PANDUAN KTI 2014 ALIR
Transcript of PANDUAN KTI 2014 ALIR
1
PANDUAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATANSTIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2013/ 2014
Tim Penyusun
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)AL-IRSYAD AL-ISLAMIYAH CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2013/ 2014
PANDUAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAHBAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI D-3
KEPERAWATANSTIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2013/ 2014
BAB IPENDAHULUAN
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) merupakan salah satu
tugas yang harus diselesaikan oleh mahasiswa Program Studi
Diploma III Keperawatan. Penyusunan KTI ditempatkan di semester
VI dengan bobot 2 (dua) SKS bersamaan dengan kegiatan
kepaniteraan klinik, mengingat penulisan ini didasarkan pada studi
kasus yang dilaksanakan di lahan praktek.
Sebagai karya ilmiah, maka KTI harus memenuhi kaidah-
kaidah dan syarat—syarat keilmuan. Untuk itu, maka disusunlah
Pedoman penyusunan KTI ini untuk memberi acuan dan rujukan
kepada para mahasiswa dalam kegiatan penyusunan KTI.
Walaupun buku panduan ini hanya memuat garis-garis besar
dan masih belum sempurna, tetapi panduan ini diharapkan dapat
menjadi pedoman dalam penyusunan KTI, sehingga tidak ada
keraguan dan kecanggungan bagi mahasiswa. Disamping itu buku
pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan tata cara atau prosedur
dan wewenang, tanggung jawab setiap unsur akademik yang terlibat
dalam proses penyusunan KTI mahasiswa.
2
A. Tujuan dan Manfaat Penulisan Karya Tulis Ilmiah
a. Tujuan Penulisan Karya Tulis Ilmiah
1. Untuk melatih mahasiswa untuk menyusun hasil pemikiran dan
penelitian yang telah dilakukan untuk kemudian menuangkan ke
dalam Karya Ilmiah dengan cara-cara yang lazim digunakan oleh para
ilmuwan dalam dunia ilmu pengetahuan.
2. Untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam memecahkan
masalah serta memperoleh data dan informasi tentang masalah
tersebut, dengan menggunakan metode ilmiah,dan menyajikannya
dalam bentuk KTI sesuai dengan ketetapan yang berlaku di STIKES
Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
b. Manfaat Penulisan Karya Tulis Ilmiah
1. Dapat Menambah pengetahuan orang lain, karena penempatan KTI di
perpustakaan akan memberi kesempatan pada setiap orang yang
berkunjung untuk membaca serta mengikuti uraian yang dikemukakan
di dalamnya.
2. Dapat Memperluas dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang masalah yang diteliti dan dibahas dalam KTI tersebut.
B. Materi Karya Tulis Ilmiah
Permasalahan yang diangkat menjadi topik KTI dikembangkan dari
bidang ilmu masing– masing dan bidang ilmu yang terkait. Materi KTI
didasarkan atas dasar data dan informasi yang berasal dari studi kepustakaan ,
klinik dan/atau pengelolaan kasus di lapangan. Hal ini dimaksudkan agar
mahasiswa memperoleh pengalaman penelitian, baik kepustakaan,
klinik atau lahan, serta menuangkan hasilnya dalam bentuk paparan
KTI
3
BAB II
PERSYARATAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
A. Persyaratan Akademik
Secara akademik mahasiswa diperbolehkan menempuh penyusunan KTI
setelah menyelesaikan semua mata kuliah prasyarat (mutlak maupun tidak
mutlak) sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan seperti dibawah ini :
1. Telah menempuh semua mata kuliah semester I - V
2. Tidak sedang menjalankan sanksi akademik
3. Tidak sedang menjalani cuti akademik
4. Tidak ada nilai E di Kartu Hasil Studi (KHS)
B. Persyaratan Administratif
Secara administratif mahasiswa diperbolehkan menempuh penyusunan
KTI setelah memenuhi persyaratan administratif seperti dibawah ini :
1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif (administrasi dan akademik)
2. Mata kuliah KTI tercantum pada Kartu Rencana Studi (KRS) pada semester
yang bersangkutan.
C. Tatacara Pengajuan Karya Tulis Ilmiah
1. Mahasiswa sudah memenuhi syarat administrasi dan akademik
2. Mengajukan tema kepada koordinator KTI minimal 1, maksimal 3 tema.
3. Pengajuan tema dapat dimulai dari semester V atau awal semester VI.
4. Melampirkan fotocopy KHS dan surat keterangan dari
Pembimbing Akademik (PA) bahwa mahasiswa yang
bersangkutan tidak mempunyai nilai E dari semester I– V .
5. Apabila Mata Kuliah (MK) semester V terdapat nilai E,
maka pengajuan KTI dianggap gugur dan harus diambil lagi
pada semester berikutnya.
6. Melampirkan fotocopy KRS
D. Persyaratan Pembimbing dan Penguji
Selama proses penyusunan dan penulisan KTI ini, maka
mahasiswa akan dibimbing oleh 2 orang pembimbing dan akan di uji
oleh 3 orang penguji, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Ketentuan Pembimbing:
a. Pembimbing KTI terdiri dari 2 orang pembimbing dengan
fokus pembimbingan konsep dan teori, metodologi,
penulisan dan pelaksanaan asuhan keperawatan.
b. Pembimbing KTI serendah-rendahnya mempunyai
jabatan Asisten Ahli (AA) berpendidikan:
a) S-1 Keperawatan/ S2 Keperawatan.
b) S- 2 Kesehatan dengan latar belakang pendidikan D-3
Keperawatan atau S1 Keperawatan.
4
c. Pembimbing KTI yang tidak mempunyai jabatan Fungsional dengan
ketentuan:
a) Pendidikan S 2 bidang kesehatan yang mempunyai latar belakang
pendidikan D3 atau S-1 Keperawatan dengan pengalaman
dibidangnya 3 tahun.
b) Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 3 tahun dalam
bidangnya dapat ditetapkan sebagai pembimbing KTI
d. Penetapan pembimbing didasarkan pada keahlian yang relevan
dengan tema KTI, dengan mengingat beban kerja yang bersangkutan.
e. Penentuan pembimbing dan penguji diajukan oleh Ketua Program
Studi kepada Pembantu Ketua (PuKet) I.
2. Ketentuan Penguji:
a. Penguji 1: Penguji KTI serendah-rendahnya mempunyai jabatan Asisten
Ahli berpendidikan S2 Keperawatan atau Kesehatan dengan latar
belakang pendidikan D 3 Keperawatan atau S1 Keperawatan dan sudah
tercantum dalam Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) atau forlap
dikti.
b. Penguji 2 dan 3: Penguji serendah-rendahnya mempunyai jabatan Asisten
Ahli berpendidikan S2 Keperawatan/Kesehatan dengan latar belakang
pendidikan D 3 Keperawatan atau S1 Keperawatan dan berpengalaman 3
tahun atau pendidikan serendah-rendahnya S-1 Keperawatan dengan
pengalaman kerja 5 tahun dan merupakan pembimbing pada
stase masing-masing.
3. Data Dosen yang memenuhi syarat Pembimbing dan Penguji
(Institusi) :
a. Sarwa AMK, SPd., M.Kes. : Asisten Ahli, S2 dengan
latar belakang D3 Keperawatan.
b. Dayat Trihadi, M.Kep., Sp. Jiwa : Asisten Ahli, S2
Keperawatan
c. Ahmad Subandi, M.Kep.,Sp.Kep.An : Asisten Ahli, S-2
Keperawatan
d. Evy Apriani, M.Kep : Asisten Ahli, S-2 Keperawatan
e. Sodikin, M.Kep.,Sp.Kep.MB : Asisten Ahli, S-2
Keperawatan
f. Widyoningsih, M.Kep.,Sp.Kep.Kom: Asisten Ahli, S-2
Keperawatan.
g. Trimeilia S., S.Kp., M.Kes : AA, S 2 Kesehatan dengan
latar belakang S1 Keperawatan
h. Sutarno, SSt., M.Kes : Asisten Ahli, S2 Kesehatan
dengan latar belakang D3 Keperawatan
i. Oci Etri Nursanty,S.Kep., Ns. M.M.R : S-2 Kesehatan
dengan latar belakang S1 Keperawatan
5
j. Ida Ariani, M.Kep, AA, S-2 Keperawatan
k. Rusana, M.Kep, AA, S-2 Keperawatan
l. Agus Prasetyo, S.Kep., Ns. : AA, S1 Keperawatan, pengalaman 3
tahun
m. Suko Pranowo, S.Kep., Ns. : Asisten Ahli, S1 Keperawatan
n. Yuni Sapto Edhy R., S.Kep. Ns. : AA, S1 Keperawatan
o. Liliek Wijayati, S.Kep., Ns. : S1 Keperawatan pengalaman kerja 18
tahun
p. Rully Andika, S.Kep., Ns. : S 1 Keperawatan pengalaman kerja 4
tahun
q. Engkartini, S.Kep., Ns. : S 1 Keperawatan pengalaman kerja 4 tahun
r. Kasron, S.Kep., Ns. : S 1 Keperawatan pengalaman kerja 3 tahun
4. Pembimbing dari luar institusi/pembimbing lahan
a. Kep. Jiwa = RSUD Banyumas 1 orang
b. KMB = RSUD Cilacap 2 orang
c. Anak = RSUD Cilacap 1 orang
d. Anak = RSUD Banyumas 1 orang
e. Mater = RSUD Cilacap 1 orang
E. Kalender Pelaksanaan Karya Tulis Ilmiah
NO KEGIATAN WAKTU
1 PENENTUAN PEMINATAN DAN
PEMBIMBING
23 Juni 2014
2 PEMBIMBINGAN PROPOSAL 30 Juni – 1 Juli
2014
3 UJIAN PROPOSAL 2-4 Juli 2014
4 PERBAIKAN 5 Juli 2014
5 PENGAMBILAN KASUS TERBIMBING 7-10 Juli 2014
6 BIMBINGAN HASIL 11-15 Juli 2014
7 UJIAN HASIL 16 – 18 juli 2014
8 UJIAN ULANG 19 Juli 2014
8 PERBAIKAN 4-9 Agustus 2014
6
F. Daftar Nama Mahasiswa dan PembimbingNO STA
SENAMA MHS PEMBIMBING TEMPAT
1 2
1KOMUNITAS
1. HS)
AMELLINA VIKA I SARWA SAPTO PUSKESMASNENDI SEVTIANA SARWA SAPTO PUSKESMASM. NUR IKHWAN SARWA SAPTO PUSKESMASDITA AJENG FITRIA SARWA SAPTO PUSKESMASTIAN HILDA SARWA SAPTO PUSKESMASSATRIA GANANG SARWA SAPTO PUSKESMASAYUNITA A SARWA SAPTO PUSKESMASAHMAD FAOZI SARWA SUTARNO PUSKESMASWIDI WIDJACKSONO SARWA SUTARNO PUSKESMASAPRI LESTARI SARWA SUTARNO PUSKESMASFAHMI LATIFAH SUTARNO WIDYO PUSKESMASANIE KRISTIANI SUTARNO WIDYO PUSKESMASSITI NURHALIMAH SUTARNO WIDYO PUSKESMASEFI NURJANNAH SUTARNO WIDYO PUSKESMASYUNI SETYANINGSIH SUTARNO WIDYO PUSKESMASDITA PRASETYANINGRUM SUTARNO WIDYO PUSKESMASISTI ANDRIASTANTI SUTARNO WIDYO PUSKESMASANNA ROSIANA SUTARNO WIDYO PUSKESMASSYAFIRA DIAS M SUTARNO WIDYO PUSKESMASSITI WAHYUNI SARWA WIDYO PUSKESMAS
2 BEDAH(14MHS)
WINDA CAHYATI LILIEK OCI RSUD CILACAPLUNA SILVIA LILIEK OCI RSUD CILACAPSUTIANINGSIH LILIEK LAHAN RSUD CILACAPHENNI KUSNAENI LILIEK LAHAN RSUD CILACAPINTAN RULLY M LILIEK LAHAN RSUD CILACAPUNI ARDIANA LILIEK LAHAN RSUD CILACAPOKTO DWI AWAN LILIEK LAHAN RSUD CILACAPMUHAMMAD FAUZI AGUS ENGKAR RSUD CILACAPWINGKY WIDODO AGUS ENGKAR RSUD CILACAPISTI KOMARIYAH AGUS ENGKAR RSUD CILACAPSIDIK PERMANA AGUS ENGKAR RSUD CILACAPCUCI INDAH LESTARI AGUS ENGKAR RSUD CILACAPFITRIANA AGUS ENGKAR RSUD CILACAPDIAN SOFIANA AGUS ENGKAR RSUD CILACAP
3 DALAM(16MHS)
WAHYU SETYABUDI SODIKIN OCI RSUD CILACAPJOKO SUTRISNO SODIKIN OCI RSUD CILACAPMEIKE PRIHAPSINI SODIKIN OCI RSUD CILACAPMAYSISKA HARINI D SODIKIN OCI RSUD CILACAPGONDO EKO P SODIKIN LAHAN RSUD CILACAPRINA ANDRIYANI SODIKIN LAHAN RSUD CILACAPGALIH AJI H. SODIKIN LAHAN RSUD CILACAPGILANG HARLEY SODIKIN LAHAN RSUD CILACAPARINI KURNIAWATI SODIKIN LAHAN RSUD CILACAPJONI PANJI WIGOYO SUKO KASRON RSUD CILACAPANARDHO TRIAMBUDI SUKO KASRON RSUD CILACAP
RISMA RATIH APSARI SUKO KASRON RSUD CILACAPARIS SUTOPO SUKO KASRON RSUD CILACAPMUTIARA INDAH SUKO KASRON RSUD CILACAPSRI RIA NURZAINA SUKO KASRON RSUD CILACAPDEWI YUSNITA SARI SUKO KASRON RSUD CILACAP
4 ANAK(18MHS)
ULVIATUN FAJRI N BANDI LAHAN RSUD CILACAPFUAD MUBAROK BANDI LAHAN RSUD CILACAPBUDI TRI WIJAYANTI BANDI LAHAN RSUD CILACAPAMBAR PRATIWI BANDI LAHAN RSUD CILACAPZIA ZAHROTUNISA BANDI LAHAN RSUD CILACAPFARIDA BANDI LAHAN RSUD CILACAPASEPTIAN TRI WARDANI BANDI RUSANA RSUD CILACAPDWI ASIH ATUN BANDI RUSANA RSUD CILACAPUMI MARFUNGATUN M BANDI RUSANA RSUD CILACAPTAUFIK ADI SUDRAJAD BANDI RUSANA RSUD CILACAPADWITYA PRIMAHARDIKA BANDI RUSANA RSUD CILACAPANITA PURWANINGSARI BANDI RUSANA RSUD CILACAPTRI BUDIARSO IDA ARIANI LAHAN RSUD BANYUMASSUHARYATI IDA ARIANI LAHAN RSUD BANYUMASNITI PRAYOGI IDA ARIANI LAHAN RSUD BANYUMASASIATUN IDA ARIANI LAHAN RSUD BANYUMASSUGIYANTO IDA ARIANI LAHAN RSUD BANYUMASWURI ESTRI NUR D IDA ARIANI LAHAN RSUD BANYUMAS
5 JIWA(17MHS)
APRILIA ROSMITA S DAYAT LAHAN RSUD BANYUMASKORIAH SUSANTI DAYAT LAHAN RSUD BANYUMASRUM ALISAH DAYAT LAHAN RSUD BANYUMASSINGGIH ADI DAYAT LAHAN RSUD BANYUMASRAHMAT PUJI DAYAT LAHAN RSUD BANYUMASTRIGUNAWATI DAYAT LAHAN RSUD BANYUMASKARINA DAMAYA DAYAT TRIMEILIA RSUD BANYUMASANIS DIOVANI DAYAT TRIMEILIA RSUD BANYUMASOKTAFIA EKASARI DAYAT TRIMEILIA RSUD BANYUMASLELI ROHMAWATI DAYAT TRIMEILIA RSUD BANYUMASATIKA WIDYASTUTI DAYAT TRIMEILIA RSUD BANYUMASDARMA PUTRI RAHAYU TRIMEILIA RULLY RSUD BANYUMASLINA IDA AFITRIANI TRIMEILIA RULLY RSUD BANYUMASPANDINI RUSTONO TRIMEILIA RULLY RSUD BANYUMASUNI FATUS SORAYA TRIMEILIA RULLY RSUD BANYUMASAGUSTIN RATNA R TRIMEILIA RULLY RSUD BANYUMASDWIYANA SAPTO TRIMEILIA RULLY RSUD BANYUMAS
6 MATER(09MHS)
SUMAROH EVY LAHAN RSUD CILACAPEKA FITRIANA EVY LAHAN RSUD CILACAPLENA UMAYA EVY LAHAN RSUD CILACAPWINDI SETYANINGSIH EVY LAHAN RSUD CILACAPAYU GINARSIH EVY LAHAN RSUD CILACAPVENTY NURFITRIANI EVY LAHAN RSUD CILACAPAMANATUN EVY LAHAN RSUD CILACAPERVI SUCI AMALIA EVY LAHAN RSUD CILACAPRAHMI MUHARSIH EVY LAHAN RSUD CILACAP
7
BAB III
PROSEDUR BIMBINGAN dan UJIAN KARYA TULIS
A. Prosedur Bimbingan
Apabila karena suatu alasan atau berhalangan pembimbing tidak dapat
menjalankan tugasnya lebih dari dua bulan berturut – turut, mahasiswa yang
bersangkutan melapor kepada Program Studi untuk mendapatkan penggantian
pembimbing dengan memperhatikan persyaratan pembimbing.
Pembimbing memantau proses bimbingannya dengan menggunakan kartu
bimbingan KTI. Dengan demikian pembimbing dapat mengetahui perkembangan
mahasiswa secara mendalam dengan mengikuti proses kegiatannya dalam
menyusun dan menulis KTI.
1. Setelah pembimbing ditentukan, mahasiswa dapat langsung melakukan
konsultasi dengan pembimbing masing-masing dengan membawa
lembar konsultasi
2. Mahasiswa mengkonsultasikan tema yang telah dipilih sesuai dengan
stase peminatan. Tema yang diambil nantinya akan menjadi permasalahan
pokok keperawatan pada studi kasus yang akan diambil mahasiswa ketika
di lahan.
3. Mahasiswa diwajibkan berkonsultasi secara teratur mulai dari penulisan
Proposal sampai dengan penulisan KTI yang terdiri dari pemilihan tema,
penentuan judul, tatacara penulisan proposal dan KTI, persiapan ujian
proposal dan KTI , sampai revisi setelah ujian proposal dan
setelah ujian KTI.
4. Proses pembimbingan meliputi proses penyusunan Proposal,
pendampingan pengambilan kasus, dan penyusunan KTI.
5. Dosen pembimbing berkewajiban memberikan pengarahan,
bimbingan, dan motivasi kepada mahasiswa bimbingannya
agar mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik.
6. Apabila dalam poses pembimbingan mahasiswa tidak
melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh,
pembimbing mempunyai kewajiban untuk memberikan
teguran. Apabila sampai 3 kali teguran mahasiswa tidak
menunjukkan kemajuan, pembimbing dapat melaporkan/
mengajukan keberatan kepada koordinator KTI.
7. Konsep akhir atau final draft dari KTI yang telah disetujui
pembimbing dan penguji dibuat dalam bentuk fotocopy dan
dijilid, sekurang– kurangnya dalam rangkap 4, dengan
rincian: 2 buah untuk pembimbing , 1 buah untuk penguji,1
buah untuk mahasiswa yang bersangkutan.
B. Prosedur Ujian Proposal dan Karya Tulis Ilmiah
1. Mahasiswa yang telah siap ujian proposal dan KTI
mendaftarkan diri kepada Bagian Administrasi Akademik
dan Kemahasiswaan (BAAK) minimal 3 (tiga) hari sebelum
8
pelaksanaan ujian, dengan menyerahkan syarat-syarat sebagai berikut:
a. Syarat Akademik: Surat pernyataan dari pembimbing bahwa proposal
KTI telah siap diujikan.
b. Syarat Administrasi: Kartu Mahasiswa, Surat Keterangan lunas
Amaliah Pengembangan Pendidikan (APP), Dana Pengembangan
(DP), KRS.
c. Berkas akan diserahkan oleh BAAK kepada Ketua Program Studi
untuk selanjutnya mengusulkan ujian kepada Puket I.
d. Setelah mempertimbangkan usul Ketua Program Studi, Puket I
menetapkan ujian KTI dan jadwal ujian.
e. Pengujian ujian proposal dan KTI terdiri dari 3 orang dengan
ketentuan penguji diatas.
f. Ujian Proposal dan KTI dilaksanakan dalam waktu 60 menit.
g. Ujian proposal bersifat terbuka, dihadiri oleh mahasiswa teruji,
mahasiswa lain dan tim penguji yang akan dilaksanakan pada tanggal
2-4 Juli 2014.
h. Ujian hasil KTI dilaksanakan pada tanggal 16 – 18 Juli 2014. Ujian
bersifat tertutup, hanya dihadiri oleh mahasiswa teruji dan penguji.
BAB IV
SISTEMATIKA PROPOSAL dan KTI
A. Bagian Awal
Bagian awal biasanya terdiri atas :
1. Halaman Judul ( dan sub judul)
2. Halaman Pengesahan
3. Halaman Prakata
4. Halaman Daftar Isi
5. Halaman Daftar Tabel (kalau ada)
6. Halaman Daftar gambar (kalau ada)
7. Halaman Daftar Grafik (kalau ada)
8. Halaman Daftar Diagram (kalau ada)
9. Halaman Daftar Lampiran ( kalau ada)
Penyesuaian halaman pada daftar isi ini biasanya dibuat setelah
proposal selesai dan setelah pembuatan KTI selesai.
B. Sistematika Penulisan Proposal
Pada penulisan Proposal dan KTI terdiri dari 3 bagian yaitu
: bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Pada penulisan Proposal
pembuatan bagian awal disesuaikan dengan isi yang ada. Untuk
bagian inti, penulisan hanya pada bab I Pendahuluan, bab II Tinjauan
9
Pusataka dan Kerangka Teori dan bab III Studi Kasus. Penjelasan dari isi pada
setiap bab akan dijelaskan sebaga berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penulisan, dan manfaat penulisan yang dijabarkan sebagaimana berikut :
a. Latar Belakang Masalah
Berisikan tentang apa yang menjadi masalah keperawatan yang diangkat.
Masalah keperawatan tersebut akan disesuaikan dengan tempat stase
peminatan yang telah ditentukan. Bab ini juga menjelaskan alasan mengapa
permasalahan diangkat dan penjabaran masalah keperawatan mengacu
pada pola kebutuhan dasar manusia. Masalah keperawatan yang diangkat
juga sekaligus sebagai acuan untuk menjadi diagnosis prioritas
keperawatan.
b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dikembangkan dari identifikasi dan pembatasan
masalah. Umumnya berbentuk kalimat tanya. Kalimat tanya yang diajukan
mengacu ke masalah keperawatan yang diangkat menjadi studi kasus dan
merupakan diognanosis prioritas. Perumusan masalah yang telah ditetapkan
juga merupakan dasar untuk penentuan teori yang akan digunakan.
c. Tujuan Penulisan
Pada proposal tujuan penulisan berisikan tentang apa yang
ingin dicapai penulis dari karya tulisnya dan masih berbentuk
tujuan secara umum . Oleh sebab itu tujuan penulisan harus
konsisten dengan rumusan masalah dan mencerminkan proses
pelaksanaan studi kasus.
d. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan terdiri dari manfaat untuk penulis,
pembaca dan institusi.
2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA dan KERANGKA TEORI
Bab ini menjelaskan teori-teori yang relevan dengan masalah
yang diangkat. Tinjauan pustaka ini dapat pula berisi tentang data
sekunder yang diperoleh dari jurnal ilmiah atau hasil penelitian pihak
lain yang dapat dijadikan pertimbangan dan kaidah-kaidah teoritis
serta asumsi yang memungkinkan terjadinya penalaran untuk
menjawab masalah yang diajukan penulis. Pada bab ini mahasiswa
belum menjelaskan tentang patofisiologi dari masalah medis yang
terkait. Penjelasan teori mengarah pada pola kebutuhan manusia
yang diangkat menjadi masalah keperawatan. Penulis mengajukan
lebih dari satu teori atau data sekunder untuk membahas
permasalahan yang menjadi topik, sepanjang teori-teori atau data
sekunder itu berkaitan dan tidak kontradiktif. Apabila ada
10
kontradiktif antara teori dengan data sekunder maka hal ini akan menjadi
permasalahan. Telaah pustaka yang dibuat ini dapat menjadi acuan kerangka
pemikiran. Kerangka pemikiran ini yang disebut benang merah yaitu
pencerminan alur pikir penulis.
3. BAB III STUDI KASUS
Pada bab ini menggambarkan perencanaan instrument yang digunakan pada
saat pengumpulan data. Instrumen itu merupakan format asuhan keperawatan dan
standar operasional prosedur keperawatan yang digunakan, sesuai dengan
permasalahan pokok yang diangkat pada stase peminatan masing-masing.
C. Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Pada umumnya cara penulisan KTI dapat dibagi ke dalam tiga bagian utama
yaitu: bagian awal dan bagian inti yang terdiri dari bab I Pendahuluan, bab II
Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori, bab III Studi Kasus, bab IV Pelaksanaan
Asuhan Keperawatan dan bab V Kesimpulan dan Saran. Penulisan KTI
sebelumnya diawali dengan pembuatan proposal dengan ketentuan pada
sistematika penulisan proposal. Maka dari itu, pada bab I, bab II, bab III
merupakan kelanjutan dari proposal dan data yang terkait dapat di sesuaikan.
Pada penulisan KTI mahasiswa sudah mampu menunjukkan penjabaran bab I –
bab V yang aplikatif sesuai dengan apa yang ingin dicapai pada studi kasusnya
masing-masing dan melengkapi data yang terkait pada bagian akhir. Penjelasan
dari cara penulisan KTI sebagai berikut :
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penulisan, dan manfaat penulisan yang dijabarkan sebagai
berikut :
a. Latar Belakang Masalah
Berisikan tentang apa yang menjadi permasalahn pokok
keperawatan dan alasan mengapa permasalahan diangkat.
Masalah keperawatan yang angkat mengacu pada pola kebutuhan
dasar manusia dan nantinya akan menjadi diagnosis
keperawatan. Permasalahan pokok keperawatan dan alasannya
merupakan kelanjutan dari proposal. Pada KTI memungkinkan
terdapat penambahan teori dan penjelasan dari data yang didapat
selama melaksanaakan studi kasus.
b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dikembangkan dari identifikasi dan
pembatasan masalah. Umumnya berbentuk kalimat tanya.
Kalimat tanya yang diajukan mengacu ke masalah pokok yang
akan diangkat menjadi studi kasus. Masalah pokok mengarah
pada keperawatan. Perumusan masalah yang telah ditetapkan
11
juga merupakan dasar untuk penentuan teori yang akan digunakan.
c. Tujuan Penulisan
Pada KTI tujuan penulisan berisikan tentang apa yang ingin dicapai
penulis dari karya tulisnya yang berbentuk tujuan secara umum dan secara
khusus. Oleh sebab itu tujuan penulisan harus konsisten dengan rumusan
masalah dan mencerminkan proses pelaksanaan studi kasus.
d. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan terdiri dari manfaat untuk penulis, pembaca dan
institusi.
2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI
Bab ini juga merupakan kelanjutan dari proposal yang menjelaskan teori-
teori yang relevan dengan masalah yang diangkat. Tinjauan pustaka ini dapat
pula berisi tentang data sekunder yang diperoleh dari jurnal ilmiah atau hasil
penelitian pihak lain yang dapat dijadikan pertimbangan dan kaidah-kaidah
teoritis serta asumsi yang memungkinkan terjadinya penalaran untuk
menjawab masalah yang diajukan penulis. Penjelasan teori juga mengarah
pada pola kebutuhan manusia yang diangkat menjadi masalah keperawatan.
Akan tetapi, pada bab ini mahasiswa sudah menjelaskan tentang patofisiologi
dari masalah medis terkait dengan permasalahan keperawatan yang muncul.
Penulis dapat mengajukan lebih dari satu teori atau data sekunder untuk
membahas permasalahan yang menjadi topik, sepanjang teori-
teori dan/atau data sekunder itu berkaitan dan tidak kontradiktif.
Apabila ada kontradiktif antara teori dengan data sekunder maka
hal ini akan menjadi permasalahan. Telaah pustaka yang dibuat
ini dapat menjadi acuan kerangka pemikiran. Kerangka
pemikiran ini yang disebut benang merah yaitu pencerminan alur
pikir penulis.
3. BAB III STUDI KASUS
Pada bab ini menggambarkan perencanaan instrument yang
digunakan pada saat pengumpulan data. Instrumen itu
merupakan format asuhan keperawatan dan standar operasional
prosedur keperawatan yang digunakan, sesuai dengan
permasalahan pokok yang diangkat pada stase peminatan
masing-masing. Bab ini juga memuat tentang laporan
pelaksanaan studi kasus dari pasien kelolaan yang telah
dilaksanakan mulai dari hasil anamnesis, pemeriksaan,
penegakan diagnosis sampai dengan penatalaksanaan terapi dan
hasil akhir yaitu evaluasi.
4. BAB IV PEMBAHASAN
Pada pembahasan pada awal kalimat dicantumkan ulasan
tentang kondisi awal pasien. Pada dasarnya bab ini memuat dua
12
hal utama yaitu pengolahan data untuk menghasilkan temuan dan
pembahasan temuan. Prosedur pengolahan data harus disesuaikan dengan
prosedur sesuai bab III. Prosedur pembahasan temuan merupakan penjabaran
dari hasil penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien. Pembahasan
tidak hanya pada permasalahan keperawatan yang prioritas, melainkan juga
berisikan pembahasan tentang permasalahan keperawatan yang bisa muncul
lagi dari studi kasus pada stasenya masing-masing secara lengkap. Sehingga
mahasiswa dapat mengaitkan beberapa teori atau jurrnal ilmiah dalam
membahas permasalahan keperawatan yang ada dan menjelaskan hasil dari
penatalaksanaan terhadap pasien kelolaan selama waktu yang sudah
ditentukan.
5. BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan merupakan merupakan penjelasan dari pembahasan yang
menjawab tujuan dari penulisan KTI.
Saran merupakan jawaban dari manfaat penulisan KTI yang dapat
menyangkut aspek operasional, kebijakan, atau konseptual. Saran hendaknya
bersifat kongkret, realistik, bernilai praktis, dan terarah (saran-tindak).
D. Bagian Akhir
Bagian akhir biasanya terdiri atas :
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran-lampiran
BAB V
PETUNJUK PERSIAPAN NASKAH DAN TEKNIK
PENGETIKAN
A . Kertas
1. Ukuran kertas A4, polos dan tidak bergaris
2. Tebal 80 gram (ukuran sama pada satu naskah )
3. Tinta dikertas tidak mudah terhapus
B. Huruf dan Spasi
1. Jenis huruf Times New Roman dengan ukuran huruf 12
2. Pengetikan menggunakan tinta hitam,ketebalan huruf tiap
halaman sama, dilakukan satu muka saja ,tidak bolak –balik
3. Naskah diketik dua spasi ( spasi ganda )
4. Batas tepi (margin): tepi atas 4 cm,tepi bawah 3 cm,tepi kiri 4
cm dan tepi kanan 3 cm.
5. Kalimat pertama dimulai 2,5 cm + 2 spasi dari pinggir atas ( 2
spasi ini merupakan jarak antara nomor halaman dengan
kalimat pertama dari atas )
13
6. Jumlah baris pada setiap halaman tidak melebihi 26 baris
7. Kalimat lanjutan setelah koma,diketik satu ketukan setelah koma. Kalimat
setelah titik dan titik koma diketuk dua ketukan setelah tanda
tersebut,kecuali untuk menyusun daftar pustaka.
8. Alinea baru dimulai pada ketukan yang ke-7 dari batas tepi kiri (ketukan
enam,tujuh mulai)
C. Pemberian Nomor dan Halaman
1. Untuk bagian permulaan digunakan angka romawi kecil
2. Halaman judul yang seharusnya bernomor halaman i,tapi nomor tidak
dicantumkan dan lembar selanjutnya langsung ditulis ii,iii,iv,....dan
seterusnya
3. Setiap halaman harus diberi nomor halaman sendiri dengan angka
arab,contoh : 1,2,3,4,.....dan seterusnya
4. Semua nomor halaman ditempatkan disebelah kanan atas dengan jarak 2,5
cm dari tepi atas dan 3 cm dari tepi kanan
5. Nomor halaman (angka arab ) pada permulaan bab dicantumkan atau ditulis
6. Halaman pada lampiran diberi nomor urut sendiri
7. Nomor halaman pada daftar pustaka merupakan nomor lanjutan dari isi
laporan dan tidak merupakan bab baru
8. Tabel, gambar, lampiran diberi nomor dengan angka arab
D. Bahasa
1. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang baku dan
menggunakan ejaan yang telah disempurnakan (EYD)
2. Bentuk kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama atau
orang kedua,tetapi gunakan kata ”penulis”
3. Apabila terpaksa harus menggunakan bahasa asing atau istilah
yang tidak lazim,kata tersebut harus diketik dengan huruf italie
(cetak miring),garis bawah atau tebal.
E. Pemisahan Kata
Pemisahan kata– kata kadang diperlukan karena memang tidak
dapat dihindarkan,misalnya supaya bagian tepi kanan rapih,hal ini
diperbolehkan tetapi harus menggunakan kaidah bahasa Indonesia
yang baku.
F. Pengisian Ruang
1. Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus
penuh,tetapi tidak melebihi 26 baris
2. Pengetikan harus dimulai dari batas tepi kiri sampai kebatas
tepi kanan, jangan sampai ada ruang kosong ( terbuang),
kecuali kalau akan mulai dengan alinea baru atau hal – hal
khusus seperti gambar, table atau sub judul.
G. Judul,Sub Judul,Anak Sub Judul
14
1. Judul ditulis dengan huruf capital (besar) semua dan diatur supaya simetris
ditengah tanpa diakhiri titik
2. Tulisan “BAB” ditulis ditengah – tengah dengan jarak 2,5 cm ditambah 2
spasi dari atas. Judul bab diketik 2 spasi dari tulisan tulisan “BAB” dan isi
dari bab ditulis 4 spasi dari judul
3. Sub judul ditulis rata kiri menggunakan huruf capital (besar) semua tanpa
diakhiri titik
4. Anak sub judul,untuk huruf awal menggunakan huruf kapital (besar)
sedangkan yang lainnya menggunakan huruf kecil tanpa diakhiri titik.
H. Sistematika
1. Alur atau sistematika penuangannya dalam bentuk tulisan, antara bab satu
dengan bab lainnya saling berkaitan dan antara alinea satu dengan alinea
berikutnya dalam satu bab saling berkaitan dan berkesinambungan.
2. Konsistensi isi atau materi tulisan yang sedang dibahas, mulai dari judul,
permasalahan sampai dengan pembahasan harus selalu berkaitan dan
berkesinambungan.
3. Susunan kata dalam kalimat pada alinea harus mengikuti kaidah bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Suatu kalimat dari satu paragraf baru tidak
boleh diketik dalam halaman terpisah, kecuali bila sedikitnya cukup untuk
dua bar
BAB VI
EVALUASI KARYA TULIS ILMIAH
A. Evaluasi dan Yudisium Ujian Karya Tulis Ilmiah
1. Penilaian Ujian KTI
a. Penilaian ujian KTI dilakukan oleh tiga orang penguji
b. Penilaian ujian KTI meliputi komponen-komponen : isi
KTI dan kinerja dalam ujian
c. Aspek-aspek yang dinilai dari isi KTI meliputi :
1) Konsistensi logis isi KTI
2) Kadar Keaslian
3) Mutu Ilmiah
4) Bahasa
5) Tata Tulis
d. Aspek-aspek yang dinilai dari kinerja dalam ujian
meliputi:
1) Kedalaman pembahasan
2) Keluasan penguasaan materi
3) Ketepatan dalam memberikan jawaban / penjelasan
4) Kelancaran dalam memberikan jawaban / penjelasan
5) Sikap ilmiah
15
e. Penilaian oleh masing-masing penguji terhadap kinerja mahasiswa
diberikan atas dasar keseluruhan penampilan mahasiswa dari awal
sampai akhir ujian
f. Pada penilaian akhir ujian KTI, masing-masing penguji menggunakan
rumus sebagai berikut :
C =
dimana :
A =
B =
Keterangan :
X1
X2
X3
X4
X5
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Angka konsistensi logis isi
Angka kadar keaslian
Angka mutu ilmiah
Angka mutu bahasa
Angka tata tulis
Angka kedalaman pembahasan
Angka keluasan penguasaan materi
Angka ketepatan memberikan jawaban/penjelasan
Angka kelancaran memberikan jawaban/penjelasan
Angka sikap ilmiah
Penilaian akhir KTI =
( ditransfer ke kodehuruf)
Keterangan :
C1
C2
C3
:
:
:
Angka yang diperoleh dari penguji I
Angka yang diperoleh penguji II
Angka yang diperoleh dari penguji II
2. Yudisium Ujian KTI
a. Yudisium Ujian KTI disampaikan langsung setelah ujian
KTI selesai. Dalam hal KTI masih perlu diperbaiki,
predikat kelulusan diberikan pada saat perbaikan selesai
dilaksanakan. Perbaikan dilakukan paling lama 1 minggu.
b. Kategori hasil ujian KTI disesuaikan dengan peraturan
yang berlaku.
c. KTI yang mendapat nilai D harus ditulis kembali dengan
judul lama atau baru dan diuji kembali.
B. Pengesahan dan Penyerahan Karya Tulis Ilmiah
1. Pengesahan KTI
a. KTI yang mendapat nilai C ke atas, segera
disahkan/ditandatangani oleh dewan penguji.
..%....................32
BA
...........5
54321
XXXXX
............5
54321
YYYYY
............3
321
CCC
16
b. KTI yang menurut penilaian penguji memerlukan perbaikan, predikat
hasil ujian dan pengesahannya (tanda tangan) diberikan setelah
perbaikan selesai / disetujui penguji.
2. Penyerahan KTI
a. KTI yang telah disahkan, setelah dijilid diserahkan kepada
Koordinator sebanyak dua eksemplar. Satu eksemplar untuk dokumen
STIKES, satu eksemplar untuk koleksi perpustakaan STIKES AL-
IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP.
b. Apabila dalam penulisan KTI, mahasiswa mendapat fasilitas dari
lembaga lain di luar STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH
CILACAP, mahasiswa dapat memberikan KTI yang sudah disahkan
kepada lembaga tersebut.
C. Sanksi
1. Pemberian Sanksi
a. Mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan KTI dalam batas waktu
yang telah ditentukan, mahasiswa wajib membayar biaya tambahan
sebesar biaya operasional yang dikeluarkan oleh STIKES Al-Irsyad
Al-Islamiyyah Cilacap karena keterlambatan tersebut.
b. Mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan KTI dalam batas waktu 1
(satu) tahun, maka harus mengikuti proses bimbingan kembali dengan
judul KTI yang lama/baru
c. Apabila dalam batas akhir studi mahasiswa tidak dapat
menyelesaikan KTI, dinyatakan gugur sebagai mahasiswa
Program Studi D III Keperawatan STIKES Al-Irsyad Al-
Islamiyyah Cilacap.
17
LAMPIRANlampiran 1 : Contoh Cover
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH NYERIPASCA SECTIO CAESARIA DI RUANG MAWAR RSUD CILACAP
KARYA TULIS ILMIAHDiajukan dalam rangka penyelesaian pendidikan
Diploma 3 Keperawatan STIKES Al Irsyad Al Islamiyyah CilacapTahun Akademik....../.....
OlehNANDA IRNAFINIM. 108 106 000
PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AL-IRSYAD AL- ISLAMIYYAH CILACAPTAHUN AKADEMIK .../ ...
Lampiran 2 : Cover Samping
Lampiran 3:
Halaman Persetujuan
Judul KTI : ……………..
Nama Mahasiswa : ……………..
NIM : ……………..
Cilacap, …………………… 2014
Menyetujui
Pembimbing I
Pembimbing II
……………..
………………
18
Lampiran 4:
SURAT PERNYATAAN
LAYAK UJI KTI
Nama Mahasiswa : ……………..
NIM : ……………..
Judul KTI : ……………..
Dinyatakan telah layak untuk diujikan di hadapan Dewan Penguji Ujian KTI,
STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap, Tahun Akademik 2013/2014.
Cilacap, …………………… 2014
Pembimbing I Pembimbing II
…………….. ………………
Lampiran 5:
SURAT PERSETUJUAN PASIEN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Umur :
Agama :
Pekerjaan :
Alamat :
Bersedia membantu Karya Tulis Ilmiah saudara guna pengembangan
Ilmu Keperawatan dalam kasus osteoarthritis, dengan melaksanakan
terapi selama 6x terapi .
Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran
dan keikhlasan
Cilacap,……….2014
Yang bersangkutan
……………………
19
Lampiran 6:
Halaman Pengesahan
Telah dipertahankan di hadapan Sidang Dewan Penguji Ujian Karya Tulis Ilmiah
Program Studi D-3 Keperawatan STIKES AL-IRSYAD CILACAP
Pada hari : …..……………..
Tanggal : ………………….
Dewan Penguji
Penguji I
………………………
Penguji II
………………………
Penguji III
……………………….
Mengesahkan,Ketua STIKES Al-Irsyad Al-Islammiyah Cilacap
……………………….
Lampiran 7
FORMAT PENILAIAN UJIAN SIDANG HASIL KTI
PRODI D-3 KEPERAWATAN
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
Nama : …………………NIM : …………………Judul : …………………
…………………
No Aspek Yang DinilaiBobot Score
Bbtx
Score
0 1 2 3 4
I SISTEMATIKA DAN KONSISTENSI
A. PENULISAN
(1). Cara penulisan rujukan 4
(2). Kesinambungan Penulisan Bab I – V 4
(3). Tinjauan pustaka digunakan relatif baru danrelevan
4
B. CONTENT/ ISI TULISAN PENELITIAN
(1). Kesesuaian judul dengan masalah 4
(2). Latar belakang sesuai fakta menarik, kuat danbaru
4
(3). Tujuan dirumuskan secara sistematik 4
(4). Ketepatan merumuskan kerangka teori dankerangka konsep
4
D. PEMBAHASAN
(1). Ketajaman pembahasan 10
(2). Sistematika penulisan hasil 4
E. PENUTUP
(1). Kesimpulan berorientasi dari BAB I s/d V 5
(2). Saran sesuai dengan kesimpulan 5
20
II PENYAJIAN
a. Bahasa baik dan benar 2
b. Kesesuaian alokasi waktu 2
c. Penampilan dan sikap 2
e. Kejelasan menyampaikan isi materi 2
f. Penyajian variatif 2
III RESPONSI
1. Penguasaan teori 10
2. Kemampuan mempertahankan pendapat denganrasional
10
Jumlah 100
NILAI AKHIR= Jumlah total (Score x bobot)
100 Cilacap, ……………………….
Penguji
(Rentang nilai 0 - 4)
( ...........................................)
Lampiran 8 :
Nama Mahasiswa :Nim :Judul Proposal/ KTI :Nama Pembimbing :
LEMBAR KONSULTASI PROPOSAL dan KTINO TGL/BLN
/THMATERI BIMBINGAN TTD
PEMB
21
Lampiran 9:
REFERENSI
HARVARD
REFERENSI HARVARD
1. Definisi
Referensi merupakan bentuk pemberitahuan mengenai
sumber informasi dan ide yang digunakan dalam sebuah tulisan
ilmiah, baik itu berupa esai ataupun laporan. Ketika seseorang
mencari berbagai informasi untuk digunakan dalam tulisan
akademisnya, maka orang tersebut diharuskan untuk
mencantumkan sumber-sumber informasi yang didapatkannya.
2. Manfaat
Dalam kehidupan akademis, seorang pelajar ataupun
mahasiswa akan melakukan pengkajian terhadap berbagai
macam bacaan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pemikiran-
pemikiran yang ada ataupun untuk mengetahui pendapat-
pendapat terkini mengenai sebuah topik pembahasan. Informasi
yang didapatkan dari hasil membaca tersebut dapat digunakan
oleh sang penulis untuk mendukung argumentasi dalam tulisan
ilmiahnya.
Dengan mereferensikan sumber informasi, seorang pelajar
atau mahasiswa telah:
a. Menunjukan luasnya cakupan ide-ide dan pendekatan-
pendekatan yang telah
22
b. dikumpulkan dan dikajinya.
c. Menunjukan dari mana saja informasi-informasi tersebut didapatkan.
d. Menyatakan penghormatan kepada pemilik ide atau karya.
Dengan menggunakan referensi dengan baik, seorang akademis telah
membuktikan luas dan kualitas penelitian yang dilakukan, serta menghindari
tindakan plagiat.
Plagiat adalah menampilkan pemikiran ataupun karya orang lain yang
seakanakan berasal dari hasil kerja penulis itu sendiri. Jadi, apabila dalam
sebuah tulisan ilmiah terdapat kalimat-kalimat yang berasal dari pemikiran
orang lain tetapi tidak disertai dengan pencantuman referensi, maka secara
tidak langsung sang penulis mengatakan bahwa pemikiran tersebut berasal
dari dirinya. Secara akademis, hal ini akan dianggap sebagai bentuk
kecurangan dan merupakan pelanggaran yang berat. Pihak sekolah atau
universitas secara otomatis menolak tulisan ilmiah seorang pelajar atau
mahasiswa yang terbukti melakukan tindakan plagiat.
Sayangnya, plagiat biasanya dilakukan secara tidak sengaja. Oleh karena
itu, dengan membiasakan diri untuk selalu menggunakan referensi akademis
dengan baik, seorang penulis dapat menghindari segala bentuk tindakan
plagiat.
3. Penerapan
Seorang penulis akademis harus menyertakan referensi ketika orang
tersebut menggunakan informasi diantaranya dari:
a. Buku atau bagian dari buku.
b. Jurnal atau artikel surat kabar.
c. Dokumen konferensi dan publikasi formal lainnya.
d. Video, televisi, ataupun radio.
e. Komunikasi personal, seperti wawancara, surat elektronik
(email), ataupun surat menyurat.
f. Sumber-sumber elektronik seperti dokumen Internet,
database online, bahkan perangkat lunak (software).
4. Kaidah umum mereferensi
Ada tiga kaidah dalam mereferensi:
a. Referensi harus selalu digunakan apabila menggunakan ide
atau informasi seseorang.
b. Referensi harus selalu digunakan dalam:
1) Parafrase (mengemukakan ide orang lain dengan kata-
kata kita sendiri).
2) Rangkuman (mengemukakan ide orang lain dalam
bentukrangkuman/gambaran umum dengan
menggunakan kata-kata kita sendiri).
3) Kutipan langsung (mengemukakan ide orang lain dengan
kata-kata mereka sendiri).
4) Copy (menggunakan diagram, tabel, angka-angka,
ataupun gambar yang berasal dari karya orang lain).
23
c. Referensi harus ditampilkan di dua tempat:
1) Ditampilkan di dalam teks sebagai referensi versi pendek (in-text
reference)
2) Ditampilkan di dalam daftar referensi pada akhir tulisan. Daftar
referensi ini mencantumkan secara detail referensi-referensi yang
digunakan dalam tulisan.
2. Penulisan Referensi dalam Teks
Ketika mencantumkan referensi dalam teks sertakan:
a. Nama keluarga/nama akhir pengarang atau editor (atau nama organisasi
yang bersangkutan). Tidak perlu menyertakan nama utuh ataupun inisial.
Khusus untuk inisial akan ada pengecualian pada kasus-kasus tertentu.
Di Indonesia, penggunaan nama keluarga tidaklah terlalu umum.
Oleh karenanya, bila ditemui nama-nama tanpa nama keluarga, dapat
digunakan nama akhirnya sebagai pengganti nama keluarga. Untuk nama
organisasi yang sudah menjadi pengetahuan umum, bisa mengunakan
singkatannya saja, seperti WHO atau UNESCO. Namun demikian
singkatan-singkatan ini harus dijabarkan secara lengkap pada akhir
tulisan, diletakan sebelum daftar referensi, dan harus ditulis secara
alfabet.
b. Tanggal publikasi. Tanggal di sini lebih sering diartikan sebagai tahun
publikasi, kecuali pada kasus-kasus tertentu. Harap diingat publikasi
berbeda dengan penerbitan.
c. Nomor halaman bila perlu dan memungkinkan.
3. Prinsip dasar untuk referensi
Prinsip dasar untuk mereferensi dalam teks adalah :
a. (Nama Keluarga/Nama Akhir Pengarang Tanggal Publikasi,
<nomor halaman>)
Harap diperhatikan pemakaian tanda kurung dan tanda
koma. Tanda kurung selalu digunakan sebelum dan sesudah
referensi, sedangkan peletakan tanda koma yaitu setelah
tanggal publikasi. Untuk nomor halaman, gunakan h. –
halaman, untuk satu halaman (contoh: h. 105), dan hh. untuk
merujuk ke beberapa halaman (contoh: hh. 122-139). Kode
penulisan nomor halaman tetap menggunakan bahasa
Indonesia (h. atau hh.) walaupun sumber informasinya dalam
bahasa asing. Penulisan kode halaman seperti ini merupakan
sebuah asumsi yang diambil untuk mempermudah penulisan
nomor halaman.
Selalu sertakan nomor halaman apabila mengutip atau
memparafrase sebuah informasi yang berasal dari publikasi
cetak (buku, jurnal ilmiah, dokumen konferensi, dsb.). Hal ini
akan mempermudah pembaca untuk menelusuri informasi
yang dimaksud. Namun nomor halaman tidak diperlukan
apabila ingin mereferensi hasil karya secara umum, dan tidak
merujuk ke halaman tertentu.
24
Contoh:
Merujuk ke halaman tertentu – (Syams 2001, h. 132)
atau
Mereferensi secara umum – (Syams 2001)
2.1. Panduan Referensi Dalam Teks
7. Penulisan Referensi dalam Teks
Format referensi dalam teks berlaku untuk publikasi cetak dan elektronik
(online). Pada publikasi elektronik yang tidak mempunyai nomor halaman,
maka cukup menyebutkan tanggal publikasinya saja.
a. Pengarang Tunggal
Untuk pengarang tunggal berikut penggunaan referensi dalam
teksnya:
Contoh:
Perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan masyarakat sangatlah
diharapkan untuk mempunyai sistem file yang efisien dan efektif
(Amsyah 1995, h. 7).
atau
Amsyah (1995, h. 7) mengemukakan bahwa perusahaan yang bergerak di
bidang pelayanan masyarakat sangatlah diharapkan untuk mempunyai
sistem file yang efisien dan efektif.
Pada contoh pertama, referensi yang digunakan menekankan kepada
informasi, sedangkan pada contoh kedua, referensi lebih memfokuskan
kepada pengarang.
b. Dua atau Tiga Pengarang
Apabila didapati jumlah pengarang dua sampai tiga
orang, maka sertakan seluruh nama keluarga atau nama akhir
pengarang, seperti contoh berikut :
1) Dua Pengarang
Kesuksesan sebuah wawancara akan dipengaruhi oleh
tingkat keahlian seseorang dalam bertanya, mendengar,
dan merangkum (Ludlow & Panton 1992, h. 32).
2) Tiga Pengarang
Penggunaan proses ini akan mengarahkan ke tingkat
akurasi yang lebih tinggi (Cooper, Krever, & Vann 2002).
Untuk penggunaan referensi yang menekankan
kepada pengarangnya, tanda dan ( & ) dirubah dengan
kata dan.
Contoh:
Menurut Cooper, Krever, dan Vann (2002) penggunaan
proses ini akan mengarahkan ke tingkat akurasi yang
lebih tinggi.
c. Empat atau Lebih Pengarang
25
Untuk publikasi dengan jumlah pengarang empat atau lebih, gunakan
et al. (berasal dari kata latin yang berarti yang lainnya) setelah nama
pengarang pertama disebutkan. Juga untuk publikasi dengan empat editor
atau lebih, ditulis eds. et al.
Contoh:
Persatuan Bangsa-Bangsa merupakan sebuah organisasi yang mempunyai
fondasi sejarah yang unik, dan organisasi ini bertujuan menjalin
komunikasi dan kerjasama antar bangsa di seluruh dunia (Schermerhorn
et al. 2004, h. 489)
d. Tidak Ada Pengarang
Apabila nama pengarang tidak ditemui, maka gunakan judul tulisan
dalam italic dan sertakan tanggal publikasi.
Contoh:
Sebuah lembaran pendidikan pasien mengatakan bahwa penyakit ini lebih
sering muncul pada pria ( Fakta-fakta penyakit jantung koroner 1998).
Penulisan referensi seperti ini juga berlaku untuk brosur atau pamflet
yang biasanya tidak mencantumkan nama pengarang.
e. Merujuk Ke Satu Bab Dalam Sebuah Kumpulan Karya
Akan ditemui sebuah publikasi yang isinya merupakan kumpulan-
kumpulan karya dari berbagai pengarang. Misalnya saja sebuah buku
yang berisi kumpulan teori-teori manajemen. Publikasi sejenis ini
biasanya tidak mencantumkan nama-nama pengarang di
halaman judul, tetapi hanya menampilkan nama editornya
(begitu juga dengan sampulnya).
Apabila ingin menggunakan informasi dari salah satu bab
dalam publikasi seperti ini, maka cantumkan nama pengarang
dari bab yang bersangkutan (bukan nama editornya). Untuk
tanggal publikasi dan nomor halaman, ikuti seperti yang
tercetak dalam publikasi tersebut.
Contoh:
Sebut saja ada sebuah bab yang dikarang oleh John Smith
dalam sebuah buku kumpulan teori manajemen
Smith (1998, h. 234) menyetujui bahwa perilaku berperan
dalam menentukan kepuasan kerja.
f. Merujuk Ke Satu Volume Dalam Karya Dengan Banyak
Volume
Ketika sebuah informasi datang dari sebuah volume
dalam sebuah karya dengan banyak volume, maka masukan
nomor volume setelah tanggal publikasi dan nomor halaman.
Contoh:
Damayanti menceritakan kisah mereka dengan penuh empati
(1999, vol. 2, h. 42).
26
Apabila merujuk ke seluruh volume yang bersangkutan maka nomor
halaman tidak perlu dicantumkan
Contoh:
Cerita-cerita tersebut adalah sebuah ilustrasi kehidupan rakyat
(Damayanti 1999, vol. 2).
g. Merujuk Ke Satu Bab Dalam Sebuah Volume Karya Dengan Banyak
Volume
Ketika sebuah informasi datang dari sebuah bab dalam sebuah volume
karya dengan banyak volume, maka referensi dalam teksnya sama seperti
merujuk ke satu volume dalam karya dengan banyak volume (2.1.6.).
Namun pencantuman dalam daftar referensi akan berbeda.
Contoh:
Perilaku ini sering ditemui pada anak umur empat tahun (Fitria & Naya
2002, vol. 4, h. 122).
h. Pengarang Dengan Nama Keluarga / Nama Akhir yang Sama
Untuk pengarang dengan nama keluarga atau nama akhir yang sama,
maka gunakan inisial masing-masing pengarang untuk membedakan
keduanya.
Contoh:
Sebut saja nama pengarangnya adalah Yudi Putra Syarifuddin dan Donni
Syarifuddin, maka referensi dalam teksnya seperti berikut:
Hasil sebuah penelitian (Syarifuddin, YP 1997) menunjukan
adanya hubungan; namun di tahun berikutnya, D Syarifuddin
(1998) menemukan fakta yang membuktikan sebaliknya.
Perhatikan peletakan inisial dalam contoh di atas. Apabila
referensi menekankan informasi, maka inisial diletakan
setelah nama keluarga atau nama akhir (Syarifuddin, YP
1997), sedangkan bila memfokuskan kepada pengarangnya,
inisial diletakan sebelum nama keluarga atau nama akhirnya
(D Syarifuddin (1998)). Tanda koma tidak diperlukan bila
insial mendahului nama keluarga / nama akhir.
i. Komunikasi Personal
Komunikasi pribadi dapat berupa surat, memo, surat-
elektronik (email), faksimili, wawancara, percakapan tidak
resmi (obrolan), percakapan telepon, atau presentasi.
Komunikasi pribadi dimasukan dalam referensi dalam teks,
tetapi tidak disertakan dalam daftar referensi.
Untuk menggunakan komunikasi pribadi dalam sebuah
tulisan:
1) pastikan mendapatkan ijin dari orang yang bersangkutan
27
2) gunakan inisial dan nama keluarga atau nama akhir orang yang
bersangkutan
3) cantumkan jenis komunikasi pribadi yang digunakan di referensi
dalam teks
4) cantumkan tanggal yang lengkap dalam referensi dalam teks –
tanggal, bulan, tahun.
Contoh:
Menurut sumber pribadi, pembahasan untuk penghijauan kota Jakarta
sedang berlangsung (CJ Santoso, 2006, komunikasi personal, 5 Maret).
Dalam komunikasi melalui email tanggal 3 Januari 2003, F Chepik
menggaris bawahi …
M Abdul-Jalil mengkonfirmasi hal ini melalui faksimili tertanggal 21 Juni
1999.
Dari wawancara tanggal 2 April 2002, H Siburian menjelaskan adanya
korelasi.
Komunikasi pribadi juga dapat dijabarkan secara lengkap tanpa harus
mengikuti kaidah referensi dalam teks.
Contoh:
Dalam konferensi Penghematan BBM dan Kompensasi untuk Rakyat,
pada tanggal 19 September 2003 di Jakarta Convention Center, Dr. C
Domino menyarankan …
j. Karya yang Disebutkan Dalam Karya Lain
Terkadang seorang penulis merasa perlu untuk
mereferensikan ide seseorang (sumber informasi primer)
yang ada di dalam tulisan orang lain (sumber informasi
sekunder). Namun sebelum melakukan hal ini, sebaiknya
mencoba terlebih dahulu untuk mendapatkan sumber
informasi primer dan membacanya sendiri, karena mungkin
saja sumber informasi sekunder salah mengartikan makna
yang dimaksud oleh sumber informasi primer. Apabila hal ini
tidak memungkinkan, maka di referensi dalam teks penulis
harus mencantumkan sumber informasi primer dan sumber
informasi sekunder. Tetapi untuk daftar referensi, penulis
hanya perlu mencantumkan sumber informasi sekunder.
Gunakan dikutip dari, atau dikutip dalam, untuk
menyebutkan sumber informasi sekunder.
Sebagai catatan, hindarilah selalu pemakaian referensi
semacam ini apabila memungkinkan.
Contoh:
Clark adalah pengarang yang idenya dibahas oleh Brown :
Sebuah penelitian oleh Clark tahun 1992 (dikutip dalam
Brown 1995, h. 10) mendemonstrasikan bahwa …
atau
Brown (1995, h. 10) yang melaporkan penelitian tahun 1992
oleh Clark menyatakan …
28
k. Informasi yang Ditemukan Lebih Dari Satu Sumber
Apabila seorang penulis menemukan sebuah informasi dalam
beberapa sumber, dia dapat mencantumkan sumber-sumber tersebut di
referensi dalam teks untuk lebih membantu argumentasi yang dibuatnya.
Dalam hal ini cantumkan seluruh sumber informasi dalam satu tanda
kurung dan diurutkan berdasarkan tanggal publikasi (yang lebih lama
terlebih dahulu). Pisahkan satu referensi dengan yang lainnya dengan
tanda titik koma ( ; ).
Contoh:
Beberapa uji coba klinis (Bean 1985; Alt 1994; Smith 1997)
mengindikasikan …
atau
Bean (1985), Alt (1994), dan Smith (1997) telah menunjukan …
l. Dua atau Lebih Karya Dengan Pengarang dan Tanggal Publikasi yang
Sama
Apabila menggunakan informasi dari seorang pengarang yang
menerbitkan dua atau lebih karya yang berbeda dalam tahun yang sama,
bedakan karyanya dengan menggunakan huruf kecil setelah tanggal.
Dimulai dari a, b, c, dan seterusnya.
Contoh:
Dalam penelitian awalnya Johar (1985a) menyatakan hal ini
adalah benar. Namun pada penelitian-penelitian berikutnya
(Johar 1985b; Harris 1987), kesimpulan yang didapatkan
menjadi bertolak-belakang.
m. Artikel Surat Kabar
1) Artikel dengan Nama Pengarang
Untuk artikel surat kabar dengan nama pengarang,
maka referensi dalam teksnya menggunakan format
umum referensi dalam teks.
Contoh:
Dibalik keberhasilan perdana menteri Thailand ini,
ternyata masih ada masalah etika yang mengganjal
(Taufiqulhadi 2006, h. 13).
2) Artikel Tanpa Pengarang
Apabila sebuah artikel surat kabar tidak
mencantumkan nama pengarang, maka pergunakan nama
surat kabarnya dalam format italic, tangal terbit, dan
nomor halaman. Harap diingat, artikel surat kabar tanpa
pengarang tidak dimasukan dalam daftar referensi.
Contoh:
Rancangan kurikulum 2006 lebih berupa pedoman bagi
guru untuk mengembangkan sistem belajar mandiri yang
29
sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah ( Media Indonesia, 3
Maret 2006, h. 24).
n. Ensiklopedia dan Kamus
Apabila masukan dari ensiklopedia dan kamus tidak mempunyai
pengarang, maka gunakan nama ensiklopedia atau kamusnya saja beserta
tanggal publikasi dan nomor halaman (jika perlu). Untuk nama
ensiklopedia dan kamus pergunakan font italic.
Referensi dari kamus atau ensiklopedia tanpa disertai nama pengarang
tidak perlu disertakan dalam daftar referensi. Sedangkan informasi yang
mencantumkan nama pengarang, maka referensi dalam teksnya sama
seperti referensi dari buku dan dicantumkan dalam daftar referensi.
Contoh:
Cole dan Cole (1963, h. 1657) mengatakan ...
atau
Ensiklopedia Indonesiana (2002) menyebutkan …
o. Film, Rekaman Video, Siaran Televisi dan Radio
Gunakan judul dalam italic dan pergunakan huruf besar pada kata
pertama judul dan tidak perlu menyebutkan nama produser, stasiun
televisi ataupun stasiun radio.
Contoh:
Eksplorasi semacam ini sudah pernah dilakukan (Petualangan
bahari , 2005).
Asuransi pekerja merupakan kewajiban perusahaan
(Pelatihan keselamatan kerja, 2000).
p. Kaset atau CD Audio (bukan CD ROM)
Untuk rekaman audio, referensi dalam teks menggunakan
font italic untuk judul dan huruf besar pada kata pertama.
Contoh:
Perbedaan-perbedaan yang ada menjadikan hal ini unik (
Faces of culture in health care 1984).
q. Publikasi di Microfische atau Microfilm
Untuk publikasi dalam media ini, perlakukan referensi
dalam teks sama dengan buku.
Contoh:
Seni tari dianggap mempunyai peran yang penting dalam
pendidikan (Dominiak 1998).
r. Perangkat Lunak ( Software)
Referensi dalam teks untuk perangkat lunak pada
dasarnya sama seperti publikasi lainnya. Untuk tanggal
publikasi gunakan tahun yang disebutkan dalam hak
30
ciptanya. Misalnya Copyright © Microsoft Corporation 1983-2001. All
rights reserved.
Contoh:
Aplikasi ini untuk mempermudah penghitungan secara seksama
(Microsoft 2001).
s. Kutipan Langsung
Kutipan langsung dengan panjang sampai dengan 30 (tigapuluh) kata
dapat dicantumkan langsung pada teks, namun harus dalam satu cakupan
tanda kutip. Perlu diperhatikan bahwa tanda kutip yang digunakan adalah
tanda kutip tunggal ( ‘ ).
Contoh:
Pengawasan yang efektif terhadap ketersediaan barang akan
‘meminimumkan jumlah investasi yang diperlukan, dan … [mengurangi]
fluktuasi dalam pesediaan …’ (Swastha 1984, h. 225).
Tanda ellipsis ( … ) mempunyai arti bahwa ada kata atau kalimat
yang sengaja dihilangkan, dan tanda square bracket ( [ ] ) menujukan
adanya penambahan kata-kata dalam kutipan tersebut. Hal ini
diperbolehkan selama tidak merubah makna dan masih berhubungan
dengan topik yang dibahas.
Sedangkan kutipan yang mempunyai panjang lebih dari 30 kata,
referensinya
tidak menggunakan tanda kutip dan ditampilkan terpisah
dengan ketentuan:
1) ukuran font diturunkan satu tingkat
2) berikan satu spasi sebelum dan sesudah kutipan
3) kutipan ditempatkan lebih ke dalam (indented)
4) selalu perkenalkan kutipan panjang dengan kalimat
pembuka menggunakan titik dua
Contoh :
Swastha (1984, h. 234) berpendapat dengan mengatakan:
Semua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi pemasaranmelakukan cara yang sama, yaitu mendengarkan, bereaksi, danberbicara sampai tercipta hubungan pertukaran yang memuaskan.Pertukaran informasi, penjelasan-penjelasan yang bersifatmembujuk, dan negosiasi merupakan seluruh bagian dari prosestersebut.Secara umum, pernyataan Swastha ini dapat disimpulkan
sebagai penggambaran interaksi pemasaran antara pihak
produsen dan konsumen.
t. Grafik, Tabel, Gambar, dan Angka-angka ( figures)
Prinsip dasar dari sistem Harvard adalah mencantumkan
nama pengarang dan tanggal publikasi di referensi dalam
teks. Hal ini juga berlaku pada gambar, table, grafik, angka-
angka.
Contoh :
31
u. Ketentuan Tanggal Publikasi
Untuk sebuah publikasi yang tidak mempunyai tanggal publikasi
yang jelas maka seorang penulis harus memberitahukan pembacanya
dengan mengikuti ketentuan berikut:
1) Apabila tidak ada tanggal publikasi, gunakan singkatan n.d. – no date
(contoh : Wijaya n.d., h. 123).
2) Apabila tanggal publikasi hanya perkiraan, gunakan sebelum tanggal
huruf c –diambil dari kata latin circa—kira-kira (contoh : Rais c1988,
h. 29).
3) Apabila tanggal publikasinyya meragukan, gunakan tanda tanya (?)
sebelum tanggal (contoh : Kasiman ? 2002).
4) Apabila tanggal berasal dari hasil karya yang tidak dipublikasikan,
gunakan unpub. – unpublished, untuk menggantikan tanggal (contoh:
Syamsul unpub.). Tidak berlaku untuk komunkasi personal.
8. Daftar Referensi
Selalu sertakan daftar referensi pada akhir tulisan akademis.
Daftar referensi akan menampilkan secara detail sumber-sumber
informasi yang dipergunakan secara langsung oleh sebuah
tulisan. Sedangkan bibliografi (daftar bacaan/daftar pustaka)
akan menampilkan seluruh sumber informasi baik yang
digunakan oleh sebuah tulisan maupun yang tidak. Akibatnya,
bibliografi akan mempunyai daftar yang lebih panjang daripada
daftar referensi.
Secara umum, penggunaan daftar referensi akan mempunyai
nilai lebih karena hal tersebut menujukan bahwa penulis telah
mengkaji secara mendalam dan memilih secara hati-hati bahan-
bahan untuk tulisan akademisnya. Penulis dianggap lebih
memahami bagaimana bahan-bahan tersebut berhubungan
dengan topik yang dibahas. Oleh karenanya, lembaga pendidikan
biasanya akan lebih menekankan penggunaan daftar referensi
dibandingkan dengan bibliografi.
a. Tampilan Dasar Referensi
Tampilan dasar dari daftar referensi sistem Harvard,
adalah sebagai berikut:
1) Gunakan judul Daftar Referensi dan tidak perlu italic.
2) Diurutkan secara alfabet berdasarkan nama
keluarga/nama akhir pengarang atau editor (atau
32
organisasi yang bertanggung jawab). Apabila tidak ditemukan nama
pengarang maka diurutkan berdasarkan judul.
3) Apabila ada beberapa karya yang ditulis oleh pengarang yang sama,
urutkan berdasarkan tanggal terbitnya (dimulai dari yang paling lama
ke yang paling baru).
4) Apabila seorang pengarang mengeluarkan beberapa karya dalam
tahun publikasi yang sama, maka diurutkan berdasarkan huruf kecil
yang menyertai tanggal publikasi (contoh: 1988a, 1988b, 1988c, dst.).
5) Daftar referensi biasanya menggunakan ukuran font yang lebih kecil
dibanding dengan font yang digunakan dalam tulisan.
Bergantung kepada jenisnya, seorang penulis harus memberitahu
pembaca mengenai kategori sumber informasi yang digunakan..
Misalnya, penulis harus memberitahukan kalau dia menggunakan artikel
dari koran bukan dari buku atau menggunakan dokumen dari Internet dan
bukan dari rekaman video.
Dalam sistem Harvard, elemen-elemen daftar referensi dipisahkan
oleh koma dan diakhir dengan tanda titik. Untuk judul, sistem Harvard
menerapkan kapitalisasi di awal judul. Penggunaan huruf besar ini
berlainan dan tergantung dari jenis informasi yang digunakan. Berikut
perbedaannya :
1) Judul Buku
Gunakan huruf besar hanya di kata pertama judul
(kapitalisasi minimum), dan
font di set italic.
Contoh:
Dasar-dasar marketing atau Sumber daya manusia di
Indonesia.
Untuk nama orang, organisasi, ataupun negara,
penggunaan huruf besar ditulis sebagaimana mestinya.
2) Nama Jurnal, Majalah, dan Surat Kabar
Gunakan huruf besar di setiap awal kata pada judul,
kecuali pada preposisi (untuk, di, pada, dsb.) dan
konjungsi (tapi, dan, yang). Kapitalisasi macam ini
dinamakan kapitalisasi maksimum dan nama jurnal,
majalah, dan koran selalu menggunakan italic.
Contoh:
Jurnal Hubungan Masyarakat
3) Judul Artikel dalam Jurnal, Bab dari Buku, dan Dokumen
Konferensi
Judul menggunakan tanda kutip tunggal, dan
kapitalisasi hanya ditulis pada kata pertama judul. Font di
set pada format normal.
33
Contoh :
’Peranan wanita dalam dunia hubungan masyarakat (humas)’
‘Keperawatan di masa depan: sebuah observasi di Indonesia,
Australia, dan Jepang’
4) Judul untuk Karya yang Tidak Diterbitkan
Karya yang belum diterbitkan bisa berupa tesis, skripsi, lembaran
kuliah, ataupun dokumen yang belum diterbitkan dan dibagikan pada
saat konferensi. Untuk karya sejenis ini, gunakan tanda kutip tunggal
dan huruf besar pada kata pertama judul.
5) Judul untuk Karya-Karya dalam Bahasa Asing
Untuk karya-karya dalam bahasa asing, tampilan yang digunakan
adalah seperti yang tertera dalam publikasi. Tidak perlu disadur lagi
ke dalam bahasa Indonesia. Namun untuk mempermudah, kode
penulisan nomor halaman tetap menggunakan bahasa Indonesia (h.
atau hh.) walaupun sumber informasinya dalam bahasa asing.
Contoh:
Sarantakos, S 1998, Social research, 2nd edn, Macmillan Education
Australia, South Melbourne.
atau
Cicourel, AV 1999, ‘The interaction of cognitive and
cultural models in health care delivery’, in Talk, work and
institutional order: discourse in medical, mediation and
management settings, eds. S Sarangi & C Roberts,
Mouton de Gruyter, Berlin, hh. 183-224.
b. Panduan Dasar Referensi
1) Daftar Referensi untuk Buku
Ikuti elemen-elemen di bawah ini berdasarkan urutannya
:
a) nama pengarang
b) tahun publikasi
c) judul buku, di set italic, dan dicantumkan seperti yang
dicetak dalam halaman judul (bukan pada sampul
buku)
d) judul seri (jika ada), contoh seri manajemen, seri
usaha kecil
e) nomor volume, atau jumlah volume (jika ada)
f) edisi (jika bukan yang pertama), ditulis seperti edk –
edisi ke 2, edk 3, edk 5, dst. Penulisan kode edisi
seperti ini merupakan sebuah asumsi yang diambil
untuk mempermudah penulisan edisi penerbitan.
34
Untuk buku-buku dalam bahasa Inggris, maka penulisannya
seperti 2nd edn, 3rd edn, 5th edn, dst.
g) editor, perevisi, perangkum, atau penerjemah (apabila ada selain
pengarang)
h) penerbit
i) lokasi penerbitan. Berikan nama daerah atau kota. Tambahkan
juga nama propinsi atau negara apabila tempat publikasi tidak
banyak diketahui. Apabila ada beberapa tempat yang tercetak,
gunakan tempat pertama yang tercetak di buku.
Penentuan Pengarang :
a) Buku dengan Pengarang Tunggal
Conley, D 2002, The daily miracle: an introduction to journalism,
Oxford University Press, New York.
b) Buku dengan Dua Pengarang
Anna, N & Santoso, CL 1997, Pendidikan anak, edk 5, Family
Press, Jakarta.
c) Buku dengan Tiga Pengarang atau Lebih
Kotler, P, Adam, S, Brown, L & Armstrong, G 2003, Principles of
marketing, 2nd edn, Pearson Education Australia, Melbourne.
d) Buku Tanpa Pengarang
e) Hukum periklanan: panduan untuk praktisi n.d.,
LineArt Press, Jakarta. Penggunaan n.d. menunjukan
bahwa buku tersebut tidak memberikan tanggal
publikasi.
f) Buku yang Disponsori oleh Organisasi atau Institusi
Apabila sebuah buku dengan jelas disponsori oleh
sebuah organisasi dan halaman judul tidak
mencantumkan nama pengarang, maka dimasukan
dalam daftar referensi berikut :
PT. Angkasa Biru 1997, Konstruksi pesawat terbang
jenis kecil , PT. Angkasa Biru, Bandung.
Namun bila ditemukan nama pengarang, maka
buku dimasukan dalam daftar referensi seperti ini:
Delegasi Konsumen Indonesia 2002, Hak-hak
konsumen yang diabaikan, laporan oleh L
Suhaidiman, Delegasi Konsumen Indonesia, Jakarta.
Buku tersebut mencetak: Disponsori oleh
Delegasi Konsumen Indonesia ... laporan oleh
Lukman Suhaidiman.
g) Merujuk ke Satu Bab dalam Buku Kumpulan Karya
35
Untuk buku semacam ini, maka yang digunakan dalam daftar
referensi adalah bab yang bersangkutan saja. Harap diperhatikan
hal-hal berikut :
(1) gunakan tanda kutip tunggal pada judul bab dan font normal
(2) judul buku menggunakan format italic
(3) gunakan singkatan ed. untuk editor, dan eds. untuk beberapa
orang editor. Inisial editor ditulis sebelum nama
keluarga/nama akhir, kecuali bila mereferensi seluruh buku
secara umum .
(4) gunakan kata dalam, setelah judul bab untuk menujukan
bahwa karya tersebut berasal dari buku kumpulan karya yang
bersangkutan.
Contoh:
Syarifuddin, D & Domino, C 2001, ‘Subsidi silang dalam
pertanian’, dalam Pemberdayaan sumber daya manusia di
Indonesia, eds. L Amir & K Yamin, Mentari Press,
Yogyakarta.
ATAU
Syarifuddin, D & Domino, C 2001, ‘Subsidi silang dalam
pertanian’, dalam L Amir & K Yamin (eds.), Pemberdayaan
sumber daya manusia di Indonesia, Mentari Press,
Yogyakarta.
Apabila dalam tulisan referensikan kumpulan
karya ini secara umum, atau menggunakan kata-
kata editor, maka dalam daftar referensinya akan
seperti berikut :
Amir, L & Yamin, K (eds.) 2001, Pemberdayaan
sumber daya manusia di Indonesia, Mentari Press,
Yogyakarta.
Untuk karya berbahasa asing maka daftar
referensinya seperti berikut:
Cicourel, AV 1999, ‘The interaction of cognitive
and cultural models in health care delivery’, in
Talk, work and institutional order: discourse in
medical, mediation and management settings, eds.
S Sarangi & C Roberts, Mouton de Gruyter,
Berlin, hh. 183-224.
h) Merujuk ke Satu Volume dalam Buku dengan Banyak
Volume
Ketika mereferensikan informasi yang berasal dari
satu volume dalam karya dengan banyak volume,
gunakan judul volume keseluruhan terlebih dahulu
diikuti dengan nomor volume. Apabila volume
36
individunya mempunyai judul sendiri maka, cantumkan judul
tersebut setelah nomor volume. Gunakan vol. untuk volume dan
kedua judul menggunakan format italic.
Damayanti, L 1999, Hidup dan kehidupan rakyatku, vol. 2, Kisah
para supir di sudut kota, edk 2, Pelangi, Jakarta.
Hidup dan kehidupan rakyatku adalah judul keseluruhan, Kisah
supir para supir di sudut kota adalah judul individu volume 2, dan
edk 2 adalah edisi kedua dari judul keseluruhan
Apabila mereferensi lebih dari satu volume, cantumkan
nomor-nomor volume yang direferensi setelah judul keseluruhan.
Tidak perlu mencantumkan judul individu.
Contoh:
Damayanti, L 1999, Hidup dan kehidupan rakyatku, vol. 2 & 3,
edk 2, Pelangi, Jakarta.
Sedangkan untuk mereferensikan seluruh volume, cantumkan
banyaknya volume menggunakan vols, seperti :
Damayanti, L 1999, Hidup dan kehidupan rakyatku, 5 vols, edk 2,
Pelangi, Jakarta.
i) Merujuk ke Satu Bab dalam Buku dengan Banyak Volume
Apabila mereferensikan satu bab dalam karya
dengan banyak volume, maka pencantuman dalam
daftar referensi seperti berikut:
Fitria, A & Naya, E 2002, ‘Perilaku balita’, dalam J
Sudiro & W Mira (eds.), Perawatan dan pendidikan
anak untuk para ibu, vol. 4, Perawatan balita, Family
Press, Jakarta.
ATAU
Fitria, A & Naya, E 2002, ‘Perilaku balita’, dalam
Perawatan dan pendidikan anak untuk para ibu, eds.
J Sudiro & W Mira, vol. 4, Perawatan balita, Family
Press, Jakarta.
Di sini Fitria dan Naya menulis sebuah bab dalam
volume 4, dengan judul ‘Perilaku balita’, dan volume
4 sendiri mempunyai judul Perawatan balita.
Sedangkan Perawatan dan pendidikan anak untuk
para ibu merupakan judul keseluruhan.
j) Buku yang Disadur
Apabila mereferensi dari karya yang sudah
disadur ke dalam bahasa lain, cantumkan trans. –
37
translated, diikuti dengan nama penyadur. Insial penyadur
dicantumkan sebelum nama.
Contoh:
Williams, D 1992, Manajemen perusahaan, trans. L Wiracahya,
Cetak Mandiri, Medan.
j) Buku yang Menjadi Bagian Dari Serial
Bila menggunakan sumber informasi dari buku serial, maka
cantumkan nama seri setelah judul buku. Gunakan kapitalisasi
minimum dan pergunakan format italic hanya untuk judul buku.
Chapman, CM 1997, Sociology for nurses, Nurses’ aid series,
Bailliere Tindall, London.
Sedangkan untuk serial yang diberi nomor, maka cantumkan
nomor seri dalam referensinya.
Progo, J (ed.) 1999, Jaringan komputer untuk pemula, seri
penerapan dan pengembangan komputer nomor 11, Pandu
Publishing, Jakarta.
2) Daftar Referensi untuk Jurnal
Ikuti elemen-elemen yang diberikan di bawah ini berdasarkan
urutannya:
a) nama pengarang
b) tahun publikasi
c) judul artikel menggunakan tanda kutip tunggal
d) nama jurnal menggunakan format italic
e) nomor volume, ditulis sebagai vol.
f) nomor isu (ditulis sebagai no.), atau bentuk identitas
lainya, biasanya nama bulan
g) nomor halaman.
Harap diingat untuk daftar referensi jurnal, tidak
diperlukan detail publikasi (nama penerbit dan tempat
publikasi). Berbeda dengan buku, daftar referensi untuk
jurnal selalu menggunakan nomor halaman dan nomor
volume.
Jika sebuah jurnal tidak mempunyai informasi
mengenai nomor volume, gunakan nama musim, tanggal,
bulan, dan tahun publikasi, atau bahkan cakupan bulan
(contoh: musim semi, 12-19 September, Maret-April).
Gunakan penomoran sistem arab (1,2,3, dst.) biarpun
dalam publikasi asli menggunakan penomoran sistem
romawi (tulis vol. 9 bukan vol. IX).
a) Jurnal dengan Pengarang Tunggal
38
Hall, M 1999, ‘Breaking the silence: marginalisation of registered
nurses employed in nursing homes’, Contemporary Nurse, vol. 8,
no. 1, hh. 232-237.
‘Breaking the silence:marginalisation of registered nurses
employed in nursing homes’ adalah judul artikel dalam jurnal,
Contemporary Nurse adalah nama jurnalnya, vol. 8 adalah nomor
volume, no. 1 adalah nomor publikasi, dan hh.232-237 adalah
cakupan halaman yang digunakan sebagai referensi.
b) Jurnal dengan Dua Pengarang
Davis, L, Mohay, H & Edwards, H 2003, ‘Mothers' involvement
in caring for their premature infants: an historical overview’,
Journal of Advanced Nursing, vol. 42, no. 6, hh. 578–86 .
c) Jurnal dengan Tiga Pengarang atau Lebih
Wijaya, K, Phillips, M & Syarif, H 2002, ‘Pemilihan sistem
penyimpanan data skala besar’, Jurnal Informatika Indonesia, vol.
1, no. 3, hh. 132-140.
d) Jurnal Tanpa Pengarang
‘Building human resources instead of landfills’ 2000, Biocycle,
vol. 41, no. 12, hh. 28-29.
e) Artikel Surat Kabar
Untuk artikel surat kabar, metode yang digunakan
sama dengan ketika
mereferensi jurnal, namun sertakan tanggal dan bulan
di mana artikel tersebut dicetak, menggantikan nomor
volume dan nomor publikasi.
Taufiqul, T 2006, ‘Sebab menepuk di dulang’, Media
Indonesia, 3 Maret, h. 13.
Untuk surat kabar bahasa Inggris hilangkan kata
‘the’ pada nama surat kabar. Misalnya nama surat
kabar The Washington Post, maka cukup tulis
Washington Post. Artikel surat kabar tanpa
pengarang tidak perlu dicantumkan dalam daftar
referensi.
3) Daftar Referensi untuk Dokumen Konferensi yang Tidak
Diterbitkan
Ikuti elemen-elemen yang diberikan di bawah ini
berdasarkan urutannya:
a) nama pengarang
b) tahun publikasi (bukan tahun konferensi diadakan)
c) judul dokumen menggunakan tanda kutip tunggal
d) judul lengkap konferensi menggunakan format italic
e) editor (bila ada)
39
f) penerbit
g) lokasi publikasi
h) nomor halaman.
Dokumen tersebut meliputi :
a) Dokumen Konferensi Tanpa Editor (tidak diedit)
Barkway, P, de Crespigny, C & Flanagan, A 1999, ‘Preparing
tomorrow’s registered nurses to respond to the mental health
issues of their clients’, Looking forward, looking back :
international conference on mental health nursing: proceedings,
Australian and New Zealand College of Mental Health Nurses,
Canberra, hh. 61-64.
b) Dokumen Konferensi Dengan Editor (diedit)
Clare, J & Hawes, C 1999, ‘Breaking down the barriers for
women: empowering nurses to take part in a research culture’,
Winds of change: women and the culture of universities :
conference proceedings, eds. D Cohen, A Lee, J Newman, AM
Payne, H Scheeres, H Shoemark & S Tiffin, University of
Technology, Sydney.
Contoh di atas diterbitkan setahun setelah konferensi.
4) Karya yang Tidak Diterbitkan
a) Tesis
Untuk tesis, pencantuman dalam daftar referensi
mengikuti aturan karya yang tidak diterbitkan dan
dengan pemberitahuan bahwa karya tersebut adalah
sebuah tesis. Selalu cantumkan nama universitas yang
menjadi pengawas tesis dan juga sertakan tingkatan
tesis yang dimaksud (contohnnya, PhD, MBA, SE,
dsb.). Judul menggunakan font normal.
Contoh:
Ananda, P 2004, ‘Pendekatan humas perguruan tinggi
di Jakarta sebagai strategi pemasukan dana’, tesis
MBA, Universitas Indonesia Raya.
b) Dalam Konferensi atau Pertemuan
Selalu cantumkan:
(1) nama pengarang
(2) tahun dipresentasikan
(3) judul karya menggunakan tanda kutip tunggal
(4) pernyataan dipresentasikan kepada atau
dipresentasikan di.
(5) nama konferensi atau pertemuan (font normal)
(6) tempat pertemuan
40
(7) tanggal pertemuan, dengan format seperti ini: 22-23 Januari.
Contoh:
Juan, S 2003, ‘Keajaiban dan keanehan otak manusia’, dokumen
dipresentasikan di Konferensi Kesehatan Otak, Jakarta, 18-20
Maret.
ATAU
Rushforth, R 1999, ‘Nursing in the hospice setting: the emotional
cost’, paper presented to the 5th National Conference of Hospice
Care Nurses, Mildura, Victoria, 21-25 March.
c) Lembaran Kuliah ( Lecture notes) atau Panduan Belajar
Ketika mereferensi lembaran kuliah yang dibagikan dalam
kelas, sertakan nama pengarang, tahun presentasi, nama
pertemuan, mata pelajaran/mata kuliah yang di ajarkan (kode mata
kuliah dengan huruf besar), nama sekolah atau universitas, lokasi,
dan tanggal. Jangan menggunakan italic. Gunakan dibagikan
untuk menjelaskan kapan bahan tersebut dibagikan.
Contoh:
Siswanto, L 1990, ‘Sistem kekebalan tubuh’, lembaran kuliah
dibagikan pada topik BIO101 Ilmu Biologi Dasar, Universitas
Indonesia Raya, Gedung L Universitas Indonesia Raya, Jakarta,
12 Desember.
Sebelum mereferensikan lembaran kuliah, ada
baiknya mencoba mencari sumber aslinya. Misalnya
dengan mencari buku yang digunakan sebagai
sumber.
Untuk panduan belajar yang diterbitkan oleh
sekolah atau universitas :
Universitas Indonesia Raya, ‘Panduan belajar:
BIO101 Ilmu Biologi Dasar’, Universitas Indonesia
Raya, Jakarta.
5) Publikasi Pemerintah
Walau sering kali berbeda formatnya, namun
publikasi yang diterbitkan pemerintah biasanya mengacu
kepada format buku. Berikut elemen-elemen yang
disertakan:
a) nama pengarang atau kelompok yang bertanggung
jawab atas publikasi
b) tahun publikasi
c) judul publikasi, dalam italic
d) status, seperti laporan akhir, laporan interim, laporan
ke departmen tertentu
41
e) nama komisioner atau kepala yang bertanggung jawab atas
publikasi, dalam tanda kurung, dan insial dicantumkan sebelum
nama
f) penerbit
g) tempat publikasi
Contoh:
Tim Peneliti Kesehatan Masyarakat 1990, Proposal perbaikan
pelayanan Puskesmas di pedesaan, laporan pertama (M Sudirman,
kepala Pembinaan Kesehatan Masyarakat), Percetakan Negara,
Jakarta.
Terkadang sebuah publikasi pemerintah mempunyai judul populer
yang berbeda dari judul formalnya. Untuk hal yang demikian,
cantumkan kata tambahan lihat untuk mengarahkan kepada referensi
formalnya.
Contoh:
Sebut saja sebuah laporan dengan nama populer Laporan impor beras.
Tim DPR RI, Penyelidikan dan analisa kebijakan impor beras oleh
pemerintah bulan Januari2006, (D Yusuf, ketua tim), Komisi
Layanan Masyarakat.
Laporan impor beras. Lihat Penyelidikan dan analisa kebijakan impor
beras oleh pemerintah bulan Januari 2006.
Contoh di atas disebut referensi silang (cross referencing).
Apabila sebuah publikasi disiapkan oleh seseorang
dan ditujukan untuk lembaga pemerintahan, maka
penulisan referensinya yaitu:
Neill, LM 1995, Alternatif angkutan umum untuk
Jakarta, laporan untuk Departemen Perhubungan,
Percetakan Negara, Jakarta.
6) Standar dan Paten
a) Standar
Untuk standar cantumkan nomor standar
menggunakan tanda kurung setelah judul.
Contoh:
Standar Nasional Indonesia 1988, Standar keamanan
pelindung kepala untuk kendaraan bermotor (SNI
123456-789), Standar Nasional Indonesia, Jakarta.
b) Paten
Untuk paten pencantuman referensi sama seperti
buku namun penerbit dan lokasi diganti dengan nama
organisasi yang mengeluarkan paten dan nomor paten
yang bersangkutan.
Contoh:
42
Tadayuki, O, Kazuhisa, Y & Atsushi, N 1999, Hard butter
composition and its production, Japanese Patent 99-78710.
7) Ensiklopedia dan Kamus
Entri dari ensiklopedia dan kamus yang disertakan dalam daftar
referensi hanya yang ada nama pengarangnya. Perlakukan judul
artikel sama seperti artikel dalam surat kabar.
Contoh:
Cole, JO & Cole, KG 1963, ‘Psychopharmacology’, Encyclopedia of
mental health, vol. 5, hh. 1654-1663.
8) Film dan Rekaman Video
Untuk film dan rekaman video komersial, pencantuman dalam
daftar referensi adalah seperti berikut:
a) judul film atau program (menggunakan font italic dan kapitalisasi
minimal)
b) tanggal produksi atau rekaman
c) format rekaman (contoh: rekaman video atau rekaman film).
d) penerbit atau nama organisasi yang memproduksi
e) tempat publikasi/produksi
f) nama khusus lainnya yang patut dicantumkan, seperti sponsor jika
ada
Contoh:
Papua 2005, rekaman video, Lembaga Lingkungan
Hidup, Bandung.
Apabila rekaman adalah bagian dari sebuah serial, maka
referensinya seperti berikut:
Karapan sapi: hidup para juara 2002, film dokumenter,
serial budaya Indonesia, Imaginer Films, Surabaya.
9) Siaran Televisi dan Radio
Untuk siaran televisi dan radio cantumkan tanggal
siaran dengan lengkap. Gunakan judul acara seperti yang
tersiar dan sertakan nama-nama khusus bila ada.
Contoh:
KPK: komisi pilih kasih? 2006, progam televisi,
IndoRayaTV, Jakarta, 2 Maret. Produser eksekutif K
Rahman.
Perhatikan penggunaan tanda titik setelah tanggal.
Sedangkan untuk acara yang merupakan bagian dari acara
serial (misalnya acara yang rutin ditayangkan tiap
minggu) maka referensinya sebagai berikut:
Undang-undang anti pornografi: larangan atau
perubahan? 2006, program televisi, Indo Realitas,
43
IndoRayaTV, Jakarta, 15 Januari. Reporter/Produser R Sarita.
Kesehatan anak balita 2003, program radio, Konsultasi kesehatan,
FFI Pro 2 FM, 11 April. Pembawa acara L Saragih.
Harap diingat bahwa nama program menggunakan italic.
10) Kaset atau CD Audio (bukan CD ROM)
Sertakan frase rekaman kaset atau rekaman CD setelah judul.
Cantumkan nomor publikasi kaset atau CD bila ada.
Contoh:
Commonwealth Tertiary Education Commission 1984, Faces of
culture in health care, rekaman kaset, Centre for Continuing Medical
Education, University of NSW, Sydney.
11) Publikasi di Microfische atau Microfilm
Perlakukan referensi di media ini seperti referensi cetak, namun
sertakan apakah medium yang digunakan adalah microfische atau
microfilm.
Contoh :
Dominiak, KM 1998, ‘The role of dance making for the older adult’ ,
microfiche, MappSci. thesis, Texas Woman’s University, Microform
Publications, University of Oregon.
ATAU
Johnson, A 1947, Another’s harvest, microfilm , Bookman, Calcutta.
12) Daftar Referensi Sumber Elektronik
Sumber referensi elektronik termasuk di dalamnya:
a) buku elektronik
b) artikel jurnal elektronik
c) CD-ROM / DVD ROM
d) situs Internet
e) dokumen di Internet
f) database online atau lainnya yang diakses melalui
internet
g) perangkat lunak (software)
h) surat elektronik (email)
i) Newsgroup, mailing list (listserver), dan bulletin
board
Untuk memberitahukan kapan sumber elektronik
diakses, maka gunakan dilihat <tanggal-bulan-tahun>.
a) Buku Elektronik
Trochim, WM 2000, The research methods
knowledge base, 2nd edn, updated 2 August 2000,
dilihat 14 November 2001,
<http://socialresearchmethods.net/kb/index.htm>.
b) Artikel di Jurnal Elektronik
44
Garcia, P 2004, ‘Pragmatic comprehension of high and low level
language learners’, TESL-EJ, vol 8, no. 2, dilihat 2 Desember
2005, http://berkeley.edu/TESL-EJ/ej30/a!.html>.
TESL-EJ adalah nama situs di mana jurnal tersebut dipublikasikan
(ditulis dengan font italic)
c) Artikel Jurnal di Database Elektronik
Carpenter, VL & Feroz, EH 2001, ‘Institutional theory and
accounting rule choice: an analysis of four US state governments'
decisions to adopt generally accepted accounting principles’,
Accounting, Organizations and Society, vol. 26, no. 7-8, hh. 565-
596.
d) Situs Internet (WWW)
Department of Immigration and Multicultural and Indigenous
Affairs 2004, The Department of Immigration and Multicultural
and Indigenous Affairs, Canberra, dilihat 7 Maret 2004,
<http://www.immi.gov.au/>.
e) Dokumen di Situs Internet (WWW)
desJardins, M 1998, How to succeed in postgraduate study,
Applied Ecology Research Group, University of Canberra, dilihat
26 April 2001, <http://aerg.canberra.edu.au/jardins/t.htm>.
f) Dokumen di Situs Internet Tanpa Pengarang (WWW)
Lung Cancer 2004 , msn Health, dilihat 12 Juni 2004,
<http://content.health.msn.com/condition_center/lung
_cancer/default.htm>.
g) Dokumen di Situs Internet tanpa Pengarang hanya
Organisasi atau Institusi (WWW)
MP3-mac.com 2003, What is MP3?, dilihat 15
Oktober 2003, <http://www.mp3-
mac.com/Pages/What_is_MP3.html>.
h) Tesis Elektronik
Price, K 2000, ‘Exploring what the doing does: a
poststructural analysis of nurses’ subjectivity in
relation to pain’, Department of Nursing and
Midwifery, PhD thesis, University of South Australia,
dilihat 10 Mei 2004, Australian Digital Theses
Project,
<http://www.library.unisa.edu.au/adtroot/public/adt-
SUSA-20030501-145110/index.html>.
i) Media Release di Internet (WWW)
45
Pirelli, A (Minister for Transport and Regional Services) 2003,
CASA approves new safety measures, media release, 1 April,
Department of Transport and Regional Services, Canberra, dilihat
14 April 2003, <http://www.dotrs.gov.au/media/
pirelli/archive/2003/apr_03/al6_2003.htm>.
j) Newsgroup, Mailing List (List Server), dan Bulletin Board
Patterson, S <[email protected]> 2001, ‘Something’s got to
give’, list server, 29 Januari, National Association of Sceptics,
dilihat 8 Februari 2003, <http://www.nsa.net.au/ listserv/>.
k) Surat Elektronik ( Email)
Surat elektronik diperlakukan sebagai komunikasi personal.
Oleh karenanya hanya perlu disebutkan dalam referensi dalam
teks, dan tidak perlu dimasukan ke dalam daftar referensi.
l) Perangkat Lunak ( Software)
Microsoft Corporation, 2001, Microsoft Excel , ver. 2002 ,
program komputer, Microsoft Corporation, Redmond,
Washington.
Sistem Referensi Harvard Ringkasan
BUKU
Jenis Contoh PenggunaanReferensi Dalam Teks
Contoh PencantumanDaftar Referensi
Buku Pengarangtunggal
Escritt (2000) beragumen bahwa...
Escritt, S 2000, Art nouveau,Phaidon, London.
Buku dua atau tigapengarang
Menurut Cooper, Krever, danVann (2002) ...
Cooper, GS, Krever, E &Vann, RJ 2002, Incometaxation : commentary andmaterials, 4th edn,Australian Tax Practice,Sydney, NSW.
Buku empatpengarang ataulebih
Seperti yang disebutkan olehKotler et al. (2003, h. 185) bahwa...
Kotler, P, Adam, S, Brown,L, & Armstrong, G 2003,Principles of Marketing, 2ndedn, Pearson EducationAustralia, Victoria.
Buku tidak adapengarang
Networking essential plus (2000)mengemukakan ...
Networking essentials plus,2000, Microsoft Press,Redmond, Washington.
Buku tanpa tanggalpublikasi
Hal ini ditekankan oleh Seah(n.d.) ketika ...
Seah, R n.d., Micro-computer applications,Microsoft Press, Redmond,Washington.
Buku elektronik Buku elektronik Trochim (2000)menegaskan bahwa ...
Trochim, WM 2000, Theresearch methods knowledgebase, 2nd edn, dilihat 14November 2000,<http://www.socialresearchmethods.met/kb/index.htm>.
Buku beredisi Pendidikan usia dini membantuperkembangan itelektual anak(Anna & Santoso 1997, h. 21).
Beberapa karakteristikmendukung hal ini (Derham2001, h. 46) dan ...
Anna, N & Santoso, CL1997, Pendidikan anak, edk5, Family Press, Jakarta.
Derham, F 2001, Art for thechild under seven, 7th edn,Australian Early ChildhoodAssociation, Watson, ACT.
Buku saduran Teori-teori manajemen ini(Williams 1992) menawarkan ...
Williams, D 1992,Manajemen perusahaan,
46
trans. L Wiracahya,Cetak Mandiri, Medan.
Buku denganeditor
Amir dan Yamin (eds. 2001)mempertanyakan ...
Untuk satu orang editor gunakaned. apabila ada empat atau lebiheditor gunakan eds. et al.
Amir, L & Yamin, K (eds.)2001, Pemberdayaan sumberdaya manusia di Indonesia,Mentari Press, Yogyakarta.
Merujuk k e satuvolume dari bukudengan banyakvolume
Damayanti (1999, vol. 2, h. 42)enceritakan ...
Damayanti, L 1999, Hidupdan kehidupan rakyatku, vol.2, Kisah para supir di sudutkota, edk 2, Pelangi, Jakarta.
Merujuk ke satubab dalam bukudengan banyakvolume
Perilaku ini sering ditemui padaanak umur empat tahun (Fitria &Naya 2002, vol. 4 h. 122).
Fitria, A & Naya, E 2002,‘Perilaku balita’, dalam JSudiro & W Mira (eds.),Perawatan dan pendidikananak untuk para ibu, vol. 4,Perawatan balita, FamilyPress, Jakarta.
Jenis Contoh PenggunaanReferensi Dalam Teks
Contoh PencantumanDaftar Referensi
Ensiklopedia ataukamus denganpengarang
Cole dan Cole (1963, h. 1657)mengatakan ...
Cole, JO & Cole, KG 1963,‘Psychopharmacology’,Encyclopedia of mentalhealth, vol. 5, hh. 1654-1663.
Ensiklopedia ataukamus tanpapengarang
Ensiklopedia Indonesiana (2002)menyebutkan …
Tidak perlu dimasukandalam daftar referensi.
ARTIKEL JURNAL
Jenis Contoh PenggunaanReferensi Dalam Teks
Contoh PencantumanDaftar Referensi
Jurnal Pengarang Hall (1999, h. 233) berpendapat ... Hall, M 1999, ‘Breaking the silence:marginalisation of registered nurses employedin nursing homes’, Contemporary Nurse, vol.8, no. 1, hh. 232-237.
Jurnal dua atautiga pengarang
Perkembangan perusahaanmenentukan kebutuhanpenyimpanan data (Wijaya,Phillips, & Syarif 2002, h. 136).
Wijaya, K, Phillips, M & Syarif, H 2002,‘Pemilihan system penyimpanan data skalabesar’, Jurnal Informatika Indonesia, vol. 1,no. 3, hh. 132-140.
Jurnal empatpengarang ataulebih
Fakta bahwa alpha-bungarotoxinisotoxins bukanlah turunanmRNA yang telah berubah(Chang et al. 1999, h. 7)menunjukan …
Chang, L, Lin, S, Huang, H & Hsiao, N 1999,‘Genetic organization of alpha-bungarotoxinsfrom Bungarus multicinctus (Taiwan bandedkrait): evidence showing that the production ofalphabungarotoxin isotoxins is not derivedfrom edited mRNAs’, Nucleic AcidsResearch, vol. 27, no. 20, pp. 3970-3975.
Penulisan Bungarus multicinctus dengan fontitalic adalah standar penulisan ilmiah untukspesies dan genus.
Jurnal tanpapengarang
Strategi semacam ini sudahdigunakan (‘Building humanresources instead of landfills’2000) dan ...
‘Building human resources instead oflandfills’ 2000, Biocycle, vol. 41, no. 12, hh.28-29.
Jurnal elektronikonline
... dan ini sudah ditunjukan olehGarcia (2004) yang ...
Garcia, P 2004, ‘Pragmatic comprehension ofhigh and low level language learners’, TESL-EJ, vol 8, no. 2, dilihat 2 Desember 2005,http://berkeley.edu/TESL-EJ/ej30/a!.html>.
Jurnal daridatabase elektronik
Carpenter dan Feroz (2001)mencoba menghubungkan ide inidengan ...
Carpenter, VL & Feroz, EH 2001,‘Institutional theory andaccounting rule choice: an analysis of four USstate governments' decisions to adoptgenerally accepted accounting principles’,Accounting, Organizations and Society, vol.26, no. 7-8, hh. 565- 596.
Surat elektronik(email)
Wijaya mengkonfirmasikeputusan tersebut melalui emailpada 23 Maret 2003
Tidak perlu dimasukan dalam daftar referensi.
Program computer Aplikasi ini untuk mempermudahpenghitungan secara seksama(Microsoft 2001).
Microsoft Corporation, 2001, Microsoft Excel, ver. 2002 , program komputer, MicrosoftCorporation, Redmond, Washington.
47
PUBLIKASI KHUSUS
Jenis Contoh PenggunaanReferensi Dalam Teks
Contoh PencantumanDaftar Referensi
Dokumenkonferensi
Pemberdayaan ini mampumemberikan nilai positif (Clare &Hawes 1999).
Clare, J & Hawes, C 1999, ‘Breaking downthe barriers for women : empowering nurses totake part in a research culture’, Winds ofchange : women and the culture ofuniversities: conference proceedings, eds. DCohen, A Lee, J Newman, AM Payne, HScheeres, H Shoemark & S Tiffin, Universityof Technology, Sydney.
Artikel surat kabardengan pengarang
Dibalik keberhasilan perdanamenteri Thailand ini, ternyatamasih ada masalah etika yangmengganjal (Taufiqulhadi 2006,h. 13).
Taufiqul, T 2006, ‘Sebab menepuk di dulang’,Media Indonesia, 3 Maret, h. 13.
Untuk surat kabar bahasa Inggris hilangkankata ‘the’ pada nama surat kabar. Misalnyanama surat kabar The Washington Post, makacukup tulis Washington Post.
Artikel surat kabartanpa pengarang
Rancangan kurikulum 2006 lebihberupa pedoman bagi guru untukmengembangkan sistem belajarmandiri yang sesuai dengankebutuhan masing-masingsekolah ( Media Indonesia, 3Maret 2006, h. 24).
Tidak perlu dimasukan dalam daftar referensi.
Publikasipemerintah
Tim Peneliti KesehatanMasyarakat (1990)menemukan ...
Tim Peneliti Kesehatan Masyarakat 1990,Proposal perbaikan pelayanan Puskesmas dipedesaan, laporan pertama (M Sudirman,kepala Pembinaan Kesehatan Masyarakat),Percetakan Negara, Jakarta.
Jenis Contoh PenggunaanReferensi Dalam Teks
Contoh PencantumanDaftar Referensi
Standar Ketentuan ini sudah ditetapkanpada tahun 1982 (StandarNasional Indonesia 1988).
Standar Nasional Indonesia 1988, Standarkeamanan pelindung kepala untuk kendaraanbermotor (SNI 123456-789), Standar NasionalIndonesia, Jakarta.
Paten Pada akhirnya Tadayuki,Kazuhisa, dan Atsushi (1999)mematenkan penemuan mereka ...
Tadayuki, O, Kazuhisa, Y & Atsushi, N 1999,Hard butter composition and its production,Japanese Patent 99-78710.
PUBLIKASI ELEKTRONIK
Jenis Contoh PenggunaanReferensi Dalam Teks
Contoh PencantumanDaftar Referensi
Buku elektronik Trochim (2000) mempertahankan...
Trochim, WM 2000, The researchmethods knowledge base, 2ndedn, updated 2 August 2000,dilihat 14 November 2001,<http://socialresearchmethods.net/kb/index.htm>.
Artikel di jurnalelektronik
... dan ini sudah ditunjukan olehGarcia (2004) yang mengatakan...
Garcia, P 2004, ‘Pragmaticcomprehension of high and lowlevel language learners’, TESL-EJ, vol 8, no. 2, dilihat 2Desember 2005,http://berkeley.edu/TESL-EJ/ej30/a!.html>.
TESL-EJ adalah nama situs dimana jurnal tersebutdipublikasikan (ditulis denganfont italic)
Situs internet(WWW)
Detail ini dapat dilihat di situsDepartment of Immigration andMulticultural and IndigenousAffairs’ (2004) …
Department of Immigration andMulticultural and IndigenousAffairs 2004, The Department ofImmigration and Multiculturaland Indigenous Affairs, Canberra,dilihat 7 Maret 2004,<http://www.immi.gov.au/>.
Dokumen di situsinternet (WWW)
Hal ini dijelaskan oleh desJardins(1998) yang mengidentifikasi ...
desJardins, M 1998, How tosucceed in postgraduate study,Applied Ecology Research Group,University of Canberra, dilihat 26April 2001,<http://aerg.canberra.edu.au/jardins/t.htm>.
Film dan rekaman Kehidupan merekaterdokumentasi dengan baik (Papua 2005).
Papua 2005, rekaman video,Lembaga Lingkungan Hidup,Bandung.
Siaran televise danradio
Sikap yang terus berubah ( KPK:Komisi pilih kasih? 2002)membuat sebagian elemenmasyarakat ...
KPK: komisi pilih kasih? 2006,progam televisi, IndoRayaTV,Jakarta, 2 Maret. Produsereksekutif K Rahman.
48
Makanan yang sehat akanmembantupertumbuhannya ( Kesehatananak balita 2003).
Kesehatan anak balita 2003,program radio, Konsultasikesehatan, FFI Pro 2 FM, 11April. Pembawa acara L Saragih.
Pamphlet ataubrosur
Informasi lainnya disebutkandalam pamflet ... ( Onlineresources, publications, training2001).
Online resources, publications,training 2001, AustralianCopyright Council, Redfern,NSW.
Jenis Contoh PenggunaanReferensi Dalam Teks
Contoh PencantumanDaftar Referensi
Rekaman kasetatau CD Audio(bukan CD ROM)
Perbedaan-perbedaan yang adamenjadikan hal ini unik ( Faces ofculture in health care 1984).
Commonwealth TertiaryEducation Commission 1984,Faces of culture in health care,rekaman kaset, Centre forContinuing Medical Education,University of NSW, Sydney.
Komunikasipersonal
Menurut sumber pribadi,pembahasan untuk penghijauankota Jakarta sedang berlangsung(CJ Santoso, 2006, komunikasipersonal, 5 Maret).
Tidak perlu dimasukan dalamdaftar referensi.
Tesis Ananda (2004, h. 76) beralasan ... Ananda, P 2004, ‘Pendekatanhumas perguruan tinggi di Jakartasebagai strategi pemasukan dana’,tesis MBA, Universitas IndonesiaRaya.
Dokumenkonferensi yangtidak diterbitkan
Keunikan-keunikan yang adadijelaskan dalam konferensitersebut (Juan 2003).
Juan, S 2003, ‘Keajaiban dankeanehan otak manusia’,dokumen dipresentasikan diKonferensi Kesehatan Otak,Jakarta, 18-20 Maret.
Dokumen di situsinternet tanpapengarang(WWW)
Gambaran umum tentang kankerparu-parudijelaskan dalam Lung Cancer(2004) dan ...
Lung Cancer 2004 , msn Health,dilihat 12 Juni 2004,<http://content.health.msn.com/condition_center/lung_cancer/default.htm>.
Dokumen di situsinternet tanpapengarang hanyaorganisasi atauinstitusi
Dalam diskusi mengenai MP3,MP3-mac.com (2003)mengemukakan ...
MP3-mac.com 2003, What isMP3?, dilihat 15 Oktober 2003,<http://www.mp3-ac.com/Pages/What_is_MP3.html>.
Tesis elektronik Price (2000) beragumen denganmengatakan ...
Price, K 2000, ‘Exploring whatthe doing does: a poststructuralanalysis of nurses’ subjectivity in
relation to pain’, Department ofNursing and Midwifery, PhDthesis, University of SouthAustralia, dilihat 10 Mei 2004,Australian Digital Theses Project,<http://www.library.unisa.edu.au/adtroot/public/adt-SUSA-20030501-145110/index.html>.
Media release diinternet (WWW)
Menteri mengkonfirmasi hal ini(Pirelli 2003) di media releaseyang dipublikasikan bersamaandengan ...
Pirelli, A (Minister for Transportand Regional Services) 2003,CASA approves new safetymeasures, media release, 1 April,Department of Transport andRegional Services, Canberra,dilihat 14 April 2003,<http://www.dotrs.gov.au/media/pirelli/archive/2003/apr_03/al6_2003.htm >.
Jenis Contoh PenggunaanReferensi Dalam Teks
Contoh PencantumanDaftar Referensi
Newsgroup,mailing list (listserver) dan bulletinboard
Patterson (2001) mengakui hal inidalam sebuah posting di ...
Patterson, S<[email protected]> 2001,‘Something’s got to give’, listserver, 29 Januari, NationalAssociation of Sceptics, dilihat 8Februari 2003,<http://www.nsa.net.au/listserv/>.
Lembaran kuliah Sistem ini ternyata berbedadengan lainnya(Siswanto 1990).
Siswanto, L 1990, ‘Sistemkekebalan tubuh’, lembarankuliah dibagikan pada topikBIO101 Ilmu Biologi Dasar,Universitas Indonesia Raya,Gedung L Universitas IndonesiaRaya, Jakarta, 12 Desember.
Microfishe ataumicrofilm
Seni tari dianggap mempunyaiperan yang penting dalampendidikan (Dominiak 1998).
Dominiak, KM 1998, The role ofdance making for the older adult,microfiche, MappSci. thesis,Texas Woman’s University,Microform Publications,University of Oregon.
49
Lampiran 10
CONTOH ESAI
Contoh ini disadur dari panduan referensi Harvard yang dipublikasikan olehUniversity of South Australia (2006, hh. 8-9). Walaupun sadurannya sedikitmembingungkan, namun cukup perhatikan pemakaian berbagai macam referensidalam esai ini.
... Penelitian kuantitatif sering kali diasosiasikan denganilmu eksakta seperti fisika dan kimia, dan metodepenelitian yang digunakan merupakan metode ‘berapabanyak’. Babbie (2001, h. 37) menyatakan penelitiankuantitatif adalah ‘... hal-hal yang dapat dihitung, diukur,dijelaskan, dan terbatas’. Data biasanya datang daripengujian, percobaan, dan kalkulasi. Hasil penelitian jenisini sering dilaporkan dalam bentuk grafik, angka-angka,persentase, statistik, dan skala. Dari pandanganepistemologi, penelitian quantitatif berada di antaradomain empiricist atau positivist di mana :
Pengamat tidak mudah dipengaruhi oleh emosi dan lebihindependen dari pengaruh objek yang diamati. Ilmu yang didapatlebih obyektif, umum, dan [biasanya] dapat digunakan untukmemprediksi dan mengontrol kejadian di masa depan (Sanderson2001, h.198).
Kebalikannya, metodologi kualitatif merupakan sisi‘seperti apa rasanya?’ dalam penelitian, dan lebih mengacukepada ‘pandangan, perasaan, impresi, dan karakteristik’(Bouma 2000, h. 19). Para peneliti mengembangkan sertamengemukakan teori dan hipotesa mereka sendiri daripada
Ketikamemparafraseselalu sertakanpengarang dantanggalpublikasi.
Ellipsis ( ... )menunjukanada kata-katayangdihilangkan.
Kutipanlangsung yangpanjang diletakan lebihdalam. Squarebracketmenujukan adakata-kata yangditambah.
Ketikamengutipcantumkan
mengevaluasi dan membuktikan teori dan hipotesa yangsudah ada.
Denzin dan Lincoln (1998, h. 28) menjelaskan bagaimanasetiap ‘strategi inkusisi [penelitian kualitatif berhubungandengan] ... litelatur yang kompleks ... pengalaman yangberlainan ... [dan juga berhubungan dengan] berbagaikeahlian yang berbeda’. Sebagai contoh, ketika pekerjakesehatan dan para pendidik melakukan penelitianterhadap kegiatan mereka, ‘penelitian aksi’ (actionresearch) sering kali ditempuh. Langkah ini dapatdidefinisikan sebagai ‘bentuk inkusisi pencerminan dirisendiri secara kolektif, yang ditempuh oleh para peserta disituasi sosial untuk memperbaiki rasionalitas dan alasankegiatan sosial dan edukasional mereka sendiri’ (Kemmis& McTaggart dikutip dalam Masters 1995).
Penelitian kualitatif menawarkan sebuah ‘ideographic’atau ide-ide berdasarkan pandangan dunia yang termasukdi dalamnya budaya, kepribadian, dan nuansa-nuansalainnya yang berhubungan dengan manusia danmasyarakat (Babbie 2001, h. 37; Smith dikutip dalamSanderson 2001, h. 216). Metodologi-metodologi yangberhubungan dengan penelitian kualitatif mencobamenjelaskan ilmu baru melalui pengamatan yang hati-hatidan mendalam terhadap kehidupan sebenarnya.Pendekatan yang dilakukan berdasarkan logika danmenghasilkan hipotesa dan bukan mengujinya(Williamson, Burstein & McKemmish 2002, h. 26). Tidakseperti pandangan empiricist/positivist yang menekankankepada prediksi dan kontrol, Sanderson (2001, h. 215)menggambarkan hubungan ini sebagai pengertian bersamaantara peneliti dan subjek penelitian.
Penelitian kuantitiatif dan kualitatif keduanya mempunyai
namapengarang,tanggal, danno. halaman.
Sumberinformasiprimer(Kemmis &McTaggart)yang ada disumberinformasisekunder(Masters) --Tidak perlumenggunakanno halaman,karena sumberelektronik.
Beberapasumberdisebutkansekaligus(Babbie,Smith,Sanderson)
Tigapengarangdalam satukarya(Williamson,Bursten &McKemmish).
DokumenInternetmenggunakan
50
pendukung masing-masing, dan tidaklah dipandang untukbekerja sendiri-sendiri. Sebagai contoh, banyak jugapenggunaan metodologi kuantitatif di bidang kemanusiaanyang sering kali diasosiasikan dengan metodologikualitatif. Sebuah contoh dalam hal ini adalah ketikapekerja sosial mempelajari dan mengukur masalah-masalah sosial seperti kemisikinan dan penyakit kejiwaan.Barry (1998) menjelaskan bagaimana pengkodean dalampenelitian kualitatif memperkaya data analisis danmenawarkan sebuah ‘rangkuman ide-ide teoritikal yanglebih menyeluruh’.
Penggunaan metode kuantitatif yang terkenal sekarang iniadalah Gallup polls yang sering disebutkan di koran-koransaat pemilu (Sarantakos 1998, h. 4). Contoh lain yangsering disebutkan dalam berita adalah penemuan-penemuan yang berasal dari studi-studi kesehatanmengenai topik-topik yang populer. Contoh saja Peric(2004) yang menjelaskan studi di Perth oleh Burns yangmenemukan ‘peminum teh [berat] yang sudah minumselama 20 tahun mempunyai dua pertiga resiko lebih kecilterkena kanker [prostat] dibandingkan dengan mereka yangberada di control group’. Contoh sederhana inimendemonstrasikan angka-angka, penemuan, danmetodologi yang menjadi ciri khas penelitian kuantitatif.Maka ...
Daftar Referensi
Babbie, E 2001, The practice of learning social research,9th edn, Wadsworth Thomson Learning, Belmont, CAUSA.
Barry, CA 1998, ‘Choosing qualitative data analysissoftware: Atlas/ti and Nudist compared’, Sociological
kaidahreferensidalam teksyang sama(pengarangdan tanggal –Barry 1998)
DokumenInternet tidakmempunyainomorhalaman(contoh: Peric)
Diurutkanberdasarkannama keluarga/nama akhirpengarangsecara alfabet.Pisahkan satureferensidengan lainnyadengan satuspasi
Jurnalelektronikonline
Buku Edisidiletakansetelah judulLebih dari satuPengarang
research online, vol. 3, no. 3, dilihat 5 April, 2004,<http://www.socresonline.org.uk/socresonline/3/3/4.html>.
Bouma, G 2000, The research process, 4th edn, OxfordUniversity Press, Melbourne.Denzin, NK & Lincoln 1998,’Introduction’, dalamCollecting and interpreting qualitative materials, eds NKDenzin & YS Lincoln, Sage Publications, Thousand Oaks,California.
Masters, J 1995, ‘The history of action research’, dalamAction research electronic reader, ed. I Hughes, dilihat 5April 2004,<http://www2.fhs.usyd.edu.au/arow/o/m01/m01.htm>.
Peric H 2004, ‘Tea drinking prevents prostate cancer, Perthresearcher finds’, ABC Online, dilihat 1 April 2004,http://www.abc.net.au/southwestwa/stories/s1037036.htm
Sanderson, G 2001, ‘Undertaking research in internationaleducation’, Journal of Australian Research onInternational Education Services, vol. 2, no. 3, Winter, hh.197–239.
Sarantakos, S 1998, Social research, 2nd edn, MacmillanEducation Australia, South Melbourne.
Williamson, K, Burstein, F & McKemmish, S 2002,‘Introduction to research in relation to professionalpractice’, in Research methods for students, academics andprofessionals: information management and systems, 2ndedn, ed. K Williamson, Charles Sturt University, WaggaWagga, NSW.
Halaman disebuah situsInternet
Jurnalelektronikonline
Artikel dalamsebuah jurnal
Buku
Sebuah babdalamkumpulankarya
Sebutkannama daerahyang lebihdikenal (NSW-New SouthWales, negarabagian diAustralia)