Ilmu Perbandingan Bahasa Nusantara, Kata Arkaik di Kabupaten Kuningan

18
I. PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Salah satu mata kuliah Ilmu Perbandingan Bahasa Nusantara yang sekarang dihadapi oleh mahasiswa Sastra Sunda Universitas Padjadjaran mendapatkan salah satu tugas penelitian tentang penggunaan Bahasa Arkaik yang masih dilestarikan di berbagai wilayah khususnya daerah Jawa Barat. Penggunaan Bahasa/Kata arkaik ini digunakan dalam nama gedung, nama jalan, nama situs dan lain-lain. Penggunaan kata arkaik ini dimaksudkan adalah dalam upaya pelestarian budaya yang ada, seperti halnya dalam kata arkaik yang artinya penggunaan kata-kata kuno pada jaman dahulu yang erat kaitannya dengan budaya yang ada dan tentunya masih digunakan dan dilestarikan. Menyangkut hal tersebut, kelompok penulis mengambil salah satu objek penelitian di Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Kabupaten Kuningan merupakan salah satu bagian dari bagian Jawa Barat yang masih kuat akan budaya. Karena alasan itulah penulis memilih daerah Kuningan sebagai objek penelitian tugas tersebut. I.2 Identifikasi Masalah Bagaimana penggunaan kata arkaik di daerah Kuningan? I.3 Tujuan Penelitian Mengetahui bagaimana penggunaan kata arkaik di daerah Kuningan. Penggunaan Kata Arkaik Kab. Kuningan 1

Transcript of Ilmu Perbandingan Bahasa Nusantara, Kata Arkaik di Kabupaten Kuningan

I. PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Salah satu mata kuliah Ilmu Perbandingan Bahasa Nusantara

yang sekarang dihadapi oleh mahasiswa Sastra Sunda

Universitas Padjadjaran mendapatkan salah satu tugas

penelitian tentang penggunaan Bahasa Arkaik yang masih

dilestarikan di berbagai wilayah khususnya daerah Jawa

Barat. Penggunaan Bahasa/Kata arkaik ini digunakan dalam

nama gedung, nama jalan, nama situs dan lain-lain.

Penggunaan kata arkaik ini dimaksudkan adalah dalam upaya

pelestarian budaya yang ada, seperti halnya dalam kata

arkaik yang artinya penggunaan kata-kata kuno pada jaman

dahulu yang erat kaitannya dengan budaya yang ada dan

tentunya masih digunakan dan dilestarikan.

Menyangkut hal tersebut, kelompok penulis mengambil salah

satu objek penelitian di Kabupaten Kuningan Jawa Barat.

Kabupaten Kuningan merupakan salah satu bagian dari bagian

Jawa Barat yang masih kuat akan budaya. Karena alasan itulah

penulis memilih daerah Kuningan sebagai objek penelitian

tugas tersebut.

I.2 Identifikasi Masalah

Bagaimana penggunaan kata arkaik di daerah Kuningan?

I.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui bagaimana penggunaan kata arkaik di daerah

Kuningan.

Penggunaan Kata Arkaik Kab. Kuningan 1

I.4 Waktu Penelitian

Rabu, 26 Desember 2012

II. PEMBAHASAN

Kabupaten Kuningan, adalah sebuah kabupaten di Provinsi

Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Kuningan. Letak

astronomis kabupaten ini di antara 108°23" - 108°47" Bujur

Timur dan 6°45" - 7°13" Lintang Selatan. Kabupaten ini

terletak di bagian timur Jawa Barat, berbatasan dengan

Kabupaten Cirebon di utara, Kabupaten Brebes (Jawa Tengah)

di timur, Kabupaten Ciamis di selatan, serta Kabupaten

Majalengka di barat. Kabupaten Kuningan terdiri atas 32

kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 361 desa dan 15

kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Kuningan. Bagian

timur wilayah kabupaten ini adalah dataran rendah, sedang di

bagian barat berupa pegunungan, dengan puncaknya Gunung

Ceremai (3.076 m) yang biasa salah kaprah disebut dengan

Gunung Ciremai, gunung ini berada di perbatasan dengan

Kabupaten Majalengka. Gunung Ceremai adalah gunung tertinggi

di Jawa Barat.

Kabupaten Kuningan terletak pada titik koordinat 108° 23

- 108° 47 Bujur Timur dan 6° 47 - 7° 12 Lintang Selatan.

Sedangkan ibu kotanya terletak pada titik koordinat 6° 45 -

7° 50 Lintang Selatan dan 105° 20 - 108° 40 Bujur Timur.

Penggunaan Kata Arkaik Kab. Kuningan 2

Bagian timur wilayah kabupaten ini adalah dataran rendah,

sedang di bagian barat berupa pegunungan, dengan puncaknya

Gunung Ceremai (3.076 m) di perbatasan dengan Kabupaten

Majalengka. Gunung Ceremai adalah gunung tertinggi di Jawa

Barat.

Dilihat dari posisi geografisnya terletak di bagian timur

Jawa Barat berada pada

lintasan jalan regional

yang menghubungkan kota

Cirebon dengan wilayah

Priangan Timur dan

sebagai jalan

alternatif jalur tengah

yang menghubungkan

Bandung-Majalengka

dengan Jawa Tengah. Secara administratif berbatasan dengan :

Sebelah Utara : Kabupaten Cirebon

Sebelah Timur : Kabupaten Brebes (Jawa Tengah)

Sebelah Selatan : Kabupaten Ciamis dan Kabupaten

Cilacap (Jawa Tengah)

Sebelah Barat : Kabupaten Majalengka

Penulis disini meneliti beberapa nama gedung, jalan dan

tempat wisata yang ada di daerah Kuningan dan masih

menggunakan kata arkaik diantaranya :

1. Gedung Perundingan Linggarjati

Penggunaan Kata Arkaik Kab. Kuningan 3

Gedung Perundingan Linggajati merupakan saksi sejarah

tempat dilaksanakannya Perundingan Linggajati pada bulan

November 1946. Karena tidak memungkinkan perundingan dilakukan

di Jakarta maupun di Yogyakarta (ibukota sementara RI), maka

diambil jalan tengah jika perjanjian diadakan di Linggajati,

Kuningan. Hari Minggu pada tanggal 10 November 1946 Lord

Killearn tiba di Cirebon. Ia berangkat dari Jakarta menumpang

kapal fregat Inggris H.M.S. Veryan Bay. Ia tidak berkeberatan

menginap di Hotel Linggajati yang sekaligus menjadi tempat

perundingan. Delegasi Belanda berangkat dari Jakarta dengan

menumpang kapal terbang “Catalina” yang mendarat dan berlabuh

di luar Cirebon. Dari “Catalina” mereka pindah ke kapal perang

“Banckert” yang kemudian menjadi hotel terapung selama

perjanjian berlangsung. Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh

Sjahrir menginap di desa Linggasama, sebuah desa dekat

Linggajati. Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Muhammad

Hatta sendiri menginap di kediaman Bupati Kuningan. Kedua

delegasi mengadakan perundingan pada tanggal 11-12 November

1946 yang ditengahi oleh Lord Kilearn, penengah berkebangsaan

Inggris.

Penggunaan Kata Arkaik Kab. Kuningan 4

Gedung perundingan

Linggarjati semula merupakan

sebuah bangunan gubuk milik

Ibu Jasitem pada tahun 1918,

yang kemudian berkembang dan

berganti kepemilikan sampai

digunakan sebagai gedung

perundingan yang sangat

bersejarah bagi bangsa Indonesia. Lokasinya yang terletak di

kaki gunung dengan udara yang segar menjadikan rumah ini cocok

untuk lokasi peristirahatan dan hotel.

Berikut adalah sejarah gedung perundingan Linggarjati:

Tahun 1918 di tempat ini berdiri sebuah gubuk sederhana

milik Ibu Jasitem

Tahun 1921 oleh seorang bangsa Belanda bernama Tersana

dirombak menjadi bangunan semi permanen.

Tahun 1930 dibangun menjadi permanen dan menjadi rumah

tinggal keluarga Van Os.

Tahun 1935 dikontrak oleh Theo Huitker dan dijadikan

hotel dengan nama RUSTOORD.

Tahun 1942 Jepang menjajah indonesia, dan hotel ini

berganti nama menjadi Hotel Hokay Ryokan.

Tahun 1945 setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia,

hotel ini diberi nama Hotel Merdeka.

Tahun 1946 di gedung ini terjadi peristiwa bersejarah

yaitu berlangsungnya perundingan antara pemerintah

Penggunaan Kata Arkaik Kab. Kuningan 5

Indonesia dan pemerintah Belanda yang menghasilkan naskah

linggarjati, sehingga gedung ini sering disebut sebagai

gedung perundingan Linggarjati.

Tahung 1948 sampai 1950 semenjak agresi militer Belanda

ke II, gedung ini dijadikan sebagai markas tentara

belanda.

Tahun 1950 sampai 1975 gedung ini ditempati oleh sekolah

dasar negeri linggarjati.

Tahun 1975 Bung Hatta dan Ibu Sjahrir berkunjung dengan

membawa pesan bahwa gedung ini akan dipugar oleh

Pertamina, tapi usaha ini hanya sampai pembuatan bangunan

sekolah untuk sekolah dasar negeri Linggarjati.

Tahun 1976 gedung ini oleh pemerintah diserahkan kepada

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan untuk dijadikan

museum memorial.

Demikianlah perjalanan panjang sebuah gedung yang sangat

bersejarah bagi berdirinya Bangsa Indonesia yang merdeka

saat ini.

2. Gedung Purba Wisesa

Penggunaan Kata Arkaik Kab. Kuningan 6

Gedung di pusat pemerintahan kabupaten kuningan yang di

gunakan untuk rapat dan musyawarah bupati serta jajarannya.

Gedung Purbawisesa terletak di Jalan Siliwangi komplek kantor

bupati Kuningan.

Gedung Purbawisesa

tampak dari samping.

3. Taman Windu

Andanawari

Terletak di desa

Winduhaji kecamatan

kuningan,, dulunya taman

ini adalah sebuah

terminal dan sekarang di

Penggunaan Kata Arkaik Kab. Kuningan 7

jadikan sebuah taman untuk bersantai. Taman ini berada di Jl.

Raya winduhaji-Kuningan

4. Taman Wisata Alam Linggarjati

adalah salah satu objek wisata alam di Kabupaten Kuningan.

Linggarjati adalah salah satu tempat titik awal pendakian ke

Gunung Ciremai.

5. Terminal Kertawangunan

Terminal tipe A, dengan

fasilitas bis yang cukup baik

dimiliki di terminal ini.

Penggunaan Kata Arkaik Kab. Kuningan 8

6. Paseban Tri Panca Tunggal

Paseban Tri Panca Tunggal terletak di Kampung Wage, Kelurahan

Cigugur, Kecamatan

Cigugur. Secara astronomis

terletak pada koordinat

6º58’04” LS dan 108º27’24”

BT.

Bangunan Paseban Tri Panca

Tunggal merupakan pusat

kegiatan keagamaan penganut agama Jawa-Sunda yang sekarang

dipimpin oleh Pangeran Jatikusumah. Agama yang pada awal

berdirinya dipimpin oleh Pangeran Alibasyah atau Kyai Madrais

dari Gebang. Nama banguan ini mengandung makna yang

berhubungan dengan ajaran agama tersebut. Paseban mempunyai

makna sebagai  tempat berkumpuldan bersyukur dalam merasakan

ketunggalan selaku umat

Tuhan. Sedang Tri adalah

unsur yang terdiri atas

sir, rasa, dan pikir;

Panca adalah terdiri atas

panca indera; dan Tunggal

adalah kemanunggalan

selaku manusia dan

kemanunggalan antara cipta, ras, dan  yangdiwujudkan dalam

tekad, ucap serta lampah.

Bangunan ini dibangun pada tahun 1840 serta direnovasi pada

tahun 1971 dan 2007. Bangunan menghadap ke arah barat. DiPenggunaan Kata Arkaik Kab. Kuningan 9

sebelah barat bangunan terdapat jalanraya Cigugur

yangmenghubungkan Kuningan – Ciamis, di sebelah utara terdapat

Taman Paseban Sari, di sebelah timur tedapat sungai kecil,

sedangkan sebalh barat terdapat pemukiman warga. Bangunan

dibatasi oleh pagar keliling yang dihiasi dengan bagunan

bermotif kuncup bunga. 

Secara umum bangunan dibagi menjadi beberapa ruang. Pada

bagian depan terdapat pendopo dan ruang jinem. Pendopo

mempunyai 11 tiang penyangga atap rumah. Bagian dasar tiang

berbetuk lingkaran dihaiasi motif pasu. Pada dinding timur

ruangan  terdapat relief bergambar burung Garuda diatas

lingkaran yang ditunjang oleh dua ekor naga yang saling

mengait. Relief tersebut bertuliskan aksara sunda yang

berbunyi “Purwa Wisada”. Relief lain berupa seorang pertapa di

tengah motif ukuran yang di kanan kirinya terdapat lukisan

kepala Banas patih, dan di atasnya terdapat tulisan huruf

Sunda yang berbunyi “Sri Resi Sukma Komara Tunggal”. Ruang

lain, ruang Jinem memiliki pintu yang terletak di dinding

barat di dalam ruang ini terdapat delapan tiang yang pada

bagian bawahnya dihiasi motif muka danawa dalam nyala api.

Ruang ini untuk menyimpan gamelan. 

Ruangan berikutnya adalah Srimanganti. Ruang ini berfungsi

untuk merundingkan masalah-masalah seperti persiapan upacara

seren taun, menerima tamu, dan digunakan untuk upacara

pernikahan. Pada keempat sudutnya terdapat patung penjaga yang

membawa tombak dan perisai. Di dalam ruangan ini terdapt balai

kencana atau kursi kaencan beserta kelengkapannya. Selanjutnya

Penggunaan Kata Arkaik Kab. Kuningan 10

terdapat ruang mega mendung yang  merupakan ruang kerja Bapak

Pangeran Jatikusumah.

Paling belakang adalah ruang dapur ageung. Di dalam ruang ini

terdapat tungku perapian yang terdapat dari bata dan semen

berhias empat naga pada keempat sudutnya yang di atasnya

terdapat hiasan mahkota. Sebelah timurnya terdapat lesung yang

terbuat dari lesung. Bagunan ini beratap tumpang. Pada pintu

antara dapur ageung dan mega mendung terdapt motif naga dan di

atasnya terdapat hiasan bermotif Kala.

7. Pandapa Paramartha

Penggunaan Kata Arkaik Kab. Kuningan 11

Tempat kegiatan warga Kuningan jika ada acara hiburan

dll... letaknya di

komplek stadion mashud

wisnu syaputra.

Pendapa ini berada di

Jalan Siliwangi no

14 , Komplek stadion

Mashud Wisnu Saputra.

8. Gor Ewangga

Diambil dari

nama salah

satu adipati

kuningan

yaitu

ADIPATI

ÉWANGGA.

Penggunaan Kata Arkaik Kab. Kuningan 12

9. Desa

Linggasana

Penggunaan Kata Arkaik Kab. Kuningan 13

10. Kantor Kepala Desa Ragawacana, kec .Jalaksana kab.

Kuningan

11. Bale

Rancage

Penggunaan Kata Arkaik Kab. Kuningan 14

12. Taman

Tirtasena

13. Rumah Sakit Sekar

Kamulyan

Penggunaan Kata Arkaik Kab. Kuningan 15

Dari beberapa nama gedung, tempat, jalan dan lain-lain, ada

beberapa diantaranya yang tidak bisa dijelaskan rinci mengenai

sejarah dari banggunan tersebut, dikarenakan keterbatasan

informan yang penulis hadapi selama penelitian. Selain itu,

ada juga nama beberapa bangunan yang tidak bisa penulis

dapatkan gambarnya, diantaranya adalah :

1. Tirtasena , Jalan. Siliwangi no 27 dekat komplek petokoan

2. Desa Sagarahiang, Kab. Kuningan

3. Sungai Cisanggarung

4. Terminal Kertawangunan

5. Desa Awirarangan

6. Desa Karangkancana, kab kuningan

Penggunaan Kata Arkaik Kab. Kuningan 16

III. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari beberapa hasil peneltian mengenai penggunaan

kata arkaik di daerah Kuningan dan sekitarnya, ternyata

masih banyak nama tempat, gedung, jalan dan yang lainnya

dengan menggunakan kata yang berhubungan dengan arkaik,

dari hasil tersebut bisa disimpulkan bahwa ada upaya

pelestarian dalam hal tersebut. Namun ada beberapa

kekurangan dari hasil penelitian yang penulis laksanakan,

yaitu tidak bisa menjelaskan secara keseluruhan terhadap

nama arkaik yang digunakan terhadap penggunaan nama

bangunan tersebut dikarenakan keterbatasan waktu dan

kekurangan informan yang mengetahuinya.

B. SARAN

Penulis berharap, dengan adanya upaya pelestarian

nama-nama tempat, bangunan dan jalan-jalan yang ada di

daerah Kuningan dan sekitarnya agar tetap dipertahankan,

agar menjadi salah satu ciri dan identitas keberadaan

sejarah sekaligus peninggalannya.

Penggunaan Kata Arkaik Kab. Kuningan 17

IV. DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kuningan

https://www.google.co.id/search

http://thearoengbinangproject.com/kuningan/paseban-tri-

panca-tunggal

http://polreskuningan.files.wordpress.com/2009/01/

dsc00507.jpg

Informan

Penggunaan Kata Arkaik Kab. Kuningan 18