Jenis tanama

14
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011 30 LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-5-3 Kajian Dosis Pupuk NPK dan Macam Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Sambiloto (Andrographis Paniculata Ness.) Sudarmi dan A. Intan Niken Tari Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl. Letjen S. Humardani No.1 Kampus Jombor Sukoharjo 57521, Telp. (0271) 593156, Fax. (0271) 591065 ABSTRAK: Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengkaji : (1) Pengaruh dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil sambiloto. (2) Pengaruh macam media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil sambiloto. (3) Interaksi pengaruh macam dosis pupuk NPK dan macam media terhadap pertumbuhan dan hasil sambiloto. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret sampai September 2011 di kebun dan di Laboratorium Universitas Veteran Bangun Nusantara. Metode penelitian adalah eksperimen, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk NPK, terdiri empat taraf yaitu : tanpa pupuk NPK (A1), dipupuk NPK 100 kg/ha (A2), dipupuk NPK 150 kg/ha (A3), dipupuk NPK 200 kg/ha ( A4). Faktor kedua adalah macam media, terdiri tiga taraf yaitu : media tanah tanpa pupuk kandang (M1), tanah : pupuk kandang = 1 : 1 (M2) , tanah : pupuk kandang = 2 : 1 (M3). Data dianalisis dengan Uji F dan Kruskal Wallis, dan diuji lanjut dengan DMRT 5%, Uji Mood Median 5%. Hasil penelitian dapat disimpulkan dosis pupuk NPK 200 kg/ha (A4) berbengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan sambiloto dengan hasil tertinggi “ indikator pertumbuhan “ : tinggi tanaman 38,52 cm (A4), j umlah cabang 13,20 buah (A4), luas daun 1639,00 cm2 (A4) dan hasil tertinggi “indikator hasil“ meliputi : berat segar 3, 752 gram, berat kering 2,1897 dan berat simplisia 2,0295 gram. Macam media tanam perbandingan tanah : pupuk kandang = 1 : 1 ( M2 ) berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman : 42,42 cm , luas daun : 1.809,50 cm2, berat segar : 3,877 gram, berat kering : 2,3133gram , berat simplisia : 2,1374 gram dan M3 berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah cabang : 13,20 buah, panjang akar : 20,29 cm (M3 ). Interaksi perlakuan A dan M berpengaruh terhadap variabel tinggi tanaman : 56,11 cm (A4M2) danjumlah cabang : 13,97 buah ( A4M2 ). Kata-kata kunci: dosis NPK , macam media, sambiloto. PENDAHULUAN Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.) termasuk salah satu tanaman obat tradisional di Indonesia. Pemanfaatan obat tradisional semakin meningkat karena adanya pergeseran pola penyakit yaitu dari penyakit infeksi ke penyakit degeneratif serta gangguan metabolisme. Penyakit degeneratif membutuhkan pengobatan jangka panjang yang menyebabkan efek samping serius bagi kesehatan. Penyakit degeneratif dan gangguan metabolisme diantaranya adalah diabetes, dan salah satu obat tradisionalnya adalah sambiloto (Yulianto,2004 ). Beberapa kandungan kimia yang sudah diketahui dari sambiloto dan inilah yang menyebabkan rasa pahit antara lain : laktone, andrographolida, flavanoid, asam kersih dan beberapa mineral (Anonim, 2002 cit Yusron M dan Januawati, 2004). Sambiloto ditemukan tumbuh secara liar di kebun, tegalan dan semak belukar. Tumbuh baik pada curah hujan 2000-3000 mm/tahun, suhu udara 25-32 o C serta kelembaban udara yang dibutuhkan antara 70-90%. Sambiloto tumbuh optimal pada pH tanah 6-7 (netral). Pada pH netral unsur hara yang dibutuhkan tanaman cukup tersedia dan mudah diserap oleh akar tanaman kedalaman perakaran sambiloto dapat mencapai 25 cm dari permukaan tanah (Anonim, 2003; Winarto, 2003). Simplisia sambiloto adalah produk bahan kering yang berupa daun, cabang dan batang, umumnya untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit sehingga sambiloto berpotensi sebagai

Transcript of Jenis tanama

Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011

30

LPPM Univet Bantara Sukoharjo

ISBN 978-602-99172-5-3

Kajian Dosis Pupuk NPK dan Macam Media Tanam terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Sambiloto (Andrographis Paniculata Ness.)

Sudarmi dan A. Intan Niken Tari

Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl. Letjen S. Humardani

No.1 Kampus Jombor Sukoharjo 57521, Telp. (0271) 593156, Fax. (0271) 591065

ABSTRAK: Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengkaji : (1) Pengaruh dosis pupuk NPK

terhadap pertumbuhan dan hasil sambiloto. (2) Pengaruh macam media tanam terhadap

pertumbuhan dan hasil sambiloto. (3) Interaksi pengaruh macam dosis pupuk NPK dan macam

media terhadap pertumbuhan dan hasil sambiloto. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret

sampai September 2011 di kebun dan di Laboratorium Universitas Veteran Bangun Nusantara.

Metode penelitian adalah eksperimen, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang

disusun secara faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk

NPK, terdiri empat taraf yaitu : tanpa pupuk NPK (A1), dipupuk NPK 100 kg/ha (A2), dipupuk

NPK 150 kg/ha (A3), dipupuk NPK 200 kg/ha ( A4). Faktor kedua adalah macam media, terdiri

tiga taraf yaitu : media tanah tanpa pupuk kandang (M1), tanah : pupuk kandang = 1 : 1 (M2) ,

tanah : pupuk kandang = 2 : 1 (M3). Data dianalisis dengan Uji F dan Kruskal Wallis, dan diuji

lanjut dengan DMRT 5%, Uji Mood Median 5%. Hasil penelitian dapat disimpulkan dosis

pupuk NPK 200 kg/ha (A4) berbengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan sambiloto dengan

hasil tertinggi “ indikator pertumbuhan “ : tinggi tanaman 38,52 cm (A4), jumlah cabang 13,20

buah (A4), luas daun 1639,00 cm2 (A4) dan hasil tertinggi “indikator hasil“ meliputi : berat

segar 3, 752 gram, berat kering 2,1897 dan berat simplisia 2,0295 gram. Macam media tanam

perbandingan tanah : pupuk kandang = 1 : 1 ( M2 ) berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi

tanaman : 42,42 cm , luas daun : 1.809,50 cm2, berat segar : 3,877 gram, berat kering :

2,3133gram , berat simplisia : 2,1374 gram dan M3 berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah

cabang : 13,20 buah, panjang akar : 20,29 cm (M3 ). Interaksi perlakuan A dan M berpengaruh

terhadap variabel tinggi tanaman : 56,11 cm (A4M2) danjumlah cabang : 13,97 buah ( A4M2 ).

Kata-kata kunci: dosis NPK , macam media, sambiloto.

PENDAHULUAN

Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.) termasuk salah satu tanaman obat

tradisional di Indonesia. Pemanfaatan obat tradisional semakin meningkat karena adanya

pergeseran pola penyakit yaitu dari penyakit infeksi ke penyakit degeneratif serta gangguan

metabolisme. Penyakit degeneratif membutuhkan pengobatan jangka panjang yang

menyebabkan efek samping serius bagi kesehatan. Penyakit degeneratif dan gangguan

metabolisme diantaranya adalah diabetes, dan salah satu obat tradisionalnya adalah sambiloto

(Yulianto,2004 ).

Beberapa kandungan kimia yang sudah diketahui dari sambiloto dan inilah yang

menyebabkan rasa pahit antara lain : laktone, andrographolida, flavanoid, asam kersih dan

beberapa mineral (Anonim, 2002 cit Yusron M dan Januawati, 2004).

Sambiloto ditemukan tumbuh secara liar di kebun, tegalan dan semak belukar. Tumbuh

baik pada curah hujan 2000-3000 mm/tahun, suhu udara 25-32oC serta kelembaban udara yang

dibutuhkan antara 70-90%. Sambiloto tumbuh optimal pada pH tanah 6-7 (netral). Pada pH

netral unsur hara yang dibutuhkan tanaman cukup tersedia dan mudah diserap oleh akar

tanaman kedalaman perakaran sambiloto dapat mencapai 25 cm dari permukaan tanah (Anonim,

2003; Winarto, 2003).

Simplisia sambiloto adalah produk bahan kering yang berupa daun, cabang dan batang,

umumnya untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit sehingga sambiloto berpotensi sebagai

Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011

31

LPPM Univet Bantara Sukoharjo

ISBN 978-602-99172-5-3

tanaman obat yang penting di masa depan. Masyarakat Indonesia memanfaatkan simplisia

sambiloto sebagai obat tradisional seperti : anti demam, anti biotik, antiperitrik, antiradang, anti

bengkak, anti diare, anti tumor, hepatoprotektor dan lain-lain (Heyne, 1987; Dalimartha S,

2003; Winarto, 2003).

Obat tradisional merupakan bagian dari kekayaan bangsa yang perlu dilestarikan dan

ditingkatkan kualitasnya melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga pada

saatnya nanti akan menjadi obat alternatf disamping obat modern sejauh khasiatnya

dipertanggungjawabkan secara medis (Subandrio et.al, 1996). Hal ini terlihat dengan semakin

bertambahknya industri jamu tradisional baik dalam skala besar maupun industri rumah tangga.

Dengan berkembangnya industri jamu trandisional, persediaan bahan baku secara

kontinu menjadi masalah pokok, karena sambiloto biasanya dipanen dari habitat aslinya

(dipanen alami) sehingga kualitas fisik tidak seragam, serta tidak ada jaminan kontinuitas

penyediaannya untuk bahan baku obat. Selain itu kegiatan pemanenan dari alam yang

dilaksanakan secara terus menerus tanpa diimbangi usaha budidaya yang tepat maka dapat

mengakibatnya kelangkaan dan mengancam keberadaan plasma nutfah sambiloto (Hanan, 1996;

Anonimous, 2001; Muliawati ES, 2002; Winarto, 2003). Karenanya perlu upaya

pembudidayaan tumbuhan sambiloto menjadi tanaman.

Kartosapoetra, 1992 mengatakan bahwa pengumpulan simplisia dari tanaman obat yang

dibudidayakan dengan baik akan merupakan penyediaan bahan obat yang terjamin kualitasnya,

karena tidak ada kemungkinan tercampur bahan tanaman lain. Karena simplisia sambiloto

diambil dari tajuk tanaman yaitu meliputi daun cabang, batang dll, maka pembudidayaan

sambiloto ditujukan untuk dapat menghasilkan tajuk yang bermutu dalam jumlah banyak . Ini

dicapai apabila penggunaan pupuk dan jenis media tanam sesuai yang diinginkan sambiloto.

Pada prinsipnya pemberian pupuk untuk tanaman, khususnya sambiloto adalah menambah atau

melengkapi unsur hara terutama yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar yaitu unsur

nitrogen (N), Pospor (P) dan Kalium (K) yang sering disebut unsur hara makro. Mengingat

bagian sambiloto yang paling banyak dipanen dari tajuk maka pemberian pupuk NPK dengan

dosis yang tepat sangat penting untuk menghasilkan tajuk yang subur dan berkulitas.

Lahan sebagai media tanam sambiloto yang perlu diperhatikan adalah media tanam

yang mampu menyimpan unsur hara dan air , bersifat poreus dan struktur gembur sehingga

memungkinkan akar untuk berkembang secara ekstensif (menyebar). Hal yang sangat penting

media harus mudah didapat dalam jumlah yang diinginkan dan harganya relatif murah . Untuk

mendapatkan media yang demikian salah satu cara adalah dengan menambahkan pupuk

kandang pada lahan yang akan ditanami sambiloto (Lingga dan Marsono, 2002).

Budidaya sambiloto secara tepat perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan simplisia

sambiloto yang terus menerus. Untuk menghasilkan simplisia yang berkualitas dan dalam

jumlah yang cukup, aspek yang perlu diperhatikan dalam pembudidayaan sambiloto adalah

pemupukan dan media tanam yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Mengingat simplisia

sambiloto sebagian besar diambil dari tajuk, oleh karena itu untuk menghasilkan simplisia yang

berkualitas dan dalam jumlah yang memadai , maka yang perlu diperhatikan adalah bagaimana

menghasilkan tajuk yang baik, ini akan didukung dengan pemberian dosis pupuk yang tepat

khususnya NPK yang sangat berperanan pada pertumbuhan tanaman .

Habitat asli sambiloto yaitu di tebing-tebing sungai, di semak belukar, di bawah

tegakan agroforesre (di bawah tegakan pohon jati, mahoni, bambu dll) maka merupakan peluang

pemanfaatan lahan-lahan yang kurang subur (lahan marginal) untuk tanaman pangan, sehingga

dapat dimanfaatkan untuk budidaya sambiloto. Penelitian sambiloto yang telah dilakukan pada

umumnya belum mengacu pada kualitas dan kuantitas simplisianya (Anonim, 2003). Oleh

karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui “Pengaruh dosis pupuk NPK dan

macam media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil sambiloto”.

Masalah pokok yang ingin dikaji dan dicari jawabannya pada penelitian ini adalah: (1)

Apakah dosis pupuk NPK berpengaruh pada pertumbuhan dan hasil sambiloto? (2) Apakah

jenis media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil sambiloto? (3) Apakah ada

Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011

32

LPPM Univet Bantara Sukoharjo

ISBN 978-602-99172-5-3

interaksi pengaruh dosis pupuk NPK dan macam media terhadap pertumbuhan dan hasil

sambiloto?

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji :.

1. Pengaruh dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil sambiloto.

2. Pengaruh macam media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil sambiloto.

3. Interaksi pengaruh dosis pupuk NPK dan macam media terhadap pertumbuhan dan hasil

sambiloto.

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

1 Sebagai bahan informasi bagi yang berminat memperdalam tanaman obat khususnya

sambiloto.

2 Memperkaya dan menambah wawasan mahasiswa tentang tanaman obat sebagai materi

bahan kuliah Budidaya Tanaman Semusim.

3 Sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya tentang sambiloto.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari s/d Agustus 2011 di Kebun dan

Laboratorium Univet Bantara Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo dengan ketinggian tempat 86

m dari permukaan laut. Bahan yang digunakan meliputi: pupuk kandang, tanah, polybag, benih

sambiloto, pupuk NPK dan bambu. Alat yang digunakan : oven, timbangan, sprayer, selang

plastik, meteran gulung, gergaji, sabit, cangkul, peralatan tulis dan lain-lain.

Metode penelitian adalah eksperimen, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)

yang disusun secara faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis

pupuk NPK, terdiri empat taraf yaitu : tanpa pupuk NPK (A1), dipupuk NPK 100 kg/ha (A2),

dipupuk NPK 150 kg/ha (A3), dipupuk NPK 200 kg/ha (A4). Faktor kedua adalah macam

media, terdiri tiga taraf yaitu : media tanah tanpa pupuk kandang (M1), tanah : pupuk kandang

= 1 : 1 (M2), tanah : pupuk kandang = 2 : 1 (M3). Sehingga ada 12 kombinasi perlakuan, tiap

perlakuan dibuat 5 tanaman, seluruhnya diperlukan 12 x 3 x 5 = 180 tanaman. Data dianalisis

dengan Uji F dan Kruskal Wallis, dan diuji lanjut dengan DMRT 5 %, Uji MoodMedian5%.

Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi : a) Tinggi tanaman (cm); b) Luas daun

pertanaman (cm); c) Jumlah cabang pertanaman; d) Panjang akar; e) Berat segar tanaman

(brangkasan); f) Berat kering tanaman (gram); g) Berat simplisia

Analisis data Data dianalisis menggunakan metode analisis ragam, apabila perlakukan menunjukkan

pengaruh nyata terhadap perubah (bariabel yang diamati) maka dilanjutkan dengan uji

perbandingan rata-rata menggunakan uji jarak berganda duncan pada jenjang murad = 0,05

(DMRT).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji F dan Kruskal- Wallis semua variabel pengamatan dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Hasil Uji F dan Kruskal-Wallis semua variabel pengamatan.

No Variabel Pengamatan Dosis Pupuk NPK

( A )

Macam Media

Tanam ( M )

Interaksi

A*M

1 Tinggi Tanaman ** ** *

2 Jumlah Cabang ** ** *

3 Luas Daun ** ** Ns

4 Panjang Akar Ns * Ns

5 Berat Segar tanaman ** ** Ns

6 Berat kering tanaman ** ** Ns

7 Berat simplisia ** ** Ns

Keterangan : ns = non signoficant ; * = significant ; ** = very significant taraf 5 %.

Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011

33

LPPM Univet Bantara Sukoharjo

ISBN 978-602-99172-5-3

Tinggi tanaman

Hasil analisis ragam tinggi tanaman menunjukkan bahwa dosis pupuk NPK (A) dan

macam media (M) berpegaruh sangat nyata dan ada interaksi kedua perlakuan tersebut. Rerata

tinggi tanaman perlakuan A dan M pada tabel 2. Rerata interaksi dosis NPK dan macam media

pada tabel 3.

Tabel 2. Rerata tinggi tanaman perlakuan dosis pupuk NPK dan macam media.

Perlakuan Tinggi Tanaman(cm) Perlakuan Tinggi tanaman(cm)

A1 26,45 a M1 29,31 a

A2 31,96 b M2 42,42 b

A3 36,11 bc M3 28,06 a

A4 38,52 cd Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada

DMRT 5%

Tabel 3. Rerata tinggi tanaman interaksi perlakuan dosis NPK dan macam media.

Perlakuan A1 A2 A3 A4

M1 24,89 ab 30,44 bc 28,11 ab 33,78 bc

M2 23,67 ab 40,55 cd 49,33 cd 56,11 cd

M3 30,78 bc 24,89 ab 30,89 bc 25,67 ab Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada DMRT

5%.

Dari tabel 2 dan 3, rerata tinggi tanaman tertinggi yaitu pada perlakuan dosis pupuk

NPK 200kg/ha (A4) yaitu 38,52 cm, macam media M2 (perbandingan tanah : pupuk kandang 1

: 1) yaitu 42,42 cm dan interaksi A4M2sebesar 56,11 cm sedang rerata tinggi tanaman

terendah pada perlakuan tanpa NPK dan tanpa media pupuk kandang. Menurut Sutejo (1995)

bahwa unsur hara N, P dan K dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Nitrogen berperanan

penting merangsang pertumbuhan vegetatif yaitu menambah tinggi tanaman dan membuat

tanaman menjadi lebih hijau karena merupakan bahan penyusun klorofil. Macam media M2

memberikan hasil terbaik karena pupuk kandang dapat meningkatkan kemampuan tanah

mengikat air sehingga dapat meningkatkan kelarutan unsur hara yang dibutuhkan untuk

pertumbuhan tanaman. Hal ini berarti pemberian NPK 200 kg /ha dan macam media M2 dapat

meningkatkan tinggi tanaman.

Jumlah cabang

Hasil analisis ragam jumlah cabang menunjukkan bahwa dosis pupuk NPK (A) dan

macam media (M) berpegaruh sangat nyata dan interaksi kedua perlakuan berpengaruh nyata

DMRT 5% . Rerata jumlah cabang perlakuan dosis pupuk NPK dan macam media pada tabel

4. dan interaksi A dan M disajikan pada tabel 5.

Tabel 4. Rerata jumlah cabang perlakuan dosis pupuk NPK dan macam media.

Perlakuan Jumlah cabang (buah) Perlakuan Jumlah cabang (buah)

A1 9,29 a M1 10,76 a

A2 11,92 b M2 11,95 ab

A3 12,80 b M3 12,74 b

A4 13,20 c Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf sama menunjukkan berbeda tidak nyata

Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011

34

LPPM Univet Bantara Sukoharjo

ISBN 978-602-99172-5-3

Tabel 5. Rerata Jumlah Cabang interaksi perlakuan dosis NPK dan macam media.

Perlakuan A1 A2 A3 A4

M1 9,93ab 11,00 ab 10,60 ab 11,50 abcd

M2 11,97abcd 13,43cd 8,43 ab 13,97cd

M3 13,87cd 13,33 bc 8,83 ab 12,93abcd Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada DMRT

5%.

Dari tabel 4 dan 5, rerata jumlah cabang tertinggi diperoleh pada dosis NPK 200kg/ha

(A4) yaitu 13,20 buah, macam media M3 yaitu 12,74 buah, dan interaksi A4 M2 adalah 13,97

buah sedang rerata jumlah cabang terendah pada perlakuan A1 (9,29 buah) dan M1. Hal ini

karena pemberian pupuk kandang dapat membantu penyediaan unsur hara tanaman, sehingga

pada pertumbuhan vegetatif tanaman sambiloto dapat menghasilkan jumlah cabang yang

maksimal. Sesuai dengan pendapat Gardner et al, (1985) bahwa unsur hara terutama N,P dan K

merupakan faktor yang dapat meningkatkan jumlah percabangan pada pertumbuhan vegetatif

tanaman. Karena cabang merupakan batang lateral yang muncul akibat perkembangan meristem

ujung batang induk yang sedang mengalami pertumbuhan.

Luas daun

Hasil analisis ragam luas daun menunjukkan bahwa dosis pupuk NPK (A) dan macam

media tanam (M) berpegaruh sangat nyata dan tidak ada interaksi kedua perlakuan tersebut.

Rerata luas daun pada perlakuan dosis NPK dan perlakuan macam media tanam disajikan pada

tabel 6, pada uji DMRT 5 %.

Tabel 6. Rerata luas daun perlakuan dosis NPK (A) dan macam media dalam cm2

Perlakuan Luas Daun (cm2) Perlakuan Luas Daun (cm2)

A1 641,20 a M1 491,20 a

A2 907,10 b M2 1809,50 c

A3 1137, 50 bc M3 942,90 b

A4 1639,00 c Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf sama menunjukkan berbeda tidak nyata.

Dari tabel 6, rerata luas daun tertinggi yaitu perlakuan A yaitu 1639,00 cm2 dan macam

media M2 yaitu 1809,50 cm2, sedang rerata luas daun terendah perlakuan A1M1. Menurut

Gardner et al, (1991) luas daun menunjukkan ratio antara luas lamina daun atau jaringan yang

melaksanakan fotosintesis dengan jaringan tanaman total yang melaksanakan respirasi atau

biomassa total tanaman. Hal ini berarti dengan penambahan NPK akan meningkatkan

kemampuan tanaman melakukan fotosinstesis sehingga dapat meningkatkan luas daun. Karena

menurut Sitompul dan Guritno ( 1995), bahwa luas daun tanaman ditentukan oleh jumlah bahan

hasil fotosintesis yang dialokasikan ke bagian daun.

Panjang akar

Hasil analisis ragam panjang akar menunjukkan bahwa dosis pupuk NPK (A)

berpengaruh tidak nyata dan perlakuan macam media (M) berpegaruh nyata dan tidak ada

interaksi kedua perlakuan tersebut terhadap panjang akar. Rerata panjang akar pada perlakuan

macam media tanam disajikan pada tabel 7.

Tabel 7. Rereta Panjang akar pada perlakuan macam media tanam

Perlakuan Panjang Akar ( cm )

M1 14,23 a

M2 19,14 b

M3 20,29 b

Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011

35

LPPM Univet Bantara Sukoharjo

ISBN 978-602-99172-5-3

Dari tabel 7, rerata panjang akar tertinggi yaitu pada perlakuan A4 sebesar 19,29 cm dan

macam media M2 yaitu 20,29 cm, sedang rerata panjang akar terendah pada perlakuan A1M1

(16,44 cm). Pemberian pupuk kandang dapat membantu penyediaan unsur hara tanaman,

sehingga pada pertumbuhan vegetatif tanaman sambiloto dapat menghasilkan pertumbuhan akar

yang maksimal.

Berat segar tanaman.

Hasil analisis ragam berat segar menunjukkan bahwa dosis pupuk NPK (A) dan macam

media tanam (M) berpegaruh sangat nyata dan tidak ada interaksi kedua perlakuan. Rerata berat

segar pada perlakuan A dan perlakuan macam media tanam disajikan pada tabel 8.

Tabel 8. Rerata berat segar perlakuan dosis pupuk NPK dan macam media.

Perlakuan Berat segar (gram) Perlakuan Berat segar (gram)

A1 2, 906 a M1 2,737 a

A2 3, 166 b M2 3,877 b

A3 3, 366 b M3 3,279 ab

A4 3, 752 c Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf sama menunjukkan berbeda tidak nyata.

Dari tabel 8, rerata berat segar perlakuan A tertinggi diperoleh pada A4 yaitu 3,752

gram dan dan macam media M2 yaitu 3,877 gram, sedang rerata berat segar terendah pada

perlakuan A1M1 (2,737 gram). Hal ini karena pemberian NPK dan pupuk kandang dapat

membantu penyediaan unsur hara tanaman, sehingga berpengaruh pada pertumbuhan vegetatif

tanaman sambiloto yang pada akhirnya dapat meningkatkan berat segar tanaman. Menurut

Sarief ( 1985 ), berat segar tanaman terutama dipengaruhi tersedianya unsur hara N dan P yang

berperanan dalam pertumbuhan vegetatif. Berat segar tanaman hampir seluruhnya ditentukan

oleh pengambilan air dan unsur hara bagi tanaman (Sitompul dan Guritno, 1995).

Berat kering tanaman

Hasil analisis ragam berat kering terlihat bahwa perlakuan (A) dan macam media

tanam (M) berpegaruh sangat nyata dan tidak ada interaksi kedua perlakuan. Rerata berat kering

perlakuan A dan perlakuan M tertera pada tabel 9.

Tabel 9. Rerata berat kering perlakuan dosis pupuk NPK dan macam media.

Perlakuan Berat kering (gram) Perlakuan Berat kering (gram)

A1 1, 1949 a M1 1,0200 a

A2 1, 4746 a M2 2,3133 b

A3 1, 7594 ab M3 1,6307 ab

A4 2, 1897 b Keterangan : Angka-angaka yang diikuti dengan huruf sama menunjukkan berbeda tidak nyata

pada DMRT 5%.

Dari tabel 9, rerata berat kering tertinggi diperoleh pada perlakuan A yaitu 2,1897 gram

dan M2 yaitu 2,3133 gram, sedang rerata berat kering terendah pada perlakuan A1M1 (1,4746

gram). Hal ini karena pemberian NPK dan pupuk kandang dapat membantu penyediaan unsur

hara tanaman, sehingga berpengaruh pada pertumbuhan vegetatif tanaman sambiloto yang pada

akhirnya dapat meningkatkan berat kering tanaman. Berat kering tanaman berasal dari hasil

fotosintesis dan serapan unsur hara yang diolah melalui proses biosintesis, didukung pendapat

Kusumo (1984) bahwa penambahan berat kering tanaman erat kaitannya dengan aktifitas

fotosintesis yang sangat membutuhkan unsur hara tanaman. Menurut Sitompul dan Guritno

(1995), bahwa produksi tanaman lebih akurat dinyatakan dengan ukuran bobot kering dari pada

bobot segar tanaman karena masih sangat dipengaruhi oleh kondisi kelembaban pada saat itu.

Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011

36

LPPM Univet Bantara Sukoharjo

ISBN 978-602-99172-5-3

Berat simplisia.

Hasil analisis ragam berat simplisia menunjukkan dosis pupuk NPK (A) dan macam

media tanam (M) berpegaruh sangat nyata dan tidak ada interaksi kedua perlakuan. Rerata berat

simplisia perlakuan A dan macam media tanam disajikan tabel 10.

Tabel 10. Rerata berat simplisi perlakuan dosis pupuk NPK dan macam media.

Perlakuan Berat simplisia (gram) Perlakuan Berat simplisia (gram)

A1 1, 0864 a M1 0,9034 a

A2 1, 3247 b M2 2,1374 b

A3 1, 5959 b M3 1,4865 b

A4 2, 0295 c Keterangan : Angka-angaka yang diikuti dengan huruf sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada

DMRT 5 %.

Dari tabel 10, rerata berat simplisia tertinggi diperoleh pada perlakuan A4 yaitu 2,0295

gram dan dan macam media M2 yaitu 2,1374 gram, sedang rerata berat segar terendah pada

perlakuan A1M1 (1,0864 gram) . Hal ini karena pemberian NPK dan pupuk kandang dapat

membantu penyediaan unsur hara tanaman, sehingga berpengaruh terhadap berat simplisia.

Pembentukan daun, batang dan cabang ditentukan oleh jumlah fotosintat yang dihasilkan

tanaman. Fotosintat dihasilkan tanaman dari proses fotosintesis , dalam proses fotosintesis

sangat diperlukan unsur hara dan air. Simplisia adalah produk bahan kering bagian-bagian dari

tanaman sumber bahan baku obat yang mengandung berbagai metabolit dengan kadar bervariasi

(Sudiatsa, 2002). Produk bahan kering tanaman pada prinsipnya adalah hasil berat segar yang

dihilangkan kadar airnya dengan cara dioven pada suhu 60-700C sehingga didapatkan berat

konstan dan akhirnya yang tersisa adalah bahan organik yang hidup dalam biomassa (Harjadi,

1991).

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Dosis pupuk NPK 200 kg/ha (A4) berpengaruh

terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil sambiloto .(2) Macam media perbandingan tanah :

pupuk kandang = 1 : 1 ( M2 ) berpengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil sambiloto.

(3) Interaksi perlakuan A dan M (macam media) pada A4M2 berpengaruh terbaik terhadap

pertumbuhan sambiloto.

Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang mengarah pada kualitas simplisia.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang peningkatan kadar senyawa aktifnya dan

aplikasinya dalam pengobatan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1995. Medicinal Herb Index In Indonesia. PT. Eisai Indonesia

______. 2001. Andrographis paniculata Ness. htttp://www.Scirius.com. Diakses 15 Mei 2006.

______. 2003. Andrographis paniculata Ness. htttp://www.hartwick.edu. diakses 25 Mei 2007.

______. 2004. Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.). www.pdpersi.co.id. Diakses pada 10

Juli 2007.

Dalimartha, S. 2003. Tumbuhan Obat. Penebar Swadaya. Jakarta.

Gardner.F.P, R.B. Pearce and R.L. Mithchel 1991, Fisiologi Tanaman Budidaya . Terjemahan

H. Susilo. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Hanan, 1996. Beberapa Catatan Penting Tentang Sambiloto. Warta Tumbuhan Obat Indonesia.

Kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat Tradisional Vol. 3(1) : 9-16.

Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011

37

LPPM Univet Bantara Sukoharjo

ISBN 978-602-99172-5-3

Harjadi,S.S. 1991. Pengantar Agronomi. PT Gramedia Jakarta.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Badan Litbang Kehutanan. Jakarta.

Kartasaputra, 1992. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat Meningkatkan Apotik Hidup dan

Pendapatan Para Keluarga Petani dan PKK. Rineka Cipta. Jakarta.

Kusumo, 1984. Zat Pengatur Tumbuh. CV Yasa Guna . Jakarta.

Lingga, P dan Marsono. 2002. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Panebar Swadaya. Jakarta.

Sitompul, S.M dan Guritno, 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gajah Mada University

Press. Yogyakarta.

Muliawati, ES. 2002. Kajian Tingkat Serapan Hara, Pertumbuhan dan Produksi Sambiloto

(Andrographis paniculata Ness.) pada Beberapa Komposisi Media Tanam dan Tingkat

Penyiraman. Pros. Simposium Nasional II, Tumbuhan Obat dan Aromatik. Bogor 251-

255.

Sarief,ES.1985. Konservasi Tanah dan Air.Pustaka Buana,Bandung.

Subandrio, T. Dan I.A.I. Danur. 1996. Irradiasi Pangan dan Aplikasinya pada Jamu dan

Tumbuhan Obat Komersial. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sutejo, M.M. 1995. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.

Winarto, W.P. 2003. Sambiloto Budidaya Dan Pemanfaatan untuk Obat. Penebar Swadaya

Jakarta.

Yusron, M dan M. Januwati,dan W. Joko Priyambodo. 2004. Keragaan Mutu Simplisia

Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.) Pada Beberapa Kondisi Agroekologi.

Pros. Seminar Nasional XXV. Pokjanas Tanaman Obat Indonesia : 723:727.

______, M. Dan M. Januwati, 2004. Pengaruh Kondisi Argoekologi terhadap Produksi dan

Mutu Simplisia Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.) Pros. Seminar Nasional

Tumbuhan Obat Indonesia. XXVI. Pokjarnas Tanaman Obat Indonesia. 211-231.

vii

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Kata Pengantar iii

Sambutan Ketua Panitia iv

Sambutan Rektor Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo v

Daftar Isi vii

Keynote Speaker

Sistem Penjaminan Mutu Penelitian di Perguruan Tinggi

Ali Mursyid Wahyu Mulyono, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian

kepada Masyarakat (LPPM) Univet Bantara Sukoharjo

xiii

Penelitian Bidang Pertanian dan Teknik

1. Penggantian Sebagian Jagung Menggunakan Onggok dan Onggok-

terfermentasi terhadap Kecernaan Protein Ransum Ayam Petelur

Ali Mursyid Wahyu Mulyono, Ahimsa Kandi Sariri, dan Engkus Ainul

Yakin ....................................................................................................................

1 – 6

2. Peningkatan Nutrien Silase Pennisetum Purpureum dengan Penambahan

Berbagai Konsentrasi Asam Formiat

Ahimsa Kandi Sariri, Ariana Soegiarti, dan Sugiyanto ..................................

7 – 12

3. Ipoviola (Ubi Jalar Ungu) sebagai Susu Prebiotik : Kajian Penambahan Jenis

Susu terhadap Sifat Kimia-Organoleptiknya

A. Intan Niken Tari, Catur Budi H, Sri Hartati, dan Suparjono .........................

13 – 22

4. Penentuan Pemakaian Dosis Gula Jawa dan Tepung Ketan dalam Pembuatan

Dodol dari Kulit Pisang terhadap Selera Konsumen

Catur Rini S, Agustinus Supriyono, Veronika Unun Pratiwi, dan Sari

Handayani .............................................................................................................

23 – 29

5. Kajian Dosis Pupuk NPK dan Macam Media Tanam terhadap Pertumbuhan

dan Hasil Sambiloto (Andrographis Paniculata Ness ).

Sudarmi dan A. Intan Niken Tari ....................................................................

30 – 37

6. Antropometri, Volume dan Massa Segmen Tubuh Laki-Laki Etnik Jawa

Suprapto dan Ainur Komariah .........................................................................

38 – 45

Penelitian Bidang Humaniora

7. Kosakata Politik pada Pemilukada Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 dalam

Surat Kabar Harian Solo Pos Edisi Juni dan Juli 2010 (Kajian Semantik Bahasa

Indonesia)

Dewi Kusumaningsih, Suparmin, Wiwik Darmini, Sri Wahono Saptomo,

dan Titik Sudiatmi .............................................................................................

46 – 56

viii

8. Analisis Terjemahan Film Inggris - Indonesia: Studi Kasus Terjemahan Film

“Romeo And Juliet” (Kajian tentang Strategi Penerjemahan)

Endang Dwi Hastuti, Nunun Tri Widarwati, Giyatmi, dan Ratih

Wijayava...............................................................................................................

57 – 66

9. Bentuk Nama Dagang Berbahasa Inggris di Indonesia

Giyatmi ................................................................................................................

67 – 75

10. Representasi Ideologi dalam Teks Lagu “Andai Aku Jadi Gayus”: Sebuah

Analisa Wacana tentang Ketidakberdayaan Masyarakat Kecil terhadap Hukum

Agustinus Supriyono, Veronika Unun Pratiwi, dan Sari Handayani ............

76 – 82

11. Konsep Domestication dalam Penerjemahan Buku Language, Context And

Text: Aspects Of Language In A Social-Semiotic Perspective Karya M.A.K

Halliday dan Ruqaiya Hasan

Ratih Wijayava, Endang Dwi Hastuti, Giyatmi, dan Sihindun Arumi .........

83 – 91

12. Analisis Ketepatan Makna terhadap Perubahan Struktur Kalimat Aktif pada

Bahasa Sumber menjadi Struktur Kalimat Pasif pada Bahasa Sasaran dalam

Terjemahan Novel Harry Potter And The Order Of The Phoenix oleh Listiana

Srisanti

Nunun Tri Widarwati, Endang Dwi Hastuti, dan Arin Ariyanti ..................

92 – 102

Penelitian Ilmu Sosial dan Ilmu Pendidikan

13. Analisis Discrepancy Antara Tingkat Harapan dan Kepuasan Pasien di

Puskesmas Bendosari Kabupaten Sukoharajo

Nuryani Tri Rahayu, Joko Suryono, dan Betty Gama ....................................

103 – 111

14. Tingkat Kepuasan Pelayanan Wisata Kuliner Galabo (Studi di Gladag Langen

Bogan Solo)

Henny Sri Kusumati dan Iwan Ristanto ..........................................................

112 – 119

15. Pengembangan Model Segmenting, Targeting dalam Membidik Pasar yang Jitu

bagi Pasar Produk Unggulan UKM Kabupaten Sukoharjo

Joko Suryono, Purwani Indri Astuti, dan Hariyanto .......................................

120 – 132

16. Analisis Minat Siswa Kelas XII SMA Melanjutkan Studi ke Universitas Veteran

Bangun Nusantara Sukoharjo Tahun 2010 (Studi Penelitian SMA di Sukoharjo)

Agus Sudargono, Muh Husyain Rifai, dan Mulyono .......................................

133 – 139

17. Pemanfatan Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Ditinjau dari

Persepsi Siswa terhadap Konselor

Awik Hidayati, Ismail, dan Joned Sudarmaji ...................................................

140 – 145

18. Pengembangan Tes Diagnostik dalam Program Komputer

Suwarto dan Afif Afghohani ...............................................................................

146 – 155

19. Penerapan Lesson Study Di Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara

Sukoharjo

Utami Murwaningsih dan Andhika Ayu Wulandari ......................................

156 – 163

ix

20. Peran Serta Masyarakat dalam Mengembangkan Pariwisata Kabupaten

Sukoharjo Tahun 2011

Pranichayudha Rohsulina dan Muh. Husyain Rifai ........................................

164 – 167

21. Kajian Potensi Ekowisata Karst Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011

Muh Husyain Rifai, Agus Sudargono, dan Mulyono .......................................

168 – 172

22. Korelasi Status Ekonomi, Motivasi Belajar, dan Prestasi Belajar pada

Mahasiswa Semester 6 Program Studi Bahasa Inggris Universitas Veteran

Bangun Nusantara Sukoharjo

Dipa Nugraha Suyitno, Veronika Unun Pratiwi, dan Sari Handayani ..........

173 – 178

Pengabdian Kepada Masyarakat

23. Pengabdian Masyarakat Pelatihan Pembuatan Tepung Mokaf guna

Meningkatkan Pendapatan Keluarga pada Posdaya di Kecamatan Polokarto

Sri Hartati ..........................................................................................................

179 – 185

24. Modifikasi Kerupuk Rambak menjadi Snak Rambak Aneka Rasa

Catur Budi Handayani, A. Intan Niken Tari, dan Sri Hartati ....................

186 – 190

25. Pelatihan Pengolahan Aneka Masakan dari Bahan Jamur Tiram Segar

Nugraheni Retnaningsih, Catur Rini Sulistyaningsih, Sudarmi, dan Yos

Wahyu Harinta ..................................................................................................

191 – 194

26. Ibm Kelompok Tani Ternak Desa Selorejo Wonogiri Pemanfaatan Pekarangan

untuk Usaha Budidaya Cacing Tanah melalui Sentuhan Ipteks Sederhana

Engkus Ainul Yakin, Ali Mursyid Wahyu Mulyono, Ahimsa Kandi Sariri,

dan Wisnu Tri Husodo .......................................................................................

195 – 200

27. Pengabdian Masyarakat Kelompok Warga Riskan Penderita Kanker dengan

Pengobatan Herbal Daun Sirsak (Annona Muricata) di Desa Makamhaji

Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo

Yos Wahyu Harinta dan Isyana Tri Astuti......................................................

201 – 208

28. Diklat Jurnalistik dan Motivasi Mengelola Majalah Sekolah Mediasi pada

OSIS SMA Negeri 1 Tawangsari Sukoharjo

Betty Gama, Nuryani Tri Rahayu, Joko Suryono, dan Hariyanto ................

209 – 214

29. Pelatihan Broadcasting bagi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa

Inggris FKIP Univet Bantara Sukoharjo

Sihindun Arumi dan Purwani Indri Astuti ......................................................

215 – 221

30. English Conversation bagi Pedagang Souvenir

Yoto Widodo dan Endang Dwi Hastuti ...........................................................

222 – 227

31. Pelatihan Pembuatan Proposal Penelitian Tindakan Tindakan Kelas (PTK) bagi

Guru-Guru SDN Karangtalun I dan SDN Karangasem 2 Kecamatan Tanon,

Kabupaten Sragen

Cucu Siti Sukonsih ............................................................................................

228 – 231

x

32. Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-Guru

Sekolah Dasar Negeri Dalangan 01 dan Sekolah Dasar Negeri Dalangan 02,

Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo

Yuliani Sri Widaningsih, Muslikh, Muhadi, dan Ira Pramudha Wardhani

232 – 236

33. Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-Guru

Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Wonogiri

MH. Sri Rahayu, Cucu Siti Sukonsih, Toni Harsan, Sri Wahyuni, dan

Devi Sri Giyanto ................................................................................................

237 – 240

34. Peningkatan Profesionalitas Guru dan Kualitas Proses Pembelajaran di SMP

Negeri 2 Sukoharjo melalui Penerapan Kegiatan Lesson Study

Dewi Susilowati, Utami Murwaningsih, Suwarno, dan Erika Laras A ........

241 – 246

35. Peningkatan Profesionalitas Guru dan Kualitas Proses Pembelajaran di SMA

Veteran 1 Sukoharjo melalui Penerapan Kegiatan Lesson Study

Afif Afghohani, Utami Murwaningsih, Andhika Ayu Wulandari,

dan Januar Budi A ............................................................................................

247 – 252

36. Pelatihan Penulisan Surat Resmi Berbahasa Indonesia di Gabungan Organisasi

Wanita (GOW) Kabupaten Sukoharjo

Wiwik Darmini, Dewi Kusumaningsih, Titik Sudiatmi, Suparmin, dan

Bambang Trianto ................................................................................................

253 – 257

37. Ibm Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri

Iwan Ristanto dan Ali Mursyid Wahyu Mulyono ..........................................

258 – 266

38. Pengolahan Nilai Mahasiswa dan Pelaporan Keuangan dengan Microsoft Ecxel

Darsini dan Ainur Komariah ............................................................................

267 – 271

39. Ibm Sistem Administrasi Desa Berbasis Komputer

Hariyanto dan Nuryani Tri Rahayu .................................................................

272 – 277

40. Penerapan Alat Pengering Sablon Plastik guna Meningkatkan Efisiensi

Produksi Sablon Plastik ”Yudha”

Mathilda Sri Lestari dan Rahmatul Ahya .......................................................

278 – 283

Kegiatan ilmiah mahasiswa

41. Aplikasi Pemipil Jagung Model Belt pada Kelompok Tani Ngudi Raharjo

Dusun Kasian, Desa Kerja Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri

Nanang Unggul Prasetyo, Eka Andika, Ahmad Sugiharto, dan Ainur

Komariah ...........................................................................................................

284 – 288

42. Briket Arang Limbah Industri Tepung Aren sebagai Bahan Bakar Alternatif

Arwan Dwi Wardoyo dan Ainur Komariah ...................................................

289 – 294

43. Penerbitan dan Pemasaran Buku ”24 Jam Menguasai Aksara Jawa”

Bisri Nuryadi, Wahyu Al Hidayat Jati, dan Rohkhayati ..............................

295 – 299

xi

44. Peluang Bisnis Pemanfaatan Limbah Botol Plastik menjadi Aneka Souvenir

Hajatan

Diana Mustika Sari dan Dadang Setiyawan ...................................................

300 – 305

45. Memanfaatkan Singkong menjadi Tepung Mocaf untuk Pemberdayaan

Masyarakat Sumberejo

Sri Sunarsi, Marcellius Sugeng A, Sri Wahyuni, dan Widiarti

Ratnaningsih ………………………………………………………………….

306 – 310

B ANG

UN

NU

SA

NT

AR

A

UN

IVE

RS

ITA

S V

ET

ER

AN

S U K O H A R J O

Proceeding

SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA

Sukoharjo, 7 Desember 2011

Tema: Sistem Penjaminan Mutu Penelitian di Perguruan Tinggi

Team Review:

Dr. Ir. Ali Mursyid Wahyu Mulyono, M.P Purwani Indri Astuti, S.S., M.Hum

Suprapto, S.T., M.Eng Utami Murwaningsih, S.Pd., M.Pd

Ir. A. Intan Niken Tari, M.P

Editor:

Ratih Wijayava, S.Pd., M.Hum. Ainur Komariah, S.T.

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA

S U K O H A R J O

2011

ISBN : 978-602-99172-5-3