FINE SIZE REDUCTION
-
Upload
pustral-ugm -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of FINE SIZE REDUCTION
FINE SIZE REDUCTION
Size Reduction adalah suatu metode atau cara pemecahan
material (partikel) solid dengan jalan menghubungkan secara
langsung antara material (partikel) yang satu dengan yang
lain atau antara partikel dengan suatu bagian alat yang
digerakkan dengan mesin.
Tujuan Size Reduction:
1. Untuk menghasilkan partikel-partikel solid dengan ukuran
tertentu atau menghasilkan permukaan partikel yang
spesifik.
2. Untuk memecahkan bagian-bagian mineral atau kristal dari
senyawa kimia yang komples dalam bentuk padatan atau
ukuran tertentu.
Operasi Size Reduction digunakan dalam industri yang
mengerjakan bahan-bahan mentah dalam bentuk padat atau
bahan padat terfluidisasi. Mengecilkan ukuran berarti
membagi-bagi suatu bahan padat menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil dengan menggunakan gaya mekanik. Operasi
tersebut mempunyai tujuan untuk mereduksi ukuran suatu
padatan agar diperoleh permukaan yang lebih besar dan untuk
mempermudah proses selanjutnya.
Dengan memperbesar luas permukaan diharapkan akan:
1. Mempercepat pelarutan
2. Mempercepat reaksi kimia
3. Mempertinggi kemampuan penyerapan
4. Menambah kekuatan warna
Sedangkan dengan adanya pengecilan ukuran dapat
menyebabkan bahan akan :
1. Dapat diangkut dengan lebih mudah
2. Mempunyai bentuk yang lebih baik
3. Lebih mudah untuk diproses lebih lanjut
Proses reduksi dapat dibedakan menjadi :
1. Proses pemecahan (crushing) : Memecah padatan sampai
ukuran kasar.
2. Proses penggilingan (grinding) : Digunakan untuk
mendapatkan hasil
yang halus.
Zat padat dapat diperkecil dengan empat cara yang
biasa digunakan dalam mesin pemecah dan penghalus yaitu:
1. Kompresi, digunakan untuk pemecahan bahan kasar yang
keras, setengan keras, rapuh, dan lunak dengan
menghasilkan relatif sedikit halusan.
2. Impact, untuk bahan yang keras, setengah keras
dan rapuh, untuk memperoleh hasil yang berukuran
kasar, sedang, dan halus.
3. Atrisi (goresan), untuk bahan yang lunak, untuk
mendapatkan hasil yang sangat halus dari bahan yang
lunak dan tak abrasif.
4. Pemotongan, untuk bahan padat yang lunak, kenyal, dan
berserat, untuk memperoleh hasil dengan ukuran yang
pasti, dengan hanya sedikit atau tidak ada halusan sama
sekali.
Ukuran Size Reduction yang umum adalah sebagai berikut:
1. Coarse Size Reduction, yaitu size reduction untuk
material-material yang kasar dengan ukuran feed antara
2 - 96 inch atau lebih.
2. Intermediate Size Reduction, yaitu size reduction untuk
material-material yang sedang dengan ukuran feed antara 1
- 3 inch atau lebih.
3. Fine Size Reduction, yaitu size reduction untuk
material-material yang halus dengan ukuran feed 0,25 - 0,5
inch.
Kominusi adalah suatu proses untuk mengubah ukuran
suatu bahan galian menjadi lebih kecil, hal ini bertujuan
untuk memisahkan atau melepaskan bahan galian tersebut dari
mineral pengotor yang melekat bersamanya. Kominusi atau
pengecilan ukuran bahan galian sesuai dengan yang
diinginkan.
Kominusi ada 3 (dua) macam, yaitu :
1. Crushing (Peremukan / pemecahan)
2. Grinding (Penggerusan / penghalusan)
Primary crushing merupakan merupakan peremukan tahap
pertama, alat peremuk yang biasanya digunakan pada tahap ini
adalah Jaw Crusher dan Gyratory Crusher. Umpan yang
digunakan biasanya berasal dari hasil penambangan dengan
ukuran berkisar 1500 mm, dengan ukuran setting antara 30 mm
sampai 100 mm. Ukuran terbesar dari produk peremukan tahap
pertama biasanya kurang dari 200 mm.
Secondary Cruher merupakan peremukan tahap kedua, alat
peremuk yang digunakan adalah Cone Crusher, Hammer Mill dan
Rolls. Umpan yang digunakan berkisar 150 mm, dengan ukuran
antara 12,5 mm sampai 25,4 mm. Produk terbesar yang
dihasilkan adalah 75 m.
Fine crushing merupakan peremukan tahap lanjut dari
secondary crushing, alat yang digunakan adalah Rolls, Dry
Ball Mills, Disc Mills dan Ring Mills. Umpan yang biasanya
digunakan kurang dari 25,4 mm.untuk memperkecil material
hasil penambangan yang umumnya masih berukuran bongkah
digunakan alat peremuk. Material hasil dari peremukan
kemudian dilakukan pengayakan atau screening yang akan
menghasilkan dua macam produk yaitu produk yang lolos ayakan
yang disebut undersize yang merupakan produk yang akan
diolah lebih lanjut atau sebagai produk akhir, dan material
yang tidak lolos ayakan yang disebut oversize yang merupakan
produk yang harus dilakukan peremukan lagi.
Dibawah ini merupakan alat-alat yang digunakan untuk
proses kominusi dengan kriteria 'Fine Size Reduction, yaitu':
1. GRATORY CRUSHERS
Mesin ini memiliki rahang bundar (circular jaw). Sebuah
crushing head yang berbentuk kerucut berputar di dalam
sebuah funnel shaped casing yang membuka ke atas. Crushing
head tersebut berfungsi memcahkan umpan yang masuk.
Alat ini mempunyai kapasitas yang lebih besar dibandingkan
dengan jaw crusher. Gerakan alat ini adalah kontinyu karena
crushing head dari alat ini bergerak dan bergoyang. Alat ini
tidak sesuai dengan material yang lengket seperti lempung
karena kurang menguntungkan disebabkan biaya lebih besar
dibandingkan dengan jaw. Faktor yang mempengaruhi Gyratory
Crusher :
1. Ukuran butir
2. Kandungan air dari feed
3. Kecepatan putaran
4. Gape
Gyratory crusher konsep dasarnya mirip dengan jaw
crusher, terdiri dari permukaan cekung dan kepala kerucut;
kedua permukaan biasanya dilapisi dengan permukaan baja
mangan. Kerucut bagian dalam memiliki gerakan melingkar
sedikit, tetapi tidak memutar, gerakan ini dihasilkan oleh
eccentric assembly. Seperti jaw crusher, feed bergerak ke
bawah antara dua permukaan makin kebawah ukuran akan semakan
hancur sampai cukup kecil untuk jatuh keluar melalui celah
antara dua permukaan.
Sebuah grytory crusher adalah salah satu jenis crusher
primer dalam tambang bijih atau pabrik pengolahan. Gyratory
crusher dapat digunakan untuk penghancuran primer atau
sekunder. Penghancuran oleh grytory crusher disebabkan oleh
penutupan secara berjenjang celah antara mainshaft assembly
(bergerak) dipasang vertikal pada poros pusat dan Shell
assembly (tetap) dipasang pada bingkai utama crusher.
Kesenjangan dibuka dan ditutup diatur oleh eccentric
essembly pada bagian bawah spindle yang menyebabkan poros
pusat bergerak. Poros vertikal bebas berputar mengelilingi
porosnya
Mesin ini memiliki rahang bundar (circular jaw). Sebuah
crushing head yang berbentuk kerucut berputar di dalam
sebuah funnel shaped casing yang membuka ke atas.Crushing
head tersebut berfungsi memcahkan umpan yang masuk.
Alat ini mempunyai kapasitas yang lebih besar
dibandingkan dengan jaw crusher. Gerakan alat ini adalah
kontinyu karena crushing head dari alat ini bergerak dan
bergoyang.Alat ini tidak sesuai dengan material yang lengket
seperti lempung karena kurang menguntungkan disebabkan biaya
lebih besar dibandingkan dengan jaw.
a. Cone Crusher
Cone crusher merupakan pengembangan dari gyratory
crusher. Konstruksinya mempunyai sepasang kerucut yang
satu diam dan yang satunya berputar. Bagian – bagian
cone crusher dapat dilihat pada gambar berikut :
Proses pemecahan bahan olahan (Feed) dari pemecah
rahang ini berlangsung continue dengan cara gesekan &
potongan. Akan tetapi pada pemecah kerucut ini cara
memecahnya tidak berkala seperti pemecah rahang,
melainkan terus-menerus.
Pada waktu pemecah kerucut ini bekerja, ujung
sumbu atas kerucut berfungsi sebagai engsel, sedangkan
ujung bagian bawah berkeliling hingga gerakan kerucut
berayun mengelilingi bagian bawah dalam selubung yang
tetap. Akibat ayunan kerucut ini jarak antara kerucut
dengan selubung berubah-ubah. Pada waktu ruang itu
sedang mengecil terjadi pemecahan dan pada waktu ruang
membesar bahan olahan yang sudah di giling akan turun.
Pekerjaan ini berlangsung sepanjang keliling kerucut
dan terus-menerus.
Konstruksi sebuah pemecah kerucut yang diputarkan
dengan perantaraan sebuah rod sabuk dengan roda gigi
konis (roda gigi tirus). Dalam pesawat ini sumbu utam
bagian bawah dimasukkan kedalam uatu tabung eksenterik.
Bila tabung tersebut di putar makanya sumbunya akan
berayun. Kadang-kadang bidang penekan kerucut dan
tabung kerucut membentuk rusuk-rusuk dan bias diganti
bilamana sudah tipis atau aus.
Cone Crusher atau Kerucut penghancur umumnya
digunakan sebagai penghancur sekunder dalam
penghancuran sirkuit. Pradigerus produk biasanya
melalui bagian atas kerucut penghancur dan mengalir
melalui mantel. Vertikal kerucut penghancur memutar
mantel eksentrik di bawah langit-langit, atau mangkuk
liner, tindihan produk dan penumpasan itu antara mantel
dan langit-langit. Cone crushers biasanya berjalan di
drive belt yang digerakkan oleh motor listrik atau
mesin diesel.
Cone crusher banyak diterapkan di metalurgi,
konstruksi, pembangun jalan, industri kimia dan
phosphatic. Cone crusher cocok untuk umpan keras
seperti batu, besi, tembaga, kapur, kuarsa, granit,
gritstone. Cone crushers digunakan secara luas di
seluruh agregat dan mineral industri.
2. CRUSHING ROLLS
Crush
ing Rolls
adalah
type
crusher
dengan
sistem gilas rotary dengan kecepatan rpm yang relatif
lebih rendah dari impact crusher yaitu sekitar 300 rpm
dan memiliki kapasitas produksi yang jauh lebih besar.
Untuk kerja dari mesin Roll Crusher ini bergantung pada
jenis / kualiatas material gigi gilasnya, ukuran shaft
dan ukuran Roda nya, yang semuanya harus disesuaikan
dengan raw material dan target kapasitas produksi.
Crushing Rolls biasa banyak digunakan didunia
pertambangan, yaitu untuk menghancurkan batuan dengan
tingkat kekerasan & keuletan yang relatif rendah,
seperti batu bara, batu kapur, bahan semen, batu
tembaga, belerang, dsb. Roll crusher memiliki rasio
maksimum pengurangan teoritis 4:1. Jika partikel 2 inci
diumpankan ke crusher melempar satu ukuran absolut
terkecil bisa harapkan dari crusher adalah 1 / 2 inci.
Roll Crusher hanya akan menghancurkan materi ke ukuran
partikel minimum sekitar 10 Mesh (2 mm).
Crushing Rolls digunakan sebagai crusher sekunder
atau crusher terseier setelah batuan melewati crusher
tipe lain yang berfungsi sebagai crusher primer. Roll
crusher terdiri dari single roll dan double roll.
Single roll digunakan untuk memecahkan batuan yang
lembap dan tidak menguntungkan jika digunakan untuk
memecahkan batuan yang abrasive. Kapasitas roll crusher
tergantung pada jenis batuan, ukuran crusher primer,
ukuran batuan yang diinginkan, lebar roda dan kecepatan
roda berputar.
a. Smooth Roll Crusher
Ukuran umum smooth-roll crusher diameter 24 in
(600 mm), panjang 12 in (300 mm) sampai dengan diameter
78 in (2000 mm), panjang 36 in (914 mm). Kecepatan
putaran antara 50 - 300 rpm. Umpan padatan berukuran
sampai dengan 1/2 sampai 3 in (12 mm sampai 75 mm),
dengan produk berukuran antara 1/2 in (12 mm) sampai
20-mesh. Ajan tetapi ukuran partikel dapat secara
fleksible diatu derngan mengatur jarak antara 2
batangan rol penggilas. Operasi efektif biasanya pada
rasio ukuran produk: umpan antara 1:4 sampai 1:3.
Prinsip kerja :
Dua batangan logam horisontal diputar dengan arah
yang berlawanan dengan kecepatan yang sama. Umpan masuk
ke celah-celah roll, tertekan dan pecah. Ukuran produk
dapat diatur dengan mengatur jarak antara 2 silinder.
Sebagai alat penghancur, saat ini kurang disukai karena
roll-nya mudah koyak, terutama jika digunakan untuk
material keras. Roll Crusher tidak cocok untuk batuan
keras. Biasanya banyak digunakan untuk penghancur batubara;
oil shale, fosfat dan batuan dengan kandungan silikat
rendah.
b. Toothed Rolled Crushers (SIngle atau Double)
Kapasitas sampai 500 ton/jam; ukuran umpan:
sampai dengan 20 inch (500 mm).
Prinsip kerja :
Roda (flywheel) berputar, akan memutar toothed
roll yang terhubung dengan flywheel. Bongkahan padatan
yang masuk akan tergencet pada wear plate/crushing
plate dan akan pecah. Gigi-gigi pada roll selanjutnya
akan menggerus partikel-partikel padatan menjadi ukuran
yang lebih kecil lagi.
Toothed Rolled Crushers baik untuk bahan yang tidak
terlalu keras. Untuk bahan yang terlalu keras, gigi-gigi
pada roll dapat rontok/patah.
3. GRINDERS
Istilah Grinder biasanya digunakan untuk mesin-mesin
kominusi dengan kapasitas sedang. Produk dari crusher, jika
perlu dihaluskan lagi, biasanya dilakukan oleh Grinder.
Tujuan Grinding :
1. Mengadakan liberalisasi mineral berharga
2. Mendapatkan ukuran yang memenuhi persyaratan industri
3. Mendapatkan ukuran yang memenuhi persyaratan proses
selanjutnya
Alat yang digunakan :
A. Attrition Mills
Dalam sebuah attrition mill, partikel-partikel
padatan lunak digesek diantara permukaan datar dari
cakram-cakram yang berputar. Sumbu cakram biasanya
horizontal, kadang-kadang vertikal. Berdasarkan putaran
cakram, ada dua jenis attrition mill, yaitu:
a. Single-runner mill : Satu cakram diam, cakram yang
lain berputar
b. Double-runner mill : Kedua cakram berputar
berlawanan arah dengan kecepatan tinggi.
Prinsip kerja Attrition Mills pada dasarnya seperti
pekerjaan mengampelas. Berikut penjelasan lengkap
langkah-langkah kerja dari attrition mills:
1. Terdiri atas dua plat kasar yang saling
berhadapan, satu diam dan satunya lagi berputar.
2. Material diumpankan ke ruang diantara kedua
plat, dan diperkecil melalui pemecahan dan
penggeseran.
- Jika material diumpankan secara pelan, maka
pengecilan terjadi utama sekali akibat
geseran.
- Jika diumpankan dengan cepat maka pengecilan
lebih diakibatkan oleh pemecahan.
- Jika terjadi pengumpanan berlebih maka
efektivitas alat menurun dan timbul panas
berlebih.
3. Kecepatan operasi biasanya dibawah 1200 RPM.
4. Kehalusan output dikendalikan oleh jenis plat
dan spacing.
Seringkali kedalam mill dihembuskan udara (terutama
pada double-runner mill, dimana ukuran produk lebih
halus) untuk mengeluarkan padatan halus (serbuk) dan
menjaga gap (yaitu ruang antara cakram dengan casing)
agar tidak tersumbat (choking).
Attrition mills dipakai untuk jenis bahan sebagai
berikut:
tepung kayu
bahan kimia
Makanan dan obat-obatan
Pulp, selulosa dan kayu chip
keramik
Plastik dan karet
Pupuk dan insektisida
pati
Biji-bijian, kakao, kacang-kacangan dan
tongkol jagung
logam bubuk
Dispersi / intensif pencampuran
Farmasi
kulit tanah
Pada single-runner mill, diameter cakram antara 10
sampai 54 in (250 sampai 1370 mm), dan kecepatan putar
antara 350 sampai 700 rpm. Pada double-runner mill,
kecepatan putar lebih tinggi, yaitu antara 1200 sampai
7000 rpm. Ukuran umpan maksimum sekitar ½ in (12 mm),
dan harus dimasukkan dengan kecepatan yang terkontrol.
Ukuran produk, biasanya lolos 200-mesh.
Berikut salah satu contoh gambar single-runner attrition
mills.
B. Tumbling Mills
Tumbling Mills umumnya berbentuk silinder
horizontal yang berputar perlahan pada sumbu
horizontalnya. Didalamnya terdapat padatan-padatan
keras (biasanya logam) yang mengisi sekitar 50% volume
ruamg silinder. Karena putaran mill, grinding medium
akan terangkat sampai ketinggian tertentu, kemiduan
jatuh dan menimpa/memukul padatan-padatan yang ada
dibawahnya. Grinding medium dapat berbentuk batangan
logam (dalam rod mill), rantai logam atau bola-bola
logam (dalam ball miil). Tumbling mill tidak cocok
digunakan untuk menghaluskan padatan yang abrasive.
Kapasitas dan Kebutuhan Energi:
Rod-Mill: 5-200 ton/jam, dengan produk ukuran 10-mesh.
Kebutuhan energi toal untuk padatan keras sekitar 4
kWh/ton.
Ball-Mill: 1-50 ton/jam, dengan 70% sampai 90% produk
berukuran lebih kecil dari 200 mesh. Kebutuhan energi
untuk padatan keras sekitar 16 kWh/ton.
a). Ball Mill
Ball mill adalah salah satu alat fine size
reduction yang berbentuk silinder horizontal atau
ruangan baja yang berbentuk kerucut dimana kira-kira
setengahnya penuh dengan baja atau bola besi atau batu
tahan api. Ball mill digunakan untuk penggilingan
material dengan jangkauan luas meliputi batu bara,
kulit kayu, dan feldspar.
Ball-Mill biasanya berupa kompartemen (shell) yang
berbentuk silinder atau konis yang berputar pada sumbu
horizontalnya. Didalamnya berisi bola-bola penggilas
sebagai media penghancur. Tergantung pada bahan yang
akan dihancurkan, bola-bola penggilas dapat terbuat
dari: besi, baja, porselen, dll. Biasanya, (L/D) untuk
Ball-Mills ̴ 1.
Ball mill mempunyai panjang yang hampir sama
dengan diameternya. Pada ball mill ukuran besar,
diameter shellnya antara 10-14 ft. sedagkan ukuran
bolanya berdiameter 1-5 inchi. Untuk ukuran besar,
bola-bola besar hanya memecah partikel besar tanpa
terpengaruh partikel-partikel lembut. Sedangkan untuk
ukuran kecil, bola-bola kecil hanya memecahkan partikel
kecil, tidak dapat memecahkan gumpalan besar.
Prinsip kerja :
Ball mill bekerja pada bahan kering ataupun basah
dan operasinya kontinyu maupun batch. Segregasi unit
penggilingan dalam ruang adalah karakteristik dari
Conical Ball Mill.
Silinder/kompartemen berputar pada sumbu
horizontalnya. Partikel-partikel padatan didalam akan
terlempar dan tergilas bola-bola penggilas menjadi
butir-butir yang sangat halus. Produk halus dikeluarkan
dengan:
Overflow melalui lubang yang terpasang pada sumbu
(hollow trunnion), dan/atau kemiringan dan partikel
keluar melalui lubang-lubang pada periferi (lubang-
lubang pada sisi bagian keluar mill), dan/atau dihembus
oleh udara (untuk partikel-partikel yang sangat halus
dan kering). Ukuran umpan Ball-Mill tergantung pada
tingkat kerapuhan umpan padatan. Untuk padatan yang
sangat rapuh (very fragile): 2.5 – 4 cm (1-1.5 inch)
dia. Ukuran umum umpan: 1 cm (0.5 inch). Ukuran bola-
bola penggilas (diameter): 1-6 inch. Volume bola-bola
penggilas : 50% volume kompartemen. Reduction Ratio:
20:1 sampai 200:1
Ball-Mill dapat dioperasikan pada keadaan kering
(dry milling) maupun basah (wett-milling). Operasi pada
keadaan basah dapat meningkatkan kapasitas maupun
efisien mill.
Ruang dalam ball mill (the chamber) kadang-kadang
disekat-sekat (dengan dekat yang berlubang/grate), dan
masing-masing ruang/sub-kompartemen diisi dengan bola-
bola penggilas dengan ukuran yang berbeda (lihat gambar
dibawah). Praktek menunjukkan bahwa semakin besar
ukuran bola, semakin halus produk dihasilkan.
Dibawah ini adalah contoh sekat berlubang (grate)
untuk pemisah antar sub-kompartemen. Grae ini juga
berfungsi untuk membantu menaikkan padatan setinggi-
tingginya, sebelum dijatuhkan (tumbled).
Pada dinding-dinding kompartemen, seringkali juga
dipasang liners untuk membantu pengaduka dan
penggilasan, dengan memperbesar efek benturan antara
partikel dengan dinding.
Power Ball-Mill:
Faktor – faktor berpengaruh terhadap kebutuhan power
Ball-Mill yang harus selalu dikontrol dalam
mengoperasikan mill ini adalah :
Beban bola-bola penghancur
Ukuran bola
Kecepatan putaran silinder mill
Kecepatan umpan masuk mill, dsb.
Ball Mill merupakan alat yang sangat penting untuk
menghancurkan material dan biasa digunakan untuk
memproduksi bubuk dalam industri semen, pupuk, kaca,
silika, dan sebagainya.
C. Rolling-compression mills
a). Bowl Mills
Bowl Mill atau sering disebut juga Pulverisers
adalah salah satu alat pembantu utama yang berada di
pembangkit listrik dari Batu Bara. Alat ini digunakan
untuk menggiling batu bara mentah mencapai kehalusan
yang diinginkan agar dapat diumpankan ke dalam tungku
pembakar pada generator steam. Bowl Mill dikenal
sebagai alat yang sangat baik secara desain untuk
menghaluskan batu bara dan secara biaya, karena
memiliki biaya yang rendah untuk operasinya. Selain itu
kelebihan lainnya adalah biaya perawatannya rendah,
biaya kebutuhan powernya rendah, perawatannya mudah,
operasinya tidak terlalu bising, dll.
Kecepatan putaran alatnya pada range 40-60 rpm dan
perputaran motornya dari 600-1000 rpm. Ukuran bahan
masuk berkisar antara 25 mm sedangkan bahan keluarnya
adalah 65-75 micron atau 200 mesh. Kapasitas yang mampu
dicakup oleh Bowl Mills ini mecapai 50 ton/jam. Bowl
Mill banyak sekali digunakan untuk mereduksi batu
kapur, klinker semen, dan batu bara. Oleh karena itu
Bowl Mill sering berada di pabrik semen, pabrik baja
dan pembangkit listrik.
Bowl Mill (Penggiling Mangkok) Alat utamanya
berupa sebuah mangkok yang dilengkapi dengan roll
(mangkok dan roll masing-masing mempunyai alat
penggerak sendiri-sendiri/terpisah).
Mekanisme kerjanya adalah umpan masuk dari feed
hopper kedalam mangkok yang berputar (mangkok dilapisi
dengan bahan dengan kekerasan > kekerasan bahan yang
digerus grinding ring). Didalam mangkok tersebut,
butiran-butiran padatan tergerus oleh roller yang
berputar dengan kecepatan sedang dan berlawanan arah
dengan arah putaran mangkok. Pada alat ini terdapat
Pressure Spring yang memberikan tekanan yang diperlukan
pada grinding roller untuk proses grinding. Udara panas
masuk kedalam mills dan menghilangkan embun/mengurangi
kelembaban dari produk sekaligus mengangkat/membawa
partikel-partikel yang lebih ringan ke classifier dan
partikel-partikel yang berukuran besar jatuh untuk
proses penggilingan selanjutnya. Diluar, produk
selanjutnya ditangkap menggunakan cyclone.
D. Hammer Mills
Hammer mill merupakan alat pengecil ukuran yang
menggunakan aplikasi dari gaya pukul (impact force).
Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan menggerakan
palu-palu yang digerakkan oleh motor listrik mupun
motor diesel dengan gerakan memutar. Rotor dengan
kecepatan tinggi akan memutar palu-palu pemukul di
sepanjang lintasannya sehingga bahan yang masuk akan
terpukul oleh palu dan terjadi proses tumbukan, dimana
bahan akan saling bertumbukan dengan dinding, sesama
bahan maupun dengan palu pemukul tersebut. Proses
tersebut akan berlangsung secara terus-menerus sampai
didapatkan bahan yang lolos dari saringan. Dalam
prosesnya, selain terjadi gaya pukul juga terjadi gaya
sobek.
Features:
Applications:Coarse,
secondary, third Crushing
Field of
application:Agriculture,
biology, construction
materials, glass / ceramics,
mining, mineralogy,
metallurgy
Feed material:medium-hard,
hard, brittle, tough
Size reduction
principle:pressure
Material feed size:< 400mm
The Final Fineness:<15mm
Material of Crushing
tools:manganese steel
Durability: depending on
feed material
Menurut Wiratakusumah (1992), Penggiling palu
merupakan penggiling yang serbaguna, dapat digunakan
untuk bahan kristal padat, bahan berserat dan bahan
yang agak lengket. Pada skala industri penggiling ini
digunakan untuk lada dan bumbu lain, susu kering, gula
dan lain-lain. Menurut Mc Colly (1955), penggunaan
hammer mill mempunyai beberapa keuntungan antara lain
adalah :
Konstruksinya sederhana
Dapat digunakan untuk menghasilkan hasil
gilingan yang bermacam-macam ukuran
Tidak mudah rusak dengan adanya benda asing
dalam bahan dan beroperasi tanpa bahan
Biaya operasi dan pemeliharaan lebih murah
Sedangkan beberapa kerugian menggunakan hammer
mill antara lain adalah :
Biasanya tidak dapat menghasilkan gilingan
yang seragam
Biaya pemasangan mula-mula lebih tinggi
Untuk gilingan permulaan atau gilingan kasar
dibutuhkan tenaga yang relatif besar
Hammer mill memiliki bagian-bagian yaitu antara
lain saringan yang terbuat dari plat baja, pemukul
baja yang berputar pada porosnya, dan corong
pemasukkan.
Bagian utama dari hammer mill adalah corong
pemasukan, pemukul, corong pengeluaran, motor
penggerak, alat transmisi daya, rangka penunjang dan
ayakan. Corong pemasukan terbuat dari plat esher 1.5
mm, bagian atas dari corong pemasukan berbentuk bujur
sangkar dengan ukuran 350 mm x 350 mm dan bagian
bawahnya menyempit sampai 90 mm x 50 mm dengan
kemiringan dinding corong 40o. Fungsi corong ini
adalah sebagai tempat memasukkan bahan yang akan
dimilling yaitu untuk memeprmudah pemasukannya. Bagian
yang kedua yaitu pemukul. Pemukul terbuat dari
stainles steel. Ukuran pemukul 100 mm x 25 mm x 5 mm
dan pada kedua sisi pemukul dibuat tajam, dengan
tujuan agar sisi pemukul yang satu dapat menggantikan
sisi pemukul yang sudah tumpul dengan cara membalik
posisi. Pemukul dipasang dengan posisi horizontal
dengan jumlah lima pasang yang disatukan oleh empat
buah poros yang terbuat dari stainless steel dengan
berdiameter 10 mm dipasang vertikal. Bagian
selanjutnya yaitu saringan. Saringan merupakan bagian
yang sangat vital pada hammer mill. Sebab saringan
akan menentukan hasil yang diinginkan. Jika
saringannya kecil maka akan didapatkan produk yang
juga berdiameter kecil. Saringan bertanggung jawab
akan ukuran hasil dari proses milling. Selanjutnya
yaitu corong pengeluaran. Corong pengeluaran terbuat
dari plat esher 1.5 mm yang berbentuk kerucut
terpancung pada posisi terbalik. Diameter corong
adalah 550 mm dan diameter bawahnya adalah 120 mm.
Bagian yang selanjutnya yaitu ayakan. Alat ini
berukuran 600 mm x 600 mm yang mana konstruksinya
terbuat dari kayu dengan bentuk seperti trapezium dan
kostruksi penyangga terbuat dari plat siku 25 mm x 25
mm x 2.5 mm dengan ukurannya sama dengan ukuran
ayakan. Posisi ayakan ini adalah miring dengan
kemiringan 10o, ini bertujuan untuk memudahkan gerak
dari transmisi yang menggerakkan ayakan dan
mempercepat proses pengayakan. Bagian yang lain yang
paling adalah motor penggerak yang berfungsi untuk
menggerakan pemukul baja.
Model
Rotor
Diameter
(mm)
Roter
Lengt
h
(mm)
Hammer
Quanti
ty
Max
Feed
ing
(mm)
Discha
rging
(mm)
Capac
ity
(t/h)
Power
(kw)
REV
(r/min
)
Machine
Size
(mm)
PC300×4
00400 300 16 <100 <15 3-8 11 1100
855×795
×862
PC400×6
00600 400 20 <150 <15 8-15 18.5 1000
1155×11
00×1255
PC600×8
00800 600 28 <220 <20 15-30 45 900
2360×15
00×1580
MAKALAH ALAT INDUSTRI KIMIA
“FINE SIZE REDUCTION”
DISUSUN
OLEH :
ASHILA
NURAINI
(11/319098/TK/38230)
BESTARI BENINGSIH BANYUBIRU (11/319)
BERNICE LENORA ()
FERDANA ELDRIANSYAH