EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA BANTU DAN KOORDINASI MATAKAKI TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN TENDANGAN...

15
1 EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA BANTU DAN KOORDINASI MATA- KAKI TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN TENDANGAN MELAMBUNG (LONG PASS) DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA (Study Eksperimen Pada Mahasiswa Pembinaan Prestasi Sepakbola JPOK FKIP UNS) Fandi Ahmad., Agus Kristiyanto, Sapta Kunta Purnama Magister Ilmu Keolahragaan Program PASCASARJANA UNS [email protected] ABSTRAK Fandi Ahmad. THE EFFECTIVENESS OF THE USE OF AIDS MEDIA AND ANKLE COORDINATION TOWARDS THE ACCURACY OF LONG PASS KICK IN THE FOOTBALL GAME. (Experimental Study on The Students of Achievement Coaching Football of JPOK FKIP UNS). Thesis. S2 Sport Science Studies Program, Graduate Program, State University of Sebelas Maret. Keywords: Aids Media, Ankle coordination towards, Accuracy of long pass. This study used an experimental study. The population of this study is the students of achievement coaching football of JPOK FKIP UNS in the year 2013 amounted to 90 students. The use of sampling technique was proporsional random sampling. From the population of 90 students was taken 45 students based on the test result of ancle coordination ability which is classified into three: the ancle coordination ability in high, medium and low. The sample used 15 students for the ancle coordination ability in high category, 15 students for the ancle coordination ability in medium category and 15 students for the ancle coordination ability in low category. The technique of collecting data used tests and measurements. The data which is collected namely the ability of ancle coordination with soccer wall volley test” from Ismaryati (2006: 54-56) and long pass kick test from Soekatamsi ( 1988: 258). The technique of analysis data is ANAVA 3 X 3 and Newman Keuls test. The result of the study were obtained as follows : (1) There is the difference of influence in using of aids media circle target exercise, aids media wall, and aids media goal target exercise towards the accuracy of long pass kick on the football game on the students of achievement coaching football of JPOK FKIP UNS in the year 2013. (2)

Transcript of EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA BANTU DAN KOORDINASI MATAKAKI TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN TENDANGAN...

1

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA BANTU DAN KOORDINASI MATA-

KAKI TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN TENDANGAN

MELAMBUNG (LONG PASS) DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

(Study Eksperimen Pada Mahasiswa Pembinaan Prestasi Sepakbola JPOK FKIP UNS)

Fandi Ahmad., Agus Kristiyanto, Sapta Kunta Purnama

Magister Ilmu Keolahragaan Program PASCASARJANA UNS

[email protected]

ABSTRAK

Fandi Ahmad. THE EFFECTIVENESS OF THE USE OF AIDS MEDIA AND

ANKLE COORDINATION TOWARDS THE ACCURACY OF LONG PASS

KICK IN THE FOOTBALL GAME. (Experimental Study on The Students of

Achievement Coaching Football of JPOK FKIP UNS). Thesis. S2 Sport Science

Studies Program, Graduate Program, State University of Sebelas Maret.

Keywords: Aids Media, Ankle coordination towards, Accuracy of long pass.

This study used an experimental study. The population of this study is the

students of achievement coaching football of JPOK FKIP UNS in the year 2013

amounted to 90 students. The use of sampling technique was proporsional random

sampling. From the population of 90 students was taken 45 students based on the test

result of ancle coordination ability which is classified into three: the ancle

coordination ability in high, medium and low. The sample used 15 students for the

ancle coordination ability in high category, 15 students for the ancle coordination

ability in medium category and 15 students for the ancle coordination ability in low

category. The technique of collecting data used tests and measurements. The data

which is collected namely the ability of ancle coordination with “soccer wall volley

test” from Ismaryati (2006: 54-56) and long pass kick test from Soekatamsi ( 1988:

258). The technique of analysis data is ANAVA 3 X 3 and Newman Keuls test.

The result of the study were obtained as follows : (1) There is the difference of

influence in using of aids media circle target exercise, aids media wall, and aids media

goal target exercise towards the accuracy of long pass kick on the football game on the

students of achievement coaching football of JPOK FKIP UNS in the year 2013. (2)

2

There is a significant difference in influencing of the ancle coordination ability in

high, medium and low towards the accuracy of long pass kick on the football game on

the students of achievement coaching football of JPOK FKIP UNS in the year 2013.

(3) There is no interaction significant but there is a tendency to interact between the

use of aids media circle target exercise, aids media wall, and aids media goal target

exercise towards the accuracy of long pass kick on the football game on the students of

achievement coaching football of JPOK FKIP UNS in the year 2013.

A. Latar Belakang Masalah

Sepakbola merupakan olahraga yang cukup memasyarakat dan digemari

seluruh lapisan masyarakat mulai dari anak-anak sampai orang tua. Banyak kejuaraan

yang telah diselenggarakan diberbagai event dunia seperti Piala Champion, Piala

Dunia, Piala Eropa dan lain sebagainya. Dari event-event sepakbola tersebut mampu

menghipnotis semua masyarakat di dunia untuk menyaksikan pertandingan sepakbola.

Banyak negara-negara Eropa permainan sepakbola dijadikan olahraga Nasional.

Seperti dikemukakan Beltasar Tarigan (2001: 1) bahwa, “Sepakbola merupakan

permainan beregu yang paling populer di dunia dan bahkan telah menjadi permainan

Nasional bagi setiap negara di Eropa, Amerika Selatan, Asia, Afrika dan bahkan pada

saat ini permainan itu digemari di Amerika Serikat”. Tujuan dari permainan sepakbola

adalah masing-masing regu atau kesebelasan yaitu berusaha menguasai bola,

memasukkan bola ke dalam gawang lawan sebanyak mungkin, dan berusaha

mematahkan serangan lawan untuk melindungi atau menjaga gawangnya agar tidak

kemasukan bola.

Hal yang sangat penting bagisetiap pemain sepakbola adalah penguasaan

terhadap teknik-teknik dasar sepakbola. Keterampilan teknik dasar merupakan unsur

utama yang harus diajarkan atau dilatih pada pemain sepakbola. Soekatamsi (2000:

15) menyatakan, “Keterampilan teknik bermain sepakbola adalah penerapan teknik

dasar bermain sepakbola”. Ini artinya, keterampilan bermain sepakbola akan dimiliki

apabila menguasai teknik dasar bermain sepakbola.

Pada permainan sepakbola sering kita jumpai teknik-teknik dasar yang

bermacam-macam. Salah satu teknik dasar yang paling sering kita jumpai adalah

teknik menendang bola. Menendang bola merupakan teknik dengan bola yang paling

banyak dilakukan dalam permainan sepakbola. Seorang pemain yang tidak menguasai

teknik menendang bola dengan baik, tidak akan mungkin menjadi pemain yang baik.

Kesebelasan yang baik adalah suatu kesebelasan yang semua pemainnya menguasai

teknik menendang bola dengan baik, dengan cepat, cermat, dan tepat pada sasaran,

sasaran teman maupun dalam membuat gol ke mulut gawang lawan. Wahjoedi (1999:

49 49

3

120) menyatakan, “Menendang bola merupakan keterampilan paling penting dan

mendasar yang harus dikuasai dalam permainan sepakbola”.Oleh karena itu yang

pertama kali harus dikuasai oleh setiap pemain adalah teknik dasar menendang bola.

Menendang bola merupakan salah satu teknik dasar bermain sepakbola yang

paling sering dan banyak dilakukan dalam permainan sepakbola. Hampir seluruh

permainan sepakbola dilakukan dengan menendang bola. Menendang bola merupakan

teknik dasar bermain sepakbola yang memiliki kontribusi besar dalam permainan

sepakbola. Teknik dasar menendang bola memiliki beberapa fungsi di antaranya:

untuk memberikan operan (passing), menembak (shooting) bola ke gawang,

membersihkan (clearing) dan tendangan-tendangan khusus. Dari fungsi menendang

bola tersebut, tentunya setiap tendangan yang dilakukan seorang pemain sepakbola

memiliki maksud dan tujuan yang berbeda-beda menurut kebutuhannya. Sebagai

contoh menendang bola di daerah pertahanan biasanya sebagai umpan atau

membersihkan (menyelamatkan gawang) dari lawan, menendang bola di daerah

pertahanan lawan sebagai umpan atau melakukan shooting ke gawang lawan.

Melakukan tendangan atau long pass yang tepat pada sasaran yang

diinginkan tidaklah mudah. Banyak faktor yang mempengaruhinya misalnya akurasi

(ketepatan), lawan yang selalu menghalang-halangi, konsentrasi, feeling dan lain

sebagainya. Ditinjau dari fungsinya, passing atas (melambung) memiliki kontribusi

besar yaitu, untuk memberikan umpan-umpan jarak jauh atau umpan ke daerah

gawang lawan. Umpan-umpan yang tepat dan akurat akan memudahkan teman

seregunya untuk menerimanya atau menyelesaikannya mencetak gol ke gawang lawan.

Selain itu, tendangan melambung memiliki efektivitas yang cukup baik, karena bola di

atas sangat kecil kemungkinan untuk digagalkan oleh lawan. Pentingnya peranan

menendang lambung (long pass), maka harus dilatih dan dikembangkan secara

sistematis dan kontinyu.

Bagaimana cara menyajikan materi latihan yang mengajarkan teknik-teknik

di atas secara tepat dan benar. Padahal pada kenyataannya sering kita lihat baik di

sekolah dasar ataupun perguruaan tinggi di sekitar kita masih banyak pelatih maupun

guru yang menggunakan metode melatih dan model melatih dengan gaya yang lama

seperti gaya komando atau hanya memberi instruksi. Pada era sekarang dituntut agar

siswa atau atlet dapat mencapai hasil yang maksimal yaitu peningkatan keterampilan

yang lebih baik dengan latihan yang efisien meskipun dengan menghemat waktu dan

biaya. Untuk dapat meningkatkan ketepatan menendang bola dalam hal ini khususnya

menendang lambung (long pass) (long pass) harus dilakukan melalui latihan. Latihan

harus direncanakan dengan baik, baik direncanakan dari segi jadwal, pola, hingga

model latihan yang digunakan. Pemilihan model latihan yang tepat sangat

mempengaruhi dalam peningkatan kemampuan individu secara optimal.

4

Salah satu model latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan

ketepatan menendang lambung (long pass) adalah latihan dengan menggunakan media

bantusasaran. Dengan cara ini maka siswa dapat melakukan gerakan latihan

menendang bola dengan motivasi yang tinggi, sehingga rasa percaya diri akan tumbuh

dengan sendirinya. Selain itu, latihan menggunakan media bantu juga dapat membuat

siswa tidak mudah bosan, tidak cepat lelah dan merasa ringan melakukannya.

Model latihan menendang lambung (long pass) (long pass) dapat

dilaksanakan dengan berbagai jenis media bantu. Pertama, dengan latihan menendang

lambung (long pass) menggunakan media bantusasaran lingkaran yang digantung.

Kedua, latihan menendang lambung (long pass)menggunakan media bantusasaran

tembok yang diberi tanda dan ketiga, latihan menendang lambung (long pass) dengan

media bantu gawang, prosentase penggunaan jenis media bantudilakukan secara

bertahap tiap minggunya. Dari ketiga jenis media bantu latihan di atas belum diketahui

secara pasti media bantu latihan mana yang memberikan hasil yang lebih baik dan

secara efektif meningkatkan ketepatanmenendang lambung (long pass)(long pass).

Dalam meningkatkan ketepatan menendang lambung (long pass) dalam

permainan sepakbola tidak hanya dipengaruhi oleh faktor penerapan model latihan

atau jenis latihan yang sesuai saja, tetapi dari faktor individu juga sangat dominan

berpengaruh terhadap keterampilan yang dipelajari. Menurut Rusli Lutan (1988: 336)

bahwa “Penguasaan keterampilan motorik dalam olahraga dipengaruhi oleh skill yang

ada setiap orang, baik yang bersifat psikis maupun fisikal.

Dalam meningkatkan ketepatan menendang lambung (long pass) (long pass)

dalam permainan sepakbola dengan menggunakan model latihanyang tepat dan

didukung kemampuan fisik yang baik merupakan faktor yang saling berhubungan.

Sebaik model latihan yang digunakan, tanpa didukung kemampuan fisik yang baik

dalam penguasaan teknik maka akan terhambat dalam pencapaian ketepatan

menendang lambung (long pass) dalam permainan sepakbola secara baik.

Koordinasi mata-kaki merupakan kemampuan kondisi fisik yang sangat

mendukung dan berperan penting dalam permainan sepakbola. Didalam permainan

sepakbola dibutuhkan kecermatan pandangan dalam mengantisipasi bola dan

ketepatan bergerak untuk menendang bola atau mengumpan sesuai sasaran yang

diharapkan. Hal ini dapat diartikan baik tidaknya koordinasi mata-kaki akan

mempengaruhi kemampuan dalam melakukan tendangan khususnya tendangn

lambung.

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan diatas penelitian akan

mengkaji dan meneliti efektifitas penggunaan jenis media bantudengan kriteria

koordinasi mata-kaki tinggi, sedang, dan rendah. Untuk mengetahui dan menjawab

masalah tersebut, maka perlu dikaji dan diteliti lebih mendalam baik secara teori

5

maupun praktik melalui penelitian eksperimen. Mahasiswa pembinaan prestasi

sepakbola JPOK FKIP UNS tahun 2013 adalah populasi yang dijadikan subyek dalam

penelitian ini. Sehingga diharapkan dengan mengikuti penelitian ini dapat membantu

mahasiswa dalam menguasai teknik menendang lambung (long pass)dengan baik dan

dapat dijadikan modal dasar dalam bermain sepakbola kedepan. Guna meningkatkan

ketepatan menendang lambung (long pass) para mahasiswa secara optimal perlu

latihan, latihan yang dilaksanakan selama ini belum mununjukkan hasil yang

maksimal, kondisi semacam ini perlu ditelusuri faktor penyebabnya dan semua aspek.

Baik semua pemain, pelatih ataupun model latihan yang digunakan.

Permasalahan yang telah di kemukakan diatas merupakan dasar yang dapat

menjadi latarbelakang judul penelitian “Efektifitas Penggunaan Jenis Media

bantudengan Koordinasi Mata-Kaki Terhadap Ketepatan Menendang lambung (long

pass) (long pass)Dalam Permainan Sepakbola (Studi eksperimen pada mahasiswa

pembinaan prestasi sepakbola JPOK FKIP UNS)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini

dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Adakah perbedaan pengaruh penggunaan jenis media bantu latihan sasaran

lingkaran, media bantu latihan sasaran tembok,dan media bantu latihan sasaran

gawang terhadap ketepatan menendang lambung (long pass)dalam permainan

sepakbola?

2. Adakah perbedaan pengaruh antara koordinasi mata-kaki tinggi, sedang, dan

rendah terhadap ketepatan menendang lambung (long pass) dalam permainan

sepakbola?

3. Adakah pengaruh interaksi antara penggunaan jenis media bantu latihan dan

koordinasi mata-kaki terhadap ketepatan menendang lambung (long pass) dalam

permainan sepakbola?

6

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan

yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Perbedaan pengaruh penggunaan jenismedia bantulatihan sasaran lingkaran,

media bantu latihan sasaran tembok, dan media bantu latihan sasaran gawang

terhadap ketepatan menendang lambung (long pass) pada permainan sepakbola.

2. Pengaruh tinggi, sedang, dan rendah koordinasi mata-kaki terhadap ketepatan

menendang lambung (long pass) pada permainan sepakbola.

3. Ada tidaknya pengaruh interaksi antara penggunaan jenis media bantu latihan dan

koordinasi mata-kaki terhadap ketepatan menendang lambung (long pass) pada

permainan sepakbola.

D. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data

Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan analisis statistik yang

dilakukan pada hasil tes menendang lambung (long pass) pada mahasiswa

pembinaan prestasi sepakbola JPOK FKIP UNS. Deskripsi data hasil penelitian

adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Diskripsi Data Penelitian

Perlakuan

Tingkat

Koordinasi

mata-tangan

Statistik Tes

Awal

Tes

Akhir Peningkatan

Sasaran

Lingkaran

Tinggi

Jumlah 28 42 14

Mean 5.6 8.4 2.8

SD 0.894 0.894 1.095

Sedang

Jumlah 29 37 8

Mean 5.8 7.4 1.6

SD 1.095 1.341 1.673

Rendah

Jumlah 24 32 8

Mean 4.8 6.4 1.6

SD 1.643 0.547 1.673

7

Sasaran Tembok

Tinggi

Jumlah 29 39 10

Mean 5.8 7.8 2

SD 1.303 1.788 2

Sedang

Jumlah 36 40 4

Mean 7.2 8 0.8

SD 0.447 1.224 1.303

Rendah

Jumlah 34 31 -3

Mean 6.8 6.2 -0.6

SD 1.095 0.447 0.894

Sasaran Gawang

Tinggi

Jumlah 31 42 11

Mean 6.2 8.4 2.2

SD 1.483 1.516 2.489

Sedang

Jumlah 30 41 11

Mean 6 8.2 2.2

SD 1.224 0.447 1.483

Rendah

Jumlah 36 31 -5

Mean 7.2 6.2 -1

SD 1.303 0.447 1.224

Gambar 13. Histogram Perbandingan Nilai Rata-Rata Peningkatan Hasil Ketepatan

menendang lambung (long pass)tiap Kelompok Perlakuan.

-1.000

-0.500

0.000

0.500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

A1B1 A1B2 A1B3 A2B1 A2B2 A2B3 A3B1 A3B2 A3B3

Pen

ing

kata

n K

ete

pata

n m

en

en

dan

g

lam

bu

ng

(lo

ng

Pass)

Kelompok

A1B1

8

Keterangan :

A1B1 : Kelompok metode latihan menggunakan alat bantu sasaran lingkaran

dengan kriteria tingkat koordinasi mata-kaki tinggi.

A1B2 : Kelompok metode latihan menggunakan alat bantu sasaran lingkaran

dengan kriteria tingkat koordinasi mata-kaki sedang.

A1B3 : : Kelompok metode latihan menggunakan alat bantu sasaran lingkaran

dengan kriteria tingkat koordinasi mata-kaki rendah.

A2B1 :Kelompok metode latihan menggunakan alat bantu sasaran tembok dengan

kriteria tingkat koordinasi mata-kaki tinggi.

A2B2 :Kelompok metode latihan menggunakan alat bantu sasaran tembok dengan

kriteria tingkat koordinasi mata-kaki sedang.

A2B3 :Kelompok metode latihan menggunakan alat bantu sasaran tembok dengan

kriteria tingkat koordinasi mata-kaki rendah.

A3B1 :Kelompok metode latihan menggunakan alat bantu sasaran gawang dengan

kriteria tingkat koordinasi mata-kaki tinggi.

A3B2 :Kelompok metode latihan menggunakan alat bantu sasaran gawang dengan

kriteria tingkat koordinasi mata-kaki sedang.

A3B3 :Kelompok metode latihan menggunakan alat bantu sasaran gawang dengan

kriteria tingkat koordinasi mata-kaki rendah.

Tabel 7. Hasil Uji Normalitas dengan Liliefors.

Kelompok N Prob Lo Lt Kesimpulan

A1B1 5 0.05 0.325 0.337 Distribusi Normal

A1B2 5 0.05 0.231 0.337 Distribusi Normal

A1B3 5 0.05 0.200 0.337 Distribusi Normal

A2B1 5 0.05 0.291 0.337 Distribusi Normal

A2B2 5 0.05 0.178 0.337 Distribusi Normal

A2B3 5 0.05 0.220 0.337 Distribusi Normal

A3B1 5 0.05 0.210 0.337 Distribusi Normal

A3B2 5 0.05 0.151 0.337 Distribusi Normal

A3B3 5 0.05 0.300 0.337 Distribusi Normal

Dari tabel diatas diketahui bahwa Lo < Lt. Hal ini menunjukkan bahwa sampel

yang terambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dengan demikian

persyaratan normalitas data telah terpenuhi.

9

Tabel 8. Hasil Uji Homogenitas Dengan Uji Barlett

ΣKelompok

Ni

S2gab

X2

hit

X2

tabel

Kesimpulan

9 5 2.57 6,274 7.81 Homogen

Dari tabel diatas dapat diketahui X2

hit lebih kecil daripada X2

tabel . Hal ini menunjukkan

sampel-sampel penelitian pada kelompok latihan menendang lambung menggunakan

alat bantu sasaran lingkaran, menggunakan alat bantu latihan sasaran tembok, dan

menggunakan alat bantu latihan sasaran gawang ketiganya bersifat homogen.

Tabel 10. Ringkasan Keseluruhan Hasil Analisis Varians Dua Faktor

Sumber

Variasi dk JK RJK Fo

Ft

Rata-rata

Perlakuan 1 74.7556 74.756

A 2 100.6444 50.322 14.6412 * 4.15

B 2 56.2444 28.122 8.1821 *

AB 4 -88.4444 -22.111 -6.4332

Kekeliruan 27 92.8000 3.437

Total 36 236.0000

Keterangan :

A : Kelompok latihan menendang lambung

B :Kelompok berdasarkan klasifikasi koordinasi mata-kaki

AB :Interaksi antara kelompok latihan dengan koordinasi mata-kaki.

* :Tanda signifikan pada α = 0.05.

Tabel 11. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman Keuls

KP

Rerata

A3B3 A2B3 A2B2 A1B3 A1B2 A2B1 A3B2 A3B1 A₁B1 RST

-1.000 -0.600 0.800 1.600 1.600 2.000 2.200 2.200 2.800

A3B3 -1.000 - 0.400 1.800 2.600 2.6 3 3.2 3.200 3.800* 0.4836

A2B3 -0.600 - 1.400 2.200 2.2 2.6 2.8 2.8 3.4 0.5823

A2B2 0.800 - 0.800 0.8 1.2 1.4 1.4 2 0.6426

A1B3 1.600 - 0 0.4 0.6 0.6 1.2 0.6878

A1B2 1.600 - 0.4 0.6 0.6 1.2 0.71956

A2B1 2.000 - 0.2 0.2 0.8 0.74633

A3B2 2.200 - 0 0.6 0.76976

A3B1 2.200 - 0.6 0.78984

A₁B1 2.800 -

10

Keterangan :

* : Tanda Signifikasi pada P< 0.05.

A1B1 : Kelompok metode latihan menggunakan alat bantu sasaran lingkaran

dengan kriteria tingkat koordinasi mata-kaki tinggi.

A1B2 : Kelompok metode latihan menggunakan alat bantu sasaran lingkaran

dengan kriteria tingkat koordinasi mata-kaki sedang.

A1B3 : : Kelompok metode latihan menggunakan alat bantu sasaran lingkaran

dengan kriteria tingkat koordinasi mata-kaki rendah.

A2B1 :Kelompok metode latihan menggunakan alat bantu sasaran tembok dengan

kriteria tingkat koordinasi mata-kaki tinggi.

A2B2 :Kelompok metode latihan menggunakan alat bantu sasaran tembok dengan

kriteria tingkat koordinasi mata-kaki sedang.

A2B3 :Kelompok metode latihan menggunakan alat bantu sasaran tembok dengan

kriteria tingkat koordinasi mata-kaki rendah.

A3B1 :Kelompok metode latihan menggunakan alat bantu sasaran gawang dengan

kriteria tingkat koordinasi mata-kaki tinggi.

A3B2 :Kelompok metode latihan menggunakan alat bantu sasaran gawang dengan

kriteria tingkat koordinasi mata-kaki sedang.

A3B3 :Kelompok metode latihan menggunakan alat bantu sasaran gawang dengan

kriteria tingkat koordinasi mata-kaki rendah.

E. Simpulan

Berdasakan analisis data yang telah dilakukan maka dapat diperoleh simpulan

sebagai berikut :

1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode latihan menggunakan

media bantú sasaran lingkaran, media bantú sasaran tembok dan media bantú

sasaran gawang terhadap ketepatan menendang lambung (longpass) pada

mahasiswa pembinaan prestasi sepakbola JPOK FKIP UNS tahun 2013. Fhit

=14.6412 lebih besar dari Ftabel = 4.15(F0 > Ft), pada taraf signifikansi 5%.

Pengaruh peningkatan ketepatan menendang lambung (longpass) yang ditimbulkan

oleh latihan mengunakan media bantú sasaran lingkaran rata-rata peningkatanya

adalah 2.000, latihan menggunakan media bantú sasaran tembok rata-rata

peningkatannya 0.733 dan latihan menggunakan media bantú sasaran gawang rata-

rata peningkatannya adalah 1,333. Latihan menggunakan media bantú sasaran

lingkaran lebih baik pengaruh peningkatan menendang lambung (longpass)

daripada latihan menggunakan alat bantu sasaran tembok dan media bantú sasaran

gawang.

2. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara kemampuan koordinasi mata-kaki-

tinggi dan kemampuan koordinasi mata-kaki sedang maupun kemampuan

koordinasi mata-kaki rendah terhadap ketepatan menendang lambung (longpass)

11

pada mahasiswa pembinaan prestasi sepakbola JPOK FKIP UNS tahun 2013. Fhit

=8,1821 lebih besar dari Ftabel = 4.15(F0 > Ft), pada taraf signifikasi 5%. Pengaruh

peningkatan ketepatan menendang lambung (longpass) yang ditimbulkan oleh

mahasiswa yang memiliki kemampuan koordinasi mata-kaki tinggi rata-rata

peningkatanya adalah 7,000 dan siswa yang memiliki kemampuan koordinasi

mata-kaki sedang rata-rata peningkatannya 4,600 dan kemempuan koordinasi mata

kaki rendah rata-rata peningkatannyaa dalah0. Yaitu sebesar 7,000 pengaruh

peningkatan ketepatan menendan glambung (longpass) yang ditimbulkan oleh

mahasiswa yang memilikikemampuankoordinasi mata-kaki tinggi lebih baik dari

pada mahasiswa yangkoordinasi mata-kakinya, tiggi dan rendah.

3. Tidak ada interaksi yang signifikan tetapi ada kecenderungan untuk

berinteraksiantara bentuk latihan menggunakanmedia bantú sasaran lingkaran,

media bantusa saran tembok dan media bantú sasaran gawang dengan koordinasi

mata-kaki terhadap ketepatan menendang lambung (longpass) pada mahasiswa

pembinaan prestasi sepakbola JPOK FKIP UNS tahun2013. Fhit = -6,433 lebih

kecil dari Ftabel = 4.15 (F0 < Ft), pada taraf signifikansi 5%.

F. Implikasi

Dari hasil penelitian dan kesimpulan diatas maka penelitian ini

memiliki implikasi sebagai berikut:

1. Latihan menendang lambung (long pass) menggunakan media bantu

sasaran lingkaran, menggukan sasaran tembok dan menggunakan sasaran

gawang dapat dipergunakan untuk meningkatkan ketepatan menendang

lambung (long pass) pada mahasiswa pembinaan prestasi sepakbola JPOK

FKIP UNS. Latihan ini sangat cocok digunakan untuk meningkatkan

ketepatan menendang lambung (long pass) pada mahasiswa. Dengan

bentuk latihan yang bersifat permaianan sehingga menyenangkan dalam

latihan menendang lambung (long pas).

2. Faktor bawaan individu atau tingkat koordinasi mata-kaki) harus

senantiasa diperhatikan dalam meningkatkan ketepatan menendang

lambung (long pass)

3. Setiap media bantu latihan memiliki efektifitas yang berbeda dalam

meningkatkan ketepatan menendang lambung(long pass). Oleh karena itu,

dalam memberikan latihan yang bertujuan untuk mengembangkan atau

meningkatkan ketepatan menendang lambung (long pass), harus

menggunakan media bantu latihan yang tepat. Hasil penelitian ini juga

dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk memilih media bantu latihan

yang tepat, khususnya untuk meningkatkan ketepatan menendang

lambung(long pass) sepakbola.

49

12

4. Bagi pemain sepakbola, pelatih sepakbola, guru dapat menggunakan media

bantu latihan sasaran lingkaran untuk meningkatkan ketepatan menendang

lambung (long pass).

G. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, dapat disarankan

kepada para pelatih atau guru-guru pendidikan jasmani untuk melakukan seperti

tersebut di bawah ini:

1. Kepada para pelatih atau guru di sekolah bahwa media bantu latihan sasaran

lingkaran memiliki peningkatan lebih baik dalam meningkatkan ketepatan

menendang lambung (long pass), sehingga para guru atau pelatih disarankan

lebih memilih media bantu sasaran lingkaran dalam penyusunan program

pembelajaran atau latihan menendang lambung (long pass).

2. Kepada guru pendidikan jasmani atau pelatih agar dapat

mempertimbangkan perbedaan tingkat koordinasi mata-kaki mahasiswa

dalam pelaksanaan pembelajaran atau latihan. Tingkat koordinasi mata-kaki

yang tinggi terbukti sangat berpengaruh terhadap peningkatan ketepatan

menendang lambung (long pass), Untuk itu para guru atau pelatih

disarankan dalam membuat program pembelajaran atau program latihan

selalu menekankan pada perbedaan tingkat koordinasi mata-kaki yang

dimiliki oleh mahasiswa, melakukan pengelompokan kelompok belajar atau

latihan akan menjadikan jalannya latihan lebih efektif, sehingga hasil belajar

atau latihan berupa peningkatan ketepatan menendang lambung (long pass)

akan dapat terwujud.

13

DAFTAR PUSTAKA

A.Hamidsyah, Noer. 1996. Ilmu Kepelatihan Lanjut. Surakarta : Universitas Sebelas

Maret Surakarta Press

A.Sarumpaet, dkk. 1992. Permainan Besar. Jakarta: Depdikbud.

Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Beltasar Tarigan. 2001. Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajaran

Sepakbola. Jakarta : Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah. Bekerjasama Dengan Direktorat Jenderal Olahraga.

Bompa, Tudor O. 1999. Theory and Methodology of Training : The Key To Athletic

Performance. Dubuque, IOWA : Kendall /Hunt.

Brooks, George A, and Fahey Thomas P. 1984. Exercise Physiology:Human

Bioenergetics and Its Applications, Ist Ed. New York: Jhon Willey & Sons.

Inc.

Budiyono. 2009. Statiska Untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press.

Depdiknas. 2000. Pedoman dan Modal Pelatihan Kesehatan Olahraga bagi Pelatih

Olahragawan Pelajar. Jakarta : Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani.

Donald K. Mathews. Measurement in Physical Education. Philadelphia & London :

W.B. Saunders Company.

Eric C. Batty. 2004. Latihan Sepak Bola Metode Baru Serangan. Bandung : Pioner

Jaya.

Josef Sneyers. 1990. Sepak Bola Remaja Petunjuk dan Latihan Bagi Kesebelasan

Remaja. Jakarta: PT. Rusda Jaya Putra.

Joseph A. Luxbacher. 2004. Sepak Bola. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

M. Sajoto. 1995. Peningkatandan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam

Olahraga. Semarang : IKIP Semarang Press.

Mukholid Agus. 2004. Pendidikan Jasmani. Jakarta: Yudhistira.

14

Mulyono B. 2007. Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani/Olahraga.

Surakarta : UNS Press.

Nosseck. 1982. General Theory of Training. Lagos : Pan African Press

Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani: Prinsip-prinsip

dan Penerapan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Ditjen Pendidikan

Dasar dan Menengah, Ditjen Olahraga.

Remmy Muchtar. 1992. Olahraga Pilihan Sepakbola. Jakarta : Depdikbud.

Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Rusli Lutan dan Adang Suherman. 2000. Perencanaan Pembelajaran Penjaskes.

Jakarta : Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.

Schmidt, RA. 1991. Motor Learning and Performance : From Principle to Practice.

New York : Human Kinetics Ltd.

Singer RN & Dick, W. 1980. Teaching Physical Education s System Approach.

Boston : Houghton Mifflin Company.

Siwandari. 2009. Statistika Komputer Based. Surakarta: Lembaga Pengembangan

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan UPT Penerbitan dan

Pencetakan UNS

Soekatamsi. 1988. Teknik Dasar Bermain Sepak Bola. Surakarta : Tiga Serangkai.

Sucipto, Bambang Sutiyono, Indra M. Thohir & Nurhadi. 2000. Sepak Bola.

Depdikbud.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sudjarwo. 1993. Ilmu Kepelatihan Dasar. Surakarta : UNS Press.

Sugiyanto. 1995. Metodologi Penelitian. Surakarta : UNS Press.

15

Suharno HP. 1993. Ilmu Coaching Umum. Yogyakarta : IKIP Yogyakarta.

Sukintaka. 2004. Teori Pendidikan Jasmani. Bandung : Penerbit Nuansa.

Wahjoedi. 1999. Jurnal Iptek Olahraga. Jakarta: Pusat Pengkajian dan Pengembangan

IPTEK (PPPITOR). Kantor Menteri Negara dan Olahraga.

Wayne L. Wescott. 1983. Strength Fitness Physiological Principle and Training

Technique. Massachusetts : Allyn and Bacon. Inc.

Yoyo Bahagia & Adang Suherman. 1999/2000. Prinsip-prinsip Pengembangan dan

Modifikasi Cabang Olahraga. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar

dan Menengah. Bagain Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.

Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin . 1996. Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta :

Depdikbud. Dirjendikti.