DISKRIPSI SILABUS SAP RKP K3-HK-KTNGKERJAAN
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of DISKRIPSI SILABUS SAP RKP K3-HK-KTNGKERJAAN
RANCANGANKEGIATAN PEMBELAJARAN
MATA KULIAH
K-3 & HUKUM KETENAGA KERJAAN
DOSEN PENGAMPU :IR. H. SIDIK HANANTO US, MT
PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK PERUMAHANJURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
SILABUS MATA KULIAH
1. Identitas Perguruan Tinggia. Pergruan Tinggi : Universitas Pendidikan
Indonesiab. Fakultas : FPTKc. Jurusan : JPTAd. Program Studi : Pendidikan D-3 Teknik
Perumahan
2. Identitas Mata Kuliaha. Nama Mata Kuliah : K-3 & Hukum Ketenaga Kerjaanb. Kode MK : TK 105c. Dosen Pengampu : Ir. H.Sidik Hananto Us, MTd. Semester : 3e. Bobot SKS : 2
3. Mata Kuliah Prasyarat : ---
4. a. Status Mata Kuliah : Wajibb. Sifat Mata Kuliah : Teori
5. Kompetensi yang dicapaia. Kompetensi :
. Mengenal dan mengetahui hukum/ peraturan/ regulasi masalah kesehatan dan keselamatan kerja serta hubungan formal ketenaga-kerjaan antara majikan dan buruh/ pegawainya yang terikat oleh perjanjian kerja.
. Mengenal macam-macam kegiatan yang dapat membahayakan kesehatan maupun keselamatan pekerja dalam melaksanakan kegiatan profesinya, dan mengetahui hal-hal yang harus dipersiapan untuk penanggulangannya.
.Mengenal bentuk organisasi yang mengakomodir hak-hak dankewajiban dalam keprofesiannya (sesuai bidang kegiatan jasa konsultansi maupun jasa konstruksi).
b. Indikator :. Kemampuan memprediksi fenomena/ perilaku pekerja dalammelaksanakan regulasi keprofesiannya.
. Kemampuan mempredikisi kebutuhan keamanan (safety factor) bekerja.
.Mempredikisi perhitungan kebutuhan kenyamanan kerja secara umum pada disiplin masing-masing.
6. Deskripsi Mata KuliahPemahaman dan pengenalan regulasi dan prinsip dasar kesehatan dan keselamatan kerja dalam hubungan manajemen ketanagakerjaan, serta memahami kebijakan dalam masalah resiko, keorganisasian, perilaku pekerja, penanggulangan bahaya kerja dan asuransi sebagai institusi penjamin.
7. Pendekatan Pembelajaran : Penyelesaian soal/ masalah yang merupakan temuan kelompok secara klasikal; diselesaikan secara kelompok besar. Dan untuk masalah yang bersifat prinsipal/ kasusistik diselesaikan secara individual.
8. Media Pembelajaran :Ceramah, diskusi kasus dengan paparan digital, media realitas pada ruang yang sedang digunakan.
9. Asesmen :- Kehadiran- UTS dan UAS- Tugas terstruktur (bulanan/ semesteran) baik secara individual ataupun kelompok.
- Kemampuan studi kasus (temuan masalah); dalam acara diskusi (pendalaman)
10. Tugas-tugas MahasiswaDiantaranya membuat makalah yang membahas regulasi danpelaksanaan di lapangan masalah kesehatan dan keselamatankerja, serta kerja profesi yang berkaitan dengan undang-undang ketenagakerjaan.
1. Uraikan komponen perlengkapan kerja terkait denganregulasi keselamatan dan kesehatan kerja, serta melihatkesenjangan yang terjadi di lapangan antara teori danaplikasinya.
2. Penanggulangan kecelakaan dalam pengoperasian perangkatmanual maupun mekanik yang harus diperhatikan.
3. Membuat ulasan tentang jenis pekerjaan yang harusdisesuaikan dengan karakteristik pekerja, antara lain :usia kerja, pendidikan, gender, sertfikasi kerja,pengalaman dan kondisi fisik/ nonfisik pekerja.
11. Sumber Pustaka
1. ------------, 2001, , Peraturan Pemerintah TentangPegawai Negeri Sipil, Penerbit Citra Umbara,Bandung.
2. Ridley, John, (terjemahan) 2006, Ikhtisar Kesehatan danKeselamatan Kerja. Penerbit Erlangga.
3. Suma’mur PK, 1976, Kecelakaan Akibat Kerja dalam HigenePerusahaan dan Keselamat Kerja, Gunung Agung,Jakarta.
4. Suma’mur PK, 1989, Keselamatan Kerja & PencegahanKecelakaan, CV. Haji Masagung, Jakarta.
5. Tim Redaksi Fokusmedia, 2006, Himpunan PeraturanPerundang Undangan Ketenagakerjaan, PenerbitFokusmedia, Bandung.
6. Tunggal, Hadi Setia, 2000, Undang-Undang RI No. 21 Tahun2000 Tentang Serikat Pekerja/ Serkat Buruh,Harvarindo, Jakarta.
.---- o----.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
1. NAMA MATA KULIAH: K-3 & Hukum Ketenaga Kerjaan2. KODE MK / SKS : TK 105 / 23. MK PRASYARAT : ---4. SEMESTER : 35. POKOK BAHASAN5.1. Pokok Bahasan 1 : Pada permulaan kuliah
diberikan penjelasan mengenai dasar-dasar fisika bangunan secara umum.
Pertemuan Ke : PertamaDosen/ Asisten : Ir. H. Sidik Hananto Us, MT
Kompetensi Dan Model Pembelajaran
a. Kompetensi : Mengenal dan memahami masalah hukumdan peraturan yang terkait dengan polapembangunan ketenagakerjaan.
b. Indikator : Menulis dafar pertanyaan.c. Model Pembelajaran : Ceramah, tanja jawab, tampilan
grafik ilustrasid. Skenario Kegiatan Pembelajaran : Klasikal
TAHAP KEGIATAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MHS WAKTUPERSIAPAN Memberi ulasan
dan fenomena ketenaga-kerjaan pada dunia industri,khususnya industri konstruksi.
Responsif dan mencatat.
30 Menit
PELAKSANAAN Paparan sketsa Responsif dan 50 Menit
grafis dasar filosofi perundang-undangan dan struktur regulasi di Pemerintahan.
mencatat.
AKHIR PERTEMUAN Pendalaman, tanja-jawab
Responsif dan mencatat.
20 menit
5.2. Pokok Bahasan 2 : Bentuk dankarakteristik kecelakaan akibat kerja yang berpengaruh pada cara penetrapan kebijakan keselamatan kerja dan kesehatan kerja, khususnya di bidang jasa konstruksi.
Pertemuan Ke : Kedua dan ketiga Dosen/ Asisten : Ir. H. Sidik Hananto Us, MT
Kompetensi Dan Model Pembelajaran
a. Kompetensi : Memahami masalah dengan memperhatikan
sumber/ asal resiko kerja yang telah
diperkirakan sesuai pandangan ahli dan
ketentuan yang berlaku.
b. Indikator : Perilaku pekerja, identifikasi resiko kerja
(kecelakaan dan gangguan kesehatan).
c. Model Pembelajaran : Ceramah, tanja jawab, tampilan
grafik ilustrasi
d. Skenario Kegiatan Pembelajaran : Klasikal
TAHAP KEGIATAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MHS WAKTUPERSIAPAN Memberi
standarisasi penggulangan jenis kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan yang ideal.
Responsif dan mencatat.
2 x 30 Menit
PELAKSANAAN Membuat analisadan kompilasi data dari jeniskecelakaan dan gangguan kesehatan kerja, khususnya di proyek lapanganjasa konstruksi.
Responsif, studi kasus danmencatat.
2 x 50 Menit
AKHIR PERTEMUAN Pendalaman, tanja-jawab
Responsif, ungkapan masalah kekinian dan mencatat.
2 x 20 menit
5.3. Pokok Bahasan 3 : Prinsip-prinsip pertolongan pertamapada kecelakaan (P3K) serta alat dan peralatan perlindungan diri (PPE) yang harus disediakan di lapangan kerja.
Pertemuan Ke : Keempat dan kelima Dosen/ Asisten : Ir. H. Sidik Hananto Us, MT
Kompetensi Dan Model Pembelajaran
a. Kompetensi : Memahami dan menganalisa masalah
karakteristik resiko kecelakaan kerja,
sehingga alat dan peralatan perlindungan
kerja sesuai standarisasi, serta penyediaan
alat dan obat untuk pertongan pertama pada
kecelakaan (P3K).
b. Indikator : Jenis pekerjaan di lapangan dan
identifikasi resiko.
c. Model Pembelajaran : Ceramah, tanja jawab, tampilan
grafik ilustrasi
d. Skenario Kegiatan Pembelajaran : Klasikal
TAHAP KEGIATAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MHS WAKTUPERSIAPAN Memberi ulasan
dan fenomena mana-jemen resiko pada proses pembangunan.
Responsif dan mencatat.
2x15 Menit
PELAKSANAAN Menganalisa danmelakukan studikomparasi pencegah-an terjadinya kecelakaan kerja dan
Responsif dan mencatat.
2x50 Menit
resiko pada kesehat-an.
AKHIR PERTEMUAN Pendalaman, tanja-jawab
Responsif dan mencatat.
2x20 menit
5.4. Pokok Bahasan 4 : Budaya kerja pada penggunaanperalatan manual/ mekanik dankonvesional/ modern, serta identifikasimasalah tempat kerja, waktu kerja.
Pertemuan Ke : Keenam dan ketujuh Dosen/ Asisten : Ir. H. Sidik Hananto Us, MT
Kompetensi Dan Model Pembelajaran
a. Kompetensi : Mampu dan memahami cara/ budaya kerja yang
sering dilakukan oleh industri jasa
konstruksi sesuai keterampilan daerah
setempat, serta mengatisipasi kebutuhan
tetang kesehatan dan keselamatan kerja.
b. Indikator : Metoda membangun pada lokasi/ tempat kerja,
dan tingkat keterampilan pekerja lokal.
c. Model Pembelajaran : Ceramah, tanja jawab, tampilan
grafik ilustrasi
d. Skenario Kegiatan Pembelajaran : Klasikal
TAHAP KEGIATAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MHS WAKTUPERSIAPAN Memberi ulasan
tentang proses Responsif dan mencatat.
2x15 Menit
perkembangan teknologi, terkait regulasi daerah(ke-mampuan otonomi daerah).
PELAKSANAAN Menganalisa danmelakukan studila-pangan sebagai perbandingan pola dan budayakerja.
Responsif dan mencatat.
2x60 Menit
AKHIR PERTEMUAN Pendalaman, tanja-jawab danmelakukan evaluasi kecerdasan analisis mahasiswa.
Responsif dan mencatat.
2x20 menit
5.5. Pokok Bahasan 5 : Ujian Tengah Semester. Pertemuan Ke : Kedelapan Dosen/ Asisten : Ir. H. Sidik Hananto Us, MT
Kompetensi Dan Model Pembelajaran
a. Kompetensi : Mampu memahami dan menganalisa bahasan
pada pertemuan kedua sampai dengan ketujuh.
b. Indikator : Tampilan prestasi.
c. Model Pembelajaran : Jawaban ilustrasi narasi dan grafis.
d. Skenario Kegiatan Pembelajaran : Individual.
TAHAP KEGIATAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MHS WAKTUPERSIAPAN Distribusi, dan
pemeriksaan persiapan UTS.
Melakukan kelengkapan administratif.
5 Menit
PELAKSANAAN Supervisi . Mengerjaan soal-soal UTS.
100 Menit
AKHIR PERTEMUAN Pengumpulan hasil.
Penyerahan lembar UTS.
5 menit
5.6. Pokok Bahasan 6 : Peranan pemerintah dan organisasiprofesi dalam program cara membangunyang ideal, dengan memperhatikankesehatan dan keselamatan kerja pegawai/buruh.
Pertemuan Ke : Kesembilan Dosen/ Asisten : Ir. H. Sidik Hananto Us, MT
Kompetensi Dan Model Pembelajaran
a. Kompetensi : Mengetahui dan dapat membuat bagan alirpermasalahan pelaksanaan serta pengawasandi lapangan sesuai undang-undangkeselamatan dan kesehatan kerja.
b. Indikator : Standarisasi dan legal manajemen kesehatan dan keselamatan kerja.
c. Model Pembelajaran : Ceramah, tanja jawab, tampilan grafik ilustrasi
d. Skenario Kegiatan Pembelajaran : Klasikal
TAHAP KEGIATAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MHS WAKTU
PERSIAPAN Memberi ulasan pengelolaan prosedur tindakan keselamatan kerja, dari pembuatan rambu-rambu sampai pemberian sangsi.
Responsif dan mencatat.
30 Menit
PELAKSANAAN Menganalisa danmelakukan studiliteratur tentang pedomanpraktis dan pengawasan disiplin kerja.
Responsif dan mencatat.
50 Menit
AKHIR PERTEMUAN Pendalaman, tanja-jawab
Responsif dan mencatat.
20 menit
5.7. Pokok Bahasan 7 : Pemahaman masalah tata kerja &susunsn organisasi lembaga kerja samatripartit.
Pertemuan Ke : Kesepuluh Dosen/ Asisten : Ir. H. Sidik Hananto Us, MT
Kompetensi Dan Model Pembelajaran
a. Kompetensi : Mampu secara fungsional dari masing-masing lembaga yang mengatur hubungan kerjaantara pengusaha dan pekerja.
b. Indikator : Jenis kelembagaan yang ada dan undang-undang yang menga-tur kontribusi tanggung jawab/ kwajiban.
c. Model Pembelajaran : Ceramah, tanja jawab, tampilan grafik ilustrasi
d. Skenario Kegiatan Pembelajaran : Klasikal
TAHAP KEGIATAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MHS WAKTUPERSIAPAN Memberi
penjelasan tentang tata kerja dan susunan organisasi lembaga kerja sama tripartit.
Responsif dan mencatat.
30 Menit
PELAKSANAAN Pemaparan sendi-sendi kerjasama dan jenis kelembagaan serikat pekerjasesuai keprofesiannya.
Responsif dan mencatat.
50 Menit
AKHIR PERTEMUAN Pendalaman, tanja-jawab
Responsif dan mencatat.
20 menit
5.8. Pokok Bahasan 8 : Kebutuhan masalah jaminan sosial
pekerja, dari program sampai
implementasi di lapangan. (Perhatikan
peraturan pemerintah RI no. 79 tahun
1998)
Pertemuan Ke : Kesebelas dan keduabelas
Dosen/ Asisten : Ir. H. Sidik Hananto Us, MT
Kompetensi Dan Model Pembelajaran
a. Kompetensi : Memahami dan menganalisa bentuk jaminan
sosial yang diperlukan pekerja dengan
konsekuensi pendanaan (cost) perusahaan.
b. Indikator : Bentuk jaminan sosial, antara lain :
jaminan kematian, jaminan hari tua, jaminan
kecelakaan kerja.
c. Model Pembelajaran : Ceramah, tanja jawab, tampilan
grafik ilustrasi
d. Skenario Kegiatan Pembelajaran : Klasikal
TAHAP KEGIATAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MHS WAKTUPERSIAPAN Memberi
pemaham-an dasar-dasar kebutuhan pekerja, tentang resiko kerja.
Responsif dan mencatat.
2x15 Menit
PELAKSANAAN Menganalisa danmelakukan studi
Responsif dan mencatat.
2x65 Menit
peraturan tentang perusahaan penjamin dan peserta (pekerja yang dijamin).
AKHIR PERTEMUAN Pendalaman, tanja-jawab
Responsif dan mencatat.
2x20 menit
5.9. Pokok Bahasan 9 : Hak dan kewajiban pekerja, sesuaidengan tingkat pendidikan, pengalamankerja, dan tingkat resiko pekerjaan.
Pertemuan Ke : Ketigabelas Dosen/ Asisten : Ir. H. Sidik Hananto Us, MT
Kompetensi Dan Model Pembelajaran
a. Kompetensi : Memahami dan menganalisa masalah hak
kolektif maupun individual pekerja serta
kewajiban yang bersifat administratif
maupun keprofesian.
b. Indikator : Perjanjian kerja, peraturan perusahaan,
sangsi.
c. Model Pembelajaran : Ceramah, tanja jawab, tampilan
grafik ilustrasi
d. Skenario Kegiatan Pembelajaran : Klasikal
TAHAP KEGIATAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MHS WAKTUPERSIAPAN Memberi dasar-
dasar keprofesian atas kebutuhan tingkat kesulitan kerja.
Responsif dan mencatat.
30 Menit
PELAKSANAAN Menganalisa danmelakukan studikomparasi (sesuai bidang keprofesian) kewajiban dan hak-hak pekerja.
Responsif dan mencatat.
50 Menit
AKHIR PERTEMUAN Pendalaman, tanja-jawab
Responsif dan mencatat.
20 Menit
5.10. Pokok Bahasan 10 : Sistem pengupahan dengan standarremunerasi sesuai dasar kebutuhan pokok,jabatan/ fungsi kerja dan lain-lain yangdiatur dalam peraturan klasifikasi kerjadari Departemen PU dan DepartemenKeuangan (Bank Indonesia.
Pertemuan Ke : Keempatbelas dan kelimabelas Dosen/ Asisten : Ir. H. Sidik Hananto Us, MT
Kompetensi Dan Model Pembelajaran
a. Kompetensi : Memahami dan menganalisa sistempengupahan, yang terkait dengan orientasitarget maupun pada proses/ waktu kerja.
b. Indikator : Upah minimum regional, sistem harian, mingguan, bulanan.
c. Model Pembelajaran : Ceramah, tanja jawab, tampilan grafik ilustrasi
d. Skenario Kegiatan Pembelajaran : Klasikal
TAHAP KEGIATAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MHS WAKTUPERSIAPAN Memberi uraian
komponen remune-rasi, dan kebiasaan pekerja menerima upah.
Responsif dan mencatat.
2x15 Menit
PELAKSANAAN Menganalisa danmelakukan latihan menghitung kom-ponen biaya kegiatan kerja dan kebutuhan internal.
Responsif dan mencatat.
2x65 Menit
AKHIR PERTEMUAN Pendalaman, tanja-jawab
Responsif dan mencatat.
2x20 menit
5.11. Pokok Bahasan 11 : Ujian Akhir Semester. Pertemuan Ke : KeenambelasDosen/ Asisten : Ir. H. Sidik Hananto Us, MT
Kompetensi Dan Model Pembelajaran
a. Kompetensi : Menyelesaikan dan menganalisa masalah
secara komprehensif serta membuat keputusan
pilihan desain yang ideal.
b. Indikator : Kecepatan dan keakuratan pemilihan metode.
c. Model Pembelajaran : Jawaban ilustrasi narasi dan grafis.
d. Skenario Kegiatan Pembelajaran : Individual
TAHAP KEGIATAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MHS WAKTUPERSIAPAN Distribusi, dan
pemeriksaan persiapan UAS.
Melakukan kelengkapan administratif.
5 Menit
PELAKSANAAN Supervisi . Mengerjaan soal-soal UAS.
100 Menit
AKHIR PERTEMUAN Pengumpulan hasil.
Penyerahan lembar UAS.
5 menit
6. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARANa. Set digital presentasib. Set papan tulisc. Set model untk uji coba materi (metode kalibrasi)
7. EVALUASIa. Penyelesaian Tugas Kecil/ Besarb. Pelaksanaan kelompok uji coba materic. Jawaban narasi/ grafis UTS dan UASd. Penilaian komprehensif komponen evaluasi (kehadiran,
tugas-tugas, tanya-jawab,UTS/UAS)
8. SUMBER PUSTAKA/ PEMBELAJARAN
------------, 2001, , Peraturan Pemerintah Tentang PegawaiNegeri Sipil, Penerbit Citra Umbara, Bandung.
Ridley, John, (terjemahan) 2006, Ikhtisar Kesehatan danKeselamatan Kerja. Penerbit Erlangga.
Suma’mur PK, 1976, Kecelakaan Akibat Kerja dalam HigenePerusahaan dan Keselamat Kerja, Gunung Agung,Jakarta.
Suma’mur PK, 1989, Keselamatan Kerja & PencegahanKecelakaan, CV. Haji Masagung, Jakarta.
Tim Redaksi Fokusmedia, 2006, Himpunan Peraturan PerundangUndangan Ketenagakerjaan, Penerbit Fokusmedia,Bandung.
Tunggal, Hadi Setia, 2000, Undang-Undang RI No. 21 Tahun 2000Tentang Serikat Pekerja/ Serkat Buruh, Harvarindo,Jakarta.
.---- o----.
LAMPIRAN DRAFT
MATERI PERKULIAHANMata Kuliah : K-3 & HK KETENAGAKERJAAN
1. Kepranataan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1.1. Pranata hukum kesehatan dan kelamatan kerja terdahulu,
Factories Act 1961 (FA) dsan Offices, Shops and Railway
Premises Act 1963 (OSRP), ditujukan untuk memperbaiki
kesalahan yang terjadi dan isinya cenderung preskriptif dan
membatasi lingkup pekerjaan dengan memberlakukannya hanya
pada operasi, proses atau tempat kerja tertentu yang
disebutkan di dalam ketetapan (Act) tersebut. Sedikit sekali
regulasi yang dibuat berdasarkan ketetapan-ketetapan ini
yang masi berlaku.
Dulu, hukum-hukum kesehatan dan keselamatan kerja muncul
untuk melindungi para pelkerja dari bahaya yang ditimbulkan
oleh perkembangan teknologi. Walaupun masih tetap demikian
halnya hingga saat ini, penekanan yang lebih besar kini
terletak pada bagian-bagian yang memerlukan peran serta
majikan. Sikap kita telah berubah dari melindungi permesinan
menjadi melindungi manusia dan semakin menitik beratkan pada
antisipasi bahaya (penilaian resiko) ketimbang menanti
terjadinya kecelakaan kerja.
1.2. Mayoritas regulasi kesehatan dan keselamatan kerja yang
menyangkut tenaga kerja yang sedang bekerja, termasuk
regulasi yang berasal dari Uni Eropa, dibuat oleh pemerintah
melalui departemen yang sesuai (pada tahun 2003 dibuat oleh
Departemen Tenaga Kerja untuk materi-materi ketenagakerjaan
dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan untuk
permesinan). Rancangan redaksi regulasi kesehatan dan
keselamatan kerja dibuat oleh Health and Safety Commission/
Executive (HSC/E) sesuai dengan kewenangan yang disebutkan
dalam HSW (Health and Safety at Work). Untuk menstimulir
pertumbuhan perdagangan bebas di Uni Eropa, sejumlah
direktif diadopsi yang menetapkan ketentuan keselamatan
barang jadi dan perlengkapan. Penyiapan regulasi-regulasi
untuk menyertakan isi direktif khusus ini ke dalam hukum-
hukum yang dilakukan oleh Departemen Perindustrian dan
Perdagangan berdasarkan kewenangannya. 1.3. Dalam pelaksanaan regulasi ini, perlu pengendalian dan
pengawasan berkala yang meliputi :
a. Melaksanakan inspeksi umum terhadap tempat kerja
(biasanya semakin berbahaya kondisi suatu tempat kerja,
maka perlu intensif dilakukannya).
b. Melakukan investigasi atas segala kejadian menyangkut
masalah kesehatan kerja dan kecelakaan kerja sekecil
apapun.
c. Melakukan pengamatan atas keluhan-keluhan tentang kondisi
tempat kerja (harus menjadi prioritas pengawasan).
d. Memberikan penyuluhan dan nasehat-nasehat untuk berbagai
masalah kesehatan dan keselamatan kerja tertentu.
e. Menginformasikan hasil temuan kepada departemen terkait
dan serikat kerja yang bersangkutan.
1.4. Yang mempengaruhi isu-isu kesehatan dan keselamatan kerja :
a. Environmental Protection Act 1990, Berhubungan dengan
buangan limbah ke atmosfer, aliran air, dan tanah.
Beberapa substansi yamg terkandung di dalamnya dapat
menimbulkan resiko terhadap kesehatan komunitas
masyarakat dan ekologi di area tersebut.
b. Hal-hal yang terkait terdapat dalam bebgerapa hukum rumit
tentang ketenagakerjaan yang memberikan perlindungan
terhadap pekerja.
c. Hal-hal yang berkaitan dengan pekerja perempuan, bila
pekerjaan tersebut akan mengganggu kondisi fisik
kewanitaannya, kesuburan, kehamilan sampai tingkat
perawatan terhadap bayi yang dilahirkan.
d. Pakaian kerja yang dikaitkan dengan ketentuan busana
religius yang dianutnya, dimana akan mengurangi
perlindungan atas dirinya dalam nilai-nilai kesehatan dan
keselamatan kerja.
1.5. Ketentuan tentang keselamatan kerja, yang dapat dijadikan
acuan sebagai petunjuk yang lebih rinci:
a. Tempat kerja, peralatan tetap (fixtures) dan perabotannya
(fitting) maupun peralatan, perangkat, dan sistemnya yang
terintegrasi (built-in) atau tambahan harus terawat
dengan baik, bersih, dan dalam urutan kerja yang efisien.
b. Pengaruh iklim di tempat kerja; penerangan cahaya terang
langit (alami), ventilasi, temperatur ruangan dan
kelembaban harus sesuai dengan standar kesehatan dan
keselamatan kerja.
c. Perawatan perlu diperhatikan agar kebersihan dan kondisi
peralatan tidak membahayakan kesehatan maupun keselamatan
pekerja.
1.6. Pendenmganran sering diabaikan, beberapa hal yang perlu
dipahami tentang bunyi/ suara dan kebisingan:
a. Kebisingan adalah bunyi yang tidak diharapkan.
b. Beberapa bunyi yang deperlukan adalah untuk
berkomunikasi, memberi peringatan dan mengenali sesuatu
yang penting.
c. Perlu diperhatikan ambang pendengaran.
2. Perlindungan Kesehatan Pada Pekerja
2.1. Dalam konsep pemeliharaan dan perawatan nilai-nilai
kesehatan pekerja, meliputi pengambilan tindakan pencegahan
penyakit dan memberikan sarana untuk mencegah pekerja kontak
dengan substansi yang membahayakan kesehatan. Sarana
kesehatan sangat perlu untuk menjaga bila terjadi pekerja
yang sakit maupun mendapat gangguan kesehatan karena jenis
pekerjaannya.
2.2. Konsumsi yang bergizi pada pekerja untuk pekerjaan
tertentu harus diberikan, misal: makanan untuk menjaga
stamina kerja karena bekerja pada ruang yang sangat dingin.
Perlengkapan kerja selain pakaian kerja, misal: alat peredam
kebisingan, kacamata untuk mengurangi radiasi matahari,
pakaian kerja yang melindungi dari cuaca/ iklim, dan lain-
lainnya yang menyebabkan gangguan kesehatan.
2.3. Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
didefinisikan sebagai tempat perawatan darurat untuk pekerja
yang sakit akibat menurunnya kesehatan atau karena kecelakaan
kecil. Apapun bentuk pekerjaan yang terorganisir baik dalam
skala kecil maupun besar harus tersedia sarana P3K, walaupun
terkadang tidak memerlukan ruangan khusus untuk maksud ini.
Tenaga medis diperlukan bila jenis pekerjaan menpunyai resiko
yang signifikan dan lapangan pekerjaan jauh dari sarana
kesehatan lingkungan
2.4. Tindakan untuk kesehatan dan pencegahan yang
mengakibatkan gangguan kesehatan diantaranya, dapat di
uraikan sebagai berikut :
Bentuk Gangguan Tindakan Yang Perlu DilakukanSikap Tubuh - Pemakaian kursi kerja yang dapat disetel
sehingga kedudukan lengan operator akansejajar dengan bidang kerja, atau tidakmempercepat kelelahan kerja.
- Kursi yang memiliki sandaran yang dapatdisetel, serta tumpuan kaki padaketinggian yang tepat sehingga mencapainilai ergonomi yang ideal.
Waktu Kerja - Batas waktu bekerja yang melebihiregulasi (lembur yang diizinkan),sehingga mengurangi konsentrasi danketepatan hasil kerja.
Penglihatan - Posisi obyek pengamatan yang tidak wajar,sehingga perlu alat bantu (kacamata).
- Tempat kerja yang berdebu atau kadarkimia udara yang mengganggu penglihatansehingga perlu alat bantu untukpenglihatan.
Pendengaran - Bunyi yang ada di lokasi pekerjaanmelebih standar regulasi tingkatkekerasan bunyi yang diizinkan, sehinggadiperlukan alat bantu untuk kesehatanpendengaran.
Kulit Tubuh - Sarung pelindung kulit untuk melindungierosi pada kulit tubuh.
- Krim atau gel lainnya, untuk melindungikulit dari radiasi matahari ataukepekatan udara yang mengadung bahankimia.
Pernafasan - Filter pelindung pernafasan untuk polusiakibat debu, CO2 dan lain-lain yang
mengganggu saluran pernafasan.Kelelahan kerja - Memberikan pelatihan penggunaan perangkat
kerja baik yang bersifat perangkat lunakmaupun keras.
- Perangkat harus disesuaikan dengan sifattugas.
- Bantuan teknis yang efektif, dalam bentukprotap dan program kerja (penjadwalankerja).
2.5. Asuransi kesehatan harus diperhitungkan dalam biaya
produksi, sehingga beban resiko yang memberatkan perusahaan
dapat dihindari. Hal ini sesuai dengan UU Ketenagakerjaan Th.
2006.
3.Kebijakan Regulasi Ketenagakerjaan.
3.1. Kebijaksanaan dalam pembangunan mengenai regulasi
ketenagakerjaan adalah bagian integral dari pembangunan
nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, pembangunan
ketenagakerjaan mengatur hal-hal yang betujuan terpenuhinya
hak-hak dan perlindungan yang mendasar bagi tenaga kerja dan
pekerja/ buruh serta pada saat yang bersamaan dapat
mewujudkan kondisi yang kondusif bagi pembangunan dunia
usaha.
3.2. Yang perlu diperhatikan dalam mata-kuliah ini
adalah hal-hal yang berkaitan dengan:
a. Pelatihan Kerja; Setiap alat dan peralatan mempunyai
karakteristik sendiri-sendiri, sehingga perlu pengenalan
dan cara pengoperasian.
b. Hubungan Kerja; Pada dasarnya setiap transaksi pekerjaan
yang mengeluarkan hasil harus diawali dengan perjanjian
kerja yang seimbang, sehingga dapat diketahui hak dan
kewajiban masing-masing pihak
c. Perlindungan, Pengupahan dan Kesejahteraan pada Pekerja;
Kelemahan dalam setiap hubungan kerja ada pada kesenjangan
posisi/ jabatan kerja dan pengupahan sebagai tujuan
pragmatis pekerja, untuk itu perlu komisi atau organisasi
yang mengupayakan perlindungan pekerja dsampai pada tingkat
kesejahteraannya.
3.3. Hak berserikat bagi pekerja; Sebagaimana
diketahui bahwa pemerintah telah meratifikasi Konvensi ILO
No. 87 tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak
untuk Berorganisasi dengan Keppres No. 83/ 1998 dan Konvensi
ILO no. 98 tentang berlakunya Dasar-dasar dari Hak untuk
Berorganisasi dan untuk Berunding Bersama, dengan UU No. 18/
1956.
Maksud dan tujuan tersebut adalah :
a. Menjamin kebebasan buruh untuk ikut atau tdaknya dalam
Serikat Pekerja.
b. Melindungi buruh/ pekerja terhadap campur tangan majikan.
c. Melindungi Serikat Pekerja terhadap campur tangan majikan
dalam mengurus organisasinya, khususnya mendirikan
organisasi dibawah pengaruh majikan atau yang disokong
dengan uang atau cara lainnya.
d. Menjamin penghargaan hak berorganisasi.
e. Menjamin perkembangan serta penggunaan badan perundingan
sukarela untuk mengatur syarat-syarat dan keadaan-keadaan
kerja dengan perjanjian perburuhan.
- O -