cara mendapatkan modal
Transcript of cara mendapatkan modal
MAKALAH KELOMPOK
“CARA MEMPEROLEH MODAL”
OLEH :
FARMASI B
KELOMPOK III
Armansyah Abdullah
Abdallah
Nurhidayah Wahid
Nurafdaliah
Resky Auliya
Lisa Fitriani
Dosen : St. Fatimah, SE., MM.
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA – GOWA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan kita kesempatan dan kesehatan
sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah
Kewirausahaan “cara memperoleh modal”. Tak lupa pula kita
kirimkan salam dan shalawat kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam
kegelapan menuju alam yang terang berderang seperti
sekarang ini.
Tugas Makalah Kewirausahaan “cara memperoleh modal”
ini disusun sebagai salah satu penunjang nilai yang
diberikan oleh dosen dalam proses perkuliahan. Semua
hasil diskusi kelompok kami telah terlampir dalam
makalah ini.
Tugas Makalah Kewirausahaan “cara memperoleh modal”
ini mengalami banyak kendala dalam pembuatannya. Oleh
sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada
dosen maupun teman-teman sekalian yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata, penulis menyadari akan banyaknya
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Dan demi
kesempurnaan penyusunan Tugas Makalah ini selanjutnya
kami mohon kritik dan saran dari pembaca.
Wassalam.
Samata-Gowa, Juni 2015
DAFTAR ISI
Sampul Depan Kata Pengantar iDaftar isi iiBAB I PENDAHULUAN 1
Latar BelakangRumusan Masalah
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Modal
Sumber-sumber Pendanaan Usaha
Jenis-jenis Dukungan Keuangan
Jenis-jenis Modal
Produk Modal Kerja dan Investasi
Modal asing
Hal-hal Yang harus Diperhatikan Dalam Pendanaan
Usaha
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tidak selamanya suatu perusahaan terus menerus
memiliki dana yang cukup untuk membiayai segala
kegiatan operasional perusahaan. Mau tak mau perusahaan
harus mendapatkan dana segar yang dapat dilakukan
dengan berbagai cara untuk tetap dapat bertahan. Dalam
upaya pengembangan suatu usaha di perlukan strategi dan
rencana bisnis yang tepat, salah satu strategi itu
adalah strategi pembiayaan.
Bantuan keuangan, terutama untuk usaha baru,
biasanya dikaitkan dengan kursus ketrampilan berusaha.
Mengikuti pelatihan seperti ini bukan saja meningkatkan
ketrampilan berusaha tetapi juga akan meningkatkan
keyakinan bagi calon pendukung dana dalam usaha anda.
Kadang-kadang bantuan juga diberikan untuk tujuan
tertentu, misalnya pemasaran, subsidi sewa; usaha
tertentu seperti usaha manufaktur, teknologi; pemuda
yang menganggur; atau untuk bidang tertentu, misalnya
daerah pedesaan atau di daerah yang mengalami
kemunduran pertumbuhan ekonomi.
modal tidak hanya menjadi prioritas dalam ekonomi
modern seperti sekarang ini, tetapi dalam kenyataanya
telah terfikirkan sejak 15 abad yang lalu pada awal
kedatangan Islam. Memang perlu diakui tanpa
ketersediaan modal yang mencukupi hampir mustahil
rasanya bisnis yang ditekuni bisa berkembang sesuai
dengan yang ditargetkan. Hanya saja system ekonomi
Islam mempunyai cara tersendiri dibandingkan dengan
system kapitalis yang selalu berupaya memperkuat modal
dengan memperbesar produksi. Untuk mencapai target yang
diingkan system ini bisa saja menghalalkan segala macam
cara tanpa memikirkan apakah yang ditempuh
menguntungkan atau merugikan pihak lain.
B. Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud modal?
2.Apa saja sumber-sumber dana usaha?
3.Apa jenis-jenis dukungan keuangan?
4.Apa yang dimaksud jenis-jenis modal?
5.Apa produk modal kerja dan investasi?
6.Apa yang dimaksud modal asing?
7.Apa hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pendanaan usaha?
C. Tujuan
1.Menjelaskan modal
2.Menjelaskan sumber-sumber dana usaha
3.Menjelaskan jenis-jenis dukungan keuangan
4.menjelaskan jenis-jenis modal
5.menjelaskan produk modal kerja dan investasi
6.menjelaskan modal asing
7.menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pendanaan usaha
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MODAL
Modal adalah uang yang dipakai sebagai pokok
(induk) untung berdagang. Disisi lain modal adalah
harta benda (uang), barang yang dapat dipergunakan
untuk menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan.
Pengertian modal menurut Brigham
Modal ialah jumlah dari utang jangka panjang,
saham preferen, dan ekuitas saham biasa, atau mungkin
pos-pos tersebut plus utang jangka pendek yang
dikenakan bunga.
1. Untuk mendirikan atau menjalankan suatu usaha
diperlukan sejumlah modal (uang) dan tenaga
(keahlian).
2. Modal dlm bentuk uang diperlukan untuk
membiayai segala keperluan usaha;seperti biaya
prainvestasi,pengurusan izin,biaya investasi
untuk pembelian aktiva tetap,sampai modal
kerja.
3. Modal keahlian adalah keahlian dan kemampuan
seseorang untuk mengelola atau menjalankan
suatu usaha.
Menurut Islam harta pada hakikatnya adalah milik
Allah SWT. Namun karena Allah telah menyerahkan
kekuasaa-Nya atas harta tersebut kepada manusia, maka
ia diberi wewenang untuk memanfaatkan dan
mengembangkanya. Sebab, ketika seseorang memiliki
harta, maka esensinya ia memiliki harta tersebut hanya
untuk dikembangkan dan dimanfaatkan. Namun demikian,
dalam hal ini terkait dengan hukum-hukum syara’, dan
tidak bebas mengelola secara mutlak. Sama halnya
manusia tidak dapat bebas mengelola zat sebuah barang
secara mutlak, meskipun ia memiliki zatnya. Alasanya,
bahwa dia dalam mengelola dalam rangka memanfaatkan
harta tersebut dengan cara yang tidak sah menurut
syara’ seperti: menghambur-hamburkan, maksiat dan
sebagainya, maka Negara wajib mengawalnya dan melarang
untuk mengelolanya, dan wajib merampas wewenang yang
telah diberika oleh Negara kepadanya.
Pengembangan modal supaya jelas, apa yang akan
diraih, yaitu untuk meningkatkan atau memperbanyak
jumlah modal dengan berbagai upaya yang halal, baik
melalui produksi atau investasi, baik harta atau aktiva
baik tetap maupun lancar. Semua itu bertujuan agar
modal (harta) bisa bertambah (berkembang) dari yang
dimiliki sebelumnya. Contoh aktiva lancar dan tetap
yang digunakan dalam kegiatan produksi seperti pabrik
mobil, elektronik dan kegiatan produksi yang lain. Atau
dalam bentuk investasi seperti membeli saham, obligasi,
atau surat berharga lainya.
B. Sumber-Sumber Pendanaan Usaha
Ada berbagai cara mencari sumber dana untuk usaha.
Mulai dari koperasi simpan pinjam sampai dengan rumah
gadai.Selain itu kredit usaha yang ditawarkan oleh bank
– bank pun semakin hari kian menggoda.
Berikut ini akan dibahas secara singkat mengenai
sumber – sumber dana yang bisa menyediakan modal untuk
usaha, sebagai berikut:
1. Dana Pribadi
Berasal dari tabungan pribadi atau deposito,
menjual barang – barang berharga dan sebagainya.
Kelebihan dari dana ini adalah merupakan dana yang
paling murah karena tidak dikenakan beban bunga.
Kekurangannya ialah jumlah yang terbatas.
2. Dana dari sistem gadai
Dapet diperoleh dengan menggadaikan barang
maupun surat berharga ke lembaga formal maupun non-
formal, misalkan rumah gadai. Prosedur untuk
mendapatkan dana ini relatif sederhana,
keterbatasannya ada pada jumlahnya yang biasanya
terbatas dan juga jangka waktu pinjaman yang relatif
pendek.
3. Pinjaman kepada lembaga non-formal
Dana didapatkan dari pinjaman arisan keluarga
atau kelompok pertemanan ataupun meminjam dari
rentenir. Caranya sederhana namun jangka waktu
pinjaman juga relatif pendek.
4. Bermitra / berpartner
Mendapatkan pendanaan dengan mengundang
investor untuk memodali usaha, atau pendanaan dari
lemabaga pengembangan kemitraan. Dana juga bisa
diperoleh melalui usaha modal ventura. Dana semacam
ini tergolong murah karena tidak ada beban bunga dan
kemungkinan perusahaan tumbuh lebih cepat sangat
besar. Kekurangannya adalah proses mendapatkannya
sangat lama sehingga tidak dapat diandalkan untuk
keperluan dana yang sangat mendesak
5. Hibah
Mendapatkan dana dari perusahaan atau lembaga
yang mempunyai program pengembangan kewirausahaan.
Dana jenis ini tergolong sangat murah tetapi
persaingan untuk memperolehnya sangat ketat.
6. Pinjaman ke lembaga non-bank
Jenis pinjaman ini antara lain pinjaman ke
komperasi simpan pinjam atau BPR, pinjaman ke lembaga
pembiayaan maupun leasing. Prosedurnya relatif lebih
mudah dibandingkan dengan dengan lembaga
perbankan.Nilai pinjaman juga bisa dinegosiasikan
demikian juga dengan jangka waktu
pinjamannya.Kekurangannya terkadang suku bunga yang
ditawarkan lebih tinggi.Bila ingin meminjam di
koperasi, peminjam harus menjadi anggota terlebih
dahulu.
7. Pinjaman ke bank
Dana didapatkan dengan meminjam langsung ke
bank.Kendala terbesar adalah pada prosedur dan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon
kredit.Pinjaman ini relatif aman karena perjanjiannya
jelas dan juga ada pengawasan dari pihak bank.Jumlah
pinjaman relatif besar bila dibandingkan dengan
sumber pendanaan lainnya.
8. Pasar modal
Menerbitkan surat hutang dan ditawarkan ke publik
melalui pasar modal. Untuk kebutuhan dana yang sangat
besar maka pinjaman ini bisa menjadi salah satu
pilihan yang tepat. Namun banyak syarat dan prosedur
yang harus terpenuhi terlebih dahulu sebelum pemohon
dana layak menerbitkan surat utang ke publik. Selain
itu juga perusahaan wajib menampilkan laporan
keuangan setiap periode.
Selain itu terdapat pula jenis sumber dana
berdasarkan waktunya, yakni:
1. Pembiayaan Jangka Pendek
Jenis pembiayaan ini digunakan untuk kegiatan
operasional perusahaan sehari-hari yang wajib
dikembalikan dalam waktu kurang dari satu tahun
seperti dari sumber internal, factoring (anjak
piutang), trade credit, commercial paper, commercial
banks, uang teman, uang keluarga, dan lain
sebagainya.
2. Pembiayaan Jangka Panjang
Adalah uang / dana yang didapat perusahaan untuk
berbagai keperluan jangka panjang perusahaan dari
kreditor, investor, pemilik perusahaan, dll yang
dananya dapat dikembalikan dalam tempo waktu lebih
dari setahun seperti dari laba ditahan (retained
earnings), pembiayaan dari utang (debt financing) dan
equity financing (pembiayaan dari ekuitas).
Mendanai Perusahaan Mencapai keseimbangan keuangan
dalam perusahaan anda Setiap perusahaan membutuhkan
uang – untuk modal investasi dan menyediakan modal
kerja. Sebagian orang mempunyai cukup uang yang
ditanamkan untuk seluruh kebutuhan perusahaan; orang
lain tidak mempunyai uang sama sekali dan berharap
dapat meminjam semuanya. Ada orang yang tahu caranya
untuk mendapatkan dana dari pihak ketiga. Bank sangat
hati-hati dan bersedia meminjamkan uang sesedikit
mungkin – dan berharap bunga yang menarik. Uang dari
sumber lain mempunyai biaya yang lain pula – sebagian
mencerminkan risiko yang berbeda.
Sumber-sumber Dana Perusahaan
Tidak selamanya suatu perusahaan terus menerus
memiliki dana yang cukup untuk membiayai segala
kegiatan operasional perusahaan. Mau tak mau perusahaan
harus mendapatkan dana segar yang dapat dilakukan
dengan berbagai cara untuk tetap dapat bertahan. Dalam
upaya pengembangan suatu usaha di perlukan strategi dan
rencana bisnis yang tepat, salah satu strategi itu
adalah strategi pembiayaan. Terdapat empat kelompok
besar sumber pendanaan : Dana internal : merupakan dana
yang berasal dari internal perusahaan (cash flow
internal: seperti laba dan akumulasi penyusutan) atau
pun berasal dari penjualan aset usaha dan atau aset
pribadi.
1. Dana investor : merupakan sumber dana dari pihak
eksternal yang tertarik berinvestasi pada bisnis atau
usaha yang sedang dan atau akan dijalankan. Dana
investor dapat berupa pinjaman perusahaan, investasi
langsung, kerjasama investasi, atau pun pembelian
saham.
2. Dana Suplier : merupakan sumber dana yang tidak
secara langsung terlihat sebagai fisik uang, namun
sumber dana dari suplier berupa fasilitas tempo
pembayaran yang lebih panjang. Sumber dana suplier
biasanya terjadi jika sudah terdapat kepercayaan yang
besar kepada kunsumennya.
3. Dana Lembaga Keuangan : lembaga keuangan di maksud
dapat berupa Bank, atau pun lembaga-lembaga
pembiayaan lainnya.
Dalam kriteria resiko maka keempat sumber
pendanaan ini dapat di kelompokan menjadi:
a. Low Risk : dana internal
b. Low – Medium risk : dana suplier
c. Medium : dana Lembaga Keuangan
d. Medium – High risk : dana Investor. (saham,
investasi)
Dana internal memiliki konsekwensi / risk rendah
karena pengeluaran dana tidak memiliki dapak kewajiban
baru, baik dari sisi pengelolaan keuangan maupun
manajemen. Dana suplier dapat menjadi medium risk
bilamana suplier menerapkan bunga progresive terhadap
tempo yang kita peroleh, risk ini akan berdampak pada
beban biaya usaha yang semakin besar. Lembaga keuangan
memiliki risk medium karena lembaga keuangan memiliki
pola yang pasti baik itu mengenai syarat, dan imbal
hasil yang di harapkan. Lembaga keuangan tidak
mencampuri urusan management, lembaga keuangan hanya
berpengaruh pada pengelolaan keuangan saja. Dana
investor cenderung memiliki risk medium sampai tinggi,
karena selain imbal hasil yang tidak memiliki pola yang
pasti, juga cenderung mempengaruhi keputusan manajemen.
Sumber dana yang terbaik adalah sumber dana yang
dapat di ukur manfaat dan resikonya, bagi perusahaan
yang memiliki sumber dana internal kuat dapat memilih
opsi penyediaan dana internal. Namun untuk tetap
menjaga kesehatan cash flow usaha, sumber dana dapat di
pertimbangkan yang berasal dari eksternal, baik itu
Bank, Suplier maupun investor. Bank cenderung memiliki
kekuatan yang lebih besar, imbal hasil terukur, menjadi
pilihan yang terbaik.Bank menjadi resiko bilamana usaha
atau bisnis yang dijalankan tidak sesuai dengan rencana
dan strategi bisnis.
C. Jenis-Jenis Dukungan Keuangan
Ada tiga sumber dana untuk setiap perusahaan –
penyertaan modal, pinjaman (hutang) dan laba yang
ditahan. Kebanyakan perusahaan menggantungkan pada
pinjaman dari bank.Sebagai pemberi pinjaman komersial,
bank sangat mengharapkan hasil dari suatu investasi dan
tidak menginginkan kehilangan uang dari para pemodalnya
karena kebangkrutan perusahaan yang dipinjami uang.Bank
sangat tanggap terhadap kebutuhan perusahaan kecil,
tetapi ada saatnya mereka menganggap risiko yang tinggi
untuk meminjamkan uangnya.Hal ini biasanya disebabkan
karena perusahaan itu didirikan oleh seseorang yang
mempunyai sedikit pengalaman berusaha dan tidak
mempunyai banyak uang untuk ditanamkan dalam perusahan,
dan karena agunan yang tidak mencukupi.
Perusahaan kecil seringkali membutuhkan sumber
bantuan keuangan untuk dapat mengembangkan
usahanya.Bantuan keuangan beserta saran-saran tersedia
dari berbagai sumber terutama didaerah yang tingkat
penganggurannya tinggi.Dana dapat datang dari
pemerintah dan dari organisasi lainnya. Banyak
perusahaan PT memberi bantuan kerja sama dalam bentuk
pinjaman atau hibah. Bank pasti akan memberikan bantuan
keuangan pada perusahaan kecil yang menerima bantuan
dari sumber-sumber ini.
Jaringan dukungan keuangan untuk perusahaan
kecil.Setiap pengusaha yang sedang memulai atau
mengembangkan usahanya dan membutuhkan dukungan
keuangan harus menyiapkan suatu rencana usaha yang
komprehensif yang dengan jelas menguraikan keadaan
keuangannya. Konsultan dapat membantu menyiapkan
rencana ini dan juga menunjukkan organisasi apa saja
yang dapat memberikan saran dan pelatihan. Konsultan
yang berpengalaman mengetahui cara terbaik untuk
menyiapkan dokumen pendukung yang cocok untuk usaha
kecil dan memberi bimbingan untuk mengajukan permohonan
dukungan keuangan itu. Adanya dukungan keuangan dari
suatu organisasi akan meyakinkan organisasi lainnya
untuk memberikan dukungan juga. Banyak sumber dukungan
keuangan tetapi anda harus waspada mengenai
persyaratannya.
Bantuan keuangan, terutama untuk usaha baru,
biasanya dikaitkan dengan kursus ketrampilan berusaha.
Mengikuti pelatihan seperti ini bukan saja meningkatkan
ketrampilan berusaha tetapi juga akan meningkatkan
keyakinan bagi calon pendukung dana dalam usaha anda.
Kadang-kadang bantuan juga diberikan untuk tujuan
tertentu, misalnya pemasaran, subsidi sewa; usaha
tertentu seperti usaha manufaktur, teknologi; pemuda
yang menganggur; atau untuk bidang tertentu, misalnya
daerah pedesaan atau di daerah yang mengalami
kemunduran pertumbuhan ekonomi.
1) Pinjaman
Pinjaman biasanya dikelola oleh instansi
pengembangan ekonomi.Syarat dan kondisinya bisa
tergantung pada daerah tempat usaha anda.Bunga pinjaman
ini biasanya tetap besarnya untuk jangka waktu pinjaman
atau lebih rendah dari bunga pinjaman bank pada
umumnya.Agunan yang diminta biasanya juga lebih rendah
daripada yang diminta bank.Jangka waktu pengembalian
pinjaman bisa luwes (fleksibel) dan biasanya ada
tenggang waktu penangguhan pengembalian
pinjaman.Pinjaman ini mengharuskan adanya pengawasan
oleh pemberi pinjaman dan diberikan dukungan saran
menjalankan usaha.Pinjaman ini hanya diberikan pada
usaha yang biasanya tidak bisa mendapatkan hutang dari
bank.
2) Hibah
Ada sumber bantuan keuangan berupa hibah untuk
memulai usaha baru, terutama untuk pembelian peralatan
usaha.Hibah dianggap sebagai pendapatan usaha yang
ditunjukkan dalam laporan laba rugi, dan meningkatkan
laba dan pendapatan yang ditahan. Atau, hibah bisa
dianggap meningkatkan dana anda dan ditunjukkan dalam
neraca perusahaan dan meningkatkan cadangan dana.
3) Modal Ventura
Modal ventura adalah alat untuk mendanai usaha
yang sedang berkembang dimana sebagian modal saham atau
ekuitas dijual untuk investasi besar dalam perusahaan.
Walaupun kendali terhadap perusahaan hilang, jumlah
dana yang didapatkan sangat besar. Kebanyakan pemberi
modal ventura hanya membantu usaha yang sudah mapan
atau perusahaan yang akan menghimpun dana yang sangat
besar (sekitar Rp 3 milyar).
D. JENIS-JENIS MODAL
1. MODAL INVESTASI
a. Modal Investasi digunakan untuk jangka panjang dan
dapat digunakan berulang-ulang, biasanya umurnya
lebih dari 1 tahun.
b. Penggunaan modal investasi jangka panjang untuk
membeli aktiva tetap seperti tanah, bangunan,
mesin-mesin, peralatan, kendaraan, bersumber dari
perbankan.
2. MODAL KERJA
a. Modal kerja adalah modal yang digunakan untuk
membiayai operasional perusahaan pada saat sedang
beroperasi.
b. Modal kerja digunakan untuk jangka pendek dan
beberapa kali pakai dlm satu proses produk
E. PRODUK MODAL KERJA DAN INVESTASI
1. Pinjaman Rekening Koran (PRK)
Pinjaman Rekening Koran (PRK) adalah pinjaman
untuk kebutuhan modal kerja suatu usaha dengan
jangka waktu relatif pendek (1 tahun) dan dapat
diperpanjang dimana sarana penarikannya berupa Check
dan Bilyet Giro.
2. Time Loan Revolving (TLR) / Pinjaman AKSEP
Adalah pinjaman untuk pembiayaan investasi
atau cadangan modal kerja, dimana penarikannya dapat
dilakukan sekaligus atau bertahap (On Demand)
melalui Surat Aksep asal tidak melebihi credit
line (plafond).
3. Time Loan Fixed (TLF) / Pinjaman Tetap
Adalah pinjaman non revolving yang diberikan guna
membiayai kebutuhan modal kerja atau menggunakan
Surat Aksep. Jangka waktu pinjaman TLF sesuai
keutuhan penggunaan dana dengan maksimum 1 (satu)
tahun dan tidak dapat diperpanjang.Pembayaran tiap
bulan adalah pembayaran bunga pinjaman saja,
sedangkan pokok harus dilunasi pada saat jatuh tempo
kredit.
4. Time Loan Angsur
Adalah pinjaman yang diberikan guna membiayai
kebutuhan modal kerja jangka pendek dimana
penarikannya dilakukan hanya satu kali dengan
menggunakan Surat Aksep.Jangka waktu pinjaman sesuai
kebutuhan penggunaan dana dengan maksimum 1 (satu)
tahun dan tidak dapat diperpanjang. Pembayaran tiap
bulan adalah pembayaran pokok dan bunga pinjaman
saja, sedangkan pokok harus dilinasi pada saat jatuh
tempo kredit.
F.MODAL ASINGModal asing adalah modal yang berasal dari luar
perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di dalam
perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal
tersebut merupakan utang, yang pada saatnya harus di
bayar kembali. Modal asing di bagi ke dalam tiga
golongan yaitu utang jangka pendek, utang jangka
menengah dan utang jangka panjang.
a. Modal Asing atau Utang Jangka Pendek (Short-Term Debt)
Modal asing jangka pendek adalah modal asing
yang jangka waktunya paling lama satu tahun. Adapun
jenis-jenis yang termasuk ke dalam modal asing jangka
pendek adalah rekening koran, kredit dari penjual,
kredit dari pembeli dan kredit wesel.
1. Rekening Koran
Kredit rekening koran adalah kredit yang diberikan
oleh bank kepada perusahaan dengan batasan tertentu
dimana perusahaan mengambilnya tidak sekaligus
melainkan sebagian demi sebagian sesuai dengan
kebutuhannya, dan bunga yang di bayar hanya untuk
jumlah yang telah di ambil saja, meskipun
sebenarnya perusahaan meminjamnya lebih dari jumlah
tersebut.
2. Kredit Dari Penjual
Kredit penjual merupakan kredit perniagaan
(trade-credit) dan kredit ini terjadi apabila
penjualan produk dilakukan dengan kredit.Apabila
penjualan dilakukan dengan kredit berarti bahwa
penjual baru menerima pembayaran dari barang yang
dijualnya beberapa waktu kemudian setelah barang
diserahkan. Selama ini pembeli atau langganan dapat
dikatakan menerima ”kredit penjual” dari penjual
atau produsen. Selama waktu itupun berarti penjual
atau produsen memberikan ”kredit penjual” kepada
pembeli atau langganan. Pada umumnya perusahaan
yang memberi kredit penjual adalah perusahaan
industri, sedangkan perusahaan yang menerima adalah
perusahaan perdagangan.
3. Kredit Dari Pembeli
Kredit pembeli adalah kredit yang diberikan oleh
perusahaan sebagai pembeli kepada pemasok
(supplier) dari bahan mentahnya atau barang-barang
lainnya.Di sini pembeli membayar harga barang yang
dibelinya lebih dahulu, dan setelah beberapa waktu
barulah pembeli menerima barang yang dibelinya.
Selama waktu itu dapat dikatakan bahwa pembeli
memberikan ”kredit pembeli” kepada panjual/ pemasok
bahan mentah atau barang dagang. Pada umumnya
kredit pembeli diberikan kepada perusahaan-
perusahaan agraria yang menghasilkan bahan dasar,
dan kredit ini diberikan oleh perusahaan-perusahaan
industri yang mengerjakan hasil agraria tersebut
sebagai bahan dasarnya.
4. Kredit Wesel
Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan
mengeluarkan ”surat pengakuan utang” yang berisikan
kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu
kepada pihak tertentu dan pada saat tertentu (surat
promes/ notes payables), dan setelah ditandatangani
surat tersebut dapat di jual atau diuangkan pada
bank. Dari surat tersebut diperoleh uang sebesar
apa yang tercantum dalam surat utang tersebut
dikurangi dengan bunga sampai hari jatuh temponya.
Dengan demikian maka ini berarti bahwa pihak yang
mengeluarkan surat utang tersebut menerima kredit
selama waktu mulai diuangkannya sampai saat dimana
utang tersebut harus di bayar. Bagi bank atau pihak
yang membeli promes tersebut (pembeli kredit),
surat utang tersebut merupakan tagihan atau wesel
tagih (notes receivables), dan bagi pihak yang
mengeluarkan surat utang, surat utang tersebut
merupakan utang wesel (notes payables).
b. Modal Asing atau Utang Jangka Menengah (Intermediate-Term
Debt)
Modal asing atau utang jangka menengah adalah
utang yang jangka waktunya lebih dari satu tahun
dan kurang dari 10 tahun. Bentuk utama dari kredit
jangka menengah adalah term loan dan leasing.
1. Term Loan
Term loan adalah kredit usaha dengan umur
lebih dari satu tahun dan kurang dari 10
tahun.Pada umumnya term loan dibayar kembali
dengan angsuran tetap selama suatu periode
tertentu (amorization payment), misalkan
pembayaran angsuran dilakukan setiap bulan, setiap
kuartal atau setiap tahun.Term loan ini biasanya
diberikan oleh bank dagang, perusahaan asuransi,
supplier atau manufaktur.
2. Leasing
Bentuk lain dari intermediate-term debt
adalah leasing. Apabila kita ingin memiliki suatu
aktiva, tetapi hanya menginginkan service dari
aktiva tersebut, kita dapat memperoleh hak
penggunaan atas suatu aktiva itu tanpa disertai
dengan hak milik, dengan cara mengadakan kontrak
leasing untuk aktiva tersebut. Dengan demikian
leasing adalah suatu alat atau cara untuk
mendapatkan service dari suatu aktiva tetap yang
pada dasarnya sama seperti halnya kalau kita
menjual obligasi untuk mendapatkan service dan hak
milik atas aktiva tersebut dan bedanya pada leasing
tidak disertakan hak milik. Lebih khususnya leasing
adalah persetujuan atas dasar kontrak dimana
pemilik dari aktiva (lessor) menginginkan pihak
lain (lessee) untuk menggunakan jasa atas aktiva
tersebut selama suatu periode tertentu.
Ada tiga bentuk utama dari leasing :
a. Sale and Leaseback
Sale and leaseback yaitu pemilik aktiva
menjual aktivanya kepada leasing cooporation atau
bank, dan bersama dengan itu dibuat kontrak
leasing untuk menggunakan kembali aktiva yang
telah dijual oleh pemilik aktiva tersebut selama
periode tertentu dengan syarat tertentu. Dalam
hal ini pembeli aktiva menjadi lessor (yang
menyewakan) dan penjual aktiva akan menjadi
leasse (penyewa).
b. Service Leases
Service leases atau operating lease
memberikan service baik mengenai bidang
financialnya maupun mengenai pemeliharaannya
dalam bentuk aktiva atau perlengkapan. Dalam
bentuk leasing ini sering terdapat kausal yang
memberikan hak kepada leasse untuk membatalkan
leasing itu dan mengembalikan peralatan itu
kepada lessor sebelum habis waktu berlakunya
tersebut.Misalnya karena faktor keusangan.
c. Financial Leasing
Financial leasing yaitu bentuk leasing yang
tidak memberikan pemeliharaan atau maintenance
service, tidak dapat dibatalkan dan harus
diangsur, dalam hal ini lessor menerima
pembayaran sewa dari leasse yang meliputi harga
penuh dan bunga yang diinginkan lessor.
c. Modal Asing atau Utang Jangka Panjang (Long-Term Debt)
Utang jangka panjang adalah utang yang jangka
waktunya adalah panjang, umumnya lebih dari 10
tahun.Utang jangka panjang umumnya digunakan untuk
membelanjai perluasan perusahaan (ekspansi) atau
modernisasi dari perusahaan, karena kebutuhan modal
untuk keperluan tersebut meliputi jumlah yang besar.
Adapun jenis atau bentuk-bentuk utama dari utang
jangka panjang adalah:
1. Pinjaman Obligasi (Bonds-Payables)
Pinjaman obligasi adalah pinjaman uang untuk
jangka waktu yang panjang, untuk mana si debitur
mengeluarkan surat pengakuan utang yang mempunyai
nominal tertentu. Pembayaran kembali pinjaman
obligasi dapat dijalankan secara sekaligus pada hari
jatuh temponya atau berangsur setiap tahunnya.
Apabila pelunasan sekaligus, maka sistem ini disebut
”shinkin funf system” sedangkan jika secara
berangsur disebut ”amortization system”.
Ada tiga macam jenis :
a. Obligasi Biasa (Bonds)
Obligasi biasa ialah obligasi yang bunganya
tetap di bayar oleh debitur dalam waktu-waktu
tertentu, dengan tidak memandang debitur memperoleh
keuntungan atau tidak. Biasanya coupon (bunga
obligasi) di bayar dua kali setiap tahunnya.
b. Obligasi Pendapatan (Income Bonds)
Income bonds adalah jenis obligasi dimana
pembayaran bunga hanya dilakukan pada waktu-waktu
debitur atau perusahaan yang mengeluarkan surat
obligasi tersebut mendapatkan keuntungan. Tetapi
disini debitur mempunyai “hak kumulatif” artinya
apabila pada suatu tahun perusahaan menderita
kerugian sehingga tidak dibayarkan bunga, dan
apabila di tahun kemudiannya perusahaan mendapatkan
keuntungan, maka kreditur tersebut berhak untuk
menuntut bunga dari tahun yang tidak di bayar itu.
. c.Obligasi Yang Dapat Ditukarkan (Convertible
Bonds)
Convertible bonds adalah obligasi yang
memberikan kesempatan kepada pemegang surat obligasi
tersebut untuk pada suatu saat tertentu
menukarkannya dengan saham dari perusahaan yang
bersangkutan. Dengan demikian maka jenis obligasi
ini memungkinkan pemegang untuk mengubah statusnya,
yaitu dari kreditur menjadi pemilik.
2. Pinjaman Hipotik (Mortgage)
Pinjaman hipotik adalah pinjaman jangka panjang
dimana pemberi uang (kreditur) di beri hak hipotik
terhadap suatu barang tidak bergerak, agar supaya
bila pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya,
barang itu dapat di jual dan dari hasil penjualan
tersebut dapat digunakan untuk menutup tagihannya.
Perbedaan Modal Asing dan Modal Sendiri :
Modal Asing :
1. Terutama memperhatikan pada kepentingannya sendiri
yaitu kepentingan kreditur.
2. Modal yang tidak berpengaruh terhadap
penyelenggaraan perusahaan
3. Modal dengan beban bunga yang tetap tanpa
memandang adanya keuntungan atau kerugian
4. Modal yang hanya sementara turut bekerja sama di
dalam perusahaan
5. Modal yang dijamin dan mempunyai hak didahulukan
(hak preferen)sebelum modal sendiri di dalam
likuidasi
Modal Sendiri :
1. Terutama berkepentingan terhadap kontinuitas,
kelancaran, dan keselamatan perusahaan
2. Modal yang dengan kekuasaannya dapat mempengaruhi
politik perusahaan
3. Modal yang mempunyai hak atas laba sesudah
pembayaran modal asing
4. Modal yang digunakan di dalam perusahaan untuk
waktu yang tidak terbatas atau tidak tertentu
lamanya
5. Modal yang menjadi jaminan dan haknya adalah
sesudah modal asing di dalam likuidasi
G. Hal-Hal Yang Harus di Perhatikan Dalam Pendanaan
Usaha
Perlu di perhatikan dalam mencari sumber modal
usaha agar tidak terjebak hutang besar yang bisa
mengakibatkan ke bangkrutan suatu usaha :
a. Perhatikan secara cermat sumber modal atau dana
b. Kalau berasal dari pihak ke tiga perhatikan
tingkat suku bunga pinjaman
c. Dalam jangka berapa waktu lama modal bisa kembali
d. Perhatikan seberapa lama kontrak pinjaman modal
atau dana
e. Perhitungan dan pelajari secra cermat masalah
keuangan suatu usaha agar proses pencicilan
untuk mengembalikan sesuai tepat waktu yang
telah di tentukan
f. Jalin kerja sama yang baik antara ke dua belah
pihak antara pelaku usaha dengan investor
g. Perhatikan Seberapa pesat peluang usaha yang di
jalankan
h. Untuk yang berasal dari luar jadikan sebagai
tambahan bukan sebagai modal dasar untuk memulai
suatu usaha.
Pentingya modal dalam kehidupan manusia ditujukan
dalam Al-Qur’an Ali Imron ayat 14 yang artinya:
Yang artinya :
“dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada
apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang
banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak,
sawah, dan ladang. Itulah kesenangan hidup didunia dan disisi Allah-
lah tempat kembali yang baik (surga).
Kata “mata’un” berarti modal karena disebut emas
dan perak, kuda yang bagus dan ternak (termasuk
bentuk modal lain). Kata “zuyyina” menunjukan
kepentingan modal dalam kehidupan manusia.
Rasulullah SAW menekankan pentingnya modal dalam
sabdanya:
“tidak boleh iri kecuali pada dua perkara yaitu: orang yang hartanya
digunakan jalan kebenaran dan orang yang ilmu pengetahuanya
diamalkan kepada orang lain.” (HR. Ibnu Asakir)
Bahkan lebih jauh, betapa pentingnya nilai dalam
pengembangan bisnis kedepan, Sayyidina Umar r.a
selalu menyuruh umat Islam untuk lebih banyak mencari
asset atau modal.Ini menunjukan memperkuat modal
tidak hanya menjadi prioritas dalam ekonomi modern
seperti sekarang ini, tetapi dalam kenyataanya telah
terfikirkan sejak 15 abad yang lalu pada awal
kedatangan Islam.Memang perlu diakui tanpa
ketersediaan modal yang mencukupi hampir mustahil
rasanya bisnis yang ditekuni bisa berkembang sesuai
dengan yang ditargetkan. Hanya saja system ekonomi
Islam mempunyai cara tersendiri dibandingkan dengan
system kapitalis yang selalu berupaya memperkuat
modal dengan memperbesar produksi. Untuk mencapai
target yang diingkan system ini bisa saja
menghalalkan segala macam cara tanpa memikirkan
apakah yang ditempuh menguntungkan atau merugikan
pihak lain.
Penerapan system bunga misalnya merupakan salah
satu contoh system kapitalis untuk terus
mengembangkan modal yang dimiliki. Tanpa peduli
apakah pihak yang meminjam mengalami kerugian atau
tidak, hal itu bukan urusan pemilik modal, karena
yang penting adalah siapa pun yang menggunakan jasa
harus mengembalikan sesuai jumlah kelebihan (bunga)
yang telah ditetapkan, ditambah dengan jumlah
pinjaman pokoknya.
Memang perlu diakui, bahwa system dalam ekonomi Islam
modal itu harus terus berkembang, dalam arti tidak
boleh stagnan, apalagi sampai terjadi idle
(menganggur).Artinya, hendaknya modal harus berputar.
Islam dengan system sendiri, didalam upaya
memanfaatkan dan mengembangkan modal, menekankan
tetap memikirkan kepentingan orang lain. Oleh karena
itu, dalam kaitanya dalam penggunaan jasa keuangan
misalnya, islam menempuh cara bagi hasil dengan untuk
dibagi dan rugi ditanggung bersama. Dengan sisitem
semacam ini modal dan bisnis akan terus
terselamatkan, tanpa merugikan pihak manapun.
Sejalan dengan perkembangan teknologi dan
makin jauhnya spesialisasi dalam perusahaan serta
makin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menjadi
besar, maka modal mempunyai arti yang lebih
menonjol lagi. Masalah modal dalam perusahaan
merupakan masalah yang tidak akan pernah berakhir
karena bahwa masalah modal itu mengandung begitu
banyak dan berbagai macam aspek. Hingga saat ini di
antara para ahli ekonomi juga belum terdapat
kesamaan opini tentang apa yang disebut modal.Jika
di lihat dari sejarahnya, maka pengertian modal
awalnya adalah physical oriented. Dalam hubungan
ini dapat dikemukakan misalnya pengertian modal
yang klasik, “dimana arti dari modal itu sendiri
adalah sebagai hasil produksi yang digunakan untuk
memproduksi lebih lanjut”. Dalam perkembangannya
ternyata pengertian modal mulai bersifat non-
physical oriented, dimana pengertian modal tersebut
lebih ditekankan pada nilai, daya beli atau
kekuasaan memakai atau menggunakan, yang terkandung
dalam barang-barang modal, meskipun dalam hal ini
belum ada kesesuaian pendapat di antara para ahli
ekonomi sendiri.
B. Saran
Makalah ini diharapkan dapat memotivasi
masyarakat atau pembaca, agar dapat.Membuka sebuah
peluang usaha.
DAFTAR PUSTAKA
elearning.gunadarma.ac.id/modal_kerja.pdf
http:// dana usaha .files/wordpress.com
http://id. modal .org/wiki
http://pembiayaan perusahaan.wordpress.com
mardiyatmo.2008.Kewirausahaan.Jakarta:Yudhistira
staff.uny.ac.id/cara_memperoleh_modal_dan_pengendalian_usaha.pdf