Denyut Tali pusat Bayi baru lahir Normal ( Umbilical Cord Pulse of Normal Infant)

27
GAMBARAN DENYUT TALI PUSAT BAYI BARU LAHIR NORMAL DI RSUD SUMEDANG PERIODE APRIL-MEI 2013 Sonya Soraya P2.06.24.1.10.019

Transcript of Denyut Tali pusat Bayi baru lahir Normal ( Umbilical Cord Pulse of Normal Infant)

GAMBARAN DENYUT TALI PUSAT BAYI BARU LAHIR NORMAL DI RSUD

SUMEDANG PERIODE APRIL-MEI 2013

Sonya SorayaP2.06.24.1.10.019

Anemia kurang zat besi merupakan kekurangan mikronutrisi terbesar di dunia. Dalam upaya

pengendalian anemia kurang zat besi, praktisi obstetri dapat berkontribusi

dengan cara mengontrol anemia kurang besi pada bayi yaitu dengan tidak melakukan pengkleman tali pusat sampai tali pusat

berhenti denyut. (Rebecca & Michele, 1998).

Latar Belakang

Dalam kebijakan manajemen aktif kala tiga di Indonesia tindakan penjepitan dan pemotongan tali pusat dilakukan setelah dua menit dengan tujuan

memberi cukup waktu pada bayi untuk memperoleh sejumlah darah kaya zat

besi (APN, 2008).

“Bagaimana gambaran kondisi denyut tali pusat pada pengkleman tali pusat bayi baru lahir normal yang dilakukan 2 menit setelah bayi lahir di RSUD Sumedang periode April- Mei 2013?”

Rumusan Masalah

Tujuan Umummengetahui kondisi denyut tali pusat

Tujuan khusus• Untuk mengidentifikasi kondisi denyut tali pusat bayi pada waktu kurang dari 2 menit

• mengidentifikasi kondisi denyut tali pusat bayi pada 2 menit setelah bayi lahir.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bagi Peneliti

Bagi Ilmu Pengetahuan / Peneliti

Lain

Bagi Tenaga Kesehatan (Bidan)

•Tali Pusat

•Pengkleman dan Pemotongan Tali Pusat

•Pengkleman Tali Pusat Segera•Pengkleman Tali Pusat yand Ditunda

TINJAUAN PUSTAKA

Tali pusat atau funikulus umbilicalis adalah saluran kehidupan bagi janin

selama di dalam kandungan. Tali pusat disebut sebagai saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama

kehamilan menyuplai zat-zat gizi dan oksigen pada janin.

Tali Pusat

Pemotongan dan pengikatan tali pusat menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu dan bayi. Jika tali pusat tidak diklem terlebih dahulu dalam beberapa saat setelah lahir, darah dalam

plasenta akan mengalir ke bayi untuk meningkatkan volume darah pada bayi yang dapat membantu mengalirkan darah ke organ penting

bayi termasuk paru-paru.

Pengkleman dan Pemotongan Tali Pusat

Definisi dari pengkleman tali pusat segera belum jelas pada kebanyakan studi. Dalam manajemen aktif kala tiga, biasanya dilakukan 30 detik pertama setelah bayi lahir. Tanpa

menghiraukan berhentinya denyut tali pusat.

Pengkleman Tali Pusat Segera

Pengkleman tali pusat dapat meningkatkan transfusi feto-maternal sebanyak sisa darah di dalam plasenta.

Pengkleman tali pusat segera juga beresiko tinggi terhadap bayi prematur.

Penundaan pengkleman tali pusat merupakan pendekatan fisiologis dengan mengklem tali pusat ketika

denyut tali pusat berhenti.

Pengkleman Tali Pusat yang Ditunda

Mc Donald menyatakan bahwa tali pusat berhenti berdenyut tak lebih dari 2 menit pertama dari kelahiran.

Menurut Leboyer tali pusat berhenti berdenyut sekitar 4 sampai 5 menit setelah kelahiran.

Penundaan pengkleman memberikan waktu untuk transfer darah janin dari plasenta ke bayi pada saat kelahiran Manfaat nya untuk meningkatkan hemoglobin yang tinggi, menambah persediaan besi.

Evidence berkembang bahwa menunda pengkleman tali pusat meningkatkan status besi bayi sampai usia 6 bulan setelah lahir.

Landasan Teori Praktisi Obstetri dapat berkontribusi

dalam upaya pengendalian anemia

kurang zat besi dengan cara tidak mengklem dan memotong tali pusat sampai tali

pusat berhenti denyut.

Dalam kebijakan manajemen aktif kala tiga di Indonesia tindakan

penjepitan dan pemotongan tali pusat dilakukan

setelah dua menit dengan tujuan memberi cukup waktu pada bayi untuk memperoleh sejumlah darah kaya zat

besi (APN, 2008).

Kerangka Konsep

Bayi LahirKondisi

Tali Pusat Setelah 2

Menit

Pengkleman dan

Pemotongan Tali Pusat

Rancangan Penelitian

deskriptif

Lokasi dan Waktu Penelitian

RSUD Sumedang periode April-

Mei 2013.

Metode Penelitian

Populasi Penelitiansemua bayi baru lahir

di Ruang VK RSUD Sumedang periode April- Mei 2013

Sampelbayi baru lahir normal yaitu

sebanyak 20 sampel

Denyut tali pusat bayi baru lahir pada saat kurang dari 2 menit

Denyut tali pusat bayi baru lahir pada saat 2 menit

variabel

No Variabel Definisi operasional

Alat Ukur

Hasil Ukur

Skala Ukur

1 Denyut tali pusat bayi baru lahir pada saat kurang dari 2 menit

Kondisi denyut tali pusat bayi baru lahir pada waktu kurang dari 2 menit setelah kelahiran bayi

Lembar observasi

Berdenyut,Tidak Berdenyut

Nominal

2 Denyut tali pusat bayi baru lahir pada saat 2 menit

Kondisi denyut tali pusat bayi baru lahir pada waktu 2 menit pertama setelah kelahiran bayi

Lembar observasi

Berdenyut,Tidak Berdenyut

Nominal

Definisi Operasional

No Responden

Jam Lahir

Kurang 2 Menit Setelah Bayi Lahir

2 Menit Setelah Bayi Lahir

berdenyut

Tidak berdenyu

t

berdenyut

Tidak berdenyu

t

Instrumen Penelitian

Pengolahan Data Analisa Data

Editing Koding Entry Data Tabulasi Data

Analisa Univariat

No Kondisi Denyut Tali

Pusat

Jumlah (f) %

1 Berdenyut 18 902 Tidak

Berdenyut2 10

Jumlah 20 100

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Distribusi frekuensi kondisi denyut tali pusat bayi baru lahir saat kurang dari 2 menit setelah bayi

lahir

Distribusi frekuensi kondisi denyut tali pusat bayi baru lahir pada 2 menit setelah

bayi lahir

No Kondisi Denyut Tali

Pusat

Jumlah (f) %

1 Berdenyut 18 902 Tidak

Berdenyut2 10

Jumlah 20 100

kondisi denyut tali pusat bayi pada waktu kurang dari 2 menit setelah bayi lahir dan pada 2 menit bayi

lahir sebagian besar yaitu sebanyak 90% responden termasuk ke dalam

kategori tali pusat masih berdenyut

Kesimpulan

Saran

Bagi Peneliti

Bagi Peneliti Lain

Bagi Bidan

Terima Kasih...