hakikat strategi pembelajaran
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of hakikat strategi pembelajaran
MAKALAH
STRATEGI PEMBELAJARAN
“HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN”
Tugas ini Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Strategi
Pembelajaran
Dosen Pengampu : Dra. Umi Setijowati. Mpd
Oleh :
Fitria Isnaini
Bintang Mayapada
Priatna Arrozaq
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari strategi pembelajaran?
2. Apa tujuan strategi pembelajaran?
3. Apa perbedaan dari pendekatan , strategi , metode
dan teknik pembelajaran?
4. Apa saja faktor-faktor penentu dan pemilihan
strategi dan pembelajaran?
5. Apa saja jenis jenis strategi pembelajaran?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian strategi pembelajaran.
2. Mengetahui tujuan dari strategi pembelajaran.
3. Mengetahui perbedaan dari pendekatan strategi,
metode, dan teknik pembelajaran.
4. Mengetahui faktor-faktor penentu dan pemilihan
strategi pembelajaran.
5. Mengetahui jenis-jenis strategi pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Dalam proses pembelajaran yang menjadi persoalan
pokok ialah bagaimana memilih dan menggunakan
strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran
menentukan jenis interaksi di dalam proses
pembelajaran . Strategi pembelajran yang digunakan
harus menimbulakan aktivitas belajar yang baik,
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
maksimal.
Belajar adalah suatu kegiatan dimana seseorang
membuat atau menghasilkan suatu perubahan tingkah
laku yang ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap
dan ketrampilan. (Sunaryo (1989:1)). Seseorang
dikatakan belajar bila pikiran dan perasaannya
aktif. Aktivitas pikiran dan perasaan itu sendiri
tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi terasa
oleh yang bersangkutan (orang yang sedang belajar
itu).
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Pembelajaran bertujuan untuk
mencipatakan perubahan secara terus–menurus dalam
perilaku dan pemikiran siswa .pada suatu lingkungan
belajar. Sebuah proses pembelajaran tidak akan lepas
dari kegiatan belajar-mengajar.
Strategi adalah sebagai keputusan-keputusan
bertindak yang diarahkan dan keseluruhannya
diperlukan untuk mencapai tujuan. (Shirley .1980)
Menurut David, p.15, 2004 mengemukakaan bahwa
strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka
panjang, sedangkan menurut Glueck dan Jauch, p.9,
1989 menyatakan strategi adalah rencana yang
disatukan, luas, dan berintegrasi yang menghubungkan
keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan
lingkunganyang dirancang untuk memastikan bahwa
tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui
pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.Strategi
merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan
keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia
pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan,
method, or series of activities designed to achieves a particular
educational goal (J. R. David, 1976).
Berikut pengertian strategi secara umum dan secara
khusus:
a.Secara umum
Strategi adalah proses penentuan rencana para
pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara
atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat
dicapai.
b.Secara khusus
Strategi merupakan tindakan yang bersifat
incremental (senantiasa meningkat) dan terus-
menerus serta dilakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di
masa depan. Dengan demikian, strategi hampir
selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan
bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya
kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan
pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core
competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi
inti didalam bisnis yang dilakukan.
Joni (1992/1993) mengemukakan bahwa yang menjadi
acuan utama dalam penentuan strategi pembelajaran
adalah tercapainya tujuan pembelajaran. Oleh karena
itu, segala kegiatan pembelajaran yang dilakukan
yang tidak berorientasi pada pencapaian tujuan
pembelajaran tidak dapat dikatagorikan sebagai
strategi pembelajaran. Kemp (1995) menjelaskan bahwa
strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien.
Adapun beberapa pengertian tentang strategi
pembelajaran menurut para ahli adalah sebagai
berikut:
Hamzah B. Uno (2008:45)
Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu
diperhatikan guru dalam proses pembelajaran.
Dick dan Carey (2005:7)
Strategi pembelajaran adalah komponen-komponen
dari suatu set materi termasuk aktivitas sebelum
pembelajaran dan partisipasi peserta didik yang
merupakan prosedur pembelajaran yang digunakan
kegiatan selanjutnya.
Suparman (1997:157)
Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari
urutan kegiatan, cara mengorganisasikan materi
pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan, dan
waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan.
Hilda Taba
Strategi pembelajaran adalah pola atau urutan
tingkah laku guru untuk menampung semua variabel-
variabel pembelajaran secara sadar dan sistematis.
Gerlach dan Ely (1990)
Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang
dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran
dalam lingkungan pembelajaran tertentu.
Kemp (1995)
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien.
Dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi
pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian
kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan
berbagai sumber daya atau kekuatan dalam
pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan
tertenu. Dalam hal ini adalah tujuan
pembelajaran.Strategi pembelajaran merupakan suatu
serangkaian rencana kegiatan yang termasuk
didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan
berbagai sumber daya atau kekuatan dalam suatu
pembelajaran. Strategi pembelajaran disusun untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Strategi
pembelajaran didalamnya mencakup pendekatan, model,
metode dan teknik pembelajaran secara spesifik.
2. TUJUAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Setiap penggunaan strategi pembelajaran dalam
proses belajar mengajar tentunyamemiliki tujuan yang
hendak dicapai. Strategi prediction guide merupakan
strategipembelajaran yang tepat digunakan untuk
menstimulasi refleksi dan memprediksi materiyang
memiliki tujuan dalam penggunaannya dalam
pembelajaran, diantaranya yaitu :
a. Mengoptimalkan pembelajaran pada aspek afektif
Strategi pembelajaran aktif berbeda dengan
strategi pembelajaran kognitif dan strategi
pembelajaran psikomotorik (keterampilan). Afektif
berhubungan dengan nilai (value) yang sulit
diukur, oleh karena menyangkut kesadaran seseorang
yang tumbuh dari dalam. Nilai adalah suatu konsep
yang berada dalam pikiran manusia yang sifatnya
tersembunyi, tidak dalam dunia empiris.
Ketika berbicara mengenai materi pelajaran tentang
nilai atau bisa dikatakan materi yang mengajarkan
aspek afektif, disinilah letak tujuan dari
penggunaan strategi pembelajaran prediction guide
karena pembelajaran menggunakan strategi ini tidak
hanya menuntun kemampuan kognitif siswa, akan
tetapi lebih mengutamakan aspek afektif. Siswa
disini secara tidak langsung belajar akan
kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar dan
belajar menentukan sikap yang terbaik ketika
menghadapi suatu persoalan. Dengan pengoptimalan
aspek afektif akan membantu membentuk siswa yang
cerdas sekaligus memiliki sikap positif dan secara
motorik terampil. Ini yang diharapkan dapat
dihasilkan dari penggunaan strategi pembelajaran
prediction guide.
b. Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran
Sering terjadi selama ini proses pembelajaran yang
berlangsung banyak diarahkan kepada proses
mendengarkan dan menghafalkan informasi yang
disajikanoleh guru sementara siswa bersifat pasif
dalam proses pembelajaran, sehingga siswa
hanyamemperoleh kemampuan intelektual (kognitif)
saja. Idealnya proses pembelajaran itu menghendaki
hasil belajar yang seimbang antara aspek kognitif,
afektif, danpsikomotor. Seperti yang telah
diuraikan sebelumnya ketika siswa dalam keadaan
pasif menerima pelajaran, maka tidak menutup
kemungkinan dia akan mudah melupakan informasi
yang disampaikan oleh guru.
Berbeda halnya ketika siswa ikutberpartisipasi
aktif dalam pembelajaran.Dia akan mencari sendiri
pengertian danmembentuk pemahamannya sendiri dalam
pikiran mereka, sehingga pengetahuan baru yang
disampaikan oleh guru dapat diinterpretasikan
dalam kehidupan sehari hari.
3. PERBEDAAN DARI PENDEKATAN, STRATEGI, METODE,DAN
TEKNIK PEMBELAJARAN
a.Pendekatan Pembelajaran
Menurut jhoni (1992/1993) pendekatan adalah cara
umum dalam memandang permasalahan atau objek
kajian. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa
pendekatan pembelajaran adalah cara memandang
terhadap pembelajaran.
Menurut killen (1998) mengemukakan dua pendekatan
utama dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang
berpusat pada aktivitas guru, (teacher centered),
dan pendekatan yang berpusat pada aktivitas siswa
(students centered).
b.Strategi Pembelajaran
Menurut joni (1992/1993) strategi adalah ilmu atau
kiat di dalam memanfaatkan segala sumber yang
dimiliki dan yang dapat dikerahkan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dimyati & seodjono
yang merupakan tim dosen MKDK kurikulum dan
pembelajaran, 1996 mengemukakan bahwa strategi
dalam pembelajaran adalah kegiatan guru untuk
memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi
antara aspek-aspek dari komponen pembentukan
sistem pembelajaran.
Joni (1992/1993) mengemukakan bahwa yang menjadi
acuan utama dalam penentuan strategi pembelajaran
adalah tercapainya tujuan pembelajaran. Oleh
karena itu, segala kegiatan pembelajaran yang
dilakukan yang tidak berorientasi pada pencapaian
tujuan pembelajaran tidak dapat dikatagorikan
sebagai strategi pembelajaran.
c.Metode Pembelajaran
Dalam bahasa inggris, method berarti cara. Apabila
dikaitkan dengan pembelajaran, metode adalah cara
yang digunakan guru dalam membelajarkan siswa.
Karena metode lebih menekankan pada peran guru,
istilah metode sering digandengkan dengan kata
mengajar, yaitu metode mengajar. Joni (1992/1993)
mengemukakan bahwa metode adalah berbagai cara
kerja yang bersifat relative umum yang sesuai
untuk mencapai tujuan tertentu. Bentuk-bentuk
metode mengajar adalah ceramah, diskusi, Tanya
jawab, simulasi, pemberian tugas, kerja kelompok,
demonstrasi (modeling), eksperimen, pemecahan
masalah, inskuiri, dan sebagainya. Ceramah
merupakan cara yang umum sesuai untuk menyampaikan
informasi. Diskusi merupakan cara yang umum sesuai
untuk menggali berbagai gagasan atau ide dari
berbagai pihak.
d.Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran mengacu pada ragam khas
penerapan suatu metode sesuai dengan latar
penerapan tertentu, seperti kemampuan dan
kebiasaan guru, ketersediaan peralatan, kesiapan
siswa, dan sebagainya (joni 1992/1993).T eknik
pembelajaran merupakan wujud konkret dari
penggunaan metode, strategi, dan pendekatan
pembelajaran.
Pada hakikatnya keempat tersebut tidak dapat
dipisahkan, karena sebagai satu kesatuan dalam
pembelajaran,dan perlunya penyesuaian.
4. FAKTOR-FAKTOR PENENTU DALAM PEMILIHAN STRATEGI DAN
PEMBELAJARAN
a. Tujuan Pembelajaran
Tujuan merupakan komponen utama yang harus
dipertimbangkan dalam memilih dan menggunakan
strategi pembelajaran. Di dalam kurikulum 2004
dirumuskan dalam bentuk kompetensi, sebab
semua ,komponen-komponen tersebut ermasuk strategi
pembelajaran yang dipilih dan difungsikan untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran menyangkut tiga kelompok
prilaku, yakni pengetahuan keterampilan dan sikap.
Untuk masing-masing kelompok prilaku diperlukan
pengunaan strategi pembelajaran yang berbeda
sesuai dengan aspek kegiatan yang dituntut untuk
penguasaan jenis-jenis tujuan pembelajaran
tersebut.
b. Jenis dan kesulitan tingkatan materi
Dalam rumusan tujuan, tergambar bahan pelajaran
atau materi pelajaran yang harus dipelajari siswa.
Setiap jenis dan tingkat kekompleksitasan materi
pelajaran menuntut kegiatan yang berbeda untuk
mecapainya. Apabila materi yang akan dibahas
merupakan materi baru bagi siswa, maka guru
hendaknya memulai kegiatan pembelajaran dengan
menjelaskan secara singkat atau melakukan
demonstrasi yang menarik perhatian siswa.
Sebaliknya, apabila materi yang akan dibahas
merupakan materi yang sudah dikenal siswa maka
guru dapat meminta siswa untuk mengemukakan
pengetahuannya yang berkenaan dengan materi yang
dibahas atau mengajukan permasalahan yang harus
diselesaikan oleh siswa.
c. Siswa
Yang paling berkepentingan dalam proses
pembelajaran ialah siswa mengingat tujuan yang
harus dicapai dari proses tersebut ialah perubahan
prilaku siswa. Oleh karena itu, didalam memilih
dan menggunakan strategi pembelajaran, factor
siswa tidak boleh diabaikan. Setelah strategi
pembelajaran yang akan digunakan sudah ditetapkan,
sebaiknya gunakan pilihan berdasarkan pertimbangan
tujuan dan materi atau bahan pelajaran sehingga
dalam menentukan bagaimana teknik menggunakan
strategi pembelajaran tersebut, factor siswa
menjadi salah satu pertimbangan.
Sebagai pribadi tersendiri memiliki perbedaan-
perbedaan. Sangat bijaksana bila dalam penggunaan
strategi pembelajaran, mempertimbangkan perbedaan-
perbedaan tersebut. Selain mempertimbangkan siswa
secara individual,jumlah siswa akan mempengaruhi
pula terhadap penggunaan strategi pembelajaran.
d. Guru
Setiap guru memiliki kelebihan dan keterbatasan.
Sebagai contoh, dilapangan kadang-kadang ada guru
yang ketika menerangkan pelajaran sangat menarik
perhatian siswa dan jelas. Sementara itu ada guru
lain yang walaupun menggunakan strategi
pembelajaran yang sama dengan guru yang tadi,
tetapi ia tidak mampu menarik perhatian siswa,
bahkan cenderung membosankan. Hal ini terjadi
mungkin karena guru yang pertama tadi memiliki
kelebihan dalam hal seni mengajar. Hal-hal seperti
itu perlu menjadi pertimbangan kita dalam memilih
dan menggunakan strategi pembelajaran. Demikian
pula kondisi fisik guru, terutama pada saat akan
mengajar.
e. Sarana (alat dan sumber) waktu dan ruangan
Alat yang menjadi pertimbangan kita dalam memilih
dan menggunakan strategi pembelajaran ialah alat
peraga, seperti peta, globe, gambar, foto, chart,
grafik, dan sebagainya ; serta alat-alat
pelajaran, seperti alat-alat untuk praktik. Jumlah
dan karakteristik alat-alat tersebut dapat
dijadikan bahan pertimbangan didalam memilih dan
menggunakan strategi pembelajaran. Termasuk dalam
kelompok ini ialah media pembelajaran yang dapat
dipelajari sendiri oleh peserta didik, seperti
paket modul, pengajaran berprograma, dan
pengajaran melalui alat audio (seperti kaset tape
recorder).
Disamping ketersediaan sarana (alat dan sumber
pelajaran), waktu yang tersedia juga harus menjadi
pertimbangan guru dalam menentukan strategi
pembelajaran yang akan diterapkan.
5. JENIS-JENIS STRATEGI PEMBELAJARAN
Berbagai jenis Strategi Pembelajaran yang dapat
digunakan guru dalam pembelajaran, antara lain:
a.Strategi Pembelajaran berdasarkan Proses
Pengolahan Pesan
Dilihat dari proses pengolahan pesan, strategi
pembelajaran dapat dikelompokkan kedalam dua
jenis, yaitu:
Strategi Pembelajaran Deduktif
Dalam strategi pembelajaran deduktif, pesan
atau materi pelajaran diolah mulai dari yang
umum, generalisasi atau rumusan konsep,
dilanjutkan ke yang khusus, yaitu penjelasan
bagian-bagiannya atau atribut-atributnya dengan
menggunakan berbagai iliustrasi atau contoh.
Strategi pembelajaran deduktif tepat digunakan
apabila konsep yang akan dibahas merupakan
konsep baru bagi siswa atau waktu yang tersedia
untuk membahas suatu konsep relatif terbatas.
Strategi Pembelajaran Induktif
Dalam strategi pembelajaran induktif, pesan
atau materi pelajaran diolah mulai dari yang
khusus, bagian atau atribut, menuju ke yang
umum, yaitu generalisasi atau rumusan konsep
atau aturan.
b. Strategi Pembelajaran Berdasarkan Pihak Pengolah
Pesan
Tiap peristiwa belajar-mengajar bertujuan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu, ingin menyampaikan
pesan, informasi, pengetahuan dan keterampilan
tertentu kepada siswa. Pesan tersebut dapat diolah
sendiri secara tuntas oleh guru sebelum
disampaikan kepada siswa, namun dapat juga siswa
sendiri yang diharapkan mengolah dengan bantuan
sedikit atau banyak dari guru.
Atas dasar pihak pengolah pesan, strategi
pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua jenis
yaitu:
Strategi Pembelajaran Ekpositori
Dengan strategi pembelajaran ekpositori, guru
yang mencari materi pelajaran yang akan
diajarkan ke siswa dari berbagai sumber,
kemudian guru mengolahnya serta membuat
rangkuman dan/atau mungkin membuat bagan. Proses
pembelajaran yang terjadi adalah sebagai
berikut:
Guru menjelaskan materi pelajaran secara rinci
kepada siswa
Siswa di bawah bimbingan guru menyimpulkan
materi pembelajaran tersebut
Siswa diminta mencatat materi pelajaran
dan/atau mempelajarinya kembali di rumah
masing-masing.
Dalam menggunakan strategi
ekspositori terdapat beberapa keunggulan dan
kelemahan,yaitu:
a. Keunggulan Strategi Ekspositori
Dengan strategi pembelajaran ekspositori
guru bisa mengontrol urutan dan keluasan
materi pembelajaran, dengan demikian ia
dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai
bahan pelajaran yang disampaikan.
Strategi pembelajaran ekspositori dianggap
sangat efektif apabila materi pelajaran yang
harus dikuasai siswa cukup luas, sementara
itu waktu yang dimiliki untuk belajar
terbatas.
Melalui strategi pembelajaran ekspositori
selain siswa dapat mendengar melalui
penuturan (kuliah) tentang suatu materi
pelajaran juga sekaligus siswa bisa melihat
atau mengobservasi (melalui pelaksanaan
demonstrasi).
Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran
ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan
ukuran kelas yang besar.
b. Kelemahan Strategi Ekspositori
Disamping memiliki keunggulan, strategi
ekspositori ini juga memiliki beberapa
kelemahan, antara lain:
Strategi pembelajaran ini hanya mungkin
dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki
kemampuan mendengar dan menyimak secara
baik, untuk siswa yang tidak memiliki
kemampuan seperti itu perlu digunakan
strategi yang lain.
Strategi ini tidak mungkin dapat melayani
perbedaan setiap individu baik perbedaan
kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat,
serta perbedaan gaya belajar.
Karena strategi lebih banyak diberikan
melalui ceramah, maka akan sulit
mengembangkan kemampuan siswa dalam hal
kemampuan sosialisasi, hubungan
interpersonal, serta kemampuan berpikir
kritis.
Keberhasilan strategi pembelajaran
ekspositori sangat tergantung kepada apa
yang dimiliki guru seperti persiapan,
pengetahuan, rasa percaya diri, semangat,
antusiasme, motivasi dan berbagai kemampuan
seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi)
dan kemampuan mengelola kelas, tanpa itu
sudah pasti proses pembelajaran tidak
mungkin berhasil.
Oleh karena itu, gaya komunikasi strategi
pembelajaran lebih banyak terjadi satu arah,
maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman
siswa sangat terbatas pula. Di samping itu,
komunikasi satu arah bisa mengakibatkan
pengetahuan yang dimiliki siswa akan
terbatas pada apa yang diberikan guru.
Strategi Pembelajaran Heuristik
Dengan menggunakan strategi pembelajarn ini,
yang mencari dan mengolah pesan (materi
pelajaran) ialah siswa. Guru berperan sebagai
fasilitator dan pembimbing kegiatan omenarik
siswa untuk mengikutinya, tetapi siswa disuruh
berada didepan, guru mengerahkan, memberikan
dorongan, membantu siswa bila mengalami
kesulitan.
Keuntungan penggunaan strategi pembelajaran
heuristik bagi siswa adalah secara berangsur-
angsur akan terbentuk sikap positif pada diri
mereka antara lain kreatif, kritis, inovatif,
percaya diri, terbuka, dan mandiri.
Strategi ini terbagi ke dlam dua bagian, yaitu
diskoveri (discovery) dan inkuiri (inquiry).
Dengan strategi diskoveri, siswa melakukan
kegiatan dengan berpedoman pada langkah-langkah
yang telah ditetapkan oleh guru. Apabila dalam
strategi diskoveri, siswa memperoleh atau
menemukan pengetahuan sendiri dengan bantuan
pedoman atau panduan yang diberikan guru, maka
dalam penerapan strategi inkuiri, siswa
memperoleh dan menemukan sendiri pengetahuan
tanpa pedoman atau panduan dari guru.
c. Strategi Pembelajaran Berdasarkan Pengaturan Guru
Dilihat dari sisi pengaturan guru, dikenal dua
jenis strategi pembelajaran, yaitu strategi
pembelajaran seorang guru dan beregu (team
teaching). Strategi pembelajaran seorang guru
sudah biasa kita lakukan, yaitu seorang guru
mengajar sejumlah siswa. Sementara itu, yang
dimaksud dengan strategi pembelajaran beregu
adalah pembelajaran yang dilaksanakan oleh dua
orang atau lebih guru mengajarkan satu mata
pelajaran, atau mengajarkan salah satu tema yang
pembahasannya menyangkut berbagai mata pelajaran.
d. Strategi Pembelajaran Berdasarkan Sejumlah Siswa
Dengan memperhatikan sejumlah siswa, dikenal
tiga strategi pembelajran, yaitu strategi
pembelajaran klasikal, kelompok kecil dan
individual. Strategi pembelajaran klasikal dan
kelompok kecil sudah biaasa kita lakukan.
Sementara itu strategi pembelajaran individual
masih jarang digunakan. Contoh penggunaan strategi
pembelajaran individual, seperti yang sekarang
sedang anda lakukan dengan menggunakan paket
pengajaran modul.
e. Strategi Pembelajaran Berdasarkan Interaksi Guru
Dengan Siswa
Atas dasar pertimbangan interaksi guru dengan
siswa ada dua strategi pembelajaran, yaitu
strategi pembelajaran tatap muka dan strategi
pembelajaran melalui media. Penggunaan strategi
pembelajaran tatap muka yang baik dengan
sendirinya yang menggunakan alat peraga, karena
siswa akan lebih memahami yang diajarkan guru.
Penerapan strategi pembelajaran dengan media, guru
dengan siswa tidak secara langsung bertatap muka,
tetapi melalui media. Salah satu model media yang
dapat digunakan iaah paket pembelajran melalui
modul, pembelajran melalui tv, pembelajaran
melalui kaset audio, pembelajaran melalui
komputer, dan pembelajaran melalui paket
pengajaran beprogram.
Dalam upaya pelaksanaan pembelajaran yang
bernuansa PAKEM, pengembangan strategi
pembelajaran pada implementasinya harus
memperhatikan hal-hal berikut:
a. Pembelajaran berbasis masalah
Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan
sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyelesaian masalah
yang dihadapi secara ilmiah. Di dalam strategi
pembelajaran berbasis masalah ini terdapat 3
ciri utama;
Pertama, strategi pembelajaran berbasis
masalah merupakan rangkaian aktivitas
pembelajaran artinya dalam pembelajaran ini
tidak mengharapkan siswa hanya sekedar
mendengarkan, mencatat kemudian menghafal
materi pelajaran, akan tetapi melalui
strategi pembelajaran berbasis masalah siswa
aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan
mengolah data dan akhirnya menyimpulkannya.
Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan
untuk menyelesaikan masalah. Strategi
pembelajaran berbasis masalah menempatkan
masalah sebagai kata kunci dari proses
pembelajaran. Artinya, tanpa masalah tidak
mungkin ada proses pembelajaran.
Ketiga, pemecahan masalah dilakukan dengan
menggunakan pendekatan berpikir secara
ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode
ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan
induktif. Proses berpikir ini dilakukan
secara sistematis dan empiris, sistematis
artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui
tahapan-tahapan tertentu, sedangkan empiris
artinya proses penyelesaian masalah
didasarkan pada data dan fakta yang jelas.
Dari penjelasan di atas dengan menggunakan
strategi pembelajaran berbasis masalah juga
memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan di
dalam proses pembelajaran, yaitu:
1. Keunggulan
Sebagai suatu strategi pembelajaran, strategi
pembelajaran berbasis masalah memiliki beberapa
keunggulan, di antaranya:
Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup
bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.
Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan
siswa serta memberikan kepuasan untuk
menentukan pengetahuan baru bagi siswa.
Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas
pembelajaran siswa.
Pemecahan masalah dapat membantu siswa
bagaimana mentrasfer pengetahuan mereka untuk
memahami masalah dalam kehidupan nyata.
Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk
mengembangkan pengetahuan barunya dan
bertanggungjawab dalam pembelajaran yang
mereka lakukan.
Melalui pemecahan masalah dianggap lebih
menyenangkan dan disukai siswa.
Pemecahan masalah dapat mengembangkan
kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan
mengembangkan kemampuan mereka untuk
menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan
pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan
yang mereka miliki dalam dunia nyata.
Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat
siswa untuk secara terus menerus belajar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
strategi pembelajaran berbasis masalah harus
dimulai dengan kesadaran adanya masalah yang harus
dipecahkan. Pada tahapan ini guru membimbing siswa
pada kesadaran adanya kesenjangan yang dirasakan
oleh manusia atau lingkungan sosial. Kemampuan
yang harus dicapai oleh siswa, pada tahapan ini
adalah siswa dapat menentukan atau menangkap
kesenjangan yang terjadi dari berbagai fenomena
yang ada.
2. Kelemahan
Di samping memiliki keunggulan,
strategi pembelajaran berbasis masalah juga
memiliki beberapa kelemahan diantaranya:
o Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak
mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang
dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka
akan merasa enggan untuk mencoba.
o Keberhasilan strategi pembelajaran melalui
problem solving membutuhkan cukup waktu untuk
persiapan.
b. Memanfaatkan lingkungan siswa untuk memperoleh
pengalaman
Guru memberikan penugasan yang dapat dilakukan
di berbagai konteks lingkungan siswa antara
lain di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Penugasan yang diberikan oleh guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar di luar
kelas. Pengalaman belajar merupakan aktivitas
belajar yang harus dilakukan siswa dalam rangka
mencapai penguasaan standar kompetensi,
kemampuan dasar dan materi pembelajaran.
c. Melakukan aktivitas kelompok
Aktivitas belajar secara kelompok dapat
memperluas perspektif serta membangun kecakapan
interpersonal untuk berhubungan dengan orang
lain. Guru dapat menyususn kelompok terdiri
dari tiga, lima maupun delapan siswa sesuai
dengan tingkat kesulitan penugasan. Melalui
cara ini maka pembentukan pemahaman akan
terjadi melalui upaya mempertemukan perspektif
yang berbeda diantara para siswa.
d. Membuat aktivitas belajar mandiri
Peserta didik di dorong untuk mampu mencari,
menganalisis dan menggunakan informasi dengan
sedikit atau bahkan tanpa bantuan guru. Supaya
dapat melakukannya, siswa harus lebih
memperhatikan bagaimana mereka memproses
informasi, menerapkan strategi pemecahan
masalah, dan menggunakan pengetahuan yang telah
mereka peroleh. Pengalaman pembelajaran harus
mengikut uji coba terlebih dahulu, menyediakan
waktu yang cukup, dan menyusun refleksi, serta
berusaha tanpa meminta bantuan guru supaya
dapat melakukan proses pembelajaran secara
mandiri (independent learning).
e. Membuat aktivitas belajar bekerjasama dengan
masyarakat
Sekolah dapat melakukan kerjasama dengan
orangtua siswa atau unsur praktisi masyarakat
yang memiliki keahlian khusus untuk menjadi
guru tamu. Selain itu, kerja sama juga dapat
dilakukan dengan institusi atau perusahaan
tertentu untuk memberikan pengalaman kerja.
Misalnya, meminta siswa untuk magang di
tempatkerja dalam masa tertentu.
f. Menerapkan penilaian autentik
Penilaian autentik dapat membantu siswa untuk
menerapkan informasi akademik dan
kecakapan yang telah diperoleh pada situasi
nyata untuk tujuan tertentu. Penilaian autentik
pada dasarnya memberikan kesempatan luas bagi
siswa untuk menunjukkan apa yang telah mereka
pelajari selama proses belajar mengajar.
Bentuk-bentuk penilaian yang dapat dilakukan
guru adalah penilaian portopolio, tugas
kelompok, demonstrasi,dan laporan tertulis
BAB IV
PENUTUP