pengaruh strategi pembelajaran heuristik vee terhadap ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of pengaruh strategi pembelajaran heuristik vee terhadap ...
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN HEURISTIK VEE
TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK SISWA
Di SMP Negeri 3 Tangerang
Skripsi
Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata-1
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
SAIFUL AKBAR
NIM 1110017000003
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMIBNG SKRIPSI
Skripsi berjudul Pengaruh Strategi Pembelajaran Ileuristik Vee
Terhadap Kemampuan -I(oneksi Matemetik Siswa disusun oleh SAIFUT
AKBA& NIM 1110017000003, Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui
bimbingan dan dinyatakan sah sebagai l&rya ilmiah yang berhak untuk diujikan
pada sidang munaqasah sesua:i ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas,
Jakarta Desember 2014
Yang Mengesahkan,
Pembimbing I
Otons Suhvanto. M.Si
NIP. 19681104 199903 I 001 NrP. 19800905 200604 2 001
LEMBAR PENGESAHAN PANTTIA UJIAN MTINAQASAII
Skripsi berjudul o?engaruh Strategi Pembelajaran Heuristik Yee Terhadap
Kemampuau Koneksi Matematik Siswa' diajukan kepada Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayandlah Jakart4 dan
telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 8 Januari 2015
dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana
S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Matematika.
Jakarta, Januari 2015
Panitia Ujian Munaqasah
Tanggal
,?t(r.t / z(.{r
$ltl/q;
Ketua Panitia (Ketua Jurusan)
Dr. Kadir. M.Pd
NrP. 196708t2 t99402 | 001
Sekertaris (Sekretaris Jurusan)
Abdul Muin S.Si.. M.Pd
NIP. 19751zOt 200644 1 003
Penguji I
Drs. H. Ali Hamzah. M.Pd
NrP. 19480323 t98203 | 001
Penguji II
Gusni Satriawati. M.Pd
NIP. 19780809 200801 2 032
* ll^ ol -I-o/5
l'l -g I -r.oty
Mengetahui
1020 1986032007
SURAT PERI\TYATAAFT KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
NIM
Jurusan
Angkatan
Alarnat
SAIFTIL AKBAR
1 1 10017000003
Pendidikan Matematika
2010
Jl. Raden Saleh Gg H.Ahmad RT 04 RW 02 No. 52.
Karang Tengah, Ciledug, Tangerang
Otong Suhyanto, M.Si
19681104 199903 l 001
Pendidikan Matematika
Femmy Diwidyan, S. Pd., M:Si
19800905 200644 2 001."..a
,Pendidikan Matematika
MEI{YATAKA}I DENGAI\ SESUNGGUI{NYA!
Bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Strategi Pembelajaran
Heuristik VeeTerhadap Kemamprren Koneksi Matematik Siswa adalah benar
hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:
1. Nama
NIP
Dosen Jurusan
Nama
NIP
Dosen Jurusan
Demikian surat pernyataart ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
Jakarta, Desember 2014
SAIFUL AKBAR
i
ABSTRAK
Saiful Akbar (1110017000003). “Pengaruh Strategi Pembelajaran Heuristik Vee
Terhadap Kemampuan Koneksi Matematik Siswa”. Skripsi Jurusan Pendidikan
Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Desember 2014
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran
heuristik vee terhadap kemampuan koneksi matematik siswa. Penelitian ini dilakukan
di SMP Negeri 3 Tangerang, Tahun Pelajaran 2014/2015. Metode penelitian yang
digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain randomized control group post
test only design. Subyek penelitian ini adalah 80 siswa yang terdiri dari 40 siswa
kelompok eksperimen dan 40 siswa kelompok kontrol yang diperoleh dengan teknik
cluster random sampling pada siswa kelas VIII. Kemampuan koneksi matematik
siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kemampuan koneksi matematik siswa
yang diajar dengan strategi pembelajaran heuristik vee lebih tinggi dari pada siswa
yang diajar dengan strategi pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dari nilai
rata-rata hasil tes kemampuan koneksi matematik siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran heuristik vee sebesar 68,30 dan nilai rata-rata hasil tes kemampuan
koneksi matematik siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran konvensional
sebesar 61,50 (thitung = 2,37 dan ttabel = 1,66). Kesimpulan hasil penelitian ini adalah
bahwa pembelajaran matematika pada pokok bahasan pythagoras dengan
menggunakan strategi pembelajaran heuristik vee berpengaruh secara signifikan
terhadap kemampuan koneksi matematik siswa dibandingkan yang menggunakan
strategi pembelajaran konvensional.
.
Kata kunci: Strategi Pembelajaran Heuristik Vee, Kemampuan Koneksi Matematik
Siswa
ii
ABSTRACT
Saiful Akbar (1110017000003).. "The Effect of Learning Strategy Vee Heuristic on
Mathematical Connection Ability Student ". Skripsi for Department of Mathematics
Education, Faculty of Tarbiyah and Teachers Training, Syarif Hidayatullah State
Islamic University Jakarta, December 2014
The purpose of this research was to analyze the effect of the learning strategy
vee heuristic on mathematical connection ability student. The research was
conducted at SMP Negeri 3 Tangerang, in 2014/2015. The method of the research
used quasi-experimental research with design Randomized Control Group with Post-
test Only Design. Subject for this research are 80 students consist of 40 students of
experimental group and 40 students of control group which selected in cluster
random sampling technique at student of 8th
class. Data of mathematical connection
ability students collected with test.
The results of research that the mathematics ability connection of students
who are taught learning strategy vee heuristic higher than students taught with
conventional learning strategy. It can be seen from the average value of the
mathematical connection ability test results of students who are taught by vee
heuristic learning strategy was 68.30 and the average value of the test results of the
mathematical connection ability students taught by conventional learning strategy at
61.50 (tresult = 2.37 and ttable = 1.66). The conclusion of this research is that the
learning of mathematics on the subject of pythagoras using the vee heuristic learning
strategy significantly affect the ability of students than the mathematical connection
using conventional learning strategy.
Key words: Learning Strategy Vee Heuristic, Mathematical Connection Ability
Student
iii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa mencurahkan rahmat, hidayat dan hikmah sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Salawat dan salam senantiasa dicurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan para
pengikutnya sampai akhir zaman.
Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak
sedikit kesulitan yang dialami. Namun, berkat kesungguhan hati, perjuangan, doa,
bantuan dan semangat dari berbagai pihak untuk penyelesaian skripsi ini, semua
dapat teratasi. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Nurlena Rifa’I M.A, Ph. D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Kadir, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Abdul Muin S.Si.,M.Pd., Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Drs. H. Ali Hamzah, M.Pd, selaku Dosen Penasehat Akademik yang
penuh kesabaran, bimbingan, waktu, arahan dan semangat dalam memotivasi
kelas A selama masa konsultasi bimbingan mahasiswa.
5. Bapak Otong Suhyanto, M.Si sebagai Dosen Pembimbing I, yang saya
ucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya karena sudah
memberikan peluang dan kesempatan besar menyelesaikan skripsi ini,
memberikan wawasan, pengetahuan dan pengalaman-pengalaman baru
ditengah antrian bimbingan yang begitu padat bapak dengan sabar dan mau
meluangkan waktu untuk melayani bimbingan. Jika bukan karena bapak,
mungkin saya tidak bisa sampai ke titik sekarang. Sekali lagi, terima kasih ya
pak.
iv
6. Ibu Femmy Diwidyan, S. Pd., M.Si sebagai Dosen pembimbing II yang telah
mau meluangkan waktu memberikan bimbingan dan motivasi kepada saya
ditengah kesibukan ibu , ibu tetap sabar menghadapi saya dan bimbingan
lainnya. Semoga saya bisa jadi dosen statistik seperti ibu, doakan ya bu.
Terlepas dari segala perbaikan dan kebaikan yang diberikan ibu, Semoga Ibu
selalu diberikan kesehatan, kelancaran dan kemudahan dalam segala urusan
oleh Allah SWT. karena saya dengar ibu mau ke luar negeri. Sekali lagi,
terima kasih ya ibu.
7. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada
penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu
berikan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
8. Pimpinan dan Staff Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu
penulis dalam menyediakan serta memberikan pinjaman literatur yang
dibutuhkan.
9. Staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Staf Jurusan Pendidikan
Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberi kemudahan
dalam pembuatan surat-surat serta sertifikat.
10. Kepala SMP Negeri 3 Tangerang yang telah memberikan izin kepada penulis
untuk melakukan penelitian.
11. Seluruh dewan guru SMP Negeri 3 Tangerang, khususnya Bapak Riyadi
selaku guru mata pelajaran dan Bapak Saronih selaku Wakasek Kurikulum
yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian ini. Serta siswa
dan siswi SMP Negeri 3 Tangerang, khususnya kelas VIII.1 dan VIII.2.
12. Teristimewa untuk kedua orangtuaku tercinta, (Alm) Bapak H. Muroni, MM
yang sebenarnya mungkin sangat ingin melihat anaknya ini di wisuda,
meskipun raga bapak tak hadir tapi jasa, doa dan segala bentuk kasih dan
sayang yang hingga saat ini masih dirasa dan akan tetap selalu ada. Mama Hj.
Helwa Saputri yang sekarang menjadi kepala sekaligus ibu rumah tangga,
yang sabar menghadapi dua jagoan laki-lakinya di rumah. Makasih mah pak
v
atas segala biaya kuliah yang telah diberikan selama ini, Kakak-kakak
kandungku Kiki dan Ka Eva. Ka Yudi sebagai kakak ipar, Auliya dan Adin
tersayang yang suka menghibur penulis dikala penulis lagi ‘galau’ atau
badmood.
13. Kak Mita yang sudah banyak membantu penulis meminjam buku-buku kuliah
selama perkuliahan, Kak Ilham dan Kak Rifan sebagai Duo Kakak terbaik
versi penulis, dan Kak Ihsan yang punya kesamaan sifat dengan penulis
sepertinya.
14. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Matematika angkatan 2010,
terimakasih atas kebersamaannya selama dibangku perkuliahan khususnya
Miftah dan Dwi sebagai sahabat jenius nan terbaik yang membantu penulis
jika ada materi MTK yang belum dipahami.
15. LPIA Dian Plaza Ciledug yang sudah mau menampung penulis untuk
mengamalkan dan mengaplikasikan ilmu kepada yang membutuhkan.
16. LDK KOMDA FITK sebagai organisasi penulis untuk menambah ilmu dan
pengalaman baru, khususnya Divisi SYIAR yang tidak bisa disebutkan satu
per satu tapi tanpa mengurangi rasa terima kasih dari penulis. Teruntuk Andri
Apriantoro dan Dendy yang banyak membantu penulis dalam segala hal
kehidupan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, penulis meminta kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang. Akhir kata
semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca
pada umumnya.
Jakarta, Desember 2014
Penulis
Saiful Akbar
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
ABSTRACT ....................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ... ......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah .................................................................. 7
D. Rumusan Masalah ...................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 8
BAB II: KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
1. Kemampuan Koneksi Matematik ........................................... 9
a. Pengertian Matematika ....................................................... 9
b.Macam-macam Koneksi Matematik .................................... 10
2. Strategi Pembelajaran Heuristik Vee ....................................... 14
a. Strategi Pembelajaran Matematika .................................... 14
b. Pengertian Strategi Heuristik Vee ...................................... 16
c. Komponen Strategi Pembelajaran Heuristik Vee .............. 17
d. Tahap-tahap Penerapan Strategi Pembelajaran
Heuristik Vee ..................................................................... 21
e. Kelebihan Strategi Pembelajaran Heuristik Vee ................ 22
3. Strategi Pembelajaran Konvensional ...................................... 24
B. Penelitian yang Relevan .............................................................. 26
C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 27
vii
D. Hipotesis Penelitian .................................................................... 29
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 30
B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ................................. 30
C. Metode dan Desain Penelitian ..................................................... 31
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 32
E. Instrumen Penelitian ................................................................... 33
F. Uji Instrumen Penelitian ............................................................. 35
G. Teknik Analisis Data .................................................................. 39
H. Hipotesis Statistik ...................................................................... 45
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ............................................................................ 46
1. Kemampuan Koneksi Matematik Kelompok Eksperimen .. 46
2. Kemampuan Koneksi Matematik Kelompok Kontrol ........ 49
3. Perbandingan Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol .................................................................................. 53
B. Hasil Pengujian Persyaratan Analisis ......................................... 55
1. Uji Normalitas Tes Kemampuan Koneksi Matematik
Siswa .................................................................................... 55
2. Uji Homogenitas Tes Kemampuan Koneksi Matematik
Siswa ................................................................................... 56
C. Hasil Pengujian Hipotesis .......................................................... 57
D. Pembahasan Penelitian ................................................................ 59
E. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 71
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 72
B. Saran ............................................................................................ 73
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 74
LAMPIRAN ......................................................................................................... 76
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tahapan Strategi Pembelajaran Heuristik Vee............................ 21
Tabel 2.2 Perbedaan Strategi Pembelajaran Heuristik Vee dengan
Pembelajaran Konvensional…...…………………….................
25
Tabel 3.1 Desain Penelitian………………………………………………... 31
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen.................................................……………. 33
Tabel 3.3 Rekapitulasi Data Hasil Uji Coba Instrumen............................... 39
Tabel 4.1 Distrubusi Frekuensi Kemampuan Koneksi Matematik Siswa
Kelompok Eksperimen …………………………………………
47
Tabel 4.2 Distrubusi Frekuensi Kemampuan Koneksi Matematik Siswa
Kelompok Kontrol ……………..................................................
49
Tabel 4.3 Perbandingan Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol………………....................
51
Tabel 4.4 Persentase Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol……....................................
53
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Normalitas……………………………..... 56
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas……………………………. 57
Tabel 4.7 Hasil Uji-t……………………………………………………….. 58
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Standar Proses Koneksi Matematik.................................... ….... 13
Gambar 2.2 Bentuk Diagram Vee Afamasaga-Fuata’i ………...................... 19
Gambar 2.3 Bentuk Diagram Vee Penelitian............................................….. 20
Gambar 2.4 Kerangka Berpikir....................................................................... 29
Gambar 3.1 Teknik Pengambilan Sampel............................. ………………. 31
Gambar 4.1 Grafik Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi
Kemampuan Koneksi Matematik Kelompok Eksperimen.........
48
Gambar 4.2 Grafik Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi
Kemampuan Koneksi Matematik Kelompok Kontrol...............
50
Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Nilai Kemampuan Koneksi Matematik
Siswa pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol.....
52
Gambar 4.4 Perbandingan Nilai Rata-rata Kemampuan Koneksi Matematik
Siswa pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol.....
55
Gambar 4.5 Kurva Uji Perbedaan Data Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol .…………………………………...............
58
Gambar 4.6 Siswa berdiskusi kelompok …………………………………... 60
Gambar 4.7 Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok...………….. 61
Gambar 4.8 Jawaban Rangkuman (a) siswa kelompok 8 yang benar di
kelas eksperimen pada pertemuan pertama dan (b) siswa
kelompok 1 yang benar di kelas eksperimen pada pertemuan
keempat.......................................................................................
62
Gambar 4.9 Jawaban soal post test nomor 5 (i) yang benar dan (ii) yang
salah pada kelas eksperimen..…….............................................
65
Gambar 4.10 Jawaban soal post test nomor 5 (i) yang benar dan (ii) yang
salah pada kelas kontrol..……...................................................
66
Gambar 4.11 Jawaban soal post test nomor 2 (i) yang benar dan (ii) yang
salah pada kelas eksperimen..…….............................................
68
Gambar 4.12 Jawaban soal post test nomor 2 (i) yang benar dan (ii) yang
salah pada kelas kontrol..……...................................................
69
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen …………………………………...….. 76
Lampiran 2 RPP Kelas Kontrol …………………………………………… 148
Lampiran 3 LKS Kelas Eksperimen ………………………………………. 188
Lampiran 4 LKS Kelas Kontrol …………………………………………... 220
Lampiran 5 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Koneksi
Matematik ……………………………...................................
222
Lampiran 6 Soal Instrumen Uji Coba Tes Kemampuan Koneksi
Matematik .......................……………………………............
224
Lampiran 7 Kunci Jawaban Uji Coba Tes Kemampuan Koneksi
Matematik ………………………………………....................
226
Lampiran 8 Perhitungan Uji Validitas...................... ……………………… 232
Lampiran 9 Hasil Uji Validitas ............................………………………… 233
Lampiran 10 Perhitungan Reliabilitas............................................................ 234
Lampiran 11 Hasil Reliabilitas.............……………………………………... 235
Lampiran 12 Perhitungan Daya Beda.......... ………………………………... 236
Lampiran 13 Hasil Daya Beda Soal.………………………………………... 237
Lampiran 14 Perhitungan Taraf Kesukaran..………………………………. 238
Lampiran 15 Hasil Uji Taraf Kesukaran ...…………………………………. 239
Lampiran 16 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Reliabilitas, Taraf
Kesukaran, dan Daya Pembeda ……........................…………
240
Lampiran 17 Soal Instrumen Tes Kemampuan Koneksi Matematik............. 241
Lampiran 18 Hasil Post Test Kemampuan Koneksi Matematik …………… 243
Lampiran 19 Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen ……………………… 245
Lampiran 20 Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol ………………………….. 249
Lampiran 21 Perhitungan Uji Normalitas Kelompok Eksperimen ………… 253
Lampiran 22 Perhitungan Uji Normalitas Kelompok Kontrol ……………... 255
xi
Lampiran 23 Perhitungan Uji Homogenitas ………………………………... 257
Lampiran 24 Perhitungan Uji Hipotesis Statistik …………………………... 259
Lampiran 25 Lembar Wawancara .................................................................. 261
Lampiran 26 Soal Koneksi Pra Penelitian ...................................................... 263
Lampiran 27 Tabel Nilai Koefisien Korelasi “r” Product Moment dari
Pearson ………………………………………………………..
264
Lampiran 28 Tabel Luas Kurva Di Bawah Normal ………………………... 266
Lampiran 29 Nilai Kritis Distribusi Kai Kuadrat (Chi Square) ..................... 267
Lampiran 30 Tabel Nilai Kritis Distribusi F ……………………………….. 269
Lampiran 31 Tabel Nilai Kritis Distribusi t ………………………………… 271
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu hal penting untuk menentukan maju
mundurnya suatu bangsa, sehingga memiliki peranan yang sangat sentral dalam
meningkatkan sumber daya manusia. Pendidikan menerima tanggungjawab untuk
membimbing perkembangan aspek kognitif, afektif, psikomotorik peserta didik.
Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk mengetahui kemampuan dan
kesulitan peserta didik.
Dalam rangka pembaruan sistem pendidikan nasional telah ditetapkan
visi, misi, dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Visi pendidikan
nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat
dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia
berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif
menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.1
Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, Matematika memegang
peranan penting dalam pendidikan. Matematika merupakan ilmu universal yang
mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam
berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Matematika digunakan
semua orang di segala kehidupan karena merupakan sarana untuk memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Negara yang sudah maju hampir setiap tahunnya menyelenggarakan
kontes matematika internasional yang selain bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan orangnya dalam matematika juga dapat dipakai
sebagai alat ukur bangsa peserta untuk melihat kemampuan bangsanya sendiri,
khususnya pemuda, untuk dibandingkan dengan kemampuan dalam matematika
bangsa lainnya. Sebagaimana kita ketahui bahwa matematika merupakan ilmu
universal, sehingga dipelajari oleh setiap bangsa.
1Rusman, Seri Manajemen Sekolah Bermutu Model-Model Pembelajaran:
Mengembangkan Profesionalisme Guru , (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), h. 3.
2
Mesti disadari bahwa matematika itu penting baik sebagai alat bantu,
sebagai ilmu, sebagai pembimbing pola pikir, maupun sebagai pembentuk sikap.
Berkenaan dengan peran dari matematika dalam kemajuan dan kemunduran umat
manusia, Levvit menyatakan bahwa jika suatu mayarakat di biarkan dalam
kebutaan matematika maka akan membuat masyarakat tersebut kehilangan
kemampuan untuk berpikir secara disipliner dalam menghadapi masalah-masalah
nyata dan masalah-masalah yang relatif sepele hingga masalah-masalah yang
benar-benar rumit.2 Hal ini memperlihatkan betapa pentingnya pembelajaran
matematika bagi suatu masyarakat terlebih masyarakat indonesia, khususnya bagi
generasi yang akan datang sangat penting dan perlu terus-menerus ditingkatkan.
Cara pembelajaran guru juga sangat menentukan kualitas dari output
yang dihasilkan. Kebiasaan umum pendidik dalam cara mengajar hanyalah
ceramah. Pada cara pembelajaran ceramah, guru hanya mengaktifkan ingatan
jangka pendek “short term memory” peserta didik dan tidak memotivasi peserta
didik untuk aktif dalam pembelajaran, sehingga peserta didik tidak memahami
lebih mendalam apa yang telah diajarkan
Pada masa lalu dan mungkin juga sampai saat ini, sebagian guru
matematika di sekolah memulai proses pembelajaran dengan membahas
pengertiannya, lalu memberikan contoh-contoh diikuti dengan mengumumkan
aturan-aturannya kemudian meminta para siswa untuk mengerjakan soal-soal
latihan. Selain itu guru juga sering lupa memberikan keterkaitan antara konsep
yang dipelajari siswa dalam matematika itu sendiri, maupun dengan kehidupan
sehari-hari. Contoh soal yang sering diberikan oleh guru biasanya hanya soal yang
kategorinya sangat mudah, jarang sekali berbentuk soal cerita yang menuntut
pemahaman konsep.
Para guru mengontrol secara penuh materi serta metode penyampaiannya,
akibatnya proses pembelajaran matematika saat itu menjadi proses mengikuti
langkah-langkah, aturan-aturan, serta contoh-contoh yang diberikan guru.
Pembelajaran seperti ini adalah pembelajaran yang hanya berpusat pada guru.
2Ibrahim dan Suparni, Pembelajaran Matematika Teori dan Aplikasinya, (Yogyakarta:
SUKA-Press, 2012), h. 43
3
Siswa hanya mendengar, memperhatikan dan menghafal bagaimana guru
menyelesaikan soal-soal. Siswa tidak diberikan kesempatan untuk membangun
pengetahuan dan memberikan pendapat sendiri bagaimana cara menyelesaikan
soal-soal tersebut.
Pembelajaran matematika di sekolah seharusnya dapat membekali peserta
didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta
kemampuan bekerjasama. Pada SI Mata Pelajaran Matematika untuk semua
jenjang pendidikan dasar dan menengah dinyatakan bahwa tujuan mata pelajaran
matematika di sekolah adalah agar siswa mampu:
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah,
2. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.3
Mata pelajaran matematika terdiri dari berbagai topik yang saling berkaitan
satu sama lain. Keterkaitan tersebut tidak hanya antar topik dalam matematika,
tetapi terdapat juga keterkaitan antara matematika dengan disiplin ilmu lain dan
dengan kehidupan sehari–hari. Sejalan dengan teorema konektivitas
mengemukakan bahwa setiap konsep, prinsip, dan keterampilan dalam
matematika berhubungan dengan konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan
keterampilan-keterampilan yang lain.4
Adanya hubungan antara konsep-konsep, prinsip-prinsip dan keterampilan-
keterampilan itu menyebabkan struktur dari setiap cabang matematika menjadi
jelas. Ibarat membangun sebuah gedung bertingkat, lantai kedua dan selanjutnya
3Sri Wardhani, Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk
optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika, (Yogyakarta: Pusat Pengembangan Dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika, 2008), h. 2 4Ibrahim dan Suparni, op. cit., h. 87
4
tidak akan terwujud apabila fondasi dan lantai sebelumnya yang menjadi prasyarat
benar-benar dikuasai, agar dapat memahami konsep-konsep selanjutnya.5
Berdasarkan hasil prapenelitian yang dilakukan oleh peneliti pada hari
Kamis, tanggal 11 September 2014 di SMP Negeri 3 Tangerang dengan
memberikan soal yang mengandung indikator koneksi pada materi pythagoras.
Peneliti memberikan 2 soal dengan 1 indikator koneksi matematik yaitu
mengkoneksikan antar ide matematik kepada 31 orang siswa dan hasilnya
kemampuan koneksi matematik siswa masih sangat rendah untuk indikator
koneksi tersebut. 70% tidak dapat menjawab soal dengan benar, mereka tidak
dapat menentukan sisi miring segitiga dengan mengkoneksikan rumus pythagoras
dengan aritmatika sosial dan spldv, sehingga hasil dari masing-masing soal tidak
sampai kepada akhir jawaban. hal ini menunjukkan kemampuan siswa dalam
mengkoneksikan ide satu dengan ide lain sehingga menghasilkan suatu
keterkaitan yang menyeluruh masih kurang.
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa kesulitan belajar
matematika pada siswa berhubungan dengan kemampuan belajar yang kurang
sempurna serta siswa menganggap konsep sebelumnya tidak akan digunakan lagi
sehingga terdapat kesenjangan antara apa yang dikehendaki dengan apa yang
terjadi di lapangan. Kekurangan tersebut dapat terungkap dari penyelesaian
persoalan matematika yang tidak tuntas atau tuntas tetapi salah. Ketidaktuntasan
tersebut dapat diduga karena kesalahan penggunaan konsep dan prinsip dalam
menyelesaikan persoalan matematika yang diperlukan. Konsep dan prinsip
matematika dapat pula dihubungkan pada kemampuan siswa tersebut dari segi
koneksi matematikanya. Kaitan antar topik dalam matematika, matematika
dengan ilmu lain, dan matematika dengan kehidupan sehari-hari disebut koneksi
matematik.
Pentingnya koneksi matematik diungkapkan oleh NCTM (2000) yang
menyebutkan bahwa koneksi matematik membantu siswa untuk memperluas
perspektifnya, memandang matematika sebagai suatu bagian yang terintegrasi
5Erman Suherman, dkk., Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung:
JICA-UPI, 2001), h. 25
5
daripada sebagai sekumpulan topik, serta mengenal adanya relevansi dan aplikasi
baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Dengan kemampuan koneksi
matematik siswa tidak diberatkan dengan konsep matematika yang begitu banyak,
karena siswa mempelajari matematika dengan mengaitkan konsep baru dengan
konsep lama yang sudah dipelajarinya.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti pada Guru Matematika
SMP kelas VIII bahwa cara mengajar guru yang masih cenderung menggunakan
metode konvensional, siswa suruh duduk diam dengan „manis, dan mendengarkan
expository-nya guru dengan kata lain, semuanya adalah aktivitas pasif yang
mengakibatkan peserta didik tidak bisa bereksplorasi dalam artian tidak bisa
menggali pengetahuan sendiri. Hal tersebut berdampak pada pengetahuan yang
dimiliki peserta didik tidak bersifat “long term memory” sehingga tidak jarang ada
peserta didik yang sudah melupakan pembelajaran dengan begitu cepat karena
konsep yang dimiliki hanya bersifat hafalan, bukan pemahaman. Otak anak
dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk
memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan
kehidupan sehari-hari maupun materi yang dipelajari saling berhubungan.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh beliau bahwa kurangnya kemampuan peserta
didik memahami pelajaran matematika pada saat proses pembelajaran terutama
dalam hal kemampuan koneksi matematik disebabkan siswa sering lupa materi-
materi yang sudah diajarkan sebelumnya padahal konsep-konsep didalamnya
merupakan prasyarat yang harus dikuasai untuk memahami materi selanjutnya
sehingga pemahaman konsep kurang sempurna.
Salah satu indikasi rendahnya kemampuan koneksi matematik siswa juga
berdasarkan beberapa hasil penelitian, Kusuma menyatakan tingkat kemampuan
siswa kelas III SLTP dalam melakukan koneksi matematik masih rendah.6 Hasil
penelitian Ruspiani mengungkapkan bahwa rata-rata nilai kemampuan koneksi
matematika siswa sekolah menengah masih tergolong rendah.7 Maka salah satu
6Yuniawatika, Penerapan pembelajaran matematika dengan strategi REACT untuk
meningkatkan kemampuan koneksi dan representasi matematika siswa sekolah dasar, (Jurnal
Edisi Khusus no.2, Agustus 2011), h. 109 7Ibid.,
6
jalan keluar untuk memperbaiki persoalan tersebut adalah guru mestinya
memperhatikan betul strategi pembelajaran yang sesuai dengan topik materi ajar
yang akan diajarkan.
Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut dalam pembelajaran
matematika harus digunakan strategi pembelajaran yang tepat. Salah satu strategi
pembelajaran yang digunakan yaitu strategi pembelajaran heuristik vee.
Strategi pembelajaran heuristik vee merupakan salah satu strategi yang
dikembangkan oleh Gowin sejak tahun 1984 sebagai suatu pendekatan untuk
membantu peserta didik dalam memahami struktur pengetahuan dan proses
berbagai pengetahuan dikonstruksikan secara pribadi (personal). Siswa sendirilah
yang membentuknya, kebanyakan dibentuk lewat pengalaman indrawi. Dengan
matanya, ia dapat melihat. Dengan tangannya, ia dapat menjamah. Dengan
hidungnya ia dapat membau. Dengan telinganya, ia dapat mendengar. Akhirnya
siswa merumuskannya dalam pikiran. Heuristik vee terdiri dari aspek konseptual
dan aspek metodologi yang saling mempengaruhi dalam proses mengonstruksi
pengetahuan baru siswa.8
Strategi pembelajaran heuristik vee adalah salah satu cara menyajikan
bahan pembelajaran dalam bagan berbentuk huruf “V” dengan menuangkan
pengetahuan awal yang kemudian dikaitkan dengan pengetahuan selanjutnya yang
dituangkan secara lebih terperinci berupa pengonstruksian pengetahuan awal
dengan pengetahuan barunya. Dengan menggunakan heuristik vee dalam
menuangkan pengetahuan, siswa akan mudah mengembangkan gagasan yang
dimiliki, siswa tidak hanya mengetahui hasil tetapi siswa mengetahui proses dan
siswa akan mampu menghubungkan secara eksplisit dalam menghubungkan
konsep-konsep.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti
tentang “Pengaruh Strategi Pembelajaran Heuristik Vee terhahap
Kemampuan Koneksi Matematik Siswa”
8Joseph D. Novak dan D. Bob Gowin, Learning How to Learn, (Cambridge: Cambridge
University Press, 2002), h. 3
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran matematika yang digunakan guru kurang melibatkan siswa
untuk aktif dalam proses pembelajaran, disebabkan oleh cara mengajar
guru yang cenderung menggunakan metode konvensional.
2. Siswa sering lupa materi-materi yang sudah diajarkan sebelumnya dan
menganggap konsep sebelumnya tidak akan di gunakan lagi.
3. Kemampuan koneksi matematika masih rendah.
C. Pembatasan Masalah Penelitian
Agar penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka penulis membatasi
masalah yang akan diteliti pada:
1. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi pembelajaran
heuristik vee yang terbentuk dari sisi konseptual, sisi metodologi,
problem, dan pertanyaan fokus.
2. Koneksi matematika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah koneksi
internal dan eksternal yaitu kemampuan siswa dalam mengaitkan konsep
matematika pythagoras dengan konsep matematika lain dan koneksi
matematika dengan konsep pythagoras yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari.
D. Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka
permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan koneksi matematik siswa yang diajarkan dengan
strategi pembelajaran heuristik vee dengan konvensional ?
2. Apakah kemampuan koneksi matematik siswa yang diajarkan dengan
menggunakan strategi pembelajaran heuristik vee lebih tinggi dari siswa
yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran konvensional?
8
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui kemampuan koneksi matematik siswa yang diajarkan dengan
strategi pembelajaran heuristik vee dengan konvensional
2. Untuk mengetahui apakah kemampuan koneksi matematik siswa yang
diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran heuristik vee lebih
tinggi dari siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran konvensional.
F. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini, peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberikan
manfaat yang baik bagi pembelajaran matematika. Peneliti juga berharap dapat
memberikan manfaat kepada :
1. Bagi sekolah, sekolah dapat merekomendasikan penggunaan strategi
heuristik vee untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematik
siswa bahkan untuk mata pelajaran lain
2. Bagi guru, penerapan strategi heuristik vee diharapkan dapat menjadi
alternatif strategi pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
koneksi matematik siswa dalam proses pembelajaran sehingga mutu
pendidikan meningkat.
3. Bagi peserta didik, penelitian ini bermanfaat untuk melatih peserta
didik agar lebih aktif dalam proses belajar mengajar.
4. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk memperoleh pengalaman
langsung tentang melakukan penelitian eksperimen dan dapat
digunakan sebagai acuan untuk mengajar ketika telah lulus dari
perguruan tinggi.
5. Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi
pembaca untuk diteliti lebih lanjut
9
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Kemampuan Koneksi Matematik
a. Pengertian Matematika
Matematika merupakan mata pelajaran yang akan selalu ditemui dari
sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Matematika terwujud karena adanya
aktivitas manusia. Tidak dapat dipungkiri setiap kegiatan yang kita lakukan
akan langsung berhubungan dengan matematika.
Matematika adalah kegiatan menemukan (kembali) konsep, definisi,
aturan, rumus, dan sebagainya yang sebelumnya “tidak” diketahui oleh
peserta didik.1 Melalui kegiatan menemukan kembali, baik yang terbimbing
maupun yang dilakukan secara mandiri. Kata matematika memiliki istilah di
beberapa negara antara lain mathematics (Inggris), mathematic (Jerman),
mathematique (Perancis), matematico (Italia), matematiceski (Rusia) atau
mathematick/wiskunde (Belanda) berasal dari perkataan latin mathematica,
yang mulanya diambil dari perkataan Yunani mathematike, yang berarti
“relating to learning”. Perkataan mathematika berhubungan sangat erat
dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung
arti belajar atau berfikir.2
Matematika adalah ilmu tentang pola dan hubungan, sebab dalam
matematika sering dicari keseragaman seperti keterurutan, dan keterkaitan
pola dari sekumpulan konsep-konsep tertentu atau model-model yang
merupakan representasinya, sehingga dapat dibuat generalisasinya untuk
selanjutnya dibuktikan kebenarannya secara deduktif.3
1Suhenda, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2007). h. 7.18 2Erman Suherman, dkk., Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung:
JICA-UPI, 2001), h. 18 3Ibrahim dan Suparni, Pembelajaran Matematika Teori dan Aplikasinya, (Yogyakarta:
SUKA-Press, 2012), h. 5
10
Konsep-konsep matematika tersusun secara hierarkis, terstruktur, logis,
dan sistematis mulai dari konsep yang paling sederhana sampai pada konsep
yang paling kompleks. Dalam matematika terdapat topik atau konsep
prasyarat sebagai dasar untuk memahami topik atau konsep selanjutnya.
b. Macam-macam Koneksi Matematik
National Council of Teacher Mathematics (2000) menetapkan bahwa
terdapat 5 keterampilan proses yang perlu dimiliki siswa melalui
pembelajaran matematika yang tercakup dalam standar proses, yaitu: (1)
problem solving; (2) reasoning and proof; (3) communication; (4)
connection; dan (5) representation. Keterampilan-keterampilan tersebut
termasuk pada berpikir matematika tingkat tinggi (high order mathematical
thinking) yang harus dikembangkan dalam proses pembelajaran
matematika.4
Salah satu daya matematis yang bisa dikembangkan oleh siswa adalah
kemampuan koneksi matematik (connection). Koneksi matematik
merupakan bagian penting yang harus mendapatkan penekanan di setiap
jenjang pendidikan.
Menurut Coxford, kemampuan koneksi matematis adalah kemampuan
menghubungkan pengetahuan konseptual dan prosedural, menggunakan
matematika pada topik lain, menggunakan matematika dalam aktivitas
kehidupan, mengetahui koneksi antar topik dalam matematika.5 Kutz
berpendapat hampir serupa, ia menyatakan koneksi matematika berkaitan
dengan koneksi internal dan koneksi eksternal. Koneksi internal memuat
koneksi antar topik matematika, sedangkan koneksi eksternal memuat
4Yuniawatika, Penerapan pembelajaran matematika dengan strategi REACT untuk
meningkatkan kemampuan koneksi dan representasi matematika siswa sekolah dasar, (Jurnal
Edisi Khusus no.2, Agustus 2011), h. 108. 5Kanisius dkk., Kontribusi Kemampuan Koneksi, Kemampuan Representasi, dan
Disposisi Matematis terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SMA Swasta di Kabupaten
Manggarai, (Jurnal : Universitas Pendidikan Ganesha, 2013), h. 4
11
koneksi dengan mata pelajaran lain dan koneksi dengan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.6
Wahyudin menyatakan bahwa bila siswa dapat mengkaitkan ide-ide
matematis maka pemahaman mereka akan menjadi lebih dalam dan
bertahan lama.7 Mereka dapat melihat hubungan-hubungan matematis saling
berpengaruh antar topik matematika, dalam konteks yang menghubungkan
matematika dengan mata pelajaran lain, serta di dalam minat-minat dan
pengalaman mereka sendiri. Sedangkan menurut Suhenda koneksi
matematik adalah hubungan satu ide atau gagasan dengan ide atau gagasan
lain dalam lingkup yang sama atau bidang lain dalam lingkup yang lain.8
Melalui koneksi matematika maka konsep pemikiran dan wawasan
siswa akan semakin terbuka terhadap matematika, tidak hanya terfokus pada
topik tertentu yang sedang dipelajari, sehingga akan menimbulkan sikap
positif terhadap matematika itu sendiri. Membuat koneksi merupakan cara
untuk menciptakan pemahaman dan sebaliknya memahami sesuatu berarti
membuat koneksi. Membuat koneksi merupakan standar yang jelas dalam
pendidikan matematika yang juga menjadi salah satu standar utama yang
disarankan NCTM.
Menurut NCTM (2000), terdapat tiga tujuan koneksi matematik di
sekolah, yaitu:9
Pertama, memperluas wawasan pengetahuan siswa. Dengan koneksi
matematika, siswa diberikan suatu materi yang bisa menjangkau ke
berbagai aspek permasalahan baik di dalam maupun di luar
sekolah, sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa tidak
bertumpu pada materi yang sedang dipelajari saja.
6Gusni Satriawati dan Lia Kurniawati, Menggunakan Fungsi-Fungsi Untuk Membuat
Koneksi-Koneksi Matematik, (Algoritma Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika vol.3
no.1, Juni 2008), h. 97 7Kanisius dkk., loc cit.
8Suhenda, op. cit., h. 7.22
9Jahinoma Gultom, Perbedaan Kemampuan Koneksi Matematika Kooperatif Tipe Jigsaw
Dan Pengajaran Langsung. ISSN:2087‐0922. (Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan
Sains VIII UKSW, Salatiga,vol. 4 no. 1, 2013), h. 210.
12
Kedua, memandang matematika sebagai suatu keseluruhan yang padu
bukan sebagai materi yang berdiri-sendiri. Secara umum, materi
matematika terdiri atas aljabar, geometri, trigonometri, aritmetika,
kalkulus dan statistika dengan masing-masing materi atau topik
yang ada di dalamnya. Masing-masing topik tersebut bisa
dilibatkan atau terlibat dengan topik lainnya.
Ketiga, menyatakan relevansi dan manfaat baik di sekolah maupun di luar
sekolah. Melalui koneksi matematik, siswa diajarkan konsep dan
keterampilan dalam memecahkan masalah dari berbagai bidang
yang relevan, baik dengan bidang matematika itu sendiri maupun
dengan bidang di luar matematika.
Pada hakekatnya, Matematika sebagai ilmu yang terstruktur dan
sistematik mengandung arti bahwa konsep dan prinsip dalam Matematika
adalah saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Menurut Bruner tak ada
konsep atau operasi yang tak terkoneksi dengan konsep atau operasi lain
dalam suatu sistem.10
Matematika adalah sesuatu terkait dengan sesuatu
yang lain. Sebagai implikasinya, maka dalam belajar matematika untuk
mencapai pemahaman yang bermakna siswa harus memiliki kemampuan
koneksi matematis yang memadai. Jika siswa sudah mampu melakukan
koneksi antara beberapa ide matematik, maka siswa akan memahami setiap
materi matematika dengan lebih dalam dan baik. Sehingga siswa akan
menyadari bahwa matematika merupakan disiplin ilmu yang saling
berhubungan dan berkaitan (connected), bukan sebagai sekumpulan materi
yang terpisah-pisah. Artinya materi matematika berhubungan dengan materi
yang dipelajari sebelumnya.
10
Gusni Satriawati dan Lia Kurniawati, op. cit., h. 98
13
Gambar 2.1 Standar Proses Koneksi Matematik11
Berdasarkan standar proses koneksi matematik di atas, dapat
disimpulkan bahwa koneksi matematik di sekolah bertujuan untuk:
1) Recognize and use connections among mathematical ideas
(Mengetahui dan menggunakan hubungan di antara ide-ide
matematika);
2) Understand how mathematical ideas interconnect and build on
one another to produce a coherent whole (Memahami
bagaimana ide-ide matematika terkoneksi dan membangun satu
sama lain untuk menghasilkan suatu kesatuan yang koheren);
3) Recognize and apply mathematics in contexts outside of
mathematics (Mengetahui dan menerapkan matematika dalam
konteks di luar matematika).
11
Pinellas County Schools Division of Curriculum and Instruction Secondary
Mathematics, Mathematical Power for All Students K-12 dari
http://fcit.usf.edu/fcat8m/resource/mathpowr/fullpower.pdf, 7 Juli 2014, 10:00 WIB
14
Keterangan tersebut mengklasifikasikan koneksi matematika menjadi
tiga macam yaitu 1) koneksi antar topik matematika, 2) koneksi dengan
disiplin ilmu lain, 3) koneksi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Strategi Pembelajaran Heuristik Vee
a. Strategi Pembelajaran Matematika
Belajar merupakan proses untuk mendapatkan pengetahuan,
pemahaman, atau penguasaan melalui pengalaman atau studi. Menurut
Jakson, belajar merupakan proses membangun pengetahuan melalui
transformasi pengalaman.12
Proses belajar itu sendiri bersifat individual dan
kontekstual, artinya proses belajar tersebut terjadi dalam diri individu sesuai
dengan perkembangannya dan lingkungannya. Proses belajar merupakan
indikator berhasil tidaknya pembelajaran.
Sedangkan pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta
didik (orang lain), secara tersirat dalam pembelajaran terdapat kegiatan
memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil
pembelajaran yang diinginkan.13
Secara filosofis, pengertian tentang pengajaran matematika berbeda
dengan pembelajaran matematika sesungguhnya berbeda. Oleh karena itu,
paradigma pengajaran matematika harus diubah yaitu :
1. Dari teacher centered menjadi learner centered
2. Dari content based menjadi competency based
3. Dari product of learning menjadi process of learning
4. Dari summative evaluation menjadi formative evaluation
Sebelum berkomunikasi dengan siswanya (berapapun usia mereka)
guru matematika mempunyai dua tugas penting yaitu: pertama,
menganalisis konsep dalam materi yang akan disajikan, disertai perencanaan
12
Rusman, Seri Manajemen Sekolah Bermutu Model-Model Pembelajaran:
Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), h. 252 13
Muhammad Alwi, Belajar Menjadi Bahagia dan Sukses Sejati, (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2011), h. 16
15
secara cermat bagian mana yang dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan siswa, kedua saat berkomunikasi langsung dengan siswa,
guru bertanggung jawab memberikan arahan umum dalam belajar,
memberikan penjelasan, dan mengoreksi kesalahan. Selain itu, guru juga
perlu memberikan perluasan-perluasan yang bervariasi, membangkitkan
minat dan motivasi siswa.
Dalam melaksanakan/menjalankan pekerjaannya sehari-hari, semua
guru yang akan menjalankan pembelajaran di kelas harus memilih strategi
pembelajaran tertentu agar dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas dapat
berjalan lancar dan diperoleh hasil yang optimal. Strategi adalah rencana
yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus sehingga
strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dipilih untuk
menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang
meliputi lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman
belajar kepada siswa. Menurut Supinah bahwa yang dimaksud dengan
strategi pembelajaran adalah perpaduan dari :14
1. Urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi pelajaran, dan
siswa.
2. Metode atau teknik pembelajaran.
3. Media pembelajaran yaitu berupa peralatan dan bahan
pembelajaran.
4. Waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Dengan demikian, strategi pembelajaran dapat pula disebut sebagai
cara yang sistematik dengan segala persiapan pembelajaran dalam
mengomunikasikan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancar dan
tujuannya yang berupa hasil belajar bisa tercapai secara optimal.
14
Fadjar Shadiq, Model-Model Pembelajaran Matematika SMP, (Sleman: P4TK
Matematika, 2009), h. 6
16
b. Pengertian Strategi Heuristik Vee
Heuristik vee atau diagram vee diperkenalkan oleh D. Bob Gowin
pada tahun 1977. Diagram vee digunakan sebagai alat bantu pengajaran
yang didasari oleh teori belajar bermakna Ausubel.15
Diagram vee
digunakan untuk membimbing siswa dalam pengalaman laboratorium
mereka, memudahkan berfikir reflektif dalam pembelajaran dan
merencanakan penemuan mereka sendiri.
Dalam pembelajaran heuristik vee, siswa dilibatkan secara aktif untuk
mengkonstruk pengetahuannya sendiri. Pelajaran, arahan guru, dan lainnya
hanya merupakan bahan yang harus diolah. Strategi heuristik vee mengacu
kepada pembelajaran bermakna dan teori konstruktivisme yang membantu
siswa dalam proses berpikir untuk menghasilkan pengetahuan baru dan
memperdalam pemahaman siswa. Konstruktivisme adalah salah satu dari
filsafat pengetahuan yang beranggapan bahwa pengetahuan itu merupakan
konstruksi (bentukan) dari kita yang mengetahui sesuatu.16
Pengetahuan itu
bukanlah suatu fakta yang tinggal ditemukan, melainkan suatu perumusan
yang diciptakan orang yang sedang mempelajarinya. Pengetahuan itu
mengandung proses, bukanlah fakta yang statis.
Dalam pengertian konstruktivisme, pengetahuan itu proses menjadi.
Secara pelan-pelan pengetahuan menjadi lebih lengkap dan benar. Proses
konstruksi diperlukan kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali
pengalaman. Tanpa pengalaman, seseorang tidak dapat membentuk
pengetahuan. Pengalaman tidak harus diartikan sebagai pengalaman fisik,
tetapi juga diartikan sebagai pengalaman kognitif. Vee diagram yang
digunakan sebagai heuristika dengan para pelajar menolong mereka melihat
15
Ozgul Keles and Sibel Ozsoy, Pre-service teachers’ attitudes toward use of Vee
diagrams in general physics laboratory, (Internasional Electronic Journal of Elementary
Education, Volume 1, Issue 3, June, 2009). h. 125 16
Muhammad Alwi, op. cit., h. 167
17
saling hubungan antara apa yang telah mereka ketahui dan pengetahuan
baru yang akan mereka hasilkan dan mencoba memahaminya.17
c. Komponen Strategi Pembelajaran Heuristik Vee
Heuristik vee terdiri dari dua sisi, disebelah kiri merupakan aspek
konseptual dan disebelah kanan aspek metodologi, kedua aspek ini secara
langsung dihubungkan oleh kejadian atau objek yang diletakkan di titik
(bagian bawah) bentuk vee, kejadian atau objek merupakan bagian
terpenting untuk merumuskan penemuan. Bagian atas heuristik vee adalah
pertanyaan fokus yang akan dicari penyelesaiannya dan berhubungan
dengan kejadian atau objek yang ada pada ujung vee.18
Dari keterangan
tersebut dapat diklasifikasikan secara umum komponen strategi
pembelajaran heuristik vee yaitu sisi konseptual, kejadian atau objek,
pertanyaan fokus, dan sisi metodologi. Dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Sisi konseptual (knowing)
Sisi konseptual disebut juga aspek knowing dalam heuristik vee
yang terletak di sebelah kiri berisi tentang teori-teori, prinsip-prinsip
atau sistem konseptual, dan konsep-konsep. Sisi konseptual ini
bertujuan untuk membimbing siswa dalam memahami materi
pembelajaran dengan menyertakan pengetahuan yang telah dimiliki
sebelumnya. Teori merupakan prinsip-prinsip umum yang
membimbing siswa dalam penemuan. Prinsip merupakan hubungan
antara beberapa konsep yang berhubungan dengan materi
pembelajaran dan membimbing siswa dalam menjawab pertanyaan
fokus serta melibatkan pengetahuan yang telah dimiliki siswa
sebelumnya. Konsep merupakan konsep utama atau kata kunci yang
17
Ratna Wilis D, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011), h. 112 18
Gerald J. Calais, The Vee Diagram as a Problem Solving Strategy: Content Area
Reading/Writing Implication, (National Forum Teacher Education Journal, Volume 19, Number 3,
2009), h. 2
18
dapat digunakan untuk memperoleh informasi dari pertanyaan fokus
yang diamati.
2) Kejadian atau objek merupakan sesuatu yang diamati oleh siswa dan
berkaitan dengan pembelajaran.
3) Pertanyaan fokus merupakan pertanyaan yang mengacu pada objek atau
kejadian yang kemudian akan dicari penyelesaiannya pada sisi
metodologi
4) Sisi metodologi (process).
Sisi metodologi yang terletak disebelah kanan atau disebut juga
aspek proses merupakan langkah penyelesaian dari pertanyaan fokus
dengan tujuan menghubungkan data dengan kejadian atau objek. Sisi
metodologi berisi tentang fakta, transformasi, hasil, interpretasi, klaim
pengetahuan (generalisasi) dan klaim nilai. Sisi metodologi ini
membantu siswa dalam menemukan jawaban dari pertanyaan fokus
dengan terlebih dahulu menghubungkannya dengan aspek konseptual.
Catatan berisi keterangan yang diperoleh dari kejadian atau objek dan
digunakan sebagai sumber informasi untuk menjawab pertanyaan
fokus. Transformasi merupakan proses pengolahan data atau informasi
dalam menjawab pertanyaan fokus dan dapat direpresentasikan dengan
tabel, grafik, gambar, peta konsep, statistik atau bentuk lainnya. Klaim
pengetahuan merupakan jawaban dari pertanyaan fokus berupa
pernyataan atau penyelesaian yang dilandaskan pada keterangan data
yang benar diperoleh dari catatan dan transformasi.
Pada bentuk diagram vee yang lebih sederhana, bagian-bagian dari
sisi konseptual seperti filosofi, prinsip, dan konstruksi dapat
dihilangkan karena teori dan konsep sudah cukup untuk membimbing
siswa dalam menjawab fokus pertanyaan. Sedangakan pada sisi
metodologi seperti fakta, transformasi, klaim pengetahuan, dan klaim
nilai sudah cukup untuk membantu proses penyelesaian dari fokus
pertanyaan.
19
Garis yang terdapat dalam diagram vee menyatakan bahwa setiap
elemen dari masing-masing aspek harus diperhatikan dalam proses
penemuan. Jika konsep tidak cukup maka siswa akan mengalami kesulitan
dalam penemuan pengetahuan baru dan jika data tidak berdasarkan fakta,
maka jawaban dari pertanyaan fokus tidak terbentuk dengan benar.
Bentuk modifikasi diagram vee menurut Afamasaga-Fuata’i
ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 2.2
Bentuk Diagram Vee Afamasaga-Fuata’i yang dimodifikasi dari
Novak dan Gowin19
19
Ozgul Keles and Sibel Ozsoy, op. cit., h. 129
Klaim Pengetahuan :
Menjawab pertanyaan fokus
Catatan :
Informasi yang diberikan
Konsep :
Apa konsep yang utama ?
Teori :
Apa teori yang relevan ?
Pertanyaan Fokus :
Masalah apa yang diminta ?
Kejadian/Objek :
Pernyataan masalah yang diberikan
Transformasi :
Bagaimana data akan disajikan ?
Prinsip :
Apa prinsip yang relevan
untuk menjawab masalah
yang diberikan ?
Konseptual (Knowing) Metodologi (Process)
20
Penerapan strategi heuristik vee yang akan dilakukan dalam penelitian,
menggunakan bentuk vee pengembangan dan perpaduan konsep yang
dipaparkan Karoline Afamasaga-Fuata’I. Bentuk heuristik vee yang
digunakan dalam penelitian, sebagai upaya untuk meningkatkan
kemampuan koneksi matematika siswa, ditampilkan dalam gambar dibawah
ini:
Gambar 2.3
Bentuk Diagram Vee Penelitian
Konseptual (Knowing) Metodologi (Process)
Konsep-konsep terkait
Konsep Kunci/Utama
Prosedur dan Hasil
Gambar
Petunjuk/Informasi
Pertanyaan
Fokus
Kejadian/Masalah
21
d. Tahap-tahap Penerapan Strategi Pembelajaran Heuristik Vee
Lima tahap strategi pembelajaran Heuristik Vee dalam pembelajaran
matematika terangkum dalam Tabel 2.1 berikut :
Tabel 2.1
Tahapan Strategi Pembelajaran Heuristik Vee
No. Tahapan Perilaku
1 Orientasi
Guru memusatkan perhatian peserta didik
dengan menyebutkan beberapa kejadian dalam
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
topik yang akan dipelajari
2 Pengungkapan Gagasan
Peserta didik
Siswa melakukan penyelidikan melalui
lembar kerja siswa dan mengungkapkan gagasan
konseptual yang dimilkinya dengan melengkapi
aspek knowing
3 Pengungkapan
permasalahan/pertanyaan
fokus
Guru mengajukan permasalahan yang
berkaitan dengan penyelidikan yang dilakukan
siswa dalam bentuk pertanyaan kunci.
4 Pengkontruksian
pengetahuan baru
Untuk mengkonstruksi pengetahuan baru
peserta didik diminta melakukan eksperimen.
Guru mengawasi siswa dan memberikan
bimbingan seperlunya. Guru meminta peserta
didik untuk memberikan presentasi terhadap
hasil pengamatan pada lembar kerja siswa serta
menuangkannya dalam diagram vee.
5 Evaluasi Peserta didik diminta melakukan tanya
jawab (diskusi) yang dipandu oleh guru untuk
mengetahui gagasan mana yang paling benar
pada masalah yang dipelajari dan
pengkonstruksian pengetahuan yang baru. Guru
mencatat dan mendiskusikan jawaban peserta
22
didik yang salah. Dengan demikian peserta didik
dapat melihat ketidaksesuaian gagasan yang
dimiliki sebelumnya dan kemudian
mengubahnya (memperbaikinya).
Belajar menggunakan strategi pembelajaran Heuristik Vee adalah
belajar mengkoneksikan masalah dengan menggunakan ide-ide atau konsep-
konsep yang telah dimiliki oleh peserta didik sebelumnya dengan
pengetahuan yang baru kemudian dituangkan dalam diagram vee dan
menggunakan prosedur-prosedur penemuan itu untuk pengungkapan
permasalahan.
e. Kelebihan Strategi Pembelajaran Heuristik Vee
Berdasarkan literatur (Novak & Gowin, 1984; Wandersee, 1990)
menjelaskan bahwa terdapat beberapa kelebihan heuristik vee atau diagram
vee, yaitu:20
1. Konsep dipetakan melalui penyusunan bermakna yang lebih
koheren dan luas
2. Struktur pengetahuan yang ada menjadi terbuka, kesalahan
konsep dapat dihilangkan dan kesenjangan dalam pengetahuan
dapat diselidiki.
3. Melalui heuristik vee, pembelajar akan lebih percaya diri dalam
proses belajar dan akan merasa lebih baik karena apa yang
dilakukan lebih bermakna, para pembelajar akan dapat mengatur
apa yang dipikirkan dengan cara yang koheren.
4. Pembelajar akan dapat menggambar heuristik vee dengan
mengatur informasi baru menggunakan apa yang mereka sudah
ketahui.
20
Ibid., h. 126
23
3. Strategi Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional merupakan suatu istilah dalam
pembelajaran yang lazim diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari. Sistem
pembelajaran konvensional kental dengan suasana instruksional.
Pembelajaran konvensional yang peneliti maksudkan adalah guru dalam
melakukan pembelajaran di kelas diawali dengan penjelasan materi
pembelajaran yakni kompetensi dasar memahami pengertian. Kemudian
memberikan contoh-contoh persoalan yang penyelesaiannya menggunakan
teori pengertian. Selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk melakukan tanya jawab berkaitan dengan pokok pembahasan, dan
dilanjutkan guru memberikan soal evaluasi.
Beberapa metode yang digunakan dalam pembelajaran konvensional
antara lain adalah metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab,
metode driil atau latihan, metode pemberian tugas, metode demontrasi,
metode permainan, dan lain-lain. Menurut Syaiful Sagala dalam
pembelajaran konvensional, perbedaan individu kurang diperhatikan karena
seorang guru hanya mengelola kelas dan mengelola pembelajaran dari
depan kelas. Pembelajaran konvensional cenderung menempatkan siswa
dalam posisi pasif. Dalam pembelajarannya siswa dituntut untuk selalu
memusatkan perhatiannya pada pelajaran, kelas harus sunyi dan siswa harus
duduk di tempat masing-masing mengikuti uraian guru.21
Pembelajaran konvensional dilaksanakan berdasarkan kerangka
pembelajaran konvensional menurut Sujarwo sebagai berikut :22
Tahap 1 : Guru memberikan informasi atau mendiskusikan
bersama siswa dari materi pelajaran yang
disampaikan.
Tahap 2 : Guru memberi latihan soal yang dikerjakan secara
21
Mawardi dan Puspasari Nur, Perbedaan Efektifitas Pembelajaran Kooperatif tipe
Jigsaw dengan Pembelajaran Konvensional pada Mata Pelajaran PKn Kelas IV SD Negeri 1
Badran Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung, Scholaria Jurnal Ilmu Pendidikan Ke-SD-
an : Universitas Kristen Satya Wacana. (Vol:1 No: 1 Mei 2011) , h. 216 22
Ibid., h. 219
24
individu oleh siswa.
Tahap 3 : Guru bersama siswa membahas latihan soal dengan
cara beberapa siswa disuruh mengerjakan di papan
tulis.
Tahap 4 : Guru memberi tugas kepada siswa sebagai pekerjaan
rumah.
Pada pembelajaran konvensional yang ditekankan adalah hasil berupa
prestasi bukan proses dan pemahaman siswa selama pembelajaran sehinga
kemampuan berpikir siswa tidak dikembangkan secara optimal. Dalam
penelitian ini metode yang digunakan dalam pembelajaran konvensional
yaitu strategi pembelajaran ekspositori. Strategi pembelajaran ekspositori
adalah strategi yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara
verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar
siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Oleh karena strategi
ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur, maka sering juga
dinamakan istilah strategi “chalk and talk”. Terdapat beberapa karakteristik
dari strategi ekspositori, yaitu23
1. Strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi
pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat
utama dalam melakukan strategi ini, oleh karena itu sering orang
mengidentikannya dengan ceramah.
2. Biasanya materi yang disampaikan adalah materi pelajaran yang
sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus
dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
3. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu
sendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa
diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat
mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.
23
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2011), Cet. VIII, h. 179
25
Strategi ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran
yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan
demikian, karena dalam strategi ini guru memegang peran yang dominan.
Pembelajaran konvesional dengan strategi ekspositori ini umumnya masih
banyak digunakan sebagian besar guru di dalam mengajarkan mata
pelajaran matematika.
Untuk lebih memperjelas perbedaan antara strategi pembelajaran
heuristik vee dan strategi pembelajaran konvensional dapat dilihat dari tabel
berikut:
Tabel 2.2
Perbedaan Strategi Pembelajaran Heuristik Vee dengan
Pembelajaran Konvensional
No. Aspek Pembelajaran Konvensional Pembelajaran Heuristik Vee
1 Aktivitas siswa. Siswa duduk, mencatat,
dengar ,hafal, Siswa tidak
dituntut untuk
menentukan konsep.
Siswa secara aktif terlibat
dalam proses pembelajaran,
Siswa dituntut untuk
menentukan konsep dengan
mengungkapkan kembali
pengetahuan yang sudah ada.
2 Sumber belajar Sumber informasi hanya
berpusat pada guru sehingga
hanya mengaktifkan “short
term memory”.
Sumber informasi selain guru
yaitu teman melalui kerja
kelompok, diskusi, dan saling
mengoreksi sehingga
mengaktifkan “long term
memory”.
3 Metode belajar. Metode yang digunakan oleh
guru adalah metode
ekspositori. Rumus itu ada di
luar diri siswa, yang harus
diterangkan, diterima,
Pemanfaatan diagram vee dan
diskusi kelompok dalam
penyampaian materi pelajaran.
Pemahaman rumus
dikembangkan atas dasar
26
dihafalkan,diberikan contoh
dan dilatihkan
pengetahuan yang sudah
dalam diri siswa
4 Kondisi kelas. Siswa belajar secara individual
dan penerima informasi secara
pasif atau kaidah (membaca,
mendengarkan, mencatat,
menghafal) tanpa memberikan
kontribusi ide dalam proses
pembelajaran sehingga
suasana kelas cenderung
membosankan.
Siswa secara aktif terlibat
dalam proses pembelajaran
dan terlibat penuh dalam
mengupayakan terjadinya
proses pembelajaran yang
efektif, ikut bertanggung
jawab atas terjadinya proses
pembelajaran yang efektif,
dan membawa pengetahuan
masing-masing ke dalam
proses pembelajaran.
5 Materi yang
dipelajari.
Rangkuman materi yang telah
dipelajari berbentuk catatan
biasa.
Materi yang telah dipelajari
siswa dituangkan dalam
bentuk diagram vee dari
konsep-konsep materi yang
terkait.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan antara lain:
1. Ni Md. Okty Purwani dkk (2014), dengan judulnya “Pengaruh Model
Pembelajaran Heuristik Vee terhadap Pemahaman Konsep IPA Siswa
Kelas V SD Gugus II Kecamatan Mendoyo” diperoleh kesimpulan bahwa
kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran heuristik vee
menunjukkan pemahaman konsep yang lebih baik dibandingkan dengan
kelompok siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran
langsung.24
24
Ni Md. Okty Purwani dkk., Pengaruh Model Pembelajaran Heuristik Vee terhadap
Pemahaman Konsep IPA Siswa Kelas V SD Gugus II Kecamatan Mendoyo. e-Journal Mimbar
PGSD : Universitas Pendidikan Ganesha. (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
27
2. Gerald J. Calais dalam penelitiannya yang berjudul “the vee diagram as a
problem solving strategy: content area reading/writing implication”. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa diagram vee (sebuah pembelajaran
heuristik) adalah strategi yang ideal untuk meningkatkan kemampuan
penemuan siswa dalam penyelidikan sains dan matematika.25
3. Zulaicha Ranum Frastica (2013), dengan judulnya “Peningkatan
Kemampuan Koneksi Matematis Melalui Pendekatan Open-Ended pada
Siswa SMP ditinjau dari Perbedaan Gender”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara keseluruhan nilai rata-rata n-gain tes
kemampuan koneksi matematis siswa kelas eksperimen lebih
meningkatkan dari nilai rata-rata n-gain siswa kelas kontrol.26
C. Kerangka Berpikir
Dalam belajar tentunya dapat ditemukan kesulitan. Kesulitan belajar
adalah hambatan atau masalah yang dihadapi seseorang siswa atau
sekelompok siswa dalam belajar yang disebabkan oleh suatu hal yang datang
dari dalam maupun luar siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya.
Siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika pada
umumnya terletak pada kurangnya pemahaman konsep dan prinsip dalam
matematika. Konsep dan prinsip matematika dapat pula dihubungkan pada
kemampuan siswa tersebut dari segi kemampuan koneksi matematikanya.
Kemampuan koneksi matematika merupakan salah satu kemampuan
yang perlu dikembangkan dalam diri siswa. Kemampuan koneksi matematika
yang baik dapat membantu proses pembelajaran guna mencapai tujuan
pembelajaran. Mata pelajaran matematika terdiri dari berbagai topik yang
saling berkaitan satu sama lain. Keterkaitan tersebut tidak hanya antar topik
25
Gerald J. Calais, The Vee Diagram as a Problem Solving Strategy: Content Area
Reading/Writing Implication, (National Forum Teacher Education Journal, Volume 19, Number 3,
2009), h. 1 26
Zulaicha Ranum Frastica, Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis Melalui
Pendekatan Open Ended pada Siswa SMP ditinjau dari Perbedaan Gender. Skripsi: Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga. 2013. h. xxii, tidak dipublikasikan.
28
dalam matematika, tetapi terdapat juga keterkaitan antara matematika dengan
disiplin ilmu lain dan dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik yang
kemampuan koneksi matematikanya tergolong rendah, diberatkan dengan
pemahaman konsep matematika yang begitu banyak.
Sejalan dengan permasalahan yang telah dipaparkan, salah satu upaya
perbaikan yang dapat dilakukan diantaranya adalah dengan menggunakan
strategi pembelajaran yang diterapkan guna meningkatkan kemampuan
koneksi pada siswa yaitu strategi pembelajaran Heuristik Vee.
Strategi Heuristik Vee merupakan suatu cara yang dipakai untuk
mengkoneksikan masalah dengan menggunakan prosedur-prosedur penemuan.
Strategi Heuristik Vee berbentuk seperti huruf “V” yang berisikan teori,
prinsip-prinsip, konsep-konsep, kejadian/masalah, pertanyaan fokus, catatan,
transformasi dan klaim pengetahuan. Pada sisi kiri diagram “V” merupakan
sisi konseptual dan pada sisi kanan diagram “V” merupakan sisi metodologi.
Strategi pembelajaran Heuristik Vee adalah salah satu cara menyajikan
bahan pembelajaran dalam bagan berbentuk huruf “V” dengan menuangkan
pengetahuan awal menggunakan peta konsep sederhana (bagian kiri “V”) yang
kemudian dikaitkan dengan pengetahuan selanjutnya yang dituangkan pada
peta konsep secara lebih terperinci berupa pengonstruksian pengetahuan awal
dengan pengetahuan barunya (bagian kanan “V”). Dengan menggunakan
bagan “V” dalam menuangkan pengetahuan, siswa akan mudah
mengembangkan gagasan yang dimiliki, siswa tidak hanya mengetahui hasil
tetapi siswa mengetahui proses dan siswa akan mampu menghubungkan
secara eksplisit dalam menghubungkan konsep-konsep. Pembelajaran dengan
menggunakan strategi heuristik vee dalam penelitian ini dirumuskan dalam
beberapa tahapan yaitu orientasi, pengungkapan gagasan siswa, pengungkapan
permasalahan, pengkonstruksian pengetahuan baru, dan evaluasi
Strategi yang mengacu kepada pembelajaran yang aktif, bermakna dan
siswa dituntun untuk menemukan konsep apa yang mereka miliki atau ketahui
dengan pengetahuan baru yang berusaha dikonstruksikan, menyelesaikan
permasalahan, mempresentasikan hasil diskusi, dan merangkum materi dalam
29
diagram vee, hal tersebut akan dapat meningkatkan kemampuan koneksi
matematik siswa. Berdasarkan uraian tersebut maka diduga bahwa strategi
pembelajaran heuristik vee dapat meningkatkan kemampuan koneksi
matematik siswa. Dengan gambar, kerangka berpikir penelitian dapat
disajikan sebagai berikut :
Gambar 2.4 Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
Dalam suatu penelitian, rumusan hipotesis sangat penting. Hipotesis
merupakan kesimpulan sementara yang masih perlu diuji kebenarannya.
Adapun hipotesis yang diajukan adalah: “Kemampuan koneksi matematik
siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran heuristik vee lebih
tinggi dari kemampuan koneksi matematik siswa yang diajarkan dengan
strategi pembelajaran konvensional.”
Strategi
Pembelajaran
Heuristik Vee
Kemampuan
Koneksi
Matematik
Orientasi
Pengungkapan
Gagasan Siswa
Pengungkapan
Permasalahan
Pengkonstruksian
Pengetahuan Baru
Evaluasi
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 di Ciledug - Tangerang.
Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas VIII semester ganjil tahun
ajaran 2014/2015. Waktu penelitian ini dimulai pada bulan Oktober-
November 2014.
B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.1 Adapun yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 3 Tangerang
tahun ajaran 2014/2015 dan populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah
siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Tangerang yang terbagi atas 4 kelas.
2. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti.2
Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh
sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh, atau dapat
menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Teknik yang digunakan
untuk memperoleh sampel adalah teknik cluster random sampling pada siswa
kelas VIII. Pengambilan acak cluster yang unit analisisnya bukan individu
tetapi kelompok atau kelas yang terdiri atas sejumlah individu.3 Sampel
dalam penelitian ini berjumlah 80 orang. Sampel diambil secara random
melalui pengundian dari populasi. Terpilihlah kelas VIII-1 dan VIII-2 SMP
1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2002), h. 108 2 Ibid, h. 109
3 Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar
Baru), h. 92
31
Negeri 3 Tangerang. Kemudian pengundian dilakukan kembali secara
random, terpilihlah satu kelas sebagai kelas eksperimen yaitu kelas VIII.1
dan satu kelas lagi yaitu VIII.2 sebagai kelas kontrol.
Gambar 3.1
Teknik pengambilan sampel
C. Metode dan Desain Penelitian
Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini
menggunakan metode quasi eksperimen yaitu metode eksperimen yang tidak
memungkinkan peneliti melakukan pengontrolan penuh terhadap faktor lain
yang mempengaruhi variabel dan kondisi eksperimen.4
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Randomized
Control Group Posttest-Only Design yaitu hanya melihat test akhir setelah
kedua kelas mendapatkan perlakuan. Dalam penelitian ini, sebelum
memberikan test akhir langkah yang dilakukan adalah dengan mengajarkan
materi pythagoras pada dua kelas yang diteliti. Perlakuan yang dilakukan
pada variable bebas (heuristik vee) dilihat dari hasilnya pada variable terikat
(kemampuan koneksi matematik siswa).
Tabel 3.1
Desain Penelitian Randomized Control Group Posttest-Only Design
Kelompok Perlakuan Test Akhir
RE X1 O
RK X2 O
4 Ibid, h. 44
1 2
3 4
Kelas VIII
2
1
Diundi
diperoleh
Diundi
diperoleh
EKS
2
1
KRL
32
Keterangan:
RE = Proses pemilihan subyek pada kelas eksperimen
Rk = Proses pemilihan subyek pada kelas kontrol
X1 = Perlakuan dengan penggunaan strategi pembelajaran heuristik vee
X2 = Perlakuan dengan penggunaan strategi pembelajaran konvensional
O = Tes akhir (Posttest)
Pada pelaksanaannya, penulis terlibat langsung dalam
mengumpulkan, mengolah, menganalisis, serta menarik suatu kesimpulan
dari data yang diperoleh. Dalam Randomized Control Group Posttest Only
Design ini, subjek penelitian merupakan kelompok-kelompok yang memiliki
kemampuan yang sama. Kelompok pertama diberi perlakuan atau treatmen
(X) berupa pembelajaran dengan menggunakan strategi Heuristik Vee yang
disebut dengan kelompok eksperimen. Sedangkan kelompok kedua tidak
diberi perlakuan atau treatmen (dengan menerapkan pembelajaran
konvensional) dan disebut dengan kelompok kontrol
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Variabel Penelitian
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah: variabel
bebas (strategi pembelajaran heurisitk vee) dan variabel terikat
(kemampuan koneksi matematik siswa).
2. Data
Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan teknik tes.
Data hasil kemampuan koneksi matematik siswa diperoleh dari skor
(nilai) tes. Tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan koneksi
matematik siswa setelah mempelajari sesuatu (materi pelajaran). Jadi
test ini diberikan setelah siswa mempelajari materi pythagoras.
33
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Koneksi Matematik Siswa
E. Instrumen Penelitian
Dalam kegiatan penelitian ini, instrumen tes yang digunakan untuk
mengukur kemampuan koneksi matematika siswa adalah tes koneksi
matematika. Tes koneksi matematika berupa tes yang disusun secara
terencana untuk mengungkap performasi maksimal subyek dalam menguasai
bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan. Pada penelitian ini tes koneksi
matematika yang digunakan adalah tes pada pokok akhir bahasan materi yang
telah dipelajari. Instrumen yang digunakan berupa tes yang berbentuk uraian
sebanyak 9 soal yang dirumuskan atas dua klasifikasi koneksi matematik,
yaitu koneksi internal berupa koneksi antar topik dalam matematika, dan
koneksi eksternal berupa koneksi dengan masalah dalam kehidupan
sehari-hari. Tes yang diberikan sama kepada kedua kelas yaitu mengenai
pokok bahasan pythagoras. Adapun indikator yang akan diukur melalui tes
uraian akan dijelaskan sebagaimana terdapat pada Tabel 3.2 berikut ini:
Indikator
Pythagoras Klasifikasi Koneksi
Indikator
Kemampuan Koneksi
Matematik
No.
Soal
Jumlah
Soal
Memecahkan
masalah yang
berkaitan
dengan bangun
datar
menggunakan
Siswa dapat membuat
koneksi antara
Pythagoras dengan:
Operasi aljabar
Luas segitiga
1
5 Siswa dapat membuat
koneksi antara
Pythagoras dengan:
Operasi aljabar
Persamaan
2
34
Teorema
Pythagoras
Koneksi
Internal
Koneksi
antar topik
dalam
matematika
kuadrat
Fungsi
Siswa dapat membuat
koneksi antara
Pythagoras dengan:
Operasi aljabar
Persamaan
kuadrat
Aritmatika sosial
7
Siswa dapat membuat
koneksi antara
Pythagoras dengan:
Trapesium
Lingkaran
9
Menghitung
jarak pada
bidang Cartesius
Siswa dapat membuat
koneksi antara
Pythagoras dengan
sistem koordinat
4
Menghitung
perbandingan
sisi-sisi segitiga
siku-siku
dengan sudut
istimewa
Koneksi
Eksternal
Koneksi
dengan
masalah
dalam
kehidupan
sehari-hari
Siswa dapat membuat
koneksi antara
Pythagoras dengan
masalah dalam
kehidupan sehari-hari
3, 8
4
Menghitung
panjang sisi
segitiga siku-
siku jika dua sisi
5
35
lain diketahui
Memecahkan
masalah pada
bangun ruang
menggunakan
Teorema
Pythagoras
6
Jumlah Soal 9
Setiap butir soal memiliki nilai yang berbeda tergantung tingkat
kesulitannya. Nilai maksimum yang dapat diperoleh adalah 100 dan nilai
minimum yang dapat diperoleh 0.
F. Uji Instrumen Penelitian
Sebelum melakukan tes, terlebih dahulu dilakukan uji coba
kualitas alat penelitian (instrument) yaitu :
1. Uji Validitas
Validitas adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
itu valid, valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur.5
Peneliti melakukan uji validitas butir soal atau validitas item pada
hasil tes kemampuan koneksi matematik siswa yang diberikan kepada 36
5 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 2004), h. 137
36
siswa. Pengujian validitas dihitung dengan menggunakan rumus product
moment dari Pearson yaitu sebagai berikut:6
Uji validitas instrumen dilakukan untuk membandingkan hasil
perhitungan dengan pada taraf signifikansi 5%, dengan terlebih
dahulu menetapkan degrees of freedom atau derajat kebebasan yaitu dk
= n-2. Soal dikatakan valid jika nilai , sebaliknya soal
dikatakan tidak valid jika nilai . Berdasarkan hasil
perhitungan validitas dari 9 butir soal diperoleh 7 butir soal yang valid
yaitu soal no 1,2,3,4,5,7, dan 9. (lampiran 8 dan 9).
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berarti konsisten, instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek
yang sama akan menghasilkan data yang sama.7 Adapun rumus yang
digunakan untuk mengukur reliabilitas suatu tes yang berbentuk uraian
adalah dengan menggunakan formula Alpha Cronbach, yaitu:8
6 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),
h. 87 7 Sugiyono, loc cit,
8 Suharsimi Arikunto, opcit, h. 122
( )( )
√( ( ) )( ( ) )
*
+ [
]
Keterangan:
: koefisien korelasi antara
variabel X dan variabel Y
n : banyaknya siswa
X : skor butir soal
Y : skor total
Keterangan :
: reliabilitas yang dicari
: varians total
: jumlah varians skor tiap-tiap item
n : banyak butir soal
37
Kriteria koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut:
0,80 < ≤ 1,00 Derajat reliabilitas sangat baik
0,60 < ≤ 0,80 Derajat reliabilitas baik
0,40 < ≤ 0,60 Derajat reliabilitas cukup
0,20 < ≤ 0,40 Derajat reliabilitas rendah
0,00 < ≤ 0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah
Dari hasil uji reliabilitas pada 7 butir soal yang valid dan siap
digunakan didapatkan nilai reliabilitas 0,658 (lampiran 10 dan 11)
dengan kategori reliabilitas baik, yang artinya instrumen tes tersebut
dapat memberikan hasil ketetapan yang baik.
3. Uji Tingkat Kesukaran Soal
Untuk mengetahui apakah soal test yang diberikan tergolong
mudah, sedang atau sukar, maka dilakukan uji taraf kesukaran digunakan
rumus-rumus berikut :9
Keterangan :
P = indeks kesukaran
B = jumlah skor yang diperoleh siswa disetiap butir soal
Js = jumlah skor maksimal seluruh siswa peserta test disetiap butir soal
Kriteria untuk indeks tingkat kesulitan :
0,00 – 0,30 = soal kategori sukar
0,30 – 0.70 = soal kategori sedang
0,70 – 1,00 = soal kategori mudah
9 Ibid, h. 223
38
Hasil perhitungan uji taraf kesukaran diperoleh soal nomor 2, 4, 6,
8 dan 9 dengan kriteria sukar, soal nomor 1, 3, dan 7 dengan kriteria
sedang dan soal nomor 5 dengan kriteria mudah (lampiran 14 dan 15).
4. Daya Pembeda Soal
Untuk menghitung daya pembeda soal, digunakan rumus sebagai
berikut:10
Keterangan:
JA = Jumlah skor maksimal siswa pada kelompok atas
JB = Jumlah skor maksimal siswa pada kelompok bawah
BA = Jumlah skor yang dicapai siswa kelompok atas
BB = Jumlah skor yang dicapai siswa kelompok bawah
PA = Proporsi siswa kelompok atas
PB = Proporsi siswa kelompok bawah
Klasifikasi daya pembeda soal adalah sebagai berikut:
Dari hasil perhitungan uji daya pembeda terhadap 9 butir soal
diperoleh soal nomor 1, 3, 4, 5 dengan kriteria cukup, soal nomor 2 dan
6 dengan kriteria jelek, soal nomor 7 dan 9 dengan kriteria baik dan
nomor 8 dengan kriteria sangat jelek (lampiran 12 dan 13).
10
Ibid, h.228
D < 0 : Sangat Jelek
D: 0,00 - 0,20 : Jelek (poor)
D: 0,21 - 0,40 : Cukup (satisfactory)
D: 0,41 - 0,70 : Baik (good)
D: 0,71 - 1,00 : Baik Sekali (excellent).
39
Untuk lebih jelasnya, hasil uji validasi, taraf kesukaran dan daya beda
soal instrumen tes dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3 Rekapitulasi Data Hasil Uji Coba Instrumen
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat
Data yang telah terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisis untuk
dapat menjawab rumusan masalah dan hipotesis penelitian. Sebelum
menguji hipotesis penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan
analisis. Uji persyaratan analisis yang perlu dipenuhi adalah :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas diperlukan untuk menguji apakah sebaran data
berdistribusi normal atau tidak. Apabila sebaran data berdistribusi
normal, maka dalam menguji kesamaan dua rata-rata digunakan uji t.
No.
Soal
Validitas Daya Pembeda Tingkat
Kesukaran Keterangan
Jenis Koneksi
Ket rhit Kriteria DB Kriteria P
1 Valid 0,49 Cukup 0,278 Sedang 0,444 Digunakan Koneksi Internal
2 Valid 0,59 Jelek 0,127 Sukar 0,159 Tidak Digunakan Koneksi Internal
3 Valid 0,60 Cukup 0,222 Sedang 0,444 Digunakan Koneksi Eksternal
4 Valid 0,62 Cukup 0,222 Sukar 0,222 Digunakan Koneksi Internal
5 Valid 0,57 Cukup 0,264 Mudah 0,813 Digunakan Koneksi Eksternal
6 Tidak Valid 0,18 Jelek 0,056 Sukar 0,228 Tidak Digunakan Koneksi Eksternal
7 Valid 0,67 Baik 0,429 Sedang 0,302 Digunakan Koneksi Internal
8 Tidak Valid -0,16 Sangat Jelek -0,056 Sukar 0,125 Tidak Digunakan Koneksi Eksternal
9 Valid 0,58 Baik 0,444 Sukar 0,244 Digunakan Koneksi Internal
40
Untuk menguji normalitas digunakan Chi-Square, dengan hipotesis
sebagai berikut:11
1) Perumusan hipotesis
Ho: sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1: sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2) Menentukan rata-rata dan standar deviasi
3) Data dikelompokkan ke dalam distribusi frekuensi. Dengan membuat
daftar frekuensi observasi (fo) dan frekuensi ekspektasi (fe).
a. Rumus banyak kelas: (aturan Strugles)
K = 1 + 3,3 log (n) , dengan n adalah banyaknya subjek
b. Rentang (R) = skor terbesar – skor terkecil
Panjang kelas (P) =
4) Menghitung nilai 2 hitung melalui rumus sbb:
E
EO
f
ff 2
2 )(
5) Menentukan 2 tabel pada derajat bebas (db) = k – 3, dimana k
banyaknya kelas. Dengan taraf kepercayaan 95% atau taraf signifikan
α = 5%.
6) Kriteria pengujian
Jika 2 ≤
2 tabel maka H0 diterima
Jika 2 >
2 tabel maka H0 ditolak
7) Kesimpulan
2 ≤ 2 tabel : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
2 > 2 tabel : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
11
Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta: PT. Rosemata Sampurna,
2010), h.111
41
b. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas varians digunakan untuk menguji kesamaan
varians dari skor pada kedua kelompok sampel yang berasal dari
populasi yang sama (homogen). Apabila hasil pengujian
menunjukkan kesamaan varians maka untuk uji kesamaan dua rata-
rata digunakan uji t (apabila berdistribusi normal) dan digunakan
varians gabungan. Apabila hasil pengujian menunjukkan tidak
homogen maka digunakan uji t tanpa varians gabungan. Untuk
menguji homogenitas tersebut digunakan rumus statistik uji F (Fisher)
sebagai berikut :12
di mana
( )
( )
Kriteria pengujiannya adalah:
a) Apabila Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan H1ditolak, yang
berarti sampel memiliki varians yang homogen
b) Apabila Fhitung ≥ Ftabel, H0 ditolak dan H1diterima, yang berarti
sampel memiliki varians yang tidak homogen.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Menentukan hipotesis
H0 :
H1 :
2) Cari Fhitung dengan rumus:
F =
3) Terapkan taraf signifikansi ( ) = 5%
4) Hitung Ftabel dengan rumus:
( )
12
Supardi, Aplikasi Statistika dalam Penelitian, (Jakarta: Change Publication, 2013),
h. 142
42
5) Tentukan kriteria pengujian H0, yaitu:
Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak
Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
2. Uji Hipotesis Perbedaan Dua Rata-rata
Setelah uji persyaratan analisis dilakukan, kemudian dilakukan uji
hipotesis untuk mengetahui perbedaan rata-rata yang signifikan antara
kemampuan koneksi matematik siswa kelompok eksperimen dan kontrol
dengan uji t satu pihak dengan taraf signifikansi α = 0,05. Untuk menguji
hipotesis pada uji t ini digunakan rumus statistik sebagai berikut:
a. Jika varians sampel homogen13
21
21
11
nnS
XXt
gab
dengan
Keterangan:
thitung = harga t hitung
1X = nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen
2X = nilai rata-rata hitung data kelompok kontrol
2
1S = varians data kelompok eksperimen
2
2S = varians data kelompok kontrol
gabS = simpangan baku kedua kelompok
1n = jumlah siswa pada kelompok eksperimen
2n = jumlah siswa pada kelompok control
13
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 239
√( )
( )
43
Setelah harga t hitung dioeroleh, kita lakukan pengujian
kebenaran kedua hipotesis dengan membandingakan besarnya thitung
dengan ttabel, dengan terlebih dahulu menetapkan degrees of freedomnya
atau derajat kebebasannya, dengan rumus:
dk = (n1 + n2 ) – 2
dengan diperolehnya dk, maka dapat dicari harga ttabel pada taraf
kepercayaan 95% atau taraf siginifikansi ( ) = 5%
Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
Jika thitung ≤ ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak
Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
b. Namun, jika varians sampel tak homogen14
Mencari nilai thitung dengan rumus:
2
2
2
1
2
1
21
n
S
n
S
XXt
Keterangan:
thitung = harga t hitung
1X = nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen
2X = nilai rata-rata hitung data kelompok kontrol
2
1S = varians data kelompok eksperimen
2
2S = varians data kelompok kontrol
1n = jumlah siswa pada kelompok eksperimen
2n = jumlah siswa pada kelompok control
14
Ibid., h.241
44
Jika normalitas tidak terpenuhi yaitu kelompok eksperimen atau
kelompok kontrol tidak berasal dari populasi berdistribusi normal, maka
dilakukan uji non-parametrik dan Jika ukuran sampelnya lebih besar dari
20, maka distribusi sampling U menurut Mann dan Whitney akan
mendekati distribusi normal dengan rata-rata dan standar error: 15
dan √
( )
Sehingga variabel normal standarnya dirumuskan:
√ ( )
Dengan
( )
( )
Keterangan:
Peringkat sampel kelas eksperimen.
Peringkat sampel kelas kontrol
Jumlah sampel kelas eksperimen.
Jumlah sampel kelas kontrol
U = min (U1, U2)
15
Kadir, op. cit., h. 275
45
H. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H0 : 21
H1 : 21
Keterangan :
: Rata-rata kemampuan koneksi matematik siswa pada kelas
eksperimen.
: Rata-rata kemampuan koneksi matematik siswa pada kelas kontrol
H0 : Rata-rata kemampuan koneksi matematik siswa pada kelompok
eksperimen lebih kecil atau sama dengan rata-rata kemampuan
koneksi matematik siswa pada kelompok kontrol.
H1 : Rata-rata kemampuan koneksi matematik siswa pada kelompok
eksperimen lebih tinggi dari rata-rata kemampuan koneksi
matematik siswa pada kelompok kontrol
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di SMPN 3 Ciledug Tangerang di kelas VIII,
yaitu kelas VIII-1 sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIII-2 sebagai
kelompok kontrol. Sampel yang digunakan sebanyak 80 siswa, 40 siswa di
kelompok eksperimen dan 40 siswa di kelompok kontrol. Kelas VIII-1
sebagai kelompok yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran
heuristik vee dan kelas VIII-2 sebagai kelompok kontrol yang diajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran ekspositori.
Materi matematika yang diajarkan adalah materi pythagoras dengan
delapan kali pertemuan pembelajaran. Instrument penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tes kemampuan koneksi matematika siswa, yang
terdiri dari 6 butir soal berbentuk uraian yang meliputi 4 soal tergolong
koneksi internal (koneksi antar topik matematika) dan 2 soal tergolong
koneksi eksternal (koneksi di luar topik matematika). Tes kemampuan
koneksi matematika ini diberikan kepada kedua kelompok sampel setelah
menyelesaikan pokok bahasan mengenai Pythagoras, setelah diberikan
perlakuan (treatment) yang berbeda antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol, selanjutnya kedua kelas tersebut diberikan tes akhir (post
test) yang sama berbentuk uraian.
Berikut ini akan disajikan data hasil penelitian berupa hasil
perhitungan akhir. Data pada penelitian ini ialah data yang terkumpul dari tes
yang diberikan kepada siswa SMPN 3 Ciledug, berupa data hasil tes
kemampuan koneksi matematika. Adapun kemampuan koneksi matematika
siswa yang diperoleh dari kedua kelompok tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Kelompok Eksperimen
Data hasil tes akhir kemampuan koneksi matematika siswa
kelompok eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang yang
47
dalam pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran heuristik
vee diperoleh nilai terendah 42 dan nilai tertinggi 87. Data hasil tes
kemampuan koneksi matematika kelompok eksperimen disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Kemampuan Koneksi Matematik
Kelompok Eksperimen
No Interval Frekuensi
Absolut Relatif (%) Kumulatif
1 42-49 4 10 4
2 50-57 6 15 10
3 58-65 4 10 14
4 66-73 11 27,5 25
5 74-81 8 20 33
6 82-89 7 17,5 40
Jumlah 40 100
Berdasarkan Tabel 4.1 distribusi frekuensi di atas dapat dilihat
bahwa banyak kelas interval 6 kelas dengan panjang interval kelas adalah
8. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa nilai rata-rata atau
mean kemampuan koneksi matematik siswa pada kelas eksperimen
adalah 68,30 (lampiran 20). Berdasarkan tabel 4.1 distribusi frekuensi
diketahui bahwa terdapat 14 siswa atau 35% mendapatkan skor di bawah
interval rata-rata dan 15 siswa atau 37,5% mendapatkan skor di atas
interval rata-rata. Sedangkan siswa yang mendapatkan skor yang berada
pada interval rata-rata adalah 11 siswa atau 27,5%. Nilai yang paling
banyak diperoleh siswa kelompok eksperimen terletak pada interval 66 –
73 yaitu sebesar 27,5% (11 siswa dari 40 siswa). Sedangkan nilai yang
paling sedikit diperoleh siswa yaitu terletak pada interval 42 – 49 dan 58
– 65 yaitu sebesar 10% (4 siswa dari 40 siswa). Siswa yang mendapat
48
nilai di atas rata-rata sebanyak 37,5%, yaitu 15 siswa. Siswa yang
mendapat nilai di bawah rata-rata sebanyak 62,5%, yaitu 25 siswa (pada
kelas interval rata-rata yang memperoleh nilai di bawah rata-rata
sebanyak 11 siswa dengan persentase 27,5%). Berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh median sebesar 59,86, modus sebesar 71,10,
varians sebesar 162,63, simpangan baku sebesar 12,75, koefisien
kemiringan sebesar –0,37 (kurva landai ke kiri), dan ketajaman atau
kurtosis sebesar 0,296 (distribusinya adalah distribusi leptokurtik atau
bentuk kurva runcing) (lampiran 20).
Secara visual distribusi frekuensi kemampuan koneksi matematik
siswa kelompok eksperimen tersebut dapat dilihat dalam grafik
histogram dan poligon frekuensi pada gambar 4.1
Gambar 4.1: Grafik Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi
Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Kelompok Eksperimen
10
11
5
7
9
2
8
6
4
3
1
Frekuensi
41,5 49,5 57,5 65,5 73,5 89,5 81,5 Nilai
49
2. Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Kelompok Kontrol
Data hasil tes akhir kemampuan koneksi matematik siswa kelompok
kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang yang dalam pembelajarannya
menggunakan strategi pembelajaran konvensional diperoleh nilai terendah 39
dan nilai tertinggi 84. Data hasil tes kemampuan koneksi matematik siswa
kelompok kontrol disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai
berikut:
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Kemampuan Koneksi Matematik
Siswa Kelas Kontrol
Berdasarkan Tabel 4.2 distribusi frekuensi di atas dapat dilihat bahwa
banyak kelas interval 6 kelas dengan panjang interval kelas adalah 8.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa nilai rata-rata atau mean
kemampuan koneksi matematik siswa pada kelas kontrol adalah 61,5
(lampiran 21). Berdasarkan tabel 4.2 distribusi frekuensi diketahui bahwa
terdapat 15 siswa atau 37,5% mendapatkan skor di bawah interval rata-rata
dan 18 siswa atau 45% mendapatkan skor di atas interval rata-rata.
Sedangkan siswa yang mendapatkan skor yang berada pada interval rata-rata
adalah 7 siswa atau 17,5%. Nilai yang paling banyak diperoleh siswa
kelompok kontrol terletak pada interval 47 – 54 yaitu sebesar 25% (10 siswa
dari 40 siswa). Sedangkan nilai yang paling sedikit diperoleh siswa yaitu
terletak pada interval 79 – 86 yaitu sebesar 10% (4 siswa dari 40 siswa).
Siswa yang mendapat nilai di atas rata-rata sebanyak 45%, yaitu 18 siswa.
No Interval Frekuensi
Absolut Relatif (%) Kumulatif
1 39-46 5 12,5 5
2 47-54 10 25 15
3 55-62 7 17,5 22
4 63-70 5 12,5 27
5 71-78 9 22,5 36
6 79-86 4 10 40
Jumlah 40 100
50
Siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata sebanyak 55%, yaitu 22 siswa
(pada kelas interval rata-rata yang memperoleh nilai di bawah rata-rata
sebanyak 7 siswa dengan persentase 17,5%). Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh median sebesar 60,21, modus sebesar 51,50, varians sebesar
166,36, simpangan baku sebesar 12,90, kemiringan sebesar 0,30 (kurva landai
ke kanan), dan ketajaman atau kurtosis sebesar 0,337 (distribusinya adalah
distribusi leptokurtik atau bentuk kurva runcing) (lampiran 21).
Secara visual penyebaran data kemampuan koneksi matematik
kelompok kontrol pada pembelajaran matematika dengan startegi
pembelajran konvensional dapat dilihat pada histogram dan polygon
frekuensi pada gambar 4.2
Gambar 4.2: Grafik Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi
Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Kelompok Kontrol
Perbandingan kemampuan koneksi matematik siswa antara kelompok
eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran
heuristik vee dengan kelompok kontrol yang dalam pembelajarannya
10
5
7
9
2
8
6
4
3
1
Frekuensi
38,5 46,5 54,5 62,5 70,5 86,5 78,5 Nilai
51
menggunakan strategi pembelajaran konvensional dapat kita lihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.3
Perbandingan Kemampuan Koneksi Matematik Siswa
Kelompok Eksperimen dan Kelompok kontrol
Statistika Kelompok
Eksperimen Kontrol
Jumlah Siswa 40 40
Maksimum (Xmaks) 87 84
Minimum (Xmin) 42 39
Rata-rata 68,3 61,5
Median (Me) 69,86 60,21
Modus (Mo) 71,10 51,5
Varians 162,63 166,36
Simpangan Baku (S) 12,75 12,90
Kemiringan -0,37 0,30
Ketajaman 0,296 0,337
Tabel 4.3 menunjukkan adanya perbedaan perhitungan statistik pada
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol, yaitu dapat dijelaskan
bahwa dari 40 siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
memperoleh nilai siswa tertinggi dari dua kelas tersebut terdapat pada kelas
eksperimen dengan nilai 87, sedangkan nilai siswa terendah terdapat pada
kelas kontrol dengan nilai 39. Selain itu rata-rata kelompok eskperimen lebih
tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan selisih 6,8 (68,3 –
61,5), begitupula dengan nlai median (Me) serta nilai modus (Mo), yaitu pada
kelompok eksperimen memperoleh nilai lebih tinggi dibandingkan pada
kelompok kontrol. Tingkat kemiringan di kelompok eksperimen -0,37.
Karena berharga negatif, maka distribusi data miring negatif atau landai kiri.
Dengan kata lain kecenderungan data mengumpul di atas nilai rata-rata,
52
0
2
4
6
8
10
12
0 20 40 60 80 100
Fre
kue
nsi
Nilai
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
sedangkan pada kelompok kontrol memperoleh tingkat kemiringan 0,30.
Karena berharga positif, maka distribusi data miring positif atau landai kanan.
Dengan kata lain kecenderungan data mengumpul di bawah nilai rata-rata.
Ketajaman/ kurtosis pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol
lebih besar dari 0,263, maka model kurva adalah kurva runcing (leptokurtis).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai kemampuan koneksi
matematik siswa kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan kelompok
kontrol.
Secara visual perbandingan penyebaran data di kedua kelas yaitu kelas
yang diterapkan pembelajaran dengan strategi heuristik vee dan kelas yang
diterapkan pembelajaran secara konvensional dapat dilihat pada diagram di
bawah ini.
Gambar 4.3
Grafik Perbandingan Nilai Kemampuan Koneksi Matematik Siswa
pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Berdasarkan kurva pada gambar 4.3 terlihat perbedaan kemampuan
koneksi matematik siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Terlihat pula bahwa kurva kelompok eksperimen agak bergeser ke kanan. Hal
ini menunjukkan bahwa kemampuan koneksi matematik siswa kelompok
ekpserimen lebih baik dibandingkan kelompok kontrol. Nilai tertinggi pada
kelompok kontrol masih lebih rendah dibandingakn nilai tertinggi pada
53
kelompok eksperimen, karena nilai tertinggi pada kelas eksperimen adalah
87, sedangkan kelompok kontrol adalah 84. Nilai terendah pada kelompok
eksperimen masih lebih tinggi dibandingkan nilai terendah pada kelompok
kontrol, karena nilai terendah pada kelas kontrol adalah 39 sedangkan kelas
eksperimen adalah 42.
3. Perbandingan Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Berdasarkan Indikator Kemampuan Koneksi Matematik Siswa
Seperti yang sudah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dalam
penelitian ini kemampuan koneksi yang diteliti yaitu mengkoneksikan konsep
pythagoras dengan topik matematika lainnya dan mengkoneksikan konsep
pythagoras dengan kehidupan sehari-hari. Ditinjau dari indikator kemampuan
koneksi tersebut, kemampuan koneksi pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol berdasarkan tiap-tiap indikator disajikan dalam tabel
berikut ini.
Tabel 4.4
Persentase Kemampuan Koneksi Matematik Siswa
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
No Indikator Kemampuan Koneksi
Matematik Siswa
Skor
Ideal
Kelompok
Eksperimen
Kelompok
Kontrol
x % x %
1 Mengkoneksikan konsep pythagoras
dengan topik matematika lainnya.
24 15,85 66,04 14,13 58,85
2 Mengkoneksikan konsep pythagoras
dengan kehidupan sehari-hari
7 5,00 71,43 4,65 66,43
Jumlah 31 20,85 67,26 18,78 60,57
Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa pada kelompok eksperimen, siswa
yang mampu mengkoneksikan pythagoras dengan topik matematika lainnya
sebanyak 66,04% dan mengkoneksikan konsep pythagoras dengan kehidupan
54
sehari-hari sebanyak 71,43%. Sedangkan pada kelompok kontrol, siswa yang
mampu mengkoneksikan konsep pythagoras dengan topik matematika
lainnya sebanyak 58,85% dan mengkoneksikan konsep pythagoras dengan
kehidupan sehari-hari sebanyak 66,43%.
Dalam hal ini menunjukkan bahwa persentase yang paling besar
kemampuan koneksi matematika siswa pada kelompok eksperimen adalah
kemampuan mengkoneksikan konsep pythagoras dengan kehidupan sehari-
hari sebesar 71,43%. Persentase terkecil yaitu pada kemampuan
mengkoneksikan konsep pythagoras dengan topik matematika lainnya
sebesar 66,04%. Sedangkan persentase kemampuan koneksi matematika
siswa pada kelompok kontrol yang paling besar adalah kemampuan
mengkoneksikan konsep pythagoras dengan kehidupan sehari-hari sebesar
66,43%. Persentase terkecil yaitu pada kemampuan mengkoneksikan konsep
pythagoras dengan topik matematika lainnya sebesar 58,85%.
Dalam tabel 4.4 juga dapat dilihat bahwa kemampuan koneksi
matematika kelompok eksperimen pada indikator mengkoneksikan konsep
pythagoras dengan topik matematika lainnya dan dengan kehidupan sehari-
hari lebih tinggi daripada kelompok kontrol, dengan selisih secara berurutan
yaitu 7,19 % dan 5%.
55
Secara visual skor perbandingan nilai rata-rata setiap indikator
kemampuan koneksi matematik siswa pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol disajikan dalam gambar 4.4.
Gambar 4.4 Perbandingan Nilai Rata-Rata Kemampuan Koneksi
Matematik Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
B. Hasil Pengujian Persyaratan Analisis
1. Uji Normalitas Tes Kemampuan Koneksi Matematik Siswa
a. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen
Uji normalitas yang digunakan adalah uji chi kuadrat. Dari hasil
pengujian untuk kelompok eksperimen diperoleh nilai 2 hitung = 6,57
dan dari tabel nilai kritis uji chi kuadrat diperoleh nilai 2 tabel untuk
n=40 pada taraf signifikan 05,0 adalah 7,81 (lampiran 22). Karena
2 hitung kurang dari 2 tabel (6,57 < 7,81) maka H0 diterima, artinya data
yang terdapat pada kelompok eksperimen berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Koneksi dengan Topik
Matematika Lain
Koneksi dengan
Kehidupan Sehari-hari
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
56
b. Uji Normalitas Kelompok Kontrol
Uji normalitas yang digunakan adalah uji chi kuadrat. Dari hasil
pengujian untuk kelompok kontrol diperoleh nilai 2 hitung = 6,85 dan
dari tabel nilai kritis uji chi kuadrat diperoleh nilai 2 tabel untuk n = 40
pada taraf signifikan 05,0 adalah 7,81 (lampiran 23). Karena
hitung2 kurang dari 2 tabel (6,85 < 7,81) maka H0 diterima, artinya data
yang terdapat pada kelompok kontrol berasal dari populasi yang
berdistribusi normal
Hasil dari uji normalitas antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Hasil Perhitungan Uji Normalitas
Kelompok N 2 hitung
2 tabel Kesimpulan
Eksperimen 40 6,57 7,81 Berdistribusi
Normal Kontrol 40 6,85 7,81
Karena pada kedua kelompok 2 hitung kurang dari
2 tabel maka
dapat disimpulkan bahwa data populasi kedua kelompok berdistribusi
normal.
2. Uji Homogenitas Tes Kemampuan Koneksi Matematika Siswa
Setelah kedua kelas sampel pada penelitian ini dinyatakan berasal dari
populasi yang berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan uji
homogenitas varians kedua sampel tersebut dengan menggunakan uji Fisher.
Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
sampel berasal dari populasi yang sama (homogen) atau tidak. Kriteria
pengujian yang digunakan yaitu kedua kelompok dikatakan homogen apabila
Fhitung < Ftabel diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu.
57
Hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung = 1,02 dan Ftabel = 1,70 pada
taraf signifikansi 05,0 dengan derajat kebebasan pembilang 39 dan
derajat kebebasan penyebut 39 (lampiran 24). Hasil dari uji homogenitas
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
Kelas n Varians (s2) Fhitung
Ftabel
(α=0,05) Kesimpulan
Eksperimen 40 162,63 1,02 1,70 Terima H0
Kontrol 40 166,36
Karena Fhitung kurang dari dari Ftabel (1,02 < 1,70) maka H0 diterima,
artinya kedua varians sampel homogen.
C. Hasil Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji persyaratan analisis ternyata populasi berdistribusi
normal dan homogen. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian
dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata tes kemampuan koneksi matematik
siswa kelompok eksperimen yang menggunakan strategi pembelajaran heuristik
vee lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan rata-rata tes kemampuan
koneksi matematik siswa kelompok kontrol yang menggunakan strategi
pembelajaran konvensional. Dalam hal ini pengujian dilakukan dengan uji-t.
Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan uji-t untuk sampel
yang homogen, maka diperoleh thitung = 2,37 (lihat lampiran 25). Menggunakan
tabel distribusi t pada taraf signifikan 5%, atau ( = 0,05) diperoleh harga ttabel =
1,66. Hasil perhitungan uji hipotesis disajikan pada tabel berikut ini:
58
Tabel 4.7
Hasil Uji-t
thitung ttabel (α=0,05) Kesimpulan
2,37 1,66 Tolak H0
Berdasarkan tabel 4.7 terlihat bahwa thitung lebih besar dari ttabel (2,37
1,66) maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima dengan taraf
signifikansi 5%, berikut sketsa kurvanya:
Dari gambar 4.5 berarti thitung tidak berada pada daerah penerimaan H0.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima dengan taraf
signifikansi 5%. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan koneksi
matematik siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran
heuristik vee lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan koneksi matematika
siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran konvensional.
Gambar 4.5: Kurva Uji Perbedaan Data
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
= 0,05
1,66 2,37
59
D. Pembahasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan sebanyak 9 kali pertemuan dengan rincian 8 kali
pertemuan untuk memberikan perlakuan dan 1 kali pertemuan untuk post test.
Peneliti menggunakan dua kelas yang dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang ditetapkan sebelum awal
penelitian dilakukan.
Kelas VIII-1 terpilih sebagai kelompok eksperimen yang pembelajarannya
menggunakan strategi pembelajaran heuristik vee. Pada kelompok eksperimen,
setiap pertemuan masing-masing siswa diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS)
yang didalamnya memuat langkah-langkah penyelesaian masalah dengan strategi
pembelajaran heuristik vee yang terdiri dari tahap orientasi, pengungkapan
gagasan siswa, pengungkapan permasalahan, pengkonstruksian dan evaluasi.
Berikut adalah gambaran saat kegiatan inti pembelajaran dengan menggunakan
strategi heuristik vee dikelas eksperimen :
a. Ketika hari pertama pada kelas eksperimen, Sebelum siswa diberikan
pengarahan oleh guru pembelajaran menggunakan strategi heuristik vee,
dilakukan apersepsi yang di dalamnya disampaikan tujuan pembelajaran,
mengingatkan materi pra-syarat, dan memotivasi tentang materi yang akan
dipelajari.
b. Lalu tahap orientasi siswa diberikan pengarahan oleh guru pembelajaran
menggunakan strategi heuristik vee dengan paparan power point. Tahap awal
pembelajaran ini dimulai dengan mengaitkan konsep yang akan dipelajari baik
dengan kehidupan sehari-hari ataupun dengan pembelajaran sebelumnya.
c. Tahap orientasi siswa sudah mendapatkan pengetahuan awal, kemudian siswa
dibagi kedalam kelompok-kelompok kecil, yang beranggotakan 4-5 orang.
Siswa dibagikan satu lembar kerja siswa serta selembar summary in heuristik
vee. Sebagian besar siswa dalam kelas eksperimen antusias, di awal
pembelajaran memang suasana kelas agak sedikit berisik dan belum bisa
dikondisikan hal ini dikarenakan baru pertama kalinya mereka melakukan
pembelajaran matematika menggunakan LKS dan summary in heuristik vee.
60
d. Selanjutnya, Tahap pengungkapan gagasan siswa . Guru memfasilitasi siswa
untuk menuangkan ide dan gagasannya pada LKS dengan cara berdiskusi
kelompok, yang dimana LKS tersebut pada bagian knowing siswa diberikan
waktu untuk mengisi sesuai dengan pengetahuan yang sudah mereka dapatkan
pada tahap orientasi, inilah yang menstimulus siswa membuat koneksi.
e. Tahap pengungkapan permasalahan pada LKS berisi problem dan process
mengenai suatu masalah yang dapat dijawab berdasarkan pembelajaran yang
sudah dipelajari sebelumnya. Siswa dituntut untuk mengingat kembali
pengetahuannya yang sudah didapatkan pada tahap pengungkapan gagasan,
dan mengidentifikasi informasi yang terdapat dalam soal. Pada langkah ini,
siswa mempresentasikan hasil dari hipotesisnya dan pengeneralisasiannya.
Dalam proses ini siswa antar kelompok bisa bertukar informasi, sehingga antar
kelompok saling melengkapi informasi kelompok lainnya. Guru sebagai
pengatur jalannya diskusi, serta membimbing siswa membuat kesimpulan
sementara.
Gambar 4.6: Siswa berdiskusi kelompok untuk menuangkan ide
dengan pengetahuan yang sudah mereka dapatkan pada LKS
61
f. Setelah melaksanakan tahap orientasi, tahap pengungkapan gagasan siswa dan
tahap pengungkapan permasalahan. Pada tahap pengkonstruksian pengetahuan
baru siswa kembali bekerja secara kelompok untuk mengkonstruksi gagasan
baru dari hasil kesimpulan sementara. Pada langkah ini siswa diminta untuk
membuat rangkuman dalam bentuk vee yang berkaitan dengan hasil
kesimpulan sementara. Langkah ini dilakukan untuk membuktikan hasil
kesimpulan sementara yang dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah
matematika. Untuk membuktikan hasil pengerjaan pada tahap pengungkapan
gagasan siswa dengan problem dan process. Biasanya pada akhir tahap ini
siswa diminta menghubungkan antara jawaban yang dibuatnya pada tahap
pengungkapan gagasan siswa dengan pengungkapan permasalahan. Pada tahap
ini kemampuan siswa yang dikembangkan adalah kemampuan
menghubungkan konsep. Berikut ini akan ditampilkan contoh hasil rangkuman
yang dikerjakan oleh siswa kelas eksperimen:
Gambar 4.7: Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
62
(a)
(b)
Gambar 4.8
Jawaban Rangkuman (a) siswa kelompok 8 yang benar di kelas
eksperimen pada pertemuan pertama dan (b) siswa kelompok 1 yang
benar di kelas eksperimen pada pertemuan keempat
63
Contoh hasil jawaban rangkuman siswa di atas merupakan hasil jawaban
rangkuman seorang siswa di kelas eksperimen yang pembelajarannya
menggunakan strategi heuristik vee. Pada jawaban siswa kelas eksperimen
pada bagian (a) maupun pada bagian (b) di atas tampak bahwa siswa sudah
mampu merangkum dengan baik, dapat memahami apa yang ditanyakan soal
dan mampu mengaitkannya dengan konsep yang telah dipelajarinya. Secara
keseluruhan jawaban pada rangkuman siswa kelas eksperimen ini mengalami
peningkatan dari setiap pertemuan. Dari hasil rangkuman diperoleh bahwa
siswa kelas eksperimen sudah cukup memahami setiap materi yang
disampaikan dilihat dari hasil rangkuman yang didapatkan setiap pembelajaran
berlangsung.
g. Terakhir siswa diminta memberikan pendapat pada tahap evaluasi untuk
mengetahui hal-hal mana yang belum dimengerti dan yang paling sesuai untuk
mengungkapkan masalah yang dipelajari dan pengkonstruksian pengetahuan
baru, siswa diminta untuk melakukan tanya jawab(diskusi) kelas yang dipandu
oleh guru dan mendiskusikan jawaban siswa yang salah.
Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa proses pembelajaran pada kelas
eksperimen yang menggunakan strategi heuristik vee terlihat respon yang
diberikan siswa saat pertama kali mengenal antusias, karena pembelajaran
menggunakan LKS berbeda dengan cara mereka belajar sebelumnya. Respon
yang baik ini sejalan dengan keefektifan pembelajaran berkelompok pada
pertemuan pertama. Namun ada siswa yang belum terbiasa dan terlihat bingung.
Hal tersebut disebabkan karena siswa kurang percaya diri dalam mengerjakan
LKS, hal ini terlihat dari seringnya siswa bertanya pada guru jawaban tersebut
benar atau salah. Guru mencoba membimbing dan membantu siswa, terlihat
seketika itu pengetahuan siswa menjadi terbuka sehingga yang nampak
sebelumnya bingung menjadi mulai mengerti.
Pada pertemuan kedua dan selanjutnya pada kelas eksperimen, terlihat siswa
sudah mulai terbiasa dan kelompok yang maju kali ini berbeda dengan
64
sebelumnya, jalannya diskusi sudah cukup baik namun masih ada beberapa siswa
yang kurang aktif di kelompoknya. Kemudian sikap siswa yang kurang
menanggapi hasil presentasi kelompok yang maju, kini selain mereka memahami
bagaimana cara menyelesaikan LKS, mereka juga ikut menanggapi hasil
kelompok yang presentasi baik dalam hal membenarkan hasilnya maupun dalam
memperbaiki kesalahan dalam menyelesaikan jawaban. Berbeda dengan
kelompok eksperimen, yaitu pada kelompok kontrol yang dalam pembelajarannya
menggunakan strategi ekspositori yang biasa diterapkan sebelumnya, Metode
ceramah dan penugasan yang digunakan oleh guru, dimana guru menerangkan
langsung materi-materi dan memberikan tugas-tugas yang terdapat pada buku
paket. Pembelajaran di kelas kontrol, siswa tetap diberikan LKS peneliti dengan
tujuan agar perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen maupun kontrol tidak
jauh berbeda. LKS yang digunakan pada kelas kontrol adalah LKS yang dibuat
biasa tetapi tidak jauh berbeda dengan pembahasan yang ada dalam LKS kelas
eksperimen. Hal ini memungkinkan LKS yang diberikan kurang memberikan
pengaruh terhadap peningkatan kemampuan koneksi matematik siswa.
Tes akhir kemampuan koneksi matematik siswa dilakukan pada akhir
pembelajaran. Soal tes yang diberikan sebanyak 6 soal berupa essay. Dalam
penelitian ini terdapat dua indikator kemampuan koneksi matematika yang diukur
peneliti, yaitu:
a. Mengkoneksikan konsep pythagoras dengan topik matematika lainnya
Indikator mengkoneksikan konsep pythagoras dengan topik matematika
lainnya diukur melalui soal nomor 1,3,5 dan 6. Dalam soal nomor 5 pada kelas
eksperimen (9 siswa) lebih banyak mendapatkan skor maksimal daripada kelas
kontrol (4 siswa).
Hasil penelitian di atas diperkuat oleh hasil pekerjaan post test yang
dikerjakan siswa. Di bawah ini merupakan hasil jawaban salah satu siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol dari hasil jawaban post test yang telah dikerjakan
oleh siswa, sebagai berikut:
65
Soal no 5
Jawaban dua siswa pada kelas eksperimen sebagai berikut
Pak Ragil akan menanam pohon duren di sekeliling kebunnya yang berbentuk
persegi panjang berukuran (3x+3) m dan (4x-8) m serta panjang diagonalnya
(5x-3) m. Sepanjang keliling dan kedua diagonalnya akan dibuat pagar dengan
biaya Rp 35.000,00 per meter.
Hitunglah : a. Panjang pagar dan b. Biaya pembuatan pagar
Gambar 4.9
Jawaban soal nomor 5 (i) yang benar dan (ii) yang salah pada kelas
eksperimen
(i)
(ii)
66
Pada gambar jawaban siswa kelas eksperimen pada bagian (i) diatas
terlihat bahwa siswa dapat mengkoneksikan konsep pythagoras dengan operasi
aljabar dan aritmatika sosial dengan baik dan benar, sedangkan pada bagian (ii)
terlihat siswa tidak menjawab dengan tepat karena siswa tidak mampu
mengoperasikan aljabar dengan baik sehingga hasil aritmatika sosialnya menjadi
kurang benar. Pada kelas eksperimen yang menjawab soal nomor 5 dengan baik
dan benar hanya 9 siswa dari 40 siswa.
Jawaban dua siswa pada kelas kontrol sebagai berikut
Gambar 4.10
Jawaban soal nomor 5 (i) yang benar dan (ii) yang salah pada kelas
kontrol
(i)
(ii)
67
Pada gambar jawaban siswa kelas kontrol pada bagian (i) terlihat siswa
dapat mengkoneksikan konsep pythagoras dengan aljabar namun karena mungkin
tergesa-gesa dalam menghitung perkalian sehingga jawaban akhir aritmatika
sosialnya menjadi kurang tepat sedangkan pada gambar (ii) diatas tidak tepat.
Terlihat siswa tidak dapat mengkoneksikan konsep pythagoras dengan aljabar,
siswa malah menjumlahkan aljabar-aljabar yang ada di soal yang disesuaikan
dengan sukunya masing-masing serta lupa jika aljabar tersebut terlebih dahulu
dimasukkan kedalam rumus pythagoras sehingga hasil dari aritmatika sosialnya
pun menjadi salah, ini terjadi karena tidak adanya pembelajaran yang
menumbuhkan kemampuan koneksi antar topik matematika siswa. Kendala
beberapa siswa pada kelas kontrol tidak tahu kapan yang tepat harus
menggunakan rumus pythagoras dibandingkan dengan kelas eksperimen. Pada
kelas kontrol yang menjawab soal nomor 5 dengan baik dan benar hanya 4 siswa
dari 40 siswa.
Indikator mengkoneksikan konsep pythagoras dengan topik matematika
lain memiliki skor total 24, siswa pada kelas eksperimen memiliki rata-rata
sebesar 15,85. Sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol lebih kecil yaitu
sebesar 14,13.
b. Mengkoneksikan konsep pythagoras dengan kehidupan sehari-hari
Indikator mengkoneksikan konsep pythagoras dengan kehidupan sehari-
hari diukur melalui soal nomor 2 dan 4. Pada indikator ini, persentase kelas
eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol dengan selisih 5%. Dibawah ini
diberikan contoh jawaban pada kelas eksperimen dan kontrol.
Sebagai contoh, diambil jawaban soal nomor 2 dengan pertanyaan
Berapa kira-kira panjang tali layang-layang untuk menarik
perahu dengan sudut 45° dan tingginya 150 m, seperti
yang ditunjukan gambar?
68
Jawaban dua siswa pada kelas eksperimen sebagai berikut:
Gambar 4.11
Jawaban soal nomor 2 (i) yang benar dan (ii) yang salah pada kelas
eksperimen
(i)
(ii)
69
Pada gambar 4.11 bagian (i), terlihat siswa dapat mengkoneksikan konsep
pythagoras dengan kehidupan sehari-hari dengan baik dan benar, sedangkan pada
gambar (ii) jawaban siswa kelas eksperimen tidak tepat. Siswa sudah dapat
mengkoneksikan konsep pythagoras dengan kehidupan sehari-hari dan
menggunakan rumus yang tepat tetapi salah mengambil sisi yang seharusnya
digunakan sehingga berakibat jawaban akhirnya pun salah. Pada kelas eksperimen
terdapat 13 siswa dari 40 siswa yang dapat menjawab dengan baik dan benar.
Jawaban dua siswa pada kelas kontrol sebagai berikut:
Pada gambar jawaban siswa kelas kontrol pada bagian (i) terlihat siswa
dapat mengkoneksikan konsep pythagoras dengan kehidupan sehari-hari dengan
Gambar 4.12
Jawaban soal nomor 2 (i) yang benar dan (ii) yang salah pada kelas
kontrol
(i)
(ii)
70
baik dan benar, sedangkan pada gambar (ii) diatas tidak tepat. Terlihat siswa tidak
dapat mengkoneksikan konsep pythagoras dengan kehidupan sehari-hari dan lupa
rumus sudut istimewa pada pythagoras. Pada kelas kontrol terdapat 10 siswa dari
40 siswa yang dapat menjawab dengan baik dan benar
Indikator mengkoneksikan konsep pythagoras dengan kehidupan sehari-
hari memiliki skor total 7, siswa pada kelas eksperimen memiliki rata-rata sebesar
5,00. Sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol lebih kecil yaitu sebesar 4,65.
Perolehan persentase kelas kontrol pada indikator mengkoneksikan konsep
pythagoras dengan kehidupan sehari-hari lebih rendah daripada kelas eksperimen.
Kelas ekpserimen memperoleh persentase sebesar 71,43% sedangkan kelas kontol
memperoleh persentase sebesar 66,43%. Disebabkan karena kelas eksperimen
lebih banyak menjawab dengan jawaban yang mendekati hasil sempurna berbeda
dengan kelas kontrol yang lebih sering menjawab dengan hanya menuliskan yang
diketahui dalam soal kemudian langsung dimasukkan begitu saja ke rumusnya.
Berdasarkan hasil tes kemampuan koneksi matematika dapat diketahui
bahwa siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran
heuristik vee memiliki rata-rata kemampuan koneksi matematika 20,85.
Sedangkan siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi
pembelajaran konvensional memiliki rata-rata kemampuan koneksi matematika
18,78 sehingga dapat disimpulkan bahwa perolehan rata-rata kemampuan koneksi
matematika pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol
dikarenakan strategi pembelajaran heuristik vee yang digunakan pada kelas
eksperimen dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematika siswa daripada
strategi pembelajaran konvensional yang digunakan pada kelas kontrol.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, terlihat bahwa
strategi pembelajaran heuristik vee pada pokok pembahasan pythagoras, yang
diterapkan pada proses pembelajaran dan penelitian di SMP Negeri 3 Tangerang
memberikan hasil kemampuan koneksi matematika yang tinggi sehingga strategi
pembelajaran heuristik vee berpengaruh terhadap kemampuan koneksi matematik
siswa.
71
Temuan tersebut serupa dengan hasil penelitian Ni Md. Okty Purwani dkk
(2014) yang mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa pembelajaran heuristik
vee menunjukkan pemahaman konsep yang lebih baik, begitu juga hasil penelitian
Gerald J. Calais dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa diagram vee
(sebuah pembelajaran heuristik) adalah strategi yang ideal untuk meningkatkan
kemampuan penemuan siswa dalam penyelidikan sains dan matematika. Dalam
penelitian ini, strategi pembelajaran heuristik vee membuat siswa lebih aktif dan
merasa dilibatkan dalam pembelajaran karena dalam proses pembelajaran
heuristik vee siswa dilatih untuk berpikir dengan menghubungkan pengetahuan
yang dimiliki sebelumnya dengan pengetahuan yang sedang dipelajari untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang diberikan sehingga melatih kemampuan
koneksi matematika siswa. Untuk mengembangkan kemampuan koneksi
dibutuhkan konsep-konsep jika konsep tidak cukup maka siswa akan mengalami
kesulitan dalam penemuan pengetahuan baru
E. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna dan memberikan
kesimpulan yang diharapkan. Berbagai upaya telah dilakukan agar memperoleh
hasil yang maksimal. Namun demikian, masih terdapat hal-hal yang tidak dapat
terkontrol dan tidak dapat dikendalikan sehingga hasil dari penelitian ini pun
mempunyai keterbatasan diantaranya:
1. Penelitian ini hanya dilakukan pada pokok bahasan pythagoras saja, sehingga
belum bisa digeneralisasikan pada pokok bahasan lain.
2. Alokasi waktu yang terbatas sehingga diperlukan persiapan yang lebih baik
lagi agar siswa dapat terkontrol secara maksimal.
3. Kelas yang digunakan dalam penelitian memiliki jumlah siswa yang relatif
banyak, sehingga peneliti mengalami kesulitan dalam mengkondisikan siswa
agar tertib dan sesuai prosedur. Pemberian petunjuk pada LKS belum
dipahami oleh siswa, sehingga peneliti perlu memberikan penjelasan kembali
tentang petunjuk penggunaan strategi pembelajaran heuristik vee.
72
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Kemampuan koneksi matematik yang diajarkan dengan dengan strategi
pembelajaran heuristik vee lebih baik dari pada kemampuan koneksi
matematik yang diajarkan dengan strategi pembelajaran konvensional. Hal ini
dapat dilihat dari persentase setiap indikator koneksi matematik, pada kelas
eksperimen diperoleh mengkoneksikan antar topik matematika lainnya
66,04% dan mengkoneksikan dengan kehidupan sehari-hari 71,43%,
Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh mengkoneksikan antar topik
matematika lainnya 58,85% dan mengkoneksikan dengan kehidupan sehari-
hari 66,43%. Dengan demikian sebagian besar persentase indikator
kemampuan koneksi matematik untuk kelas eksperimen lebih tinggi dibanding
kelas kontrol.
2. Kemampuan koneksi matematik siswa yang menggunakan strategi
pembelajaran heuristik vee lebih tinggi daripada kemampuan koneksi
matematik siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran konvensional
dengan strategi ekspositori (thitung= 2,37 > ttabel = 1,66 ). Hal ini terlihat dari
rata-rata kemampuan koneksi matematik siswa yang diajarkan menggunakan
strategi pembelajaran heuristik vee sebesar 68,30 sedangkan rata-rata
kemampuan koneksi matematik siswa yang diajarkan menggunakan
pembelajaran konvensional sebesar 61,50. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa strategi pembelajaran heuristik vee lebih baik terhadap
kemampuan koneksi matematik dibandingkan dengan strategi pembelajaran
konvensional
73
B. Saran
Berdasarkan temuan yang penulis temukan dalam penelitian ini, ada
beberapa saran penulis terkait penelitian ini, diantaranya:
1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa strategi pembelajaran heuristik vee
mampu meningkatkan kemampuan koneksi matematik siswa, sehingga
pembelajaran tersebut dapat menjadi salah satu pilihan pembelajaran
matematika yang dapat diterapkan oleh guru.
2. Penelitian berikutnya mungkin dapat meneliti indikator kemampuan koneksi
matematik yang lainnya yang belum diteliti dalam penelitian ini.
3. Dengan adanya beberapa keterbatasan dalam melaksanakan penelitian ini,
sebaiknya dilakukan penelitian lanjut yang meneliti tentang strategi
pembelajaran heuristik vee pada pokok bahasan lain, mengukur aspek yang
lain atau jenjang sekolah yang berbeda.
4. Guru yang hendak menggunakan strategi pembelajaran heuristik vee dalam
pembelajaran matematika di kelas diharapkan dapat mendesain pembelajaran
dengan seefektif mungkin sehingga pembelajaran bisa selesai tepat waktu.
74
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Muhammad. Belajar Menjadi Bahagia dan Sukses Sejati. Jakarta:PT Elex Media
Komputindo, 2011.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2012
. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2002
Dahar, Ratna Wilis. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga, 2011.
Gerald J. Calais, The Vee Diagram as a Problem Solving Strategy: Content Area
Reading/Writing Implication, National Forum Teacher Education Journal, Volume 19,
Number 3, 2009
Gultom, Jahinoma. 2013. Perbedaan Kemampuan Koneksi Matematika Kooperatif Tipe
Jigsaw Dan Pengajaran Langsung. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan
Sains VIII UKSW. ISSN:2087‐0922.
Ibrahim dan Suparni, Pembelajaran Matematika Teori dan Aplikasinya.Yogyakarta : SUKA-
Press. 2012.
Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: PT. Rosemata Sampurna, 2010
Kanisius dkk., Kontribusi Kemampuan Koneksi, Kemampuan Representasi, dan Disposisi
Matematis terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SMA Swasta di Kabupaten
Manggarai. Jurnal : Universitas Pendidikan Ganesha. 2013
Mawardi dan Puspasari Nur, Perbedaan Efektifitas Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw
dengan Pembelajaran Konvensional pada Mata Pelajaran PKn Kelas IV SD Negeri 1
Badran Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung, Scholaria Jurnal Ilmu
Pendidikan Ke-SD-an : Universitas Kristen Satya Wacana. (Vol:1 No: 1 Mei 2011)
Ni Md. Okty Purwani dkk., Pengaruh Model Pembelajaran Heuristik Vee terhadap
Pemahaman Konsep IPA Siswa Kelas V SD Gugus II Kecamatan Mendoyo. e-Journal
Mimbar PGSD : Universitas Pendidikan Ganesha. (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
Novak. J.D & Gowin. D.B, Learning How to Learn. Cambridge: Cambridge University
Press, 2002.
Ozgul Keles and Sibel Ozsoy, Pre-service teachers’ attitudes toward use of Vee diagrams in
general physics laboratory, Internasional Electronic Journal of Elementary Education,
Volume 1, Issue 3, June, 2009.
Pinellas County Schools Division of Curriculum and Instruction Secondary Mathematics,
Mathematical Power for All Students K-12 dari
http://fcit.usf.edu/fcat8m/resource/mathpowr/fullpower.pdf, 7 Juli 2014, 10:00 WIB
75
Ranum Frastica, Zulaicha. Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis Melalui Pendekatan
Open Ended pada Siswa SMP ditinjau dari Perbedaan Gender. Skripsi:Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga. 2013. tidak dipublikasikan
Rusman. Seri Manajemen Sekolah Bermutu Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan
Profesionalisme Guru. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2010.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana, 2011
Satriawati, Gusni., dan Kurniawati, Lia. Menggunakan Fungsi-Fungsi Untuk Membuat
Koneksi-Koneksi Matematik. Algoritma Jurnal Matematika dan Pendidikan
Matematika vol.3 no.01 Juni. 2008
Shadiq, Fadjar. Model-Model Pembelajaran Matematika SMP. Sleman: Pusat Pengembangan
dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika, 2009
Sudjana. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. 2005
Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru
Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfa Beta. 2002
Suhenda. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Jakarta: Universitas
Terbuka, 2007
Suherman, Erman dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA-
UPI, 2001
Supardi. Aplikasi Statistika dalam Penelitian . Jakarta: Change Publication, 2013
Wardhani, Sri. Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk
Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika, Yogyakarta: Pusat Pengembangan
dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika, 2008
Yuniawatika. 2011. Penerapan pembelajaran matematika dengan strategi REACT untuk
meningkatkan kemampuan koneksi dan representasi matematika siswa sekolah dasar.
Jurnal ISSN 1412-565X , Edisi Khusus No. 2, Agustus 2011
76
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : SMPN 3 Tangerang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII / I
Materi Pokok : Pythagoras
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab sebagai wujud implementasi
kejujuran dalam melaporkan data pengamatan
3.8 Memahami Teorema Pythagoras melalui alat peraga dan penyelidikan berbagai
pola bilangan
C. Indikator
2.3.1 Jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
3.8.1 Mengenal Teorema Pythagoras melalui bangun datar
3.8.2 Menemukan Rumusan Teorema Pythagoras
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Lampiran 1
77
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pengamatan, bertanya, bernalar, dan diskusi peserta didik dapat:
1. Melatih sikap sosial berani bertanya, berpendapat, mau mendengar orang lain, bekerja
sama dalam diskusi di kelompok sehingga terbiasa berani bertanya, berpendapat, mau
mendengar orang lain, bekerja sama dalam aktivitas sehari-hari.
2. Siswa jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
3. Siswa dapat menemukan Teorema Pythagoras menggunakan bangun datar seperti
segitiga dan persegi.
4. Menyatakan Teorema Pythagoras dalam bentuk rumus pada segitiga siku-siku
E. Materi Pembelajaran
Mengaitkan Luas Segitiga dan Luas Persegi untuk menemukan Teorema Pythagoras.
Menemukan Teorema Pythagoras
F. Metode dan Strategi Pembelajaran
Metode : Diskusi kelompok, penugasan, dan tanya jawab
Strategi : Heuristik Vee
G. Sumber Belajar/ Media/ Rujukan
Sumber Belajar : LKS
Media Pembelajaran : LCD, Spidol, Whiteboard, Laptop, dan penghapus
Sumber Rujukan:
Buku paket, yaitu Buku Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester I
Kurikulum 2013 hal. 152.
Endah Budi Rahaju dkk, 2008, Contextual Teaching and Learning Matematika
untuk Kelas VIII SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dewi Nuharini dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII
SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
78
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pen
dah
ulu
an
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam yang
ditanggapi oleh siswa.
2. Guru meminta pada salah satu siswa laki-laki untuk mengajak teman-
temannya berdoa sebelum memulai pelajaran.
3. Guru bertanya mengenai kondisi dan kabar siswa pada hari ini yang
ditanggapi oleh siswa, serta mengecek kehadiran siswa.
4. Siswa menerima informasi tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi
sebelumnya.
Rancangan guru :
“Penghitungan luas persegi, luas persegi panjang dan luas segitiga
siku-siku”
5. Siswa menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup
materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode dan
strategi yang akan dilaksanakan.
10 Menit
Inti
Fase Orientasi
Guru memberikan contoh masalah
kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan pythagoras.
5 Menit
Fase Pengungkapan
gagasan siswa
Mengamati
Siswa dibagi ke dalam beberapa
kelompok dan guru memberikan LKS,
siswa duduk berkelompok memposisikan
kursinya menghadap kelompoknya
masing-masing (satu kelompok terdiri
dari 4 – 5 orang siswa).
Siswa menerima dan mengamati LKS
yang dibagikan oleh guru dan dikerjakan
secara berkelompok.
5 Menit
79
Menalar
Siswa mendengarkan penjelasan guru
terkait cara pengerjaan LKS.
Siswa bersama teman sekelompoknya
diperkenankan untuk berdiskusi dan
mengemukakan pendapatnya masing-
masing terkait penyelesaian masalah
yang ada pada LKS untuk melengkapi
aspek knowing secara berkelompok
kemudian menentukan penyelesaian
terhadap masalah yang terdapat di LKS.
40 Menit
Fase Pengungkapan
permasalahan/
pertanyaan fokus
Menanya
Guru mengajukan permasalahan yang
berkaitan dengan penyelidikan yang
dilakukan siswa dalam bentuk
pertanyaan kunci yang terdapat di dalam
LKS
Siswa yang masih mengalami kesulitan
atau ada hal yang membingungkan
diberikan kesempatan untuk bertanya
pada guru.
15 Menit
Fase Pengkonstruksian
pengetahuan baru
Mengasosiasikan/Menyajikan
Masing-masing kelompok mengisi LKS
secara rapi dan rinci.
Guru mengamati setiap kelompok dan
memberikan bantuan bila diperlukan.
Masing-masing kelompok menentukan
perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya di depan kelas.
5 Menit
80
Mengkomunikasikan
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya di
depan kelas
Setiap kelompok penyaji mendapat
kesempatan untuk mempresentasikan
jawaban mereka.
Kelompok lainnya mencocokkan
jawaban mereka dengan kelompok
penyaji. Jika ada kelompok yang
memiliki jawaban berbeda dari kelompok
penyaji mendapat kesempatan untuk
mengkomunikasikan hasil diskusi
kelompoknya.
Siswa bersama dengan guru mengoreksi
jawaban kelompok penyaji dan masukan
dari kelompok yang lain sehingga siswa
dapat melihat ketidaksesuaian gagasan
yang dimiliki sebelumnya dan
memperbaikinya.
Siswa bersama teman sekelompoknya
membuat rangkuman dalam bentuk V
(summary in heuristic vee).
Siswa mengumpulkan LKS nya pada
guru.
25 Menit
Fase Evaluasi
Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai hal-hal yang belum dimengerti
siswa dan mendiskusikan jawaban siswa
yang salah.
Siswa memberikan pendapat tentang
pembelajaran hari ini.
5 Menit
81
Pen
utu
p
1. Siswa mendapatkan tugas untuk dikerjakan di rumah yaitu pada buku
paket siswa
2. Siswa menerima informasi mengenai isi kegiatan pada pertemuan
berikutnya yaitu menentukan Tripel Pythagoras
3. Salah satu siswa laki-laki mengajak siswa lainnya untuk berdoa
sebelum mengakhiri pelajaran
4. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam dan siswa
merespon salam dari guru
10 Menit
I. Penilaian
1. Teknik : Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
3. Instrumen : Terlampir
4. Pedoman Penskoran : Terlampir
Mengetahui,
Guru Mapel Matematika
(Riyadi, S. Pd)
NIP. 19630225 198703 1 003
........., .......................... 2014
Peneliti,
( Saiful Akbar )
NIM. 1110017000003
82
No Indikator Aspek sikap yang diamati Skor
0 1 2 3 4 5
1 Tanggung
Jawab
Mengerjakan LKS yang diberikan
2 Berdiskusi/berpartisipasi aktif dalam
kelompok
3 Jujur Tidak menyalin jawaban kelompok lain
saat mengerjakan tugas.
Jumlah
Keterangan
Tangerang, ................................ 2014
Pengamat,
(………………………………….)
Lembar observasi bentuk daftar cek (check list) untuk sikap sosial dalam kegiatan diskusi kelompok
LEMBAR PENILAIAN SIKAP
Kriteria :
Skor 5, jika 5 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 4, jika 4 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 3, jika 3 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 2, jika 2 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 1, jika 1 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 0, jika tidak ada siswa melakukan sesuai pernyataan
Nilai kompetensi :
Sangat baik (SB), Jika 11,25 < Jumlah skor diperoleh ≤ 15
Baik (B), Jika 7,5 < Jumlah skor diperoleh ≤ 11,25
Cukup (C), Jika 3,75 < Jumlah skor diperoleh ≤ 7,5
Kurang (K), Jika 0 < Jumlah skor diperoleh ≤ 3,75
.................................................
83
Petunjuk Pengerjaan :
1. Baca dan pahami perintah dari soal yang diberikan
2. Jawablah pada lembar jawaban yang telah disediakan
3. Selesaikan soal berikut dengan singkat dan jelas
Soal :
1) Tunjukkan bagaimana kelima potong bangun datar yang disusun tersebut dapat
disusun untuk mengisi dua persegi yang berada di sebelah kanan sehingga memenuhi
teorema Pythagoras ! (berilah angka pada tiap potongan)
2)
Soal Pengetahuan
Tunjukkan bagaimana kelima potongan potongan
dapat disusun untuk mengisi ke dalam persegi
dengan sisi AB sehingga memenuhi teorema
Pythagoras!
84
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 , dengan pedoman sebagai berikut :
No Kunci Jawaban Skor
1
2
5
5
Total Skor 10
Nilai Akhir = Perolehan Skor X (100) Total Skor Max
Pedoman Penskoran
I II
III IV
V
=
c2 a2 + b2
AB2 = AC2 + BC2
85
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : SMPN 3 Tangerang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII / I
Materi Pokok : Pythagoras
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab sebagai wujud implementasi
kejujuran dalam melaporkan data pengamatan
3.8 Memahami Teorema Pythagoras melalui alat peraga dan penyelidikan berbagai pola
bilangan
C. Indikator
2.3.1 Jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
3.8.3 Menyelidiki apakah tiga buah bilangan merupakan tripel Pythagoras
3.8.4 Menyebutkan tripel Pythagoras
3.8.5 Menentukan kelipatan bilangan yang merupakan tripel Pythagoras
KI 1 : Menghayatidan mengamalkan ajaranagamayangdianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi,gotong royong), santun,percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuaidengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
86
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pengamatan, bertanya, bernalar, dan diskusi peserta didik dapat:
1. Melatih sikap sosial berani bertanya, berpendapat, mau mendengar orang lain, bekerja
sama dalam diskusi di kelompok sehingga terbiasa berani bertanya, berpendapat, mau
mendengar orang lain, bekerja sama dalam aktivitas sehari-hari.
2. Siswa jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
3. Siswa dapatmenemukan bilangan-bilangan yang merupakan Tripel Pythagoras
E. Materi Pembelajaran
Menentukan Tripel Pythagoras
F. Metode dan Strategi Pembelajaran
Metode : Diskusi kelompok, penugasan, dan tanya jawab
Strategi : Heuristik Vee
G. Sumber Belajar/ Media/ Rujukan
Sumber Belajar : LKS
Media Pembelajaran : LCD, Spidol, Whiteboard, Laptop, dan penghapus
Sumber Rujukan:
Buku paket, yaitu Buku Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester
IKurikulum 2013 hal. 152.
Endah Budi Rahaju dkk, 2008, Contextual Teaching and Learning
Matematikauntuk Kelas VIII SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Dewi Nuharini dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas
VIIISMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
87
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pen
dah
ulu
an
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam yang
ditanggapi oleh siswa.
2. Guru meminta pada salah satu siswa laki-laki untuk mengajakteman-
temannya berdoa sebelum memulai pelajaran.
3. Guru bertanya mengenai kondisi dan kabar siswa pada hari ini yang
ditanggapi oleh siswa, serta mengecek kehadiran siswa.
4. Siswa menerima informasi tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi
sebelumnya.
Rancangan guru :
“Sisi didepan sudut siku-siku yang merupakan sisi terpanjang
disebut apa? Kemudian sisi-sisi lainnya yang membentuk sudut siku-
siku disebut apa?apa rumus teorema Pythagoras”
5. Siswa menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup
materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode dan
strategi yang akan dilaksanakan.
5 Menit
Inti
Fase Orientasi
Guru memberikan contoh masalah
kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan pythagoras.
2 Menit
Fase Pengungkapan
gagasan siswa
Mengamati
Siswa dibagi ke dalam beberapa
kelompok dan guru memberikan LKS,
siswa duduk berkelompok memposisikan
kursinya menghadap kelompoknya
masing-masing (satu kelompok terdiri
dari 4 – 5 orang siswa).
Siswa menerima dan mengamati LKS
3 Menit
88
yang dibagikan oleh guru dan dikerjakan
secara berkelompok.
Menalar
Siswa mendengarkan penjelasan guru
terkait cara pengerjaan LKS.
Siswa bersama teman sekelompoknya
diperkenankan untuk berdiskusi dan
mengemukakan pendapatnya masing-
masing terkait penyelesaian masalah
yang ada pada LKS untuk melengkapi
aspek knowing secara berkelompok
kemudian menentukan penyelesaian
terhadap masalah yang terdapat di LKS.
30 Menit
Fase Pengungkapan
permasalahan/
pertanyaan fokus
Menanya
Guru mengajukan permasalahan yang
berkaitan dengan penyelidikan yang
dilakukan siswa dalam bentuk
pertanyaan kunci yang terdapat di dalam
LKS
Siswa yang masih mengalami kesulitan
atau ada hal yang membingungkan
diberikan kesempatan untuk bertanya
pada guru.
10 Menit
Fase Pengkonstruksian
pengetahuan baru
Mengasosiasikan/Menyajikan
Masing-masing kelompok mengisi LKS
secara rapi dan rinci.
Guru mengamati setiap kelompok dan
memberikan bantuan bila diperlukan.
Masing-masing kelompok menentukan
perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya di depan kelas.
5 Menit
89
Mengkomunikasikan
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
didepan kelas
Setiap kelompok penyaji mendapat
kesempatan untuk mempresentasikan
jawaban mereka.
Kelompok lainnya mencocokkan
jawaban mereka dengan kelompok
penyaji. Jika ada kelompok yang
memiliki jawaban berbeda dari kelompok
penyaji mendapat kesempatan untuk
mengkomunikasikan hasil diskusi
kelompoknya.
Siswa bersama dengan guru mengoreksi
jawaban kelompok penyaji dan masukan
dari kelompok yang lain sehingga siswa
dapat melihat ketidaksesuaian gagasan
yang dimiliki sebelumnya dan
memperbaikinya.
Siswa bersama teman sekelompoknya
membuat rangkuman dalam bentuk V
(summary in heuristic vee).
Siswa mengumpulkan LKS nya pada
guru.
15 Menit
Fase Evaluasi
Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai hal-hal yang belum dimengerti
siswa dan mendiskusikan jawaban siswa
yang salah.
Siswa memberikan pendapat tentang
pembelajaran hari ini.
5 Menit
90
Pen
utu
p
1. Siswa mendapatkan tugas untuk dikerjakan di rumah yaitu pada buku
paket siswa
2. Siswa menerima informasi mengenai isi kegiatan pada pertemuan
berikutnya yaitu menghitung panjang sisi segitiga siku-siku dan jarak
pada bidang Cartesius
3. Salah satu siswa laki-laki mengajak siswa lainnya untuk berdoa
sebelum mengakhiri pelajaran
4. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam dan siswa
merespon salam dari guru
5 Menit
I. Penilaian
1. Teknik : Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
3. Instrumen : Terlampir
4. Pedoman Penskoran : Terlampir
Mengetahui,
Guru Mapel Matematika
(Riyadi, S. Pd )
NIP. 19630225 198703 1 003
........., ..........................2014
Peneliti,
(Saiful Akbar)
NIM. 1110017000003
91
No Indikator Aspek sikap yang diamati Skor
0 1 2 3 4 5
1 Tanggung
Jawab
Mengerjakan LKS yang diberikan
2 Berdiskusi/berpartisipasi aktif dalam
kelompok
3 Jujur Tidak menyalin jawaban kelompok lain
saat mengerjakan tugas.
Jumlah
Keterangan
Tangerang, ................................ 2014
Pengamat,
(………………………………….)
Lembar observasi bentuk daftar cek (check list) untuk sikap sosial dalam kegiatan diskusi kelompok
LEMBAR PENILAIAN SIKAP
Kriteria :
Skor 5, jika 5 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 4, jika 4 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 3, jika 3 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 2, jika 2 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 1, jika 1 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 0, jika tidak ada siswa melakukan sesuai pernyataan
Nilai kompetensi :
Sangat baik (SB), Jika 11,25 < Jumlah skor diperoleh ≤ 15
Baik (B), Jika 7,5 < Jumlah skor diperoleh ≤ 11,25
Cukup (C), Jika 3,75 < Jumlah skor diperoleh ≤ 7,5
Kurang (K), Jika 0 < Jumlah skor diperoleh ≤ 3,75
.................................................
92
Petunjuk Pengerjaan :
1. Baca dan pahami perintah dari soal yang diberikan
2. Jawablah pada lembar jawaban yang telah disediakan
3. Selesaikan soal berikut dengan singkat dan jelas
Soal :
1) Tentukan panjang ketiga sisi segitiga siku-siku yang berupa bilangan genap berurutan
2)
Soal Pengetahuan
Jika x, 50 dan 48 merupakan bilangan tripel Pythagoras dan 50 merupakan bilangan
terbesarnya. Hitunglah nilai x !
93
Perhitungannilaiakhirdalamskala 0 – 100 ,denganpedomansebagaiberikut :
No Kunci Jawaban Skor
1
2
Untuk menentukan ketiga bilangan merupakan sisi-sisi segitiga
siku-siku yaitu dengan menggunakan Tripel Pythagoras.
a = 6, b = 8, dan c = 10
a2 = 6
2 = 36, b
2 = 8
2 = 64, dan c
2 = 10
2= 100
c2 =a
2 + b
2
100 = 36 + 64
Maka 6, 8, dan 10 merupakan tripel Pythagoras
berupa bilangan genap berurutan sehingga
memenuhi ketiga sisi segitiga siku-siku.
Karena50 merupakan bilangan terbesarnya maka :
c2
= a2
+ b2 , dimana c merupakan sisi terpanjang
502 =48
2 + x
2
2500 = 2304 + x2
x2 = 2500 – 2304
x2 = 196
x =√
x = 14 , jadi nilai x = 14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Total Skor 11
Nilai Akhir = Perolehan Skor X (100) Total Skor Max
Pedoman Penskoran
c2= a
2+ b
2
94
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : SMPN 3 Tangerang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII / I
Materi Pokok : Pythagoras
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab sebagai wujud implementasi
kejujuran dalam melaporkan data pengamatan
4.5 Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menyelesaikan berbagai masalah
C. Indikator
2.3.1 Jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
4.5.1 Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui.
4.5.2 Menghitung jarak pada bidang Cartesius.
KI 1 : Menghayatidan mengamalkan ajaranagamayangdianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi,gotong royong), santun,percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuaidengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
95
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pengamatan, bertanya, bernalar, dan diskusi peserta didik dapat:
1. Melatih sikap sosial berani bertanya, berpendapat, mau mendengar orang lain, bekerja
sama dalam diskusi di kelompok sehingga terbiasa berani bertanya, berpendapat, mau
mendengar orang lain, bekerja sama dalam aktivitas sehari-hari.
2. Siswa jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
3. Siswa dapat menggunakan rumus teorema Pythagoras untuk menghitung salah satu sisi
segitiga siku-siku jika dua sisi yang lain diketahui
4. Menghitung jarak pada bidang Cartesius menggunakan Teorema Pythagoras
E. Materi Pembelajaran
Teorema Phytagoras untuk menghitung salah satu sisi segitiga siku-siku jika dua sisi
yang lain diketahui
Teorema Phytagoras menghitung jarak pada bidang Cartesius
F. Metode dan Strategi Pembelajaran
Metode : Diskusi kelompok, penugasan, dan tanya jawab
Strategi : Heuristik Vee
G. Sumber Belajar/ Media/ Rujukan
Sumber Belajar : LKS
Media Pembelajaran : LCD, Spidol, Whiteboard, Laptop, dan penghapus
Sumber Rujukan:
Buku paket, yaitu Buku Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester
IKurikulum 2013 hal. 152.
Endah Budi Rahaju dkk, 2008, Contextual Teaching and Learning
Matematikauntuk Kelas VIII SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
96
Dewi Nuharini dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas
VIIISMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pen
dah
ulu
an
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam yang
ditanggapi oleh siswa.
2. Guru meminta pada salah satu siswa laki-laki untuk mengajakteman-
temannya berdoa sebelum memulai pelajaran.
3. Guru bertanya mengenai kondisi dan kabar siswa pada hari ini yang
ditanggapi oleh siswa, serta mengecek kehadiran siswa.
4. Siswa menerima informasi tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi
sebelumnya.
Rancangan pertanyaan guru :
“Teorema Phytagoras merupakan sebuah teorema yang
berhubungan dengan segitiga siku-siku. Apakah kalian masih ingat,
apa pengertian dari segitiga siku-siku?”
“Sisi didepan sudut siku-siku yang merupakan sisi terpanjang
disebut apa? Kemudian sisi-sisi lainnya yang membentuk sudut siku-
siku disebut apa?apa rumus teorema Pythagoras”
5. Siswa menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup
materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode dan
strategi yang akan dilaksanakan.
10 Menit
Inti
Fase Orientasi
Guru memberikan contoh masalah
kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan pythagoras.
5 Menit
Fase Pengungkapan
gagasan siswa
Mengamati
Siswa dibagi ke dalam beberapa
kelompok dan guru memberikan LKS,
5 Menit
97
siswa duduk berkelompok memposisikan
kursinya menghadap kelompoknya
masing-masing (satu kelompok terdiri
dari 4 – 5 orang siswa).
Siswa menerima dan mengamati LKS
yang dibagikan oleh guru dan dikerjakan
secara berkelompok.
Menalar
Siswa mendengarkan penjelasan guru
terkait cara pengerjaan LKS.
Siswa bersama teman sekelompoknya
diperkenankan untuk berdiskusi dan
mengemukakan pendapatnya masing-
masing terkait penyelesaian masalah
yang ada pada LKS untuk melengkapi
aspek knowing secara berkelompok
kemudian menentukan penyelesaian
terhadap masalah yang terdapat di LKS.
40 Menit
Fase Pengungkapan
permasalahan/
pertanyaan fokus
Menanya
Guru mengajukan permasalahan yang
berkaitan dengan penyelidikan yang
dilakukan siswa dalam bentuk
pertanyaan kunci yang terdapat di dalam
LKS
Siswa yang masih mengalami kesulitan
atau ada hal yang membingungkan
diberikan kesempatan untuk bertanya
pada guru.
15 Menit
Fase Pengkonstruksian
pengetahuan baru
Mengasosiasikan/Menyajikan
Masing-masing kelompok mengisi LKS
secara rapi dan rinci.
5 Menit
98
Guru mengamati setiap kelompok dan
memberikan bantuan bila diperlukan.
Masing-masing kelompok menentukan
perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya di depan kelas.
Mengkomunikasikan
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
didepan kelas
Setiap kelompok penyaji mendapat
kesempatan untuk mempresentasikan
jawaban mereka.
Kelompok lainnya mencocokkan
jawaban mereka dengan kelompok
penyaji. Jika ada kelompok yang
memiliki jawaban berbeda dari kelompok
penyaji mendapat kesempatan untuk
mengkomunikasikan hasil diskusi
kelompoknya.
Siswa bersama dengan guru mengoreksi
jawaban kelompok penyaji dan masukan
dari kelompok yang lain sehingga siswa
dapat melihat ketidaksesuaian gagasan
yang dimiliki sebelumnya dan
memperbaikinya.
Siswa bersama teman sekelompoknya
membuat rangkuman dalam bentuk V
(summary in heuristic vee).
Siswa mengumpulkan LKS nya pada
guru.
25 Menit
99
Fase Evaluasi
Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai hal-hal yang belum dimengerti
siswa dan mendiskusikan jawaban siswa
yang salah.
Siswa memberikan pendapat tentang
pembelajaran hari ini.
5 Menit
Pen
utu
p
1. Siswa mendapatkan tugas untuk dikerjakan di rumah yaitu pada buku
paket siswa
2. Siswa menerima informasi mengenai isi kegiatan pada pertemuan
berikutnya yaitu menentukan jenis segitiga berdasarkan panjang sisi
segitiga.
3. Salah satu siswa laki-laki mengajak siswa lainnya untuk berdoa
sebelum mengakhiri pelajaran
4. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam dan siswa
merespon salam dari guru
10 Menit
I. Penilaian
1. Teknik : Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
3. Instrumen : Terlampir
4. Pedoman Penskoran : Terlampir
Mengetahui,
Guru Mapel Matematika
(Riyadi, S. Pd)
NIP. 19630225 198703 1 003
........., ..........................2014
Peneliti,
(Saiful Akbar)
NIM. 1110017000003
100
No Indikator Aspek sikap yang diamati Skor
0 1 2 3 4 5
1 Tanggung
Jawab
Mengerjakan LKS yang diberikan
2 Berdiskusi/berpartisipasi aktif dalam
kelompok
3 Jujur Tidak menyalin jawaban kelompok lain
saat mengerjakan tugas.
Jumlah
Keterangan
Tangerang, ................................ 2014
Pengamat,
(………………………………….)
Lembar observasi bentuk daftar cek (check list) untuk sikap sosial dalam kegiatan diskusi kelompok
LEMBAR PENILAIAN SIKAP
Kriteria :
Skor 5, jika 5 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 4, jika 4 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 3, jika 3 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 2, jika 2 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 1, jika 1 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 0, jika tidak ada siswa melakukan sesuai pernyataan
Nilai kompetensi :
Sangat baik (SB), Jika 11,25 < Jumlah skor diperoleh ≤ 15
Baik (B), Jika 7,5 < Jumlah skor diperoleh ≤ 11,25
Cukup (C), Jika 3,75 < Jumlah skor diperoleh ≤ 7,5
Kurang (K), Jika 0 < Jumlah skor diperoleh ≤ 3,75
.................................................
101
Petunjuk Pengerjaan :
1. Baca dan pahami perintah dari soal yang diberikan
2. Jawablah pada lembar jawaban yang telah disediakan
3. Selesaikan soal berikut dengan singkat dan jelas
Soal :
1)
2) Hitunglah jarak titik P(3,-1) ke titik Q(8,11) !
Soal Pengetahuan
Panjang sisi miring segitiga siku-siku ABC adalah 2,5 cm.
Jika panjang salah satu sisi siku-sikunya 1,5 cm, tentukan
panjang sisi segitiga siku-siku yang lainnya dan hitunglah
luas segitiga tersebut!
102
Perhitungannilaiakhirdalamskala 0 – 100 ,denganpedomansebagaiberikut :
No Kunci Jawaban Skor
1
2
AC2 = AB
2 + BC
2
AB2= AC
2- BC
2
AB = √
AB = √
= √
= √
AB = 2 cm
Luas ∆ABC =
x BC x AB
=
x 1,5 x 2
= 1,5 cm2
Dengan menggunakan rumus jarak dua titik maka :
PQ = √
PQ = √
PQ = √
PQ = √
PQ = √
PQ = 13 satuan panjang
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Total Skor 16
Nilai Akhir = Perolehan Skor X (100) Total Skor Max
Pedoman Penskoran
103
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : SMPN 3 Tangerang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII / I
Materi Pokok : Pythagoras
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab sebagai wujud implementasi
kejujuran dalam melaporkan data pengamatan
4.5 Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menyelesaikan berbagai masalah
C. Indikator
2.3.1 Jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
4.5.3 Mengidentifikasi segitiga siku-siku dengan menggunakan Teorema Pythagoras
4.5.4 Mengidentifikasi segitiga tumpul dengan menggunakan Teorema Pythagoras
4.5.5 Mengidentifikasi segitiga lancip dengan menggunakan Teorema Pythagoras
KI 1 : Menghayatidan mengamalkan ajaranagamayangdianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi,gotong royong), santun,percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuaidengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
104
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pengamatan, bertanya, bernalar, dan diskusi peserta didik dapat:
1. Melatih sikap sosial berani bertanya, berpendapat, mau mendengar orang lain, bekerja
sama dalam diskusi di kelompok sehingga terbiasa berani bertanya, berpendapat, mau
mendengar orang lain, bekerja sama dalam aktivitas sehari-hari.
2. Siswa jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
3. Menentukan jenis segitiga berdasarkan panjang sisi segitigadengan menggunakan
Teorema Pythagoras.
E. Materi Pembelajaran
Teorema Pythagoras untukmengidentifikasi jenis-jenis segitiga
F. Metode dan Strategi Pembelajaran
Metode : Diskusi kelompok, penugasan, dan tanya jawab
Strategi : Heuristik Vee
G. Sumber Belajar/ Media/ Rujukan
Sumber Belajar : LKS
Media Pembelajaran : LCD, Spidol, Whiteboard, Laptop, dan penghapus
Sumber Rujukan:
Buku paket, yaitu Buku Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester I
Kurikulum 2013 hal. 152.
Endah Budi Rahaju dkk, 2008, Contextual Teaching and Learning Matematika
untuk Kelas VIII SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dewi Nuharini dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII
SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
105
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pen
dah
ulu
an
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam yang
ditanggapi oleh siswa.
2. Guru meminta pada salah satu siswa laki-laki untuk mengajakteman-
temannya berdoa sebelum memulai pelajaran.
3. Guru bertanya mengenai kondisi dan kabar siswa pada hari ini yang
ditanggapi oleh siswa, serta mengecek kehadiran siswa.
4. Siswa menerima informasi tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi
sebelumnya.
Rancangan pertanyaan guru :
“Teorema Phytagoras merupakan sebuah teorema yang
berhubungan dengan segitiga siku-siku. Apakah kalian masih ingat,
apa saja jenis-jenis segitiga berdasarkan sifatnya?”
“Apa yang kalian ketahui tentang segitiga lancip, siku-siku, dan
tumpul? Bagaimana cara kalian menentukan sebuah segitiga lancip,
siku-siku atau tumpul?apa rumus teorema Pythagoras”
5. Siswa menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup
materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode dan
strategi yang akan dilaksanakan.
5 Menit
Inti
Fase Orientasi
Guru memberikan contoh masalah
kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan pythagoras.
2 Menit
Fase Pengungkapan
gagasan siswa
Mengamati
Siswa dibagi ke dalam beberapa
kelompok dan guru memberikan LKS,
siswa duduk berkelompok memposisikan
kursinya menghadap kelompoknya
masing-masing (satu kelompok terdiri
3 Menit
106
dari 4 – 5 orang siswa).
Siswa menerima dan mengamati LKS
yang dibagikan oleh guru dan dikerjakan
secara berkelompok.
Menalar
Siswa mendengarkan penjelasan guru
terkait cara pengerjaan LKS.
Siswa bersama teman sekelompoknya
diperkenankan untuk berdiskusi dan
mengemukakan pendapatnya masing-
masing terkait penyelesaian masalah
yang ada pada LKS untuk melengkapi
aspek knowing secara berkelompok
kemudian menentukan penyelesaian
terhadap masalah yang terdapat di LKS.
30 Menit
Fase Pengungkapan
permasalahan/
pertanyaan fokus
Menanya
Guru mengajukan permasalahan yang
berkaitan dengan penyelidikan yang
dilakukan siswa dalam bentuk
pertanyaan kunci yang terdapat di dalam
LKS
Siswa yang masih mengalami kesulitan
atau ada hal yang membingungkan
diberikan kesempatan untuk bertanya
pada guru.
10 Menit
Fase Pengkonstruksian
pengetahuan baru
Mengasosiasikan/Menyajikan
Masing-masing kelompok mengisi LKS
secara rapi dan rinci.
Guru mengamati setiap kelompok dan
memberikan bantuan bila diperlukan.
Masing-masing kelompok menentukan
perwakilan kelompok untuk
5 Menit
107
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya di depan kelas.
Mengkomunikasikan
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
didepan kelas
Setiap kelompok penyaji mendapat
kesempatan untuk mempresentasikan
jawaban mereka.
Kelompok lainnya mencocokkan
jawaban mereka dengan kelompok
penyaji. Jika ada kelompok yang
memiliki jawaban berbeda dari kelompok
penyaji mendapat kesempatan untuk
mengkomunikasikan hasil diskusi
kelompoknya.
Siswa bersama dengan guru mengoreksi
jawaban kelompok penyaji dan masukan
dari kelompok yang lain sehingga siswa
dapat melihat ketidaksesuaian gagasan
yang dimiliki sebelumnya dan
memperbaikinya.
Siswa bersama teman sekelompoknya
membuat rangkuman dalam bentuk V
(summary in heuristic vee).
Siswa mengumpulkan LKS nya pada
guru.
15 Menit
Fase Evaluasi
Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai hal-hal yang belum dimengerti
siswa dan mendiskusikan jawaban siswa
yang salah.
5 Menit
108
Siswa memberikan pendapat tentang
pembelajaran hari ini. P
enu
tup
1. Siswa mendapatkan tugas untuk dikerjakan di rumah yaitu pada buku
paket siswa
2. Siswa menerima informasi mengenai isi kegiatan pada pertemuan
berikutnya yaitu menghitung perbandingan sisi segitiga siku-siku
dengan sudut istimewa (salah satu sudutnya 300, 45
0, 60
0).
3. Salah satu siswa laki-laki mengajak siswa lainnya untuk berdoa
sebelum mengakhiri pelajaran
4. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam dan siswa
merespon salam dari guru
5 Menit
I. Penilaian
1. Teknik : Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
3. Instrumen : Terlampir
4. Pedoman Penskoran : Terlampir
Mengetahui,
Guru Mapel Matematika
(Riyadi, S. Pd)
NIP. 19630225 198703 1 003
........., ..........................2014
Peneliti,
(Saiful Akbar)
NIM. 1110017000003
109
No Indikator Aspek sikap yang diamati Skor
0 1 2 3 4 5
1 Tanggung
Jawab
Mengerjakan LKS yang diberikan
2 Berdiskusi/berpartisipasi aktif dalam
kelompok
3 Jujur Tidak menyalin jawaban kelompok lain
saat mengerjakan tugas.
Jumlah
Keterangan
Soal Pengetahuan
Tangerang, ................................ 2014
Pengamat,
(………………………………….)
Lembar observasi bentuk daftar cek (check list) untuk sikap sosial dalam kegiatan diskusi kelompok
LEMBAR PENILAIAN SIKAP
Kriteria :
Skor 5, jika 5 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 4, jika 4 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 3, jika 3 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 2, jika 2 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 1, jika 1 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 0, jika tidak ada siswa melakukan sesuai pernyataan
Nilai kompetensi :
Sangat baik (SB), Jika 11,25 < Jumlah skor diperoleh ≤ 15
Baik (B), Jika 7,5 < Jumlah skor diperoleh ≤ 11,25
Cukup (C), Jika 3,75 < Jumlah skor diperoleh ≤ 7,5
Kurang (K), Jika 0 < Jumlah skor diperoleh ≤ 3,75
.................................................
110
Petunjuk Pengerjaan :
1. Baca dan pahami perintah dari soal yang diberikan
2. Jawablah pada lembar jawaban yang telah disediakan
3. Selesaikan soal berikut dengan singkat dan jelas
Soal :
Jawab :
Tentukan jenis segitiga dengan panjang sisi-sisi sebagai berikut.
a. 3 cm, 5 cm, 4 cm
b. 4 cm, 5 cm, 6 cm
c. 1 cm, 2 cm, 3 cm
a. .................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
b. .................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
c. .................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Pedoman Penskoran
111
Perhitungannilaiakhirdalamskala 0 – 100 ,denganpedomansebagaiberikut :
No Kunci Jawaban Skor
a
b
c
Misalkana= panjang sisi miring, sedangkan bdan c panjang sisi
yang lain, maka diperoleh :
a = 5 cm, b= 3 cm, c= 4 cm
a2 = 5
2=25
b2 + c
2= 3
2 + 4
2= 9 + 16 = 25
Karena 52= 3
2+ 4
2, maka segitiga ini termasuk jenis segitiga
siku-siku.
Misalkan a = panjang sisi miring, sedangkan b dan c panjang sisi
yang lain, maka diperoleh :
a = 6 cm, b= 4 cm, c= 5 cm
a2 = 6
2=36
b2 + c
2= 4
2 + 5
2= 16 + 25 = 41
Karena 62
<42 + 5
2, maka segitiga ini termasuk jenis
segitiga lancip.
Misalkan a = panjang sisi miring, sedangkan b dan c panjang sisi
yang lain, maka diperoleh :
a = 3 cm, b = 1 cm, c = 2 cm
a2 = 3
2 = 9
b2 + c
2 = 1
2 + 2
2 = 1 + 4 = 5
Karena 32
>12 + 2
2, maka segitiga ini termasuk jenis
segitiga tumpul
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Total Skor 12
Nilai Akhir = Perolehan Skor X (100) Total Skor Max
112
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : SMPN 3 Tangerang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII / I
Materi Pokok : Pythagoras
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab sebagai wujud implementasi
kejujuran dalam melaporkan data pengamatan
4.5 Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menyelesaikan berbagai masalah
C. Indikator
2.3.1 Jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
4.5.6 Menerapkan Teorema Pythagoras pada segitiga siku-siku dengan sudut
istimewa
4.5.7 Menghitung perbandingan sisi segitiga siku-siku dengan sudut istimewa (salah
satu sudutnya 300, 45
0, 60
0)
KI 1 : Menghayatidan mengamalkan ajaranagamayangdianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi,gotong royong), santun,percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuaidengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
113
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pengamatan, bertanya, bernalar, dan diskusi peserta didik dapat:
1. Melatih sikap sosial berani bertanya, berpendapat, mau mendengar orang lain, bekerja
sama dalam diskusi di kelompok sehingga terbiasa berani bertanya, berpendapat, mau
mendengar orang lain, bekerja sama dalam aktivitas sehari-hari.
2. Siswa jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
3. Menghitung perbandingan sisi segitiga siku-siku dengan sudut istimewa (salah satu
sudutnya 300, 45
0, 60
0)
E. Materi Pembelajaran
Menghitung perbandingan sisi segitiga siku-siku dengan sudut istimewa (salah satu
sudutnya 300, 45
0, 60
0)
F. Metode dan Strategi Pembelajaran
Metode : Diskusi kelompok, penugasan, dan tanya jawab
Strategi : Heuristik Vee
G. Sumber Belajar/ Media/ Rujukan
Sumber Belajar : LKS
Media Pembelajaran : LCD, Spidol, Whiteboard, Laptop, dan penghapus
Sumber Rujukan:
Buku paket, yaitu Buku Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester I
Kurikulum 2013 hal. 152.
Endah Budi Rahaju dkk, 2008, Contextual Teaching and Learning Matematika
untuk Kelas VIII SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dewi Nuharini dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII
SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
114
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pen
dah
ulu
an
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam yang
ditanggapi oleh siswa.
2. Guru meminta pada salah satu siswa laki-laki untuk mengajakteman-
temannya berdoa sebelum memulai pelajaran.
3. Guru bertanya mengenai kondisi dan kabar siswa pada hari ini yang
ditanggapi oleh siswa, serta mengecek kehadiran siswa.
4. Siswa menerima informasi tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi
sebelumnya.
Rancangan pertanyaan guru :
“Teorema Phytagoras merupakan sebuah teorema yang
berhubungan dengan segitiga siku-siku. Apakah kalian masih ingat,
dengan segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga sama sisi?”
“Berapa jumlah sudut-sudut dalam segitiga?apa rumus teorema
Pythagoras”
5. Siswa menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup
materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode dan
strategi yang akan dilaksanakan.
10 Menit
Inti
Fase Orientasi
Guru memberikan contoh masalah
kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan pythagoras.
5 Menit
Fase Pengungkapan
gagasan siswa
Mengamati
Siswa dibagi ke dalam beberapa
kelompok dan guru memberikan LKS,
siswa duduk berkelompok memposisikan
kursinya menghadap kelompoknya
masing-masing (satu kelompok terdiri
dari 4 – 5 orang siswa).
5 Menit
115
Siswa menerima dan mengamati LKS
yang dibagikan oleh guru dan dikerjakan
secara berkelompok.
Menalar
Siswa mendengarkan penjelasan guru
terkait cara pengerjaan LKS.
Siswa bersama teman sekelompoknya
diperkenankan untuk berdiskusi dan
mengemukakan pendapatnya masing-
masing terkait penyelesaian masalah
yang ada pada LKS untuk melengkapi
aspek knowing secara berkelompok
kemudian menentukan penyelesaian
terhadap masalah yang terdapat di LKS.
40 Menit
Fase Pengungkapan
permasalahan/
pertanyaan fokus
Menanya
Guru mengajukan permasalahan yang
berkaitan dengan penyelidikan yang
dilakukan siswa dalam bentuk
pertanyaan kunci yang terdapat di dalam
LKS
Siswa yang masih mengalami kesulitan
atau ada hal yang membingungkan
diberikan kesempatan untuk bertanya
pada guru.
15 Menit
Fase Pengkonstruksian
pengetahuan baru
Mengasosiasikan/Menyajikan
Masing-masing kelompok mengisi LKS
secara rapi dan rinci.
Guru mengamati setiap kelompok dan
memberikan bantuan bila diperlukan.
Masing-masing kelompok menentukan
perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja
5 Menit
116
kelompoknya di depan kelas.
Mengkomunikasikan
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
didepan kelas
Setiap kelompok penyaji mendapat
kesempatan untuk mempresentasikan
jawaban mereka.
Kelompok lainnya mencocokkan
jawaban mereka dengan kelompok
penyaji. Jika ada kelompok yang
memiliki jawaban berbeda dari kelompok
penyaji mendapat kesempatan untuk
mengkomunikasikan hasil diskusi
kelompoknya.
Siswa bersama dengan guru mengoreksi
jawaban kelompok penyaji dan masukan
dari kelompok yang lain sehingga siswa
dapat melihat ketidaksesuaian gagasan
yang dimiliki sebelumnya dan
memperbaikinya.
Siswa bersama teman sekelompoknya
membuat rangkuman dalam bentuk V
(summary in heuristic vee).
Siswa mengumpulkan LKS nya pada
guru.
25 Menit
Fase Evaluasi
Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai hal-hal yang belum dimengerti
siswa dan mendiskusikan jawaban siswa
yang salah.
Siswa memberikan pendapat tentang
5 Menit
117
pembelajaran hari ini.
Pen
utu
p
1. Siswa mendapatkan tugas untuk dikerjakan di rumah yaitu pada buku
paket siswa
2. Siswa menerima informasi mengenai isi kegiatan pada pertemuan
berikutnya yaitu menyelesaikan masalah pada bangun datar.
3. Salah satu siswa laki-laki mengajak siswa lainnya untuk berdoa
sebelum mengakhiri pelajaran
4. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam dan siswa
merespon salam dari guru
10 Menit
I. Penilaian
1. Teknik : Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
3. Instrumen : Terlampir
4. Pedoman Penskoran : Terlampir
Mengetahui,
Guru Mapel Matematika
(Riyadi, S. Pd)
NIP. 19630225 198703 1 003
........., ..........................2014
Peneliti,
(Saiful Akbar)
NIM. 1110017000003
118
No Indikator Aspek sikap yang diamati Skor
0 1 2 3 4 5
1 Tanggung
Jawab
Mengerjakan LKS yang diberikan
2 Berdiskusi/berpartisipasi aktif dalam
kelompok
3 Jujur Tidak menyalin jawaban kelompok lain
saat mengerjakan tugas.
Jumlah
Keterangan
Tangerang, ................................ 2014
Pengamat,
(………………………………….)
Lembar observasi bentuk daftar cek (check list) untuk sikap sosial dalam kegiatan diskusi kelompok
LEMBAR PENILAIAN SIKAP
Kriteria :
Skor 5, jika 5 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 4, jika 4 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 3, jika 3 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 2, jika 2 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 1, jika 1 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 0, jika tidak ada siswa melakukan sesuai pernyataan
Nilai kompetensi :
Sangat baik (SB), Jika 11,25 < Jumlah skor diperoleh ≤ 15
Baik (B), Jika 7,5 < Jumlah skor diperoleh ≤ 11,25
Cukup (C), Jika 3,75 < Jumlah skor diperoleh ≤ 7,5
Kurang (K), Jika 0 < Jumlah skor diperoleh ≤ 3,75
.................................................
119
Petunjuk Pengerjaan :
1. Baca dan pahami perintah dari soal yang diberikan
2. Jawablah pada lembar jawaban yang telah disediakan
3. Selesaikan soal berikut dengan singkat dan jelas
Soal :
Jawab :
Soal Pengetahuan
Diketahui persegi panjang ABCD dengan panjang diagonal AC = 10 cm dan
∠CAB = 30o. Tentukan :
(i) panjang AB;
(ii) panjang BC;
(iii) luas ABCD;
(iv) keliling ABCD
Pedoman Penskoran
120
Perhitungannilaiakhirdalamskala 0 – 100 ,denganpedomansebagaiberikut :
No Kunci Jawaban Skor
i
ii
iii
iv
Perbandingan sisi-sisi pada ∆ABC adalah
Luas ABCD = AB x BC
= 5√ x 5
= 25√ cm2
Keliling ABCD = 2(AB + BC)
= 2(5√ + 5)
= 10(√ + 1) cm
1
1
1
1
1
Total Skor 15
Nilai Akhir = Perolehan Skor X (100) Total Skor Max
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
121
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : SMPN 3 Tangerang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII / I
Materi Pokok : Pythagoras
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab sebagai wujud implementasi
kejujuran dalam melaporkan data pengamatan
4.5 Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menyelesaikan berbagai masalah
C. Indikator
2.3.1 Jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
4.5.8 Menyelesaikan masalah pada bangun datar dengan menggunakan Teorema
Phytagoras
4.5.9 Menghitung panjang diagonal sisi pada bangun datar
KI 1 : Menghayatidan mengamalkan ajaranagamayangdianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi,gotong royong), santun,percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuaidengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
122
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pengamatan, bertanya, bernalar, dan diskusi peserta didik dapat:
1. Melatih sikap sosial berani bertanya, berpendapat, mau mendengar orang lain, bekerja
sama dalam diskusi di kelompok sehingga terbiasa berani bertanya, berpendapat, mau
mendengar orang lain, bekerja sama dalam aktivitas sehari-hari.
2. Siswa jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
3. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang ada pada bangun datar dengan
menggunakan Teorema Pythagoras
E. Materi Pembelajaran
Teorema Phytagoras padabangun datar
F. Metode dan Strategi Pembelajaran
Metode : Diskusi kelompok, penugasan, dan tanya jawab
Strategi : Heuristik Vee
G. Sumber Belajar/ Media/ Rujukan
Sumber Belajar : LKS
Media Pembelajaran : LCD, Spidol, Whiteboard, Laptop, dan penghapus
Sumber Rujukan:
Buku paket, yaitu Buku Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester I
Kurikulum 2013 hal. 152.
Endah Budi Rahaju dkk, 2008, Contextual Teaching and Learning Matematika
untuk Kelas VIII SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dewi Nuharini dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII
SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
123
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pen
dah
ulu
an
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam yang
ditanggapi oleh siswa.
2. Guru meminta pada salah satu siswa laki-laki untuk mengajakteman-
temannya berdoa sebelum memulai pelajaran.
3. Guru bertanya mengenai kondisi dan kabar siswa pada hari ini yang
ditanggapi oleh siswa, serta mengecek kehadiran siswa.
4. Siswa menerima informasi tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi
sebelumnya.
Rancangan pertanyaan guru :
“Teorema Phytagoras merupakan sebuah teorema yang
berhubungan dengan segitiga siku-siku. Apakah kalian masih ingat,
apa saja bangun datar yang kalian tahu?”
“Kemudian bagaimana menghitung keliling dan luas dari bangun
datar?”
5. Siswa menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup
materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode dan
strategi yang akan dilaksanakan.
5 Menit
Inti
Fase Orientasi
Guru memberikan contoh masalah
kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan pythagoras.
2 Menit
Fase Pengungkapan
gagasan siswa
Mengamati
Siswa dibagi ke dalam beberapa
kelompok dan guru memberikan LKS,
siswa duduk berkelompok memposisikan
kursinya menghadap kelompoknya
masing-masing (satu kelompok terdiri
dari 4 – 5 orang siswa).
3 Menit
124
Siswa menerima dan mengamati LKS
yang dibagikan oleh guru dan dikerjakan
secara berkelompok.
Menalar
Siswa mendengarkan penjelasan guru
terkait cara pengerjaan LKS.
Siswa bersama teman sekelompoknya
diperkenankan untuk berdiskusi dan
mengemukakan pendapatnya masing-
masing terkait penyelesaian masalah
yang ada pada LKS untuk melengkapi
aspek knowing secara berkelompok
kemudian menentukan penyelesaian
terhadap masalah yang terdapat di LKS.
30 Menit
Fase Pengungkapan
permasalahan/
pertanyaan fokus
Menanya
Guru mengajukan permasalahan yang
berkaitan dengan penyelidikan yang
dilakukan siswa dalam bentuk
pertanyaan kunci yang terdapat di dalam
LKS
Siswa yang masih mengalami kesulitan
atau ada hal yang membingungkan
diberikan kesempatan untuk bertanya
pada guru.
10 Menit
Fase Pengkonstruksian
pengetahuan baru
Mengasosiasikan/Menyajikan
Masing-masing kelompok mengisi LKS
secara rapi dan rinci.
Guru mengamati setiap kelompok dan
memberikan bantuan bila diperlukan.
Masing-masing kelompok menentukan
perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja
5 Menit
125
kelompoknya di depan kelas.
Mengkomunikasikan
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
didepan kelas
Setiap kelompok penyaji mendapat
kesempatan untuk mempresentasikan
jawaban mereka.
Kelompok lainnya mencocokkan
jawaban mereka dengan kelompok
penyaji. Jika ada kelompok yang
memiliki jawaban berbeda dari kelompok
penyaji mendapat kesempatan untuk
mengkomunikasikan hasil diskusi
kelompoknya.
Siswa bersama dengan guru mengoreksi
jawaban kelompok penyaji dan masukan
dari kelompok yang lain sehingga siswa
dapat melihat ketidaksesuaian gagasan
yang dimiliki sebelumnya dan
memperbaikinya.
Siswa bersama teman sekelompoknya
membuat rangkuman dalam bentuk V
(summary in heuristic vee).
Siswa mengumpulkan LKS nya pada
guru.
15 Menit
Fase Evaluasi
Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai hal-hal yang belum dimengerti
siswa dan mendiskusikan jawaban siswa
yang salah.
Siswa memberikan pendapat tentang
5 Menit
126
pembelajaran hari ini.
Pen
utu
p
1. Siswa mendapatkan tugas untuk dikerjakan di rumah yaitu pada buku
paket siswa
2. Siswa menerima informasi mengenai isi kegiatan pada pertemuan
berikutnya yaitu memecahkan masalah pada bangun ruang
menggunakan Teorema Pythagoras.
3. Salah satu siswa laki-laki mengajak siswa lainnya untuk berdoa
sebelum mengakhiri pelajaran
4. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam dan siswa
merespon salam dari guru
5 Menit
I. Penilaian
1. Teknik : Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
3. Instrumen : Terlampir
4. Pedoman Penskoran : Terlampir
Mengetahui,
Guru Mapel Matematika
(Riyadi, S. Pd)
NIP. 19630225 198703 1 003
........., ..........................2014
Peneliti,
(Saiful Akbar)
NIM. 1110017000003
127
No Indikator Aspek sikap yang diamati Skor
0 1 2 3 4 5
1 Tanggung
Jawab
Mengerjakan LKS yang diberikan
2 Berdiskusi/berpartisipasi aktif dalam
kelompok
3 Jujur Tidak menyalin jawaban kelompok lain
saat mengerjakan tugas.
Jumlah
Keterangan
Tangerang, ................................ 2014
Pengamat,
(………………………………….)
Lembar observasi bentuk daftar cek (check list) untuk sikap sosial dalam kegiatan diskusi kelompok
LEMBAR PENILAIAN SIKAP
Kriteria :
Skor 5, jika 5 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 4, jika 4 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 3, jika 3 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 2, jika 2 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 1, jika 1 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 0, jika tidak ada siswa melakukan sesuai pernyataan
Nilai kompetensi :
Sangat baik (SB), Jika 11,25 < Jumlah skor diperoleh ≤ 15
Baik (B), Jika 7,5 < Jumlah skor diperoleh ≤ 11,25
Cukup (C), Jika 3,75 < Jumlah skor diperoleh ≤ 7,5
Kurang (K), Jika 0 < Jumlah skor diperoleh ≤ 3,75
.................................................
128
Petunjuk Pengerjaan :
1. Baca dan pahami perintah dari soal yang diberikan
2. Jawablah pada lembar jawaban yang telah disediakan
3. Selesaikan soal berikut dengan singkat dan jelas
Soal :
Jawab :
Keliling belah ketupat ABCD adalah 80 cm dan panjang BD = 24 cm.
Hitunglah
a. panjang AC;
b. luas belah ketupat tersebut
Soal Pengetahuan
O
129
Perhitungannilaiakhirdalamskala 0 – 100 ,denganpedomansebagaiberikut :
No Kunci Jawaban Skor
a
b
Diagonal BD = 24 cm → OB = 12 cm
Keliling Belah Ketupat = 80 cm
4s = 80
s = 80/4
s = 20 cm
Pada segitiga OBC memenuhi teorema Pythagoras seperti berikut:
BC2 = OB
2 + OC
2
OC2= BC
2 - OB
2
OC = √
= √
= √
= √ = 16 cm
Maka, panjang AC = OA + OC = 16 + 16 = 32 cm
Luas Belah Ketupat ABCD = ½ x AC x BD
= ½ x 32 x 24
= 384 cm2
1
Total Skor 15
Nilai Akhir = Perolehan Skor X (100) Total Skor Max
Pedoman Penskoran
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
130
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : SMPN 3 Tangerang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII / I
Materi Pokok : Pythagoras
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab sebagai wujud implementasi
kejujuran dalam melaporkan data pengamatan
4.5 Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menyelesaikan berbagai masalah
C. Indikator
2.3.1 Jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
4.5.10 Memecahkan masalah pada bangun ruang menggunakan Teorema Pythagoras
4.5.11 Menghitung panjang diagonal ruang pada bangun ruang
KI 1 : Menghayatidan mengamalkan ajaranagamayangdianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi,gotong royong), santun,percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuaidengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
131
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pengamatan, bertanya, bernalar, dan diskusi peserta didik dapat:
1. Melatih sikap sosial berani bertanya, berpendapat, mau mendengar orang lain, bekerja
sama dalam diskusi di kelompok sehingga terbiasa berani bertanya, berpendapat, mau
mendengar orang lain, bekerja sama dalam aktivitas sehari-hari.
2. Siswa jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
3. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang ada pada bangun ruang dengan
menggunakan Teorema Pythagoras
E. Materi Pembelajaran
Teorema Phytagoras padabangun ruang
F. Metode dan Strategi Pembelajaran
Metode : Diskusi kelompok, penugasan, dan tanya jawab
Strategi : Heuristik Vee
G. Sumber Belajar/ Media/ Rujukan
Sumber Belajar : LKS
Media Pembelajaran : LCD, Spidol, Whiteboard, Laptop, dan penghapus
Sumber Rujukan:
Buku paket, yaitu Buku Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester I
Kurikulum 2013 hal. 152.
Endah Budi Rahaju dkk, 2008, Contextual Teaching and Learning Matematika
untuk Kelas VIII SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dewi Nuharini dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII
SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
132
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pen
dah
ulu
an
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam yang
ditanggapi oleh siswa.
2. Guru meminta pada salah satu siswa laki-laki untuk mengajakteman-
temannya berdoa sebelum memulai pelajaran.
3. Guru bertanya mengenai kondisi dan kabar siswa pada hari ini yang
ditanggapi oleh siswa, serta mengecek kehadiran siswa.
4. Siswa menerima informasi tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi
sebelumnya.
Rancangan pertanyaan guru :
“Teorema Phytagoras merupakan sebuah teorema yang
berhubungan dengan segitiga siku-siku. Apakah kalian masih ingat,
apa saja bangun ruang yang kalian tahu?”
“Kemudian bagaimana menghitung diagonal ruang dari bangun
ruang?”
5. Siswa menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup
materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode dan
strategi yang akan dilaksanakan.
10 Menit
Inti
Fase Orientasi
Guru memberikan contoh masalah
kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan pythagoras.
5 Menit
Fase Pengungkapan
gagasan siswa
Mengamati
Siswa dibagi ke dalam beberapa
kelompok dan guru memberikan LKS,
siswa duduk berkelompok memposisikan
kursinya menghadap kelompoknya
masing-masing (satu kelompok terdiri
dari 4 – 5 orang siswa).
5 Menit
133
Siswa menerima dan mengamati LKS
yang dibagikan oleh guru dan dikerjakan
secara berkelompok.
Menalar
Siswa mendengarkan penjelasan guru
terkait cara pengerjaan LKS.
Siswa bersama teman sekelompoknya
diperkenankan untuk berdiskusi dan
mengemukakan pendapatnya masing-
masing terkait penyelesaian masalah
yang ada pada LKS untuk melengkapi
aspek knowing secara berkelompok
kemudian menentukan penyelesaian
terhadap masalah yang terdapat di LKS.
40 Menit
Fase Pengungkapan
permasalahan/
pertanyaan fokus
Menanya
Guru mengajukan permasalahan yang
berkaitan dengan penyelidikan yang
dilakukan siswa dalam bentuk
pertanyaan kunci yang terdapat di dalam
LKS
Siswa yang masih mengalami kesulitan
atau ada hal yang membingungkan
diberikan kesempatan untuk bertanya
pada guru.
15 Menit
Fase Pengkonstruksian
pengetahuan baru
Mengasosiasikan/Menyajikan
Masing-masing kelompok mengisi LKS
secara rapi dan rinci.
Guru mengamati setiap kelompok dan
memberikan bantuan bila diperlukan.
Masing-masing kelompok menentukan
perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja
5 Menit
134
kelompoknya di depan kelas.
Mengkomunikasikan
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
didepan kelas
Setiap kelompok penyaji mendapat
kesempatan untuk mempresentasikan
jawaban mereka.
Kelompok lainnya mencocokkan
jawaban mereka dengan kelompok
penyaji. Jika ada kelompok yang
memiliki jawaban berbeda dari kelompok
penyaji mendapat kesempatan untuk
mengkomunikasikan hasil diskusi
kelompoknya.
Siswa bersama dengan guru mengoreksi
jawaban kelompok penyaji dan masukan
dari kelompok yang lain sehingga siswa
dapat melihat ketidaksesuaian gagasan
yang dimiliki sebelumnya dan
memperbaikinya.
Siswa bersama teman sekelompoknya
membuat rangkuman dalam bentuk V
(summary in heuristic vee).
Siswa mengumpulkan LKS nya pada
guru.
25 Menit
Fase Evaluasi
Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai hal-hal yang belum dimengerti
siswa dan mendiskusikan jawaban siswa
yang salah.
Siswa memberikan pendapat tentang
5 Menit
135
pembelajaran hari ini.
Pen
utu
p
1. Siswa mendapatkan tugas untuk dikerjakan di rumah yaitu pada buku
paket siswa
2. Siswa menerima informasi mengenai isi kegiatan pada pertemuan
berikutnya yaitu memecahkan masalah yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari menggunakan Teorema Pythagoras.
3. Salah satu siswa laki-laki mengajak siswa lainnya untuk berdoa
sebelum mengakhiri pelajaran
4. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam dan siswa
merespon salam dari guru
10 Menit
I. Penilaian
1. Teknik : Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
3. Instrumen : Terlampir
4. Pedoman Penskoran : Terlampir
Mengetahui,
Guru Mapel Matematika
(Riyadi, S. Pd)
NIP. 19630225 198703 1 003
........., ..........................2014
Peneliti,
(Saiful Akbar)
NIM. 1110017000003
136
No Indikator Aspek sikap yang diamati Skor
0 1 2 3 4 5
1 Tanggung
Jawab
Mengerjakan LKS yang diberikan
2 Berdiskusi/berpartisipasi aktif dalam
kelompok
3 Jujur Tidak menyalin jawaban kelompok lain
saat mengerjakan tugas.
Jumlah
Keterangan
Tangerang, ................................ 2014
Pengamat,
(………………………………….)
Lembar observasi bentuk daftar cek (check list) untuk sikap sosial dalam kegiatan diskusi kelompok
LEMBAR PENILAIAN SIKAP
Kriteria :
Skor 5, jika 5 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 4, jika 4 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 3, jika 3 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 2, jika 2 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 1, jika 1 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 0, jika tidak ada siswa melakukan sesuai pernyataan
Nilai kompetensi :
Sangat baik (SB), Jika 11,25 < Jumlah skor diperoleh ≤ 15
Baik (B), Jika 7,5 < Jumlah skor diperoleh ≤ 11,25
Cukup (C), Jika 3,75 < Jumlah skor diperoleh ≤ 7,5
Kurang (K), Jika 0 < Jumlah skor diperoleh ≤ 3,75
.................................................
137
Petunjuk Pengerjaan :
1. Baca dan pahami perintah dari soal yang diberikan
2. Jawablah pada lembar jawaban yang telah disediakan
3. Selesaikan soal berikut dengan singkat dan jelas
Soal :
Jawab :
Pada limas T.PQRS di samping, alas limas berbentuk persegi dengan
panjang sisi 10 cm, sedangkan panjang TO = 12 cm. Hitunglah
a. panjang TU;
b. luas segitiga TQR
Soal Pengetahuan
138
Perhitungannilaiakhirdalamskala 0 – 100 ,denganpedomansebagaiberikut :
No Kunci Jawaban Skor
a
b
Panjang PQ = 10 cm → OU = 5 cm
Untuk mencari tinggi TU, dengan menggunakan teorema
Pythagoras maka diperoleh :
TU2 = OU
2 + OT
2
TU = √
= √
= √
= √ = 13 cm
Luas segitiga TQR = ½ x TU x QR
= ½ x 13 x 10
= 65 cm2
1
Total Skor 9
Nilai Akhir = Perolehan Skor X (100) Total Skor Max
Pedoman Penskoran
1
1
1
1
1
1
1
1
139
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : SMPN 3 Tangerang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII / I
Materi Pokok : Pythagoras
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab sebagai wujud implementasi
kejujuran dalam melaporkan data pengamatan
4.5 Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menyelesaikan berbagai masalah
C. Indikator
2.3.1 Jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
4.5.12 Mengaitkan masalah sehari-hari yang berhubungan dengan Teorema Pythagoras
4.5.13 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
menggunakan Teorema Pythagoras
KI 1 : Menghayatidan mengamalkan ajaranagamayangdianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi,gotong royong), santun,percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuaidengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
140
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pengamatan, bertanya, bernalar, dan diskusi peserta didik dapat:
1. Melatih sikap sosial berani bertanya, berpendapat, mau mendengar orang lain, bekerja
sama dalam diskusi di kelompok sehingga terbiasa berani bertanya, berpendapat, mau
mendengar orang lain, bekerja sama dalam aktivitas sehari-hari.
2. Siswa jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
3. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
harimenggunakan Teorema Pythagoras
E. Materi Pembelajaran
Teorema Phytagoras padamasalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
F. Metode dan Strategi Pembelajaran
Metode : Diskusi kelompok, penugasan, dan tanya jawab
Strategi : Heuristik Vee
G. Sumber Belajar/ Media/ Rujukan
Sumber Belajar : LKS
Media Pembelajaran : LCD, Spidol, Whiteboard, Laptop, dan penghapus
Sumber Rujukan:
Buku paket, yaitu Buku Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester I
Kurikulum 2013 hal. 152.
Endah Budi Rahaju dkk, 2008, Contextual Teaching and Learning Matematika
untuk Kelas VIII SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dewi Nuharini dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII
SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
141
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pen
dah
ulu
an
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam yang
ditanggapi oleh siswa.
2. Guru meminta pada salah satu siswa laki-laki untuk mengajakteman-
temannya berdoa sebelum memulai pelajaran.
3. Guru bertanya mengenai kondisi dan kabar siswa pada hari ini yang
ditanggapi oleh siswa, serta mengecek kehadiran siswa.
4. Siswa menerima informasi tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi
sebelumnya.
Rancangan pertanyaan guru :
“Sisi didepan sudut siku-siku yang merupakan sisi terpanjang
disebut apa? Kemudian sisi-sisi lainnya yang membentuk sudut siku-
siku disebut apa?apa rumus teorema Pythagoras”
5. Siswa menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup
materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode dan
strategi yang akan dilaksanakan.
5 Menit
Inti
Fase Orientasi
Guru memberikan contoh masalah
kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan pythagoras.
2 Menit
Fase Pengungkapan
gagasan siswa
Mengamati
Siswa dibagi ke dalam beberapa
kelompok dan guru memberikan LKS,
siswa duduk berkelompok memposisikan
kursinya menghadap kelompoknya
masing-masing (satu kelompok terdiri
dari 4 – 5 orang siswa).
Siswa menerima dan mengamati LKS
yang dibagikan oleh guru dan dikerjakan
3 Menit
142
secara berkelompok.
Menalar
Siswa mendengarkan penjelasan guru
terkait cara pengerjaan LKS.
Siswa bersama teman sekelompoknya
diperkenankan untuk berdiskusi dan
mengemukakan pendapatnya masing-
masing terkait penyelesaian masalah
yang ada pada LKS untuk melengkapi
aspek knowing secara berkelompok
kemudian menentukan penyelesaian
terhadap masalah yang terdapat di LKS.
30 Menit
Fase Pengungkapan
permasalahan/
pertanyaan fokus
Menanya
Guru mengajukan permasalahan yang
berkaitan dengan penyelidikan yang
dilakukan siswa dalam bentuk
pertanyaan kunci yang terdapat di dalam
LKS
Siswa yang masih mengalami kesulitan
atau ada hal yang membingungkan
diberikan kesempatan untuk bertanya
pada guru.
10 Menit
Fase Pengkonstruksian
pengetahuan baru
Mengasosiasikan/Menyajikan
Masing-masing kelompok mengisi LKS
secara rapi dan rinci.
Guru mengamati setiap kelompok dan
memberikan bantuan bila diperlukan.
Masing-masing kelompok menentukan
perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya di depan kelas.
5 Menit
143
Mengkomunikasikan
Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
didepan kelas
Setiap kelompok penyaji mendapat
kesempatan untuk mempresentasikan
jawaban mereka.
Kelompok lainnya mencocokkan
jawaban mereka dengan kelompok
penyaji. Jika ada kelompok yang
memiliki jawaban berbeda dari kelompok
penyaji mendapat kesempatan untuk
mengkomunikasikan hasil diskusi
kelompoknya.
Siswa bersama dengan guru mengoreksi
jawaban kelompok penyaji dan masukan
dari kelompok yang lain sehingga siswa
dapat melihat ketidaksesuaian gagasan
yang dimiliki sebelumnya dan
memperbaikinya.
Siswa bersama teman sekelompoknya
membuat rangkuman dalam bentuk V
(summary in heuristic vee).
Siswa mengumpulkan LKS nya pada
guru.
15 Menit
Fase Evaluasi
Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai hal-hal yang belum dimengerti
siswa dan mendiskusikan jawaban siswa
yang salah.
Siswa memberikan pendapat tentang
pembelajaran hari ini.
5 Menit
144
Pen
utu
p
1. Siswa mendapatkan tugas untuk dikerjakan di rumah yaitu pada buku
paket siswa
2. Siswa menerima informasi mengenai isi kegiatan pada pertemuan
berikutnya yaitu ulangan harian Teorema Pythagoras.
3. Salah satu siswa laki-laki mengajak siswa lainnya untuk berdoa
sebelum mengakhiri pelajaran
4. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam dan siswa
merespon salam dari guru
5 Menit
I. Penilaian
1. Teknik : Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
3. Instrumen : Terlampir
4. Pedoman Penskoran : Terlampir
Mengetahui,
Guru Mapel Matematika
(Riyadi, S. Pd)
NIP. 19630225 198703 1 003
........., ..........................2014
Peneliti,
(Saiful Akbar)
NIM. 1110017000003
145
No Indikator Aspek sikap yang diamati Skor
0 1 2 3 4 5
1 Tanggung
Jawab
Mengerjakan LKS yang diberikan
2 Berdiskusi/berpartisipasi aktif dalam
kelompok
3 Jujur Tidak menyalin jawaban kelompok lain
saat mengerjakan tugas.
Jumlah
Keterangan
Tangerang, ................................ 2014
Pengamat,
(………………………………….)
Lembar observasi bentuk daftar cek (check list) untuk sikap sosial dalam kegiatan diskusi kelompok
LEMBAR PENILAIAN SIKAP
Kriteria :
Skor 5, jika 5 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 4, jika 4 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 3, jika 3 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 2, jika 2 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 1, jika 1 siswa melakukan sesuai pernyataan
Skor 0, jika tidak ada siswa melakukan sesuai pernyataan
Nilai kompetensi :
Sangat baik (SB), Jika 11,25 < Jumlah skor diperoleh ≤ 15
Baik (B), Jika 7,5 < Jumlah skor diperoleh ≤ 11,25
Cukup (C), Jika 3,75 < Jumlah skor diperoleh ≤ 7,5
Kurang (K), Jika 0 < Jumlah skor diperoleh ≤ 3,75
.................................................
146
Petunjuk Pengerjaan :
1. Baca dan pahami perintah dari soal yang diberikan
2. Jawablah pada lembar jawaban yang telah disediakan
3. Selesaikan soal berikut dengan singkat dan jelas
Soal :
Jawab :
Seorang anak menaikkan layang-layang dengan benang yang panjangnya 100 meter.
Jarak anak di tanah dengan titik yang tepat berada di bawah layang-layang adalah 60
meter.
a. Gambarkan sketsa kejadian di atas ;
b. Hitunglah ketinggian layang-layang ;
Soal Pengetahuan
147
Perhitungannilaiakhirdalamskala 0 – 100 ,denganpedomansebagaiberikut :
No Kunci Jawaban Skor
a
b
Misalkan tinggi layang-layang = BC , maka seperti berikut:
AC2 = AB
2 + BC
2
BC2= AC
2 - AB
2
BC = √
= √
= √
= √ = 80 m
Jadi, tinggi layang-layang adalah 80 m
2
Total Skor 10
Nilai Akhir = Perolehan Skor X (100) Total Skor Max
Pedoman Penskoran
1
1
1
1
1
1
1
1
148
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Kelas Kontrol
Nama Sekolah : SMPN 3 Tangerang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII / I
Materi Pokok : Pythagoras
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab sebagai wujud implementasi
kejujuran dalam melaporkan data pengamatan
3.8 Memahami Teorema Pythagoras melalui alat peraga dan penyelidikan berbagai
pola bilangan
C. Indikator
2.3.1 Jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
3.8.1 Mengenal Teorema Pythagoras melalui bangun datar
3.8.2 Menemukan Rumusan Teorema Pythagoras
KI 1 : Menghayatidan mengamalkan ajaranagamayangdianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi,gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuaidengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Lampiran 2
149
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pengamatan, bertanya, bernalar, dan diskusi peserta didik dapat:
1. Melatih sikap sosial berani bertanya, berpendapat, mau mendengar orang lain, bekerja
sama dalam diskusi di kelompok sehingga terbiasa berani bertanya, berpendapat, mau
mendengar orang lain, bekerja sama dalam aktivitas sehari-hari.
2. Siswa jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
3. Siswa dapat menemukan Teorema Pythagoras menggunakan bangun datar seperti
segitiga dan persegi.
4. Menyatakan Teorema Pythagoras dalam bentuk rumus pada segitiga siku-siku
E. Materi Pembelajaran
Mengaitkan Luas Segitiga dan Luas Persegi untuk menemukan Teorema Pythagoras.
Menemukan Teorema Pythagoras
F. Metode dan Strategi Pembelajaran
Metode : Diskusi kelompok, penugasan, dan tanya jawab
Strategi : Ekspositori
G. Sumber Belajar/ Media/ Rujukan
Sumber Belajar : LKS
Media Pembelajaran : LCD, Spidol, Whiteboard, Laptop, dan penghapus
Sumber Rujukan:
Buku paket, yaitu Buku Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester I
Kurikulum 2013 hal. 152.
Endah Budi Rahaju dkk, 2008, Contextual Teaching and Learning Matematika
untuk Kelas VIII SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dewi Nuharini dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII
SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
150
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pen
dah
ulu
an
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam yang
ditanggapi oleh siswa.
2. Guru meminta pada salah satu siswa laki-laki untuk mengajakteman-
temannya berdoa sebelum memulai pelajaran.
3. Guru bertanya mengenai kondisi dan kabar siswa pada hari ini yang
ditanggapi oleh siswa, serta mengecek kehadiran siswa.
4. Siswa menerima informasi tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi
sebelumnya.
Rancangan guru :
“Melaksanakan pre tes terkait materi prasyarat yaitutentang luas
persegi, luas persegi panjang dan luas segitiga siku-siku”
5. Guru membahas soal pretest bersama-sama siswa untuk
memberitahukan jawaban yang benar.
6. Siswa menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup
materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode dan
strategi yang akan dilaksanakan.
10 Menit
Inti
Mengamati
Siswa dibagi ke dalam beberapa
kelompok dan guru memberikan LKS,
siswa duduk berkelompok memposisikan
kursinya menghadap kelompoknya
masing-masing (satu kelompok terdiri
dari 4 atau 5 orang siswa).
Siswa menerima dan mengamati LKS
yang dibagikan oleh guru dan dikerjakan
secara berkelompok.
5 Menit
Menalar
Guru menyajikan suatu permasalahan
yang berkaitandengan menemukan
teorema Pythagoras.
Siswa mendengarkan penjelasan guru
40 Menit
151
terkait cara pengerjaan LKS.
Siswa bersama teman sekelompoknya
diperkenankan untuk berdiskusi dan
mengemukakan pendapatnya masing-
masing terkait penyelesaian masalah
yang ada pada LKS secara berkelompok
kemudian menentukan penyelesaian
terhadap masalah yang terdapat di LKS.
Menanya
Guru membimbing siswa untuk
menemukan penyelesaian dari
permasalahan yang diberikan selama
melakukan diskusi.
Guru menekankan pada siswa untuk
mengemukakan ide kelompoknya sendiri
tentang cara menyelesaikan masalah
Siswa diperkenankan mengemukakan
pendapat atau jawabannya setelah itu
guru mengkonfirmasi pendapat atau
jawaban mereka.
Siswa yang masih mengalami kesulitan
atau ada hal yang membingungkan
diberikan kesempatan untuk bertanya
pada guru.
15 Menit
Mengasosiasikan/
Menyajikan
Guru menjelaskan tentang teorema
Pythagoras kepada siswa dan
memberikan contoh soal serta
pembahasannya.
Guru mengecek pemahaman siswa
dengan cara memberikan latihan soal.
5 Menit
Mengkomunikasikan
Guru menunjuk beberapa siswa untuk
menjelaskan jawaban dari latihan yang
diberikan di papan tulis.
Siswa bersama dengan guru
25 Menit
152
mengoreksijawaban danmemberikan
tanggapan sehingga siswa dapat melihat
ketidaksesuaian jawaban yang dimiliki
sebelumnya dan memperbaikinya.
Siswa mengumpulkan LKS nya pada
guru.
Pen
utu
p
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai hal-hal yang belum
dimengerti siswa
2. Siswa memberikan pendapat tentang pembelajaran hari ini
3. Siswa mendapatkan tugas untuk dikerjakan di rumah yaitu pada buku
paket siswa
4. Siswa menerima informasi mengenai isi kegiatan pada pertemuan
berikutnya yaitu menentukan Tripel Pythagoras
5. Salah satu siswa laki-laki mengajak siswa lainnya untuk berdoa
sebelum mengakhiri pelajaran
6. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam dan siswa
merespon salam dari guru
15 Menit
I. Penilaian
1. Teknik : Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
3. Instrumen : Terlampir
4. Pedoman Penskoran : Terlampir
Mengetahui,
Guru Mapel Matematika
(Riyadi, S. Pd)
NIP. 19630225 198703 1 003
........., ..........................2014
Peneliti,
(Saiful Akbar)
NIM. 1110017000003
153
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Kelas Kontrol
Nama Sekolah : SMPN 3 Tangerang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII / I
Materi Pokok : Pythagoras
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab sebagai wujud implementasi
kejujuran dalam melaporkan data pengamatan
3.8 Memahami Teorema Pythagoras melalui alat peraga dan penyelidikan berbagai
pola bilangan
C. Indikator
2.3.1 Jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
3.8.3 Menyelidiki apakah tiga buah bilangan merupakan tripel Pythagoras
3.8.4 Menyebutkan tripel Pythagoras
3.8.5 Menentukan kelipatan bilangan yang merupakan tripel Pythagoras
KI 1 : Menghayatidan mengamalkan ajaranagamayangdianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi,gotong royong), santun,percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuaidengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
154
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pengamatan, bertanya, bernalar, dan diskusi peserta didik dapat:
1. Melatih sikap sosial berani bertanya, berpendapat, mau mendengar orang lain, bekerja
sama dalam diskusi di kelompok sehingga terbiasa berani bertanya, berpendapat, mau
mendengar orang lain, bekerja sama dalam aktivitas sehari-hari.
2. Siswa jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
3. Siswa dapatmenemukan bilangan-bilangan yang merupakan Tripel Pythagoras
E. Materi Pembelajaran
Menentukan Tripel Pythagoras
F. Metode dan Strategi Pembelajaran
Metode : Diskusi kelompok, penugasan, dan tanya jawab
Strategi : Ekspositori
G. Sumber Belajar/ Media/ Rujukan
Sumber Belajar : LKS
Media Pembelajaran : LCD, Spidol, Whiteboard, Laptop, dan penghapus
Sumber Rujukan:
Buku paket, yaitu Buku Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester I
Kurikulum 2013 hal. 152.
Endah Budi Rahaju dkk, 2008, Contextual Teaching and Learning Matematika
untuk Kelas VIII SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dewi Nuharini dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII
SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
155
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pen
dah
ulu
an
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam yang
ditanggapi oleh siswa.
2. Guru meminta pada salah satu siswa laki-laki untuk mengajakteman-
temannya berdoa sebelum memulai pelajaran.
3. Guru bertanya mengenai kondisi dan kabar siswa pada hari ini yang
ditanggapi oleh siswa, serta mengecek kehadiran siswa.
4. Siswa menerima informasi tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi
sebelumnya.
Rancangan guru :
“Sisi didepan sudut siku-siku yang merupakan sisi terpanjang
disebut apa? Kemudian sisi-sisi lainnya yang membentuk sudut siku-
siku disebut apa?apa rumus teorema Pythagoras”
5. Guru memberitahukan jawaban yang benar
6. Siswa menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup
materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode dan
strategi yang akan dilaksanakan.
5 Menit
Inti
Mengamati
Siswa dibagi ke dalam beberapa
kelompok dan guru memberikan LKS,
siswa duduk berkelompok memposisikan
kursinya menghadap kelompoknya
masing-masing (satu kelompok terdiri
dari 4 atau 5 orang siswa).
Siswa menerima dan mengamati LKS
yang dibagikan oleh guru dan dikerjakan
secara berkelompok.
3 Menit
Menalar
Guru menyajikan suatupermasalahan
yang berkaitandengan menentukan tripel
Pythagoras
Siswa mendengarkan penjelasan guru
30 Menit
156
terkait cara pengerjaan LKS.
Siswa bersama teman sekelompoknya
diperkenankan untuk berdiskusi dan
mengemukakan pendapatnya masing-
masing terkait penyelesaian masalah
yang ada pada LKS secara berkelompok
kemudian menentukan penyelesaian
terhadap masalah yang terdapat di LKS.
Menanya
Guru membimbing siswa untuk
menemukan penyelesaian dari
permasalahan yang diberikan selama
melakukan diskusi.
Guru menekankan pada siswa untuk
mengemukakan ide kelompoknya sendiri
tentang cara menyelesaikan masalah
Siswa diperkenankan mengemukakan
pendapat atau jawabannya setelah itu
guru mengkonfirmasi pendapat atau
jawaban mereka.
Siswa yang masih mengalami kesulitan
atau ada hal yang membingungkan
diberikan kesempatan untuk bertanya
pada guru.
10 Menit
Mengasosiasikan/
Menyajikan
Guru menjelaskan tentang tripel
Pythagoras kepada siswa dan
memberikan contoh soal serta
pembahasannya.
Guru mengecek pemahaman siswa
dengan cara memberikan latihan soal.
5 Menit
Mengkomunikasikan
Guru menunjuk beberapa siswa untuk
menjelaskan jawaban dari latihan yang
diberikan di papan tulis.
15 Menit
157
Siswa bersama dengan guru mengoreksi
jawaban danmemberikan tanggapan
sehingga siswa dapat melihat
ketidaksesuaian jawaban yang dimiliki
sebelumnya dan memperbaikinya.
Siswa mengumpulkan LKS nya pada
guru.
Pen
utu
p
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai hal-hal yang belum
dimengerti siswa
2. Siswa memberikan pendapat tentang pembelajaran hari ini
3. Siswa mendapatkan tugas untuk dikerjakan di rumah yaitu pada buku
paket siswa
4. Siswa menerima informasi mengenai isi kegiatan pada pertemuan
berikutnya yaitu menghitung panjang sisi segitiga siku-siku dan jarak
pada bidang Cartesius
5. Salah satu siswa laki-laki mengajak siswa lainnya untuk berdoa
sebelum mengakhiri pelajaran
6. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam dan siswa
merespon salam dari guru
10 Menit
I. Penilaian
1. Teknik : Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
3. Instrumen : Terlampir
4. Pedoman Penskoran : Terlampir
Mengetahui,
Guru Mapel Matematika
(Riyadi, S. Pd)
NIP. 19630225 198703 1 003
........., ..........................2014
Peneliti,
(Saiful Akbar)
NIM. 1110017000003
158
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Kelas Kontrol
Nama Sekolah : SMPN 3 Tangerang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII / I
Materi Pokok : Pythagoras
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab sebagai wujud implementasi
kejujuran dalam melaporkan data pengamatan
4.5 Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menyelesaikan berbagai masalah
C. Indikator
2.3.1 Jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
4.5.1 Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui.
4.5.2 Menghitung jarak pada bidang Cartesius.
KI 1 : Menghayatidan mengamalkan ajaranagamayangdianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi,gotong royong), santun,percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
159
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pengamatan, bertanya, bernalar, dan diskusi peserta didik dapat:
1. Melatih sikap sosial berani bertanya, berpendapat, mau mendengar orang lain, bekerja
sama dalam diskusi di kelompok sehingga terbiasa berani bertanya, berpendapat, mau
mendengar orang lain, bekerja sama dalam aktivitas sehari-hari.
2. Siswa jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
3. Siswa dapat menggunakan rumus teorema Pythagoras untuk menghitung salah satu sisi
segitiga siku-siku jika dua sisi yang lain diketahui
4. Menghitung jarak pada bidang Cartesius menggunakan Teorema Pythagoras
E. Materi Pembelajaran
Teorema Phytagoras untuk menghitung salah satu sisi segitiga siku-siku jika dua sisi
yang lain diketahui
Teorema Phytagoras menghitung jarak pada bidang Cartesius
F. Metode dan Strategi Pembelajaran
Metode : Diskusi kelompok, penugasan, dan tanya jawab
Strategi : Ekspositori
G. Sumber Belajar/ Media/ Rujukan
Sumber Belajar : LKS
Media Pembelajaran : LCD, Spidol, Whiteboard, Laptop, dan penghapus
Sumber Rujukan:
Buku paket, yaitu Buku Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester I
Kurikulum 2013 hal. 152.
Endah Budi Rahaju dkk, 2008, Contextual Teaching and Learning Matematika
untuk Kelas VIII SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dewi Nuharini dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII
SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
160
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pen
dah
ulu
an
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam yang
ditanggapi oleh siswa.
2. Guru meminta pada salah satu siswa laki-laki untuk mengajakteman-
temannya berdoa sebelum memulai pelajaran.
3. Guru bertanya mengenai kondisi dan kabar siswa pada hari ini yang
ditanggapi oleh siswa, serta mengecek kehadiran siswa.
4. Siswa menerima informasi tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi
sebelumnya.
Rancangan guru :
“Melaksanakan pre tes terkait materi prasyarat yaitu kuadrat dan
akar kuadrat suatu bilangan”
5. Guru membahas soal pretest bersama-sama siswa untuk
memberitahukan jawaban yang benar.
6. Siswa menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup
materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode dan
strategi yang akan dilaksanakan.
10 Menit
Inti
Mengamati
Siswa dibagi ke dalam beberapa
kelompok dan guru memberikan LKS,
siswa duduk berkelompok memposisikan
kursinya menghadap kelompoknya
masing-masing (satu kelompok terdiri
dari 4 atau 5 orang siswa).
Siswa menerima dan mengamati LKS
yang dibagikan oleh guru dan dikerjakan
secara berkelompok.
5 Menit
Menalar
Guru menyajikan suatupermasalahan
yang berkaitandengan menggunakan
rumus teorema Pythagoras untuk
menghitung salah satu sisi segitiga siku-
40 Menit
161
siku jika dua sisi yang lain diketahui
Siswa mendengarkan penjelasan guru
terkait cara pengerjaan LKS.
Siswa bersama teman sekelompoknya
diperkenankan untuk berdiskusi dan
mengemukakan pendapatnya masing-
masing terkait penyelesaian masalah
yang ada pada LKS secara berkelompok
kemudian menentukan penyelesaian
terhadap masalah yang terdapat di LKS.
Menanya
Guru membimbing siswa untuk
menemukan penyelesaian dari
permasalahan yang diberikan selama
melakukan diskusi.
Guru menekankan pada siswa untuk
mengemukakan ide kelompoknya sendiri
tentang cara menyelesaikan masalah
Siswa diperkenankan mengemukakan
pendapat atau jawabannya setelah itu
guru mengkonfirmasi pendapat atau
jawaban mereka.
Siswa yang masih mengalami kesulitan
atau ada hal yang membingungkan
diberikan kesempatan untuk bertanya
pada guru.
15 Menit
Mengasosiasikan/
Menyajikan
Guru menjelaskan tentang menggunakan
rumus teorema Pythagoras untuk
menghitung salah satu sisi segitiga siku-
siku jika dua sisi yang lain diketahui
kepada siswa dan memberikan contoh
soal serta pembahasannya.
Guru mengecek pemahaman siswa
dengan cara memberikan latihan soal.
5 Menit
162
Mengkomunikasikan
Guru menunjuk beberapa siswa untuk
menjelaskan jawaban dari latihan yang
diberikan di papan tulis.
Siswa bersama dengan guru mengoreksi
jawaban danmemberikan tanggapan
sehingga siswa dapat melihat
ketidaksesuaian jawaban yang dimiliki
sebelumnya dan memperbaikinya.
Siswa mengumpulkan LKS nya pada
guru.
25 Menit
Pen
utu
p
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai hal-hal yang belum
dimengerti siswa
2. Siswa memberikan pendapat tentang pembelajaran hari ini
3. Siswa mendapatkan tugas untuk dikerjakan di rumah yaitu pada buku
paket siswa
4. Siswa menerima informasi mengenai isi kegiatan pada pertemuan
berikutnya yaitu menentukan jenis segitiga berdasarkan panjang sisi
segitiga
5. Salah satu siswa laki-laki mengajak siswa lainnya untuk berdoa
sebelum mengakhiri pelajaran
6. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam dan siswa
merespon salam dari guru
15 Menit
I. Penilaian
1. Teknik : Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
3. Instrumen : Terlampir
4. Pedoman Penskoran : Terlampir
Mengetahui,
Guru Mapel Matematika
(Riyadi, S. Pd)
NIP. 19630225 198703 1 003
........., ..........................2014
Peneliti,
(Saiful Akbar)
NIM. 1110017000003
163
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Kelas Kontrol
Nama Sekolah : SMPN 3 Tangerang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII / I
Materi Pokok : Pythagoras
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab sebagai wujud implementasi
kejujuran dalam melaporkan data pengamatan
4.5 Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menyelesaikan berbagai masalah
C. Indikator
2.3.1 Jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
4.5.3 Mengidentifikasi segitiga siku-siku dengan menggunakan Teorema Pythagoras
4.5.4 Mengidentifikasi segitiga tumpul dengan menggunakan Teorema Pythagoras
4.5.5 Mengidentifikasi segitiga lancip dengan menggunakan Teorema Pythagoras
KI 1 : Menghayatidan mengamalkan ajaranagamayangdianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi,gotong royong), santun,percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuaidengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
164
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pengamatan, bertanya, bernalar, dan diskusi peserta didik dapat:
1. Melatih sikap sosial berani bertanya, berpendapat, mau mendengar orang lain, bekerja
sama dalam diskusi di kelompok sehingga terbiasa berani bertanya, berpendapat, mau
mendengar orang lain, bekerja sama dalam aktivitas sehari-hari.
2. Siswa jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
3. Menentukan jenis segitiga berdasarkan panjang sisi segitigadengan menggunakan
Teorema Pythagoras.
E. Materi Pembelajaran
Teorema Pythagoras untukmengidentifikasi jenis-jenis segitiga
F. Metode dan Strategi Pembelajaran
Metode : Diskusi kelompok, penugasan, dan tanya jawab
Strategi : Ekspositori
G. Sumber Belajar/ Media/ Rujukan
Sumber Belajar : LKS
Media Pembelajaran : LCD, Spidol, Whiteboard, Laptop, dan penghapus
Sumber Rujukan:
Buku paket, yaitu Buku Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester I
Kurikulum 2013 hal. 152.
Endah Budi Rahaju dkk, 2008, Contextual Teaching and Learning Matematika
untuk Kelas VIII SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dewi Nuharini dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII
SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
165
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pen
dah
ulu
an
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam yang
ditanggapi oleh siswa.
2. Guru meminta pada salah satu siswa laki-laki untuk mengajakteman-
temannya berdoa sebelum memulai pelajaran.
3. Guru bertanya mengenai kondisi dan kabar siswa pada hari ini yang
ditanggapi oleh siswa, serta mengecek kehadiran siswa.
4. Siswa menerima informasi tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi
sebelumnya.
Rancangan guru :
“Teorema Phytagoras merupakan sebuah teorema yang
berhubungan dengan segitiga siku-siku. Apakah kalian masih ingat,
apa saja jenis-jenis segitiga berdasarkan sifatnya?”
“Apa yang kalian ketahui tentang segitiga lancip, siku-siku, dan
tumpul? Bagaimana cara kalian menentukan sebuah segitiga lancip,
siku-siku atau tumpul? apa rumus teorema Pythagoras”
5. Guru memberitahukan jawaban yang benar
6. Siswa menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup
materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode dan
strategi yang akan dilaksanakan.
5 Menit
Inti
Mengamati
Siswa dibagi ke dalam beberapa
kelompok dan guru memberikan LKS,
siswa duduk berkelompok memposisikan
kursinya menghadap kelompoknya
masing-masing (satu kelompok terdiri
dari 4 atau 5 orang siswa).
Siswa menerima dan mengamati LKS
yang dibagikan oleh guru dan dikerjakan
secara berkelompok.
3 Menit
Menalar Guru menyajikan 30 Menit
166
suatupermasalahanyang berkaitandengan
menentukan jenis segitiga
Siswa mendengarkan penjelasan guru
terkait cara pengerjaan LKS.
Siswa bersama teman sekelompoknya
diperkenankan untuk berdiskusi dan
mengemukakan pendapatnya masing-
masing terkait penyelesaian masalah
yang ada pada LKS secara berkelompok
kemudian menentukan penyelesaian
terhadap masalah yang terdapat di LKS.
Menanya
Guru membimbing siswa untuk
menemukan penyelesaian dari
permasalahan yang diberikan selama
melakukan diskusi.
Guru menekankan pada siswa untuk
mengemukakan ide kelompoknya sendiri
tentang cara menyelesaikan masalah
Siswa diperkenankan mengemukakan
pendapat atau jawabannya setelah itu
guru mengkonfirmasi pendapat atau
jawaban mereka.
Siswa yang masih mengalami kesulitan
atau ada hal yang membingungkan
diberikan kesempatan untuk bertanya
pada guru.
10 Menit
Mengasosiasikan/
Menyajikan
Guru menjelaskan tentang menentukan
jenis segitigakepada siswa dan
memberikan contoh soal serta
pembahasannya.
Guru mengecek pemahaman siswa
dengan cara memberikan latihan soal.
5 Menit
167
Mengkomunikasikan
Guru menunjuk beberapa siswa untuk
menjelaskan jawaban dari latihan yang
diberikan di papan tulis.
Siswa bersama dengan guru mengoreksi
jawaban danmemberikan tanggapan
sehingga siswa dapat melihat
ketidaksesuaian jawaban yang dimiliki
sebelumnya dan memperbaikinya.
Siswa mengumpulkan LKS nya pada
guru.
15 Menit
Pen
utu
p
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai hal-hal yang belum
dimengerti siswa
2. Siswa memberikan pendapat tentang pembelajaran hari ini
3. Siswa mendapatkan tugas untuk dikerjakan di rumah yaitu pada buku
paket siswa
4. Siswa menerima informasi mengenai isi kegiatan pada pertemuan
berikutnya yaitu menghitung perbandingan sisi segitiga siku-siku
dengan sudut istimewa (salah satu sudutnya 300, 45
0, 60
0)
5. Salah satu siswa laki-laki mengajak siswa lainnya untuk berdoa
sebelum mengakhiri pelajaran
6. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam dan siswa
merespon salam dari guru
10 Menit
I. Penilaian
1. Teknik : Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
3. Instrumen : Terlampir
4. Pedoman Penskoran : Terlampir
Mengetahui,
Guru Mapel Matematika
(Riyadi, S. Pd)
NIP. 19630225 198703 1 003
........., ..........................2014
Peneliti,
(Saiful Akbar)
NIM. 1110017000003
168
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Kelas Kontrol
Nama Sekolah : SMPN 3 Tangerang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII / I
Materi Pokok : Pythagoras
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab sebagai wujud implementasi
kejujuran dalam melaporkan data pengamatan
4.5 Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menyelesaikan berbagai masalah
C. Indikator
2.3.1 Jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
4.5.6 Menerapkan Teorema Pythagoras pada segitiga siku-siku dengan sudut
istimewa
4.5.7 Menghitung perbandingan sisi segitiga siku-siku dengan sudut istimewa (salah
satu sudutnya 300, 45
0, 60
0)
KI 1 : Menghayatidan mengamalkan ajaranagamayangdianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi,gotong royong), santun,percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
169
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pengamatan, bertanya, bernalar, dan diskusi peserta didik dapat:
1. Melatih sikap sosial berani bertanya, berpendapat, mau mendengar orang lain, bekerja
sama dalam diskusi di kelompok sehingga terbiasa berani bertanya, berpendapat, mau
mendengar orang lain, bekerja sama dalam aktivitas sehari-hari.
2. Siswa jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
3. Menghitung perbandingan sisi segitiga siku-siku dengan sudut istimewa (salah satu
sudutnya 300, 45
0, 60
0)
E. Materi Pembelajaran
Menghitung perbandingan sisi segitiga siku-siku dengan sudut istimewa (salah satu
sudutnya 300, 45
0, 60
0)
F. Metode dan Strategi Pembelajaran
Metode : Diskusi kelompok, penugasan, dan tanya jawab
Strategi : Ekspositori
G. Sumber Belajar/ Media/ Rujukan
Sumber Belajar : LKS
Media Pembelajaran : LCD, Spidol, Whiteboard, Laptop, dan penghapus
Sumber Rujukan:
Buku paket, yaitu Buku Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester I
Kurikulum 2013 hal. 152.
Endah Budi Rahaju dkk, 2008, Contextual Teaching and Learning Matematika
untuk Kelas VIII SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dewi Nuharini dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII
SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
170
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pen
dah
ulu
an
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam yang
ditanggapi oleh siswa.
2. Guru meminta pada salah satu siswa laki-laki untuk mengajakteman-
temannya berdoa sebelum memulai pelajaran.
3. Guru bertanya mengenai kondisi dan kabar siswa pada hari ini yang
ditanggapi oleh siswa, serta mengecek kehadiran siswa.
4. Siswa menerima informasi tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi
sebelumnya.
Rancangan guru :
“Melaksanakan pre tes terkait materi prasyarat yaitu dengan
segitiga siku-siku sama kaki, segitiga sama sisi dan jumlah sudut-
sudut dalam segitiga”
5. Guru membahas soal pretest bersama-sama siswa untuk
memberitahukan jawaban yang benar.
6. Siswa menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup
materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode dan
strategi yang akan dilaksanakan.
10 Menit
Inti
Mengamati
Siswa dibagi ke dalam beberapa
kelompok dan guru memberikan LKS,
siswa duduk berkelompok memposisikan
kursinya menghadap kelompoknya
masing-masing (satu kelompok terdiri
dari 4 atau 5 orang siswa).
Siswa menerima dan mengamati LKS
yang dibagikan oleh guru dan dikerjakan
secara berkelompok.
5 Menit
Menalar
Guru menyajikan suatupermasalahan
yang berkaitandengan menggunakan
rumus teorema Pythagoras untuk
40 Menit
171
menghitungperbandingan sisi segitiga
siku-siku dengan sudut istimewa
Siswa mendengarkan penjelasan guru
terkait cara pengerjaan LKS.
Siswa bersama teman sekelompoknya
diperkenankan untuk berdiskusi dan
mengemukakan pendapatnya masing-
masing terkait penyelesaian masalah
yang ada pada LKS secara berkelompok
kemudian menentukan penyelesaian
terhadap masalah yang terdapat di LKS.
Menanya
Guru membimbing siswa untuk
menemukan penyelesaian dari
permasalahan yang diberikan selama
melakukan diskusi.
Guru menekankan pada siswa untuk
mengemukakan ide kelompoknya sendiri
tentang cara menyelesaikan masalah
Siswa diperkenankan mengemukakan
pendapat atau jawabannya setelah itu
guru mengkonfirmasi pendapat atau
jawaban mereka.
Siswa yang masih mengalami kesulitan
atau ada hal yang membingungkan
diberikan kesempatan untuk bertanya
pada guru.
15 Menit
Mengasosiasikan/
Menyajikan
Guru menjelaskan tentang menggunakan
rumus teorema Pythagoras untuk
menghitung perbandingan sisi segitiga
siku-siku dengan sudut istimewa kepada
siswa dan memberikan contoh soal serta
pembahasannya.
Guru mengecek pemahaman siswa
5 Menit
172
dengan cara memberikan latihan soal.
Mengkomunikasikan
Guru menunjuk beberapa siswa untuk
menjelaskan jawaban dari latihan yang
diberikan di papan tulis.
Siswa bersama dengan guru mengoreksi
jawaban danmemberikan tanggapan
sehingga siswa dapat melihat
ketidaksesuaian jawaban yang dimiliki
sebelumnya dan memperbaikinya.
Siswa mengumpulkan LKS nya pada
guru.
25 Menit P
enu
tup
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai hal-hal yang belum
dimengerti siswa
2. Siswa memberikan pendapat tentang pembelajaran hari ini
3. Siswa mendapatkan tugas untuk dikerjakan di rumah yaitu pada buku
paket siswa
4. Siswa menerima informasi mengenai isi kegiatan pada pertemuan
berikutnya yaitu menyelesaikan masalah pada bangun datar.
5. Salah satu siswa laki-laki mengajak siswa lainnya untuk berdoa
sebelum mengakhiri pelajaran
6. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam dan siswa
merespon salam dari guru
15 Menit
I. Penilaian
1. Teknik : Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
3. Instrumen : Terlampir
4. Pedoman Penskoran : Terlampir
Mengetahui,
Guru Mapel Matematika
(Riyadi, S. Pd)
NIP. 19630225 198703 1 003
........., ..........................2014
Peneliti,
(Saiful Akbar)
NIM. 1110017000003
173
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Kelas Kontrol
Nama Sekolah : SMPN 3 Tangerang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII / I
Materi Pokok : Pythagoras
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab sebagai wujud implementasi
kejujuran dalam melaporkan data pengamatan
4.5 Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menyelesaikan berbagai masalah
C. Indikator
2.3.1 Jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
4.5.8 Menyelesaikan masalah pada bangun datar dengan menggunakan Teorema
Phytagoras
4.5.9 Menghitung panjang diagonal sisi pada bangun datar
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaranagamayangdianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi,gotong royong), santun,percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
174
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pengamatan, bertanya, bernalar, dan diskusi peserta didik dapat:
1. Melatih sikap sosial berani bertanya, berpendapat, mau mendengar orang lain, bekerja
sama dalam diskusi di kelompok sehingga terbiasa berani bertanya, berpendapat, mau
mendengar orang lain, bekerja sama dalam aktivitas sehari-hari.
2. Siswa jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
3. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang ada pada bangun datar dengan
menggunakan Teorema Pythagoras
E. Materi Pembelajaran
Teorema Phytagoras padabangun datar
F. Metode dan Strategi Pembelajaran
Metode : Diskusi kelompok, penugasan, dan tanya jawab
Strategi : Ekspositori
G. Sumber Belajar/ Media/ Rujukan
Sumber Belajar : LKS
Media Pembelajaran : LCD, Spidol, Whiteboard, Laptop, dan penghapus
Sumber Rujukan:
Buku paket, yaitu Buku Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester I
Kurikulum 2013 hal. 152.
Endah Budi Rahaju dkk, 2008, Contextual Teaching and Learning Matematika
untuk Kelas VIII SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dewi Nuharini dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII
SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
175
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pen
dah
ulu
an
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam yang
ditanggapi oleh siswa.
2. Guru meminta pada salah satu siswa laki-laki untuk mengajakteman-
temannya berdoa sebelum memulai pelajaran.
3. Guru bertanya mengenai kondisi dan kabar siswa pada hari ini yang
ditanggapi oleh siswa, serta mengecek kehadiran siswa.
4. Siswa menerima informasi tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi
sebelumnya.
Rancangan guru :
“Melaksanakan pre tes terkait materi prasyarat yaitu menghitung
keliling dan luas dari bangun datar?”
5. Guru membahas soal pretest bersama-sama siswa untuk
memberitahukan jawaban yang benar.
6. Siswa menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup
materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode dan
strategi yang akan dilaksanakan.
5 Menit
Inti
Mengamati
Siswa dibagi ke dalam beberapa
kelompok dan guru memberikan LKS,
siswa duduk berkelompok memposisikan
kursinya menghadap kelompoknya
masing-masing (satu kelompok terdiri
dari 4 atau 5 orang siswa).
Siswa menerima dan mengamati LKS
yang dibagikan oleh guru dan dikerjakan
secara berkelompok.
3 Menit
Menalar
Guru menyajikan suatupermasalahan
yang berkaitandenganbangun datar yang
menggunakan Teorema Pythagoras
Siswa mendengarkan penjelasan guru
30 Menit
176
terkait cara pengerjaan LKS.
Siswa bersama teman sekelompoknya
diperkenankan untuk berdiskusi dan
mengemukakan pendapatnya masing-
masing terkait penyelesaian masalah
yang ada pada LKS secara berkelompok
kemudian menentukan penyelesaian
terhadap masalah yang terdapat di LKS.
Menanya
Guru membimbing siswa untuk
menemukan penyelesaian dari
permasalahan yang diberikan selama
melakukan diskusi.
Guru menekankan pada siswa untuk
mengemukakan ide kelompoknya sendiri
tentang cara menyelesaikan masalah
Siswa diperkenankan mengemukakan
pendapat atau jawabannya setelah itu
guru mengkonfirmasi pendapat atau
jawaban mereka.
Siswa yang masih mengalami kesulitan
atau ada hal yang membingungkan
diberikan kesempatan untuk bertanya
pada guru.
10 Menit
Mengasosiasikan/
Menyajikan
Guru menjelaskan tentang
menyelesaikan permasalahan yang ada
pada bangun datar dengan menggunakan
Teorema Pythagoraskepada siswa dan
memberikan contoh soal serta
pembahasannya.
Guru mengecek pemahaman siswa
dengan cara memberikan latihan soal.
5 Menit
Mengkomunikasikan
Guru menunjuk beberapa siswa untuk
menjelaskan jawaban dari latihan yang
15 Menit
177
diberikan di papan tulis.
Siswa bersama dengan guru mengoreksi
jawaban danmemberikan tanggapan
sehingga siswa dapat melihat
ketidaksesuaian jawaban yang dimiliki
sebelumnya dan memperbaikinya.
Siswa mengumpulkan LKS nya pada
guru.
Pen
utu
p
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai hal-hal yang belum
dimengerti siswa
2. Siswa memberikan pendapat tentang pembelajaran hari ini
3. Siswa mendapatkan tugas untuk dikerjakan di rumah yaitu pada buku
paket siswa
4. Siswa menerima informasi mengenai isi kegiatan pada pertemuan
berikutnya yaitu memecahkan masalah pada bangun ruang
menggunakan Teorema Pythagoras
5. Salah satu siswa laki-laki mengajak siswa lainnya untuk berdoa
sebelum mengakhiri pelajaran
6. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam dan siswa
merespon salam dari guru
10 Menit
I. Penilaian
1. Teknik : Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
3. Instrumen : Terlampir
4. Pedoman Penskoran : Terlampir
Mengetahui,
Guru Mapel Matematika
(Riyadi, S. Pd)
NIP. 19630225 198703 1 003
........., ..........................2014
Peneliti,
(Saiful Akbar)
NIM. 1110017000003
178
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Kelas Kontrol
Nama Sekolah : SMPN 3 Tangerang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII / I
Materi Pokok : Pythagoras
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab sebagai wujud implementasi
kejujuran dalam melaporkan data pengamatan
4.5 Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menyelesaikan berbagai masalah
C. Indikator
2.3.1 Jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
4.5.10 Memecahkan masalah pada bangun ruang menggunakan Teorema Pythagoras
4.5.11 Menghitung panjang diagonal ruang pada bangun ruang
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaranagamayangdianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi,gotong royong), santun,percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
179
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pengamatan, bertanya, bernalar, dan diskusi peserta didik dapat:
1. Melatih sikap sosial berani bertanya, berpendapat, mau mendengar orang lain, bekerja
sama dalam diskusi di kelompok sehingga terbiasa berani bertanya, berpendapat, mau
mendengar orang lain, bekerja sama dalam aktivitas sehari-hari.
2. Siswa jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
3. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang ada pada bangun ruang dengan
menggunakan Teorema Pythagoras
E. Materi Pembelajaran
Teorema Phytagoras pada Bangun Ruang
F. Metode dan Strategi Pembelajaran
Metode : Diskusi kelompok, penugasan, dan tanya jawab
Strategi : Ekspositori
G. Sumber Belajar/ Media/ Rujukan
Sumber Belajar : LKS
Media Pembelajaran : LCD, Spidol, Whiteboard, Laptop, dan penghapus
Sumber Rujukan:
Buku paket, yaitu Buku Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester I
Kurikulum 2013 hal. 152.
Endah Budi Rahaju dkk, 2008, Contextual Teaching and Learning Matematika
untuk Kelas VIII SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dewi Nuharini dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII
SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
180
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pen
dah
ulu
an
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam yang
ditanggapi oleh siswa.
2. Guru meminta pada salah satu siswa laki-laki untuk mengajakteman-
temannya berdoa sebelum memulai pelajaran.
3. Guru bertanya mengenai kondisi dan kabar siswa pada hari ini yang
ditanggapi oleh siswa, serta mengecek kehadiran siswa.
4. Siswa menerima informasi tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi
yang sedang dipelajari.
Rancangan guru :
“Melaksanakan pre tes terkait materi prasyarat yaitu
denganmenentukan diagonal sisi dan diagonal ruang dari bangun
ruang”
5. Guru membahas soal pretest bersama-sama siswa untuk
memberitahukan jawaban yang benar.
6. Siswa menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup
materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode dan
strategi yang akan dilaksanakan.
10 Menit
Inti
Mengamati
Siswa dibagi ke dalam beberapa
kelompok dan guru memberikan LKS,
siswa duduk berkelompok memposisikan
kursinya menghadap kelompoknya
masing-masing (satu kelompok terdiri
dari 4 atau 5 orang siswa).
Siswa menerima dan mengamati LKS
yang dibagikan oleh guru dan dikerjakan
secara berkelompok.
5 Menit
Menalar
Guru menyajikan suatupermasalahan
yang berkaitandengan bangun ruang
yang menggunakan Teorema Pythagoras.
40 Menit
181
Siswa mendengarkan penjelasan guru
terkait cara pengerjaan LKS.
Siswa bersama teman sekelompoknya
diperkenankan untuk berdiskusi dan
mengemukakan pendapatnya masing-
masing terkait penyelesaian masalah
yang ada pada LKS secara berkelompok
kemudian menentukan penyelesaian
terhadap masalah yang terdapat di LKS.
Menanya
Guru membimbing siswa untuk
menemukan penyelesaian dari
permasalahan yang diberikan selama
melakukan diskusi.
Guru menekankan pada siswa untuk
mengemukakan ide kelompoknya sendiri
tentang cara menyelesaikan masalah
Siswa diperkenankan mengemukakan
pendapat atau jawabannya setelah itu
guru mengkonfirmasi pendapat atau
jawaban mereka.
Siswa yang masih mengalami kesulitan
atau ada hal yang membingungkan
diberikan kesempatan untuk bertanya
pada guru.
15 Menit
Mengasosiasikan/
Menyajikan
Guru menjelaskan tentang bangun ruang
yang menggunakan Teorema Pythagoras
kepada siswa dan memberikan contoh
soal serta pembahasannya.
Guru mengecek pemahaman siswa
dengan cara memberikan latihan soal.
5 Menit
Mengkomunikasikan
Guru menunjuk beberapa siswa untuk
menjelaskan jawaban dari latihan yang
diberikan di papan tulis.
25 Menit
182
Siswa bersama dengan guru mengoreksi
jawaban danmemberikan tanggapan
sehingga siswa dapat melihat
ketidaksesuaian jawaban yang dimiliki
sebelumnya dan memperbaikinya.
Siswa mengumpulkan LKS nya pada
guru.
Pen
utu
p
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai hal-hal yang belum
dimengerti siswa
2. Siswa memberikan pendapat tentang pembelajaran hari ini
3. Siswa mendapatkan tugas untuk dikerjakan di rumah yaitu pada buku
paket siswa
Siswa menerima informasi mengenai isi kegiatan pada pertemuan
berikutnya yaitu memecahkan masalah yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari menggunakan Teorema Pythagoras.
4. Salah satu siswa laki-laki mengajak siswa lainnya untuk berdoa
sebelum mengakhiri pelajaran
5. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam dan siswa
merespon salam dari guru
15 Menit
I. Penilaian
1. Teknik : Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
3. Instrumen : Terlampir
4. Pedoman Penskoran : Terlampir
Mengetahui,
Guru Mapel Matematika
(Riyadi, S. Pd)
NIP. 19630225 198703 1 003
........., ..........................2014
Peneliti,
(Saiful Akbar)
NIM. 1110017000003
183
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Kelas Kontrol
Nama Sekolah : SMPN 3 Tangerang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII / I
Materi Pokok : Pythagoras
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab sebagai wujud implementasi
kejujuran dalam melaporkan data pengamatan
4.5 Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menyelesaikan berbagai masalah
C. Indikator
2.3.1 Jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
4.5.12 Mengaitkan masalah sehari-hari yang berhubungan dengan Teorema Pythagoras
4.5.13 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
menggunakan Teorema Pythagoras
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaranagamayangdianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi,gotong royong), santun,percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
184
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pengamatan, bertanya, bernalar, dan diskusi peserta didik dapat:
1. Melatih sikap sosial berani bertanya, berpendapat, mau mendengar orang lain, bekerja
sama dalam diskusi di kelompok sehingga terbiasa berani bertanya, berpendapat, mau
mendengar orang lain, bekerja sama dalam aktivitas sehari-hari.
2. Siswa jujur dan bertangggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kelompok
3. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
harimenggunakan Teorema Pythagoras
E. Materi Pembelajaran
Teorema Phytagoras padamasalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
F. Metode dan Strategi Pembelajaran
Metode : Diskusi kelompok, penugasan, dan tanya jawab
Strategi : Ekspositori
G. Sumber Belajar/ Media/ Rujukan
Sumber Belajar : LKS
Media Pembelajaran : LCD, Spidol, Whiteboard, Laptop, dan penghapus
Sumber Rujukan:
Buku paket, yaitu Buku Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester I
Kurikulum 2013 hal. 152.
Endah Budi Rahaju dkk, 2008, Contextual Teaching and Learning Matematika
untuk Kelas VIII SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dewi Nuharini dkk, 2008, Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII
SMP dan MTs, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
185
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pen
dah
ulu
an
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam yang
ditanggapi oleh siswa.
2. Guru meminta pada salah satu siswa laki-laki untuk mengajakteman-
temannya berdoa sebelum memulai pelajaran.
3. Guru bertanya mengenai kondisi dan kabar siswa pada hari ini yang
ditanggapi oleh siswa, serta mengecek kehadiran siswa.
4. Siswa menerima informasi tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi
sebelumnya.
Rancangan guru :
“Sisi didepan sudut siku-siku yang merupakan sisi terpanjang
disebut apa? Kemudian sisi-sisi lainnya yang membentuk sudut siku-
siku disebut apa?apa rumus teorema Pythagoras”
5. Guru memberitahukan jawaban yang benar
6. Siswa menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup
materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode dan
strategi yang akan dilaksanakan.
5 Menit
Inti
Mengamati
Siswa dibagi ke dalam beberapa
kelompok dan guru memberikan LKS,
siswa duduk berkelompok memposisikan
kursinya menghadap kelompoknya
masing-masing (satu kelompok terdiri
dari 4 atau 5 orang siswa).
Siswa menerima dan mengamati LKS
yang dibagikan oleh guru dan dikerjakan
secara berkelompok.
3 Menit
Menalar
Guru menyajikan suatupermasalahan
yang berkaitandengan kehidupan sehari-
harimenggunakan Teorema Pythagoras
Siswa mendengarkan penjelasan guru
30 Menit
186
terkait cara pengerjaan LKS.
Siswa bersama teman sekelompoknya
diperkenankan untuk berdiskusi dan
mengemukakan pendapatnya masing-
masing terkait penyelesaian masalah
yang ada pada LKS secara berkelompok
kemudian menentukan penyelesaian
terhadap masalah yang terdapat di LKS.
Menanya
Guru membimbing siswa untuk
menemukan penyelesaian dari
permasalahan yang diberikan selama
melakukan diskusi.
Guru menekankan pada siswa untuk
mengemukakan ide kelompoknya sendiri
tentang cara menyelesaikan masalah
Siswa diperkenankan mengemukakan
pendapat atau jawabannya setelah itu
guru mengkonfirmasi pendapat atau
jawaban mereka.
Siswa yang masih mengalami kesulitan
atau ada hal yang membingungkan
diberikan kesempatan untuk bertanya
pada guru.
10 Menit
Mengasosiasikan/
Menyajikan
Guru menjelaskan tentang permasalahan
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
harimenggunakan Teorema
Pythagoraskepada siswa dan
memberikan contoh soal serta
pembahasannya.
Guru mengecek pemahaman siswa
dengan cara memberikan latihan soal.
5 Menit
Mengkomunikasikan
Guru menunjuk beberapa siswa untuk
menjelaskan jawaban dari latihan yang
15 Menit
187
diberikan di papan tulis.
Siswa bersama dengan guru mengoreksi
jawaban danmemberikan tanggapan
sehingga siswa dapat melihat
ketidaksesuaian jawaban yang dimiliki
sebelumnya dan memperbaikinya.
Siswa mengumpulkan LKS nya pada
guru.
Pen
utu
p
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai hal-hal yang belum
dimengerti siswa
2. Siswa memberikan pendapat tentang pembelajaran hari ini
3. Siswa mendapatkan tugas untuk dikerjakan di rumah yaitu pada buku
paket siswa
4. Siswa menerima informasi mengenai isi kegiatan pada pertemuan
berikutnya yaitu ulangan harian Teorema Pythagoras
5. Salah satu siswa laki-laki mengajak siswa lainnya untuk berdoa
sebelum mengakhiri pelajaran
6. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam dan siswa
merespon salam dari guru
10 Menit
I. Penilaian
1. Teknik : Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
3. Instrumen : Terlampir
4. Pedoman Penskoran : Terlampir
Mengetahui,
Guru Mapel Matematika
(Riyadi, S. Pd)
NIP. 19630225 198703 1 003
........., ..........................2014
Peneliti,
(Saiful Akbar)
NIM. 1110017000003
188
I
IDENTITAS KELOMPOK
KELOMPOK : ............................................................ KELAS : ..................................
Ketua : .........................................................
Anggota :
1) .......................................................................................................
2) .......................................................................................................
3) .......................................................................................................
4) .......................................................................................................
Petunjuk Kegiatan :
1) Bacalah baik-baik petunjuk kegiatan yang telah diberikan.
2) Kerjakan langkah-langkah kegiatan sesuai dengan petunjuk kerja.
3) Dalam melakukan kegiatan hendaknya mengutamakan kerja sama dengan anggotanya sehingga
mencapai hasil belajar yang maksimal.
4) Jika mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan,dapat bertanya pada bapak/ibu
guru.
5) Tulislah kesimpulan yang kalian peroleh dari hasil yang telah dilakukan dengan mengisi pada lembar
yang telah disediakan.
6) Selamat mengerjakan dengan rasa senang dan riang gembira.
Hari : ..............................................
Tanggal : ..............................................
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menemukan Teorema Pythagoras menggunakan bangun datar seperti segitiga
dan persegi.
Lampiran 3
189
Sebelum kamu mempelajari teorema pythagoras kita ingat lagi tentang rumus luas persegi, luas
persegi panjang, dan luas segitiga siku-siku. Hal-hal tersebut terkait dan merupakan dasar dalam memahami
Teorema Pythagoras.
Yuk kita jawab pertanyaan di bawah ini !!!
Pernahkah kalian memerhatikan para tukang kayu atau tukang
bangunan? Dalam bekerja, mereka banyak memanfaatkan teorema
Pythagoras. Coba perhatikan kerangka sebuah rumah yang dibuat dari
kayu. Pada kerangka rumah tersebut sebagian besar rusuk tegak lurus
terhadap rusuk yang lain. Sudut-sudut yang terbentuk pada rusuk yang
saling tegak lurus tersebut merupakan sudut siku-siku. Untuk
memastikan bahwa sudut-sudut pondasi bangunan yang akan dibangun
benar-benar siku-siku dengan cara menggunakan segitiga dengan
kombinasi ukuran sisi 60 cm, 80 cm, dan 100 cm.
Kegiatan 1 ( Menemukan Teorema Pythagoras )
Barangkali Pak Tukang sendiri tidak menyadari mengapa bilangan itu yang tepat untuk membentuk
sudut siku-siku. Untuk mengetahui kebenaran cara yang digunakan oleh pak tukang tersebut akan kita
pelajari pada hari ini. Ukuran-ukuran yang digunakan oleh Pak tukang tersebut akan kita buktikan
memenuhi teorema Pythagoras.
1) Luas Persegi Panjang dan Luas Segitiga
2) Luas Persegi
Jika diketahui panjang sisi-sisi persegi panjang ABCD
seperti gambar di samping, maka :
a) Tentukan luas persegi panjang ABCD tersebut!
.......................................................................
b) Dari gambar tersebut, tariklah garis dari titik A ke C,
berapakah luas segitiga ABC?
.......................................................................
A
8 cm
C
B
D
12 cm
Misal ada foto sepeda berbentuk persegi seperti gambar di
samping, maka tentukan luas persegi tersebut!
.......................................................................
9 cm
9 cm
190
=
.....................+ 2ab = ........................................................
.....................+ 2ab = ........................................................
........................... = ........................................................
........................... = ........................................................
Bentuk terakhir yaitu, c2 = a
2 + b
2
Sehingga dapat ditulis,
Menemukan Teorema Pythagoras
Setelah kita mengingat kembali luas persegi, persegi panjang dan segitiga tadi, selanjutnya kita
akan mencoba menemukan teorema Pythagoras. Diskusikan kembali dengan teman sekelompokmu yaa !!
Perhatikan gambar di samping, tampak bahwa luas persegi ABCD sama
dengan luas persegi (warna putih) ditambah luas empat segitiga siku-siku
(arsiran), dimana :
Persegi ABCD memiliki panjang sisi ( ....... + ....... ) satuan
Persegi PQRS memiliki panjang sisi ....... satuan
Keempat segitiga siku-siku memiliki panjang alas yang sama yaitu
....... satuan serta tinggi yang sama yaitu ....... satuan
Dari hal tersebut maka kita peroleh : Luas persegi ABCD = 4×Luas Segitiga + Luas persegi PQRS,
dimana,
Luas Persegi ABCD = s2
...........................................
...........................................
...........................................
...........................................
Luas Segitiga =
x alas x tinggi
..............................................
..............................................
..............................................
Luas Persegi PQRS = s2
...........................................
...........................................
...........................................
...........................................
Luas persegi ABCD 4×Luas Segitiga + Luas persegi PQRS
a dan b disebut sisi apit atau sisi
siku- siku, yaitu sisi yang mengapit
sudut siku-siku.
c disebut sisi miring atau
hipotenusa, yaitu sisi di hadapan
sudut siku-siku.
“Untuk setiap segitiga siku -
siku, berlaku kuadrat panjang
sisi miring sama dengan
jumlah kuadrat panjang sisi
siku - sikunya”
Teorema Pythagoras
Selanjutnya rumus tersebut dikenal sebagai teorema Pythagoras. Jika kita perhatikan lagi pada gambar Segitiga
Siku- siku seperti di bawah, maka :
191
Menemukan Teorema Pythagoras
Seorang matematikawan Hindu yang bernama Bhaskara menyusun sebuah persegi dan empat buah segitiga
siku-siku yang memiliki panjang sisi yang sama yaitu a, b dan c ke dalam sebuah persegi yang mempunyai
panjang sisi c . Jelaskan bagaimana teorema Pythagoras bisa dibuktikan ! (Gunakan luas bangun datar)
Pertanyaan Fokus
Jelaskan bagaimana teorema Pythagoras bisa dibuktikan ! (Gunakan luas bangun datar)
Petunjuk
Informasi yang didapat dari kejadian di atas adalah ...........................................................................................
..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
Gambar
Prosedur dan Hasil
Bagaimana Penyelesaiannya?
192
II
IDENTITAS KELOMPOK
KELOMPOK : ............................................................ KELAS : ..................................
Ketua : .........................................................
Anggota :
1) .......................................................................................................
2) .......................................................................................................
3) .......................................................................................................
4) .......................................................................................................
Petunjuk Kegiatan :
1) Bacalah baik-baik petunjuk kegiatan yang telah diberikan.
2) Kerjakan langkah-langkah kegiatan sesuai dengan petunjuk kerja.
3) Dalam melakukan kegiatan hendaknya mengutamakan kerja sama dengan anggotanya sehingga
mencapai hasil belajar yang maksimal.
4) Jika mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan,dapat bertanya pada bapak/ibu
guru.
5) Tulislah kesimpulan yang kalian peroleh dari hasil yang telah dilakukan dengan mengisi pada lembar
yang telah disediakan.
6) Selamat mengerjakan dengan rasa senang dan riang gembira.
Hari : ..............................................
Tanggal : ..............................................
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menemukan bilangan-bilangan yang merupakan Tripel Pythagoras.
193
Sebelum kamu mempelajari teorema pythagoras kita ingat lagi tentang kuadrat dan akar kuadrat
suatu bilangan. Untuk memudahkan pemahaman dalam mempelajari materi hari ini kalian diingatkan
kembali tentang kuadrat dan akar kuadrat suatu bilangan.
Yuk kita jawab pertanyaan di bawah ini !!!
Seorang pekerja bangunan sedang memeriksa kesikuan,
sebelum membuat desain pondasi suatu bangunan. Dalam
memeriksa kesikuan ini mereka menggunakan Tripel
Pythagoras 6, 8, 10, meski secara ilmiah Pak Tukang tidak
mengerti alasan mengapa menggunakan itu. Ini adalah salah
satu penerapan Teorema Pythagoras dalam kehidupan sehari-
hari.
Menemukan Tripel Pythagoras
Untuk mengetahui kebenaran cara yang digunakan oleh pak tukang tersebut akan kita pelajari
pada hari ini. Ukuran-ukuran yang digunakan oleh Pak tukang tersebut akan kita buktikan memenuhi
teorema Pythagoras.
1) Kuadrat Suatu Bilangan
Teorema Pythagoras erat kaitannya dengan bentuk kuadrat dan akar
kuadrat, untuk mengingat materi tersebut coba isilah titik-titik soal di
bawah ini sehingga sesuai dengan jawaban.
152 = ......... x ......... = .........
272 = 27 x ......... = .........
(.........)2 = d x d
Jika kamu perhatikan soal di atas maka kuadrat suatu bilangan adalah hasil kali bilangan dengan
bilangan itu sendiri.
2) Akar kuadrat suatu bilangan
Akar kuadrat dari a ( dilambangkan dengan √ ) adalah suatu bilangan tak negatif yang
jika dikuadratkan sama dengan a. untuk mengingat materi tersebut coba isilah titik-titik soal di
bawah ini sehingga sesuai dengan jawaban.
√ .........
√ .........
√ .........
√ .........
194
Ilustrasi
Andri menapakkan kakinya di tanah becek sebanyak 3 tapak ke
selatan, kemudian 4 tapak ke timur dan membentuk sudut 900
(tapak kaki tersebut selalu menempel antara tumit dan ujung
jari kaki). Ia berencana kembali ke tempat semula dengan
membentuk garis lurus, namun sebelum berjalan Ia memikirkan
berapa jumlah tapak sampai di tempat semula.
Kegiatan I
Jika perjalanan Andri digambar pada kertas berpetak dengan
memisalkan satu kotak mewakili satu tapak kaki Andri. Maka
dengan mudah digambar seperti gambar di samping.
a) Perhatikan gambar disamping! Tuliskan satuan panjang
sisi a = ...... kotak.
sisi b = ...... kotak.
sisi c = .......kotak.
Jadi, Andri memerlukan ........ tapak kaki untuk kembali ke
tempat semula.
b) Hitunglah, luas persegi a2 = 3 × 3 = 9
luas persegi b2 = .... × .... = 16
luas persegi c2 = .... × .... = .....
maka, a2 + b2 = c2
Kegiatan Menemukan Tripel Pythagoras
Segitiga siku-siku yang ketiga sisinya adalah bilangan bulat disebut Triple Pythagoras dan
ketiga bilangan tersebut memenuhi hubungan c2 = a
2 + b
2
Ketiga bilangan tersebut yaitu
a = ......... , b = ......... , c = .........
merupakan Tripel Pythagoras
Bilangan-bilangan tripel Pythagoras sebagai syarat berlakunya teorema Pythagoras. Catatlah
berapa saja sisi-sisi segitiga yang menghasilkan tripel Pythagoras. Jika kalian masih belum menemukan
pasangan sisi segitiga yang menghasilkan tripel Pythagoras, silakan kalian coba kembali untuk
menemukan pasangan tersebut dengan melengkapi tabel di bawah ini !!!
No a b c a2 b
2 c
2 a
2 + b
2 a
2 + b
2 = c
2
1 12 ...... 13 ...... 25 ...... ...... Ya
2 ...... 10 26 576 ...... ...... 676 ......
3 7 ...... ...... ...... 64 100 ...... ......
4 8 15 17 ...... ...... ...... ...... ......
[ Hubungan sisi–sisi segitiga siku-siku ]
195
Menemukan Tripel Pythagoras
Diketahui ∆XYZ dengan panjang sisi XY = 9 cm , YZ = 12 cm dan XZ = 18 cm. Apakah segitiga tersebut
segitiga siku-siku dan memenuhi tripel Pythagoras ? Jelaskan!
Pertanyaan Fokus
Apakah segitiga tersebut segitiga siku-siku dan memenuhi tripel Pythagoras ? Jelaskan!
Petunjuk
Informasi yang didapat dari kejadian di atas adalah ...........................................................................................
..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
Gambar
Prosedur dan Hasil
Bagaimana Penyelesaiannya?
196
III
IDENTITAS KELOMPOK
KELOMPOK : ............................................................ KELAS : ..................................
Ketua : .........................................................
Anggota :
1) .......................................................................................................
2) .......................................................................................................
3) .......................................................................................................
4) .......................................................................................................
Petunjuk Kegiatan :
1) Bacalah baik-baik petunjuk kegiatan yang telah diberikan.
2) Kerjakan langkah-langkah kegiatan sesuai dengan petunjuk kerja.
3) Dalam melakukan kegiatan hendaknya mengutamakan kerja sama dengan anggotanya sehingga
mencapai hasil belajar yang maksimal.
4) Jika mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan,dapat bertanya pada bapak/ibu
guru.
5) Tulislah kesimpulan yang kalian peroleh dari hasil yang telah dilakukan dengan mengisi pada lembar
yang telah disediakan.
6) Selamat mengerjakan dengan rasa senang dan riang gembira.
Hari : ..............................................
Tanggal : ..............................................
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menggunakan rumus teorema Pythagoras untuk menghitung salah satu sisi
segitiga siku-siku jika dua sisi yang lain diketahui
2. Siswa dapat menghitung jarak pada bidang Cartesius menggunakan Teorema Pythagoras.
197
Jika pada peta ketiga pulau tersebut dihubungkan akan membentuk bangun segitiga siku-siku. Jadi
pada sisi-sisinya berlaku Teorema Pythagoras. Dengan menggunakan Teorema Pythagoras kita dapat
menghitung panjang salah satu sisi segitiga siku-siku jika panjang kedua sisi lain diketahui
Di kelas VII kalian telah mempelajari tentang kuadrat dan akar kuadrat suatu bilangan. Untuk
memudahkan pemahaman dalam mempelajari materi hari ini kalian diingatkan kembali tentang kuadrat dan
akar kuadrat suatu bilangan. Yuk kita jawab pertanyaan di bawah ini !!!
Jika kita melihat peta letak kepulauan-kepulauan Aru,
Kai dan Tanimbar yang termasuk dalam propinsi Maluku,
maka letak ketiga Pulau tersebut seperti di samping ini.
Pada peta, jarak antara kota Yerdera (pada Kep. Aru
disimbolkan dengan huruf A) dan kota Tual (pada Kep.Kai
disimbolkan dengan huruf K) adalah 3 cm, dan jarak antara
kota Tual dan kota Saumlaki (pada Kep.Tanimbar disimbolkan
dengan huruf T) adalah 4 cm. Berapakah jarak antara kota
Yerdera (A) dengan kota Saumlaki (T) pada peta?
Kegiatan 1 ( Menggunakan rumus Teorema Pythagoras )
1) Kuadrat Suatu Bilangan
Teorema Pythagoras erat kaitannya dengan bentuk kuadrat dan akar
kuadrat, untuk mengingat materi tersebut coba isilah titik-titik soal di
bawah ini sehingga sesuai dengan jawaban.
102 = ......... x ......... = .........
72 = 7 x ......... = .........
(.........)2 = b x b
Jika kamu perhatikan soal di atas maka kuadrat suatu bilangan adalah hasil kali bilangan dengan
bilangan itu sendiri.
2) Akar kuadrat suatu bilangan
Akar kuadrat dari a ( dilambangkan dengan 𝑎 ) adalah suatu bilangan tak negatif yang jika
dikuadratkan sama dengan a. untuk mengingat materi tersebut coba isilah titik-titik soal di
bawah ini sehingga sesuai dengan jawaban.
225 = .........
289 = .........
36 = .........
64 = .........
198
.
Setelah kita mengingat kembali kuadrat dan akar kuadrat suatu bilangan tadi, selanjutnya kita akan
mencoba menggunakan Teorema Pythagoras untuk menghitung panjang salah satu sisi segitiga siku-siku
jika panjang kedua sisi lain diketahui. Diskusikan kembali dengan teman sekelompokmu yaa !!
Diketahui segitiga KLM siku-siku di L dengan LM = 15 cm dan KM = 17 cm
a) Buatlah sketsa segitiga tersebut
b) Tentukan panjang KL.
Buatlah sketsa segitiga tersebut
Tentukan panjang KL
Gunakan rumus Pythagoras
→ (.......)2 = (.......)
2 + LM
2
→ (.......)2 = (.......)
2 + 15
2
→ (.......) = (.......)2 + (.......)
→ KL2 = (.......) - (.......)
→ KL = …… . = ...........
Jadi, dapat disimpulkan bahwa teorema pythagoras berlaku untuk menghitung ...........................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
Pada bidang cartesius, terdapat dua garis berpotongan
tegak lurus yang masing-masing dapat dipandang garis bilangan.
Diketahui koordinat P(1,1) berarti x1 = ..... dan y1 = .....
sedangkan Q(3,4) berarti x2 = ..... dan y2 = ......
Kita akan menghitung panjang PQ. Maka sebelumnya
kita tentukan Panjang PR dan QR terlebih dahulu. X
Y
P(1,1)
Q(3,4)
R
3 1
Panjang PR = x2 – x1 = ....... - ....... PQ2 = ....................................................................
Panjang QR = y2 – y1 = ....... - ....... = ....................................................................
Maka menurut Pythagoras berlaku → PQ = (𝑥2− 𝑥1)2 + (𝑦2− 𝑦1)2
Menghitung jarak pada bidang Cartesius
Menggunakan rumus Teorema Pythagoras
199
Diketahui ∆ABC samakaki dengan Titik D merupakan pertengahan AC
seperti gambar di samping. Gunakan Pythagoras untuk menentukan tinggi
∆ABC, yaitu BD dan Tentukan luas ∆ABC !
Petunjuk
Informasi yang didapat dari kejadian di atas adalah ...........................................................................................
..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
Menggunakan rumus Teorema Pythagoras
Gambar
Prosedur dan Hasil
Bagaimana Penyelesaiannya?
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
Pertanyaan Fokus
Gunakan Pythagoras untuk menentukan tinggi ∆ABC, yaitu BD dan Tentukan luas ∆ABC !
200
IV
IDENTITAS KELOMPOK
KELOMPOK : ............................................................ KELAS : ..................................
Ketua : .........................................................
Anggota :
1) .......................................................................................................
2) .......................................................................................................
3) .......................................................................................................
4) .......................................................................................................
Petunjuk Kegiatan :
1) Bacalah baik-baik petunjuk kegiatan yang telah diberikan.
2) Kerjakan langkah-langkah kegiatan sesuai dengan petunjuk kerja.
3) Dalam melakukan kegiatan hendaknya mengutamakan kerja sama dengan anggotanya sehingga
mencapai hasil belajar yang maksimal.
4) Jika mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan,dapat bertanya pada bapak/ibu
guru.
5) Tulislah kesimpulan yang kalian peroleh dari hasil yang telah dilakukan dengan mengisi pada lembar
yang telah disediakan.
6) Selamat mengerjakan dengan rasa senang dan riang gembira.
Hari : ..............................................
Tanggal : ..............................................
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis segitiga dengan menggunakan Teorema
Pythagoras
201
Di lingkungan sekitarmu, kalian sering melihat berbagai jenis
segitiga dan segitiga siku-siku digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Sebagian besar penggunaan segitiga digunakan pada bangunan,
misalnya atap rumah sebagian besar terbuat dari berbagai jenis
segitiga.
Pada gambar di samping, kalian bisa melihat bahwa sebagian
besar tembok dan atapnya terbuat dari berbagai bentuk bangun datar
seperti persegi panjang, jajar genjang dan segitiga, khususnya
segitiga siku-siku dan segitiga sama sisi.
Pada pembahasan yang lalu kalian telah mempelajari mengenai teorema Pythagoras. Teorema Pythagoras
dapat juga kamu gunakan untuk menentukan apakah sebuah segitiga merupakan segitiga siku-siku, segitiga
lancip, atau segitiga tumpul. Bagaimanakah caranya? Sebelum itu ingat kembali materi jenis-jenis segitiga.
Mengidentifikasi jenis-jenis segitiga
Kalian melihat bahwa puncak atap bangunan tersebut terbuat dari segitiga sama sisi. Jika ditarik garis
tegak lurus dari puncak atapnya, maka terbentuk dua buah segitiga siku-siku, sehingga merupakan penerapan
Teorema Pythagoras juga. Dengan demikian dapat dihitung ukuran-ukuran bangunan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa Teorema Pythagoras sangat berperan dan tidak akan pernah lepas dari kehidupan kita
sehari-hari.
i. Segitiga Lancip
Segitiga lancip adalah segitiga yang ketiga sudutnya merupakan
sudut lancip, sehingga sudut-sudut yang terdapat pada segitiga
tersebut besarnya antara 0o dan 90
o
ii. Segitiga Tumpul
Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu sudutnya
merupakan sudut tumpul (lebih dari 90o)
iii. Segitiga Siku-Siku
Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya
merupakan sudut siku-siku (besarnya 90o)
202
Setelah kita mengingat kembali jenis-jenis segitiga tadi, selanjutnya kita akan mencoba
menggunakan Teorema Pythagoras untuk mengidentifikasi jenis-jenis segitiga. Diskusikan kembali dengan
teman sekelompokmu yaa !!
Di antara pasangan bilangan dari panjang sisi-sisi segitiga berikut, tunjukkan manakah
yang merupakan segitiga siku-siku, lancip dan tumpul.
a. 7 cm, 24 cm, 25 cm
b. 5 cm, 6 cm, dan 7 cm
c. 6 cm, 8 cm, dan 4 cm
Jadi, dapat disimpulkan bahwa teorema Pythagoras berlaku untuk mengidentifikasi jenis-jenis segitiga.
Dimana, ......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
Mengidentifikasi jenis-jenis segitiga
a. Sisi terpanjang = ........ .......2 = ........
Panjang sisi-sisi lainnya = ........ dan ........ .......2 + .......
2 = ........ + ........ = ........
Karena .......2 = .......
2 + .......
2 , maka segitiga tersebut adalah segitiga ................
Oleh karena kuadrat sisi terpanjang sama dengan jumlah kuadrat dua sisi lainnya maka
merupakan segitiga siku-siku.
b. Sisi terpanjang = ........ .......2 = ........
Panjang sisi-sisi lainnya = ........ dan ........ .......2 + .......
2 = ........ + ........ = ........
Karena .......2 < .......
2 + .......
2 , maka segitiga tersebut adalah segitiga ................
Oleh karena kuadrat sisi terpanjang lebih kecil daripada jumlah kuadrat dua sisi lainnya maka
merupakan segitiga lancip
c. Sisi terpanjang = ........ .......2 = ........
Panjang sisi-sisi lainnya = ........ dan ........ .......2 + .......
2 = ........ + ........ = ........
Karena .......2 > .......
2 + .......
2 , maka segitiga tersebut adalah segitiga ................
Oleh karena kuadrat sisi terpanjang lebih besar daripada jumlah kuadrat dua sisi lainnya maka
merupakan segitiga tumpul
203
Diketahui segitiga ABC dari titik C ditarik garis tinggi CD. Jika AD = 25
13 cm, DB =
144
13 cm, dan CD =
60
13 cm.
Apakah segitiga ABC siku-siku? jelaskan!
Petunjuk
Informasi yang didapat dari kejadian di atas adalah ...........................................................................................
..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
Mengidentifikasi jenis-jenis segitiga
Gambar
Prosedur dan Hasil
Bagaimana Penyelesaiannya?
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
Pertanyaan Fokus
Apakah segitiga ABC siku-siku? jelaskan!
204
V
IDENTITAS KELOMPOK
KELOMPOK : ............................................................ KELAS : ..................................
Ketua : .........................................................
Anggota :
1) .......................................................................................................
2) .......................................................................................................
3) .......................................................................................................
4) .......................................................................................................
Petunjuk Kegiatan :
1) Bacalah baik-baik petunjuk kegiatan yang telah diberikan.
2) Kerjakan langkah-langkah kegiatan sesuai dengan petunjuk kerja.
3) Dalam melakukan kegiatan hendaknya mengutamakan kerja sama dengan anggotanya sehingga
mencapai hasil belajar yang maksimal.
4) Jika mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan,dapat bertanya pada bapak/ibu
guru.
5) Tulislah kesimpulan yang kalian peroleh dari hasil yang telah dilakukan dengan mengisi pada lembar
yang telah disediakan.
6) Selamat mengerjakan dengan rasa senang dan riang gembira.
Hari : ..............................................
Tanggal : ..............................................
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa menghitung perbandingan sisi segitiga siku-siku dengan sudut istimewa (salah satu
sudutnya 300, 45
0, 60
0
205
Yuk kita jawab pertanyaan di bawah ini !!!
Perhatikan gambar di samping seseorang menaiki sebuah tangga
bersandar pada tembok dengan posisi seperti pada gambar.
Dalam bekerja, mereka banyak memanfaatkan teorema Pythagoras.
Coba perhatikan jika dibuat ilustrasi seperti pada gambar di bawahnya.
Pada segitiga ini memiliki hubungan khusus antar sisinya. Dengan
mengetahui satu sisi saja, kita bisa menentukan kedua sisi yang lain.
Segitiga siku-siku yang memiliki sudut istimewa terdiri atas dua
jenis, yaitu segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 450 dan segitiga
siku-siku yang salah satu sudutnya 60o atau 30
o.
Mari mencari hubungan antar sisi-sisi segitiga tersebut. Sebelum
kamu mempelajari materi hari ini, kita ingat lagi tentang segitiga
samakaki, segitiga samasisi dan jumlah semua sudut pada segitiga.
Hal-hal tersebut terkait dan merupakan dasar dalam memahami
materi hari ini.
Menghitung perbandingan sisi Segitiga siku-siku
1) Jumlah Sudut-Sudut Segitiga adalah 180
Agar kalian dapat menghitung bahwa jumlah sudut-sudut dalam sebuah segitiga adalah 180o
Diketahui pada ∆PQR, besar ∠ P = 48o dan ∠ Q = 72
o. Hitunglah besar ∠ R
2) Segitiga sama sisi
Segitiga ABC adalah segitiga sama sisi. Garis CD adalah garis simetri
segitiga ABC. Berapakah besar sudut di bawah ini?
d. ∠ CAD = .......
3) Segitiga sama kaki
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
a. ∠ ACD = ....... b. ∠ ADC = ....... c. ∠ BCD = .......
Segitiga siku-siku sama kaki diperoleh dengan cara membagi sebuah
persegi melalui diagonalnya menjadi dua bagian. Perhatikan persegi
ABCD yang panjang sisinya a seperti pada gambar di samping! Jika
bangun persegi tersebut dibagi dua melalui diagonal BD, maka akan
diperoleh dua buah segitiga siku-siku sama kaki yaitu ...... dan ...... .
Besar sudut ABD adalah ..............
206
Menghitung perbandingan sisi Segitiga siku-siku
Setelah kita mengingat kembali segitiga samakaki, segitiga samasisi dan jumlah semua sudut pada
segitiga tadi, selanjutnya kita akan mencoba menghitung perbandingan sisi segitiga siku-siku dengan sudut
istimewa. Diskusikan kembali dengan teman sekelompokmu yaa !!
1) Segitiga Siku-siku yang salah satu sudutnya 450
Perhatikan gambar berikut!
Segitiga ABC pada Gambar di samping adalah segitiga siku-siku sama kaki.
Sudut B siku-siku dengan panjang AB = BC = x cm dan ∠A = ∠C = 45o
Dengan menggunakan teorema Pythagoras diperoleh :
AC2
= ........................................................................
AC = ........................................................................
= ........................................................................
= ........................................................................
Dengan demikian, diperoleh perbandingan AB : BC : AC = ............. : ............... : ...............
Misal x = 1 dengan AC sebagai hipotenusanya maka AB : BC : AC = ............. : ............... : ...............
2) Segitiga Siku-siku yang salah satu sudutnya 300 atau 60
0
Perhatikan gambar berikut!
Segitiga ABC pada Gambar di samping adalah segitiga sama sisi
dengan AB = BC = AC = 2a cm dan ∠A = ∠B = ∠C = 60o.
Karena CD tegak lurus AB, maka CD merupakan garis tinggi sekaligus garis
bagi ∠C, sehingga ∠ACD = ∠BCD = .......
Diketahui ∠ADC = ∠BDC = 90
o
Titik D adalah titik tengah ......, di mana AB = 2a cm sehingga panjang AD = ........ cm
Perhatikan ∆CAD. Dengan menggunakan teorema Pythagoras diperoleh :
CD2
= ........................................................................
CD = ........................................................................
= ........................................................................
= ........................................................................
Dengan demikian, diperoleh perbandingan AD : CD : AC = ............. : ............... : ...............
Misal a = 1 dengan AC sebagai hipotenusanya maka AD : CD : AC = ............. : ............... : ...............
207
Menghitung perbandingan sisi Segitiga siku-siku
ΔABC adalah segitiga siku-siku sama kaki. Tentukan panjang dua sisi segitiga yang belum diketahui
apabila panjang sisi miringnya adalah 8 cm dan hitunglah luas segitiga tersebut !
Pertanyaan Fokus
Tentukan panjang dua sisi segitiga yang belum diketahui dan hitunglah luas segitiga tersebut !
Petunjuk
Informasi yang didapat dari kejadian di atas adalah ...........................................................................................
..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
Gambar
Prosedur dan Hasil
Bagaimana Penyelesaiannya?
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
208
VI
IDENTITAS KELOMPOK
KELOMPOK : ............................................................ KELAS : ..................................
Ketua : .........................................................
Anggota :
1) .......................................................................................................
2) .......................................................................................................
3) .......................................................................................................
4) .......................................................................................................
Petunjuk Kegiatan :
1) Bacalah baik-baik petunjuk kegiatan yang telah diberikan.
2) Kerjakan langkah-langkah kegiatan sesuai dengan petunjuk kerja.
3) Dalam melakukan kegiatan hendaknya mengutamakan kerja sama dengan anggotanya sehingga
mencapai hasil belajar yang maksimal.
4) Jika mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan,dapat bertanya pada bapak/ibu
guru.
5) Tulislah kesimpulan yang kalian peroleh dari hasil yang telah dilakukan dengan mengisi pada lembar
yang telah disediakan.
6) Selamat mengerjakan dengan rasa senang dan riang gembira.
Hari : ..............................................
Tanggal : ..............................................
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang ada pada bangun datar dengan
menggunakan Teorema Pythagoras
209
Yuk kita jawab pertanyaan di bawah ini !!!
Perhatikan gambar di samping. Pada sebuah lapangan baseball,
terdapat tiga buah base dan sebuah home plate. Jarak antara tiap base dan
home plate adalah 90 feet ( setara dengan 27.432 m) dan membentuk
sudut siku-siku. Menggunakan teorema pythagoras, kita dapat
memecahkan persoalan berikut; "Berapa jauh orang pada base ke dua
untuk membuat pelari lawan keluar sebelum dia memasuki home plate?"
Teorema Pythagoras sering kamu temukan dalam keseharianmu.
Selain itu juga dapat dimanfaatkan pada bangun datar yang lain untuk
mencari panjang sisi-sisi yang belum diketahui.
Sebelum kamu mempelajari materi hari ini, kita ingat lagi tentang
bangun datar yang lain selain segitiga siku-siku.
Hal-hal tersebut terkait dan merupakan dasar dalam memahami
materi hari ini.
Menyelesaikan bangun datar dengan Teorema Pythagoras
1) Perhatikan gambar layang-layang KLMN seperti pada gambar di samping
2)
3)
Jika panjang KO=16 cm, OM=24 cm dan OL=12 cm. Maka hitunglah
luas KLMN.
......................................................................................................
......................................................................................................
Sebuah belah ketupat ABCD diketahui luasnya 180 cm2. Jika panjang
salah satu diagonalnya 24 cm, tentukan panjang diagonal yang lain.
......................................................................................................
......................................................................................................
KLMN adalah trapesium dengan MNOP suatu persegi dan OP = 8 cm.
Jika KO = 6 cm dan PL = 2 cm, tentukan panjang MN dan luas trapesium
KLMN
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
210
Menyelesaikan bangun datar dengan Teorema Pythagoras
Setelah kita mengingat kembali tentang bangun datar yang lain selain segitiga siku-siku tadi,
selanjutnya kita akan mencoba menyelesaikan permasalahan yang ada pada bangun datar dengan
menggunakan Teorema Pythagoras. Diskusikan kembali dengan teman sekelompokmu yaa !!
Andi mengelilingi lapangan berbentuk trapesium sama kaki sebanyak 10 kali, tinggi trapesium 120 m, dua
sisi yang sejajar panjangnya 250 m dan 150 m. Jarak yang ditempuh Andi adalah ......
Keliling belah ketupat ABCD adalah 60 cm dan panjang BD = 18 cm.
a) Buatlah sketsa gambar tersebut
b) Hitunglah panjang AC dan luas belah ketupat tersebut
Buatlah sketsa tersebut
Tentukan panjang AC
Jadi, dapat disimpulkan bahwa teorema pythagoras dapat menyelesaikan ..................................................
...........................................................................................................................................................
Luas belah ketupat ABCD
Pertanyaan Fokus
Berapa jarak yang ditempuh Andi ?
211
Menyelesaikan dengan Teorema Pythagoras
Petunjuk
Informasi yang didapat dari kejadian di atas adalah ...........................................................................................
..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
Prosedur dan Hasil
Bagaimana Penyelesaiannya?
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
Gambar
212
VII
IDENTITAS KELOMPOK
KELOMPOK : ............................................................ KELAS : ..................................
Ketua : .........................................................
Anggota :
1) .......................................................................................................
2) .......................................................................................................
3) .......................................................................................................
4) .......................................................................................................
Petunjuk Kegiatan :
1) Bacalah baik-baik petunjuk kegiatan yang telah diberikan.
2) Kerjakan langkah-langkah kegiatan sesuai dengan petunjuk kerja.
3) Dalam melakukan kegiatan hendaknya mengutamakan kerja sama dengan anggotanya sehingga
mencapai hasil belajar yang maksimal.
4) Jika mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan,dapat bertanya pada bapak/ibu
guru.
5) Tulislah kesimpulan yang kalian peroleh dari hasil yang telah dilakukan dengan mengisi pada lembar
yang telah disediakan.
6) Selamat mengerjakan dengan rasa senang dan riang gembira.
Hari : ..............................................
Tanggal : ..............................................
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang ada pada bangun ruang dengan
menggunakan Teorema Pythagoras
213
Yuk kita jawab pertanyaan di bawah ini !!!
Teorema Pythagoras sering kamu temukan dalam keseharianmu. Selain itu juga dapat dimanfaatkan
pada bangun ruang untuk mencari panjang sisi-sisi yang belum diketahui.
Sebelum kamu mempelajari materi hari ini, kita ingat lagi tentang materi bangun ruang. Hal-hal
tersebut terkait dan merupakan dasar dalam memahami materi hari ini.
Menyelesaikan bangun ruang dengan Teorema Pythagoras
Dalil Pythagoras dapat digunakan untuk mencari panjang diagonal sisi atau diagonal
ruang kubus dan balok. Hal ini dikarenakan diagonal sisi dan diagonal ruang merupakan sisi
miring bagi sisi bidangnya.
Perhatikan ruang kelasmu. Berbentuk bangun ruang apakah ruang
kelasmu, balok atau kubus? Saat ini kalian berada pada bagian mana dari
ruang kelas itu, bagian dalam atau bagian luar? Bagian dalam dan luar
ruang kelasmu dibatasi oleh beberapa dinding, bukan? Dinding itu
merupakan batas yang memisahkan bagian dalam dan bagian luar ruang
kelas.
Berapa banyaknya dinding itu? Bagaimanakah bentuknya? Apakah ruang kelasmu hanya dibatasi
dinding-dinding saja? Apakah langit-langit dan lantai kelasmu merupakan batas ruang kelasmu?
Mengapa? Apakah langit-langit dan lantai merupakan bidang datar? Mengapa?
Gambarlah kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk a cm.
Dapatkah kalian menyebutkan diagonal sisi kubus
ABCD.EFGH?
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
Sebutkan diagonal ruang kubus ABCD.EFGH !
...................................................................................................................................
............................................................................................................................ ......
....................................................................................................................................
.................................................................................................................... ................
....................................................................................................................................
214
Menyelesaikan bangun ruang dengan Teorema Pythagoras
Setelah kita mengingat kembali tentang bangun ruang tadi, selanjutnya kita akan mencoba
menyelesaikan permasalahan yang ada pada bangun ruang dengan menggunakan Teorema
Pythagoras. Diskusikan kembali dengan teman sekelompokmu yaa !!
Diketahui limas T.ABCD dengan alas berbentuk persegi panjang. Ukuran sisi alas AB = 18 cm, BC = 16 cm,
dan TA = 17 cm. Hitunglah Tinggi limas T.ABCD
Balok ABCD.EFGH dengan panjang AB = 15 cm, BC = 8 cm dan panjang CG =
12 cm.
a) Buatlah sketsa gambar tersebut
b) Hitunglah panjang diagonal ruang DF
Buatlah sketsa tersebut
Diagonal ruang DF
Jadi, dapat disimpulkan bahwa teorema pythagoras dapat menyelesaikan ..................................................
...........................................................................................................................................................
Pertanyaan Fokus
Hitunglah Tinggi limas T.ABCD ?
215
Menyelesaikan dengan Teorema Pythagoras
Petunjuk
Informasi yang didapat dari kejadian di atas adalah ...........................................................................................
..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
Prosedur dan Hasil
Bagaimana Penyelesaiannya?
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
Gambar
216
VIII
IDENTITAS KELOMPOK
KELOMPOK : ............................................................ KELAS : ..................................
Ketua : .........................................................
Anggota :
1) .......................................................................................................
2) .......................................................................................................
3) .......................................................................................................
4) .......................................................................................................
Petunjuk Kegiatan :
1) Bacalah baik-baik petunjuk kegiatan yang telah diberikan.
2) Kerjakan langkah-langkah kegiatan sesuai dengan petunjuk kerja.
3) Dalam melakukan kegiatan hendaknya mengutamakan kerja sama dengan anggotanya sehingga
mencapai hasil belajar yang maksimal.
4) Jika mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan,dapat bertanya pada bapak/ibu
guru.
5) Tulislah kesimpulan yang kalian peroleh dari hasil yang telah dilakukan dengan mengisi pada lembar
yang telah disediakan.
6) Selamat mengerjakan dengan rasa senang dan riang gembira.
Hari : ..............................................
Tanggal : ..............................................
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari dengan
menggunakan Teorema Pythagoras
217
Yuk kita jawab pertanyaan di bawah ini !!!
Pada bagian sebelumnya kita telah mempelajari bagaimana
menggunakan dalil Pythagoras untuk menentukan jenis segitiga dan
panjang diagonal ruang serta diagonal sisi sebuah kubus. Setelah itu, kita
gunakan dalil Pythagoras untuk menyelesaikan permasalahan di kehidupan
sehari-hari. Perhatikan gambar di samping adalah aplikasi yang
menggunakan teorema pythagoras dalam kehidupan sehari-hari.
Tangga adalah salah satu peralatan penting bagi orang-orang yang
bekerja di dunia konstruksi. Orang-orang di dunia konstruksi ini
menggunakan aplikasi teorema pythagoras untuk menyelesaikan masalah-
masalah dalam dunia kerja mereka.
Menyelesaikan kehidupan sehari-hari dengan Teorema Pythagoras
1) Kuadrat Suatu Bilangan
Teorema Pythagoras erat kaitannya dengan bentuk kuadrat dan akar
kuadrat, untuk mengingat materi tersebut coba isilah titik-titik soal di
bawah ini sehingga sesuai dengan jawaban.
112 = ......... x ......... = .........
162 = 16 x ......... = .........
(.........)2 = w x w
Jika kamu perhatikan soal di atas maka kuadrat suatu bilangan adalah hasil kali bilangan
dengan bilangan itu sendiri.
2) Akar kuadrat suatu bilangan
Akar kuadrat dari a ( dilambangkan dengan 𝑎 ) adalah suatu bilangan tak negatif yang
jika dikuadratkan sama dengan a. untuk mengingat materi tersebut coba isilah titik-titik soal di
bawah ini sehingga sesuai dengan jawaban.
Sebelum kamu mempelajari materi hari ini, kita ingatkan lagi tentang kuadrat dan akar kuadrat. Hal-
hal tersebut terkait dan merupakan dasar dalam memahami materi hari ini.
169 = .........
441 = .........
81 = .........
144 = .........
218
Setelah kita mengingat kembali tentang kuadrat dan akar kuadrat tadi, selanjutnya kita akan
mencoba menyelesaikan permasalahan yang ada pada kehidupan sehari-hari dengan menggunakan
Teorema Pythagoras. Diskusikan kembali dengan teman sekelompokmu yaa !!
Sebuah kapal nelayan bertolak dari pelabuhan untuk menangkap gerombolan ikan tuna yang biasanya
berkumpul di suatu titik dilepas pantai. Agar dapat menangkap ikan lebih banyak, kapal nelayan tidak
langsung menuju tempat tersebut, melainkan berlayar melewati jalur baru yakni 12 km ke barat kemudian 35
km ke selatan. Berapa selisih jarak yang ditempuh kapal dengan menggunakan jalur baru dengan jarak yang
ditempuh jika melewati jalur lurus?
Jadi, dapat disimpulkan bahwa teorema pythagoras dapat menyelesaikan ..................................................
...........................................................................................................................................................
Menyelesaikan kehidupan sehari-hari dengan Teorema Pythagoras
Setiap pagi Budi berjalan kaki dari rumahnya menuju ke sekolah.
Dari rumah, Budi berjalan sejauh 15 km ke arah Timur, kemudian
dilanjutkan 20 km ke arah Utara. Buatlah ilustrasi tersebut dan
Berapakah jarak terdekat sekolah dari rumah Budi?
Buatlah ilustrasi tersebut
Tentukan jarak terdekat
Pertanyaan Fokus
Berapa selisih jarak yang ditempuh kapal dengan menggunakan jalur baru dengan jarak yang ditempuh jika
melewati jalur lurus?
219
Menyelesaikan dengan Teorema Pythagoras
Petunjuk
Informasi yang didapat dari kejadian di atas adalah ...........................................................................................
..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
Prosedur dan Hasil
Bagaimana Penyelesaiannya?
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
Gambar
220
I
IDENTITAS KELOMPOK
KELOMPOK : ............................................................ KELAS : ..................................
Ketua : .........................................................
Anggota :
1) .......................................................................................................
2) .......................................................................................................
3) .......................................................................................................
4) .......................................................................................................
Petunjuk Kegiatan :
1) Bacalah baik-baik petunjuk kegiatan yang telah diberikan.
2) Kerjakan langkah-langkah kegiatan sesuai dengan petunjuk kerja.
3) Dalam melakukan kegiatan hendaknya mengutamakan kerja sama dengan anggotanya sehingga
mencapai hasil belajar yang maksimal.
4) Jika mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan,dapat bertanya pada bapak/ibu
guru.
5) Tulislah kesimpulan yang kalian peroleh dari hasil yang telah dilakukan dengan mengisi pada lembar
yang telah disediakan.
6) Selamat mengerjakan dengan rasa senang dan riang gembira.
Hari : ..............................................
Tanggal : ..............................................
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menemukan Teorema Pythagoras menggunakan bangun datar seperti segitiga
dan persegi.
Lampiran 4
221
=
.....................+ 2ab = ........................................................
.....................+ 2ab = ........................................................
........................... = ........................................................
........................... = ........................................................
Bentuk terakhir yaitu, c2 = a
2 + b
2
Sehingga dapat ditulis,
Menemukan Teorema Pythagoras
Setelah kita mengingat kembali luas persegi, persegi panjang dan segitiga tadi, selanjutnya kita
akan mencoba menemukan teorema Pythagoras. Diskusikan kembali dengan teman sekelompokmu yaa !!
Perhatikan gambar di samping, tampak bahwa luas persegi ABCD sama
dengan luas persegi (warna putih) ditambah luas empat segitiga siku-siku
(arsiran), dimana :
Persegi ABCD memiliki panjang sisi ( ....... + ....... ) satuan
Persegi PQRS memiliki panjang sisi ....... satuan
Keempat segitiga siku-siku memiliki panjang alas yang sama yaitu
....... satuan serta tinggi yang sama yaitu ....... satuan
Dari hal tersebut maka kita peroleh : Luas persegi ABCD = 4×Luas Segitiga + Luas persegi PQRS,
dimana,
Luas Persegi ABCD = s2
...........................................
...........................................
...........................................
...........................................
Luas Segitiga = 1
2 x alas x tinggi
..............................................
..............................................
..............................................
Luas Persegi PQRS = s2
...........................................
...........................................
...........................................
...........................................
Luas persegi ABCD 4×Luas Segitiga + Luas persegi PQRS
a dan b disebut sisi apit atau sisi
siku- siku, yaitu sisi yang mengapit
sudut siku-siku.
c disebut sisi miring atau
hipotenusa, yaitu sisi di hadapan
sudut siku-siku.
“Untuk setiap segitiga siku -
siku, berlaku kuadrat panjang
sisi miring sama dengan
jumlah kuadrat panjang sisi
siku - sikunya”
Teorema Pythagoras
Selanjutnya rumus tersebut dikenal sebagai teorema Pythagoras. Jika kita perhatikan lagi pada gambar Segitiga
Siku- siku seperti di bawah, maka :
222
KISI-KISI UJI COBA INSTRUMEN TES KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK
Indikator Pythagoras Klasifikasi Koneksi Indikator Kemampuan Koneksi
Matematik
No.
Soal
Jumlah
Soal
Memecahkan masalah yang
berkaitan dengan bangun datar
menggunakan Teorema Pythagoras
Koneksi Internal
Koneksi antar topik
dalam matematika
Siswa dapat membuat koneksi antara
Pythagoras dengan:
Operasi aljabar
Luas segitiga
1 5
Siswa dapat membuat koneksi antara
Pythagoras dengan:
Operasi aljabar
Persamaan kuadrat
Fungsi
2
Siswa dapat membuat koneksi antara
Pythagoras dengan:
Operasi aljabar
Persamaan kuadrat
Aritmatika sosial
7
Siswa dapat membuat koneksi antara
Pythagoras dengan:
Trapesium
Lingkaran
9
Lampiran 5
223
Menghitung jarak pada bidang
Cartesius
Siswa dapat membuat koneksi antara
Pythagoras dengan sistem koordinat
4
Menghitung perbandingan sisi-sisi
segitiga siku-siku dengan sudut
istimewa
Koneksi
Eksternal
Koneksi dengan
masalah dalam
kehidupan sehari-hari
Siswa dapat membuat koneksi antara
Pythagoras dengan masalah dalam
kehidupan sehari-hari
3, 8 4
Menghitung panjang sisi segitiga
siku-siku jika dua sisi lain
diketahui
5
Memecahkan masalah pada bangun
ruang menggunakan Teorema
Pythagoras
6
Jumlah Soal 9
224
Petunjuk Pengerjaan :
Bacalah soal dengan teliti. Kerjakan penyelesaiannya dengan rapih dan benar !
Tidak diperkenankan menggunakan handphone serta alat bantu hitung lainnya.
Kemandirian dan kejujuran anda sangat di utamakan
Semoga Allah menyertai setiap langkah anda dan jadikan ujian ini sbg ibadah kpd Allah SWT
Kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah
Awali pekerjaan dengan mengucapkan Basmallah.
Periksa kembali hasil kerjamu sebelum dikumpulkan. Selamat Mengerjakan !!!
Soal
1)
2)
3)
Kelas : ..........................................
INSTRUMEN UJI COBA TES KEMAMPUAN
KONEKSI MATEMATIK
MATERI PYTHAGORAS
SMPN 3 CILEDUG Waktu : 90 Menit
Nama : ...........................................
Para insinyur berencana untuk membangun tenaga
pendukung menggunakan angin untuk perahu tersebut. Usul
mereka adalah dengan memasang layar berupa layang-layang
ke kapal dan menggunakan tenaga angin untuk mengurangi
pemakaian solar serta dampak solar terhadap lingkungan.
Dari hal tersebut, berapa kira-kira panjang tali layang-
layang untuk menarik perahu dengan sudut 45° dan tingginya
150 m, seperti yang ditunjukan gambar?
Gambar di samping menunjukkan sebuah segitiga siku-siku
ABC dengan siku-siku di A, dimana panjang sisi segitiga
dinyatakan dengan (a + 4), (3a + 2), (3a + 4), maka
tentukanlah nilai a dan panjang sisi BC ?
3a + 4
3a + 2
a + 4
C
A B
Gambar di samping menunjukkan lima buah segitiga siku-siku sama
kaki. Luas daerah yang diarsir adalah …
Lampiran 6
225
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Suatu ketika terjadi gempa bumi yang mengakibatkan tiang
listrik patah. Jika tiang tersebut patah pada ketinggian 16 meter
dari tanah dan bagian tiang yang patah membentuk sudut 600
dengan permukaan tanah. Berapa tinggi menara sebenarnya!
Koordinat titik sudut suatu ABC diketahui A(4,4), B(-2,3), dan C(3,-2).
Pergunakanlah formula jarak untuk menunjukkan bahwa ABC sama kaki !
Pak Ragil akan menanam pohon duren di sekeliling kebunnya yang berbentuk persegi
panjang berukuran (3x+3) m dan (4x-8) m serta panjang diagonalnya (5x-3) m. Sepanjang
keliling dan kedua diagonalnya akan dibuat pagar dengan biaya Rp 35.000,00 per meter.
Hitunglah :
a. Panjang pagar
b. Biaya pembuatan pagar
Sebuah pohon di depan rumah miring dan hampir roboh
tertiup angin kencang. Supaya tidak jatuh, ayah menyangga
pohon dengan galah sepanjang 250 cm dan tampak seperti
gambar di samping ini. Pohon disangga 155 cm dari puncak
pohon. Berapakah tinggi pohon ?
Pada suatu kegiatan, beberapa orang pramuka mendirikan
tiang bendera seperti tampak pada gambar di samping.
Tiang bendera tegak lurus terhadap tanah. ABCD adalah
persegi panjang dengan AB = 8 m dan BC = 6 m. T1 adalah
pusat persegi panjang ABCD. Jika tinggi tiang TT1 = 3,75
m dan TA, TB, TC, TD tali yang mengikat tiang bendera
itu. Hitunglah panjang tali minimal yang dibutuhkan!
Gambar di samping jika diketahui panjang HD=DG dan AH=AE.
Tentukan panjang jari-jari lingkaran dalam yang menyinggung
trapesium sama kaki dengan panjang sisi sejajar 8 cm dan 18 cm !
226 No. Soal Kunci Jawaban Skor Skor Maksimal
1
Misalkan :
x = panjang sisi sisi segitiga sama kaki
y = panjang sisi miring segitiga sama kaki
y =
= 8
Sehingga : (dengan menggunakan teorema pythagoras)
x2 + x
2 = y
2
2x2 = 8
2
2x2 = 64
2x2 =
x2 = 32
L daerah yang diarsir = 5 . L Segitiga
= 5 .
. x. x
= 5 .
. x
2
= 5 .
. 32
= 80
Jadi luas daerah yang diarsir adalah 80 cm2
2
2
4
2
3a + 4
3a + 2
a + 4
C
A B
Kuadrat panjang sisi
miring sama dengan
jumlah kuadrat panjang
sisi siku - sikunya
KUNCI JAWABAN UJI COBA INSTRUMEN TES KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK
Lampiran 7
227
( 3a + 4 )2 = ( 3a + 2 )
2 + ( a + 4 )
2
9a2 + 24a + 16 = 9a
2 + 12a + 4 + a
2 + 8a + 16
9a2 + 24a + 16 = 10a
2 + 20a + 20
24a – 20a = 10a2 – 9a
2 + 20 – 16
4a = a2 + 4
0 = a2 – 4a + 4
0 = ( a – 2 )2
a – 2 = 0
a = 2
Panjang sisi BC = 3a + 4
= 3(2) + 4
= 10
5
2
7
3
Misal : AC = Panjang tali layang-layang
BC : AC = 1 : √
150 : AC = 1 : √
150√ = AC
Jadi, panjang tali = 150√ m = 212 m
2
1
3
A B
C
45o
150 m
90o
228
4 Koordinat titik sudut suatu ABC
diketahui A(4,4), B(-2,3), dan C(3,-2).
AB = √
= √
= √
= √
= √
BC = √
= √
= √
= √
= √
AC = √
= √
= √
= √
= √
Segitiga sama kaki adalah segitiga yang mempunyai dua
buah sisi sama panjang. Karena sisi AB = AC, maka ABC
sama kaki.
1
2
2
2
1
8
-2
-2
3 4
3
4 A(4,4)
C(3,-2)
B(-2,3)
X
Y
229
5
Dengan menggunakan teorema pythagoras
→ BC2 = AB
2 + AC
2
→ AC2 = BC
2 - AB
2
→ AC = √
= √
= √
= √ = 200 cm
Jadi, tinggi pohon = 200 cm + 155 cm
= 355 cm
= 3,55 m
2
2
4
6
Dengan menggunakan teorema pythagoras
AC2 = AB
2 + BC
2
AC = √
= √
= √
= √ = 10
4
5
C
A B
250 cm
150 cm
A B
C D
T
8 m
6 m
3,75 m
T1
TA2 = (T1A)
2 + (TT1)
2
TA = √
= √
= √
= √ = 6,25 m
230
Jadi, panjang tali = TA + TB + TC + TD
= 6,25 + 6,25 + 6,25 + 6,25
= 4(6,25) = 25 m
1
7 a. Panjang Pagar
Dengan menggunakan teorema pythagoras
( 5x – 3 )2 = ( 3x + 3 )
2 + ( 4x - 8 )
2
25x2 – 30x + 9 = 9x
2 + 18x + 9 + 16x
2 – 64x + 64
25x2 – 30x + 9 = 25x
2 – 46x + 73
46x – 30x = 73 – 9
16x = 64
x =
x = 4
Maka panjangnya yaitu :
p = 3x + 4 = 3(4) + 4 = 15 m
l = 4x – 8 = 4(4) – 8 = 8 m
diagonal = 5x – 3 = 5(4) – 3 = 17 m
Sehingga panjang pagar = 15+8+15+8+17+17 = 80 m
b. Biaya pembuatan pagar = 80 x Rp 35.000,00
= Rp 2.800.000,00
3
3
1
7
8
AC : BC = √ : 2
16 : BC = √ : 2
16 x 2 = √ BC
32 = √ BC
2
4
60o
16 m
A B
C
90o
231
BC =
√
√
√ =
√ = 18,48 m
Jadi, tinggi menara = 16 + 18,48
= 34,48 m
2
9
Diketahui panjang HD=DG dan
AH=AE, panjang sisi sejajar 8 cm
dan 18 cm
HD = DG = 4 cm dan AH = AE = 9 cm , sehingga
AD = AH + HD = 9 + 4 = 13 cm sedangkan
AI = AE – DG = 9 – 4 = 5 cm
Panjang DI dapat dihitung dengan Pythagoras :
→ AD2 = AI
2 + DI
2
→ DI2 = AD
2 - AI
2
→ DI = √
= √
= √
= √ = 12 cm
Jadi, jari-jari lingkaran adalah r =
DI =
x 12 = 6 cm
2
2
1
5
Jumlah 47 47
Nilai Siswa = Perolehan Skor X (100) Total Skor Max
232
PERHITUNGAN UJI VALIDITAS
Contoh penghitungan uji validitas nomor 1
∑ (∑ )(∑ )
√( ∑ (∑ ) )( ∑ (∑ ) )
( ) ( )( )
√( ( ) ( ) )( ( ) ( ) )
Dengan dan diperoleh
Karena ( ) maka soal nomor 1 valid.
Untuk soal nomor 2 dan seterusnya, perhitungan uji validitas sama dengan
perhitungan uji validitas nomor 1 dan menggunakan software excel.
Lampiran 8
233
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Nadya Syahfitri 0 1 1 5 4 2 2 1 0 16
2 Ali Akbar Hariadi 3 1 1 1 4 2 0 1 0 13
3 Daris Rayhan 3 1 1 1 4 2 0 1 0 13
4 Nabila Putri 1 2 2 3 4 0 2 1 1 16
5 Annisa Apriliani 4 1 1 1 4 2 2 1 0 16
6 Amelia 4 7 2 7 4 0 5 0 0 29
7 Sigit 0 0 1 0 2 0 1 0 0 4
8 Esti 1 1 1 1 4 0 7 0 2 17
9 Erika. SN 3 2 3 1 2 3 0 0 3 17
10 Rif'at Fauzan 0 0 1 0 2 0 1 0 0 4
11 Yemima 1 0 1 2 4 0 6 0 5 19
12 Farid F 3 3 2 0 4 4 0 0 5 21
13 Rizky Amelia 1 0 2 2 4 0 6 0 5 20
14 Kristomi Antar 2 1 1 1 2 2 0 1 0 10
15 Immanuel Bryan 1 1 1 1 2 2 0 1 0 9
16 Vika Nirvana 0 1 1 0 4 1 2 1 0 10
17 Elya Primadini 1 1 1 0 4 1 1 1 1 11
18 Brian . YS 0 0 1 0 2 0 1 0 0 4
19 Imas 1 3 3 4 4 0 3 0 3 21
20 Suci 1 1 2 6 4 1 5 0 3 23
21 Fawwaz 3 0 1 0 2 1 0 0 0 7
22 Mutiara Annisa 1 1 1 3 3 0 0 0 0 9
23 Bayu Aji Santoso 0 1 1 0 4 1 0 1 0 8
24 Agi Anugrah 2 1 1 2 2 2 2 1 0 13
25 Muhammad Fikrizal 4 1 1 1 2 1 0 1 0 11
26 Putri Amalia 4 1 1 1 4 3 2 1 0 17
27 Salsa Qarunnada 4 1 1 7 4 1 2 1 0 21
28 Inti Fada Rosalia 1 0 1 3 4 0 0 0 0 9
29 Ambar 1 1 1 1 4 0 7 0 5 20
30 Rizki RH 4 1 1 1 4 3 2 1 0 17
31 Anissa Puspitasari 1 1 1 2 2 2 1 1 0 11
32 Kalimaya Octa K 0 1 1 0 3 1 1 1 1 9
33 Azmy 1 1 2 3 4 0 6 0 5 22
34 Prima. A 0 0 1 1 1 0 1 0 0 4
35 Dinda Abna 4 1 1 1 4 1 1 1 3 17
36 Najwa 4 1 3 2 2 3 7 0 2 24
64 40 48 64 117 41 76 18 44 512
0,485894 0,592264 0,598921 0,616557 0,567973 0,17529 0,670619 -0,15944 0,577305
0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329
va
lid
va
lid
va
lid
va
lid
va
lid
tid
ak
va
lid
va
lid
tid
ak
va
lid
va
lid
y
∑
r hitung
r tabel
Keterangan
No Nama
Nomor Soal
HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN
Lampiran 9
234
PERHITUNGAN RELIABILITAS
Tentukan nilai varians skor tiap soal, misal varians skor nomor 1
( )
(
)
Perhitungan nilai varians skor soal yang lainnya dan varians total
menggunakan software excel.
Didapat jumlah varian tiap soal
Varians total
(
)(
)
(
) (
)
Lampiran 10
235
1 2 3 4 5 7 9
1 Nadya Syahfitri 0 1 1 5 4 2 0 13
2 Ali Akbar Hariadi 3 1 1 1 4 0 0 10
3 Daris Rayhan 3 1 1 1 4 0 0 10
4 Nabila Putri 1 2 2 3 4 2 1 15
5 Annisa Apriliani 4 1 1 1 4 2 0 13
6 Amelia 4 7 2 7 4 5 0 29
7 Sigit 0 0 1 0 2 1 0 4
8 Esti 1 1 1 1 4 7 2 17
9 Erika. SN 3 2 3 1 2 0 3 14
10 Rif'at Fauzan 0 0 1 0 2 1 0 4
11 Yemima 1 0 1 2 4 6 5 19
12 Farid F 3 3 2 0 4 0 5 17
13 Rizky Amelia 1 0 2 2 4 6 5 20
14 Kristomi Antar 2 1 1 1 2 0 0 7
15 Immanuel Bryan 1 1 1 1 2 0 0 6
16 Vika Nirvana 0 1 1 0 4 2 0 8
17 Elya Primadini 1 1 1 0 4 1 1 9
18 Brian . YS 0 0 1 0 2 1 0 4
19 Imas 1 3 3 4 4 3 3 21
20 Suci 1 1 2 6 4 5 3 22
21 Fawwaz 3 0 1 0 2 0 0 6
22 Mutiara Annisa 1 1 1 3 3 0 0 9
23 Bayu Aji Santoso 0 1 1 0 4 0 0 6
24 Agi Anugrah 2 1 1 2 2 2 0 10
25 Muhammad Fikrizal 4 1 1 1 2 0 0 9
26 Putri Amalia 4 1 1 1 4 2 0 13
27 Salsa Qarunnada 4 1 1 7 4 2 0 19
28 Inti Fada Rosalia 1 0 1 3 4 0 0 9
29 Ambar 1 1 1 1 4 7 5 20
30 Rizki RH 4 1 1 1 4 2 0 13
31 Anissa Puspitasari 1 1 1 2 2 1 0 8
32 Kalimaya Octa K 0 1 1 0 3 1 1 7
33 Azmy 1 1 2 3 4 6 5 22
34 Prima. A 0 0 1 1 1 1 0 4
35 Dinda Abna 4 1 1 1 4 1 3 15
36 Najwa 4 1 3 2 2 7 2 21
64 40 48 64 117 76 44 453
1,492781 1,219694 0,62361 1,901916 0,982486 2,318737 1,812167
2,228395 1,487654 0,388889 3,617284 0,965278 5,376543 3,283951
17,34799
6,313016
39,85417
0,658832
si
No Nama
Nomor Soaly
∑
si2
∑si2
st
st2
r hitung
Hasil Reliabilitas
Lampiran 11
236
PENGHITUNGAN DAYA PEMBEDA
Contoh penghitungan daya pembeda soal nomor 1
8
Berdasarkan klasifikasi daya pembeda, nilai berada pada kisaran
maka soal nomor 1 memiliki daya pembeda yang cukup.
Untuk soal nomor 2 dan seterusnya, penghitungan daya pembeda sama dengan
penghitungan daya pembeda soal nomor 1.
Lampiran 12
237
No Nama
Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kel
om
pok A
tas
6 Amelia 4 7 2 7 4 0 5 0 0
36 Najwa 4 1 3 2 2 3 7 0 2
20 Suci 1 1 2 6 4 1 5 0 3
33 Azmy 1 1 2 3 4 0 6 0 5
27 Salsa Qarunnada 4 1 1 7 4 1 2 1 0
19 Imas 1 3 3 4 4 0 3 0 3
12 Farid F 3 3 2 0 4 4 0 0 5
13 Rizky Amelia 1 0 2 2 4 0 6 0 5
29 Ambar 1 1 1 1 4 0 7 0 5
11 Yemima 1 0 1 2 4 0 6 0 5
8 Esti 1 1 1 1 4 0 7 0 2
30 Rizki RH 4 1 1 1 4 3 2 1 0
26 Putri Amalia 4 1 1 1 4 3 2 1 0
35 Dinda Abna 4 1 1 1 4 1 1 1 3
9 Erika. SN 3 2 3 1 2 3 0 0 3
5 Annisa Apriliani 4 1 1 1 4 2 2 1 0
1 Nadya Syahfitri 0 1 1 5 4 2 2 1 0
4 Nabila Putri 1 2 2 3 4 0 2 1 1
Σ 42 28 30 48 68 23 65 7 42
Kel
om
pok B
awah
24 Agi Anugrah 2 1 1 2 2 2 2 1 0
3 Daris Rayhan 3 1 1 1 4 2 0 1 0
2 Ali Akbar Hariadi 3 1 1 1 4 2 0 1 0
31 Anissa Puspitasari 1 1 1 2 2 2 1 1 0
25 Muhammad Fikrizal 4 1 1 1 2 1 0 1 0
17 Elya Primadini 1 1 1 0 4 1 1 1 1
16 Vika Nirvana 0 1 1 0 4 1 2 1 0
14 Kristomi Antar 2 1 1 1 2 2 0 1 0
32 Kalimaya Octa K 0 1 1 0 3 1 1 1 1
28 Inti Fada Rosalia 1 0 1 3 4 0 0 0 0
22 Mutiara Annisa 1 1 1 3 3 0 0 0 0
15 Immanuel Bryan 1 1 1 1 2 2 0 1 0
23 Bayu Aji Santoso 0 1 1 0 4 1 0 1 0
21 Fawwaz 3 0 1 0 2 1 0 0 0
7 Sigit 0 0 1 0 2 0 1 0 0
34 Prima. A 0 0 1 1 1 0 1 0 0
18 Brian . YS 0 0 1 0 2 0 1 0 0
10 Rif'at Fauzan 0 0 1 0 2 0 1 0 0
Σ 22 12 18 16 49 18 11 11 2
DB 0,27 0,12 0,22 0,22 0,26 0,05 0,42 -0,05 0,44
Kriteria
cuku
p
jele
k
cuku
p
cuku
p
cuku
p
jele
k
bai
k
san
gat
jele
k
bai
k
HASIL UJI DAYA PEMBEDA SOAL
Lampiran 13
238
PENGHITUNGAN TARAF KESUKARAN
Taraf Kesukaran
Contoh penghitungan taraf kesukaran nomor 1
4
Berdasarkan klasifikasi taraf kesukaran, nilai berada pada kisaran
, maka soal nomor 1 memiliki tingkat kesukaran sedang.
Untuk soal nomor 2 dan seterusnya, penghitungan taraf kesukaran sama
dengan penghitungan taraf kesukaran soal nomor 1 dan menggunakan
software excel.
Lampiran 14
239
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Nadya Syahfitri 0 1 1 5 4 2 2 1 0
2 Ali Akbar Hariadi 3 1 1 1 4 2 0 1 0
3 Daris Rayhan 3 1 1 1 4 2 0 1 0
4 Nabila Putri 1 2 2 3 4 0 2 1 1
5 Annisa Apriliani 4 1 1 1 4 2 2 1 0
6 Amelia 4 7 2 7 4 0 5 0 0
7 Sigit 0 0 1 0 2 0 1 0 0
8 Esti 1 1 1 1 4 0 7 0 2
9 Erika. SN 3 2 3 1 2 3 0 0 3
10 Rif'at Fauzan 0 0 1 0 2 0 1 0 0
11 Yemima 1 0 1 2 4 0 6 0 5
12 Farid F 3 3 2 0 4 4 0 0 5
13 Rizky Amelia 1 0 2 2 4 0 6 0 5
14 Kristomi Antar 2 1 1 1 2 2 0 1 0
15 Immanuel Bryan 1 1 1 1 2 2 0 1 0
16 Vika Nirvana 0 1 1 0 4 1 2 1 0
17 Elya Primadini 1 1 1 0 4 1 1 1 1
18 Brian . YS 0 0 1 0 2 0 1 0 0
19 Imas 1 3 3 4 4 0 3 0 3
20 Suci 1 1 2 6 4 1 5 0 3
21 Fawwaz 3 0 1 0 2 1 0 0 0
22 Mutiara Annisa 1 1 1 3 3 0 0 0 0
23 Bayu Aji Santoso 0 1 1 0 4 1 0 1 0
24 Agi Anugrah 2 1 1 2 2 2 2 1 0
25 Muhammad Fikrizal 4 1 1 1 2 1 0 1 0
26 Putri Amalia 4 1 1 1 4 3 2 1 0
27 Salsa Qarunnada 4 1 1 7 4 1 2 1 0
28 Inti Fada Rosalia 1 0 1 3 4 0 0 0 0
29 Ambar 1 1 1 1 4 0 7 0 5
30 Rizki RH 4 1 1 1 4 3 2 1 0
31 Anissa Puspitasari 1 1 1 2 2 2 1 1 0
32 Kalimaya Octa K 0 1 1 0 3 1 1 1 1
33 Azmy 1 1 2 3 4 0 6 0 5
34 Prima. A 0 0 1 1 1 0 1 0 0
35 Dinda Abna 4 1 1 1 4 1 1 1 3
36 Najwa 4 1 3 2 2 3 7 0 2
64 40 48 64 117 41 76 18 44
0,444444 0,15873 0,444444 0,222222 0,8125 0,227778 0,301587 0,125 0,244444
sedang
sukar
sedang
sukar
mudah
sukar
sedang
sukar
sukar
Keterangan
No Nama
Nomor Soal
∑
P
HASIL PERHITUNGAN UJI TARAF KESUKARAN
Lampiran 15
240
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Daya Pembeda, dan Tingkat Kesukaran
No.
Soal
Validitas Daya Pembeda Tingkat
Kesukaran Keterangan
Jenis Koneksi
Ket rhit Kriteria DB Kriteria P
1 Valid 0,49 Cukup 0,278 Sedang 0,444 Digunakan Koneksi Internal
2 Valid 0,59 Jelek 0,127 Sukar 0,159 Tidak Digunakan Koneksi Internal
3 Valid 0,60 Cukup 0,222 Sedang 0,444 Digunakan Koneksi Eksternal
4 Valid 0,62 Cukup 0,222 Sukar 0,222 Digunakan Koneksi Internal
5 Valid 0,57 Cukup 0,264 Mudah 0,813 Digunakan Koneksi Eksternal
6 Tidak Valid 0,18 Jelek 0,056 Sukar 0,228 Tidak Digunakan Koneksi Eksternal
7 Valid 0,67 Baik 0,429 Sedang 0,302 Digunakan Koneksi Internal
8 Tidak Valid -0,16 Sangat Jelek -0,056 Sukar 0,125 Tidak Digunakan Koneksi Eksternal
9 Valid 0,58 Baik 0,444 Sukar 0,244 Digunakan Koneksi Internal
Lampiran 16
241
Petunjuk Pengerjaan :
Bacalah soal dengan teliti. Kerjakan penyelesaiannya dengan rapih dan benar !
Tidak diperkenankan menggunakan handphone serta alat bantu hitung lainnya.
Kemandirian dan kejujuran anda sangat di utamakan
Semoga Allah menyertai setiap langkah anda dan jadikan ujian ini sbg ibadah kpd Allah SWT
Kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah
Awali pekerjaan dengan mengucapkan Basmallah.
Periksa kembali hasil kerjamu sebelum dikumpulkan. Selamat Mengerjakan !!!
Soal
1)
2)
3)
4)
Kelas : ..........................................
INSTRUMEN TES KEMAMPUAN
KONEKSI MATEMATIK
MATERI PYTHAGORAS
SMPN 3 CILEDUG Waktu : 90 Menit
Nama : ...........................................
Koordinat titik sudut suatu ABC diketahui A(4,4), B(-2,3), dan C(3,-2).
Pergunakanlah formula jarak untuk menunjukkan bahwa ABC sama kaki !
Gambar di samping menunjukkan lima buah segitiga siku-siku sama
kaki. Luas daerah yang diarsir adalah …
Sebuah pohon di depan rumah miring dan hampir roboh
tertiup angin kencang. Supaya tidak jatuh, ayah menyangga
pohon dengan galah sepanjang 250 cm dan tampak seperti
gambar di samping ini. Pohon disangga 155 cm dari puncak
pohon. Berapakah tinggi pohon ?
Lampiran 17
Para insinyur berencana untuk membangun tenaga
pendukung menggunakan angin untuk perahu tersebut. Usul
mereka adalah dengan memasang layar berupa layang-layang
ke kapal dan menggunakan tenaga angin untuk mengurangi
pemakaian solar serta dampak solar terhadap lingkungan.
Dari hal tersebut, berapa kira-kira panjang tali layang-
layang untuk menarik perahu dengan sudut 45° dan tingginya
150 m, seperti yang ditunjukan gambar?
242
5)
6)
Pak Ragil akan menanam pohon duren di sekeliling kebunnya yang berbentuk persegi
panjang berukuran (3x+3) m dan (4x-8) m serta panjang diagonalnya (5x-3) m. Sepanjang
keliling dan kedua diagonalnya akan dibuat pagar dengan biaya Rp 35.000,00 per meter.
Hitunglah :
a. Panjang pagar
b. Biaya pembuatan pagar
Gambar di samping jika diketahui panjang HD=DG dan AH=AE.
Tentukan panjang jari-jari lingkaran dalam yang menyinggung
trapesium sama kaki dengan panjang sisi sejajar 8 cm dan 18 cm !
243
HASIL POST TEST KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK SISWA
KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL
A. KELOMPOK EKSPERIMEN
No Nama Siswa Nilai
1 E1 74
2 E2 68
3 E3 87
4 E4 81
5 E5 52
6 E6 68
7 E7 87
8 E8 84
9 E9 45
10 E10 52
11 E11 84
12 E12 45
13 E13 68
14 E14 58
15 E15 55
16 E16 77
17 E17 68
18 E18 68
19 E19 84
20 E20 58
21 E21 58
22 E22 45
23 E23 55
24 E24 81
25 E25 87
26 E26 74
27 E27 74
28 E28 68
29 E29 52
30 E30 68
31 E31 68
32 E32 42
33 E33 65
34 E34 68
35 E35 52
36 E36 68
37 E37 77
38 E38 87
39 E39 74
40 E40 68
Lampiran 18
244
B. Kelas Kontrol
No Nama Siswa Nilai
1 K1 84
2 K2 71
3 K3 61
4 K4 81
5 K5 71
6 K6 61
7 K7 71
8 K8 39
9 K9 52
10 K10 55
11 K11 55
12 K12 48
13 K13 52
14 K14 71
15 K15 48
16 K16 39
17 K17 81
18 K18 42
19 K19 52
20 K20 52
21 K21 65
22 K22 58
23 K23 61
24 K24 39
25 K25 74
26 K26 65
27 K27 65
28 K28 71
29 K29 52
30 K30 71
31 K31 68
32 K32 48
33 K33 84
34 K34 48
35 K35 68
36 K36 52
37 K37 77
38 K38 74
39 K39 58
40 K40 42
245
DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN, MEDIAN, MODUS, VARIANS,
SIMPANGAN BAKU, KEMIRINGAN DAN KURTOSIS KELAS
EKSPERIMEN
1) Distribusi Frekuensi
2) Banyak data (n) = 40
3) Rentang data (R)
Keterangan : R = Rentangan
Xmax= Nilai Maksimum (tertinggi)
Xmin = Nilai Minimum (terendah)
R = Xmax – Xmin
= 87 – 42
= 45
4) Banyak kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n
Keterangan : K = Banyak kelas
N = Banyak siswa
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3.3 log 40
= 1 + (3,3 x 1,60)
= 6,28 6 (dibulatkan ke bawah)
5) Panjang kelas : P =
P =
P = 7,5 8 (dibulatkan ke atas)
74 68 87 81 52 68 87 84
45 52 84 45 68 58 55 77
68 68 84 58 58 45 55 81
87 74 74 68 52 68 68 42
65 68 52 68 77 87 74 68
Lampiran 19
246
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS EKSPERIMEN
No. Interval Batas
Bawah
Batas
Atas
Frekuensi Titik
Tengah
(xi)
xi2 fixi fixi
2
fi fi(%) fk
1 42-49 41,5 49,5 4 10 4 45,5 2070,25 182 8281
2 50-57 49,5 57,5 6 15 10 53,5 2862,25 321 17173,5
3 58-65 57,5 65,5 4 10 14 61,5 3782,25 246 15129
4 66-73 65,5 73,5 11 27,5 25 69,5 4830,25 764,5 53132,75
5 74-81 73,5 81,5 8 20 33 77,5 6006,25 620 48050
6 82-89 81,5 89,5 7 17,5 40 85,5 7310,25 598,5 51171,75
Jumlah 40 100 2732 192938
Rata-rata 68,3
Median 69,86
Modus 71,10
Varians (s2) 162,63
Simpangan Baku (s) 12,75
1) Mean/Nilai Rata-rata (Me)
Mean ( X ) =
i
ii
f
Xf
Keterangan :
Me = Mean/ Nilai Rata-rata
ii Xf = Jumlah dari hasil perkalian midpoint (nilai tengah) dari masing-
masing interval dengan frekuensinya.
if = Jumlah frekuensi/ banyak siswa
Mean ( X ) = 3,6840
2732
i
ii
f
Xf
2) Median/ Nilai Tengah (Md)
Me
f
Fn
pb 2
1
247
Keterangan :
Me = Median
b = batas bawah kelas median
p = panjang kelas
b = banyak data
F = jumlah frekuensi kelas-kelas sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
Me = 86,6911
142085,65
3) Modus (Mo)
21
1
dd
dPBM bo
Keterangan :
Mo = Modus
b = batas bawah kelas modus
p = panjang kelas
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya
Mo 10,7137
785,65
4) Perhitungan Quartil
50,57
6
41085,49
41
f
Fn
pbQ
50,78
8
253085,73
4
3
3
f
Fn
pbQ
248
5) Perhitungan Persentil
5,49
4
0485,41
100
10
10
f
Fn
pbP
93,84
7
333685,81
100
90
90
f
Fn
pbP
6) Varians )( 2s =
63,162
14040
273219293840
)1(
222
nn
XfXfn iiii
7) Simpangan Baku (s) =
75,1263,162
1
..22
nn
XfXfn ii
8) Kemiringan (sk) = 37,075,12
)86,693,68(3
bakusimpangan
median) -rata)-3((rata
Karena nilai sk < 0, maka kurva memiliki ekor memanjang ke kiri atau miring
ke kanan, kurva menceng ke kanan.
9) Ketajaman/kurtosis
296,0
50,4993,84
57,50-78,502
1
2
1
1090
13
4
PP
Karena 4 > 0,263, maka model kurva adalah runcing (leptokurtis).
249
DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN, MEDIAN, MODUS, VARIANS,
SIMPANGAN BAKU, KEMIRINGAN DAN KURTOSIS KELAS
KONTROL
1) Distribusi Frekuensi
2) Banyak data (n) = 40
3) Rentang data (R)
Keterangan : R = Rentangan
Xmax= Nilai Maksimum (tertinggi)
Xmin = Nilai Minimum (terendah)
R = Xmax – Xmin
= 84 – 39
= 45
4) Banyak kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n
Keterangan : K = Banyak kelas
N = Banyak siswa
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3.3 log 40
= 1 + (3,3 x 1,60)
= 6,28 6 (dibulatkan ke bawah)
5) Panjang kelas : P =
P =
P = 7,5 8 (dibulatkan ke atas)
84 71 61 81 71 61 71 39
52 55 55 48 52 71 48 39
81 42 52 52 65 58 61 39
74 65 65 71 52 71 68 48
84 48 68 52 77 74 58 42
Lampiran 20
250
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS KONTROL
No. Interval Batas
Bawah
Batas
Atas
Frekuensi Titik
Tengah
(xi)
xi2 fixi fixi
2
fi fi(%) fk
1 39-46 38,5 46,5 5 12,5 5 42,5 1806,25 212,5 9031,25
2 47-54 46,5 54,5 10 25 15 50,5 2550,25 505 25502,5
3 55-62 54,5 62,5 7 17,5 22 58,5 3422,25 409,5 23955,75
4 63-70 62,5 70,5 5 12,5 27 66,5 4422,25 332,5 22111,25
5 71-78 70,5 78,5 9 22,5 36 74,5 5550,25 670,5 49952,25
6 79-86 78,5 86,5 4 10 40 82,5 6806,25 330 27225
Jumlah 40 100 2460 157778
Rata-rata 61,5
Median 60,21
Modus 51,5
Varians (s2) 166,36
Simpangan Baku (s) 12,90
1) Mean/Nilai Rata-rata (Me)
Mean ( X ) =
i
ii
f
Xf
Keterangan :
Me = Mean/ Nilai Rata-rata
ii Xf = Jumlah dari hasil perkalian midpoint (nilai tengah) dari masing-
masing interval dengan frekuensinya.
if = Jumlah frekuensi/ banyak siswa
Mean ( X ) = 5,6140
2460
i
ii
f
Xf
2) Median/ Nilai Tengah (Md)
Me
f
Fn
pb 2
1
251
Keterangan :
Me = Median
b = batas bawah kelas median
p = panjang kelas
b = banyak data
F = jumlah frekuensi kelas-kelas sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
Me = 21,607
152085,54
3) Modus (Mo)
21
1
dd
dPBM bo
Keterangan :
Mo = Modus
b = batas bawah kelas modus
p = panjang kelas
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya
Mo 5,5135
585,46
4) Perhitungan Quartil
5,50
10
51085,46
41
f
Fn
pbQ
17,73
9
273085,70
4
3
3
f
Fn
pbQ
252
5) Perhitungan Persentil
9,44
5
0485,38
100
10
10
f
Fn
pbP
5,78
9
273685,70
100
90
90
f
Fn
pbP
6) Varians )( 2s =
36,166
14040
246015777840
)1(
222
nn
XfXfn iiii
7) Simpangan Baku (s) =
90,1236,166
1
..22
nn
XfXfn ii
8) Kemiringan (sk) = 30,090,12
)21,605,61(3
bakusimpangan
median) -rata)-3((rata
Karena nilai sk > 0, maka kurva memiliki ekor memanjang ke kanan atau
miring ke kiri, kurva menceng ke kiri.
9) Ketajaman/kurtosis
337,0
9,445,78
50,5-73,172
1
2
1
1090
13
4
PP
Karena 4 > 0,263, maka model kurva adalah runcing (leptokurtis).
253
PERHITUNGAN UJI NORMALITAS KELAS EKSPERIMEN
1. Hipotesis :
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
2. Menentukan 2 table
Dari tabel kai kuadrat untuk jumlah sampel 40 pada tarif signifikansi
dan dk = K 3 = 3, diperoleh 2 table = 7,81
3. Menentukan 2 hitung
No Kelas
Interval
Batas
Kelas z F(z)
Luas Kelas
Interval Fe Fo (Fo-Fe)
2/Fe
41,5 -2,10 0,018
1 42-49 0,052 2,096 4 1,73
49,5 -1,47 0,070
2 50-57 0,128 5,132 6 0,15
57,5 -0,85 0,198
3 58-65 0,215 8,584 4 2,45
65,5 -0,22 0,413
4 66-73 0,245 9,809 11 0,14
73,5 0,41 0,658
5 74-81 0,191 7,657 8 0,02
81,5 1,04 0,850
6 82-89 0,102 4,083 7 2,08
89,5 1,66 0,952
Rata-rata 68,3
Simpangan Baku 12,75 2 Hitung 6,57
2 Tabel (0.05)(3) 7,81
Kesimpulan : Terima Ho
Data Berasal Dari Populasi Yang Berdistribusi Normal
Lampiran 21
254
57,6
2
2
fe
fefohitung
Keterangan:
2 = harga chi square
fo = frekuensi observasi
fe = frekensi ekspetasi
4. Kriteria pengujian
Jika 2 hitung <
2 table , maka H0 diterima dan H1 ditolak
Jika 2 hitung
2 table , maka H0 ditolak dan H1 diterima
5. Membandingkan 2 table dan
2 hitung
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh :
2 hitung < 2 table (6,57 < 7,81)
6. Kesimpulan
Karena 2 hitung <
2 table , maka H0 diterima dan H1 ditolak artinya sampel
berasal dari populasi yang berdistribusi normal
255
PERHITUNGAN UJI NORMALITAS KELAS KONTROL
1. Hipotesis :
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
2. Menentukan 2 table
Dari tabel kai kuadrat untuk jumlah sampel 40 pada tarif signifikansi
dan dk = K 3 = 3, diperoleh 2 table = 7,81
3. Menentukan 2 hitung
No. Kelas
Interval
Batas
Kelas z F(z)
Luas Kelas
Interval Fe Fo (Fo-Fe)
2/Fe
38,5 -1,78 0,037
1 39-46 0,085 3,406 5 0,75
46,5 -1,16 0,122
2 47-54 0,171 6,849 10 1,45
54,5 -0,54 0,294
3 55-62 0,237 9,488 7 0,65
62,5 0,08 0,531
4 63-70 0,226 9,057 5 1,82
70,5 0,70 0,757
5 71-78 0,149 5,956 9 1,56
78,5 1,32 0,906
6 79-86 0,067 2,699 4 0,63
86,5 1,94 0,974
Rata-rata 61,5
Simpangan Baku 12,9 2 Hitung 6,85
2 Tabel (0.05)(3) 7,81
Kesimpulan : Terima Ho
Data Berasal Dari Populasi Yang Berdistribusi Normal
Lampiran 22
256
85,6
2
2
fe
fefohitung
Keterangan:
2 = harga chi square
fo = frekuensi observasi
fe = frekensi ekspetasi
4. Kriteria pengujian
Jika 2 hitung <
2 table , maka H0 diterima dan H1 ditolak
Jika 2 hitung
2 table , maka H0 ditolak dan H1 diterima
5. Membandingkan 2 table dan
2 hitung
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh :
2 hitung < 2 table (6,85 < 7,81)
6. Kesimpulan
Karena 2 hitung <
2 table , maka H0 diterima dan H1 ditolak artinya sampel
berasal dari populasi yang berdistribusi normal
257
Perhitungan Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang digunakan adalah Uji F, dengan rumus:
Langkah-langkah penghitungannya sebagai berikut:
1. Menentukan hipotesis
H0 = Data memiliki varians homogen
H1 = Data tidak memiliki varians homogen
2. Menentukan kriteria pengujian
Jika Fhitung Ftabel , maka terima Ho
Jika Fhitung > Ftabel , maka tolak Ho
3. Menentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians
terkecil)
db pembilang = n – 1 = 40 – 1 = 39
db penyebut = n – 1 = 40 – 1 = 39
4. Menentukan nilai Ftabel
Menentukan Ftabel dengan menggunakan distribusi F pada taraf signifikan
5%. didapatkan sebesar 1,70
5. Menentukan nilai Fhitung
Berdasarkan perbandingan data statistik kelas eksperimen dan kelas
kontrol diperoleh dan
sehingga:
Statistik Kelas
Eksperimen Kelas Kontrol
Varians(S2) 162,63 166,36
FHitung 1,02
Ftabel (0.05:41:41) 1,70
Kesimpulan Varians kedua kelompok homogen
Lampiran 23
258
6. Membandingkan Ftabel dengan Fhitung
Terima H0
7. Kesimpulan
Dari perhitungan di atas dapat diperoleh
, artinya terima H0. Maka dapat disimpulkan bahwa populasi dari
kedua kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol) tersebut mempunyai
varians yang sama (homogen). Dengan demikian pengujian uji-t yang
digunakan adalah uji-t yang homogen.
259
PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS STATISTIK
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Uji t, berikut langkah-
langkah perhitungannya:
1. Menentukan hipotesis statistik
H0 : 21
H1 : 21
Keterangan :
1μ : Rata-rata kemampuan koneksi matematika siswa pada kelompok eksperimen
2μ : Rata-rata kemampuan koneksi matematika siswa pada kelompok kontrol
H0 : Rata-rata kemampuan koneksi matematika siswa pada kelompok eksperimen
lebih kecil sama dengan rata-rata kemampuan koneksi matematika siswa
pada kelompok kontrol
H1 : Rata-rata kemampuan koneksi matematika siswa pada kelompok eksperimen
lebih tinggi dari rata-rata kemampuan koneksi matematika siswa pada
kelompok kontrol
2. Menentukan kriteria pengujian
Jika thitung ≤ ttabel , maka H0 diterima dan H1 ditolak
Jika thitung > ttabel , maka H0 ditolak dan H1 diterima
3. Menentukan nilai ttabel
Pengujian yang digunakan adalah pengujian satu arah dengan =0,05 dan
derajat kebebasan 7824040221 nndk
ttabel = t(0.1:78) = 1,66
ttabel diperoleh menggunakan Microsoft Excel dengan menekan TINV pada
fungsi statistical
Lampiran 24
260
4. Menentukan nilai thitung
Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Rata-rata 68,3 61,5
Varians(S2) 162,63 166,36
S Gabungan 12,83
t Hitung 2,37
t Tabel 1,66
Kesimpulan Tolak Ho
83,12
24040
)36,166)(140()63,162)(140(
2
11
21
2
22
2
11
nn
snsnsgab
37,2
40
1
40
183,12
5,613,68
11
21
21
nns
XXt
gab
hitung
Keterangan:
1X dan 2X : nilai rata-rata hitung data kelas eksperimen dan kontrol
2
1s dan2
2s : varians data kelas eksperimen dan kontrol
sgab : simpangan baku kedua kelas
n1 dan n2 : jumlah siswa kelas eksperimen dan control
5. Membandingkan thitung dengan ttabel
Dari hasil perhitungan diperoleh,
thitung > ttabel 2,37 > 1,66
6. Kesimpulan
Dari pengujian hipotesis dengan uji-t diperoleh thitung > ttabel maka H0 ditolak
dan H1 diterima atau dengan kata lain rata-rata kemampuan koneksi
matematik siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi dari rata-rata
kemampuan koneksi matematik siswa pada kelompok kontrol.
261
HASIL WAWANCARA GURU
1. Bagaimana kondisi siswa pada saat pembelajaran matematika di kelas ?
Keadaannya variatif, ramai ,ada yang memperhatikan ada yang tidak tapi 80%
memperhatikan. yang tidak memperhatikan biasanya ada yang asyik ngobrol sendiri,
ada juga yang ngerjain pr matpel lain. Tapi kalo bapak lg galak baru baru pada
perhatiin semua.
2. Apakah para siswa aktif bertanya baik kepada teman atau kepada bapak ketika mereka
mengalami kesulitan tentang materi yang belum di pahami pada saat pembelajaran
matematika ?
Iya tapi hanya bagi yang memperhatikan penjelasan bapak dan itu hanya sebagian
saja,umumnya mereka bertanya jika kesulitan dgn soal yg brbeda bentuk dr contoh yg
diberikan. Nah itu ckup ampuh untuk memancing yang lain jg yg tadinya tdk aktif.
3. Adakah kesulitan yang bapak alami pada saat proses pembelajaran matematik didalam
kelas?
siswa menganggap konsep sebelumnya tidak akan di gunakan lagi atau siswa sering
lupa materi-materi yang sudah diajarkan sebelumnya padahal konsep-konsep
didalamnya merupakan prasyarat yang harus dikuasai untuk memahami materi
selanjutnya sehingga harus dijelaskan ulang tapi hanya point2 yang pentingnya saja
4. Menurut bapak, apa yang membuat selama ini siswa kurang antusias atau mungkin
kurang begitu menyukai pembelajaran MTK ?
Kurang menyentuh dengan kehidupan sehari-hari, mungkin juga siswa menganggap
mtk itu mumet dan ngejelimet sehingga buat siswa malas dan bosan.
5. Metode mengajar apa saja yang biasa bapak gunakan dalam proses pembelajaran
matematika ?
Metode yang bapak gunakan : ceramah, latihan soal-latihan soal di LKS,dan tanya
jawab.
Lampiran 25
262
6. Bagaimana hasil belajar matematika siswa selama ini pada siswa kelas VIII ?
Beragam, ada yang hasilnya bagus,lumayan dan kurang juga ada.
7. Buku –buku sumber yang bapak gunakan untuk mengajarkan matematika?
Buku Paket BSE, Buku Kurikulum 2013 dan LKS kelas VIII
8. Bagaimana cara bapak menumbuhkan kemampuan koneksi matematika siswa pada
kelas yang bapak ajarkan ?
Seperti yang bapak bilang sebelumnya, bapak jelaskan ulang konsep prasyaratnya
tetapi hanya point-point pentingnya saja dan dipertemuan sebelumnya disuruh
membaca pembahasan selanjutnya.
9. Bagaimana kemampuan koneksi matematika siswa yang bapak ajarkan, khususnya
siswa di kelas VIII ?
Umumnya kemampuan koneksi matematika siswa masih rendah dilihat dari
pengetahuan prasayarat yang lupa,ini cukup menghambat materi dan ketidaktuntasan
menjawab soal yang bapak kira kesalahan penggunaan konsep.
Demikian wawancara ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat
dipergunakan dengan semestinya.
Tangerang , 7 Juli 2014
Guru Bidang Studi Matematika
(Riyadi, S.Pd)
NIP. 19630225 198703 1 003
Soal Pra Penelitian 2014
263
Teorema Pythagoras Saiful Akbar | 1110017000003 UIN
1
SOAL KONEKSI
Materi: Pythagoras
Nama : ...................................... Hari/Tanggal : ................................................
1.
Jawaban :
2.
Jawaban :
Gambar di samping menunjukkan panjang sisi
sebuah persegi panjang dalam centimeter. Berapakah
panjang sisi BD ?
Pak Budi memiliki sebuah kebun seperti gambar di
samping. Kebun tersebut akan ditanami jagung. Setiap
meter persegi lahan diperlukan 5 gram benih jagung
dengan harga Rp 7.000,00 tiap 1 kg.
Berapakah biaya yang dikeluarkan Pak Budi untuk
membeli benih jagung?
Lampiran 26
UJI REFERENSI
Nama : Saiful Akbar
NIM : 1110017000003
Judul skripsi : Pengaruh strategi Pembelajaran Heuristik vee Terhadap
Kemampuan Koneksi Matematik Siswa
No Judul Buku dan Nama PengarangParaf
Pembimbing I Pembimbing IIBAB 1
I [usman, Seri Manaiemen Sekolah
B er mutuMo de I - Mo de I P e mb e I ai ar an :
Mengembanglran Profesionalisme Guru,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010),
h.3.
q2 Ibrahim dan SuParni, Pembelaiaran
liatematika Teori dan Aplilmsinya,(Yogyakarta: SUKA-Press, 2012), h. 43, h.
87
qJ Sri Wardhari, Analisis SI dan SKL Mata
Pelajaran Matematiko SMP/MTs untuk
optimalisasi Tuiuan Mata PelaiaranMatematika, (YogYakxta: Pusat
Pengembangan Dan PemberdaYaan
Penaidt dan Tenaga 'KePendidikan
Matematika,2008), h. 2
x4 Erman Suherman, dkk., Strategi
Pembelajaran Matematika Kontemporer,(Bandung: JICA-UPL 2001), h- 21- 6 /
5 Yuniawatika, Penerapan pembelaiaranmatematika dengan strategi fuEACT untukmeninglrntkan kemampuan kaneksi dan
representasi matematika siswa sekalah
dasar, (Jurnal Edisi Khusus no.2, Agustus
2011).h.109
0(
6 Joseph D. Novak dan D. Bob Gowin,Learning How to Learn, (Cambridge:
Cambridee University Press, 2002), h. 3(4
{BAB 2
1 Suhenda Pengembangan Kurikulum dan
Pembelaiaran Matematika, (Jakarta: K {
/
/
Universitas Terbuka 2A07).h.7 .18,h.7 .222 Erman Suherman, dkk., Strategi
Pembelajaran Matematika Kontemporer,(Banduns: JICA-UPI.2001). h. 18
(,\/
J Ibrahim dan Suparni; PembelajaranMatematika Teori dan Aplikosinya,(Yoeyakarta: SUKA-Press, 2012), h. 5 ?\ /
4 Yuniawatika, Penerapon plnibelajaranmatematika dengan strategi REACT untukmeningkatkan kemampuan koneksi danrepresentasi matematika siswa sekolahdasar, (Jurnal Edisi Khusus no.2, Agustus2011), h. 108.
e\ (
5 Kanisius dkk., Kontribusi KemampuanKonel<si, Kemampuan Representasi, danDisposisi Matematis terhqdap PrestasiBelajar Matematika Siswa SMA Swasta diKabupaten i, (Jurnal : UniversitasPendidikan Ganesha.2013). h. 4
(
6 Gusni Satiawati dan Lia Kumiawati,Menggunalrnn Fungsi-Fungsi UntukMembuat Koneksi-Roneksi Matematik,(Algoriuna Jumal Matematika danPendidikan Matematika vo1.3 no.l, Juni2oo8), h. 97, h. 98
ff7 Jahinoma Gultom, Perbedaan Kemampuan
Konelrsi Matematiko Kooperatif TipeJigsow Dan Pengajaran Langsung.ISSN:2087-0922. (Prosidi4g SeminarNasional Sains dan Pendidikan Sains VIIIUKSW, Salatiga,vol. 4 no. 1,2013), h. 210.
?t8 Pinellas County Schools Division of
Curriculum and Instruction SecondaryMathematics, Mathematical Power for A1lStudents K-12 darihup ://fcit.usf. edu/fcat8m./resource/mathpowr/fullpower.pdf, 7 Juli 2014, 1 0:00 WIB
r(9 Rusman, Seri Manajemen Selwlah Bermutu
Model-Model Pembelajaran:Mengembangkan Profesionalisme Guru,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persad4 2010),h.2s2
a\/
l0 Muhanrmad Alwi, Belajar MenjadiBafuifra dan Sutrsns Sejafi, (Jaktiita: PTElex Media Komputindo, 20ll), h. 16, h.167
^
4
L
{
4
11 Fadjar Shadiq, Model-Model PembelajaranMatematilm SMP, (Sleman: PusatPengembangan Dan PemberdayaanPendidik dan Tenaga KependidikanMatematika.2009), h. 6
s,l
l2 Ozgul Keles and Sibel Ozsoy, Pre-serviceteachers' attitudes toward use of Yee
diagrams in general plrysics laboratory,(Internasional Electronic Journal ofElementary Education, Volume 1, Issue 3,
June,2009). h. 125, h.129,h.126 ,
(,\
13 Raha Wilis D, Teori-teori Belajar danPembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 20ll),h. tt2
q\{
14 Gerald J. Calais, The Vee Diagram as aProblem Solving Strate-gt: ,Content AreaReadinglWriting Implication, (NationalForum Teacher Education Joumal, Volume19, Number 3, 2009),h. 2, h. I
fi {
l5 Mawardi dan Puspasari Nur, PerbedaanEfehifitas Pembelajaran Kooperatif tipeJigsrw dengan P emb elaj aran Konvensionalpada Mata Pelajaran PKn Kelas IY SDNegeri 1 Badran Kecamatan KrangganKabupaten Temanggung, Scholaria JurnalIlmu Pendidikan Ke-SD-an : UniversitasKristen Satya Wacana. (Vol:l No: 1 Mei2011) ,h.216,h.219
q,(
t6 Wina Sanjaya, Strategi lembelajaranBerorientasi Standar Proses Pendidiknn,(Jakarta: Kencana, 20ll), Cet. VIII, h.179 ?( t
17 Ni Md. Okty Purwani dkk., Pengaruh
Model Pembelajaran Heuristik l/ee
terhadnp Pemahaman Konsep IPA Siswa
Kelas V SD Gugus II Kecamatan Mendoyo.
e-Journal Mimbar PGSD : Universitas
Pendidikan Ganesha. (Vol: 2 No: I Tahun
2A14)
ff18 Zttlancha Ranum Frastic4 Peninglcatan
Kemampuan Koneksi Matematis MelaluiPendelratan Open Ended pado Siswa SMP
drtinjau dari Perbedaan Gender. Skripsi:
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.;\
2013. h. xxii, tidak dipublikasikan.
BAB 3
I Suharsimi Arikunto, Prosedur PenelitianSuatu Pendekntan Praktek, (Jakarta: PTRineka Cipta, 2002),h. 108, h. 109 a\ ,l
2Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian danPenilaian Pendidikan, (Bandung: SinarBaru), h.92,h.44
q {J Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi,
(Banduns: Alfabeta. 20A4\, h. 137 (X 44 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),h. 87, h. 122,h. 223,h. 228
,rr\ I5 Kadfu, Statistikn Untuk Penelitian llmu-
IJmu Sosial, (Jakarta: PT. Rosemata
Sampuma" 2010), h.lll, h.275 rq t.6 Supardi, Aplilasi Statistika dalam
Penelitian, (Jakarta: Change Publication,2013). h.142 ;,\ 4
7 Sudjana, Metoda Statistiko, (Bandung:Tarsito, 2005), h. 239, h. 241 C( I
Jakarta, Desember 2014
Mengetahui,
Pembimbing I
Otong Suhvanto. M.SiNIP. 19681104 199903 I 001
KEMENTER!AN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Ciputal 1 5412 lndonesia
@,lrrrnllLtr[ E I
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-PMAT-01
Tgl Terbit . 11 April2014
No. Revisi: : 00
Hal
PENGAJUAN JUDUL SEMlNAR PROPOSAL
NamaNIM
Juclul Prcposal.) ,/euns,lP l/er
Mohon rencana proposal dengan judul di atas direview dan diarahkan kelayakan judul, masalah,dan metodologinya sebagai proposal skripsi.
NIP. r 961 08t2r99442t001
Hasil Review Akhir Komisi Ahli:
Catatan ReviewJr-rdui
It,lasalah
Metodologi
dir, M.Pd.
lazQL h/.X.:r,:^r^4 Lf , ,:. rw+zfurr qt kaz-zL'st7e,/ot.7an aar/t/"c1 y' pr.zkn'l Sa/r,/utzzr?-z
p*/"2 ArVrort u7 tyykat *$,//4"*az Soa( * /j. ftnbela*o,zL vlTvrfotki L*7r*, /'"'ktu,(7 alft 9le -
Rekorrrer r.[a.i:R.encaiia proposal dengan judul tersebut c1i atas suclah direvierv clan dinyatakan dapaidilanjiitken untuk pembuatan proposal lengkap dan dapat diseminarkan pada seminar proposalskripsi.
n\
.rukarta. tY! 2D l? '
Konrisi Al!1i.
r\' Lrmpirkan'lraft renc.rna proposal
Aspek
Y1*J *ur:6uk.h.,1,ztt aa5dlz,A tfu:r/n q,z /-*,, 1.c*1'ty /o7a4'L; fi'fr''a61,4.n b,h'",- k-azctzs' rz"'4 ,rua-sa1-a/ lrzrzr< ./r,L--ks/ u/5 't'zzzttzl 7 ak'n tl '646
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-063
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: : 0'l
Hal 1t1
PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI
Nama
NIM
Jurusan/Prodi
Tanggal Pengajuan
Saitul Akbar
1 1 10017000003
Pendidikan Matematika
Pembimbing Seminar Proposal Skripsi
No Nama Dosen Pembimbing NIP
1 Dra. Afidah, M. Pd 19610926 198603 2 004
2 Femmy Diwidyan, S. Pd., M.Si 1980090s 2006042001
Judul Skripsi:
" Pengaruh Strategi Pembelajaran Heuristik Vee Terhadap Kemampuan
Koneksi Matematik Siswa "
Status *) i
('{ Disetujui( ) Tidak Disetujui
Jakarta, ID 'Sao|-arrtloor Ja/"Mahasiswa ybs,Dosen Pembimbing Seminar
@Dra. Afidah, M. PdNrP. 19610926 198603 2 004
*)
" Brrikon tanda centang ( "l ) pada bagian yang sesuai
Saiful AkbarNrM. I I 10017000003
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 1 5412 lndonesia
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-08'1
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: : 01
Hal 1t1
PERMOHONAN SURAT BIMBINGAN SKRIFSI
Nomor: IstimewaLamp. : Satu Berkas ProposalHal : Bimbingan Skripsi
Kepada Yth.Ka. Subbag Akademik & KemahasiswaanFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruandiTempat
As s al amu' alaikum w r.w b.
Yang bertandatangandi bawah ini
Jakarta, t/ Saoft'nle. 2014
Saiful AkbarNIM. 1110017000003
NamaNIMJurusanSemester
Saiful Akbar I
1 1 10017000003Pendidikan Matematika9 ( Sembilan )
Dengan ini mengajukan permohonan surat bimbingan skripsi, sebagai salah satu syaratmenyelesaikan program S-1 (Strata 1) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun JudulSkripsi yang diajukan adalah:
" Pengaruh Strategi Pembelajaran Heuristik Vee Terhadap Kemampuan Koneksi
Matematik Siswa
DosenPembimbingSkriosiyanediusulkan: r t^ .^pembimb in g L .,. .9-h.*f - & !U .(il P. t...!.Yl.,t :.pembimbing rr = ; .:FCm.6;...?iwT QtJ.ei.,;..i.:.?.4.,.;:..U;.:.i.i.......
Sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan proposal.Demikian permohonan ini saya sampaikan, atas perhatiantya diucapkan terima kasih.
Was s al amu' alaikum wr.w b.
, .', lMengetahui,
"" I ;:il(,.trrengfian Pendidikan Matematika
,irtW,+,f \-+,J.tr,TffiM. pd' -')" ' "'m*p. r$ezo8r2 1 gg4o2 r ool1\lI.
Tembusan:
Pemohon,
1. Dosen Penasehat Akademik
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: : 01
Hal 1t1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
Nomor : Un.0 1lF. lA(M .ot 3 126.2.8../2014
Lamp. : -
Hal : Bimbingan Skripsi
Kepada Yth.Otong Suhyanto, M.SiPembimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif HidayatullahJakarta.
As s alamu' alaikum wr.w b.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara
(materilteknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Jakarta, 1 1 September 2074
untuk menjadi pembimbing VII
Saiful Akbar,
1 1 10017000003
Pendidikan Matematika
IX ( Sembilan )
'?engaruh Strategi Pembelajaran lleuristik Vee Terhadap
Kemampuan Koneksi Matematik Siswa".
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan padatanggal 1 1 September 2014 ,
abstraksrloutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut.
Apabila perubahan suLstansial dianggap perlu, mohon,pembimbing menghubungi Jurusan
terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesti dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang
selama 6 (enam) bulan berikutnyatanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Was s ol amu' alaikum wnw b.
dikan Matematika
'M.Pd
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Judul Skripsi
Tembusan:1. DekanFITK2. Mahasiswa ybs.
-:
4' 12 199402 I 001
No Dokumen : FITK-FR-AKD-081
FORM (FR)KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
Nomor : Un.0 1/F. 1/KM .0l.3l ?.{.?.0..12014
Lamp. : -
Hal :Bimbingan SkriPsi
Kepada Yth.FemmyDiwidYan, S. Pd., M'SiPembimbing SkriPsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif HidaYatullahJakarta.
A s s al amu' al aikum w r.w b.
Dengan ini diharaPkan kesediaan
(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Jakarta, 1 I SePtembet 2014
Saudara untuk menjadi pembimbing llII
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Judul Skripsi
Saitul Akbar
1 1 10017000003
Pendidikan Matematika
IX ( Sembilan ),rPengaruh strategi Pembelajaran Heuristik vee Terhadap
Kemampuan Koneksi Matematik Siswa"'
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 11 Septelb et 2014 '
abstraksrloutline terlampir". Saudara dapat mehlukan perubahan redaksional pada judul tersebut'
Apabila perubahan suLstansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan
terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkari'Gtemi dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang
selama O 1"ru-) bulan befikutnyatanpa surat perpanjangan'
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Was s alomu' alaikum wr.w b.
ikan Matematika
Tembusan:1. Dekan FITK2. Mahasiswa Ybs'
;M.Pdt99402 1 001
z0v66r zt80L96t IOO I
g)II}Burelel^J
'qlA'J/ Wru{ele,nweIesselA
'rllsEl Bruual ue)ldBcn{uBl 'elepnes eues efiel uBp uBneqjed se}v
'pnsleurp uBrilFuod uBleuBslelauJlnqesrel Prr^slseqeu uEluFloueu ledBp erepnes uot{ou lulq n}! Intun
' u du d erepn eS 6ue[ qesrlpeulllBlolesllsue]su I
lp (psU) ueqr;euad uelepeEueut uBIe uBp 'tsdpls unsnAueu Euepas6ue.( epelef Nln uenrn6ey uep qellqlel null seilnleJ Velnsrceqeu reueq Llelepe
depeqrel ee^ {;rsrrnes uere[e"r*"I;fl:ir'J;ffi:.,,"] H':r:il:i(ue,1;queg)y : ralseues
BMeuelew ueMlpued : uEsnJnr
- €000002t00til.:Y\IIN
euBN reqlv ln#es :
,!02 reqoDlo gt 'euexef
uem16uesleq 6ue{ ems;seqeyg 'g
Ilutepelv 6ueplg uele6 ntuequed 'Z
ylll ue)leo 't:uBsnqueI
'Blnqeq uelpedures ruBI lpr,uroq ue6uag
' Cyti'JAt w m$ e le,n WPleSs y
leduel!p
Enpqp 0 UeOeN 6y1g eledey
'ql^ epedex
UBBllauad ulzl uBuoLloulrod : IEHpsodugeulpng: 'dtue1
v t$zl' 5 iiill8' t0'n)u t'll[0'un : rotuoN
Nvril'r3N3d NrZr NVNOHOUUUSd rVUnSuLleH
(ur) ruuor
q$auoput zLrqt p)ndo a6 oN ewev H 'tt 1l
vlHVIUVYVT NIN
VTTVOV NVIU3IN3I,U3Y
l0 : :rsr^gu'oN
0t0Z teren I : Uqlol't6t280-cyv-uj-y1H : uounloo'oN
PEMERINTAH KOTA TANGERANGDINAS PENDIDIKAN
UPTD SMP NEGERI 3 TANGERANGJl. Raden Fatah No. 52 Sudimara Barat - Ciledug Telp./Fax : (021) 7306942
TANGERANG
SURAT KETERANGANNomor :422.L hX2 lTU{
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama
NIP
Jabatan
Tempat Tgl Lahir
Golongan /Pangkat
Meenerangkan:
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Drs.I{. AMSIR, fvl.Pd -
19700208 1996021003
Kepala Sekolah
Tangerang, 8 Febru ari 1970
Guru Madya/lva
SAIFUL AKBAR
1110017000003
Pendidikan Matematika
IX (sembilan)
Telah mengadakan Penelitian di SMP Negeri 3 Tangerang dengan judul skripsi
"Pengaruh Strategi Pembglaiaran ifeuristik Vee terhadap kemampuan Koneksi
Matematik Siswa"
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
10 November 201.4
tr#L*i{tpr'N
e\
Se
1996021,003