CARA MEMFORMULASI PAKAN

38
Dedak padi (hu’ut dalam bahasa sunda) merupakan hasil sisa dari penumbukan atau penggilingan gabah padi. Dedak tersusun dari tiga bagian yang masing masing berbeda kandungan zatnya. Ketiga bagian tersebut adalah: Kulit gabah yang banyak mengandung serat kasar dan mineral Selaput perak yang kaya akan protein dan vitamin B1, juga lemak dan mineral. Lembaga beras yang sebagian besar terdiri dari karbohidrat yang mudah dicerna. Berhubung dedak merupakan campuran dari ketiga bagian tersebut diatas maka nilai/martabatnya selalu berubah-ubah tergantung dari proporsi bagian-bagian tersebut. Menurut kelas nilainya, dedak dibagi menjadi empat kelas, yaitu: Dedak Kasar Adalah kulit gabah halus yang bercampur dengan sedikit pecahan lembaga beras dan daya cernanya relatif rendah. Analisa kandungan nutrisi: 10.6% air, 4.1% protein, 32.4% bahan ekstrak tanpa N, 35.3% serat kasar, 1.6% lemak dan 16% abu serta nilai Martabat Pati 19 Sebenarnya dedak kasar ini sudah tidak termasuk sebagai bahan makanan penguat (konsentrat) sebab kandungan serat kasarnya relatif terlalu tinggi (35.3%) Dedak halus biasa Merupakan hasil sisa dari penumbukan padi secara tradisional (disebut juga dedak kampung). Dedak halus biasa ini banyak mengandung komponen kulit gabah, juga selaput perak dan pecahan lembaga beras. Kadar serat kasarnya masih cukup tinggi akan tetapi sudah termasuk dalam golongan konsentrat karena kadar serat kasar dibawah 18%. Martabat Pati nya termasuk rendah dan hanya sebagian kecil saja yang dapat dicerna. Analisa nutrisi: 16.2% air, 9.5% protein, 43.8% bahan ekstrak tanpa N, 16.4% serat kasar, 3.3% lemak dan 10.8% abu serta nilai Martabat Pati (MP) nya 53

Transcript of CARA MEMFORMULASI PAKAN

Dedak padi (hu’ut dalam bahasa sunda) merupakan hasil sisa dari penumbukan atau penggilingan gabah padi. Dedak tersusun dari tigabagian yang masing masing berbeda kandungan zatnya.Ketiga bagian tersebut adalah:

Kulit gabah yang banyak mengandung serat kasar dan mineral Selaput perak yang kaya akan protein dan vitamin B1, juga

lemak dan mineral.

Lembaga beras yang sebagian besar terdiri dari karbohidrat yang mudah dicerna.

Berhubung dedak merupakan campuran dari ketiga bagian tersebut diatas maka nilai/martabatnya selalu berubah-ubah tergantung dariproporsi bagian-bagian tersebut.

Menurut kelas nilainya, dedak dibagi menjadi empat kelas, yaitu:

Dedak KasarAdalah kulit gabah halus yang bercampur dengan sedikit pecahan lembaga beras dan daya cernanya relatif rendah.Analisa kandungan nutrisi: 10.6% air, 4.1% protein, 32.4% bahan ekstrak tanpa N, 35.3% serat kasar, 1.6% lemak dan 16%abu serta nilai Martabat Pati 19Sebenarnya dedak kasar ini sudah tidak termasuk sebagai bahan makanan penguat (konsentrat) sebab kandungan serat kasarnya relatif terlalu tinggi (35.3%)

Dedak halus biasaMerupakan hasil sisa dari penumbukan padi secara tradisional(disebut juga dedak kampung). Dedak halus biasa ini banyak mengandung komponen kulit gabah, juga selaput perak dan pecahan lembaga beras. Kadar serat kasarnya masih cukup tinggi akan tetapi sudah termasuk dalam golongan konsentrat karena kadar serat kasar dibawah 18%. Martabat Pati nya termasuk rendah dan hanya sebagian kecil saja yang dapat dicerna.Analisa nutrisi: 16.2% air, 9.5% protein, 43.8% bahan ekstrak tanpa N, 16.4% serat kasar, 3.3% lemak dan 10.8% abuserta nilai Martabat Pati (MP) nya 53

Dedak luntehMerupakan hasil ikutan dari pengasahan/pemutihan beras (slepatau polishing beras). Dari semua macam dedak, dedak inilah yang banyak mengandung protein dan vitamin B1 karena sebagian besar terdiri dari selaput perak dan bahan lembaga,dan hanya sedikit mengandung kulit. Di beberapa tempat dedakini disebut juga dedak murni.Analisa nutrisi: 15.9% air, 15.3% protein, 42.8% bahan ekstrak tanpa N, 8.1% serat kasar, 8.5% lemak, 9.4% abu serta nilai MP adalah 67.

BekatulMerupakan hasil sisa ikutan dari pabrik pengolahan khususnyabagian asah/slep/polish. Lebih sedikit mengandung selaput perak dan kulit serta lebih sedikit mengandung vitamin B1, tetapi banyak bercampur dengan pecahan-pecahan kecil lembagaberas (menir). Oleh sebab itu masih dapat dimanfaatkan sebagai makanan manusia sehingga agak sukar didapat.Analisa nutrisi: 15% air, 14.5% protein, 48.7% lemak dan 7.0% abu serta nilai MP adalah 70.

Dalam perdagangan harus cukup teliti dan waspada karena dedak sering dipalsukan dengan mencampur kulit gabah (dedak kasar) yangtelah digiling halus ke dalam dedak halus, lunteh atau bekatul.

DEDAK JAGUNGDedak jagung merupakan hasil sisa ikutan dari penggilingan jagungyang banyak terdapat di daerah-daerah yang makanan pokok dari penduduknya adalah jagung, seperti Madura dan daerah industri danpertanian Jagung lainnya. Dedak jagung sangat baik diberikan padaternak hanya cara penyimpanannya yang agak sukar karena bersifat higroskopis sehingga mudah menjadi lembab sehingga cepat rusak.Analisa nutrisi: 9.9% air, 9.8% protein, 61.8% bahan ekstrak tanpa N, 9.8 serat kasar, 6.4% lemak dan 2.3% abu serta nilai Martabat Pati (MP) adalah 68.

dedak

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

6.2. Bahan-Bahan Untuk Pakan Buatan

1. Bahan Hewani1. Tepung Ikan

Bahan baku tepung ikan adalah jenis ikan rucah (tidak bernilai ekonomis) yang berkadar lemak rendah dan sisa-sisa hasil pengolahan. Ikan difermentasikan menjadi bekasem untuk meningkatkan bau khas yang dapat merangsang nafsu makan ikan. Lama penyimpanan < 11-12 bulan, bila lebih dapat ditumbuhi cendawan atau bakteri, serta dapat menurunkan kandungan lisin yang merupakan asam amino essensial yang paling essensial sampai 8%. Kandungan gizi: protein=22,65%; lemak=15,38%; Abu=26,65%; Serat=1,80%; Air=10,72%; Nilai ubah=1,5–3.Cara pembuatannya:

1. Ikan direbus sampai masak, diwadahi karung, lalu diperas.

2. Air perasan ditampung untuk dibuat petis/diambil minyaknya.

3. Ampasnya dikeringkan dan digiling menjadi tepung.

2. Tepung Rebon dan BenawaRebon adalah sejenis udang kecil yang merupakan bahan baku pembuatan terasi. Benawa adalah anak kepiting laut. Rebon dan Benawa muncul pada awal musim hujan di sekitar muara sungai, mengerumuni benda yang terapung. Cara pembuatan:

1. Bahan direbus sampai masak, diwadahi karung, lalu diperas;

2. Ampasnya dikeringkan dan digiling menjadi tepung. Kandungan gizi: Protein: Udang rebon=59,4% (udang rebon), 23,38% (benawa); Lemak =3,6% (Udang rebon), 25,33% (Benawa); Karbohidrat 3,2% (Udang rebon), 0,06% (benawa); Abu=11,41% (Benawa); Serat=11,82% (Benawa); Air=21,6% (Udang rebon); 5,43% Benawa ,Nilai ubah: Benawa=4–6

3. Tepung Kepala Udang

1. Bahan yang digunakan adalah kepala udang, limbah pada proses pengolahan udang untuk ekspor.

2. Cara pembuatannya:

1. Bahan direbus, dijemur sampai kering dan digiling;

2. Tepung diayak untuk membuang bagian-bagian yang kasar dan banyak mengandung kitin.

3. Kandungan gizinya: Protein= 53,74%; Lemak= 6,65%; Karbohidrat= 0%; Abu= 7,72%; Serat kasar= 14,61%; Air= 17,28%.

4. Tepung Anak Ayam

1. Bahan: anak ayam jantan dari perusahaan pembibitanayam petelur.

2. Cara pembuatan:

Anak-anak ayam dimatikan secara masal, bulu-bulunya dibakar dengan lampu semprot.

Kemudian direbus sampai kaku (setengah masak).

Diangin-anginkan sampai kering dan digiling beberapa kali sampai halus. Hasil gilingan yang masih basah disebut pastadan dapat langsung digunakan.

Pasta dapat dikeringkan dan digiling menjadi tepung.

2. Kandungan gizinya: Protein=61,65%, Lemak=27,30%, Abu=2,34%, Air=8,80%, Nilai ubah=5–8. Juga mengandung hormon, enzim, vitamin, dan mineral yang dapat merangsang nafsu makan dan pertumbuhan.

2. Tepung Kepompong Ulat Sutra

1. Bahan: kepompong ulat sutra yang merupakan limbah industri pemintalan benang sutra alam.

2. Kandungan gizinya: Protein= 46,74%, Lemak= 29,75%,Abu= 4,86%, Serat= 8,89%, Air= 9,76%, Nilai ubah= 1,8.

3. Ampas Minyak Hati Ikan

1. Bahan: amapas hati ikan yang telah diperas minyaknya.

2. Cara pembuatannya:

1. digunakan sebagai pasta, karena kandungan lemaknya tinggi, sehingga sukar dikeringkan.

2. Digiling halus sampai bentuknya seperti pellet.

2. Kandungan gizinya: Protein= 25,08%, lemak= 56,75%,Abu= 6,60%, Air=12,06%, Nilai ubah= 8.

2. Tepung Darah

1. Bahan: darah, limbah dari rumah pemotongan ternak.

2. Cara pembuatanny: darah beku yang masih mentah dimasak dan dikeringkan, kemudian digiling menjaditepung.

3. Kandungan gizinya: Protein= 71,45%, Lemak= 0,42%,Karbohidrat= 13,12%, Abu= 5,45%, Serat= 7,95%, Air= 5,19. Proteinnya sukar dicerna, sehingga penggunaannya untuk ikan < 3% dan untuk udang < 5%.

3. Silase Ikan

1. Bahan: ikan rucah dan limbah pengolahan.

2. Silase adalah hasil olahan cair dari bahan baku asal ikan/limbahnya.

3. Cara pembuatan:

1. Bahan dicuci, dicincang kecil-kecil, kemudiandigiling. Hasil gilingan direndam dalam larutan asam formiat 3% 24 jan, kemudian diperas.

2. Air perasan ditampung dan lapisan minyak yangmengapung di lapisan atas disingkirkan.

3. Cairan yang bebas minyak dicampur dengan ampas dan ditambah asam propionat 1%, untuk mencegah tumbuhnya bakteri / cendawan dan menambah daya awet ± 3 bulan dengan pH ± 4,5.

4. Bahan diperam selama 4 hari dan diaduk 3- 4 kali sehari.

5. Bahan cair yang bersifat asam dapat dicampur dengan dedak, ketela pohon/tepung jagung dengan perbandingan 1:1, dikeringkan dan digunakan untuk campuran dalam ramuan makanan.

4. Kandungan gizinya: Protein=18-20%, Lemak=1-2%, Abu=4-6%, Air=70- 75%, Kapur=1-3%, Fosfor=0,3-0,9%.

4. Arang Bulu Ayam dan Tepung Tulang

1. Bahan: arang bulu ayam, tulang ternak.

2. Cara pembuatan: Tulang dipotong sepanjang 5-10 cm,direbus selama 2-4 jam dengan suhu 100 ° C, kemudian dihancurkan hingga menjadi serpihan-serpihan sepanjang 1-3 cm. Serpihan tulang direndam dalam air kapur 10% selama 4-5 minggu dandicuci dengan air tawar. Pemisahan selatin dengan jalan pemanasan 3 tahap, yaitu pada suhu 60 ° C selama 4 jam, suhu 70 ° C selama 4 jam, dan 100 ° C selama 5 jam. Pemrosesan selatin. Tulang dikeringkan pada suhu 100 ° C, sampai kadar airnyatinggal 5% dan digiling hingga menjadi tepung. Pengemasan dan penyimpanan.

3. Kandungan gizinya: Protein=25,54%, Lemak=3,80%, Abu=61,60%, Serat=1,80%, Air=5,52%.

5. Tepung Bekicot

1. Bahan: daging bekicot mentah dan daging bekicot rebus.

2. Cara pembuatan: Daging bekicot dikeringkan lalu digiling. Untuk campuran makanan sebesar 5-15%.

3. Kandungan gizi: Protein=54,29%, Lemak=4,18%, Karbohidrat=30,45%, Abu=4,07%, Kapur=8,3%, Fosfor=20,3%, Air=7,01.

6. Tepung Cacing Tanah

1. Dapat menggantikan tepung ikan, dapat diternak secara masal.

2. Jumlah penggunaan dalam ramuan 10-25%.

3. Cara pembuatan: Cacing dikeringkan lalu digiling.

4. Kandungan proteinnya 72% dan mudah diserap dindingusus.

7. Tepung Artemia

1. Dapat menggantikan tepung ikan/kepala udang.

2. Kandungan protein (asam amino essensial) untuk burayak 42% dan dewasa 60%, sedangkan asam lemak tak jenuh untuk burayak 20% dan dewasa 10%. Daya cernanya tinggi.

8. Telur Ayam dan Itik

1. Bahan: telur mentah atau telur rbus.

2. Penggunaan: Telur mentah langsung dikopyok dan dicampur dengan bahan lain. Telur rebus, diambil kuningnya, dihaluskan dan dilarutkan sampai membentuk emulsi atau suspensi.

3. Kandungan gizinya: Protein=12,8%, Lemak=11,5%, Karbohidrat=0,7%, Air=74%.

9. Susu

1. Bahan: tepung susu tak berlemak (skim).

2. Kandungan gizi: Protein=35,6% Lemak=1,0% Karbohidrat=52,0%, Air=3,5%

2. Bahan Nabati

10. DedakBahan dedak padi ada 2, yaitu dedak halus (katul) dan dedak kasar. Dedak yang paling baik adalah dedak halus yang didapat dari proses penyosohan beras, dengan kandungan gizi: Protein=11,35%, Lemak=12,15%, Karbohidrat=28,62%, Abu=10,5%, Serat kasar=24,46%, Air=10,15%, Nilai ubah= 8.

11. Dedak GandumBahan: hasil samping perusahaan tepung terigu. Tepung yang paling baik untuk pakan ikan adalah “wheat

pollard” dengan kandungan gizi: Protein=11,99%, Lemak=1,48%, Karbohidrat=64,75%, Abu=0,64%, Serat kasar=3,75%, Air=17,35%, Nilai ubah=2-3.

12. JagungTerdapat 2 jenis, yaitu: (1) Jagung kuning, mengandung protein dan energi tinggi, daya lekatnya rendah; (2) Jagung putih, mengandung protein dan enrgi rendah, dayalekatnya tinggi. Sukar dicerna ikan, sehingga jarang digunakan.

13. Cantel/SorgumBerwarna merah, putih, kecoklatan. Warna putih lebih banyak digunakan. Mempunyai zat tanin yang dapat menghambat pertumbuhan, sehingga harus ditambah metionin/penyosohan yang lebih baik. Kandungan gizi: Protein=13,0%, Lemak=2,05%, Karbohidrat=47,85%, Abu=12,6%, Serat kasar= 13,5%, Air=10,64%, Nilai ubah2-5.

14. Tepung TeriguBerasal dari biji gandum, berfungsi sebagai bahan perekat dengan kandungan gizi: Protein=8,9%; Lemak=1,3%; Karbohidrat=77,3%; Abu=0,06%; Air=13,25%.

15. Tepung KedeleKeuntungan: mengandung lisin asam amino essensial yang paling essensial dan aroma makanan lebih sedap, penggunaannya ± 10%. Kekurangan: mengandung zat yang dapat menghambat enzim tripsin, dapat dikendalikan dengan cara memasak. Kandungan gizi: Protein: 39,6%, Lemak=14,3%, Karbohidrat=29,5%, Abu=5,4%, Serat=2,8%, Air=8,4%, Nilai ubah=3-5.

16. Tepung Ampas TahuKandungan gizinya: Protein=23,55%, Lemak=5,54%, Karbohidrat=26,92%, Abu=17,03%, Serat kasar=16,53%, Air=10,43%.

17. Tepung Bungkil Kacang TanahBungkil kacang tanah adalah ampas pembuatan minyak

kacang. Kelemahannya: dapat menyebabkan penyakit kurangvitamin, dengan gejala sirip tidak normal dan dapat dicegah dengan membatasi penggunaannya. Kandungan gizi:Protein=47,9%, Lemak=10,9%, Karbohidrat =25,0%, Abu=4,8%, Serat kasar=3,6%, Air=7,8%, Nilai ubah=2,7-4.

18. Bungkil KelapaBungkil kelapa adalah ampas dari proses pembuatan minyak kelapa. Sebagai bahan ramuan dapat dipakai sampai 20%. Kandungan gizi: Protein=17,09%, Lemak=9,44%, Karbohidrat=23,77%, Abu=5,92%, Serat kasar=30,4%, Air=13,35%.

19. Biji Kapuk/RanduBahan: bungkil kapuk yang telah diambil minyaknya. Kelemahannya: Mengandung zat siklo-propenoid yang bersifat racun bius. Penggunaannya < 5%. Kandungan gizinya: Protein=27,4%, Lemak=5,6%, Karbohidrat=18,6%, Abu=7,3%, Serat kasa=25,3%, Air=6,1 %.

20. Biji KapasBahan: bungkil dari pembuatan minyak. Kelemahannya: mengandung zat gosipol yang bersifat sebagai racun, yaitu merusak hati dan perdarahan/pembengkakan jaringantubuh. Untuk penggunaannya harus dimasak dulu. Kandungan gizi: Protein=19,4%, Lemak=19,5%, Asam lemak linoleat=47,8%, Asam lemak palmitat=23,4%, Asam lemak oleat=22,9%.

21. Tepung Daun TuriKelemahannya: mengandung senyawa beracun : asam biru (HCN), lusein, dan alkoloid-alkoloid lainnya. Kandungangizinya: Protein=27,54%, Lemak=4,73%, Karbohidrat=21,30%, Abu=20,45%, Serat kasar=14,01%, Air=11,97 %.

22. Tepung Daun LamtoroKelemahannya: mengandung mimosin, dalam pemakaiannya < 5% saja. Kandungan gizinya: Protein=36,82%, Lemak=5,4%,Karbohidrat=16,08%, Abu=1,31%, Serat kasar=18,14%, Air=8,8%.

23. Tepung Daun Ketela PohonKelemahannya: racun HCN/asam biru. Kandungan gizi: Protein=34,21%, Lemak=4,6%, Karbohidrat=14,69%, Air=0,12.

24. Isi Perut Besar Hewan Memamah biakBahan: dari rumah pemotongan ternak. Cara pembuatan: dikeringkan, digiling sampai menjadi tepung. Kandungan gizinya: Protein=8,39%, Lemak=5,54%, Karbohidrat=33,51%, Abu=17,32%, Serat kasar=20,34%, Air=14,9%, Nilai ubah=2.

3. Bahan Tambahan

25. Vitamin dan Mineral

1. Cara memperoleh: dari toko penjual makanan ayam (poultry shop) yang sudah dikemas dalam bentuk premiks (premix).

2. Premix tersebut mengandung vitamin, mineral, dan asam-asam amino tertentu.

3. Contoh-contoh merek dagang:

Top mix: mengandung 12 macam vitamin (A, D, E, K, B kompleks), 2 asam amino essensial (metionin dan lisin) dan 6 mineral (Mn, Fe, J, Zn, Co dan Cu), serta antioksidan (BHT)

Rhodiamix: mengandung 12 macam vitamin (A, D,E, K, B kompleks), asam amino essensia metionin, dan 8 mineral (Mg, Fe, Mo, Ca, J, Zn, Co dan Cu), serta antioksidan.

Mineral B12: mengandung tepung tulang, CaCO3,FeSO4, MnSO4, KI, CuSO4, dan ZnCO3, serta vitamin B12 (sianokobalamin).

Merek lain: Aquamix, Rajamix U, Pfizer PremixA, Pfizer Premix B.

Penggunaannya : Untuk ikan 1-2% dan untuk udang 10-15%.

2. Garam Dapur (NaCl)

1. Fungsi: sebagai bahan pelezat (gurih), mencegah terjadinya proses pencucian zat-zat lain yang terdapat dalam ramuan makanan ikan.

2. Penggunaannya cukup 2%.

3. Bahan Perekat

1. Contoh bahan perekat: agar-agar, gelatin, tepung terigu, tepung sagu, dll. Yang paling baik adalah tepung kanji dan tapioka.

2. Penggunaannya cukup 10%.

4. Antioksidan

1. Bahan: fenol, vitamin E, vitamin C, etoksikulin (1,2dihydro-6-etoksi-2,2,4 trimethyquinoline), BHT(butylated hydroxytoluena), dan BHA (butylated hydroxyanisole).

2. Penggunaannya: etoksikulin 150 ppm, BHT dan BHA 200 ppm.

5. Ragi dan Ampas Bir

1. Ragi adalah sejenis cendawan yang dapat merubah karbohidrat menjadi alkohol dan CO2.

2. Macam ragi: ragi tape, ragi roti, dan bir.

3. Kandungan gizi: Protein=59,2%, Lemak=0, Karbohidrat=38,93%, Abu=4,95%, Serat kasar=0, Air=6,12%.

4. Ampas bir merupakan limbah pengolahan bir.

5. Kandungan gizinya: Protein=25,9%, Serat kasar=15%

6. Penggunaannya: ampas bir basah 3-6% dan kering 10%.

Memprsiapkan bahan baku, menyusun jumlah setiap komponen dan menimbang.

    Dengan susunan formulasi seperti tabel :

 No  Bahan Pakan

Knadungan Protein

KandunganLemak I I II

I  1 Tepung Ikan 62.99 8.4 35 25 35 2 Tepung Kedelai 36,6 14.30 5 5 5  3 Bungkil Kelapa 18.46 15.73 15 15 15  4 Tepung Jagung 10.40 0.53 10 10 10  5 Dedak Halus 15.58 6.8 30 35 30  6 Tepung Tapioka 2.6 2.6 15 10 10  7 Vitamin     1 1 1 8 Mineral     2 2 2

Selain mengetahui jenis-jenis bahan baku yang akan digunakan untuk membuat pakan buatan harus mengetahui kandungan nutrisi dari bahan baku yang akan digunakan untuk membuat pakan buatan. Kandungan nutrisi bahan baku dapatdiketahui dengan melakukan analisa proximat terhadap bahan baku tersebut. Dari hasil analisa proximat akan diketahui kandungan zat gizi bahan baku yang meliputi : kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar serat kasar dan kadar bahan ekstra tanpa nitrogen (BETN). Adapun komposisi kandungan nutrisi bahan baku dapat dilihat pada tabel 6.2 , 6.3 dan 6.4.

      Bagaimanakah anda melakukan penyiapan bahan baku yang akan digunakan untuk membuat pakan buatan? Apakah bahan baku itu?Untuk menjawab pertanyaan tersebut diskusikan dan pelajari materidalam buku ini atau mencari referensi lain dari buku, internet, majalah dan sebagainya.

Setelah diperoleh nilai pada keempat sudut segiempat tersebut, langkah selanjutnya adalah melakukan penjumlahan nilai pada bagian sisi sebelah kanan, maka dapat dilihat pada gambar segiempat di bawah ini :

Langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan komposisi setiap bahan baku yang telah disusun dengan cara sebagai berikut : 19,68% Protein Basal = ---------- X 100% 42,23% = 46,60% 22,55% Protein = ---------- X 100% Suplemen 42,23% = 53,40%- Dari hasil perhitungan pada langkah sebelumnya maka dapat dihitung komposisi bahan baku yang akan digunakan untuk membuat pakan ikan adalah sebagai berikut :- Komposisi bahan baku yang berasal protein suplemen adalah : Tepung ikan = 53,40% : 2 = 26,7% Tepung kedelai = 53,40% : 2 = 26,7%- Komposisi bahan baku yang berasal dari protein basal adalah : Dedak halus = 46,60% : 3 = 15,53% Tepung Jagung = 46,60% : 3 = 15,53% Tepung terigu = 46,60% : 3 = 15,53%

        Untuk membuktikan bahwa komposisi bahan baku yang dipergunakan untuk membuat pakan ikan mengandung kadar protein 35% yang berarti dalam satu kilogram pakan mengandung 350 gram protein dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut :Tepung ikan 26,7% X 62,99% =         16,82%Tepung kedelai 26,7% X 46,36% =     12,38%Dedak halus 15,53% X 15,58% =        2,42%Tepung jagung 15,53% X 9,50% =       1,48%Tepung terigu 15,53% X 12,27% =       1,91%

                                                      -------------- +

                                                        35,01%        Jika akan membuat pakan ikan sebanyak 100 kg maka komposisi bahan baku yang harus disiapkan adalah sebagai berikut :Tepung ikan 26,70% X 100 kg =        26,70 kgTepung kedelai 26, 70% X 100 kg =   26,70 kgDedak halus 15,53% X 100 kg =       15,53 kgTepung jagung 15,53% X 100 kg =    15,53 kgTepung terigu 15,53% X 100 kg =      15,53 kg                                                     --------------- +                                                      99,99 kg      Jika dalam komposisi bahan baku pembuatan pakan ikan akan ditambahkan bahan tambahan maka jumlah bahan baku utama harusdikurangi dengan jumlah bahan tambahan yang akan digunakan. Misalnya dalam komposisi bahan pakan tersebut akan ditambahkan vitamin sebanyak 2% dan mineral 2% maka jumlah bahan utama akan berkurang menjadi 100% - 4% (2% + 2%) = 96%. Maka jumlah kadar protein dari bahan utama tersebut ditambahkan agar komposisi bahan baku dari pakan ikan tersebut memenuhi kebutuhan kadar protein pakan yang akan dibuat menjadi (35%) X 100% /96% = 36,46%. Hal ini dilakukan karena vitamin dan mineral tidak mempunyai kandungan protein. Maka komposisi bahan baku menjadi sebagai berikut ;       Pada bagian tengah segiempat tersebut diletakkan kadar protein pakan ikan yang telah ditambahkan menjadi 36,46%. Untuk mengisi nilai di sebelah kanan segiempat bagian atas adalah nilaiprotein bahan baku yang berasal dari protein suplemen maka nilai tersebut adalah melakukan pengurangan nilai protein suplemen dengan kadar protein pakan yaitu 54,68% - 36,46% = 18,22%. Sedangkan untuk mengisi nilai pada segiempat sisi kanan pada bagian bawah adalah nilai protein bahan baku yang berasal dari protein basal bahan baku dilakukan pengurangan antara kadar protein pakan dengan kadar protein bahan baku basal yaitu 36,46% - 12,45% = 24,01%, maka dapat dilihat pada gambar segiempat di bawah ini adalah sebagai berikut

      Setelah diperoleh nilai pada keempat sudut segiempat tersebut, langkah selanjutnya adalah melakukan penjumlahan nilai pada bagian sisi sebelah kanan, maka dapat dilihat pada gambar segiempat di bawah ini:

       Langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan komposisisetiap bahan baku yang telah disusun dengan cara sebagai berikut :                          18,22%

Protein Basal = --------------- X 96% =  41,42% 

                           42,23%

                               24,01%

Protein Suplemen = --------------- X 96% = 54,58%

                                42,23%       Dari hasil perhitungan pada langkah sebelumnya maka dapat dihitung komposisi bahan baku yang akan digunakan untuk membuat pakan ikan adalah sebagai berikut :- Komposisi bahan baku yang berasal protein suplemen adalah: Tepung ikan = 54,58% : 2 = 7,29% Tepung kedelai = 54,58% : 2 = 27,29%- Komposisi bahan baku yang berasal dari protein basal adalah: Dedak halus = 41,42% : 3 = 13,81% Tepung jagung = 41,42% : 3 = 13,81% Tepung terigu = 41,42% : 3 = 13,81%

        Untuk membuktikan bahwa komposisi bahan baku yang dipergunakan untuk membuat pakan ikan mengandung kadar protein 35%yang berarti dalam satu kilogram pakan mengandung 350 gram protein dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut :Tepung ikan 27,29% X 62,99% = 17,19%Tepung kedelai 27,29% X 46,36% = 12,6516%Dedak halus 13,81% X 15,58% = 2,1516%Tepung jagung 13,81% X 9,50% = 1,1320%Tepung terigu 13,81% X 12,27% = 1,6945%                                                  -------------- +                                                     34,82% mendekati 35%         Maka komposisi bahan baku pakan ikan menjadi :           Tepung ikan 27,29%           Tepung kedelai 27,29%           Dedak halus 13,81%           Tepung jagung 13,81%           Tepung terigu 13,81%                    Vitamin 2 %                     Mineral 2 %                               -------------+                                 100%

     

Langkah selanjutnya adalah menghitung setiap komposisi bahanbaku dari nilai X dan Y yang telah diperoleh pada tahap sebelumnya.

       Untuk membuktikan bahwa kadar protein pakan dari hasil perhitungan ini mempunyai kadar protein 35% dapat dilakukan pengecekan dengan cara menghitung sebagai berikut :

      Berdasarkan perhitungan tersebut terbukti bahwa formulasi pakan dengan menggunakan metode aljabar dapat dengan mudah dibuatdengan kelebihan dapat menggunakan bahan baku sesuai dengan kebutuhan ikan atau kebiasaan makan ikan dan kebutuhan optimal pemakaian bahan baku.

Metode linier        Metode Linier merupakan metode penyusunan formulasi pakandengan menggunakan rumus matematika dan bisa dibuat programnya melalui komputer. Metode ini dapat diterapkan jika pengetahuan komputer dan matematikanya cukup baik. Pada metode linier dengan melakukan perhitungan secara manual dengan menggunakan rumus matematika dapat dilakukan dengan cara :

 Memilih jenis bahan baku yang akan digunakan dan dibuat suatu tabel dengan beberapapersamaan yang akan digunakan, misalnya akandibuat pakan ikan dengan kadar protein 35% dengan menggunakan jenis bahan baku antara lain adalah tepung ikan (kadar protein62,65%), tepung kedele (kadar protein 39,6%), ampas tahu (25,55%), tepung bekicot (kadar protein 54,59%), dedak halus (kadar protein 15, 58%) dan tepung jagung (kadar protein 9,5%).

Nilai Y dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan linier,yaitu :

      Nilai X kuadrat dalam persen dapat dihitung dengan cara mengalikan nilai X pada kolom tersebut kemudian dibagi 100 maka nilai X dalam kuadrat untuk tepung ikan adalah (62,65 X 62,65) dibagi 100 = 39,25. Begitu seterusnya untuk setiap bahan baku

yang digunakan sehingga diperoleh nilai seperti pada tabel di bawah ini :

Dari persamaan linier tersebut kita dapat menghitung nilai adan b sebagai koefisien yang akan dipergunakan untuk menghitung nilai Y dengan cara sebagai berikut :

      Setelah diperoleh nilai koefisien a dan b maka dapat dimasukkan dalam persamaan linier untuk mencari nilai Y yaitu Y =15,98 + 0,02 X.       Dari persamaan tersebut kemudian digunakan untuk menghitung nilai Y pada tabel diatas untuk setiap bahan baku yangdigunakan, misalnya untuk bahan baku tepung ikan nilai Y nya adalah = 15,98 + (0,02 X 62,65) = 15,58 + 1,253 = 17,23, lakukan perhitungan nilai Y untuk setiap bahan baku yang digunakan sehingga semua nilai Y pada setiap bahan baku dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Setelah diperoleh nilai Y pada setiap bahan baku maka dapatdihitung nilai XY dengan cara mengalikan nilai X dengannilai Y sehingga dapat diperoleh nilai XY untuk bahan baku tepung ikan adalah 62,65 dikali dengan 17,23 dibagi 100 maka

hasilnya adalah 10,79%. Lakukan perhitungan untuk setiap bahan baku yang digunakan sehingga diperoleh nilai seperti pada Tabel dibawah ini :

Langkah selanjutnya adalah menyusun formulasi bahan baku yang akan digunakan untuk membuat pakan ikan dengan kadar protein 35% dengan metode linier adalah sebagai berikut :

                  6.2.4. Metode Trial and Error (coba-coba)        Metode coba-coba (Trial and Error) merupakan metode yang banyak digunakan oleh pembuat pakan skala kecil dimana metode inirelatif sangatmudah dalam membuat formulasipakan ikan. Metode iniprinsipnyaadalah semua bahan baku yang akan digunakan harus berjumlah 100%. Jika bahan baku yang dipilih untuk penyusunan formulasi sudah ditetapkan maka langkah selanjutnya adalah mengalikan antara jumlah bahan baku dengan kandungan protein bahan baku. Langkah tersebut dilakukan sampai diperoleh kandunganprotein pakan sesuai dengan yang diinginkan. Dalam metode ini maka si pembuat formula harus sudah mengetahui dan memahami kebutuhan bahan baku yang akan digunakan tersebut sesuai dengan kebutuhan ikan dan kebiasaan makan setiap jenis ikan serta

kandungan optimal setiapbahan baku yang akan digunakan dalam formulasi tersebut. Para peneliti yang menggunakan metode ini biasanya menggunakan rumus matematika biasa yang digunakan dalam persamaam kuadrat atau dengan menggunakan perkalian biasa atau menggunakan metode berat yaitu menghitung dengan caramencoba dan mencoba lagi berdasarkan satuan berat. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menyusun pakanikan dengan metode coba-coba (Trial and error) adalah sebagai berikut :

 Pilihlah bahan baku yang akan digunakan untuk menyusun pakan ikan dan susunlah berdasarkan kandungan protein pada setiap bahan baku tersebut. Misalnya dalam membuat pakan ikan untuk ikan Mas dengan kandungan protein 35% dengan bahan baku yang digunakan adalah tepung ikan (kadar protein 62,65%), tepung kedele (kadar protein 39,6%), ampas tahu (25,55%), tepung bekicot (kadar protein 54,59%), dedak halus(kadar protein 15, 58%) dan tepung jagung (kadar protein 9,5%). Untuk memudahkan maka dibuat tabel seperti dibawah ini :

Masukkan jumlah bahan baku yang akan digunakan dalam formulasi pakan sampai semua bahan baku yang digunakan berjumlah 100%. Dalam mengisi kolom jumlah bahan baku harus mempertimbangkan kadar protein bahan baku, jenis ikan yang akan mengkonsumsi bahan baku, macam-macam bahan baku, harga dan kebutuhan optimal bahan baku untuk setiap jenis ikan berdasarkan kebiasaan makannya.

Setelah jumlah bahan baku yang akan digunakan diletakkan pada kolom jumlah bahan baku maka langkah selanjutnya adalahmenghitung kadar protein pada setiap bahan baku dengan cara jumlah bahan baku yang akan digunakan dkalikan dengan kadar protein bahan baku. Misalnya untuk tepung ikan mempunyai kadar protein 62,55%, jika akan digunakan sebanyak 20% dari total bahan baku maka kontribusi kadar protein dari tepung ikan adalah 20% dikali dengan 62,55% = 12,51%.

         Lakukan perhitungan untuk semua bahan baku sehingga diperoleh nilai seperti dalam tabel dibawah ini.

Setelah dimasukkan kedalam tabel tersebut lakukan penjumlahan dan dicek apakah jumlah kadar protein semua bahan baku tersebut sudah 35% . Jumlah kadar protein semua

bahan baku itu adalah 12,51 + 5,94 + 4,09 + 8,14 + 3,12 + 0,95 = 34,75. dari hasil coba-coba tersebut baru diperoleh kadar protein semua bahan baku adalah 34,75%, padahal kadar protein pakan yang diinginkan adalah 35% maka masih kekurangan kadar protein sebanyak 0,25%, maka dari bahan baku yang digunakan harus ditambahkan bahan baku yang kadar proteinnya tinggi dan mengurangi jumlah bahan baku yang kadar proteinnya rendah sampai benar-benar diperoleh nilai kadar protein sebesar 35%. Maka komposisi pakan ikan kadar 35% yang telah diperbaiki menjadi seperti tabel dibawah ini:

         Untuk melengkapi komposisi pakan dari keempat metode diatas sebaiknya dilakukan perhitungan nilai energi dari formulasi pakantersebut. Formulasi pakan yang telahdibuat tersebut dapat memberikan pertumbuhan yang optimal pada ikan budidaya jika pakanyang dibuat tersebut mempunyaiperbandingan/rasio protein energi berkisar antara 8 – 10. Nilaiperbandingan antara protein dan energi (digestible energi) dapatdilakukan perhitungan. Adapun caramelakukan perhitungan adalahsebagai berikut :

Misalnya komposisi pakan yang telah diperoleh adalah dari hasil perhitungan seperti yang telahdilakukan dengan metode trial and error sebagai berikut :

Langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk kadarlemak dan karbohidrat dari setiap bahan baku yang akan digunakan untuk membuat pakan ikan sebagai berikut :

      Setelah itu lakukan perhitungan kadar karbohidrat bahan baku, karbohidrat dalam analisa proksimat merupakanpenjumlahan dari serat kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen.

        Dari hasil perhitungan diperoleh kandungan nutrisi dari formulasi pakan yang telah dibuat yaitu :Kadar protein : 35 %

       Kadar Lemak : 9,9% Kadar Karbohidrat : 27,14% Pada penjelasan tentang energi pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang nilai energi dari setiap bahan makanan dimana berdasarkannilai Gross Energi (GE) diketahui 1 gram protein setaradengan 5,6kkal/g, sedangkan untuk satu gram lemak adalah 9,4 kkal/g dan untuk satu gram karbohidrat adalah 4,1 kkal/g. Dengan berdasarkannilai GE dapat dihitung nilai energi yang dapat dicerna oleh ikanyaitu 80% dari nilai GE maka 1 gram protein setara dengan 4,48 kkal/g, sedangkan untuk satu gram lemak adalah 7,52 kkal/g dan untuk satu gram karbohidrat adalah 3,28 kkal/g. Maka dalam komposisi pakandengan kandungan protein 35% berarti dalam satu kilogram pakan terdapat 350 gram protein, 99 gram lemak dan 271,4 gram karbohidrat. Untuk memperoleh nilai jumlah energi dari formulasi pakan tersebut dilakukan penjumlahan nilai energi yang berasal dari protein, lemak dan karbohidrat yaitu :

       Hal ini berarti dalam satu gram protein yang dihasilkan dari formulasi pakan tersebut diimbangi dengan energi sebesar 9,15 kkal, yangberarti energi yang diperoleh dari hasil perhitungan formulasi pakan tersebut sudah memenuhi kriteria kebutruhan ikan akan energi yaitu berkisar antara 8 – 10.

       6.2.5. Metode worksheet Metode yang terakhir dan saat ini banyak digunakan oleh pembuat pakan adalah metode worksheet. Metode ini dapat menggunakan alat bantu komputer untuk menghitungjumlah bahan baku yang digunakan dengan membuat lembar kerja padaprogram microsoft excell. Data kandungan nutrisi bahan baku dan jenis bahan baku yang akan digunakan dimasukkan dalam datatersebut dan berapa jumlah kebutuhan untuk setiap jenis bahan baku harus mengalikan antara persentase bahan baku yang digunakandengan kandunganprotein, lemak dan karbohidrat bahan baku, denganprogram ini hanya membantu dalam perkalian antarakolom yang satu dengan kolam yang lainnya dengan program komputer.Prinsipnya adalah hampir sama dengan trial and error atau mau menggunakan metode apa saja untuk mengisi kolom jumlah bahanbaku yang akan digunakan dimana pada metode ini perhitungan dapat dibantu dengankomputer. Metode ini dapat mempermudah para pembuat formulasi untuk memperoleh formulasi pakan yang lengkap dengan kandungan energi dari formulasi pakan yang dibuat. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menyusun formulasi pakan dengan metodeworksheet adalah sebagai berikut :

 Lakukan pemilihan terhadap jenis bahan baku yang akan digunakan dalam membuat pakan ikan. Misalnya akan dibuat pakan ikan Mas, ikan Mas ini merupakan salah satu jenis ikanberdasarkan kebiasaan makannya adalah ikan dari kelompok omnivora yaitu kelompok ikan pemakan segala. Oleh karena itujenis bahan baku yang akan digunakan untuk membuat pakan ikan dapat bersumber dari hewani, nabati atau limbah hasil pertanian.Selain itu dengan menggunakan berbagai sumber bahan baku akan saling melengkapikekurangan dan kelebihan zat nutrisi yang terkandung di dalam setiap bahan baku. Misalnya bahan baku yang akan digunakan adalah tepung ikan, tepung kedelai, tepung

bekicot, tepung terigu, dedak, tepung jagung, vitamin dan mineral dengan komposisi zat nutrisipada setiap bahan baku tersebut adalah seperti pada tabel dibawah ini.

Dari tabel pada tahap sebelumnya tentukan terlebih dahulu jumlah setiap bahan baku yang akan digunakan untuk membuat pakan ikan mas dan kadar protein, lemak dan karbohidrat serta energi (kalori) pakan buatan yang akan dibuat. Misalnya kadar protein pakan adalah 35%, kadar lemak adalah 10% dan kadar karbohidrat kurang dari 40% dengan nilai energi (kalori) pakan buatan adalah 3500 sehingga ratio/perbandingan protein dan energi adalah 10.

Buatlah perkiraan jumlah setiap bahan baku yang akan digunakan dengan cara menggunakan menggunakan metode yang anda inginkan dan masukkan dalam kolom yang berisi jumlah bahan baku dan hitunglah kadar protein, lemak dan karbohidratnya. Adapun worksheet yang dibuat seperti tabel dibawah ini :

Langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah bahan baku yangakan digunakan dan dimasukkan dalam worksheet kedua seperti dibawah ini.

Hitunglah kandungan protein, lemak, serat kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen dari perkiraan formulasi di atas sampai dioeroleh nilai seperti yang diinginkan dengan menggunakan metode coba-coba atau sesuai keinginan pembuat formulasi. Dan letakkan hasil perhitungannya pada bagian sudut kanan setiap kandungan nutrisi bahan baku seperti worksheet dibawah ini :

       Dari hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan komputerdengan program excell (misalnya kolom 2 dikalikan dengan kolom  3dibagi 100) atau dengan menggunakan perhitungan matematika biasa dalam metode coba-coba dimana jumlah bahan baku dikalikan dengan kadar protein dibagi 100, begitu juga dengan kadar lemak dan karbohidrat (Bahan ekstrak tanpa nitrogen). Dari hasil perhitungan itu ternyata hasil yang diperoleh belum sesuai dengankeinginan penyusun pada awalnya maka harus dilakukan perhitungan ulang sampai diperoleh nilai yang pas dengan rencana. Pada perhitungan tersebut diperoleh kadar protein yang kurang dari 35%, begitu juga dengan kadar lemak sedangkan karbohidratnya berlebih, maka dalam menghitung kebutuhan jumlah bahan baku selanjutnya harus ditambahkan bahan baku yang mempunyai kadar protein tinggi dan mengurangi bahan baku yang kandungan karbohidratnya tinggi. Oleh karena itu harus dibuat kembali worksheets selanjutnya seperti dibawah ini :

      Setelah diperoleh kadar nutrisi bahan baku pakan sesuai dengan rencana langkah selanjutnya adalah menghitung nilai energidarikomposisi bahan baku sebagai berikut :

       Hal ini berarti dalam satu gram protein yang dihasilkan dari formulasi pakan tersebut diimbangi dengan energi sebesar 10,1 kkal,yang berarti energi yang diperoleh dari hasil perhitungan formulasi pakan tersebut sudah memenuhi kriteria kebutuhan ikan akan energi yaitu berkisar antara 8 – 10.

METODA MENGHITUNG KEBUTUHAN BAHAN BAKU.Sebelum mulai menghitung harap diingat bahwa suatu bahan bakudisebut bahan sumber protein apabila kadar proteinnya > 20%.

Karena harga protein cukup mahal, maka yang pertama dihitungadalah protein , sedangkan yang lainnya menyesuaikan, misalnyadengan menambahkan sumber energi. Yang palin g mudah adalahmenggunakan metoda Bujur Sangkar. Sebagai contoh, akan disiapkanpakan ikan mas dengan 27% protein, dari bahan dedak dan bungkilkedelai.

Untuk membuat pakan ikan mas 27% protein sebanyak 100 kg, kitaharus mencampur Dedak : 17/35,8 = 47,5% x 100 = 47,5 kg, Bungkilkedelai : 18,8/35,8 = 52,5% x 100 = 52,5 kg

Bila akan menggunakan lebih dari 2 bahan baku, kelompokkan dahulubahan baku basal (kadar protein < 20%) dan bahan baku protein (>20%) di rata-ratakan dahulu. setiap kelompok setelah itudimasukkan ke metoda bujur sangkar.Bungkil kedelai + tepung kepala Udang /2 = ( 44 + 48,35)/2 =48,35 %Protein dedak + protein Jagung/2 = ( 8,2 + 10,2)/2 = 9,20 %

Untuk membuat 100kg pakan ikan dapat mencampur- dedak halus : 27,265 kg

- jagung : 27,265 kg- Bengkil kedelai : 22,735- Tepung kep udang: 22,735- Bengkil kedelai : 22,735 kg- Tepung kep Udang : 22,735 kg

Metoda ini dapat juga digunakan berdasarkan kebutuhan kalori, halini dilakukan bila kita akan membuat pakan dengan kaloritertentu.

Langkah diatas merupakan langkah pertama pada formulasi pakan,langkah ke 2 adalah menguji kadar asam amino yang dapatdilaklukan di laboratorium.

Lembar Kerja.Pada kegiatan ini, peserta pelatihan akan menghitung formulasipakan untuk budidaya air tawar dan air payau.1. Alat : - Kalkulator- Alat tulis dan penghapus- Papan tulis, sepidol dan penghapus.

2. Bahan : Daftar kandungan gizi bahan baku.

Lembar Kerjaa. Menghitung Pakan ikan BandengAkan disusun formula pakan ikan bandeng dari 5 bahan baku dengankandungan gizi sebagai berikut :

Bahan Protein (%)

EnergiDigestibleMcal/kg

Kalsium(%)

Tepungjagung

9 1,10 0,02

Tepung ikan 65 3,90 3,7Bungkilkedelai

44 2,57 0,3

Dedak halus 12 1,99 0,1Kapur 0 0 38,0

Batasan : berat total campuran : 100 kgTotal protein : 30 kgTotal kalsium : 0,5-1,5

2) sehingga untuk masing-masing bahan :- Tepung jagung dan dedak adalah (24,5/44):2=27,84%- Tepung Ikan dan kedelai adalah (19,5/44: 2= 22,16 %

3) jadi untuk membuat 100 kg pakan ikan dibutuhkan masing-masingbahan sebagai berikut:

Bahan Komposisi (%)

% Ca bahan(kg)

Tepungjagung

27,84 0,54 27,84

Dedak 27,84 2,78 27,84Tepungikan

22,16 81,99 22,16

Tepungkedelai

22,16 6,65 22,16

Kapur 0 38,00 0Total 100 129,96 100

b. Menghitung formula pakan pembesaran udang- akan disusun formula pakan udang dari bahan baku dengankandungan gizi sebagai berikut:

Bahan Protein (%)

EnergiDegestibl

eMcal/ kg

Dedak 12,0 1,99Tapioka 2,0 1,20Tepungikan

65,0 3,90

Tepungkedelai

44,0 2,57

Vitamin c 0 0Vitamin B1 0 0Vitamin B6 0 0Aqua Mix 0 0

Batasan : - Berat total 100 kg-Total 35 %- Vitamin dan mineral total 5