hammer mill

51
BAB II HAMMER MILL 2.1. Landasan Teori Untuk dapat memisahkan mineral berharga dari mineral pengganggunya, material hasil penambangan harus direduksi/digerus hingga berukuran halus. Proses pengecilan ukuran menjadi fragmen yang lebih kecil untuk mendapatkan ukuran batuan yang sesuai dengan kebutuhan disebut dengan kominusi (communition). Tahapan pereduksian fragmen hasil penambangan (kominusi) dapat dibagi dalam crushing dan grinding. Crushing (peremukan) merupakan tahapan pertama dalam pekerjaan kominusi, Pemecahan itu juga memungkinkan pemisahan komponen- komponen yang tak dikehendaki dengan cara-cara mekanik pada proses-proses biji tambang.Crushing termasuk sebagai proses mereduksi material mineral untuk memperoleh produk yang berukuran ½ ” atau lebih. Crushing secara garis besar dibagi atas : a. Primary crusher (peremukan primer) b. Secondary crusher (peremukan sekunder) c. Fine crusher d. Spesial crusher Jenis alat yang digunakan antara lain: Primary crusher : Jaw crusher, hammer mill, gyratory crusher.

Transcript of hammer mill

BAB II HAMMER MILL

2.1. Landasan Teori

Untuk dapat memisahkan mineral berharga dari mineral

pengganggunya, material hasil penambangan harus

direduksi/digerus hingga berukuran halus. Proses

pengecilan ukuran menjadi fragmen yang lebih kecil untuk

mendapatkan ukuran batuan yang sesuai dengan kebutuhan

disebut dengan kominusi (communition). Tahapan

pereduksian fragmen hasil penambangan (kominusi) dapat

dibagi dalam crushing dan grinding. Crushing (peremukan)

merupakan tahapan pertama dalam pekerjaan kominusi,

Pemecahan itu juga memungkinkan pemisahan komponen-

komponen yang tak dikehendaki dengan cara-cara mekanik

pada proses-proses biji tambang.Crushing termasuk

sebagai proses mereduksi material mineral untuk

memperoleh produk yang berukuran ½ ” atau lebih.

Crushing secara garis besar dibagi atas :

a. Primary crusher (peremukan primer)

b. Secondary crusher (peremukan sekunder)

c. Fine crusher

d. Spesial crusher

Jenis alat yang digunakan antara lain:

Primary crusher : Jaw crusher, hammer mill, gyratory crusher.

Secondary crusher : Cone crusher, hammer mill, roll crusher, stamp

mill.

Spesial used : Hammer mill yang dapat menghasilkan produk

berukuran – 60 mesh.

Bagian – bagian alat dari hammer mill :

1. Hopper, sebagai bak penampung material yang

akan direduksi.

2. Revolvingdisk, sebagai tempat duduknya palu

(hammer) yang dihubungkan dengan mesin penggerak

dengan perantara sabuk (belt).

3. Palu (hammer), sebagai pemecah umpan (feed)

yang masuk.

4. Riffle (penyekat), sebagai pengatur banyaknya

umpan yang masuk.

5. Screen, sebagai penyaring untuk memisahkan

material yang berbentuk ½ lingkaran dan terletak pada

bagian bawah hammer mill.

6. Discherge, sebagai tempat keluarnya poduksi

hasil reduksi

Gambar 2.1. Hammer Mill

Material padat yang terdapat dalam ukuran yang terlalu

besar untuk dilakukan proses mekanik pada umumnya

membutuhkan perlakuan fisik untuk memperkecil

ukurannya. Pengecilan ukuran itu biasanya dimaksudkan

untuk memudahkan pemisahan campuran material padat.

Umumnya crushing dan grinding sering dilakukan untuk

mengubah ukuran partikel padatan yang besar menjadi

partikel yang lebih kecil.

Dalam industri proses makanan, sejumlah besar produk

makanan melibatkan proses pengecilan ukuran . Roller mill

digunakan untuk menggerus gandum menjadi tepung. Kacang

kedelai digiling, dipress dan dihancurkan untuk

mendapatkan minyak dan tepungnya. Hammer mill sering

digunakan untuk menghasilkan tepung kentang, tapioca

atau jenis-jenis tepung lainnya. Gula dihancurkan untuk

menghasilkan produk yang lebih lama.

Operasi grinding sangat luas penggunaannya pada proses

bijih tambang dan industri semen. Sebagai contoh bijih

tembaga, nikel, kobal dan besi biasanya dilakukan

proses grinding sebelum mengalami proses kimia. Limestone,

marble,gypsum, dan dolomite dihancurkan untuk penggunaan

sebagai pengisi kertas, cat dan kertas. Bahan baku

untuk industri semen seperti lime, alumina dan silika

digiling dalam skala besar atau dalam jumlah besar.

Material padat diperkecil ukurannya dengan sejumlah

metode perlakuan. Compre9ssion atau crushing umumnya untuk

memperkecil padatan. Distribusi ukuran partikel sering

pula dinyatakan dalam jumlah kumulatif persen partikel

yang lebih kecil dari ukuran yang ditetapkan terhadap

ukuran partikel.

Istilah pemecahan dan penghalusan atau penghancurkan 

(size reduction) zat padat meliputi semua cara yang

digunakan dimana partikel zat padat dipotong dan

dipecahkan menjadi kepingan-kepingan yang lebih kecil.

Produk-produk komersial biasanya harus memenuhi

spesifikasi  yang sangat dalam hal ukuran maupun bentuk

partikel-partikelnya menyebabkan reaktifitas zat padat

itu meningkat. Pemecahan itu juga memungkinkan

pemisahan komponen yang tak dikehendaki dengan cara-

cara mekanik. Pemecahan itu dapat digunakan untuk

memperkecil bahan-bahan berserat guna memudahkan

penanganannya.

Zat padat dapat diperkecil dengan berbagai cara, namun

hanya ada empat cara saja yang lazim digunakan dalam

mesin pemecah penghalus. Cara itu ialah:  

Gambar 2.2. Hammer Mill Layar Berlubang

      

a. Kompresi (tekanan): Pada umumnya kompresi

digunakan untuk pemecahan kasar zat padat keras,

dengan menghasilkan relatif sedikit halusan.

b. Impact (pukulan): Pukulan menghasilkan hasil yang

berukuran kasar, sedang dan halus.

c. Atsiri (gesekan): Atsiri menghasilkan hasil yang sangat

halus dari bahan yang lunak dan tak-abrasif.

d. Pemotongan: Pemotongan memberikan hasil yang

ukurannya pasti, dan kadang juga bentuknya dengan

hanya sedikit dan tak ada halusan sama sekali.

Sifat-sifat massa butiran

Sifat-sifat massa partikel zat padat mempunyai banyak

kesamaan dengan zat cair, lebih-lebih bila partikel dan

tidak lengket. Massa partikel memberikan tekanan ke

sisi dan dinding bejana. Massa zat padat mempunyai

sifat-sifat khusus sebagaiberikut:

a. Tekanannya tidak sama ke segala arah

b. Tegangan geser yang diperlakukan pada permukaan

suatu massa

ditransmisikan di seluruh massa partikel itu kecuali

jika telah terjadi kegagalan.

c. Densitas massa bila bermacam-macam, tergantung

pada tingkat pemampatan butir-butir yang

bersangkutan.

Jenis-jenis mesin pemecah dan penghalus zat padat

ialah:

A. Mesin Pemecah (Kasar Dan Halus)

1) Mesin-mesin rahang (jaw crusher)

2) Mesin pemecah giratori atau pemecah kisar

(gyratory crusher)

3) Mesin pemecah roi (crushing rolls)

B. Mesin Giling (Sedang Dan Halus)

1) Mesin tumbuk palu (hammer mill); impaktor (impactor).

2) Mesin giling rol-kompresi (rolling-compression mill):

a. Mesin giling mangkuk (bowl mill).

b. Mesin giling rol (roll mill).

3) Mesin giling atsiri atau mesin giling kikis

(attrition mill).

4) Mesin giling jungkir-guling (tumbling mill)

a. Mesin giling pakai-batang (rod mill).

b. Mesin giling pakai-bola (ball mill):

penggilingan pakai-batu (pebble mill).

c. Mesin giling tabung (tube mill): mesin giling

kompartemen (compartment mill)

Gambar 2.3. Dimensi Palu

C. Mesin Giling Ultra Halus:

1) Mesin tumbuk palu (hammer mill) dengan

klasifikasi dalam.

2) Mesin giling energi-fluida (fluid-energy mill).

3) Mesin giling aduk (agitated mill)

D. Mesin Potong

Pisau potong (knife cutter);mesin cencang (dicer); mesin

iris (slitter). Masing-masing mesin ini bekerja dengan

cara yang berbeda. Pada mesin pemecah, cirri kerjanya

adalah kompresi (tekanan). Mesin giling menggunakan

impak (pukulan) dan atsiri (kikisan), kadang-kadang

dalam gabungan dengan kompresi; mesin giling ultrahalus

bekerja terutama dengan atsiri. Pada mesin potong,

mesin cencang, dan mesin iris, cirinya tentulah aksi

potong.

E. Mesin Pemecah

Mesin pemecah atau penghancur adalah mesin

berkecepatan  lambat yang digunakan untuk membuat

pecahan kasar zat padat dalam jumlah besar. Jenis-jenis

yang utama adalah mesin pemecah rahang, mesin pemecah

giratori, mesin pemecah rol licin (smooth roll crusher),

dan mesin pemecayh rol-bergigi (toothed-roll crusher),. Tiga

jenis yang pertama bekerja dengan kompresi dan mampu

memecahkan bahan yang sangat keras, misalnya pada

pemecahan primer dan sekunder batuan bijih. Mesin

pemecah rol bergigi merobek bahan disamping mengompa;

alat ini dapat menangani umpan-umpan yang lunak seperti

batu bara, tulang dan serpih lunak.

F. Mesin Giling

Istilah penggiling atau mesin giling memberikan

berbagai jenis mesin pemecah penghalus dengan tugas

menengah. Hasil dari mesin pemecah biasanya dimasukkan

kedalam mesin penggiling, dimana umpan itu digiling

sampai menjadi serbuk. Jenis utama mesin giling

komersial adalah mesin tumbuk palu dan impaktor, mesin

kompresirol, mesin giling atsiri, dan mesin giling

guling.

Mesin tumbuk palu dan impaktor mempunyai rotor yang

berputar didalam rumahan yang berbentuk silinder. Umpan

dijatuhkan ke atas rumahan dan keluar melalui bukaan

pada dasar rumahan. Pada mesin tumbuk palu, partikel-

partikel dipecah dengan seperangkat palu ayun yang

dipakukan pada piring rotor. Partikel umpan yang masuk

kedalam zone penggilingan tidak bisa menghindar dari

pukulan palu. Partikel itu akan hancur menjadi pecahan-

pecahan yang terlempar pula ke plat landasan yang

stasioner di dalam rumahan itu, dan pecah-pecah lagi

menjadi fragmen yang lebih kecil. Fragmen-fragmen ini

selanjutnya digosok lagi menjadi serbuk oleh palu dan

didorong melalui kisi atau ayak yang menutup bukaan

lubang keluar.

Impaktor adalah alat yang hamper menyerupai mesin

tumbuk palu tugas berat kecuali bahwa alat ini tidak

diperlengkapi dengan kisi atau ayak. Partikel-partikel

dipecahkan dengan pukulan-pukulan saja, tanpa ada aksi

gerusan seperti yang menjadi ciri pada mesin palu.

Impaktor biasanya merupakan mesin pemecah primer untuk

batuan atau bijih, dengan kemampuan mengolah sampai 600

ton/jam. Alat ini menghasilkan partikel yang hamper

ekidimensional keluar dari mesin giling rahang atau

mesin giratori. Rotor pada impaktor, sebagaimana juga

kebanyakan mesin tumbuk palu, dapat dijalankan ke dua

arah dan hal itu dilakukan untuk memperbaiki panjang

umur palu-palunya.

G. Pengayakan

Pengayakan merupakan salah satu metode pemisahan

partikel sesuai dengan ukuran yang diperlukan. Metode

ini dimaksudkan untuk pemisahan fraksi-fraksi tertentu

sesuai dengan keperluan dari suatu material yang baru

mengalami grinding. Ukuran partikel yang lolos melalui

saringan biasanya disebut undersize dan partikel yang

tertahan disebut oversize.

Ukuran ayakan dinyatakan dalam dua cara dengan angka

ukuran mesh untuk ukuran kecil dandengan ukuran actual

dari bukan ayakan untuk ukuran partikel yang besar. Ada

beberapa perbedaan yang standar dalam penggunaan untuk

ukuran mesh dan yang terpenting adalah untuk memperoleh

standar tertentu yang digunakan apabila penentuan range

ukuran partikel dinyatakan dengan ukuran mesh.Beberapa

jenis ayakan yang sering digunakan antar lain: Grizzly,

merupakan jenis ayakan statis dimana material yang akan

diayak mengikuti aliran pada posisi kemiringan

tertentu. Beberapa jenis ayakan lainnya yang

digolongkan dalam ayakan dinamis sesuai dengan tipe

gerakan yang digunakan untuk mengayak dan memindahkan

material pada ayakan antara lain:

1. Vibrating screen, permukaannya horizontal dan miring

digerakkan pada frekuensi tinggi (1000-7000 Hz).

Satuan kapasitas tinggi, dengan efisiensi pemisahan

yang baik, yang digunakan untuk range yang luas dari

ukuran partikel.

2. Occillating xcreen, dioperasikan pada frekuensi yang

lebih rendah dari vibrating screen (100-400 Hz)

dengan waktu yang lebih lama, lebih linier dan tajam.

3. Reciprocating screen,dioperasikan dengan gerakan

menggoyang, pukulan yang panjang (20-200 Hz).

Digunakan untuk pemindahan dengan pemisahan ukuran.

4. Shifting screen,dioperasikan dengan gerakan memutar

dlam bidang permukaan ayakan. Gerakan aktual dapat

berupa putaran, atau gerakan memutar. Digunakan untuk

pengayakan material basah atau kering.

5. Resolving screen,ayakan miring, berotasi pada kecepatan

rendah 910-20 rpm). Digunakan untuk pengayakan basah

dari material-material yang relatif kasar, tetapi

memiliki pemindahan yang kasar dengan vibrating screen.

Pengayakan (screening)adalah suatu metode untuk

memisahkan partikel menurut ukuran semata-mata.

Partikel yang dibawah ukuran atau yang kecil (undersize),

atau halusan (fines), lulus melewati bukaan ayak, sedang

yang diatas ukuran atau yang besar (oversize), atau

buntut (tails) tidak lulus. Satu ayak tunggal hanya dapat

memisahkan menjadi dua fraksi saja setiap kali

pemisahan. Kedua fraksi disebut fraksi yang belum

berukuran (unsized fraction), karena baik ukuran

terbesar maupun yang terkecil daripada yang terkandung

tidak diketahui. Bahan yang lulus melalui sederet ayak

dengan bermacam-macam ukuran akan terpisah menjadi

beberapa fraksi berukuran (sized fraction), yaitu fraksi-

fraksi yang ukuran partikel maksimum dan minimumnya

diketahui. Pengayakan itu kadang-kadang dilakukan dalam

keadaan basah, tetapi lebih lazim lagi dalam keadaan

kering. Logam yang digunakan pun bermacam-macam, tetapi

yang paling lazim ialah baja atau baja tahan karat.

Ayak-ayak standar mempunyai ukuran mesh yang berkisar

antara 4 in sampai 400 mesh, sedang ayak yang terbuat

dari ogam yang digunakan secara komersial ada yang

mempunyai lubang sehalus 1 mm. Ayak yang lebih halus

dari 150 mesh jarang dipakai, karena untuk partikel

yang sangat halus cara pemisahan lain mungkin lebih

ekonomis. Pemisahan partikel yang ukurannya antara 4

mesh dan 48 mesh disebut”pengayakan halus” (fine

screening), sedang untuk yang lebih halus lagi dinamakan

“ultra halus” (ultra fine).

Ada berbagai macam ayak yang digunakan untuk berbagai

tujuan tertentu. Pada kebanyakan ayak, partikel jatuh

melalui bukaan-bukaan dengan gaya gravitasi; dalam

beberapa rancang tertentu partikel itu didorong melalui

ayak itu dengan sikat atau dengan gaya sentrifugal.

Partikel-partikel kasar jatuh dengan mudah melalui

bukaan besar di dalam permukaan stasioner, tetapi

partikel-partikel halus dikocok dengan sesuatu cara,

dengan menggoncang, girasi (ayun-lingkar), atau vibrasi

(getaran) secara mekanik atau dengan listrik.

2.2. Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum pengolahan bahan galian dengan modul

hammer mill adalah untuk mengetahui hubungan antara

kekerasan umpan dengan waktu reduksi.

2.3. Sistematika Alat

Mekanisme dan sistematika alat hammer mill yaitu dengan

bekerja pukulan (impact) kecepatan tinggi terhadap

material yang masuk ke alat melelui hopper. Pemukul

(hammer) dipasang pada rotor yang berputar dengan

kecepatan tinggi.

Bagian yang bergerak ini memindahkan energi kinetik ke

partikel yang masuk dan menyebabkan partikel terlempar

dan membentur plat bentur. Material hasil penggerusan

akan keluar melalui discharge.

2.4 Alat Dan Bahan

2.4.1 Alat Dan Fungsi

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum Hammer Mill

yaitu sebagai berikut:

1. Neraca analitik berfungsi sebagai alat menimbang

sampel yang di gunakan.

2. Skop sebagai alat pembentu mengambil sampel.

3. Sieve screen berfungsi sebagai alat pengayak sampel

setelah di ekstraksi mengunakan ball mill.

4. Plastik berfungsi sebagai tempat sampel.

5. Hamer mill berfungsi sebagai alat pengerus batu

gamping.

Skop Neraca Analitik

Sieve Shaker Hammer Mill

Gambar 2.4. Alat Percobaan Hammer Mill

2.4.2 Bahan

Adapun Bahan yang digunakan selama praktikum antara

lain :

1. Sampel berupa batugamping, dengan masing masing

ukuran 1000gram, 2000 gram, 3000 gram

2.5. Persedur Percobaan

Adapun cara kinerja dalam melakukan praktekum Hammer

mill yaitu sebagai berikut:

1. Menimbang sampel 15000 gram.

2. Menentukan R80 pada sampel percobaan, melakukan

dengan rumus yang ditentukan

3. Menentukan metode sampling dengan cara splinter atau

quartwatering.

4. Melakukan metode sampling pada sampel seberat

1000gram, lalu di Crasing dengan Hammer Mill, sampai

tidak berbunyi lagi, dan mencatat lama waktu

peremukan.

5. Percobaan selanjutnya dilakukan dengan sama

seperti diatas pada sampel, 2000gram, 3000gram

2.6. Pengolahan Data

Tabel 2.1 Pengolahan Data Hammer MillTabel data

Berat(Kg)

WaktuReduksi Energi Keterangannya

1 Kg 30 " Sampel 1 Kg1 Kg 30 " Sampel 1 Kg1 Kg 30 " Sampel 1 Kg2 kg 30 " Sampel 2 Kg2 kg 30 " Sampel 2 Kg2 kg 30 " Sampel 2 Kg3 Kg 30 " Sampel 3 Kg3 Kg 30 " Sampel 3 Kg3 Kg 30 " Sampel 3 Kg

Jumlah Sampel = 18 Kg

Data Perhitungan 1 Kg

Tabel 2.2 Data Perhitungan Hamer Mill 1 Kg

No P L TVolume

(P+

L)/2

Ukuran

Frekuensi

Frekuensi

Komulatif

%Komulatif

1 54,2 3,2 67,2 4,6 5,45 2 76 100

25,2

4,7 2,9

70,876

4,95 5,15 2 74 97,37

35,5 2 2,1 23,1

3,75 5,1 1 72 94,74

44,8

4,6 2,8

61,824 4,7 5 6 71 93,42

56,9

3,4 2,2

51,612

5,15 4,95 2 65 85,53

6 6 2,1

1,6 20,16 4,05

4,9 1 63 82,89

7 5,5

5,4

0,5 14,85 5,45

4,85 1 62 81,58

8 5,6

4,4

3,2 78,848

5 4,8 4 61 80,26

9 6 4 2,1 50,4 5 4,75 5 57 75,0010 5,

13,2

2,7 44,064

4,15

4,7 4 52 68,42

11 5,8

4,1

2,1 49,938

4,95

4,65 2 48 63,16

12 5,7

4,3

2,6 63,726

5 4,6 7 46 60,53

13 5,6

3,9

2 43,68 4,75

4,55 2 39 51,32

14 6,3

4,6

3,1 89,838

5,45

4,5 6 37 48,68

15 5 3 3 45 4 4,45 1 31 40,7916 5,

25 2,9 75,4 5,1 4,4 2 30 39,47

17 5 3,2

3,1 49,6 4,1 4,35 1 28 36,84

18 5,8

4.5

1,5 39,15 5,15

4,3 1 27 35,53

19 4,7

3,8

2,9 51,794

4,25

4,25 5 26 34,21

20 5 4 3,9 78 4,5 4,2 1 21 27,6321 5,

54,5

3,9 96,525

5 4,15 1 20 26,32

22 5,6

3,5

2,1 41,16 4,55

4,1 2 19 25,00

23 5 4,5

3,9 87,75 4,75

4,05 1 17 22,37

24 5,1

4,3

3,7 81,141

4,7 4 5 16 21,05

25 4,9

4,7

3,6 82,908

4,8 3,925 1 11 14,47

26 5 4,5

3,7 83,25 4,75

3,75 2 10 13,16

27 4, 4, 3,5 80,60 4,8 3,65 2 8 10,53

9 7 5

285,2

4,8 3,6

89,856 5 3,6 2 6 7,89

29 54,3 3,4 73,1

4,65 3,5 1 4 5,26

304,9

4,5 3,5

77,175 4,7 3,25 2 3 3,95

31 5 4 3,3 66 4,5 3,15 1 1 1,32

32 54,8 3,8 91,2 4,9 0

334,8

4,6 3,2

70,656 4,7 76

34 54,5 3,2 72

4,75

354,4 4 3,5 61,6 4,2

365,3

4,3 3,3

75,207 4,8

37 54,7 3,6 84,6

4,85

384,8

4,2 3,7

74,592 4,5

394,9

3,9 2,9

55,419 4,4

40 5 4 2,3 46 4,5

414,7

4,2 3 59,22

4,45

42 54,5 2,1 47,25

4,75

435,1

4,2 2,9

62,118

4,65

445,2

3,8 3,1

61,256 4,5

454,6

3,9 2,8

50,232

4,25

464,5 3 1,5 20,25

3,75

474,75

3,1 2 29,45

3,925

48 5 3 1,8 27 4

494,2

2,1 0,5 4,41

3,15

50 53,5 1,5 26,25

4,25

51 4,3

3 1,6 20,64 3,65

52 5 3,5

1,5 26,25 4,25

53 5,2

4 1,6 33,28 4,6

54 4 2,5

0,6 6 3,25

55 5 3 1,2 18 456 5,

24 3,2 66,56 4,6

57 5,6

4 2,6 58,24 4,8

58 6 4 0,8 19,2 559 5 3 1,8 27 460 5 3,

22 32 4,1

61 4,7

4 2,1 39,48 4,35

62 5,1

4 3 61,2 4,55

63 5,2

3,6

2,1 39,312

4,4

64 5 4,2

3 63 4,6

65 5 4,2

1,5 31,5 4,6

66 4 2,5

0,6 6 3,25

67 5 3,5

1,2 21 4,25

68 4,2

3 2,1 26,46 3,6

69 5 4,2

1,7 35,7 4,6

70 5,6

3 0,9 15,12 4,3

71 5,2

4 2,7 56,16 4,6

72 5 4 1,2 24 4,5

734,3 3 2,2 28,38

3,65

74 3,2

4 2,3 29,44 3,6

75 5 3 1,5 22,5 476 4,

22,8

0,5 5,88 3,5

Menurut Us Mesh

Menurut Us Mesh

RR80 = 4.8 cm

3 3.5 4 4.5 5 5.5 60

20

40

60

80

100

120

% Komulatif

Ukuran

% Ko

mula

tif

PERCOBAAN I (PRODAK 1 KG)Waktu 1 menitSampel 1 kg dalam 3 bagianW Total = 628 Gr

Tabel 2.3 Data Percobaan I Prodak 1 KgTabel Produk

UkuranMesh (#)

opening(mm)

BeratPlastik

BeratSampel

BeratTotal

BeratKomulatif

(gr)

%Komulat

if10 # 2 4,6 69,9 65,3 625,4 10020 # 0,841 4,6 246,1 241,5 560,1 89,5640 # 0,4 4,6 166,2 161,6 318,6 50,9460 # 0,25 4,6 103,8 99,2 157 25,1080 # 0,177 4,6 42,6 38 57,8 9,24100 # 0,149 4,6 13,6 9 19,8 3,17120 # 0,125 4,6 8,9 4,3 10,8 1,73140 # 0,105 4,6 5,6 1 6,5 1,04200 # 0,074 4,6 5,1 0,5 5,5 0,88<200 # 0,074 4,6 9,6 5 5 0,80

0625,4 gr2,6 gr

RR80 = 80,67

Menurut UsMesh

0 0.5 1 1.5 2 2.50

20

40

60

80

100

120

% Komulatif

Opening (mm)

% Ko

mula

tif

R80 = 21 #0,814

2 mm0,081

42 cm

Waktu 2 menitSampel 3 kg dalam 3 bagianW Total = 504 Gr

Tabel 2.4 Data Percobaan II Prodak 1 KgTabel Produk

UkuranMesh (#)

opening (mm)

BeratPlasti

kBeratSampel

BeratTotal

BeratKomulatif

(gr)

%Komulat

if10 # 2 4,6 60,7 56,1 625,2 10020 # 0,841 4,6 227,3 222,7 569,1 91,0340 # 0,4 4,6 122,9 118,3 346,4 55,4160 # 0,25 4,6 72 67,4 228,1 36,4880 # 0,177 4,6 88,2 83,6 160,7 25,70100 # 0,149 4,6 47,2 42,6 77,1 12,33120 # 0,125 4,6 25,6 21 34,5 5,52140 # 0,105 4,6 9,4 4,8 13,5 2,16200 # 0,074 4,6 6,7 2,1 8,7 1,39<200 # 0,074 4,6 11,2 6,6 6,6 1,06

0625,2 gr8,8 gr

RR80 = 70,11

0 0.5 1 1.5 2 2.50

20

40

60

80

100

120

% Komulatif

Opening (mm)

% Ko

mula

tif

Menurut UsMesh

R80 =26#

0,6846 mm

0,06846 cm

Percobaan 3Waktu 3 menitSampel 1 kg dalam 3 bagianW Total = 521 gr

Tabel 2.5 Data Percobaan III Prodak 1 KgTabel Produk

UkuranMesh (#)

opening (mm)

BeratPlasti

kBeratSampel

BeratTotal

BeratKomulatif

(gr)

%Komulat

if10 # 2 4,6 63,9 59,3 513,9 10020 # 0,841 4,6 208,8 204,2 454,6 88,4640 # 0,4 4,6 101,8 97,2 250,4 48,7360 # 0,25 4,6 95,5 90,9 153,2 29,8180 # 0,177 4,6 45,4 40,8 62,3 12,12100 # 0,149 4,6 17,8 13,2 21,5 4,18120 # 0,125 4,6 9,2 4,6 8,3 1,62140 # 0,105 4,6 5,3 0,7 3,7 0,72

0 0.5 1 1.5 2 2.50

20

40

60

80

100

120

% Komulatif

Opening (mm)

% Ko

mula

tif

200 # 0,074 4,6 4,8 0,2 3 0,58<200 # 0,074 4,6 7,4 2,8 2,8 0,54

0513,9 gr7,1 gr

RR80 = 65,41

Menurut UsMesh

R80 = 24 #

0,7338 mm

0,07338 cm

Percobaan 4Waktu 10 menitSampel 1 kg dalam 3 bagianW Total = 692 gr

Tabel 2.6 Data Percobaan IV Prodak 1 KgTabel Produk

UkuranMesh (#)

opening(mm)

BeratPlasti

kBeratSampel

BeratTotal

BeratKomulatif

(gr)

%Komulat

if10 # 2 4,6 53,9 49,3 681,8 10020 # 0,841 4,6 218,4 213,8 632,5 92,77

0 0.5 1 1.5 2 2.50

20

40

60

80

100

120

% Komulatif

Opening (mm)

% Ko

mula

tif

40 # 0,4 4,6 133,8 129,2 418,7 61,4160 # 0,25 4,6 59,1 54,5 289,5 42,4680 # 0,177 4,6 38,1 33,5 235 34,47100 # 0,149 4,6 27 22,4 201,5 29,55120 # 0,125 4,6 23 18,4 179,1 26,27140 # 0,105 4,6 22,2 17,6 160,7 23,57200 # 0,074 4,6 10,6 6 143,1 20,99<200 # 0,074 4,6 141,7 137,1 137,1 20,11

0681,8 gr10,2 gr

RR80 = 60,96

Menurut UsMesh

R80 = 22 #0,787

4 mm0,078

74 cm

Waktu RR801 80,672 70,113 65,4110 60,96

0 0.5 1 1.5 2 2.50

20

40

60

80

100

120

% Komulatif

Opening (mm)

% Ko

mula

tif

Menurut Us Mesh

DATA PERHITUNGAN 2 KG

Tabel 2.7 Data Perhitungan 2 Kg

Ukuran

Frekuensi

FrekuensiKomulatif

%Komulati

f5,6 1 152 1005,5 1 151 99,345,35 1 150 98,685,1 1 149 98,035 2 148 97,37

4,95 1 146 96,054,85 3 145 95,394,8 4 142 93,424,75 4 138 90,794,7 2 134 88,164,65 6 132 86,844,6 11 126 82,894,55 5 115 75,664,5 9 110 72,374,45 3 101 66,454,4 6 98 64,474,35 3 92 60,534,3 3 89 58,554,25 10 86 56,58

0 2 4 6 8 10 120102030405060708090

RR80

Axis Title

Axis

Tit

le

4,15 4 76 50,004,1 6 72 47,374,05 3 66 43,424 10 63 41,45

3,95 7 53 34,873,9 4 46 30,263,85 4 42 27,633,8 3 38 25,003,75 3 35 23,033,7 2 32 21,053,65 4 30 19,743,6 3 26 17,113,55 3 23 15,133,5 2 20 13,163,45 2 18 11,843,4 3 16 10,533,35 1 13 8,553,25 3 12 7,893,2 2 9 5,923,15 1 7 4,613,1 1 6 3,953 1 5 3,29

2,95 2 4 2,632,8 1 2 1,322,75 1 1 0,66

0152

Menurut Us

Mesh

Nilai R80 = 4.6 Cm

2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 60

20

40

60

80

100

120

% Komulatif

Axis Title

Axis

Tit

leGrafik % Komulatif Vs Axis Title

PERCOBAAN I (PRODUK 2 KG)Waktu 1 menitSampel 2 kg dalam 3 bagianW Total = 1390,2 gr

Tabel ProdukUkuranMesh(#)

opening(mm)

BeratPlastik

BeratSampel

BeratTotal

BeratKomulatif (gr)

%Komulati

f10 # 2 4,6 181,5 176,9 1383,5 10020 # 0,841 4,6 615,4 610,8 1206,6 87,2140 # 0,4 4,6 324,8 320,2 595,8 43,0660 # 0,25 4,6 174,4 169,8 275,6 19,9280 # 0,177 4,6 79,2 74,6 105,8 7,65100 # 0,149 4,6 20,5 15,9 31,2 2,26120 # 0,125 4,6 13,6 9 15,3 1,11140 # 0,105 4,6 6 1,4 6,3 0,46200 # 0,074 4,6 4,9 0,3 4,9 0,35<200 # 0,074 4,6 9,2 4,6 4,6 0,33

01383,5 gr

6,7 grRR80 = 62,69

Tabel 2.8 Data Percobaan I Produk 2 Kg

Menurut UsMesh

R80 = 24 #0,733

8 mm0,073

38 cm

Percobaan 2Waktu 2 menitSampel 2 kg dalam 3 bagianW Total = 1362 Gr

Tabel 2.9 Data Percobaan II Prodak 2 KgTabel Produk

UkuranMesh(#)

opening(mm)

BeratPlastik

BeratSampel

BeratTotal

BeratKomulatif (gr)

%Komulatif

10 # 2 4,6 109,1 104,5 1347,9 10020 # 0,841 4,6 466,8 462,2 1243,4 92,2540 # 0,4 4,6 288,4 283,8 781,2 57,9660 # 0,25 4,6 129,3 124,7 497,4 36,9080 # 0,177 4,6 140 135,4 372,7 27,65100 # 0,149 4,6 131,7 127,1 237,3 17,61120 # 0,125 4,6 76,3 71,7 110,2 8,18140 # 0,105 4,6 25,8 21,2 38,5 2,86200 # 0,074 4,6 10,6 6 17,3 1,28<200 # 0,074 4,6 15,9 11,3 11,3 0,84

01347,9 gr14,1 gr

RR80 = 71,90

Menurut UsMesh

R80 28 #0,639

8 mm0,063

98 cm

Tabel 2.10 Data Percobaan III Prodak 2 KgTabel Produk

UkuranMesh (#)

opening(mm)

BeratPlasti

kBeratSampel

BeratTotal

BeratKomulatif

(gr)

%Komulat

if10 # 2 4,6 159,7 155,1 1439,4 10020 # 0,841 4,6 622 617,4 1284,3 89,2240 # 0,4 4,6 301,2 296,6 666,9 46,3360 # 0,25 4,6 117,7 113,1 370,3 25,7380 # 0,177 4,6 129,3 124,7 257,2 17,87100 # 0,149 4,6 84,2 79,6 132,5 9,21120 # 0,125 4,6 42 37,4 52,9 3,68140 # 0,105 4,6 11,3 6,7 15,5 1,08

Percobaan 3Waktu 3 menitSampel 2 kg dalam 3 bagianW Total = 1451,2 gr

0 0.5 1 1.5 2 2.50

20

40

60

80

100

120

% Komulatif

Opening (mm)

% Ko

mula

tif

200 # 0,074 4,6 6,7 2,1 8,8 0,61<200 # 0,074 4,6 11,3 6,7 6,7 0,47

01439,

4 gr11,8 gr

RR80 = 67,19

Menurut UsMesh

Percobaan 4Waktu 10 menitSampel 2 kg dalam 3 bagianW Total = 1410,4 gr

Tabel 2.11 Data Percobaan IV Prodak 2 KgTabel Produk

Ukuran openin Berat Berat Berat Berat %

R80 = 26 # 0,6846 mm 0,06846 cm

0 0.5 1 1.5 2 2.50

20

40

60

80

100

120

% Komulatif

Opening (mm)

% Ko

mula

tif

Mesh (#) g (mm)Plasti

k Sampel TotalKomulatif

(gr)Komulati

f10 # 2 4,6 382,8 378,2 1400,5 10020 # 0,841 4,6 545,8 541,2 1022,3 73,0040 # 0,4 4,6 276,3 271,7 481,1 34,3560 # 0,25 4,6 144,5 139,9 209,4 14,9580 # 0,177 4,6 53,8 49,2 69,5 4,96100 # 0,149 4,6 9,7 5,1 20,3 1,45120 # 0,125 4,6 11,4 6,8 15,2 1,09140 # 0,105 4,6 5,8 1,2 8,4 0,60200 # 0,074 4,6 5,1 0,5 7,2 0,51<200 # 0,074 4,6 11,3 6,7 6,7 0,48

01400,

5 gr9,9 gr

RR80 = 50,97

Menurut UsMesh

R80 = 19 #0,902

5 mm0,090

25 cm

0 0.5 1 1.5 2 2.50

20

40

60

80

100

120

% Komulatif

Opening (mm)

% Ko

mula

tif

Waktu RR801 62,692 71,93 67,1910 50,97

Menurut Us Mesh

DATA PERHITUNGAN 3 KG

Tabel 2.12 Data Perhitungan 3 Kg

Volume

(P +L)/2

Ukuran

Frekuensi

FrekuensiKomulatif

%Komulat

if50 4,5 5,2 1 267 10027 3,75 4,9 1 266 99,63

53,28 4,25 4,85 3 265 99,2535 4,25 4,8 4 262 98,138 3 4,75 12 258 96,63

20,25 3,75 4,7 3 246 92,1360 4,5 4,6 22 243 91,0118 3,5 4,55 1 221 82,7721 3,75 4,5 34 220 82,4040 4,5 4,45 3 186 69,66

0 2 4 6 8 10 1201020304050607080

Series2

Waktu

RR80

60,75 4,5 4,4 5 183 68,5443,75 4,25 4,35 3 178 66,6727 3,75 4,3 5 175 65,54

37,5 4 4,25 23 170 63,678,75 3 4,2 4 147 55,0633,75 3,75 4,15 2 143 53,5626,25 4,25 4,1 5 141 52,8140 4,5 4,05 1 136 50,94

33,75 4,75 4 29 135 50,5670,5 4,85 3,95 1 106 39,7056 4,5 3,9 4 105 39,3320 4,5 3,85 3 101 37,8360 4,5 3,8 3 98 36,70

67,5 4,75 3,75 38 95 35,5860 4,5 3,65 1 57 21,3527 3,75 3,6 3 56 20,9742 4 3,55 1 53 19,85

54,25 4,25 3,5 17 52 19,4816 3,5 3,45 2 35 13,1125 3,75 3,4 3 33 12,36

56,4 4,75 3,35 1 30 11,2436,75 4,25 3,3 2 29 10,8647,88 4 3,25 7 27 10,1125 3,5 3,2 2 20 7,4930 4 3,15 1 18 6,74

58,75 4,85 3,1 1 17 6,3727 3,75 3 9 16 5,9963 4,6 2,8 1 7 2,6254 4,25 2,75 4 6 2,25

73,5 4,6 2,5 2 2 0,7547,25 4 025 3,75 26760 4,542 3,7512 3

29,4 3,7524 4225 4

11,25 3,5

47,25 4,2564 4,5

56,7 4,622,4 3,7531,5 418,75 3,7528,35 3,7590 4,7564 4,518 3,5

31,5 4,2560 4,560 4,5

33,75 3,7560 4,542 4,6

16,2 3,7528 3,7540 4,560 4,530 4,544 4,530 425 3,7524 3,530 432 4,1

29,7 3,7542 4,6

28,35 3,7514 2,7520 3,25

12,8 327 3,7532 4,5

22,5 427 4,2528 3,75

16,5 2,7527 3,7514 2,75

12 327 3,75

10,56 3,530 4

37,5 440 4,540 4,59 2,518 3,5

15,75 3,2528,8 4,118 3,542 4

22,5 310 3,25

22,5 49 3,2532 4,515 414 3,7563 4,2515 4

33,75 3,7514 3,7530 4,58 3

11,25 2,7560,48 4,529,7 3,7513,125 335 4,25

33,75 3,7567,5 4,7510,8 2,519,2 3,550 4,5

47,25 463 4,6

22,5 3,518 3,5

67,5 4,7520,25 3,7540 4,5

29,64 3,236 3,8

43,75 4,2511,25 3,563 4,645 4,75

26,35 3,2573,5 4,627 3,75

16,128 3,839 4,45

26,88 4,335 3,75

46,8 4,2559,675 4,5

31,5 3,622,4 3,47,2 2,8

27,72 3,644,8 4,832,34 3,9557 4,4

28,98 3,847,84 4,635,112 4,4542 4,6

11,2 3,432,13 4,0536 4,25

37,128 4,330 4

46,08 433 4,75

24,99 3,4525,6 3,6

31,104 4,3

33,75 3,7525 3,75

38,5 4,519,8 324 3,6542 4

28,8 4,453,04 4,348 4,5

33,75 3,7542 4,6

38,4 446,2 4,7530,72 421 4,6

37,4 4,4562,4 4,625,92 3,336,288 4,224 3,5

31,2 4,626,46 3,8534,5 436,96 4,1528 3,7527 4,25

66,78 4,7537,5 418 3,25

38,016 4,252 4,6

29,25 3,4534 4,2

67,2 4,662,192 4,9

22,68 3,7544,16 4,3

43,384 4,6

5,25 3,5521,6 5,271,68 4,830,24 3,937,5 440,32 4,652,5 4,2552,5 4,644,8 4,136,8 4,133,6 4,840,32 3,8534,8 3,566 4,75

35,84 4,418,72 3,940 4,5

23,75 3,1521,6 4,2536,4 4,3546,08 4,416 4,136 4,25

22,4 3,452 4,633 4

37,6 3,3566,96 4,736 3,552 4,6

69,3 4,8535 4,25

26,25 4,2527 3,7535 4,2518 3,530 4,5

43,2 3,944 4,3520 3,25

76,44 4,731,5 430,6 4,5543,68 4,637,44 3,8556 4,5

51,45 4,247,04 4,825,2 3,240 4,5

21,6 3,955 4,7536 4,25

54,6 4,3557,6 4,454,6 4,721 4

34,4 4,1516,8 3,0514,835 3,3

Menurut UsMesh

R80 = 4, Cm

2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.50

20

40

60

80

100

120

Series2

Ukuran

% Ko

mula

tif

Grafik % Komulatif Vs Ukuran

5

PERCOBAAN I (PRODUK 3 KG)Waktu 1 menitSampel 3 kg dalam 3 bagianW Total = 542,7 Gr

Tabel ProdukUkuran

Mesh(#)

opening(mm)

BeratPlasti

kBeratSampel

BeratTotal

BeratKomulatif (gr)

%Komulat

if10 # 2 4,6 99,5 94,9 536,8 10020 # 0,841 4,6 185,8 181,2 441,9 82,3240 # 0,4 4,6 115,9 111,3 260,7 48,5760 # 0,25 4,6 94,7 90,1 149,4 27,8380 # 0,177 4,6 44,3 39,7 59,3 11,05100 # 0,149 4,6 16,1 11,5 19,6 3,65120 # 0,125 4,6 7,6 3 8,1 1,51140 # 0,105 4,6 5,5 0,9 5,1 0,95200 # 0,074 4,6 5 0,4 4,2 0,78<200# 0,074 4,6 8,4 3,8 3,8 0,71

0

536,8 gr5,9 gr

RR80 = 55,27Tabel 2.13 Percobaab I Prodak 3 Kg

Menurut UsMesh

R80 = 21 #0,814

2 mm0,081

42 cm

PERCOBAAN 2 (PRODUK 3 KG)Waktu 2 menitSampel 3 kg dalam 3 bagianW Total = 504 Gr

Tabel 2.14 Percobaab II Prodak 3 KgTabel Produk

Ukuran

Mesh

opening(mm)

BeratPlastik

BeratSampel

BeratTotal

BeratKomulatif

(gr)

%Komulati

f

(#)10 # 2 4,6 68,1 63,5 498,5 10020 # 0,841 4,6 179,9 175,3 435 87,2640 # 0,4 4,6 120,2 115,6 259,7 52,1060 # 0,25 4,6 88,3 83,7 144,1 28,9180 # 0,177 4,6 44,9 40,3 60,4 12,12100 # 0,149 4,6 12,3 7,7 20,1 4,03120 # 0,125 4,6 10,9 6,3 12,4 2,49140 # 0,105 4,6 5,7 1,1 6,1 1,22200 # 0,074 4,6 5 0,4 5 1,00<200# 0,074 4,6 9,2 4,6 4,6 0,92

0498,5 gr5,5 gr

RR80 = 57,15

Menurut UsMesh

R80 = 22 #0,787

4 mm0,078

74 cm

PERCOBAAN 3(PRODUK 3 KG)

0 0.5 1 1.5 2 2.50

20

40

60

80

100

120

% Komulatif

Opening (mm)

% Ko

mula

tif

Waktu 3 menitSampel 3 kg dalam 3 bagianW Total = 524,6 Gr

Tabel 2.15 Percobaab III Prodak 3 KgTabel Produk

Ukuran

Mesh(#)

opening(mm)

BeratPlastik

BeratSampel

BeratTotal

BeratKomulatif (gr)

%Komulat

if10 # 2 4,6 167,2 162,6 518,4 10020 # 0,841 4,6 154,2 149,6 355,8 68,6340 # 0,4 4,6 120,6 116 206,2 39,7860 # 0,25 4,6 44,4 39,8 90,2 17,4080 # 0,177 4,6 35,8 31,2 50,4 9,72100 # 0,149 4,6 12,7 8,1 19,2 3,70120 # 0,125 4,6 9,3 4,7 11,1 2,14140 # 0,105 4,6 5,9 1,3 6,4 1,23200 # 0,074 4,6 5,2 0,6 5,1 0,98<200# 0,074 4,6 9,1 4,5 4,5 0,87

0518,4 gr6,2 gr

RR80 = 45

Menurut UsMesh

0 0.5 1 1.5 2 2.50

20

40

60

80

100

120

% Komulatif

Opening (mm)

% Ko

mula

tif

R 80 = 18 # 1 mm 0,1 cm

PERCOBAAN 4(PRODUK 3 KG)Waktu 3 menitSampel 3 kg dalam 3 bagianW Total = 485,5 Gr

Tabel 2.16 Percobaab IV Prodak 3 KgTabel Produk

UkuranMesh (#)

opening (mm)

BeratPlasti

kBeratSampel

BeratTotal

BeratKomulatif

(gr)

%Komulat

if10 # 2 4,6 43,2 38,6 475,3 10020 # 0,841 4,6 152,9 148,3 436,7 91,8840 # 0,4 4,6 101,3 96,7 288,4 60,6860 # 0,25 4,6 56,1 51,5 191,7 40,3380 # 0,177 4,6 81,2 76,6 140,2 29,50100 # 0,149 4,6 37,9 33,3 63,6 13,38120 # 0,125 4,6 19,9 15,3 30,3 6,37140 # 0,105 4,6 9,9 5,3 15 3,16200 # 0,074 4,6 6,1 1,5 9,7 2,04<200 # 0,074 4,6 12,8 8,2 8,2 1,73

0475,3 gr10,2 gr

RR80 = 70,33

Menurut UsMesh

0 0.5 1 1.5 2 2.50

20

40

60

80

100

120

% Komulatif

Opening (mm)

% Ko

mula

tif

R80 = 28 #0,639

8 mm0,063

98 cm

Waktu RR801 55,272 55,153 4510 70,33

Menurut Us Mesh

0 0.5 1 1.5 2 2.50

20

40

60

80

100

120

% Komulatif

Opening (mm)

% Ko

mula

tif

0 2 4 6 8 10 1201020304050607080

RR80

Axis Title

Axis

Tit

le

2.7.Pembahasan

Dalam waktu yang di butuhkan untuk meremukan bantu

gamping yang 1000gram lebih cepat dibandingkan dengan

sampel 2000gram di karenakan jumlah sampel nya lebih

sedikit yang 1000gram, untukUntuk sempel yang 3000 gram

tidak semua sampel dapat di reduksikan dikarenakan alat

hammer mill mengalami kerusakan sehingga hanya 2500

gram dari 3000 garam sempel yang akan di reduksikan

sehinga sisa sampel, jadi sisa sampel yang lainnya di

remukkan lagi.

2.8. Aplikasi

Pecahnya batuan pada alat peremuk rahang disebabkan

akibar kuat tekanan material umpan lebih kecil dan pada

kuat tekan yang ditimbulkanoleh alat peremuk, sudut

singgung material nip anggel, dan aralr dan resultan gaya

akhir yang mengarah ke bawah sedemikian sehingga batuan

tersebut pecah.

Adapun gaya yang bekerja pada peremuk ini adalah:

1. Gaya tekan, Gaya yang dihasilkan oleh gerakan

rahang ayun yang bergerak menekan batuan.

2. Gaya gesek, Merupakan gaya yang berkerja pada

permukaan antara ratrang diam maupun rahang ayun

dengan batuan.

3. Gayagravitasi, Adalah gaya yang bekerja pada batuan

sehingga mempengaruhi arah gerak material kearah

bawah (gravitasi)

4. Gaya menahan, Merupakan gaya tahan yang dimiliki

batuan atas gaya yang timbul akibat gerakan rahang

ayun terhadap rahang diam.Batuan akan pecah dengan

hasil partikel yang kasar, jika pecahnya batuan

tersebul akibat tekanan ataupun tarikan, sebaliknya

akan halus jika pecahnya batuan tersebut disebabkan

akibat gesekan.

Prymary crusher adalah peremuk yang digunakan untuk

mengecilkan ukuran bijih yang datang dari tambang pada

tahap pertama dan dioperasikan secara terbuka. Untuk

bijih yang keras dan kompak digunakan jaw crusher dan

gyratory crusher, sedangkan bahan galian yang lebih britle

menggunakan humer mill atau impact breaker.

2.9 Kesimpulan dan Saran

2.9.1 Kesimpulan

Dari hasil praktek yang telah dilakukan di dapat hasil

kesimpulan.

1. Waktu yang di butuhkan untuk meremukan bantu

gamping yang 1000gram lebih cepat dibandingkan dengan

sampel 2000gram di karenakan jumlah sampel nya lebih

sedikit yang 1000gram.

2. Untuk sempel yang 3000 gram tidak semua sampel

dapat di reduksikan dikarenakan alat hammer mill

mengalami kerusakan sehingga hanya 2500 gram dari

3000 garam sempel yang akan di reduksikan sehinga

sisa sampel, jadi sisa sampel yang lainnya di

remukkan lagi.

3. Faktor yang mempengaruhi

hasil penggerusan antara lain

:

a. Sifat fisik material seperti kekerasan.

BERAT WAKTU1000 gram 58,53

detik2000 gram 1 : 00

detik3000 gram 1 : 23

detik

b. Waktu penggerusan

c. Ketilitian dalam pelaksanaan proses percobaan

2.9.2. Saran

Adapun saran saya dalam melakukan praktikan Hammer Mill

ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memudahkan para praktikan dalam praktek, ada

baiknya bahan dan alat praktikan di lengkapi, agar

yang melaksanakan praktikan Pengolahan Bahan Galian

dapat mengeti apa yang di praktikkan dalam

laboratorium.

2. Praktikan dilaksanakan dengan baik, dan berjalan

sesuai dengan jadwal yang di tentukan.