PANDUAN KTI 2014 ALIR

51
1 PANDUAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATAN STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP TAHUN AKADEMIK 2013/ 2014 Tim Penyusun SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) AL-IRSYAD AL-ISLAMIYAH CILACAP TAHUN AKADEMIK 2013/ 2014 PANDUAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATAN STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP TAHUN AKADEMIK 2013/ 2014 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) merupakan salah satu tugas yang harus diselesaikan oleh mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan. Penyusunan KTI ditempatkan di semester VI dengan bobot 2 (dua) SKS bersamaan dengan kegiatan kepaniteraan klinik, mengingat penulisan ini didasarkan pada studi kasus yang dilaksanakan di lahan praktek. Sebagai karya ilmiah, maka KTI harus memenuhi kaidah- kaidah dan syarat—syarat keilmuan. Untuk itu, maka disusunlah Pedoman penyusunan KTI ini untuk memberi acuan dan rujukan kepada para mahasiswa dalam kegiatan penyusunan KTI. Walaupun buku panduan ini hanya memuat garis-garis besar dan masih belum sempurna, tetapi panduan ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam penyusunan KTI, sehingga tidak ada keraguan dan kecanggungan bagi mahasiswa. Disamping itu buku pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan tata cara atau prosedur dan wewenang, tanggung jawab setiap unsur akademik yang terlibat dalam proses penyusunan KTI mahasiswa.

Transcript of PANDUAN KTI 2014 ALIR

1

PANDUAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATANSTIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP

TAHUN AKADEMIK 2013/ 2014

Tim Penyusun

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)AL-IRSYAD AL-ISLAMIYAH CILACAP

TAHUN AKADEMIK 2013/ 2014

PANDUAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAHBAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI D-3

KEPERAWATANSTIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP

TAHUN AKADEMIK 2013/ 2014

BAB IPENDAHULUAN

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) merupakan salah satu

tugas yang harus diselesaikan oleh mahasiswa Program Studi

Diploma III Keperawatan. Penyusunan KTI ditempatkan di semester

VI dengan bobot 2 (dua) SKS bersamaan dengan kegiatan

kepaniteraan klinik, mengingat penulisan ini didasarkan pada studi

kasus yang dilaksanakan di lahan praktek.

Sebagai karya ilmiah, maka KTI harus memenuhi kaidah-

kaidah dan syarat—syarat keilmuan. Untuk itu, maka disusunlah

Pedoman penyusunan KTI ini untuk memberi acuan dan rujukan

kepada para mahasiswa dalam kegiatan penyusunan KTI.

Walaupun buku panduan ini hanya memuat garis-garis besar

dan masih belum sempurna, tetapi panduan ini diharapkan dapat

menjadi pedoman dalam penyusunan KTI, sehingga tidak ada

keraguan dan kecanggungan bagi mahasiswa. Disamping itu buku

pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan tata cara atau prosedur

dan wewenang, tanggung jawab setiap unsur akademik yang terlibat

dalam proses penyusunan KTI mahasiswa.

2

A. Tujuan dan Manfaat Penulisan Karya Tulis Ilmiah

a. Tujuan Penulisan Karya Tulis Ilmiah

1. Untuk melatih mahasiswa untuk menyusun hasil pemikiran dan

penelitian yang telah dilakukan untuk kemudian menuangkan ke

dalam Karya Ilmiah dengan cara-cara yang lazim digunakan oleh para

ilmuwan dalam dunia ilmu pengetahuan.

2. Untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam memecahkan

masalah serta memperoleh data dan informasi tentang masalah

tersebut, dengan menggunakan metode ilmiah,dan menyajikannya

dalam bentuk KTI sesuai dengan ketetapan yang berlaku di STIKES

Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap

b. Manfaat Penulisan Karya Tulis Ilmiah

1. Dapat Menambah pengetahuan orang lain, karena penempatan KTI di

perpustakaan akan memberi kesempatan pada setiap orang yang

berkunjung untuk membaca serta mengikuti uraian yang dikemukakan

di dalamnya.

2. Dapat Memperluas dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang masalah yang diteliti dan dibahas dalam KTI tersebut.

B. Materi Karya Tulis Ilmiah

Permasalahan yang diangkat menjadi topik KTI dikembangkan dari

bidang ilmu masing– masing dan bidang ilmu yang terkait. Materi KTI

didasarkan atas dasar data dan informasi yang berasal dari studi kepustakaan ,

klinik dan/atau pengelolaan kasus di lapangan. Hal ini dimaksudkan agar

mahasiswa memperoleh pengalaman penelitian, baik kepustakaan,

klinik atau lahan, serta menuangkan hasilnya dalam bentuk paparan

KTI

3

BAB II

PERSYARATAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

A. Persyaratan Akademik

Secara akademik mahasiswa diperbolehkan menempuh penyusunan KTI

setelah menyelesaikan semua mata kuliah prasyarat (mutlak maupun tidak

mutlak) sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan seperti dibawah ini :

1. Telah menempuh semua mata kuliah semester I - V

2. Tidak sedang menjalankan sanksi akademik

3. Tidak sedang menjalani cuti akademik

4. Tidak ada nilai E di Kartu Hasil Studi (KHS)

B. Persyaratan Administratif

Secara administratif mahasiswa diperbolehkan menempuh penyusunan

KTI setelah memenuhi persyaratan administratif seperti dibawah ini :

1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif (administrasi dan akademik)

2. Mata kuliah KTI tercantum pada Kartu Rencana Studi (KRS) pada semester

yang bersangkutan.

C. Tatacara Pengajuan Karya Tulis Ilmiah

1. Mahasiswa sudah memenuhi syarat administrasi dan akademik

2. Mengajukan tema kepada koordinator KTI minimal 1, maksimal 3 tema.

3. Pengajuan tema dapat dimulai dari semester V atau awal semester VI.

4. Melampirkan fotocopy KHS dan surat keterangan dari

Pembimbing Akademik (PA) bahwa mahasiswa yang

bersangkutan tidak mempunyai nilai E dari semester I– V .

5. Apabila Mata Kuliah (MK) semester V terdapat nilai E,

maka pengajuan KTI dianggap gugur dan harus diambil lagi

pada semester berikutnya.

6. Melampirkan fotocopy KRS

D. Persyaratan Pembimbing dan Penguji

Selama proses penyusunan dan penulisan KTI ini, maka

mahasiswa akan dibimbing oleh 2 orang pembimbing dan akan di uji

oleh 3 orang penguji, dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Ketentuan Pembimbing:

a. Pembimbing KTI terdiri dari 2 orang pembimbing dengan

fokus pembimbingan konsep dan teori, metodologi,

penulisan dan pelaksanaan asuhan keperawatan.

b. Pembimbing KTI serendah-rendahnya mempunyai

jabatan Asisten Ahli (AA) berpendidikan:

a) S-1 Keperawatan/ S2 Keperawatan.

b) S- 2 Kesehatan dengan latar belakang pendidikan D-3

Keperawatan atau S1 Keperawatan.

4

c. Pembimbing KTI yang tidak mempunyai jabatan Fungsional dengan

ketentuan:

a) Pendidikan S 2 bidang kesehatan yang mempunyai latar belakang

pendidikan D3 atau S-1 Keperawatan dengan pengalaman

dibidangnya 3 tahun.

b) Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 3 tahun dalam

bidangnya dapat ditetapkan sebagai pembimbing KTI

d. Penetapan pembimbing didasarkan pada keahlian yang relevan

dengan tema KTI, dengan mengingat beban kerja yang bersangkutan.

e. Penentuan pembimbing dan penguji diajukan oleh Ketua Program

Studi kepada Pembantu Ketua (PuKet) I.

2. Ketentuan Penguji:

a. Penguji 1: Penguji KTI serendah-rendahnya mempunyai jabatan Asisten

Ahli berpendidikan S2 Keperawatan atau Kesehatan dengan latar

belakang pendidikan D 3 Keperawatan atau S1 Keperawatan dan sudah

tercantum dalam Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) atau forlap

dikti.

b. Penguji 2 dan 3: Penguji serendah-rendahnya mempunyai jabatan Asisten

Ahli berpendidikan S2 Keperawatan/Kesehatan dengan latar belakang

pendidikan D 3 Keperawatan atau S1 Keperawatan dan berpengalaman 3

tahun atau pendidikan serendah-rendahnya S-1 Keperawatan dengan

pengalaman kerja 5 tahun dan merupakan pembimbing pada

stase masing-masing.

3. Data Dosen yang memenuhi syarat Pembimbing dan Penguji

(Institusi) :

a. Sarwa AMK, SPd., M.Kes. : Asisten Ahli, S2 dengan

latar belakang D3 Keperawatan.

b. Dayat Trihadi, M.Kep., Sp. Jiwa : Asisten Ahli, S2

Keperawatan

c. Ahmad Subandi, M.Kep.,Sp.Kep.An : Asisten Ahli, S-2

Keperawatan

d. Evy Apriani, M.Kep : Asisten Ahli, S-2 Keperawatan

e. Sodikin, M.Kep.,Sp.Kep.MB : Asisten Ahli, S-2

Keperawatan

f. Widyoningsih, M.Kep.,Sp.Kep.Kom: Asisten Ahli, S-2

Keperawatan.

g. Trimeilia S., S.Kp., M.Kes : AA, S 2 Kesehatan dengan

latar belakang S1 Keperawatan

h. Sutarno, SSt., M.Kes : Asisten Ahli, S2 Kesehatan

dengan latar belakang D3 Keperawatan

i. Oci Etri Nursanty,S.Kep., Ns. M.M.R : S-2 Kesehatan

dengan latar belakang S1 Keperawatan

5

j. Ida Ariani, M.Kep, AA, S-2 Keperawatan

k. Rusana, M.Kep, AA, S-2 Keperawatan

l. Agus Prasetyo, S.Kep., Ns. : AA, S1 Keperawatan, pengalaman 3

tahun

m. Suko Pranowo, S.Kep., Ns. : Asisten Ahli, S1 Keperawatan

n. Yuni Sapto Edhy R., S.Kep. Ns. : AA, S1 Keperawatan

o. Liliek Wijayati, S.Kep., Ns. : S1 Keperawatan pengalaman kerja 18

tahun

p. Rully Andika, S.Kep., Ns. : S 1 Keperawatan pengalaman kerja 4

tahun

q. Engkartini, S.Kep., Ns. : S 1 Keperawatan pengalaman kerja 4 tahun

r. Kasron, S.Kep., Ns. : S 1 Keperawatan pengalaman kerja 3 tahun

4. Pembimbing dari luar institusi/pembimbing lahan

a. Kep. Jiwa = RSUD Banyumas 1 orang

b. KMB = RSUD Cilacap 2 orang

c. Anak = RSUD Cilacap 1 orang

d. Anak = RSUD Banyumas 1 orang

e. Mater = RSUD Cilacap 1 orang

E. Kalender Pelaksanaan Karya Tulis Ilmiah

NO KEGIATAN WAKTU

1 PENENTUAN PEMINATAN DAN

PEMBIMBING

23 Juni 2014

2 PEMBIMBINGAN PROPOSAL 30 Juni – 1 Juli

2014

3 UJIAN PROPOSAL 2-4 Juli 2014

4 PERBAIKAN 5 Juli 2014

5 PENGAMBILAN KASUS TERBIMBING 7-10 Juli 2014

6 BIMBINGAN HASIL 11-15 Juli 2014

7 UJIAN HASIL 16 – 18 juli 2014

8 UJIAN ULANG 19 Juli 2014

8 PERBAIKAN 4-9 Agustus 2014

6

F. Daftar Nama Mahasiswa dan PembimbingNO STA

SENAMA MHS PEMBIMBING TEMPAT

1 2

1KOMUNITAS

1. HS)

AMELLINA VIKA I SARWA SAPTO PUSKESMASNENDI SEVTIANA SARWA SAPTO PUSKESMASM. NUR IKHWAN SARWA SAPTO PUSKESMASDITA AJENG FITRIA SARWA SAPTO PUSKESMASTIAN HILDA SARWA SAPTO PUSKESMASSATRIA GANANG SARWA SAPTO PUSKESMASAYUNITA A SARWA SAPTO PUSKESMASAHMAD FAOZI SARWA SUTARNO PUSKESMASWIDI WIDJACKSONO SARWA SUTARNO PUSKESMASAPRI LESTARI SARWA SUTARNO PUSKESMASFAHMI LATIFAH SUTARNO WIDYO PUSKESMASANIE KRISTIANI SUTARNO WIDYO PUSKESMASSITI NURHALIMAH SUTARNO WIDYO PUSKESMASEFI NURJANNAH SUTARNO WIDYO PUSKESMASYUNI SETYANINGSIH SUTARNO WIDYO PUSKESMASDITA PRASETYANINGRUM SUTARNO WIDYO PUSKESMASISTI ANDRIASTANTI SUTARNO WIDYO PUSKESMASANNA ROSIANA SUTARNO WIDYO PUSKESMASSYAFIRA DIAS M SUTARNO WIDYO PUSKESMASSITI WAHYUNI SARWA WIDYO PUSKESMAS

2 BEDAH(14MHS)

WINDA CAHYATI LILIEK OCI RSUD CILACAPLUNA SILVIA LILIEK OCI RSUD CILACAPSUTIANINGSIH LILIEK LAHAN RSUD CILACAPHENNI KUSNAENI LILIEK LAHAN RSUD CILACAPINTAN RULLY M LILIEK LAHAN RSUD CILACAPUNI ARDIANA LILIEK LAHAN RSUD CILACAPOKTO DWI AWAN LILIEK LAHAN RSUD CILACAPMUHAMMAD FAUZI AGUS ENGKAR RSUD CILACAPWINGKY WIDODO AGUS ENGKAR RSUD CILACAPISTI KOMARIYAH AGUS ENGKAR RSUD CILACAPSIDIK PERMANA AGUS ENGKAR RSUD CILACAPCUCI INDAH LESTARI AGUS ENGKAR RSUD CILACAPFITRIANA AGUS ENGKAR RSUD CILACAPDIAN SOFIANA AGUS ENGKAR RSUD CILACAP

3 DALAM(16MHS)

WAHYU SETYABUDI SODIKIN OCI RSUD CILACAPJOKO SUTRISNO SODIKIN OCI RSUD CILACAPMEIKE PRIHAPSINI SODIKIN OCI RSUD CILACAPMAYSISKA HARINI D SODIKIN OCI RSUD CILACAPGONDO EKO P SODIKIN LAHAN RSUD CILACAPRINA ANDRIYANI SODIKIN LAHAN RSUD CILACAPGALIH AJI H. SODIKIN LAHAN RSUD CILACAPGILANG HARLEY SODIKIN LAHAN RSUD CILACAPARINI KURNIAWATI SODIKIN LAHAN RSUD CILACAPJONI PANJI WIGOYO SUKO KASRON RSUD CILACAPANARDHO TRIAMBUDI SUKO KASRON RSUD CILACAP

RISMA RATIH APSARI SUKO KASRON RSUD CILACAPARIS SUTOPO SUKO KASRON RSUD CILACAPMUTIARA INDAH SUKO KASRON RSUD CILACAPSRI RIA NURZAINA SUKO KASRON RSUD CILACAPDEWI YUSNITA SARI SUKO KASRON RSUD CILACAP

4 ANAK(18MHS)

ULVIATUN FAJRI N BANDI LAHAN RSUD CILACAPFUAD MUBAROK BANDI LAHAN RSUD CILACAPBUDI TRI WIJAYANTI BANDI LAHAN RSUD CILACAPAMBAR PRATIWI BANDI LAHAN RSUD CILACAPZIA ZAHROTUNISA BANDI LAHAN RSUD CILACAPFARIDA BANDI LAHAN RSUD CILACAPASEPTIAN TRI WARDANI BANDI RUSANA RSUD CILACAPDWI ASIH ATUN BANDI RUSANA RSUD CILACAPUMI MARFUNGATUN M BANDI RUSANA RSUD CILACAPTAUFIK ADI SUDRAJAD BANDI RUSANA RSUD CILACAPADWITYA PRIMAHARDIKA BANDI RUSANA RSUD CILACAPANITA PURWANINGSARI BANDI RUSANA RSUD CILACAPTRI BUDIARSO IDA ARIANI LAHAN RSUD BANYUMASSUHARYATI IDA ARIANI LAHAN RSUD BANYUMASNITI PRAYOGI IDA ARIANI LAHAN RSUD BANYUMASASIATUN IDA ARIANI LAHAN RSUD BANYUMASSUGIYANTO IDA ARIANI LAHAN RSUD BANYUMASWURI ESTRI NUR D IDA ARIANI LAHAN RSUD BANYUMAS

5 JIWA(17MHS)

APRILIA ROSMITA S DAYAT LAHAN RSUD BANYUMASKORIAH SUSANTI DAYAT LAHAN RSUD BANYUMASRUM ALISAH DAYAT LAHAN RSUD BANYUMASSINGGIH ADI DAYAT LAHAN RSUD BANYUMASRAHMAT PUJI DAYAT LAHAN RSUD BANYUMASTRIGUNAWATI DAYAT LAHAN RSUD BANYUMASKARINA DAMAYA DAYAT TRIMEILIA RSUD BANYUMASANIS DIOVANI DAYAT TRIMEILIA RSUD BANYUMASOKTAFIA EKASARI DAYAT TRIMEILIA RSUD BANYUMASLELI ROHMAWATI DAYAT TRIMEILIA RSUD BANYUMASATIKA WIDYASTUTI DAYAT TRIMEILIA RSUD BANYUMASDARMA PUTRI RAHAYU TRIMEILIA RULLY RSUD BANYUMASLINA IDA AFITRIANI TRIMEILIA RULLY RSUD BANYUMASPANDINI RUSTONO TRIMEILIA RULLY RSUD BANYUMASUNI FATUS SORAYA TRIMEILIA RULLY RSUD BANYUMASAGUSTIN RATNA R TRIMEILIA RULLY RSUD BANYUMASDWIYANA SAPTO TRIMEILIA RULLY RSUD BANYUMAS

6 MATER(09MHS)

SUMAROH EVY LAHAN RSUD CILACAPEKA FITRIANA EVY LAHAN RSUD CILACAPLENA UMAYA EVY LAHAN RSUD CILACAPWINDI SETYANINGSIH EVY LAHAN RSUD CILACAPAYU GINARSIH EVY LAHAN RSUD CILACAPVENTY NURFITRIANI EVY LAHAN RSUD CILACAPAMANATUN EVY LAHAN RSUD CILACAPERVI SUCI AMALIA EVY LAHAN RSUD CILACAPRAHMI MUHARSIH EVY LAHAN RSUD CILACAP

7

BAB III

PROSEDUR BIMBINGAN dan UJIAN KARYA TULIS

A. Prosedur Bimbingan

Apabila karena suatu alasan atau berhalangan pembimbing tidak dapat

menjalankan tugasnya lebih dari dua bulan berturut – turut, mahasiswa yang

bersangkutan melapor kepada Program Studi untuk mendapatkan penggantian

pembimbing dengan memperhatikan persyaratan pembimbing.

Pembimbing memantau proses bimbingannya dengan menggunakan kartu

bimbingan KTI. Dengan demikian pembimbing dapat mengetahui perkembangan

mahasiswa secara mendalam dengan mengikuti proses kegiatannya dalam

menyusun dan menulis KTI.

1. Setelah pembimbing ditentukan, mahasiswa dapat langsung melakukan

konsultasi dengan pembimbing masing-masing dengan membawa

lembar konsultasi

2. Mahasiswa mengkonsultasikan tema yang telah dipilih sesuai dengan

stase peminatan. Tema yang diambil nantinya akan menjadi permasalahan

pokok keperawatan pada studi kasus yang akan diambil mahasiswa ketika

di lahan.

3. Mahasiswa diwajibkan berkonsultasi secara teratur mulai dari penulisan

Proposal sampai dengan penulisan KTI yang terdiri dari pemilihan tema,

penentuan judul, tatacara penulisan proposal dan KTI, persiapan ujian

proposal dan KTI , sampai revisi setelah ujian proposal dan

setelah ujian KTI.

4. Proses pembimbingan meliputi proses penyusunan Proposal,

pendampingan pengambilan kasus, dan penyusunan KTI.

5. Dosen pembimbing berkewajiban memberikan pengarahan,

bimbingan, dan motivasi kepada mahasiswa bimbingannya

agar mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik.

6. Apabila dalam poses pembimbingan mahasiswa tidak

melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh,

pembimbing mempunyai kewajiban untuk memberikan

teguran. Apabila sampai 3 kali teguran mahasiswa tidak

menunjukkan kemajuan, pembimbing dapat melaporkan/

mengajukan keberatan kepada koordinator KTI.

7. Konsep akhir atau final draft dari KTI yang telah disetujui

pembimbing dan penguji dibuat dalam bentuk fotocopy dan

dijilid, sekurang– kurangnya dalam rangkap 4, dengan

rincian: 2 buah untuk pembimbing , 1 buah untuk penguji,1

buah untuk mahasiswa yang bersangkutan.

B. Prosedur Ujian Proposal dan Karya Tulis Ilmiah

1. Mahasiswa yang telah siap ujian proposal dan KTI

mendaftarkan diri kepada Bagian Administrasi Akademik

dan Kemahasiswaan (BAAK) minimal 3 (tiga) hari sebelum

8

pelaksanaan ujian, dengan menyerahkan syarat-syarat sebagai berikut:

a. Syarat Akademik: Surat pernyataan dari pembimbing bahwa proposal

KTI telah siap diujikan.

b. Syarat Administrasi: Kartu Mahasiswa, Surat Keterangan lunas

Amaliah Pengembangan Pendidikan (APP), Dana Pengembangan

(DP), KRS.

c. Berkas akan diserahkan oleh BAAK kepada Ketua Program Studi

untuk selanjutnya mengusulkan ujian kepada Puket I.

d. Setelah mempertimbangkan usul Ketua Program Studi, Puket I

menetapkan ujian KTI dan jadwal ujian.

e. Pengujian ujian proposal dan KTI terdiri dari 3 orang dengan

ketentuan penguji diatas.

f. Ujian Proposal dan KTI dilaksanakan dalam waktu 60 menit.

g. Ujian proposal bersifat terbuka, dihadiri oleh mahasiswa teruji,

mahasiswa lain dan tim penguji yang akan dilaksanakan pada tanggal

2-4 Juli 2014.

h. Ujian hasil KTI dilaksanakan pada tanggal 16 – 18 Juli 2014. Ujian

bersifat tertutup, hanya dihadiri oleh mahasiswa teruji dan penguji.

BAB IV

SISTEMATIKA PROPOSAL dan KTI

A. Bagian Awal

Bagian awal biasanya terdiri atas :

1. Halaman Judul ( dan sub judul)

2. Halaman Pengesahan

3. Halaman Prakata

4. Halaman Daftar Isi

5. Halaman Daftar Tabel (kalau ada)

6. Halaman Daftar gambar (kalau ada)

7. Halaman Daftar Grafik (kalau ada)

8. Halaman Daftar Diagram (kalau ada)

9. Halaman Daftar Lampiran ( kalau ada)

Penyesuaian halaman pada daftar isi ini biasanya dibuat setelah

proposal selesai dan setelah pembuatan KTI selesai.

B. Sistematika Penulisan Proposal

Pada penulisan Proposal dan KTI terdiri dari 3 bagian yaitu

: bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Pada penulisan Proposal

pembuatan bagian awal disesuaikan dengan isi yang ada. Untuk

bagian inti, penulisan hanya pada bab I Pendahuluan, bab II Tinjauan

9

Pusataka dan Kerangka Teori dan bab III Studi Kasus. Penjelasan dari isi pada

setiap bab akan dijelaskan sebaga berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penulisan, dan manfaat penulisan yang dijabarkan sebagaimana berikut :

a. Latar Belakang Masalah

Berisikan tentang apa yang menjadi masalah keperawatan yang diangkat.

Masalah keperawatan tersebut akan disesuaikan dengan tempat stase

peminatan yang telah ditentukan. Bab ini juga menjelaskan alasan mengapa

permasalahan diangkat dan penjabaran masalah keperawatan mengacu

pada pola kebutuhan dasar manusia. Masalah keperawatan yang diangkat

juga sekaligus sebagai acuan untuk menjadi diagnosis prioritas

keperawatan.

b. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dikembangkan dari identifikasi dan pembatasan

masalah. Umumnya berbentuk kalimat tanya. Kalimat tanya yang diajukan

mengacu ke masalah keperawatan yang diangkat menjadi studi kasus dan

merupakan diognanosis prioritas. Perumusan masalah yang telah ditetapkan

juga merupakan dasar untuk penentuan teori yang akan digunakan.

c. Tujuan Penulisan

Pada proposal tujuan penulisan berisikan tentang apa yang

ingin dicapai penulis dari karya tulisnya dan masih berbentuk

tujuan secara umum . Oleh sebab itu tujuan penulisan harus

konsisten dengan rumusan masalah dan mencerminkan proses

pelaksanaan studi kasus.

d. Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan terdiri dari manfaat untuk penulis,

pembaca dan institusi.

2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA dan KERANGKA TEORI

Bab ini menjelaskan teori-teori yang relevan dengan masalah

yang diangkat. Tinjauan pustaka ini dapat pula berisi tentang data

sekunder yang diperoleh dari jurnal ilmiah atau hasil penelitian pihak

lain yang dapat dijadikan pertimbangan dan kaidah-kaidah teoritis

serta asumsi yang memungkinkan terjadinya penalaran untuk

menjawab masalah yang diajukan penulis. Pada bab ini mahasiswa

belum menjelaskan tentang patofisiologi dari masalah medis yang

terkait. Penjelasan teori mengarah pada pola kebutuhan manusia

yang diangkat menjadi masalah keperawatan. Penulis mengajukan

lebih dari satu teori atau data sekunder untuk membahas

permasalahan yang menjadi topik, sepanjang teori-teori atau data

sekunder itu berkaitan dan tidak kontradiktif. Apabila ada

10

kontradiktif antara teori dengan data sekunder maka hal ini akan menjadi

permasalahan. Telaah pustaka yang dibuat ini dapat menjadi acuan kerangka

pemikiran. Kerangka pemikiran ini yang disebut benang merah yaitu

pencerminan alur pikir penulis.

3. BAB III STUDI KASUS

Pada bab ini menggambarkan perencanaan instrument yang digunakan pada

saat pengumpulan data. Instrumen itu merupakan format asuhan keperawatan dan

standar operasional prosedur keperawatan yang digunakan, sesuai dengan

permasalahan pokok yang diangkat pada stase peminatan masing-masing.

C. Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Pada umumnya cara penulisan KTI dapat dibagi ke dalam tiga bagian utama

yaitu: bagian awal dan bagian inti yang terdiri dari bab I Pendahuluan, bab II

Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori, bab III Studi Kasus, bab IV Pelaksanaan

Asuhan Keperawatan dan bab V Kesimpulan dan Saran. Penulisan KTI

sebelumnya diawali dengan pembuatan proposal dengan ketentuan pada

sistematika penulisan proposal. Maka dari itu, pada bab I, bab II, bab III

merupakan kelanjutan dari proposal dan data yang terkait dapat di sesuaikan.

Pada penulisan KTI mahasiswa sudah mampu menunjukkan penjabaran bab I –

bab V yang aplikatif sesuai dengan apa yang ingin dicapai pada studi kasusnya

masing-masing dan melengkapi data yang terkait pada bagian akhir. Penjelasan

dari cara penulisan KTI sebagai berikut :

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penulisan, dan manfaat penulisan yang dijabarkan sebagai

berikut :

a. Latar Belakang Masalah

Berisikan tentang apa yang menjadi permasalahn pokok

keperawatan dan alasan mengapa permasalahan diangkat.

Masalah keperawatan yang angkat mengacu pada pola kebutuhan

dasar manusia dan nantinya akan menjadi diagnosis

keperawatan. Permasalahan pokok keperawatan dan alasannya

merupakan kelanjutan dari proposal. Pada KTI memungkinkan

terdapat penambahan teori dan penjelasan dari data yang didapat

selama melaksanaakan studi kasus.

b. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dikembangkan dari identifikasi dan

pembatasan masalah. Umumnya berbentuk kalimat tanya.

Kalimat tanya yang diajukan mengacu ke masalah pokok yang

akan diangkat menjadi studi kasus. Masalah pokok mengarah

pada keperawatan. Perumusan masalah yang telah ditetapkan

11

juga merupakan dasar untuk penentuan teori yang akan digunakan.

c. Tujuan Penulisan

Pada KTI tujuan penulisan berisikan tentang apa yang ingin dicapai

penulis dari karya tulisnya yang berbentuk tujuan secara umum dan secara

khusus. Oleh sebab itu tujuan penulisan harus konsisten dengan rumusan

masalah dan mencerminkan proses pelaksanaan studi kasus.

d. Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan terdiri dari manfaat untuk penulis, pembaca dan

institusi.

2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

Bab ini juga merupakan kelanjutan dari proposal yang menjelaskan teori-

teori yang relevan dengan masalah yang diangkat. Tinjauan pustaka ini dapat

pula berisi tentang data sekunder yang diperoleh dari jurnal ilmiah atau hasil

penelitian pihak lain yang dapat dijadikan pertimbangan dan kaidah-kaidah

teoritis serta asumsi yang memungkinkan terjadinya penalaran untuk

menjawab masalah yang diajukan penulis. Penjelasan teori juga mengarah

pada pola kebutuhan manusia yang diangkat menjadi masalah keperawatan.

Akan tetapi, pada bab ini mahasiswa sudah menjelaskan tentang patofisiologi

dari masalah medis terkait dengan permasalahan keperawatan yang muncul.

Penulis dapat mengajukan lebih dari satu teori atau data sekunder untuk

membahas permasalahan yang menjadi topik, sepanjang teori-

teori dan/atau data sekunder itu berkaitan dan tidak kontradiktif.

Apabila ada kontradiktif antara teori dengan data sekunder maka

hal ini akan menjadi permasalahan. Telaah pustaka yang dibuat

ini dapat menjadi acuan kerangka pemikiran. Kerangka

pemikiran ini yang disebut benang merah yaitu pencerminan alur

pikir penulis.

3. BAB III STUDI KASUS

Pada bab ini menggambarkan perencanaan instrument yang

digunakan pada saat pengumpulan data. Instrumen itu

merupakan format asuhan keperawatan dan standar operasional

prosedur keperawatan yang digunakan, sesuai dengan

permasalahan pokok yang diangkat pada stase peminatan

masing-masing. Bab ini juga memuat tentang laporan

pelaksanaan studi kasus dari pasien kelolaan yang telah

dilaksanakan mulai dari hasil anamnesis, pemeriksaan,

penegakan diagnosis sampai dengan penatalaksanaan terapi dan

hasil akhir yaitu evaluasi.

4. BAB IV PEMBAHASAN

Pada pembahasan pada awal kalimat dicantumkan ulasan

tentang kondisi awal pasien. Pada dasarnya bab ini memuat dua

12

hal utama yaitu pengolahan data untuk menghasilkan temuan dan

pembahasan temuan. Prosedur pengolahan data harus disesuaikan dengan

prosedur sesuai bab III. Prosedur pembahasan temuan merupakan penjabaran

dari hasil penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien. Pembahasan

tidak hanya pada permasalahan keperawatan yang prioritas, melainkan juga

berisikan pembahasan tentang permasalahan keperawatan yang bisa muncul

lagi dari studi kasus pada stasenya masing-masing secara lengkap. Sehingga

mahasiswa dapat mengaitkan beberapa teori atau jurrnal ilmiah dalam

membahas permasalahan keperawatan yang ada dan menjelaskan hasil dari

penatalaksanaan terhadap pasien kelolaan selama waktu yang sudah

ditentukan.

5. BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan merupakan merupakan penjelasan dari pembahasan yang

menjawab tujuan dari penulisan KTI.

Saran merupakan jawaban dari manfaat penulisan KTI yang dapat

menyangkut aspek operasional, kebijakan, atau konseptual. Saran hendaknya

bersifat kongkret, realistik, bernilai praktis, dan terarah (saran-tindak).

D. Bagian Akhir

Bagian akhir biasanya terdiri atas :

1. Daftar Pustaka

2. Lampiran-lampiran

BAB V

PETUNJUK PERSIAPAN NASKAH DAN TEKNIK

PENGETIKAN

A . Kertas

1. Ukuran kertas A4, polos dan tidak bergaris

2. Tebal 80 gram (ukuran sama pada satu naskah )

3. Tinta dikertas tidak mudah terhapus

B. Huruf dan Spasi

1. Jenis huruf Times New Roman dengan ukuran huruf 12

2. Pengetikan menggunakan tinta hitam,ketebalan huruf tiap

halaman sama, dilakukan satu muka saja ,tidak bolak –balik

3. Naskah diketik dua spasi ( spasi ganda )

4. Batas tepi (margin): tepi atas 4 cm,tepi bawah 3 cm,tepi kiri 4

cm dan tepi kanan 3 cm.

5. Kalimat pertama dimulai 2,5 cm + 2 spasi dari pinggir atas ( 2

spasi ini merupakan jarak antara nomor halaman dengan

kalimat pertama dari atas )

13

6. Jumlah baris pada setiap halaman tidak melebihi 26 baris

7. Kalimat lanjutan setelah koma,diketik satu ketukan setelah koma. Kalimat

setelah titik dan titik koma diketuk dua ketukan setelah tanda

tersebut,kecuali untuk menyusun daftar pustaka.

8. Alinea baru dimulai pada ketukan yang ke-7 dari batas tepi kiri (ketukan

enam,tujuh mulai)

C. Pemberian Nomor dan Halaman

1. Untuk bagian permulaan digunakan angka romawi kecil

2. Halaman judul yang seharusnya bernomor halaman i,tapi nomor tidak

dicantumkan dan lembar selanjutnya langsung ditulis ii,iii,iv,....dan

seterusnya

3. Setiap halaman harus diberi nomor halaman sendiri dengan angka

arab,contoh : 1,2,3,4,.....dan seterusnya

4. Semua nomor halaman ditempatkan disebelah kanan atas dengan jarak 2,5

cm dari tepi atas dan 3 cm dari tepi kanan

5. Nomor halaman (angka arab ) pada permulaan bab dicantumkan atau ditulis

6. Halaman pada lampiran diberi nomor urut sendiri

7. Nomor halaman pada daftar pustaka merupakan nomor lanjutan dari isi

laporan dan tidak merupakan bab baru

8. Tabel, gambar, lampiran diberi nomor dengan angka arab

D. Bahasa

1. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang baku dan

menggunakan ejaan yang telah disempurnakan (EYD)

2. Bentuk kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama atau

orang kedua,tetapi gunakan kata ”penulis”

3. Apabila terpaksa harus menggunakan bahasa asing atau istilah

yang tidak lazim,kata tersebut harus diketik dengan huruf italie

(cetak miring),garis bawah atau tebal.

E. Pemisahan Kata

Pemisahan kata– kata kadang diperlukan karena memang tidak

dapat dihindarkan,misalnya supaya bagian tepi kanan rapih,hal ini

diperbolehkan tetapi harus menggunakan kaidah bahasa Indonesia

yang baku.

F. Pengisian Ruang

1. Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus

penuh,tetapi tidak melebihi 26 baris

2. Pengetikan harus dimulai dari batas tepi kiri sampai kebatas

tepi kanan, jangan sampai ada ruang kosong ( terbuang),

kecuali kalau akan mulai dengan alinea baru atau hal – hal

khusus seperti gambar, table atau sub judul.

G. Judul,Sub Judul,Anak Sub Judul

14

1. Judul ditulis dengan huruf capital (besar) semua dan diatur supaya simetris

ditengah tanpa diakhiri titik

2. Tulisan “BAB” ditulis ditengah – tengah dengan jarak 2,5 cm ditambah 2

spasi dari atas. Judul bab diketik 2 spasi dari tulisan tulisan “BAB” dan isi

dari bab ditulis 4 spasi dari judul

3. Sub judul ditulis rata kiri menggunakan huruf capital (besar) semua tanpa

diakhiri titik

4. Anak sub judul,untuk huruf awal menggunakan huruf kapital (besar)

sedangkan yang lainnya menggunakan huruf kecil tanpa diakhiri titik.

H. Sistematika

1. Alur atau sistematika penuangannya dalam bentuk tulisan, antara bab satu

dengan bab lainnya saling berkaitan dan antara alinea satu dengan alinea

berikutnya dalam satu bab saling berkaitan dan berkesinambungan.

2. Konsistensi isi atau materi tulisan yang sedang dibahas, mulai dari judul,

permasalahan sampai dengan pembahasan harus selalu berkaitan dan

berkesinambungan.

3. Susunan kata dalam kalimat pada alinea harus mengikuti kaidah bahasa

Indonesia yang baik dan benar. Suatu kalimat dari satu paragraf baru tidak

boleh diketik dalam halaman terpisah, kecuali bila sedikitnya cukup untuk

dua bar

BAB VI

EVALUASI KARYA TULIS ILMIAH

A. Evaluasi dan Yudisium Ujian Karya Tulis Ilmiah

1. Penilaian Ujian KTI

a. Penilaian ujian KTI dilakukan oleh tiga orang penguji

b. Penilaian ujian KTI meliputi komponen-komponen : isi

KTI dan kinerja dalam ujian

c. Aspek-aspek yang dinilai dari isi KTI meliputi :

1) Konsistensi logis isi KTI

2) Kadar Keaslian

3) Mutu Ilmiah

4) Bahasa

5) Tata Tulis

d. Aspek-aspek yang dinilai dari kinerja dalam ujian

meliputi:

1) Kedalaman pembahasan

2) Keluasan penguasaan materi

3) Ketepatan dalam memberikan jawaban / penjelasan

4) Kelancaran dalam memberikan jawaban / penjelasan

5) Sikap ilmiah

15

e. Penilaian oleh masing-masing penguji terhadap kinerja mahasiswa

diberikan atas dasar keseluruhan penampilan mahasiswa dari awal

sampai akhir ujian

f. Pada penilaian akhir ujian KTI, masing-masing penguji menggunakan

rumus sebagai berikut :

C =

dimana :

A =

B =

Keterangan :

X1

X2

X3

X4

X5

Y1

Y2

Y3

Y4

Y5

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

Angka konsistensi logis isi

Angka kadar keaslian

Angka mutu ilmiah

Angka mutu bahasa

Angka tata tulis

Angka kedalaman pembahasan

Angka keluasan penguasaan materi

Angka ketepatan memberikan jawaban/penjelasan

Angka kelancaran memberikan jawaban/penjelasan

Angka sikap ilmiah

Penilaian akhir KTI =

( ditransfer ke kodehuruf)

Keterangan :

C1

C2

C3

:

:

:

Angka yang diperoleh dari penguji I

Angka yang diperoleh penguji II

Angka yang diperoleh dari penguji II

2. Yudisium Ujian KTI

a. Yudisium Ujian KTI disampaikan langsung setelah ujian

KTI selesai. Dalam hal KTI masih perlu diperbaiki,

predikat kelulusan diberikan pada saat perbaikan selesai

dilaksanakan. Perbaikan dilakukan paling lama 1 minggu.

b. Kategori hasil ujian KTI disesuaikan dengan peraturan

yang berlaku.

c. KTI yang mendapat nilai D harus ditulis kembali dengan

judul lama atau baru dan diuji kembali.

B. Pengesahan dan Penyerahan Karya Tulis Ilmiah

1. Pengesahan KTI

a. KTI yang mendapat nilai C ke atas, segera

disahkan/ditandatangani oleh dewan penguji.

..%....................32

BA

...........5

54321

XXXXX

............5

54321

YYYYY

............3

321

CCC

16

b. KTI yang menurut penilaian penguji memerlukan perbaikan, predikat

hasil ujian dan pengesahannya (tanda tangan) diberikan setelah

perbaikan selesai / disetujui penguji.

2. Penyerahan KTI

a. KTI yang telah disahkan, setelah dijilid diserahkan kepada

Koordinator sebanyak dua eksemplar. Satu eksemplar untuk dokumen

STIKES, satu eksemplar untuk koleksi perpustakaan STIKES AL-

IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP.

b. Apabila dalam penulisan KTI, mahasiswa mendapat fasilitas dari

lembaga lain di luar STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH

CILACAP, mahasiswa dapat memberikan KTI yang sudah disahkan

kepada lembaga tersebut.

C. Sanksi

1. Pemberian Sanksi

a. Mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan KTI dalam batas waktu

yang telah ditentukan, mahasiswa wajib membayar biaya tambahan

sebesar biaya operasional yang dikeluarkan oleh STIKES Al-Irsyad

Al-Islamiyyah Cilacap karena keterlambatan tersebut.

b. Mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan KTI dalam batas waktu 1

(satu) tahun, maka harus mengikuti proses bimbingan kembali dengan

judul KTI yang lama/baru

c. Apabila dalam batas akhir studi mahasiswa tidak dapat

menyelesaikan KTI, dinyatakan gugur sebagai mahasiswa

Program Studi D III Keperawatan STIKES Al-Irsyad Al-

Islamiyyah Cilacap.

17

LAMPIRANlampiran 1 : Contoh Cover

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH NYERIPASCA SECTIO CAESARIA DI RUANG MAWAR RSUD CILACAP

KARYA TULIS ILMIAHDiajukan dalam rangka penyelesaian pendidikan

Diploma 3 Keperawatan STIKES Al Irsyad Al Islamiyyah CilacapTahun Akademik....../.....

OlehNANDA IRNAFINIM. 108 106 000

PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

AL-IRSYAD AL- ISLAMIYYAH CILACAPTAHUN AKADEMIK .../ ...

Lampiran 2 : Cover Samping

Lampiran 3:

Halaman Persetujuan

Judul KTI : ……………..

Nama Mahasiswa : ……………..

NIM : ……………..

Cilacap, …………………… 2014

Menyetujui

Pembimbing I

Pembimbing II

……………..

………………

18

Lampiran 4:

SURAT PERNYATAAN

LAYAK UJI KTI

Nama Mahasiswa : ……………..

NIM : ……………..

Judul KTI : ……………..

Dinyatakan telah layak untuk diujikan di hadapan Dewan Penguji Ujian KTI,

STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap, Tahun Akademik 2013/2014.

Cilacap, …………………… 2014

Pembimbing I Pembimbing II

…………….. ………………

Lampiran 5:

SURAT PERSETUJUAN PASIEN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Umur :

Agama :

Pekerjaan :

Alamat :

Bersedia membantu Karya Tulis Ilmiah saudara guna pengembangan

Ilmu Keperawatan dalam kasus osteoarthritis, dengan melaksanakan

terapi selama 6x terapi .

Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran

dan keikhlasan

Cilacap,……….2014

Yang bersangkutan

……………………

19

Lampiran 6:

Halaman Pengesahan

Telah dipertahankan di hadapan Sidang Dewan Penguji Ujian Karya Tulis Ilmiah

Program Studi D-3 Keperawatan STIKES AL-IRSYAD CILACAP

Pada hari : …..……………..

Tanggal : ………………….

Dewan Penguji

Penguji I

………………………

Penguji II

………………………

Penguji III

……………………….

Mengesahkan,Ketua STIKES Al-Irsyad Al-Islammiyah Cilacap

……………………….

Lampiran 7

FORMAT PENILAIAN UJIAN SIDANG HASIL KTI

PRODI D-3 KEPERAWATAN

STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP

Nama : …………………NIM : …………………Judul : …………………

…………………

No Aspek Yang DinilaiBobot Score

Bbtx

Score

0 1 2 3 4

I SISTEMATIKA DAN KONSISTENSI

A. PENULISAN

(1). Cara penulisan rujukan 4

(2). Kesinambungan Penulisan Bab I – V 4

(3). Tinjauan pustaka digunakan relatif baru danrelevan

4

B. CONTENT/ ISI TULISAN PENELITIAN

(1). Kesesuaian judul dengan masalah 4

(2). Latar belakang sesuai fakta menarik, kuat danbaru

4

(3). Tujuan dirumuskan secara sistematik 4

(4). Ketepatan merumuskan kerangka teori dankerangka konsep

4

D. PEMBAHASAN

(1). Ketajaman pembahasan 10

(2). Sistematika penulisan hasil 4

E. PENUTUP

(1). Kesimpulan berorientasi dari BAB I s/d V 5

(2). Saran sesuai dengan kesimpulan 5

20

II PENYAJIAN

a. Bahasa baik dan benar 2

b. Kesesuaian alokasi waktu 2

c. Penampilan dan sikap 2

e. Kejelasan menyampaikan isi materi 2

f. Penyajian variatif 2

III RESPONSI

1. Penguasaan teori 10

2. Kemampuan mempertahankan pendapat denganrasional

10

Jumlah 100

NILAI AKHIR= Jumlah total (Score x bobot)

100 Cilacap, ……………………….

Penguji

(Rentang nilai 0 - 4)

( ...........................................)

Lampiran 8 :

Nama Mahasiswa :Nim :Judul Proposal/ KTI :Nama Pembimbing :

LEMBAR KONSULTASI PROPOSAL dan KTINO TGL/BLN

/THMATERI BIMBINGAN TTD

PEMB

21

Lampiran 9:

REFERENSI

HARVARD

REFERENSI HARVARD

1. Definisi

Referensi merupakan bentuk pemberitahuan mengenai

sumber informasi dan ide yang digunakan dalam sebuah tulisan

ilmiah, baik itu berupa esai ataupun laporan. Ketika seseorang

mencari berbagai informasi untuk digunakan dalam tulisan

akademisnya, maka orang tersebut diharuskan untuk

mencantumkan sumber-sumber informasi yang didapatkannya.

2. Manfaat

Dalam kehidupan akademis, seorang pelajar ataupun

mahasiswa akan melakukan pengkajian terhadap berbagai

macam bacaan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pemikiran-

pemikiran yang ada ataupun untuk mengetahui pendapat-

pendapat terkini mengenai sebuah topik pembahasan. Informasi

yang didapatkan dari hasil membaca tersebut dapat digunakan

oleh sang penulis untuk mendukung argumentasi dalam tulisan

ilmiahnya.

Dengan mereferensikan sumber informasi, seorang pelajar

atau mahasiswa telah:

a. Menunjukan luasnya cakupan ide-ide dan pendekatan-

pendekatan yang telah

22

b. dikumpulkan dan dikajinya.

c. Menunjukan dari mana saja informasi-informasi tersebut didapatkan.

d. Menyatakan penghormatan kepada pemilik ide atau karya.

Dengan menggunakan referensi dengan baik, seorang akademis telah

membuktikan luas dan kualitas penelitian yang dilakukan, serta menghindari

tindakan plagiat.

Plagiat adalah menampilkan pemikiran ataupun karya orang lain yang

seakanakan berasal dari hasil kerja penulis itu sendiri. Jadi, apabila dalam

sebuah tulisan ilmiah terdapat kalimat-kalimat yang berasal dari pemikiran

orang lain tetapi tidak disertai dengan pencantuman referensi, maka secara

tidak langsung sang penulis mengatakan bahwa pemikiran tersebut berasal

dari dirinya. Secara akademis, hal ini akan dianggap sebagai bentuk

kecurangan dan merupakan pelanggaran yang berat. Pihak sekolah atau

universitas secara otomatis menolak tulisan ilmiah seorang pelajar atau

mahasiswa yang terbukti melakukan tindakan plagiat.

Sayangnya, plagiat biasanya dilakukan secara tidak sengaja. Oleh karena

itu, dengan membiasakan diri untuk selalu menggunakan referensi akademis

dengan baik, seorang penulis dapat menghindari segala bentuk tindakan

plagiat.

3. Penerapan

Seorang penulis akademis harus menyertakan referensi ketika orang

tersebut menggunakan informasi diantaranya dari:

a. Buku atau bagian dari buku.

b. Jurnal atau artikel surat kabar.

c. Dokumen konferensi dan publikasi formal lainnya.

d. Video, televisi, ataupun radio.

e. Komunikasi personal, seperti wawancara, surat elektronik

(email), ataupun surat menyurat.

f. Sumber-sumber elektronik seperti dokumen Internet,

database online, bahkan perangkat lunak (software).

4. Kaidah umum mereferensi

Ada tiga kaidah dalam mereferensi:

a. Referensi harus selalu digunakan apabila menggunakan ide

atau informasi seseorang.

b. Referensi harus selalu digunakan dalam:

1) Parafrase (mengemukakan ide orang lain dengan kata-

kata kita sendiri).

2) Rangkuman (mengemukakan ide orang lain dalam

bentukrangkuman/gambaran umum dengan

menggunakan kata-kata kita sendiri).

3) Kutipan langsung (mengemukakan ide orang lain dengan

kata-kata mereka sendiri).

4) Copy (menggunakan diagram, tabel, angka-angka,

ataupun gambar yang berasal dari karya orang lain).

23

c. Referensi harus ditampilkan di dua tempat:

1) Ditampilkan di dalam teks sebagai referensi versi pendek (in-text

reference)

2) Ditampilkan di dalam daftar referensi pada akhir tulisan. Daftar

referensi ini mencantumkan secara detail referensi-referensi yang

digunakan dalam tulisan.

2. Penulisan Referensi dalam Teks

Ketika mencantumkan referensi dalam teks sertakan:

a. Nama keluarga/nama akhir pengarang atau editor (atau nama organisasi

yang bersangkutan). Tidak perlu menyertakan nama utuh ataupun inisial.

Khusus untuk inisial akan ada pengecualian pada kasus-kasus tertentu.

Di Indonesia, penggunaan nama keluarga tidaklah terlalu umum.

Oleh karenanya, bila ditemui nama-nama tanpa nama keluarga, dapat

digunakan nama akhirnya sebagai pengganti nama keluarga. Untuk nama

organisasi yang sudah menjadi pengetahuan umum, bisa mengunakan

singkatannya saja, seperti WHO atau UNESCO. Namun demikian

singkatan-singkatan ini harus dijabarkan secara lengkap pada akhir

tulisan, diletakan sebelum daftar referensi, dan harus ditulis secara

alfabet.

b. Tanggal publikasi. Tanggal di sini lebih sering diartikan sebagai tahun

publikasi, kecuali pada kasus-kasus tertentu. Harap diingat publikasi

berbeda dengan penerbitan.

c. Nomor halaman bila perlu dan memungkinkan.

3. Prinsip dasar untuk referensi

Prinsip dasar untuk mereferensi dalam teks adalah :

a. (Nama Keluarga/Nama Akhir Pengarang Tanggal Publikasi,

<nomor halaman>)

Harap diperhatikan pemakaian tanda kurung dan tanda

koma. Tanda kurung selalu digunakan sebelum dan sesudah

referensi, sedangkan peletakan tanda koma yaitu setelah

tanggal publikasi. Untuk nomor halaman, gunakan h. –

halaman, untuk satu halaman (contoh: h. 105), dan hh. untuk

merujuk ke beberapa halaman (contoh: hh. 122-139). Kode

penulisan nomor halaman tetap menggunakan bahasa

Indonesia (h. atau hh.) walaupun sumber informasinya dalam

bahasa asing. Penulisan kode halaman seperti ini merupakan

sebuah asumsi yang diambil untuk mempermudah penulisan

nomor halaman.

Selalu sertakan nomor halaman apabila mengutip atau

memparafrase sebuah informasi yang berasal dari publikasi

cetak (buku, jurnal ilmiah, dokumen konferensi, dsb.). Hal ini

akan mempermudah pembaca untuk menelusuri informasi

yang dimaksud. Namun nomor halaman tidak diperlukan

apabila ingin mereferensi hasil karya secara umum, dan tidak

merujuk ke halaman tertentu.

24

Contoh:

Merujuk ke halaman tertentu – (Syams 2001, h. 132)

atau

Mereferensi secara umum – (Syams 2001)

2.1. Panduan Referensi Dalam Teks

7. Penulisan Referensi dalam Teks

Format referensi dalam teks berlaku untuk publikasi cetak dan elektronik

(online). Pada publikasi elektronik yang tidak mempunyai nomor halaman,

maka cukup menyebutkan tanggal publikasinya saja.

a. Pengarang Tunggal

Untuk pengarang tunggal berikut penggunaan referensi dalam

teksnya:

Contoh:

Perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan masyarakat sangatlah

diharapkan untuk mempunyai sistem file yang efisien dan efektif

(Amsyah 1995, h. 7).

atau

Amsyah (1995, h. 7) mengemukakan bahwa perusahaan yang bergerak di

bidang pelayanan masyarakat sangatlah diharapkan untuk mempunyai

sistem file yang efisien dan efektif.

Pada contoh pertama, referensi yang digunakan menekankan kepada

informasi, sedangkan pada contoh kedua, referensi lebih memfokuskan

kepada pengarang.

b. Dua atau Tiga Pengarang

Apabila didapati jumlah pengarang dua sampai tiga

orang, maka sertakan seluruh nama keluarga atau nama akhir

pengarang, seperti contoh berikut :

1) Dua Pengarang

Kesuksesan sebuah wawancara akan dipengaruhi oleh

tingkat keahlian seseorang dalam bertanya, mendengar,

dan merangkum (Ludlow & Panton 1992, h. 32).

2) Tiga Pengarang

Penggunaan proses ini akan mengarahkan ke tingkat

akurasi yang lebih tinggi (Cooper, Krever, & Vann 2002).

Untuk penggunaan referensi yang menekankan

kepada pengarangnya, tanda dan ( & ) dirubah dengan

kata dan.

Contoh:

Menurut Cooper, Krever, dan Vann (2002) penggunaan

proses ini akan mengarahkan ke tingkat akurasi yang

lebih tinggi.

c. Empat atau Lebih Pengarang

25

Untuk publikasi dengan jumlah pengarang empat atau lebih, gunakan

et al. (berasal dari kata latin yang berarti yang lainnya) setelah nama

pengarang pertama disebutkan. Juga untuk publikasi dengan empat editor

atau lebih, ditulis eds. et al.

Contoh:

Persatuan Bangsa-Bangsa merupakan sebuah organisasi yang mempunyai

fondasi sejarah yang unik, dan organisasi ini bertujuan menjalin

komunikasi dan kerjasama antar bangsa di seluruh dunia (Schermerhorn

et al. 2004, h. 489)

d. Tidak Ada Pengarang

Apabila nama pengarang tidak ditemui, maka gunakan judul tulisan

dalam italic dan sertakan tanggal publikasi.

Contoh:

Sebuah lembaran pendidikan pasien mengatakan bahwa penyakit ini lebih

sering muncul pada pria ( Fakta-fakta penyakit jantung koroner 1998).

Penulisan referensi seperti ini juga berlaku untuk brosur atau pamflet

yang biasanya tidak mencantumkan nama pengarang.

e. Merujuk Ke Satu Bab Dalam Sebuah Kumpulan Karya

Akan ditemui sebuah publikasi yang isinya merupakan kumpulan-

kumpulan karya dari berbagai pengarang. Misalnya saja sebuah buku

yang berisi kumpulan teori-teori manajemen. Publikasi sejenis ini

biasanya tidak mencantumkan nama-nama pengarang di

halaman judul, tetapi hanya menampilkan nama editornya

(begitu juga dengan sampulnya).

Apabila ingin menggunakan informasi dari salah satu bab

dalam publikasi seperti ini, maka cantumkan nama pengarang

dari bab yang bersangkutan (bukan nama editornya). Untuk

tanggal publikasi dan nomor halaman, ikuti seperti yang

tercetak dalam publikasi tersebut.

Contoh:

Sebut saja ada sebuah bab yang dikarang oleh John Smith

dalam sebuah buku kumpulan teori manajemen

Smith (1998, h. 234) menyetujui bahwa perilaku berperan

dalam menentukan kepuasan kerja.

f. Merujuk Ke Satu Volume Dalam Karya Dengan Banyak

Volume

Ketika sebuah informasi datang dari sebuah volume

dalam sebuah karya dengan banyak volume, maka masukan

nomor volume setelah tanggal publikasi dan nomor halaman.

Contoh:

Damayanti menceritakan kisah mereka dengan penuh empati

(1999, vol. 2, h. 42).

26

Apabila merujuk ke seluruh volume yang bersangkutan maka nomor

halaman tidak perlu dicantumkan

Contoh:

Cerita-cerita tersebut adalah sebuah ilustrasi kehidupan rakyat

(Damayanti 1999, vol. 2).

g. Merujuk Ke Satu Bab Dalam Sebuah Volume Karya Dengan Banyak

Volume

Ketika sebuah informasi datang dari sebuah bab dalam sebuah volume

karya dengan banyak volume, maka referensi dalam teksnya sama seperti

merujuk ke satu volume dalam karya dengan banyak volume (2.1.6.).

Namun pencantuman dalam daftar referensi akan berbeda.

Contoh:

Perilaku ini sering ditemui pada anak umur empat tahun (Fitria & Naya

2002, vol. 4, h. 122).

h. Pengarang Dengan Nama Keluarga / Nama Akhir yang Sama

Untuk pengarang dengan nama keluarga atau nama akhir yang sama,

maka gunakan inisial masing-masing pengarang untuk membedakan

keduanya.

Contoh:

Sebut saja nama pengarangnya adalah Yudi Putra Syarifuddin dan Donni

Syarifuddin, maka referensi dalam teksnya seperti berikut:

Hasil sebuah penelitian (Syarifuddin, YP 1997) menunjukan

adanya hubungan; namun di tahun berikutnya, D Syarifuddin

(1998) menemukan fakta yang membuktikan sebaliknya.

Perhatikan peletakan inisial dalam contoh di atas. Apabila

referensi menekankan informasi, maka inisial diletakan

setelah nama keluarga atau nama akhir (Syarifuddin, YP

1997), sedangkan bila memfokuskan kepada pengarangnya,

inisial diletakan sebelum nama keluarga atau nama akhirnya

(D Syarifuddin (1998)). Tanda koma tidak diperlukan bila

insial mendahului nama keluarga / nama akhir.

i. Komunikasi Personal

Komunikasi pribadi dapat berupa surat, memo, surat-

elektronik (email), faksimili, wawancara, percakapan tidak

resmi (obrolan), percakapan telepon, atau presentasi.

Komunikasi pribadi dimasukan dalam referensi dalam teks,

tetapi tidak disertakan dalam daftar referensi.

Untuk menggunakan komunikasi pribadi dalam sebuah

tulisan:

1) pastikan mendapatkan ijin dari orang yang bersangkutan

27

2) gunakan inisial dan nama keluarga atau nama akhir orang yang

bersangkutan

3) cantumkan jenis komunikasi pribadi yang digunakan di referensi

dalam teks

4) cantumkan tanggal yang lengkap dalam referensi dalam teks –

tanggal, bulan, tahun.

Contoh:

Menurut sumber pribadi, pembahasan untuk penghijauan kota Jakarta

sedang berlangsung (CJ Santoso, 2006, komunikasi personal, 5 Maret).

Dalam komunikasi melalui email tanggal 3 Januari 2003, F Chepik

menggaris bawahi …

M Abdul-Jalil mengkonfirmasi hal ini melalui faksimili tertanggal 21 Juni

1999.

Dari wawancara tanggal 2 April 2002, H Siburian menjelaskan adanya

korelasi.

Komunikasi pribadi juga dapat dijabarkan secara lengkap tanpa harus

mengikuti kaidah referensi dalam teks.

Contoh:

Dalam konferensi Penghematan BBM dan Kompensasi untuk Rakyat,

pada tanggal 19 September 2003 di Jakarta Convention Center, Dr. C

Domino menyarankan …

j. Karya yang Disebutkan Dalam Karya Lain

Terkadang seorang penulis merasa perlu untuk

mereferensikan ide seseorang (sumber informasi primer)

yang ada di dalam tulisan orang lain (sumber informasi

sekunder). Namun sebelum melakukan hal ini, sebaiknya

mencoba terlebih dahulu untuk mendapatkan sumber

informasi primer dan membacanya sendiri, karena mungkin

saja sumber informasi sekunder salah mengartikan makna

yang dimaksud oleh sumber informasi primer. Apabila hal ini

tidak memungkinkan, maka di referensi dalam teks penulis

harus mencantumkan sumber informasi primer dan sumber

informasi sekunder. Tetapi untuk daftar referensi, penulis

hanya perlu mencantumkan sumber informasi sekunder.

Gunakan dikutip dari, atau dikutip dalam, untuk

menyebutkan sumber informasi sekunder.

Sebagai catatan, hindarilah selalu pemakaian referensi

semacam ini apabila memungkinkan.

Contoh:

Clark adalah pengarang yang idenya dibahas oleh Brown :

Sebuah penelitian oleh Clark tahun 1992 (dikutip dalam

Brown 1995, h. 10) mendemonstrasikan bahwa …

atau

Brown (1995, h. 10) yang melaporkan penelitian tahun 1992

oleh Clark menyatakan …

28

k. Informasi yang Ditemukan Lebih Dari Satu Sumber

Apabila seorang penulis menemukan sebuah informasi dalam

beberapa sumber, dia dapat mencantumkan sumber-sumber tersebut di

referensi dalam teks untuk lebih membantu argumentasi yang dibuatnya.

Dalam hal ini cantumkan seluruh sumber informasi dalam satu tanda

kurung dan diurutkan berdasarkan tanggal publikasi (yang lebih lama

terlebih dahulu). Pisahkan satu referensi dengan yang lainnya dengan

tanda titik koma ( ; ).

Contoh:

Beberapa uji coba klinis (Bean 1985; Alt 1994; Smith 1997)

mengindikasikan …

atau

Bean (1985), Alt (1994), dan Smith (1997) telah menunjukan …

l. Dua atau Lebih Karya Dengan Pengarang dan Tanggal Publikasi yang

Sama

Apabila menggunakan informasi dari seorang pengarang yang

menerbitkan dua atau lebih karya yang berbeda dalam tahun yang sama,

bedakan karyanya dengan menggunakan huruf kecil setelah tanggal.

Dimulai dari a, b, c, dan seterusnya.

Contoh:

Dalam penelitian awalnya Johar (1985a) menyatakan hal ini

adalah benar. Namun pada penelitian-penelitian berikutnya

(Johar 1985b; Harris 1987), kesimpulan yang didapatkan

menjadi bertolak-belakang.

m. Artikel Surat Kabar

1) Artikel dengan Nama Pengarang

Untuk artikel surat kabar dengan nama pengarang,

maka referensi dalam teksnya menggunakan format

umum referensi dalam teks.

Contoh:

Dibalik keberhasilan perdana menteri Thailand ini,

ternyata masih ada masalah etika yang mengganjal

(Taufiqulhadi 2006, h. 13).

2) Artikel Tanpa Pengarang

Apabila sebuah artikel surat kabar tidak

mencantumkan nama pengarang, maka pergunakan nama

surat kabarnya dalam format italic, tangal terbit, dan

nomor halaman. Harap diingat, artikel surat kabar tanpa

pengarang tidak dimasukan dalam daftar referensi.

Contoh:

Rancangan kurikulum 2006 lebih berupa pedoman bagi

guru untuk mengembangkan sistem belajar mandiri yang

29

sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah ( Media Indonesia, 3

Maret 2006, h. 24).

n. Ensiklopedia dan Kamus

Apabila masukan dari ensiklopedia dan kamus tidak mempunyai

pengarang, maka gunakan nama ensiklopedia atau kamusnya saja beserta

tanggal publikasi dan nomor halaman (jika perlu). Untuk nama

ensiklopedia dan kamus pergunakan font italic.

Referensi dari kamus atau ensiklopedia tanpa disertai nama pengarang

tidak perlu disertakan dalam daftar referensi. Sedangkan informasi yang

mencantumkan nama pengarang, maka referensi dalam teksnya sama

seperti referensi dari buku dan dicantumkan dalam daftar referensi.

Contoh:

Cole dan Cole (1963, h. 1657) mengatakan ...

atau

Ensiklopedia Indonesiana (2002) menyebutkan …

o. Film, Rekaman Video, Siaran Televisi dan Radio

Gunakan judul dalam italic dan pergunakan huruf besar pada kata

pertama judul dan tidak perlu menyebutkan nama produser, stasiun

televisi ataupun stasiun radio.

Contoh:

Eksplorasi semacam ini sudah pernah dilakukan (Petualangan

bahari , 2005).

Asuransi pekerja merupakan kewajiban perusahaan

(Pelatihan keselamatan kerja, 2000).

p. Kaset atau CD Audio (bukan CD ROM)

Untuk rekaman audio, referensi dalam teks menggunakan

font italic untuk judul dan huruf besar pada kata pertama.

Contoh:

Perbedaan-perbedaan yang ada menjadikan hal ini unik (

Faces of culture in health care 1984).

q. Publikasi di Microfische atau Microfilm

Untuk publikasi dalam media ini, perlakukan referensi

dalam teks sama dengan buku.

Contoh:

Seni tari dianggap mempunyai peran yang penting dalam

pendidikan (Dominiak 1998).

r. Perangkat Lunak ( Software)

Referensi dalam teks untuk perangkat lunak pada

dasarnya sama seperti publikasi lainnya. Untuk tanggal

publikasi gunakan tahun yang disebutkan dalam hak

30

ciptanya. Misalnya Copyright © Microsoft Corporation 1983-2001. All

rights reserved.

Contoh:

Aplikasi ini untuk mempermudah penghitungan secara seksama

(Microsoft 2001).

s. Kutipan Langsung

Kutipan langsung dengan panjang sampai dengan 30 (tigapuluh) kata

dapat dicantumkan langsung pada teks, namun harus dalam satu cakupan

tanda kutip. Perlu diperhatikan bahwa tanda kutip yang digunakan adalah

tanda kutip tunggal ( ‘ ).

Contoh:

Pengawasan yang efektif terhadap ketersediaan barang akan

‘meminimumkan jumlah investasi yang diperlukan, dan … [mengurangi]

fluktuasi dalam pesediaan …’ (Swastha 1984, h. 225).

Tanda ellipsis ( … ) mempunyai arti bahwa ada kata atau kalimat

yang sengaja dihilangkan, dan tanda square bracket ( [ ] ) menujukan

adanya penambahan kata-kata dalam kutipan tersebut. Hal ini

diperbolehkan selama tidak merubah makna dan masih berhubungan

dengan topik yang dibahas.

Sedangkan kutipan yang mempunyai panjang lebih dari 30 kata,

referensinya

tidak menggunakan tanda kutip dan ditampilkan terpisah

dengan ketentuan:

1) ukuran font diturunkan satu tingkat

2) berikan satu spasi sebelum dan sesudah kutipan

3) kutipan ditempatkan lebih ke dalam (indented)

4) selalu perkenalkan kutipan panjang dengan kalimat

pembuka menggunakan titik dua

Contoh :

Swastha (1984, h. 234) berpendapat dengan mengatakan:

Semua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi pemasaranmelakukan cara yang sama, yaitu mendengarkan, bereaksi, danberbicara sampai tercipta hubungan pertukaran yang memuaskan.Pertukaran informasi, penjelasan-penjelasan yang bersifatmembujuk, dan negosiasi merupakan seluruh bagian dari prosestersebut.Secara umum, pernyataan Swastha ini dapat disimpulkan

sebagai penggambaran interaksi pemasaran antara pihak

produsen dan konsumen.

t. Grafik, Tabel, Gambar, dan Angka-angka ( figures)

Prinsip dasar dari sistem Harvard adalah mencantumkan

nama pengarang dan tanggal publikasi di referensi dalam

teks. Hal ini juga berlaku pada gambar, table, grafik, angka-

angka.

Contoh :

31

u. Ketentuan Tanggal Publikasi

Untuk sebuah publikasi yang tidak mempunyai tanggal publikasi

yang jelas maka seorang penulis harus memberitahukan pembacanya

dengan mengikuti ketentuan berikut:

1) Apabila tidak ada tanggal publikasi, gunakan singkatan n.d. – no date

(contoh : Wijaya n.d., h. 123).

2) Apabila tanggal publikasi hanya perkiraan, gunakan sebelum tanggal

huruf c –diambil dari kata latin circa—kira-kira (contoh : Rais c1988,

h. 29).

3) Apabila tanggal publikasinyya meragukan, gunakan tanda tanya (?)

sebelum tanggal (contoh : Kasiman ? 2002).

4) Apabila tanggal berasal dari hasil karya yang tidak dipublikasikan,

gunakan unpub. – unpublished, untuk menggantikan tanggal (contoh:

Syamsul unpub.). Tidak berlaku untuk komunkasi personal.

8. Daftar Referensi

Selalu sertakan daftar referensi pada akhir tulisan akademis.

Daftar referensi akan menampilkan secara detail sumber-sumber

informasi yang dipergunakan secara langsung oleh sebuah

tulisan. Sedangkan bibliografi (daftar bacaan/daftar pustaka)

akan menampilkan seluruh sumber informasi baik yang

digunakan oleh sebuah tulisan maupun yang tidak. Akibatnya,

bibliografi akan mempunyai daftar yang lebih panjang daripada

daftar referensi.

Secara umum, penggunaan daftar referensi akan mempunyai

nilai lebih karena hal tersebut menujukan bahwa penulis telah

mengkaji secara mendalam dan memilih secara hati-hati bahan-

bahan untuk tulisan akademisnya. Penulis dianggap lebih

memahami bagaimana bahan-bahan tersebut berhubungan

dengan topik yang dibahas. Oleh karenanya, lembaga pendidikan

biasanya akan lebih menekankan penggunaan daftar referensi

dibandingkan dengan bibliografi.

a. Tampilan Dasar Referensi

Tampilan dasar dari daftar referensi sistem Harvard,

adalah sebagai berikut:

1) Gunakan judul Daftar Referensi dan tidak perlu italic.

2) Diurutkan secara alfabet berdasarkan nama

keluarga/nama akhir pengarang atau editor (atau

32

organisasi yang bertanggung jawab). Apabila tidak ditemukan nama

pengarang maka diurutkan berdasarkan judul.

3) Apabila ada beberapa karya yang ditulis oleh pengarang yang sama,

urutkan berdasarkan tanggal terbitnya (dimulai dari yang paling lama

ke yang paling baru).

4) Apabila seorang pengarang mengeluarkan beberapa karya dalam

tahun publikasi yang sama, maka diurutkan berdasarkan huruf kecil

yang menyertai tanggal publikasi (contoh: 1988a, 1988b, 1988c, dst.).

5) Daftar referensi biasanya menggunakan ukuran font yang lebih kecil

dibanding dengan font yang digunakan dalam tulisan.

Bergantung kepada jenisnya, seorang penulis harus memberitahu

pembaca mengenai kategori sumber informasi yang digunakan..

Misalnya, penulis harus memberitahukan kalau dia menggunakan artikel

dari koran bukan dari buku atau menggunakan dokumen dari Internet dan

bukan dari rekaman video.

Dalam sistem Harvard, elemen-elemen daftar referensi dipisahkan

oleh koma dan diakhir dengan tanda titik. Untuk judul, sistem Harvard

menerapkan kapitalisasi di awal judul. Penggunaan huruf besar ini

berlainan dan tergantung dari jenis informasi yang digunakan. Berikut

perbedaannya :

1) Judul Buku

Gunakan huruf besar hanya di kata pertama judul

(kapitalisasi minimum), dan

font di set italic.

Contoh:

Dasar-dasar marketing atau Sumber daya manusia di

Indonesia.

Untuk nama orang, organisasi, ataupun negara,

penggunaan huruf besar ditulis sebagaimana mestinya.

2) Nama Jurnal, Majalah, dan Surat Kabar

Gunakan huruf besar di setiap awal kata pada judul,

kecuali pada preposisi (untuk, di, pada, dsb.) dan

konjungsi (tapi, dan, yang). Kapitalisasi macam ini

dinamakan kapitalisasi maksimum dan nama jurnal,

majalah, dan koran selalu menggunakan italic.

Contoh:

Jurnal Hubungan Masyarakat

3) Judul Artikel dalam Jurnal, Bab dari Buku, dan Dokumen

Konferensi

Judul menggunakan tanda kutip tunggal, dan

kapitalisasi hanya ditulis pada kata pertama judul. Font di

set pada format normal.

33

Contoh :

’Peranan wanita dalam dunia hubungan masyarakat (humas)’

‘Keperawatan di masa depan: sebuah observasi di Indonesia,

Australia, dan Jepang’

4) Judul untuk Karya yang Tidak Diterbitkan

Karya yang belum diterbitkan bisa berupa tesis, skripsi, lembaran

kuliah, ataupun dokumen yang belum diterbitkan dan dibagikan pada

saat konferensi. Untuk karya sejenis ini, gunakan tanda kutip tunggal

dan huruf besar pada kata pertama judul.

5) Judul untuk Karya-Karya dalam Bahasa Asing

Untuk karya-karya dalam bahasa asing, tampilan yang digunakan

adalah seperti yang tertera dalam publikasi. Tidak perlu disadur lagi

ke dalam bahasa Indonesia. Namun untuk mempermudah, kode

penulisan nomor halaman tetap menggunakan bahasa Indonesia (h.

atau hh.) walaupun sumber informasinya dalam bahasa asing.

Contoh:

Sarantakos, S 1998, Social research, 2nd edn, Macmillan Education

Australia, South Melbourne.

atau

Cicourel, AV 1999, ‘The interaction of cognitive and

cultural models in health care delivery’, in Talk, work and

institutional order: discourse in medical, mediation and

management settings, eds. S Sarangi & C Roberts,

Mouton de Gruyter, Berlin, hh. 183-224.

b. Panduan Dasar Referensi

1) Daftar Referensi untuk Buku

Ikuti elemen-elemen di bawah ini berdasarkan urutannya

:

a) nama pengarang

b) tahun publikasi

c) judul buku, di set italic, dan dicantumkan seperti yang

dicetak dalam halaman judul (bukan pada sampul

buku)

d) judul seri (jika ada), contoh seri manajemen, seri

usaha kecil

e) nomor volume, atau jumlah volume (jika ada)

f) edisi (jika bukan yang pertama), ditulis seperti edk –

edisi ke 2, edk 3, edk 5, dst. Penulisan kode edisi

seperti ini merupakan sebuah asumsi yang diambil

untuk mempermudah penulisan edisi penerbitan.

34

Untuk buku-buku dalam bahasa Inggris, maka penulisannya

seperti 2nd edn, 3rd edn, 5th edn, dst.

g) editor, perevisi, perangkum, atau penerjemah (apabila ada selain

pengarang)

h) penerbit

i) lokasi penerbitan. Berikan nama daerah atau kota. Tambahkan

juga nama propinsi atau negara apabila tempat publikasi tidak

banyak diketahui. Apabila ada beberapa tempat yang tercetak,

gunakan tempat pertama yang tercetak di buku.

Penentuan Pengarang :

a) Buku dengan Pengarang Tunggal

Conley, D 2002, The daily miracle: an introduction to journalism,

Oxford University Press, New York.

b) Buku dengan Dua Pengarang

Anna, N & Santoso, CL 1997, Pendidikan anak, edk 5, Family

Press, Jakarta.

c) Buku dengan Tiga Pengarang atau Lebih

Kotler, P, Adam, S, Brown, L & Armstrong, G 2003, Principles of

marketing, 2nd edn, Pearson Education Australia, Melbourne.

d) Buku Tanpa Pengarang

e) Hukum periklanan: panduan untuk praktisi n.d.,

LineArt Press, Jakarta. Penggunaan n.d. menunjukan

bahwa buku tersebut tidak memberikan tanggal

publikasi.

f) Buku yang Disponsori oleh Organisasi atau Institusi

Apabila sebuah buku dengan jelas disponsori oleh

sebuah organisasi dan halaman judul tidak

mencantumkan nama pengarang, maka dimasukan

dalam daftar referensi berikut :

PT. Angkasa Biru 1997, Konstruksi pesawat terbang

jenis kecil , PT. Angkasa Biru, Bandung.

Namun bila ditemukan nama pengarang, maka

buku dimasukan dalam daftar referensi seperti ini:

Delegasi Konsumen Indonesia 2002, Hak-hak

konsumen yang diabaikan, laporan oleh L

Suhaidiman, Delegasi Konsumen Indonesia, Jakarta.

Buku tersebut mencetak: Disponsori oleh

Delegasi Konsumen Indonesia ... laporan oleh

Lukman Suhaidiman.

g) Merujuk ke Satu Bab dalam Buku Kumpulan Karya

35

Untuk buku semacam ini, maka yang digunakan dalam daftar

referensi adalah bab yang bersangkutan saja. Harap diperhatikan

hal-hal berikut :

(1) gunakan tanda kutip tunggal pada judul bab dan font normal

(2) judul buku menggunakan format italic

(3) gunakan singkatan ed. untuk editor, dan eds. untuk beberapa

orang editor. Inisial editor ditulis sebelum nama

keluarga/nama akhir, kecuali bila mereferensi seluruh buku

secara umum .

(4) gunakan kata dalam, setelah judul bab untuk menujukan

bahwa karya tersebut berasal dari buku kumpulan karya yang

bersangkutan.

Contoh:

Syarifuddin, D & Domino, C 2001, ‘Subsidi silang dalam

pertanian’, dalam Pemberdayaan sumber daya manusia di

Indonesia, eds. L Amir & K Yamin, Mentari Press,

Yogyakarta.

ATAU

Syarifuddin, D & Domino, C 2001, ‘Subsidi silang dalam

pertanian’, dalam L Amir & K Yamin (eds.), Pemberdayaan

sumber daya manusia di Indonesia, Mentari Press,

Yogyakarta.

Apabila dalam tulisan referensikan kumpulan

karya ini secara umum, atau menggunakan kata-

kata editor, maka dalam daftar referensinya akan

seperti berikut :

Amir, L & Yamin, K (eds.) 2001, Pemberdayaan

sumber daya manusia di Indonesia, Mentari Press,

Yogyakarta.

Untuk karya berbahasa asing maka daftar

referensinya seperti berikut:

Cicourel, AV 1999, ‘The interaction of cognitive

and cultural models in health care delivery’, in

Talk, work and institutional order: discourse in

medical, mediation and management settings, eds.

S Sarangi & C Roberts, Mouton de Gruyter,

Berlin, hh. 183-224.

h) Merujuk ke Satu Volume dalam Buku dengan Banyak

Volume

Ketika mereferensikan informasi yang berasal dari

satu volume dalam karya dengan banyak volume,

gunakan judul volume keseluruhan terlebih dahulu

diikuti dengan nomor volume. Apabila volume

36

individunya mempunyai judul sendiri maka, cantumkan judul

tersebut setelah nomor volume. Gunakan vol. untuk volume dan

kedua judul menggunakan format italic.

Damayanti, L 1999, Hidup dan kehidupan rakyatku, vol. 2, Kisah

para supir di sudut kota, edk 2, Pelangi, Jakarta.

Hidup dan kehidupan rakyatku adalah judul keseluruhan, Kisah

supir para supir di sudut kota adalah judul individu volume 2, dan

edk 2 adalah edisi kedua dari judul keseluruhan

Apabila mereferensi lebih dari satu volume, cantumkan

nomor-nomor volume yang direferensi setelah judul keseluruhan.

Tidak perlu mencantumkan judul individu.

Contoh:

Damayanti, L 1999, Hidup dan kehidupan rakyatku, vol. 2 & 3,

edk 2, Pelangi, Jakarta.

Sedangkan untuk mereferensikan seluruh volume, cantumkan

banyaknya volume menggunakan vols, seperti :

Damayanti, L 1999, Hidup dan kehidupan rakyatku, 5 vols, edk 2,

Pelangi, Jakarta.

i) Merujuk ke Satu Bab dalam Buku dengan Banyak Volume

Apabila mereferensikan satu bab dalam karya

dengan banyak volume, maka pencantuman dalam

daftar referensi seperti berikut:

Fitria, A & Naya, E 2002, ‘Perilaku balita’, dalam J

Sudiro & W Mira (eds.), Perawatan dan pendidikan

anak untuk para ibu, vol. 4, Perawatan balita, Family

Press, Jakarta.

ATAU

Fitria, A & Naya, E 2002, ‘Perilaku balita’, dalam

Perawatan dan pendidikan anak untuk para ibu, eds.

J Sudiro & W Mira, vol. 4, Perawatan balita, Family

Press, Jakarta.

Di sini Fitria dan Naya menulis sebuah bab dalam

volume 4, dengan judul ‘Perilaku balita’, dan volume

4 sendiri mempunyai judul Perawatan balita.

Sedangkan Perawatan dan pendidikan anak untuk

para ibu merupakan judul keseluruhan.

j) Buku yang Disadur

Apabila mereferensi dari karya yang sudah

disadur ke dalam bahasa lain, cantumkan trans. –

37

translated, diikuti dengan nama penyadur. Insial penyadur

dicantumkan sebelum nama.

Contoh:

Williams, D 1992, Manajemen perusahaan, trans. L Wiracahya,

Cetak Mandiri, Medan.

j) Buku yang Menjadi Bagian Dari Serial

Bila menggunakan sumber informasi dari buku serial, maka

cantumkan nama seri setelah judul buku. Gunakan kapitalisasi

minimum dan pergunakan format italic hanya untuk judul buku.

Chapman, CM 1997, Sociology for nurses, Nurses’ aid series,

Bailliere Tindall, London.

Sedangkan untuk serial yang diberi nomor, maka cantumkan

nomor seri dalam referensinya.

Progo, J (ed.) 1999, Jaringan komputer untuk pemula, seri

penerapan dan pengembangan komputer nomor 11, Pandu

Publishing, Jakarta.

2) Daftar Referensi untuk Jurnal

Ikuti elemen-elemen yang diberikan di bawah ini berdasarkan

urutannya:

a) nama pengarang

b) tahun publikasi

c) judul artikel menggunakan tanda kutip tunggal

d) nama jurnal menggunakan format italic

e) nomor volume, ditulis sebagai vol.

f) nomor isu (ditulis sebagai no.), atau bentuk identitas

lainya, biasanya nama bulan

g) nomor halaman.

Harap diingat untuk daftar referensi jurnal, tidak

diperlukan detail publikasi (nama penerbit dan tempat

publikasi). Berbeda dengan buku, daftar referensi untuk

jurnal selalu menggunakan nomor halaman dan nomor

volume.

Jika sebuah jurnal tidak mempunyai informasi

mengenai nomor volume, gunakan nama musim, tanggal,

bulan, dan tahun publikasi, atau bahkan cakupan bulan

(contoh: musim semi, 12-19 September, Maret-April).

Gunakan penomoran sistem arab (1,2,3, dst.) biarpun

dalam publikasi asli menggunakan penomoran sistem

romawi (tulis vol. 9 bukan vol. IX).

a) Jurnal dengan Pengarang Tunggal

38

Hall, M 1999, ‘Breaking the silence: marginalisation of registered

nurses employed in nursing homes’, Contemporary Nurse, vol. 8,

no. 1, hh. 232-237.

‘Breaking the silence:marginalisation of registered nurses

employed in nursing homes’ adalah judul artikel dalam jurnal,

Contemporary Nurse adalah nama jurnalnya, vol. 8 adalah nomor

volume, no. 1 adalah nomor publikasi, dan hh.232-237 adalah

cakupan halaman yang digunakan sebagai referensi.

b) Jurnal dengan Dua Pengarang

Davis, L, Mohay, H & Edwards, H 2003, ‘Mothers' involvement

in caring for their premature infants: an historical overview’,

Journal of Advanced Nursing, vol. 42, no. 6, hh. 578–86 .

c) Jurnal dengan Tiga Pengarang atau Lebih

Wijaya, K, Phillips, M & Syarif, H 2002, ‘Pemilihan sistem

penyimpanan data skala besar’, Jurnal Informatika Indonesia, vol.

1, no. 3, hh. 132-140.

d) Jurnal Tanpa Pengarang

‘Building human resources instead of landfills’ 2000, Biocycle,

vol. 41, no. 12, hh. 28-29.

e) Artikel Surat Kabar

Untuk artikel surat kabar, metode yang digunakan

sama dengan ketika

mereferensi jurnal, namun sertakan tanggal dan bulan

di mana artikel tersebut dicetak, menggantikan nomor

volume dan nomor publikasi.

Taufiqul, T 2006, ‘Sebab menepuk di dulang’, Media

Indonesia, 3 Maret, h. 13.

Untuk surat kabar bahasa Inggris hilangkan kata

‘the’ pada nama surat kabar. Misalnya nama surat

kabar The Washington Post, maka cukup tulis

Washington Post. Artikel surat kabar tanpa

pengarang tidak perlu dicantumkan dalam daftar

referensi.

3) Daftar Referensi untuk Dokumen Konferensi yang Tidak

Diterbitkan

Ikuti elemen-elemen yang diberikan di bawah ini

berdasarkan urutannya:

a) nama pengarang

b) tahun publikasi (bukan tahun konferensi diadakan)

c) judul dokumen menggunakan tanda kutip tunggal

d) judul lengkap konferensi menggunakan format italic

e) editor (bila ada)

39

f) penerbit

g) lokasi publikasi

h) nomor halaman.

Dokumen tersebut meliputi :

a) Dokumen Konferensi Tanpa Editor (tidak diedit)

Barkway, P, de Crespigny, C & Flanagan, A 1999, ‘Preparing

tomorrow’s registered nurses to respond to the mental health

issues of their clients’, Looking forward, looking back :

international conference on mental health nursing: proceedings,

Australian and New Zealand College of Mental Health Nurses,

Canberra, hh. 61-64.

b) Dokumen Konferensi Dengan Editor (diedit)

Clare, J & Hawes, C 1999, ‘Breaking down the barriers for

women: empowering nurses to take part in a research culture’,

Winds of change: women and the culture of universities :

conference proceedings, eds. D Cohen, A Lee, J Newman, AM

Payne, H Scheeres, H Shoemark & S Tiffin, University of

Technology, Sydney.

Contoh di atas diterbitkan setahun setelah konferensi.

4) Karya yang Tidak Diterbitkan

a) Tesis

Untuk tesis, pencantuman dalam daftar referensi

mengikuti aturan karya yang tidak diterbitkan dan

dengan pemberitahuan bahwa karya tersebut adalah

sebuah tesis. Selalu cantumkan nama universitas yang

menjadi pengawas tesis dan juga sertakan tingkatan

tesis yang dimaksud (contohnnya, PhD, MBA, SE,

dsb.). Judul menggunakan font normal.

Contoh:

Ananda, P 2004, ‘Pendekatan humas perguruan tinggi

di Jakarta sebagai strategi pemasukan dana’, tesis

MBA, Universitas Indonesia Raya.

b) Dalam Konferensi atau Pertemuan

Selalu cantumkan:

(1) nama pengarang

(2) tahun dipresentasikan

(3) judul karya menggunakan tanda kutip tunggal

(4) pernyataan dipresentasikan kepada atau

dipresentasikan di.

(5) nama konferensi atau pertemuan (font normal)

(6) tempat pertemuan

40

(7) tanggal pertemuan, dengan format seperti ini: 22-23 Januari.

Contoh:

Juan, S 2003, ‘Keajaiban dan keanehan otak manusia’, dokumen

dipresentasikan di Konferensi Kesehatan Otak, Jakarta, 18-20

Maret.

ATAU

Rushforth, R 1999, ‘Nursing in the hospice setting: the emotional

cost’, paper presented to the 5th National Conference of Hospice

Care Nurses, Mildura, Victoria, 21-25 March.

c) Lembaran Kuliah ( Lecture notes) atau Panduan Belajar

Ketika mereferensi lembaran kuliah yang dibagikan dalam

kelas, sertakan nama pengarang, tahun presentasi, nama

pertemuan, mata pelajaran/mata kuliah yang di ajarkan (kode mata

kuliah dengan huruf besar), nama sekolah atau universitas, lokasi,

dan tanggal. Jangan menggunakan italic. Gunakan dibagikan

untuk menjelaskan kapan bahan tersebut dibagikan.

Contoh:

Siswanto, L 1990, ‘Sistem kekebalan tubuh’, lembaran kuliah

dibagikan pada topik BIO101 Ilmu Biologi Dasar, Universitas

Indonesia Raya, Gedung L Universitas Indonesia Raya, Jakarta,

12 Desember.

Sebelum mereferensikan lembaran kuliah, ada

baiknya mencoba mencari sumber aslinya. Misalnya

dengan mencari buku yang digunakan sebagai

sumber.

Untuk panduan belajar yang diterbitkan oleh

sekolah atau universitas :

Universitas Indonesia Raya, ‘Panduan belajar:

BIO101 Ilmu Biologi Dasar’, Universitas Indonesia

Raya, Jakarta.

5) Publikasi Pemerintah

Walau sering kali berbeda formatnya, namun

publikasi yang diterbitkan pemerintah biasanya mengacu

kepada format buku. Berikut elemen-elemen yang

disertakan:

a) nama pengarang atau kelompok yang bertanggung

jawab atas publikasi

b) tahun publikasi

c) judul publikasi, dalam italic

d) status, seperti laporan akhir, laporan interim, laporan

ke departmen tertentu

41

e) nama komisioner atau kepala yang bertanggung jawab atas

publikasi, dalam tanda kurung, dan insial dicantumkan sebelum

nama

f) penerbit

g) tempat publikasi

Contoh:

Tim Peneliti Kesehatan Masyarakat 1990, Proposal perbaikan

pelayanan Puskesmas di pedesaan, laporan pertama (M Sudirman,

kepala Pembinaan Kesehatan Masyarakat), Percetakan Negara,

Jakarta.

Terkadang sebuah publikasi pemerintah mempunyai judul populer

yang berbeda dari judul formalnya. Untuk hal yang demikian,

cantumkan kata tambahan lihat untuk mengarahkan kepada referensi

formalnya.

Contoh:

Sebut saja sebuah laporan dengan nama populer Laporan impor beras.

Tim DPR RI, Penyelidikan dan analisa kebijakan impor beras oleh

pemerintah bulan Januari2006, (D Yusuf, ketua tim), Komisi

Layanan Masyarakat.

Laporan impor beras. Lihat Penyelidikan dan analisa kebijakan impor

beras oleh pemerintah bulan Januari 2006.

Contoh di atas disebut referensi silang (cross referencing).

Apabila sebuah publikasi disiapkan oleh seseorang

dan ditujukan untuk lembaga pemerintahan, maka

penulisan referensinya yaitu:

Neill, LM 1995, Alternatif angkutan umum untuk

Jakarta, laporan untuk Departemen Perhubungan,

Percetakan Negara, Jakarta.

6) Standar dan Paten

a) Standar

Untuk standar cantumkan nomor standar

menggunakan tanda kurung setelah judul.

Contoh:

Standar Nasional Indonesia 1988, Standar keamanan

pelindung kepala untuk kendaraan bermotor (SNI

123456-789), Standar Nasional Indonesia, Jakarta.

b) Paten

Untuk paten pencantuman referensi sama seperti

buku namun penerbit dan lokasi diganti dengan nama

organisasi yang mengeluarkan paten dan nomor paten

yang bersangkutan.

Contoh:

42

Tadayuki, O, Kazuhisa, Y & Atsushi, N 1999, Hard butter

composition and its production, Japanese Patent 99-78710.

7) Ensiklopedia dan Kamus

Entri dari ensiklopedia dan kamus yang disertakan dalam daftar

referensi hanya yang ada nama pengarangnya. Perlakukan judul

artikel sama seperti artikel dalam surat kabar.

Contoh:

Cole, JO & Cole, KG 1963, ‘Psychopharmacology’, Encyclopedia of

mental health, vol. 5, hh. 1654-1663.

8) Film dan Rekaman Video

Untuk film dan rekaman video komersial, pencantuman dalam

daftar referensi adalah seperti berikut:

a) judul film atau program (menggunakan font italic dan kapitalisasi

minimal)

b) tanggal produksi atau rekaman

c) format rekaman (contoh: rekaman video atau rekaman film).

d) penerbit atau nama organisasi yang memproduksi

e) tempat publikasi/produksi

f) nama khusus lainnya yang patut dicantumkan, seperti sponsor jika

ada

Contoh:

Papua 2005, rekaman video, Lembaga Lingkungan

Hidup, Bandung.

Apabila rekaman adalah bagian dari sebuah serial, maka

referensinya seperti berikut:

Karapan sapi: hidup para juara 2002, film dokumenter,

serial budaya Indonesia, Imaginer Films, Surabaya.

9) Siaran Televisi dan Radio

Untuk siaran televisi dan radio cantumkan tanggal

siaran dengan lengkap. Gunakan judul acara seperti yang

tersiar dan sertakan nama-nama khusus bila ada.

Contoh:

KPK: komisi pilih kasih? 2006, progam televisi,

IndoRayaTV, Jakarta, 2 Maret. Produser eksekutif K

Rahman.

Perhatikan penggunaan tanda titik setelah tanggal.

Sedangkan untuk acara yang merupakan bagian dari acara

serial (misalnya acara yang rutin ditayangkan tiap

minggu) maka referensinya sebagai berikut:

Undang-undang anti pornografi: larangan atau

perubahan? 2006, program televisi, Indo Realitas,

43

IndoRayaTV, Jakarta, 15 Januari. Reporter/Produser R Sarita.

Kesehatan anak balita 2003, program radio, Konsultasi kesehatan,

FFI Pro 2 FM, 11 April. Pembawa acara L Saragih.

Harap diingat bahwa nama program menggunakan italic.

10) Kaset atau CD Audio (bukan CD ROM)

Sertakan frase rekaman kaset atau rekaman CD setelah judul.

Cantumkan nomor publikasi kaset atau CD bila ada.

Contoh:

Commonwealth Tertiary Education Commission 1984, Faces of

culture in health care, rekaman kaset, Centre for Continuing Medical

Education, University of NSW, Sydney.

11) Publikasi di Microfische atau Microfilm

Perlakukan referensi di media ini seperti referensi cetak, namun

sertakan apakah medium yang digunakan adalah microfische atau

microfilm.

Contoh :

Dominiak, KM 1998, ‘The role of dance making for the older adult’ ,

microfiche, MappSci. thesis, Texas Woman’s University, Microform

Publications, University of Oregon.

ATAU

Johnson, A 1947, Another’s harvest, microfilm , Bookman, Calcutta.

12) Daftar Referensi Sumber Elektronik

Sumber referensi elektronik termasuk di dalamnya:

a) buku elektronik

b) artikel jurnal elektronik

c) CD-ROM / DVD ROM

d) situs Internet

e) dokumen di Internet

f) database online atau lainnya yang diakses melalui

internet

g) perangkat lunak (software)

h) surat elektronik (email)

i) Newsgroup, mailing list (listserver), dan bulletin

board

Untuk memberitahukan kapan sumber elektronik

diakses, maka gunakan dilihat <tanggal-bulan-tahun>.

a) Buku Elektronik

Trochim, WM 2000, The research methods

knowledge base, 2nd edn, updated 2 August 2000,

dilihat 14 November 2001,

<http://socialresearchmethods.net/kb/index.htm>.

b) Artikel di Jurnal Elektronik

44

Garcia, P 2004, ‘Pragmatic comprehension of high and low level

language learners’, TESL-EJ, vol 8, no. 2, dilihat 2 Desember

2005, http://berkeley.edu/TESL-EJ/ej30/a!.html>.

TESL-EJ adalah nama situs di mana jurnal tersebut dipublikasikan

(ditulis dengan font italic)

c) Artikel Jurnal di Database Elektronik

Carpenter, VL & Feroz, EH 2001, ‘Institutional theory and

accounting rule choice: an analysis of four US state governments'

decisions to adopt generally accepted accounting principles’,

Accounting, Organizations and Society, vol. 26, no. 7-8, hh. 565-

596.

d) Situs Internet (WWW)

Department of Immigration and Multicultural and Indigenous

Affairs 2004, The Department of Immigration and Multicultural

and Indigenous Affairs, Canberra, dilihat 7 Maret 2004,

<http://www.immi.gov.au/>.

e) Dokumen di Situs Internet (WWW)

desJardins, M 1998, How to succeed in postgraduate study,

Applied Ecology Research Group, University of Canberra, dilihat

26 April 2001, <http://aerg.canberra.edu.au/jardins/t.htm>.

f) Dokumen di Situs Internet Tanpa Pengarang (WWW)

Lung Cancer 2004 , msn Health, dilihat 12 Juni 2004,

<http://content.health.msn.com/condition_center/lung

_cancer/default.htm>.

g) Dokumen di Situs Internet tanpa Pengarang hanya

Organisasi atau Institusi (WWW)

MP3-mac.com 2003, What is MP3?, dilihat 15

Oktober 2003, <http://www.mp3-

mac.com/Pages/What_is_MP3.html>.

h) Tesis Elektronik

Price, K 2000, ‘Exploring what the doing does: a

poststructural analysis of nurses’ subjectivity in

relation to pain’, Department of Nursing and

Midwifery, PhD thesis, University of South Australia,

dilihat 10 Mei 2004, Australian Digital Theses

Project,

<http://www.library.unisa.edu.au/adtroot/public/adt-

SUSA-20030501-145110/index.html>.

i) Media Release di Internet (WWW)

45

Pirelli, A (Minister for Transport and Regional Services) 2003,

CASA approves new safety measures, media release, 1 April,

Department of Transport and Regional Services, Canberra, dilihat

14 April 2003, <http://www.dotrs.gov.au/media/

pirelli/archive/2003/apr_03/al6_2003.htm>.

j) Newsgroup, Mailing List (List Server), dan Bulletin Board

Patterson, S <[email protected]> 2001, ‘Something’s got to

give’, list server, 29 Januari, National Association of Sceptics,

dilihat 8 Februari 2003, <http://www.nsa.net.au/ listserv/>.

k) Surat Elektronik ( Email)

Surat elektronik diperlakukan sebagai komunikasi personal.

Oleh karenanya hanya perlu disebutkan dalam referensi dalam

teks, dan tidak perlu dimasukan ke dalam daftar referensi.

l) Perangkat Lunak ( Software)

Microsoft Corporation, 2001, Microsoft Excel , ver. 2002 ,

program komputer, Microsoft Corporation, Redmond,

Washington.

Sistem Referensi Harvard Ringkasan

BUKU

Jenis Contoh PenggunaanReferensi Dalam Teks

Contoh PencantumanDaftar Referensi

Buku Pengarangtunggal

Escritt (2000) beragumen bahwa...

Escritt, S 2000, Art nouveau,Phaidon, London.

Buku dua atau tigapengarang

Menurut Cooper, Krever, danVann (2002) ...

Cooper, GS, Krever, E &Vann, RJ 2002, Incometaxation : commentary andmaterials, 4th edn,Australian Tax Practice,Sydney, NSW.

Buku empatpengarang ataulebih

Seperti yang disebutkan olehKotler et al. (2003, h. 185) bahwa...

Kotler, P, Adam, S, Brown,L, & Armstrong, G 2003,Principles of Marketing, 2ndedn, Pearson EducationAustralia, Victoria.

Buku tidak adapengarang

Networking essential plus (2000)mengemukakan ...

Networking essentials plus,2000, Microsoft Press,Redmond, Washington.

Buku tanpa tanggalpublikasi

Hal ini ditekankan oleh Seah(n.d.) ketika ...

Seah, R n.d., Micro-computer applications,Microsoft Press, Redmond,Washington.

Buku elektronik Buku elektronik Trochim (2000)menegaskan bahwa ...

Trochim, WM 2000, Theresearch methods knowledgebase, 2nd edn, dilihat 14November 2000,<http://www.socialresearchmethods.met/kb/index.htm>.

Buku beredisi Pendidikan usia dini membantuperkembangan itelektual anak(Anna & Santoso 1997, h. 21).

Beberapa karakteristikmendukung hal ini (Derham2001, h. 46) dan ...

Anna, N & Santoso, CL1997, Pendidikan anak, edk5, Family Press, Jakarta.

Derham, F 2001, Art for thechild under seven, 7th edn,Australian Early ChildhoodAssociation, Watson, ACT.

Buku saduran Teori-teori manajemen ini(Williams 1992) menawarkan ...

Williams, D 1992,Manajemen perusahaan,

46

trans. L Wiracahya,Cetak Mandiri, Medan.

Buku denganeditor

Amir dan Yamin (eds. 2001)mempertanyakan ...

Untuk satu orang editor gunakaned. apabila ada empat atau lebiheditor gunakan eds. et al.

Amir, L & Yamin, K (eds.)2001, Pemberdayaan sumberdaya manusia di Indonesia,Mentari Press, Yogyakarta.

Merujuk k e satuvolume dari bukudengan banyakvolume

Damayanti (1999, vol. 2, h. 42)enceritakan ...

Damayanti, L 1999, Hidupdan kehidupan rakyatku, vol.2, Kisah para supir di sudutkota, edk 2, Pelangi, Jakarta.

Merujuk ke satubab dalam bukudengan banyakvolume

Perilaku ini sering ditemui padaanak umur empat tahun (Fitria &Naya 2002, vol. 4 h. 122).

Fitria, A & Naya, E 2002,‘Perilaku balita’, dalam JSudiro & W Mira (eds.),Perawatan dan pendidikananak untuk para ibu, vol. 4,Perawatan balita, FamilyPress, Jakarta.

Jenis Contoh PenggunaanReferensi Dalam Teks

Contoh PencantumanDaftar Referensi

Ensiklopedia ataukamus denganpengarang

Cole dan Cole (1963, h. 1657)mengatakan ...

Cole, JO & Cole, KG 1963,‘Psychopharmacology’,Encyclopedia of mentalhealth, vol. 5, hh. 1654-1663.

Ensiklopedia ataukamus tanpapengarang

Ensiklopedia Indonesiana (2002)menyebutkan …

Tidak perlu dimasukandalam daftar referensi.

ARTIKEL JURNAL

Jenis Contoh PenggunaanReferensi Dalam Teks

Contoh PencantumanDaftar Referensi

Jurnal Pengarang Hall (1999, h. 233) berpendapat ... Hall, M 1999, ‘Breaking the silence:marginalisation of registered nurses employedin nursing homes’, Contemporary Nurse, vol.8, no. 1, hh. 232-237.

Jurnal dua atautiga pengarang

Perkembangan perusahaanmenentukan kebutuhanpenyimpanan data (Wijaya,Phillips, & Syarif 2002, h. 136).

Wijaya, K, Phillips, M & Syarif, H 2002,‘Pemilihan system penyimpanan data skalabesar’, Jurnal Informatika Indonesia, vol. 1,no. 3, hh. 132-140.

Jurnal empatpengarang ataulebih

Fakta bahwa alpha-bungarotoxinisotoxins bukanlah turunanmRNA yang telah berubah(Chang et al. 1999, h. 7)menunjukan …

Chang, L, Lin, S, Huang, H & Hsiao, N 1999,‘Genetic organization of alpha-bungarotoxinsfrom Bungarus multicinctus (Taiwan bandedkrait): evidence showing that the production ofalphabungarotoxin isotoxins is not derivedfrom edited mRNAs’, Nucleic AcidsResearch, vol. 27, no. 20, pp. 3970-3975.

Penulisan Bungarus multicinctus dengan fontitalic adalah standar penulisan ilmiah untukspesies dan genus.

Jurnal tanpapengarang

Strategi semacam ini sudahdigunakan (‘Building humanresources instead of landfills’2000) dan ...

‘Building human resources instead oflandfills’ 2000, Biocycle, vol. 41, no. 12, hh.28-29.

Jurnal elektronikonline

... dan ini sudah ditunjukan olehGarcia (2004) yang ...

Garcia, P 2004, ‘Pragmatic comprehension ofhigh and low level language learners’, TESL-EJ, vol 8, no. 2, dilihat 2 Desember 2005,http://berkeley.edu/TESL-EJ/ej30/a!.html>.

Jurnal daridatabase elektronik

Carpenter dan Feroz (2001)mencoba menghubungkan ide inidengan ...

Carpenter, VL & Feroz, EH 2001,‘Institutional theory andaccounting rule choice: an analysis of four USstate governments' decisions to adoptgenerally accepted accounting principles’,Accounting, Organizations and Society, vol.26, no. 7-8, hh. 565- 596.

Surat elektronik(email)

Wijaya mengkonfirmasikeputusan tersebut melalui emailpada 23 Maret 2003

Tidak perlu dimasukan dalam daftar referensi.

Program computer Aplikasi ini untuk mempermudahpenghitungan secara seksama(Microsoft 2001).

Microsoft Corporation, 2001, Microsoft Excel, ver. 2002 , program komputer, MicrosoftCorporation, Redmond, Washington.

47

PUBLIKASI KHUSUS

Jenis Contoh PenggunaanReferensi Dalam Teks

Contoh PencantumanDaftar Referensi

Dokumenkonferensi

Pemberdayaan ini mampumemberikan nilai positif (Clare &Hawes 1999).

Clare, J & Hawes, C 1999, ‘Breaking downthe barriers for women : empowering nurses totake part in a research culture’, Winds ofchange : women and the culture ofuniversities: conference proceedings, eds. DCohen, A Lee, J Newman, AM Payne, HScheeres, H Shoemark & S Tiffin, Universityof Technology, Sydney.

Artikel surat kabardengan pengarang

Dibalik keberhasilan perdanamenteri Thailand ini, ternyatamasih ada masalah etika yangmengganjal (Taufiqulhadi 2006,h. 13).

Taufiqul, T 2006, ‘Sebab menepuk di dulang’,Media Indonesia, 3 Maret, h. 13.

Untuk surat kabar bahasa Inggris hilangkankata ‘the’ pada nama surat kabar. Misalnyanama surat kabar The Washington Post, makacukup tulis Washington Post.

Artikel surat kabartanpa pengarang

Rancangan kurikulum 2006 lebihberupa pedoman bagi guru untukmengembangkan sistem belajarmandiri yang sesuai dengankebutuhan masing-masingsekolah ( Media Indonesia, 3Maret 2006, h. 24).

Tidak perlu dimasukan dalam daftar referensi.

Publikasipemerintah

Tim Peneliti KesehatanMasyarakat (1990)menemukan ...

Tim Peneliti Kesehatan Masyarakat 1990,Proposal perbaikan pelayanan Puskesmas dipedesaan, laporan pertama (M Sudirman,kepala Pembinaan Kesehatan Masyarakat),Percetakan Negara, Jakarta.

Jenis Contoh PenggunaanReferensi Dalam Teks

Contoh PencantumanDaftar Referensi

Standar Ketentuan ini sudah ditetapkanpada tahun 1982 (StandarNasional Indonesia 1988).

Standar Nasional Indonesia 1988, Standarkeamanan pelindung kepala untuk kendaraanbermotor (SNI 123456-789), Standar NasionalIndonesia, Jakarta.

Paten Pada akhirnya Tadayuki,Kazuhisa, dan Atsushi (1999)mematenkan penemuan mereka ...

Tadayuki, O, Kazuhisa, Y & Atsushi, N 1999,Hard butter composition and its production,Japanese Patent 99-78710.

PUBLIKASI ELEKTRONIK

Jenis Contoh PenggunaanReferensi Dalam Teks

Contoh PencantumanDaftar Referensi

Buku elektronik Trochim (2000) mempertahankan...

Trochim, WM 2000, The researchmethods knowledge base, 2ndedn, updated 2 August 2000,dilihat 14 November 2001,<http://socialresearchmethods.net/kb/index.htm>.

Artikel di jurnalelektronik

... dan ini sudah ditunjukan olehGarcia (2004) yang mengatakan...

Garcia, P 2004, ‘Pragmaticcomprehension of high and lowlevel language learners’, TESL-EJ, vol 8, no. 2, dilihat 2Desember 2005,http://berkeley.edu/TESL-EJ/ej30/a!.html>.

TESL-EJ adalah nama situs dimana jurnal tersebutdipublikasikan (ditulis denganfont italic)

Situs internet(WWW)

Detail ini dapat dilihat di situsDepartment of Immigration andMulticultural and IndigenousAffairs’ (2004) …

Department of Immigration andMulticultural and IndigenousAffairs 2004, The Department ofImmigration and Multiculturaland Indigenous Affairs, Canberra,dilihat 7 Maret 2004,<http://www.immi.gov.au/>.

Dokumen di situsinternet (WWW)

Hal ini dijelaskan oleh desJardins(1998) yang mengidentifikasi ...

desJardins, M 1998, How tosucceed in postgraduate study,Applied Ecology Research Group,University of Canberra, dilihat 26April 2001,<http://aerg.canberra.edu.au/jardins/t.htm>.

Film dan rekaman Kehidupan merekaterdokumentasi dengan baik (Papua 2005).

Papua 2005, rekaman video,Lembaga Lingkungan Hidup,Bandung.

Siaran televise danradio

Sikap yang terus berubah ( KPK:Komisi pilih kasih? 2002)membuat sebagian elemenmasyarakat ...

KPK: komisi pilih kasih? 2006,progam televisi, IndoRayaTV,Jakarta, 2 Maret. Produsereksekutif K Rahman.

48

Makanan yang sehat akanmembantupertumbuhannya ( Kesehatananak balita 2003).

Kesehatan anak balita 2003,program radio, Konsultasikesehatan, FFI Pro 2 FM, 11April. Pembawa acara L Saragih.

Pamphlet ataubrosur

Informasi lainnya disebutkandalam pamflet ... ( Onlineresources, publications, training2001).

Online resources, publications,training 2001, AustralianCopyright Council, Redfern,NSW.

Jenis Contoh PenggunaanReferensi Dalam Teks

Contoh PencantumanDaftar Referensi

Rekaman kasetatau CD Audio(bukan CD ROM)

Perbedaan-perbedaan yang adamenjadikan hal ini unik ( Faces ofculture in health care 1984).

Commonwealth TertiaryEducation Commission 1984,Faces of culture in health care,rekaman kaset, Centre forContinuing Medical Education,University of NSW, Sydney.

Komunikasipersonal

Menurut sumber pribadi,pembahasan untuk penghijauankota Jakarta sedang berlangsung(CJ Santoso, 2006, komunikasipersonal, 5 Maret).

Tidak perlu dimasukan dalamdaftar referensi.

Tesis Ananda (2004, h. 76) beralasan ... Ananda, P 2004, ‘Pendekatanhumas perguruan tinggi di Jakartasebagai strategi pemasukan dana’,tesis MBA, Universitas IndonesiaRaya.

Dokumenkonferensi yangtidak diterbitkan

Keunikan-keunikan yang adadijelaskan dalam konferensitersebut (Juan 2003).

Juan, S 2003, ‘Keajaiban dankeanehan otak manusia’,dokumen dipresentasikan diKonferensi Kesehatan Otak,Jakarta, 18-20 Maret.

Dokumen di situsinternet tanpapengarang(WWW)

Gambaran umum tentang kankerparu-parudijelaskan dalam Lung Cancer(2004) dan ...

Lung Cancer 2004 , msn Health,dilihat 12 Juni 2004,<http://content.health.msn.com/condition_center/lung_cancer/default.htm>.

Dokumen di situsinternet tanpapengarang hanyaorganisasi atauinstitusi

Dalam diskusi mengenai MP3,MP3-mac.com (2003)mengemukakan ...

MP3-mac.com 2003, What isMP3?, dilihat 15 Oktober 2003,<http://www.mp3-ac.com/Pages/What_is_MP3.html>.

Tesis elektronik Price (2000) beragumen denganmengatakan ...

Price, K 2000, ‘Exploring whatthe doing does: a poststructuralanalysis of nurses’ subjectivity in

relation to pain’, Department ofNursing and Midwifery, PhDthesis, University of SouthAustralia, dilihat 10 Mei 2004,Australian Digital Theses Project,<http://www.library.unisa.edu.au/adtroot/public/adt-SUSA-20030501-145110/index.html>.

Media release diinternet (WWW)

Menteri mengkonfirmasi hal ini(Pirelli 2003) di media releaseyang dipublikasikan bersamaandengan ...

Pirelli, A (Minister for Transportand Regional Services) 2003,CASA approves new safetymeasures, media release, 1 April,Department of Transport andRegional Services, Canberra,dilihat 14 April 2003,<http://www.dotrs.gov.au/media/pirelli/archive/2003/apr_03/al6_2003.htm >.

Jenis Contoh PenggunaanReferensi Dalam Teks

Contoh PencantumanDaftar Referensi

Newsgroup,mailing list (listserver) dan bulletinboard

Patterson (2001) mengakui hal inidalam sebuah posting di ...

Patterson, S<[email protected]> 2001,‘Something’s got to give’, listserver, 29 Januari, NationalAssociation of Sceptics, dilihat 8Februari 2003,<http://www.nsa.net.au/listserv/>.

Lembaran kuliah Sistem ini ternyata berbedadengan lainnya(Siswanto 1990).

Siswanto, L 1990, ‘Sistemkekebalan tubuh’, lembarankuliah dibagikan pada topikBIO101 Ilmu Biologi Dasar,Universitas Indonesia Raya,Gedung L Universitas IndonesiaRaya, Jakarta, 12 Desember.

Microfishe ataumicrofilm

Seni tari dianggap mempunyaiperan yang penting dalampendidikan (Dominiak 1998).

Dominiak, KM 1998, The role ofdance making for the older adult,microfiche, MappSci. thesis,Texas Woman’s University,Microform Publications,University of Oregon.

49

Lampiran 10

CONTOH ESAI

Contoh ini disadur dari panduan referensi Harvard yang dipublikasikan olehUniversity of South Australia (2006, hh. 8-9). Walaupun sadurannya sedikitmembingungkan, namun cukup perhatikan pemakaian berbagai macam referensidalam esai ini.

... Penelitian kuantitatif sering kali diasosiasikan denganilmu eksakta seperti fisika dan kimia, dan metodepenelitian yang digunakan merupakan metode ‘berapabanyak’. Babbie (2001, h. 37) menyatakan penelitiankuantitatif adalah ‘... hal-hal yang dapat dihitung, diukur,dijelaskan, dan terbatas’. Data biasanya datang daripengujian, percobaan, dan kalkulasi. Hasil penelitian jenisini sering dilaporkan dalam bentuk grafik, angka-angka,persentase, statistik, dan skala. Dari pandanganepistemologi, penelitian quantitatif berada di antaradomain empiricist atau positivist di mana :

Pengamat tidak mudah dipengaruhi oleh emosi dan lebihindependen dari pengaruh objek yang diamati. Ilmu yang didapatlebih obyektif, umum, dan [biasanya] dapat digunakan untukmemprediksi dan mengontrol kejadian di masa depan (Sanderson2001, h.198).

Kebalikannya, metodologi kualitatif merupakan sisi‘seperti apa rasanya?’ dalam penelitian, dan lebih mengacukepada ‘pandangan, perasaan, impresi, dan karakteristik’(Bouma 2000, h. 19). Para peneliti mengembangkan sertamengemukakan teori dan hipotesa mereka sendiri daripada

Ketikamemparafraseselalu sertakanpengarang dantanggalpublikasi.

Ellipsis ( ... )menunjukanada kata-katayangdihilangkan.

Kutipanlangsung yangpanjang diletakan lebihdalam. Squarebracketmenujukan adakata-kata yangditambah.

Ketikamengutipcantumkan

mengevaluasi dan membuktikan teori dan hipotesa yangsudah ada.

Denzin dan Lincoln (1998, h. 28) menjelaskan bagaimanasetiap ‘strategi inkusisi [penelitian kualitatif berhubungandengan] ... litelatur yang kompleks ... pengalaman yangberlainan ... [dan juga berhubungan dengan] berbagaikeahlian yang berbeda’. Sebagai contoh, ketika pekerjakesehatan dan para pendidik melakukan penelitianterhadap kegiatan mereka, ‘penelitian aksi’ (actionresearch) sering kali ditempuh. Langkah ini dapatdidefinisikan sebagai ‘bentuk inkusisi pencerminan dirisendiri secara kolektif, yang ditempuh oleh para peserta disituasi sosial untuk memperbaiki rasionalitas dan alasankegiatan sosial dan edukasional mereka sendiri’ (Kemmis& McTaggart dikutip dalam Masters 1995).

Penelitian kualitatif menawarkan sebuah ‘ideographic’atau ide-ide berdasarkan pandangan dunia yang termasukdi dalamnya budaya, kepribadian, dan nuansa-nuansalainnya yang berhubungan dengan manusia danmasyarakat (Babbie 2001, h. 37; Smith dikutip dalamSanderson 2001, h. 216). Metodologi-metodologi yangberhubungan dengan penelitian kualitatif mencobamenjelaskan ilmu baru melalui pengamatan yang hati-hatidan mendalam terhadap kehidupan sebenarnya.Pendekatan yang dilakukan berdasarkan logika danmenghasilkan hipotesa dan bukan mengujinya(Williamson, Burstein & McKemmish 2002, h. 26). Tidakseperti pandangan empiricist/positivist yang menekankankepada prediksi dan kontrol, Sanderson (2001, h. 215)menggambarkan hubungan ini sebagai pengertian bersamaantara peneliti dan subjek penelitian.

Penelitian kuantitiatif dan kualitatif keduanya mempunyai

namapengarang,tanggal, danno. halaman.

Sumberinformasiprimer(Kemmis &McTaggart)yang ada disumberinformasisekunder(Masters) --Tidak perlumenggunakanno halaman,karena sumberelektronik.

Beberapasumberdisebutkansekaligus(Babbie,Smith,Sanderson)

Tigapengarangdalam satukarya(Williamson,Bursten &McKemmish).

DokumenInternetmenggunakan

50

pendukung masing-masing, dan tidaklah dipandang untukbekerja sendiri-sendiri. Sebagai contoh, banyak jugapenggunaan metodologi kuantitatif di bidang kemanusiaanyang sering kali diasosiasikan dengan metodologikualitatif. Sebuah contoh dalam hal ini adalah ketikapekerja sosial mempelajari dan mengukur masalah-masalah sosial seperti kemisikinan dan penyakit kejiwaan.Barry (1998) menjelaskan bagaimana pengkodean dalampenelitian kualitatif memperkaya data analisis danmenawarkan sebuah ‘rangkuman ide-ide teoritikal yanglebih menyeluruh’.

Penggunaan metode kuantitatif yang terkenal sekarang iniadalah Gallup polls yang sering disebutkan di koran-koransaat pemilu (Sarantakos 1998, h. 4). Contoh lain yangsering disebutkan dalam berita adalah penemuan-penemuan yang berasal dari studi-studi kesehatanmengenai topik-topik yang populer. Contoh saja Peric(2004) yang menjelaskan studi di Perth oleh Burns yangmenemukan ‘peminum teh [berat] yang sudah minumselama 20 tahun mempunyai dua pertiga resiko lebih kecilterkena kanker [prostat] dibandingkan dengan mereka yangberada di control group’. Contoh sederhana inimendemonstrasikan angka-angka, penemuan, danmetodologi yang menjadi ciri khas penelitian kuantitatif.Maka ...

Daftar Referensi

Babbie, E 2001, The practice of learning social research,9th edn, Wadsworth Thomson Learning, Belmont, CAUSA.

Barry, CA 1998, ‘Choosing qualitative data analysissoftware: Atlas/ti and Nudist compared’, Sociological

kaidahreferensidalam teksyang sama(pengarangdan tanggal –Barry 1998)

DokumenInternet tidakmempunyainomorhalaman(contoh: Peric)

Diurutkanberdasarkannama keluarga/nama akhirpengarangsecara alfabet.Pisahkan satureferensidengan lainnyadengan satuspasi

Jurnalelektronikonline

Buku Edisidiletakansetelah judulLebih dari satuPengarang

research online, vol. 3, no. 3, dilihat 5 April, 2004,<http://www.socresonline.org.uk/socresonline/3/3/4.html>.

Bouma, G 2000, The research process, 4th edn, OxfordUniversity Press, Melbourne.Denzin, NK & Lincoln 1998,’Introduction’, dalamCollecting and interpreting qualitative materials, eds NKDenzin & YS Lincoln, Sage Publications, Thousand Oaks,California.

Masters, J 1995, ‘The history of action research’, dalamAction research electronic reader, ed. I Hughes, dilihat 5April 2004,<http://www2.fhs.usyd.edu.au/arow/o/m01/m01.htm>.

Peric H 2004, ‘Tea drinking prevents prostate cancer, Perthresearcher finds’, ABC Online, dilihat 1 April 2004,http://www.abc.net.au/southwestwa/stories/s1037036.htm

Sanderson, G 2001, ‘Undertaking research in internationaleducation’, Journal of Australian Research onInternational Education Services, vol. 2, no. 3, Winter, hh.197–239.

Sarantakos, S 1998, Social research, 2nd edn, MacmillanEducation Australia, South Melbourne.

Williamson, K, Burstein, F & McKemmish, S 2002,‘Introduction to research in relation to professionalpractice’, in Research methods for students, academics andprofessionals: information management and systems, 2ndedn, ed. K Williamson, Charles Sturt University, WaggaWagga, NSW.

Halaman disebuah situsInternet

Jurnalelektronikonline

Artikel dalamsebuah jurnal

Buku

Sebuah babdalamkumpulankarya

Sebutkannama daerahyang lebihdikenal (NSW-New SouthWales, negarabagian diAustralia)

51