrier berubah secara proporsional

sesuai perubahan amplitudo pada sinyal pemodulasi (sinyal informasi). Penerimaan

kembali sinyal DSB-SC ö (t) untuk memperoleh sinyal informasi f(t) memerlukan

translasi frekuensi lain untuk memindahkan spektrum sinyal ke posisi aslinya.

Proses ini disebut demodulasi atau deteksi dan dilakukan dengan mengalikan

sinyal ö (t) dengan sinyal carrier ùc. Persamaan Matematis DSB-SC:

Kesulitan yang terjadi pada penerima adalah perlunya rangkaian yang bisa

membangkitkan carrier serta rangkaian untuk sinkronisasi phase.

t t mt  X  cSC  DSB  cos)()(

Proses demodulasi dilakukan dengan mengalikan sinyal carrier termodulasi

dengan sinyal local oscillator (pada penerima) yang sama persis dengan sinyal

oscillator pada pemancar, kemudian memasukan hasilnya ke sebuah low pass filter

(LPF)

Syarat Penting Dalam Demodulasi Sinyal DSB-SC adalah Local Oscillator

harus menghasilkan sinyal cos ωct yang frequency dan phasa nya sama dengan

yang dihasilkan oleh oscillator pada pemancar (Synchronous

Demodulation/Detection)

b. Double Side Band-Large Carrier (AM)

Penggunaan metode modulasi suppressed carrier memerlukan peralatan yang

kompleks pada bagian penerima, berkaitan dengan perlunya pembangkitan carrier

dan sinkronisasi phase. Jika sistem didisain untuk memperoleh penerima yang

relatif sederhana, maka beberapa kompromi harus dibuat walaupun harus

mengurangi efisiensi pemancar. Untuk itu identitas carrier dimasukkan ke dalam

sinyal yang ditransmisikan, dimana sinyal carrier dibuat lebih besar dari sinyal

yang lain. Karena itu sistem seperti ini disebut Double-Sideband Large Carrier

(DSB-LC) atau umumnya dikenal dengan istilah AM.

Pembangkitan sinyal AM

Bentuk gelombang sinyal AM bisa diperoleh dengan menambahkan identitas

carrier A cos ωc t pada sinyal DSB-SC.

φAM (t) = f(t) cos ωc t + A cos ωc t

Kerapatan spektrum dari sinyal AM adalah :

ΦAM (ω ) = ½ F(ω+ωc) + ½ F(ω-ωc) + πAδ (ω+ωc )+ πAδ (ω -ωc )

Spektrum frekuensi dari sinyal AM adalah sama dengan sinyal DSB-SC f(t) cos ωc

t ; dengan tambahan impuls pada frekuensi ±

d(t)

t c cos

)(t  X  SC  DSB

LPF)(

21)( t mt  y

Sinyal termodulasi amplitudo bisa ditulis dalam bentuk :

φAM(t) = [ A + f(t) ] cos ωc t (1.10)

Dengan demikian sinyal AM dapat dinyatakan sebagai sinyal dengan

frekuensi ωc dan amplitudo [ A + f(t) ]. Jika amplitudo carrier cukup besar, maka

selubung dari sinyal termodulasi akan proporsional dengan f(t). Dalam kasus ini,

demodulasi akan sederhana yaitu dengan mendeteksi selubung dari sinyal

sinusoidal, tanpa tergantung dari frekuensi maupun phase. Tapi jika A tidak cukup

 besar, selubung dari φAM(t) tidak akan selalu proporsional dengan sinyal f(t).

Amplitudo carrier A harus cukup besar sehingga

[ A + f(t) ] ≥ 0 ; untuk semua t, atau | A ≥ min { f(t) } |

Jika kondisi di atas tidak dipenuhi akan muncul distorsi selubung karena over-

modulasi.

Untuk sinyal sinus frekuensi tunggal, tinjau sinyal f(t) = E cos ωmt sebagai

sinyal pemodulasi. Sinyal termodulasi amplitudo akan berbentuk :

φAM(t) = [ A + f(t) ] cos ωc t

= [ A + E cos ωmt ] cos ωc t

Suatu faktor tanpa dimensi m didefinisikan sebagai indeks modulasi, yang

 berguna untuk menentukan ratio dari sideband terhadap carrier.

AEm= carrier puncak amplitude SC-DSB puncak amplitudo

Persamaan sinyal AM ditulis dalam m menjadi :

φAM(t) = A cos ωc t + mA cos ωmt . cos ωc t (1.15a)

φAM(t) = A [ 1 + m cos ωmt ] cos ωc t (1.15b)

Amplitudo maksimum dari sinyal termodulasi AM adalah A [1 + m ]; dan

amplitudo minimum A [1 - m ]. Indeks modulasi m bisa dinyatakan dalam persen

(%) dan bisa dicari dengan membandingkan antara amplitudo maksimum dengan

minimum.

Biasa disebut dengan AM saja. Dihasilkan dengan Large Carrier Signal

kepada sinyal DSB-SC. Persamaan Matematis:

Jika sinyal informasi berupa sinyal sinus, maka indeks modulasi sama dengan

amplitudo dari sinyal itu. Untuk gambar 2.10a 4 , 0 = µ dan gambar 2.10b 8 , 0 =

µ /0,6 = 1,33.

Sekarang kita akan menghitung daya dari sinyal termodulasi AM, dengan

menggunakan sinyal informasi berupa fungsi sinus (modulasi single-tone)

Dari sinyal di atas bisa dihitung

Daya sinyal pembawa

Daya sinyal berita pada sinyal termodulasi

Efisiensi dari modulasi amplitudo AM didefinisikan dengan:

Pt adalah daya total yang tersimpan di sinyal termodulasi amplitudo, maka

DAFTAR PUSTAKA

Maruf, irham. 2013. Penjelasan Macam-Macam Ampitudo Modulasi (AM).

http://irham93.blogspot.com/. 14 September 2014

Fatiyah, nur Dwi. 2010. Modulasi Analog.  http://mbinkmbink.blogspot.com/. 14 September

2014.

Anonim. 2010. Modulasi Amplitudo. http://ceritaphie.blogspot.com/. 14 September 2014.

LAMPIRAN