analisis isi tokoh yang bermanuver politik dalam film infernal ...
DIAJ UNIVER U U PERBAN TOKOH-T JUKAN KE SITAS ISLA ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of DIAJ UNIVER U U PERBAN TOKOH-T JUKAN KE SITAS ISLA ...
DIAJUNIVER
U
U
PERBANTOKOH-T
JUKAN KESITAS ISLA
UNTUK MEMEMPERO
D
1. 2.
FAKUNIVERSIT
NKAN SYARTOKOH HI
EPADA FAKAM NEGEREMENUHI OLEH GELDALAM IL
MUHAMNI
PEMDrs. MOCHSAIFUDDI
MKULTAS SYTAS ISLAM
YO
RIAH DALIZBUT TAH
SKRIPSI
KULTAS SRI SUNAN SEBAGIAN
LAR SARJAMU HUKU
OLEH MMAD KHM. 0938007
MBIMBINGHAMAD SOIN, S.HI., M
MUAMALATYARI’AH DM NEGERIGYAKART
2014
AM PANDAHRIR INDO
YARI’AH DKALIJAG
N SYARATANA STRA
UM ISLAM
HUTUB 76
G: ODIK, S.So
M.SI.
T DAN HUKUI SUNAN KTA
ANGAN ONESIA
DAN HUKUGA YOGYAKT-SYARAT ATA SATU
os., M.Si.
UM KALIJAGA
UM KARTA
ii
ABSTRAK Secara definisi, bank syariah adalah sebuah lembaga keuangan yang
mempunyai aturan perjanjian yang dilakukan oleh pihak bank dengan pihak lain dalam rangka penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha dan kegiatan lainnya sesuai dengan hukum Islam. Pembentukan bank syariah ini dipercayai sebagai upaya alternatif dalam menjawab tantangan ekonomi konvensional terkait persoalan bunga yang dilarang di dalam hukum Islam. Sebagai solusinya bank syariah kemudian menerapkan sistem bagi hasil (mudarabah) dalam menjalankan aktivitasnya.
Fenomena perbankan syariah saat ini telah mengundang kontroversi di kalangan intelektual-intelektual muslim, ada sebagian mereka yang mendukungnya, adapula yang mengkritiknya. Salah satu dari mereka adalah tokoh-tokoh Hizbut Tahrir Indonesia. Menurut mereka, perbankan syariah saat ini bukanlah suatu sistem yang ideal seperti yang dicontohkan Nabi s.a.w. karena beberapa aturannya justru bertentangan dengan hukum syariah yang semestinya. Bank syariah hanyalah sebuah topeng dari wajah sistem ekonomi kapitalisme. Perbedaannya hanya terletak pada pelarangan bunga ditambah zakat dan etika-etika islami saja. Sementara sistem bagi hasil yang dibangga-banggakan, nyatanya juga dalam beberapa akadnya mengandung penyimpangan.
Skripsi ini merupakan penelitian kombinasi lapangan dan literatur sebagai data primer, dan berupa buku atau transkip dan catatan sebagai data sekunder. Skripsi ini bersifat deskriptif-analitis yaitu sifat penelitian yang menggambarkan secara obyektif terhadap masalah-masalah penelitian dan bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi atau pandangan tokoh-tokoh Hizbut Tahrir Indonesia terhadap perbankan syariah saat ini, untuk kemudian selanjutnya dilakukan analisis. Sedangkan pendekatan masalah yang digunakan di dalam penelitian skripsi ini menggunakan pendekatan normatif dengan disandarkan pada pendapat ulama-ulama fiqh.
Setelah dilakukan penelitian, pandangan tokoh-tokoh Hizbut Tahrir Indonesia mengenai bank syariah tidak terlepas dari semangat mereka dalam menegakkan negara khilafah. Pandangan dari tokoh-tokoh Hizbut Tahrir Indonesia ini sebenarnya tidak cukup ramah terhadap kondisi dan situasi perkembangan perekonomian yang berlaku saat ini. Padahal, kebutuhan masyarakat Islam modern sangat berbeda dengan kebutuhan umat Islam di zaman Nabi. Pemantapan Islam sebagaimana agama besar dunia dalam sejarahnya tidak pernah dilakukan dengan penolakan terhadap sistem sebelumnya tanpa dasar. Apa yang dipandang baik dari tradisi sebelum Islam kelak diakomodasi sebagai bagian dari nilai-nilai Islam seperti tampak dalam mengenal sistem bagi hasil atau mudarabah yang sudah jamak dipraktekkan masyarakat Arab sebelum Islam datang.
vii
MOTTO
إلھىكفى بى عزا أن تكون لك عبدا
ون لى رباوكفى بى فخرا أن تكأنت كما أحب فاجعلنى كما تحب
طالب)أبى (إمام علي إبن
“Wahai Tuhanku,Cukuplah segala kemuliaan bagi-kuKarena Engkau menjadikan-ku hamba-MuCukuplah segala kebanggaan bagi-kuKarena Engkau menjadi Tuhan-kuEngkaulah yang ku cintaiMaka jadikanlah aku hamba yang Engkau cintai”
(Do’a Imam Ali Ibn Abi Thalib)
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:Ayahanda yang dimuliakan Allah H. Fathurrahman
Ibunda yang dikasihi Rasulullah Hj. Iis IstianahKakanda yang dirindukan Allah dan Rasul-Nya Abdul Aziz
Adinda-adindaku yang dicintai makhluk ciptaan-NyaNurfitriyana & Ha zmi Nadia Nurrabbaniyah
Beserta Almamater Jurusan MuamalatFakultas Syari’ah dan Hukum
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini
berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 158/1987 dan
0543b/U/1987.
A. Konsonan tunggal
HurufArab
Nama Huruf Latin Keterangan
ا
تثجحخدذرزسشصضطظعغفقكل
AlîfBâ’Tâ’Sâ’Jîm
Hâ’Khâ’Dâl
Zâl
Râ’zai
sin
syin
sâd
dâd
tâ’zâ’‘aingain
fâ’qâf
kâf
lâm
mîm
tidak dilambangkan
b
tṡjḥ
kh
d
żr
z
s
syṣḍṭẓ‘g
f
q
k
l
tidak dilambangkan
be
te
es (dengan titik di atas)
je
ha (dengan titik di bawah)
ka dan ha
de
zet (dengan titik di atas)
er
zet
es
es dan ye
es (dengan titik di bawah)
de (dengan titik di bawah)
te (dengan titik di bawah)
zet (dengan titik di bawah)
koma terbalik di atas
ge
ef
qi
ka
`el
x
منوھـءي
nûn
wâwû
hâ’hamzah
yâ’
m
n
w
h
’Y
`em
`en
w
ha
apostrof
ye
B. Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap
متّعد دةعّدة
ditulis
ditulis
Muta‘addidah
‘iddah
C. Ta’ marbutah di akhir kata
1. Bila dimatikan ditulis h
حكمةعلة
ditulis
ditulis
H}ikmah
‘illah
(ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap
dalam bahasa Indonesia, seperti salat, zakat dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya).
2. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,
maka ditulis dengan h.
كرامة األولیاء ditulis Karāmah al-auliyā’
3. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan dammah
ditulis t atau h.
زكاة الفطر ditulis Zakāh al-fiṭri
xi
D. Vokal pendek
___َ
فعل___ِ
ذكر___ُ
یذھب
Fathah
kasrah
dammah
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
A
fa’ala
i
żukira
u
yażhabu
E. Vokal panjang
1
2
3
4
Fathah + alif
جاھلیةfathah + ya’ matiتنسىkasrah + ya’ matiكـریمdammah + wawu mati
فروض
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
Ājāhiliyyah
ātansā
īkarīm
ūfurūd}
F. Vokal rangkap
1
2
Fathah + ya’ mati
بینكمfathah + wawu mati
قول
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
Ai
bainakum
au
qaul
G. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan
apostrof
أأنتمأعدت
لئن شكرتم
Ditulis
ditulis
ditulis
A’antum
U‘iddat
La’in syakartum
xii
H. Kata sandang alif + lam
1. Bila diikuti huruf Qomariyyah ditulis dengan menggunakan huruf “l”.
القرآنالقیاس
Ditulis
ditulis
Al-Qur’ān
Al-Qiyās
2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf
Syamsiyyah yang mengikutinya, dengan menghilangkan huruf l (el) nya.
السمآءالشمس
Ditulis
Ditulis
As-Samā’
Asy-Syams
I. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat
Ditulis menurut penulisannya.
ذوي الفروضأھل السنة
Ditulis
Ditulis
Żawī al-furūd}
Ahl as-Sunnah
xiii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanyalah bagi Allah, Tuhan sekalian manusia dan
semesta alam, yang telah memberi limpahan rahmat, hidayat, dan nikmat-Nya
kepada semua makhluk ciptaan-Nya, termasuk kepada kita, sehingga kita masih
dapat memberi faedah bagi kehidupan dengan keimanan dan keislaman. Shalawat
senantiasa disenandungkan dan dicurahkan, serta salam selalu terlimpah-ruahkan
dalam lindungan kasih sayang kepada Rasulullah baginda umat manusia
Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, dan para umatnya yang teguh dalam
menjalankan ajaran dan sunnahnya, semoga mendapat syafa’at di hari yang
dirindu-rindukan syafa’atnya.
Penyusunan skripsi ini tiada lain adalah sebagai salah satu bentuk
pertanggungjawaban seorang anak kepada orang tuanya, yaitu memberi secuil
rasa kebahagiaan kepada mereka. Selain itu, skripsi ini juga disusun untuk
memenuhi tugas akhir yang diberikan oleh Fakultas Syari’ah dan Hukum, juga
merupakan sebagian dari syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh penyusun, guna
memperoleh gelar sarjana strata satu dalam bidang Hukum Islam.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian penyusunan
skripsi ini adalah berkat “campur tangan” Tuhan kepada penyusun dengan
xiv
perantara beberapa pihak yang telah membantu. Untuk itu penyusun ingin sekali
menyampaikan ungkapan rasa terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Keluarga yang selalu dinaungi kasih sayang Tuhan, Ayahanda H.
Fathurrahman bin H. Soleh dan Ibunda Hj. Iis Isti’anah bin Taswari,
dengan tangan-tangan yang penuh cinta, dan curahan perhatian dan
pengorbanan siang-malam dari mereka. Kakanda Abdul Aziz, yang
menjadi inspirasi hidup (terima kasih sudah munaqosah kemaren,
sehingga tidak harus didahului adiknya). Adinda Nurfitriana, yang
menjadi penyemangat hidup. Terakhir, si kecil Adinda Hazmi Nadia
Nurrobaniyah, yang sejak sekian lama ditinggal kakak-kakaknya
merantau (semoga menjadi anak yang sholehah). Dan kepada merekalah
aku berdoa: “Ya Allah, berilah kebahagiaan dan keberkahan di sisa
umur hidup kami, dan berilah kasih sayang-Mu dan cinta seluruh
manusia kepada kami”.
2. Bapak Prof. Noorhaidi, S. Ag., M.A., M., Phil., Ph.D. selaku Dekan
Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Bapak Abdul Mujib, S. Ag., M. Ag. selaku ketua Jurusan Muamalat
Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
4. Bapak Drs. Muhamad Sodik, S. Sos., M. SI., dan juga Bapak Saifuddin,
S. HI., M. SI. selaku pembimbing yang telah memberikan saran serta
meluangkan waktunya kepada penyusun dalam menyelesaikan skripsi ini
(Mohon maaf setahun ini penyusun jarang sekali bimbingan).
xv
5. Bapak Lutfi selaku pegawai TU Muamalat yang sabar dan baik hati
dalam melayani mahasiswa. Terima kasih karena telah mengajarkan
kepada penyusun bagaimana bekerja dengan hati.
6. Kepada kawan-kawan, Mu’amalat 2009, terimakasih atas kebersamaan
dan bantuan serta dukungannya baik secara moril maupun materil.
Kepada kawan-kawan Takmir Masjid Nurul Hidayah: Pak Atiq Bariqoh
beserta Ibu, Mas Idris, Mas Ridwan, Usep, Eed, Arif, Lutfi, Arul, Asfar,
dan kawan-kawan sekitarnya: Chandra & Darmono. Terima kasih atas
tiga tahun kebersamaannya.
7. Kepada kawan-kawan HMI MPO, Komisariat Fakultas Syari’ah &
Hukum: Muhtar, Kamal, Ube, Wahyudin, Yayu, Ibad dll. Kepada kawan-
kawan MARAKOMUNITY: Rusdi, Gofur, Tamam, Zulfah, Salman dll.
Kepada kawan-kawan HMI MPO Cabang Jogja: Ade Rahman, Hilal,
Novi, Nita, Dika dll. Dan kepada mereka-mereka yang di hatinya
tersembunyi namaku. Terima kasih atas kebersamannya selama-lama ini.
Teruntuk semuanya yang tidak tersebutkan yang dengan sabar membantu
memotivasi dan mendoakan penyusun. Terima kasih atas ketulusannya.
Semoga Allah SWT membalas segala bentuk kebaikan mereka berupa
materi maupun pahala. Amiin
Yogyakarta, 10 Sya’ban 1435 H03 Juni 2014 M
Penyusun,
MUHAMMAD KHUTUBNIM. 09380076
xvi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
ABSTRAK ......................................................................................................... ii
HALAMAN SURAT PERNYATAAN SKRIPSI ........................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ........................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... vi
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN ............................................ ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Pokok Masalah ........................................................................... 7
C. Tujuan dan Kegunaan ................................................................ 7
D. Telaah Pustaka ........................................................................... 9
E. Kerangka Teoretik ..................................................................... 12
F. Metode Penelitian ...................................................................... 18
G. Sistematika Pembahasan ............................................................ 20
BAB II GAMBARAN UMUM PERBANKAN SYARIAH……….. ....... 22
A. Sejarah dan Perkembangan Perbankan Syariah ……………… 22
B. Pengertian dan Dasar Hukum Perbankan Syariah .................... 28
1. Pengertian Bank Syariah ...................................................... 28
2. Dasar Hukum Bank Syariah ............................................... 32
C. Akad Muamalat Dalam Bank Syariah………………………...
D. Prinsip Operasional Bank Syariah.............................................
39
45
1. Prinsip Simpanan (wadi>’ah)
................................................
46
2. Prinsip Bagi Hasil
(mud}a>rabah/musya>rakah).......................
49
3. Prinsip Jual Beli (bay’)......................................................... 54
4. Prinsip Sewa (ija>rah) 59
xvii
...........................................................
BAB III PERBANKAN SYARIAH DALAM PANDANGAN TOKOH-
TOKOH HIZBUT TAHRIR INDONESIA ................................. 62
A. Sejarah Singkat Lahirnya Hizbut Tahrir di Indonesia .............. 62
B. Sistem Keuangan Negara Islam Menurut Hizbut Tahrir.......... 65
1. Konsep Baitul Mal ............................................................... 66
2. Kepemilikan Negara ............................................................ 67
3. Kepemilikan Umum ............................................................. 68
4. Kepemilikan Individu .......................................................... 69
C. Pandangan Tokoh-Tokoh Hizbut Tahrir Indonesia Tentang
Perbankan Syariah ....................................................................
1. Ir. Dr. Dwi Condro Trihono ................................................. 70
2. Muhammad Shidiq Al-Jawi ................................................. 73
3. Drs Hafidz Abdurrahman, M.A …. ..................................... 76
D. Pandangan Tokoh-Tokoh Hizbut Tahrir Indonesia Tentang
Perbankan Syariah dalam Sistem Negara Khilafah .................. 79
BAB IV ANALISIS PERBANKAN SYARIAH DALAM
PANDANGAN TOKOH-TOKOH HIZBUT TAHRIR
INDONESIA ................................................................................... 82
A. Analisis Pandangan Terhadap Bank Syariah ............................. 83
1. Analisis Pandangan Terhadap Sistem Bank Syariah .............
2. Analisis Pandangan Terhadap Bagi Hasil dalam Bank
Syariah (Tinjauan Fiqh) .........................................................
84
91
C. Analisis Terhadap Bank Syariah Dalam Sistem
Negara Khilafah ........................................................................ 97
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 102
A. Kesimpulan .......................................................................... 102
B. Saran .................................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 104
xviii
LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………………...
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xviii
LAMPIRAN I : Terjemahan
LAMPIRAN II
LAMPIRAN III
: Biografi Ulama/Intelektual
Biografi Tokoh-Tokoh HTI
LAMPIRAN IV : Pedoman Wawancara
LAMPIRAN V : Surat Bukti Wawancara
LAMPIRAN VI : Surat Rekomendasi Penelitian
LAMPIRAN VII : Curriculum Vitae
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam adalah suatu sistem kehidupan yang praktis, mengajarkan
segala sesuatu kebaikan dan kemanfaatan bagi manusia. Dalam mengatur
pelaksanaan kehidupan umat manusia, Allah mengutus Rasul sebagai
orang yang dipilih untuk mengemban dakwah Islam, agar manusia dapat
mengejewantahkan kehidupan yang damai dan harmonis dalam rangka
mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan. Sejak saat itu, pemikirian-
pemikiran pokok yang terkait hubungan antar umat manusia secara Islam
sejatinya telah sempurna dilakukan pada masa Rasulullah saw.
Islam menerangkan sebuah sistem ekonomi. Akan tetapi, bukan
berarti Islam telah menerangkan sebuah sistem yang permanen dan
lengkap dengan segala detilnya, maka diperlukanlah model islamisasi.1
Apa yang sebenarnya ditunjukkan oleh Islam menentukan berupa landasan
dasar atau peraturan dasar yang bisa membuat dan menyusun sebuah
rancangan sistem ekonomi yang sesuai di setiap masa. Maka, melalui hal
1 Muhammad Syahrur memisahkan definisi antara Islam dan Islamisasi. Islam adalahseperti yang ada dalam kitab suci, yang bersifat ilahiah dan abadi, dan kita tidak membutuhkanIslam baru. Sementara islamisasi adalah tindakan manusia yang mewujudkan Islam dalamrealitas, sehingga islamisasi selalu dibatasi oleh kekuatan sejarah dan batas-batas geografi
2
yang global tersebut akan terlihat jelas tujuan dan maksud dari Al-Qur’an
dan Hadis yang mengatur segala aspek kehidupan sebagaimana mestinya.2
Di dalam sejarah perekonomian masyarakat muslim, aktivitas
transaksi-transaksi atau akad-akad yang dilakukan umat muslim pada
zaman Rasulullah s.a.w. telah menjadi tradisi yang senantiasa
dipraktikkan, yaitu menerima titipan harta, meminjamkan harta untuk
keperluan konsumsi dan bisnis, dan melakukan pengiriman harta. 3
Rasulullah sebagai orang yang mendapat kepercayaan dari masyarakat
Mekkah, pernah menerima simpanan harta, sehingga pada saat terakhir
sebelum hijrah ke Madinah, beliau memerintahkan kepada Ali ibn Thalib
untuk mengembalikan semua titipan tersebut kepada pemiliknya.4 Dalam
hal ini, pihak yang dititipi tidak dapat memanfaatkan harta titipan.
Seorang sahabat Rasul, Zubair ibn Awwam memilih tidak
menerima titipan harta. Ia lebih suka menerimanya dalam bentuk
pinjaman. Tindakan Zubair ini menimbulkan implikasi yang berbeda,
yakni; pertama, dengan mengambil uang itu sebagai pinjaman, ia
mempunyai hak untuk memanfaatkannya, kedua, karena bentuknya
pinjaman, ia berkewajiban untuk mengembalikannya secara utuh.5 Dalam
2 Syed Abul A’la Maududi, Economic System of Islam, (Pakistan: Islamic Publication,1994), hlm. 82.
3 Adiwarman Karim, Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan, Edisi IV, (Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 2007), hlm. 16.
4 Ibid., hlm 17.
5 Sudin Haron, Prinsip dan Operasi Perbankan Islam, (Kuala Lumpur: Berita PublishingSdn Bhd, 1996), hlm. 5.
3
riwayat yang lain disebutkan, ibn Abbas r.a. juga pernah melakukan
pengiriman uang ke Kuffah dan Abdullah ibn Zubair r.a. melakukan
pengiriman uang dari Mekkah ke adiknya Mis’ab ibn Zubair r.a. yang
tinggal di Irak. 6
Aktivitas-aktivitas seperti yang diceritakan di atas, sebenarnya
mempunyai kemiripan dengan lembaga yang biasa disebut bank. Bank
adalah suatu lembaga yang dapat melaksanakan tiga fungsi utama, yaitu
menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan mengirimkan jasa
pengiriman uang. Dengan demikian, jelaslah bahwa terdapat individu-
individu yang telah melaksanakan fungsi perbankan di zaman Rasulullah
s.a.w., meskipun individu tersebut tidak melaksanakan seluruh fungsi
perbankan. Ada sahabat yang melaksanakan fungsi menerima titipan harta,
ada sahabat yang melaksanakan fungsi pinjam-meminjam uang, dan ada
pula yang melaksanakan fungsi pengiriman uang.7
Dewasa ini, fungsi-fungsi perbankan yang dilakukan pada masa
Rasulullah tadi, telah dilembagakan menjadi sebuah Perbankan Islam yang
sekarang telah menjadi istilah yang terkenal luas, baik di dunia muslim
maupun di dunia barat. Istilah tersebut mewakili suatu bentuk perbankan
dan pembiayaan yang berusaha menyediakan layanan-layanan bebas bunga
kepada para nasabah. Para pendukung perbankan Islam berpendapat bahwa
6 Kadim Sadr, Moneyand Monetary Policies in Early Islam, dalam Abbas Mirakhor danBaqir al-Hasani, Essay on Iqtisad: An Islamic Approach to economic Pronlems, (Silver Spring:Nur Copr., 1989), hlm. 202.
7 Adiwarman Azwar Karim…, hlm. 19.
4
bunga perbankan adalah riba dan, karenanya, menurut hukum Islam bunga
bank tersebut diharamkan. Sikap terhadap bunga bank yang seperti ini
mendorong beberapa sarjana dan praktisi perbankan Islam untuk
menemukan sejumlah cara dan alat guna mengembangkan sistem
perbankan alternatif yang sesuai dengan ajaran-ajaran hukum Islam,
khususnya aturan-aturan yang terkait dengan pengharaman riba.
Sejak pertengahan dekade 70-an, bank-bank Islam telah tumbuh
dengan tingkat pertumbuhan yang sangat cepat. Di Indonesia, Perbankan
Islam sendiri lahir sejak 1991, bank Islam pertama di Indonesia adalah
Bank Muamalat Indonesia. Bank ini berdiri diprakarsai oleh Majelis
Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah serta dukungan dari Ikatan
Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim.
Pada tahun 1992 hingga 1999, perkembangan Bank Muamalat Indonesia,
masih tergolong stagnan. Namun sejak adanya krisis moneter yang
melanda Indonesia pada 1997 dan 1998, para bankir melihat bahwa Bank
Muamalat Indonesia (BMI) tidak terlalu terkena dampak krisis tersebut.
Maka, pada tahun 1999, berdirilah Bank Syariah Mandiri yang merupakan
konversi dari Bank Susila Bakti. Bank Susila Bakti merupakan bank
konvensional yang dibeli oleh Bank Dagang Negara, kemudian dikonversi
menjadi Bank Syariah Mandiri, bank syariah kedua di Indonesia yang
ternyata dengan cepat mengalami perkembangan. Setelah pendirian Bank
5
Syariah Mandiri ini diikuti pula pendirian beberapa bank syariah atau unit
usaha syariah.8
Pada prinsipnya, bank syariah bertujuan untuk mengembangkan
kesejahteraan masyarakat dengan mengutamakan mobilisasi dana dari
golongan menengah dan mendorong terwujudnya manajemen zakat, infak,
dan sedekah yang lebih efektif sebagai cerminan kepedulian sosial. Dalam
hal pelayanan perbankan syariah merupakan gabungan antara aspek moral
dan aspek bisnis, sehingga dalam operasionalnya selalu bertujuan untuk
mendapatkan profit yang terbebas dari unsur perjudian, ketidak-jelasan,
dan riba. Oleh karena itu, bank syariah tidak terbebas bertransaksi
semuanya, melainkan harus mengintegrasikan nilai-nilai moral dengan
tindakan-tindakan ekonomi berdasarkan prinsip syariah. Maka dengan
adanya hal tersebut, dalam implementasinya, bank syariah tidak boleh
dengan sendirinya mengeluarkan suatu jenis produk apapun tanpa adanya
fatwa dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)
yang menjadi rujukan utama untuk diperbolehkan atau tidaknya kegunaan
suatu produk perbankan.
Namun, dalam perjalanannya, meskipun mendapat fatwa dari
ulama yang refresentatif di Indonesia, ada saja sebagian kalangan yang
menilai bahwa sistem perbankan syariah yang berlaku saat ini adalah
penganut sistem kapitalistik dan tidak sesuai dengan nilai-nilai syariah
yang semestinya. Penilaian terhadap aktivitas bank syariah ini pernah
8 Ismail, Perbankan Syariah, cet. I, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 31.
6
diungkapkan oleh salah satu tokoh Hizbut Tahrir Indonesia, yaitu M.
Shiddiq Al-Jawi dalam sebuah blog Al-Wa’ie9. Menurutnya, pada garis
besarnya, aktivitas bank syariah ada dua macam. Pertama: aktivitas
perdagangan (a’ma>l tija>riyah) sebagai pengganti aktivitas ribawi. Ini
dijalankan melalui berbagai macam akadnya, seperti mudarabah,
mura>bahah dan musya>rakah dalam sektor-sektor pertanian, industri,
perdagangan, dan sebagainya. Kedua: aktivitas jasa perbankan (khidmat
mas{rifiyah) dalam berbagai bentuknya dengan menarik imbalan jasa,
misalnya jasa transfer (tah}wi>l) dan penukaran mata uang (s}arf,
currency exchange).
Aktivitas pertama pada bank syariah ini merupakan aktivitas
yang meragukan (syubha>t) karena banyaknya penyimpangan syariah
yang terjadi, seperti dominannya aktivitas perdagangan melalui akad
mura>bahah. Ini akan berimplikasi buruk, yaitu dominasi bank syariah
yang akan mengendalikan penentuan harga dan laba untuk berbagai
komoditi, dan juga bank syari’ah tidak pernah mengumumkan adanya
kerugian. Adapun aktivitas kedua hukumnya jaiz (boleh) secara syar’i
selama dilaksanakan sesuai syarat dan rukunnya.
Maka dari itu, dengan adanya perbedaan pendapat di atas,
penyusun mencoba untuk menggali lebih dalam apa dan bagaimana
penilaian secara kelembagaannya terhadap aktivitas perbankan syariah di
9 M. Shidiq Al-Jawi, “Perlukah Bank Syariah di Negara Khilafah”, http://hizbut-tahrir.or.id/2010/12/03/perlukah-bank-syariah-di-negara-khilafah/ diakses pada 7 September2013
7
Indonesia saat ini. Adapun pemilihan Hizbut Tahrir Indonesia sebagai
lembaga yang menjadi subyek penelitian tidak terlepas dari beberapa hal
yang menjadi tujuan utama mereka, yaitu tegaknya khilafah islamiyah di
muka bumi ini, yang menurut penyusun, organisasi ini setidaknya
memenuhi beberapa aspek untuk menilai apakah benar sistem perbankan
syariah, sedikit atau banyaknya sudah merepresentasikan sistem ekonomi
dalam Negara Islam. Hal inilah yang melatarbelakangi penyusun membuat
judul skripsi “Perbankan Syariah dalam Pandangan Tokoh-Tokoh
Hizbut Tahrir Indonesia”.
B. Pokok Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat
dirumuskan beberapa masalah yang kemudian menjadi kajian penting
dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimanakah pandangan tokoh-tokoh Hizbut Tahrir Indonesia
tentang perbankan syariah?
2. Bagaimana pandangan tokoh-tokoh Hizbut Tahrir Indonesia tentang
penerapan bank syariah dalam sistem negara khilafah?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Berkaitan dengan pokok masalah yang telah disebutkan di atas,
tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
8
1. Bertujuan untuk menjawab pokok masalah yang ada bahwa
keberadaan perbankan syariah yang dipandang oleh tokoh-tokoh
Hizbut Tahrir Indonesia sebagai penganut sistem kapitalis adalah
justru menjadi tuntutan bagi kaum muslim modern untuk mempunyai
solusi dalam menghadapi sistem kapitalisme dan perbankan syariah
adalah sebuah jawabannya karena mempunyai perpaduan antara
sistem ekonomi masa lalu dengan sistem masa kini.
2. Bertujuan untuk menjawab pandangan tokoh-tokoh Hizbut Tahrir
Indonesia yang menilai perbankan syariah tidak dibutuhkan dalam
negara khilafah yang memakai sistem baitul mal. Walaupun menurut
penyusun keduanya tidak dapat dibandingkan karena mempunyai
perbedaan orientasi yang jelas, yaitu profit dan non profit. Meskipun
sebagian tokoh adapula yang mendukung keberadaan perbankan di
bawah negara khilafah.
Adapun kegunaan penelitian ini, setidaknya meliputi beberapa
hal terkait dengan judul yang diangkat, yaitu:
1. Secara teoretis, penelitian ini berguna untuk pengembangan kontribusi
pemikiran sebagai acuan terhadap tambahan khazanah ilmu
pengetahuan keislaman, dan juga untuk menambah pemahaman dan
pemikiran tokoh-tokoh Hizbut Tahrir Indonesia tentang apa yang
menjadi pandangan mereka terkait perbankan syariah yang ada saat ini
sekaligus tawaran konsep perbankan yang ideal sesuai dengan
semangat khilafah islamiyah.
9
2. Secara praktis, penelitian ini dapat memperluas wawasan penulis
tentang perbankan syariah dalam pandangan tokoh-tokoh Hizbut
Tahrir Indonesia, dan juga memberikan kontribusi keilmuan kepada
insan akademik tentang perbankan syariah dalam pandangan tokoh-
tokoh Hizbut Tahrir Indonesia, serta dapat dijadikan salah satu acuan
bagi para akademisi untuk lebih mendalami lagi pandangan tersebut,
terutama mengenai pos-pos pengetahuan keislaman secara praktis
menurut mereka.
D. Telaah Pustaka
Pembahasan mengenai perbankan syariah memang telah banyak
yang meneliti, hanya saja terkait dengan perbankan syariah dalam
pandangan tokoh-tokoh Hizbut Tharir Indonesia sendiri ataupun yang
memiliki kemiripan dengannya belum ada pembahasannya secara
komprehensif dan eksplisit. Beberapa penelitian yang membahas tentang
tema tersebut antara lain:
Pada tingkatan kesarjanaan S-1, penyusun menemukan
penelitian yang dilakukan oleh Saudari Mufidatul Fitriah Muzakkie yang
berjudul “Pandangan Santri Terhadap Bank Syari’ah (Studi di PP.
Assalafiyah Mlangi Yogyakarta),” penelitian ini hanya berbicara mengenai
pendapat beberapa santri terkait yang mendukung keberadaan bank
10
syariah, tetapi tidak dilakukan dengan sikap mengikutinya atau menjadi
nasabah bank syariah, karena alasan-alasan tertentu.10
Selain itu juga, ada penelitian yang dilakukan oleh Saudari
Qomariyah berjudul “Sikap Dosen IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Terhadap Bank Syariah dan Bank Konvensional.” Ia meneliti tentang sikap
dosen IAIN Sunan Kalijaga terhadap atribut-atribut bank syariah, bank
konvensional dan terhadap konsep bank syariah yang pada kesimpulannya
sikap dosen tersebut lebih dominan memilih bank konvensional, karena
dari segi usia yang lebih lama dan cenderung memudahkan konsumen
dalam bertransaksi dibanding bank syariah yang relatif baru.11
Di samping itu, penyusun juga menemukan penelitian yang
dilakukan oleh Saudari Nuraidah berjudul “Jihad Menurut Hizbut Tahrir,”
peneliti menggunakan metode penelitiannya dengan mewancarai Humas
HTI DIY yang menghasilkan beberapa catatan tentang jihad, seperti jihad
makna syar’i yaitu berperang menyebarkan risalah Islam, dan jihad makna
istilah yaitu berperang dijalan Allah. Hizbut Tahrir mengaktualisasikannya
dengan dua kategori yaitu, jihad defensif mempertahankan diri, dan jihad
ofensif dilakukan untuk menyerang.12
10 Mufidatul Fitriah Muzakkie, “Pandangan Santri Terhadap Bank Syari’ah (Studi di PP.Assalafiyah Mlangi Yogyakarta),” Skripsi UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, (2011), tidakditerbikan.
11 Qomariyah, “Sikap Dosen IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Terhadap Bank Syariahdan Bank Konvensional.” Skripsi UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, (2003), tidak diterbikan.
12 Nuraidah, “Jihad Menurut Hizbut Tahrir,” Skripsi UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta,(2008), tidak diterbikan.
11
Selanjtunya, penelitian yang dilakukan oleh Saudara Agus
Hilman yang berjudul “Islam dan Persoalan Identitas pada Era Globalisasi
(Studi Atas Pandangan dan Gerakan Hizbut Tahrir Indonesia dalam
Merespon Globalisasi),” penelitian ini menyoroti berbagai hal tekait
dengan globalisasi yang menurut HTI merupakan perpanjangan tangan
dari penyebaran ideologi sekular yang hendak menghancurkan Islam.
Maka, ada dua cara untuk menghalau globalisasi tersebut, yaitu, melalui
perang pemikiran dan gerakan politik taktis.13
Selain penelitian lapangan, penyusun juga mengambil sample
dari buku-buku hasil karya tulis yang dijadikan subyek penelitian, di antara
buku-buku tersebut adalah, sebagai berikut:
Buku utama yang menjadi subyek penelitian ini adalah buku
yang berjudul Sistem Keuangan Negara Khilafah yang dikarang oleh salah
satu pendiri Hizbut Tahrir, yaitu Syekh Abdul Qadim Zallum. Buku ini
menjelaskan beberapa hal pokok terkait sistem pemasukkan dan
pengeluaran keuangan dalam Negara Khilafah, dan juga beberapa
lembaga-lembaga yang harus ada di dalamnya.14
Buku karangan Hafidz Abdurrahman, yang berjudul Menggugat
Bank Syariah, Kritik atas Fatwa Produk Perbankan Syariah buku ini lebih
13 Agus Hilman, “Islam dan Persoalan Identitas pada Era Globalisasi (Studi AtasPandangan dan Gerakan Hizbut Tahrir Indonesia dalam Merespon Globalisasi),” Skripsi UINSunan Kalijaga, Yogyakarta, (2007), tidak diterbikan.
14 Abdul Q adim Zallum, al-Amwa>l fi> daulah al-Khila>fah,Alih Bahasa Oleh AhmadS, Cet III (Jakarta: HTI-Press, 1425 H/ 2004 M).
12
banyak mengurai tentang kritik terhadap fatwa Dewan Syariah Nasional
MUI dan juga implementasi fatwa dalam produk perbankan syariah.15
Terakhir, buku karangan Dwi Condro Trihono yang berjudul
Ekonomi Islam Madzhab Hamfara Jilid I Falsafah Ekonomi Islam, buku
ini membahas perbedaan antara ilmu dan sistem ekonomi Islam dan ilmu
dan sistem ekonomi konvensional dan juga beberapa pandangan terkait
sistem ekonomi dalam pemerintahan negara khilafah.16
Berdasarkan kajian yang sudah dilakukan di atas, penelitian ini
tidak hanya difokuskan pada studi lapangan saja, melainkan juga disertai
studi pustaka terhadap perbankan syariah dalam pandangan tokoh-tokoh
Hizbut Tahrir Indonesia. Karena belum ada seorang peneliti pun yang
menyentuh penelitian ini. Maka, penulis akan mencoba mengeksplorasikan
beberapa hal yang akan menjadi kajian penelitian tersebut.
E. Kerangka Teoretik
Penyebab munculnya ilmu ekonomi adalah dilandasi oleh
sebuah kebutuhan masyarakat Islam saat ini. Sedangkan kebahagiaan
adalah cita-cita yang hendak dicapai dari kegiatan ekonomi setelah
kebutuhan terpenuhi. Dalam mencari kebutuhan dan mewujudkan
kebahagiaan tersebut manusia melakukan kompetensi dengan
15 Hafidz Abdurrahman, Menggugat Bank Syariah; Kritik atas Fatwa Produk PerbankanSyariah, (Bogor: Al-Azhar Press, 2012).
16 Dwi Condro Trihono, Ekonomi Islam Madzhab Hamfara Jilid I Falasafah EkonomiIslam, (tt.:Irtikaz, 2011).
13
lingkungannya baik dengan alam, tumbuhan, binatang maupun dengan
manusia itu sendiri. Kompetisi tersebut akan sangat dipengaruhi oleh
sumber daya sebagai hukum positif dan nilai-nilai keyakinan sebagai
hukum normatif. Dengan kata lain, siapa yang paling mampu
mengoptimalkan sumber daya yang diikuti oleh nilai-nilai keyakinan,
maka ialah pemenangnya.17
Semakin bertambah kuantitas manusia di muka bumi secara
otomatis akan semakin besarnya kompetisi yang terjadi. Hal ini menuntut
pemikiran yang keras untuk menghasilkan pemikiran ekonomi yang
selanjutnya membentuk sistem ekonomi yang paling tepat dan sesuai
dalam rangka mempertahankan eksistensi kemanusiaan, tanpa harus
mendzalimi dan membunuh karakter dari masyarakat yang lain. Dengan
harapan terciptanya sebuah tatanan masyarakat yang seimbang, adil dan
kesejahteraan secara merata.18
Islam sebagai sebuah agama sekaligus sebagai konsep
kehidupan tidak hanya dimaknai bersifat komperhensif, tetapi juga
universal. Konsep universalitas ajaran Islam dapat diartikan sebagai
sebuah ajaran kehidupan yang dapat diterapkan dalam segala situasi dan
kondisi waktu, dimana Islam tidak akan pernah lekang oleh zaman.
Artinya, ajaran Islam akan selalu mampu menjawab tantangan zaman yang
dihadapi oleh manusia. Konsep universalitas ini tampak jelas sekali
17 Sumar’in, Konsep Kelembagaan Bank Syariah, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hlm.3.
18 Ibid., hlm. 4.
14
terutama dalam bidang mualamat.19 Dimensi muamalat dalam ajaran Islam
sangat luas kajiannya dan tidak membedakan antara muslim dan non
muslim, karena muamalat lebih mengedepankan prinsip keadilan dan tidak
dibenarkan adanya praktik pendzaliman yang merugikan salah satu
pihak.20
Muamalat berbeda dengan ibadah. Dalam ibadah, semua
perbuatan dilarang kecuali yang diperintahkan. Sedangkan muamalat
malah sebaliknya, semuanya boleh dikerjakan kecuali yang dilarang. Hal
ini disebabkan muamalat yang hanya berurusan masalah duniawi, yang
pengaturannya diserahkan kepada manusia itu sendiri. Oleh karena itu,
semua bentuk perjanjian dan berbagai cara bertransaksi yang dibuat oleh
manusia hukumnya sah dan dibolehkan, kecuali tidak bertentangan dengan
ketentuan-ketentuan umum yang ada dalam hukum syara’. Hal tersebut
sesuai dengan kaidah:
21
19 Muamalat adalah kata Arab yang digunakan dalam istilah Islam untuk hubungan yangdiadakan oleh manusia dalam bidang tukar-menukar manfaat untuk kepentingan hidup. NabiMuhammad saw. mengatakanbahwa agama Islam adalah muamalat yang berarti suatu caraberperilaku manusia dengan manusia lainnya.
20 M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2001),hlm. 5.
21 Muhammad Muhammad Al-Madani, Mana>hij At-Takfir fi> As-Syari’ah, (tp.tt) hlm.3.
15
Kaidah tersebut mengacu pada hadis yang diriwayatkan oleh
Imam Muslim dari Annas dan ‘Aisyah ra. bahwa Rasulullah pernah
bersabda:
22
Dari hadis tersebut, dapat dipahami bahwa dalam urusan dunia
termasuk di dalamnya muamalat, Islam memberikan kebebasan kepada
manusia untuk mengaturnya sesuai dengan kemashlahatan manusia itu
sendiri. Kemaslahatan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang
mendatangkan kebaikan, berguna, dan berfaedah bagi kehidupan, baik
untuk individu, maupun masyarakat. 23 Begitupun sebaliknya, segala
bentuk hubungan muamalat yang mendatangkan kerugian (mudarat) harus
dihindari dan dihilangkan.
Salah satu praktik muamalat di bidang ekonomi pada masa
modern saat ini adalah adanya lembaga intermediasi yang biasa disebut
bank syariah. Lembaga ini bertujuan untuk memerangi praktik muamalat
yang dilarang dalam Islam, yaitu sistem ribawi. Menurut M. Abdul
Manaan, 24 Islam melarang penggunaan bunga, karena bunga tidak
mempengaruhi volume tabungan, akan tetapi membuat depresi kronis,
22 ‘Abdurrahman Abi> Bakr Jala>luddin As-Sayut}i, al-Ja>mi‘ As-S}agi>r, (Beirut:Da>r al-Fikr, tt), juz I, hlm. 108.
23 Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Amzah, 2010), hlm 5.
24 24 M. Abdul Mannan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam (Dasar-dasar Ekonomi Islam),alih bahasa oleh M. Nastangin, (Yogyakarta: PT Dana Bhakti Wakaf, 1995), hlm. 175.
16
memperburuk masalah pengangguran, dan mendorong pembagian
kekayaan yang tidak merata. Islam juga menganggap bank sebagai salah
satu alat terhebat untuk kemakmuran ekonomi suatu bangsa.
Maka dari itu, bank syariah dapat diadakan di bawah payung
hukum Islam yang sesuai dengan semangat Islam. Ekonomi tanpa bunga
telah dilaksanakan sejak zaman awal mula kemunculan Islam yang tidak
sama dengan pemikiran ekonomi kapitalis maupun sosialis, namun
merupakan gabungan sifat istimewa dari keduanya, dimana tidak ada
penimbunan kekayaan individu, tidak mengenal penyembunyian harta
kekayaan dan tidak menarik keuntungan bagi diri sendiri. Sistem ini
berjalan dengan sempurna dan menjamin kehidupan bagi orang yang
kekurangan karena berasaskan “tidak merugikan orang lain dan tidak
dirugikan”.25
Bank syariah sendiri mempunyai definisi sebagai bank yang
melakukan kegiatan usaha berdasarkan “prinsip syariah”. Kegiatan usaha
yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah, yaitu meliputi kegiatan
usaha yang tidak mengandung unsur riba (penambahan pendapatan secara
tidak sah), maysi>r (transaksi untung-untungan), garar (transaksi yang
tidak jelas obyeknya), haram (transaksi yang dilarang), dan dzalim
(ketidak-adilan bagi pihak lain). Salah satu alasan berdirinya bank syariah
ini tidak lain untuk memenuhi kebutuhan jasa perbankan bagi masyarakat
25 Muhammad Muslehuddin, Sistem Perbankan dalam Islam, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,1994), hlm. 50.
17
yang menganggap bunga pada bank konvensional adalah mengandung
unsur-unsur ribawi.
Dalam melaksanakan sistemnya, bank syariah menggunakan
akad-akad yang sesuai dengan produk yang diinginkan nasabah. Akad
dalam Islam mempunyai pengertian sebagai sebuah ikatan yang terjadi atas
dasar kerelaan antara kedua belah pihak (ijab qabul), yang menurut
ketentuan syara’ dapat menimbulkan akibat-akibat hukum pada
objeknya,26 yaitu timbulnya hak dan kewajiban antara dua pihak tersebut.
Adapun akad yang sering dipakai dalam operasional sistem perbankan
syariah adalah akad yang diturunkan dari kegiatan mencari keuntungan
(tija>rah), dan sebagian dari kegiatan tolong-menolong (tabarru‘).
Turunan dari tija>rah adalah perniagaan (al-bay’) yang berbentuk akad
pertukaran dan akad bagi hasil dengan segala variasinya.27
Menurut A. Wangsawidjaja, jika dilihat dari fungsinya, bank
syariah ini dapat dianalogikan sebagai baitul mal yang didirikan pada masa
kekhalifahan Umar Ibn Khattab, dimana kekayaan dan pendapatan dari
hasil gani>mah, khums, jizyah, kharaj, dan juga zakat tersebut dicatat dan
disalurkan untuk keperluan dakwah dan syiar Islam serta untuk
kemashlahatan umat banyak. Karena itu, berdasarkan fungsinya sebagai
26 Menurut Wah}bah az-Zuhaili>, akad ialah “ ”lihat, al-Fiqh al-Isla>mi>y wa Adillatuhu, cet I, (Damaskus: Dar al-Fikr, 1985), juz IV, hlm.81.
27 Saiful Azhar Rosly, Critical Issues on Islamic Banking and Financial Markets, (KualaLumpur: Dimanas Pusblishing, 2005), hlm. 36.
18
lembaga penyimpan dan penyalur dana masyarakat, baitul mal merupakan
cikal bakal dari lahirnya perbankan syariah.28
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dapat digunakan dalam penyusunan skripsi
ini merupakan penelitian kombinasi, yaitu penelitian lapangan (field
research) dan penelitian studi kepustakaan (library research),
penelitian dilakukan secara mendalam dengan menggunakan
wawancara (interview) dengan tokoh terkait, buku dari tokoh terkait,
dan publikasi internet dengan tulisan tokoh terkait.
2. Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriftif-analitis, yaitu sifat penelitian
yang menggambarkan secara obyektif terhadap masalah-masalah
penelitian dan bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi atau
pandangan Tokoh-Tokoh Hizbut Tahrir Indonesia terhadap perbankan
syariah saat ini, untuk kemudian selanjutnya dilakukan analisis.
3. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data
penelitian ini ialah:
28 A. Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,2012), hlm. 5
19
a. Data Primer, diperoleh dari sumber utama melalui prosedur dan
teknik pengambilan data berupa interview, yaitu berinteraksi dan
berdialog atau tanya jawab secara langsung yang sebelumnya
penyusun telah persiapkan quisioner dalam bentuk catatan. Adapun
yang menjadi subyek penelitian wawancara adalah salah satu tokoh
Hizbut Tahrir Indonesia, yaitu Ir. Dwi Condro Trihono (wawancara
dilakukan di Masjid Nurul Asri Yogyakarta pada 5 September
2013). Selain itu, penyusun juga menggunakan data literatur berupa
buku yang berkaitan dengan bank syariah yang dikarang oleh Drs.
Hafidz Abdurrahman salah satu tokoh Hizbut Tahrir Indonesia dan
juga mengambil statement M. Shidiq Al-Jawi dari majalah online
(al-wa’ie).
b. Data Sekunder, diperoleh dengan melakukan survei literatur seperti
buku, jurnal, publikasi internet, dan juga sumber tidak langsung
lainnya yang mendukung dan relevan dalam masalah tersebut.
4. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, dan bahan-bahan
lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain. 29 Analisis yang dilakukan yaitu
dengan cara menganalisa data secara kualitatif.
29 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfa Beta, 2010), hal.334.
20
5. Pendekatan Masalah
Pendekatan terhadap masalah yang digunakan dalam penelitian
ini adalah bersifat normatif yang disandarkan dengan pendapat
intelektual-intelektual atau ulama-ulama yang kompeten di bidang
fiqh dan ekonomi.
G. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan disusun untuk mempermudah pembahasan
persoalan yang ada dalam penulisan skripsi ini. Dalam hal ini, skripsi
terdiri dari lima bab, yaitu:
Bab pertama, berisi tentang pendahuluan yang menjelaskan unsur-
unsur yang menjadi syarat penelitian ilmiah, yaitu meliputi latar belakang
masalah, pokok masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka,
kerangka teoretik, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab kedua, menjelaskan tentang sejarah perbankan syariah, dasar
hukum perbankan syariah, akad muamalat dalam bank syariah, dan prinsip
operasional perbankan syariah. Bab kedua ini menjadi basis teori yang
digunakan penyusun dalam menganalisis pada bab empat.
Bab ketiga, penyusun mendeskripsikan gambaran umum tentang
perbankan syariah dalam pandangan tokoh-tokoh Hizbut Tahrir Indonesia.
Uraian ini meliputi sejarah singkat lahirnya Hizbut Tahrir di Indonesia,
sistem keuangan Hizbut Tahrir Indonesia, dan pandangan tokoh-tokoh
Hizbut Tahrir Indonesia terhadap perbankan syariah, serta pandangan
21
tokoh-tokoh Hizbut Tahrir Indonesia terhadap perbankan syariah dalam
sistem negara khilafah. Bab ketiga ini merupakan data baik primer maupun
sekunder yang sangat penting sebagai bahan analisis.
Bab keempat, penyusun mencoba menganalisa pokok masalah yang
ada, dengan mengurai pendapat tokoh-tokoh Hizbut Tahrir Indonesia
menjadi dua sub judul sesuai dengan pokok masalah yang ada, yaitu:
analisis pendapat tokoh-tokoh Hizbut Tahrir Indonesia tehadap bank
syariah yang di tinjau dari segi sistem dan fiqh dan analisis pandangan
tokoh-tokoh Hizbut Tahrir Indonesia terhadap bank syariah dalam sistem
negara khilafah.
Bab kelima, mengakhiri pembahasan dari keempat bab
sebelumnya, dengan menarik kesimpulan akhir sebagai ringkasan singkat
titik temu atas penelitian yang telah dilakukan, serta saran-saran yang
dipaparkan secara ringkas.
97
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis pandangan tokoh-tokoh Hizbut Tahrir Indonesia
mengenai perbankan syariah yang ditinjau dari segi sistem dan fiqhnya dalam
bank syariah, dan analisis pandangan tokoh-tokoh Hizbut Tahrir Indonesia
terhadap bank syariah dalam sistem negara khilafah. Maka, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Pandangan tokoh-tokoh Hizbut Tahrir Indonesia yang mempunyai
kesamaan terkait perbankan syariah saat ini yang menganut sistem
kapitalis adalah sebuah pandangan yang tidak sesuai konteks zaman.
Bahwa kaum muslim saat ini dituntut untuk mempunyai jalan alternatif
dalam menghadapi hegemoni kapitalisme dan sistem ekonomi Islam saat
ini adalah sebuah jawaban karena mempunyai perpaduan sistem ekonomi
masa lalu dan masa kini. Kemudian dalam menerapkan sistem bagi hasil,
para tokoh menilai bank menggunakan sistem multi akad yang dilarang
oleh Nabi, meskipun sebenarnya penilaian tersebut tidak sesuai dengan
konteks hadisnya.
2. Pandangan terkait penerapan bank syariah dalam sistem negara khilafah
para tokoh justru bersepakat mengidealkan baitul mal untuk mengganti
sistem perbankan walaupun keduanya sebenarnya tidak bisa dibandingkan
karena perbedaan orientasi yang sangat jauh yaitu profit and non profit.
98
Namun sebenarnya pandangan itu tidak murni karena sebagian mendukung
adanya sistem perbankan di bawah sistem khilafah. Hal ini menimbulkan
asumsi dari penyusun bahwa dalam menanggapi sesuatu yang praktis
seperti perbankan para tokoh masih belum menemukan bentuk ideal
karena sistem perbankan tidak ada pada masa khilafah.
3. Keinginan para tokoh Hizbut Tahrir Indonesia untuk mengganti seluruh
sistem yang ada juga tidak dibarengi dengan tindakan alternatif dalam
menghadapi sistem kapitalis yang menyengsarakan. Tindakan yang
dimaksud adalah sebuah gerakan ekonomi yang dimulai dari bawah,
tentunya gerakan yang sesuai dengan semangat khilafah.
B. Saran-Saran
Secara teknis, skripsi ini sebenarnya tidak hanya berkaitan mengenai
pandangan tokoh-tokoh Hizbut Tahrir Indonesia saja, melainkan juga dibarengi
dengan sikap para tokoh tersebut terkait perbankan syariah saat ini, apakah
mendukung atau tidaknya, dengan dibuktikan melalui bank mana mereka
menyimpan atau menginvestasikan hartanya. Namun ternyata hal itu sangat
sulit terlaksana karena beberapa tokoh yang akan dijadikan subjek penelitian
tidak bersedia dengan berbagai alasan, termasuk salah satunya karena
penyusun bukan dari organisasi ini.
Penyusun menyadari bahwa penelitian terhadap penyikapan pada hal-
hal yang praktis seperti perbankan syariah ini sangat dibutuhkan. Oleh karena
itu, penyusun juga memberi saran untuk memotivasi peneliti yang akan datang,
99
bahwa kekurangan skripsi ini yang penyusun sampaikan di atas setidaknya
dapat diteruskan melalui berbagai upaya diplomasi yang masif kepada
pengurus HTI. Mengingat organisasi ini, dari segi kuantitasnya sangat
diperhitungkan, khususnya di Indonesia.
Terakhir, saran untuk tokoh-tokoh Hizbut Tahrir Indonesia setelah
meneliti berbagai pendapat tentang bank syariah, bahwa konsep-konsep yang
ditawarkan haruslah mulai digerakkan dari hal-hal yang kecil (di
organisasinya) sebagai upaya percontohan negara “mini” khilafah sehingga
tidak harus menunggu negara khilafah berdiri “nantinya”.
100
DAFTAR PUSTAKA
A. Al-Qur’an/ Tafsir
Departemen Agama, Al-Qur’ān Terjemah Al-Kamil, Jakarta: DarusSunnah, 2007.
Buru>sawi, Isma>’i>l al-, Tafsi>r Ru>h al-Bayan, juz III, Beirut: DarIhya’ at-Turas al-‘Arabi, 1985.
B. Hadis/Syarah Hadis
Abu> Da>wud, Mukhtas}ar Sunan Abu> Da>wud li al-Ha>fid} al-Mund}iry, alih bahasa oleh Bey Arifin dan A. Syinqity Djamaludin,jilid IV, Semarang: CV. Asy-Syifa’, 1993.
Bukha>ri, S}oh}i>h} Bukha>ri, juz III, Beirut: Da>r al-Fikr, 1981 M/1401M.
Ibn Ma>jah, S}ah}i>h} Sunan Ibn Ma>jah, edisi M. Nas}iruddin al-Ba>ni,alih bahasa oleh Ahmad Taufiq Abdurrahman, jilid II, Jakarta:Pustaka Azzam, 2007.
Muslim, Syarh} S}ah}i>h} Muslim Oleh An-Nawa>wi>, juz XI, Beirut:Dar al-Fikr, 1972 M/1392 H.
Musnad Ahmad, Maktabah Sya>milah, juz VIII.
Musnad Ahmad, Maktabah Sya>milah, juz XIII.
Shahih Muslim, Maktabah Sya>milah, juz V.
C. Fiqh/Ushul Fiqh
Abidin, Ibn, H}asyiyah Radd al-Mukhta>r ‘ala> ad-Durr al-Mukhtar, juzVII, Beirut: Dar al-Fikr, 1995.
Anwar, Syamsul, Hukum Perjanjian Syariah, Jakarta: Rajawali Press,2007.
Fikri, Ali, al-Mu‘a>mala>t al-Mada>niyah wa al-Ada>biyah, juz II,Mesir: Mus}t}afa al-Babi> al-Halabi>, 1357 H.
Hakim, Abdul Hamid, al-Bayan, Bukittinggi: Maktabah Nusantara, 1960.
101
Hammad, Nazih, Al-‘Uqu>d al-Murakkabah fi Fiqh al-Isla>my, cet. I,Damaskus: Da>r al-Qalam, tt.
Ibn Qudamah, Abdullah Ibn Ahmad, Mugni> wa Syarh} Kabir, vol V,Beirut: Darul-Fikr, 1979.
Imra>ni, ‘Abdullah Ibn Muhammad Ibn ‘Abdullah Al-, Al-‘Uqud al-Ma>liyah al-Murakkabah: Dira>sah Fiqhiyyah Ta’s}iyyah waTat}bi>qiyah, cet. I, Riyad}: Da>r Kunu>z Eshbelia li al-Nasyr waal-Tauzi>’.
Jauziyyah, Ibn Qayyim Al-, I’la>m al-Muwaqqi’în ‘an Rab al-‘A>lami>n,juz III, Kairo: Maktabah Ibn Taimiyyah, tt.
Karim, Adiwarman, Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan, edisi IV,Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007.
Muhammad Asro dan Muhammad Kholid, Fiqh Perbankan, Bandung:Pustaka Setia, 2011.
Muslich, Ahmad Wardi, Fiqh Muamalat, Jakarta: Amzah, 2010.
Muzaniy, Isma’i>l ibn Yahya ibn Isma’i>l Abu> Ibra>hi>m Al-, Mukhtashar al-Muzaniy, Juz II, Beirut: Da>r Al-Kutub Al-‘Ilmiyah, 1998.
Qaradhawi, Yusuf Al-, Fatwa-Fatwa Kontemporer, alih bahasa As’adYasin, cet. ke-1, Jilid I, Jakarta: Gema Insani, 1995.
Rusyd, Abu al-Walid Muhammad Ibn Ahmad Ibn Muhammad Ar-,Bida>yat al-Mujtahid, juz II, Surabaya: Al-Hidayah, tt.
Sabiq, Sayyid, Fiqh as-Sunnah, cet. III, Beirut: Dar al-Kitab al-Arabi,1987.
Sayut}i, Jala>luddin ‘Abdurrahman Abi> Bakr As-, al-Asybah wa an-Naz}a>’ir, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1993.
-----------, al-Ja>mi‘ As-S}agi>r, juz I, Beirut: Dar al-Fikr, tt.
Sanhuri, ‘Abd al-Razzaq As-, Mas}a>dir al-Haqq fi Fiqh al-Islamy>, juzIII, Beirut: al-Majma’ al-‘Ilm al-‘Arabi al-Islamy>, 1956.
S}irbini, Muhammad al-Khat}ib Ash-, Mugni al-Muh}taj ila Ma’rifahAlfad} al-Minhaj, vol III, Beirut: Darul Fikr, tt.
102
Syaukani, Muhammad Ibn ‘Ali Ibn Muhammad Ibn ‘Abdullah As-, Fathal-Qadi>r, juz II, Mesir: Must}afa al-Babi al-Halabi, 1964.
Zuhaili>, Wah}bah Az-, al-Fiqh al-Isla>mi>y wa Adillatuhu, cet. III, Jilid9, Damaskus: Dar al-Fikr, 1985.
D. Lain-lain
Abdurrahman, Hafidz, Menggugat Bank Syariah; Kritik atas FatwaProduk Perbankan Syariah, Bogor: Al-Azhar Press, 2012.
Adnan, Muhammad Akhyar, An Investigation of Accounting Concepts andPractices In Islamic Banjs The Case of Bank Islam MalaysiaBerhad and Bank Muamalat Indonesia, disertasi doctor, Wollongo:University of Wollongo, 1996.
Ali, Zainuddin, Hukum Perbankan Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2008.
Anshori, Abdul Ghofur, Perbankan Syariah di Indonesia, cet. IIYogyakarta: Gajah Mada University Press, 2009.
Antonio, M. Syafi’i, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: GemaInsani, 2001.
- - - - - - - - - - - -, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, Jakarta: TazkiaInstitute, 2000.
- - - - - - - - - - -, Bank Syariah Wacana Ulama dan Cendekiawan, cet. I,Jakarta: Tazkia Institute, 1999.
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: PT. RajaGrafindoPersada, 2008.
Bank Indonesia, Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan Indonesia, EdIII, Jakarta: Direktorat Perbankan Syariah, 2006.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed III,Jakarta: Balai Pustaka, 2007.
Fachruddin, Fuad Muhammad, Riba dalam Bank, Koperasi dan Asuransi,Bandung: PT Al-Ma’arif, 1985.
Harahap, M. Yahya, Kekuasaan Mahkamah Agung Pemeriksaan kasasidan Peninjauan Kembali Perkara Perdata, Jakarta: Sinar Grafika,2008.
103
Haron, Sudin, Prinsip dan Operasi Perbankan Islam, Kuala Lumpur:Berita Publishing Sdn Bhd, 1996.
Hasan, Zubairi, Undang-Undang Perbankan Syariah Titik-Temu HukumIslam dan Hukum nasional, Jakarta: Rajawali Pers, 2009.
Hoetoro, Arif, Ekonomi Islam Pengantar Analisis Kesejarahan danMetodologi, Malang: BPFE UNBRAW, 2007.
Ismail, Perbankan Syariah, cet. I, Jakarta: Kencana, 2011.
Mannan, M. Abdul, Teori dan Praktek Ekonomi Islam (Dasar-dasarEkonomi Islam), alih bahasa oleh M. Nastangin, Yogyakarta: PT.Dana Bhakti Wakaf, 1995.
Maududi, Syed Abul A’la Al-, Economic System of Islam, Pakistan:Islamic Publication, 1994.
Munawwir, Ahmad Warson, Kamus Al-Munawwir Arab-IndonesiaTerlengkap, ed II, Surabaya: Pustaka Progresif, 2002.
Muslehuddin, Muhammad, Sistem Perbankan dalam Islam, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 1994.
Nabhani, Taqyudin An-, An-Nid}a>m Al-Iqtis}a>di fi al-Islam, Alihbahasa Moch Maghfur Wachid, cet. VII, Surabaya: Risalah Gusti,1996.
Parmudi, Muchammad, Sejarah dan Doktrin Bank Islam, Yogyakarta:Kutub, 2005.
Rahman, Afzarul, Doktrin Ekonomi Islam, jilid II, alih bahasa olehSoeroyo dan Nastangin, Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1995.
Rosly, Saiful Azhar, Critical Issues on Islamic Banking and FinancialMarkets, Kuala Lumpur: Dimanas Pusblishing, 2005.
Sadr, Kadim, Moneyand Monetary Policies in Early Islam, dalam AbbasMirakhor dan Baqir al-Hasani, Essay on Iqtisad: An IslamicApproach to economic Pronlems, Silver Spring: Nur Copr., 1989.
Safi, Louay, The Foundation of Knowledge: A Comparative Study inIslamic and Western Methods of Inquiry, Malaysia: InternationalIslamic University Malaysia (IIUM) Press, 1996.
104
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfa Beta, 2010.
Sumar’in, Konsep Kelembagaan Bank Syariah, Yogyakarta: Graha Ilmu,2012.
Trihono, Dwi Condro, Ekonomi Islam Madzhab Hamfara Jilid I FalsafahEkonomi Islam, (tt: Irtikaz, 2011).
Wangsawidjaja, A., Pembiayaan Bank Syariah, Jakarta: PT. GramediaPustaka Utama, 2012.
Zallum, Abdul Qadim, al-Amwa>l fi> daulah al-Khila>fah,Alih BahasaOleh Ahmad S, cet. III, Jakarta: HTI-Press, 1425 H/ 2004 M.
E. Makalah/Jurnal
Ali Amin Isfandiar, “Analisis Fiqh Muamalat Tentang Hybrid ContractModel dan Penerapannya Pada Lembaga Keuangan Syariah,”Jurnal Penelitian, vol 10:2 (November 2013).
Hasanudin, “Multiakad dalam Transaksi Syariah Kontemporer padaLembaga Keuangan Syariah di Indonesia: Konsep dan Ketentuan(d}awa>bit}) dalam Persfektif Fiqh.” Makalah tidak diterbitkan.
M. Amin Abdullah, “Profil Kompetensi Akademik Lulusan ProgramPascasarjana Perguruan Tinggi Agama Islam dalam EraMasyarakat Berubah,” makalah disampaikan pada Pertemuan danKonsultasi Direktur Program Pasca Sarjana Perguruan TinggiAgama Islam, diselenggarakan di Hotel Setiabudi, Jakarta, 24-25Nopember 2002.
F. Perundang-Undangan/Fatwa
Fatwa No. 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah
Keputusan Dewan Syariah Nasional No. 1 Tahun 2000 tanggal 1 April2000 tentang Pedoman Dasar Dewan Majelis Ulama Indonesia tentangPedoman Rumah Tangga DSN-MUI, Himpunan Fatwa Dewan SyariahNasional.
UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dimuat dalamLembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No. 94 dan TambahanLembaran Negara Nomor 4867
105
UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.
G. Skripsi
Addy Yan Y, “Konsep Dakwah Islam Persfektif Hizbut Tahrir Indonesiadi daerah Istimewa Yogyakarta,: Skripsi UIN Sunan Kalijaga,Yogyakarta, (2005), tidak diterbitkan.
Agus Hilman, “Islam dan Persoalan Identitas pada Era Globalisasi (StudiAtas Pandangan dan Gerakan Hizbut Tahrir Indonesia dalamMerespon Globalisasi),” Skripsi UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta,(2007), tidak diterbikan.
Mufidatul Fitriah Muzakkie, “Pandangan Santri Terhadap Bank Syari’ah(Studi di PP. Assalafiyah Mlangi Yogyakarta),” Skripsi UINSunan Kalijaga, Yogyakarta, (2011) , tidak diterbikan.
Nuraidah, “Jihad Menurut Hizbut Tahrir,” Skripsi UIN Sunan Kalijaga,Yogyakarta, (2008), tidak diterbikan.
Nur Fuad Hasyim, “Hizbut Tahrir di Daerah Istimewa Yogyakarta danPerilaku Politiknya (1990-2006),” Skripsi UIN Sunan Kalijaga,Yogyakarta, (2005), tidak diterbitkan.
Qomariyah, “Sikap Dosen IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta TerhadapBank Syariah dan Bank Konvensional.” Skripsi UIN SunanKalijaga, Yogyakarta, (2003), tidak diterbikan.
H. Internet
Anita Priantina, “Perjalanan Perbankan Syariah di Indonesia (Habis),http://ramadan.detik.com/read/2013/08/18/075234/2333137/1522/perjalanan-perbankan-syariah-di-indonesia--habis- akses 05September 2013.
M. Shidiq Al-Jawi, “Perlukah Bank Syariah dalam Negara Khilafah”,http://hizbut-tahrir.or.id/2010/12/03/perlukah-bank-syariah-di-negara-khilafah/ akses 7 September 2013.
Saad Saefullah, “Beginilah Zaman Diatur oleh Ekonomi Syariah”http://www.islampos.com/beginilah-zaman-diatur-oleh-ekonomi-syariah-20946/ diakses pada 03 Juni 2014.
I
LAMPIRAN-LAMPIRAN
TERJEMAHAN TEKS ARAB
BAB Hlm Foot Note TerjemahanI 14 21 Muamalat itu bebas sampai ada larangan
15 22 Kalian lebih mengetahui apa yang menjadi urusanduniamu.
17 26 Hubungan/Ikatan yang ditetapkan dengan ijab danqabul berdasarkan ketentuan syara‟ yangberdampak pada objeknya.
II 33 21 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamumemakan harta yang beredar di antara kamu secarabatil.
22 Definisi riba secara etimologi adalah tambahan,namun yang dimaksud tambahan dalam ayat Al-Qur’an yaitu setiap penambahan yang diambiltanpa adanya satu transaksi pengganti ataupenyeimbang yang dibenarkan syariah.
34 23 Orang-orang yang memakan (harta) riba, tidakdapat berdiri melainkan seperti berdirinya setankarena gila. Demikian itu karena mereka berkata:jual beli itu hanya seperti riba. Allah menghalalkanberjual beli dan mengharamkan riba. Maka siapasaja yang menerima pengajaran dari Tuhannya,lalu berhenti (melakukan riba), maka untuknya apayang telah berlalu dan urusannya diserahkankepada Allah. Dan barang siapa yang kembali(melakukan riba), mereka itulah penghuni neraka,serta kekal di dalamnya.
24 Rasulullah melaknat pemakan riba, saksinya danpenulisnya. Dan Rasul berkata: mereka itu sama.
42 39 Rasulullah telah melarang adanya dua jual belidalam satu jual beli
43 40 Rasulullah Saw. Melarang dua kesepakatan dalamsatu kesepakatan
41 Tidak halal menggabungkan salaf (jual belisalam/pesan) dan jual beli, juga tidak halal adanyadua syarat dalam satu jual beli.
46 48 Sesungguhnya Allah menyuruhmu untukmenyampaikan amanat kepada orang yang berhakmenerimanya.
49 Tunaikanlah amanah kepada orang yangmenyerahkannya kepadamu, dan janganlah engkaumengkhianati orang yang mengkhianatimu.
II
49 56 Tetapi jika masing-masing di antara kamumempercayai, maka orang yang dipercayai wajibmemenuhi amanatnya. Dan bertakwalah kepadaAllah Tuhannya.
57 Ada tiga perkara yang di dalamnya terdapatkeberkahan, yaitu; jual beli secara tangguh,muqa>rad{ah (mud}a>rabah), dan mencampurgandum dengan tepung untuk keperluan rumah,bukan untuk jual beli.
53 66 Kebanyakan mereka yang berserikat tidak jujurkepada sebagian mereka yang lain, kecuali merekayang beriman dan berbuat baik.
67 Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman, Akupihak ketiga dari dua orang yang berserikat selamasalah satunya tidak mengkhianati lainnya.
56 73 Hai orang-orang yang beriman, jika kamubertransaksi atas dasar hutang dalam waktu yangtelah ditentukan, maka tulislah. Hendaklah seorangpenulis di antara kamu menulis dengan adil.
74 Barang siapa yang melakukan salaf (salam), makahendaknya ia melakukannya dalam takaran yangdiketahui, timbangan yang diketahui sampai tempoyang diketahui.
59 79 Dan jika kamu menghendaki orang lainmenyusuinya, itu pun diperbolehkan, asal kamumemberinya suatu pemberian yang pantaskepadanya
60 80 Berilah upah pekerja, sebelum kering keringatnya.III 67 8 Mereka akan bertanya kepada kamu (Muhammad)
tentang rampasan perang. Maka jawablah,“Rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul.Bertakwalah kamu sekalian kepada Allah,damaikanlah perselisihan di antaramu (tentangpembagian harta rampasan), dan tunduklah kepadaAllah dan Rasul-Nya jika betul-betul kalian orangyang beriman.”
69 10 Kaum Muslim itu berserikat dalam tiga hal, yaitu;air, padang rumput dan api.
80 20 Tinggalkan apa saja yang meragukan kamu untukmenuju apa yang tidak meragukan kamu.
III
BIOGRAFI ULAMA/INTELEKTUAL
1. IMAM HANAFI
Nama asli dari Imam Hanafi adalah Abu Hanifah Nu’man binTsabit Al Kufi, lahir di Irak pada tahun 80 Hijriah (699 M). Pada masaremajanya, beliau telah menunjukkan kecintaannya kepada ilmu, walaupunbeliau anak seorang saudagar kaya namun beliau menjauhi hidup mewah.Disamping menuntut ilmu fiqh, beliau juga mendalami ilmu tafsir, hadits,bahasa arab dan ilmu hikmah. Imam Hanafi adalah seorang hamba Allahyang bertakwa dan soleh, seluruh waktunya lebih banyak diisi denganamal ibadah. Jika beliau berdoa matanya bercucuran air mata demimengharapkan keridhaan Allah SWT.
2. IMAM MALIK
Imam malik dilahirkan di kota Madinah al Munawwaroh padatahun 93 Hijriah (ada juga pendapat lain bahwa beliau lahir pada 90H, 94Hdan 95H) dengan nama lengkapnya Abu abdullah Malik bin Anas binMalik bin Abi Amirbin Amr bin al-Haris bin Ghaiman bin Jutsail binAmrbin al-Haris Dzi Ashbah. Imam Malik menerima hadist dari 900 orang(guru), 300 dari golongan Tabi’in dan 600 dari tabi’in tabi’in, iameriwayatkan hadits bersumber dari Nu’main al Mujmir, Zaib bin Aslam,Nafi’, Syarik bin Abdullah, az Zuhry, Abi az Ziyad, Sa’id al Maqburi danHumaid ath Thawil, muridnya yang paling akhir adalah Hudzafah asSahmi al Anshari.
3. IMAM SYAFI'I
Imam Syafi'i lahir di Gaza, Palestina pada tahun 150 H, tapi adapendapat lain bahwa Imam Syafi'i lahir di Asqalan. Imam Syafi'imerupakan keturunan dari al-Muththalib, jadi dia termasuk ke dalam BaniMuththalib dan nasabnya bertemu Rasulullah di Abdul Manaf. Perubahanperjalanan hidup sejarah Imam Syafi'i dimulai sejak wafat ayahnya, sangibu membawanya ke Mekah. Sejak kecil Imam Syafi’i cepat menghafalsyair, pandai bahasa Arab dan sastra. Kemudian beliau berguru fiqhkepada Muslim bin Khalid Az Zanji sehingga ia mengizinkannya memberifatwa ketika masih berusia 15 tahun.
IV
4. IMAM AHMAD BIN HAMBAL
Nama lengkap Imam Ahmad bin Hambal adalah Ahmad binMuhammad bin Hambal bin Hilal bin Asad Al Marwazi Al Baghdadi.Beliau lahir pada bulan Rabi’ul Awwal tahun 164 Hijriyah di Baghdad.Imam Ahmad bin Hambal menghafal Al Qur’an pada usia 15 tahun, beliaujuga dikenal sebagai orang yang terindah tulisannya. Imam ahmad binhambal mempunyai hafalan yang kuat, bahkan beliau hafal satu jutahadits. Banyak pujian dari para ulama terhadap Imam Ahmad bin Hambal,seperti yang dikatakan Imam Asy-Syafi’i bahwa “Ahmad bin Hambalimam dalam delapan hal, Imam dalam hadits, Imam dalam Fiqih, Imamdalam bahasa, Imam dalam Al Qur’an, Imam dalam kefaqiran, Imamdalam kezuhudan, Imam dalam wara’ dan Imam dalam Sunnah”.
5. WAHBAH AL ZUHAILI
Wahbah Az-Zuhaili adalah seorang ulama ahli fiqih asal Suriah(Syria) yang saat ini sangat populer. Mungkin sebanding popularitasnyadengan Yusuf Qaradawi. Salah satu magnum opus atau karyamonumentalnya adalah kitab Al Fiqhul Islami wa Adillatuhu. Lahir 6Maret 1932 M/1351 H, tempat lahir dan tanggal lahir desa Dir Athiyah,Qalmun, Damaskus, Syria (Suriah), nama ayahnya Musthafa az-Zuhaili,Pendidikan fakultas Syariah Universitas al-Azhar pada tahun 1956, S1Takhasus Pendidikan Fakultas Bahasa Arab Universitas al-Azhar tahun1957, S1 Fakultas Syari’ah Universitas ‘Ain Syam tahun 1957, S2Universitas Kairo (Cairo University) dengan disertasi al-Zira’i fi as-Siyasah as-Syar’iyyah wa al-Fiqh al-Islami, S3 1963 dengan disertasiAtsar al-Harb fi al-Fiqh al-Isalmi”
6. MUHAMMAD SYAFI’I ANTONIO
Muhammad Syafi’i Antonio di Sukabumi, Jawa Barat, 12 mei1965. Nama aslinya Nio Cwan Chung (sekarang M. Syafii Antonio) .Muhammad Syafi’i Antonio adalah WNI keturunan Tionghoa, diamerupakan pakar ekonomi islam. Sejak kecil Muhammad Syafi’i Antoniomengenal dan menganut ajaran Konghucu, karena ayah MuhammadSyafi’i Antonio seorang pendeta Konghucu. Selain mengenal ajaranKonghucu, Muhammad Syafii Antonio juga mengenal ajaran Islammelalui pergaulan di lingkungan rumah dan sekolah. Muhammad Syafi’iAntonio sering memperhatikan cara-cara ibadah orang-orang muslim.Kerena terlalu sering memperhatikan tanpa sadar Muhammad Syafi’iAntonio diam-diam suka melakukan shalat. Kegiatan ibadah orang lain iniMuhammad Syafii Antonio lakukan walaupun Muhammad Syafi’iAntonio belum mengikrarkan diri menjadi seorang muslim.
V
BIOGRAFI TOKOH-TOKOH HIZBUT TAHRIR INDONESIA
1. Ir. H. Dwi Condro Triono, M.Ag, Ph.D
Beliau lahir di Rembang pada tanggal 8 Februari 1967. Saat ini tinggal diPerumahan Karangjati Indah I, Blok CII No. 38, Bantul, Yogyakarta, bersamasatu orang istri dan tiga orang anak. Menamatkan SD, SMP dan SMA di kotayang sama dengan kelahirannya. Pada tahun 1986 melanjutkan studinya diYogyakarta dengan mengambil Program Studi Mikrobiologi, Jurusan IlmuTanah, Fakultas Pertanian di Universitas Gadjah Mada. Selanjutnya pada tahun1997 mendaftarkan diri ke Magister Studi Islam, di Universitas IslamIndonesia dengan mengambil program studi dengan predikat Cum Laude. Padatahun 2010 telah berhasil menyelesaikan program Doktor Falsafah (Ph.D)bidang ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Perniagaan, Universiti KebangsaanMalaysia (UKM).
Pekerjaan sehari-harinya adalah menjadi staff edukatif di IAINSurakarta pada Program Pasca Sarjana dan juga di Fakultas Syari’ah danEkonomi Islam, Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam, serta menjadi pengajar diSekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Hamfara Yogyakarta. Selain itu jugamenjadi Direktur Keuangan dan Administrasi di Syafa’at MarcommYogyakarta, menjadi anggota Asosiasi Peneliti pada shariah Economic andManagement (SEM) Institute Jakarta, serta menjadi anggota Majelis UlamaIndonesia (MUI) Yogyakarta untuk bidang Ekonomi Islam.
Pendidikan non formal yang pernah diikuti semasa sekolah di Rembangadalah menjadi santri kalong di Pondok Pesantren Darul Ulum Rembang,sedangkan semasa kuliah pernah menjadi santri di Pondok PesantrenMahasiswa Al-Muhsin Yogyakarta dari tahun 1990 sampai 1993. Aktivitasyang pernah digeluti selama SMP dan SMA adalah OSIS dan dipercaya untukmemegang bidang kepramukaan dan semasa kuliah pernah menjadi KetuaUmum Senat Mahasiswa di Fakultas Pertanian UGM. Organisasi ekstra yangpernah diikuti masa SMA adalah Pelajar Islam Indonesia, dan saat kuliah S1adalah Himpunan Mahasiswa Islam.
2. M. Shidiq Al-Jawi
M. Shidiq Al-Jawi nama aslinya adalah Sigit Purnawan Jati. Lahir diGrobogan, Jawa Tengah, pada hari Sabtu Wage, 31 Mei 1969. Mulai belajarmembaca Alquran umur 6 tahun (1975) di bawah bimbingan Ustadz MiftahulMunir. Ia meneruskan mengaji Alquran dan tajwid di bawah bimbingan KyaiIrfan (alm), di Masjid Mushollin, Podosugih, Pekalongan setiap bakda subuh.Pada bakda Isya, ia belajar ilmu-ilmu keislaman (bahasa Arab, tajwid,membaca Alquran, dll) di sebuah majelis taklim yang diasuh oleh UstadzBunyamin, di Podosugih. Setelah lulus SMA 1 Pekalongan pada tahun1988, iamasuk IPB tanpa test (PMDK). Pada tahun 1989, ia mulai aktif di BadanKerohanian Islam (BKI) IPB, sebuah organisasi keislaman dan kemahasiswaanintra kampus. Ia menjadi staf Departemen Tabligh yang tugasnya
VI
mengorganisasi kajian keislaman mingguan di Masjid Al Ghifari IPB. Awalmasuk BKI ia langsung mengikuti kajian Kitab Al Fikr Al Islami karya SyeikhMuhammad Ismail.
Beliau adalah salah satu tokoh yang paling populer di kalangan internalHizbut Tahrir Indonesia. Bertempat tinggal di Jl. Mangkuyudan No. 30Yogyakarta. Beliau menjabat sebagai Mudi>r al-Ma‘had Hamfara, KasihanBantul Yogyakarta. Selain itu, beliau juga aktiv menulis sekitar 300 artikelkeislaman dalam media dakwah dan majalah al-waie, menulis 6 buku,berkontribusi sebagai penulis dalam 2 buku, menerjemahkan 12 kitab bahasaArab, menerjemahkan 1 film dokumenter berbahasa Arab, menyunting 10 buku(sebagai editor), dan menjadi editor ahli untuk 4 video dakwah.
3. Drs. Hafidz Abdurrahman, M.A
Beliau lahir di Lamongan pada tanggal 10 Juli 1971. Saat ini tinggal diJalan Mojopahit No. 11, Cimanggu Permai, Bogor. Menikah dengan SitiRofida dan dikaruniai empat orang anak. Pada tahun 1989 beliau lulus dariPondok Pesantren Darul Ulum, Widang, Tuban, Jawa Timur. Kemudian padatahun 1994 melanjutkan studi di IKIP Malang pada Jurusan Bahasa Arabhingga mendapatkan gelar sarjananya di tahun 1998. Pendidikan formalnyaberakhir saat mendapat gelar Magister Akidah dan Pemikiran Islam, Univesityof Malaya, Malaysia (1998-2001).
Adapun organisasi-organisasi yang pernah diikuti adalah Anggota IkatanPelajar Nahdhatul Ulama’ (1986), Anggota Himpunan Mahasiswa Muslim(1989), Bendahara Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa Arab, IKIP Malang(1990-1991), Ketua Umum BDM al-Hikmah, IKIP Malang (1991-1992), KetuaDPO BDM al-Hikmah, IKIP Malang (1992-1993), Ketua Dewan Syura BDMal-Hikmah, IKIP Malang (1993-1994), Ketua Pusat Komunikasi Pusat LDK se-Indonesia (1991-1992), Ketua Umum DPP HTI (2004-2009), dan KetuaLajnah Tsaqafiyah DPP HTI (2009-sekarang).
Sedangkan karya-karya yang pernah beliau tulis dalam buku adalahDiskursus Islam Politik dan Spiritual, (1998), Metode Praktis Belajar BahasaArab,(2003), Metode Belajar Ulumul Qur’an Praktis,(2004), Ushul Fiqih:Membangun Paradigma Berfikir Tasyri’i,(2004), Koreksi atas KesalahanPemikiran Kalam dan Filsafat Islam,(2003), Membangun Indonesia TanpaPajak dan Hutang: Membedah APBN 2005-2010 Versus APBN Khilafah,(2010), Muqaddimah Sistem Ekonomi Islam: Kritik Atas Sistem EkonomiKapitalisme hingga Sosialisme Marxisme, (2010), Buku Pintar Bisnis Syar’i:Rancangan Undang-Undang Perdagangan Negara Khilafah, (2011), danMenggugat Bank Syariah, Kritik atas Fatwa Produk Perbankan Syariah,(2012).
Di samping itu, beliau juga menerjemahkan belasan kitab adopsi HizbutTahrir, tafsir, sirah, ushul fiqh dan menulis ratusan artikel di berbagai mediamassa nasional.
VII
PEDOMAN WAWANCARAPertanyaan dan Jawabannya.1. Bagaimanakah pendapat Bapak/Ibu tentang sistem bank syariah adalah bank
yang berlandaskan pada ajaran Islam?
Belum ideal, malah idealnya tidak mengebank, yang mestinyadiperuntukkan kan baitul mal. Posisi bank itu sebagai lembagaintermediasi, jika seperti itu, dalam tinjauan fiqhnya akan sangat kacauwalaupun masih bisa diformat sedemikian rupa agar tetap cara fiqih itudibenarkan, namun dalam prakteknya akan sangat susah, apalagi yangsekarang dipraktekkan itu malah lebih banyak penyimpangannya. Kalaupun ingin diluruskan masih bisa. Contohnya mulai dari pedagang. Bankitu di dalam akadnya terhadap pemilik uang dia posisinya sebagai apa?Karena seharusnya pemilik uang itu dinamakan shohibul mal sedangkanpengelolanya itu disebut mudharib, jadi akadnya kalau memakaimudharabah, maka bank itu kan seharusnya sebagai mudharib, tapi dalamposisi yang sama, dia berakad lagi sebagai shohibul mal, kan inimenimbulkan munculnya dua akad. Hal ini mulai diragukanposisioningnya walaupun ini masih bisa diperbaiki, tapi kenyataanyasampai saat ini belum diperbaiki juga.
2. Bagaimanakah pendapat Bapak/Ibu tentang sistem bagi hasil dalamperbankan syariah saat ini?
Ini baru mengenai posisinya saja, belum dari segi prakteknya,mudharabah adalah akad investasi, menyatunya usaha dengan modal.Kalaupun investasi, kenapa sewaktu-waktu modal itu bisa diambil?Kemudian dalam penyaluran ada istilah mudharabah dan musyarakah.Mudharabah adalah seratus persen bank akan membiayai. Kemudianpengusaha nol persen, faktanya kan tidak ada, kan resikonya akandiotanggung pengusaha, kalau dalam musyarakah, pembagiankeuntungannya akan sangat susah.
3. Konsep perbankan syariah seperti apakah yang sesuai dengan semangatkhilafah islamiyah yang ditawarkan HTI?
Bank dalam sistem keuangan negara khilafah tidak harus ada, boleh adaselama prakteknya dibenarkan oleh agama, tetapi itu menjadi sesuatu halyang tidak dibutuhkan. Karena alternatifnya ada di baitul mal. semuasistem mesti ada jantungnya, sistem ekonomi kapitalisme jantungnyaadalah bank, karena itu bank adalah faktor utama yang menentukkanhidup-matinya kapitalisme. Kalau Islam mempunyai sistem ekonomi,mesti mempunyai jantung yang berbeda dengan kapitalis, jantung sistemekonomi islam terletak pada baitul mal. Bedanya baitul mal adalahlembaga non profit dan itulah yang dipraktekkan selama berabad-abadmasa kekhilafahan.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas DiriNama : MUHAMMAD KHUTUBTempat tanggal lahir : Indramayu, 17 Maret 1990Nama Ayah : H. FathurrahmanNama Ibu : Hj. Iis IstianahAlamat Rumah : Desa Tegal taman RT 05 RW 01 Kec. Sukra Kab.
Indramayu Prov. Jawa BaratAlamat Jogja : Karangkajen MG III/966 Yogyakarta 55153HP : 085 721 028 104E-mail : [email protected]/Twitter : Quthb Muhammad/eL_Quthb
B. Riwayat Pendidikan1. Pendidikan Formal
a. 1996-2002 SDN Tegal taman I Indramayub. 2002-2005 Madrasah Tsanawiyah Al-Basyariyah Bandungc. 2005-2008 Madrasah Aliyah Al-Basyariyah Bandungd. 2009-sekarang S1 Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Pendidikan Non Formala. Madrasah Diniyah Roudlatul Mubtadien Tegal taman Indramayu, (tahun
1998-2001)b. Pondok Pesantren Al-Basyariah Bandung, (tahun 2002-2008)
C. Riwayat Organisasi1. Pengurus Harian Organisasi Santri Pesantren Al-Basyariah Periode 2007-2008.2. Pengurus Harian Takmir Masjid Nurul Hidayah Ledok Gowok Catur Tunggal
Yogyakarta, tahun 2009-2013.
3. Direktur TPA Darul Ulum Ledok Gowok, tahun 2011-2013.4. Anggota Koperasi Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, tahun 2010-2012.5. Pengurus Lep3kom Kopma UIN Sunan Kalijaga, tahun 2011-2012.6. Ketua Bidang Internal Himpunan Mahasiswa Islam (MPO) Komisariat
Fakultas Syariah & Hukum UIN Sunan Kalijaga Periode 2011-2012 M/1432-1433 H.
7. Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (MPO) Komisariat Fakultas Syariah& Hukum UIN Sunan Kalijaga Periode 2012-2013 M/1433-1434 H.
8. Ketua Bidang Pengelolaan & Penyehatan Organisasi HMI MPO CabangYogyakarta Periode 2013-2014 M/1434-1435 H.
9. Ketua Bidang Pembinaan & Pelatihan Umum HMI MPO Cabang YogyakartaPeriode 2014- sekarang
Yogyakarta, 07 Rajab 1435 H05 Mei 2014 M
Penulis
MUHAMMAD KHUTUBNIM: 09380076