laporan best practice kepala sekolah

29
A. PROFIL SEKOLAH 1. Data sekolah a. Nama Sekolah : SMP Negeri 6 Amlapura b. Akreditasi : B c. Alamat : Banjar Dinas Tinjalas, Seraya Timur, Karangasem 2. Latar belakang a. Visi “Terwujudnya SMP Negeri 6 Amlapura Unggul Dalam Prestasi yang Berwawasan Budaya”. Indikator: 1. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang relevan; 2. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien; 3. Terwujudnya lulusan yang cerdas; 4. Terwujudnya ketersediaan tenaga Pendidik dan Kependidikan yang profesional; 5. Terwujudnya prasarana dan sarana pendidikan yang memadai; 6. Terwujudnya manajemen sekolah yang baik; 7. Terwujudnya penyusunan RAPBS dengan melibatkan stakeholder; 8. Terwujudnya standar penilaian prestasi akademik dan non akademik b. Misi Sekolah 1. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang relevan. a. Mewujudkan perangkat kurikulum satuan pendidikan yang lengkap b. Mewujudkan pengembangan perangkat pembelajaran silabus dan RPP c. Mewujudkan pelaksanaan pengembangan kurikulum muatan lokal 1

Transcript of laporan best practice kepala sekolah

A. PROFIL SEKOLAH

1. Data sekolah

a. Nama Sekolah : SMP Negeri 6 Amlapura

b. Akreditasi : B

c. Alamat : Banjar Dinas Tinjalas, Seraya Timur, Karangasem

2. Latar belakang

a. Visi

“Terwujudnya SMP Negeri 6 Amlapura Unggul Dalam Prestasi yang Berwawasan

Budaya”.

Indikator:

1. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang relevan;

2. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien;

3. Terwujudnya lulusan yang cerdas;

4. Terwujudnya ketersediaan tenaga Pendidik dan Kependidikan yang profesional;

5. Terwujudnya prasarana dan sarana pendidikan yang memadai;

6. Terwujudnya manajemen sekolah yang baik;

7. Terwujudnya penyusunan RAPBS dengan melibatkan stakeholder;

8. Terwujudnya standar penilaian prestasi akademik dan non akademik

b. Misi Sekolah

1. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang relevan.

a. Mewujudkan perangkat kurikulum satuan pendidikan yang lengkap

b. Mewujudkan pengembangan perangkat pembelajaran silabus dan RPP

c. Mewujudkan pelaksanaan pengembangan kurikulum muatan lokal

1

2. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

a. Mewujudkan penyelenggaraan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan

b. Mewujudkan pengembangan metode pembelajaran

3. Terwujudnya lulusan yang cerdas

a. Mewujudkan pengembangan kegiatan bidang akademik

4. Terwujudnya ketersediaan tenaga Pendidik dan Kependidikan yang

profesional.

a. Mewujudkan tenaga pendidik dan kependidikan yang handal dan profesional

5. Terwujudnya prasarana dan sarana pendidikan yang memadai

a. Mewujudkan fasilitas sekolah yang memadai

b. Mewujudkan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan

c. Mewujudkan lingkungan sekolah yang berwawasan Wiyata Mandala

6. Terwujudnya manajemen sekolah yang baik

a. Mewujudkan manajemen berbasis sekolah yang baik

b. Mewujudkan pengembangan administrasi sekolah

7. Terwujudnya Penyusunan RAPBS dengan melibatkan stakeholder

a. Mewujudkan penyusunan RAPBS dengan melibatkan stakeholder

b.Mewujudkan pengelolaan dana yang transparan dan akuntabel

8. Terwujudnya standar penilaian prestasi akademik dan non akademik

a. Mewujudkan pengembangan perangkat model-model penilaian pembelajaran

yang tepat

b. Mewujudkan standar kurikulum muatan lokal

2

c. Program Rencana Pengembangan sekolah yang akan tereaslisasi (Tujuan

Pengambangan sekolah)

Adapun tujuan pengembangan sekolah sampai akhir tahun pelajaran 2014/2015

adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan perangkat kurikulum satuan pendidikan yang lengkap

2. Menghasilkan pengembangan perangkat pembelajaran silabus dan RPP

3. Menghasilkan pelaksanaan pengembangan kurikulum muatan lokal

4. Menghasilkan penyelenggaraan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan

5. Menghasilkan pengembangan metode pembelajaran

6. Meningkatkan rata-rata hasil ujian nasional menjadi 7,21 pada tahun

2014/2015

7. Menghasilkan pengembangan kegiatan bidang akademik

8. Tersedianya tenaga pendidik dan kependidikan yang handal dan profesional

9. Menghasilkan fasilitas sekolah yang memadai

10. Menghasilkan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan

11. Menghasilkan lingkungan sekolah yang berwawasan Wiyata Mandala

12. Menghasilkan manajemen berbasis sekolah yang baik

13. Menghasilkan pengembangan administrasi sekolah

14. Menghasilkan penyusunan RKAS dengan melibatkan stakeholder

15. Menghasilkan pengelolaan dana yang transparan dan akuntabel

16. Menghasilkan pengembangan perangkat model-model penilaian pembelajaran

yang tepat

17. Menghasilkan standar kurikulum muatan lokal

3

d. Kesenjangan antara kondisi ideal yang diinginkan dengan kondisi nyata saat ini

(Identifikasi Tantangan Nyata)

1. Perangkat kurikulum untuk saat ini belum lengkap dan diharapkan untuk empat

tahun ke depan supaya dapat dilengkapi dengan sempurna.

2. Pengembangan perangkat pembelajaran untuk saat ini baru mncapai 60%,

untuk empat tahun kedepan, diharapkan pengembangan perangkat

pembelajaran dapat mencapai 68%.

3. Untuk saat ini, kurikulum muatan lokal sudah terlaksana melalui mata

pelajaran budi pekerti dan bahasa bali. Untuk empat tahun kedepan, diharapkan

kurikulum muatan lokal dapat ditingkatkan pengembangannya dengan

menambahkan aspek karakter bangsa.

4. Untuk tahun pelajaran 2011/2012, belum semua guru melaksanakan

pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Untuk empat tahun

kedepan, diharapkan semua guru mampu melaksankan pembelajaran aktif,

kreatif, efektif dan menyenangkan.

5. Untuk saat ini, hanya sebagian guru yang sudah mengembangkan metode

pembelajaran yang variatif dalam proses pembelajaran. Untuk empat tahun

kedepan diharapkan semakin banyak guru yang bisa mengembangkan metode

pembelajaran yang variatif.

6. Untuk tahun 2011/2012 rata-rata nilai ujian nasional adalah 6,41 dan

diharapkan pada tahun 2014/2015 rata-rata hasil ujian nasional menjadi 7,21.

Sehingga dalam empat tahun kedepan ,diharapkan terdapat peningkatan

sebesar 0,8.

4

7. Kegiatan-kegiatan bidang akademik pada saat ini belum tersusun dan terancang

dengan baik. Untuk empat tahun kedepan diharapkan terdapat rancangan yang

jelas untuk pengembangan kegiatan-kegiatan akademik.

8. Pada saat ini, dari 17 tenaga pendidik yang tersedia, hanya 5 orang yang

berstatus negeri. Untuk empat tahun kedepan, sampai 2014/2015 diharapkan ke

17 guru yang ada bisa berstatus negeri

9. Fasilitas penunjang pembelajaran yang tersedia untuk saat ini baru mencapai

50%. Diharapkan dalam waktu empat tahun kedepan terdapat peningkatan

fasilitas penunjang pembelajaran sebesar 20%, sehingga pada tahun pelajaran

2014/2015 fasilitas pembelajaran yang tersedia menjadi 70%

10. Pada akhir tahun saat ini kelengkapan sarana belajar baru mencapai 50%.

Diharapkan dalam waktu empat tahun kedepan terdapat peningkatan sarana

dan prasrana sebesar 20%, sehingga pada tahun pelajaran 2014/2015 sarana

dan prasrana yang tersedia menjadi 70%.

11. Kondisi pada saat ini lingkungan sekolah yang berwawasan Wiyata Mandala

belum sepenuhnya terlaksana. Diharapkan empat tahun kedepan sekolah yang

berwawasan Wiyata Mandala bisa terwujud dengan baik.

12. Menejemen sekolah pada saat ini belum tertata dengan baik. Diharapkan empat

tahun kedepan sekolah memiliki menejemen yang tertata baik yang sesuai

dengan himbauan pemerintah daerah.

13. Administrasi sekolah saat ini baru mencapai 60%. Untuk empat tahn kedepan

diharapkan terjadi peningkatan pengembangan administrasi sebesar 20%

sehingga pada akhir tahun 2014/2015 administrasi sekolah bisa mencapai 80%.

5

14. Sekolah pada tahun pelajaran 2011/2012 belum sepenuhnya melibatkan

stakeholder dalam penyusunan RKAS. Pada tahun 2014/2015 diharapkan

sekolah bisa melibatkan semua stakeholder dalam penyusunan RKAS.

15. Pembiayaan sekolah pada tahun pelajaran 2011/2012 hanya mencapai skala

50% atau sekitar Rp 570.000 per tahun per siswa. Untuk empat tahun kedepan

diharapkan terjadi peningkatan anggaran per siswa sebesar Rp 230.000

sehingga pada tahun pelajaran 2014/2015 anggaran per siswa mencapai Rp.

800.000 atau 70%.

16. Saat ini sekolah belum memiliki perangkat model-model pembelajaran. Untuk

empat tahun kedepan, sekolah diharapkan memiliki perangkat model-model

pembelajaran yang cukup memadai.

17. Kurikulum muatan lokal saat ini belum sesuai dengan standar. Terdapat mata

pelajaran muatan lokal yang belum miliki silabus. Untuk empat tahun kedepan,

diharapkan semua mata pelajaran muatan lokal memiliki silabus.

Data Keadaan Sekolah

1. Tamatan Siswa (3 tahun terakhir )

Tahun

PelajaranTamatan %

Rata-rata

NEM/UAN

Siswa yang

melanjutkan

Ke SMA / SMK

( % )

Jumlah Target Hasil Target Jumlah Target

2008-2009

2009-2010

2010-2011

48

44

45

53=100%

44,100

45,100

6.58

7,13

6,41

5.50

6,50

6,50

30

33

35

48= 63%

44= 75%

45= 78%

6

2. Prestasi yang pernah dicapai oleh Sekolah ( Akademik dan non akademik)

4.1. Bidang Akademik

No

.Nama Kegiatan Tingkat Juara ke Tahun Ket.

1. Pelajaran

Berprestasi

Kecamatan V 2008

4.2. Bidang Non Akademik

No

.Nama Kegiatan Tingkat Juara ke Tahun Ket.

1.

2.

3.

4.

5.

Lomba Gerak Jalan

Lomba Gerak Jalan

Lomba Gerak Jalan

Lomba Gerak Jalan

Lomba Gerak Jalan

Kecamatan

Kecamatan

Kedesaan

Kedesaan

Kedesaan

III

III

I,II,III

I,II,III

I,II,III

2008

2009

2008

2010

2011

3. Angka Mengulang siswa (3 tahun terakhir)

Tahun

Pelajaran

Kelas / Jumlah

Jml KetVII VIII IX

- - - - - - - - - - - -

7

4. Kondisi Siswa

Tahun

Pelajaran

Kelas / Jumlah

Jml

PSBVII VIII IX

L P Jml L P Jml L P Jml

Jml

Pend

.

Jml

Diterima

2006/2007

2007/2008

2008/2009

2009/2010

2010/2011

2011/2012

37

22

37

53

67

53

16

22

11

43

38

61

53

44

45

96

10

5

11

4

-

3

7

2

2

3

4

4

8

6

6

-

1

6

2

2

1

1

4

3

3

7

-

53

44

45

91

10

3

-

-

3

7

2

2

3

4

4

7

-

-

1

6

2

2

1

1

3

9

-

-

53

44

45

86

53

97

14

2

18

5

24

0

30

3

53

44

45

96

105

114

53

44

45

96

91

114

5. Jumlah Rombongan Belajar

Tahun

Pelajaran

Kelas / Jumlah Keterangan

VII VIII IX Jumlah

2008 / 2009

2009 / 2010

2010 / 2011

1

3

3

1

2

3

2

1

1

4

6

7

8

2011 / 2012 3 2 2 7

6. Keadaan Guru Tahun Pelajaran 2011 / 2012

Ijasah

Tertinggi

Guru Tetap

Guru

Bantu/

Kontrak

Guru Tidak

TetapJml Ket.

L P Jml L P Jml L P Jml

S-2

S-1

D-3

D-2/D-1/SLTA

-

4

-

-

-

1

-

-

-

5

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

9

1

-

-

2

-

-

-

11

1

-

-

16

1

-

4 1 5 - - - 10 2 12 17

7. Keadaan Pegawai Tata Usaha / Staf Tata Usaha

Ijasah TertinggiPegawai Tetap

Pegawai Tidak

Tetap Jml Ket.

L P Jml L P Jml

S-1

D-3

D-2/D-1/SLTA

SD – SMP

-

-

-

-

1

-

-

-

1

-

-

-

-

-

4

1

-

-

1

-

-

-

5

1

1

-

5

1

- 1 1 5 1 6 7

9

8. Sarana Prasarana

1. Tanah = Luas : 6000 m2

Status : Sertifikat / hak pakai

2. Gedung :

No. Ruang JumlahLuas

( M2)Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

Teori/ Kelas

Laboratorium

Perpustakaan

Keterampilan

Kesenian

Komputer

AudioVisual

UKS

BK

Tempat Sembahyang

( Pura)

Kopsis

Kantin Sekolah

Warintek

Ruang Ganti

Gudang

Kepala Sekolah

Tata Usaha

3

-

1

-

-

-

-

-

-

1

-

-

-

-

1

1

1

5

216 m2

-

120 m2

-

-

-

-

-

-

52,5 m2

-

-

-

-

8 m2

10,5 m2

21 m2

120,75 m2

10

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

Kamar Mandi / WC Guru

Kamar mandi / WC Siswa

Ruang Guru

Ruang OSIS

Rumah Penjaga Sekolah

Tempat Sepeda Guru

Tempat Sepeda Siswa

Ruang Sirkulasi

4

1

-

1

1

-

1

120,75 m2

42 m2

-

120,75 m2

24 m2

-

24 m2

3. Buku

No. Nama BukuJumlah

Judul Buku

1.

2.

3.

Buku Koleksi

Jumlah Referensi

Buku Paket

134

5

23

134

10

2025

Jumlah 162 2170

B. PENGKONDISIAN

11

1. PENYEDIAAN SARANA

1.1 Sarana pendukung pendidikan dan lingkungan cukup menunjang untuk ketercapaian

sarana, diantaranya:

1.1.1 Pemasangan majalah dinding

1.1.2 Ada pajangan tentang gemar membaca

1.1.3 Ada tiang bendera di halaman depan sekolah

1.1.4 Penataan taman dan halaman depan

1.1.5 Penataan gudang-gudang

1.1.6 Adanya program pembinaan yang berkelanjutan dalam memelihara daya dukung

sarana dan lingkungan

1.1.7 Mengusahakan penanaman tanaman Apotik Hidup

1.1.8 Penambahan tanaman hijau di halaman sekolah

1.2 Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan berwawasan lingkungan dengan

rincian sebagai berikut:

1.2.1 Mengusahan ketersediaan media pembelajaran yang memadai dan relevan

1.2.2 Menciptakan iklim pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan

menyenangkan

1.2.3 Memberdayakan usaha-usaha kecil di sekolah untuk menndapatkan income

(masukan tambahan)

2. KETELADANAN

12

Merupakan prilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan dan peserta didik dalam

memberikan contoh melalui tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi

panutan bagi peserta didik lain. Misalnya nilai disiplin, kebersihan dan kerapian, kasih

sayanga, kesopanan, perhatian, jujur dan kerja keras.

Contoh kegiatan keteladanan:

2.1 Religius

a. Sembahyang bersama guru, tenaga kependidikan, dan siswa di halaman sekolah

b. Guru menjadi model yang baik dalam berdoa, ketika berdoa maka guru member

contoh dengan berdoa khusuk sehingga mudah dimengerti oleh anak-anak.

2.2 Kedisiplinan

a. Jam 07.00 semua guru sudah ada di sekolah menyambut siswa belajar

b. Tenaga kependidikan sudah ada di sekolah jam 07.30 dan pulang pada pukul 13.00

c. Menjaga kebersihan

d. Berbicara yang sopan

e. Mengucapkan terima kasih

f. Meminta maaf

g. Menghargai pendapat orang lain

2.3 Kejujuran

a. Pendidik memberikan penilaian secara objektif

b. Pendidik menepati janji kepada peserta didik

2.4 Cinta tanah air

Pendidik dan tenaga kependidikan melakukan upacara dan peringatan hari besar

keagamaan bersama peserta didik.

3. PENGAHARGAAN DAN PEMBERDAYAAN

13

Bentuk penghargaan yang diberikan pihak sekolah kepada peserta adalah dalam

lomba kebersihan taman dan lomba kebersihan kelas. Penilaian taman dan kelas dilakukan

setiap akhir semester dan yang mendapat juaradiberikan piala berglir dan hadiah tetap

seperti sapu, kain pel, serok, tong sampah. Hadiah ini diserahkan pada saat pembagian

raport.

Adapun bentuk terapan itu dilakukan sebagai berikut:

1. Pada pukul 07.15 semua siswa harus berada di sekolah dengan toleransi 15 menit.

Siswa pulang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Bagi siswayang

melanggar diberikan sanksi berupa membersihkan lingkungan sekolah.

2. Jam 07.00 semua guru sudah berada di sekolah. Bagi guru yang tidak hadir tepat

waktu, diberikan teguran.

3. Kerapian dan kebersihan pakaian dicek setiap hari oleh seluruh guru, diawali oleh

guru jam pertama. Siswa yang tidak berpakaian rapi diminat merapikannyadan

diberitahu cara berpakaian rapi (kreteria rapi yaitu baju dimasukkan, atribut

lengkap, menggunakan kaos kaki dan sepatu yang ditentukan)

4. Kerapian rambut dicek setia hari oleh guru, panjang ukuan rambut tidak boleh kena

telinga dan kerah baju. Apabila ditemukan siswa yang rabutnya tidak sesuai denagn

aturan yang ditetaokan, siswa yang bersangkutan untuk mencukur rambut dan

diberi tenggang waktu tiga hari, sekiranya masih membandel, rambut yang

bersangkutan akan dipoting oleh guru atau petugas yang ditunjuk oleh sekolah.

5. Memberikan sanksi pada siswa yang punya kebiasaan membuang sampah

sembarangan.

C. PERENCANAAN

14

1. Program yang akan dilaksanakan

Perencanaan pendidikan karakter bangsa di satuan pendidikan, orang tua, siswa dan

masayarakat sekitar. Prosedur perencanaan pelaksanaan program dan pengembangan dan

mengintegrasikan pendidikan karakter di sekolah melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Melaksanakan sosialisasi pendidikan karakter dan melakukan komitmen bersama antar

seluruh komponen warga sekolah (tenaga pendidik dan kependidikan serta komite

sekolah)

b. Membuat komitmen dengan semua stakeholder (seluruh warga sekolah, orang tua

siswa, komite, dan tokoh masyarakat setempat untuk mendukung pelaksanaan

pendidkan karakter)

c. Melakukan analisa terhadap kondisi sekolah (internal dan eksternal) yang dikaitkan

dengan nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan di sekolah. Hal ini dilakukan

untuk menetapkan nilai-nilai dan indikator keberhasilan yang diprioritaskan, sumber

daya, sarana yang diperlukan, serta prosedur penilaian keberhasilan.

d. Menyususn rencana sekolah berkaitan dengan penetapan nilai pendidikan karakter.

e. Membuat progam pelaksanaan pendidikan karakter yang berisi:

Pengintegrasian melalui pembelajaran

Penyusunan mata pelajaran muatan local

Penjadwalan dan penambahan jam belajar di sekolah

f. Melakukan pengkondisian seperti:

Penyediaan sarana

Keteladanan

Penghargaan dan pemberdayaan

2. Jadwal

15

Adapun jadwal pelaksanaan program pendidikan karakter di satuan pendidikan

adalah sebagai berikut:

No Program Jadwal Pelaksanaan

1 Melaksanakan sosialisasi pendidikan karakter dan

melakukan komitmen bersama antar seluruh

komponen warga sekolah (tenaga pendidik dan

kependidikan serta komite sekolah)

Setiap awal semester pada

seiap tahun pelajaran

2 Membuat komitmen dengan semua stakeholder

(seluruh warga sekolah, orang tua siswa, komite,

dan tokoh masyarakat setempat) untuk mendukung

pelaksanaan pendidkan karakter

Setiap awal tahun pelajaran

3 Melakukan analisa terhadap kondisi sekolah

(internal dan eksternal) yang dikaitkan dengan

nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan di

sekolah. Hal ini dilakukan untuk menetapkan nilai-

nilai dan indikator keberhasilan yang

diprioritaskan, sumber daya, sarana yang

diperlukan, serta prosedur penilaian keberhasilan.

Seiap akhir tahun pelajaran

4 Menyususn rencana sekolah berkaitan dengan

penetapan nilai pendidikan karakter

Setiap awal semester pada

seiap tahun pelajaran

5 Membuat progam pelaksanaan pendidikan karakter

yang berisi:

Pengintegrasian melalui pembelajaran

Penyusunan mata pelajaran muatan local

Penjadwalan dan penambahan jam belajar

di sekolah

Setiap awal tahun pelajaran

6 Melakukan pengkondisian seperti:

Penyediaan sarana

Keteladanan

Penghargaan dan pemberdayaan

Sepanjang pelaksanaan

program

D. PELAKSANAAN PROGRAM KARAKTER BANGSA

16

1. PENGINTEGRASIAN MELALUI PEMBELAJARAN

Pendidikan karakter secara terintegrasi di dalam mata pelajaran adalah pengenalan

nilai-nilai, diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan pengintegrasian nilai-

nilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui pembelajaran, baik yang

berlangsung didalam maupun diluar kelas pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya

kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi

(materi) yang ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan peserta didik untuk mengenal,

menyadari/peduali, dan menginternalisasi nilai-nilai dan menjadikan perilaku. Nilai–nilai

sudah mulai terintegrasi pada semua mata pelajaran terutama pengembangan nilai peduli

lingkungan, sehat, religi, dan disiplin.

Pelaksanaan pengintegrasian melalui pembelajaran terlihat pada dokumentasi

berikut:

17

Kegiatan belajar mengajar di kelas

Dokumentasi di atas memperlihatkan proses belajar pembelajaran yang

mengintegrasikan nilai-nilai karakter. Pengembangan nilai-nilai pendidikan budaya dan

karakter bangsa diintegrasikan dalam seiap pokok bahasan dari setiap mata pelajaran.

Integrasi pendidikan karakter dalam proses pembelajaran dilaksanakan mulai dari tahap

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran pada semua mata pelajaran. Dengan

ditanamkannya nilai dan budaya karakter bangsa melalui pengintegrasian dalam proses

pembelajaran, maka diharapkan siswa bisa memiliki karakter sesuai dengan harapan.

2. MENYUSUN MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL

Nilai-nilai pengintegrasian dijabarkan pada mata pelajaran termasuk mata pelajaran

muatan lokal. Untuk mata pelajaran muatan lokal yang dipilih di SMP Neger 6 Amlapura

adalah budi pekerti dan bahasa bali. Muatan lokal Budi Pekerti dan bahasa Bali sudah

mengintegrasikan nilai-niali karakter bangsa meliputi peduli pada nilai lingkungan, sehat,

religi, dan disiplin. Nilai-nilai tersebut dituangkan ke dalam indikator dan kegiatan

pembelajaran pada silabus dan RPP.

3. KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DAN PENGEMBANGAN DIRI

18

Siswa sedang mengikuti kegiatan pembelajaran

Kegiatan ekstrakurikuler diri yang dilakukan di SMP Negeri 6 Amlapura adalah

sebagai berikut.

Adapun contoh pengitegrasian pendidikan karakter melalui kegiatan

ekstrakurikuler di SMP Negeri 6 Amlapura adalah sebagai berikut:

Jenis Pengembangan DiriNilai-nilai yang

ditanamkanStrategi

A. Kegiatan

Ekstrakurikuler

1. KIR Komunikatif

Rasa Ingin Tahu

Kerja Keras

Senang Membaca

Menghargai Prestasi

Jujur

Pembinaan rutin

Mengikuti Perlombaan

Pameran atau pekan

ilmiah

Publikasi ilmiah secara

internal

2. Mejejaitan Disiplin

Jujur

Peduli budaya

Peduli sosial

Semangat kebangsaan

Pembinaan rutin

Berkompetisi internal

dan eksternal

3. Kebun Disiplin

Kebersihan

Kesehatan lingkungan

Tanggung Jawab

Kerja Keras

Kerja Sama

Peduli lingkungan

Pembinaan rutin

Kegiatan rutin pada hari

sabtu.

4. Volly Disiplin

Sportivitas

Menghargai prestasi

Kerja keras

Cinta damai

Jujur

Latihan rutin

Perlombaan Olahraga

Sparing Partner

Berkompetisi

19

Jenis Pengembangan DiriNilai-nilai yang

ditanamkanStrategi

5. Perisai Diri Disiplin

Sportivitas

Menghargai prestasi

Kerja keras

Cinta damai

Jujur

Latihan rutin

Perlombaan Olahraga

Sparing Partner

Berkompetisi

6. Wirama Disiplin

Jujur

Peduli Budaya

Peduli Sosial

Latihan rutin

Mengikuti vocal Group

Pegelaran seni

7. Tari Disiplin

Jujur

Peduli Budaya

Cinta tanah air

Semangat kebangsaan

Peduli Sosial

Latihan rutin

Mengikuti kompetisi

Pegelaran seni

Pelaksanaan program karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler ditunjukkan pada

dokumentasi berikut:

20

Pelaksanaan ekstra KIR

21

Pelaksanaan ekstra mejejaitan

Pelaksanaan ekstra kebun

22

Pelaksanaan ekstra volly

Pelaksanaan ekstra wirama

Dokumentasi di atas menunjukkan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sekaligus

menumbuhkan aspek-aspek karakter dalam diri siswa. Kegiatan ekstrakurikuler Kelompok

Ilmiah Remaja (KIR), Mejejaitan, Volly, Perisai Diri (PD), Wirama, Tari, dan Kebun

dilaksanakan sebagai salaha satu program sekolah yang memberikan keahlian tertentu bagi

siswa. Pelaksanaan ekstrakurikuker juga dijadikan sebagai ajang untuk mengenalkan dan

menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa. Adapun nilai-nilai karakter yang diharapkan

dimiliki siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler adalah komunikatif, rasa ingin tahu, kerja

keras, senang membaca, menghargai prestasi, jujur, disiplin, jujur, peduli budaya, peduli

sosial, semangat kebangsaan, kebersihan, kesehatan lingkungan, tanggung jawab, kerja

sama, sportivitas, cinta damai, peduli lingkungan.

Program pengembangan diri merupakan program pendidikan karakter di sekolah

melalui pengintegrasian ke dalam kegiatan sehari hari sekolah. Adapun kegiatan yang

termasuk ke dalam program pengembangan diri adalah sebagai berikut.

1. Kegiatan rutin sekolah

23

Pelaksanaan ekstra tari

Kegiatan rutin sekolah merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik secara terus

menerus dan konsisten setiap saat. Adapaun contoh pelaksanaan kegiatan rutin ini

adalah mengucapkan salam panganjali umat “Om Suastiastu” dan parama santi setiap

akan mulai dan menutup pelajaran dan mengadakan kegiatan pembersihan di sekolah

secara rutin setiap hari sabtu. Adapuan pelaksanaan kegiatan rutin sekolah ditunjukkan

pada gambar berikut:

Gambar di atas menunjukkan kegiatan pengarahan dari guru sebelum siswa melakukan

kegiatan pembersihan pada hari sabtu pagi. Adapun nilai-nilai karakter yang

diharapkan tertanam pada siswa melalui kegiatan ini adalah bertanggung jawab, peduli

lingkungan, kerja keras dan peduli social

2. Kegiatan Spontan

Kegiatan spontan merupakan kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saait itu

juga. Kegiatan ini dilakukan pada saat guru dan tenaga kependidikan mengetahui

adanya perbuatan yang kurang baik dari peserta didik yang harus dikoreksi pada saat

24

Persiapan pembersihan setiap hari sabtu

itu juga. Adapun contoh kegiatan ini misalnya ketika guru dan tenaga kependidikan

menemukan siswa yang membuang sampah sembarangan langsung diberikan

pemahaman tentang pentingnya kebersihan pada siswa tersebut, dan langsung diajak

memungut sampah tersebut dan selanjutnya dibuang di tong sampah.

3. Keteladanan

Keteladanan merupakan perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan yang lain

dalam memberikan contoh terhadap tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapakan

menjadi panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya. Jika guru dan tenaga

kependidikan menghendaki agar peserta didik berperilaku dan bersikap sesuai dengan

nilai–nilai budaya dan karakter bangsa maka guru dan tenaga kependidikan yang lain

adalah orang yang pertama dan utama memberikan contoh berperilaku dan bersikap

sesuai dengan nilai-nilai itu. Yang termasuk keteladanan yang sudah dilaksanakan di

SMP Negeri 6 Amlapura adalah berpakaian rapi, bekerja keras, bertutur kata sopan,

perhatian terhadap peserta didik, jujur dan menjaga kebersihan.

4. PENJADWALAN DAN PENAMBAHAN JAM BELAJAR DI SEKOLAH

Sekolah menyusun dokumen KTSP yang sudah mengandung nilai-nilai karakter

budaya bangsa, kewirausahaan dan ekonomi kreatif agar setiap komponen yang

dikembangkan di dalam kurikulum memiliki koridor yang jelas dan setiap komponen yang

ada di dalam kurikulum memiliki persepsi yang sama dan sinergi dalam mewujudkan visi,

misi dan tujuan masing-masing satuan pendidikan yang merupakan kesepakan bersama

oleh seluruh unsure satuan pendidikan sehingga pelaksanaan kurikulum di setiap satuan

pendidikan menjadi lebih baik dan bermasyarakat.

Untuk penjadwalan dan penambahan jam belajar di sekolah diatur sesuai dengan

hasil rapat dewan guru dan berpedoman pada kesepakatan MKKS di kabupaten di mana

untuk penjadwalan muatan loka diatur sebagai berikut:

25

a. Untuk mata pelajaran muatan lokal bahasa bali dialokasikan waktu 2 jam dalam satu

minggu.

b. Untuk mata pelajaran budi pekerti dialokasikan waktu 1 jam setiap satu minggu.

Kedua mata pelajaran tersebut dijadwalkan dalam daftar pelajaran yang ada di kelas.

E. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT

Untuk keberlangsungan pelaksanaan pendidikan karakter perlu dilakukan penilaian

keberhasilan dengan menggunakan pengamatan berupa perilaku semua warga dan kondisi

sekolah. Penilaian ini dilakukan secara terus menerus mulai dari menelaah kembali

perencanaan, kurikulum, dan pelaksanaan semua kegiatan yang berkaitan dengan

pendidikan karakter yaitu:

1. Mengimplemetasikan program pengembangan diri berkaitan dengan pengembangan

nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa dalam budaya sekolah

2. Kelengkapan sarana dan prasarana pendukung implementasi pengembangan nilai

pendidikan budaya dan karakter bangsa.

3. Implementasi nilai dalam pembelajaran

4. Ketercapaian rencana sekolah berkaitan dengan penerapan nilai-nilai pendidikan

budaya dan karakter bangsa

5. Penilaian penerapan nilai pendidikan karakter dan budaya bangsa pada pendidik,

tenaga kependidikan, dan peserta didik

6. Membandingkan kondisi awal dengan kondisi akhir dan merancang program

lanjutan

Dari penilaian dan tindak lanjut ini diharapkan untuk nilai disiplin yang

diprioritaskan, sebelumnya belum terimplementasikan dalam kehidupan sekolah sekarang

telah nampak dalam budaya sekolah, diantaranya disiplin untuk datang dan masuk kelas

tepat waktu. Dalam kehadiran di kegiatan lainnya juga ada perubahan kehadiran seperti

26

kehadiran dalam ikut bakti social, upacara bendera, suka duka, dan kegiatan lainnya di

sekolah adanya suatu perubahan yang cukup signifikan.

F. PENUTUP

Fungsi pendidikan karakter selain mengembangakan dan memperkuat potensi

pribadi juga menyaring penaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta

didik yang dapat mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karaer

sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah

melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun

serangkaian kegiatan pngembangan diri yang dilakukan di kelas dan di luar sekolah.

Pembiasaan dalam kehidupan, seperti religious, jujur, disiplin, toleransi, kerja keras, cinta

damai, tanggung jawab, dan sebagainya perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga

sampai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai nilai tersebut tentunya perlu

ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik

yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu bangsa.

Pendidikan karakter bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri atau

merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih pada upaya penanaman nilai nilai baik melalui

mata pelajaran, program pengembangan diri, maupun budaya sekolah. Begitu pula melalui

program pengembangan diri seperti kegiatan rutin di sekolah, kegiatan spontan,

keteladanan, pengkondisian. Perencanaan pengembanan pendidikan karakter ini perlu

dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang secara bersama-sama

sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum sekolah yang selanjutnya

diharapkan menghasilkan budaya sekolah.

Demikian yang dapat ditulis mengenai pelaksanaan pendidikan budaya dan

karakter bangsa di SMP Negeri 6 Amlapura. Selanjutnya, kritik dan saran yang

membangun sangat kami harapkan dari semua pihak pemerhati pelaksana pedidikan untuk

27

kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan pencerahan pelaksanaan di tingkat

sekolah. Selanjutnya, kualitas peserta didik yang memiliki akhlak mulia sebagai

pencerminan bangsa yang berbudi luhur juga dapat diwujudkan.

SUMBER BAHAN

Kemendiknas. 2011. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta

Kemendiknas. 2010. Buku Induk Pembangunan karakter. Jakarta

Kemendiknas. 2010. Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter. Jakarta

Pusat Kurikulum. 2010. Bantuan Teknis Profesional Tim Pengembang Kurikulum di

Tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota. Jakarta

Pusat Kurikulum. 2009. Pengembangan dan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Pedoman Sekolah. Jakarta

28

29