Khasan Mustofa Specific Gravity
Transcript of Khasan Mustofa Specific Gravity
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik Universitas Indonesia
NAMA PRAKTIKAN : Khasan Mustofa 1306445222
M. Faiz Fadhilah 1306404973Nadia Avelina 1306445241
KELOMPOK : R15
TANGGAL PRAKTIKUM : 4 April 2015
JUDUL PRAKTIKUM : SPECIFIC GRAVITY
ASISTEN : Alexander Kevin Utomo
PARAF DAN NILAI :
I. PENDAHULUAN
A. Standar Acuan
ASTM D 854 "Standard Test Method for Specific Gravity of Soil
Solids by Water Pycnometer"
AASHTO T 100 "Specific Gravity of Soils"
SNI 1964:2008 "Cara Uji Berat Jenis Tanah "
B. Maksud dan Tujuan Percobaan
Mendapatkan nilai specific gravity dari butiran
tanah, yaitu perbandingan berat isi tanah dan
berat isi air suling pada suhu 4°C.
Specific Gravity
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik Universitas Indonesia
C. Alat-alat dan Bahan
a. Alat
Pycnometer dengan volume 500 ml
Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
Oven
Kompor listrik
Termometer
Can
Alat penyemprot
b. Bahan
Sampel tanah lolos saringan No. 40 sebanyak
500 gram kering oven
Air suling
Specific Gravity
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Gambar 2 Peralatan pratikum specific gravity
(Sumber : Buku Panduan Pratikum MekanikaTanah, Departemen Teknik Sipil Universitas
Indonesia)
D. Teori dan Rumus yang Digunakan
Specific gravity pada tanah didefinisikan sebagai
berat jenis tanah dibandingkan dengan berat
jenis air suling pada suhu 4°C, dengan persamaan
sebagai berikut :
Gs=γsγw
dimana :
Gs = specific gravity
γs = berat jenis tanah
γw = berat jenis air
Specific Gravity
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Untuk tanah, berat jenisnya merupakan
perbandingan antara berat tanah dan volume tanah
:
γs=Ws
Vs
dimana:
Ws = berat tanah
Vs = volume tanah
Untuk air, berat jenisnya didefinisikan sebagai
berikut:
γw=Ww
Vw
dimana:
Ww = berat air
V = volume air
Dalam percobaan, volume tanah (Vs) selalu harus
diusahakan sama dengan volume air (Vw), sehingga
Vs = Vw dan persamaan 2.1. menjadi sebagai
berikut :
Specific Gravity
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Gs=Ws
Ww
Percobaan specific gravity ini dilakukan pada kondisi
suhu ToC, sehingga nilai tersebut harus dikoreksi
dengan faktor koreksi α, sehingga rumus 2.4
tersebut menjadi :
Gs=αWs
Ww
Dimana:
Ws = berat tanah
Ww = berat air
Α = faktor koreksi suhu ToC yang berhubungan
dengan temperature
ruangan pada saat percobaan
Berikut merupakan faktor koreksi suhu (α) yang
digunakan berdasarkan acuan standar SNI
1964:2008,
Tabel 1 Hubungan kerapatan relatif air dan
faktor koreksi suhu
Specific Gravity
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Nilai Gs pada umumnya yang dapat digunakan untuk
mengetahui apakah hasil percobaan benar atau tidak,
berikut acuan yang dapat digunakan :
Tabel 2 Nilai Gs beberapa jenis tanah
Specific Gravity
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Soil Type Range of GsSand 2,63 - 2,67
Silty Sand 2,67 - 2,70Silts 2,65 - 2,70
Silts Clay 2,67 - 2,80Clay 2,70 - 2,80
Organic Soil 1+ to 2,60(sumber:http://
www.eng.utoledo.edu/civil/
heydinger/soil%20mechanics/labs/
SMSpecGrav.pdf)
II. PRAKTIKUM
A. Persiapan
1. Menyiapkan sebuah pycnometer yang telah
dibersihkan dan dikeringkan.
2. Untuk bahan uji digunakan sampel tanah
sebanyak 400 gram lolos saringan No. 40 ASTM
dan sudah dikeringkan dalam oven selama ± 24
jam dengan temperature 110° ± 5°C (230 ± 9°F)
B. Jalannya Praktikum
Specific Gravity
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik Universitas Indonesia
1. Mengisi pycnometer dengan air suling sebanyak
500 ml
2. Mengukur dan mencatat suhu air dalam pycnometer
dengan menggunakan thermometer
3. Menimbang berat air tersebut sehingga
didapatkan berat air dan berat pycnometer (Wbw)
4. Mengembalikan air dalam pycnometer ke dalam
wadah awalnya hingga tersisa volume air di
dalam pycnometer adalah ¼ bagian
5. Memasukkan sampel tanah sebanyak 100 gram ke
dalam pycnometer dengan menggunakan corong
6. Membersihkan tanah-tanah yang menempel pada
corong dan leher pycnometer dengan menggunakan
alat penyemprot
7. Memanaskan pycnometer dengan menggunakan kompor
listrik selama ± 15 menit (hingga mendidih)
8. Menggoyang-goyangkan pycnometer setiap 3 menit
9. Mendiamkan pycnometer beberapa jam, lalu
ditambahkan dengan air suling hingga volumenya
sedikit lebih banyak dari 500 ml
10. Mendiamkan pycnometer selama minimal 15 jam
Specific Gravity
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik Universitas Indonesia
11. Mengukur suhu air dalam pycnometer
12. Memanaskan pycnometer hingga suhu air dalam
pycnometer hingga seperti suhu semula (jika
belum sama dengan suhu awal)
13. Volume air dalam pycnometer dikurangi hingga
batas 500 ml
14. Menimbang kembali pycnometer berisi air dan
tanah tersebut sehinga didapatkan berat
pycnometer + berat air + berat tanah (Wbws).
C. Perbandingan dengan ASTM
Alat dan bahan yang digunakan pada prosedur ASTM
D 854-58:
Pycnometer yang digunakan dapat berupa botol
labu dengan volume 100 ml atau stoperred bottle
dengan volume 50 ml
Sampel tanah yang digunakan adalah seberat 25
gram untuk botol labu dan 10 gram untuk
stoperred bottle
Jalannya percobaan menurut prosedur ASTM:
Specific Gravity
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik Universitas Indonesia
1. Membersihkan dan mengeringkan pycnometer
dibersihkan dan dikeringkan, kemudian mencatat
beratnya.
2. Mengisi pycnometer dengan air suling
(dianjurkan memakai kerosin) dan ditimbang
beratnya (Wbw).
3. Membuat tabel untuk Wbw pada beberapa suhu air
yang diinginkan.
4. Memasukkan sampel tanah ke dalam botol labu
atau stoperred bottle yang berisi air suling atau
kerosin.
5. Menghilangkan udara yang terperangkap di dalam
tanah dengan cara:
Dididihkan
Diberi tekanan udara
6. Mengisi pycnometer dengan air suling hingga
penuh
7. Menghitung berat botol labu atau stoperred bottle
yang telah berisi tanah dan mencatat suhunya.
Perbedaan antara prosedur praktikum dengan
prosedur ASTM
Specific Gravity
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Volume pycnometer yang digunakan adalah 500 ml
Sampel tanah yang dipakai 100 gram, lolos
saringan No. 40 ASTM dan kering oven.
Banyaknya percobaan yang dilakukan bukan
berdasarkan suhu air yang diinginkan tetapi
berdasarkan sampel yang diinginkan.
III. PENGOLAHAN DATA
Data Hasil Praktikum,
Tabel 3 Tabel Hasil Praktikum Shift 5
Keterangan KelompokR13 R14 R15
Wbws
(Weight Flask + Water +Soil)
731.09 721.55 726.29
Temperatur 29.4 30 30Wbw 666.87 659.11 663.38
Specific Gravity
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik Universitas Indonesia
(Weight Flask + Water)Ws
(Weight of Dry Soil) 100 100 100
α 0.99752 0.9974 0,9974
(Sumber: data praktikan)
Perhitungan :
Ww = Ws + Wbw - Wbws
Dimana:
Ww = berat air
Ws = berat tanah
Wbw = berat pycnometer + air 500ml
Wbws = berat pycnometer + air + tanah setelah
didinginkan
Suhu yang terukur adalah 30°C, sehingga nilai α=¿
0,9974 (acuan Tabel 1, SNI 1964:2008)
Sehingga dapat dicari nilai Gs masing-masing
kelompok :
Specific Gravity
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik Universitas Indonesia
1. Sampel 1 (R13)
Ww = (100 + 666,87) – 731,09 = 35,78
Gs = α×Ws
Ww=0,9977× 100
35,78=2,78
2. Sampel 2 (R14)
Ww = (100 + 659,11) – 721,55 = 37.56
Gs = α×Ws
Ww=0,9974× 100
37.56=2,66
3. Sampel 3 (R15)
Ww = (100 + 663,38) – 726,29 = 37,09
Gs = α×Ws
Ww=0,9974× 100
37,09=2,69
Nilai SG Rata-rata :
Gs=∑ Gsn
Gs=2.78+2.66+2.69
3=2.71
Specific Gravity
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Kesalahan Relatif :
Nilai kesalahan relatif pada percobaan ini dapat
diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut
X=|Gs−Gs|
Gs
Sehingga dapat dihitung kesalahan relative masing-
masing kelompok :
1. Sampel 1 (R13)
KR = 100%×|2.78−2.712.71 |=100%× 0.072.71
=2.58%
2. Sampel 2 (R14)
KR = 100%×|2.66−2.712.71 |=100%× 0.052.71
=1.84%
3. Sampel 3 (R15)
KR = 100%×|2.66−2.712.71 |=100%× 0.022.45
=0.74%
Specific Gravity
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Nilai Kesalahan Relatif Rata-rata :
KR=∑ KRn
KR=2.58+1.84+0.74
3%=1.72%
Maka, diperoleh besar kesalahan relatif rata-rata
adalah 1,72%.
IV. ANALISIS
A. Analisis Percobaan
Sesuai dengan namanya, percobaan Specific Gravity
bertujuan mencari nilai Specific Gravity (Gs) yang
merupakan perbandingan antara berat isi tanah
kering dengan berat ini air suling pada suhu
4˚C. Percobaan ini menggunakan bahan sampel
tanah yang lolos saringan No. 40 ASTM dalam
kondisi oven dry. Tanah kondisi oven dry digunakan
agar tidak ada kandungan air pada tanah.
Langkah awal adalah memasukkan air suling
sebanyak 500 ml ke dalam Pycnometer dan menimbang
Specific Gravity
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik Universitas Indonesia
beratnya (Wbw) serta mencatat suhunya. Air suling
digunakan karena air suling merupakan aquades
murni yang tidak mengandung mineral-mineral yang
mempengaruhi perbandingan berat tanah dengan
berat air. Suhu diperhatikan karena Specific Gravity
dihitung pada kondisi suhu 4˚C, ketika suhunya
berbeda itu akan menimbulkan faktor koreksi suhu
(α).
Air pada Pycnometer dibuang hingga tersisa ¼
bagian. Pycnometer kemudian diisi tanah sebanyak
100 gram menggunakan corong untuk meminimalisasi
tanah yang menempel pada leher Pycnometer. Corong
dan leher Pycnometer disemprot dengan alat
penyemprot berisi air suling agar tanah yang
menempel turun ke dasar Pycnometer.
Pycnometer berisi tanah dan air dipanaskan dengan
kompor listrik. Pemanasan ini bertujuan
menghilangkan rongga udara disela-sela tanah.
Semala proses pemanasan, setiap tiga menit
Specific Gravity
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik Universitas Indonesia
sekali Pycnometer dikocok menggunakan kain agar
tangan tidak melepuh. Penyocokan bertujuan agar
campuran mendidih secara rata, sehingga rongga
udara yang hilang tidak hanya pada bagian
tertentu saja.
Pycnometer lalu didiamkan selama minimal 15 jam
dan ditambahkan air hingga melebihi batas 500
ml. Penambahan air dilakukan untuk
mempertahankan volume campuran tidak kurang dari
500 ml karena selama didiamkan air menguap.
Penentuan waktu didiamkan selama minimal 15 jam
karena setelah Pycnometer mendidih hingga 15 jam
suhunya cenderung fluktuatif, sedangkan setelah
15 jam sehunya mulai stabil.
Setelah didiamkan suhu dalam Pycnometer diukur,
karena suhunya lebih kecil dari suhu awal,
Pycnometer dipanaskan kembali hingga mencapai suhu
awal. Air yang melebihi batas dibuang
menggunakan pipet, lalu ditimbang kembali (Wbws).
Specific Gravity
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik Universitas Indonesia
B. Analisis Hasil
Dari hasil pengolahan data praktikum, diperoleh
nilai Gs untuk tiga sampel kelompok, yaitu :
1. Sampel 1 (Kelompok R13) ; Gs = 2,78
2. Sampel 2 (Kelompok R14) ; Gs = 2,66
3. Sampel 3 (Kelompok R15) ; Gs = 2,69
Sehingga diperoleh Gs rata-rata 2,71. Nilai Gs
tersebut menunjukkan bahwa tanah tersebut
berjenis lempung organik, sesuai dengan
klasifikasi pada tabel tipe tanah.
Tabel Referensi Tipe Tanah
Soil Type Range of GsSand 2,63 - 2,67
Silty Sand 2,67 - 2,70Silts 2,65 - 2,70
Silts Clay 2,67 - 2,80Clay 2,70 - 2,80
Organic Soil 1+ to 2,60(sumber:http://
www.eng.utoledo.edu/civil/
Specific Gravity
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik Universitas Indonesia
heydinger/soil%20mechanics/labs/
SMSpecGrav.pdf)
Hasil tersebut memiliki kesalahan relatif
sebesar:
1. Kesalahan relatif kelompok R13: 2,58%
2. Kesalahan relatif kelompok R14: 1,84%
3. Kesalahan relatif kelompok R15: 0,74%
Sehingga kesalahan relatif rata-ratanya adalah
1,72%.
C. Analisis Kesalahan
Kesalahan relatif yang diperoleh sebesar 1,72%,
nilai ini tergolong kecil, sehingga hasilnya
dapat dipertanggungjawabkan. Adapun kesalahan-
kesalahan yang terjadi dapat diakibatkan oleh
beberapa faktor:
1. Kesalahan praktikan: kurang panas ketika
mendidihkan, sehingga masih ada sedikit udara
yang terperangkap
Specific Gravity
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik Universitas Indonesia
2. Adanya tanah-tanah yang terbang ketika proses
memasukkan tanah ke dalam Pycnometer.
V. Aplikasi
Nilai Specific Gravity merupakan karakteristik tanah
yang digunakan dalam banyak perhitungan untuk
mencari karakteristik lain dari tanah, seperti
1. Angka pori (Void ratio),
e=γw∙Gs (1+w )
γ−1
2. Derajat Kejenuhan (Degree of Saturation),
Sr=w∙Gs
e3. Densitas Tanah.
γ=Gs+e∙Sr
1+e4. Berat Jenis Tanah pada Kondisi Zero Air Void
γzav=Gs.γw
1+w.Gs
dimana,
Specific Gravity
Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil - Fakultas Teknik Universitas Indonesia
e = angka pori (void ratio)
G = berat jenis (specific gravity)
w= kadar air (water/moisture content)
γw = berat isi air (unit weight of water)
γ = berat isi tanah (unit weight of density)
Sr = derajat kejenuhan (degree of saturation)
Semua karekteristik tanah tersebut digunakan untuk
menentukan apakah jenis tanah tersebut cocok untuk
dibangun infrastruktur tertentu di atasnya.
VI. Kesimpulan
Dari percobaan dan pengolahan data yang telah
dilakukan, disimpulkan bahwa :
1. Nilai Gs tanah di dekat Departemen Teknik Sipil
Universitas Indonesia adalah 2,71 dengan nilai
kesalahan relatif dari perhitungan Gs adalah
1,72%
2. Jenis sampel tanah yang digunakan pada percobaan
tergolong ke dalam lempung organik
VII. Lampiran
Specific Gravity