KARYA TULIS ILMIAH KTI SELAI DURIAN DEZA

34
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, buahnya memiliki aroma yang kuat serta rasa yang lezat untuk dikonsumsi. Durian merupakan salah satu tanaman buah musiman yang kulitnya berduri, dagingnya berwarna kuning dan memiliki bau serta rasa yang sangat khas. Akhir tahun 2012 hingga awal tahun 2013, khususnya kota Bengkulu dibanjiri buah durian yang mana dapat kita jumpai di setiap sudut kota. Hampir seluruh masyarakat Bengkulu menyukai buah ini. Banyaknya masyarakat yang menggemari buah durian baik dari kalangan atas maupun kalangan menegah ke bawah mengakibatkan tingginya jumlah permintaan masyarakat terhadap buah ini. Dikarenakan buah durian yang tumbuh di kota Bengkulu tidak mencukupi permintaan masyarakat, akhirnya buah durian yang ada di kota Bengkulu ini juga didatangkan dari luar kota bahkan ada yang berasal dari luar pulau sumatera. Banyaknya pengonsumsian terhadap buah durian menyebabkan masyarakat hanya terlena dengan kenikmatannya saja namun masyarakat tidak terlalu memperdulikan kebersihan lingkungan. Jika telah tiba 1

Transcript of KARYA TULIS ILMIAH KTI SELAI DURIAN DEZA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal

dari wilayah Asia Tenggara, buahnya memiliki aroma

yang kuat serta rasa yang lezat untuk dikonsumsi.

Durian merupakan salah satu tanaman buah musiman

yang kulitnya berduri, dagingnya berwarna kuning dan

memiliki bau serta rasa yang sangat khas.

Akhir tahun 2012 hingga awal tahun 2013,

khususnya kota Bengkulu dibanjiri buah durian yang

mana dapat kita jumpai di setiap sudut kota. Hampir

seluruh masyarakat Bengkulu menyukai buah ini.

Banyaknya masyarakat yang menggemari buah durian

baik dari kalangan atas maupun kalangan menegah ke

bawah mengakibatkan tingginya jumlah permintaan

masyarakat terhadap buah ini. Dikarenakan buah

durian yang tumbuh di kota Bengkulu tidak mencukupi

permintaan masyarakat, akhirnya buah durian yang ada

di kota Bengkulu ini juga didatangkan dari luar kota

bahkan ada yang berasal dari luar pulau sumatera.

Banyaknya pengonsumsian terhadap buah durian

menyebabkan masyarakat hanya terlena dengan

kenikmatannya saja namun masyarakat tidak terlalu

memperdulikan kebersihan lingkungan. Jika telah tiba

1

musim buah durian, kadang kala masyarakat acuh

terhadap keadaan lingkungannya yang telah kotor

dipenuhi oleh limbah-limbah bekas kulit durian.

Mereka kadang lupa untuk membuang sampah kulitnya

dan hanya dibiarkan berserakan. Padahal sudah kita

ketahui bersama bahwa banyak akibat yang ditimbulkan

jika limbah-limbah sampah kulit durian telah

menumpuk.

Salah satu tempat di kota Bengkulu yang menjadi

pusat pemasaran durian terdapat di salah satu

Kecamatan Muara Bangkahulu, tepatnya dipinggiran

jembatan Semarang. Setiap sore hari tempat ini

dipadati oleh penggemar durian, banyak dari mereka

yang memakan durian disana, yang kemudian sampah

kulit durian tersebut mereka buang di sungai.

Bertumpuknya sampah kulit durian mengakibatkan

terjadinya banjir di daerah kecamatan muara

bangkahulu. Tidak hanya itu, sebagian juga sudah

banyak berhamburan ke badan jalan dan mengganggu

pengguna jalan.

Hal di atas terjadi karena masyarakat belum

banyak mengetahui manfaat dan cara pengolahan yang

baik untuk kulit durian tersebut. Maka dari itu kami

mencoba untuk memberikan suatu solusi dan inovasi

baru untuk dapat mengurangi bertumpuknya limbah

kulit durian sehingga masyarakat luas dapat

2

memanfaatkan limbah kulit durian yang ada untuk

dapat dijadikan suatu bahan produksi baru. Oleh

karena itu, dalam kesempatan kali ini penulis akan

membahas hal tersebut dalam karya tulis ilmiah yang

berjudul ”Pemanfaatan Limbah Kulit Durian ( Durio zibethinus sp.)

sebagai Bahan Dasar Pembuatan selai”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas dapat

dirumuskan permasalahan yaitu Bagaimana pemanfaatan

limbah kulit durian sebagai pengembangan komoditi

selai?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam penulisan karya tulis

ilmiah yang berjudul ”Pemanfaatan Limbah Kulit Durian ( Durio

sp.) sebagai Bahan Dasar Pembuatan selai” adalah untuk

mengetahui pemanfaatan limbah kulit durian sebagai

pengembangan komoditi selai.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dalam penulisan karya tulis

ilmiah ini adalah untuk memberikan informasi

mengenai pemanfaatan limbah kulit durian sebagai

pengembangan komoditi selai.

3

1.5 Ruang Lingkup Masalah

Pemanfaatan kulit durian yang kami maksud

disini adalah mengelolah semua kulit durian yang ada

untuk diproduksi menjadi sebuah produk baru di

bidang makanan. Adapun makanan yang kami maksud

yaitu makanan yang sehat dan bermanfaat bagi tubuh,

dimana kami mengolah limbah kulit durian ini menjadi

produk makanan berbentuk selai.

4

BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1 Deskripsi Tanaman Durian

Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal

dari Asia Tenggara. Nama ini diambil dari ciri khas

kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam

sehingga menyerupai duri. Klasifikasi ilmiah durian

adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Ordo : malvales

Famili : malvaceae

Genus : Durio

Nama binomial : D.zibethinus

Pohon durian mampu berusia tahunan, tumbuh

tinggi hingga mencapai ketinggian 25 –50 m

tergantung spesiesnya. Pohon durian ini terdiri dari

akar yang memiliki banir (akar papan), batang dan

ranting. Kulit batang pohon durian berwarna coklat

kemerahan, mengelupas tidak beraturan. Daun tumbuhan

ini berbentuk jorong hingga lanset, terletak

berseling, bertangkai, berpangkal lancip atau tumpul

dan berujung lancip melandai,sisi atas berwarna

hijau terang, sedangkan sisi bawah daunnya tertutup

sisik-sisik berwarna perak atau keemasan dengan

bulu-bulu bintang. Pengguguran daun durian tidak

5

tergantung musim tetapi pada saat masa berbuah

selesai, terjadi pengguguran untuk menumbuhkan daun-

daun baru (periode flushing atau peronaan).

Bunga dan buahnya muncul langsung dari batang

(cauliflorous) atau cabang-cabang yang tua di bagian

pangkal (proximal), berkelompok dalam karangan berisi

3-10 kuntum yang berbentuk tukal atau malai rata.

Kuncup bunganya membulat, dengan diameter sekitar 2

cm. Kelopak bunga berbentuk tabung. Mahkotanya

berbentuk sudip, kira-kira 2 kali panjang kelopak,

bewarna keputih-putiah dan berjumlah 5 helai.

Benangsari dari bunga durian ada yang berjumlah 5-12

buah (durio zibethinus atau durian biasa) dan ada juga

yang berjumlah 3 buah (durio graveilens atau tabelak).

Tangkai kepala putik bewarna kemerahan, berbentuk

pipa dan lebih panjang dari mahkota. Kepala putiknya

bewarna merah muda dan juga berbentuk pipa kecil

(Setiadi, 2008).

Buah durian bertipe kapsul berbentuk bulat,

bulat telur hingga lonjong, dengan panjang hingga 25

cm dan diameter hingga 20 cm. Kulit buahnya tebal,

permukaannya bersudut tajam (berduri, walaupun ini

bukan duri dalam pengertian botani), berwarna hijau

kekuning-kuningan, kecoklatan, hingga keabu-abuan.

Buah berkembang setelah pembuahan dan memerlukan

waktu 4-6 bulan untuk pemasakan. Pada masa pemasakan

6

terjadi persaingan antarbuah pada satu kelompok,

sehingga hanya satu atau beberapa buah yang akan

mencapai kemasakan, dan sisanya gugur. Buah akan

jatuh sendiri apabila masak. Pada umumnya berat buah

durian dapat mencapai 1,5 – 5,0 kilogram.

Setiap buah memiliki lima ruang, yang

menunjukkan banyaknya daun buah yang dimiliki.

Masing-masing ruangan terisi oleh beberapa biji.

Biji terbungkus oleh arilus (salut biji) berwarna

putih hingga kuning terang dengan ketebalan yang

bervariasi, namun pada kultivar unggul ketebalan

arilus ini dapat mencapai 3 cm. Pemuliaan durian

diarahkan untuk menghasilkan biji yang kecil dengan

salut biji yang tebal, karena salut biji inilah

bagian yang dimakan. Beberapa varietas unggul

menghasilkan buah dengan biji yang tidak berkembang

namun dengan salut biji tebal.

2.2 Kulit Buah Durian

Kulit durian adalah pembungkus dari daging buah

durian. Berdasarkan penelitian, kulit durian

mengandung bahan yang tersusun dari selulosa yang

tinggi (50% - 60 %) dan lignin (5%) serta pati yang

rendah (5%) (Ade Fadli,2010). Kulit durian juga

mengandung minyak atsiri, flavonoid, saponin.

7

2.3 Potensi Durian di daerah Bengkulu

Tanaman durian mudah tumbuh didaerah beriklim

tropis, seperti didaerah Provinsi Bengkulu. Tanaman

durian dapat tumbuh didaratan rendah sampai

ketinggian 1.000 m diatas permukaan laut. Namun,

produksi terbaiknya dicapai jika penanaman dilakukan

pada ketinggian 400-600 m diatas permukaan laut.

Tanaman durian adalah tanaman yang mudah

dikembangkan, hal ini membuat banyak dibudidayakan .

Berikut adalah tabel mengenai produksi durian pada

tahun 2010.

Tabel Produksi Buah Durian didaerah Bengkulu Tahun 2010

NO Nama Wilayah BanyakProduksi

1. Kepahiang 2.797 kwintal

2. BangkuluTengah 165 Kwintal

3. Lebong 30.271kwintal

4. KotaBengkulu 296 kwintal

Jumlah 50.408Kwintal

Sumber: http://bengkulu.bps.go.id/2012/produksi-buah-buahan-menurut-kabupatenkota-dan-jenis-buah-di-bengkulu-kuintal-2010/.

8

Dari tabel dapat dilihat bahwa daerah provinsi

bengkulu memiliki potensi yang besar terhadap

produksi buah durian, sehingga masyarakat provinsi

bengkulu dapat berpotensi untuk menghasilkan selai

kulit durian yang sehat.

2.4 Limbah

Secara umum, yang disebut limbah adalah bahas

sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses

produksi, baik dalam skala rumah tangga, produksi,

pertambangan dan sebagainya

(http://www.scribd.com/doc/ 166528 01/pengertian-

limbah). Limbah atau sampah juga dapat diartikan

sebagai limbah atau kotoran yang dihasilkan karena

pembuangan sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik.

Sedangkan definisi limbah dari B3 berdasarkan

BAPEDAL (1995) adalah setiap bahan sisa (limbah)

suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan

yang berbaAhaya dan beracun (B3) karena sifat

(toxicity, flammability, reactivity dan corrosivity) serta

konsentrasi serta jumlahnya baik secara langsung

maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan

lingkungan atau membahayakan kesehatan

manusia.Berdasarkan asalnya, limbah dikelompokkan

menjadi dua jenis, yaitu :

2.4.1 Limbah Anorganik

9

Limbah ini terdiri atas limbah industri

atau limbah pertambangan. Limbah anorganik

berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat

di uraikan dan tidak dapat diperbaharui. Air

limbah industri dapat mengandung berbagai jenis

bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah :

a. Garam anorganik seperti magnesium sulfat,

magnesium klorida yang berasal dari kegiatan

pertambangan dan industri.

b. Asam anorganik seperti asam sulfat yang

berasal dari industri pengolahan biji logam

dan bahan bakar fosil.

Adapula limbah anorganik yang berasal dari

kegiatan rumah tangga seperti botol plastik,

botol kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium.

(Arianto sam, 2008).

2.4.2 Limbah Organik

Limbah organik terdiri atas bahan-bahan

yang bersifat organik seperti dari kegiatan

pertanian dan kegiatan rumah tangga. Limbah ini

bisa diuraikan melalui proses yang alami.

Limbah pertanian berupa sisa tumpahan atau

penyemprotan yang berlebihan, misalnya dari

pestisida dan herbisida mempunyai sifat kimia

yang stabil sehingga zat tersebut akan

mengendap kedalam tanah, dasar sungai, danau,

10

serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi

organisme yang hidup didalamnya (Arianto

sam,2008)

Sedangkan limbah rumah tangga dapat berupa

padatan seperti kertas, plastik dan lain-lain,

dan berupa cairan seperti air cucian dan minyak

goreng bekas. Limbah tersebut ada yang

mempunyai daya racun yang tinggi sehingga

tergolong bahan berbahaya dan beracun

misalnya : sisa obat, baterai bekas, dan air

aki. Sementara, limbah air cucian dan limbah

kamar mandi dapat mengandung bibit-bibit

penyakit atau pencemar biologis seperti

bakteri, jamur, virus dan sebagainya.

(http://sobatbaru.blogspot.com/2008/05/pengertian-limbah-dan-polusi. html).

11

BAB III

METODOLOGI

3.1 Metode Penulisan

Karya tulis ini ditulis dengan menggunakan

metode deskriptif kualitatif yaitu metode yang

menggambarkan suatu fenomena secara sistematis,

dengan hasil yang dinyatakan bukan dalam bentuk

angka (non statistik). Metode deskriptif kualitatif

ini dipilih karena sesuai dengan rumusan masalah

yang akan dibahas.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

proses penulisan karya tulis ilmiah ini melalui

studi literatur (literature research) dan pengujian

langsung terhadap objek penelitian. Penulis

melakukan telaah pustaka yang berupa buku-buku ,

artikel-artikel di internet, koran dan sumber lain

yang berkaitan dengan rumusan masalah yang akan

dibahas.

3.3 Metode Anilisis Data

Metode analisis data yang digunakan pada

penulisan karya tulis ini metode analisis deskriptif

kualitatif, dimana metode analisis deskriptif

12

kualitatif merupakan suatu metode yang digunakan

untuk mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data ke

dalam bentuk penyajian yang sesuai. Penggunaan

metode ini disesuaikan dengan rumusan masalah yang

akan dibahas.

3.4 Sistematika Penulisan

Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan

sistematika sebagai berikut, Bab I Pendahuluan, Bab

II Tinjauan Pustaka, Bab III Metodologi penelitian,

Bab IV Pembahasan, Bab V Penutup.

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama tiga hari,

yaitu pada tanggal 15 – 17 Februari 2013. Penelitian

ini dilaksanakan di Jl. Enggano Pasar Bengkulu Kota

Bengkulu.

3.6 Alat dan Bahan

3.6.1 Alat

a. Pisau

b. Wadah

c. Tampah

d. Blender / juicer

e. Saringan

13

f. Panci

g. Kompor

3.6.2 Bahan

a. Kulit durian

b. Air

c. Daun pandan

d. vanili

e. Gula

f. Tepung Maizena

3.7 Cara Kerja

3.7.1 Proses pembuatan sari kulit durian :

a. Pertama-tama kita kumpulkan semua kulit

durian yang ingin diolah

b. Cuci bersih kulit durian hingga benar-benar

bersih

c. Kemudian hilangkan semua duri yang ada pada

kulit durian dengan menggunakan pisau yang

tajam, hati-hati agar tangan kita tidak

terluka dan terkena durinya.

d. Setelah itu potong-potong kecil daging kulit

durian yang sudah dikikis durinya dan cuci

kembali potongan daging kulit durian

tersebut.

e. Masukkan potongan-potongan daging kulit

durian tadi ke dalam panci

14

f. Kemudian masukkan air bersih ke dalam panci

dan rebus potongan daging kulit durian

tersebut selama kurang lebih setengah jam

hingga matang

g. Tiriskan rebusan daging kulit durian tadi

hingga benar-benar kering dan tidak ada lagi

sisa air rebusan

h. Siapkan blender dan masukkan potongan daging

kulit durian tersebut ke dalam blender

i. Blender hingga halus dan berbentuk beperti

bubur

j. Kemudian saring bubur daging kulit durian

tersebut dengan cara seperti memeras santan

k. Terakhir pisahkan sari kulit durian dan ampas

kulit durian tersebut

l. Akhirnya sari kulit durian telah kita peroleh

untuk dijadikan bahan dasr pembuatan selai

yang kita inginkan.

3.7.2 Proses Pembuatan Selai Kulit Durian

a. Siapakan sari kulit durian yang telah kita

dapatkan dari proses pembuatan sari kulit

durian tadi

b. Kemudian masukkan ke dalam panci sari kulit

durian tersebut

c. Setelah itu campurkan sedikit vanili ke dalam

sari kulit durian tadi

15

d. Agar sedikit berwana, gunakan air sari daun

pandan untuk memperindah warna tampilan selai

dan menambah aroma khas untuk selai

e. Tambahkan gula sebanyak 3 sendok teh untuk

tiap 3 sendok sari kulit durian

f. Kemudian tambahkan sedikit tepung maizena

sebagai pengental untuk selai tersebut

g. Agar tidak terlalu kenyal selai yang

dibuat,tambahkan sedikit air putih sesuai

keperluan

h. Setelah semuanya tercampur, masak semua bahan

dan aduk secara perlahan dengan api yang

kecil kira-kira selama kurang lebih 5 menit.

i. Jika semua bahan sudah teraduk rata, matikan

api kompor dan dinginkan selai yang telah

dibuat

j. Agar selai tidak mudah basi, sebaiknya selai

kita tempatkan ke dalam lemari es.

16

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pemanfaatan Limbah Kulit Durian sebagai

Pengembangan Komoditi Selai

Limbah kulit durian yang berlimpah

mengakibatkan masalah lingkungan. Hal ini karena

limbah kulit durian dapat mengakibatkan berbagai

kerugian bagi masyarakat, kulit durian yang

berhamburan dijalan dapat mengganggu pengguna

jalan, dan kulit durianpun berpotensi menimbulkan

banjir.

Kulit durian mengandung unsur selulose yang

tinggi (50-60%) dan kandungan lignin (5%) serta

kandungan pati yang rendah (5%). Kulit durian juga

mengandung minyak atsiri, flavonoid,saponin, dan

pektin. Pektin merupakan senyawa yang baik

digunakan sebagai pengental dalam makanan, sehingga

pektin yang diperoleh dari kulit durian dapat

dimanfaatkan sebagai pengental dalam pembuatan

makanan, kami membuat makanan yang gampang diolah

oleh masyarakat, yaitu membuatnya sebagai selai.

Pemanfaatan limbah kulit durian sebagai bahan

pembuatan selai tentunya akan memiliki beberapa

keuntungan yaitu dari segi kandungan gizi, selai

kulit durian juga mengandung selulosa yang

17

berfungsi sebagai serat bagi tubuh. Selai kulit

durian juga mengandung minyak asitri, dan flavonoid

yang dapat menurunkan kadar gula darah. Selai kulit

durian juga dapat meningkatkan nilai ekonomis dari

limbah kulit durian.

Komoditas durian yang tersedia di Kota

Bengkulu cukup banyak, sehingga Kota Bengkulu

berpotensi sebagai daerah pengembangan komoditas

selai kulit durian. Melalui pemanfaatan kulit

durian sebagai selai, maka dapat menjadi suatu

usaha guna mendapatkan keuntungan bagi aktiviatas

perekonomian. Selai kulit durian juga memiliki rasa

dan aroma yang khas, Sehingga banyak yang

menyukainya.

Berikut adalah tabel hasil Uji Organoleptik

terhadap selai kulit durian yang telah kami buat.

Tabel Uji Organoleptik

18

Dari hasil uji Organoleptik yang telah dilakukan

terhadap selai kulit durian , maka dapat disimpulkan

bahwa dari sampel yang disediakan didapat bahwa 70%

menyukai selai kulit durian, sedangkan 30 % tidak

menyukai selai kulit durian. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa selai kulit durian banyak disukai oleh banyak

orang.

Untuk itu penulis menyimpulkan bahwa pemanfaatan

kulit durian sebagai bahan pembuatan selai sangat

mendukung untuk dijadikan sebagai komuditas dalam

19

NO. Nama Umur

Uji

Organoleptik

1.Eki

Defrizal32 tahun Enak

2.Yuliza

Ifhayani24 tahun Tidak enak

3.Zainal

Arifin60 tahun Enak

4.Tania

Syafitri12 tahun Enak

5. Karmila 18 tahun Enak6. Alfinas 16 tahun Tidak enak7. Kartini 37 tahun Enak8. Topik 20 tahun Enak9. Febriansyah 19 tahun Tidak enak10. Dewi Suryani 38 tahun Enak

pengembangan jenis selai. Dengan memanfaatkan kulit

durian ini kita memperoleh banyak keuntungan yang salah

satunya dapat kita jadikan suatu usaha bersama para

masyarakat untuk menambah kas pemasukan ekonomi

masyarakat. Dengan begitu kulit durian yang selama ini

kita pikir tidak berguna ternyata memiliki kegunaan dan

juga menguntungkan serta memberikan nilai tambahan

ekonomis terhadap limbah kulit durian.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari karya tulis ini yaitu :

1. Limbah kulit durian dapat dijadikan sebagai bahan

pembuatan selai.

2. Pemanfaatan limbah kulit durian dapat memberikan

beberapa keuntungan, seperti pada kandungan gizi

yang tinggi, mengurangi pencemaran lingkungan

akibat sampah kulit durian, dan memberikan nilai

tambahan ekonomis terhadap limbah kulit durian.

5.2 Saran

20

1. Proses pengolahan selai dari limbah kulit durian

membutuhkan penelitian yang lebih lanjut,

terutama mengenai uji ketahanan kadarluasa

terhadap selai kulit durian.

2. Kepada masyarakat sebaiknya tidak langsung

membuang limbah kulit durian, karena ternyata

limbah kulit durian dapat dimanfaatkan kembali

salah satunya dengan memanfaatkannya menjadi

selai.

DAFTAR PUSTAKA

21

Vilet hatta, 2007.Manfaat kulit durian selezatbuahnya.Jurnal.UNLAM

Aryulina,Diah dkk.2006.BIOLOGI JILID 1.Jakarta:Esis.

Aryulina, Diah dkk.2006.BIOLOGI JILID 2. Jakarta:Esis.

http://id.wikipedia.org/wiki/Durian( 13 februari)

http://sobatbaru.blogspot.com/2008/05/pengertian-limbah-dan-polusi. html. (13 februari)

http://bujikuda.blogspot.com/2012/03/durian.html (13februari)

22

LAMPIRAN GAMBAR

Gambar buah durian

Gambar Proses Pembuatan Selai Kulit Durian

Buah durian dibelah pengumpulan kulit durian

Daging kulit durian

dipotong dan di cuci Pengikisan duri

kulit durian

23

Proses perebusan setelah perebusan

24

Selai kulit durian yang telah siap untuk dikonsumsi

26

KARYA TULIS ILMIAHPEMANFAATAN LIMBAH KULIT DURIAN

(Durio zibethinus sp.) SEBAGAI BAHAN DASARPEMBUATAN SELAI

DISUSUN OLEH:

1.DEZA OKTASILA2.RIA RADITIA PARMALO3.GITA DWINTY PRATIWI4.ISE AUDINA

KELAS:XI IPA B

27

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BENGKULUSMA NEGERI 6 KOTA BENGKULU

2012/2013

28

LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas KelompokTerstruktur

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XISemester 2

Tahun Pelajaran 2012/2013

Dengan judul:

“PEMANFAATAN LIMBAH KULIT DURIAN(Durio zibethinus sp.) SEBAGAI BAHAN DASAR

PEMBUATAN SELAI”

PENYUSUN:

1. DEZA OKTASILA2. RIA RADITIA PARMALO3. GITA DWINTY PRATIWI4. ISE AUDINA

Kelas:

XI IPA B

Karya Ilmiah ini Telah Disahkan Pada, 26Febuari 2013

Pembimbing

29

Eka Darlina, S.PdNIP.197910152005022004

30

ii

KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini dengan

lancar tanpa suatu halangan yang berarti.

Karya Ilmiah yang berjudul “ Pemanfaatan Limbah

Kulit Durian (Durio zibethinus sp.) sebagai Bahan Dasar

Pembuatan Selai ”, tidak dapat terselesaikan dengan

baik tanpa ada bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Abdal Khairi,S.Pd selaku Kepala SMA Negeri 6

Kota Bengkulu yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk menyusun Karya Ilmiah ini.

2. Ibu Eka Darlina,S.Pd selaku pembimbing dalam

penyusunan Karya Ilmiah ini.

3. Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 6 Kota Bengkulu, yang

telah memberikan ilmu kepada penulis.

4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu

yang telah memberi bantuan baik moril maupun

materiil.

Tak ada gading yang tak retak, seperti peribahasa

tersebut penulis menyadari bahwa Karya Ilmiah ini jauh

dari kata sempurna, untuk itu saran dan kritik sangat

diharapkan penulis. Semoga Karya Ilmiah ini dapat

bermanfaat berbagi pembaca.

31

Bengkulu, Febuari 2013

Penulis

32

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................... i

HALAMAN PENGESAHAN................................. ii

KATA PENGANTAR..................................... iii

DAFTAR ISI......................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................... 1

1.2 Rumusan Masalah......................... 2

1.3 Tujuan Penulisan........................ 2

1.4 Manfaat Penulisan....................... 2

1.5 Ruang Lingkup Masalah................... 3

BAB II ..............................TELAAH PUSTAKA

2.1 Deskripsi Tanaman Durian................ 4

2.2 Kulit Buah Durian....................... 5

2.3 Potensi Durian di Daerah Bengkulu....... 6

2.4 Limbah.................................. 6

BAB III .......................METODOLOGI PENULISAN

3.1 Metode Penulisan........................ 9

3.2 Teknik Pengumpulan Data................. 9

3.3 Metode Analisis Data.................... 9

3.4 Sistematika Penulisan................... 9

3.5 Tempat dan Waktu........................ 10

3.6 Alat dan Bahan.......................... 10

33

3.6.1 Alat............................... 10

3.6.2 Bahan.............................. 10

3.7 Cara Kerja.............................. 10

3.7.1 Proses Pembuatan Sari Kulit Durian. 10

3.7.2 Proses Pembuatan Selai Durian...... 11

BAB IV ........................HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pemanfaatan Limbah Kulit Durian sebagai Pengembangan Komuditi Selai.............. 13

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan.............................. 15

5.2 Saran................................... 15

DAFTAR PUSTAKA..................................... 16

LAMPIRAN GAMBAR.................................... 17

34

iv