LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS DAN YURIDIS

10
LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS DAN YURIDIS Kajian Secara Teoritik Landasan Filosofis, Landasan Sosiologis, dan Landasan Yuridis Pasal 1 ayat (3) UUD NRI 1945 tegas menyatakan bahwa Indonesia adalah negara hukum, sebagai salah satu konsekuensinya Indonesia perlu memiliki aturan-aturan secara tertulis yang digunakan sebagai pedoman untuk mengatur dan menciptakan ketertiban masyarakatnya.

Transcript of LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS DAN YURIDIS

LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS DAN YURIDIS

Kajian Secara Teoritik Landasan Filosofis, Landasan Sosiologis, danLandasan Yuridis

Pasal 1 ayat (3) UUD NRI 1945 tegas menyatakan bahwa Indonesia adalah negara hukum, sebagai salah satu konsekuensinya Indonesia perlu memiliki aturan-aturan secara tertulis yang digunakan sebagai

pedoman untuk mengatur dan menciptakan ketertiban masyarakatnya.

LANDASAN FILOSOFIS

Bersesuaian dengan nilai-nilai filosofis yang dianut oleh suatu Negara. Contoh, nilai-nilai filosofis Negara Republik Indonesia terkandung dalam Pancasila sebagai staatsfundamentalnorm.

LANDASAN SOSIOLOGIS

• Mencerminkan tuntutan kebutuhan masyarakat sendiri akan normahukum. Juga dikatakan, keberlakuan sosiologis berkenaan dengan:

• kriteria pengakuan terhadap daya ikat norma hukum;

• kriteria penerimaan terhadap daya ikat norma hukum; dan

• kriteria faktisitas menyangkut norma hukum secara faktual memangberlaku efektif dalam masyarakat

LANDASAN YURIDIS

• Norma hukum itu sendiri memang ditetapkan

• sebagai norma hukum berdasarkan norma hukum yang lebih tinggi;

• menunjukkan hubungan keharusan antara suatu kondisi denganakibatnya;

• menurut prosedur pembentukan hukum yang berlaku; dan

• oleh lembaga yang memang berwenang untuk itu.

Disamping landasan filosofis, sosiologis dan yuridis:

terdapat aspek politis yang menjadi landasan keabsahannya, yaituharus tergambar adanya cita-cita dan norma dasar yang terkandungdalam UUD NRI 1945 sebagai politik hukum yang melandasipembentukan undang-undang, yang dapat dikatakan jugapemberlakuannya itu memang didukung oleh faktor-faktor kekuatanpolitik yang nyata dan yang mencukupi di parlemen serta gariskebijaksanaan politik yang menjadi dasar bagi kebijaksanaan-kebijaksanaan dan pengarahan ketatalaksanaan pemerintahan.

Pengaturan mengenai Sistem Kesehatan Daerah di Provinsi Bali mendasarkan pada 3 (tiga) landasan keabsahan, yakni filosofis,

sosiologis, dan yuridis.

Relevansinya dengan Pengaturan Sistem KesehatanDaerah (SKD) di Provinsi Bali.

Sistem Kesehatan Daerah ini secara filosofis adalah sebagai landasanpedoman, dan arah penyelenggaraan pembangunan kesehatan olehpemerintah daerah dan/atau masyarakat, termasuk badan hukum,badan usaha, dan lembaga swasta di Daerah.

Pengelolaan kesehatan tersebut berdasarkan atas urusanpemerintahan bidang kesehatan yang diselenggarakan oleh semuakomponen yang ada di daerah secara terpadu dan saling mendukung,guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat daerah yangsetinggi-tingginya.

Landasan Sosiologis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentukuntuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek.Pemenuhan tersebut terkait dengan pengupayaan agarpenyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan olehsemua komponen daerah

Landasan yuridis, menggambarkan bahwa peraturan yang dibentukuntuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi kekosonganhukum dengan mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang akandiubah, atau yang akan dicabut guna menjamin rasa keadilan dankepastian hukum.

peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan yuridis dari Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Bali tentang Sistem Kesehatan

Daerah (SKD) telah termuat di naskah akdemik