karya tulis ilmiah - Repository Poltekkes Medan

46
KARYA TULIS ILMIAH TINJAUN PENGETAHUAN DAN TINDAKAN TERHADAP MALARIA DI DESA SIPEA-PEA KECAMATAN SORKAM BARAT KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2017OLEH : EGA MONICA MANALU NIM : P00933014057 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2017

Transcript of karya tulis ilmiah - Repository Poltekkes Medan

KARYA TULIS ILMIAH

“TINJAUN PENGETAHUAN DAN TINDAKAN TERHADAP

MALARIA DI DESA SIPEA-PEA KECAMATAN SORKAM

BARAT KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2017”

OLEH :

EGA MONICA MANALU

NIM : P00933014057

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

TAHUN 2017

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : TINJAUAN PENGETAHUAN DAN TINDAKAN MASYARAKAT

TENTANG MALARIA DI DESA SIPEA-PEA KECAMATAN

SORKAM BARAT KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN

2017

NAMA : Ega Monica Manalu

NIM : P00933014057

Telah Diterima dan Disetujui Untuk Diseminarkan Dihadapan Penguji

Kabanjahe, Agustus 2017

Menyetujui Dosen Pembimbing

Susanti Br. Perangin-angin, SKM, M.Kes NIP. 196308281987031003

Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

Erba Kalto Manik, SKM, M.Sc NIP. 196203261985021001

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN KABANJAHE KARYA TULIS ILMIAH KABANJAHE, AGUSTUS 2017 EGA MONICA MANALU “TINJAUAN PENGETAHUAN DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG KEJADIAN MALARIA DI DESA SIPEA-PEA KECAMATAN SORKAM BARAT KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2017”

viii + 22 halaman + daftar pustaka + 5 tabel + 3 lampiran

ABSTRAK

Malaria merupakan penyakit menular yang ditularkan melalui nyamuk Anopheles, sampai saat ini masih merupakan Masalah Kesehatan Masyarakat Indonesia. Di DesaSipea-pea KecamatanTapanuli Tengah adalahsalah satu daerah rawan malaria di kabupaten Tapanuli Tengah dan merupakan prioritas dalam pemberantasan penyakit malaria. Kondisi lingkungan didaerah tersebut secara alamih maupun buatan telah mempengaruhi genangan payau.Seperti faktor geografis dan perilaku masyarakat, sifat dan jenis air payau tersebut diduga mempunyai dampak tingginya kasus malaria. Karyatulis in ibersifat deskriptif, yaitu untuk mendapatkan gambaran tentang faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi tingginya kasus malaria di DesaSipea-pea.Penelitian ini melatarbelakangi oleh banyaknya kasus malaria. Data selama penelitian diperoleh dengan melakukan Observasi dan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner dan pengamatan secara langsung ke objek sasaran penelitian. Dari hasil yang diperoleh bahwa faktor yang mempengaruhi tingginya kasus malaria yaitu faktor perlakudan faktor lingkungan seperti genangan-genangan air payau dan rawa-rawa bakau yang mempengaruhi breeding plaeces.Saran penulis dari penelitian yang dilaksanakan dalam mengatasi penyakit malaria adalah di prioritaskan pada pemberantasan vektor danpengelolalingkungan.

Kata Kunci : Pengetahuan, Tindakan dan Malaria

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis hanturkan ke hadirat Tuhan YME atas karunia dan

rahmat-Nya, sehingga Karya Tulis ini dapat terselesaikan. Karya Tulis Ilmiah ini

berjudul “Tinjauan Pengetahuan Dan Tindakan Masyarakat Tentang

Kejadian Malaria Di Desa Sipea-Pea Kecamatan Sorkam Barat Kabupaten

Tapanuli Tengah Tahun2017”. Penyusunan Karya Tulis ini dimaksudkan

sebagaio salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan studi D-III Politeknik

Kesehatan Medan Jurusan Kesehatan Lingkungan Kabanjahe.

Sehubungan dengan penyelesaian penelitian sampai dengan tersusunnya

Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan

terimakasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Ibu Dra. Ida Nurhayanti,M.Kes selaku direktur Politeknik Kesehatan Medan

Kementrian Kesehatan, yang telah berkenan menerima pemnulis untuk

belajar di Politeknik Kemenkes RI Medan Jurusan Kesehatan Lingkungan.

2. Bapak Erba Kalto Manik, SKM,M.Sc selaku Ketua Jurusan Kesehatan

Lingkungan Kabanjahe, yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk

melakukan penelitian.

3. Kepala Desa yang telah memberikan izin untuk penelitian saya

4. Ibu Susanti Br. Perangin-angin SKM, M.Kes selaku dosen pembimbing

Karya Tulis Ilmiah saya, yang telah banyak meluangkan waktunya dengan

tulus membantu, membimbing serta memberikan materi dan pemahaman

dalam penulisan karya tulis saya.

5. Ibu Risnawati Tanjung, SKM,M.Kes dan Marina Br. Karo, SKM, M.Kes

selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dalam penulisan Karya

Tulis Ilmiah.

6. Teristimewa buat orang tua saya A Manalu, Ibu saya (R. Hutauruk) sudah

memberikan motivasi, pengertian, dalam saya mengerjakan Karya Tulis

Ilmiah.

7. Abang/kakak saya Aryanto Manalu,Ira Yanti manalu,Toni Manalu,Wastiara

manalu, makasih telah memberikan saya motivasi dan semanggat

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah

memberikanbantuan dan pengaraha, bimbingan dan kritik dalam penyelesaian

Karya Tulis Ilmiah, dari semua pihak sangat diharapkan guna penyempuranaan

Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat.

Kabanjahe, Agustus 2016 Penulis

Ega Monica Manalu Nim : P00933014057

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN

ABSTRAK ................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Perumusaan Masalah ..................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 2

C.1 Tujuan Umum ........................................................................... 2

C.2 Tujuan Khusus ......................................................................... 2

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 3

D.1 Untuk Penulis ........................................................................... 3

D.2 Bagi Masyarakat ...................................................................... 3

D.3 Bagi Instansi Puskesmas ......................................................... 3

D.4 Bagi Instansi Jurusan Kesehatan Lingkungan Kabanjahe ........ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian ...................................................................................... 4

A.1 Pengertian Malaria ................................................................... 4

A.2 Jenis-Jenis Penyakit Malaria .................................................... 4

A.3 Etiologi ..................................................................................... 4

A.4 Gejala-Gejala Penyakit Malaria ............................................... 5

B. Vektor Penyakit Malaria .................................................................. 5

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Malaria Ditinjau

Dari Epidemiologi ............................................................................ 6

D. Faktor Geografis/Lingkungan Hidup Nyamuk Anopheles ................ 8

E. Cara Pembasmian Jentik Nyamuk Anopheles ................................. 9

F. Cara Pembasmian Nyamuk Dewasa ............................................... 9

G. Faktor Perilaku ............................................................................... 10

H. Pengertian Sikap ............................................................................ 10

I. Pengertian Tindakan ....................................................................... 11

J. Kerangka Teori ............................................................................... 11

K. Kerangkap Konsep.......................................................................... 12

L Definisi Operasional ........................................................................ 13

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian ............................................................ 14

B. Lokasi dan Tempat Penelitian ......................................................... 14

1. Lokasi Penelitian ...................................................................... 14

2. Waktu Penelitian ...................................................................... 14

C. Populasi dan Sampel Penelitian ...................................................... 14

1. Populasi ................................................................................... 14

2. Sampel ..................................................................................... 14

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data ................................................. 15

1. Data Primer .............................................................................. 15

2. Data Sekunder ......................................................................... 15

E. Pengolahan dan Analisis Data ........................................................ 15

BAB IV HASIL PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................... 16

B. Pembahasan ................................................................................... 22

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ..................................................................................... 25

B. Saran .............................................................................................. 25

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Persentase Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur Di Desa Sipea-pea Kecamatan Sorkam Barat 2017 ............................................ 17

2. Persentase Kepala Keluarga Menurut Jenis Pekerjaan Di Desa Sipea-

pea Kecamatan Sorkam Barat 2017 ...................................................... 17 3. Persentase Tingkat Pendidikan Kepala Keluaraga Di Desa Sipea-pea

Kecamatan Sorkam Barat 2017 ............................................................. 17

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Tentang Tinjauan Pengetahuan Dan Tindakan Tentang Malaria Tahun 2017.

Lampiran 2. Surat Keterangan Dari Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan

Kabanjahe, Perihal Permohonan Lokasi Penelitian. Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Di Masyarakat. Lampiran 4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Masyarakat Tentang Malaria Lampiran 5. Distribusi Frekuensi Tindakan Tentang Malaria

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : TINJAUAN PENGETAHUAN DAN TINDAKAN TENTANG

MALARIA DI DESA SIPEA-PEA KECAMATAN SORKAM

BARAT KABUPATEN TAPANULI TENGAH 2017

NAMA : EGA MONICA MANALU

NIM : P 00933014057

Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Diuji pada Sidang Ujian Akhir Program

JurusanKesehatan Lingkungan Poltekes Kemenkes RI Medan

Tahun

2017

Penguji I Penguji II

Risnawati Tanjung, SKM, M.Kes Marina br. Karo, SKM, M.Kes

NIP. 197505042000122003 NIP. 196911151992032003

Menyetujui,

Pembimbing

Susanti br. Perangin-angin, SKM, M.Kes

NIP. 197308161998032001

Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

Erba Kalto Manik SKM, M.Sc

NIP. 196203261985021001

BIODATA PENULIS

Nama : Ega Monica Manalu

Nomor Induk Mahasiswa : P. 00933014057

Tempat/Tanggal Lahir : Sipea-pea, 08 Juli 1996

Agama : Protestan

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Sipea-pea Kec. Sorkam Barat Kab.

Tap-Teng

Nama Ayah : A. Manalu (Alm)

Nama Ibu : R. Hutauruk

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD : SD Negeri No. 175360 Pagaran Pinasa

Kec. Sorkam Kanan 3

2. SMP : SMP Negeri 1. Sorkam Barat

Kec. Sorkam Kanan 3

3. SMA : SMA Negeri 2. Sorkam Barat

4. Diploma III : Poltekes Kemenkes RI Medan Jurusan Kesehatan

Lingkungan

BAB I

PENDAHULUAN

E. Latar Belakang

Di Indonesia malaria merupakan penyakit menular yang mempengaruhi

angka kematian bayi, anak dan ibu melahirkan serta dapat menurunkan

produktivitas tenaga kerja (Departemen Kesehatan 2005).

Transisi lingkungan dapat dilihat dengan adanya masalah yang erat

kaitannya dengan kesehatan lingkungan seperti: masalah air bersih, masalah

pembuangan sampah, dan serta pemberantasan vektor penyakit.

Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa salah satu upaya perbaikan

derajat kesehatan masyarakat adalah melalui pemberantasan penyakit yang di

tujukan terhadap penyakit menular.Perlu ditambahkan bahwa dalam mencegah

timbulnya penyakit dan usaha untuk menciptakan serta memelihara hidup yang

sehat tak lepas dari pengaruh lingkungan.

Keadaan lingkungan yang kurang baik dapat menyebabkan pertumbuyhan

vektor penyakit yang membawa kerugian pada manusia. Oleh sebab itu

diperlukan pengelolaan lingkungan yang erat kaitannya pengendalian vektor,

seperti yang dikemukaan oleh WHO : pengelola lingkungan pada pengendalian

vektor adalah salah satu perencanaan, organisasi, pelaksanaan dan

pemantauan aktivitas atau manipulasi faktor-faktor lingkungan serta kaitannya

dengan tujuan untuk mengurangi, menghambat dan menghilangkan

perbanyakan vektor serta kontak dengan phatogen” (Prabowa Arlan).

Penyakit malaria adalah salah satu penyakit yang penularannya terjadi

melalui gigitan Anopheles betina yang infektif. Wabah malaria yang sering

melanda beberapa wilayah Indonesia seperti jawa dan bali serta Sumatera. Bila

ditinjau dari geografis, Indonesia banyak sekali wilayah yang memungkinkan

menjadi tempat perindukan vektor malaria terutama dengan rawa-rawa dan

daerah pantai yang disukai nyamuk Anopheles. Spesis ini berkembang biak di air

payau dengan kadar garam 1,2% sampai 1,8% jentik nyamuk ini akan

berkembang biak apabila tempat-tempat tersebut terbuka dan mendapatkan

sinar matahari langsung sebagai tempat perindukan nyamuk Anopheles.

Berdasarkan survei awal yang saya lakukan di Desa Sipea-pea Kecamatan

Sorkam Barat Kabupaten Tapanuli Tengah saya menemukan ada beberapa

penduduk terkena penyakit Malaria dan saya menduga kurangnya faktor

pengetahuan dan tndakan masyarakat dalam membrantas pengetahuan

sehingga saya tertarik melakukan penelitian didaerah ini.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang penyakit malaria dengan judul “ Perilaku Masyarakat Tentang

Kejadian Malaria Di Desa Sipea-pea Kecamatan Sorkam Barat”.

F. Perumusaan Masalah

Setelah melihat latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi

permasalahan dalam penulisan ini adalah “ Tinjauan pengetahuan dan tindakan

Masyarakat Tentang Kejadian malaria di Desa Sipea-pea Kecamatan Sorkam

Barat Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017”.?

G. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

C.1 Tujuan umum

Untuk mendapatkan gambaran tentang pengetahuan dan tindakan

Masyarakat Tentang Kejadian Malaria di desa Sipea-pea Kecamatan

Sorkam Barat Kabupaten Tapanuli Tengah.

C.2 Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui bagaimana pengetahuan masyarakat mengenai

malaria di Desa Sipea-pea Kecamatan Sorkam Barat Kabupaten

Tapanuli Tengah.

b. untuk mengetahui tindakan masyarakat tentang penyakit malaria di

Desa Sipea-pea Kecamatan Sorkam Barat Kabupaten Tapanuli

Tengah.

H. Manfaat Penelitian

D.1 Untuk Penulis

Untuk menambah pengetahuan penulis dalam bidang serangga /binatang

pengganggu, khususnya vektor penyebab penyakit malaria.

D.2 Bagi Masyarakat

Sebagai bahan masukan dan pengetahuan tentang cara pencegahan atau

penanggulangan penyakit malaria.

D.3 Bagi Instansi Puskesmas

Sebagai bahan masukan bagi pihak pengelola desa, Dinas kesehatan,

Puskesmas Sipea-pea Kecamatan Sorkam Barat Kabupaten Tapanuli

Tengah dalam upaya pencegahan malaria.

D.4 Bagi Instansi Jurusan Kesehatan Lingkungan Kabanjahe

Dengan tersusunnya karya tulis ilmiah ini, penulis dapat menambah bahan

bacaan untuk perpustakaan di jurusan kesehatan lingkungan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

H. Pengertian

A.1 Pengertian Malaria

Malaria merupakan penyakit menular, ada beberapa buku yang

mendefinisikanmalaria, yaitu sebagai berikut:

a. “Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabakan oleh parasit

plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah

manusia. Penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk

Anopheles betina” (Pedoman Tata Laksana Kasus Malaria di Indonesia,

tahun 2006).

b. “Malaria adalah termasuk penyakit yang disebabkan oleh protozoa

genus Plasmodium, yang ditandai dengan demam mendadak

(parozysmal), anemia, dan pembesaran limpha. Yang disebabkan oleh

nyamuk Anopheles”. (Pedoman Proyek Pengembangan Pendidikan

Sanitasi Pusat Depkes RI, Tahun 2005).

A.2 Jenis-Jenis Penyakit Malaria

Sampai saat ini di Indonesia dikenal 4 macam (speseis) parasit malaria

yaitu :

a. Plasmadium falcifarum penyebab penyakit malaria tropika yang sering

menyebabkan malaria berat/malaria otak dengan kematian.

b. Plasmadium vivax penyebab penyakit malaria betina.

c. Plasmadium malariae penyebab penyakit quartana.

d. Plamadium ovale penyebab penyakit ovale: jenis ini jarang sekali

dijumpai banyak di Afrika dan Pasifik barat. (Slamet Soemirat, 1994).

A.3 Etiologi

Penularan malaria dilakukan oleh nyamuk Anopheles betina dari jenis

malaria yang berbahaya adalah malaria yang disebabkan oleh Plasmodium

falciparum karena, sering ditunjukkan gejala demam, menggigil, pusing dan

sakit kepala, bahkan bisa berlanjut pada radang hati.

A.4 Gejala-Gejala Penyakit Malaria

Penyakit malaria memiliki gejala-gejala klinis dengan gejala utama

demam menggigilsecara berkala dan sakit kepala, kadang-kadang dengan

gejala klinis lainnya sebagai berikut :

a. Gangguan kesadaran dalam berbagai derajat

b. Panas sangat tingg

c. Nafsu makan menurun

d. Mual, kadang-kadang diikuti muntah

e. Sakit kepala yang berat terus menerus

f. Dalam keadaan menahun (kronis) gejala diatas disertai pemberantasan

limpha

g. Malaria berat, gejala diatas disertai kejang-kejang dan penurunan

kesadaran sampai koma

h. Pada anak, makin muda usia makin tidak jelas gejala klinisnya tetapi

yang menonjol adalah mencret (diare) dan pucat karena kekurangan

darah (anemia).

I. Vektor Penyakit Malaria

Spesies dari nyamuk merupakan spesies yang cukup banyak jenisnya, tetapi

di Indonesia ada beberapa jenis spesies yang telah dibuktikan sebagai vektor

penyakit malaria, yaitu :

1. Anopheles minimus-minimus

2. Anopheles venhuisi

3. Anopheles karwari

4. Anopheles punctulatus

5. Anopheles kochi

6. Anopheles sundaikus

7. Anopheles aconitus

8. Anopheles subpictus

9. Anopheles balabacensi

10. Anopheles nigermus dan Anopheles sinensi

11. Anopheles flavirostis

12. Anopheles brancrofti

13. Anopheles frauti

14. Anopheles umbrosus

15. Anopheles kolieseis

16. Anopheles malculatus

17. Anopheles sundaicus

18. Anopheles letifer

19. Anopheles baloabacensis

J. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Malaria Ditinjau Dari

Epidemiologi

1. Manusia (Host)

Manusia memegang peranan penting dalam terjadinya penularan penyakit

malaria seperti: faktor pendidikan, perumahan, pekerjaan dan ekonomi.

a. Pendidikan

Pola perilaku masyarakat akan tercermin dari tingkat pendidikan dimana

semakin baik pendidikan masyarakat semakin baik pula cara mereka

untuk hidup sehat.

b. Perumahan

Perumahan mempengaruhi penularan penyakit, dimana rumah yang

tidak memenuhi syarat kontruksi maupun fasilitas kesehatan lingkungan

lainnya akan menimbulkan mata rantai penularan

c. Pekerjaan

Pekerjaan masyarakat sebagai petani juga dapat mempengaruhi

penularan malaria, dimana pekerjaan sama-sama melakukan dikebun

sesorang pada siang hari.Hal ini dapat terjadi karena kebiasan nyamuk

Anopheles menggigit pada siang hari.

2. Penyebab Penyakit Malaria (Agent)

Di Indonesia ada empat macam (spesies) parasit penyebab malaria antara

lain adalah :

a. Plasmodium falcifarum

b. Plasmodium vivax

c. Plasmodium malariae

d. Plasmodium ovale

3. Lingkungan (Environment)

Faktor lingkungan mencakup semua aspek diluar agent atau host karena itu

sangat beragam dan umumnya digolongkan menjadi beberapa faktor, yaitu

lingkungan fisik, lingkungan kimiawi, lingkungan biologi dan lingkungan

social.

a. Lingkungan Fisik

1) Suhu udara sangat mempengaruhi panjang pendeknya siklus

sporogoni atau masa inkubasi ekstrinsik. Pada suhu melebihi 32℃,

karena parasit dalam tubuh dapat hidup pada suhu 40℃.

2) Kelembaban yang rendah memperpendek umur nyamuk.

Kelembaban mempengaruhi kecepatan nyamuk.

3) Curah hujan, hujan yang diselingi panas akan memperbesar

kemungkinan berkembang biak Anopheles.

4) Kecepatan angin pada saat matahari terbit dan terbenam

merupakan saat terbangnya nyamuk kedalam dan luar rumah.

5) Pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan larva nyamuk

berbeda-beda, Anopheles sundaicus lebih suka tempat yang

rendah.

b. Lingkungan Kimia

Dari lingkungan ini yang baru diketahui pengaruhnya adalah kadar

garam dari tempat perindukan. Misalnya Anopheles sundaicus tumbuh

optimal pada air payau yang kadar garamnya berkisar 12% sampai

dengan 18% dan tidak dapat berkembang pada kadar garam 40%

keatas.

c. Lingkungan Biologi

Tumbuhan bakau, gangang dan berbagai jenis tumbuhan lain yang

mempengaruhi kehidupan larva nyamuk serta banyak taman hias dan

taman pekarangan kelembaban di dalam rumah dan halamannya berarti

menambah umur nyamuk untuk istrahat dan mungkin terjadi penularan

di sepanjang tahun.

d. Lingkungan Sosial Budaya (Kebiasaan)

1) Kepadatan penduduk, lebih padat akan lebih mudah penularan

malaria.

2) Mobilitas penduduk, memudahkan penularan dari suatu tempat ke

tempat lain.

3) Pendidikan akan mempengaruhi dan cara pemberantasan yang

akan dilakukan.

4) Mata pencaharian mempengaruhi penghasilan

5) Kebiasaan berada diluar rumah sampai larut malam akan

memperbesar jumlah gigitan nyamuk karena vektor lebih bersifat

eksofilik dan eksofagik.

6) Perbedaan status sosial masyarakat, akan mempengaruhi angka

kesakitan malaria.

7) Menghindari/mengurangi kontak ataupun gigitan nyamuk dengan

memasang kawat kasa pada rumah.

8) Kebiasaan memakai kelambu pada saat tidur.

9) Kebiasan masyarakat dalam menggunakan obat nyamuk dan tidak

menggunakan bahan aktif sampai yang mengandung insektisida.

10) Kebiasaan masyarakat menggunakan zat penolak (repellent) yang

digunakan dibadan, tetapi dapat juga digunakan pada kelambu.

11) Pandangan masyarakat disuatu daerah terhadap penyakit malaria.

12) Kepedulian social, sikap hidup rajin dan senang akan keberhasilan

dan cepat tanggap dalam masalah akan mengurangi risiko

ketularan penyakit.

K. Faktor Geografis/Lingkungan Hidup Nyamuk Anopheles

Penyebaran vektor mempunyai arti penting dalam epidemiologi penyakit

yang ditularkan serangga. Penyebaran nyamuk dapat berlangsung dengan 2

cara, yaitu : Cara aktif ditentukan oleh kekuatan terbang, dan cara pasif dengan

perantaraan dan bantuan alat transportasi atau angin. Batas dari penyebaran

adalah 60°LU (Rusia) dan 32°LS (Argentina) adalah 400 meter diatas

pemukiman laut (laut mati) dan Kenya,2600 meter diatas permukaan laut

(Bolivia). Plasmodium vivax mempunyai distribusi geografis yang paling

luas.Mulai dari daerah yang beriklim dingin, subtropis sampai kedaerah tropis.

Plasmodium falcifarum jarang sekali terdapat didaerah beriklim dingin

plasmodium malaria hamper sama dengan plasmodium falcifarum, meskipun

jauh lebih jarang terjadinya.

Plasmodium ovale yang umumnya dijumpai di Afrika dibagian beriklim tropis,

kadang-kadang dijumpai pasifik barat.Sedangkan di Indonesia penyakit malaria

terbesar di seluruh pulau.

L. Cara Pembasmian Jentik Nyamuk Anopheles

Ada beberapa cara membunuh jentik nyamuk Anopheles :

1. Cara Kimia

Dengan menggunakan larvasida yaitu zat kimia yang dapat membunuh

larva atau jentik nyamuk seperti: oli, solar atau minyak tanah, paris green,

temefos, fention, altoid/isect growt dan lain-lain. Tumbuhan air yang dapat

digunakan sebagai tempat perlindungan larva nyamuk.

2. Cara biologis

1) Ikan pemakan jentik (larvivorus) seperti : gambusia, guppy, panchat/ikan

kepala timah dan mujair.

2) Tumbuh-tumbuhan yang dapat menghalangi sinar matahari seperti

pohon bakau.

3) Protozoa (nozema), jamur (coelomomyces) dan berbagai jenis

nematode lain yang sedang dalam proses penelitian.

M. Cara Pembasmian Nyamuk Dewasa

Cara ini biasanya dilakukan dengan menggunakan insektisida.Prinsipnya

adalah mengurangi umur nyamuk sehingga menjadi lebih pendek dari masa

inkubasa ektristik (siklus sporogoni). Menurut cara penggunaan insektisida,

dikenal beberapa istilah ;

1. Penggunaan didalam rumah (indoor) atau diluar rumah (outdoor)

2. Aplikasi pada dinding didalam rumah serta pemukiman alat-alat rumah

tangga (residual) atau ditunjukkan langsung pada nyamuk (knock down

effect).

3. Penyemprotan (spraying) atau pengabutan (fogging).Sebenarnya upaya

pemberantasan vektor utama yang dilakukan adalah penyemprotan rumah

dengan menggunakan fenitrithion, namun pemberantasan ini membutuhkan

biaya berlipat ganda dan harus disadari bahwa dengan penyomprotan

adalah suatu kebijaksanaan jangka pendek sedangkan jangka panjang

adalah dengan pengelolaan lingkungan yaitu dengan modifikasi

danmanipulasi lingkungan. Dengan perencanaan, pemeliharaan desain dan

pemeliharaan yang baik.

N. Faktor Perilaku

Menurut Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo S (2007) ada 3

penyebab mengapa seseorang melakukan perilaku hidup bersih dan sehat yaitu

pemudah(predisposing factor),factor pemungkin( enabling factor) dan factor

penguat (reinforcing faktor).

1. Pemudah(predisposing factor),adalah faktor ini mencakup pengetahuan dan

sikap anak-anak terdahap perilaku hidup bersih dan sehat.dimana faktor ini

menjadi faktor pemicu atau antesenden terhadap perilaku yang menjadi

dasar atau mototivasi bagi tidakannya trandisi atau kepercayaan ,tingkat

pendidikan dan tingkat ekonomi sosial.

2. Factor pemungkin (enabling factor) adalah faktor pemicu terhadap perilaku

yang memungkinkan suatu motivasi atau tindakan terlaksana.faktor ini

mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi

anak-anak,misalnya air bersih, tempat pembuangan

sampah,jamban,ketersedian makanan bergizi dan sebagainya. Fasilitas ini

pada hakekat nya mendorong atau memungkinkan terwujudnya perilaku

hidup bersih dan sehat.

3. Factor penguat (reinforcing faktor) adalah faktor yang menentukan apakah

tindakan kesehatan memperoleh dukungan atau tindakan.faktor ini terwujud

dalam bentuk sikap dan perilaku pengasuh anak-anak atau orang tua yang

merupakan tokoh yang dipercaya atau dipanuti oleh anak-anak.contoh

pengasuh anak memberikan keteladanan melakukan cuci tangan sebelum

makan atau minum air yang sudah dimasak,maka hal ini akan menjadi

penguat untuk perilaku hidup bersih bagi anak-anak.

mungkin terbentuk sebelum mendapatkan informasi atau melihat juga mengalami

sendiri suatu objek. Sikap dapat diuraikan sebagao suatu bentuk resspon

evaluatif, yaitu suatu respon yang sudah dalam suatu pertimbangan oleh indvidu

yang bersangkutan. Sikap mempunyai karakteristik, yaitu :

1. Selalu ada objek

2. Biasanya bersifat evaluatif

3. Relatif mantap

4. Dapat diubah

I. Pengertian Tindakan

Menurut Notoatmodjo sikap belum tentu terwujud dalam bentuk tindakan.

Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu tindakan diperlukan faktor pendukung

atau suatu kondisi yang memungkinkan, seperti fasilitas atau sarana dan

prasarana. Setelah seseorang mengethui stimulus atau objek kesehatan,

kemudian mengadakan penilaian atau pendapatan terhadap apa yang diketahui,

proses selanjutnyadiharapkan ia akan melaksankan atau mempraktekkan apa

yang diketahui atau disikapinya (dinilai baik). Inilah yang disebut prkatik (practice)

kesehatan (Notoatmojo, 2007).

J. Kerangka Teori

Menurut Hendrik L. Bloom ada empat faktor yang mempengaruhi status

kesehatan masyarakat yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan

keturunan. Dari bagian tersebut dapat dilihat bahwa faktor yang mempengaruhi

derajaat kesehatan adalah faktor lingkungan, kemudian disusul oleh faktor

perilaku pelayanan kesehatan dan terakhir keturunan.

Uraian faktor-faktor tersebut adalah :

1. Lingkungan hidup

a) Fisik : sampah, air, udara, perumahan dsb.

b) Sosial : kebudayaan, pendidikan, ekonomi ( interaksi manusia )

c) Biologi : hewan, jasad remik, tumbuhan.

2. Perilaku

a) Merupakan adat atau kebiasaan dari masyarakat.

b) Sehat tidaknya lingkungan dan keluarga tergantung perilaku.

3. Pelayanan kesehatan adalah :

a) Menentukan dalam pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan

penyakit pengobatan, dan perawatan kesehatan.

b) Dipengaruhi oleh faktor lokasi atau jarak ke tempat pelayanan

kesehatan sumber manusia, informasi kesesuaian progrm pelayanan

kesehatan dengan kebutuhan masyarakat.

4. Keturunan

Faktor keturunan adalah faaktor yang telah ada dalam diri manusia yang

dibawa sejak lahir. Sebagai contoh : diabetes militus, asma, epilepsy,

retardasi mental, hipertensi, buta warna dll.

K.Kerangkap Konsep

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

Faktor / pengetahuan

Faktor / tindakan

Timbulnya

kasus malaria

L Definisi Operasional

No Variable Defenisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

1 pengetahuan Pengetahuan segalah sesuatu yang diketahui tentang malaria

Kuesioner - Baik jika menjawab> 3 pertanyaan yang benar

- Tidak baik, jika menjawab <2 pertanyaan yang benar

Ordinal

2` Tindakan Segala sesuatu yang dilakukan masyarakat mengenai penyakit malaria

Kuesioner - Baik jika menjawab >3 pertanyaan yang benar

- Tidak baik, jika menjawab<2% pertanyaan yang benar

Ordinal

BAB III

METODE PENELITIAN

D. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat deskriftif karena hanya memperoleh /gambaran

tentang Tinjauan Perilaku dan Tindakan Masyarakat TentangKejadian Malaria di

Desa Sipea-pea Kecamatan Sorkam Barat Kabupaten Tapanuli Tengah 2017.

E. Lokasi dan Tempat Penelitian

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Sipea-pea Kecamatan Sorkam Barat

Kabupaten Tapanuli Tengah.

4. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni s/d Juli di Desa Sipea-pea

Kecamatan Sorkam Barat Kabupaten Tapanuli Tengah.

F. Populasi dan Sampel Penelitian

3. Populasi

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga

di Sipea-pea Kabupaten Tapanuli Tengah yaitu 180 KK

4. Sampel

Sampel adalah sebagaian atau wakil dari populasi yang diteliti. Cara

pengambilan sampel dilakukan secara acak sedhana (simple random

sampling). Cara pengambilan sampel diambil menurut rumus Soekidjo

Notoatmojo (1993) untuk mencari jumlah sampel dari populasi yang

jumlahnya lebih dari kecil 10.000

n = N

1+ N(d)2

Keterangan :

N = Jumlah populasi

d = Penyimpangan statistik dari sample terhadap populasi (0,1)

n = Jumlah populasi yang akan diteliti

n = 180

1+180 (0,1)2

n= 64 kk

Besar sampel dalam penelitian ini adalah 64 kepala keluarga. Teknik

pengambilan smapel yang digunakan adlah sampel random sampling.

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data yang diperoleh dengan cara observasilangsung atau

wawancaraterhadap sasaran dengan menggunakan kuesioner.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari sumber data yang berhubungan dengan penulis ini

seperti kantor camat dan puskesmas Sipea-pea.

E. Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah diperoleh akan diolah dengan cara manual, kemudian data

disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.

BAB IV

HASIL PEMBAHASAN

C. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Desa Sipea-pea Kecamatan Sorkam Barat Kabupaten

Tapanuli Tengah.

Letak Geografis

Desa Sipea-pea Kecamatan Sorkam Barat merupakan daerah rawan

malaria di kabupaten Tapanuli Tengah, mempunyai luas wilayah 44,58 km2

dengan batas-batas sebagai berkut:

- Sebelah utara kebun masyarakat

- Sebelah timur bebatasan dengan kelurahan Sorkam Barat

- Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Paiheme

- Sebelah barat berbatasan dengan Desa Pandalingan

Jarak antara Desa Sipea-pea dengan Kabupaten Tapanuli Tengah 35

km, karena ibukota berpisah dengan Kecamatan. Transportasi dari Desa

Sipea-pea dihubungkan dengan jalan rusak, tetapi masih bisa dilalui oleh

kendaraan roda dua dan empat.

Jenis angkutan umum yang dipakai sebagai alat transportasi antara desa

dengan kecamatan dan ibu kota adalah bus. Desa Sipea-pea merupakan

dataran rendah dengan suhu 35oC-45oC desa Sipea-pea beriklim panas.

2. Hasil Pengumpulan Data Lingkungan Tentang Sosial Budaya

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis didesa Sipea-pea

Kecamatan Sorkam Barat Kabupaten Tapanuli Tengah yaitu dengan

wawancara kepada 64 kepala keluarga maka diketahui hasil sebagai berikut:

a. Keadaan Demografi

Dari hasil data yang diperoleh jumlah penduduk di desa Sipea-pea

Kecamatan Sorkam Barat samapai dengan pertengahan tahun 2017

adalah: 1.826 jiwa, yang terdiri dari 950 jiwa perempuan dan 876 laki-

laki. Pada tabel 1 dapat dilihat dengan jelas jumlah penduduk menurut

golongan umur.

Tabel 1 Persentase Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur Di Desa

Sipea-Pea Kecamatan Sorkam Barat Tahun 2017

Kelompok Umur (Tahun) Jumlah Jiwa(Jiwa) Persentase(%)

0-10 400 21.96

11-20 580 31.76

21-30 300 16.42

31-40 291 15.93

41-50 90 4.92

51-60 70 3.83

61-70 51 2.79

>70 44 2.40

Jumlah 1826 100

Sumber : Kantor Kepala Desa Sipea-pea Tahun 2017

b. Jenis Pekerjaan

Dalam upaya meningkatkan drajat kesehatan yang optimal perlu adanya

perhatian terhadap berbagai faktor ekonomi antara lain pendapatan

perkapita yaitu mata pencaharian. Maka diketahui tingkat pendapatan

perkapita di desa Sipea-pea tahun 2017 sebagai berikut :

Tabel 2 Persentase Kepala Keluarga Menurut Jenis Pekerjaan Di Desa

Sipea-Pea Kecamatan Sorkam Barat Tahun 2017

No Jenis Pekerjaan Jumlah KK Persentase

1 Petani 23 12,77

2 Pedagang 15 8,33

3 Wiraswasta 9 5

4 Supir 2 1,11

5 PNS 15 8,3

6 Lain-lain - -

Jumlah 180 100

Sumber : Kantor Kepala Desa Sipea-pea Tahun 2017

c. Tingkat Pendidikan

Tabel 3 Persentase Tingkat Pendidikan Kepala KeluargaDi Desa

Sipea-Pea Kecamatan Sorkam Barat Tahun 20117

No Pendidikan Jumlah KK Persentase

1 Tamat SD 14 21,87

2 Tamat SLTP 9 14,06

3 Tamat SLTA 24 37,5

4 Diploma/Sarjana 17 26,56

Jumlah 64 100

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kepala

keluarga masih rendah. Pada umumnya kepala keluarga hanya tamat

SLTA24 orang (37,5%). Hal ini dapat melatar belakangi perilaku dan

kebudayaan masyarakat setempat.

D.Distribusi Resp0nden Berdasarkan Pengetahuan masyarakat Tentang

malaria didesa sipea-pea kecamatan sorkam barat kabupaten tapanuli

tengah

Tabel 4

Distribusi Frekuensi berdasarkan Pengetahuan di Desa Sipea-pea

` Kecamatan Sorkam Barat Kabupaten Tapanuli Tengah 2017

No Pengetahuan FREKUENSI PERSENTASE%

`1 BAIK 57 90

2 TIDAK TAHU 7 10

JUMLAH 64 100

Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa responden terbayak dengan

pengetahuan yang menjawab baik yaitu sebanyak 57(90%) yang

mengetahui malaria,sedangkan yang tidak tahu yaitu sebnyak 7kk(10)

E.Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Mayarakat Terhadap Malaria Di

Desa Sipea-pea Kecamatan Sorkam Barat Kabupaten Tapanuli Tengah

Tabel 5

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tindakan di Desa Sipea-pea Kecamatan

Sorkam Barat kabupaten Tapanuli Tengah 2017

NO Tindakan Frekuensi Persentase

1 Baik 14 22

2 Tidak 50 78

64 100

D. Pembahasan

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit

plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah

manusia. Penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk

Anopheles betina(Pedoman Tata Laksana Kasus Malaria di

indonesia,tahun 2006).

Dari hasil penelitian penulis memberikan gambaran secara umum

bahwa pengetahuan masyarakat tentang malaria khususnya di desa Sipea-

pea sangat cukup memahami. Hal ini dapat dilihat dari jumlah 57 kepala

keluarga respondenkepala keluarga (90%) yang mengetahui tentang

penyakit malaria di desa sipea-pea tersebut yang yang tidak mengetahui

malaria yaitu sebanyak 7 kepala keluarga(100).

Dari hasil obsevasi penulis memberikan gambaran tentang pengetahuan

dan tindakan , hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan :

a. Sebanyak 57kepala keluarga (90%) yang mengetahui apa itu malaria

dan 7 kepala keluarga (10%) tidak mengetahui apa itu malaria

b. Sebanyak 14 kepala keluarga (22)yang melakukan tindakan malaria

sedangkan yang kan yang tidak melakukan tindakan di atas

sebanyak 50 keluarga kelurga (70) yang tindak memelakukan bagai

mana cara pembasmian jentik nyamuk dan mereka dominan tidak

peduli dengan lingkungan walau pun masyarakat tau apa itu gejalah-

gejala dan penyebabnya malaria dan dalam membersihkan

lingkungan sangat mempedulikan dengan kesehatan dan kurang

cukup baik.

1. Tindakan Upaya Pemberantasan Malaria Oleh Pemerintah/ Dinas

Kesehatan Kabupaten Tapanalu Tengah

Adapun tindakan upaya pemberantasan malaria yang telah dilakukan

Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah yaitu :

a. Penemuan penderita

Kegiatan berupa :

1) Pencarian Penderita Aktif

Pencaran penderita dengaan gejala klinis malaria dari rumah ke

rumah yang dilakukan oleh juru malaria Desa atau kader yang

dilaksanakan pada hari-hari tertentu.

2) Penemuan penderita malaria di unit Pelayanan Kesehatan

(Puskesmas dan Rumah Sakit), dilaksanakan oleh petugas Unit

Pelayanan Kesehatan tersebut yang tersangka malaria yang datang

UPK ( Unt Pelayanan Kesehatan ). Kegiatan ini dilaksanakan setiap

hari kerja.

3) Survey Penderita Demam

Yaitu metode penemuan pendrita dengan cara survey penderita

demam di derah endemis malaria pada waktu tetentu. Ini bertujuan

untuk menurunkan jumlah penderita yang ditemukan agar tidak

menular pada orang lain yang sakit.

b. Penyuluhan

Penyuluhan dilakukan ada dua cara yaitu :

1. Penyuluhan langsung

Penyuluhan yang dilaksanakan dalam rangka menunjang

peningkatan-peningkatan pemberantasan demam malaria meliputi,

pemberantasan vektor dengan fogging dari lingkungan sekitar

rumah dan kerumah POSYANDU.

2. Pemberantasan tidak langsung

Memberikan selembaran-selembaran atau brosur yang berisi

pengetahuan dan tindakan tentang bahaya dan cara

penanggulangan Demam malaria yang di bagikan kepada

masyarakat dan ketika berobat ke puskesmas tetapi penyuluhan ini

masih kurang digalakkan karena masih penduduk yang tidak

mengetahui tentang penyakit malaria.

3. Pemberantasan vektor

Kegiatan pemberantasan vektor dilakukan secara selektif didesa-

desa endemis sesuai dengan kondisi setempat.adapun sasaran

adalah :

- Nyamuk Anopheles Dewasa

Kegiatan berupa penyemporatan atau fogingg dari lingkungan

rumah–kerumah, dengan tujuan memependek umur

Nyamuk.Foging ini dilaksanakan apa bila terjadi kasus saja,

tidak dilakukan secara rutin sesuai dengan ketentuan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

C. Kesimpulan

Dari uraian-uraian yang telah dikemukakan oleh penulis maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengetahuan tentang Penyakit Malaria didesa Sipea-pea termasuk

penyakit nomor 1 terbesar dari 10 penyakit terbesar di Puskesmas Sipea-

pea.

2. Pengetahuan masyarakat didesa sipea-pea cukup mengerti dan tentang apa

itu malaria tapi hanya masyarakat cukup melaksanakan namun tidakan-

tindakan kurang dijalankan atau dilakukan masyrakat tersebuat oleh

masyarakat tersebut

3. Tindakan masyarakat di desa Sipea-pea masih kurang memahami dan

melaksanakan program pemerintah dalam pemberantasan penyakit malaria.

4. Pengetahuan cukup karna 57 kepala keluarga(90) mengetahui apa itu

malaria sedangkan yang tidak mengetahui yaitu 7 kepala keluarga (10) yang

tidak mengetahiu malaria

5. Lingkungan masyarakat Sipea-pea berdasarkan data yang diperoleh maka

tinjauan pengetahuan dan tindakan masyakat tentang kasus malaria didesa

Sipea-pea yaitu dari masyarakat yang mengetahui 57 kepala keluarga

(90%)mengetahui nya dan yang tidak yaitu 7kepala keluarga (10)kepala

keluarga dan tindak terhadap malaria masih kurang karna lebih baik yang

tidak melalukan tindakan sebanyak 50 kepala keluarga yang tidak mau tau

dan tidak melakukan tindakan tersebut ,sedang yang melakukan atau

menjalan kan tindakan seperti memakai jeket pada malam hari dengan

memakai lengan panjang dan melakukan pembasmian masih kurang yaitu

14 kepala keluarga (22).

D. Saran

1. Penyuluhan mengenai bahannya malaria perlu ditingkatkan secara berkala

oleh instansi dan pihak terikat lainnya.

2. Program pemberantasan/ pengendalian penyakit malaria perlu ditingkatkan

secara berkala atu terus menerus

3. Meningkatkan pengelola lingkungan secara baik seperti modifikasi dan

manipulasi lingkungan

4. Meningkatkan keterampilan petugas program malaria maupun kader yang

ada di masyarakat dalam pencegahan penyakit malaria

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S. 1996. Produser Penelitian, Edisi Devisi III. Jakarta.

Departemen Kesehatan, Republik Indonesia 1993. Epidiemiologi 1. Malari, Dirjen P2PM. Jakarta.

Departemen Kesehatan, Republik Indonesia. 2005, Pedoman Tata Laksana Kasus Malaria.Jakarta.

Indonesia, Departemen Kesehatan RepuIndonesia. Pemberantasa penyakit dan Penyebaran Lingkungan Pemukiman, 1994.

Iskandar, A. 1985, Pedoman Pemberantasan Serangga dan Binatang Pengganggu. Jakarta

Prabowo, Arlan. Malaria, Mencegah dan Mengatasinya, Cet. Pertama, Jakarta: Puspa Swara, 2004

Republik Indonesia, Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

Slamet Soemirat, 1994. Kesehatan Lingkungan. Universitas Gadjah Mada Press,

Yogyakarta.

Uli,T.S. 2006. Etomologi Kesehatan, Medan

Wisoehoediono, Koesman. Pemberantas Serangga dan Tikus.SPPH. Medan 1981.

MASTER TABEL

Tindakan

No. Nama Responden Usia

(Tahun) Pendidikan

Pertanyaan Data Khusus Responden

SKOR PERSENTASE% KATEGOR

P1 P2 P3 P4 P5

1 Bernat Limbong 45 SLTP 1 0 0 0 0

1 20 TIDAL

BAIK

2 Tanang Ricardo Manalu 40 Diploma 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

3 Crsiye Mery Purba 30 Diploma 0 1 0 1 1 3 60 BAIK

4 Rima Purnama Sari 62 SLTA 0 1 0 0 1

2 40 TIDAK

BAIK

5 Rindu Purba 54 Diploma 0 1 0 0 1

2 40 TIDAK

BAIK

6 Togu Yeskiel Silaban 60 SD 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

7 Tua Sihombing 54 SLTA 1 0 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

8 Rina Wati Gorat 52 SLTA 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

9 Eva Juita Pasaribu 48 Diploma 1 0 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

10 Yufti Mulia Tanjung 44 SLTA 1 0 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

11 Surya Pansimson Situmeang 29 SLTA 1 1 0 0 0

2 40 TIDAK

BAIK

12 Riana Marbun 28 SLTA 0 1 1 0 1 3 60 BAIK

13 Rika Yanti Simbolon 29 SLTA 1 1 0 0 0

2 40 TIDAK

BAIK

14 Rizki Rikardi Sihite 37 SLTA 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

15 Rini Putri Sinambela 47 Diploma 1 1 1 1 1 5 100 BAIK

16 Novita Yanti Purba 30 Diploma 1 1 0 0 0

2 40 TIDAK

BAIK

17 Trenia Silalahi 30 Diploma 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

18 Liani Sitorus 59 SLTP 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

19 Edison Putra Purba 49 SLTP 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

20 Leni Hasiolan Pasaribu 57 SD 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

21 Triweni Manalu 46 SD 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

22 Liska Wani Tambunan 40 Diploma 1 1 0 0 0

2 40 TIDAK

BAIK

23 Debora Marbun 28 SLTA 1 1 0 0 0

2 40 TIDAK

BAIK

24 Handra Situmeang 42 SLTA 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

25 Desi Situmeang 47 SLTA 1 1 0 0 0

2 40 TIDAK

BAIK

26 Calina Hutauruk 43 SLTA 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

27 Egi Situmeang 41 SLTA 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

28 Ferdinan Hutabarat 47 SLTP 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

29 Italiani Situmeang 52 SD 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

30 Indra Simanungkalit 59 SD 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

31 Irwan Gorat 65 SD 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

32 Derwan Tarihoran 46 Diploma 1 0 1 1 1 4 80 BAIK

33 Wiska Pasaribu 68 SD 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

34 Gotti Situmeang 45 Diploma 1 1 1 1 1 5 100 BAIK

35 Anita Hutauruk 44 SLTA 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

36 Ira Yani Manalu 47 Diploma 1 1 1 1 1 5 100 BAIK

37 Lipson Marbun 39 SLTA 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

38 Riko Marbun 43 SLTA 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

39 Sahat Hutapea 39 Diploma 1 0 1 1 1 4 80 BAIK

40 Parlin Simamora 43 SLTA 1 0 1 1 1 4 80 BAIK

41 Marganda Hutagalung 51 SD 0 0 0 0 1

1 20 TIDAK

BAIK

42 Boni Silalahi 49 Diploma 1 1 1 1 0 4 80 BAIK

43 Rentina Hutauruk 53 Diploma 1 1 1 1 0 4 80 BAIK

No. Nama Responden Usia

(Tahun) Pendidikan

P1 P2 P3 P4

44 Edi Suhardi Manalu 42 SLTP 0 0 0 0 1

1 20 TIDAK

BAIK

45 Darto Hutauruk 40 Diploma 1 1 1 1 0 4 80 BAIK

46 Derli Manalu 72 SD 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

47 Yessi Saruksuk 49 SLTA 0 1 0 0 0 1 20 TIDAK

BAIK

48 Rino Hutauruk 45 SLTA 1 1 1 1 1 5 100 BAIK

49 Yohana Hutapea 49 SLTA 1 0 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

50 Parlin Simatupang 57 SD 1 0 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

51 Pariko Hutagalung 65 SD 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

52 Jhonson Limbong 49 Diploma 1 0 1 1 1 4 80

53 Jhosua Gulo 53 SD 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

54 Masrin Tua Simatupang 52 Diploma 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

55 Murni Sigalingging 55 SLTA 1 0 1 1 1 3 60 BAIK

56 Ronal Panggabean 45 SLTA 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

57 Aris Sihombing 58 SD 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

58 Lamhot Tarihoran 63 SD 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

59 Efendi Hutabarat 56 SLTA 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

60 Lamser Tarigan 51 SLTP 1 0 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

61 Yosep Zebua 47 SD 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

62 Horas Pahutar 54 SLTP 1 1 1 1 1 5 100 BAIK

63 Rosmeri Hasibuan 39 SLTA 0 1 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

64 James Limbong 55 SLTP 1 0 0 0 0

1 20 TIDAK

BAIK

MASTER TABEL Pengetahuan

No. Nama Responden Usia

(Tahun) Pendidikan

PERTANYAAN DATA KHUSUS RESPONDEN

P1 P2 P3 P4 P5 Skor Persen

% KATEGORI

1 Bernat Limbong 45 SLTP 1 1 1 1 1 5 100%

Baik

2 Tanang Ricardo Manalu 40 Diploma 1 0 1 0 1 3 60% Baik

3 Crsiye Mery Purba 30 Diploma 1 1 1 1 1 5 100% Baik

4 Rima Purnama Sari 62 SLTA 1 0 1 0 1 3 60% Baik

5 Rindu Purba 54 Diploma 1 1 1 1 1 3 60% Baik

6 Togu Yeskiel Silaban 60 SD 1 0 1 1 1 5 100% Baik

7 Tua Sihombing 54 SLTA 1 1 1 1 1 4 80% Baik

8 Rina Wati Gorat 52 SLTA 1 0 1 0 1 5 100% Baik

9 Eva Juita Pasaribu 48 Diploma 1 0 1 0 1 4 80% Baik

10 Yufti Mulia Tanjung 44 SLTA 1 0 1 0 0 5 100% Baik

11 Surya Pansimson Situmeang 29 SLTA 1 1 1 0 1 3 60% Baik

12 Riana Marbun 28 SLTA 1 1 1 1 1 3 60% Baik

13 Rika Yanti Simbolon 29 SLTA 1 1 1 1 1 2 40% Tidak baik

14 Rizki Rikardi Sihite 37 SLTA 1 1 1 1 1 4 80% Baik

15 Rini Putri Sinambela 47 Diploma 1 1 1 1 1 5 100% Baik

16 Novita Yanti Purba 30 Diploma 1 1 1 1 1 5 100% Baik

17 Trenia Silalahi 30 Diploma 1 1 1 1 1 5 100% Baik

18 Liani Sitorus 59 SLTP 1 1 1 1 1 5 100 Baik

19 Edison Putra Purba 49 SLTP 1 1 1 1 1 5 100 Baik

20 Leni Hasiolan Pasaribu 57 SD 1 0 1 0 0 2 40 Tidak baik

21 Triweni Manalu 46 SD 1 0 1 0 0 2 40 Tidak baik

22 Liska Wani Tambunan 40 Diploma 1 1 1 1 1 5 100 Baik

23 Debora Marbun 28 SLTA 1 0 1 0 1 3 60 Baik

24 Handra Situmeang 42 SLTA 1 0 1 0 0 2 40 Tidak baik

25 Desi Situmeang 47 SLTA 1 1 1 1 1 5 100 Baik

26 Calina Hutauruk 43 SLTA 1 1 1 1 1 5 100 Baik

27 Egi Situmeang 41 SLTA 1 1 1 1 1 5 100 Baik

28 Ferdinan Hutabarat 47 SLTP 1 1 1 0 0 3 60 Baik

29 Italia Situmeang 52 SD 1 0 0 0 1 2 40 Tidak baik

30 Indra Simanungkalit 59 SD 1 0 1 0 0 2 40 Tidak baik

31 Irwan Gorat 65 SD 1 0 0 1 0 2 40 Tidak baik

32 Darwan Tarihoran 46 Diploma 1 1 1 1 1 5 100 Baik

33 Wiska Pasaribu 68 SD 1 0 1 0 1 3 60 Baik

34 Gotti Situmeang 45 Diploma 1 1 1 1 1 5 100 Baik

35 Anita Hutauruk 44 SLTA 1 0 1 0 1 3 60 Baik

36 Ira Yani Manalu 47 Diploma 1 1 1 1 1 5 100 Baik

37 Lipson Marbun 39 SLTA 1 0 1 1 1 4 80 Baik

38 Riko Marbun 43 SLTA 1 1 1 0 1 4 80 Baik

39 Sahat Hutapea 39 Diploma 1 1 1 1 1 5 100 Baik

40 Parlin Simamora 43 SLTA 1 1 1 1 1 5 100 Baik

41 Marganda Hutagalung 51 SD 1 0 1 1 1 4 80 Baik

42 Boni Silalahi 49 Diploma 1 1 1 1 1 5 100 Baik

43 Rentina Hutauruk 53 Diploma 1 1 1 1 1 5 100 Baik

44 Edi Suhardi Manalu 42 SLTP 1 0 1 1 1 4 80 Baik

45 Darto Hutauruk 40 Diploma 1 1 1 1 1 5 100 Baik

46 Derli Manalu 72 SD 1 0 1 1 0 3 60 Baik

47 Yessi Saruksuk 49 SLTA 1 0 1 1 0 3 60 Baik

48 Rino Hutauruk 45 SLTA 1 0 1 1 0 3 60 Baik

49 Yohana Hutapea 49 SLTA 1 1 1 1 1 5 100 Baik

50 Ebo Volman Sihombing 59 SD 1 0 1 1 0 3 60 Baik

51 Ventri Smbolon 29 SLTP 1 0 1 1 0 3 60 Baik

52 Jhonson Limbong 49 Diploma 1 1 1 1 1 5 100 Baik

53 Jhosua Gulo 53 SD 1 0 1 0 1 3 60 Baik

54 Masrin Tua Simatupang 52 Diploma 1 1 1 1 1 5 100 Baik

55 Murni Sigalingging 55 SLTA 1 1 1 1 1 5 100 56 Ronal Panggabean 45 SLTA 1 0 1 1 1 4 80 Baik

57 Aris Sihombing 58 SD 1 0 1 1 0 3 60 Baik

58 Lamhot Tarihoran 63 SD 1 0 1 1 0 3 60 Baik

59 Efendi Hutabarat 56 SLTA 1 1 1 1 1 5 100 Baik

60 Lamser Tarigan 51 SLTP 1 0 1 1 0 3 60 Baik

61 Yosep Zebua 47 SD 1 0 1 1 0 3 60 Baik

62 Horas Pahutar 54 SLTP 1 1 1 1 1 5 100 Baik

63 Rosmeri Hasibuan 39 SLTA 1 0 1 1 0 3 60 Baik

64 James Limbong 55 SLTP 1 0 1 1 0 3 60 Baik

KUESTIONER PENELITIAN

PERILAKU MASYARAKAT TENTANG KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN SORKAM BARAT TAHUN 2017

A. Data Umum

1. Nama kepala keluar :

2. Alamat/ RT/RW :

3. Umur :

4. Pekerjaan :

5. Pendidikan kepala keluar

a. Tidak tamat SD d. SLTA

b. Tamar SD e. Diploma/ Sarjana

c. SLTP

6. Pekerjaan kepala keluarga

a. Petani e. Wira swasta

b. Pedagang f. Lain-lain

c. Supir

d. PNS

B. DataPengetahuan

1. Apakah saudarah tau apa itu Malaria?

a.malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium

yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia

b. malaria adalah plasmodium falcifarum

2. Apakah saudarah tau Jenis-Jenis penyakit Malaria?

a. malaria tertina,malaria quarta,malari tropika,malaria ovale

b . parasit malaria

3. Apakah saudarah mengetahui penyebab Malaria?

a. plasmodium falcifarum(parasit yang dapat menyebabkan sebagian

besar penderita malaria meninggal dunia)

b. karna kurangan nya pergerakan

4. Apakah saudarah mengetahui cara pembasmian jentik nyamuk Anopheles?

a.dengan dua cara yaitu:cara kimia(dengan menggunakan larvasida yaitu zat

kimia) ,cara biologis(dengan cara iakan pemakan jentik

seperti:gambusia,guppy)

b. dengan cara pemakaian anti nyamuk

5. Apakah saudarah mengetahui Gejala-gejala penyakit Malaria

a. demam,panas tinggi,nafsu makan menurun)

b.kurang darah dan naik tensi

C. Data Tindakan

1. Apakah saudarah sudah mengikuti program pemerintah dalam

pemberantasan penyakit Malaria?

a.PSN(Program pemberantasan Nyamuk)

b.program keluarga berencana

2 Apakah saudarah sering keluar malam menggunakan jaket atau pakaian

lengan panjang

a.sering menggunakan jeket ,memakai lotion nyamuk)

b.pakai lengan panjang

3. Apakah saudarah melakukan pembasmian jentik nyamuk Anopheles

a. Ya, dengan cara menguras kamar mandi

b. tidak perna melakukan nya

4. Apakah saudarah melakukan pembasmian jentik nyamuk dewasa

a. dengan car kimia (zat kimia)dan cara biologis dengan cara pemakaian

jentik

b. dengan cara pemkaian lotion Nyamuk

5. Apakah saudarah melakukan cara pembasmian nyamuk dewasa

a. Ya dengan cara pengasapan ,menguras kamar mandi

b. dengan cara mengunakan larva sida(zat kimia)