Cara Pengukuran Ampere Meter
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of Cara Pengukuran Ampere Meter
AMPERE DAN VOLT METER
Ampere Meter
Ampere meter, sering juga disebut ammeter, adalah perangkat yang
digunakan untuk mengukur arus. Semua alat ukur memiliki tahanan
sehingga Ammeter sering juga digambarkan sebagai sebuah resistor.
Agar lebih mudah dimengerti, pembahasan rangkaian ammeter akan
digunakan rangkaian DC.
Ammeter pada pengukuran suatu rangkaian perlu diletakkan seri
terhadap arus yang ingin diukur. Hal ini disebabkan arus tidak akan
berubah bila melalui rangkain seri, dan akan terbagi bila melewati
rangkain yang disusun pararel. Untuk lebih jelasnya perhatikan
gambar 1 yang menggambarkan peletakkan ammeter pada suatu rangkaian.
Gambar 1. Peletakan ammater dalam suatu rangkaian
Pengaruh Ammeter pada rangkaian
Walaupun arus pada rangkaian seri tidak berubah, akan tetapi
peletakkan ammeter pada suatu rangkaian tersebut akan mempengaruhi
pengukuran. Hal ini dikarenakan ammeter memiliki tahanan internal
Pengukuran Besaran ListrikDicky Arinanda Arifin ST,MT
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana‘11 1
sehingga akan menambah besaran tahanan total pada rangkaian tersebut
sehingga akan merubah besar arus yang tadinya hanya mengalir ke
tahanan pada rangkaian awal.
Gambar 2. Pemasangan ammeter (R1) pada suatu rangkaian dengan load
tertentu (R2)
Perhatikan gambar 2, jiga R1 adalah ammeter, maka untuk mengukur
arus pada sirkuit adalah dengan memasang R1 seri dengan R2 (beban
sirkuit). Jika R1 dilepaskan dari maka resistansi rangkaian hanya R2
sehingga arus yang sesungguhnya mengalir adalah:
Saat R1 (alat ukur) dipasang maka arus menjadi:
Agar ammeter tidak mempengaruhi pengukuran maka diperlukan tahanan
internal yang kecil sehingga R1 + R2 = R2.Semakin kecil resistansi
dari ammeter makan semakin kecil error perhitungan. Kecilnya
resistansi juga mempengaruhi sensitivitas alat ukur. Sensitivitas
ammeter adalah jumlah arus yang diperlukan agar terjadi defleksi
maksimal pada alat ukur. Semakin kecil jumlah arus, semakin tinggi
sensitivitasnya.
Rentang Ukur Ammeter
Pengukuran Besaran ListrikDicky Arinanda Arifin ST,MT
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana‘11 2
Ammeter memiliki rentang ukur tertentu yang bergantung dari
rangkaian yang digunakan. Sebagai contoh, Ammeter dengan
sensitivitas 1 mA dapat mengukur arus rangkaian dari 0-1mA. Agar
ammeter dapat mengukur arus di atas 1 mA maka diperlukan rentang
ukur baru, hal ini dapat dilakukan dengan memodifikasi rangkaian
yang ada di dalamnya.
Rangkaian di bawah ini menunjukkan tiga buah rangkaian dengan
variasi voltase input:
Gambar 3. Ilustrasi rangkaian pada ammeter
Variasi input voltase tidak mempengaruhi perbandingan arus yang
melewati R1 dan R2 (1:9). Bila R1 diganti ammeter dengan
resistansi 10 ohm maka ammeter dapat mengukur sampai 100 A.
Dengan mengatur besaran resistor di R2 maka rentang ukur juga
bisa divariasi.
Pengukuran Besaran ListrikDicky Arinanda Arifin ST,MT
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana‘11 3
Dengan cara tersebut maka dengan menyusun rangkaian ammater
seperti pada gambar di bawah, maka dapat dihasilkan ammeter
dengan beberapa rentang ukur sekaligus. Besaran rentang ukur
ditentukan oleh seberapa besar resistor total yang tersambung.
Rangkaian resistor ini disebut resistor shunt, Semakin besar
resistor shunt maka semakin sensitif ammeter tersebut. Dengan
cara ini maka cara ini maka ammeter saat ini dapat mengukur mulai
dari 5 mikroA-1mA.
Gambar 4. Rangkaian ammeter dengan variasi rentang ukur
Untuk mengukur arus lebih dari 50 A, maka ammeter perlu
ditambahkan resistor shunt eksternal yang dapat dilihat pada
gambar di bawah ini. Resistor shunt eksternal berguna untuk
menurunkan arus yang masuk ke PMMC agar tidak merusak alat ukut.
Dengan mengetahui rasio penurunan arus maka besarnya arus asli
dapat diketahui.
Pengukuran Besaran ListrikDicky Arinanda Arifin ST,MT
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana‘11 4
Gambar 5. Ammeter dengan eksternal shut resistor
Keselamatan Penggunaan
Untuk menghindari kerusakan alat dan cedera pada pengguna ammeter
maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran
dengan ammeter:
1. Ammeter harus selalu dihubungkan secara seri
dengan rangkaianyang diuji ·
2. Selalu mulai dengan kisaran tertinggi sebuah ammeter
3. Putuskan dahulu listrik dari sirkuit sebelum menghubungkan dan
memutuskan hubungan ammeter
4. Di amperemeter dc, amati polaritas sirkuit yang tepat
untukmencegah meter tidak rusak
5. Jangan pernah menggunakan ammeter dc untuk menukur arus ac
Voltmeter
Selaian mengukur arus, besaran listrik lain yang paling sering
diukur adalah voltase. Alat ukur voltase disebut voltmeter. Agar
lebih mudah dimengerti, pembahasan rangkaian voltmeter akan
digunakan rangkaian DC.
Pengukuran Besaran ListrikDicky Arinanda Arifin ST,MT
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana‘11 5
Voltmeter pada pengukuran suatu rangkaian perlu diletakkan pararel
terhadap beban yang ingin diukur voltasenya. Hal ini disebabkan
voltase akan sama pada setiap rangkaian pararel, dan akan berubah
dan terbagi pada setiap beban yang dipasang seri. Untuk lebih
jelasnya perhatikan gambar 6 yang menggambarkan peletakkan voltmeter
pada suatu rangkaian.
Gambar 6. Pengukuran voltase pada rangkaian pararel dan seri
Gambar A = R1 dan R2 memiliki voltase yang sama, gambar B = R1 dan
R2 memiliki voltase yang berbeda. Bila R2 diganti voltmeter, maka
rangkaian yang cocok adalah pada Gambar A dimana voltmeter dipasang
pararel dengan beban.
Pengaruh Terhadap Rangkaian
Efek pemasangan voltmeter terhadap rangkaian disebut juga loading
effect. Efek ini dapat diartikan sebagai pengaruh pemasangan
voltmeter yang akan merubah besaran voltase yang ingin diukur karena
voltmeter juga terukur sebagai beban. Ilustrasi efek ini dapat
dilihat pada gambar 7.
Pengukuran Besaran ListrikDicky Arinanda Arifin ST,MT
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana‘11 6
Gambar 7. Loading effect
Gambar A adalah rangkaian sebelum disambungkan ke voltmeter. R2
ingin diukur, secara teori voltase seharusnya sebesar 10 V,
dikarenakan arus yang lewat adalah sebesar 1 A. Gambar B tampak
telah disambungkan voltmeter dengan tahanan dalam sebesar R3
yang memiliki resistansi yang sama dengan R2. Hal ini merubah
besaran voltase menjadi 6.25 V karena nilai RN (resistansi
gabungan berubah) sehingga arus yang melewati voltmeter dan R3
naik menjadi 1,25 A.
Gambar 8. Menghilangkan loading effect
Agar loading effect tidak terjadi maka tahanan R3 harus diubah agar
arus yang lewat tidak berubah. Pada gambar 8, R3 diubah menjadi R4
dengan tahanan sebesar 10K Ω. Dengan cara ini besar RN mendekati R2
sehingga arus yang mengalir ke R4 (voltmeter) dan R3 mendekati 1 A
Pengukuran Besaran ListrikDicky Arinanda Arifin ST,MT
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana‘11 7
sehingga voltase yang terukur adalah 10 V. Sebagai kesimpulan
resistansi voltmeter harus jauh lebih besar dari beban yang ingin
diukur
Rentang Ukur Voltmeter
Pada gambar A, voltmeter dengan rentang ukur 10 V mampu menampilkan
besaran voltase pada R1 maksimal 10 V. Pada gambar B, voltase
dinaikan 10x lipat sehingga voltmeter tidak mampu mengukurnya.
Untuk itu ditambahkan resistor 9kΩ sehingga resistansi voltmeter
bertambah dan bisa mengukur hingga 100 V. Prinsip ini sama seperti
pada ammater yaitu menggunakan resistor shunt.
Gambar 9. Resistor tambahan untuk merubah rentang ukur
Dengan memberikan variasi resistor tambahan maka dapat dibuat
voltmeter dengan variasi rentang ukur seperti yang ditunjukkan pada
gambar 10.
Pengukuran Besaran ListrikDicky Arinanda Arifin ST,MT
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana‘11 8
Gambar 10. Voltmeter dengan variasi rentang ukur
Alih Fungsi Ammeter ke Voltmeter
Setelah mengetahui prinsip kerja ammater dan voltmeter, maka dapat
disimpulkan bahwa perubahan rentang ukur hanya dipengaruhi variasi
besar resistor shunt. Oleh karena itu kedua alat ukur ini dapat
digabungkan dengan cara menvariasikan besar resistor shunt dan
merubah cara menghubungkan ke rangkaiannya.
Sensitivitas Voltmeter
Sensitivitas voltmeter dinyatakan dalam ohms per volt (Ω/V), yaitu
resistansi voltmeter saat skala volmeter mencapai maksimal. Voltase
dengan resistansi besar memiliki loading effect lebih kecil, maka
voltase dengan sensitivitas lebih besar memberikan pengukuran yang
lebih akurat. Voltase terukur berbanding dengan besarnya arus maka:
Full-scale voltage reading = full-scale current x resistance
Pengukuran Besaran ListrikDicky Arinanda Arifin ST,MT
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana‘11 9
Voltmeter Prinsip Elektrostatis
Mekanisme ini didasarkan pada repulsi beban terhadap pelat
kapasitor. Gerakan meter elektrostatik sebenarnya sebuah
kapasitor variable besar di mana satu set plat yang dapat bergerak.
Gerakan plat ditahan oleh pegas. Pointer dipasang pada pelat akan
mengindikasikan perubahan voltase. Meningkatnya voltase menyebabkan
plat memberikan gaya torsi. Torsi hanya terjadi bila voltase
inputnya besar sehingga voltmeter ini hanya cocok untuk pengukuran
TEGANGAN TINGGI
Keselamatan Penggunaan
1. Voltmeter harus selalu dihubungkan secara pararel
dengan rangkaian yang diuji
2. Selalu mulai dengan kisaran tertinggi sebuah ammeter
3. Putuskan dahulu listrik dari sirkuit sebelum menghubungkan dan
memutuskan hubungan ammeter
4. Di amperemeter dc, amati polaritas sirkuit yang tepat
untukmencegah meter tidak rusak
5. Jangan pernah menggunakan voltmeter dc untuk menukur arus ac
Pengukuran Besaran ListrikDicky Arinanda Arifin ST,MT
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana‘11 10