Laporan Kemajuan Muhamad Ramdan UPI

33
LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM INSTALASI MESIN PENGEPRES LIMBAH KOTORAN SAPI UNTUK PROSES PEMBUATAN KOMPOS ORGANIK DI DAERAH LEMBANG BANDUNG BARAT BIDANG KEGIATAN: PKM PENERAPAN TEKNOLOGI (PKM-T) Diusulkan oleh: Ketua : Muhamad Ramdan 1001158 Angkatan 2010 Anggota : 1. Faris Yanuarsyah 1005290 Angkatan 2010 2. Nandya Ritsi JH. 1006791 Angkatan 2010 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2014

Transcript of Laporan Kemajuan Muhamad Ramdan UPI

LAPORAN KEMAJUANPROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

INSTALASI MESIN PENGEPRES LIMBAH KOTORAN SAPIUNTUK PROSES PEMBUATAN KOMPOS ORGANIK DI

DAERAH LEMBANG BANDUNG BARAT

BIDANG KEGIATAN:PKM PENERAPAN TEKNOLOGI (PKM-T)

Diusulkan oleh:

Ketua : Muhamad Ramdan 1001158 Angkatan 2010

Anggota : 1. Faris Yanuarsyah 1005290 Angkatan 2010

2. Nandya Ritsi JH. 1006791 Angkatan 2010

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014

G

HALAMAN PENGESAHANUSUL PROGRAM KREATIYITAS MAHASISWA

t. Judul Kegiatan : INSTALASI MEsrN PENGEPRES LIMBAH KoroRAN sApIT'NI'UK PROSES PEMBUTAN PT]PI.'K ORGANIK DI DAERAHLEMBANG BAND{'NG BARAT.

2.

3.

4.

Bidang Kegiatan , [, ]lffii

Bidang Ilmu

( ) PendidikanKetua Pelaksana Kegiatana. Nama Lengkapb.MMc.Jurusand.Perguruan Tinggie.Alamat Rumahf. No Tel./fIP

a.NamaLengkapb.NIDNc. Alamat Rumahd.No Tel./fIP

Biaya Kegiatan Totala.Diktib.Sumber lain

Jangka Waktu Pelaksanaan

( )PKM-K ( )PKM-KC( )PKM-M: ( )Kesehatan ( )pertanian( ) MIPA 1{; teknologi dan Rekayasa( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora

5.6.

g.Alamad email : [email protected] Pelaksana Kegiatan/penulis : Z-(&n) o.agDosen Pendamping

Muhamad Ramdan1001 158Pendidikan Teknik MesinUniversitas Pendidikan IndonesiaJln. Cipaku I No. 4 RT 02102 Kel. Iedeng Kota Bandung+6285720779477

Drs. H. R. Aam Hamdani, M.T.001 1016604Jl. PMI III No. 1 Rt 09 Rw 03 komp. pondok Mutiara+628t22122052

Rp. 12.500.000Rp. 10.500.000

5 butar

Bandung 28 Oktober

Ketua Pelaksana Kegiatan

@Muhamad Ra{rdan

NIM. l00ll58

7.

Menyetujui, 2013

Ketua Jurusan

198803 I 003 001 1016604

i

RINGKASAN

Lembang merupakan daerah yang menjadi sentra usaha di bidang pertanian,peternakan dan pariwisata di Bandung. Daerah ini memiliki kondisi tanah yang suburdan suhu udara yang sejuk karena berada di daerah dataran tinggi. Di daerah ini banyakterdapat peternakan sapi perah, salah satunya di Desa Cisarua, Lembang. Pengelolaansapi perah dalam rangka memperoleh air susu yang berkualitas sudah dapat tertanganidengan baik. Akan tetapi pemanfaatan limbah kotoran sapi belum dapat dikeloladengan optimal karena sangat melimpahnya limbah kotoran sapi tersebut, ini terbuktidengan semakin buruknya kualitas air di beberapa sungai di Bandung akibat limbahkotoran sapi. Limbah kotoran sapi dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi biomasadan sebagai pupuk organik. Pada pembuatan pupuk organik dengan menggunakanlimbah kotoran sapi ada beberapa proses dan karakteristik dari limbah itu sendiri yangperlu diperhatikan. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka perludikembangkan suatu mesin Teknologi Tepat Guna (TTG) yang dapat membantupeternak dalam proses pengolahan limbah kotoran sapi tersebut. TTG yang akanditerapkembangkan adalah suatu mesin yang dapat memudahkan proses pemisahan zatpadat dan zat cair pada limbah kotoran sapi. Zat cair digunakan sebagai sumber biogassedangkan zat padatnya digunakan untuk pembuatan pupuk organik. Denganpengembangan TTG ini diharapkan dapat membantu pemanfaatan limbah kotoran sapidengan optimal oleh masyarakat. Dalam jangka panjang dapat membantu kemandirianproduksi pupuk organik dan membantu mengurangi pencemaran air sungai.

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PENGESAHAN

RINGKASAN ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................1

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................5

BAB 3. METODE PENELITIAN ......................................................................8

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI ......................................................................10

BAB 5. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA.............................................12

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................13

LAMPIRAN

- Penggunaan dana

- Bukti-bukti pendukung kegiatan

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring berkembangnya kegiatan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di

lingkungan masyarakat berdampak terhadap kemajuan kesejahteraan

perekonomian di lingkungan setempat. Akan tetapi, sisa dari bahan produksi

usaha rumah tangga (home industry) dan limbah dari sektor peternakan serta

pertaniaan menjadi masalah baru yang perlu diperhatikan. Dalam sektor usaha

peternakan, persoalan terbesar terletak pada pengelolaan limbah kotoran hewan

ternak tesebut.

(a) (b)(Sumber: (a) www.sabahionline.com (b) articles.latimes.com)

Gambar 1.1 (a) dan (b) Limbah Kotoran Sapi

Kegiatan usaha peternakan di daerah Lembang, Kabupaten Bandung Barat

terpusat pada kegiatan industri susu sapi. Sebagai industri pengolahan susu,

banyak terdapat usaha peternakan sapi perah di Lembang. Banyak peternak yang

belum memiliki ilmu pengetahuan mengenai cara pengelolaan limbah kotoran

sapi. Oleh karena itu, banyak peternak yang membuang kotoran sapi langsung ke

sungai. Hal itu berdampak pada pencemaran air di sejumlah sungai di Bandung.

2

Menurut Dede Rohmat, dkk. pada artikel ilmiahnya yang berjudul

“Pemanfaatan Zeolit Untuk Pengelolaan Limbah Peternakan Sapi Perah Milik

Rakyat di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung” menyatakan bahwa.

Lembang merupakan daerah dataran tinggi dengan kondisi tanah yang suburdan suhu udara yang relatif lebih sejuk dibanding daerah lain di sekitar kotaBandung. Daerah ini sangat potensial untuk pertanian, peternakan dan pariwisata.Di bidang peternakan, terutama di Desa Cibodas dan Desa Sukajaya,masyarakatnya cenderung lebih banyak memilih beternak sapi perah sebagaiternak utama disamping jenis ternak lainnya, karena selain lebih menguntungkanjuga kondisi alamnya sangat mendukung.

Pengelolaan sapi perah dalam rangka memperoleh air susu yang optimalumumnya sudah tertangani dengan baik, selain karena pengalaman juga adanyapenyuluhan dan pelatihan dari dinas/instansi terkait. Lain halnya denganpembuangan limbah ternak sapi yang belum terkelola dengan baik, sehinggadapat menyebabkan dampak negative terhadap lingkungan. Pemanfaatan limbahkotoran sapi sebagai pupuk organik pada kenyataannya belum efektif. Hal inidikarenakan pengetahuan mereka yang kurang mengenai macam/tipe kotoransapi yang baik untuk digunakan bagi pertanian.

Diberitakan dalam situs www.bisnis-jabar.com oleh Heri Ardia,

mengungkapkan bahwa.

Sekretaris Koperasi Peternak Susu Bandung Utara (KPBSU) Ramdanmengatakan selama ini peternak sapi terpaksa membuang limbah kotoran sapi kehulu Sungai Cikapundung lantaran tidak ada aturan dan fasilitas yang memadai.Upaya pengadaan instalasi pembuangan limbah kotoran sapi bukan hal yangmudah dan murah. Meski begitu, sebagian peternak sudah ada yangmemanfaatkan limbah kotoran sapi untuk biogas. Selain itu, Pemkot Bandungmelayangkan protes terkait pencemaran limbah kotoran sapi dan sampah di huluSungai Cikapundung yang dijadikan sumber air PDAM Kota Bandung.(k6/ajz)

Intensitas pembuangan limbah kotoran sapi di Kabupaten Bandung Barat

(KBB) diklaim sudah mulai menyusut. Hal itu lantaran para peternak sapi

mendapat penyuluhan dan bantuan dana untuk pengolahan limbah kotoran

sapinya.

"Kita konsisten memberi penyuluhan terhadap para peternak agar tidak

membuang kotorannya ke sungai. Sebab, beberapa waktu lalu sempat ada

komplain dari Kota Bandung perihal Sungai Cikapundung yang katanya terkotori

3

limbah ternak," ujar Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Bandung Barat (KBB),

Adiyoto di Parongpong, Minggu (3/3). Kabar Padalarang Online.

Berdasarkan hal diatas bahwa di daerah Kabupaten Bandung Barat (KBB)

banyak peternak yang membuang kotoran sapi ke sungai, menurut survei tim

kami kepada mitra bahwa kotoran sapi ekor/hari mencapai 25 kg, mitra kami

berternak hewan sapi dan kuantitas sapi yang dipunyai sebanyak 150 ekor.

Dari hal di atas kita dapat menghitung banyaknya limbah kotoran sapi yang

dihasilkan oleh peternak yaitu sebanyak 3750 kg/hari, dari hal tersebut tim kami

beserta mitra akan memanfaatkan limbah tersebut untuk dijadikan pupuk kompos

yang nantinya akan berguna untuk konsumsi ladang pertanian, dan kotoran

tersebut tidak akan menjadi musuh bagi para peternak sapi.

(a) (b)(Sumber. (a) www.detiknews.com (b) www.beritabogor.com )

Gambar 1.2 (a) dan (b) Pencemaran Limbah Kotoran Sapi

Selain itu, penegasan pencemaran sungai akibat limbah kotoran sapi ini

seperti di lansir dalam www.detiknews.com antara lain.

Persoalan utama Sungai Cikapundung masih belum tuntas. Masyarakat yangberada di bantaran sungai belum mengerti dampak membuang limbah kepadasungai. Di hulu cikapundung, masih banyak yang membuang kotoran sapi kesungai. Hal itu disampaikan Head Center of Technology & EnvironmentDevelopment Unisba Mohamad Satori saat ditemui di Balai Kota Bandung,

4

Jumat (22/2/2013). "Jadi persoalan utama Cikapundung itu dari hulu sampai kehilir. Di antaranya banyak peternakan sapi di lembang yang membuang limbahkotorannya ke sungai. Itu turun ke bawah, sampai Tamansari," ujarnya.

Dari hal diatas maka tim kami akan membuat “ INSTALASI MESIN

PENGEPRES KOTORAN SAPI UNTUK PROSES PEMBUATAN

KOMPOS ORGANIK DI DAERAH LEMBANG BANDUNG BARAT” dan

akan melibatkan mitra dari CV. NUCLEUS KREASI MANDIRI. Para peternak

diharapkan bisa memanfaatkan kotoran sapi dan mendapat keuntungan dari

pengolahan limbah sapi tersebut.

B. Analisis Kondisi Mitra

Dalam analis permasalahan pengolahan limbah dengan mitra usaha adabeberapa aspek yang dipertimbangkan, diantaranya adalah.

1. Aspek Geografis

Secara aspek geografis peternakan sapi perah banyak berada di daerah yangdekat dengan tepi sungai, supaya para peternak mudah membuang limbahkotoran sapi tersebut ke sungai. Dengan adanya teknologi ini diharapkan peternakdapat mengolah limbah ternaknya dan perkembangan usaha ternak tidak hanyaterpaku terhadap aspek geografis tertentu.

2. Aspek Fisik

Limbah kotoran sapi harus melalui perlakuan demi perlakuan untuk dapatdiproses menjadi pupuk kompos, diantaranya adalah pemisahan zat padat dengancairan yang terkandung dalam kotoran sapi tersebut.

3. Aspek Sosial

Dalam aspek ini diharapkan peternak dapat secara mandiri mengolahlimbahnya dengan cepat disesuaikan dengan kuantitas limbah yang diproduksisehingga semua limbah dapat dimanfaatkan. Dapat menularkan kesadaran akanpentingnya penanganan limbah dengan baik.

4. Aspek Ekonomi

Dapat membantu pendapatan peternak karena mengolah limbah menjadibahan yang bernilai jual. Selain itu dapat menciptakan lapangan kerja baru.

5. Aspek Lingkungan

Secara bertahap dapat membantu mengurangi pencemaran air dan bau akibat

pembuangan limbah ke sungai dan dan melestarikan sumber daya alam serta

lingkungan sekitar karena memanfaatkan limbah.

5

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Peternakan Sapi Perah

Menurut Dede Rohmat, dkk. pada artikel ilmiahnya yang berjudul

“Pemanfaatan Zeolit Untuk Pengelolaan Limbah Peternakan Sapi Perah Milik

Rakyat di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung” menyatakan bahwa.

Menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia (1990). Peternakan adalah suatukegiatan yang meliputi pemeliharaan, pengembangbiakan, pengolahan sertapemanfaatan hasil ternak. Menurut SK Menteri Pertanian Republik IndonesiaNomor 362/KPTS/TN.120/1990 : peternakan sapi perah dapat dibagi dalam duabentuk usaha, yaitu bentuk peternakan sapi perah rakyat dan bentuk perusahaankomersial (Dasuki dalam Suamba, 1994). Usaha peternakan rakyat sendiri adalahsuatu usaha keluarga yang tidak memperhitungkan hokum ekonomi produksisecara ketat, tetapi cenderung memanfaatkan setiap peluang yang relatifmenguntungkan, biasa disebut economic opportunity of comparative advantage(Atmadaliga dalam Suamba, 1994).

Di Indonesia usaha peternakan sapi perah sebagian besar berasal daripeternakan rakyat disebut small holder mixed farming yang bertumpu pada sistempertanian, terutama sayur-sayuran dan palawija yang membutuhkan pupuk kandangdalam jumlah besar (Direktorat Jendral Peternakan dalam Suamba, 1994).

Usaha peternakan bergantung kepada beberapa faktor, diantaranya adalah :

1. Faktor fisik2. Faktor ekonomi3. Pendidikan, keterampilan dan pengalaman4. Tata laksana peternakan

B. Pemanfaatan Limbah Peternakan

Limbah peternakan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, apalagi

limbah tersebut dapat diperbaharui (renewable) selama ada ternak. Limbah ternak

masih mengandung nutrisi atau zat padat yang potensial untuk dimanfaatkan.

Limbah ternak kaya akan nutrient (zat makanan) seperti protein, lemak, bahan

ekstrak tanpa nitrogen (BETN), vitamin, mineral, mikroba atau biota, dan zat-zat

yang lain (unidentified subtances). Limbah ternak dapat dimanfaatkan untuk pupuk

organik, energi dan media berbagai tujuan (Sihombing, 2002).

6

Prabantoro (2000) dalam tesisnya menyebutkan bahwa.

Manfaat atau efektifitas dari sebuah sistem informasi dapat jugadiklasifikasikan dalam dua bentuk yaitu : tangible benefits dan intangible benefits.Tangible Benefits atau manfaat keuntungan yang berwujud adalah keuntunganpenghematan atau peningkatan di dalam perusahaan yang dapat diukur secarakuantitatif dalam bentuk satuan nilai moneter, diantaranya adalah: keuntungan daripengurangan biaya operasional, keuntungan dari pengurangan kesalahan-kesalahan proses, keuntungan dari pengurangan biaya telekomunikasi, keuntunganakibat peningkatan penjualan, keuntungan akibat pengurangan biaya persediaan,dan keuntungan akibat pengurangan kredit yang tidak tertagih. Intangible Benefitsatau manfaat keuntungan yang tidak berwujud adalah nilai keuntungan yang sulitdiukur dalam bentuk satuan nilai moneter atau uang.

C. Pemanfaatan Limbah untuk Pupuk Organik

Pemanfaatan limbah usaha peternakan terutama kotoran ternak sebagai pupuk

organik dapat dilakukan melalui pemanfaatan kotoran tersebut sebagai pupuk

organik. Penggunaan pupuk kandang (manure) selain dapat meningkatkan unsur

hara pada tanah juga dapat meningkatkan aktivitas mikrobiologi tanah dan

memperbaiki struktur tanah tersebut. Kandungan Nitrogen, Posphat, dan Kalium

sebagai unsur makro yang diperlukan tanaman (Hidayati, 2006).

Pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber pupuk organik sangat mendukung

usaha pertanian. Kotoran ternak yang dihasilkan di daerah sentra produksi ternak

dalam jumlah yang banyak belum dimanfaatkan secara optimal, sebagian

diantaranya terbuang begitu saja, sehingga sering merusak lingkungan akibat

menghasilkan bau yang tidak sedap.

Kompos merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran

hewan yang telah mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Kompos yang

berbahan kotoran sapi mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan pupuk

anorganik. Selain itu, kompos juga mempunyai prospek dan peluang yang besar

untuk dipasarkan secara lebih meluas untuk mengurangi ketergantungan petani

terhadap pemakaian pupuk kimia. Penyediaan kompos organik yang berkelanjutan

dan praktis dapat mempermudah petani untuk memanfaatkanya sebagai penyubur

tanah dan tanaman pertanian. Limbah kotoran ternak (pupuk kandang) tidak hanya

7

menghasilkan unsur hara mikro, pupuk kandang juga menghasilkan sejumlah unsur

hara mikro, seperti Fe, Zn, Bo, Mn, Cu, dan Mo. Jadi dapat dikatakan bahwa, pupuk

kandang ini dapat dianggap sebagai pupuk alternatif untuk mempertahankan

produksi tanaman. Pupuk organik dalam penggunaanya dapat mengurangi tingkat

pencemaran tanah, air dan lingkungan (Santosa et al, 2009).

D. Proses Rekayasa Teknologi

(Sumber: http://jurnal.upi.edu/file/Dede_Rohmat.pdf )

Gambar 2.1 Kerangka Penanganan Limbah Peternakan Sapi Perah

Pada proses rekayasa teknologi yang akan diterapkembangkan dengan mitra

usaha sesuai dengan pendahuluan diatas adalah proses pengolahan pemisahan

limbah padat dan cair pada kotoran sapi yang selanjutnya akan di proses menjadi

pupuk kompos organik. Pemisahan limbah padat dan cair yang pada awalnya

dikerjakan dengan penanganan konvensional akan dikerjakan dengan bantuan

instalasi mesin pengepres. Diharapkan dengan rekayasa teknologi ini dapat

membantu tahapan pembuatan pupuk kompos organik yang berasal dari limbah

kotoran sapi.

8

BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Flowchart Pelaksanaan Program

Gambar 3.1 Flowchart Pelaksanaan Program

9

B. Jadwal Kegiatan Program

No. KegiatanBulan Ke-

1 2 3 4 5

1 Studi Pendahuluan

a. Observasi Mitra

b. Studi Literatur

c. Pembuatan Draft Desain

d. Observasi Pasar

e. Penyusunan Proposal

2 Pembuatan, Uji Coba dan RevisiMesin

a. Pembuatan Desain

b. Pembelian dan PembuatanKomponen

c. Fabrikasi

d. Uji Coba I dan Revisi

e. Uji Coba II dan Revisi

3 Sosialisasi dan Implementasi

a. Penyerahan Mesin danSosialisasi ke Mitra

b. Implementasi Mesin danMonitoring

4 Penyusunan Laporan Akhir

10

BAB IV

HASIL YANG DICAPAI

Tujuan luaran yang ingin dicapai dalam pembuatan program ini diantaranyaadalah.

1. Membuat rancang bangun mesin pengepres kotoran sapi2. Membantu pengolahan limbah kotoran sapi di lingkungan masyarakat3. Membantu mengurangi dampak pencemaran lingkungan oleh limbah kotoran

sapi

Berikut ini merupakan hasil yang telah dicapai penulis dalam pelaksanaanprogram ini.

No KegiatanTarget

TerlaksanaKeterlaksanaan

Kegiatan

1.

Studi Pendahuluan- Observasi mitra- Studi literatur- Pembuatan draft desain- Observasi pasar- Penyusunan proposal

100 % 100 %

2.

Pembuatan Mesin- Pembuatan desain- Pembelian dan pembuatan

komponen- Fabrikasi- Uji Coba I dan revisi- Uji Coba II dan revisi

100 % 80 %

3.

Sosialisasi dan Implementasi- Penyerahan mesin dan

sosialisasi program ke mitra- Implementasi mesin dan

monitoring

100 % -

4. Penyusunan Laporan Akhir 100 % -

Total Keterlaksanaan Kegiatan 80%

11

Berdasarkan alur kegiatan pelaksanaan program, keberhasilan target luaran yaitumenghasilkan produk mesin pengepres kotoran sapi sudah mencapai 80%. Untukkegiatan sosialisasi mungkin bisa segera dilaksanakan setelah pengerjaan mesin selesaidilaksanakan.

12

BAB V

RENCANA TAHAPAN SELANJUTNYA

Dari berbagai rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan, tahapan pengerjaanmesin membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih untuk bisa menyelesaikannya.Sampai laporan perkembangan ini dibuat, capaian pengerjaan mesin sudah 80%,berikut ini merupakan rencana tahapan selanjutnya untuk menyelesaikan program ini.

No. Kegiatan DeskripsiTanggal

Mulai Selesai

1.Proses pengerjaanmesin screw press

Pengerjaan selanjutnya adalahmemasang sistem transmisipada mesin pengepres kotoransapi, dan membuat hopperpengeluaran.

13 Juli2014

15 Juli2014

2.Uji coba mesin ke1 dan revisi

Penyesuaian kerja motor,proses kerja, dan kapasitasproduksi

16 Juli2014

16 Juli2014

3.Uji coba mesin ke2 dan revisi

Proses pengepresan kotoransapi, dan penghitungankapasitas produksi.

17 Juli2014

18 Juli2014

4.Sosialisasi programke mitra

Pengenalan fungsi dan carakerja mesin pengepres kotoransapi

19 Juli2014

20 Juli2014

5.Uji coba mesin ke3

Percobaan proses produksibersama mitra.

19 Juli2014

20 Juli2014

6.Monitoring danevaluasi program

Memonitoring jalannyapemanfaatan program mesinpengepres kotoran sapi

21 Juli2014

30 Juli2014

7. Laporan akhirPembuatan laporan akhirprogram

31 Juli 2014

13

DAFTAR PUSTAKA

Ardia, Hedi. (2012, 14 Mei). “Peternak KBU Dijanjikan Alat Pengolah Limbah Sapi”.bisnis-jabar.com. [Online]. Tersedia: http://www.bisnis-jabar.com/index.php/berita/peternak-kbu-dijanjikan-alat-pengolah-limbah-sapi[25 Oktober 2013]

GM. (2013, 04 Maret). “Pembuangan Kotoran Sapi ke Sungai Berkurang”. KabarPadalarang. [Online]. Tersedia: http://klik-galamedia.com/pembuangan-kotoran-sapi-ke-sungai-berkurang [25 Oktober 2013]

Nurmatari, Avitia. (2013, 22 Februari). “Duh, Hulu Sungai Cikapundung DikotoriLimbah Kotoran Sapi”. detikNews. [Online]. Tersedia:http://news.detik.com/bandung/read/2013/02/22/142100/2177055/486/duh-hulu-sungai-cikapundung-dikotori-limbah-kotoran-sapi [25 Oktober 2013]

Rohmat, D. dkk. (2011). Pemanfaatan Zeolit Untuk Pengolahan Limbah PeternakanSapi Perah Milik Rakyat Di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung. DalamJurnal UPI [Online], 3 halaman. Tersedia:http://jurnal.upi.edu/file/Dede_Rohmat.pdf [25 Oktober 2013]

Tanpa nama. (2013). BAB II Tinjauan Pustaka. Dalam repository IPB. [Online], 11

halaman Tersedia:

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/60760/BAB%20II%20Ti

njauan%20Pustaka.pdf [25 Oktober 2013]

LAMPIRAN – LAMPIRAN 1. Penggunaan Dana PKM-T

2. Dokumentasi Kegiatan

3. Logbook

No. Tanggal Nama Barang Spesifikasi JumlahHarga Satuan

(Rp)Total (Rp)

1 April 1, 2014 Modem Huawei E-3131 1 buah Rp 270,000.00 Rp 270,000.00

2 April 1, 2014 Kartu Perdana AON 5 GB 1 buah Rp 57,000.00 Rp 57,000.00 3 April 7, 2014 Roller Bearing UC 208 ASB 1 buah Rp 40,000.00 Rp 40,000.00 4 April 21, 2014 Poros Poros θ 42 mm 12,5 kg Rp 13,000.00 Rp 162,500.00

5 April 21, 2014 Plat BajaPlat Baja θ 220 x 4 mm

7,5 kg Rp 15,000.00 Rp 112,500.00

6 April 21, 2014 Gerinda PotongNippon Resibon 14,1 "

2 buah Rp 45,000.00 Rp 90,000.00

7 April 22, 2014 Pahat Carbide 5 buah Rp 4,000.00 Rp 20,000.00

8 April 22, 2014 Bearing Pillow Block UCP 208 FBJ 2 buah Rp 66,000.00 Rp 132,000.00

9 April 22, 2014 Elektroda Las RD 26 NIKO θ2,6 mm

10 kg Rp 22,000.00 Rp 220,000.00

10 June 4, 2014 Baja SikuBaja Siku 50 x 50 x 5 mm

29 kg Rp 11,000.00 Rp 319,000.00

11 June 19, 2014 Plat Lubang θ 2,5 mm tebal 0,7 mm

1 lembar Rp 200,000.00 Rp 200,000.00

12 June 19, 2014 Baud dan Mur 16 x 50 x 2 WP 4 buah Rp 4,000.00 Rp 16,000.00

13 June 20, 2014 Baja Plat 2 x 1200 x 2400 1 buah Rp 440,000.00 Rp 440,000.00 14 June 20, 2014 Plat Strip 40 x 4 x 6 1 buah Rp 67,500.00 Rp 67,500.00

15 June 21, 2014 Jasa pembuatan screw Rp 500,000.00

16 July 5, 2014 Pegas Tekan 2 buah Rp 10,000.00 Rp 20,000.00

PENGGUNAAN BIAYA PKM - T 2014

A. Biaya Bahan Habis

17 July 5, 2014 Ring Bikin 225 x 80 x 4 mm 1 buah Rp 16,000.00 Rp 16,000.00

18 July 5, 2014 Ring Bikin 225 x 100 x 4 mm 1 buah Rp 16,000.00 Rp 16,000.00

19 July 5, 2014 Ring Bikin 100 x 80 x 4 mm 1 buah Rp 5,000.00 Rp 5,000.00

20 July 5, 2014 Ring Bikin 150 x 40 x 4 mm 1 buah Rp 8,500.00 Rp 8,500.00

21 July 7, 2014 Cat Tembok / Besi 2 buah Rp 27,600.00 Rp 55,200.00 22 July 7, 2014 Thinner 2 buah Rp 23,900.00 Rp 47,800.00

Rp 2,815,000.00

No. Tanggal Nama Komponen Spesifikasi JumlahHarga Satuan

(Rp)Total (Rp)

1 June 24, 2014 Printer Canon MP 237 1 unit Rp 950,000.00 Rp 950,000.00

2 Kertas A4Sinar Dunia

80g/m22 rim Rp 33,000.00 Rp 33,000.00

3 July 7, 2014Perlengkapan Pertukangan

Masker, Gerinda Potong, Ampelas

dll. Rp 16,200.00

4 July 7, 2014 Sikat Kuningan Target 1 buah Rp 14,300.00 Rp 14,300.00

5 July 7, 2014 Sarung Tangan 2 buah Rp 6,200.00 Rp 12,400.00 Rp 1,025,900.00 JUMLAH

B. Biaya Peralatan

JUMLAH

No. Tanggal Biaya (Rp)

1 April 21, 2014 Rp 100,000.00

2 March 28, 2014 Rp 15,000.00 3 April 22, 2014 Rp 10,000.00 4 June 4, 2014 Rp 50,000.00

Rp 175,000.00

No. Jenis Kegiatan Biaya (Rp)

1Biaya Bahan

Habis Rp 2,815,000.00

2Biaya

Peralalatan Rp 1,025,900.00

3Biaya

Transportasi Rp 175,000.00

Rp 4,015,900.00

JUMLAH

C. Biaya Transportasi

Jenis Kegiatan

Survey ke bengkel pembuatan screw untuk mesin pengepres (UPI - Pasar Jatayu

- CV. GM Tech, Cibiru - UPI)

Pembelian bahanPembelian bahanPembelian bahan dan pembuatan ulir di

D. Total Biaya Pelaksanaan

JUMLAH KESELURUHAN

Dokumentasi Kegiatan

1. Denah Lokasi Mitra Awal

CV. Nucleus Kreasi Mandiri

2. Gambar Rancangan Mesin

3. Pelaksanaan Program (Pembuatan Mesin Screw Press)

Pembubutan Poros Pemotongan Bahan

Penggerindaan Frame Mesh Pengerollan Frame Mesh

Pembentukan Frame Mesh Pengelasan Rangka

Perangkaian Part Cutting untuk Hopper

4. Part Yang Sudah Dikerjakan

Mesh Ulir, Hopper, dan Plat Tekan

Hopper Pemasukan Rangka

Mesin Pengepres Kotoran Sapi (Capaian Mesin 80%)

LOG BOOKPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM)

Skema ProgramPKM PENERAPAN TEKNOLOGI (PKM-T)

Ketua

MUHAMAD RAMDAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

TAHUN 2014

INSTALASI MESIN PENGEPRESLIMBAH KOTORAN SAPI UNTUK

PROSES PEMBUATAN PUPUKORGANIK DI DAERAH LEMBANG

BANDUNG BARAT

Identitas Pelaksana

1. Judul: INSTALASI MESIN PENGEPRES LIMBAH KOTORAN SAPI UNTUK PROSES PEMBUATAN PUPUKORGANIK DI DAERAH LEMBANG JAWA BARAT

2. Ketua:Nama : Muhamad RamdanNIM : 1001158Jurusan/Fak. : Pendidikan Teknik Mesin/FPTKTlp/Hp : +6285720779477Alamat Rumah : Jln. Cipaku 1 No. 04 RT 02/02 Kel. Ledeng Kec. Cidadap Kota Bandung

3. Anggota 1 :Nama : Faris YanuarsyahNIM : 1005290Jurusan/Fak. : Pendidikan Teknik Mesin/FPTKTlp/Hp : +6285294528892Alamat Rumah : Kp. Gadobangkong, Kota Cimahi

4. Anggota 2 :Nama : Nandya Ritsi J.H.NIM : 1006791Jurusan/Fak. : Pendidikan Teknik Mesin/FPTKTlp/Hp : +6281573390667Alamat Rumah : Jalan Cikoneng No. 94, Bojongsoang, Kabupaten Bandung

5. Dosen PembimbingNama : Drs. H. Aam Hamdani, M.T.NIDN : 0011016604Jurusan/Fak. : Pendidikan Teknik Mesin/FPTKTlp/Hp : +628122122052Alamat Rumah : Jln. PMI No. 01 RT 09 RW 03 Komplek Pondok MutiaraJangka Waktu Pelaksanaan : 6 Bulan

6. Lokasi Kegiatan : Workshop Produksi dan Perancangan FPTK UPI7. Dana Kegiatan : Rp. 9.000.000,-8. Rangkaian Kegiatan :

No. Tanggal Jam Kegiatan TempatHasil yangDiperoleh

KendalaRencanaKegiatan

Selanjutnya

TandaTangan

Pembimbing

1.03

Februari2014

10.20–

10.40

Menginformasikankepada DosenPembimbing

bahwa proposalPKM lolos seleksi

dan didanai

Ruang dosenJPTM FPTK

UPI

Dosenmengetahuimengenai

program kitalolos dan

didanai DIKTI

Bimbinganrancanganprogram

2.13

Februari2014

14.30–

15.30

Sosialisasi danpengarahanpelaksanaan

program PKM

Gd. PKMLantai 2 UPI

Informasimengenai

pelaksanaanprogram danpembiayaan

3.17

Februari2014

13.00–

13.15

Mengajukan suratpengajuan

peminjaman danake Direktorat UPI

GedungDirektorat

UPI

Surat dikirimdan

menunggukonfirmasi

dariDirektorat

4.28

Maret2014

13.00–

13.15

Mengambil uangpinjaman dana ke

Direktorat UPI

GedungDirektorat

UPI

Pinjamandana Rp.1.500.000

5.21 April

2014

14.00–

15.00

Pembelian poros,plat baja,

Pasar Jatayu

Materialuntuk

pembuatanmesin

Pengangkutanbarang

6.21 April

2014

15.00–

21.00

Survey ke bengkelpembuatan ulir

untuk mesinpengepres

UPI-PasarJatayu – CV.

GM Tech,Cibiru – UPI

7.21 April

2014

00.00–

05.00

Pengerjaanpengefraisan

pembuatan aluruntuk poros

transmisi

WorkshopProduksi danPerancangan

UPI

8.22 April

2014

14.30–

15.30

PembelianBearing,

Elektroda,

PasarCikapundung

9.22 April

2014

15.30–

16.30Pembelian Poros Pasar Jatayu Transportasi

10.22 April

2014

22.00–

05.00

PembubutanPoros

WorkshopProduksi danPerancangan

UPI

11.26 April

2014

00.00–

06.00

PembubutanPoros

WorkshopProduksi danPerancangan

UPI

12.29 April

2014

21.00–

23.00

PembubutanPoros

WorkshopProduksi danPerancangan

UPI

13.1 Mei2014

10.00–

12.00

Pengefraisan alurporos

WorkshopProduksi danPerancangan

UPI

14.4 Juni2014

- Membeli bahan Pasar Jatayu

15.17 Juni2014

-Pencairan DanaPKM 70% dariDIKTI

DirektoratUPI

Uang 70% Rp.6.300.000

16.19 Juni2014

-Membeli bahan

(Plat Siku)Pasar Jatayu

17.19 Juni2014

-Membeli bahan(Baud dan Mur)

PasarCikapundung

18.20 Juni2014

- Membeli bahan Pasar Jatayu

20.26 Juni2014

PengambilanScrew

UPI – Cibiru -UPI

PengangkutanLogistik

21.01 Juli2014

PemotonganBahan untuk

Rangka

WorkshopProduksi danPerancangan

UPI

22.3 Juli2014

14.00-16.00

PengerollanFrame

WorkshopKBPU

Frame RingMesh

23.4 Juli2014

00.00–

03.00

Pengelasan danPembuatan Frame

WorkshopProduksi danPerancangan

UPI

Mesh Ulir

24.5 Juli2014

PengelasanRangka

WorkshopProduksi danPerancangan

UPI

Rangka Mesin

25.5 Juli2014

Membeli Bahan(Pegas Tekan)

PasarCikapundung

26.6 Juli2014

Perancangandesign mesin

WorkshopProduksi danPerancangan

UPI

Design rangkadan mesh ulir

27.7 Juli2014

12.00–

13.00

Bimbingandengan dosenpembimbing

terkait persiapanmonev DIKTI

Ruang dosenJPTM

28.7 Juli2014

Membeli Bahan BORMAFabrikasi

mesin

29.7 Juli2014

Pemotongan platdan pengerjaan

mesin

WorkshopProduksi danPerancangan

UPI

30.8 Juli2014

PerangkaianMesin danPengelasan

WorkshopProduksi danPerancangan

UPI

31. 9 JuliPembuatan

Hopper

WorkshopProduksi danPerancangan

UPI

HopperPemasukan

32. 10 Juli

Painting rangkamesin,

Pembuatan SlidePresentasi,PembuatanLOGBOOK,

UploadLOGBOOK.

WorkshopProduksi danPerancangan

UPI

Pengerjaanmesin belumselesai karena

waktupencairan

uang denganpelaksanaan

monev sangatterbatas

Pembuatanmesin dan

administrasiuntukMonev

Belum Terlaksana33.

Proses pengerjaanmesin screw press

34.

Uji coba mesin 1(Penyesuaian kerja

motor, proseskerja, dankapasitasproduksi)

35.

Uji coba mesin 2(Proses

pengepresankotoran sapi,penghitungan

proses produksi)

36.

Sosialisasi mesinpengepres

kotoran sapidengan mitra

usaha

37.Uji coba mesin 3(Dengan mitra

usaha)

38. SELESAI