LABORATORIUM PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA III FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA BAB I...
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of LABORATORIUM PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA III FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA BAB I...
PEMBUATAN ASAM SULFANIL
LABORATORIUM PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA III
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Tanggal : 11 Juli 2010
Assisten Laboratorium : Agung
Judul P
ercobaan : Pembuatan Asam Sulfonil Dari Anilin
Nama : Zeffa Aprilasani
No. Pokok : 200843003
Partner
: Ika Merdekawati
33
Pembuatan Asam Sulfanil
BAB I PENDAHULUAN
A. PRINSIP PERCOBAAN
Reaksi sulfonasi yaitu reaksi subtitusi dimana atom
H yang terikat pada cincin benzen
digantikan/subtitusi oleh gugus sulfonat (-SO3H).
B. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui praktikum pembuatan asam sulfonil
dari anilin,
Untuk mengetahui sifat fisika dan kimia dari
senyawa-senyawa organik,
Untuk mengetahui reaksi yang terjadi dalam
pembuatan asam sulfonil,
Untuk mengetahui operasi pemisahan kristalisasi
dan herkristalisasi
34
Pembuatan Asam Sulfanil
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. BAHAN BAKU
I. ANILIN
Merupakan senyawa turunan dari benzene yang
mempunyai gugus amina, rumus molekul anilin :
C6H5NH2. Rumus bangun / struktur:
NH2
Anilin dapat diperoleh dengan mereaksikan fenil
halide dengan NH atau dengan reduksi Nitrobenzen
dengan besi dan asam klorida dinetralkan dengan
kapur dan disuling dengan uap lalu dimurnikan
dengan penyulingan bertingkat dan anilin merupakan
basa lemah. Reaksi yang berlangsung adalah:
C6H5NO2 + 6 HCl + 3 Fe → C6H5NH2
+ 3 FeCl2 + 2 H2O
Atau pembentukkan anilin dapat dilakukan sebagai
berikut :
Cl
NH2
35
Pembuatan Asam Sulfanil
+ NH2 =====> +
HCl
(anilin)
Atau dengan mereduksi Nitrobenzen dengan campuran
Fe dan HCl
NO2 NH2
+ CH =======>
+ 2 H2O Fe + HCl (Anilin)
Anilin memiliki sulfat berbeda dari
pembentukannya, sifat anilin sebagai berikut :
I.1. Sifat Fisis Anilin
Anilin merupakan senyawa yang berbentuk zat
cair seperti minyak
Beracun dan sukar larut dalam air
Tidak berwarna, apabila terkena udara akan
berwaena coklat
Dapat terbakar
Tidak larut dalam air tetapi larut dalam
pelarut organik
Titik didih : 184oC
Titik leleh : -6oC
36
Pembuatan Asam Sulfanil
Berat jenis : 1.02 gr/ml
Cairan kuning tidak larut dalam air tetapi
larut dalam eter, chloroform dan alkohol.
I.2. Sifat Kimia Anilin
Merupakan senyawa berbasa lemah (mengandung
gugus NH2)
Anilin dapat larut dalam asam membentuk
garam-garamnya
Anilin dapat direduksi dengan Nitribenzen
dengan katalis Fe :
C6H5NO2 + 6 HCl + 3 Fe →
C6H5NH2 + 3 FeCl2 + 2 H2O
Anilin dapat bereaksi dengan H2SO4 membentuk
Anilin
NH2 NH2 NH2
+ H2SO4 =====> =====>
+ H2O
SO3H
(Ket : Anilin Monosulfat jika dipanaskan menjadi Asam Sulfanat)
Anilin dapat bereaksi dengan HCl
NH2 NH2Cl
37
Pembuatan Asam Sulfanil
+ HCl ====>
(Anilin)
(Fenil amonium clorida)
Anilin bereaksi dengan HNO3 dan HCl
NH2 NH2Cl + HCl + HNO3 ======>
+ 2 H2O
(Ket : Pada suhu dibawah 5 oC akan membentuk garam
Diazonium dan reaksi ini disebut Diazonium, gugus NH2 tidak
diganti dengan gugus Hidroksi seperti pada Amina Alifatik)
Anilin bereaksi dengan Alkil Halogenida
NH2 NH-R
+ Cl–R =====>
+ Cl
I.3. Kegunaan Anilin
Untuk bahan dasar pembuatan zat warna
Untuk bahan pembuatan obat-obatan ( bidang
farmasi )
Untuk pembuatan plastik
38
Pembuatan Asam Sulfanil
Untuk bahan cat
Untuk bahan baker roket
Untuk bahan peledak
I.4. Turunan-turunan Anilin:
I.4.1. Asetonilida
O // NH- C – CH3
Pembuatan acetanilida dengan mereaksikan
Anilin dengan Anhidrida Asam Asetat.
I.4.2. Parasetamol
NH-CO-CH3
P – hidroksi asetonilida
OH
Sifat-sifat : Hablur putih, tidak larut dalam
air, larut dalam eter, Khloroform,etanol.
Pemakaian : Sebagai antipiretika ( penurun
panas).
Pembuatan : dengan mereaksikan p-hidroksi
Anilin dengan Anhidrida asam asetat.
39
Pembuatan Asam Sulfanil
I.4.3. Fenosetina
NH-CO-CH3
OC2H5
Pembuatan : dengan mereaksikan p-atoksi
dengan Anhidrida Asam Asetat
B. PRODUK (ASAM SULFONIL)
Asam Sulfanil merupakan produk hasil proses
sulfonasi yang merupakan asam organik dari golongan
Asam Sulfonat atau sering juga di buat asam p-amino
benzene sulfonat atau asam sulfanilat dan diperoleh
dari anilin dan asam sulfat pekat. Asam Sulfanil
dipandang sebagai ion Amfoter ( zat yang mampu
menunjukkan dua sifat suling berlawanan, bersifat
asam atau basa) Zat ini terbentuk dari pemanasan
Anilin Sulfat pada suhu 200oC
H2SO4 + C6H5NH2 → C6H4 + H2O
Asam Sulfonat bereaksi terurai sebelum mencair pada
suhu 300oC. Dan tidak dapat larut dalam pelarut
organic maka Asam Sulfanil dapat di pandang sebagai
suatu ion amfoter. Pembuatan Asam Benzoat Sulfat
dengan cara mereaksikan benzene dengan Asam Sulfat
pekat.
40
Pembuatan Asam Sulfanil
SCH3
+ H2SO4 =====> + H2O Benzen
As.benzoat sulfonat
I. Kegunaan Asam Sulfanil
Bidang industri batik sebagai zat warna
Digunakan dalam Industri Farmasi sebagai Obat :
Kloromin (antiseptik ekstern), Tiokol
(ekspektoran), Sakarin (pemanis buatan untuk
penyakit Diabetes).
II. Proses Reaksi Asam Sulfonil
Pada pembuatan Asam Sulfanil, ini menggunakan proses
reaksi Sulfonasi. Reaksi Sulfonasi adalah reaksi
yang terjadi dimana atom H yang terikat pada cincin
benzen diganti dengan gugus Sulfonat (SO3H).
NH2 NH2
+ H2SO4 =====> + H2O SO3H
(Anilin) (As. Sulfonat)
41
Pembuatan Asam Sulfanil
Anilin dengan katalis Sulfat mempunyai ( mengalami )
perubahan menjadi Anilin Sulfat, kemudian Anilin
Sulfat mengalami perubahan menjadi Phenil Asam
Sulfanil (C6H5NH2SO3) gugus SO3- berpindah menjadi
Ortho kemudian Metha setelah itu Para, pada suhu
180oC-190oC menjadi p-Amina Benzen Sulfonat.
III. Mekanisme Reaksi Asam Sulfonil
NH2 NH2OSO3H NH2SO3H NH2
H2SO4 H2 SO3H
migrasi
Anilin Anilin sulfat phenil sulfanic acid as.Orto amina benzena sulfonat
Anilin bereaksi dengan Asam Sulfat menjadi Anilin
Sulfat ( mengandung air ) C6H4NH2SO2H.2H2O, H2SO4
bersifat katalis, Anilin Sulfat mengalami perubahan
menjadi Phenyl Sulfanic Acid ( C6H4NH2SO3H ), gugus
SO3 berpindah tempat menjadi Ortho, lalu Metana pada
suhu 180oC-190oC dan akhirnya migrasi.
NH2 NH2OSO3H NH2 migrasi 180 C- 190 C
42
Pembuatan Asam Sulfanil
-----------------
SO3H SO3H SO3H
as.meta amina p- amina
benzena sulfat benzena sulfat
Asam Sulfonil memiliki karateristik (sifat yang
khas)
IV. Sifat Fisis Asam Sulfonil
Berbentuk kristal berwarna putih (dalam keadaan
murni).
Tidak dapat larut dalam pelarut organik, larut
dalam pelarut anorganik.
Larut dalam air dingin pada suhu -5oC.
Terurai dalam (sebelum) mencair pada suhu 300oC,
terbentuk pada 180oC-190oC.
V. Sifat Kimia Asam Sulfonil
Merupakan turunan dari benzene.
Bersifat Amfoter (memliki gugus Asam SO3H dan
gugus Basa NH3).
Cenderung merupakan Asam Sulfat.
43
Pembuatan Asam Sulfanil
BAB III DESKRIPSI PROSES
A. ALAT DAN BAHAN
I.1. Alat
Beaker Glass
Labu destilasi
Statip
Bunzen
Termometer
Corong Glass
Kaki tiga
Saringan pemanas
I.2. Bahan
H2SO4 pekat
Anilin
NaOH
Es
44
3
4
2
5
6
78
B. PROSEDUR PRAKTIKUM
50 gram Sulfat dimasukkan dalam 11 gram Anilin.
Pemberiaan Asam Sulfat sedikit demi sedikit dan
selalu di kocok.
Campuran lalu dipanaskan dalam labu dasar bulat
pada suhu 180oC-190oC dengan menggunakan oil bath.
Pemanasan dilakukan selama 4 jam atau sampai bila
diambil sedikit dari campuran itu dan diencerkan
dengan air dan dibuat alkalis dengan NaOH tidak
lagi memberikan bau anilin
Setelah pemanasan campuran dituangkan ke dalam
beaker glass berisi 350cc es.
Kristal yang di dapat di herkristalisasi dengan
menggunakan norit untuk menghilangkan kotoran-
kotoran yang ada.
Setelah herkristalisasi akan didapatkan kristal
berupa jarum berwarna putih mengkilap dengan 2 mol
air kristal.
Hitung rendemen teoritis dari hasil yang di dapat.
C.RANGKAIAN ALAT PRAKTIKUM
I. Pemanasan Diatas Oil Bath
Keterangan:
3
1
24
5
6
1. Pipa kaca.
2. Termometer
3. Klem.
4. Statif.
5. Labu distilasi.
6. Oil bath.
7. Kaki tiga.
8. Bunsen.
(Gambar I: Pemanasan Campuran diatas oil bath)
I. Penyaringan Menggunakan Saringan Pemanas
Keterangan:
1. Kristal yang
dilarutkan dalam
karbon aktif
2. Air mendidih
3. Saringan Pemanas
4. Corong gelas
5. Bonsen
6. Beaker glass
(Gambar II: Penyaringan dengan saringan pemanas)
BAB IV DATA PRAKTIKUM
A. DATA PENGAMATAN
Larutan H2SO4(p) dimasukkan ke dalam labu dasar
bulat yang berisi Anilin sedikit demi sedikit.
Campuran antara Anilin dan H2SO4 bereaksi eksoterm
karena ditandai dengan mengeluarkan asap putih dan
menimbulkan panas pada dinding labu dasar bulat
sehingga alat tersebut harus didinginkan terlebih
dahulu untuk mempermudah pengocokan campuran
tersebut.
Anilin setelah diteteskan atau ditambahkan
H2SO4(p), Anilin berubah menjadi padatan berwarna
putih kecokelatan.
Hasil saringan tersebut terbentuk kristal putih
dan di saring kembali menggunakan kertas saring
setelah itu dikeringkan dan di timbang.
B. DATA PERHITUNGAN
H 2SO4
Massa (m) = 50 gr
Berat molekul (Mr) = 98 gr/mol
Massa jenis ( ) = 1,84 gr/mol
Volume (V) = m = 50 gr = 27,17
ml = 28 ml
1,84 gr/mol
mol = m = 50 gr = 0,51 mol
Mr 98 gr/mol
C 6H5NH2
Massa (m) = 11 gr
Berat molekul (Mr) = 93 gr/mol
Massa jenis ( ) = 1,02 gr/mol
Volume (V) = m = 11 gr = 10,78
ml = 11 ml
1,02 gr/mol
mol = m = 11 gr = 0,118
mol
Mr 93 gr/mol
Reaksi yang terjadi
NH2
Reaksi : C 6H5NH2 + H2SO4
===> + H2O
SO3H
Mula-mula : 0,118 mol 0,510 mol
- -
Reaksi : 0,118 mol 0,118 mol 0,118 mol
0,118 mol _
Sisa : - 0,392 mol
0,118 mol 0,118 mol
Massa As.sulfonil = mol x Mr
= 0,118 x
173
= 20,414 gr
Berat cawan + kertas saring + zat = 75,13 gr
Berat cawan + kertas saring = 69,59 gr
_
Berat zat =
5,54 gr
Rendemen as.sulfonil = zat praktek/ teoritis
x 100%
= 3,16 / 20.414 x 100%
= 15,48 %
BAB V PEMBAHASAN
Reaksi yang terjadi antara Anilin dan asam sulfat
pekat adalah reaksi eksoterm sehingga pada saat
penuangan asam sulfat ke dalam larutan Anilin harus
sedikit demi sedikit dan jika terasa panas labu
dasar harus didinginkan dalam air.
Tujuan pemanasan hingga 3 jam pada suhu 180oC-190oC
merupakan suhu optimum untuk terbentuknya asam
sulfanil.
Tujuan pemanasan diatas oil bath adalah agar panas
yang diterima stabil dengan oil bath panas yang
diterima labu didih tersebar merata.
Setelah pemanasan 3 jam larutan campuran di tuang ke
dalam es dan terbentuknya kristal pada bagian bawah.
Tujuan dituangkan ke es yaitu agar terbentuknya
kristal akibat adanya perubahan suhu yang merupakan
syarat kristalisasi.
Setelah di pisahkan antara H2SO4 dan kristal asam
sulfonil kemudian di beri norit dan dipanaskan
sampai jenuh.
BAB VI KESIMPULAN
Asam sulfonil terbentuk dari reaksi antara Anilin
dan H2SO4 pekat.
Terbentuknya kristal apabila lewat jenuh, terjadinya
perubahan suhu dan terjadinya pada fase homogen.
Asam sulfonil larut dalam air.
Fungsi norit untuk menyerap zat-zat yang tidak
dibutuhkan dan mengikat warna ungu dari H2SO4.
Berdasrkan hasil praktikium bahwa Asam sulfonil yang
didapat adalah 3,16 gr dan rendemennya adalah 15,48
%.
BAB VII TUGAS1. Analisa kesalahan minimum 5 ?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
kristal sedikit & warnanya tidak putih bersih?
3. Apa saja aplikasi asam sulfonil di industri ?
Jawaban
1. Analisa kesalahan yaitu :
Asam sulfat tidak seluruhnya bereaksi, masih
terdapat asam sulfat yang membuaut kristal tidak
berwarna putih bersih.
Pemberian asam sulfat mungkin berlebih dan
penanganan, misal pengocokannya tidak memenuhi
kebutuhan praktikum.
Suhu pada pemanasan kurang diperhatikan sehingga
kadang melampaui batas atau kurang dari yang
seharusnya.
Pemberian norit yang kurang, sehingga masih terdapat
kotoran pada kristal.
Kemungkinan anilin sebenarnya masih ada, dan pada
proses kristalisasi terdapat kristal amorf yang
membuat hasil menjadi sedikit.
2. Faktor yang mempengaruhi hasil kristal menjadi
sedikit dan tidak putih bersih adalah terjadinya
kristal amorf pada proses pendinginan, sehingga hasil
yang diperoleh sedikit. Dan masih terdapat asam
sulfat sehingga kristal tidak berwarna putih bersih
yang ditandai dengan pengabuan kertas saring dan bau
yang terdapat pada rendemen.
3. Aplikasi asam sulfonil di industri adalah :
Bidang industri batik sebagai zat warna
Digunakan dalam Industri Farmasi sebagai Obat :
Kloromin (antiseptik ekstern), Tiokol (ekspektoran),
Sakarin (pemanis buatan untuk penyakit Diabetes).
DAFTAR PUSTAKA
________. “Buku penuntun praktikum Teknik Kimia III”. Jakarta:
Universitas Muhammadiyah Jakarta.
________. “Ilmu Kimia Organik 2 Sekolah Menengah Farmasi”,
Jakarta..
Anshory Irfan. 2000.” kimia 2 SMU”. Jakarta: Erlangga
Fesenden. “Kimia Organik Jilid I”.