Ekstraksi Biji Bidaro Pengecekan kadar FFA Esterifikasi Transesterifikasi

23
i USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Pemanfaatan Tanaman Bidaro (Ximenia americana) untuk Pembuatan Biodiesel BIDANG KEGIATAN: PKM-PENELITIAN Diusulkan oleh: Edo Sebastian NRP : 7111015 Angkatan: 2011 Andreas Lukita Wijoyo NRP : 7111040 Angkatan: 2011 Vincent Prasetya NRP : 7111041 Angkatan: 2011 Yopi Kurniawan NRP : 7111067 Angkatan: 2011 Heny Purwanti NRP : 7121006 Angkatan: 2012 UNIVERSITAS SURABAYA SURABAYA 2013

Transcript of Ekstraksi Biji Bidaro Pengecekan kadar FFA Esterifikasi Transesterifikasi

i

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Pemanfaatan Tanaman Bidaro (Ximenia americana) untuk Pembuatan Biodiesel

BIDANG KEGIATAN:

PKM-PENELITIAN

Diusulkan oleh:

Edo Sebastian NRP : 7111015 Angkatan: 2011

Andreas Lukita Wijoyo NRP : 7111040 Angkatan: 2011

Vincent Prasetya NRP : 7111041 Angkatan: 2011

Yopi Kurniawan NRP : 7111067 Angkatan: 2011

Heny Purwanti NRP : 7121006 Angkatan: 2012

UNIVERSITAS SURABAYA

SURABAYA

2013

ii

iii

Ringkasan

Seiring dengan perkembangan teknologi dan pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk

di dunia, terutama di Indonesia, menuntut semakin meningkatnya kebutuhan energi yang

sangat dibutuhkan dalam bidang transportasi,industri, dan rumah tangga padahal minyak

bumi merupakan bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui. Indonesia sebagai salah

satu negara yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah dapat berpotensi untuk

menemukan suatu alternatif baru dalam pemenuhan kebutuhan energi tersebut, salah satunya

dapat dilakukan dengan pembuatan biodiesel alternatif.

Pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan biodiesel (metil ester) menggunakan

biji dari Ximenia americana (Bidaro). Tanaman Bidaro digunakan sebagai subsrat karena

memiliki kandungan asam lemak yang tinggi dalam bijinya yang berpotensi untuk dijadikan

alternatif pembuatan biodiesel secara effisien. Biodiesel alternatif tersebut diproduksi dengan

menggunakan substrat minyak yang diekstraksi dari biji tanaman Bidaro (Ximenia

americana) melalui proses transesterifikasi.

Tahapan-tahapan yang dilakukan untuk pembuatan biodiesel dari tanaman Bidaro

tersebut adalah ektraksi biji tanaman Bidaro dan transesterifikasi untuk menghasilkan alkil

ester yang kemudian melalui proses pemurnian menjadi biodiesel. Setelah tahap ektraksi

dilakukan pengecekan kadar asam lemak bebas untuk memaksimalkan hasil yang didapat

pada tahap transesterifikasi. Apabila didapat nilai kadar asam lemak bebas tinggi maka

diperlukan tahap esterifikasi terlebih dahulu untuk mengurangi resiko terjadinya penyabunan

yang dapat menghambat pemisahan dari metil ester dengan gliserol.

Proses transesterifikasi dilakukan dengan penambahan senyawa alkohol dengan

katalis basa, untuk mengubah kandungan asam lemak menjadi metil ester. Metil ester yang

didapat akan dipurifikasi dengan pengendapan,pencucian dan pengeringan. Etil ester tersebut

akan diuji angka iod dan angka ester,dan dibandingkan dengan angka iod dan angka ester dari

standar biodiesel Indonesia. Apabila pengujian sudah memenuhi standart maka biodiesel dari

subsrat biji Bidaro dapat dijadikan sebagai alternatif pembuatan biodiesel.

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................ii

RINGKASAN...............................................................................................................iii

DAFTAR ISI.................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH...........................................................................2

1.3 TUJUAN PENELITIAN............................................................................2

1.4 MANFAAT PENELITIAN........................................................................2

1.5 LUARAN YANG DIHARAPKAN..................................................... ....2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................3

2.1 Biodiesel.......................................................................................................3

2.1.1 Angka Penyabunan ......................................................................4

2.1.2 Angka Ester .................................................................................4

2.1.3 Angka Iodine................................................................................4

2.5 Bidaro (Ximenia americana).......................................................................5

BAB III METODE PENELITIAN.................................................................................6

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN............................................................9

4.1 ANGGARAN BIAYA...............................................................................9

4.2 JADWAL KEGIATAN..............................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

LAMPIRAN.............................................................................................................................11

LAMPIRAN 1. BIODATA KETUA DAN ANGGOTA...............................11

LAMPIRAN 1.1 BIODATA KETUA.................................................11

LAMPIRAN 1.2 BIODATA ANGGOTA 1........................................12

LAMPIRAN 1.3 BIODATA ANGGOTA 2.......................................13

LAMPIRAN 1.4 BIODATA ANGGOTA 3........................................14

LAMPIRAN 1.5 BIODATA ANGGOTA 4........................................15

LAMPIRAN 2. JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN.........................16

LAMPIRAN 3. SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI DAN

PEMBAGIAN TUGAS..........................................................18

LAMPIRAN 4. SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI.....................19

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Habisnya bahan bakar fosil adalah salah satu krisis terbesar yang dihadapi

dunia saat ini. Karena itu para ahli sedang berusaha untuk mencari solusi dari

permasalahan ini, dan menciptakan bahan bakar – bahan bakar jenis baru seperti

bahan bakar dengan minyak jelantah, mobil listrik, mobil tenaga surya.

Saat ini mungkin bahan bakar alternatif yang paling dilirik adalah biodiesel.

Biodiesel memiliki cara pemakaian yang mirip dengan bahan bakar fosil sehingga

masyarakat tidak perlu menyesuaikan diri lagi. Biodiesel juga memiliki banyak

kelebihan lain seperti ramah lingkungan dan dapat lebih mudah terbarukan daripada

bahan bakar lainnya.

Biodiesel sendiri sebenarnya bukan suatu ide baru. Sebelum bahan bakar fosil

ditemukan, Rudolf Diesel, penemu mesin diesel pada tahun 1897, bereksperimen

dengan menggunakan minyak nabati (biodiesel) sebagau bahan bakar. Namun, saat itu

biodiesel hanya menjadi sebuah wacana saja dan tidak disebarluaskan karena

beberapa saat kemudian bahan bakar fosil mulai mendunia.

Di zaman dimana terjadi kelangkaan bahan bakar fosil, dunia mulai melirik

pada pada potensi biodiesel. Biodiesel dianggap sebagai salah satu alternatif yang

paling memungkinkan untuk dijadikan sebagai pengganti bahan bakar fosil

dibandingkan sebagian besar alternatif lain seperti kendaraan berbasis tenaga matahari

yang harus bergantung pada intensitas cahaya matahari, dan mobil listrik yang masih

mengalami kesulitan di faktor jauh perjalanan yang bisa ditempuh. Walau begitu,

masih banyak orang Indonesia yang masih memakai bahan bakar fosil. Hal ini

dikarenakan biodiesel di Indonesia masih jauh lebih mahal dari bahan bakar fosil.

Namun, Imanuel Sutarto, selaku Presiden Direktur PT Eterindo yakin bahwa ketika

masalah harga dapat diatasi maka tidak akan lama orang- orang Indonesia juga akan

memakai biodiesel sebagai bahan bakar kendaraan mereka.

Dalam penelitian ini, tanaman yang akan digunakan adalah bidaro (Ximenia

americana), bidaro juga dikenal dengan nama yellow plum. Tanaman ini banyak

terdapat di Asia dan kawasan tropis lainnya. Beberapa manfaat dari tanaman ini

adalah sebagai obat sakit perut, demam, pilek, masalah kulit, dan lain-lain. Pada

tanaman bidaro bagian yang diambil untuk proses biodiesel adalah bijinya. Biji

2

tanaman bidaro memiliki banyak kandungan asam lemak yang digunakan untuk

proses transesterifikasi di pembuatan biodiesel.

1.2 Rumusan Masalah:

a. Apakah biji bidaro dapat digunakan dalam reaksi transesterifikasi untuk

pembuatan biodiesel?

b. Apakah tanaman bidaro efektif digunakan dalam pembuatan biodiesel?

1.3 Tujuan :

a. Mengetahui apakah tanaman bidaro dapat digunakan sebagai substrat reaksi

transesterifikasi untuk pembuatan biodiesel

b. Mengetahui tingkat efektivitas tanaman bidaro sebagai substrat baru

pembuatan biodiesel

1.4 Luaran yang diharapkan

a. Mengadakan publikasi dengan masuk ke dalam forum yang mengangkat tema

bahan bakar alternatif

1.5 Manfaat Penelitian

a. Menemukan alternatif substrat baru sebagai sumber biodiesel

b. Harga biodiesel lebih terjangkau oleh masyarakat luas

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biodiesel

Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri atas mono-alkil ester dari fatty acid

rantai panjang, yang diperoleh dari minyak tumbuhan atau lemak binatang

(Soerawidjaja,2005). Beberapa keuntungan menggunakan bahan bakar yaitu lebih ramah

lingkungan, mudah didegradasi, tidak beracun, dan lebih aman penggunaannya karena

titik nyala yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan bakar fosil, gas buangnya lebih

ditoleransi dibandingkan diesel fosil konvensional serta bebas sulfur dan aromatik

(Demirbas, 2009).

Biodiesel dapat diperoleh melalui reaksi transesterikasi trigliserida dan atau reaksi

esterifikasi asam lemak bebas dari bahan baku. Bahan baku tersebut dapat berasal dari

tanaman (minyak nabati) maupun hewan (lemak hewani). Pada proses transesterifikasi

dalam minyak nabati atau lemak hewani direaksikan dengan alkohol rantai pendek seperti

methanol atau etanol menghasilkan metil ester asam lemak (biodiesel) dan gliserol

(gliserin) sebagai produk samping. Berikut adalah proses pembuatan biodiesel dari

minyak dengan kandungan FFA (free fatty acid) / asam lemak bebas rendah, yaitu : reaksi

transesterifikasi, pemisahan gliserol dari metil ester, pemurnian metil ester (netralisasi,

pemisahan methanol, pencucian dan pengeringan/dehidrasi), pengambilan gliserol

sebagai produk samping (pemisahan metanol) dan pemurnian metanol yang tidak bereaksi

dengan proses destilasi. Jika minyak memiliki kadar FFA tinggi (>5%) dilakukan

transesterifikasi langsung dengan katalis basa maka FFA dapat bereaksi dengan katalis

basa membentuk sabun (reaksi penyabunan). Terbentuknya sabun dalam jumlah yang

cukup besar dapat menghambat pemisahan gliserol dari metil ester dan berakibat

terbentuknya emulsi selama proses pencucian, oleh karena itu perlu dilakukan proses

esterifikasi terlebih dahulu. Reaksi esterifikasi yang berkatalis asam berjalan lebih lambat

namun metode ini lebih sesuai untuk minyak atau lemak yang memiliki kandungan asam

lemak bebas relatif tinggi (Freedman and Mounts,1984). Dengan esterifikasi, kandungan

asam lemak bebas dapat diminimalisir hingga 2% dan diperoleh tambahan ester

(Ramadhas dkk. 2005). Transesterifikasi merupakan tahap konversi dari trigliserida

(minyak nabati) menjadi alkyl ester, melalui reaksi dengan alkohol, dan menghasilkan

produk samping yaitu gliserol. Di antara alkohol monohidrik yang lain, metanol adalah

yang paling umum digunakan. Hal ini disebabkan karena harganya yang relatif murah dan

tingkat kereaktifannya yang tinggi Jadi, di sebagian besar dunia ini, biodiesel praktis

4

identik dengan ester metil asam-asam lemak (Fatty Acids Metil Ester). Katalis yang dapat

digunakan pada proses transeterifikasi adalah basa/alkali kuat, biasanya digunakan

natrium hidroksida (NaOH). Transesterifikasi lipid digunakan untuk mengubah minyak

dasar menjadi ester yang diinginkan dan membuang asam lemak bebas. Biodiesel

memiliki sifat pembakaran yang mirip dengan diesel (solar) dari minyak bumi, dan dapat

digunakan sebagai salah satu sumber energi alternatif. Berrikut

Untuk menentukan kualitas asam lemak yang didapat selama percobaan, dapat

dilakukan beberapa pengujan , yaitu:

2.1.1 Penentuan angka penyabunan

angka penyabunan menunjukkan berat molekul lemak dan minyak secara kasar

.minyak yang disusun oleh asam lemak berantai karbon yang pendek berarti mempunyai

berat molekul ytang relatif kecil, akan mempunyai angka penyabunan yang besar dan

sebaliknya bila minya mempunyai berat molekul yang besar ,mka angka penyabunan

relatif kecil . angka penyabunan ini dinyatakan sebagai banyaknya (mg) NaOH yang

dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram lemak atau minyak.

Angka penyabunan =

2.1.2 Penentuan angka ester

Angka ester menunjukkan jumlah asam organik yang bersenyawa sebagai

ester. Angka ester dihitung dengan selisih angka penyabuanan dengan angka asam.

Angka ester = angka penyabunan –angka asam.

2.1.3 Penentuan angka iodine

Angka iodium adalah suatu bilangan yang menunjukkan jumlah gram iodium

yang diikat oleh 100 gram lemak tak jenuh. Semakin banyak ikatan rangkap pada

lemak, semakin banyak iodium yang diadisi. Oleh karena itu, bilangan iodium dapat

memberikan gambaran mengenai derajat ketidakjenuhan suatu lemak. Makin banyak

ikatan rangkap atau makin tak jenuh lemak tersebut, makin besar bilangan iodiumnya.

Selama pengolahan minyak dengan meningkatnya tingkat hidrogenasi, bilangan iodin

akan menurun. Minyak yang digunakan untuk menggoreng, bilangan iodinnya

cenderung menurun seiring lamanya waktu penggorengan. Dengan demikian perlu

untuk mengetahui bilangan iodin dari minyak segar untuk menentukan angka

perubahan selama penggorengan.

5

Penentuan angka iodin biasanya menggunakan cara hanus, kaufmann, dan

wijs, dan perhitungan angka iodin dari masing-masing cara tersebut adalah sama.

Semua cara ini berdasarkan atas prinsip titrasi, dimana pereaksi halogen berlebih

ditambahkan pada sampel. Kelebihan dari iodin yang tidak bereaksi diukur dengan

cara mentitrasi larutan campuran tadi dengan natrium tiosulfat. Dalam cara Hanus,

digunakan pereaksi iodium bromida dalam larutan asam asetat glasial. Reaksi

keseluruhan sebagai berikut :

R - CH = CH – R + IBrberlebih R – CHI – CHBr –R +IBr

IBrsisa+ 2 KI KBr + KI + I2

I2 + starch + 2 Na2S2O3 (biru) 2 NaI + starch + Na2S4O6 (tidak berwarna)

Angka titrasi =

2.2 Tanaman Bidaro

Tanaman bidaro (Ximenia americana) dapat dikenal sebagai tanaman daerah

tropis yang menghasilkan buah yellow plum atau sea lemon. Tanaman ini dicirikan

dengan daun yang berbentuk oval, berwarna hijau, dan memiliki aroma seperti kacang

almond (aroma ini disebabkan oleh kadar sianida yang cukup tinggi). Buah tanaman

ini berwarna kuning atau jingga. Bagian dari tanaman ini yang dapat digunakan

sebagai bahan makanan adalah daunnya, tetapi daun Ximenia americana mengandung

senyawa sianida, sehingga harus dimasak dengan baik dan tidak dapat dikonsumsi

dalam jumlah yang cukup banyak. Selain sebagai tanaman, tanaman ini juga dapat

digunakan sebagai obat untuk penyakit tidur dan anemia berat di daerah Afrika.

Penggunaan tanaman sebagai agen obat untuk mengobati banyak penyakit telah

diteliti dan beberapa tanaman dapat digunakan dalam pengobatan tradisional terhadap

penyakit inflamasi serta berbagai jenis tumor dasar (Atta-ur-Rahman, 2005). Ekstrak

daun juga aktif dalam melawan beberapa bakteri patogen, seperti Escherischia coli,

Pseudomonas aeruginosa and Candida albicans. Pada ekstrak daun terdapat senyawa

Tannin, flavonoid, alkaloid, saponin, dan amilum..

Daftar Dua Tumbuhan Indonesia Penghasil Minyak-Lemak :

Nama Nama Latin Sumber Kadar,%-b

Kering

Bidaro Ximenia americana Inti biji 49-61

Bintaro Cerbera Biji 43-64

6

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode

Metode yang dilakukan untuk pembuatan metil ester (biodiesel) dari Ximenia

americana dalam penelitian ini secara garis besar adalah proses esterifikasi yang kemudian

dilanjutkan dengan proses transesterifikasi. Pengambilan minyak dari biji bidaro dilakukan

dengan proses ekstraksi pada biji bidaro dengan alat sokhlet dan dilakukan penyaringan. Dari

hasil ekstraksi, bila mengandung asam lemak bebas <5% maka dapat dilanjutkan proses

transesterifikasi. Namun, apabila asam lemak bebas yang didapat >5% maka harus dilakukan

esterifikasi terlebih dahulu.

Proses esterifikasi dilakukan dengan penambahan senyawa alkohol dengan katalis

asam kuat. Setelah esterifikasi, dilanjutkan dengan proses transesterifikasi untuk

mengkonversi trigliserida menjadi alkil ester (biodiesel) dengan penambahkan methanol dan

katalis basa. Selanjutnya dilakukan proses pengendapan senyawa metil ester dan gliserol.

Pada proses pengendapan senyawa metil ester berada pada lapisan atas yang kemudian

diambil dan dilakukan pengeringan dan didapatkan produk akhir biodiesel.

Kata kunci (keywords) :biodiesel , transesterifikasi, ekstraksi, esterifikasi, bidaro, purifikasi,

standard.

Penetapan variabel

1. Ekstraksi Biji Bidaro

Perbandingan berat biji bidaro dan solven (n-heksana) = 1 : 5

Waktu = ± 6 Jam

Suhu (°C) = 60-65 °C

Waktu pengambilan sampel = tiap 15 menit

2. Esterifikasi

a. Variabel tetap b. Variabel berubah

Jumlah katalis H2SO4 ( % w ) = 1% v/v -

Lama esterifikasi = 2 jam

7

Suhu = 60 °C

3 Transesterifikasi

a. Variabel tetap b. Variabel berubah

Suhu = 60 °C -

Lama transesterifikasi = 2 jam

Jumlah katalis NaOH ( % w ) = 2 % w/w

Respon

Respon yang diamati adalah :

1. Analisa minyak hasil ekstraksi biji bidaro.

2. Analisa hasil biodiesel (metil ester) yang didapat.

Bahan dan Alat yang Digunakan

A. Bahan

- Biji Bidaro - Metanol -Etanol 96%

- NaOH - Indikator PP - H2SO4

- Akuades -n-heksana

B. Alat

- Labu leher tiga - Buret `` -Corong Pemisah

- Elenmeyer - Gelas Ukur -Pipet Tetes

- Motor Pengaduk - Beaker Glass -Pemanas

- Statif dan Klem -Termometer -Water Bath

- Labu Takar - Soxhlet & Kondensor

LANGKAH PERCOBAAN

Ekstraksi Biji Bidaro

8

1. Masukkan biji bidaro ke dalam labu leher tiga, tambahkan n-heksan, dipanaskan

sampai suhu 60-65° C, lakukan selama ± 6 Jam.

2. Penyaringan hasil ekstraksi (pemisahan n-hexane dari hasil ekstraksi).

3. Distilasi hasil ekstraksi dan analisa minyak dari biji bidaro yang didapat.

4. Analisa bilangan asam dan asam lemak bebas sesuai prosedur SNI 01-3555-1998

Esterifikasi

1. Memasukkan biji bidaro, metanol, dan katalis H2SO4 ke dalam labu leher tiga untuk

dipanaskan.

2. Proses dilakukan dengan suhu yang stabil selama 2 jam.

Transesterifikasi

1. Menambahkan katalis NaOH kedalam hasil esterifikasi dengan jumlah tertentu

sesuai dengan jumlah minyak yang didapat.

2. Direaksikan pada suhu 60oC.

3. Dilakukan pengeringan untuk memperoleh ester yang lebih murni, kemudian

dianalisa dengan Gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS) dan analisa angka iod,

ester, penyabunan dari hasil alkil ester yang didapat yang kemudian dibandingkan dengan

standart biodiesel.

9

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya

4.2. Jadwal Kegiatan

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan Penunjang Rp 1.020.000,00

2 Bahan Habis Pakai Rp 7.230.000,00

3 Perjalanan (Perjalanan ke Jogjakarta

untuk membeli tanaman bidaro)

Rp 750.000,00

4 Lain-lain: administrasi, publikasi,

seminar, laporan, lainnya

sebutkan

Jumlah Rp 9.000.000,00

No Uraian Waktu (minggu)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Ekstraksi Biji Bidaro

2. Pengecekan kadar FFA

3. Esterifikasi

4. Transesterifikasi

5. Pemurnian dan

Pengeringan

6.

Uji iodine, bilangan ester

dan bilangan penyabunan,

dll sesuai standart SNI

7. Analisa hasil minyak

8. Replikasi data

9 Analisa data

10

Daftar Pustaka

Atta-ur-Rahman (Elsevier) (2005). Studies in Natural Products, Bioactive Natural Products

(Part L), Vol. 32, Atta-ur-Rahamn, Karachi, Pakistan , ISBN 9780444521712.

Demirbas, A., 2009. Biodiesel from waste cooking oil via base-catalytic and

supercriticaltransesterification. Energy Convers. Manage. 50, 923 – 927.

Freedman, B. E. H. and T. L. Mounts., 1984, Variabel Affecting th Yields of Fatty Esters

from Transesterified Vegetable Oils, J. Am. Oil Chem. Soc, 61, pp. 1638-1643

Soerawidjaja, T H. 2005. Membangun Industri Biodiesel di Indonesia. Makalah Ilmiah

Forum Biodiesel Indonesia. 16 Desember 2005. Bandung

Ramadhas, 2005, Pembuatan Biodiesel dari Minyak Sawit dengan Esterifikasi Dua Tahap,

Laporan Penelitian, Laboraturium Proses Kimia, Jurusan Teknik Kimia, Universitas Gadjah

Mada, Yogyakarta

11

12

13

14

15

16

1. Lampiran 2 ( Justifikasi Anggaran Kegiatan)

1. Peralatan Penunjang

Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan(Rp)

Keterangan

Labu leher tiga Ekstraksi,

Esterifikasi dan

Transesterifikasi

1 Rp 150.000,00 Rp 150.000,00

Buret 50ml Uji Kadar asam

lemak bebas

1 Rp 250.000,00 Rp 250.000,00

Corong pemisah Ekstraksi 1 Rp 130.000,00 Rp 130.000,00

Erlenmeyer

250ml

Uji Kadar asam

lemak bebas

1 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00

Gelas Ukur 5ml Ekstraksi dan

Transesterifikasi

1 Rp 45.000,00 Rp 45.000,00

Gelas ukur 100ml Ekstraksi dan

Transesterifikasi

1 Rp 55.000,00 Rp 55.000,00

Pipet tetes Uji Kadar asam

lemak bebas

1box (100pcs) Rp 90.000,00 Rp 90.000,00

Beaker glass

250ml

Transesterifikasi 1 Rp 30.000,00 Rp 30.000,00

Beaker glass

1000ml

Ekstraksi 1 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00

Statif dan klem Uji Kadar asam

lemak bebas

1 Rp 90.000,00 Rp 90.000,00

Termometer Ekstraksi,

Esterifikasi dan

Transesterifikasi

1 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00

Labu takar 100ml 1 Rp 30.000,00 Rp 30.000,00

SUB TOTAL(Rp) Rp 1.020.000,00

2. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan(Rp)

Keterangan

Tanaman

Bidaro

Substrat

Ekstraksi (biji)

3 Rp 750.000,00 Rp 2.250.000

Metanol Ekstraksi,

Esterifikasi dan

Transesterifikasi

10 L Rp 50.000,00 Rp 500.000,00

Etanol 96% Uji Kadar asam

lemak bebas

5 L Rp 150.000,00 Rp 750.000,00

NaOH Katalis

Transesterifikasi

3 Kg Rp 60.000,00 Rp 180.000,00

Indikator pp

25gr

Uji kadar asam

lemak bebas

1 Rp 800.000,00 Rp 800.000,00

17

H2SO4 Katalis Esterifikasi

5 L Rp 50.000,00 Rp 250.000,00

Aquadest 1drum Semua proses 1000 L Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00

n-heksana Ekstraksi 3 L Rp 500.000,00 Rp 1.500.000,00

SUB TOTAL(Rp) Rp 7.230.000,00

3. Perjalanan

Material Justifikasi

Perjalanan

Kuantitas Harga

Satuan(Rp)

Keterangan

Biaya Perjalanan

Pembelian Bidaro/

Biaya Pengiriman

Pembelian

Tanaman

Bidaro di

Jogjakarta

3 Rp 250.000,00 Rp 750.000,00

SUB TOTAL(Rp) Rp 750.000,00

4. Lain-lain

Material Justifikasi

Perjalanan

Kuantitas Harga

Satuan(Rp)

Keterangan

SUB TOTAL(Rp) -

Total (Keseluruhan) Rp 9.000.000,00

18

1. Lampiran 3

Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama/Nim Program

Studi

Bidang

Ilmu

Alokasi

Waktu

(jam/min

ggu)

Uraian Tugas

1 Edo

Sebastian/7111015

Teknobiologi Biologi 25 Ikut serta dalam

penelitian dan

pencarian bahan

baku, Melakukan

pembagian tugas,

menulis tinjauan

pustaka

2 Andreas Lukita

Wijoyo/7111040

Teknobiologi Biologi 25 Ikut serta dalam

penelitian dan

pencarian bahan

baku, merancang

metode penelitian

dan tinjauan

pustaka,

3 Vincent

Prasetya/7111041

Teknobiologi Biologi 25 Ikut serta dalam

penelitian dan

pencarian bahan

baku, Melakukan

pembagian tugas,

menulis tinjauan

pustaka

4 Yopi

Kurniawan/7111067

Teknobiologi Biologi 25 Menyusun

anggaran biaya dan

jadwal kegiatan,

merancang

metodologi

penelitian, Ikut

serta dalam

penelitian dan

pencarian bahan

baku

5 Heny Purwanti Sari

Liadi /7121006

Teknobiologi Biologi 25 Ikut serta dalam

penelitian dan

pencarian bahan

baku, Menyusun

anggaran biaya dan

jadwal kegiatan,

merancang metode

penelitian

19

2. Lampiran 4

UNIVERSITAS SURABAYA Jalan Raya Kalirungkut, Surabaya

Telp. (031) 2981060, 2981062, 2981064. Fax (031) 2981061

Website: http://pelkam1.ubaya.ac.id; Email: [email protected]

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Edo Sebastian Soenarhadi

NIM : 7111015

Program Studi : Biologi

Fakultas : Teknobiologi

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-P saya dengan judul:

Pemanfaatan Tanaman Bidaro (Ximenia americana) untuk Pembuatan Biodiesel, yang

diusulkan untuk tahun anggaran 2013 original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga

atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya

bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan

seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Surabaya, 25-10-2013

Mengetahui, Yang menyatakan,

Pembantu Rektor/Ketua

Bidang kemahasiswaan,