PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH 6 KOMPETEN SI EVALUASI PENDIDIKA N 04 – B2

86
PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DIREKTORAT TENAGA KEPENDIDIKAN KOMPETENSI EVALUASI PENDIDIKAN PENGAWAS SEKOLAH PENDIDIKAN DASAR DAN

Transcript of PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH 6 KOMPETEN SI EVALUASI PENDIDIKA N 04 – B2

PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

DIREKTORAT TENAGA KEPENDIDIKAN

KOMPETENSI EVALUASIPENDIDIKAN

PENGAWAS SEKOLAHPENDIDIKAN DASAR DAN

DIREKTORAT JENDERALPENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA

KEPENDIDIKANDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2008

ii

KATA PENGANTAR

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional(Permendiknas) Nomor 12 Ta-hun 2007 tentang StandarPengawas Sekolah/Madrasah berisi standar kualifi-kasi dan kompetensi pengawas sekolah. Standarkualifikasi menjelaskan per-syaratan akademik dannonakademik untuk diangkat menjadi pengawas seko-lah. Standar kompetensi menjelaskan seperangkatkemampuan yang harus di-miliki dan dikuasai pengawassekolah untuk dapat melaksanakan tugas pokok,fungsi, dan tanggung jawabnya.

Ada enam dimensi kompetensi yang harus dikuasaipengawas sekolah yakni: (a) kompetensi kepribadian,(b) kompetensi supervisi manajerial, (c) kompetensisupervisi akademik, (d) kompetensi evaluasipendidikan, (e) kom-petensi penelitian danpengembangan, dan (f) kompetensi sosial. Dari hasiluji kompetensi di beberapa daerah menunjukkankompetensi pengawas seko-lah masih perluditingkatkan terutama dimensi kompetensi supervisimanaje-rial, supervisi akademik, evaluasipendidikan, dan kompetensi penelitian danpengembangan. Untuk itu diperlukan adanya diklatpeningkatan kompetensi pengawas sekolah baik bagipengawas sekolah dalam jabatan, terlebih lagi bagipara calon pengawas sekolah.

i

Materi dasar untuk semua dimensi kompetensisengaja disiapkan agar dapat dijadikan rujukan olehpara pelatih dalam melaksanakan diklat pening-katankompetensi pengawas sekolah di mana pun pelatihantersebut dilakana-kan. Kepada tim penulis materidiklat kompetensi pengawas sekolah yang ter-diriatas dosen LPTK dan widya iswara dari LPMP dan P4TKkami ucapkan terima kasih. Semoga tulisan ini adamanfaatnya.

Jakarta, Juni 2008Direktur Tenaga KependidikanDitjen PMPTK

Surya Dharma, MPA., Ph.D

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………. i

DAFTAR ISI ………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang ………………………………………………. 1B. Dimensi Kompetensi ………………………………………… 1C. Kompetensi yang Hendak Dicapai ………………………….. 1D. Indikator Pencapaian Kompetensi …………………………… 1E. Alokasi Waktu……………………………………………….. 2

ii

F. Skenario Pelatihan …………………………………………… 2

BAB II KONSEP DASAR PENILAIAN KINERJAA. Pengertian Penilaian Kinerja ………………………………… 4B. Tujuan Penilaian Kinerja …………………………………….. 7

BAB III PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAHA. Tugas Pokok Kepala Sekolah ………………………………… 9B. Aspek, Instrumen dan Responden Penilaian

Kinerja Kepala … 23C. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah

……………… 35D. Analisis dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian

Kinerja …………. 37

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………… 41

LAMPIRAN CONTOH PEDOMAN PENILAIAN …………………. 42

iii

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangPenilaian kinerja baik kinerja guru, kepala

sekolah, dan staf (tenaga ad-ministrasi sekolah)merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasaipe-ngawas sekolah/madrasah. Kompetensi tersebuttermasuk dalam dimensi kompetensi evaluasipendidikan. Kinerja kepala sekolah dapat diukur dariti-ga aspek yaitu (a): perilaku dalam melaksanakantugas yakni perilaku kepala sekolah pada saatmelaksanakan fungsi-fungsi manajerial, (b) caramelaksa-nakan tugas dalam mencapai hasil kerja yangtercermin dalam komitmen diri-nya sebagai refleksidari kompetensi kepribadian dan kompetensi sosialyang dimilikinya, dan (c) dari hasil pekerjaannyayang tercermin dalam perubahan kinerja sekolah yangdipimpinnya.

Seorang pengawas yang melakukan penilaiankinerja paling tidak harus memiliki empat komponenkompetensi atau kemampuan, yaitu: (1) memaha-misubstansi (variabel-variabel) kinerja yang hendakdinilai, (2) memiliki standar dan/atau menyusuninstrumen penilaian, (3) melakukan pengumpulan dananalisis data, dan (4) membuat judgement ataukesimpulan akhir. Materi diklat ini dirancang untuk

1

membekali pengawas dalam memenuhi berbagaikompetensi tersebut.

B. Dimensi KompetensiDimensi kompetensi yang diharapkan dibentuk pada

akhir Diklat ini adalah dimensi Kompetensi SupervisiAkademik.

C. Kompetensi yang Hendak DicapaiSetelah mengikuti pelatihan ini pengawas

diharapkan dapat menilai ki-nerja kepala sekolah,guru dan staf dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya untuk meningkatkan mutu pendidikan danpembelajaran/bimbing-an.

D. Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator pencapaian kompetensi melalui diklat

ini adalah apabila pe-ngawas dapat:1. Memahami konsep dasar penilaian kinerja. 2. Memahami tugas pokok kepala sekolah. 3. Menentukan tujuan, aspek-aspek penilaian kinerja

kepala sekolah. 4. Menyusun instrumen dan melaksanakan penilaian

kinerja kepala sekolah5. Melakukan analisis data hasil penilaian. 6. Menyusun laporan dan merumuskan tindak lanjut

hasil penilaian.

E. Alokasi Waktu2

No.

Materi Diklat Alokasi

1. Konsep dasar penilaian kinerja 1 jam

2. Tugas pokok dan kompetensi kepala sekolah dan

2 jam

3. Aspek-aspek dan instrumen penilaian kinerja kepala sekolah

2 jam

4. Pelaksanaan penilaian dan analisis data hasil penilaian kinerja kepala sekolah

2 jam

5. Penyusunan laporan dan tindak lanjut hasilpenilaian

1 jam

F. Skenario

1. Perkenalan2. Pejelasan tentang dimensi kompetensi, indikator,

alokasi waktu dan ske-nario pendidikan danpelatihan penilaian kinerja kepala sekolah.

3. Pre-test4. Eksplorasi pemahaman peserta berkenaan dengan

penilaian kinerja kepala sekolah melaluipendekatan andragogi.

5. Penyampaian Materi Diklat:a. Menggunakan pendekatan andragogi, yaitu lebih

mengutamakan pe-ngungkapan kembali pengalamanpeserta pelatihan, menganalisis, me-nyimpulkan,dan mengeneralisasi dalam suasana diklat yangaktif, ino-vatif, kreatif, efektif,menyenangkan, dan bermakna. Peranan pelatihlebih sebagai fasilitator.

b. Diskusi tentang indikator keberhasilanpelatihan penilaian kinerja ke-pala sekolah.

3

c. Praktik menyusun instrumen penilaian kinerjakepala sekolah dan me-lakukan analisis data.

6. Post test.7. Refleksi bersama antara peserta dengan pelatih

mengenai jalannya pelatih-an.8. Penutup

4

BAB II KONSEP DASAR PENILAIAN KINERJA

A. Pengertian Penilaian Kinerja Kepala Sekolah

1. Pengertian KinerjaIstilah kinerja atau prestasi kerja berasal dari

kata job performance yai-tu prestasi kerja yangdicapai seseorang dalam melaksanakan tugas pokok,fungsi dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.Kinerja diartikan juga sebagai tingkat atau derajatpelaksanaan tugas seseorang atas dasar kompe-tensiyang dimilikinya. Istilah kinerja tidak dapatdipisahkan dengan bekerja karena kinerja merupakanhasil dari proses bekerja. Dalam konteks tersebutmaka kinerja adalah hasil kerja dalam mencapai suatutujuan atau persyaratan pekerjaan yang telahditetapkan. Kinerja dapat dimaknai sebagai ekspresipo-tensi seseorang berupa perilaku atau caraseseorang dalam melaksanakan tu-gas, sehingga

5

menghasilkan suatu produk (hasil kerja) yangmerupakan wujud dari semua tugas serta tanggungjawab pekerjaan yang diberikan kepadanya. Kinerjadapat ditunjukkan seseorang misalnya guru ataukepala sekolah atau pengawas sekolah, dapat puladitunjukkan pada unit kerja atau organisasi ter-tentu misalnya sekolah, lembaga pendidikan, kursus-kursus, dll. Atas dasar itu maka kinerja diartikansebagai hasil kerja yang dicapai seseorang atau ke-lompok orang dalam suatu organisasi sesuai wewenangdan tanggungjawab-nya masing-masing dalam rangkamencapai tujuan organisasi yang bersang-kutan.Tulisan ini difokuskan pada penilaian kinerja kepalasekolah.

Berdasarkan pengertian tersebut yang dimaksuddengan kinerja kepala sekolah/madrasah adalah hasilkerja yang dicapai kepala sekolah/madrasah dalammelaksanakan tugas pokok, fungsi dantanggungjawabnya dalam me-ngelola sekolah yangdipimpinnya. Hasil kerja tersebut merupakan refleksidari kompetensi yang dimilikinya. Pengertiantersebut menunjukkan bahwa kinerja kepala sekolahditunjukkan dengan hasil kerja dalam bentuk konkrit,dapat diamati, dan dapat diukur baik kualitas maupunkuantitasnya. Kinerja kepala sekolah dalam tulisanini diukur dari tiga aspek yaitu: (a) perilaku da-lam melaksanakan tugas yakni perilaku kepala sekolahpada saat melaksana-kan fungsi-fungsi manajerial,

6

(b) cara melaksanakan tugas dalam mencapai hasilkerja yang tercermin dalam komitmen dirinya sebagairefleksi dari kom-petensi kepribadian dan kompetensisosial yang dimilikinya, dan (c) hasil da-ripekerjaannya yang tercermin dalam perubahan kinerjasekolah yang dipim-pinnya. Ketiga aspek di atasmenjadi ranah dari penilaian kinerja kepala se-kolah/madrasah yang dikembangkan dalam tulisan ini.

2. Penilaian Kinerja

Penilaian adalah suatu proses pengumpulan,pengolahan, analisis dan in-terpretasi data sebagaibahan dalam rangka pengambilan keputusan. Dengandemikian dalam setiap kegiatan penilaian ujungnyaadalah pengambilan ke-putusan. Berbeda denganpenelitian yang berujung pada pemecahan masalah.Penilaian kinerja merupakan sistem formal yangdigunakan untuk menilai ki-nerja pengawas secaraperiodik yang ditentukan oleh organisasi. Hasilnyada-pat digunakan untuk pengambilan keputusan dalamrangka pengembangan pegawai, pemberian reward,perencanaan pegawai, pemberian konpensasi danmotivasi. Setiap pegawai di lingkungan organisasimana pun sudah tentu memiliki tugas pokok, fungsidan tanggung jawabnya sesuai dengan deskripsi tugasyang diberikan pimpinan organisasi.

Berdasarkan rumusan di atas maka penilaiankinerja kepala sekolah ada-lah proses pengumpulan,pengolahan, analisis dan interpretasi data tentang

7

kualitas pekerjaan kepala sekolah dalam melaksanakantugas pokoknya seba-gai kepala sekolah. Tugas pokokkepala sekolah adalah melaksanakan fungsi-fungsimanajerial dalam rangka mencapai visi, misi dantujuan sekolah yang dipimpinnya. Kinerja kepalasekolah TK dinilai oleh pengawas TK, kinerja kepalasekolah SD dinilai oleh pengawas SD dan kinerjakepala sekolah SMP dinilai oleh pengawas SMP.

Penilaian kinerja kepala sekolah sebagaimanadikemukakan di atas ti-dak hanya berkisar pada aspekkarakter individu melainkan juga pada hal-hal yangmenunjukkan proses dan hasil kerja yang dicapainyaseperti kualitas, kuantitas hasil kerja, ketepatanwaktu kerja, dan sebagainya. Apa yang terjadi dandikerjakan kepala sekolah merupakan sebuah prosespengolahan input menjadi output tertentu. Atas dasaritu terdapat tiga komponen penilaian ki-nerja kepalasekolah/madrasah yakni: 1. Penilaian input, yaitu kemampuan atau kompetensi

yang dimiliki dalammelakukan pekerjaannya. Orientasi penilaiandifokuskan pada karakteris-tik individu sebagaiobjek penilaian dalam hal ini adalah komitmenkepa-la sekolah terhadap pelaksanaan tugas pokokdan fungsinya. Komitmen tersebut merupakanrefleksi dari kompetensi kepribadian dankompetensi sosial kepala sekolah.

8

2. Penilaian proses, yaitu penilaian terhadapprosedur pelaksanaan pekerja-an. Orientasi padaproses difokuskan kepada perilaku kepala sekolahda-lam melaksanakan tugas pokok fungsi dan dantanggung jawabnya yakni melaksanakan fungsimanajerial dan fungsi supervisi pada sekolah yangdipimpinnya.

3. Penlaian output, yaitu penilaian terhadap hasilkerja yang dicapai dari pe-laksanaan tugas pokok,fungsi dan tanggungjawabnya. Orientasi pada outputdilihat dari perubahan kinerja sekolah terutamakinerja guru dan staf sekolah lain yangdipimpinnya.Penekanan penilaian terhadap ketiga komponen di

atas memungkinkan terjadinya penilaian kinerja yangobyektif dan komprehensif. Terkait ketiga komponenpenilaian di atas terdapat lima prinsip yang harusdiperhatikan da-lam melaksanakan penilaian kinerjayaitu:1. Relevance, artinya aspek-aspek yang diukur dalam

penilaian kinerja ter-kait dengan pekerjaanyabaik input, proses, maupun outputnya (hasil ker-ja yang dicapai).

2. Sensitivity, artinya sistem penilaian yang digunakanpeka dalam membe-dakan antara kepala sekolah yangberprestasi tinggi dengan yang berpres-tasirendah.

9

3. Reliability, artinya alat dan sistem penilaian yangdigunakan dapat dian-dalkan, dipercaya sebagaitolok ukur yang obyektif, akurat, dan konsis-ten.

4. Acceptability, artinya sistem penilaian yangdigunakan harus dapat dime-ngerti dan diterimaoleh pihak penilai ataupun pihak yang dinilai danmem-fasilitasi komunikasi aktif dan konstruktifantara keduanya.

5. Practicality, artinya semua instrumen penilaiantermasuk pengolahan dan analisis data hasilpenilaian mudah digunakan.Untuk memenuhi persyaratan tersebut, sistem

penilaian kinerja setidak-nya mempunyai dua elemenpokok yaitu: (a) spesifikasi tugas yang harus di-kerjakan dan kriteria yang dapat memberikanpenjelasan bagaimana kinerja yang baik (goodperformance), dan (b) adanya mekanisme untukpengumpul-an informasi dan pelaporan mengenaiterpenuhi atau tidaknya perilaku yang terjadi dalamkenyataan dibandingkan dengan kriteria yangditetapkan.

Secara komprehensif, proses penilaian kinerjakepala sekolah sekolah/ madrasah mencakup: (a)penetapan standar atau kriteria kinerja, (b) memban-dingkan kinerja aktual dengan standar tersebut, dan(c) memberikan umpan balik dari hasil penilaianuntuk meningkatkan kinerjanya. Dalam upaya men-dapatkan manfaat optimal penilaian kinerja kepala

10

sekolah/madrasah, paling tidak terdapat lima aspekyang dapat dijadikan ukuran penilaian yaitu: 1. Quality of work – kualitas hasil kerja2. Promptness – ketepatan waktu menyelesaikan

pekerjaan3. Initiative – prakarsa dalam menyelesaikan pekerjaan4. Capability – kemampuan menyelesaikan pekerjaan5. Comunication – kemampuan membina kerjasama dengan

pihak lain.Dalam menilai kelima aspek kinerja di atas,

perlu diperhatikan lima hal. Pertama, penilaiankinerja harus mempunyai hubungan denganpekerjaan/tu-gas pokok dan fungsinya. Kedua, sistempenilaian kinerja benar-benar meni-lai perilaku atauhasil kerja yang mendukung kegiatan pengembanganmutu sekolah. Ketiga, adanya standar minimal yangharus dicapai dalam pelaksana-an tugas secara rincidan jelas. Standar pelaksanaan tugas adalah ukurannor-matif yang dipakai untuk menilai kinerjatersebut. Keampat, penilaian kinerja akan berjalandengan efektif apabila menggunakan instrumen yangvalid dan reliabel. Valid artinya menilai apa yangseharusnya dinilai, reliabel artinya keajegan hasilpenilaian. Kelima, prosedur penilaian kinerja dibuatsecara se-derhana sehingga mudah di-pahami,dilaksanakan, diolah dan mudah diguna-kan.

B. Tujuan Penilaian Kinerja

11

Penilaian kinerja kepala sekolah yangdilaksanakan oleh pengawas se-kolah bertujuanuntuk:1. Memperoleh data tentang pelaksanaan tugas pokok,

fungsi dan tanggung jawab kepala sekolah dalammelaksanakan fungsi-fungsi manajerial dansupervisi/pengawasan pada sekolah yangdipimpinnya.

2. Memperoleh data hasil pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai peminpin sekolah.

3. Menentukan kualitas kerja kepala sekolah sebagaidasar dalam promosi dan penghargaan yangdiberikan kepadanya.

4. Menentukan program peningkatan kemampuanprofesional kepala seko-lah dalam kontekspeningkatan mutu pendidikan pada sekolah yangdipim-pinnya.

5. Menentukan program umpan balik bagi peningkatandan pengembangan diri dan karyanya dalam kontekspengembangan karir dan profesinya.

Hasil penilaian kinerja akan bermanfaat bagikepala dinas pendidikan dalam menentukan promosi,penghargaan, mutasi dan pembinaan lebih lanjut.Sedangkan bagi pengawas sekolah sendiri hasilpenilaian kinerja kepala seko-lah dapat dijadikandasar dalam menyusun program pengawasan khususnyadalam membina kemampuan profesional kepala sekolah.

12

BAB IIIPENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

A. Tugas Pokok dan Kompetensi Kepala Sekolah

1. Tugas PokokTugas pokok kepala sekolah pada semua jenjang

mencakup tiga bidang, yaitu: (a) tugas manajerial, (b) supervisi dan (c) kewirausahaan. Uraian tugas pokok tersebut adalah sebagai berikut.

13

a. Tugas ManajerialTugas kepala sekolah dalam bidang manajerial

berkaitan dengan penge-lolaan sekolah, sehingga semua sumber daya dapat disediakan dan dimanfaat-kansecara optimal untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien.

Tugas manajerial ini meliputi aktivitas sebagai berikut:1) Menyusun perencanaan sekolah2) Mengelola program pembelajaran3) Mengelola kesiswaan4) Mengelola sarana dan prasarana5) Mengelola personal sekolah6) Mengelola keuangan sekolah7) Mengelola hubungan sekolah dan masyarakat8) Mengelola administrasi sekolah9) Mengelola sistem informasi sekolah10) Mengevaluasi program sekolah11) Memimpin sekolah

b. Tugas SupervisiSelain tugas manajerial, kepala sekolah juga

memiliki tugas pokok me-lakukan supervisi terhadappelaksanaan kerja guru dan staf. Tujuannya adalahuntuk menjamin agar guru dan staf bekerja denganbaik serta menjaga mutu proses maupun hasilpendidikan di sekolah. Dalam tugas supervisi initerca-kup kegiatan-kegiatan:1) Merencanakan program supervisi

14

2) Melaksanakan program supervisi3) Menindaklanjuti program supervisic. Tugas Kewirausahaan

Di samping tugas manajerial dan supervisi,kepala sekolah juga memili-ki tugas kewirausahaan.Tugas kewirausahaan ini tujuannya adalah agar seko-lah memiliki sumber-sumber daya yang mampu mendukungjalannya sekolah, khususnya dari segi finansial.Selain itu juga agar sekolah membudayakan perilakuwirausaha di kalangan warga sekolah, khususnya parasiswa. 2. Kompetensi Kepala Sekolah

Untuk dapat melaksanakan tugas pokok tersebut, seorang kepala seko-lah dituntut memiliki sejumlah kompetensi. Dalam Peraturan Menteri Pendi-dikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Ma-drasah telah ditetapkan bahwa ada 5 (lima) dimensi kompetensi yaitu: (a) ke-pribadian, (b) manajerial, (c) kewirausahaan, (d) supervisi, dan (e) sosial.

Uraian mengenai kelima kompetensi tersebut adalah sebagai berikut.

a. Kompetensi KepribadianSebelum menilai kinerja kepala sekolah, seorang

pengawas sekolah ha-rus memahami betul apakah kepalasekolah telah menunjukkan kemampuan-nya dalam

15

menunjukkan sikap dan perilaku yang mendukungkepribadiannya sehingga ia dikatakan mampu menjadipemimpin.

Kepala sekolah harus: (a) berakhlak mulia danmenjadi teladan bagi ko-munitas sekolah/madrasah;(b) memiliki integritas kepribadian sebagai pe-mimpin; (c) memiliki keinginan yang kuat dalampengembangan diri; (d) ber-sikap terbuka dalammelaksanakan tugas pokok dan fungsi; (e) mengendali-kan diri dalam menghadapi masalah; dan (f) memilikibakat dan minat jabat-an sebagai pemimpinpendidikan.

Dasar kompetensi kepribadian ini akan sangatmenentukan kompetensi lainnya, khususnya dalammelaksanakan program pendidikan nasional, pro-pinsi,dan kabupaten/kota. Sebagai tambahan pengetahuan dankeilmuan da-lam bidang perencanaan dan pelaksanaanprogram pendidikan, kepala seko-lah harus mampumenunjukkan kinerjanya berdasarkan kebijakan,perencana-an, dan program pendidikan.

Pengetahuan pengawas sekolah mengenai kepalasekolah yang memili-ki pengetahuan, sikap danperilaku yang muncul berdasarkan kompetensi ke-palasekolah di atas, merupakan dasar pengetahuanbagaimana seharusnya me-nilai kinerja kepalasekolah agar tepat sasaran, walaupun tidak mudah.Con-toh menilai kinerja kepala sekolah yangberkaitan dengan kompetensi kepri-badian dengan sub

16

kompetensi memiliki bakat dan minat jabatan sebagaipe-mimpin pendidikan, maka pengawas sekolah harusmampu secara mendasar menilai kinerja kepala sekolahyang berhubungan dengan kemampuannya se-bagaipemimpin sekolah. Sub-kompetensi ini dapat terwujudjika kepala seko-lah memiliki pengetahuan danketerampilan, di antaranya: (1) memahami te-ori-teori kepemimpinan, memilih strategi yang tepatuntuk mencapai visi, mi-si, tujuan, dan sasaransekolah; (2) memiliki power dan kesan positif untukmempengaruhi bawahan dan orang lain; (3) memilikikemampuan (intelektu-al dan kalbu) sebagai smartschool principal agar mampu memobilisasi sum-berdayayang ada di lingkungannya; (4) mengambil keputusansecara teram-pil (cepat, tepat dan cekat); (5)mendorong perubahan(inovasi) sekolah; (6)berkomunikasi secara lancar; (7) menggalang teamworkyang kompak, cerdas dan dinamis; (8) mendorongkegiatan yang bersifat kreatif; dan (9) mencipta-kansekolah sebagai organisasi belajar (learningorganization).

Kinerja kepala sekolah yang menunjukkansubkompetensi ini dapat dievaluasi oleh pengawassekolah melalui interview kepada warga sekolah diantaranya kepada guru. Di sisi lain evaluasi untukmenilai kinerja ini bisa di-lakukan dengan caramenyajikan sebuah ilustrasi permasalahan yang harus

17

menuntut kepala sekolah untuk menunjukkankemampuannya dalam memim-pin sekolah.

Dalam rangka mewujudkan kinerja kepala sekolahuntuk kompetensikepribadian dengan subkompetensi memiliki keinginanyang kuat dalam pe-ngembangan diri sebagai kepalasekolah/madrasah, kepala sekolah tidak ha-nyadituntut untuk melakukan tugas-tugas di luarkebutuhan dirinya saja, te-tapi ia perlu jugamemiliki kemampuan dalam mengembangkan dirinya sen-diri. Kompetensi ini bisa diwujudkan jika ia mampuuntuk: (1) mengidentifi-kasi karakteristik kepalasekolah tangguh (efektif); (2) mengembangkan ke-mampuan diri pada dimensi tugasnya; (3)mengembangkan dirinya pada di-mensi proses(pengambilan keputusan,pengkoordinasian/penyerasian, pem-berdayaan,pemrograman, pengevaluasian, dsb.; (4) mengembangkandirinya pada dimensi lingkungan (waktu, tempat,sumberdaya, dan kelompok kepen-tingan); (5)mengembangkan keterampilan personal yang meliputiorganisasi diri, hubungan antarmanusia, pembawaandiri, pemecahan masalah, gaya bi-cara, dan gayamenulis.

Pengawas sekolah dapat menilai kinerja kepalasekolah untuk aspek ini melalui dengan wawancara danangket yang harus diisi oleh kepala sekolah itusendiri. Di samping itu juga pengawas sekolah dapat

18

melakukan wawan-cara dengan warga sekolah. Evaluasikinerja ini tentunya akan berbeda untuk setiapjenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMP hinggaSMA/SMK.

b. Kompetensi ManajerialKompetensi kepala sekolah lain yang harus

dipahami oleh pengawas sekolah dalam rangkamelakukan penilaian terhadap kinerjanya, yaitu yangberhubungan dengan kompetensi kepala sekolah dalammemahami sekolah sebagai sistem yang harus dipimpindan dikelola dengan baik, di antaranya adalahpengetahuan tentang manajemen. Dengan kemampuandalam menge-lola ini nantinya akan dijadikan sebagaipegangan cara berfikir, cara menge-lola dan caramenganalisis sekolah dengan cara berpikir seorangmanajer. Con-toh pengawas sekolah harus mampumemahami kinerja kepala sekolah ketika kepalasekolah menunjukkan perilakunya dan mampu untukmengidentifikasi dan mengembangkan jenis-jenis inputsekolah; mengembangkan proses seko-lah (prosesbelajar mengajar, pengkoordinasian, pengambilankeputusan, pem-berdayaan, pemotivasian, pemantauan,pensupervisian, pengevaluasian danpengakreditasian). Selain itu pengawas sekolah jugaharus mampu memaha-mi bahwa kepala sekolah sudahmampu menunjukkan upaya dalam mening-katkan output

19

sekolah (kualitas, produktivitas, efisiensi,efektivitas, dan ino-vasi).

Sesuai Keputusan Mendiknas mengenai kompetensiini, di antaranya kepala sekolah harus mampu danterlihat kinerjanya dalam bidang-bidang ga-rapanmanajerial sebagai berikut: (a) menyusun perencanaansekolah/madra-sah mengenai berbagai tingkatanperencanaan; (b) mengembangkan organisa-sisekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan; (c)memimpin sekolah/madra-sah dalam rangkapendayagunaan sumber daya sekolah/madrasah secaraopti-mal; (d) mengelola perubahan dan pengembangansekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar yangefektif; (e) menciptakan budaya dan iklimseko-lah/madrasah yang kondusif dan inovatif bagipembelajaran peserta didik; (f) mengelola guru danstaf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusiasecara optimal; (g)mengelola sarana dan prasaranasekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan secaraoptimal; (h)mengelola hubungan sekolah/ma-drasah danmasyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide,sumber belajar dan pembiyanaan sekolah/madrasah; (i)mengelola peserta didik dalam rang-ka penerimaanpeserta didik baru, dan penempatan sertapengembangan ka-pasitas peserta didik; (j )mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatanpembelajaran sesuai dengan arah dan tujuanpendidikan nasional; (k) menge-lola keuangan

20

sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaanyang akun-tabel, tranfaran dan efisien; (l)mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalammendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah; (m)mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalammendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan pesertadidik di sekolah/madrasah; (n) mengelola sisteminfor-masi sekolah/madrasah dalam mendukungpenyusunan program dan pengam-bilan keputusan;(o)memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagipening-katan embelajaran dan manajemensekolah/madrasah; (p) melakukan moni-toring,evaluasi, dan pelaporan pelaksanakan programkegiatan sekolah/ma-drasah dengan prosedur yangtepat, serta merencanakan tindak lanjut.

Secara umum kinerja kepala sekolah dalamkompetensi manajerial ini juga termasuk di dalamnyaadalah kemampuan dalam sistem administrasi. Ja-didalam hal ini kepala sekolah sebagai pengelolalembaga pendidikan sesuai dengan jenjangpendidikannya masing-masing. Namun demikianpenegasan terhadap eksistensi seorang kepala sekolahsebagai manajer dalam suatu lem-baga pendidikandapat dinilai dari kompetensi mengelola kelembagaan,yang mencakup: (1) menyusun sistem administrasisekolah; (2) mengembangkan kebijakan operasionalsekolah; (3) mengembangkan pengaturan sekolah yangberkaitan dengan kualifikasi, spesifikasi, prosedur

21

kerja, pedoman kerja, pe-tunjuk kerja, dansebagainya; (4) melakukan analisis kelembagaan untukmenghasilkan struktur organisasi yang efisien danefektif; dan (5) mengembangkan unit-unit organisasisekolah atas dasar fungsi.

Kemampuan yang mendukung subkompetensimengelola ketatausaha-an sekolah/madrasah dalammendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah inibisa diwujudkan oleh seorang kepala sekolah secarautuh jika memperoleh dukungan dari sistem yang sudahia kembangkan bersama dengan komponen sekolahlainnya. Dengan demikian pengawas sekolah bisamenilai kinerja ke-pala sekolah yaitu dengan melaluireview dokumen termasuk sistem adminis-trasi sekolah.Pengawas sekolah juga bisa melakukannya dengan caramela-kukan observasi terhadap kondisi lingkungansekolah yang terlihat sebagai dampak dari strategipengelolaan yang dikembangkan oleh kepala sekolahitu sendiri.

Pengawas sekolah juga harus jeli bahwakompetensi kepala sekolah, termasuk dalam tugas-tugasnya sebagai manajer sekolah di antaranya harusmemahami kurikulum. Aspek yang dinilai adalahpengetahuan kepala seko-lah dalam memahami kurikulumyang merupakan jantungnya lembaga pendi-dikan.Dengan demikian kepala sekolah dalam upayamewujudkan kinerjanya dalam bidang ini, ia harusmampu untuk: (1) memfasilitasi sekolah untuk

22

membentuk dan memberdayakan tim pengembangkurikulum; (2) memberda-yakan tenaga kependidikansekolah agar mampu menyediakan dokumen-do-kumenkurikulum; (3) memfasilitasi guru untukmengembangkan standar kom-petensi setiap matapelajaran; (4) memfasilitasi guru untuk menyusunsilabus setiap mata pelajaran; (5) memfasilitasiguru untuk memilih buku sumber yang sesuai untuksetiap mata pelajaran; (6) mengarahkan tenagakependidikan un-tuk menyusun rencana dan programpelaksanaan kurikulum; (7) membimbing guru dalammengembangkan dan memperbaiki proses belajarmengajar; (8) mengarahkan tim pengembang kurikulumuntuk mengupayakan kesesuaian kurikulum dengankemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni(ipteks), tuntutan dan kebutuhan masyarakat,kebutuhan peserta didik; (9) menggali danmemobilisasi sumberdaya pendidikan; (10)mengidentifikasi kebutuhan bagi pengembangankurikulum lokal; (11) mengevaluasi pelaksanaankuriku-lum.

Kinerja kepala sekolah dalam mewujudkan subkompetensi pengelola-an kurikulum ini dapat dinilaioleh pengawas sekolah di antaranya dari isi pro-gramkurikulum yang didesain dan dikembangkan gurunyamulai dari tingkat perencanaan sampai denganevaluasi kurikulum itu sendiri misalnya dalam bentukevaluasi hasil pembelajaran.

23

Dampak dari kinerja kepala sekolah ini jugaharus bisa dipahami oleh pengawas sekolah yaitumampu melihat kinerja kepala sekolah dalam mema-hamidan menghayati Standar Pelayanan Minimal (SPM),melaksanakan SPM secara tepat serta memahamilingkungan sekolah sebagai bagian dari sistemsekolah yang bersifat terbuka. Kemampuan ini memangcukup sulit jika pe-ngawas sekolah tidak mampu untukmelihat gejala ataupun hasil yang dicapai olehkepala sekolah itu sendiri.

Kinerja kepala sekolah lainnya antara lain yangharus dipahami oleh pengawas sekolah yaitu pada submengelola guru dan staf dalam rangka pen-dayagunaansumber daya manusia secara optimal. Hal ini dapatdilihat dari indikator-indikator yang mencakup: (1)mengidentifikasi karakteristik tenaga kependidikanyang efektif; (2) merencanakan tenaga kependidikansekolah (permintaan, persediaan, dan kesenjangan);(3) merekrut, menyeleksi, menem-patkan, danmengorientasikan tenaga kependidikan baru; (4)mengembang-kan profesionalisme tenaga kependidikan;(5) memanfaatkan dan memelihara tenaga kependidikan;(6) menilai kinerja tenaga kependidikan; (7) mengem-bangkan sistem pengupahan, reward, dan punishmentyang mampu menjamin kepastian dan keadilan; (8)melaksanakan dan mengembangkan sistem pem-binaankarir; (9) memotivasi tenaga kependidikan; (10)membina hubungan kerja yang harmonis; (11)

24

memelihara dokumentasi personel sekolah ataumengelola administrasi personel sekolah; (12)mengelola konflik; (13) mela-kukan analisis jabatandan menyusun uraian jabatan tenaga kependidikan; dan(13) memiliki apresiasi, empati, dan simpatiterhadap tenaga kependidikan.

Pengawas sekolah minimal mampu untuk memahamibentuk-bentuk perilaku dari kinerja kepala sekolahyang berhubungan dengan kompetensi ini, misalnyapengawas sekolah dapat melakukan pengamatan sertamereview dokumen-dokumen laporan dari fungsi-fungsimanajemen yang diterapkan kepala sekolah selamamengelola tenaga kependidikan (guru dan tenaga ad-ministrasi).

Sebagai contoh dalam mencapai target kinerjakepala sekolah untuk kompetensi manajerial dengansub mengelola sarana dan prasarana sekolah/ madrasahdalam rangka pendayagunaan secara optimal,diantaranya bahwa kepala sekolah harus mampu utnukmenganalisis indikator-indikator sebagai berikut:(1) ketersediaan dan kesiapan sarana dan prasaranasekolah (labora-torium, perpustakaan, kelas,peralatan, perlengkapan, dsb.); (2) mengelolaprogram perawatan preventif, pemeliharaan, danperbaikan sarana dan prasa-rana ;mengidentifikasispesifikasi sarana dan prasarana sekolah; (3)merenca-nakan kebutuhan sarana dan prasaranasekolah; (4) mengelola pembelian/pe-ngadaan sarana

25

dan prasarana serta asuransinya; (5) mengelolaadministrasi sarana dan prasarana sekolah; dan (6)memonitor dan mengevaluasi sarana dan prasaranasekolah.

Pengawas sekolah dalam hal ini bisa menilainyamelalui kegiatan ob-servasi dan wawancara. Observasidapat dilakukan oleh pengawas sekolah terhadapkondisi sarana dan prasarana yang bisa dilihatlangsung. Adapun upaya pengawas sekolah untukmenilai kinerja kepala sekolah pada aspek subkompetensi pengelolaan sarana prasarana ini jugabisa dilakukan dengan cara mereview dokumenpengelolaan, serta melakukan wawancara dengan wargasekolah mengenai kemampuan kepala sekolah dalammelakukan pengelolaan sarana dan prasarana selamaini.

Ilustrasi selanjutnya bagaimana kompetensimanajerial dengan sub kom-petensi mengelola pesertadidik dalam rangka penerimaan peserta didik baru,dan penempatan serta pengembangan kapasitas pesertadidik, ini bisa diwu-judkan oleh kepala sekolah.Seorang kepala sekolah harus mampu menunjuk-kankemampuan dalam: (1) mengelola penerimaan siswabaru, mengelola pe-ngembangan bakat, minat,kreativitas dan kemampuan siswa; (2) mengelolasistem bimbingan dan konseling yang sistematis; (3)memelihara disiplin sis-wa; (4) menyusun tata tertibsekolah; (5) mengupayakan kesiapan belajar sis-wa

26

(fisik dan mental); (6) mengelola sistem pelaporanperkembangan siswa; dan (7) memberikan layananpenempatan siswa dan mengkoordinasikan studi lanjut.

Kompetensi ini tentunya tidak akan dapatdiwujudkan jika tidak ada du-kungan dari komponendan warga belajar lainnya. Dengan demikian untukmenilai kinerja kepala sekolah untuk sub kompetensiini pengawas sekolah bisa melakukannya dengan caramembuat cheklist atau melakukannya dengan menggunakanpedoman observasi terhadap kondisi dan perkembanganyang terjadi pada diri siswanya di sekolah yangbersangkutan.

Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasidan Komunikasi di sekolah hendaknya mampumenyesuaikan diri, salah satunya akan tergantungkepada kepala sekolahnya, apakah ia mampu mengubahbudaya sekolah, se-suai dengan kemajuan berpikirnyatentang bagaimana memanfaatkan Tekno-logi Informasidan Komunikasi dalam mengelola sekolah. Subkompetensi ini di antaranya dapat diwujudkan dalambentuk upaya kepala sekolah melaku-kan aktivitasyang mencakup: (1) mengembangkan prosedur danmekanisme layanan sistem informasi, serta sistempelaporan; (2) mengembangkan pang-kalan data sekolah(data kesiswaan, keuangan, ketenagaan, fasilitas,dsb.); (3) mengelola hasil pangkalan data sekolahuntuk merencanakan program pengem-bangan sekolah;(4) menyiapkan pelaporan secara sistematis,

27

realistis dan lo-gis; dan (5) mengembangkan simberbasis komputer.

Berdasarkan uraian sub kompetensi memanfaatkankemajuan teknologiinformasi bagi peningkatan kualitas pembelajaran danmanajemen sekolah/ madrasah, maka pengawas sekolahdapat menilai melalui format isian menge-nai sisteminformasi yang dikembangkan sekolah, serta melakukanpengama-tan langsung terhadap kondisi sisteminformasi mulai dari perencanaan hing-ga sistemkomputerisasi yang sudah ada di sekolah yangbersangkutan.

Setelah kepala sekolah mampu untuk memanfaatkanTeknologi, maka bagaimana ia mampu juga dalammemanfaatkan informasinya untuk kepen-tinganmanajemen sekolahnya. Untuk kepentingan menilaikinerja selanjut-nya pengawas sekolah harus mampumelihat kemampuan kepala sekolah da-lam halmelaksanakan subkompetensi mengelola sisteminformasi sekolah/ madrasah dalam mendukungpenyusunan program dan pengambilan keputus-an, makaseorang kepala sekolah harus mampu menunjukkan unjukkerjanya yaitu untuk mengambil keputusan secaraterampil dapat dicapai melalui ke-mampuan untuk: (a)menjaring informasi berkualitas sebagai bahan untukmengambil keputusan; (b) mengambil keputusan secaraterampil (cepat, te-pat, cekat); (c) memperhitungkanakibat pengambilan keputusan dengan pe-nuh

28

perhitungan (least cost and most benefit); (d) menggunakansistem infor-masi sekolah sebagai dasar dalampengambilan keputusan. Kinerja kepala se-kolah yangditunjukkan dalam bentuk aktivitas-aktivitas inidapat dievaluasi oleh pengawas sekolah denganmenggunakan instrumen wawancara kepada komponensekolah yang ia datangi.

Kemampuan kepala sekolah dalam manajerial harusmampu merumus-kan laporan-laporan kegiatan sekolah.Bentuk laporan tersebut di antaranya membuat LaporanAkuntabilitas Sekolah.

Untuk menilai kinerja yang menunjukkankemampuan kepala sekolahdalam keterampilan membuat laporan ini bisadilakukan oleh pengawas seko-lah melalui bentukpenilaian dengan instrumen wawancara khususnyadalam: (a) menyebutkan dan memahami konsep-konseplaporan; (b) membuat lapor-an akuntabilitas kinerjasekolah; (c) mempertanggungjawabkan hasil kerja se-kolah kepada stakeholders; (d) membuat keputusansecara cepat, tepat, dan cekat berdasarkan hasilpertanggungjawaban; (e) memperbaiki perencanaansekolah untuk jangka pendek, menengah dan panjang.

Selain melalui wawancara, pengawas sekolah bisamenilai kinerja ke-pala sekolah untuk menilaikompetensi pengawas sekolah bisa melakukannya denganreview dokumen program sekolah yang menunjukkanbahwa ada ba-gian-bagian tertentu yang telah

29

diperbaiki oleh kepala sekolah bersama dengan guru-guru.

c. Kompetensi Kewirausahaan Kompetensi kepala sekolah yang cukup sentral

dan merupakan pokok dari keberlanjutan programsekolah diantaranya adalah kompetensi Kewirau-sahaan. Sebagai salah satu cara bagaimana sekolahmampu mewujudkan ke-mampuan dalam wirausahanya inimaka kepala sekolah harus mampu menun-jukkankemampuan dalam menjalin kemitraan dengan pengusahaatau dona-tur, serta mampu memandirikan sekolahdengan upaya berwirausaha. Secara rinci kemampuanatau kinerja kepala sekolah yang mendukung terhadapper-wujudan kompetensi kewirausahaan ini, di antaramencakup: (a) menciptakan inovasi yang berguna bagipengembangan sekolah/madrasah; (b) bekerja ke-rasuntuk mencapai keberhsilsan sekolah/madrasah sebagaiorganisasi pem-belajar yang efektif; (c) memilikimotivasi yang kuat untuk sukses dalam me-laksanakantugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpinsekolah/madrasah; (d) pantang menyerah dan selalumencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yangdihadapi sekolah/madrasah; (e) memiliki nalurikewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasasekolah/madrasah sebagai sumber belajar pesertadidik.

30

Berdasarkan uraian sub kompetensi kewirausahaanini, maka seorang pengawas sekolah harus mampu untukmenilai kinerja kepala sekolah dalam aspek inisecara jeli, misalnya bagaimana kepala sekolahmenunjukkan peri-laku hidup hemat dan pandaimengelola sumber daya keuangan sekolah.

Sebagai contoh ketika pengawas sekolah akanmenilai kinerja sub dari kompetensi kewirausahaanini yaitu untuk menciptakan inovasi yang bergunabagi pengembangan sekolah/madrasah, maka pengawassekolah harus mam-pu melihat kinerja kepala sekolahdalam hal: (1) mengidentifikasi dan menyu-sun profilsekolah; (2) mengembangkan visi, misi, tujuan dansasaran seko-lah; (3) mengidentifikasi fungsi-fungsi(komponen-komponen) sekolah yang diperlukan untukmencapai setiap sasaran sekolah; (4) melakukananalisis SWOT terhadap setiap fungsi dan faktor-faktornya; (5) mengidentifikasi dan memilihalternatif-alternatif pemecahan setiap persoalan;(6) menyusun ren-cana pengembangan sekolah; (7)menyusun program, yaitu mengalokasikan sumberdayasekolah untuk merealisasikan rencana pengembangansekolah; (8) menyusun langkah-langkah untukmerealisasikan rencana pengembangan sekolah; dan (9)membuat target pencapaian hasil untuk setiap programsesu-ai dengan waktu yang ditentukan (milestone).

Kompetensi yang diasumsikan akan mampumemberikan kemajuan pe-sat di masa yang akan datang,

31

yaitu kompetensi yang harus diwujudkan kepa-lasekolah pada aspek kreativitas, inovasi, dankewirausahaan. Kompetensi ini dapat terwujud jika iamampu untuk: (1) memahami dan menghayati arti dantujuan perubahan (inovasi) sekolah; (2) menggunakanmetode, teknik dan proses perubahan sekolah; (4)menumbuhkan iklim yang mendorong kebe-basan berfikiruntuk menciptakan kreativitas dan inovasi; (5)mendorong war-ga sekolah untuk melakukaneksperimentasi, prakarsa/keberanian moral un-tukmelakukan hal-hal baru; (6) menghargai hasil-hasilkreativitas warga se-kolah dengan memberikan rewards;dan (7) menumbuhkan jiwa kewirausa-haan warga sekolah.

Berdasarkan uraian kompetensi ini maka pengawassekolah dapat me-nilai kinerja kepala sekolahterhadap hal yang berhubungan dengan kompeten-si inimelalui wawancara dengan beberapa warga sekolah bisadengan guru, siswa dan komite sekolah yang ada.

Kompetensi kepala sekolah juga sampai menyentuhkinerja kewirausa-haan ini juga berhubungan dengandukungan aspek keuangan. Sebagai pim-pinan kiranyasangat penting mengetahui dan mampu menilai kondisikeuang-an sehingga rumah tangga sekolah tetapseimbang. Kompetensi ini bisa di-tunjukkan melaluikinerja kepala sekolah, khususnya dalam: (1)menyiapkan anggaran pendapatan dan belanja sekolahyang berorientasi pada program pe-ngembangan sekolah

32

secara transparan; (2) menggali sumber dana daripeme-rintah, masyarakat, orangtua siswa dansumbangan lain yang tidak mengikat; (3)mengembangkan kegiatan sekolah yang berorientasi padaincome generating activities; mengelola akuntansi keuangansekolah (cash in and cash out); (4) membuat aplikasi danproposal untuk mendapatkan dana dari penyandang da-na; (5) melaksanakan sistem pelaporan penggunaankeuangan yang menunjuk-kan bahwa kewirausahaannyajelas terkontrol secara finansial. Kinerja kepalasekolah pada bagian kompetensi ini dapat dinilaioleh pengawas sekolah me-lalui review dokumen RAPBS.Pada dokumen tersebut akan terlihat sejauh manaRAPBS ini mampu menunjukkan kinerja kepala sekolah,mulai dari ta-hap persiapan, pengembangan danpengelolaan dan pelaporan keuangan.

Berdasarkan uraian kompetensi ini makakinerjanya bisa dinilai oleh pengawas sekolahmelalui review dokumen, atau analisis terhadapprogram-program sekolah yang sudah dirumuskanmelalui interview kepada kepala se-kolah itu sendiriserta melakukan validasi kepada guru, komite, dansiswa mengenai implementasi dari program-programyang direncanakan. Bahkan mungkin evaluasi dapatdilakukan terhadap prosedur pelaksanaan perumusanrencana program sekolah, misalnya dalam RAPBSsekolah itu sendiri.

33

d. Kompetensi SupervisiKompetensi supervisi ini sangat strategis bagi

seorang kepala sekolah khususnya dalam memahami apatugas dan fungsi kepala sekolah sebagai pe-mimpinsekolah/madrasah. Berdasarkan telaah terhadapkompetensi ini, pro-ses penilaian kinerja yang harusdiperhatikan oleh pengawas sekolah, di anta-ranyaharus mampu menilai sub-sub kompetensinya yangmencakup: (a) me-rencanakan program supervisiakademik dalam rangka peningkatan profesio-nalismeguru; (b) melaksanakan supervisi akademik terhadapguru dengan menggunakan pendekatan dan tekniksupervisi yang tepat; (c) menindaklan-juti hasilsupervisi akademik terhadap guru dalam rangkapeningkatan profe-sionalisme guru, di antaranyaadalah bahwa tugas dan fungsi dari supervisi iniadalah untuk memberdayakan sumber daya sekolahtermasuk guru. Dengan demikian kinerja kepalasekolah dapat dinilai oleh pengawas sekolah melaluipeniliain terhadap sub kompetensi melaksanakansupervisi akademik terha-dap guru dengan menggunakanpendekatan dan teknik supervisi yang tepat. Langkahyang perlu dilakukan mencakup: (1) mengidentifikasipotensi-po-tensi sumberdaya sekolah berupa guru yangdapat dikembangkan; (2) mema-hami tujuanpemberdayaan sumberdaya guru; (3) mengemukakancontoh-contoh yang dapat membuat guru-guru lebih

34

maju; dan (4) menilai tingkat keberdayaan guru disekolahnya.

Kompetensi ini dapat dievaluasi oleh pengawassekolah melalui sistem evaluasi yang menggunakanstudi dokumentasi atau interview dokumen-do-kumen,misalnya dokumen program sekolah yang selama inimenjadi pegang-an sekolah yang bersangkutan,khususnya pada bagian-bagian pemberdayaan sumberdayanya.

Sebagai contoh dalam hal melakukan evaluasiterhadap kinerja kepala sekolah untuk kompetensi inidengan sub kompetensi melaksanakan supervisiakademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatandan teknik super-visi yang tepat. Maka pengawassekolah sebagai pelaksana penilaian ini ha-rus mampumelihat pemahaman kepala sekolah melakukan supervisiyang di-maksud adalah supervisi kepada guru dan stafadministrasi. Kompetensi ini dapat dinilai sebagaibentuk kinerja kepala sekolah yang dapat dilakukanoleh pengawas sekolah dengan cara wawancara dengankepala sekolah yang ber-sangkutan, khususnyamengenai kemampuannya dalam: (a) memahami danmenghayati arti, tujuan dan teknik supervisi; (b)menyusun program supervisi pendidikan; (c)melaksanakan program supervisi; (d) memanfaatkanhasil-ha-sil supervisi; (e) melaksanakan umpan balikdari hasil supervisi.

35

Untuk melakukan evaluasi kinerja kepala sekolahpada kompetensi ini,maka pengawas sekolah dapat melakukannya denganmenggunakan instru-men berbentuk wawancarasebagaimana diulas sebelumnya. Di samping me-laksanakan supervisi kepada guru, kepala sekolahsendiri diharapkan mampu melakukan monitoring danevaluasi yang dapat dilihat oleh pengawas seko-lahsebagai dasar untuk evaluasi kinerjanya. Hal-halyang perlu diungkap an-tara lain apakah kepalasekolah: (a) memahami dan menghayati arti, tujuandan teknik monitoring dan evaluasi; (b)mengembangkan sistem monitoring dan evaluasisekolah; (c) mengidentifikasi indikator-indikatorsekolah yang efektif dan menyusun instrumen; (d)menggunakan teknik-teknik monitoring dan evaluasi;(e)mensosialisasikan dan mengarahkan pelaksanaanmonitoring dan evaluasi; (f) menganalisis data hasilmonitoring dan evaluasi; dan (g) me-miliki komitmenkuat untuk memperbaiki kinerja sekolah berdasarkanhasil mo-nitoring dan evaluasi .

Dalam menilai kinerja kepala sekolah padakompetensi ini, pengawas sekolah dapat melakukannyadengan menggunakan sistem evaluasi melalui instrumendalam bentuk review dokumen tentang berbagai kegiatanyang su-dah dilakukan sekolah.

e. Kompetensi Sosial

36

Kompetensi ini pada dasarnya cukup sulit jikaharus dikaitkan dengan aktivitas sosial secara penuholeh sekolah, jika hal itu dilakukan dalam rang-kaketerkaitannya dengan program sekolah. Padadasarnya sebagai bahan acuan pengawas sekolah untukmelakukan evaluasi terhadap kinerja kepala sekolahuntuk kompetensi dan sub kompetensi ini, diantaranya mencakup: (a) bekerja sama dengan pihaklain untuk kepentingan sekolah/madrasah; (b)berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan;dan (e) memiliki kepe-kaan sosial terhadap orangatau kelompok lain.

Kompetensi kepala sekolah yang berhubungandengan kemampuan un-tuk mengelola hubungan sekolahdengan masyarakat bisa diwujudkan mela-luikemampuannya dalam hal: (1) memfasilitasi danmemberdayakan dewan sekolah/komite sekolah sebagaiperwujudan pelibatan masyarakat terhadappengembangan sekolah; (2) mencari dan mengeloladukungan dari masyara-kat (dana, pemikiran, moraldan tenaga, dsb) bagi pengembangan sekolah; (3)menyusun rencana dan program pelibatan orangtuasiswa dan masyarakat; (4) mempromosikan sekolahkepada masyarakat; (5) membina kerjasama denganpemerintah dan lembaga-lembaga masyarakat; dan (6)membina hubungan yang harmonis dengan orangtuasiswa.

37

Untuk menilai kinerja kepala sekolah terhadapkompetensi ini, maka pengawas sekolah harus mampumemahami komite sekolah, minimal mema-hamikeberadaan komite lengkap dengan program kerjanya.Dengan demiki-an evaluasi bisa dilakukan dengan caramereviu dokumen komite sekolah dan beberapa catatanpembukuan kepala sekolah yang menunjukkan adanyapem-berdayaan dan keterlibatan masyarakat di sekitardalam mensukseskan pro-gram sekolah.

Kompetensi sosial ini kadang juga seriangberhubungan dengan tuntut-an kepala sekolah dalamhal mengembangkan budaya sekolah atau madrasahsecara adaptif, lebih baik, dan maju. Sub kompetensiini bisa diwujudkan me-lalui kemampuannya untuk: (1)menerapkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupansekolah yang demokratis; (2) membentuk budayakerjasama (school corporate culture) yang kuat; (3)menumbuhkan budaya profesionalisme war-ga sekolah;(4) menciptakan iklim sekolah yang kondusif-akademis; dan (5) menumbuhkembangkan keragamanbudaya dalam kehidupan sekolah.

Untuk menilai kinerja kepala sekolah dalamaspek kompetensi ini, pe-ngawas sekolah dapatmelakukannya dengan melalui observasi dan wawan-caralangsung dengan warga sekolah yang ditujukan padakinerja kepala se-kolah untuk aspek yang tersebut.

Semua komptensi dan sub kompetensi ini berlakuuntuk kepala seko-lah/madrasah pada jenjang

38

pendidikan dasar hingga pendidikan menengah atauSMA/MA.

B. Aspek Penilaian, Instrumen dan Responden Penilaian Kinerja Kepa-la Sekolah

1. Aspek PenilaianSebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa

aspek yang dinilai da-lam penilaian kinerja kepalasekolah mencakup tiga dimensi yakni: (a) komit-menterhadap tugas, (b) pelaksanaan tugas, dan (c) hasilkerja. Komitmen ter-hadap tugas sebagai aktualisasidari kompetensi kepribadian dan kompetensi sosialkepala sekolah. Pelaksanaan tupoksi sebagaiaktualiasi dari kompetensi manajerial, kompetensisupervisi dan kompetensi kewirausahaan yang dimili-ki kepala seklah Sedangkan hasil kerja merupakandampak dari pelaksanaan tugas pokok kepala sekolahsebagai refleksi dari semua dimensi kompetensikepala sekolah.

Berdasarkan ruang lingkup penilaian kinerjakepala sekolah maka ins-trumen yang akan digunakandalam penilaian kinerja kepala sekolah adalah skalapenilaian (rating scale). Rating scale adalah daftarpernyataan/perta-nyaan yang harus dinilai olehresponden. Hasil penilaian tehadap pernyataan yangdiajukan dinyatakan dalam empat skala nilai yangdiurutkan mulai dari nilai yang terendah (1) sampainilai yang tertinggi (4). Dengan demikian se-tiap

39

pernyataan berpeluang memiliki skala nilaitersendiri yang bergerak di antara angka satu (1)sampai angka empat (4). Responden tinggal menetap-kan salah satu skala nilai atas pertanyaan yangdiajukan. Setiap pernyataan/ pertanyaan yangdiajukan memiliki empat deskriptor masing-masing.Deskrip-tor inilah yang dijadikan dasar dalammenentukan besar kecilnya skala nilai. Sebagaicontoh perhatikan tabel 1 di bawah ini yangmenyajikan aspek yang dinilai dalam penilaiankinerja kepala sekolah. Tentu saja setiap pengawasTK-SD-SMP dapat menyusun sendiri aspek-aspek yangakan dinilai dari ke-pala sekolah sesuai dengankebutuhannya. Namun harus diingat bahwa aspekmanapun yang akan dinilai dalam penilaian kinerjakepala sekolah harus di-dasarkan pada tugas pokokkepala sekolah.

Tabel 3.1 Aspek Penilaian Kinerja Kepala Sekolah

No. KomponenPenilaia

n

Aspek/DimensiPenilaian

Sub Aspek dan Indikator

1. PelaksanaanTupoksi

1. Supervisi

2. Manajerial

1.1. Merencanakan program supervisi

1.2. Melaksanakan program supervisi

1.3. Menindaklanjuti program supervisi

2.1. Menyusun perencanaan

40

3. Kewirausahaan

sekolah2.2. Mengelola program

pembelajaran2.3. Mengelola kesiswaan2.4. Mengelola sarana dan

prasarana2.5. Mengelola personal sekolah2.6. Mengelola keuangan sekolah2.7. Mengelola hubungan sekolah

dan masyarakat2.8. Mengelola administrasi

sekolah2.9. Mengelola sistem informasi

sekolah2.10. Mengevaluasi program

sekolah2.11. Meminpin sekolah

3.1. Mengembangkan usaha sekolah

3.2. Membudayakan perilakuwirausaha

2. Komitmenterhadaptugas

1. Kepribadian

2. Sosial

1.1 Jujur dalam melaksanakan tugas

1.2 Terbuka dalam melaksanakantugas

1.3 Bertanggung jawab dalam bertugas

1.4 Memiliki integritas sbg peminpin

2.1. Menjalin hubungan dgn pihak lain

2.2. Memberikan bantuan kepada

41

pihak lain3. Hasil

Kerja1. Prestasi

siswa

2. Prestasiguru

3. Prestasi sekolah

1.1. Prestasi akademik siswa1.2. Prestasi non-akademik

siswa

2.1. Prestasi akademik guru 2.2. Prestasi non-akademik

guru

3.1. Kelebihan dari sekolah lain

3.2. Penghargaan yang diterimaSekolah

Dari tabel di atas terlihat bahwa ada tigakomponen yang dinilai dan se-tiap komponen terdiriatas sejumlah aspek dan untuk setiap aspek terdiriatas beberapa indikator. Masing-masing indikatorditunjukkan oleh bukti fisik atau deskriptor,sebagai kinerja spesifik yang akan dinilai.Keberadaan bukti fisik atau deskriptor tersebutdisesuaikan dengan standar/kriteria penilaian yangditetapkan. Penjabaran komponen, aspek, indikator,deskriptor dan kri-teria penilaian dapat dilihatpada gambar di bawah ini.

42

Gambar 3. 1 Model Penjabaran Komponen PenilaianKinerja

Indikator adalah karakteristik, ciri, atau tandayang menunjukkan krite-ria tertentu dari suatu obyekyang dinilai. Kriteria adalah standar atau ukurantertentu yang dijadikan patokan dalam menilai suatuobyek. Penilaian dilaku-kan dengan caramembandingkan indikator dengan kriteria yang telahdite-tapkan. Penilaian kinerja baru dapatdilaksanakan jika kriteria dan indikatorkeberhasilan tugas telah disusun atau ditetapkan.Keberhasilan tugas ditandai dengan terlaksananyasejumlah kegiatan yang harus dilakukan serta sejauh-mana tujuan pekerjaan tersebut dapat dicapai. Dalam

43

menyusun kriteria dan indikator kinerja diperlukanpemahaman yang tepat tentang deskripsi tugas kepalasekolah serta aspek-aspeknya. Indikator kinerjadapat dinyatakan da-lam bentuk hasil kerja danproses kerja. Contoh indikator kinerja kepala se-kolah dalam aspek supervisi akademik antara lain:1. Membimbing guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran 2. Membimbing guru dalam menggunakan media dan alat

bantu 3. Menilai kemampuan guru dalam melaksanakan

pembelajaranPada tahap selanjutnya dirumuskan deskriptor

atau bukti fisik yang me-nujukkan keberhasilan danatau keterlaksanaan suatu tugas untuk setiap indi-kator yang ditetapkan. Jumlah deskriptor atau buktifisik untuk setiap indika-tor tergantung kepadaluasnya cakupan penilaian, bisa hanya satu dekriptoratau lebih. Deskriptor atau bukti fisik inilah yangnantinya akan diamati, dini-lai, atau diperiksadalam menentukan tingkat kinerjanya. Contohdeskriptor/ bukti fisik untuk indikator; menilaikemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaranantara lain:1. Pembelajaran menempuh tahapan pembukaan, kegiatan

inti dan penutup.2. Menggunakan berbagai metode dan teknik mengajar.

44

3. Menggunakan media dan alat bantu pada saat melaksanakan pembelajaran.

4. Melaksanakan penilaian forrmatif pada saat pembelajaran berlangsung.Setelah indikator dan deskriptor dirumuskan,

selanjutnya ditetapkan kri-teria atau standarkinerja yaitu patokan yang dijadikan acuan dalampenilaian. Kriteria penilaian dapat dinyatakansecara kuantitatif ataupun kualitatif. Beri-kutcontoh kriteria penilaian dalam bentuk skor (skalaperingkat) serta pe-maknaanya yang dapat digunakandalam menilai kinerja kepala sekolah/ma-drasah.Skor (1): Kinerja hanya memenuhi satu standar

yang terdapat dalam des-kriptor/bukti fisiktentang pelaksanaan tugas pokok. Kinerjapada tingkat ini menunjukkan kategorirendah.

Skor (2): Kinerja hanya memenuhi dua standar yangterdapat dalam des-kriptor/bukti fisiktentang pelaksanaan tugas pokok. Tingkat ki-nerja ini menunjukkan kategori sedang

Skor (3): Kinerja memenuhi tiga standar yangterdapat dalam deskriptor/ bukti fisiktentang pelaksanaan tugas pokok. Kinerjapada tingkat ini menunjukkan kategori tinggi

Skor (4): Kinerja telah memenuhi semua standaryang terdapat dalam des-kriptor/bukti fisik

45

tentang pelaksanaan tugas pokok. Kinerjapadatingkat ini menunjukkan kategori sangattinggi.

2. Instrumen PenilaianBeberapa instrumen yang dapat diginakan untuk

menilai kinerja kepala sekolah, di antaranya adalahinstrumen dalam bentuk yang sangat bervariatif.Berikut ini adalah beberapa instrumen yang dapatdipakai oleh para pengawas sekolah dalam rangkamenilai kinerja kepala sekolah. Beberapa instrumenyang bisa digunakan untuk menilai kinerja kepalasekolah sesuai dengan jenis kom-petensi yangdiuraikan di atas adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kesesuaian Instrumen Penilaian KinerjaKepala Sekolah

NO KINERJA BERDASARKANKOMPETENSI

JENIS INSTRUMENEVALUASI KINERJA

BANYAKNYABUTIR

1 Kepribadian Wawancara 6 butir2 Manajerial Wawancara 16 butir

3 Kewirausahaan Wawancara Pengamatan 5 butir

4 Supervisi Wawancara Review Dokumen 3 butir

5 Sosial Wawancara Review Dokumen 3 butir

Pemilihan instrumen pada dasarnya bisa sajadisilang, dalam arti kiner-ja kepala sekolah padaunjuk kerja berdasarkan kompetensi nomor 1 jika ha-

46

nya dinilai dengan menggunakan instrumen X misalnyamenunjukkan hasil yang belum mengukur, maka pengawassekolah sebagai penilai mengguna-kan instrumentambahan, sehingga apa yang diukur dapat tercapai.

Alternatif lain sebelum pengawas menentukaninstrumen tertentu ber-dasarkan tabel di atas, bisasaja melakukan diskusi dengan sesama pengawasmengenai pengalamannya dalam menilai kinerja kepalasekolah pada jenjang yang berbeda. Maksudnyainstrumen yang digunakan untuk mengukur kiner-jakepala sekolah pada jenjang Sekolah Dasar mungkinsaja tidak efektif keti-ka digunakan pada jenjangSekolah Menengah Pertama. Demikian juga denganjenjang sekolah berikutnya. Dengan demikian padapelaksanaan evaluasi ki-nerja untuk mengetahuisejauh mana ketercapain kompetensi kepela sekolahini harus terlebih dahulu pengawas sekolah sebagaievaluator melakukan uji-coba beberapa instrumensesuai dengan kesempatan dan waktu ketika berkun-jung ke sekolah yang dibinanya.

Pada dasarnya untuk mengukur kinerja kepalapengawas sekolah harus memahami betul kompetensikepala sekolah. Namun demikian upaya penga-wassekolah dalam melakukan pengujian secara objektifmelalui lembarankhusus yang diberikan baik kepada dirinya maupunkepada orang lain.

47

Penyusunan instrumen untuk setiap jenisnya baikitu pedoman wawan-cara, pengamatan, maupun reviewdokumen bisa dikembangkan sendiri oleh pengawassekolah. Adapun yang menjadi acuan berapa butir yangharus di-kembangkan sebagaimana terlihat pada tabeldi atas disesuaikan dengan sub kompetensi yang sudahdirumuskan sebelumnya.

Berikut adalah contoh ketiga jenis instrumenyang dikembangkan untuk mengukur kinerja kepalasekolah pada beberapa kompetensi.

Contoh 3.1

PEDOMAN WAWANCARA KINERJA KEPALA SEKOLAH(JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*)

Dimensi : SupervisiNama Kepala Sekolah : ___________________Identitas Sekolah :____________________Alamat Sekolah :____________________

NO PERTANYAAN URAIAN JAWABAN KESIMPULANJAWABAN

1

Bagaimanakah Kepala Sekolah merencanakan program supervisi akademik dalam rangka pening-katan profesionalisme guru.?

2 Bagaimanakah Kepala Sekolah melaksanakan supervisi akade-mik terhadap guru dengan meng-gunakan pendekatan dan teknik

48

supervisi yang tepat.

3

Bagaianakah Kepala Sekolah me-nindaklanjuti hasil supervisi aka-demik terhadap guru dalam rang-ka peningkatan profesionalisme guru.

Contoh 3.2

PEDOMAN PENGAMATAN KINERJA KEPALA SEKOLAH TK, SD, SMP, SMA, SMA*)

Dimensi Kompetensi : ManajerialNama Kepala Sekolah

: .....................................

Identitas Sekolah : SDN .............................

Alamat Sekolah: .............................

.........

NO PERTANYAAN HASILPENGAMATAN

KESIMPULANHASIL

PENGAMATAN1 Bagaimanakah Kepala

Sekolah me-nyusun perencanaan sekolah/madra-sah untuk berbagai tingkatan

49

peren-canaan.

2

Bagaimanakah Kepala Sekolah me-ngembangkan organisasi sekolah/ madrasah sesuai dengan kebutuhan.

3

Bagaimanakah Kepala Sekolah me-mimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/madrasah secara optimal.

4

Bagaimanakah Kepala Sekolah me-ngelola perubahan dan pengembang-an sekolah/madrasah manuju orga-nisasi pembelajar yang efektif.

5

Bagaimanakah Kepala Sekolah men-ciptakan budaya dan iklim sekolah/-madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik.

6

Bagaimanakah Kepala Sekolah me-ngelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manu-sia secara optimal.

7

Bagaimanakah Kepala Sekolah me-ngelola sarana dan prasarana seko-lah/madrasah dalam rangka pendaya-gunaan secara optimal.

8 Bagaimanakah Kepala Sekolah me-ngelola hubungan

50

sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka penca-rian dukungan ide,sumber belajar dan pembinaan sekolah/madrasah.

51

9

Bagaimanakah Kepala Sekolah me-ngelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan penempatan dan pengembangan ka-pasitas peserta didik.

10

Bagaimanakah mengelola pengem-bangan kurikulum dan kegiatan pem-belajaran sesuai dengan arah dan tu-juan pendidikan nasional.

11

Bagaimanakah mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, tranfaran danefisien.

12

Bagaimanakah mengelola ketatausa-haan sekolah/madrasah dalam men-dukung pencapaian tujuan sekolah/ madrasah.

13

Bagaimanakah Kepala Sekolah me-ngelola unitlayanan khusus sekolah/ madrasah dalam mendukungkegiat-an pembelajaran dan kegiatan peser-ta didik di sekolah/ madrasah.

14

Bagaimanakah mengelola sistem in-formasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.

15 Bagaimanakan Kepala

52

sekolah me-manfaatkan kemajuan teknologi in-formasi bagi peningkatanpembela-jaran dan manajemen sekolah/ma-drasah.

16

Bagaimanakan Kepala Sekolah me-lakukan monitoring, evaluasi danpelaporan pelaksanakan program ke-giatan sekolah/madrasah dengan pro-sedur yang tepat, serta merencana-kan tindak lanjut.

Contoh 3.3

PEDOMAN REVIEW DOKUMEN KINERJA KEPALA SEKOLAHBERDASARKAN KOMPETENSI MANAJERIAL

(JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMA*)

Sub Kompetensi : Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatanpembelajaran sesuai dengan arah dantujuan pendi-dikan nasional.

Nama Kepala Sekolah: .............................................

53

Identitas Sekolah : SDN ....................................Alamat Sekolah

: .............................................

NO PERTANYAAN HASIL REVIEWDOKUMEN

KESIMPULANHASIL REVIEW

1

Adakah dokumen Tim Pengembang ku-rikulum yangdifasilitasi dan disyahkanoleh Kepala Sekolah

2

Apakah ada dokumen tertulis sebagai produk dari tenaga kependidikan yang didukung oleh kepala sekolah untuk Mata Pelajaran tertentu.

3

Bagaimanakah bentuk dokumen Strate-gi pengembangan sekolah yang disiap-kan kepala sekolah untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan dokumen kumpulan standar kompetensi setiap mata pelajaran

4

Apakah semua guru mampu menyusuan silabus sebagai hasil pembinaan kepala sekolah? Bagaimana kesesuaian silabus untuk setiap Mata Pelajaran?

5

Adakah panduan yang dirumuskan KS bersama gurudalam rangka memfasili-tasi guru untuk memilih buku sumber yang sesuai untuk setiap mata pelajar-an?

6 Adakah catatan

54

pembimbingan KS ke-pada guru dalam mengembangkan dan memperbaiki proses belajar mengajar? Bagaimana deskripsinya?

7

Adalah acuan KS yang dibuat sendiri/ Agenda sebagai bahan dalam menga-rahkan tim pengembang kurikulum un-tuk mengupayakan kesesuaian kuriku-lum dengan kemajuanilmu pengetahu-an, teknologi, dan seni (ipteks), tuntut-an dan kebutuhan masyarakat, dan ke-butuhan peserta didik? Bagaimanakah isinya?

8

Adakah laporan-laporan kegiatan yang disuport oleh KS kedapa Tim Sekolahdalam kegiatan menggali dan memobi-lisasi sumberdaya pendidikan ? Bagaimanakah isinya?

9

Bagaimanakan prosedur yangditempuh KS dalam rangka mendukung guru da-lam mengidentifikasi kebutuhanbagi pengembangan kurikulum lokal.

10

Adakah prosedur tertulis mengenai pan-duan evaluasipelaksanaan kurikulum yangdikembangkan bersama dengan KS dan guru? Bagaimana hasilnya?

Pada bagian ini pengawas sekolah diharapkanmampu untuk mengem-bangkan instrumen sendiri, dengancacatan pasangan anatara kompetensi yang akan diukur

55

sesuai dengan kinerja yang ada, penulis telahmenyesuaikan pada tabel 1 di atas. Demikian jugadengan banyaknya butir. Contoh instrumen di-kembangkan di atas bertujuan untuk memberikangambaran bahwa instrumen hendaknya disusun sebelumpengawas sekolah melakukan evaluasi ke lapang-an,namun akan lebih baik jika instrumen untuk menilaikinerja kepala seko-lah ini dibuat ketika pengawassekolah merumuskan rencana kerja pada seti-aptahunnya. Kemudian instrumen diujicoba sesuai dengansampel yang seta-ra maksudnya, jika instrumen iniditujukan untuk mengukur kinerja kepala sekolah padajenjang TK, SD, dan jenjang lainnya, maka diharapkansampel cukup mewakili semua jenjang tersebut.

3. Responden Penilaian Kinerja Kepala SekolahSalah satu teknik atau pendekatan dalam

penilaian kinerja adalah peni-laian 360 derajat.Artinya kinerja seseorang dinilai oleh empat penjuruatau empat penilai yakni: (a) penilaian dari atasan,(b) penilaian dari bawahan, dan (c) penilaian darimitra sejajar yang terdiri atas dua sisi yakni sisikanan dan sisi kiri. Oleh sebab itu penilaiankinerja kepala sekolah dilakukan oleh:a. Atasannya dalam hal ini adalah pengawas sekolah

dan atau kepala dinas pendidikan kabupaten/kota. b. Bawahannya dalam hal ini adalah guru dan/atau

tenaga administrasi seko-

56

lah. c. Rekan atau mitranya dalam hal ini ada dua sisi

yakni: (1) kelompok kerja kepala sekolah (k3s),dan (2) komite sekolah. Penilaian kinerja kepala sekolah sebagaimana

dikemukakan di atas yang terdiri atas empat kategoriresponden dapat digambarkan dalam bagan seba-gaiberikut.

Pengawas

Komite Sekolah Kinerja Kasek K3S

Guru

Dengan kata lain kinerja kepala sekolah dalammelaksanakan tugas po-koknya dinilai secarakomprehensif dari unsur atasan, bawahan dan rekanse-mitra yang kredibel dan obyektif secaratransfaran dan akuntabel. Ini berarti respondenpenilai kinerja kepala sekolah sekurang-terdiri atasguru (bawah-an), pengawas sekolah (atasan), K3S danKomite Sekolah (mitra sejajar). Da-lam hal tertentubisa juga oleh kepala dinas pendidikan sebagaiatasannya. Guru ditempatkan sebagai bawahan,pengawas sekolah ditempatkan sebagai atasan, K3S dankomite sekolah ditempatkan sebagai mitra/rekansetara. Be-rikut ini disajikan tabel yang berisi

57

aspek yang dinilai dari kinerja kepala se-kolah danresponden atau penilai yang terdiri atas empat unsuryakni guru (GR), pengawas sekolah (PS), kelompokkerja kepala sekolah (K3S) dan ko-mite sekolah (KS).

Tabel 3.2 Aspek yang Dinilai dan Responden PenilaianKinerja Kepala Sekolah/ Madrasah

NO. KOMPONENPENILAIAN

ASPEK/DIMENSI PENILAIAN

GR PS K3S KS

1. PelaksanaanTupoksi

1. Manajerial2. Kewirausahaan3. Supervisi

VVV

VVV

---

---

2. Komitmen Terhadaptugas

1. Kepribadian2. Sosial

VV

VV

VV

VV

3. Hasil kerja 1. Prestasi siswa2. Prestasi guru3. Prestasi

sekolah

VVV

VVV

VVV

VVV

Dari tabel di atas terlihat bahwa guru danpengawas sekolah menjadi sumber data yang palingutama disusul oleh K3S dan komite sekolah. Guru dan

58

pengawas sekolah menilai semua dimensi kinerjakepala sekolah, sedang-kan K3S dan komite sekolahmenilai dua dimensi yakni dimensi komitmen dalammelaksanakan tugas dan dimensi hasil kerja. Olehsebab itu data hasil penilaian diberi bobot yangberbeda untuk setiap responden. Data hasil peni-laian dari guru dan pengawas sekolah masing-masingdiberi bobot 3, data ha-sil penilaian dari K3S dankomite sekolah masing-masing diberi bobot 2. De-ngandemikian hasil penilaian kinerja kepala sekolahdinyatakan dalam nilai rata-rata dari keempatrsponden setelah diberi bobot sebagaimana dikemuka-kan di atas.

C. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Kepala SekolahPelaksanaan penilaian kinerja kepala sekolah

dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan pengukurankomptensi di atas serta mempertimbangkan instrumenyang sesuai dengan fokus penilaian. Dua hal utamayang harus diperhatikan ketika melaksanakanpenilaian kinerja kepala sekolah, adalah waktu danfrekuensi pelaksanaan penilaian. Untuk kepentingankelancaran penilaian kinerja dilakukan berdasarkanpersiapan yang matang baik waktu, instrumenberasarkan indikator kompetensi sudah dirumuskandalam agenda penilaian. Diharapkan SDM penilaiadalah pengawas sekolah itu sendiri sesu-ai dengananggaran yang sudah disiapkan berdasarkan kebutuhan.

59

Dengan demikian keempat komponen yang harusdiperhatikan ini dapat dirumuskan dalam bentukskedul penilaian kinerja.

1. Waktu Pelaksanaan PenilaianPengawas hendaknya memiliki jadwal berkunjung

ke sekolah-sekolah yang dibinanya. Jadwal ini dipampang di Kantor UPTD. Waktu berkunjung inilah yang bisa digunakan untuk pelaksanaan penilaian kinerja kepala seko-lah di sekolah yang dikunjungi. Sebagai misal pengawas sekolah dapat mela-kukan padasetiap minggu, bulan, atau semester. Secara spesifikrincian wak-tu pelaksanaan penilaian kinerja disesuaikan dengan pengelompokan kompe-tensi yang direncanakan, misalnya pengawas sekolah dapat memetakan 5 kom-petensi yang sudah diuraikan di depan ke dalam pemetaan evaluasi untuk se-tiap minggu sebagaimana terlihat pada Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2 Pedoman Waktu Pelaksanaan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah

No Kompetensi(KinerjaKepalaSekolah

Waktupenilaiandalam

Semester

*Jml TargetKepala Sekolah

SasaranBentuk Tindak

Lanjut1 2

1 √ 4 Disesuaikantemuan

2 √ 43 √ 2

60

4 √ 15 √ 3Keterangan:Target KS sasaran disesuaikan dengan kemampuanpengawas sekolah.

Pelaksanaan penilaian kinerja kepala sekolah inibisa dilakukan dengan pedoman yang sama dari jenjangTK sampai dengan SMA dan SMK. Sesuai dengan jeniskompetensi mana yang akan dinilai dari kepalasekolah untuk jenjang pendidikan tertentu, makapengawas sekolah hendaknya kembali ke-pada jenis danpedoman evaluasi dalam bentuk instrumen yang telahdisesu-aikan pada tabel dia atas. Berdasarkan halitu maka waktu untuk menilai ki-nerja berdasarkankompetensi tertentu tentunya akan membutuhkan waktuyang berbeda-beda. Namun demikian jika disesuaikandengan jenjang satuan pendidikan, maka penilaiandilakukan sesuai dengan jenjang pendidikan. Ar-tinyawaktu untuk menilai kinerja yang sama akan berbedajika jenjang satu-an pendidikannya berbeda, misalnyauntuk di SD mungkin akan berbeda jikadilaksanakan di SMA.

2. Frekuensi Pelaksanaan Penilaian Pada umumnya pengawas sering mengalami kesulitan

untuk menentu-kan jumlah/frekuensi penilaian kinerjakelapa sekolah yang dibinanya. Pada Pengawas tingkatSekolah Dasar biasanya kesulitan disebabkan olehbanyak-nya jumlah sekolah. Sementara itu padapengawas SMP/SMA/SMK terutama di daerah Kabupaten

61

kendalanya ada pada jarak satu sekolah dengan yangla-in.

Menghadapi permasalahan tersebut, seorangpengawas memang harus membuat jadwa penilian ataukunjungan secara ketat. Jangan sampai dalam satuperiode kepengawasan, ada kepala sekolah yang belummendapatkan pe-nilaian kinerjanya dari pengawas.Idealnya sekurang-kurangnya setiap tahun seorangkepala sekolah mendapatkan penilaian kinerjanya daripengawas. Da-lam keadaan yang sulit, misalnya didaerah yang transportasinya masih belum lancar,penilaian kinerja kepala sekolah sekurang-kurangnyaharus dilakukan minimal tiga tahun. Hal inidisesuaikan dengan lamanya siswa belajar, khusus-nyapada jenjang SMP dan SMA.

D. Analisis dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian Kinerja Data yang diperoleh melalui instrumen penilaian

kinerja selanjutnya di-olah dan dianalisis denganteknik statistika sederhana. Tujuan pengolahan dananalisis data hasil penilaian adalah untukmemperoleh informasi sampai se-jauhmana tingkatkinerja kepala sekolah berdasarkan indikator dandeskriptor yang telah ditentukan. Atas dasarinformasi tersebut diperoleh nilai derajat kinerjayang dinyatakan dalam angka yang dimaknai sebagaiindeks nilai ki-nerja kepala sekolah. Indeks nilai

62

kinerja kepala sekolah yang dinilai oleh pe-ngawassekolah menghasilkan empat jenjang kinerja sebagaiberikut: Indeks kinerja (1): artinya kinerja kepala sekolahkatagori rendah, Indeks kinerja (2): artinya kinerja kepala sekolahkatagori sedang, Indeks kinerja (3): artinya kinerja kepala sekolahkategori tinggi, Indeks kinerja (4): artinya kinerja kepala sekolahkatagori sempurna

Kepala sekolah yang memperoleh indeks kinerja(1) dan indeks kinerja (2) adalah kepala sekolahyang perlu mendapat pembinaan. Sebaliknya kepa-lasekolah yang memperoleh indeks kinerja (3) dan (4)layak diberikan peng-hargaan.

Proses pengolahan dan analisis data hasilpenilaian kinerja kepala seko-lah/madrasah dapatdijelaskan sebagai berikut:1. Memeriksa hasil penilaian untuk setiap kepala

sekolah yang dinilai de-ngan cara memberi skorminimal 1 dan maksimal 4 sesuai dengan kriteriapenilaian. Pemeriksaan dilakukan terhadap hasilpenilaian dari setiap res-ponden (guru, pengawassekolah, K3S dan komite sekolah)

2. Menghitung total skor yang diperoleh setiapkepala sekolah yang dinilai dari masing-masing

63

responden penilai, sehingga ada empat total skoryang diperoleh setiap kepala sekolah. Contoh: skor hasil penilaian kinerja kepala

sekolah.Nama Kepala Sekolahyang

DinilaiSkor Dari Responden

GR PS K3S KS1. Drs. Suko Pratomo,

M.Pd70 64 60 50

2. Drs. Cahya Suryana,M.Pd

68 70 72 56

3. Dra. Wari Suwariyah,M.Pd

72 70 70 60

3. Menghitung indeks skor yang diperoleh setiapkepala sekolah dari setiap responden dengan caramembagi total skor dengan jumlah pertanyaan.Misalkan dalam contoh tabel di atas jumlahpertanyaan sebanyak 20 bu-tir. Maka indeks nilaiyang diperoleh Drs. Suko Pratomo, M.Pd dari guru(GR) adalah 3,5. Indeks nilai dari pengawassekolah (PS) adalah 3,2. In-deks nilai dari K3Sadalah 3.0 dan indeks nilai dari komite sekolah(KS) adalah 2.5. Jika penilai dari setiap unsurlebih dari satu misalnya guru yang menilai ada 8orang, komite sekolah ada 5 orang, maka sebelummenen-tukan indeks nilai, skor hasil penilaiandari guru dan komite sekolah dibu-at nilai rata-ratanya.

64

4. Menghitung indeks nilai total dari empatresponden penilaian dengan cara mengalikan indeksnilai setiap responden dengan bobot nilai masing-ma-sing, kemudian hasilnya dijumlahkan dari semuajenis responden lalu di-bagi 10. Bobot nilai dariguru adalah 3, dari pengawas sekolah adalah 3,dari K3S adalah 2 dan dari komite sekolah adalah2. Kita ambil contoh indeks nilai total yangdicapai Drs. Suko Pratomo, M.Pd adalah sebagaiberikut:

(3,5 x 3) + (3.2 x 3) + (3.0 x 2) + (2.5 x 2)) 10

5. Menafsirkan indeks nilai total yang diperolehpada langkah empat di atas dengan standarkriteria yang digunakan. Telah dijelaskan bahwaindeks nilai (1) adalah rendah, indeks nilai (2)adalah cukup, indeks nilai (3) ada-lah tinggi,indeks nilai (4) adalah sangat tinggi. Dari data di atas maka dapat disimpulkan bahwa

kinerja kepala sekolah bernama Drs. Suko Pratomo,M.Pd termasuk tinggi sehingga layak diberipenghargaan. Indeks kinerja kepala sekolah dapatdibuat lebih tajam dengan cara setiap dimensi/aspekyang dinilai diberi bobot masing-masing. Misalnyauntuk dimensi pelaksanaan tupoksi diberi bobot 4,untuk dimensi komitmen dalam melaksanakan tugasdiberi bobot 3, untuk dimensi hasil kerja diberibobot 3. Setelah itu dihitung indeks nilai untuk

= 3.11

65

setiap dimensi setelah skor setiap dimensi dikalikandengan nilai bobotnya. Indeks nilai total merupakanrata-rata nilai indek dari ketiga dimensi tersebutsetelah dikalikan bobot nilai.

Hasil pengolahan dan analisis data sertainterpretasinya sebagaimana dicontohkan di atasdituangkan secara tertulis dalam bentuk laporanhasil pe-nilaian kinerja kepala sekolah. Laporantersebut dibuat oleh pengawas.

Setelah melaksanakan kegiatan penilaian kinerjakepala sekolah, penga-was sekolah menyusun laporanhasil penilaian kinerja. Dalam laporan terse-butharus digambarkan proses dan hasil penilaian yangtelah dilakukan. Arti-nya dalam laporan hasilpenilaian kinerja dijelaskan bagaimana penilaianter-sebut dilaksanakan, bagaimana hasil yangdiperoleh dari penilaian kinerja ter-sebut, sertaapa tindak lanjutnya baik dalam bentuk saran maupunrekomen-dasi. Laporan hasil penilaian kinerja kepalasekolah dapat dijadikan media in-formasi tertulisbagi pihak-pihak terkait yang ingin mengetahuikinerja kepa-la sekolah sekolah. Secara umum laporanhasil penilaian kinerja kepala seko-lah disusundengan tujuan: (a) memberikan gambaran mengenaikegiatan ke-pala sekolah terutama dalam melaksanakantugas pokok dan fungsinya, dan (b) memberikangambaran mengenai kondisi kinerja kepala sekolah

66

sebagai bahan untuk melakukan pembinaan tehadapkepala sekolah yang bersangkut-an.

Laporan hasil penilaian kinerja kepala sekolahdapat dimanfaatkan un-tuk berbagai kepentingan baikuntuk pengawas sekolah itu sendiri maupun bagipihak-pihak lain yang terkait dengan peningkatanmutu pendidikan. Bagi kepala sekolah yangbersangkutan, laporan hasil penilaian kinerja dapatdi-manfaatkan antara lain: (a) sebagai landasandalam penyusunan program ker-ja sekolah danpembinaan kepala sekolah, (b) sebagai dokumentasikegiatan penilaian kinerja yang telah dilaksanakan,dan (c) sebagai bukti pertanggung-jawaban pengawasatas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sebagaipe-ngawas profesional.

Bagi Dinas Pendidikan, laporan hasil penilaiankinerja dapat dimanfa-atkan untuk kepentingansebagai berikut: (a) Sebagai bahan dalam menilaikinerja kepala sekolah yang bersangkutan; (b) sumberinformasi untuk me-ngetahui gambaran spesifiktentang kinerja kepala sekolah; (c) sebagai lan-dasan untuk menentukan tidak lanjut pembinaan danfasilitasi terhadap pe-ningkatan kinerja kepalasekolah; dan (d) sebagai bahan pertimbangan untukpemberian penghargaan, promosi, mutasi dan insentif.Di samping itu, lapor-an hasil penilaian kinerjakepala sekolah yang dilaksanakan oleh pengawas

67

sekolah dapat dimanfaatkan oleh kepala sekolah danguru sebagai umpan ba-lik atas kinerjanya.

Dalam laporan pengawas mengenai hasilpenilaian kinerja kepala sekolah, sebaiknya jugadicantumkan rencana untuk kegiatan selanjutnya.Rencana tindak lanjut ini bisa berupa penyusunanprogram untuk memotivasi kepala sekolah untukbagian-bagian kinerja berdasarkan kompetensi yangada yang cenderung masih kuranng. Untuk mengetahuimasih kurang tidaknya, maka pengawas sekolah dapatmenggunakan hasil dari kesimpulan evaluasi yangsudah dilakukan.

Bentuk kegiatan Rencana Kegiatan Tindak Lanjut(RKTL) ini pada da-sarnya dapat berupa sebuahrencana kegiatan selanjutnya, atau dapat juga ha-nyaberupa kesimpulan dan bentuk penerapan dari hasilkesimpulan yang su-dah dirumuskan. Sebagai misalpengawas sekolah bisa melakukan sebuah pe-nelitianberkenaan dengan ketepatan perencanaan evaluasi yangsudah dibuat, pelaksanaan atau bentuk kegiatanevaluasi yang telah dilakukan, analisis hasil darikegiatan pengawas sekolah sendiri ketika sedangmelakukan evaluasi.

Dapat disimpulkan bahwa RKTL ini diharapkanmemiliki dua dampakyaitu terhadap: (1) sasaran yang dievaluasi, (2)pelaku yang melakukan eva-luasi. Keduanya diharapkanmemperoleh dampak positif dari aktivitas RKTL ini,

68

sebagai misal untuk dampak bagi sasaran yangdievaluasi, yaitu kepala sekolah sudah barang tentuakan memperoleh sejumlah perlakuan atau kegi-atandan lanjutan penerapan apa yang mesti dilakukan olehkepala sekolah di lingkungan sekolah. Sedangkanuntuk pelaku yang melakukan evaluasi, me-lalui RKTLini akan tahu kelemahan dan kekurangan apa yangseharusnya di-perbaiki setelah menemukan beberapatemuan di lapangan. Dengan demikian kedua belahpihak diharapkan tersentuh oleh hasil dari RKTL ini.

DAFTAR PUSTAKA

Bacal Robert. 2005. Performance Management (alihbahasa oleh Surya Dhar-ma). Jakarta: PT Sun.

Castetter, William B. 1996. The Human Resourse Functionin Educational Administration. Columbus, Ohio: Merril,Englewood Cliffs, New Jersey.

Cony Semiawan. 1982. Prinsip dan Teknik Pengukuran danPenilaian di da-lam Dunia Pendidikan. Jakarta: Mutiara.

Nana Sudjana, R. Ibrahim. 2000. Penelitian dan PenilaianPendidikan. Ban-dung: Sinar Baru Algesindo.

Penilaian Kinerja Kepala Sekolah dan Guru yang bekerja di swasta. www. dikdasmen.org

Sudirman M. Chon. 2006. Pemantauan dan Evaluasi KinerjaKepala Sekolah Menengah Kejuruan.www.dikmenjur.freehosting.net.

69

Surya Dharma. 2005. Manajemen Kinerja: Falsafah Teori danPenerapan-nya. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Tilaar, H. A. R. 1997. Manajemen Pendidikan Nasional.Bandung: Remaja Rosdakarya.

Winardi. 1992. Manajemen Perilaku Organisasi. Bandung: Citra Aditya Bakti.

LAMPIRAN

CONTOH INSTRUMENPENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

Nama Kepala Sekolah/Madrasah : ---------------------------------

Satuan Pendidikan : ---------------------------------

Nama Penilai : ---------------------------------

( Pengawas,Guru, K3S, Komite Sekolah ) Jabatan/Pangkat Penilai :

---------------------------------

PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN

70

1. Anda diminta menilai kinerja kepalasekolah/madrasah dari aspek pelak-sanaan tugaspokok, komitmen dalam melaksanakan tugas danhasil ker-ja yang tercermin pada prestasisekolah, guru, dan siswa.

2. Setiap aspek yang dinilai dinyatakan dalampernyataan/pertanyaan yang disertai empatdeskriptor yang menggambarkan perilaku kepalasekolah dalam melaksanakan tugas pokoknya.

3. Anda diminta melingkari salah satu angka yang adapada kolom sebelah kanan ( 1 2 3 4 ) setelahmengkaji deskriptor yang menggambarkan peri-lakukepala sekoilah sebagaimana tertera pada kolomsebelah kiri.

4. Kriteria untuk setiap angka pada setiappernyataan/pertanyaan adalah se-bagai berikut(1) apabila ada satu deskriptor, tampak dalam

tindakan kepala sekolah(2) apabila ada dua deskriptor, tampak dalam

tindakan kepala sekolah(3) apabila ada tiga deskriptor, tampak dalam

tindakan kepala sekolah(4) apabila semua deskriptor tampak dalam

tindakan kepala sekolah5. Jika tidak satu pun deskriptor tampak dalam

perilaku kepala sekolah ma-ka untuk pernyataantersebut beri angka nol (0)

71

DIMENSIPENILAIAN INDIKATOR DAN DESKRIPTOR SKALA

NILAI

72

A. KOMITMENTERHADAPTUGAS

1.

Kepribadian

1.1. Kepala sekolah jujur dalam hal apapun terka-it dengan pelaksanaan tugas dan tanggungja-wabnya.Deskriptor :(1) Mengisi agenda kegiatan

harian sesuai kenyataan dan mengisi buku penghu-bung jika meninggalkan jandinasnya

(2) Merekam jumlah barang yangditerima dalam pembelian sama dengan yang tertulis pada faktur pembelian

(3) Membuat laporan penerimaandan pe-ngeluaran keuangan sekolah sesuai de-ngan kenyataan yang sebenarnya

(4) Menyampaikan laporan kegiatan seko-lah sesuai dengan realita yang sebenar-nya terjadi

1.2. Kepala sekolah terbuka dalamhal apa pun yang terkait dengan pelaksanaan tugas po-koknya Deskriptor : (1) Melibatkan guru, staf

TU, dan pengurus komite sekolah dalam menyusun Ren-cana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)

(2) Menempatkan RAPBS di tempat strate-gis untuk diketahui semua warga seko-lah

(3) Memberi kesempatan kepada pihak yang terkait

1 2 3 4 0

1 2 3 4 0

1 2 3 4 0

73

2. Sosial

untuk mengetahui pembu-kuan keuangan sekolah

(4) Memberi kesempatan kepada guru, staf TU, siswa untuk memberi saran dan kritik yang membangun kepada Kepala Sekolah

1.3. Kepala sekolah memiliki integritas kepriba-dian sebagai pemimpinDeskriptor : (1) Memiliki kestabilan

emosi dalam me-respon permasalahan

(2) Mampu mengendalikan diri dalam menghadapi masalah pekerjaan

(3) Tidak ragu-ragu dalam membuat kepu-tusan

(4) Konsisten dalam berkata dan berprilaku

1.4. Kepala sekolah bertanggung jawab atas pe-laksanaan tugasnya Deskriptor :(1)Berani menanggung resiko

atas kebija-kan yang telahditetapkannya

(2)Melindungi guru dan staf sekolah ma-nakala ada pengaduan pihak luar se-panjang ada dalam jalan yang benar.

(3)Tidak mencari kambing hitam untuk menutupi kekurangan dirinya dalam melaksanakantugas

(4)Merasa bahwa keberhasilan dan kega-galan siswa dalammeraih prestasi men-jadi tanggung jawabnya

1 2 3 4 0

1 2 3 4 0

1 2 3 4 0

74

1.5Kepala sekolah memiliki rasa percaya diri dalam melaksanakan tugasnya Deskriptor :(1) Selalu optimis mampu

mencari berbagai alternatif pemecahan masalah yang ada disekolah

(2) Selalu optimis bahwa programn yang telah disusun bisa berhasil

(3) Mantap dalam berkata, bersikap dan bertindak

(4) Berani mengambil langkah baru apabila mengalami kegagalan dalam menjalankan tugas

2.1. Kepala sekolah menjalin komunikasi dengan pihak lain untuk pelaksanaan tugas pokoknyaDeskriptor:(1) Menjalin komunikasi dengan

pihak luar sekolah(2) Komunikasi dilakukan

dengan berbagai pihak (sekolah lain, institusi pemerintah, institusi swasta, tokoh masyarakat dan sejenisnya)

(3) Menggunakan berbagai teknik komunikasi (lisan dan tertulis)

(4) Komunikasi dengan pihak lain telah membuahkan keberhasilan sekolah

2.2. Kepala sekolah menjalin kerjasama dengan pihak lain Deskriptor:(1) Mengadakan kerjasama

dengan sekolah lain yang sejenis

1 2 3 4 0

1 2 3 4 0

1 2 3 4 0

75

B. TUPOKSI1. Manajerial

(2) Kerjasama dilakukan denganinstitusi pemerintah, nonpemerintah, dunia in-dustri dan masyarakat

(3) Kerjasama dilaksanakan secara formal dan tidak formal

(4) Kerjasama telah membuahkanhasil unttuk kemajuan sekolah

2.3. Kepala sekolah memiliki kepekaan terhadap masalah sosialDeskriptor: (1) Cepat menangkap

masalah atau pende-ritaan yang dihadapi pihak lain

(2) Cepat memberikan respon untuk mem-bantu memecahkan permasalahan yang dihadapi pihak lain

(3) Memberikan bantuan kepada pihak lain yang membutuhkan

(4) Mengkoordinasi anggotasekolah untuk memberikan bantuan kepada pihak lain yag membutuhkan

2.4. Kepala sekolah berpartisipasi dalam kegiatan sosial

Deskriptor: (1) Melakukan kegiatan

pengabdian ma-syarakat (pelatih, pembimbingan, pem-berian bantuan, dan sejenisnya

(2) Mengkoordinir anggota sekolah (guru, staf atau siswa) untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat

1 2 3 4 0

1 2 3 4 0

1 2 3 4 0

76

(3) Melaksanakan tugas-tugas sosial kema-syarakatan (kegiatan desa,kegiatan de-wan sekolah, dll )

(4) Mengkoordinir anggota sekolah untuk berpartisipasi dalam kegiatan masya-rakat

2.5. Kepala sekolah memberikan bantuan kepada pihak lainDeskriptor: (1) Memberikan bantuan

pemikiran kepada pihak lain yang memerlukan

(2) Memberrikan bantuan tenaga kepada pihak lain yang memerlukan

(3) Memberikan bantuan dana kepada pi-hak lain yang memerrlukan

(4) Memberikan bantuan jasa kepada pihak lain yang memerlukan.

1.1. Kepala sekolah menyusun perencanaan seko-lah Deskriptor: (1) Menyusun perencanaan

jangka panjang secara tertulis

(2) Perencanaan jangka panjang disusun berdasarkan kebijakan pendidikan nasi-onal

(3) Perencanaan jangka panjang didasarkan pada kondisi sekolah (kelemahan, ke-unggulan, peluang, dan tantangan

(4) Perencanaan jangka panjang dijabarkan secara jelas (tujuan, program

1 2 3 4 0

1 2 3 4 0

1 2 3 4 0

1 2 3 4 0

77

2. Supervisi,dst.

kegiatan, waktu pelaksanaan, dan sejenisnya

1.2. Kepala sekolah menyusun perencanaan jang-ka menengah sekolah (+ 4 tahun)Deskriptor: (1) Menyusun perencanaan

jangka mene-ngah secara tertulis

(2) Perencanaan jangka menengah disusun berdasarkan perencanaan jangka pan-jang sekolah

(3) Perencanaan jangka menengah didasar-kan pada kondisi sekolah (kelemahan, keunggulan peluang, dan tantangan)

(4) Perencanaan jangka menengah dijabar-kan secara jelas (tujuan, program kegi-atan, waktu pelaksanaan, dan sejenis-nya

1.3. Kepala sekolah menyusun program kerja ta-hunan sekolahDeskriptor:(1) Menyusun program kerja

tahunan seca-ra tertulis (2) Program kerja tahunan

disusun berda-sarkan perencanaan jangka menengah

(3) Program kerja tahunan mengacu pada sasaran/target yang dicapai sekolah da-lam waktu satu tahun ajaran

(4) Program kerja tahunan sekolah dijabar-kan secara

1 2 3 4 0

1 2 3 4 0

1 2 3 4 0

78

jelas (tujuan, program kegi-atan, waktu pelaksanaan, dan sejenis-nya

1.4. Kepala sekolah mengelola kurikulum tingkat satuan pendidikanDeskriptor:(1) Menyusun KTSP (2) Melaksanakan KTSP(3) Memantau pelaksanaan

KTSP(4) Menilai keberhasilan

KTSP 1.5. Kepala sekolah mengembangkan

program pembelajaranDeskriptor:(1) Menyusun program

pembelajaran setiap tahun ajaran

(2) Program pembelajaran dikembangkan sesuai dengankompetensi lulusan

(3) Program pembelajaran dinilai secara periodik/persemester

(4) Program pembelajaran diperbaiki dan disempurnakan pada setiap akhir tahun

1.6. Kepala sekolah melaksanakan program pem-belajaran

Deskriptor;(1) Mengkoordinasi

pelaksanaan program pembelajaran

(2) Program pembelajaran dilaksanakan sesuai rencana

(3) Pelaksanaan program pembelajaran dipantau secara terencana

79

(4) Keberhasilan pelaksanaan program pembelajaran dinilai sesuai dengan rencana.

1.7. Kepala sekolah mengevaluasi guru dalam melaksanakan pembelajaran Deskriptor :(1) Mengunjungi kelas

mengamati guru mengajar(2) Berdiskusi dengan guru

membahas ber-bagai masalahpembelajaran

(3) Menilai RPP yang dibuat guru

(4) Memanfaatkan hasil evaluasi untuk memperbaikimutu pembelajaran

1.8. Kepala sekolah mengelola penerimaan siswa baruDeskriptor : (1) Mengadakan perencanaan

penerimaan siswa baru (2) Mengadakan seleksi

penerimaan siswa baru(3) Pendaftaran siswa baru

dilakukan sesu-ai dengan daya tampung

(4) Melakasanakan orientasi siwa baru

1.9. Kepala sekolah mengelola pengelompokkan siswa. Deskriptor :(1) Melakukan identifikasi

karakteristik siswa(2) Mengadakan pengelompokan

siswa(3) Pengelompokan didasarkan

pada karak-teristik siswa(4) Pengelompokan dapat

menunjang kegi-atan belajar siswa

80

DST. .............................................

81