IKM FIX SIMULASI air bersih Sebagian revisi Dyani Yang teliti detil dan rapi yaa

35
PENENTUAN AREA MASALAH Dalam menentukan area masalah, langkah awal yang dilakukan peneliti adalah melakukan observasi dan wawancara dengan tenaga kesehatan di daerah keluarga binaan, berdasarkan data yang terdapat di puskesmas serta program-program yang ada dan mencari prioritas permasalahan berdasarkan data yang ada. Dari hasil observasi di puskesmas di temukan beberapa masalah besar yaitu : a. Perilaku penggunaan air bersih b. Sikap dalam penggunaan jamban sehat c. Kurangnya pengetahuan tentang olahraga d. Perilaku Merokok di dalam rumah e. Pengetahuan tentang mengkonsumsi makanan seimbang Setelah mendapatkan data dari puskesmas, peneliti berkunjung ke keluarga binaan masing-masing. Setiap peneliti menemukan area masalah pada masing-masing keluarga binaan. Berikut hasil temuan tiap peneliti pada keluarga binaan masing-masing : 1. Peneliti Pertama : Citra Sari a. kesadaran diri akan kesehatan kurang b. kurangnya pendapataan ekonomi untuk mendapatkan air bersih c. kurang tersediaanya air bersih d. tidak tersedianya sumur sebagai sumber air keluarga e. penggunaan air sungai sebagai sumber air keluarga 1

Transcript of IKM FIX SIMULASI air bersih Sebagian revisi Dyani Yang teliti detil dan rapi yaa

PENENTUAN AREA MASALAH

Dalam menentukan area masalah, langkah awal yang dilakukan

peneliti adalah melakukan observasi dan wawancara dengan tenaga

kesehatan di daerah keluarga binaan, berdasarkan data yang

terdapat di puskesmas serta program-program yang ada dan mencari

prioritas permasalahan berdasarkan data yang ada. Dari hasil

observasi di puskesmas di temukan beberapa masalah besar yaitu :

a. Perilaku penggunaan air bersih

b. Sikap dalam penggunaan jamban sehat

c. Kurangnya pengetahuan tentang olahraga

d. Perilaku Merokok di dalam rumah

e. Pengetahuan tentang mengkonsumsi makanan seimbang

Setelah mendapatkan data dari puskesmas, peneliti berkunjung

ke keluarga binaan masing-masing. Setiap peneliti menemukan area

masalah pada masing-masing keluarga binaan. Berikut hasil temuan

tiap peneliti pada keluarga binaan masing-masing :

1. Peneliti Pertama : Citra Sari

a. kesadaran diri akan kesehatan kurang

b. kurangnya pendapataan ekonomi untuk mendapatkan air bersih

c. kurang tersediaanya air bersih

d. tidak tersedianya sumur sebagai sumber air keluarga

e. penggunaan air sungai sebagai sumber air keluarga

1

2. Peneliti kedua : Fatihah Iswatun Sahara

a. kesadaran diri akan kesehatan kurang

b. penghuni rumah terlalu padat

c. keterbatasan penyediaan air bersih

d. penggunaan air sungai sebagai sumber air tambahan

e. anggota keluarga menggunakan sungai sebagai sarana

pembuangan limbah sampah

3. Peneliti ketiga : Singgih Pratama Putra

a. ayah dan ibu sibuk bekerja

b. sumber air bersih jauh untuk dijangkau

c. mengandalkan tampungan air hujan sebagai sumber air bersih

d. penggunaan air sungai sebagai sumber air tambahan

e. anggota keluarga menggunakan sungai sebagai sarana

pembuangan limbah sampah

Dari sekian masalah yang ada pada keluarga tersebut, kami

memutuskan untuk mengangkat permasalahan perilaku penggunaan air

bersih di Desa Tanjung Pasir. Pemilihan area masalah kesehatan

ini didasarkan atas berbagai pertimbangan:

Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan didapat

hampir semua keluarga binaan tidak sepenuhnya menggunakan

air bersih.

Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan sumber air

yang digunakan tidak memenuhi kriteria Persyaratan kualitas

2

dalam Permenkes No 416/1999 tentang syarat-syarat dan

kualitas air bersih

Dalam hal ini kelompok kami menentukan area masalah dengan

menggunakan metode delphi. Metode delphi adalah suatu metode

dimana dalam proses pengambilan keputusan melibatkan beberapa

pakar. Adapun para pakar tersebut tidak dipertemukan secara

langsung (tatap muka), dan identitas dari masing-masing pakar

disembunyikan sehingga setiap pakar tidak mengetahui identitas

pakar yang lain. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya

dominasi pakar lain dan dapat meminimalkan pendapat yang bias.

Dalam penelitian ini kami melibatkan seluruh anggota kelompok,

dokter puskesmas setempat, dan keluarga binaan untuk menentukan

area masalah. Setiap peneliti menemukan area masalah pada masing-

masing keluarga binaan. Dengan mempertimbangkan hasil temuan data

di puskesmas dan hasil penentuan prioritas masalah pada keluaga

binaan menurut metode delphi, maka peneliti memutuskan memilih

area permasalahan yaitu : Perilaku penggunaan air bersih

KERANGKA TEORI1. Pengertian Perilaku

Perilaku manusia adalah refleksi dari berbagai gejala

kejiwaan seperti pengetahuan, persepsi, minat, keinginan dan

3

sikap. Hal-hal yang mempengaruhi perilaku seseorang sebagian

terletak dalam diri individu sendiri yang disebut juga faktor

internal sebagian lagi terletak di luar dirinya atau disebut

dengan faktor eksternal yaitu faktor lingkungan (Notoatmodjo,

2003)

Menurut Notoadmodjo (2003) seseorang yang menerima atau

mengadopsi perilaku baru dalam kehidupannya dalam 3 tahap,

yaitu : pengetahun, sikap, praktik atau tindakan (practice).

Menurut WHO, yang dikutip oleh Notoatmodjo (1993),

perubahan perilaku dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu :

a. Perubahan alamiah (natural change), ialah perubahan yang

dikarenakan perubahan pada lingkungan fisik, sosial,

budaya ataupun ekonomi dimana dia hidup dan

beraktifitas.

b. Perubahan terencana (planned change), ialah perubahan ini

terjadi, karena memang direncanakan sendiri oleh subjek.

c. Perubahan dari hal kesediaannya untuk berubah (readiness

to change), ialah perubahan yang terjadi apabila terdapat

suatu inovasi atau program-program baru,maka yang

terjadi adalah sebagian orang cepat mengalami perubahan

perilaku dan sebagian lagi lamban. Hal ini disebabkan

setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubah yang

berbeda-beda

Tim ahli WHO (1984), menganalisis bahwa yang menyebabkan

seseorang itu berperilaku ada empat alasan pokok, yaitu :

a. Pemikiran dan perasaan

4

Bentuk pemikiran dan perasaan ini adalah pengetahuan,

kepercayaan, sikap dan lain-lain.

b. Orang penting sebagai referensi

Apabila seseorang itu penting bagi kita, maka apapun

yang ia katakan dan lakukan cendrung untuk kita contoh.

Orang inilah yang dianggap kelompok referensi seperti :

guru, kepala suku dan lain-lain.

c. Sumber-sumber daya

Yang termasuk adalah fasilitas-fasilitas misalnya :

waktu, uang, tenaga kerja,ketrampilan dan pelayanan.

Pengaruh sumber daya terhadap perilaku dapat bersifat

positif maupun negatif.

d. Kebudayaan

Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan pengadaan

sumber daya di dalam suatumasyarakat akan menghasilkan

suatu pola hidup yang disebut kebudayaan. Perilaku yang

normal adalah salah satu aspek dari kebudayaan dan

selanjutnya kebudayaan mempunyai pengaruh yang dalam

terhadap perilaku.

Dari uraian tersebut diatas dapat dilihat bahwa, alasan

seseorang berperilaku. Oleh sebab itu, perilaku yang sama

diantara beberapa orang dapat berbeda-beda penyebab atau

latar belakangnya

1.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan

Menurut L.W.Green,di dalam Notoatmodjo ( 2003 ) faktor

penyebab masalahkesehatan adalah faktor perilaku dan faktor

5

non perilaku. Faktor perilaku khususnya perilaku kesehatan

dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor, yaitu :

1. Faktor-faktor Predisposisi (Predisposing Factors)

Adalah faktor yang terwujud dalam kepercayaan, keyakinan,

nilai-nilai dan juga variasi demografi, seperti : status

ekonomi, umur, jenis kelamin dan susunan keluarga. Faktor

ini lebih bersifat dari dalam diri individu tersebut.

a. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini

terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap

suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengran,

penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan

atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang (over behavior).

Tingkatan pengetahuan di dalam domain kognitif,

mencakup proses yang berurutan , yaitu:

1. Awareness (kesadaran)

Dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui

terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

2. Interest (merasa tertarik)

Tertarik terhadap stimulus atau objek tersebut. Sikap

subjek sudah mulai timbul.

6

3. Evaluation (menimbang-nimbang)

Menimbang-nimbang terhadap baik tidaknya stimulus

tersebut bagi dirinya.Hal ini berarti sikap responden

sudah lebih baik lagi.

4. Trial

Dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai apa

yang dikehendaki oleh stimulus.

5. Adoption

Dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadarandan sikapnya terhadap stimulus

b. Keyakinan

Keyakinan adalah pendirian bahwa suatu fenomena atau

objek benar atau nyata.Kebenaran adalah kata-kata yang

sering digunakan untuk mengungkapkan atau menyiratkan

keyakinan agar terjadi perubahan perilaku.

a. Seseorang harus yakin bahwa kesehatannya terancam

b. Orang tersebut harus merasakan potensi keseriusan

kondisi itu dalam bentuknyeri atau ketidaknyamanan,

kehilangan waktu untuk bekerja, kesulitanekonomi.

c. Dalam mengukur keadaan tersebut, orang yang

bersangkutan harus yakinbahwa manfaat yang berasal dari

perilaku sehat melebihi pengeluaran yang harus dibayarkan

dan sangat mungkin dilaksanakan serta berada dalam

kapasitas jangkauannya.

d. Harus ada “isyarat kunci yang bertindak” atau suatu

kekuatan pencetus yang membuat orang itu merasa perlu

mengambil tindakan.

7

c. Sikap ( attitude )

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih

tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau

objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasiadanya

kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam

kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat

emosional terhadap stimulus sosial. Sikapbelum merupakan

suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan

predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih

merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka

atau tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakankesiapan

untuk bereaksi terhadap objek dilingkungan tertentu

sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Tingkatan sikap

adalah:

a. Menerima ( memperhatikan ), meliputi kepekaan terhadap

kondisi,gejala, kerelaan, dan mengarahkan perhatian.

b. Merespon, meliputi merespon secara diam-diam, bersedia

merespon, merasa puas dalam merespon, dan mematuhi

peraturan.

c. Menghargai, meliputi menerima suatu nilai, mengutamakan

suatu nilai, komitmen terhadap nilai.

d. Bertanggung jawab, meliputi mengkonseptualisasikan nilai,

memahami hubungan abstrak, dan mengorganisasi sistem

suatu nilai

(Sunaryo, 2004).

d. Tindakan ( practice )

8

Suatu sikap pada diri individu belum tentu terwujud

dalam suatu tindakan.Agar sikap terwujud dalam perilaku

nyata diperlukan faktor pendukung danfasilitas. Tingkatan

tindakan, seperti halnya pengetahuan dan sikap, tindakan

jugamemiliki tingkatan- tingkatan, yaitu:

a. Persepsi, yaitu mengenal dan memilih berbagai objek

sesuai dengantindakanyang akan dilakukan.

b. Respon terpimpin, yaitu individu dapat melakukan sesuatu

dengan urutan yang benar sesuai contoh.

c. Mekanisme, yaitu individu dapat melakukan sesuatu dengan

benar secara otomatis atau sudah menjadi kebiasaan.

d. Adaptasi, yaitu suatu tindakan yang sudah berkembang dan

dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran.

1. Faktor-faktor Pemungkin (Enambling Factors)

Adalah faktor pendukung yang terwujud dalam lingkungan

fisik, termasuk di dalamnya adalah berbagai macam sarana

dan prasarana, misal : dana, transportasi, fasilitas,

kebijakan pemerintah dan lain sebagainya

a. Sarana

adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan

fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama/pembantu

dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalamrangka

kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi

kerja.

b. Prasarana

9

adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya

yang dilakukan di dalampelayanan publik, karena apabila

kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatanyang

dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan

sesuai denganrencana.

1) Dana merupakan bentuk yang paling mudah yang dapt

digunakan untuk menyatakan nilai ekonomis dan karena dana

atau uang dapat dengan segera diubah dalam bentuk barang

dan jasa.

2) Transportasi adalah pemindahan manusia, hewan atau barang

dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan

sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia dan atau

mesin. Transportasi digunakan untukmemudahkan manusia

dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

3) Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat mempermudah

upaya danmemperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu

tujuan.

4) Kebijakan Pemerintah adalah yaitu suatu aturan yang

mengatur kehidupanbersama yang harus ditaati dan berlaku

mengikat seluruh warganya. Setiappelanggaran akan diberi

sanksi sesuai dengan bobot pelanggarannya yangdilakukan

dan sanksi dijatuhkan didepan masyarakat oleh lembaga

yangmempunyai tugas menjatuhkan sanksi.

2. Faktor-faktor Pendukung (Reinforcing Factors)

Adalah faktor-faktor ini meliputi : faktor sikap dan

perilaku tokoh masyarakat,tokoh agama, sikap dan perilaku

petugas termasuk petugas kesehatan, undang-undang

10

peraturan-peraturan baik dari pusat maupun pemerintah

daerah yang terkait dengan kesehatan.

a. Sikap

adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir,

dan merasa dalammenghadapi objek, ide, situasi, atau

nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan

kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara

tertentu terhadap objek sikap. Objek sikap boleh berupa

benda, orang, tempat, gagasan atau situasi, atau

kelompok.

b. Tokoh Masyarakat

adalah orang yang dianggap serba tahu dan mempunyai

pengaruh yang besarterhadap masyarakat . Sehingga

segala tindak-tanduknya merupakan pola aturan patut

diteladani oleh masyarakat.

c. Tokoh Agama

adalah panutan yang merepresentasikan kegalauan umatnya

dan persoalan yang sudah diungkap oleh para tokoh agama

menjadi perhatian untuk diselesaikan dan dicarikan

jalan keluarnya

d. Petugas Kesehatan

merupakan tenaga profesional, seyogyanya selalu

menerapkan etika dalamsebagian besar aktifitas sehari-

hari. Etika yang merupakan suatu norma perilaku

( Notoatmodjo, 2003 )

1.I.3 Bentuk perilaku

2.I.4.1. Perilaku pasif ( respons internal )

11

Perilaku yang sifatnya masih tertutup, terjadi

dalam diri individu dan tidakdapat diamati secara

langsung. Perilaku ini sebatas sikap belum ada tindakan

yang nyata, contoh: berpikir dan berfantasi.

2.I.4.2. Perilaku aktif ( respons internal )

Perilaku yang sifatnya terbuka. Perilaku aktif

adalah perilaku yang dapat diamati secara langsung,

berupa tindakan yang nyata, contoh: mengerjakan soal

dan membaca buku (Sunaryo, 2004).

2.Konsep Air Bersih

2.1. Pengertian Air

Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap

air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat

di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Air adalah

substansi kimia dengan rumus kimia H2O : satu molekul air

tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada

satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan

tidak berbau pada kondisi standar (Allafa, 2008).

Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang

memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya,

seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak

macam molekul organik. Air sering disebut sebagai pelarut universal

karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam

kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan

12

dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat

dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi

(berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-) (Allafa, 2008).

Selanjutnya yang dimaksud dengan air adalah air tawar yang tidak

termasuk salju dan es. Di Indonesia jumlah dan pemakaian air

bersumber pada air tanah, air permukaan dan air atmosfer, yang

ketersediaannya sangat ditentukan oleh air atmosfer atau sering

dikenal dengan air hujan (Kusnoputranto, 2000).

2.2. Sumber-sumber Air

Sumber air dapat dibedakan atas :

a) Air Hujan

Air hujan merupakan air yang didapat dari angkasa, karena

terjadinya proses presipitasi (peristiwa jatuhnya air ke bumi).

Air hujan merupakan penyubliman uap air menjadi air murni yang

ketika turun ke bumi melalui udara melarutkan zat-zat dan

partikel yang terdapat di udara seperti oksigen, karbondioksida,

bakteri, debu dan lain-lain sehingga kualitasnya menjadi rendah

(Kusnoputranto, 2000).

b) Air Permukaan

Air permukaan dapat berupa air yang tergenang atau air yang

mengalir seperti danau, sungai, laut, rawa dan lain-lain (Azwar,

1996). Air permukaan harus diolah terlebih dahulu sebelum

dipergunakan karena umumnya telah mengalami pencemaran (Entjang,

1985).

c) Air Tanah

13

Air tanah adalah air yang diperoleh dari pengumpulan air

pada lapisan tanah dalam. Air ini umumnya sangat bersih karena

telah mengalami penyaringan oleh tanah atau batu-batuan. Hanya

saja kemungkinan mengandung zat mineral dalam kadar yang tinggi.

Contoh air tanah, air sumur dan mata air (Azwar, 1996).

2.3. Peranan Air Bagi Kehidupan

Air mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan dan

kelangsungan hidup manusia. Air bukanlah sesuatu yang baru untuk

dikonsumsi, oleh karena sejak ada kehidupan tidak satu pun

manusia terlepas dari penggunaan air secara terus menerus untuk

kelangsungan hidupnya. Air merupakan bahan yang sangat vital bagi

kehidupan di atas bumi (Slamet, 1994).

Di dalam tubuh manusia itu sendiri sebagian besar terdiri

dari air. Tubuh orang dewasa , sekitar 55-60% berat badan terdiri

dari air, untuk anak-anak sekitar 65% dan untuk bayi sekitar 80%.

Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk

minum, masak, mandi, mencuci (bermacam-macam cucian) dan

sebagainya. Menurut perhitungan WHO di negara-negara maju tiap

orang memerlukan air antara 60-120 liter per hari. Sedangkan di

negara-negara berkembang, termasuk Indoesia tiap orang memerlukan

air antara 30-60 liter per hari (Notoatmodjo, 2003).

Adapun fungsi air bagi manusia antara lain adalah sebagai berikut

;

14

1. Mempertahankan kelembaban organ-organ tubuh. Jika organ tubuh

kekurangan air bentuknya akan mengempis karena kehilangan

kelembaban.

2. Untuk mempertahankan volume dan kekentalan darah dan getah

bening.

3. Mengatur suhu tubuh. Jika kekurangan air tubuh akan menjadi

panas.

4. Untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kulit akan menjadi

kasar dan berkerut jika kekurangan air.

5. Sebagai mediator dan saluran dari berbagai reaksi kimia di

dalam tubuh, proses metabolisme tubuh memerlukan air.

Dan masih banyak fungsi lainnya seperti sebagai pencuci, pelarut

zat-zat gizi dan sebagainya (Harini, 2007).

2.4. Peranan Air Terhadap Penularan Penyakit

Peran air dalam terjadinya penyakit menular dapat

bermacam-macam sebagai berikut (Juli Soemirat, 2007) :

1. air sebagai penyebar mikroba patogen

2. air sebagai sarang insecta penyebar penyakit

3. jumlah air bersih yang tersedia tidak mencukupi, sehingga

orang tidak dapat membersihkan dirinya dengan baik

4. air sebagai sarang hospes sementara penyakit

Dalam hal memindahkan penyakit, air berperan melalui 4 cara

(Kusnoputranto, 2000) yaitu :

a. Cara Water Borne

Cara water borne merupakan penularan penyakit dimana air

sebagai medianya. Kuman pathogen berada di dalam air minum untuk

manusia dan hewan. Yang termasuk penyakit yang dihantarkan

15

melalui air ini antara lain ; penyakit kolera, typhoid, hepatitis

dan disentri basiler.

b. Cara Water Washed

Cara water washed merupakan penularan penyakit berhubungan

dengan air yang digunakan untuk kebersihan. Dengan terjaminnya

kebersihan oleh tersedianya air yang cukup, maka penyakit-

penyakit tertentu dapat dikurangi penularannya pada manusia. Yang

termasuk penyakit karena kurangnya air untuk kebersihan seseorang

ini antara lain ; infeksi kulit dan selaput lendir, infeksi oleh

insekta parasit pada kulit.

c. Cara Water Based

Cara water based merupakan penularan penyakit melalui pejamu

(host) di air. Contoh penyakit yang ditularkan melalui water based

adalah Schistomiasis. Pejamu (host) perantara ini hidup di air

contohnya siput air. Dalam hal ini larva Schistomiasis hidup

dalam siput air hingga berubah bentuk menjadi cercaria dan

menembus kulit (kaki) manusia yang berada dalam air tersebut.

Penyakit ini disebut Schistomiasis.

d. Cara Water Related Insecta Vector

Cara water related insecta vector merupakan penularan penyakit

melalui vektor yang menggunakan air sebagai tempat

berkembangbiaknya. Contoh penyakit yang ditularkan melalui vektor

16

yang hidupnya bergantung pada air ini seperti malaria oleh vektor

nyamuk Anopheles, demam berdarah oleh vektor nyamuk Aedes

Aegypti.

2.5. Air Bersih

2.5.1. Pengertian Air Bersih

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI No

416/Menkes/PER/IX/1990 yang dimaksud dengan air bersih adalah air

yang jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan

tidak mengandung mineral/kuman-kuman yang membahayakan tubuh.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan

Kerja Perkantoran dan Industri terdapat pengertian mengenai air

bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari

dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat

diminum apabila dimasak Air bersih merupakan air yang tidak

menyebabkan penyakit bagi manusia. Oleh karena itu, air tersebut

hendaknya diusahakan memenuhi persyaratan-persyaratan kesehatan,

sekurang-kurangnya diusahakan mendekati persyaratan air yang

telah ditentukan (Kusnoputranto, 2000).

2.5.2. Standar Kualitas Air Bersih

Untuk keperluan hidup manusia sehari-hari, air harus

memenuhi syarat-syarat yang ditentukan berdasarkan kepentingan

kesehatan manusia. Hal yang pokok adalah agar air yang diminum

atau dipakai manusia tidak membahayakan manusia. Pada umumnya

kualitas air bersih harus memenuhi syarat-syarat kesehatan baik

17

secara fisik, kimia, bakteriologis dan radioaktif sesuai

Permenkes No 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang persyaratan air

bersih (Depkes RI, 1990). Dalam menangani penyediaan air bersih umumnya dan air minum

pada khususnya perlu adanya standar kualitas air. Ada beberapa

standar kualitas air bersih, diantaranya :

1. Standar Kualitas dari Departemen Kesehatan RI

Peraturan Menteri Kesehatan RI No 416/Menkes/IX/1990 tentang

syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Peraturan ini dibuat

dengan maksud bahwa air yang memenuhi syarat kesehatan

mempunyai peranan penting dalam rangka pemeliharaan,

perlindungan dan mempertinggi derajat kesehatan masyarakatnya.

2. Standar Kualitas Air WHO

Sebagai organisasi kesehatan internasional, WHO juga

mengeluarkan peraturan tentang syarat-syarat kualitas air

bersih yaitu meliputi kualitas fisik, kimia dan biologi.

Peraturan yang ditetapkan oleh WHO tersebut digunakan sebagai

pedoman bagi negara anggota. Namun demikian masing-masing

negara anggota, dapat pula menetapkan syarat-syarat kualitas

air sesuai dengan kondisi negara tersebut.

2.6. Air Sungai

2.6.1. Pengertian Air Sungai

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No 35 tahun 1991 tentang

sungai, yang dimaksud dengan sungai adalah tempat-tempat dan

wadah-wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air

18

sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang

pengalirannya oleh garis sempadan.

Sungai yaitu saluran pengaliran air yang terbentuk mulai

dari hulu di daerah pegunungan/tinggi sampai bermuara di

laut/danau. Sebagian besar air hujan yang turun ke permukaan

tanah, mengalir ke tempat-tempat yang lebih rendah dan setelah

mengalami bermacam-macam perlawanan akibat gaya berat, akhirnya

melimpah ke danau atau ke laut. Suatu alur yang panjang di atas

permukaan bumi tempat mengalirnya air yang berasal dari hujan

disebut alur sungai. Dan perpaduan antara alur sungai dan aliran

air di dalamnya disebut sungai (Gayo, 1994).

Jadi yang dimaksud dengan air sungai adalah salah satu badan

air yang menghasilkan air di atas permukaan daratan yang mengalir

dari dataran tinggi ke dataran rendah. Secara umum air baku yang

didapat dari sungai harus diolah terlebih dahulu, karena

kemungkinan untuk tercemar polutan sangat besar (Kusnoputranto,

1986).

2.6.2. Pengolahan Air sungai

Secara alamiah, sungai dapat tercemar pada daerah permukaan

air saja. Pada sungai yang besar dengan arus air yang deras,

sejumlah kecil bahan pencemar akan mengalami pengenceran sehingga

tingkat pencemaran menjadi sangat rendah. Tetapi terkadang sebuah

sungai mengalami pencemaran yang berat sehingga air mengandung

bahan pencemar yang sangat besar. Hampir setiap hari sungai

menerima sejumlah besar aliran sedimen baik secara alamiah,

buangan industri, buangan limbah rumah tangga, aliran air

permukaan, daerah urban dan pertanian (Darwono, 2001).

19

Air sungai pada umumnya telah mengalami pencemaran, karena

itu perlu diolah terlebih dahulu sebelum dipergunakan untuk

keperluan rumah tangga. Pengolahan (purifikasi) air ini dapat

dibagi dalam dua golongan yaitu purifikasi alami dan purifikasi

buatan. Dalam purifikasi buatan ini air mengalami tiga proses

secara bertahap yaitu proses koagulasi, filtrasi dan desinfeksi.

Setelah mengalami ketiga proses tadi barulah air sungai dapat

dipergunakan untuk kepentingan rumah tangga (RT).

Secara sederhana di tiap-tiap rumah dapat dibuat instalasi

pengolahan air sehingga memenuhi syarat kesehatan yang akan

sangat membantu pula pada usaha pencegahan dan pemberantasan

penyakit yang ditularkan melalui air. Untuk masyarakat luas

pengolahan air permukaan ini dilaksanakan di instalasi yang

dibangun pemerintah dan dibagikan melalui pipa (Entjang, 1985).

Kerangka Teori Menurut Lawrence Green

20

PERILAKU

Faktorpredispo

Faktorpendukun

Pengetahuan Internal :

jasmani, rohani Eksternal :

pendidikan, media masa, hubungan sosial, pengalaman, ekonomi.

Gambar.1. Kerangka Teori

21

PERILAKU

Fasilitas penyediaan air bersih

KERANGKA KONSEP

Kerangka konsep dibangun berdasarkan teori Lawrence Green serta

berdasarkan rumusan masalah tentang perilaku mencuci tangan.

Kerangka konsep ini kami buat sebagai panduan untuk mempermudah

melakukan penelitian. Adapun kerangka konsep yang dibuat adalah

sebagai berikut :

Gambar.2. Kerangka Konsep

22

VARIABELINDEPENDENT

1.Pengetahuan

2.Perilaku

3.Sikap

4.Sarana dan prasarana

VARIABEL DEPENDENT

PERILAKU PENGGUNAANAIR BERSIH

Definisi Operasional

NO Variabel Definisi Alat Cara Hasil Skala1 Pengetahu

an

tentang

air

bersih

Wawasan

mengenai segala

sesuatu yang

berhubungan

dengan air

bersih seperti

pengertian air

bersih, sumber

air bersih,

peranan

penggunaan air

bersih

Kuesio

ner

Wawanca

ra

Baik: 3

Buruk:

<3

Ordin

al

2 Perilaku

kesehatan

Suatu respon

seseorang

terhadap

stimulus atau

objek yang

berkaitan

dengan sakit

dan penyakit

terhadap

penggunaan air

Kuesio

ner

Wawanca

ra

Observa

si

Baik :

6

Buruk :

<4

Ordin

al

23

bersih3 Sikap

terhadap

penggunaa

n air

bersih

Reaksi

responden

terhadap

penggunaan air

bersih

Kuesio

ner

Wawanca

ra

Baik:2

Buruk:

< 2

Ordin

al

4 Sarana

dan

Prasarana

Semua peralatan

dan

perlengkapan

yang digunakan

dan yang

menunjang untuk

ketersediaan

air bersih

Kuesio

ner

Observ

asi

Wawanca

ra

Baik :

4

Buruk :

<4

Ordin

al

5 Peran

Petugas

Kesehatan

Peran petugas

kesehatan dalam

memberikan

informasi

mengenai

pengertian air

bersih, sumber

air bersih, dan

manfaat

penggunaan air

bersih

Kuesio

ner

Wawanca

ra

Baik :

2

Buruk :

< 2

Ordin

al

24

25

KUESIONER PENELITIAN

PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN AIR BERSIH DI

DESA TANJUNG PASIR KECAMATAN TELUK NAGA KABUPATEN

TANGERANG

TAHUN 2014

No. Responden :

IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama :

2. Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan

3. Umur : tahun

4. Pendidikan : a. Tidak sekolah / tidak tamat SD b. Tamat SD c. Tamat SLTP d. Tamat SLTA e. Perguruan Tinggi / Akademik

5. Pekerjaan : a. Petani b. Pedagang / wiraswasta c. Pegawai Swasta d. PNS e. Buruh

6. Pendapatan : Rp / bulan

26

7. Apakah bapak/ibu menggunakan air sungai sebagai sumber airbersih? a. Ya b. Tidak

27

A. PENGETAHUAN TENTANG AIR BERSIH

1. Apakah bapak/ibu mengetahui yang dimaksud dengan air bersih?

a. Tahu

b. Tidak tahu

2. Apakah bapak/ibu mengetahui sumber-sumber air bersih tersebut?

a. Tahu

b. Tidak tahu

3. Apakah bapak/ibu mengetahui air bersih dimanfaatkan untuk apa

saja?

a. Tahu

b. Tidak tahu

4. Apakah bapak/ibu mengetahui dari mana sumber pencemaran air

sungai?

a. Tahu

b. Tidak tahu

5. Apakah bapak/ibu mengetahui air sungai dapat dimanfaatkan

untuk apa saja?

a. Tahu

b. Tidak tahu

6. Apakah bapak/ibu mengetahui cara pengolahan air sungai

sebaiknya sebelum digunakan?

a. Tahu

28

b. Tidak tahu

7. Apakah bapak/ibu mengetahui dari mana sumber pencemaran air

sungai Cisadane ini?

a. Tahu

b. Tidak tahu

8. Apakah bapak/ibu mengetahui akibat penggunaan air yang kotor?

a. Tahu

b. Tidak tahu

7. Apakah bapak/ibu mengetahui jenis penyakit kulit yang

diakibatkan penggunaan air yang kotor?

a. Tahu

b. Tidak tahu

B. PERILAKU KESEHATAN

1. Apakah ibu menggunakan air bersih?

a. Iya

b. Tidak

2. Dari mana sumbernya?

a. PDAM

b. Air isi Ulang (air galon)

c. Air Sungai

d. Tampungan air hujan

29

C.SIKAP TERHADAP PENGGUNAAN AIR BERSIH

1. Menurut bapak/ibu menggunakan air sungai itu baik atau tidak?

a. Baik

b. Tidak

PR: bikin pertanyaan tentang sikap/pendapat/evaluasi/penilaian

terhadap air bersih

D. SARANA DAN PRASARANA AIR BERSIH

1. Apakah di lingkungan rumah bapak/ibu terdapat sumur atau

alat penampung hujan?

a. Iya

b. Tidak

2. Apakah lingkungan rumah ibu/bapak dekat dengan sungai?

a. Iya

b. Tidak

3. Apakah bapak/ibu menggunakan PDAM di rumah?

a. Iya

b. Tidak

4. Apakah bapak/ibu sulit untuk mendapatkan air bersih?

a. Iya b. Tidak

30

F. PETUGAS KESEHATAN

1. Apakah ibu pernah mendapat informasi mengenai air bersih daripetugas kesehatan?a.Iyab. Tidak

2. Apakah ibu percaya terhadap petugas kesehatan?a.Iyab. Tidak

31

SKORING OPTIONAL KUESIONER - Coba cek lagi. Sesuaikan dengankuesioner yang baru

A. PENGETAHUAN TENTANG AIR BERSIH

1. Apakah bapak/ibu mengetahui yang dimaksud dengan air bersih? a = 1b = 0

2. Apakah bapak/ibu mengetahui sumber-sumber air bersih tersebut?a = 1b = 0

3. Apakah bapak/ibu mengetahui air bersih dimanfaatkan untuk apasaja?

a = 1 b = 0

B. PENGETAHUAN TENTANG AIR BERSIH

1. Apakah bapak/ibu mengetahui yang dimaksud dengan air bersih? a = 1b = 0

2. Apakah bapak/ibu mengetahui sumber-sumber air bersih tersebut?a = 1b = 0

3. Apakah bapak/ibu mengetahui air bersih dimanfaatkan untuk apasaja?

a = 1b = 0

32

C. PERILAKU KESEHATAN

1. Apakah bapak/ibu mengetahui dari mana sumber pencemaran airsungai?

a = 1b = 0

2. Apakah bapak/ibu mengetahui air sungai dapat dimanfaatkanuntuk apa saja?

a = 1b = 0

3. Apakah bapak/ibu mengetahui cara pengolahan air sungaisebaiknya sebelum digunakan? a = 1b = 0

4. Apakah bapak/ibu mengetahui dari mana sumber pencemaran airsungai Cisadane ini? a = 1b = 0

5. Apakah bapak/ibu mengetahui akibat penggunaan air yang kotor? a = 1b = 0

6. Apakah bapak/ibu mengetahui jenis penyakit kulit yangdiakibatkan penggunaan air yang kotor? a = 1b = 0

D.SIKAP TERHADAP PENGGUNAAN AIR BERSIH1. Apakah ibu menggunakan air bersih?a = 1

33

b = 0

2. Dari mana sumbernya?a = 1b = 1

c = 0 d = 0E. SARANA DAN PRASARANA AIR BERSIH 1. Apakah di lingkungan rumah ibu/bapak terdapat sumur ataualat penampung hujan?

a = 1b = 0

2. Apa di lingkungan rumah ibu/bapak dekat dengan sungai?a = 1b = 0

3. Apakah ibu/bapak menggunakan PDAM di rumah?

a = 1 b = 0

4. Apakah ibu/bapak sulit untuk mendapatkan air bersih?

a = 1b = 0

F. PETUGAS KESEHATAN1. 1. apakah ibu pernah mendapat informasi mengenai air bersih

dari petugas kesehatan? a = 1 b = 0

34

2. apakah ibu percaya erhadap petugas kesehatan? a = 1 b = 0

DAFTAR PUSTAKA

1. Notoatmojo S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

2. Sunaryo.2004. Psikologi untuk Keprawatan. Jakarta: EGC3. Efendi, N. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan, Kesehatan

Masyarakat. Jakarta: IEGC, 4. Departemen Kesehatan RI. 1996. Buku Pedoman Petugas

Lapangan. Jakarta: Komite Nasional Posyandu, 5. Notoatmojo S. 2000. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Edisi

1. Jakarta: PT. RinekaCipta,.

35