TENGGER DALAM PUSARAN INDUSTRIALISASI PARIWISATA: SEBUAH REFLEKSI KEBIJAKAN PARIWISATA YANG...

21
ISBNr 978-602-14594-0-9 Semind Nasional Ekowisata Fal,altas Paldian UnireNiras Widyagana Malane TENGGER DALAM PUSARAN INDUSTRIALISASI PAR]WSATA: SIBUAH REFLEKSI KEBIJAIiA.N PARIWISATA YANG BERPOTENSI MENIMBIILKAN EROSI KULTURAL DAN DAMPAK EKOLOGI Pumawan D. Negara') Iak ltas Hukun Unjversitas Wjdyagalna Malang E-natl: purnau'an dn(@,Nhao. co. id ABSTRA.K Tengger adalah "tuang kultural" yang didala$nya dilekatkan "ruang administrasi pemerintah daerai" dan "ruang administrasi pem€rintai pusat". Ruang adninistrasj pemerintah daerah berkepentingan dengan pariwisata (PAD) dengat pmduk kebijakamya Perda; ruang admrnistrasi pemerintah pusat berk€pentingat dengan konservasi dal pariwisata (PNBP), dengan proddk kebijalannya Lru dan aturan Kefrenterian Kehutanan tentang konse asi diir pariwisara; sedang ruang Kuiturdl Tengger adalah ruang mtuk memenuli kobutuhan keselarasan (hamoni) warganya dengan aturan hDkum adat o(earifan lokal). Pedumpaal kepentingaa yaag berbeda dalam ruang L:ulhiral ini berpotensi mengaliba*an erosi budaya (nilai,nilai) Tengger ]'ang akan berdampak puia pada ekologinya. Tenggu adalalr pusaka sujana yang menjadi aset bangsa dan bud?ya. Kebijatan-kebijakan pemerirtah (daerah dan pusar) dalam rueng hitual itu ha.us mengintegrasikan nilai-nilai guna eksistensi ketenggeran masyarakat Tengger. Kata kunci: fergg?r", -lrAtshialisas i Par i\t is6 td, Kebit atan ABSTRACT Tengger is a culhral space in which there rs a local gove.nmenr admnnsfiariorL a central goverffnent administration. Local govemrnent policy concemed with an inte{est in tourism (PAD), and Perda as pmduct poljcy; cenftal govemmerrr with an interest in conservation and tourism (PNBP), national legislation is the product of policies and nles of the Ministy of Forestry of conservation and touristu;Cultunl space Tengger is for meet the needs of its citizens hamony with the rules of customary law (local lnowledge). Encourter different inrerests io this cultuai space could potentjaily lead to erosion ofthe cuiture (valltes) that impact on ecology. Tengger is a cultural heritage arrd cultural assets of the nation. Governrnent policies in the cultuml spac€ must be integraring rbe !alue5 for tie exjstence of lengger Keryorlls: Tengget Industrialization Tourism, Polic! ) Pengajar Fal Hukum Univ WidyagamaMalang 292

Transcript of TENGGER DALAM PUSARAN INDUSTRIALISASI PARIWISATA: SEBUAH REFLEKSI KEBIJAKAN PARIWISATA YANG...

ISBNr 978-602-14594-0-9 Semind Nasional EkowisataFal,altas Paldian UnireNiras Widyagana Malane

TENGGER DALAM PUSARAN INDUSTRIALISASI PAR]WSATA:SIBUAH REFLEKSI KEBIJAIiA.N PARIWISATA YANG BERPOTENSI

MENIMBIILKAN EROSI KULTURAL DAN DAMPAK EKOLOGI

Pumawan D. Negara')

Iak ltas Hukun Unjversitas Wjdyagalna MalangE-natl: purnau'an dn(@,Nhao. co. id

ABSTRA.K

Tengger adalah "tuang kultural" yang didala$nya dilekatkan "ruang administrasipemerintah daerai" dan "ruang administrasi pem€rintai pusat". Ruang adninistrasjpemerintah daerah berkepentingan dengan pariwisata (PAD) dengat pmdukkebijakamya Perda; ruang admrnistrasi pemerintah pusat berk€pentingat dengankonservasi dal pariwisata (PNBP), dengan proddk kebijalannya Lru dan aturanKefrenterian Kehutanan tentang konse asi diir pariwisara; sedang ruang KuiturdlTengger adalah ruang mtuk memenuli kobutuhan keselarasan (hamoni) warganyadengan aturan hDkum adat o(earifan lokal). Pedumpaal kepentingaa yaag berbedadalam ruang L:ulhiral ini berpotensi mengaliba*an erosi budaya (nilai,nilai) Tengger]'ang akan berdampak puia pada ekologinya. Tenggu adalalr pusaka sujana yangmenjadi aset bangsa dan bud?ya. Kebijatan-kebijakan pemerirtah (daerah dan pusar)dalam rueng hitual itu ha.us mengintegrasikan nilai-nilai guna eksistensi ketenggeranmasyarakat Tengger.

Kata kunci: fergg?r", -lrAtshialisas i Par i\t is6 td, Kebit atan

ABSTRACT

Tengger is a culhral space in which there rs a local gove.nmenr admnnsfiariorL acentral goverffnent administration. Local govemrnent policy concemed with an inte{estin tourism (PAD), and Perda as pmduct poljcy; cenftal govemmerrr with an interest inconservation and tourism (PNBP), national legislation is the product of policies andnles of the Ministy of Forestry of conservation and touristu;Cultunl space Tengger isfor meet the needs of its citizens hamony with the rules of customary law (locallnowledge). Encourter different inrerests io this cultuai space could potentjaily lead toerosion ofthe cuiture (valltes) that impact on ecology. Tengger is a cultural heritage arrdcultural assets of the nation. Governrnent policies in the cultuml spac€ must beintegraring rbe !alue5 for tie exjstence of lengger

Keryorlls: Tengget Industrialization Tourism, Polic!

) Pengajar Fal Hukum Univ WidyagamaMalang292

Serlind NasioDal Lkosisatalxkultas Pefi.!ian Udresitas Widraeana Malang

ISBN tT8-502-l'1194 0-9

PENDAHULUATT-

Kegiatal pariwiseta itu pada dasarnva adal.ri kegiatm pergerikan individu atau

l(lo,np.l Jdfl L:tu rer rpdr k( Icnp"l lain. L,iein .cj.x "i pcrhcrnh.,rgrr' r.rr r.'apcrgerakar rnarrDsia itu dipenuli rnobilitas penduduk ymg terdorong oleh rasa ingin tahu

l.Il,'t,rtll) d.rn pengalamen baru. Pcrkenrbangan pergcraka (baca: pcrialanai) nanusi:r

dalarD rarlgka rasa ingin tahu dar pengrlarnan baru itu ki telah terorgLuisasi sec:fa rapi dalr

jelas arah tujuamyqditurtarenya dikenas dalam bentuk pariiisaia Sebuah geJala gaia hidup

baru yarg cukup menonjol seiali pcrkombanga jrdLrstri (Budhisan!oso. ]992: Karlm 200B)

Dshm masyarakat irdusoi yang kebuhrhan dm persoalan hidupnya sernakin

kolnpleks, kegjat pariwisaia diperlukan g na penyaluan kebutuhan Lekreasi daikeJenuh, atas tutillitas. Pernenuhan kebutuhan j j hanya nnnrgkin djlakukan oleh rrcrckayarg mampu menyisibkan sebagjar wal-tu dan penghasilarnya \fercka ini biasanva dari

negara industi yang telal mengembangkan golongan menengah asyareiratnya dan mapan

s.c:ra tekrolosi dibidarrg kom..rt'.ik3si dar ta!,cl]oita,qi Vilrilna] .llrhrngan dfn ,lra h31 rtLr

kegiatan pairisata dapat berkembang.

Pada sisi lain terdorong oleh keburuhan membiayei pe bangunnjl, negara-negara

sedanli berkembalg cenderurg untuk mongembangkan parirvisalanya sebagai salah satu

sumber pendapatan. Nugroho (201l), nenyatatrtan bah.ra pdnbargurlar p.iri\\'i!ata nr€milikiperar siglifrkan dalam pcnjngkalan pendapatal dengan kontribusi devisa melllui kunjunganwisata*al serapan tenaga kerja- d.u apresiasi terhadap budaya dan parorarna alarn vang

depat mengangkat prcduk dan iase wisata.Saal ini saja menurut l4i)tld ltvr^rtOtganj:afions, pariwisata merupakan industri swasla terbesar ketjga dj dunid serelair Lrngd\

dad elektronjk yang malnpu menyumbangkan pendapalan lebih S i,-i ll1iun rtau 69; dftipendapatan kotor duni.! balkan diprcdiksi kij depan pariwisrta akdrl tuinbuh.129; pedahDr.

dan negaa-negira berkembalg di kauasan Asia pertlmbuhann-va diperkiralan palirg pcsat.

temlasuk lndonesia di dalamnya (Sedarmayanti- 2005; Widiatedja, 201l).Sccara ekonomi industri pariwisata adalai pcluang bagi peningkatm ekonomi negare

be*€mbang karena industri jni tidak terikat oleh keimnlan kLlota produksi d:lrl fluktuasihi{g

-a- tidal perlu bersusal payal nlengernes dan mengirnnkal barang aiaupur jasa yarlldiperdagangkan ke tempat konsumen beradd- justru sebaliknva para konsunren itulah _vang

datalg sondiri dan membelanjakan uangnya untuk 1lremenuhi mjJrat d.r kebutuhan mereka

yang tidat dapat dipenuhi di tenpai asaLnya. lndustri ini juga tidat berisjko aias penolakan

barang-barang dagangan yang tidak memenuhi persyaratar di lcrnpet tDjnan, mengingat para

konsunen itu sendiri yang datang dan meneltulan belanja mereka.

Tidaklah dapat dipungkrri bila kelnudian gejala penqembangarr wisata di negara-

neg:ra berkernbajrg dilatutar cenden]rrg sebagai kegiatan ckonomi yJng mendatargkarkeunlungan materi belaka dari pada keuntungm budayayalg menrurjang kebudayaal bangsa

ir.feski industri ini mengunlru1gkan, pe laian terhadap pengembangao usaha 1ni ridak boleir

dini satu sisi semat karena kegiatan lerscbut jrga akzn nemperkenalkarr ga)a hidup dan

293

lSEN S78,60r,lil594-0-9 SeinnlJl:falahas lerteran Unire6rr.. ,.

nilar-n]lai asing yaag kadarg-kadarg tidak 'ierjerrgkau' oleh penduduk daerai i-- -dan hal inj tcntu aken me.datangkan danpal sosial budaya yang tidal d;irE :r. -ba'ryak omng yang beranggapa membanjimya wisaiawan dapdt lnengin1c:r:: .:.kebuda,vaan penduduk di dae|ah tuluaa nisara (Pitara dsn Gayah, 2005: Spii:n: ::

Bcrblcara budaya, dalan kaitao ini lndoncsia adalah negsra negatltt'::.\'arlg kava akalr keragaman hayati. tenras* kemudiar bentarg alamnya (pan.rr:: : ,_

dimana keragdnan he,vad itu tulnbuh. lcrpelihare- dan berkembeng. Keragalnn-..:::

bentang alam ini adalah nlodal'Jual r" pariwisata hrdonesia F:konomi kor!:::,. -

sebaqairnana vang lelah digariskan oleh para pendlri bargsa adalah ckononi \l!..,. :.sumber da_va alam, tinya keselalrteraar b. gsa ini diganhr gkanldicapa . . .pengelolaan sumber daya alamrya. Anal1et ini scbagalnane yare rercartum dalarl :. -LrLrD 19,15- bal|a surber daya alim rnenjadi modal pembangunan bagi scktor::.(tennasuk paiwisatr), kerusakal sumber daya alarn sama halnya kel,:,ekonomi,&esejalrteraan bangsa I donesia (Jjrnl),, 2010).

Nzunun dcrnikiar biia dicc,nati, telaganya sumber daya alam y.lrlg rneqad: ::

ladi. selama ini bisa teqaga dengan baik karene peda kawasan-karvasar itu -yrig ler.:,di gunung-gunung. di huian-huian. di laLrt.laut. darau-denau, atau di te )pat eksoti\.r:.dengan pa-no|arniurya yalg indalr- dijaga oleh areka ragam budaya masyarakat dengl :nilai yang bersirat memeliharanva. Perlu dipahami tcmyeta lndonesia tjdal sekedar ,,:-r -nlcgadirersi\. retapi juga negaft nlegL1tullrtul dDerstty Dalaill dohmen :., _

l.lngku ga ilidup Tndonesia 2012 _'-arg dikeluarkar Kementenan LingkLngan Hi,r--Indonesia teridentilikasi terdapat I 163 rnasvarakal hr*u adat sebagai anggolr \1.1

(,A.lia si \,las)arakal Adat Nusantdra) ddir I 062 nrasyarakat hukun adar lainn_va rcr!- -d.r1.{n LI1A {L€mbaga Vasyaralar Adar). Senentara ilo BPS dalarn sensusnya lai n -rnengidentllikasi rerdafar 1128 suku \\'icipto (2011) Kepala Badan Penrbinaan HL.: :

Nasronal lllPllN) n)ogidenlifilesi lerdepat 20 000 kelompok n)as]art*at ada! d. ger :bahasa dan nrendiarni 6.000 pulau anlara Sabang sanpai lvferauke- dan Zuhud (l :mengidentifikasi saat ini penduduk lndonesia sebagien besarhidup di 73.067desa,..-krlring lebib terdiri dd-ri 350 000 kampunS Hampir 50% lebih dari desa,desa itu ber.rd. :dalarn da]r di sekitar ka\,rasm hutan. \4ereka-mereka jtulal yang nl€njadi peniaga ui;i:.kcragaman hayatr vang ada dergan lai-njiai budaya mereka, bahlan jaul sebelul neg;=irti ada Jadi, hal yalg penting dalanr kaitan ini adaiai kemgamall budala itul:i r:.:gmenjadikan terpcliharanya keragaman hayati dan bentang alam (panorama alaln) yang .r-yang rnerrjadi modal pembangunan (tenn$uk pariwisata).

Kocntjaradngat (I992) men-ielaskan bahwa nrasyafakat serlaDtiasa selalu mengalar :

perubahan. \,{asyarakat bukanleh sckedar L:tmpuhn sejumlah manusi4 melainkan tcrsujL:dalarn suatu organisasi yang pe uh arti. Pembaiar masyarakal dilatarbelalangr o!:diiramika asyarakat ilu serdiri dalinn senhlhamya deng:.i dunia /ror. Perub:h::rnasyarakat at,j]l berkaitan erat dengan pandanea,r hidup ca|a berpiliir- cara nenikrr:::kehidrpan. sjkap den perilatunya Penrbahan-perubehan it! etar berkaitar erat denean rL::r,

294

Semind NasioML EkowisalafdkulLas lelruian UDire.sitas WidlaAana Malds

lSBNr978-602'14591 0 92013

.ilai, ba}kar nungkin pandangannya terhadap nilai- ilai haklki dapat berubah ,^pabila hal

ini rerjadi tidak mustahil suatu balgsa aka kehtlangan tderldtas kepribadjarmya. Nilai

adalah segala sesuatu yang disenangi atau diinginkan, dlcrta-citalan, dan disepaliat', yalgdianggap peatrng da anat beiharga dal;rn hidup Nilai budaya merup.{{.n inh kqir$aun

srntu masylfatat yang sangat vital. Juga da; ni]ai budaya hakikat keFibadian masyarakat

dapat dikaji untuk dipahami. Ketalanan nasiondl suatu bangsa d.\pat diletahLrl melalLri sikap

dm panda gai bidup bangsa yang fercel]rin pula pada ketangguhan ddr k€uletar

mempedahankan sistem nilai hakiki yarg drrilikinya.Dengal dernikian dalam ka;irn ini. irdustnalisasi pariBisale pun beryorersi

nrenggeser pandangan/nilai-nilai rnas-varekat. Tentunya menjaga budaya masya.akatjrrrtru

ha1 ulama yarg menjadi lumpuall. ka|era dengan menjaga budaya nraka secara tidallal!:sung ala menyelamatkan lingkungadsumber daya ala yang rcnjedi lumpuan/nlodalpelgembangan paiwisata.

TENCCER SEBAGAI "RT]ANG PARIW]SATA"

Bila bahasan ini kita fol:uskan kepada masyarakat l enggcr. rnaka bahasan ini hendak

nlengemrikakan bahwa ancaman-ancamar terhadap tergensnj,a budala Tengger

sesungguhnya juga ancamar terhadap keragarnar hdyati Iftlonesia d:ur budaya Indonesia

Tengger itu merupakan pusela sujana bagi bangsa Indonesia dan d}drdr penjaga lingkungan

melal i kearifan lokalnya. Kondisi di Tengger bisa direfleksikan pada ka*asan larn di

Indolesia vang setipikal.

Ref]eksinya banwa bagi Irdonesia. Jawa adalal ekologi )arg kritis. bebai daya

dukung lingkrngannya sangat berat. dengan luasn-vx yarg hanya j9,6 aiau 129.1:18.28 Krlr:

dari lotal luas daratan lndonesiil iarg seluas 1.910.9-11.12 Knrl. jLrslrLr ha.l]rpir 6i9"pendudukrya terkonsentrasi di Pulau Jawa. Berdasdrkan data sensus pendudut tahun 2010-jun al pcnduduk yallg enetap di ?ula laFa sekarang berjunlah I35610590 jiwa dari

toral 237.611.326 jiwa penduduk lndonesia. Oleh krena itu, secaE ekologis kawasan

Tengger dapat dipandang sebagai salah satu kawasar !'pen,relamat Jarya" yang sargat vitaldar r 4ih dijagaldilindurgi kclc.lari4n el05i'r(rrnra

Keknatan masyaratat Tengger sebagai penyelarnal Jawa tefiumpu pada dua kekuatan

utama yaloi kekayaan keanekaragaman hayatinya (biodive6i4) dao kekayaankulturalnya (cultut l dive$it!). Dua kekuatar ini saling menopalg dan menyatr dengan

kawasamrya [ntDk bemama-sana saling memberikan pedjndungal dalam menurr_jarg

ksberlanjutan ekologjsnya. Penilaian itu selaras dengarl yang disarnpaikar oleh KonsorsiomIIC\ (High Cattenidtian Vdluc) yang mcnyebutkan beiwa kawasan Tengger bersama

komunitas Tenggernya ieflnasuk bagiar dari kawasan yang lnerfilikl nilai konsenasitinggi di lndonesia. Hal id karena adarya kekayaan keanekaragamal hayati yang khrs,

manfaat jasa lingkungan, dm adarya identitas budaya tradisional -vang terbenh* sebagai

29s

lSBx_: 978-602- l4i94-0 9

hasil inter*si masyarakat dengal kawasaln_va (KoDsorsinm IIVC. lo,r..i .-Tengger itu adalah sebu$ ruang yang melekd mmjadi satu antara rnas\sr:.:, : _-:kcragarnal hayatin)a (tcnnasuk benlang alamnya), dan rui rg itu kini meni::: :_ :---.j_wisala.

Dalam konteks puirvisata bila men]ebut Tenqger_ ljdal, alan : :,: ._. -

lcngger "bL*an istilah pad$,isara". Tengger lebih sebagaj bahasa kulrurat. t-.:::-::, _

di ruang kullum1. buk mang wisata Bronlo ishlah yalg lebih dik.n"t :-- ,, -periwisnta, Biomo adalai istilah yang lekat tumbuh dari industrjalisasi p::::..:::.dengkomoditaskarrnya. Bagi masyarakat Tengger, Brono edalah bagi;I dari krr. - -- -Tengger, dan Bromo hanya eksis dalam ruang-ruang ekonomi Orlng l.j- :: _

mengenal Brodro tctapi belurn tcntu memahami Tengger seutulnyq padahat p::., r::ada di marg kLtltDral lengllcr.

\.lengkonstmksikan hasil diskusi yang penulis lakukal dengan ?al i\ludio: . _-Pandhito (Koordinator Dukun) se-Kawasan Tengger. yang dinamdlan lergger ::- . ,'rualg yalg berada riajarn wilayah yalg tiiayomi oleir 2j tempal ker.rll]at !.mg .r:, ,- -sebagai tempat bersemayaniDya anat-elak Roro Anteng Joko Seger. Bila tempal ri: -.ditdrik garis khayal arau garis magis maka wilayah iiu kurang lebih benaurr : _

Pen&lalan. Bromo, Iunggukar (dl kewasan Cobaa pelangi, cubuk Kalatt - ---Semerx". i)ada kawlsari-kawasmr di sekitaddiba\l,aluya ituhi sebagai ka\\ as.. _. -"diayorni". Ka*'asan-kawasan itu dapat disebangunter dengan kawasrn vanq .. -luas:rn Tanran Nesional Bromo-Tengger Semeru sekarang dan desa-desa Ten.r-::sekrramva vang berada di sekitar wjla)'al Kabupaten pasunran. probolinggo. T-umaj:::- ,-\'falang. Disitul.Jr masr-arahar Tengger tunbul dengar nilai-nitaiil.q dan ,- -menghomari sena mentaga kesuciannya dergan mcngatur lata redb tingkatr lakLmr. ::.,

Di sisi lam pada kawasar kulhral rru iuga dihimpirhm vilal.al adrnlll.:-.pemerintal daerah dan wilayah adrrinistrasi pemerintal pusat dalan bentuk tarfldJr ra:i .- -Dalam kacarnate pcmerintah daer.$ rnaupun pusat rvilat,ah Tenggcr itu ker,::r-dikorsrruksitar sebagar rurng pariwisata dan konsenasi vang belsifat biosenlnsnre f:. -hai ini berbeda dengan pandang.ur nasyarakat Tengger yang melihat kawasann\a sec:=.lvilayah hxltural yarg irragis/s ci, tidali mengenal batas-batas wila],ah adnrinstrasi. Lr...nerupakon wilayah komunal ekologis yang bersifat eco-reglan, darl perlindunear! \:::bersifat eco-sentrisnre.

Dari garnbarar itu dapal dipahami bila pada ruang itu berhimpjian 3 (tiga) uilar--.yakni: roang pem€rintah daeralt, ruaog pemerinlah pusat, dan rurng kultural Tengger ar!:. _

(dua) *ilayah administrasi yang ditinpal:n pada 1 (sahr) \\,ilayah kultulal. yakni ru,::-wilavah pcnerirtah daerdl dan pemeintah p sat yang ditimpakar pada ruanq *ila,.rTengger.

Gelomb;urg pencan:mgan Tengger secam intensifsebagai kawasar pariwisata dnnu .ltallun l99l bers:mazn dengan pencanangaa Tahun Kmjurgan lndonesia (Uror::sejak

296

Semnar Nasional Ekosisataf atulLas !erlanid Llnirenitas Widlagania Malarg

ISBN] 978-602-1459,1-0 9

2007) Gambaran pengkomoditasermya dapat dicennatl dari penegasan yang disampaikanKakarwil Parpostel IX Jatim saat itu Drs. A.A Wjnamo sebagairnana yalli iermuat dalam

Kompas 3 N'laret 1991, Whamo rrenyetalAn:". ... cur'rla inilall soalnya. Llpacara Karo y3ng coba dikembanllkan buLan cuma belunldikenal, tapi.juga masih tanlpil irnat seadany^. Psr^ ngtrnten Oendri) rampil denganpakaian carnpu aduk antara busana sehari-hri dengin bussra adat. Ke l2 penari l arg3-4 Peb ra.i laiu ditampilkan, rnalal ada yalg menrakai celana jins. smd.r]. darr

sepaiu. Bila tai sodoran inj dibenahi denean czua memperhaiki kostu! yarg icsucik|rraklerisllk N,lasyaraliat Tengger dan acara lebih dipadatkal rlnng]iin alsn lebihmemikat. Mengembangkar wisata kita hanrs kreatifdan berari mengadakan reno\asr.N,lisalnya dengan menetapken penjadwalan upacara da membual palet wisalany4nanun semua ini harus heti-hah. scbnbjangal sainpar menyinggung atau menggartgguacara yang sakral. Pengembangan obyek wisala tidak bisa lepas dad iangan-tangankreatif dan inovatil tidak bisa harya mcngandalkar obyek wisara alarn. Penggalianobyek-obyek wisata laku torjual. memarg tidal semuda} membikin rotr bakar. Kitatidak bisa hanya nengandalkan obyek visala Gunung Bromo dar Kasada-nya. ,{payalg kira miiikiluga dirniiiki negarr ter.mgga kira".

Menutxt Utomo (200?), Masyarakat lengger adalah masyarakar yang apa adanya.

Tar; Sodoran saat itual Ka,'oadalah hal rutin dal biasanyajuga tida& banyak ditonton orang.

Kepentingan pariwisaia nenuntut mereka Fmpil seeksonk mungkin agar terkesa,lketen&qerartr),a sehingga iayak drjuai sebagai kolroditas pzriwisata. Tak haiya itu saJ3

balrtan ritualritual Tengger lainnya sepcni ,(lr.\.r.1u1. (lnan unan jrg didalului acaraprotokoler yartg berisi sanlbrlan pejebat pejabai pernerinlai. ata bahkal pe gangketan

peiabai penerintah sebagai warga kehoffratan.

Sejak nhun 2006 kaFasar Bromo-1'enegcr-Scmeru berdasarkan SK l\4enteriKchutar:D No. SK. 128/lv-Sek,{ lO/2005 lelah diretapkan sebagal salel satu d:fi 21 TanranNasional Modcl. T.lrdn nasional nri kelak kErnudidn alan dirrai*m nenjadi tarnarr

nasional mandii _vang diberi keleluasa:rn daiam mengelola selnua pendapata sah yangditerima tennasuk pendapaidn negara bukan pajal (PNBP) Jaoi nrenjadi senacarn Bl,U(Badan Layanan Umum). Tanpak bahwa jika semuanya beialan iencar, taman nasjonalma diri bisa mewujud menjadi sebual Badan Layanan Umu,n GLU. pcrusalaan tlruur,ataupun institusi yang lain. Ters3.rnar terdapat arah Taman Nasional atar"dipriv^lisasikan" dalam pellgelolaallnya termssuk bidarg pariwisata. Sedang dddn halPNBP Taman Nasional diwajibkan menyetor secara rutin ke kas negara.

Sementara itl! di ruang pariwisata "kebijakan" omng lengger adalah menciptalankcseja.hteraannya tidat dengan pariwisata tetapi dengan ,newujudkdn keselarasan antarak€h€ndak dew4 roh'roh hilus da! roh-roh leluhur mereka yang bersemeyam di sekitarkawasainya dengan kehidupan mereka Ada keselarasan antam yang gaib. lingkungaa(SDA) dar diri mereka. Bila keseldrasan itu tak lenvujud gangguan dipercaya atar datang.Gangguan itr dapat beiupa wabah penyakit, bencana alan- kelaparan, gagal paren, dan lailsebagairya (Sutafio, 2007; Ulum 2012).

291

2013isBN 978,602 14i94-0-9

S€mnd \.,f.lultas PcdiDian Untr enir.s \\rir:.:

-"""].11 f,lI-" Jr ira. ,n.nLnru(l.ln h,,h*:r n_.Urr Dar,\\:.-ra rclsle. .,..

oerp3n nrpa-,uli perju,"rpr.rn rl,; r,r nrlrl, he-bag.Li ,., ._ " r,r,_rr, ..,perr r.u(ar dacrJr leperrr:ngrn pc n-..rka, p.r,,cri,,r ri .-,, 1.r.,.",.r"1" ...

-

l:l;':u" " " r.. ,pcr rrn.ul, mc.npc,rJ r.rb, .k...'r., J"n id..,,,,. ^": --

,rrrDlr\n. urr rupd L'e tllJnpirr ) I,rt h.r,ed, ujr tcr,-. a\dr .,1., ".; r- . .Ten,:c ,Pr,.n.,'r ,r.cnjrJi ,Jr ,Ja,epd.$r...tJ...1 .,r f",,,.g.,,...t,p",i,.

,cmr aniara budeya fengger dergan bio-fisik ka\rasarxrla. p",1,iipo"n f_.i"rl-ir-. _ -'..r,rl r,,J.,1 u rs rJt. rfjr ,,,,,,,,,,- ..,-i _^^.-, '

::_l ,1.,," u" fi* i""g.".. ,,";:"*:j Tl"']::',,j*i::1,:',,'"fii,ffi;.- _. ,ru,' rrrcrr.-L rdir.i uJJ\dr!.. \l(n aoupraa;,(rr L,c|Lau.u ^--n.rJrarr r Lnr p,n.\,ra.a ,tu.,nru rrarr rr.rr,orr*a, *,,

"; p;;";"

"'* ".;j", lruang pariwisata lenggel karena sebelun keb.radaan ..g-" fp"r,".i,ir.fr'i"".:.-

::]:":*.]:1'| Pl]sat) j\rcsysraldt r.eireser sudatr ada terler-ih ,l.l,J; ,;;;;';=.,.

,-"1l*1,\. d.tir hanjr add sctu rLrpa pada ru rg iru (Tengger) r.akni, furu".L U"J,, _ ,kLrlrrral

N]LAI-\ILAI TIINGCER DAN _4NCAItL{]\- EROST KULTIiRAL_trKOLOGI

qrl\a ddidm Kcralr20,,j. menrdtdkdr trtnh bt t t.1 _,..nr, ttt,1 Dart . o.. h llo. .al .f., n,totn+r..,eo,,." ,,t. ,,r"1,,,')i,,,)r:"::;:;;r;,':::":r' ,dalam Laggul (2002) mengatalarlr ,. ar;araknt atjar retoh nrcnekank:t, h.h,; ,,.,,-,1 .-nl ./a, nn,.,.tt utt t-,.,ta,.t,, L/dl ,F.. \.ttp,. ,taa,,n^t thuhunyonae,

1rut11 unik de gan witaldt truttisanat n,rtto *".,.,,", ,,r,, ,r,,.n,ir,i :.",;; ,,.",.,, .D.

nr(.n:.J1( ,tr.,tJar. t?..-,r .r ,,,0.,.t1 ,J,r Ln..,..,Lrr"Adalal smgat csensial unruk ll]eng!r:J,ur acn,rr.u,,,tran,, hubung.Ur sprnrual khu.,,)lj"l

.l::| 1,,.. ra.)ar.*ar acrJr trercal rarr,rnrr .ebab r,dt u."r ,

;l:::,.:^,jT, ::T'ri kchidupao ruerck \endiri 1,.1"r'.'l_.,,a"i,,.""i. -._uacl nere\r rdJ.ah nJil drp:urdan- ,ebrgj har:r rnjlrk atu , :produksi. Hubunsar uruh a'tara kebidupan a'"" .p_j,""i fiLr r?jil";;r";."r*Ihuoda Bumi. ararr dengcn rnal. rnere\q nrc nrtj.r .er ,'ruh .,;;;,i,., ;:""penring ranai bagi .rereka bukd'irh suatu *"_"dt;;i;#_ ;;#ilj-:1:i ffi,:l,ldrL elemcn ma,enal \ing dapat din \rrat, .ecdrd bel,r,.

Penjelasannya adalal bahwa bagi masyarakat lokjl/tradisional/edat, tanah merupati3::pusat eksisrensi. Dmj tanah re{etmakan berbagai n'acam ,"";";;i;;';.*J:,".,,.l."l].1l.1:.1**:',

purar nir,.i-nitai huda)a .tan spirituat. untuk aooui _"r;r,iir*r*_tl,t.trca,rrdr nerera atr\ trngl\ungal (kn$.asanrya) teraplikasi secara nya|-e- dalirn anibagaima-na rnanusia mengjmptemenrasikrn p_t,l_" d,";; ;;;;;; ;il;; #,",,'.secara sederhtura dapat dilihatle$akiri dari bagalnane "it",-",'"ir,"rr,i"* ,"1r"-".,

298

Semina. NaslonaL EkoNisarafalaltas PerLdio Univcu jtas Wid-\'agaia Nhlang

tsBN rT8-602-14i94-0-920ll

lokattradisional/adat inr dengan tanahnya (telnasuk di ddarnnya srllrber daya alau bark

yang ada di alas atau dr ddlarn air, scfla *ilayahnya)Demikian juga nurakala nleljhat nilai-nilai Tengger atas ka*,asannya dapat dilihat

den bagaimana mercka memandang taMi dan ba€iainana perilakuflya yang bemsaha

mewujudkan keselansan harmoni antam dirin-va deDgai lingkunganttya, karena dalarn

lingkungannya terelleksr kel'uattur leluhur dar Sang H-\,ang Widhi, selta kebaikan alant

(sumber daya alam) bagi kehidupaon!a.

N{as-v.Irkat lcngger memard.irg lanah tidak sekedar sebagai bagian dan kekayaan.

alat produksi, ddl harga dirl, tetapi lebih meini]rki r)rakna yarg dab]n dirn.na fanrh

merupalon senral pellindungan At:rs eksistensi masyarakat Tengger. dalan afii iarah

m€rupdiai serrtral perlindrngan bagi h[lium adat. nilai-nilai lradisi/adal Teogger-

pelal$naan i1ual, dan perlindungan surnbcr daya alam. Hilangn]a ianah merupaker

arcaman yarg lak terpdkan karena itu berarli hjlangnya eksistensi masydrakat Tengger,

yaDg pada ujulgnya alan berakjbat pula pada hilangnya norma-noma hukum (adat istiadat)

Fonlulasi ini dapat dilihat dari ungkapan balwa tanai dihayati sebagai 'ibu bumi"yang nemberikan kehidupan schar-i-hari- sebual fakor dirnane kesejahteraan nrasyarakat

Tengger tergantung kepadanya Nlantra-mantra lcngger kerap meNebut "tbu buni bapa

kra" (ibu buni bapak angkasa), yal.g oleh Koesnoe (2002) dinyatakan bahwa alar| pikiran

masyarak:t adat meyakjni dari perka*inan bumi dA,1 angkasa nlelahirklrn "anak-alahnya"

bcnrpa seisi alarn tenrrasuk manusia di dalannyaPenernpata tanah sebagai pusat eksrstensi ill1 dapal pule dilihal dari

tennanifestasikan nj ii kepercayaan bahwa Kawasan 'lengger trerupakar tat.,ah hild-kld(tinili suci) karena Gunung Brorno dipandang sebagai lanbang letrpat Dewa Bralmana

iBr:rlnna) Kuatnya kepercayaan lni secara historis Juga dipeiegas denp,an adan]_a Pmsasti

lcngger 929 M yrng morgatekan bahwa Dese Walaldld di fegunrurgal Tengger adalal

renpat suci karera desa itu dihuri oleh orjrng-oran€! pengikut Agama lJindu yang taal

melak*al persembahan kepada dewa. Juga di dal:n buku Negara Kc(agama karairgan

\lpu Kanwa yang menyebudtan bahwa Desa Walandid adalah desa soci yarg diakui oleh

Keratoo Nfaiapahit. Denxkian tuga dalarn Prasasti Kuningalr 1,107 M juga disebutkaa bahwa

Desa Walandid dihtljri oleh masyarakal beragana ata\\ hulun Hlang (abdi TuhaD, dan tualitu suci, sehingga Desa Walaidid dibebeskan dari pcmbayaran pajak kepada Keraton

\,lajapahit. Sebagai daelah yang dibebaskan dari pajal ma.syaratatnya kemudian dibebani

kewajiban beflanggung jawab atas pemujaan telhadap Dewa'Deu'a Hindu (llefter, I985: 1).

Keyakinar Tengger sebagai tanah suci ini kernudiar juga diperkuat dengar adanya

nritos balwa Bromo adalah tempai bersemayamnya Roh Dewa Kusu a" yaki Roh C {al

Bakal, yaitu roh yang nrengendaiikan asal nula ka$iasan Vbunding gLardian dncestor)

\4itos Deua Kusrma ini berkaita dengan mitos ientang suarni isti Roro Anteng darr Joko

Seger ya g memiliki rnat 25 orang, dimala a ak ya'g paling bu gsu sargat dikasihinya

! aitu Kusurna harus dikorbanka sebagai tumbal dengan masut kedalari kawah Gunung

299

20 t3SeM- ta- ::-:

falullas Pertalio Uni\ ern

Bromo demi kesel:mata saudifa-saudaranya. Ddam pesar teralhirn) a s.:: _-i - -kawah GunrDg BroDo, anak bungsu tersebut meminta saudara s:rudaraDva unir:;, : i !memberiknn sesaii bempa hasil "bumi', (t'andur tuwuh/hasil perranian! l. :-.rka\vah Gunung Bromo guna mcngenang dan meniaga keselamatan merek: : _2008)

Dalaol konsepsi ini trlemudian masyarakat Tengger bersikeras ulnr\ ::.::- -tani{mva, karena dal.n1l, mitfuet inercka tarahr}a bcrdimerrsj: l) tempat .u:: :- -_pengejauartahan ibu Buni (SDA seisinfa); 2) tempat bersemavarnnva para D.:..: .Hyerg Widhi) dan roi lcluhur: l) Sarana berbatti kepada leluhur dcngan ke\\er:-- :- _

selalu nergo)alfrya aglu menghasilkaD tanclrr tlltuh ulnlk di]abdrkan seb:rg:r ::.: r-leluhur yang telah nlelekukar lal-u kurbar gu a mcnyelmatkan seluruh ak ;.:_.,j -

TenpierBentuk penghergean i i kemLrdial dimanifestasikan dengzn oelalukaa pen$i. j_

menyeluruh tcrhadap tarla}l Tanai adalah kedudukan dalr kehonnatan Sang H]turg ,dan roh leluhur Mergabaikar tanah adalall smna halnya mengabaikan kehorma:.r _perjntah nereka seta mensia-siakan lbu Bumi. dall ini merupatal hal fans a- - _sehhgga pengabaiamya hanya akalt noldatangkan 6dld I )rdlot, atau kamra.

OIeh karen3 itu. terhadap tanah, mas_varalat Ten€iger wajib bersifal n:-:-:(memeliham taMl) IlErrorg dalarn arti bahwa tanah itu harxs diolah agar bern- .=(nlenghjdupD bagi dirilya dan keluarganya kare a kehidupan dirinya darr kehur::_.sangal tergantung d?i petliri (ttur$) sehingga ngemong peani bagi dirinra :,:k--luarganya .kan dapat ncwujudkan prinsip bidup ),ang mereka aout yalrn /r-g...

ng.dtant, dan ngayenrr keluarga- yarli naksudnva membeilan perlindungar- Inemt3:rljnafkdi, dai rcnoiptakal susas ra tenterarn dan damai pada keluerg4 ].atq h1 :.dinij{sudkan pula epabila lal itu leleh tercapai nraka akan !e-:.._-menguattsrvinemuda|lm mereka dalan merjaiaikan kewa.jiban (ibadah) kepada...:.:Htang Widht daJt rch leluhur (Negara 2010)

Secarn khusus, dalam kitab ivlas),arakat'l e gger Ngadas lvfalang (perga,lut Buda l:..Sanyata), yaLni kitab ,{dan lvtakna, diajarkan prinsip-prinsip hidup yaag harus drj_{,:penganutrya antara laii pertamd, fietekahatt)s menghonnati pencipta mereka yang dis:t ,llyang Wenanging I^gad, keduLt. irereka hams menghonnatj jbu burx yang men1b:.:.:.,kebutuhan hidup nereka ("sungkent hklrung ting ngtip. yd kari lba huml). kt!:.:mer cka harxs menghomati pemilnpin mereka, yang disebut kjblat papat

Prinsip hidup "sungkctn marang ,ng ngltripi, yd knfi ibu butti' il:.t t- -.menunjukkan thgkat kesakaim yarg tinggi dari tatai Tengger. karena kata ..sing ngu,,,.(yarg memberi hidup) menuniuktsn suanr benhrk super-ordinasi kekaasa:ur relarif b,::penduduk sele1]1pat. Ikatan emosional mer.eka dengan tanah, tanai dipandalg sebagai tagr-:ya g inte-qral dari senaca,'r rantei kehidupan yarg iidak teryisalliu dal} berfingsi seb;:j:"putalan energi" yang berkelalrjutan. Secara logika nalisu&ya a<1a1ah untul miui:jmenghasilkan truamar mala tfiah perlu mendapell€n masutat berupa ..rcstu- J--300

ISBN: 978 602'1,1594-0-9

:nind Nasional Ekowisala::rultas Perldi r LlDire6itas WidyaganaMahn!

lSBN 978r;02 I'r59.1-0-9701:l

.:kualan supelratural (dewa-dewa./roh leluhur) yakni, falror yalg menenfukar "kualilas"jhidupar. Hal ini temanifestasikai delar) benink k€suburan taral. Oleh karena itu, panen

nrg rlrelimpal dihayati sebagai berkah dari kekuatar supernahrral tadi ydng restunya

:icurahkar melslui tanai sebagai nrediunnya Hasil paren inilih yirg nlerxpehan mesrkan

:r.rgi. petnberi kekuatan bagi manusia (dan juga makhluk hidup lain sepefti tenrak) unhrk

:isa rrelargsungkan kehidupamya. Oleh karena ihr. sudal sepantasnye bila rr)anu\i3

-.nberi "sesaji" (atau pu /.r6ui di Bro$ro saal Kasada) kepada kekuatrr supematural

:rsebut a!!d para derva "tidak malah", dalarl pengdtian lelap r)enberi rasukar bagi.:suburan buni. Dxlarn pcnikiran yalrg sederhixra. hai ini s€betuln) a adalah nckanismepengembalian hLrtang" (nyarr) ke Ibu Burni. Jila proses ini diabeikan, mas]arakat Tengger

r.rcaya trahwa kemrahar para de\|a akan diuuludkan dalam bentuk bencala alan, yarg.Jah satunvn bisa berupa kegagalar panen (Cehyono. 1997).

Dengan demikian, dapat ditaril< suatu kesimpDlall bahwa talninan kelangsurSan sistern

,:ehidupan masyaralat Tengger, sebagarmara dipersepsikal adalal tergantung pada

,:.'rrunl-k-uran dari su3tu subsislen !nt'r!. --.e$rb.i ex:.gj lt s,Jt'.;s!:'x Irerirnlrl? ddam:angkaian rantar kchidupm di atas. Faktor tarah arnat strategis karena se1:un dipandang

:ebagai anugeral dari kekuatan supematural, juga merupakan ftkor utama hasil burni

ranamart yang mencukupi kehidupan masfarakat tersebut.

Sikap feogla4aan dan penghormatan atas tanal ini kecru.lian mengkrirtal dalam

larubari mercka yang kenudian termanifestasi ddam perilatu kedrifar lokeUlingkungan

lalam menjaga talai dalam kehrdupan sosial aereka sehai-hari, yang benhknya kepatuhan

lelem menialankan norna-Dorrna hutrxn adat t.m.:lr, dalam ani bah*'a did:lan nrereka

::refiraluhi atxran-aturan adat tertang tanal iiu lebih dilckanlm sebagai bentuk

renehonnalan kepada .!'d ng Hyang L i.lh i . dan tuh 1elLt11rt .

Aturan adal yang lerjclma atas tanri itu adalrh dilarangn]a melepaskan ta ah keluar

ionru iras TengE!€r. Studi HefteI (1999) mcnegaskan bahwa ada desakan _vang kLrat &ripara pcnduduk desa ballwa mereka tidal atal pemal mernpemmbargkan untuk menjual

ianal mercka lanpa kecuali (ut mariya kepada orang luar Tengger) Perduduk desa

membicarakarr tanah dalam istilah-istilai yang melgindikasitan bah*a rnereka memaldang

taral seba€lai sesualu yang bukan 'komodjlj biasa'. Pmjualarnya merupakan bencana yang

tidal dapat teryerikdr.Seandaipun tanal dijual tual lepas), hanya boleh dilekukan diantara merek sxjn

(tidak dengaD orang [uar), Mesk ada fru?A sebagai produk buL'um teriu]is yang

nemungkinkan setiap olang untl* m€ngadatan tralsatsi jual beli tanah, yang keadaan i;ri

kemudian menjadikan orang iuar menganggap adaoya kelonggaran dalain jual beli lallah,

temyata kenyataarnya tidak, anggota masyaratat tidak dipelkenankan mengadakan ikalan-lkatan jual beli talalr dengan omng luxr desa. feromena ini sudah ber'laagsung sejatte{adirrya refonnasi agraria sehilgga meskj ada LruPA masyaru}ial telah Dendahuluirya

dalam renrbug desa yang melarang keras bentuk dan mekamsme j uai beli tanah dengan omng

luar. ?roses transaksi hanya boleh dilakukan antar \{arga Tengger (sedesa) dan senap

301

ISB\ 978-602 1459,1-0-9

1i

tsansaksi selahr rnelibatkan kepala desa dan sanak saudara si pelljual. Disin; :::jdesa sanget menentuliar daitun mcmbuat teralg transaksi inr, khususnya rmrul :::::_, _

siapa yang bal. nlenlbeli ta.1ah. Kcpala desa akan lrendaiuluj dengur :::-pengeoekan guna ttcln-krirkzu1 bahrva proses penrbelian tanah itu b*an disrrlrit-.:r ,peirbcli dari hrar -vzurg alar nrcngubah tdrajr disinr ntenjadi rbsente. Blla lrr. :::: ::kepala desa bahkan bi\e s.r3a berperar membatalkan rencana penjualan it

Untuk tetap dapa! mempcroleh penghasilan lerhadap taral\ oraig fengg.r -,:rnelalukan lranselsirpofbuai r hukun berupa sc\va- maro dar gadai. Dnlan hal ::....iual lahunarl alru masy.ldkat Ngadas rlen)eburnva cukup dengin \cr,.r/r saja \:,,.1prinsipnva juga dilakukan mt$ sesema \\'arga lengger, narnuD leriadi juga satu-dLr: lberasal ddr luar Tenggei. Kalau pcnyewanya orang luar biasan_va dilakukm dalrrn l .. ,tahrur dulu g na clihat perkernbalgan apakrh r€nd,, ihr ncngrurtungkair atau nda.pemilik tanah Dalam h'insalsi ini biasarya kepala desa rerlibat guna mengetalum\:brasanla puJa keprla desa alai nc\\ajibkirr orang luat tersebut urtuk merlrl-r:;r.sulrbrurgar bagi pernbangunen desa.

Iiansaksi lain _varg juge cukup populer adaiah matu. yakl)i :-pebila pemitrk -mengizi rar kepada orrng lain untuk rnengerjakan taralDya dengan pelaljiar oraru -: -diberrkan rzin nengeri:i(iul harus nembenkdr sepanrh./sebagian hasil tanahn\ a \.--_perniiik tanah llalam hd ,dJ", pemihii tdnal lebih banydk berbuat dalan per-:. - -iirnahnva sernentala iiu it1anya ]arrg tidat mempur)ai ianah hanya rrenartu ka.. :salr (tidal beq)crari sebagai penggarap) l/faro d1atfi djlakukan diantara ses l! : -nanunkadangsatu-duelcriadilugadengenoralgluar.Sepertihahrvadalanrelr:,:..d€-.a Juga mengctahui rransaksi ini dan me*ajibkar orang Luar tersebut unruk nr.r::. . -srmbangar baui penrb rgunan desa atas hasil nara-ry-a itu. Trarsaksi iain aLlalr --brasan)a men\':rJrgkut kcbutuhar yturg rrendesak. Dj Icngger. gadal bisa berlangjujr. .,

hingga tanah im bisa direbus kcmbeli oleh si pedual gadal drur luai gada leb:ir .: :dilakrkan de]l!!an sesatna orang Tenqger sendiri

Ngatrulin. Dukun Ngadas. incngnrakan halt*.a pulan lnpacara) dan rendr i,_. -kehidupal orarg TeDggcr. Dal:rn konteks tanahdar Desa Tengger penrvataan ini ::. -lmenarik. karena 1,arg dimalisud dengan Desa Tengger adi:jah dcsa vans Ina\L,r::.pendudukrla bera!:ama llindu. nasih men]al.rkai ntual dai radi-(i Tergger berfur-:. .I€nlbaga dukun, serla letap diperlahankamya tanah bagi orang 'l'engger saja (idal drj,ri_ .:lLrar Te gSer) (Suta{o, 2006) Daiarn kairan ini dutun meniliki korelasi yarg erar dencertfu1rh, dukun akan memimpirr upeoara-upacara fengger yaltg sebagian besar berktutjrdengal tanah. -iika tanah sudal dikuasai oleh orang luar Tengger alarr teriadi risrkipengabajar upacara adat terhadap 1tural. praltis dulorn juga akan kehilang,rr alises terhadaiiaoah, dalam pe eertiai perar dukLm sebagai penirnpilr upacara adat atas lanel akan lcfl\ d:dengan sendirin]a Tarnpak bah*a ada hubungiur yatg salgaT signifikan aDiara dul-urlmasyarakat - upacata adat - laoah. dinana dul-un inenber.ilan jasa upacara adat atas rtutit

302

Scmind Nasional Eko$isaiaFahrlras PertaDian Unn ersitd wld\ aE.na Malans

ISBN 978-602-14594-0-920tl

dengan imbalan iertentu (sari) dari masyarlkat (scrnacan bayamn yang bisa berupa uang

aiau barang) atas.jasa dtual yang diberikan dutun kepada orang yarg memintarya-

Bagi orang Tengger, sosok dutun lebih mcniliki arti (kultlllal) bagi kehidupan

mereka, karcna hanya dukuDlah yeng mampu me jembaiaoi keseimbangan hidup mereka

dalam arli mmjembatani keperrtingan mereka dengar Sang llyang Widhi dan roh leluhur.

Jika ditarya, orarrg Tengger dlan sengal kebingungan bjla tidak ada dukrir, sampai-sampei

harus meminjam kepada dukun teiangga desa. Tidak sernLra orang bisa menladi dulun. Dia

hdrus meniliki persyaratar tertcnlu. peralatan upacara tedentu (-vlng tidak dimiiikj settua

orang). dal1 batrt(an untukjadi dutlul dia larus rnelalui proses ,nrl?rr'r?, (ujian dukun) dengan

hapal scluruh mantra di luar kepala, yang kenludian pengesahannya memperoleh persetujuan

dari seluruh dukun-dukun se ka*'asan Tengger saat Kasada. tserbeda dengar kepala des4

orang biasa pun bisa menjadi kepala desa, ketiadaan kepala desa bisa digenti dengar piliian

Secara ekologis, kete4agaan ka\,r'asan/talral Tengger lewat nilai-nilai tanalmya justru

:.\an menguntungken piha-k pelnerjnhl d3erJl.. d3n tJlnen n:sioral 1L!u'Lr:n-1a pada desa

?rcld|e). ltDgger sebagaj calchmenl dred kar,asan-kawasal di bawalurya nemberikan

konhibusi bagi keberlanjLt ekologis aias sunber daya arr, semenlara itu dan sisi

konservasi tidalr lepasnya taDah Tengger memberikar kontribusi keberlanjutan ekologis alas

kawasan TN Bromo-Tengger-Semeru. Jadi, terdapat korelasi yang erat antara nilai-nilaikultural Tengger dengan kondisi biofisik €kologinya. Peoguasaan tanal oleh orang luar

Tengger -yang hanya sekeda. menriliki tanri tetapi tidak menganggap tanah seb€ai bagian

darl upaya ekologis (dengen ritual-ritual adat Tengger)- akar menjadi fungsi laterl yang

''eno^','rP dcgrada.i lrnrl:urrcdn dr ru np l,arr*r."la rtu

Fukuyeme dalam Siahaan (200,1) nenyatal:n bah*a akar kerusakan yang dahsyat di

brn]ri ini bersumber pada,l (empat) aliar kelncrosotan. yang anlara lain karcna: ].€mjskinanyarg mcdngkatt kekayaan -vang ireningtat; erosi kultural liang meluas tennasuk

kemerosotan religius; dan meningkatnya egoisme atau awal kepuasar nrdividualjstis di atas

ke$ajiban komunal Fukq/arna mengalnati bahwa seharusnya manosia dapat hidup

berdampingan dengan sosama dan lingkunganl),4, yalg hidup itu dengar menghayati darl1rempmktekkan nilai-nilai etis tentang itu (religi, budaya). Saat ini, yang terjadi, manusia

berusala nemuaskal drri dengan lebih banyat berbicara kepuasan-kepuasan badaniah yang

ditandai dengaa hidop hedonisme (be.mewah-mewah tarpa b€keia tekun dar giat);

prugmatisme (fiellcati sukses dengan jalan pintas). sekularisme (semata-mda mementhglankehidupan duniawi dan tidak pemah memikjrkan perkara ketuhalan atau kebaikan); dan

mdlerial isme (lebih n\efientingkan harta benda, uaDg, dan kekuasaar)-

Hefner (1999) menyatakan balwa tradisi lr,org gmung (Tengger) adaldr berbasis

fadisi komunal yang L-uat dar menekankai pentingnya upacara kornunal Sebagai

masyarakat komunal kebalagia4 orarg Tergger yang utaDa bukan terletak pada

kesejahteraan materi, dalam kealifal lokel Tengger dilyalakan 's1lgih .lanta, nek tugih

dulur, anguk sugih &irl (lebih baik balyak Saudara atau haldai taulan dari pada banyak

303

ISBN 978.602 1,1i94 0-9 S eminar Nasion3i :.:: :-Falullas Pedaria! Urilersilas Wid\a!a. :

uang atall hMa)" (Sutano, 2008). MaLna 'l./g/l]

dulur adalalt rnalna kebcrstuna:ir ::mkun Orang Tengger san8at mencintai pe$rudanzn dan gotong royong ydng rrei,:::pada kehalnonisar darr keselarasao dalam pcrsaudar:rar1. sepe'ti yang terdapat dalEn:i.-'.lncerer)1 ..td lLlt,rttdtt dall toIa' lcprdr "d1. ,.!)tr 't.ono q\, a \rrL.

dengan perlruatar): se4ya .rerrdld (selalu menepan t..j.'ji')- setyd laksana (ben&rggung r-,terhadap tugrs)t serya nlttra (selalu membangun kesclrakaBaran) (Praloso, 1994r . --rLrkun inj rnenLrrut Uhm (2012) orang Tengger trencapai kebahagjaannya yaioi. hidut, , - :nrenjaga keselarasanr'harmoni dalan kebersarlia . sedang kesclalasal yang dinal:uL:r:adalal rnensupayakan teN'ujudnya kcselarasan antara kehendal dewq roh-roh halu: :--roh roh leluhu mereka yang bersemayam di sekiiar kalvasann),a dengan kehidupan ncre..Kebahagiaan dala pandangan orang Tengger berarti tercapainya keadaar el_ui1ibn.,:-dalan realiias yang total, sehingga keba}agiean depat disebut sebagai rujuar prlncal d:-:seluruh rcalitas alan nn. Pardargar tentang prinsip kesclarasal i i lantas mcnghasilka-keulamean-keutamaan €tis be.peilaku (tffmasut kepada alarn) yang sejalan deDsar pnn..:itu (honnal rukun dar sederhana).

Mengacu kepada penyebab aker kemercsoiar, Fukuyama, (uiananya menyanskut eri::L-ulhyal) arcaman kcpada fengger sebet lnya lebih kepada ancaman erosi L-ultural \oj-!berdampat pada erosi ekologi. Tergerusnya nilai-ailai Tengger menjadi ha1 yang penl -untuk drperhatikan dr.lanr konteks pembaigunan pariwisata Sela.na ini kita tidak men_vadarbahwa nilai-nilai yarg tersenbunyi vang berrda pada alam badir masyraliat Tenggertluzn:tergali sehingga seringkali kebijalan pariwisaia mel1]akrai kescjehlerarn denslrmennr$atn_va penglasilan masyarakat Tengger, malnrurr_va rnasvaralat Tenglcr. ara,.:

lercukupinva kebutuhan masyaralat Tengger. sc cntara pergularan kebijal,Ir piri\risatN d:t-r

konsc asi dal:lln mang L-ulhrral I'engger rtu sendiri dapat nengganggu kesqahtcrunnr:urtLili nrencapai keselarasantya.

KEBIJA l{.di{ YANG BIRNASIS [KOXUI,'I'UR{L

Venurul Dye (1978). kebijakan publik itu adalal\: \\'hata,et gownlrents thoote La ,lL)

ar tlol la dL). lnteryretasi ini hsrus dimalnai ked;1am dua hal penting: peftall]a. bai$akebijalar itu haruslal dilakukan oleh pernerjrtal; dan kedua- kebijalran terseburmengaldung pilih2n alra yang harus diiakukan atau tidzt dilakukan oleh pemedntah. JanesE Andersoo (i979) mendefinisitan kebijakan sebagai: "perilaku dari teJumlah aklar(peiabdt, kelohlpalt h.ttansi pemeri tuh) atau serdngfuridn aktar ddlam bidang te entlt"Da\id Easton dalan Esni Warassih (2005) menberikan definisi: "l/re autharjl.|i.tdlloa&lian oftalue.t /br the vhole saciett. "Batasan-balasan tersebut illenunjukkirl tidak ada

definisi kebrjakan yang siunq narnun nenunjukkan adanya unsur yalg hanrs ada dalarnsebual kebijatan publik yaitu nilai- iujuan, dan sarana.

30.1

:..nnd r.\asion!l Elioirisala.*nl1as Pertanan Uni!esilas Widragama N'ialarg

RUANGPET,IF,RINTAH DAERAH

I SBN: 978-602- 14594-0-9

20 i3

Sccnr:r ideal suatu keadafi yeng dirngn*an alm lampak pada tujuan kebijatan yang

:.1alt diletapkan oieh pemeiniai. Ni run demikian. penjabaran lebih konknt donjeias ainatjipcrlukar sarana untuk rnencapainya. selah satu sarana yang banyak dipilih adaldlr

reraturan perLrndang-uldangari (hukum). llal ini sebagairnana yang dinyatakan Seidman

.jalarn terjenalr:u Ralirdjo (1976): "paftt pengtu.\a pcnb|at kebidtun LebrJakon han)'a

.?ltlputydt sdlu dlal ]trng doPal )a pokal ntuk htenpengon.tht aktt,titas penegang penn,. ntu petaturan pcruntlang-untlangan wng tlapot id htnt '. Jadl. setiap hebijalian ) ang aktui

iilaksa alan hanrs diturugkan,/dilegiliorasi kedalarn salal satu bentul perurdarg-unddngan

Tmpa rnelalui prosedur yrng dernilian keabs:fiar tind"han pemerintah d:r negara akan

Jipcrtanyalian (Yusnadi, 2009; Warassih, 2005).

Bila melihat "lapisan" marg pariwisata di Tengger sebagaimana yang telal diLrraikan

iebelurnnyr! di dalan wilayah KultLrral lengger telah dilekatkan wilayah admlnistr3sipenerinlah daerah dan wilayal administrasi pederintai pusat. Pada wjlayah itu tentunya

saling "berdcsolan" kebi j*an-kebijdtan dengan muatan yang berbeda. Penerintal daerahr.:ger'l.eLr'.jLr,::rnrr )rr.g d.kenr drl.r per-tur.jr Jrtr-I rrnrrrla I sr,rrrl.. \el r:.::.tersendiri atas pariwisata (PAD). Pada nrang pemerintal pusat dengan kebijakanrya selain

berkaitan dengan pariwisata (PNBP) Juga berkaitan dengan soal-soal konsenesi. Ruang

Kultural Tcngger lentu,1}a mengakomodasi nilai-ni1ai keselarasan rvarga ya dengar balutan

hukum adat (kearifan 1okal). Sebagai ganbaran, sjnrasi ruang panwisala itu kulang lebrh

sebagai bcrikul:Sjtuasi Ruang Pariwisala T€ngger

I Pariwisara - PAD

TeAagi lagi dala,n 4 wilayahkabupalen, 2 kabupaten*'ilayahn-\ a berada di dalanTamanNasional (Malang&

RUANGPEMER]NIA]] Pl]SA]

I -Pa $isara- PNBP

I l.lU berkailan Kehlranan &KSDARL dan KebijakanKernenhut aTN-BTS

RUANGK ULTURAL TENC<]ER

I Keselarasan HidupSasaraf Drn$isara

,2 llukum Adal (Kearilan lolal)

3.Wilayahnyaberbatas eco

4 Eksislcnsinva sudah ada dan I

terbenluk bersdma ka\asanllyd I

s€bclurn Penrda dan I'enpus l

te$eniuk l

I Wilayalnya berbataspenetapan, meneruskalpengelolaan insiitusisebelumnya (Pe.hutani) pada1.,1 Oktober 1982

Seringk:ii peljumpaan antara kebijakan yang dikemas dalam "hukrn negara"yang dibuat pemerintdh daerah maupu penerintal pusat) tidakberjunparberinteraksiAersimbiosis yang saling enun1ang dalam lingkup sosial

(taikdaprtlokal

105

4 Secara histodskeberadaannya lebih dahulumaslarakal Tenggcr

keberadaanrla lebih dalrulumasyarakat l engger

Siluasi Ruang Pariwisata Iengger (diolah penulis)

20tlISBN 978-602-t,1594 0r)

(kawas.rn kultural). yang did.Jariiya ierdapat n)asya]akat yan.1r diatur oleh huii.: -(baca hukllm edat).

Terkait hal ini Moores dar Gordort d:Llarn Saptonlo (2010) mcngatakar l--rr:'

hukum negara dengan hukum lokal sali g heltemrr .l.n heFrlcuksi dalsn lokrl lrjlkepcntjngaD yatg s ra (one locidl-nnetert /'ielt4. diduga akan melahirk:i:

kemurgkinar. altara lair:I lntegrasi lrrteg/dti,r) ynitu penggabungan lrukum trega a dergrr h ukurn lokall

2. Inkoolporasi iutcoaryararort), yaitLr penggabungan scbsgiin hukum nEgara l. ':hLftum adal alau seba]iknya:

,1. Kompetisi G.r,]pdrlldr). -vaitu hukum negara dar hukullr lokal berja]an mengalur i!: ,l

sendirit.1. Konflik (..rrlt./). yailu hlllilnn negara dar hukrm lokal scling bertentangan;

5. Penghindar. r (a|oidan&). yailu salah saiu hukun yang ada enghindad keberlr\r .

hulrun yang lain.

Piiihrn"piljhan apa yang akal <iicapai aras kenungkrlar 1:urg <iikcrruLakan oieh ivioore- ,,

Gordon sangat berganiung kepada nellara sebaetai pencSarg kel:uasaan

Bjla nelihat falta yang ada walaupan kehadiral hukum lokal atau hukrun ralil::dial-ui "da.

telaDi hukunr negara (.!ldlir /dr') telaP merupd{an bukurn ysrg supen.:

dibandingkan dengan keberadaar hukurn r&kyat terscbu!, bahkar seLtngkali negarl' deng3r'

hukumnye melatrlan distorsi denllar renghindJrkm falta historis keberadaan nrasl'ar::I::

adat -,-ang ada ularnanya pada pengahran ya g berkaitan denqan sunlber da)a :l.r_

Undang-Undalrg Dasrr 1945 mengiuraralkar dalan Pasal 33 a,vat (3) liLrD 19'15 \.Lr=

men-vatalar: Rum .lln dt dan kelQ)ran dlon )ang terkattduttg li ttula1l1j1tLl dttua\')t ,

tlqira da Ltrycrgukdktn ntuk seb(.\ff he\ar l:cnnknnuan rtthot ' H:ltr.ikd "nrengua\ri'ole| negara "bukinlAh berarti memiliH" anllm mengandurg ke*aliban dibirl.mg hrrLrrrr

pLrblik urtuk mergalut. Dreoyelenggar. .an peruntuk l p€lrggurrian. persedi.ir

pemeliharaan. dan menentukan hdt-hak !'ang daPat diprnlai dj aiasnya- sena mencnnrlar

dalr nrengatur huburg.n-hubungan h*lun atesn)'a (F3r'qun, 200?).

Selana ini tela1r teriadi manipulasi inlerpfetasi ates hak menguasai negala itu d3larn lhd pokoki Pellalra, pemerintah telai rnemberikan interpretasi senpil dan tuggal atai

tenninologi negara (!ral7). dinana negari serBata-mata diinterpretasihan scbagai

"peme ntah" saj4 butrlan "pemerintah dan rakyat" scbagairnana temrinologi negara dalant

UUD 1945, dinlna pengellian ncgara mernPur1vai 4 (empat) komponen pokok. laitu$ilayah (/e/,,ttory), r.rlyal (peoplc), pcmerintah (goler,rmerl) setta kedaulatan

(sou,,ereignil:) Olch kare a itu, hubungan aliara pcmerintah dar mkyat dalar11 ko rek\

pe yelenggaraan negara adalah bemda pada posisi yang sarla. bukm delarn hubungan yanC

bersifat sLlper-subordhasi atau h bungan yang bercorak alesrn (rr?e/r.r/) dar ba*'rhrr(u1k or). Ketu.u, jlnplikasi dftr malripulasi inte.Prestasi negi a sepeni ini adalalr

diciplakiJlnya relasi yal1g bercorah super_subordinesi anta€ pemeriniah dengan rak-vat.

djinana raliyat diposisilal sebagai subordinasi yaag bersilat baw.har (rrfrrolJ scdangka

306

ldinar Nasioml EkowisataRlllas Pertdie Unildsiils Widyasama Males

ISBN: 978-602'14594-0-92013

Fnerintalr berada pada posisi super ordinasi yang memilili peran sebagai atasa\ (superior).

fertga, Pola hubungan super-subordinasi antara pemerintal dengan lak),at sepeti dimaksudd atas tercermin dari pilihan paradigma pembangunan yang digunakan, yaitu pembangunan

yang berbosis pemerintal bukan n€gara (pemerintah dan ral'fat) Slebagaimana yang

rfunaksud dalam lruD 1945. Akibatnya untuk mendukrmg dan mengarnalkan paradigma

Fmbangunan tersebut, oleh pemerirtah diciptalanlah jnstnrmen hukum yarrg bukan

b.rmakna huL'um negara(state lar.') tetapi hukum pemerintah Gore/r?ment /dv, yang lebihnerupat:n hukum biro]lJasi (bureaucratic lar'), sebagaimana yang diungkapkan oleh Ungert\976): "Burcducrdtjc lalt co si.rt of explicit rules established and enfarced by an

denlifable gowrnnenl.. . .lhe rcason Jbr calhng lhis lype of lor, bureaucrolic is thal itklongs pec liarb) to lhe pravince of centralized rulers and their specialized sta/Is. h ts a&rt Llelberately imposed by goyenhent rather thah spontaneoasb, produced b! socie\)".Eul-um Birokasi sepefti dimaksud di atas kemudian dikemas dengaa prcdikat hukumrasional yang secara sistematis mengekspresikan kekuasaan pemerintah untuk frengabaikanal3jt menggusur keberadaan sistem hukum lain yang hidup dalan masyarakat, sepeci h'rkumdai dalam komudtas-komunitas masyaratat lokal .

Dalam nrang pariwisata Tengger ba}wa "lapismr-lapisan" kebijalal yang terkemas

dalam hukrim itu adalah sebual faka pluralisme hukum. Pengingkaraa alaa pluralismehrl'uJn sesungguhnya hanya akan menimbulkan ongkos sosial yang mahal, karena tidak saja

menggusur/menggerus sistem hukurn lokal/nilai-nilai masyarakat melaintan lambat laun

irga akan berdampat pada kerusakan lingkungaa yang menjadi modal wisata itu (erosi

kulfural berdampak pada erosi ekologi). Kebijatan-kebijalaa (hukun) yang dikeluarkan, di.uang itu, yarg ditujukan guna menunjang ketenggemn Masyaratat Teogger, pengembanganpariwisata, ataupun konservasi bisa jadi tanpa disadari meski kebijakan ilu legal justrxmenjadi persoalan hul:um.

Secara histods masyarakat lokal adalah komunitas tua yang hidup jauh sebetutn

negara dan hukum negara itu ad4 sehingga hukum negara yang ada sebetulnya berdii di atas

sejudtah keragaman lokal yang telai hidup b€rinteraksi satu sana lain dalam periode wakussb€lum n€gara aala (Abdi Yas, 2007). Dengan demikian, sobagai organisasi yaag muncu)

belatangar setelai komulutas-komrmitas tua tersebul negara seharusnya menghormati hat-hak merek4 baik hat atas identitas, hukur! dan sumber-sunber hidup m€reka. Dalam hal idm en u rut Rahardjo ( 2 00o). negara seh arusn) a

"Pertama, melaktkefJ r€posisi mengenai kedudukan mereka berhadapan denganhul*:um adat; Kedua, t er'yadai bahwa masyarakat lokal dalarn hukum adat adalahbagian dari tubuh negar4 adalah 'darah daging' dari negara itu sendiri; Ketiga. hakistimewa untuk mengatur dan mencampuri urusan masyaratat dari nogara sebaiklyaditundukkan kepada semangat tunt nrerasakan (elzparry), memedulik:an (co cern),serta menjaga (cale) terhadap bagaimana masyarakat setempat dapat menerima hukumadaVlokal mereka; Keempat, ntemperkaya pengetahuan tentang hukml adatlokal;Kelitfia, pa]a penjaga dan pemwai hukum lndoiesia hendalmya bisa mernperbaiki

30'7

ISBN 978-602- 1.159.1-0-t SemileNasronat:.: r,falullas Pedturjin Llnn euilas W,dragan: I tr r-,

kcsahhal masa lalu, ),aitu ielai tnen1biar'kan hukun adar 'dimakan' oleh l:.:,::

Oleh karena itu..iebagaimana pendapat Moores da Gordon pada point pcrtarna rr::lsudlh sehamsnva pcrte uan hukun negrra (kebijak?u negare) dengai hrLkum r.]:.:(hukum adat,kearilan lokal) itu bembal nenjadi integrasi iurtara hLrkum adat dengan hul::::negara schingga hukum lokal bukan iagi "t/re or,er'' dari hukum nasiolral melainkan nl.! ":

Keballagiean orang Tengger. turDuann)-a bukan lerletak pada kesejahleraan mal.:nturrn pada keselatasan _\,cng \\ujudn) a adalal keselarasei antan kehendak dewe, roh-.r:halus, dan roh-roh leluhur nereka yang bersemayarn di sekilar ka*,asann\,a densa:kehidupal mereka Sejahtera batin rnenjedi turpuar sej.fitera mate . seja]ttera mal.:lTengger ditardai dengan kewajiban rgezorg (ncrnelihara) tanai, ,grmrg daltun ar1i

b,ihwa tanah itu harus diolah agar bemunthal (menghidupi) bagi dirirya daa keluaugarl:,karena kchidupai dirirya dan keluarganya sangat tergrntung dari ibu bumi/pezn|j (tenalrsehngga ngemong pertrfr baSi didnya d i keiuargenva akan dapat ncwqjudkan prxreahidup yang nrereka arul ya]rJlj. ,ga):u i. ngdlani, da.n r.!.dl,"rri ketuargq yang nlalsudn\amenberikar perlindungan, memberilan naflah. den rrenciptal,an susasama tenlcram dardsrnai pada keluarga. yarg hal jni dirnalsudkan pula untuk mencapaj panca Nlukri, yalni:ltd,"l7.! (sehat): tr,.r/eE' (ticllrk lep.tr)- vastra (cukup sandzng pangrn), lrl.rr?.r (berusahamenriliki rumalr): vklrd lan $ar-kitl;t (mcmiliki ilmu dan piklran jemih). Bila hal iru tetallercapai mala aken semakjr menguatkalhenrudahkai mereke untuk menjalanksnkervajibar (ibadah) kepada,\ang 4.o.tE IttJh dan.oh letuhur (kesetarasan).

Oleh kaje a irr, pekerla.en )nng pating mufia/terhonnat bagi orang l.en€lger adaletrbertzni/be.ladarlg kareia rrcrupal:rn pairggil:rn teiuhur (egama) Siklusrya adatah beft:rl1 dilade g dengdr nrengolal ranah tegalan - kerrLrdi terdapat a}itrvilas dul-un menrannaiterhadap segala upacara )ang berkaitar de gen t.!1dh-ranai yang diotan ncnghasilkan(pa]tretl) tut1dur ktrNuh, d^1\ tandur tt tuh dilabuhkao/diku$ank.n di curung Bromo saarKasada sebaga;mana peinirtaan lelvat suam garb Derva Kusuma (anal ke-25 Roro AntengJoko Seger yerg dikurbanhar di Gunung Bronlo). Jadi, kese1.ir€ra.an materi nereka ddalidicapai dengar meningkatkaJr hasil produksi, memperbesar. modal. memperkaya alin.apalagi lewat ptriwisata, lctdpi dengan m€ngatur tatx laku m€reka deigar nilai_nilaiTengger (sebagaimana yeig telal djuraikan di atas), yang niiai,nilai tara laLu iiu diabdilanuntDk berbaki kepada leluhur atau melr.ujudk.m keselar.asen dengan kawasannye.

Nilai'nilai tata lahu dalan ruang kultural Tengger inilah yang sudah seharusnladiintegrasikan ke dalam kebtal(an, atau digunakan sebagai dasdr pmgeturan khusus padakawasar Tengger. Pemeri iah wajib mendukung dar memperl-uat jtu.

Rahardjo (2009) rnenegaskan furdenental hukum yarg baik adalalr kenbali ke alamdan itu berarti berhukum dengan memperhatikar ordinatrva denga alarn, dalarn anrnrenjaga kelestarim keterjalinan (netvotking) xntara organisrnc, sjstem sosial, al llingkungaa. Cara berpitir indusrn iru lurus, sedang beryikir ekologis itu siklis (crrllrdl).308

semnd NasioMl Ekosisataa3loltas ?crlanian Uni!enilas Wid]'aeama lUal g

978,602,r4i94-0-920r:

Berpikir sikljs itu memedulikan kelangsungan kehidupan yang akan datang Betlikir hnr\

arau ljnier dalam irdustri itu tidat nemikirkan kesiuarnbungan. melainkan ha ya produk

iesaat. lvlaka kita perlu meninjau kembali apa yang telal dilak[kan oieh huL-unr sehmr in;

,kebijatar) dan kedepan h:rus nenuju hukum yz\g i'ecanne(ttng la\'\fith the veb li.fi da]n

tidak memunrs keterlrubungan a\tara culllce dafi ndhie

PENL]I'UP

Bagi Bongsa lndonesia" masyarakal Tengger adalah aset bangsa dan asci budaya yang

merupakan pusaka srjena {cuhllrat /drdt.dpe) Eksistensinya dibedkat nlang oleh litll)1945. sebagaimana tercantum dalarn Pasal 188 ayat (2): ,Vegdrd nengdkui tlan

nenghormali kevtuan-kesaluan masyarakttt hukutt ddal haserta hak-hdk ltddisionalnya

\epanjang masih htd p dan sesuai de gdn Perkembangan ndryarakat dan Prinsip Ncgata

lieeatuan llepublik lndonesio, yarg dianlr alllan ttntlang'tntlarg. p'sn ?81 :ll3i (3)

ldenlilds budayo dan hdk masytdkal tra.litiandl dihorhtali \elatas dengan petfunhdngol

:aman tlan perutlaban, Pasal 32 ayat (I): Negafti nenajltkdn kebudqadn osional

In.lonesia dl lengah petutlabdn duniLt dengan menjanin k(beba\at| nuslaftktt dnlatt

nemeljharc din mengembangL,Qn nilal-nila i budayarlya

\4emberila:r ruang kepada rilai-nilai budaya Tengger yaiig diintcgtaslkan ked'l3m

kebtakan pembangrnan kawasainya Grariwisata) dapat dimalcral sebagai pen]elamatan

mereka dai "genosida" 'lengget. yakni genosida dari nilal'nilai identitas budaya merele

Ketergemsar,rerosi budaya Tengger akan berdampak pada kawasarurla (l ingkungann) a).

karena nilar- ilai Tetgger adalah menjaga keselarasan dengar ka$asann-va Nila_nilai itu

Inen1lnculkar perilaku menjage ka\\'asamya (h gL-ungin). Ilila]rgnya nilar-nilai pefll'krl

meqaga tingl'unga,'r id otomatis akan mengancan) kebe anjutan ckologl kawasannya (erosi

kultural berdampat pada erosi ekologi). Oleh karena itu, apabila nildi-nilai budaya itu dapat

dipe(ahankan keberadaamya, diberda)'akan' darl dil(clola detrgar lepat akan dapat

rnemberihan sumbangan yang besar bagi pembalgunal di Irdo esia, khususn-va

pembengunan dibidang budaya hul-um yaag memungkinlan asyarakat tidak selalu

tergantung pada hukum negara dalam pengaturan kehidupal mercka, dar mas) aratafiya

]nalnpu menyediakan bahan bagi pembangunan hukum nasionalrrya Seijap bangsa jtu

nemiliki ro1,i.r'etst (iiwa rakyat), hukun barus bersumber dari roltgeitl suatu bangsa lempat

d rana hrkun itu diberlatukan.

DAFTAR PUSTT|Ld

Anderson. James E. 1979. Public Policy Maki g. Newyorkr Holt. Rinehan and Winston

Asshiddiqie, iinriy. 2010. Konslitusi Ekonomi. Jal'afia: Kourpas Media Nusaniara

309

2013Serrind \lj::r :.

Fakulirs Pendi.n Univc6iras \\',.r::r :

Budhisantoso, "Pariwiseta dan Perkembangan Kebudayarn Ba,rgsa', \{alia1:r _.:: ::Nasional Pariwisata Tenplg€| perubahan dan Kelangsungan K::-.- ,-

... Nfasyarahatnya, di tjniv Jember. 24 Okrober 1992

Calyor1o, Edi Dwi. t997. "Dinamika Kehidupan di lrnah Enclave: Kasus \ia..-.._Tengger - Ngadas di Karvasal Tarran Nasroncl Bjomo-IenSger- e|1<nr :.: -Penclitian Ya,vasan llmu-ilmu Sosi.J The Toyota Foundaiion

Dye, ThoBras R. i978 Undcrstalding Publik loticy. New Jersey: prenticc Hall

Fariqun, A. Latlel 200?. "Pengalerl llal N.Iasyarakat Huknm Adat aias Sunber Da\ 3 r ::ddt.rn lo Ill h lLxr \i:ronaI D.errd.i \tatdng pp\ I ntbrd\

He{irer, Robcrt W 1999. {;eger lcngger: pcrubahar Sosial dan perkelatrizn p..::.Jogjakaitar 1-KlS

Hefter, Rober W 1985. Hindu .lavanese: Tengger Traditiorr and Islam Nell Jer...Princiron I nr\er5,tJ Pres.

li"tr! ii \! 'i

\i..r,i lipi Luj'lrir!!j::!lel!l2a!!ir't:0u6r i 0t:1j I tj2066:1.!ial{ata}r.!!lj.diakses 5 November 2013

Kadtn, Abdul. 2008. Kapitalisasi Pariwisata den Marginalisasi Masyarakat Loka- -Lombok. Jogja: centa Press

Keraf, A Sol1y. 2002 Etika Lngkungan. Jalarra; pT Kompas \,tedia Nusantara

Koenljardringrat 1992. Kebudayaan \lentalitas dan pembangurait. Jalinla: Gramedia

Konsorsiun HCV (Higlr Conservation Value). 2008. panduar Idenrifikasi Kawasar B€m!lrlKonservasi Tirggi d; Indonesia. tsalikpapan: Tropenbos Intemational Indon:r:.Progranme

l,aggut. Eddie Sius R 2002. "Deep [co]og_v. Upaya Elrk Nlcnggati Kearifan TradisionirNlenuju Keuhlhan Ciptaan" N{*dah dalarn l_okdkarya pemberdayaan Masyar:l:iAdat yang diseienggarakan Kantor Mentei I,legara Lragkungal Hr'dup dat Alia]]siMa\-aralat Adar Nrsantar4 Cipa),ung Jatana" I t-12 Septenber 20C2)

lvloh Koesnoe, N,loh.2002. Kapita Selekta Hul:um Adat. Jakana: Varia peradilan IFII

Negarq Plurawan D. 2010. "Kearifan Lingkungan Tengger dan peraaan Dul:un sebaeaiFaLlor Penentu Pelcstariar l.inghrngan Tengger pada Desa Enclave Neadas. TamL\asronal Brom( IeDgter 5emeru S,taru lrnJauao HuJ,um prosidr g Sern,.rNasional Pengelolaan Linglungan Hidup progam pascasarjana fLnu lingkunganLn{DlP, Semaran-s. tanggal9-10 Jud 2010

Nugroho, twan. 2011. Eko\lisat3 dan Pembfigunan Berkelanjutan. Jogja: pustaka peialar

PitanE I Gde dan l,uru c. Cayatri. 2005. Sosiologi pariwisata. Jogiakafia: AndiPratoso, Widya Simanhadi. 1994. \4asyarakat Tcngger Latd Bclakang Daerah Taman

Nasional Bromo. Yogyatana: Kanisius

Rahardjo, Satjiplo. 2006 lluL:um dalam Jagat Kererriban. Jakarta: tJKi prcss

310

ISBN. 978-602- 1459.14-9

seninar Nasional Ekowisataf alaltas Penoian UniveFitas Widaganla Nlalang

tsBN 978-602,145rr.1,0-9

Rahfdjo. Satjipto. 2009. Hukum dar PerilakLr: Ilidup Baik adalah Dassr Hukun yang Bark

Jakarta: Kompas

Saptomo, Ade. 2004. "Dibalik Sertifikasi Hal' atas lanah dalarr Perspekif Pluralisme

Hulam", Jlmral Jutispludeiice. \rol. I No 2 Septernbcr 2004

Sedannaysnti.2005. Membangun Kebudayaan dan Parlwisata: Bunga Ranrpai Tullsarr

Pariwisata. Band$g: N{aldar Maju

Seidman, Roberl 8.. 1972. "l-aw and Developrnent: A General \lodel" dalam Law and

Society Re\'iew, Tahun Vl. 1972, hlm :11-339 scbagaimala diterjemahkan olcl1

Satjipto Rahardjo, I9?6. Tid31( DiterhlrL'i

Setiadi, Wicipto.201l. "ALan Perlindungan ]ltl"un bagi Masyarakat Adat". Nfakalalr

Kelnote Speech dalam seminar Nasional Ar'ah Perlinduigan Hukum bagi N{as}'arakal

Adat dalam Sisten Hnkum Nasional kerlasama BPHN-LINIBR{W, N'lalang, 12 lvlei

2011

Siaiaan. NHT. 2004. Ilulrm LingLurgan dan Ekologi Pelnbangunan Jakarla: Erlangga

Spillane, James J. 1994. Parirvisata lndonesia, Siasat Ekonomi, dan Rekayasa Kebudal'aan.

Yogyakartar Kanisihs

Surya, 2006. "Ngatulitr (Dukun Desal Ngadas. Tengger): Pujan dan Tanah u tDk

Kehidupar Kami" dalam Surya. 3 September 2006

Sutarto, A!'u 2007. Saya Omng Tengger Sayr Puoya Agarla: Kisah Orang Tengeler

Menemukan Agamanya. Jakslla: Depag Ri

Sutarto, Ayu. 2006. "Sekilas tetrtang Nlasyaraliat Tengger" i\4alala} dahrn Penbekalan

Jelajah Budaya 2006 diselenggarakan oleh Balai Kajlan Selarah dm Nilai Tradisional

Joglatart4 7-10 Agust s 2006

Sutarto, Ayu. 2008. K?nus Budaya dan Reiigi 'l engger. Jember: Lemlit Ljne-j

Ulum. Mohammad Bahrul. 2012 "Konsep Kebalagiaan Nlcrurut Iialdangal Orang Tergger

dalarn Tinjauan Etika Aristotcles". Tesisr UGM.

Unger, Robeto Mangabeira. 1976. l,aw in Modem Society: Toward Cnticism Soc;al

Th€ory Ncw Yol.l: The Free Press

Utomo, Paring Waluyo. 200?. "Dilena Modemisasi di Komurjtas Tenggcr anlara

Reviialisasi dan Miroriiisasi Tiadisi" dalaD IIak Mboritas: vfultii(ultutalisme dan

Dilema N€gara Bangsa, ed. Mashudj Noorsaliln dkk J akata: Til'a

Warassih, Esnri. 2005. Pranata Hukuml Sebuah Telaah Sosiologjs Semar:ng: Suryandam

Utama

WiCiatedj4 IGN Parikesit. 2011. Kebtakan Liberalisasi Pariwisata: Konstruksi Konsep

Ragam fiasalah dan AltematdfSolusi. Denpasar: Udayana ljniversity Press

Yas, ,A.bdias (et al.). 2007. Potret Plulalisrne Hukun dala$ Penyelesaiar Konflik Sumber

Daya Alam. Jakarta: I'Iuma

311

Nopember I ISBN: 978-602- 14594-0-9)0t3 Fakultas t€rtarim Uail'ersitas Wid}?s.E

Yusriadi, 2009- Tebaran-tebaran Kritis Pemikirat Hukum dan Masyarakat. Malatrg:Pena Gemilang

Zuhu4 Effizal A. M. (et.al). 2013. "Pengembangan Desa Konservasi HutanMendukrmg Ketahanan Pangan dan Kemardiriaa Obat Keluarga:Pembangunan Masyarakat Indonesia dalam E€ Globalisasi dengan BerbasbPengembangan Etnobiologi dan IPTEKS Konservasi Keanekaragaman Hayati Lokal"

312