cara mendapatkan modal

43
MAKALAH KELOMPOK “CARA MEMPEROLEH MODAL” OLEH : FARMASI B KELOMPOK III Armansyah Abdullah Abdallah Nurhidayah Wahid Nurafdaliah Resky Auliya Lisa Fitriani Dosen : St. Fatimah, SE., MM. JURUSAN FARMASI

Transcript of cara mendapatkan modal

MAKALAH KELOMPOK

“CARA MEMPEROLEH MODAL”

OLEH :

FARMASI B

KELOMPOK III

Armansyah Abdullah

Abdallah

Nurhidayah Wahid

Nurafdaliah

Resky Auliya

Lisa Fitriani

Dosen : St. Fatimah, SE., MM.

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

SAMATA – GOWA

2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan kita kesempatan dan kesehatan

sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah

Kewirausahaan “cara memperoleh modal”. Tak lupa pula kita

kirimkan salam dan shalawat kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam

kegelapan menuju alam yang terang berderang seperti

sekarang ini.

Tugas Makalah Kewirausahaan “cara memperoleh modal”

ini disusun sebagai salah satu penunjang nilai yang

diberikan oleh dosen dalam proses perkuliahan. Semua

hasil diskusi kelompok kami telah terlampir dalam

makalah ini.

Tugas Makalah Kewirausahaan “cara memperoleh modal”

ini mengalami banyak kendala dalam pembuatannya. Oleh

sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada

dosen maupun teman-teman sekalian yang telah membantu

dalam pembuatan makalah ini.

Akhir kata, penulis menyadari akan banyaknya

kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Dan demi

kesempurnaan penyusunan Tugas Makalah ini selanjutnya

kami mohon kritik dan saran dari pembaca.

Wassalam.

Samata-Gowa, Juni 2015

DAFTAR ISI

Sampul Depan Kata Pengantar iDaftar isi iiBAB I PENDAHULUAN 1

Latar BelakangRumusan Masalah

Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian Modal

Sumber-sumber Pendanaan Usaha

Jenis-jenis Dukungan Keuangan

Jenis-jenis Modal

Produk Modal Kerja dan Investasi

Modal asing

Hal-hal Yang harus Diperhatikan Dalam Pendanaan

Usaha

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Tidak selamanya suatu perusahaan terus menerus

memiliki dana yang cukup untuk membiayai segala

kegiatan operasional perusahaan. Mau tak mau perusahaan

harus mendapatkan dana segar yang dapat dilakukan

dengan berbagai cara untuk tetap dapat bertahan. Dalam

upaya pengembangan suatu usaha di perlukan strategi dan

rencana bisnis yang tepat, salah satu strategi itu

adalah strategi pembiayaan.

Bantuan keuangan, terutama untuk usaha baru,

biasanya dikaitkan dengan kursus ketrampilan berusaha.

Mengikuti pelatihan seperti ini bukan saja meningkatkan

ketrampilan berusaha tetapi juga akan meningkatkan

keyakinan bagi calon pendukung dana dalam usaha anda.

Kadang-kadang bantuan juga diberikan untuk tujuan

tertentu, misalnya pemasaran, subsidi sewa; usaha

tertentu seperti usaha manufaktur, teknologi; pemuda

yang menganggur; atau untuk bidang tertentu, misalnya

daerah pedesaan atau di daerah yang mengalami

kemunduran pertumbuhan ekonomi.

modal tidak hanya menjadi prioritas dalam ekonomi

modern seperti sekarang ini, tetapi dalam kenyataanya

telah terfikirkan sejak 15 abad yang lalu pada awal

kedatangan Islam. Memang perlu diakui tanpa

ketersediaan modal yang mencukupi hampir mustahil

rasanya bisnis yang ditekuni bisa berkembang sesuai

dengan yang ditargetkan. Hanya saja system ekonomi

Islam mempunyai cara tersendiri dibandingkan dengan

system kapitalis yang selalu berupaya memperkuat modal

dengan memperbesar produksi. Untuk mencapai target yang

diingkan system ini bisa saja menghalalkan segala macam

cara tanpa memikirkan apakah yang ditempuh

menguntungkan atau merugikan pihak lain.

B. Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud modal?

2.Apa saja sumber-sumber dana usaha?

3.Apa jenis-jenis dukungan keuangan?

4.Apa yang dimaksud jenis-jenis modal?

5.Apa produk modal kerja dan investasi?

6.Apa yang dimaksud modal asing?

7.Apa hal-hal yang harus diperhatikan dalam

pendanaan usaha?

C.    Tujuan

1.Menjelaskan modal

2.Menjelaskan sumber-sumber dana usaha

3.Menjelaskan jenis-jenis dukungan keuangan

4.menjelaskan jenis-jenis modal

5.menjelaskan produk modal kerja dan investasi

6.menjelaskan modal asing

7.menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam

pendanaan usaha

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MODAL

Modal adalah uang yang dipakai sebagai pokok

(induk) untung berdagang. Disisi lain modal adalah

harta benda (uang), barang yang dapat dipergunakan

untuk menghasilkan sesuatu yang  menambah kekayaan.

Pengertian modal menurut Brigham

Modal ialah jumlah dari utang jangka panjang,

saham preferen, dan ekuitas saham biasa, atau mungkin

pos-pos tersebut plus utang jangka pendek yang

dikenakan bunga.

1. Untuk mendirikan atau menjalankan suatu usaha

diperlukan sejumlah modal (uang) dan tenaga

(keahlian).

2. Modal dlm bentuk uang diperlukan untuk

membiayai segala keperluan usaha;seperti biaya

prainvestasi,pengurusan izin,biaya investasi

untuk pembelian aktiva tetap,sampai modal

kerja.

3. Modal keahlian adalah keahlian dan kemampuan

seseorang untuk mengelola atau menjalankan

suatu usaha.

Menurut Islam harta pada hakikatnya adalah milik

Allah SWT. Namun karena Allah telah menyerahkan

kekuasaa-Nya atas harta tersebut kepada manusia, maka

ia diberi wewenang untuk memanfaatkan dan

mengembangkanya. Sebab, ketika seseorang memiliki

harta, maka esensinya ia memiliki harta tersebut hanya

untuk dikembangkan dan dimanfaatkan. Namun demikian,

dalam hal ini terkait dengan hukum-hukum syara’, dan

tidak bebas mengelola secara mutlak. Sama halnya

manusia tidak dapat bebas mengelola zat sebuah barang

secara mutlak, meskipun ia memiliki zatnya. Alasanya,

bahwa dia dalam mengelola dalam rangka memanfaatkan

harta tersebut dengan cara yang tidak sah menurut

syara’ seperti: menghambur-hamburkan, maksiat dan

sebagainya, maka Negara wajib mengawalnya dan melarang

untuk mengelolanya, dan wajib merampas wewenang yang

telah diberika oleh Negara kepadanya.

Pengembangan modal supaya jelas, apa yang akan

diraih, yaitu untuk meningkatkan atau memperbanyak

jumlah modal dengan berbagai upaya yang halal, baik

melalui produksi atau investasi, baik harta atau aktiva

baik tetap maupun lancar. Semua itu bertujuan agar

modal (harta) bisa bertambah (berkembang) dari yang

dimiliki sebelumnya. Contoh aktiva lancar dan tetap

yang digunakan dalam kegiatan produksi seperti pabrik

mobil, elektronik dan kegiatan produksi yang lain. Atau

dalam bentuk investasi seperti membeli saham, obligasi,

atau surat berharga lainya.

B. Sumber-Sumber Pendanaan Usaha

Ada berbagai cara mencari sumber dana untuk usaha.

Mulai dari koperasi simpan pinjam sampai dengan rumah

gadai.Selain itu kredit usaha yang ditawarkan oleh bank

– bank pun semakin hari kian menggoda.

Berikut ini akan dibahas secara singkat mengenai

sumber – sumber dana yang bisa menyediakan modal untuk

usaha, sebagai berikut:

1. Dana Pribadi

 Berasal dari tabungan pribadi atau deposito,

menjual barang – barang berharga dan sebagainya.

Kelebihan dari dana ini adalah merupakan dana yang

paling murah karena tidak dikenakan beban bunga.

Kekurangannya ialah jumlah yang terbatas.

2. Dana dari sistem gadai

 Dapet diperoleh dengan menggadaikan barang

maupun surat berharga ke lembaga formal maupun non-

formal, misalkan rumah gadai. Prosedur untuk

mendapatkan dana ini relatif sederhana,

keterbatasannya ada pada jumlahnya yang biasanya

terbatas dan juga jangka waktu pinjaman yang relatif

pendek.

3. Pinjaman kepada lembaga non-formal

 Dana didapatkan dari  pinjaman arisan keluarga

atau kelompok pertemanan ataupun meminjam dari

rentenir. Caranya sederhana namun jangka waktu

pinjaman juga relatif pendek.

4. Bermitra / berpartner

 Mendapatkan pendanaan dengan mengundang

investor untuk memodali usaha, atau pendanaan dari

lemabaga pengembangan kemitraan. Dana juga bisa

diperoleh melalui usaha modal ventura. Dana semacam

ini tergolong murah karena tidak ada beban bunga dan

kemungkinan perusahaan tumbuh lebih cepat sangat

besar. Kekurangannya adalah proses mendapatkannya

sangat lama sehingga tidak dapat diandalkan untuk

keperluan dana yang sangat mendesak

5. Hibah

 Mendapatkan dana dari perusahaan atau lembaga

yang mempunyai program pengembangan kewirausahaan.

Dana jenis ini tergolong sangat murah tetapi

persaingan untuk memperolehnya sangat ketat.

6. Pinjaman ke lembaga non-bank

 Jenis pinjaman ini antara lain pinjaman ke

komperasi simpan pinjam atau BPR, pinjaman ke lembaga

pembiayaan maupun leasing. Prosedurnya relatif lebih

mudah dibandingkan dengan dengan lembaga

perbankan.Nilai pinjaman juga bisa dinegosiasikan

demikian juga dengan jangka waktu

pinjamannya.Kekurangannya terkadang suku bunga yang

ditawarkan lebih tinggi.Bila ingin meminjam di

koperasi, peminjam harus menjadi anggota terlebih

dahulu.

7. Pinjaman ke bank

 Dana didapatkan dengan meminjam langsung ke

bank.Kendala terbesar adalah pada prosedur dan

persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon

kredit.Pinjaman ini relatif aman karena perjanjiannya

jelas dan juga ada pengawasan dari pihak bank.Jumlah

pinjaman relatif besar bila dibandingkan dengan

sumber pendanaan lainnya.

8. Pasar modal

 Menerbitkan surat hutang dan ditawarkan ke publik

melalui pasar modal. Untuk kebutuhan dana yang sangat

besar maka pinjaman ini bisa menjadi salah satu

pilihan yang tepat. Namun banyak syarat dan prosedur

yang harus terpenuhi terlebih dahulu sebelum pemohon

dana layak menerbitkan surat utang ke publik. Selain

itu juga perusahaan wajib menampilkan laporan

keuangan setiap periode.

Selain itu terdapat pula jenis sumber dana

berdasarkan waktunya, yakni:

1. Pembiayaan Jangka Pendek

Jenis pembiayaan ini digunakan untuk kegiatan

operasional perusahaan sehari-hari yang wajib

dikembalikan dalam waktu kurang dari satu tahun

seperti dari sumber internal, factoring (anjak

piutang), trade credit, commercial paper, commercial

banks, uang teman, uang keluarga, dan lain

sebagainya.

2. Pembiayaan Jangka Panjang

Adalah uang / dana yang didapat perusahaan untuk

berbagai keperluan jangka panjang perusahaan dari

kreditor, investor, pemilik perusahaan, dll yang

dananya dapat dikembalikan dalam tempo waktu lebih

dari setahun seperti dari laba ditahan (retained

earnings), pembiayaan dari utang (debt financing) dan

equity financing (pembiayaan dari ekuitas).

Mendanai Perusahaan Mencapai keseimbangan keuangan

dalam perusahaan anda Setiap perusahaan membutuhkan

uang – untuk modal investasi dan menyediakan modal

kerja. Sebagian orang mempunyai cukup uang yang

ditanamkan untuk seluruh kebutuhan perusahaan; orang

lain tidak mempunyai uang sama sekali dan berharap

dapat meminjam semuanya. Ada orang yang tahu caranya

untuk mendapatkan dana dari pihak ketiga. Bank sangat

hati-hati dan bersedia meminjamkan uang sesedikit

mungkin – dan berharap bunga yang menarik. Uang dari

sumber lain mempunyai biaya yang lain pula – sebagian

mencerminkan risiko yang berbeda.

  Sumber-sumber Dana Perusahaan

Tidak selamanya suatu perusahaan terus menerus

memiliki dana yang cukup untuk membiayai segala

kegiatan operasional perusahaan. Mau tak mau perusahaan

harus mendapatkan dana segar yang dapat dilakukan

dengan berbagai cara untuk tetap dapat bertahan. Dalam

upaya pengembangan suatu usaha di perlukan strategi dan

rencana bisnis yang tepat, salah satu strategi itu

adalah strategi pembiayaan. Terdapat empat kelompok

besar sumber pendanaan : Dana internal : merupakan dana

yang berasal dari internal perusahaan (cash flow

internal: seperti laba dan akumulasi penyusutan) atau

pun berasal dari penjualan aset usaha dan atau aset

pribadi.

1.   Dana investor : merupakan sumber dana dari pihak

eksternal yang tertarik berinvestasi pada bisnis atau

usaha yang sedang dan atau akan dijalankan. Dana

investor dapat berupa pinjaman perusahaan, investasi

langsung, kerjasama investasi, atau pun pembelian

saham.

2.  Dana Suplier : merupakan sumber dana yang tidak

secara langsung terlihat sebagai fisik uang, namun

sumber dana dari suplier berupa fasilitas tempo

pembayaran yang lebih panjang. Sumber dana suplier

biasanya terjadi jika sudah terdapat kepercayaan yang

besar kepada kunsumennya.

3. Dana Lembaga Keuangan : lembaga keuangan di maksud

dapat berupa Bank, atau pun lembaga-lembaga

pembiayaan lainnya.

Dalam kriteria resiko maka keempat sumber

pendanaan ini dapat di kelompokan menjadi:

a. Low Risk : dana internal

b. Low – Medium risk : dana suplier

c. Medium : dana Lembaga Keuangan

d. Medium – High risk : dana Investor. (saham,

investasi)

Dana internal memiliki konsekwensi / risk rendah

karena pengeluaran dana tidak memiliki dapak kewajiban

baru, baik dari sisi pengelolaan keuangan maupun

manajemen. Dana suplier dapat menjadi medium risk

bilamana suplier menerapkan bunga progresive terhadap

tempo yang kita peroleh, risk ini akan berdampak pada

beban biaya usaha yang semakin besar. Lembaga keuangan

memiliki risk medium karena lembaga keuangan memiliki

pola yang pasti baik itu mengenai syarat, dan imbal

hasil yang di harapkan. Lembaga keuangan tidak

mencampuri urusan management, lembaga keuangan hanya

berpengaruh pada pengelolaan keuangan saja. Dana

investor cenderung memiliki risk medium sampai tinggi,

karena selain imbal hasil yang tidak memiliki pola yang

pasti, juga cenderung mempengaruhi keputusan manajemen.

Sumber dana yang terbaik adalah sumber dana yang

dapat di ukur manfaat dan resikonya, bagi perusahaan

yang memiliki sumber dana internal kuat dapat memilih

opsi penyediaan dana internal. Namun untuk tetap

menjaga kesehatan cash flow usaha, sumber dana dapat di

pertimbangkan yang berasal dari eksternal, baik itu

Bank, Suplier maupun investor. Bank cenderung memiliki

kekuatan yang lebih besar, imbal hasil terukur, menjadi

pilihan yang terbaik.Bank menjadi resiko bilamana usaha

atau bisnis yang dijalankan tidak sesuai dengan rencana

dan strategi bisnis.

C. Jenis-Jenis Dukungan Keuangan

Ada tiga sumber dana untuk setiap perusahaan –

penyertaan modal, pinjaman (hutang) dan laba yang

ditahan. Kebanyakan perusahaan menggantungkan pada

pinjaman dari bank.Sebagai pemberi pinjaman komersial,

bank sangat mengharapkan hasil dari suatu investasi dan

tidak menginginkan kehilangan uang dari para pemodalnya

karena kebangkrutan perusahaan yang dipinjami uang.Bank

sangat tanggap terhadap kebutuhan perusahaan kecil,

tetapi ada saatnya mereka menganggap risiko yang tinggi

untuk meminjamkan uangnya.Hal ini biasanya disebabkan

karena perusahaan itu didirikan oleh seseorang yang

mempunyai sedikit pengalaman berusaha dan tidak

mempunyai banyak uang untuk ditanamkan dalam perusahan,

dan karena agunan yang tidak mencukupi.

Perusahaan kecil seringkali membutuhkan sumber

bantuan keuangan untuk dapat mengembangkan

usahanya.Bantuan keuangan beserta saran-saran tersedia

dari berbagai sumber terutama didaerah yang tingkat

penganggurannya tinggi.Dana dapat datang dari

pemerintah dan dari organisasi lainnya. Banyak

perusahaan PT memberi bantuan kerja sama dalam bentuk

pinjaman atau hibah. Bank pasti akan memberikan bantuan

keuangan pada perusahaan kecil yang menerima bantuan

dari sumber-sumber ini.

Jaringan dukungan keuangan untuk perusahaan

kecil.Setiap pengusaha yang sedang memulai atau

mengembangkan usahanya dan membutuhkan dukungan

keuangan harus menyiapkan suatu rencana usaha yang

komprehensif yang dengan jelas menguraikan keadaan

keuangannya. Konsultan dapat membantu menyiapkan

rencana ini dan juga menunjukkan organisasi apa saja

yang dapat memberikan saran dan pelatihan. Konsultan

yang berpengalaman mengetahui cara terbaik untuk

menyiapkan dokumen pendukung yang cocok untuk usaha

kecil dan memberi bimbingan untuk mengajukan permohonan

dukungan keuangan itu. Adanya dukungan keuangan dari

suatu organisasi akan meyakinkan organisasi lainnya

untuk memberikan dukungan juga. Banyak sumber dukungan

keuangan tetapi anda harus waspada mengenai

persyaratannya.

Bantuan keuangan, terutama untuk usaha baru,

biasanya dikaitkan dengan kursus ketrampilan berusaha.

Mengikuti pelatihan seperti ini bukan saja meningkatkan

ketrampilan berusaha tetapi juga akan meningkatkan

keyakinan bagi calon pendukung dana dalam usaha anda.

Kadang-kadang bantuan juga diberikan untuk tujuan

tertentu, misalnya pemasaran, subsidi sewa; usaha

tertentu seperti usaha manufaktur, teknologi; pemuda

yang menganggur; atau untuk bidang tertentu, misalnya

daerah pedesaan atau di daerah yang mengalami

kemunduran pertumbuhan ekonomi.

1)      Pinjaman

Pinjaman biasanya dikelola oleh instansi

pengembangan ekonomi.Syarat dan kondisinya bisa

tergantung pada daerah tempat usaha anda.Bunga pinjaman

ini biasanya tetap besarnya untuk jangka waktu pinjaman

atau lebih rendah dari bunga pinjaman bank pada

umumnya.Agunan yang diminta biasanya juga lebih rendah

daripada yang diminta bank.Jangka waktu pengembalian

pinjaman bisa luwes (fleksibel) dan biasanya ada

tenggang waktu penangguhan pengembalian

pinjaman.Pinjaman ini mengharuskan adanya pengawasan

oleh pemberi pinjaman dan diberikan dukungan saran

menjalankan usaha.Pinjaman ini hanya diberikan pada

usaha yang biasanya tidak bisa mendapatkan hutang dari

bank.

2)      Hibah

Ada sumber bantuan keuangan berupa hibah untuk

memulai usaha baru, terutama untuk pembelian peralatan

usaha.Hibah dianggap sebagai pendapatan usaha yang

ditunjukkan dalam laporan laba rugi, dan meningkatkan

laba dan pendapatan yang ditahan. Atau, hibah bisa

dianggap meningkatkan dana anda dan ditunjukkan dalam

neraca perusahaan dan meningkatkan cadangan dana.

3)      Modal Ventura

Modal ventura adalah alat untuk mendanai usaha

yang sedang berkembang dimana sebagian modal saham atau

ekuitas dijual untuk investasi besar dalam perusahaan.

Walaupun kendali terhadap perusahaan hilang, jumlah

dana yang didapatkan sangat besar. Kebanyakan pemberi

modal ventura hanya membantu usaha yang sudah mapan

atau perusahaan yang akan menghimpun dana yang sangat

besar (sekitar Rp 3 milyar).

D. JENIS-JENIS MODAL

1. MODAL INVESTASI

a. Modal Investasi digunakan untuk jangka panjang dan

dapat digunakan berulang-ulang, biasanya umurnya

lebih dari 1 tahun.

b. Penggunaan modal investasi jangka panjang untuk

membeli aktiva tetap seperti tanah, bangunan,

mesin-mesin, peralatan, kendaraan, bersumber dari

perbankan.

2. MODAL KERJA

a. Modal kerja adalah modal yang digunakan untuk

membiayai operasional perusahaan pada saat sedang

beroperasi.

b. Modal kerja digunakan untuk jangka pendek dan

beberapa kali pakai dlm satu proses produk

E. PRODUK MODAL KERJA DAN INVESTASI

1.      Pinjaman Rekening Koran (PRK)

Pinjaman Rekening Koran (PRK) adalah pinjaman

untuk kebutuhan modal kerja suatu usaha dengan

jangka waktu relatif pendek (1 tahun) dan dapat

diperpanjang dimana sarana penarikannya berupa Check

dan Bilyet Giro.

2.      Time Loan Revolving (TLR) / Pinjaman AKSEP

Adalah pinjaman untuk pembiayaan investasi

atau cadangan modal kerja, dimana penarikannya dapat

dilakukan sekaligus atau bertahap (On Demand)

melalui Surat Aksep asal tidak melebihi credit

line (plafond).

3.      Time Loan Fixed (TLF) / Pinjaman Tetap

Adalah pinjaman non revolving yang diberikan guna

membiayai kebutuhan modal kerja atau menggunakan

Surat Aksep. Jangka waktu pinjaman TLF sesuai

keutuhan penggunaan dana dengan maksimum 1 (satu)

tahun dan tidak dapat diperpanjang.Pembayaran tiap

bulan adalah pembayaran bunga pinjaman saja,

sedangkan pokok harus dilunasi pada saat jatuh tempo

kredit.

4.      Time Loan Angsur

Adalah pinjaman yang diberikan guna membiayai

kebutuhan modal kerja jangka pendek dimana

penarikannya dilakukan hanya satu kali dengan

menggunakan Surat Aksep.Jangka waktu pinjaman sesuai

kebutuhan penggunaan dana dengan maksimum 1 (satu)

tahun dan tidak dapat diperpanjang. Pembayaran tiap

bulan adalah pembayaran pokok dan bunga pinjaman

saja, sedangkan pokok harus dilinasi pada saat jatuh

tempo kredit.

F.MODAL ASINGModal asing adalah modal yang berasal dari luar

perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di dalam

perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal

tersebut merupakan utang, yang pada saatnya harus di

bayar kembali. Modal asing di bagi ke dalam tiga

golongan yaitu utang jangka pendek, utang jangka

menengah dan utang jangka panjang.

a. Modal Asing atau Utang Jangka Pendek (Short-Term Debt)

Modal asing jangka pendek adalah modal asing

yang jangka waktunya paling lama satu tahun. Adapun

jenis-jenis yang termasuk ke dalam modal asing jangka

pendek adalah rekening koran, kredit dari penjual,

kredit dari pembeli dan kredit wesel.

1. Rekening Koran

Kredit rekening koran adalah kredit yang diberikan

oleh bank kepada perusahaan dengan batasan tertentu

dimana perusahaan mengambilnya tidak sekaligus

melainkan sebagian demi sebagian sesuai dengan

kebutuhannya, dan bunga yang di bayar hanya untuk

jumlah yang telah di ambil saja, meskipun

sebenarnya perusahaan meminjamnya lebih dari jumlah

tersebut.

2. Kredit Dari Penjual

Kredit penjual merupakan kredit perniagaan

(trade-credit) dan kredit ini terjadi apabila

penjualan produk dilakukan dengan kredit.Apabila

penjualan dilakukan dengan kredit berarti bahwa

penjual baru menerima pembayaran dari barang yang

dijualnya beberapa waktu kemudian setelah barang

diserahkan. Selama ini pembeli atau langganan dapat

dikatakan menerima ”kredit penjual” dari penjual

atau produsen. Selama waktu itupun berarti penjual

atau produsen memberikan ”kredit penjual” kepada

pembeli atau langganan. Pada umumnya perusahaan

yang memberi kredit penjual adalah perusahaan

industri, sedangkan perusahaan yang menerima adalah

perusahaan perdagangan.

3. Kredit Dari Pembeli

Kredit pembeli adalah kredit yang diberikan oleh

perusahaan sebagai pembeli kepada pemasok

(supplier) dari bahan mentahnya atau barang-barang

lainnya.Di sini pembeli membayar harga barang yang

dibelinya lebih dahulu, dan setelah beberapa waktu

barulah pembeli menerima barang yang dibelinya.

Selama waktu itu dapat dikatakan bahwa pembeli

memberikan ”kredit pembeli” kepada panjual/ pemasok

bahan mentah atau barang dagang. Pada umumnya

kredit pembeli diberikan kepada perusahaan-

perusahaan agraria yang menghasilkan bahan dasar,

dan kredit ini diberikan oleh perusahaan-perusahaan

industri yang mengerjakan hasil agraria tersebut

sebagai bahan dasarnya.

4. Kredit Wesel

Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan

mengeluarkan ”surat pengakuan utang” yang berisikan

kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu

kepada pihak tertentu dan pada saat tertentu (surat

promes/ notes payables), dan setelah ditandatangani

surat tersebut dapat di jual atau diuangkan pada

bank. Dari surat tersebut diperoleh uang sebesar

apa yang tercantum dalam surat utang tersebut

dikurangi dengan bunga sampai hari jatuh temponya.

Dengan demikian maka ini berarti bahwa pihak yang

mengeluarkan surat utang tersebut menerima kredit

selama waktu mulai diuangkannya sampai saat dimana

utang tersebut harus di bayar. Bagi bank atau pihak

yang membeli promes tersebut (pembeli kredit),

surat utang tersebut merupakan tagihan atau wesel

tagih (notes receivables), dan bagi pihak yang

mengeluarkan surat utang, surat utang tersebut

merupakan utang wesel (notes payables).

b. Modal Asing atau Utang Jangka Menengah (Intermediate-Term

Debt)

Modal asing atau utang jangka menengah adalah

utang yang jangka waktunya lebih dari satu tahun

dan kurang dari 10 tahun. Bentuk utama dari kredit

jangka menengah adalah term loan dan leasing.

1. Term Loan

Term loan adalah kredit usaha dengan umur

lebih dari satu tahun dan kurang dari 10

tahun.Pada umumnya term loan dibayar kembali

dengan angsuran tetap selama suatu periode

tertentu (amorization payment), misalkan

pembayaran angsuran dilakukan setiap bulan, setiap

kuartal atau setiap tahun.Term loan ini biasanya

diberikan oleh bank dagang, perusahaan asuransi,

supplier atau manufaktur.

2. Leasing

Bentuk lain dari intermediate-term debt

adalah leasing. Apabila kita ingin memiliki suatu

aktiva, tetapi hanya menginginkan service dari

aktiva tersebut, kita dapat memperoleh hak

penggunaan atas suatu aktiva itu tanpa disertai

dengan hak milik, dengan cara mengadakan kontrak

leasing untuk aktiva tersebut. Dengan demikian

leasing adalah suatu alat atau cara untuk

mendapatkan service dari suatu aktiva tetap yang

pada dasarnya sama seperti halnya kalau kita

menjual obligasi untuk mendapatkan service dan hak

milik atas aktiva tersebut dan bedanya pada leasing

tidak disertakan hak milik. Lebih khususnya leasing

adalah persetujuan atas dasar kontrak dimana

pemilik dari aktiva (lessor) menginginkan pihak

lain (lessee) untuk menggunakan jasa atas aktiva

tersebut selama suatu periode tertentu.

Ada tiga bentuk utama dari leasing :

a. Sale and Leaseback

Sale and leaseback yaitu pemilik aktiva

menjual aktivanya kepada leasing cooporation atau

bank, dan bersama dengan itu dibuat kontrak

leasing untuk menggunakan kembali aktiva yang

telah dijual oleh pemilik aktiva tersebut selama

periode tertentu dengan syarat tertentu. Dalam

hal ini pembeli aktiva menjadi lessor (yang

menyewakan) dan penjual aktiva akan menjadi

leasse (penyewa).

b.  Service Leases

Service leases atau operating lease

memberikan service baik mengenai bidang

financialnya maupun mengenai pemeliharaannya

dalam bentuk aktiva atau perlengkapan. Dalam

bentuk leasing ini sering terdapat kausal yang

memberikan hak kepada leasse untuk membatalkan

leasing itu dan mengembalikan peralatan itu

kepada lessor sebelum habis waktu berlakunya

tersebut.Misalnya karena faktor keusangan.

c.    Financial Leasing

Financial leasing yaitu bentuk leasing yang

tidak memberikan pemeliharaan atau maintenance

service, tidak dapat dibatalkan dan harus

diangsur, dalam hal ini lessor menerima

pembayaran sewa dari leasse yang meliputi harga

penuh dan bunga yang diinginkan lessor.

c. Modal Asing atau Utang Jangka Panjang (Long-Term Debt)

Utang jangka panjang adalah utang yang jangka

waktunya adalah panjang, umumnya lebih dari 10

tahun.Utang jangka panjang umumnya digunakan untuk

membelanjai perluasan perusahaan (ekspansi) atau

modernisasi dari perusahaan, karena kebutuhan modal

untuk keperluan tersebut meliputi jumlah yang besar.

Adapun jenis atau bentuk-bentuk utama dari utang

jangka panjang adalah:

1. Pinjaman Obligasi (Bonds-Payables)

Pinjaman obligasi adalah pinjaman uang untuk

jangka waktu yang panjang, untuk mana si debitur

mengeluarkan surat pengakuan utang yang mempunyai

nominal tertentu. Pembayaran kembali pinjaman

obligasi dapat dijalankan secara sekaligus pada hari

jatuh temponya atau berangsur setiap tahunnya.

Apabila pelunasan sekaligus, maka sistem ini disebut

”shinkin funf system” sedangkan jika secara

berangsur disebut ”amortization system”.

Ada tiga macam jenis :

a. Obligasi Biasa (Bonds)

Obligasi biasa ialah obligasi yang bunganya

tetap di bayar oleh debitur dalam waktu-waktu

tertentu, dengan tidak memandang debitur memperoleh

keuntungan atau tidak. Biasanya coupon (bunga

obligasi) di bayar dua kali setiap tahunnya.

b. Obligasi Pendapatan (Income Bonds)

Income bonds adalah jenis obligasi dimana

pembayaran bunga hanya dilakukan pada waktu-waktu

debitur atau perusahaan yang mengeluarkan surat

obligasi tersebut mendapatkan keuntungan. Tetapi

disini debitur mempunyai “hak kumulatif” artinya

apabila pada suatu tahun perusahaan menderita

kerugian sehingga tidak dibayarkan bunga, dan

apabila di tahun kemudiannya perusahaan mendapatkan

keuntungan, maka kreditur tersebut berhak untuk

menuntut bunga dari tahun yang tidak di bayar itu.

.   c.Obligasi Yang Dapat Ditukarkan (Convertible

Bonds)

Convertible bonds adalah obligasi yang

memberikan kesempatan kepada pemegang surat obligasi

tersebut untuk pada suatu saat tertentu

menukarkannya dengan saham dari perusahaan yang

bersangkutan. Dengan demikian maka jenis obligasi

ini memungkinkan pemegang untuk mengubah statusnya,

yaitu dari kreditur menjadi pemilik.

2. Pinjaman Hipotik (Mortgage)

Pinjaman hipotik adalah pinjaman jangka panjang

dimana pemberi uang (kreditur) di beri hak hipotik

terhadap suatu barang tidak bergerak, agar supaya

bila pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya,

barang itu dapat di jual dan dari hasil penjualan

tersebut dapat digunakan untuk menutup tagihannya.

Perbedaan Modal Asing dan Modal Sendiri :

Modal Asing :

1. Terutama memperhatikan pada kepentingannya sendiri

yaitu kepentingan kreditur.

2. Modal yang tidak berpengaruh terhadap

penyelenggaraan perusahaan

3. Modal dengan beban bunga yang tetap tanpa

memandang adanya keuntungan atau kerugian

4. Modal yang hanya sementara turut bekerja sama di

dalam perusahaan

5. Modal yang dijamin dan mempunyai hak didahulukan

(hak preferen)sebelum modal sendiri di dalam

likuidasi

Modal Sendiri :

1. Terutama berkepentingan terhadap kontinuitas,

kelancaran, dan keselamatan perusahaan

2. Modal yang dengan kekuasaannya dapat mempengaruhi

politik perusahaan

3. Modal yang mempunyai hak atas laba sesudah

pembayaran modal asing

4. Modal yang digunakan di dalam perusahaan untuk

waktu yang tidak terbatas atau tidak tertentu

lamanya

5. Modal yang menjadi jaminan dan haknya adalah

sesudah modal asing di dalam likuidasi

G. Hal-Hal Yang Harus di Perhatikan Dalam Pendanaan

Usaha

Perlu di perhatikan dalam mencari sumber modal

usaha agar tidak terjebak hutang besar yang bisa

mengakibatkan ke bangkrutan suatu usaha :

a. Perhatikan secara cermat sumber modal atau dana

b. Kalau berasal dari pihak ke tiga perhatikan

tingkat suku bunga pinjaman

c. Dalam jangka berapa waktu lama modal bisa kembali

d. Perhatikan seberapa lama kontrak pinjaman modal

atau dana

e. Perhitungan dan pelajari secra cermat masalah

keuangan suatu usaha agar proses pencicilan

untuk mengembalikan sesuai tepat waktu yang

telah di tentukan

f. Jalin kerja sama yang baik antara ke dua belah

pihak antara pelaku usaha dengan investor

g. Perhatikan Seberapa pesat peluang usaha yang di

jalankan

h. Untuk yang berasal dari luar jadikan sebagai

tambahan bukan sebagai modal dasar untuk memulai

suatu usaha.

Pentingya modal dalam kehidupan manusia ditujukan

dalam Al-Qur’an Ali Imron ayat 14 yang artinya:

Yang artinya :

“dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada

apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang

banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak,

sawah, dan ladang. Itulah kesenangan hidup didunia dan disisi Allah-

lah tempat kembali yang baik (surga).

Kata “mata’un” berarti modal karena disebut emas

dan perak, kuda yang bagus dan ternak (termasuk

bentuk modal lain). Kata “zuyyina” menunjukan

kepentingan modal dalam kehidupan manusia.

Rasulullah SAW menekankan pentingnya modal dalam

sabdanya:

“tidak boleh iri kecuali pada dua perkara yaitu: orang yang hartanya

digunakan jalan kebenaran dan orang yang ilmu pengetahuanya

diamalkan kepada orang lain.” (HR. Ibnu Asakir)

Bahkan lebih jauh, betapa pentingnya nilai dalam

pengembangan bisnis kedepan, Sayyidina Umar r.a

selalu menyuruh umat Islam untuk lebih banyak mencari

asset atau modal.Ini menunjukan memperkuat modal

tidak hanya menjadi prioritas dalam ekonomi modern

seperti sekarang ini, tetapi dalam kenyataanya telah

terfikirkan sejak 15 abad yang lalu pada awal

kedatangan Islam.Memang perlu diakui tanpa

ketersediaan modal yang mencukupi hampir mustahil

rasanya bisnis yang ditekuni bisa berkembang sesuai

dengan yang ditargetkan. Hanya saja system ekonomi

Islam mempunyai cara tersendiri dibandingkan dengan

system kapitalis yang selalu berupaya memperkuat

modal dengan memperbesar produksi. Untuk mencapai

target yang diingkan system ini bisa saja

menghalalkan segala macam cara tanpa memikirkan

apakah yang ditempuh menguntungkan atau merugikan

pihak lain.

Penerapan system bunga misalnya merupakan salah

satu contoh system kapitalis untuk terus

mengembangkan modal yang dimiliki. Tanpa peduli

apakah pihak yang meminjam mengalami kerugian atau

tidak, hal itu bukan urusan pemilik modal, karena

yang penting adalah siapa pun yang menggunakan jasa

harus mengembalikan sesuai jumlah kelebihan (bunga)

yang telah ditetapkan, ditambah dengan jumlah

pinjaman pokoknya.

Memang perlu diakui, bahwa system dalam ekonomi Islam

modal itu harus terus berkembang, dalam arti tidak

boleh stagnan, apalagi sampai terjadi idle

(menganggur).Artinya, hendaknya modal harus berputar.

Islam dengan system sendiri, didalam upaya

memanfaatkan dan mengembangkan modal, menekankan

tetap memikirkan kepentingan orang lain. Oleh karena

itu, dalam kaitanya dalam penggunaan jasa keuangan

misalnya, islam menempuh cara bagi hasil dengan untuk

dibagi dan rugi ditanggung bersama. Dengan sisitem

semacam ini modal dan bisnis akan terus

terselamatkan, tanpa merugikan pihak manapun.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sejalan dengan perkembangan teknologi dan

makin jauhnya spesialisasi dalam perusahaan serta

makin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menjadi

besar, maka modal mempunyai arti yang lebih

menonjol lagi. Masalah modal dalam perusahaan

merupakan masalah yang tidak akan pernah berakhir

karena bahwa masalah modal itu mengandung begitu

banyak dan berbagai macam aspek. Hingga saat ini di

antara para ahli ekonomi juga belum terdapat

kesamaan opini tentang apa yang disebut modal.Jika

di lihat dari sejarahnya, maka pengertian modal

awalnya adalah physical oriented. Dalam hubungan

ini dapat dikemukakan misalnya pengertian modal

yang klasik, “dimana arti dari modal itu sendiri

adalah sebagai hasil produksi yang digunakan untuk

memproduksi lebih lanjut”. Dalam perkembangannya

ternyata pengertian modal mulai bersifat non-

physical oriented, dimana pengertian modal tersebut

lebih ditekankan pada nilai, daya beli atau

kekuasaan memakai atau menggunakan, yang terkandung

dalam barang-barang modal, meskipun dalam hal ini

belum ada kesesuaian pendapat di antara para ahli

ekonomi sendiri.

B. Saran

Makalah ini diharapkan dapat memotivasi

masyarakat atau pembaca, agar dapat.Membuka sebuah

peluang usaha.

DAFTAR PUSTAKA

elearning.gunadarma.ac.id/modal_kerja.pdf

http:// dana usaha .files/wordpress.com

http://id. modal .org/wiki

http://pembiayaan perusahaan.wordpress.com

mardiyatmo.2008.Kewirausahaan.Jakarta:Yudhistira

staff.uny.ac.id/cara_memperoleh_modal_dan_pengendalian_usaha.pdf