Jenis tanama
Transcript of Jenis tanama
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011
30
LPPM Univet Bantara Sukoharjo
ISBN 978-602-99172-5-3
Kajian Dosis Pupuk NPK dan Macam Media Tanam terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Sambiloto (Andrographis Paniculata Ness.)
Sudarmi dan A. Intan Niken Tari
Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl. Letjen S. Humardani
No.1 Kampus Jombor Sukoharjo 57521, Telp. (0271) 593156, Fax. (0271) 591065
ABSTRAK: Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengkaji : (1) Pengaruh dosis pupuk NPK
terhadap pertumbuhan dan hasil sambiloto. (2) Pengaruh macam media tanam terhadap
pertumbuhan dan hasil sambiloto. (3) Interaksi pengaruh macam dosis pupuk NPK dan macam
media terhadap pertumbuhan dan hasil sambiloto. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret
sampai September 2011 di kebun dan di Laboratorium Universitas Veteran Bangun Nusantara.
Metode penelitian adalah eksperimen, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang
disusun secara faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk
NPK, terdiri empat taraf yaitu : tanpa pupuk NPK (A1), dipupuk NPK 100 kg/ha (A2), dipupuk
NPK 150 kg/ha (A3), dipupuk NPK 200 kg/ha ( A4). Faktor kedua adalah macam media, terdiri
tiga taraf yaitu : media tanah tanpa pupuk kandang (M1), tanah : pupuk kandang = 1 : 1 (M2) ,
tanah : pupuk kandang = 2 : 1 (M3). Data dianalisis dengan Uji F dan Kruskal Wallis, dan diuji
lanjut dengan DMRT 5%, Uji Mood Median 5%. Hasil penelitian dapat disimpulkan dosis
pupuk NPK 200 kg/ha (A4) berbengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan sambiloto dengan
hasil tertinggi “ indikator pertumbuhan “ : tinggi tanaman 38,52 cm (A4), jumlah cabang 13,20
buah (A4), luas daun 1639,00 cm2 (A4) dan hasil tertinggi “indikator hasil“ meliputi : berat
segar 3, 752 gram, berat kering 2,1897 dan berat simplisia 2,0295 gram. Macam media tanam
perbandingan tanah : pupuk kandang = 1 : 1 ( M2 ) berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi
tanaman : 42,42 cm , luas daun : 1.809,50 cm2, berat segar : 3,877 gram, berat kering :
2,3133gram , berat simplisia : 2,1374 gram dan M3 berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah
cabang : 13,20 buah, panjang akar : 20,29 cm (M3 ). Interaksi perlakuan A dan M berpengaruh
terhadap variabel tinggi tanaman : 56,11 cm (A4M2) danjumlah cabang : 13,97 buah ( A4M2 ).
Kata-kata kunci: dosis NPK , macam media, sambiloto.
PENDAHULUAN
Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.) termasuk salah satu tanaman obat
tradisional di Indonesia. Pemanfaatan obat tradisional semakin meningkat karena adanya
pergeseran pola penyakit yaitu dari penyakit infeksi ke penyakit degeneratif serta gangguan
metabolisme. Penyakit degeneratif membutuhkan pengobatan jangka panjang yang
menyebabkan efek samping serius bagi kesehatan. Penyakit degeneratif dan gangguan
metabolisme diantaranya adalah diabetes, dan salah satu obat tradisionalnya adalah sambiloto
(Yulianto,2004 ).
Beberapa kandungan kimia yang sudah diketahui dari sambiloto dan inilah yang
menyebabkan rasa pahit antara lain : laktone, andrographolida, flavanoid, asam kersih dan
beberapa mineral (Anonim, 2002 cit Yusron M dan Januawati, 2004).
Sambiloto ditemukan tumbuh secara liar di kebun, tegalan dan semak belukar. Tumbuh
baik pada curah hujan 2000-3000 mm/tahun, suhu udara 25-32oC serta kelembaban udara yang
dibutuhkan antara 70-90%. Sambiloto tumbuh optimal pada pH tanah 6-7 (netral). Pada pH
netral unsur hara yang dibutuhkan tanaman cukup tersedia dan mudah diserap oleh akar
tanaman kedalaman perakaran sambiloto dapat mencapai 25 cm dari permukaan tanah (Anonim,
2003; Winarto, 2003).
Simplisia sambiloto adalah produk bahan kering yang berupa daun, cabang dan batang,
umumnya untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit sehingga sambiloto berpotensi sebagai
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011
31
LPPM Univet Bantara Sukoharjo
ISBN 978-602-99172-5-3
tanaman obat yang penting di masa depan. Masyarakat Indonesia memanfaatkan simplisia
sambiloto sebagai obat tradisional seperti : anti demam, anti biotik, antiperitrik, antiradang, anti
bengkak, anti diare, anti tumor, hepatoprotektor dan lain-lain (Heyne, 1987; Dalimartha S,
2003; Winarto, 2003).
Obat tradisional merupakan bagian dari kekayaan bangsa yang perlu dilestarikan dan
ditingkatkan kualitasnya melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga pada
saatnya nanti akan menjadi obat alternatf disamping obat modern sejauh khasiatnya
dipertanggungjawabkan secara medis (Subandrio et.al, 1996). Hal ini terlihat dengan semakin
bertambahknya industri jamu tradisional baik dalam skala besar maupun industri rumah tangga.
Dengan berkembangnya industri jamu trandisional, persediaan bahan baku secara
kontinu menjadi masalah pokok, karena sambiloto biasanya dipanen dari habitat aslinya
(dipanen alami) sehingga kualitas fisik tidak seragam, serta tidak ada jaminan kontinuitas
penyediaannya untuk bahan baku obat. Selain itu kegiatan pemanenan dari alam yang
dilaksanakan secara terus menerus tanpa diimbangi usaha budidaya yang tepat maka dapat
mengakibatnya kelangkaan dan mengancam keberadaan plasma nutfah sambiloto (Hanan, 1996;
Anonimous, 2001; Muliawati ES, 2002; Winarto, 2003). Karenanya perlu upaya
pembudidayaan tumbuhan sambiloto menjadi tanaman.
Kartosapoetra, 1992 mengatakan bahwa pengumpulan simplisia dari tanaman obat yang
dibudidayakan dengan baik akan merupakan penyediaan bahan obat yang terjamin kualitasnya,
karena tidak ada kemungkinan tercampur bahan tanaman lain. Karena simplisia sambiloto
diambil dari tajuk tanaman yaitu meliputi daun cabang, batang dll, maka pembudidayaan
sambiloto ditujukan untuk dapat menghasilkan tajuk yang bermutu dalam jumlah banyak . Ini
dicapai apabila penggunaan pupuk dan jenis media tanam sesuai yang diinginkan sambiloto.
Pada prinsipnya pemberian pupuk untuk tanaman, khususnya sambiloto adalah menambah atau
melengkapi unsur hara terutama yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar yaitu unsur
nitrogen (N), Pospor (P) dan Kalium (K) yang sering disebut unsur hara makro. Mengingat
bagian sambiloto yang paling banyak dipanen dari tajuk maka pemberian pupuk NPK dengan
dosis yang tepat sangat penting untuk menghasilkan tajuk yang subur dan berkulitas.
Lahan sebagai media tanam sambiloto yang perlu diperhatikan adalah media tanam
yang mampu menyimpan unsur hara dan air , bersifat poreus dan struktur gembur sehingga
memungkinkan akar untuk berkembang secara ekstensif (menyebar). Hal yang sangat penting
media harus mudah didapat dalam jumlah yang diinginkan dan harganya relatif murah . Untuk
mendapatkan media yang demikian salah satu cara adalah dengan menambahkan pupuk
kandang pada lahan yang akan ditanami sambiloto (Lingga dan Marsono, 2002).
Budidaya sambiloto secara tepat perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan simplisia
sambiloto yang terus menerus. Untuk menghasilkan simplisia yang berkualitas dan dalam
jumlah yang cukup, aspek yang perlu diperhatikan dalam pembudidayaan sambiloto adalah
pemupukan dan media tanam yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Mengingat simplisia
sambiloto sebagian besar diambil dari tajuk, oleh karena itu untuk menghasilkan simplisia yang
berkualitas dan dalam jumlah yang memadai , maka yang perlu diperhatikan adalah bagaimana
menghasilkan tajuk yang baik, ini akan didukung dengan pemberian dosis pupuk yang tepat
khususnya NPK yang sangat berperanan pada pertumbuhan tanaman .
Habitat asli sambiloto yaitu di tebing-tebing sungai, di semak belukar, di bawah
tegakan agroforesre (di bawah tegakan pohon jati, mahoni, bambu dll) maka merupakan peluang
pemanfaatan lahan-lahan yang kurang subur (lahan marginal) untuk tanaman pangan, sehingga
dapat dimanfaatkan untuk budidaya sambiloto. Penelitian sambiloto yang telah dilakukan pada
umumnya belum mengacu pada kualitas dan kuantitas simplisianya (Anonim, 2003). Oleh
karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui “Pengaruh dosis pupuk NPK dan
macam media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil sambiloto”.
Masalah pokok yang ingin dikaji dan dicari jawabannya pada penelitian ini adalah: (1)
Apakah dosis pupuk NPK berpengaruh pada pertumbuhan dan hasil sambiloto? (2) Apakah
jenis media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil sambiloto? (3) Apakah ada
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011
32
LPPM Univet Bantara Sukoharjo
ISBN 978-602-99172-5-3
interaksi pengaruh dosis pupuk NPK dan macam media terhadap pertumbuhan dan hasil
sambiloto?
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji :.
1. Pengaruh dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil sambiloto.
2. Pengaruh macam media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil sambiloto.
3. Interaksi pengaruh dosis pupuk NPK dan macam media terhadap pertumbuhan dan hasil
sambiloto.
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1 Sebagai bahan informasi bagi yang berminat memperdalam tanaman obat khususnya
sambiloto.
2 Memperkaya dan menambah wawasan mahasiswa tentang tanaman obat sebagai materi
bahan kuliah Budidaya Tanaman Semusim.
3 Sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya tentang sambiloto.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari s/d Agustus 2011 di Kebun dan
Laboratorium Univet Bantara Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo dengan ketinggian tempat 86
m dari permukaan laut. Bahan yang digunakan meliputi: pupuk kandang, tanah, polybag, benih
sambiloto, pupuk NPK dan bambu. Alat yang digunakan : oven, timbangan, sprayer, selang
plastik, meteran gulung, gergaji, sabit, cangkul, peralatan tulis dan lain-lain.
Metode penelitian adalah eksperimen, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
yang disusun secara faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis
pupuk NPK, terdiri empat taraf yaitu : tanpa pupuk NPK (A1), dipupuk NPK 100 kg/ha (A2),
dipupuk NPK 150 kg/ha (A3), dipupuk NPK 200 kg/ha (A4). Faktor kedua adalah macam
media, terdiri tiga taraf yaitu : media tanah tanpa pupuk kandang (M1), tanah : pupuk kandang
= 1 : 1 (M2), tanah : pupuk kandang = 2 : 1 (M3). Sehingga ada 12 kombinasi perlakuan, tiap
perlakuan dibuat 5 tanaman, seluruhnya diperlukan 12 x 3 x 5 = 180 tanaman. Data dianalisis
dengan Uji F dan Kruskal Wallis, dan diuji lanjut dengan DMRT 5 %, Uji MoodMedian5%.
Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi : a) Tinggi tanaman (cm); b) Luas daun
pertanaman (cm); c) Jumlah cabang pertanaman; d) Panjang akar; e) Berat segar tanaman
(brangkasan); f) Berat kering tanaman (gram); g) Berat simplisia
Analisis data Data dianalisis menggunakan metode analisis ragam, apabila perlakukan menunjukkan
pengaruh nyata terhadap perubah (bariabel yang diamati) maka dilanjutkan dengan uji
perbandingan rata-rata menggunakan uji jarak berganda duncan pada jenjang murad = 0,05
(DMRT).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji F dan Kruskal- Wallis semua variabel pengamatan dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil Uji F dan Kruskal-Wallis semua variabel pengamatan.
No Variabel Pengamatan Dosis Pupuk NPK
( A )
Macam Media
Tanam ( M )
Interaksi
A*M
1 Tinggi Tanaman ** ** *
2 Jumlah Cabang ** ** *
3 Luas Daun ** ** Ns
4 Panjang Akar Ns * Ns
5 Berat Segar tanaman ** ** Ns
6 Berat kering tanaman ** ** Ns
7 Berat simplisia ** ** Ns
Keterangan : ns = non signoficant ; * = significant ; ** = very significant taraf 5 %.
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011
33
LPPM Univet Bantara Sukoharjo
ISBN 978-602-99172-5-3
Tinggi tanaman
Hasil analisis ragam tinggi tanaman menunjukkan bahwa dosis pupuk NPK (A) dan
macam media (M) berpegaruh sangat nyata dan ada interaksi kedua perlakuan tersebut. Rerata
tinggi tanaman perlakuan A dan M pada tabel 2. Rerata interaksi dosis NPK dan macam media
pada tabel 3.
Tabel 2. Rerata tinggi tanaman perlakuan dosis pupuk NPK dan macam media.
Perlakuan Tinggi Tanaman(cm) Perlakuan Tinggi tanaman(cm)
A1 26,45 a M1 29,31 a
A2 31,96 b M2 42,42 b
A3 36,11 bc M3 28,06 a
A4 38,52 cd Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada
DMRT 5%
Tabel 3. Rerata tinggi tanaman interaksi perlakuan dosis NPK dan macam media.
Perlakuan A1 A2 A3 A4
M1 24,89 ab 30,44 bc 28,11 ab 33,78 bc
M2 23,67 ab 40,55 cd 49,33 cd 56,11 cd
M3 30,78 bc 24,89 ab 30,89 bc 25,67 ab Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada DMRT
5%.
Dari tabel 2 dan 3, rerata tinggi tanaman tertinggi yaitu pada perlakuan dosis pupuk
NPK 200kg/ha (A4) yaitu 38,52 cm, macam media M2 (perbandingan tanah : pupuk kandang 1
: 1) yaitu 42,42 cm dan interaksi A4M2sebesar 56,11 cm sedang rerata tinggi tanaman
terendah pada perlakuan tanpa NPK dan tanpa media pupuk kandang. Menurut Sutejo (1995)
bahwa unsur hara N, P dan K dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Nitrogen berperanan
penting merangsang pertumbuhan vegetatif yaitu menambah tinggi tanaman dan membuat
tanaman menjadi lebih hijau karena merupakan bahan penyusun klorofil. Macam media M2
memberikan hasil terbaik karena pupuk kandang dapat meningkatkan kemampuan tanah
mengikat air sehingga dapat meningkatkan kelarutan unsur hara yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan tanaman. Hal ini berarti pemberian NPK 200 kg /ha dan macam media M2 dapat
meningkatkan tinggi tanaman.
Jumlah cabang
Hasil analisis ragam jumlah cabang menunjukkan bahwa dosis pupuk NPK (A) dan
macam media (M) berpegaruh sangat nyata dan interaksi kedua perlakuan berpengaruh nyata
DMRT 5% . Rerata jumlah cabang perlakuan dosis pupuk NPK dan macam media pada tabel
4. dan interaksi A dan M disajikan pada tabel 5.
Tabel 4. Rerata jumlah cabang perlakuan dosis pupuk NPK dan macam media.
Perlakuan Jumlah cabang (buah) Perlakuan Jumlah cabang (buah)
A1 9,29 a M1 10,76 a
A2 11,92 b M2 11,95 ab
A3 12,80 b M3 12,74 b
A4 13,20 c Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf sama menunjukkan berbeda tidak nyata
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011
34
LPPM Univet Bantara Sukoharjo
ISBN 978-602-99172-5-3
Tabel 5. Rerata Jumlah Cabang interaksi perlakuan dosis NPK dan macam media.
Perlakuan A1 A2 A3 A4
M1 9,93ab 11,00 ab 10,60 ab 11,50 abcd
M2 11,97abcd 13,43cd 8,43 ab 13,97cd
M3 13,87cd 13,33 bc 8,83 ab 12,93abcd Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada DMRT
5%.
Dari tabel 4 dan 5, rerata jumlah cabang tertinggi diperoleh pada dosis NPK 200kg/ha
(A4) yaitu 13,20 buah, macam media M3 yaitu 12,74 buah, dan interaksi A4 M2 adalah 13,97
buah sedang rerata jumlah cabang terendah pada perlakuan A1 (9,29 buah) dan M1. Hal ini
karena pemberian pupuk kandang dapat membantu penyediaan unsur hara tanaman, sehingga
pada pertumbuhan vegetatif tanaman sambiloto dapat menghasilkan jumlah cabang yang
maksimal. Sesuai dengan pendapat Gardner et al, (1985) bahwa unsur hara terutama N,P dan K
merupakan faktor yang dapat meningkatkan jumlah percabangan pada pertumbuhan vegetatif
tanaman. Karena cabang merupakan batang lateral yang muncul akibat perkembangan meristem
ujung batang induk yang sedang mengalami pertumbuhan.
Luas daun
Hasil analisis ragam luas daun menunjukkan bahwa dosis pupuk NPK (A) dan macam
media tanam (M) berpegaruh sangat nyata dan tidak ada interaksi kedua perlakuan tersebut.
Rerata luas daun pada perlakuan dosis NPK dan perlakuan macam media tanam disajikan pada
tabel 6, pada uji DMRT 5 %.
Tabel 6. Rerata luas daun perlakuan dosis NPK (A) dan macam media dalam cm2
Perlakuan Luas Daun (cm2) Perlakuan Luas Daun (cm2)
A1 641,20 a M1 491,20 a
A2 907,10 b M2 1809,50 c
A3 1137, 50 bc M3 942,90 b
A4 1639,00 c Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf sama menunjukkan berbeda tidak nyata.
Dari tabel 6, rerata luas daun tertinggi yaitu perlakuan A yaitu 1639,00 cm2 dan macam
media M2 yaitu 1809,50 cm2, sedang rerata luas daun terendah perlakuan A1M1. Menurut
Gardner et al, (1991) luas daun menunjukkan ratio antara luas lamina daun atau jaringan yang
melaksanakan fotosintesis dengan jaringan tanaman total yang melaksanakan respirasi atau
biomassa total tanaman. Hal ini berarti dengan penambahan NPK akan meningkatkan
kemampuan tanaman melakukan fotosinstesis sehingga dapat meningkatkan luas daun. Karena
menurut Sitompul dan Guritno ( 1995), bahwa luas daun tanaman ditentukan oleh jumlah bahan
hasil fotosintesis yang dialokasikan ke bagian daun.
Panjang akar
Hasil analisis ragam panjang akar menunjukkan bahwa dosis pupuk NPK (A)
berpengaruh tidak nyata dan perlakuan macam media (M) berpegaruh nyata dan tidak ada
interaksi kedua perlakuan tersebut terhadap panjang akar. Rerata panjang akar pada perlakuan
macam media tanam disajikan pada tabel 7.
Tabel 7. Rereta Panjang akar pada perlakuan macam media tanam
Perlakuan Panjang Akar ( cm )
M1 14,23 a
M2 19,14 b
M3 20,29 b
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011
35
LPPM Univet Bantara Sukoharjo
ISBN 978-602-99172-5-3
Dari tabel 7, rerata panjang akar tertinggi yaitu pada perlakuan A4 sebesar 19,29 cm dan
macam media M2 yaitu 20,29 cm, sedang rerata panjang akar terendah pada perlakuan A1M1
(16,44 cm). Pemberian pupuk kandang dapat membantu penyediaan unsur hara tanaman,
sehingga pada pertumbuhan vegetatif tanaman sambiloto dapat menghasilkan pertumbuhan akar
yang maksimal.
Berat segar tanaman.
Hasil analisis ragam berat segar menunjukkan bahwa dosis pupuk NPK (A) dan macam
media tanam (M) berpegaruh sangat nyata dan tidak ada interaksi kedua perlakuan. Rerata berat
segar pada perlakuan A dan perlakuan macam media tanam disajikan pada tabel 8.
Tabel 8. Rerata berat segar perlakuan dosis pupuk NPK dan macam media.
Perlakuan Berat segar (gram) Perlakuan Berat segar (gram)
A1 2, 906 a M1 2,737 a
A2 3, 166 b M2 3,877 b
A3 3, 366 b M3 3,279 ab
A4 3, 752 c Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf sama menunjukkan berbeda tidak nyata.
Dari tabel 8, rerata berat segar perlakuan A tertinggi diperoleh pada A4 yaitu 3,752
gram dan dan macam media M2 yaitu 3,877 gram, sedang rerata berat segar terendah pada
perlakuan A1M1 (2,737 gram). Hal ini karena pemberian NPK dan pupuk kandang dapat
membantu penyediaan unsur hara tanaman, sehingga berpengaruh pada pertumbuhan vegetatif
tanaman sambiloto yang pada akhirnya dapat meningkatkan berat segar tanaman. Menurut
Sarief ( 1985 ), berat segar tanaman terutama dipengaruhi tersedianya unsur hara N dan P yang
berperanan dalam pertumbuhan vegetatif. Berat segar tanaman hampir seluruhnya ditentukan
oleh pengambilan air dan unsur hara bagi tanaman (Sitompul dan Guritno, 1995).
Berat kering tanaman
Hasil analisis ragam berat kering terlihat bahwa perlakuan (A) dan macam media
tanam (M) berpegaruh sangat nyata dan tidak ada interaksi kedua perlakuan. Rerata berat kering
perlakuan A dan perlakuan M tertera pada tabel 9.
Tabel 9. Rerata berat kering perlakuan dosis pupuk NPK dan macam media.
Perlakuan Berat kering (gram) Perlakuan Berat kering (gram)
A1 1, 1949 a M1 1,0200 a
A2 1, 4746 a M2 2,3133 b
A3 1, 7594 ab M3 1,6307 ab
A4 2, 1897 b Keterangan : Angka-angaka yang diikuti dengan huruf sama menunjukkan berbeda tidak nyata
pada DMRT 5%.
Dari tabel 9, rerata berat kering tertinggi diperoleh pada perlakuan A yaitu 2,1897 gram
dan M2 yaitu 2,3133 gram, sedang rerata berat kering terendah pada perlakuan A1M1 (1,4746
gram). Hal ini karena pemberian NPK dan pupuk kandang dapat membantu penyediaan unsur
hara tanaman, sehingga berpengaruh pada pertumbuhan vegetatif tanaman sambiloto yang pada
akhirnya dapat meningkatkan berat kering tanaman. Berat kering tanaman berasal dari hasil
fotosintesis dan serapan unsur hara yang diolah melalui proses biosintesis, didukung pendapat
Kusumo (1984) bahwa penambahan berat kering tanaman erat kaitannya dengan aktifitas
fotosintesis yang sangat membutuhkan unsur hara tanaman. Menurut Sitompul dan Guritno
(1995), bahwa produksi tanaman lebih akurat dinyatakan dengan ukuran bobot kering dari pada
bobot segar tanaman karena masih sangat dipengaruhi oleh kondisi kelembaban pada saat itu.
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011
36
LPPM Univet Bantara Sukoharjo
ISBN 978-602-99172-5-3
Berat simplisia.
Hasil analisis ragam berat simplisia menunjukkan dosis pupuk NPK (A) dan macam
media tanam (M) berpegaruh sangat nyata dan tidak ada interaksi kedua perlakuan. Rerata berat
simplisia perlakuan A dan macam media tanam disajikan tabel 10.
Tabel 10. Rerata berat simplisi perlakuan dosis pupuk NPK dan macam media.
Perlakuan Berat simplisia (gram) Perlakuan Berat simplisia (gram)
A1 1, 0864 a M1 0,9034 a
A2 1, 3247 b M2 2,1374 b
A3 1, 5959 b M3 1,4865 b
A4 2, 0295 c Keterangan : Angka-angaka yang diikuti dengan huruf sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada
DMRT 5 %.
Dari tabel 10, rerata berat simplisia tertinggi diperoleh pada perlakuan A4 yaitu 2,0295
gram dan dan macam media M2 yaitu 2,1374 gram, sedang rerata berat segar terendah pada
perlakuan A1M1 (1,0864 gram) . Hal ini karena pemberian NPK dan pupuk kandang dapat
membantu penyediaan unsur hara tanaman, sehingga berpengaruh terhadap berat simplisia.
Pembentukan daun, batang dan cabang ditentukan oleh jumlah fotosintat yang dihasilkan
tanaman. Fotosintat dihasilkan tanaman dari proses fotosintesis , dalam proses fotosintesis
sangat diperlukan unsur hara dan air. Simplisia adalah produk bahan kering bagian-bagian dari
tanaman sumber bahan baku obat yang mengandung berbagai metabolit dengan kadar bervariasi
(Sudiatsa, 2002). Produk bahan kering tanaman pada prinsipnya adalah hasil berat segar yang
dihilangkan kadar airnya dengan cara dioven pada suhu 60-700C sehingga didapatkan berat
konstan dan akhirnya yang tersisa adalah bahan organik yang hidup dalam biomassa (Harjadi,
1991).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Dosis pupuk NPK 200 kg/ha (A4) berpengaruh
terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil sambiloto .(2) Macam media perbandingan tanah :
pupuk kandang = 1 : 1 ( M2 ) berpengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil sambiloto.
(3) Interaksi perlakuan A dan M (macam media) pada A4M2 berpengaruh terbaik terhadap
pertumbuhan sambiloto.
Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang mengarah pada kualitas simplisia.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang peningkatan kadar senyawa aktifnya dan
aplikasinya dalam pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1995. Medicinal Herb Index In Indonesia. PT. Eisai Indonesia
______. 2001. Andrographis paniculata Ness. htttp://www.Scirius.com. Diakses 15 Mei 2006.
______. 2003. Andrographis paniculata Ness. htttp://www.hartwick.edu. diakses 25 Mei 2007.
______. 2004. Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.). www.pdpersi.co.id. Diakses pada 10
Juli 2007.
Dalimartha, S. 2003. Tumbuhan Obat. Penebar Swadaya. Jakarta.
Gardner.F.P, R.B. Pearce and R.L. Mithchel 1991, Fisiologi Tanaman Budidaya . Terjemahan
H. Susilo. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Hanan, 1996. Beberapa Catatan Penting Tentang Sambiloto. Warta Tumbuhan Obat Indonesia.
Kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat Tradisional Vol. 3(1) : 9-16.
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011
37
LPPM Univet Bantara Sukoharjo
ISBN 978-602-99172-5-3
Harjadi,S.S. 1991. Pengantar Agronomi. PT Gramedia Jakarta.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Badan Litbang Kehutanan. Jakarta.
Kartasaputra, 1992. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat Meningkatkan Apotik Hidup dan
Pendapatan Para Keluarga Petani dan PKK. Rineka Cipta. Jakarta.
Kusumo, 1984. Zat Pengatur Tumbuh. CV Yasa Guna . Jakarta.
Lingga, P dan Marsono. 2002. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Panebar Swadaya. Jakarta.
Sitompul, S.M dan Guritno, 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gajah Mada University
Press. Yogyakarta.
Muliawati, ES. 2002. Kajian Tingkat Serapan Hara, Pertumbuhan dan Produksi Sambiloto
(Andrographis paniculata Ness.) pada Beberapa Komposisi Media Tanam dan Tingkat
Penyiraman. Pros. Simposium Nasional II, Tumbuhan Obat dan Aromatik. Bogor 251-
255.
Sarief,ES.1985. Konservasi Tanah dan Air.Pustaka Buana,Bandung.
Subandrio, T. Dan I.A.I. Danur. 1996. Irradiasi Pangan dan Aplikasinya pada Jamu dan
Tumbuhan Obat Komersial. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sutejo, M.M. 1995. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.
Winarto, W.P. 2003. Sambiloto Budidaya Dan Pemanfaatan untuk Obat. Penebar Swadaya
Jakarta.
Yusron, M dan M. Januwati,dan W. Joko Priyambodo. 2004. Keragaan Mutu Simplisia
Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.) Pada Beberapa Kondisi Agroekologi.
Pros. Seminar Nasional XXV. Pokjanas Tanaman Obat Indonesia : 723:727.
______, M. Dan M. Januwati, 2004. Pengaruh Kondisi Argoekologi terhadap Produksi dan
Mutu Simplisia Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.) Pros. Seminar Nasional
Tumbuhan Obat Indonesia. XXVI. Pokjarnas Tanaman Obat Indonesia. 211-231.
vii
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Kata Pengantar iii
Sambutan Ketua Panitia iv
Sambutan Rektor Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo v
Daftar Isi vii
Keynote Speaker
Sistem Penjaminan Mutu Penelitian di Perguruan Tinggi
Ali Mursyid Wahyu Mulyono, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat (LPPM) Univet Bantara Sukoharjo
xiii
Penelitian Bidang Pertanian dan Teknik
1. Penggantian Sebagian Jagung Menggunakan Onggok dan Onggok-
terfermentasi terhadap Kecernaan Protein Ransum Ayam Petelur
Ali Mursyid Wahyu Mulyono, Ahimsa Kandi Sariri, dan Engkus Ainul
Yakin ....................................................................................................................
1 – 6
2. Peningkatan Nutrien Silase Pennisetum Purpureum dengan Penambahan
Berbagai Konsentrasi Asam Formiat
Ahimsa Kandi Sariri, Ariana Soegiarti, dan Sugiyanto ..................................
7 – 12
3. Ipoviola (Ubi Jalar Ungu) sebagai Susu Prebiotik : Kajian Penambahan Jenis
Susu terhadap Sifat Kimia-Organoleptiknya
A. Intan Niken Tari, Catur Budi H, Sri Hartati, dan Suparjono .........................
13 – 22
4. Penentuan Pemakaian Dosis Gula Jawa dan Tepung Ketan dalam Pembuatan
Dodol dari Kulit Pisang terhadap Selera Konsumen
Catur Rini S, Agustinus Supriyono, Veronika Unun Pratiwi, dan Sari
Handayani .............................................................................................................
23 – 29
5. Kajian Dosis Pupuk NPK dan Macam Media Tanam terhadap Pertumbuhan
dan Hasil Sambiloto (Andrographis Paniculata Ness ).
Sudarmi dan A. Intan Niken Tari ....................................................................
30 – 37
6. Antropometri, Volume dan Massa Segmen Tubuh Laki-Laki Etnik Jawa
Suprapto dan Ainur Komariah .........................................................................
38 – 45
Penelitian Bidang Humaniora
7. Kosakata Politik pada Pemilukada Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 dalam
Surat Kabar Harian Solo Pos Edisi Juni dan Juli 2010 (Kajian Semantik Bahasa
Indonesia)
Dewi Kusumaningsih, Suparmin, Wiwik Darmini, Sri Wahono Saptomo,
dan Titik Sudiatmi .............................................................................................
46 – 56
viii
8. Analisis Terjemahan Film Inggris - Indonesia: Studi Kasus Terjemahan Film
“Romeo And Juliet” (Kajian tentang Strategi Penerjemahan)
Endang Dwi Hastuti, Nunun Tri Widarwati, Giyatmi, dan Ratih
Wijayava...............................................................................................................
57 – 66
9. Bentuk Nama Dagang Berbahasa Inggris di Indonesia
Giyatmi ................................................................................................................
67 – 75
10. Representasi Ideologi dalam Teks Lagu “Andai Aku Jadi Gayus”: Sebuah
Analisa Wacana tentang Ketidakberdayaan Masyarakat Kecil terhadap Hukum
Agustinus Supriyono, Veronika Unun Pratiwi, dan Sari Handayani ............
76 – 82
11. Konsep Domestication dalam Penerjemahan Buku Language, Context And
Text: Aspects Of Language In A Social-Semiotic Perspective Karya M.A.K
Halliday dan Ruqaiya Hasan
Ratih Wijayava, Endang Dwi Hastuti, Giyatmi, dan Sihindun Arumi .........
83 – 91
12. Analisis Ketepatan Makna terhadap Perubahan Struktur Kalimat Aktif pada
Bahasa Sumber menjadi Struktur Kalimat Pasif pada Bahasa Sasaran dalam
Terjemahan Novel Harry Potter And The Order Of The Phoenix oleh Listiana
Srisanti
Nunun Tri Widarwati, Endang Dwi Hastuti, dan Arin Ariyanti ..................
92 – 102
Penelitian Ilmu Sosial dan Ilmu Pendidikan
13. Analisis Discrepancy Antara Tingkat Harapan dan Kepuasan Pasien di
Puskesmas Bendosari Kabupaten Sukoharajo
Nuryani Tri Rahayu, Joko Suryono, dan Betty Gama ....................................
103 – 111
14. Tingkat Kepuasan Pelayanan Wisata Kuliner Galabo (Studi di Gladag Langen
Bogan Solo)
Henny Sri Kusumati dan Iwan Ristanto ..........................................................
112 – 119
15. Pengembangan Model Segmenting, Targeting dalam Membidik Pasar yang Jitu
bagi Pasar Produk Unggulan UKM Kabupaten Sukoharjo
Joko Suryono, Purwani Indri Astuti, dan Hariyanto .......................................
120 – 132
16. Analisis Minat Siswa Kelas XII SMA Melanjutkan Studi ke Universitas Veteran
Bangun Nusantara Sukoharjo Tahun 2010 (Studi Penelitian SMA di Sukoharjo)
Agus Sudargono, Muh Husyain Rifai, dan Mulyono .......................................
133 – 139
17. Pemanfatan Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Ditinjau dari
Persepsi Siswa terhadap Konselor
Awik Hidayati, Ismail, dan Joned Sudarmaji ...................................................
140 – 145
18. Pengembangan Tes Diagnostik dalam Program Komputer
Suwarto dan Afif Afghohani ...............................................................................
146 – 155
19. Penerapan Lesson Study Di Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara
Sukoharjo
Utami Murwaningsih dan Andhika Ayu Wulandari ......................................
156 – 163
ix
20. Peran Serta Masyarakat dalam Mengembangkan Pariwisata Kabupaten
Sukoharjo Tahun 2011
Pranichayudha Rohsulina dan Muh. Husyain Rifai ........................................
164 – 167
21. Kajian Potensi Ekowisata Karst Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011
Muh Husyain Rifai, Agus Sudargono, dan Mulyono .......................................
168 – 172
22. Korelasi Status Ekonomi, Motivasi Belajar, dan Prestasi Belajar pada
Mahasiswa Semester 6 Program Studi Bahasa Inggris Universitas Veteran
Bangun Nusantara Sukoharjo
Dipa Nugraha Suyitno, Veronika Unun Pratiwi, dan Sari Handayani ..........
173 – 178
Pengabdian Kepada Masyarakat
23. Pengabdian Masyarakat Pelatihan Pembuatan Tepung Mokaf guna
Meningkatkan Pendapatan Keluarga pada Posdaya di Kecamatan Polokarto
Sri Hartati ..........................................................................................................
179 – 185
24. Modifikasi Kerupuk Rambak menjadi Snak Rambak Aneka Rasa
Catur Budi Handayani, A. Intan Niken Tari, dan Sri Hartati ....................
186 – 190
25. Pelatihan Pengolahan Aneka Masakan dari Bahan Jamur Tiram Segar
Nugraheni Retnaningsih, Catur Rini Sulistyaningsih, Sudarmi, dan Yos
Wahyu Harinta ..................................................................................................
191 – 194
26. Ibm Kelompok Tani Ternak Desa Selorejo Wonogiri Pemanfaatan Pekarangan
untuk Usaha Budidaya Cacing Tanah melalui Sentuhan Ipteks Sederhana
Engkus Ainul Yakin, Ali Mursyid Wahyu Mulyono, Ahimsa Kandi Sariri,
dan Wisnu Tri Husodo .......................................................................................
195 – 200
27. Pengabdian Masyarakat Kelompok Warga Riskan Penderita Kanker dengan
Pengobatan Herbal Daun Sirsak (Annona Muricata) di Desa Makamhaji
Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo
Yos Wahyu Harinta dan Isyana Tri Astuti......................................................
201 – 208
28. Diklat Jurnalistik dan Motivasi Mengelola Majalah Sekolah Mediasi pada
OSIS SMA Negeri 1 Tawangsari Sukoharjo
Betty Gama, Nuryani Tri Rahayu, Joko Suryono, dan Hariyanto ................
209 – 214
29. Pelatihan Broadcasting bagi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa
Inggris FKIP Univet Bantara Sukoharjo
Sihindun Arumi dan Purwani Indri Astuti ......................................................
215 – 221
30. English Conversation bagi Pedagang Souvenir
Yoto Widodo dan Endang Dwi Hastuti ...........................................................
222 – 227
31. Pelatihan Pembuatan Proposal Penelitian Tindakan Tindakan Kelas (PTK) bagi
Guru-Guru SDN Karangtalun I dan SDN Karangasem 2 Kecamatan Tanon,
Kabupaten Sragen
Cucu Siti Sukonsih ............................................................................................
228 – 231
x
32. Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-Guru
Sekolah Dasar Negeri Dalangan 01 dan Sekolah Dasar Negeri Dalangan 02,
Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo
Yuliani Sri Widaningsih, Muslikh, Muhadi, dan Ira Pramudha Wardhani
232 – 236
33. Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-Guru
Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Wonogiri
MH. Sri Rahayu, Cucu Siti Sukonsih, Toni Harsan, Sri Wahyuni, dan
Devi Sri Giyanto ................................................................................................
237 – 240
34. Peningkatan Profesionalitas Guru dan Kualitas Proses Pembelajaran di SMP
Negeri 2 Sukoharjo melalui Penerapan Kegiatan Lesson Study
Dewi Susilowati, Utami Murwaningsih, Suwarno, dan Erika Laras A ........
241 – 246
35. Peningkatan Profesionalitas Guru dan Kualitas Proses Pembelajaran di SMA
Veteran 1 Sukoharjo melalui Penerapan Kegiatan Lesson Study
Afif Afghohani, Utami Murwaningsih, Andhika Ayu Wulandari,
dan Januar Budi A ............................................................................................
247 – 252
36. Pelatihan Penulisan Surat Resmi Berbahasa Indonesia di Gabungan Organisasi
Wanita (GOW) Kabupaten Sukoharjo
Wiwik Darmini, Dewi Kusumaningsih, Titik Sudiatmi, Suparmin, dan
Bambang Trianto ................................................................................................
253 – 257
37. Ibm Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri
Iwan Ristanto dan Ali Mursyid Wahyu Mulyono ..........................................
258 – 266
38. Pengolahan Nilai Mahasiswa dan Pelaporan Keuangan dengan Microsoft Ecxel
Darsini dan Ainur Komariah ............................................................................
267 – 271
39. Ibm Sistem Administrasi Desa Berbasis Komputer
Hariyanto dan Nuryani Tri Rahayu .................................................................
272 – 277
40. Penerapan Alat Pengering Sablon Plastik guna Meningkatkan Efisiensi
Produksi Sablon Plastik ”Yudha”
Mathilda Sri Lestari dan Rahmatul Ahya .......................................................
278 – 283
Kegiatan ilmiah mahasiswa
41. Aplikasi Pemipil Jagung Model Belt pada Kelompok Tani Ngudi Raharjo
Dusun Kasian, Desa Kerja Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri
Nanang Unggul Prasetyo, Eka Andika, Ahmad Sugiharto, dan Ainur
Komariah ...........................................................................................................
284 – 288
42. Briket Arang Limbah Industri Tepung Aren sebagai Bahan Bakar Alternatif
Arwan Dwi Wardoyo dan Ainur Komariah ...................................................
289 – 294
43. Penerbitan dan Pemasaran Buku ”24 Jam Menguasai Aksara Jawa”
Bisri Nuryadi, Wahyu Al Hidayat Jati, dan Rohkhayati ..............................
295 – 299
xi
44. Peluang Bisnis Pemanfaatan Limbah Botol Plastik menjadi Aneka Souvenir
Hajatan
Diana Mustika Sari dan Dadang Setiyawan ...................................................
300 – 305
45. Memanfaatkan Singkong menjadi Tepung Mocaf untuk Pemberdayaan
Masyarakat Sumberejo
Sri Sunarsi, Marcellius Sugeng A, Sri Wahyuni, dan Widiarti
Ratnaningsih ………………………………………………………………….
306 – 310
B ANG
UN
NU
SA
NT
AR
A
UN
IVE
RS
ITA
S V
ET
ER
AN
S U K O H A R J O
Proceeding
SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA
Sukoharjo, 7 Desember 2011
Tema: Sistem Penjaminan Mutu Penelitian di Perguruan Tinggi
Team Review:
Dr. Ir. Ali Mursyid Wahyu Mulyono, M.P Purwani Indri Astuti, S.S., M.Hum
Suprapto, S.T., M.Eng Utami Murwaningsih, S.Pd., M.Pd
Ir. A. Intan Niken Tari, M.P
Editor:
Ratih Wijayava, S.Pd., M.Hum. Ainur Komariah, S.T.
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA
S U K O H A R J O
2011
ISBN : 978-602-99172-5-3