hakikat strategi pembelajaran

27
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN “HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN” Tugas ini Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Dosen Pengampu : Dra. Umi Setijowati. Mpd Oleh : Fitria Isnaini Bintang Mayapada Priatna Arrozaq

Transcript of hakikat strategi pembelajaran

MAKALAH

STRATEGI PEMBELAJARAN

“HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN”

Tugas ini Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Strategi

Pembelajaran

Dosen Pengampu : Dra. Umi Setijowati. Mpd

Oleh :

Fitria Isnaini

Bintang Mayapada

Priatna Arrozaq

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari strategi pembelajaran?

2. Apa tujuan strategi pembelajaran?

3. Apa perbedaan dari pendekatan , strategi , metode

dan teknik pembelajaran?

4. Apa saja faktor-faktor penentu dan pemilihan

strategi dan pembelajaran?

5. Apa saja jenis jenis strategi pembelajaran?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian strategi pembelajaran.

2. Mengetahui tujuan dari strategi pembelajaran.

3. Mengetahui perbedaan dari pendekatan strategi,

metode, dan teknik pembelajaran.

4. Mengetahui faktor-faktor penentu dan pemilihan

strategi pembelajaran.

5. Mengetahui jenis-jenis strategi pembelajaran.

BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Dalam proses pembelajaran yang menjadi persoalan

pokok ialah bagaimana memilih dan menggunakan

strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran

menentukan jenis interaksi di dalam proses

pembelajaran . Strategi pembelajran yang digunakan

harus menimbulakan aktivitas belajar yang baik,

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara

maksimal.

Belajar adalah suatu kegiatan dimana seseorang

membuat atau menghasilkan suatu perubahan tingkah

laku yang ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap

dan ketrampilan. (Sunaryo (1989:1)). Seseorang

dikatakan belajar bila pikiran dan perasaannya

aktif. Aktivitas pikiran dan perasaan itu sendiri

tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi terasa

oleh yang bersangkutan (orang yang sedang belajar

itu).

Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta

didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar. Pembelajaran bertujuan untuk

mencipatakan perubahan secara terus–menurus dalam

perilaku dan pemikiran siswa .pada suatu lingkungan

belajar. Sebuah proses pembelajaran tidak akan lepas

dari kegiatan belajar-mengajar.

Strategi adalah sebagai keputusan-keputusan

bertindak yang diarahkan dan keseluruhannya

diperlukan untuk mencapai tujuan. (Shirley .1980)

Menurut David, p.15, 2004 mengemukakaan bahwa

strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka

panjang, sedangkan menurut Glueck dan Jauch, p.9,

1989 menyatakan strategi adalah rencana yang

disatukan, luas, dan berintegrasi yang menghubungkan

keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan

lingkunganyang dirancang untuk memastikan bahwa

tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui

pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.Strategi

merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan

keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia

pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan,

method, or series of activities designed to achieves a particular

educational goal (J. R. David, 1976).

Berikut pengertian strategi secara umum dan secara

khusus:

a.Secara umum

Strategi adalah proses penentuan rencana para

pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka

panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara

atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat

dicapai.

b.Secara khusus

Strategi merupakan tindakan yang bersifat

incremental (senantiasa meningkat) dan terus-

menerus serta dilakukan berdasarkan sudut pandang

tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di

masa depan. Dengan demikian, strategi hampir

selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan

bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya

kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan

pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core

competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi

inti didalam bisnis yang dilakukan.

Joni (1992/1993) mengemukakan bahwa yang menjadi

acuan utama dalam penentuan strategi pembelajaran

adalah tercapainya tujuan pembelajaran. Oleh karena

itu, segala kegiatan pembelajaran yang dilakukan

yang tidak berorientasi pada pencapaian tujuan

pembelajaran tidak dapat dikatagorikan sebagai

strategi pembelajaran. Kemp (1995) menjelaskan bahwa

strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan

pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa

agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara

efektif dan efisien.

Adapun beberapa pengertian tentang strategi

pembelajaran menurut para ahli adalah sebagai

berikut:

Hamzah B. Uno (2008:45)

Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu

diperhatikan guru dalam proses pembelajaran.

Dick dan Carey (2005:7)

Strategi pembelajaran adalah komponen-komponen

dari suatu set materi termasuk aktivitas sebelum

pembelajaran dan partisipasi peserta didik yang

merupakan prosedur pembelajaran yang digunakan

kegiatan selanjutnya.

Suparman (1997:157)

Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari

urutan kegiatan, cara mengorganisasikan materi

pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan, dan

waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditentukan.

Hilda Taba

Strategi pembelajaran adalah pola atau urutan

tingkah laku guru untuk menampung semua variabel-

variabel pembelajaran secara sadar dan sistematis.

Gerlach dan Ely (1990)

Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang

dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran

dalam lingkungan pembelajaran tertentu.

Kemp (1995)

Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan

pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa

agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara

efektif dan efisien.

Dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran

dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi

tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi

pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian

kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan

berbagai sumber daya atau kekuatan dalam

pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan

tertenu. Dalam hal ini adalah tujuan

pembelajaran.Strategi pembelajaran merupakan suatu

serangkaian rencana kegiatan yang termasuk

didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan

berbagai sumber daya atau kekuatan dalam suatu

pembelajaran. Strategi pembelajaran disusun untuk

mencapai suatu tujuan tertentu. Strategi

pembelajaran didalamnya mencakup pendekatan, model,

metode dan teknik pembelajaran secara spesifik.

2. TUJUAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Setiap penggunaan strategi pembelajaran dalam

proses belajar mengajar tentunyamemiliki tujuan yang

hendak dicapai. Strategi prediction guide merupakan

strategipembelajaran yang tepat digunakan untuk

menstimulasi refleksi dan memprediksi materiyang

memiliki tujuan dalam penggunaannya dalam

pembelajaran, diantaranya yaitu :

a.  Mengoptimalkan pembelajaran pada aspek afektif

Strategi pembelajaran aktif berbeda dengan

strategi pembelajaran kognitif dan strategi

pembelajaran psikomotorik (keterampilan). Afektif

berhubungan dengan nilai (value) yang sulit

diukur, oleh karena menyangkut kesadaran seseorang

yang tumbuh dari dalam. Nilai adalah suatu konsep

yang berada dalam pikiran manusia yang sifatnya

tersembunyi, tidak dalam dunia empiris.

Ketika berbicara mengenai materi pelajaran tentang

nilai atau bisa dikatakan materi yang mengajarkan

aspek afektif, disinilah letak tujuan dari

penggunaan strategi pembelajaran prediction guide

karena pembelajaran menggunakan strategi ini tidak

hanya menuntun kemampuan kognitif siswa, akan

tetapi lebih mengutamakan aspek afektif. Siswa

disini secara tidak langsung belajar akan

kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar dan

belajar menentukan sikap yang terbaik ketika

menghadapi suatu persoalan. Dengan pengoptimalan

aspek afektif akan membantu membentuk siswa yang

cerdas sekaligus memiliki sikap positif dan secara

motorik terampil. Ini yang diharapkan dapat

dihasilkan dari penggunaan strategi pembelajaran

prediction guide.

b. Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran

Sering terjadi selama ini proses pembelajaran yang

berlangsung banyak diarahkan kepada proses

mendengarkan dan menghafalkan informasi yang

disajikanoleh guru sementara siswa bersifat pasif

dalam proses pembelajaran, sehingga siswa

hanyamemperoleh kemampuan intelektual (kognitif)

saja. Idealnya proses pembelajaran itu menghendaki

hasil belajar yang seimbang antara aspek kognitif,

afektif, danpsikomotor. Seperti yang telah

diuraikan sebelumnya ketika siswa dalam keadaan

pasif menerima pelajaran, maka tidak menutup

kemungkinan dia akan mudah melupakan informasi

yang disampaikan oleh guru.

Berbeda halnya ketika siswa ikutberpartisipasi

aktif dalam pembelajaran.Dia akan mencari sendiri

pengertian danmembentuk pemahamannya sendiri dalam

pikiran mereka, sehingga pengetahuan baru yang

disampaikan oleh guru dapat diinterpretasikan

dalam kehidupan sehari hari.

3. PERBEDAAN DARI PENDEKATAN, STRATEGI, METODE,DAN

TEKNIK PEMBELAJARAN

a.Pendekatan Pembelajaran

Menurut jhoni (1992/1993) pendekatan adalah cara

umum dalam memandang permasalahan atau objek

kajian. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa

pendekatan pembelajaran adalah cara memandang

terhadap pembelajaran.

Menurut killen (1998) mengemukakan dua pendekatan

utama dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang

berpusat pada aktivitas guru, (teacher centered),

dan pendekatan yang berpusat pada aktivitas siswa

(students centered).

b.Strategi Pembelajaran

Menurut joni (1992/1993) strategi adalah ilmu atau

kiat di dalam memanfaatkan segala sumber yang

dimiliki dan yang dapat dikerahkan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Dimyati & seodjono

yang merupakan tim dosen MKDK kurikulum dan

pembelajaran, 1996 mengemukakan bahwa strategi

dalam pembelajaran adalah kegiatan guru untuk

memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi

antara aspek-aspek dari komponen pembentukan

sistem pembelajaran.

Joni (1992/1993) mengemukakan bahwa yang menjadi

acuan utama dalam penentuan strategi pembelajaran

adalah tercapainya tujuan pembelajaran. Oleh

karena itu, segala kegiatan pembelajaran yang

dilakukan yang tidak berorientasi pada pencapaian

tujuan pembelajaran tidak dapat dikatagorikan

sebagai strategi pembelajaran.

c.Metode Pembelajaran

Dalam bahasa inggris, method berarti cara. Apabila

dikaitkan dengan pembelajaran, metode adalah cara

yang digunakan guru dalam membelajarkan siswa.

Karena metode lebih menekankan pada peran guru,

istilah metode sering digandengkan dengan kata

mengajar, yaitu metode mengajar. Joni (1992/1993)

mengemukakan bahwa metode adalah berbagai cara

kerja yang bersifat relative umum yang sesuai

untuk mencapai tujuan tertentu. Bentuk-bentuk

metode mengajar adalah ceramah, diskusi, Tanya

jawab, simulasi, pemberian tugas, kerja kelompok,

demonstrasi (modeling), eksperimen, pemecahan

masalah, inskuiri, dan sebagainya. Ceramah

merupakan cara yang umum sesuai untuk menyampaikan

informasi. Diskusi merupakan cara yang umum sesuai

untuk menggali berbagai gagasan atau ide dari

berbagai pihak.

d.Teknik Pembelajaran

Teknik pembelajaran mengacu pada ragam khas

penerapan suatu metode sesuai dengan latar

penerapan tertentu, seperti kemampuan dan

kebiasaan guru, ketersediaan peralatan, kesiapan

siswa, dan sebagainya (joni 1992/1993).T eknik

pembelajaran merupakan wujud konkret dari

penggunaan metode, strategi, dan pendekatan

pembelajaran.

Pada hakikatnya keempat tersebut tidak dapat

dipisahkan, karena sebagai satu kesatuan dalam

pembelajaran,dan perlunya penyesuaian.

4. FAKTOR-FAKTOR PENENTU DALAM PEMILIHAN STRATEGI DAN

PEMBELAJARAN

a. Tujuan Pembelajaran

Tujuan merupakan komponen utama yang harus

dipertimbangkan dalam memilih dan menggunakan

strategi pembelajaran. Di dalam kurikulum 2004

dirumuskan dalam bentuk kompetensi, sebab

semua ,komponen-komponen tersebut ermasuk strategi

pembelajaran yang dipilih dan difungsikan untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran menyangkut tiga kelompok

prilaku, yakni pengetahuan keterampilan dan sikap.

Untuk masing-masing kelompok prilaku diperlukan

pengunaan strategi pembelajaran yang berbeda

sesuai dengan aspek kegiatan yang dituntut untuk

penguasaan jenis-jenis tujuan pembelajaran

tersebut.

b. Jenis dan kesulitan tingkatan materi

Dalam rumusan tujuan, tergambar bahan pelajaran

atau materi pelajaran yang harus dipelajari siswa.

Setiap jenis dan tingkat kekompleksitasan materi

pelajaran menuntut kegiatan yang berbeda untuk

mecapainya. Apabila materi yang akan dibahas

merupakan materi baru bagi siswa, maka guru

hendaknya memulai kegiatan pembelajaran dengan

menjelaskan secara singkat atau melakukan

demonstrasi yang menarik perhatian siswa.

Sebaliknya, apabila materi yang akan dibahas

merupakan materi yang sudah dikenal siswa maka

guru dapat meminta siswa untuk mengemukakan

pengetahuannya yang berkenaan dengan materi yang

dibahas atau mengajukan permasalahan yang harus

diselesaikan oleh siswa.

c. Siswa

Yang paling berkepentingan dalam proses

pembelajaran ialah siswa mengingat tujuan yang

harus dicapai dari proses tersebut ialah perubahan

prilaku siswa. Oleh karena itu, didalam memilih

dan menggunakan strategi pembelajaran, factor

siswa tidak boleh diabaikan. Setelah strategi

pembelajaran yang akan digunakan sudah ditetapkan,

sebaiknya gunakan pilihan berdasarkan pertimbangan

tujuan dan materi atau bahan pelajaran sehingga

dalam menentukan bagaimana teknik menggunakan

strategi pembelajaran tersebut, factor siswa

menjadi salah satu pertimbangan.

Sebagai pribadi tersendiri memiliki perbedaan-

perbedaan. Sangat bijaksana bila dalam penggunaan

strategi pembelajaran, mempertimbangkan perbedaan-

perbedaan tersebut. Selain mempertimbangkan siswa

secara individual,jumlah siswa akan mempengaruhi

pula terhadap penggunaan strategi pembelajaran.

d. Guru

Setiap guru memiliki kelebihan dan keterbatasan.

Sebagai contoh, dilapangan kadang-kadang ada guru

yang ketika menerangkan pelajaran sangat menarik

perhatian siswa dan jelas. Sementara itu ada guru

lain yang walaupun menggunakan strategi

pembelajaran yang sama dengan guru yang tadi,

tetapi ia  tidak mampu menarik perhatian siswa,

bahkan cenderung membosankan. Hal ini terjadi

mungkin karena guru yang pertama tadi memiliki

kelebihan dalam hal seni mengajar. Hal-hal seperti

itu perlu menjadi pertimbangan kita dalam memilih

dan menggunakan strategi pembelajaran. Demikian

pula kondisi fisik guru, terutama pada saat akan

mengajar.

e. Sarana (alat dan sumber) waktu dan ruangan

Alat yang menjadi pertimbangan kita dalam memilih

dan menggunakan strategi pembelajaran ialah alat

peraga, seperti peta, globe, gambar, foto, chart,

grafik, dan sebagainya ; serta alat-alat

pelajaran, seperti alat-alat untuk praktik. Jumlah

dan karakteristik alat-alat tersebut  dapat

dijadikan bahan pertimbangan didalam memilih dan

menggunakan strategi pembelajaran. Termasuk dalam

kelompok ini ialah media pembelajaran yang dapat

dipelajari sendiri oleh peserta didik, seperti

paket modul, pengajaran berprograma, dan

pengajaran melalui alat audio (seperti kaset tape

recorder).

Disamping ketersediaan sarana (alat dan sumber

pelajaran), waktu yang tersedia juga harus menjadi

pertimbangan guru dalam menentukan strategi

pembelajaran yang akan diterapkan.

5. JENIS-JENIS STRATEGI PEMBELAJARAN

Berbagai jenis Strategi Pembelajaran yang dapat

digunakan guru dalam pembelajaran, antara lain:

a.Strategi Pembelajaran berdasarkan Proses

Pengolahan Pesan

Dilihat dari proses pengolahan pesan, strategi

pembelajaran dapat dikelompokkan kedalam dua

jenis, yaitu:

Strategi Pembelajaran Deduktif

Dalam strategi pembelajaran deduktif, pesan

atau materi pelajaran diolah mulai dari yang

umum, generalisasi atau rumusan konsep,

dilanjutkan ke yang khusus, yaitu penjelasan

bagian-bagiannya atau atribut-atributnya dengan

menggunakan berbagai iliustrasi atau contoh.

Strategi pembelajaran deduktif tepat digunakan

apabila konsep yang akan dibahas merupakan

konsep baru bagi siswa atau waktu yang tersedia

untuk membahas suatu konsep relatif terbatas.

Strategi Pembelajaran Induktif

Dalam strategi pembelajaran induktif, pesan

atau materi pelajaran diolah mulai dari yang

khusus, bagian atau atribut, menuju ke yang

umum, yaitu generalisasi atau rumusan konsep

atau aturan.

b. Strategi Pembelajaran Berdasarkan Pihak Pengolah

Pesan

Tiap peristiwa belajar-mengajar bertujuan untuk

mencapai suatu tujuan tertentu, ingin menyampaikan

pesan, informasi, pengetahuan dan keterampilan

tertentu kepada siswa. Pesan tersebut dapat diolah

sendiri secara tuntas oleh guru sebelum

disampaikan kepada siswa, namun dapat juga siswa

sendiri yang diharapkan mengolah dengan bantuan

sedikit atau banyak dari guru.

Atas dasar pihak pengolah pesan, strategi

pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua jenis

yaitu:

Strategi Pembelajaran Ekpositori

Dengan strategi pembelajaran ekpositori, guru

yang mencari materi pelajaran yang akan

diajarkan ke siswa dari berbagai sumber,

kemudian guru mengolahnya serta membuat

rangkuman dan/atau mungkin membuat bagan. Proses

pembelajaran yang terjadi adalah sebagai

berikut:

Guru menjelaskan materi pelajaran secara rinci

kepada siswa

Siswa di bawah bimbingan guru menyimpulkan

materi pembelajaran tersebut

Siswa diminta mencatat materi pelajaran

dan/atau mempelajarinya kembali di rumah

masing-masing.

 Dalam menggunakan strategi

ekspositori terdapat beberapa keunggulan dan

kelemahan,yaitu:

a. Keunggulan Strategi Ekspositori

Dengan strategi pembelajaran ekspositori

guru bisa mengontrol urutan dan keluasan

materi pembelajaran, dengan demikian ia

dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai

bahan pelajaran yang disampaikan.

Strategi pembelajaran ekspositori dianggap

sangat efektif apabila materi pelajaran yang

harus dikuasai siswa cukup luas, sementara

itu waktu yang dimiliki untuk belajar

terbatas.

Melalui strategi pembelajaran ekspositori

selain siswa dapat mendengar melalui

penuturan (kuliah) tentang suatu materi

pelajaran juga sekaligus siswa bisa melihat

atau mengobservasi (melalui pelaksanaan

demonstrasi).

Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran

ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan

ukuran kelas yang besar.

b. Kelemahan Strategi Ekspositori

      Disamping memiliki keunggulan, strategi

ekspositori ini juga memiliki beberapa

kelemahan, antara lain:

Strategi pembelajaran ini hanya mungkin

dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki

kemampuan mendengar dan menyimak secara

baik, untuk siswa yang tidak memiliki

kemampuan seperti itu perlu digunakan

strategi yang lain.

Strategi ini tidak mungkin dapat melayani

perbedaan setiap individu baik perbedaan

kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat,

serta perbedaan gaya belajar.

Karena strategi lebih banyak diberikan

melalui ceramah, maka akan sulit

mengembangkan kemampuan siswa dalam hal

kemampuan sosialisasi, hubungan

interpersonal, serta kemampuan berpikir

kritis.

Keberhasilan strategi pembelajaran

ekspositori sangat tergantung kepada apa

yang dimiliki guru seperti persiapan,

pengetahuan, rasa percaya diri, semangat,

antusiasme, motivasi dan berbagai kemampuan

seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi)

dan kemampuan mengelola kelas, tanpa itu

sudah pasti proses pembelajaran tidak

mungkin berhasil.

Oleh karena itu, gaya komunikasi strategi

pembelajaran lebih banyak terjadi satu arah,

maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman

siswa sangat terbatas pula. Di samping itu,

komunikasi satu arah bisa mengakibatkan

pengetahuan yang dimiliki siswa akan

terbatas pada apa yang diberikan guru.

Strategi Pembelajaran Heuristik

Dengan menggunakan strategi pembelajarn ini,

yang mencari dan mengolah pesan (materi

pelajaran) ialah siswa. Guru berperan sebagai

fasilitator dan pembimbing kegiatan omenarik

siswa untuk mengikutinya, tetapi siswa disuruh

berada didepan, guru mengerahkan, memberikan

dorongan, membantu siswa bila mengalami

kesulitan.

Keuntungan penggunaan strategi pembelajaran

heuristik bagi siswa adalah  secara berangsur-

angsur akan terbentuk sikap positif pada diri

mereka antara lain kreatif, kritis, inovatif,

percaya diri, terbuka, dan mandiri.

Strategi ini terbagi ke dlam dua bagian, yaitu

diskoveri (discovery) dan inkuiri (inquiry).

Dengan strategi diskoveri, siswa melakukan

kegiatan dengan berpedoman pada langkah-langkah

yang telah ditetapkan oleh guru. Apabila dalam

strategi diskoveri, siswa memperoleh atau

menemukan pengetahuan sendiri dengan bantuan

pedoman atau panduan yang diberikan guru, maka

dalam penerapan strategi inkuiri, siswa

memperoleh dan menemukan sendiri pengetahuan

tanpa pedoman atau panduan dari guru.

c. Strategi Pembelajaran Berdasarkan Pengaturan Guru

Dilihat dari sisi pengaturan guru, dikenal dua

jenis strategi pembelajaran, yaitu strategi

pembelajaran seorang guru dan beregu (team

teaching). Strategi pembelajaran seorang guru

sudah biasa kita lakukan, yaitu seorang guru

mengajar sejumlah siswa. Sementara itu, yang

dimaksud dengan strategi pembelajaran beregu

adalah pembelajaran yang dilaksanakan oleh dua

orang atau lebih guru mengajarkan satu mata

pelajaran, atau mengajarkan salah satu tema yang

pembahasannya menyangkut berbagai mata pelajaran.

d. Strategi Pembelajaran Berdasarkan Sejumlah Siswa

Dengan memperhatikan sejumlah siswa, dikenal

tiga strategi pembelajran, yaitu strategi

pembelajaran klasikal, kelompok kecil dan

individual. Strategi pembelajaran klasikal dan

kelompok kecil sudah biaasa kita lakukan.

Sementara itu strategi pembelajaran individual

masih jarang digunakan. Contoh penggunaan strategi

pembelajaran individual, seperti yang sekarang

sedang anda lakukan dengan menggunakan paket

pengajaran modul.

e. Strategi Pembelajaran Berdasarkan Interaksi Guru

Dengan Siswa

Atas dasar pertimbangan interaksi guru dengan

siswa ada dua strategi pembelajaran, yaitu

strategi pembelajaran tatap muka dan strategi

pembelajaran melalui media. Penggunaan strategi

pembelajaran tatap muka yang baik dengan

sendirinya yang menggunakan alat peraga, karena

siswa akan lebih memahami yang diajarkan guru.

Penerapan strategi pembelajaran dengan media, guru

dengan siswa tidak secara langsung bertatap muka,

tetapi melalui media. Salah satu model media yang

dapat digunakan iaah paket pembelajran melalui

modul, pembelajran melalui tv, pembelajaran

melalui kaset audio, pembelajaran melalui

komputer, dan pembelajaran melalui paket

pengajaran beprogram.

Dalam upaya pelaksanaan pembelajaran yang

bernuansa PAKEM, pengembangan strategi

pembelajaran pada implementasinya harus

memperhatikan hal-hal berikut:

a. Pembelajaran berbasis masalah

Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan

sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang

menekankan kepada proses penyelesaian masalah

yang dihadapi secara ilmiah. Di dalam strategi

pembelajaran berbasis masalah ini terdapat 3

ciri utama;

Pertama, strategi pembelajaran berbasis

masalah merupakan rangkaian aktivitas

pembelajaran artinya dalam pembelajaran ini

tidak mengharapkan siswa hanya sekedar

mendengarkan, mencatat kemudian menghafal

materi pelajaran, akan tetapi melalui

strategi pembelajaran berbasis masalah siswa

aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan

mengolah data dan akhirnya menyimpulkannya.

Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan

untuk menyelesaikan masalah. Strategi

pembelajaran berbasis masalah menempatkan

masalah sebagai kata kunci dari proses

pembelajaran. Artinya, tanpa masalah tidak

mungkin ada proses pembelajaran.

Ketiga, pemecahan masalah dilakukan dengan

menggunakan pendekatan berpikir secara

ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode

ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan

induktif. Proses berpikir ini dilakukan

secara sistematis dan empiris, sistematis

artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui

tahapan-tahapan tertentu, sedangkan empiris

artinya proses penyelesaian masalah

didasarkan pada data dan fakta yang jelas.

Dari penjelasan di atas dengan menggunakan

strategi pembelajaran berbasis masalah juga

memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan di

dalam proses pembelajaran, yaitu:

1. Keunggulan

Sebagai suatu strategi pembelajaran, strategi

pembelajaran berbasis masalah memiliki beberapa

keunggulan, di antaranya:

Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup

bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.

Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan

siswa serta memberikan kepuasan untuk

menentukan pengetahuan baru bagi siswa.

Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas

pembelajaran siswa.

Pemecahan masalah dapat membantu siswa

bagaimana mentrasfer pengetahuan mereka untuk

memahami masalah dalam kehidupan nyata.

Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk

mengembangkan pengetahuan barunya dan

bertanggungjawab dalam pembelajaran yang

mereka lakukan.

Melalui pemecahan masalah dianggap lebih

menyenangkan dan disukai siswa.

Pemecahan masalah dapat mengembangkan

kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan

mengembangkan kemampuan mereka untuk

menyesuaikan dengan pengetahuan baru.

Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan

pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan

yang mereka miliki dalam dunia nyata.

Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat

siswa untuk secara terus menerus belajar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

strategi pembelajaran berbasis masalah harus

dimulai dengan kesadaran adanya masalah yang harus

dipecahkan. Pada tahapan ini guru membimbing siswa

pada kesadaran adanya kesenjangan yang dirasakan

oleh manusia atau lingkungan sosial. Kemampuan

yang harus dicapai oleh siswa, pada tahapan ini

adalah siswa dapat menentukan atau menangkap

kesenjangan yang terjadi dari berbagai fenomena

yang ada.

2.  Kelemahan

Di samping memiliki keunggulan,

strategi pembelajaran berbasis masalah juga

memiliki beberapa kelemahan diantaranya:

o Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak

mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang

dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka

akan merasa enggan untuk mencoba.

o Keberhasilan strategi pembelajaran melalui

problem solving membutuhkan cukup waktu untuk

persiapan.

b. Memanfaatkan lingkungan siswa untuk memperoleh

pengalaman

Guru memberikan penugasan yang dapat dilakukan

di berbagai konteks lingkungan siswa antara

lain di sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Penugasan yang diberikan oleh guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk belajar di luar

kelas. Pengalaman belajar merupakan aktivitas

belajar yang harus dilakukan siswa dalam rangka

mencapai penguasaan standar kompetensi,

kemampuan dasar dan materi pembelajaran.

c. Melakukan aktivitas kelompok

Aktivitas belajar secara kelompok dapat

memperluas perspektif serta membangun kecakapan

interpersonal untuk berhubungan dengan orang

lain. Guru dapat menyususn kelompok terdiri

dari tiga, lima maupun delapan siswa sesuai

dengan tingkat kesulitan penugasan. Melalui

cara ini maka pembentukan pemahaman akan

terjadi melalui upaya mempertemukan perspektif

yang berbeda diantara para siswa.

d. Membuat aktivitas belajar mandiri

Peserta didik di dorong untuk mampu mencari,

menganalisis dan menggunakan informasi dengan

sedikit atau bahkan tanpa bantuan guru. Supaya

dapat melakukannya, siswa harus lebih

memperhatikan bagaimana mereka memproses

informasi, menerapkan strategi pemecahan

masalah, dan menggunakan pengetahuan yang telah

mereka peroleh. Pengalaman pembelajaran harus

mengikut uji coba terlebih dahulu, menyediakan

waktu yang cukup, dan menyusun refleksi, serta

berusaha tanpa meminta bantuan guru supaya

dapat melakukan proses pembelajaran secara

mandiri (independent learning).

e. Membuat aktivitas belajar bekerjasama dengan

masyarakat

Sekolah dapat melakukan kerjasama dengan

orangtua siswa atau unsur praktisi masyarakat

yang memiliki keahlian khusus untuk menjadi

guru tamu. Selain itu, kerja sama juga dapat

dilakukan dengan institusi atau perusahaan

tertentu untuk memberikan pengalaman kerja.

Misalnya, meminta siswa untuk magang di

tempatkerja dalam masa tertentu.

f. Menerapkan penilaian autentik

Penilaian autentik dapat membantu siswa untuk

menerapkan informasi akademik dan

kecakapan  yang telah diperoleh pada situasi

nyata untuk tujuan tertentu. Penilaian autentik

pada dasarnya memberikan kesempatan luas bagi

siswa untuk menunjukkan apa yang telah mereka

pelajari selama proses belajar mengajar.

Bentuk-bentuk penilaian yang dapat dilakukan

guru adalah penilaian portopolio, tugas

kelompok, demonstrasi,dan laporan tertulis

BAB IV

PENUTUP