EKSPERIMEN FISIKA I (FPMIPA UPI) : Pengukuran Panjang Gelombang Sinar Laser Dioda dengan Menggunakan...
Transcript of EKSPERIMEN FISIKA I (FPMIPA UPI) : Pengukuran Panjang Gelombang Sinar Laser Dioda dengan Menggunakan...
LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA I
PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG SINAR LASER DIODA DENGAN
MENGGUNAKAN CD SEBAGAI KISI REFLEKSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Eksperimen Fisika I
Dosen Pengampu : Drs. Parlindungan Sinaga, M.Si
Oleh :
Rahayu Dwi Harnum (1305957)
PELAKSANAAN PERCOBAAN :
Hari/Tgl/Jam : Rabu / 30 September 2015 / 09.30 β 12.00 WIB
Teman Sekelompok : Gisela Adelita (1305667)
Rizki Fahmi Sumaryono (1307210)
LABORATORIUM FISIKA LANJUT
PROGRAM STUDI FISIKA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan Jarak Antar Track Terdekat (d) Pada CD
2. Menentukan Panjang Gelombang Laser Dioda
B. ALAT DAN BAHAN
1. Laser helium neon (output < 1mW)
2. Laser dioda (output < 1mW)
3. CD
4. Power supply DC
5. Penggaris
6. Kertas millimeter blok
7. Gunting
8. Solatip
C. DASAR TEORI
1. Interferensi
Interferensi merupakan penggabungan secara superposisi dua
gelombang atau lebih yang bertemu pada satu titik. Interferensi pada dua
gelombang yang memiliki amplitude sama akan menghasilkan suatu gelombang
yang mempunyai amplitude yang bergantung pada beda fase antara gelombang-
gelombang penyusun. Jika kedua gelombang sefase, maka interferensi bersifat
konstruktif dan amplitude gelombang resultan dua kali amplitude gelombang
penyusun. Jika dua gelombang berbeda fase 1800, maka interferensi bersifat
destruktif dan gelombang saling menghilangkan.
2. Difraksi
Bila suatu gelombang datang pada suatu permukaan batas yang
memisahkan dua daerah dengan laju gelombang berbeda, maka sebagian
gelombang akan dipantulkan dan sebagian yang lain akan ditransmisikan.
Apabila muka gelombang bidang tiba pada suatu celah sempit (lebarnya lebih
kecil dari panjang gelombang), maka gelombang tersebut akan mengalami
lenturan sehingga terjadi gelombang-gelombang setengah lingkaran yang
melebar di belakang celah tersebut. Peristiwa tersebut dikenal dengan difraksi.
3. Kisi Difraksi
Peristiwa difraksi juga dapat disebabkan oleh kisi. Kisi ialah sebuah
penghalang yang terdiri atas banyak celah sempit. Kisi difraksi ialah alat yang
berguna untuk menganalisis sumber-sumber cahaya. Berupa sebuah
penghalang yang terdiri dari banyaknya celah sempit yang jumlahnya bisa
mencapai ribuan pada daerah selebar 1 cm. Cahaya yang dilewatkan pada kisi
difraksi ini akan dilenturkan sedemikian rupa sehingga cahaya dapat melewati
celah tersebut. Apabila dipasang sebuah layar maka cahaya yang dilewatkan
tersebut akan menghasilkan sebuah pola interferensi gelap terang apabila
sebuah kisi-kisi tersebut memiliki jarak antar kisi dan lebar kisi yang sama.
4. Kisi Refleksi
Lain halnya dengan kisi refleksi yang akan menghasilkan sebuah pola
interferensi apabila kisi-kisi nya memiliki jarak antar celah dan lebar celah yang
sama jika dilewati oleh sumber cahaya. Cahaya yang melewati kisi refleksi akan
dipantulkan kembali menuju sumber cahaya, karena pada hakikatnya kisi yang
digunakan pada kisi refleksi ini tidak benar-benar memiliki lubang melainkan
hanya sebuah lekukan yang relatif sama seperti halnya pada kisi difraksi.
Akibatnya tidak akan muncul pola interferensi pada layar yang disimpan
dibelakang kisi. Pola interferensi akan terlihat apabila posisi layar disimpan
didepan kisi atau dihadapan titik pemantulan cahaya nya.
5. Compact Disk
Untuk memudahkan pengamatan maka dianjurkan untuk menggunakan
Compact Disk. CD tersusun dari polycarbonate plastic dengan tebal Β± 1.2mm.
Selama proses fabrikasi, lapisan tersebut di press sedemikian rupa dan dibentuk
track atau jalur penyimpanan data. Setelah itu alumunium ditaburkan diatasnya
sehingga membentuk lapisan yang lebih tipis untuk menutupi jalur track data.
Proses selanjutnya diberikan lapisan acrylic untuk melindungi lapisan
alumunium. Pada compact disk track berperan sebagai kisi dan lapisan
alumunium sebagai lapisan reflektifnya.
6. Laser
Laser merupakan mekanisme suatu alat yang memancarkan radiasi
elektromagnetik yang biasanya dalam bentuk cahaya yang dapat dilihat maupun
tidak dengan mata normal, melalui proses pancaran stimulasi. Pancaran laser
biasanya tunggal, memancarkan foton dalam pancaran koheren. Dalam teknologi
laser, cahaya yang koheren menunjukan suatu sumber cahaya yang
memancarkan panjang gelombang yang diidentifikasi dari frekuensi yang sama,
beda fase yang konstan dan polaritasnya.
Dioda laser (LD) atau (ILD) merupakan sebuah laser yang tersusun atas
diode, dengan media aktif yang digunakan adalah sebuah semikonduktor
persimpangan p-n yang mirip dengan yang didapatkan pada diode pemancar
Gambar 1.
cahaya. Prinsip kerja diode yaitu melalui sirkuit dari rangkaian elektronika, yang
terdiri atas jenis p dan n. Pada dua jenis ini dihasilkan dua tegangan, yaitu :
1. biased forward, dengan arus yang dihasilkan searah dengan nilai
0,707 utk pembagian v puncak, bentuk gelombang nya ( +).
2. backforward biased, merupakan tegangan berbalik yang dapat
merusak suatu komponen elektronika.
7. Menghitung Panjang Gelombang Sinar Laser
Dalam perhitungan jarak antar track pada CD dan perhitungan
panjang gelombang sinar laser dapat dilakukan dengan memenuhi syarat
untuk bintik terang (bright spot) yaitu π sinππ = ππ
Untuk bintik terang 1 ; π sin π1 = π
Untuk bintik terang 2 ; π sin π2 = 2π
Maka ; π sin π2 β π sinπ1 = 2π β π
π (sin π2 β sin π1) = π
Gambar 3. skema percobaan
Gambar 2 : Skema peralatan yang digunakan
dalam pengukuran panjang gelombang sinar
laser diode dengan menggunakan CD sebagai
kisi refleksi
Berdasarkan skema percobaan pengukuran panjang gelombang sinar laser
diode dengan menngunakan CD sebagai kisi refleksi, diperoleh
sin π1 =
πππ2
β(πππ2)2
+ πΏ2
sin π2 =
πππ’π‘2
β(πππ’π‘2 )
2
+ πΏ2
β¦ π (sin π2 β sin π1) = π
π = π (πππ’π‘2
β(πππ’π‘2)2+πΏ2
βπππ2
β(πππ2)2+πΏ2)
π = π
(
πππ’π‘2
β(πππ’π‘2 )
2
+ πΏ2β
πππ2
β(πππ2 )
2
+ πΏ2)
D. PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan I : Menentukan jarak antar track terdekat (d) pada CD
1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Menempatkan keeping CD pada mount (pemegangnya)
3. Menempatkan layar (kertas milimeterblock) yang sudah diberi lubang kira-
kira 5-7 cm didepan keeping CD, dengan mengusahakan layar parallel
dengan permukaan CD
4. Menempatkan laser He-Ne dibelakang layar (dibawah lubang layar)
sedemikian sehingga cahaya dari laser datang tegak lurus pada permukaan
CD
5. Menghitung dan mencatat jarak antara layar dan keeping CD (L)
6. Menghidupkan laser dan menandai titik dimana laser mengalami interferensi
konstruktif (bintik terang) pada layar
7. Mengukur dan mencatat hasil Win dan Wout
8. Menentukan jarak antar track terdekat (d) pada keeping CD dengan
menggunakan persamaan jarak antrak track pada CD di dasar teori
9. Merapikan kembali alat dan bahan
Percobaan II : Menentukan panjang gelombang sinar laser diode
1. Mempersiapkan alat dan bahan
Panjang gelombang sinar laser
diode
Jarak antar track pada CD
2. Menempatkan keeping CD pada mount (pemegangnya)
3. Menempatkan layar (kertas milimeterblock) yang sudah diberi lubang kira-
kira 5-7 cm didepan keeping CD, dengan mengusahakan layar parallel
dengan permukaan CD
4. Menempatkan laser dioda dibelakang layar (dibawah lubang layar)
sedemikian sehingga cahaya dari laser datang tegak lurus pada permukaan
CD
5. Menghitung dan mencatat jarak antara layar dan keeping CD (L)
6. Menghidupkan laser dan menandai titik dimana laser mengalami interferensi
konstruktif (bintik terang) pada layar
7. Mengukur dan mencatat hasil Win dan Wout
8. Menentukan panjang gelombang sinar laser dioda dengan menggunakan
persamaan panjang gelombang sinar laser dioda di dasar teori
9. Merapikan kembali alat dan bahan
E. DATA PENGAMATAN
Percobaan I : Menentukan Jarak Antar Track Terdekat (d) Pada CD
π Laser He-Ne = 632.8 nm, dengan Light Transmitter AC 100V, 50/60 Hz
L = 6.5 cm
No Win (β¦Β± 0.05 ππ) Wout (β¦Β± 0.05 ππ)
1 3.1 13.2
2 3.3 13.5
3 3.2 13.4
Percobaan II : Menentukan Panjang Gelombang Sinar Laser Dioda
No
Sinar Laser Ungu Sinar Laser Hijau Sinar Laser Merah
Win (β¦Β±
0.05 ππ)
Wout (β¦Β±
0.05 ππ)
Win (β¦Β±
0.05 ππ)
Wout (β¦Β±
0.05 ππ)
Win (β¦Β±
0.05 ππ)
Wout (β¦Β±
0.05 ππ)
1 2 5.8 2.4 8.4 3 11.7
2 2 6 2.4 8.4 3 12.3
3 2 6 2.4 8.4 3 12.3
F. PENGOLAHAN DATA
Percobaan I : Menggunakan persamaan, π = π
(
πππ’π‘2
β(πππ’π‘2
)2+πΏ2
β
πππ2
β(πππ2)2+πΏ2
)
π Laser He-Ne = 632.8 nm, dengan Light Transmitter AC 100V, 50/60 Hz
L = 6.5 cm
π1 = 632.8 π₯ 10β9 π
(
0.1322
β(0.1322
)2+(0.065)2
β
0.0312
β(0.0312
)2+(0.065)2
)
=632.8 π₯ 10β9 π
(0.480526076)= 0.000013168 π
π2 = 632.8 π₯ 10β9 π
(
0.1352
β(0.1352
)2+(0.065)2
β
0.0332
β(0.0332
)2+(0.065)2
)
=632.8 π₯ 10β9 π
0.474277542= 0.000013342 π
π3 = 632.8 π₯ 10β9 π
(
0.1342
β(0.1342
)2+(0.065)2
β
0.0322
β(0.0322
)2+(0.065)2
)
=632.8 π₯ 10β9 π
0.47871909= 0.000013218 π
No Win (β¦Β±
0.05 ππ)
Wout (β¦Β±
0.05 ππ)
d ΞΌm |ππ β οΏ½Μ οΏ½| ππ |ππ β οΏ½Μ οΏ½|2 π2π2
1 3.1 13.2 1.3168 0.0074 0.00005476
2 3.3 13.5 1.3342 0.01 0.0001
3 3.2 13.4 1.3218 0.0024 0.00000576
Ξ£ 3.9728 0.00016052
οΏ½Μ οΏ½ =β ππππ=1
π=3.9728
3= 1.324266667 ππ
βπ = ββ|ππβοΏ½Μ οΏ½|
2
πβ1= β
0.00016052
2= 0.008958794 ππ
Maka ; π = (1.324266667 Β± 0.008958794) ππ dengan presentase
kesalahan presisi sebesar βπ
π π₯ 100% =
0.008958794
1.324266667 π₯ 100% = 0.67%
Percobaan II : Menggunakan persamaan, π = π (πππ’π‘2
β(πππ’π‘2)2+πΏ2
βπππ2
β(πππ2)2+πΏ2)
πΏ = 6.5 ππ
π = (1.324266667 Β± 0.008958794) ππ
1. Sinar laser ungu
π1 = 1.324266667(0.058
2
β(0.058
2)2+(0.065)2
β0.02
2
β(0.02
2)2+(0.065)2
)= 0.338197117 π
π2 = 1.324266667(0.06
2
β(0.06
2)2+(0.065)2
β0.02
2
β(0.02
2)2+(0.065)2
)= 0.353580516 π
π3 = 1.324266667(0.06
2
β(0.06
2)2+(0.065)2
β0.02
2
β(0.02
2)2+(0.065)2
)= 0.353580516 π
No
Sinar Laser Ungu
π ππ |ππ β οΏ½Μ οΏ½| ππ |ππ β οΏ½Μ οΏ½|2π2π2 Win (β¦Β±
0.05 ππ)
Wout (β¦Β±
0.05 ππ)
1 2 5.8 0.3381 0.010266666 0.000105404
2 2 6 0.3535 0.005133334 0.000026351
3 2 6 0.3535 0.005133334 0.000026351
Ξ£ 1.0451 0.000158106
οΏ½Μ οΏ½ =β ππππ=1
π=1.0451
3= 0.348366666 ππ
βπ = ββ|ππ β οΏ½Μ οΏ½|
2
π β 1= β
0.000158106
2= 0.008891182 ππ
Maka ; π = (0.348366666 Β± 0.008891182) ππ dengan presentase
kesalahan presisi sebesar βπ
π π₯ 100% =
0.008891182
0.348366666 π₯ 100% = 2.55%
2. Sinar laser hijau
π1 = π2 = π3 = 1.324266667(0.084
2
β(0.084
2)2+(0.065)2
β0.024
2
β(0.024
2)2+(0.065)2
)= 0.478282623 π
No
Sinar Laser Hijau
π ππ |ππ β οΏ½Μ οΏ½| ππ |ππ β οΏ½Μ οΏ½|2π2π2 Win (β¦Β±
0.05 ππ)
Wout (β¦Β±
0.05 ππ)
1 2.4 8.4 0.4782 0 0
2 2.4 8.4 0.4782 0 0
3 2.4 8.4 0.4782 0 0
Ξ£ 1.4346 0
οΏ½Μ οΏ½ =β ππππ=1
π=1.4346
3= 0.4782 ππ
βπ = ββ|ππ β οΏ½Μ οΏ½|
2
π β 1= β
0
2= 0
Maka ; π = (0.4782) ππ dengan tidak memiliki presentase kesalahan
presisi.
3. Sinar laser merah
π1 = 1.324266667(0.117
2
β(0.117
2)2+(0.065)2
β0.03
2
β(0.03
2)2+(0.065)2
)= 0.588113747 π
π2 = 1.324266667(0.123
2
β(0.123
2)2+(0.065)2
β0.02
2
β(0.02
2)2+(0.065)2
)= 0.612367455 π
π3 = 1.324266667(0.123
2
β(0.123
2)2+(0.065)2
β0.02
2
β(0.02
2)2+(0.065)2
)= 0.612367455 π
No
Sinar Laser Merah
π ππ |ππ β οΏ½Μ οΏ½| ππ |ππ β οΏ½Μ οΏ½|2π2π2 Win (β¦Β±
0.05 ππ)
Wout (β¦Β±
0.05 ππ)
1 3 11.7 0.5881 0.016133333 0.000260284
2 3 12.3 0.6123 0.008066667 0.000065071
3 3 12.3 0.6123 0.008066667 0.000065071
Ξ£ 1.8127 0.000390426
οΏ½Μ οΏ½ =β ππππ=1
π=1.8127
3= 0.604233333 ππ
βπ = ββ|ππ β οΏ½Μ οΏ½|
2
π β 1= β
0.000390426
2= 0.000195213 ππ
Maka ; π = (0.604233333 Β± 0.000195213 ) ππ dengan presentase
kesalahan presisi sebesar βπ
π π₯ 100% =
0.000195213
0.604233333 π₯ 100% = 0.03%
G. ANALISIS
Hasil perhitungan untuk percobaan pertama yaitu menentukan jarak antar
track pada CD dengan menggunakan laser He-Ne sebagai sumbernya
didapatkan π = (1.324266667 Β± 0.008958794) ππ dengan presentase kesalahan
presisi sebesar 0.67%. Berdasarkan literature, jarak antar track terdekat pada
CD adalah 1.6 ππ, hal tersebut dapat memungkinkan perhitungan kesalahan
akurasi sebesar |οΏ½Μ οΏ½βππππ‘ππππ‘π’π|
ππππ‘ππππ‘π’π π₯ 100% =
|1.324266667β1.6|
1.6 π₯ 100% = 17.2 %
Perbedaan hasil yang didapatkan dengan literature disebabkan oleh
beberapa hal, yaitu :
1. Tidak tepat dalam menandai hasil bintik terang laser pada kertas
milimeterblock
2. Hasil pengukuran jarak antar bintik terang dalam kertas
millimeterblock yang tidak tepat akibat tanda titik yang tidak tepat
(terlalu besar atau terlalu kecil)
3. Kesalahan paralaks terhadap pengukuran bintik terang karena
pemberian sinar
Hasil perhitungan untuk percobaan kedua yaitu menentukan panjang
gelombang sinar laser diode diperoleh tiga data dengan sinar laser yang
berbeda.
Sinar laser pertama berwarna ungu, diperoleh π = (0.348366666 Β±
0.008891182) ππ dengan presentase kesalahan presisi sebesar 2.55%.
Berdasarkan literature, panjang gelombang sinar laser diode berwarna ungu
adalah 0.38 ππβ 0.43 ππ, hal tersebut dapat memungkinkan perhitungan
kesalahan akurasi sebesar |οΏ½Μ οΏ½βππππ‘ππππ‘π’π|
ππππ‘ππππ‘π’π π₯ 100% =
|0.348366666β0.38|
0.38 π₯ 100% = 8.32 %.
Sinar laser kedua berwarna hijau, diperoleh π = (0.4782) ππ dengan tidak
memiliki presentase kesalahan presisi. Berdasarkan literature, panjang
gelombang sinar laser diode berwarna hijau adalah 0.53 ππ, hal tersebut dapat
memungkinkan perhitungan kesalahan akurasi sebesar |οΏ½Μ οΏ½βππππ‘ππππ‘π’π|
ππππ‘ππππ‘π’π π₯ 100% =
|0.4782β0.53|
0.53 π₯ 100% = 9.77 %.
Sinar laser ketiga berwarna merah, diperoleh π = (0.604233333 Β±
0.000195213 ) ππ dengan presentase kesalahan presisi 0.03%. Berdasarkan
literature, panjang gelombang sinar laser diode berwarna merah adalah
0.638 ππ, hal tersebut dapat memungkinkan perhitungan kesalahan akurasi
sebesar |οΏ½Μ οΏ½βππππ‘ππππ‘π’π|
ππππ‘ππππ‘π’π π₯ 100% =
|0.604233333β0.638|
0.638 π₯ 100% = 5.29 %.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan, telah didapatkan bahwa jarak antar track
terdekat pada CD adalah π = (1.324266667 Β± 0.008958794) ππ dengan
presentase kesalahan presisi sebesar 0.67% dan kesalahan akurasi sebesar
17.2 %. Sedangkan panjang gelombang sinar laser diode berdasarkan warna
laser ungu, hijau, dan merah berturut-turut adalah π = (0.348366666 Β±
0.008891182) ππ dengan presentase kesalahan sebesar 2.55% dan kesalahan
akurasi sebesar 8.32% . π = (0.4782) ππ dengan tidak memiliki presentase
kesalahan presisi dan kesalahan akurasi sebesar 9.77%. π = (0.604233333 Β±
0.000195213 ) ππ dengan presentase kesalahan presisi 0.03% dan kesalahan
akurasi sebesar 5.29%.
I. SARAN
Dalam melakukan praktikum menentukan jarak antar track terdekat pada
CD serta panjang gelombang sinar laser diode kedepannya, diharapkan
pengamat hendaknya memahami betul konsep serta cara kerja alat yang akan
digunakan. Serta dalam melakukan plot titik bintik terang konstruktif pada
kertas milimeterblock dilakukan dengan cermat (tiitk tidak terlalu besar ataupun
terlalu kecil) agar didapatkan hasil yang mendekati literature. Dalam pemberian
sumber sinar laser supaya diarahkan, agar bintik terang pada layar (kertas
milimeterblock) tepat sejajar mengenai lubang jalan masuk sinar laser.
Untuk praktikum menentukan panjang gelombang laser diode berwarna
diharapkan selain memahami konsep dan cara kerja alat yang akan digunakan,
pengamat juga harus mengetahui literature pasti dari laser diode berwarna
tersebut. Serta meminimalisir kondisi laser apakah dalam keadaan optimal
ataupun tidak.
J. DAFTAR PUSTAKA
Tipler, Paul. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik jilid 2. Jakarta :
Erlangga