BAB VI PEMBELAJARAN SENI MUSIK
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
5 -
download
0
Transcript of BAB VI PEMBELAJARAN SENI MUSIK
BAB VI
PEMBELAJARAN SENI MUSIK
Ruang lingkup isi pembelajaran seni musik mencangkup
apresiasi karya seni musik dan mengekspresikan diri melalui
karya seni musik. Oleh karena itu wawasan umum yang luas
tentang musik dan bagaimana mengembangkan materi ajar musik,
akan membantu guru dalam melaksanakan pencapaian kompetensi
dasar seni musik. Untuk cakupan apresiasi guru perlu memahami
bagaimana mengembangkan kegiatan apresiasi siswa, antara lain
membahas musik, jenisnya, serta hal hal yang menyangkut
analisa keindahan dan keunikan musik. Tahapan apresiasi juga
diperlukan untuk membimbing siswa melakukan kegiatan
apresiasi.
Cakupan berkarya seni musik memberikan rangsangan guru SMP
untuk melakukan kegiatan produksi seni musik. Setelah menjadi
satu karya musik yang indah, selanjutnya perlu dirancang untuk
disajikan baik perorangan maupun kelompok.
Setelah mempelajari bab V, pembaca diharapkan dapat:
1. mengembangkan bahan ajar apresiasi dan berkarya musik;
2. menjelaskan prosedur apresiasi dan berkarya seni musik;
3. melakukan kegiatan apresiasi dan berkarya seni musik
sesuai dengan karakteristik siswa sekolah menengah;
serta
4. merancang dan mempergelarkan karya musik.
A. Wawasan Seni Musik
Musik adalah bahasa bunyi yang sangat nyata dalam
menyampaikan segala sesuatu yang terpendam dalam pikiran dan
hati seseorang, sehingga para pendengar musik menjadi paham
terhadap apa yang disampaikan oleh pemusik, meskipun musik
tersebut tidak menggunakan syair berupa rangkaian kata-kata.
Bunyi yang terdengar dapat mewakili perasaan yang sedih, duka,
kecewa, haru, tertekan, gembira, suka cita, riang, hingga
sesuatu yang agung dan menakjubkan. Tanpa bunyi, musik tidak
akan pernah ada. Pemahaman ke arah pengetahuan musik yang
paling mendasar adalah mengenal unsur-unsur musik.
1. Unsur Musik
Unsur-unsur musik yang utama adalah bunyi, nada, irama,
melodi, harmoni dan bentuk lagu. Sedangkan unsur ekspresi
musik adalah tempo, dinamika, warna dan cara memproduksi nada.
a. Unsur Utama
1) Bunyi dan Nada
Gejala bunyi atau suara menyertai seluruh kehidupan kita
sehari-hari. Disebut bunyi karena ada peristiwa getaran dari
sumbernya. Bunyi dengan getaran yang teratur akan merupakan
susunan rangkaian nada. Rangkaian nada yang digunakan untuk
mengungkapkan gagasan pencipta musik akan terdengar teratur,
berurutan dan berirama.
Nada sendiri adalah bunyi yang dihasilkan oleh sumber
bunyi yang memiliki kecepatan getar yang teratur. Kecepatan
getaran ini disebut frekuensi dan dapat diukur dengan
menghitung jumlah getaran dalam 1 detik, misalnya 200 getaran
dalam dalam 1 detik. Frekuensi ini ditulis dengan menggunakan
istilah cycles per second sehingga menjadi 200 cycles per
second ( 200 c/s). Nada biasanya disusun oleh pencipta musik
dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu :
a) Tinggi rendahnya suatu nada, yaitu menurut getaran atau
resonansi pada setiap detiknya. Nada yang paling rendah
memiliki frekuensi 16 c/s, sedangkan nada yang paling tinggi
memiliki frekuensi sampai 5000 c/s. Tinggi nada ini sering
disebut dengan istilah pitch. Jika kita bunyikan nada A yang
memiliki frekuensi 440 c/s kemudian juga kita bunyikan nada
A yang memiliki frekuensi 2 kali lipat yaitu 880 c/s, maka
yang kita dengar adalah dua bunyi yang cirinya sama akan
tetapi tinggi nadanya/pitchnya berbeda.
b) Panjang pendeknya nada yang tergantung dari lamanya suatu
getaran.
c) keras dan lembutnya suatu nada.
d) Bentuk dari suatu nada atau timbre yang didasarkan pada
jenis, tempat atau sumber getaran suara/bunyi misalnya
berasal dari sebuah alat musik.
e) Sistem nada digunakan untuk menentukan tangga nadanya.
Sistem nada adalah susunan rangkaian nada yang berurutan
dengan perbedaan yang tertentu dan teratur. Di dalam jarak
dua nada yang perbandingan frekuensinya dua kali lipat dapat
dibunyikan beberapa nada yang berurutan. Jika dalam jarak
dua nada yang perbandingan frekuensinya dua kali lipat
tersebut tersusun atas lima buah nada yang tinggi nadanya
berbeda, maka sistem nadanya disebut pentatonik, dan susunan
urutan nada-nada tersebut disebut tangganada pentatonik.
Contohnya di Jawa ada tangganada pentatonik dengan laras
pelog dan ada pula tangganada pentatonik yang memiliki laras
slendro. Sedangkan jika dalam jarak dua nada yang
perbandingan frekuensinya dua kali lipat tersebut tersusun
atas tujuh buah nada yang memiliki dua macam jarak nada
(interval satu dan interval setengah) maka sistem nadanya
disebut diatonik, dan susunan urutan nada-nada tersebut
disebut tangganada diatonik. Di dalam tangganada diatonik
terdapat juga nada-nada kromatis yaitu nada atau not yang
dinaikkan atau diturunkan setengah nada. Berdasarkan pola
interval yang bermacam-macam itulah dalam tangganada
diatonik dikenal nada dasar, nada mayor ataupun nada minor.
2) Irama
Irama adalah rangkaian gerak yang menjadi unsur dasar
dalam musik maupun tari. Irama di dalam musik terbentuk karena
perpaduan bunyi dan diam dengan selang waktu yang bermacam-
macam, yang dalam suatu kesatuan musik sering disebut dengan
istilah tempo.
Irama juga hadir dalam musik terkait dengan pulsa, tempo,
durasi (panjang-pendek setiap bunyi) dari rangkaian not-not
tertentu. Contohnya adalah bunyi para penumbuk padi merupakan
sebuah rangkaian ketukan bunyi yang secara terus menerus,
teratur dalam tempo tertentu. Ketukan yang ritmis tersebut
adalah pulsa. coba anda rasakan ketukan dari ayunan antan yang
membentur lesung. Tentu terasa ada sebuah denyut irama yang
jelas. Ketukan atau denyut nada yang terasa tersebut disebut
beat. Dapat juga dipahami sebagai tekanan pukulan yang terasa
dalam sebuah musik yang dapat merangsang bagian tubuh kita
(kaki,tangan, atau kepala) bergoyang pada waktu musik atau
lagu dilantunkan. Ketukan kadang terasa jelas dan mudah untuk
diikuti seperti merasakan bass drum pada marching band.
Beberapa hal yang terkait dengan unsur irama antara
lain :
a) Pulsa
Pulsa dapat dianalogikan sebagaimana denyut jantung yang
kadang terasa menekan dan kadang tidak terasa; peganglah
pergelangan tangan dan rasakan denyut nadi. Tentu akan
merasakan yang timbul dan hilang secara teratur, maka pulsa
dalam musik kadang secara jelas terdengar (terasa ketukannya)
tetapi kadang tidak terasa. Pulsa dapat juga dianalogikan
seperti rangkaian lampu sistem seri yang secara berurutan
menyala bergantian. Ketika menyanyikan syair lagu yang
diikuti dengan tepukan tangan, tentu kita merasakan adanya
pulsa dalam lagu tersebut. Di samping itu, juga terasa adanya
tempo.
b) Tempo
Tempo adalah kecepatan gerak pulsa dalam musik atau lagu;
seperti rasa lambat, sedang, atau cepat. Di dalam musik
berbagai macam jenis tempo dikenal dengan berbagai macam
istilah dari bahasa Itali. Tempo yang menunjukkan cepat
lambatnya irama sebuah lagu atau musik dapat dibedakan menjadi
:
Irama cepat atau tempo cepat :
Cepat (allegro), agak cepat (allegretto), lebih cepat
(allegrissmo), cepat sekali (presto), makin cepat
(accelerando).
Irama sedang atau tempo sedang :
Sedang (moderato), sedang agak cepat (allegro
moderato), sedang agak perlahan (andante).
Irama lambat atau tempo lambat :
Lambat (largo), lebih lambat sedikit (largissimo),
cukup lambat (largeto),
sangat lambat dan sedih (grave), makin lambat
(ritardando).
Tempo Iringan yang sering disebut dengan ritmis
iringan, antara lain :
Fotrot, Waltz/Wals, Rock beat, Samba, Hustle, Disco,
Keroncong, Blues, Melayu/Dangdut, Gambus, Japin dan
sebagainya.Contoh lain yaitu dari gamelan Jawa, ada
irama lancaran, ketawang dan ladrang.
c) Durasi
Durasi adalah Panjang-pendek nada yang terbentuk dari
lama suatu nada dibunyikan. Panjang nada dihitung dengan
satuan ketukan yang sifatnya relatif. Satuan ketukan seperti
ketika kita melangkah (derap kaki). Coba langkahkan kaki satu
kali, dan teman lain melangkah tiga kali, atau ada tema yang
lain melangkah empat kali. Perhatikan perbedaan panjang jarak
dari masing-masing langkah.
d) Birama
Birama adalah alunan musik yang terasa adanya ketukan
yang teratur atau tetap secara berulang-ulang, ketukan yang
terasa itu seringkali disebut dengan istilah maat. Pengertian
lain birama (measure) adalah istilah yang digunakan untuk
menetapkan jumlah kelompok ketukan berdasarkan skema dasar
ketukan.
Birama ditulis setelah tanda mula, dengan bentuk angka,
dan dinamakan tanda birama. Tanda birama adalah tanda yang
menunjukkan banyaknya ketukan yang terdap[at dalam satu birama
dan satu titinada yang digunakan untuk mendapat satu ketuk.
Macam-macam skema ketukan.
Ketukan 2/4, angka 2 menunjukkan dua ketukan tiap
birama.
Ketukan 3/4, angka 3 menunjukkan tiga ketukan tiap
birama.
e) Metrum
Ketika anda menyanyikan suatu lagu, beberapa beat
(tekanan) terasa lebih kuat dibanding dengan beat yang
lainnya, dan tekanan tersebut secara teratur muncul setiap
hitungan tertentu, misalnya 2 , 3, atau 4. Perhatikan, garis
tegak yang menyela jumlah beat dan menjadi penanda awal atau
akhir beat. Beat yang mendapatkan tekanan (ketukan yang terasa
berat) di sebut dengan downbeat.
Pola pengulangan beat yang bertekanan kuat dengan tekanan
pada hitungan tertentu, jika ada measure (satuan birama)
mempunyai 2 beat, disebut duple meter, menghitungnya 1-2, 1-2,
1-2, dan seterusnya. Pola 3 beat pada measure dinamakan triple
meter, cara menghitungnya sebagai berikut 1-2-3, 1-2-3, 1-2-3,
dan seterusnya.
Pola metrum yang terdiri dari 4 beat disebut quadruple
meter, cara menghitungnya sebagai berikut 1-2-3-4, 1-2-3-4, 1-
2-3-4, dan seterusnya.
3) Melodi
Melodi adalah rangkaian nada-nada yang berbunyi secara
berurutan secara teratur dan mengungkapkan ide atau gagasan
tertentu. Gagasan yang terungkap dalam melodi disebut “Tema”.
Rangkaian nada-nada dalam melodi bergerak maju dengan tata
bunyi yang naik – turun, atau bergerak di tempat atau berkesan
mendatar. Bentuk susunan nada-nada yang bersifat melodis dapat
terdengar naik-turun dan kadang melangkah dengan lompatan
tertentu, sehingga mengakibatkan perbedaan tinggi nada yang
disebut Interval. Beberapa variasi melodi antara lain: Melodi
yang dibentuk dengan nada naik – turun; Melodi yang dibentuk
dengan lompatan nada; dan Melodi yang dibentuk dengan nada-
nada yang bergerak di tempat.
4) Harmoni
Harmoni adalah suatu bunyi serempak yang sekurang-
kurangnya terjadi dari dua buah not/nada yang berlainan. Dua
buah nada atau lebih yang berlainan tingginya dan dimainkan
serempak ini dasarnya adalah trinada atau achord/akor.
Misalnya not : 1, 3 dan 5 dibunyikan secara serempak. Bila
nada-nada yang berbeda yang ada dalam achord tertentu
dibunyikan serempak, maka akan menghasilkan suara yang
selaras, menyatu dan enak didengar.
Beberapa harmoni yang dapat digunakan dalam permainan
musik antara lain adalah tekstur, monofoni, homofoni,
polifoni, kanon, diskan, dron, ostinasi, paduan suara,
mosdulasi dan transposisi.
a) Tekstur adalah bentuk jaringan penggabungan unsur-unsur
melodi dan harmoni yang menghasilkan mutu suara berat atau
ringan, tebal atau tipis.
b) Monofoni adalah bentuk melodi tunggal yang tidak memakai
iringan atau akompanyemen.
c) Homofoni adalah bentuk sebuah garis melodi yang didukung
oleh iringan atau akompanyemen dengan menggunakan achord-
achord ataupun bentuk lain.
d) Polifoni adalah bentuk permainan dua atau beberapa melodi
yang berbeda kemudian dinyanyikan/dimainkan bersama.
e) Kanon adalah sebuah lagu dengan jaringan harmonik yang
berbentuk peniruan suatu bagian lagu, yang dinyanyikan
bersama dengan bagian lagu yang lain secara susul menyusul.
f) Diskan adalah melodi kedua yang ditambahkan, biasanya diatas
melodi asli.
g) Dron adalah bunyi nada bas panjang sebagai iringan. (Drone =
dengungan)
h) Ostinasi adalah pola-pola bunyi yang berulang-ulang. Ada
ostinasi irama ada pula ostinasi melodi.
i) Paduan suara adalah perpaduan dua suara atau lebih dalam
nyanyian bersama. Penyanyi paduan suara biasanya
dikelompokkan berdasarkan wilayah suara masing-masing. Suara
anak-anak : pada umumnya senada dengan suara sedang wanita
atau mezzo sopran; Suara wanita : suara tinggi disebut
sopran suara sedang disebut mezzo sopran; suara rendah
disebut alto; Suara pria : suara tinggi disebut tenor, suara
sedang disebut baritone, suara rendah disebut bass.
j) Modulasi adalah proses pemindahan suatu tangga nada ke
tangga nada yang lain di dalam suatu lagu.
k) Transposisi adalah pemindahan tangga nada dalam memainkan,
menyanyikan atau menuliskan sebuah lagu dari tangga nada
aslinya tetapi lagunya tetap sama. Transposisi digunakan
untuk menyesuaikan wilayah nada lagu dengan wilayah suara
penyanyi atau wilayah nada alat musik yang akan digunakan.
5) Bentuk Struktur Lagu
Sebuah lagu selalu terdiri atas beberapa kalimat musik.
Jumlah kalimat musik inipun ada yang sedikit ada yang banyak,
ada yang diulang, ada yang divariasikan seperti kalau kita
melihat rangkaian kata-kata dalam puisi. Seorang composer akan
selalu memperhatikan secara detail pengaturan antara kata-kata
dalam lagu dengan kompisisi musik secara keseluruhan, yang
dimaksudkan sebagai struktur lagu.
Struktur lagu ini sebenarnya merupakan susunan atau
hubungan antara unsur-unsur musik sehingga menghasilkan
komposisi musik yang bermakna. Dasar pembentukan musik/lagu
ini mencakup pengulangan suatu bagian lagu (repetisi),
pengulangan dengan berbagai macam perubahan (variasi,
sekuens), atau menambah bagian baru yang berlainan atau
berlawanan (kontras) dengan selalu memperhatikan keseimbangan
antara pengulangan dan perubahannya. Struktur musik/lagu ini
merupakan suatu keseluruhan yang menyatukan musik/lagu yang
dibuat sehingga ada keutuhan. Banyak kode-kode tulis yang
digunakan oleh komponis untuk membentuk struktur lagu/musik.
Cobalah anda kaji.
b. Unsur Ekspresi
Ekspresi merupakan pernyataan perasaan ataupun ungkapan
pikiran yang diwujudkan oleh seorang pencipta lagu ataupun
oleh penyanyinya yang disampaikan kepada pendengarnya. Ada
beberapa istilah yang digunakan untuk menyatakan ekspresi
musik/lagu, antara lain : Agito (bergerak),Amabile
(menarik), Animato (berjiwa), Bravura (gagah perkasa),
Cantato (merayu), Con anima (bersemangat), Conbrilliante
(dengan kegemilangan), Conspirito (dengan semangat), Contabile
(merdu dan syahdu), Devoto (khidmat), Dolce(halus dan manis),
Doloroso (pilu dan sedih), serta masih banyak yang lain.
Cobalah anda cari dari banyak buku.
Ekspresi dalam musik/lagu mencakup semua nuansa musik mulai
dari tempo, dinamika dan warna nada.
1) Tempo adalah kecepatan irama musik yang telah dibicarakan di
depan.
2) Dinamika adalah keras lunak serta tinggi rendahnya suara
agar dicapai suara yang lembut, keras atau kuat. Sedangkan
warna nada sangat tergantung dari bahan atau sumber suara
serta gaya atau cara memproduksi nadanya.
3) warna nada dan cara memproduksi nada
Selanjutnya yang dimaksud warna nada adalah ciri khas suatu
bunyi yang dihasilkan oleh suatu sumber bunyi dengan cara
memproduksi nada yang bermacam-macam. Misalnya produksi nada
yang dilakukan pada sebuah gitar. Nada yang sama dilakukan
dengan cara dipetik dengan jari tanpa kena kuku, kemudian
dipetik lagi dengan menggunakan jari dan kena kuku, disamping
itu kita petik lagi dengan menggunakan plectrum (alat pemetik
gitar). Maka dari ketiga petikan gitar tersebut akan
menghasilkan warna nada yang berbeda. Demikian pula yang
terjadi pada suara manusia ataupun alat-alat musik lainnya.
Alat gesek yang dibedakan cara menggeseknya, kadang-kadang
sedikit disentakkan, kadang-kadang gesekannya diperhalus. Juga
pada cara meniup alat tiup, ada yang tiupannnya merata ada
yang terputus-putus serta banyak kemungkinan lain yang dapat
dilakukan untuk menghasilkan warna nada yang berbeda-beda.
B. Apresiasi Seni Musik
Kompetensi apresiasi di SMP/MTS meliputi, VII sm 1
Mengidentifikasi jenis lagu daerah setempat; Menampilkan
sikap apresiatif terhadap keunikan lagu daerah setempat; sm
2 Mengidentifikasi ragam musik daerah setempat; Menunjukkan
sikap apresiatif terhadap keunikan seni musik daerah setempat,
VIII sm 1 Mengidentifikasi jenis lagu Nusantara; Menampilkan
sikap apresiatif terhadap keunikan lagu Nusantara; sm 2
Mengidentifikasi jenis karya seni musik tradisional
Nusantara; Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan
seni musik tradisional Nusantara; IX sm 1 Mengidentifikasi
lagu mancanegara di Asia; Menampilkan sikap apresiatif
terhadap keunikan lagu mancanegara di Asia; IX sm 2
Mengidentifikasi jenis karya seni musik mancanegara di luar
Asia; Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni
musik mancanegara di luar Asia.
Identifikasi dapat dilakukan dengan cara menonton, membaca
buku, membuka internet, mengamati foto maupun melihat vcd.
Contoh setelah dapat diidentifikasi beberapa lagu atau musik,
misalnya perlu dijelaskan lagu/musik tersebut termasuk jenis
apa? Oleh karena itu coba baca ragam musik berikut
1. Ragam Musik
Musik memiliki berbagai ragam. Ada ragam musik yang
menonjolkan sifat kedaerahan atau etnis, misalnya musik
talempong dari minangkabau, musik gondang dari batak, atau
musik gambang kromong dari betawi. Ada pula ragam musik klasik
barat, misalnya musik-musik karya Ludwig van Beethoven dan
W.A. Mozart. Ragam musik populer lainnya adalah kroncong,
musik dangdut, atau musik pop. Ragam musik berbeda-beda ini
disajikan untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat, antara
lain adalah:
a. Musik yang tergolong regional adalah musik yang dari segi
sejarah, bahasa, atau budaya mempunyai hubungan erat dengan
suatu wilayah atau kelompok etnik tertentu di Indonesia .
Musik regional ini bisa merupakan musik populer atau musik
tradisional, bergantung pada elemen-elemen dasar yang
terkandung dalam musik tersebut serta cara musik tersebut
disebarluaskan.
b. Musik yang tergolong nasional adalah musik yang ditunjukkan
pada semua orang Indonesia tanpa dikait-kaitkan dengan suatu
wilayah maupun etnis tertentu. Musik nasional adalah musik
yang menggunakan bahasa Indonesia, yang tidak merujuk kepada
kesukuan dan kedaerahan, dan juga tidak menonjolkan unsur-
unsur musikal yang hanya umum di suatu daerah. Dalam
kategori musik nasional dapat dimasukkan genre musik pop
Indonesia, kroncong, dangdut dan sebagian besar musik
keagamaan.
c. Musik tradisional yaitu genre musik yang susunan musik,
idiom atau gaya, dan elemen-elemen dasar komposisinya tidak
diambil dari repertoar atau sistem musikal di luar
Indonesia. Semua musik tradisional di Indonesia berakar pada
salah satu atau beberapa suku di wilayah Indonesia. Semua
musik tradisional merupakan musik regional atau daerah.
Contoh identifikasi dapat menggunakan tabel seperti di bawah
ini :
JENIS MUSIK NEGERI ASALBhangra IndiaBlue Grass Amerika SerikatBlues Amerika SerikatBossanova BrazilCai luong VietnamCountry Amerika SerikatDangdut IndonesiaFado PortugisFlamenco Spanyol
2. Ragam alat Musik
Banyak jenis musik populer di indonesia memiliki kekhasan
dalam perangkat alat-alat musiknya, antara lain :
a. Alat musik Gendang. Beberapa jenis musik populer yang
berkembang di indonesia merupakan jenis yang lahir dari
proses pencampuran dari berbagai jenis alat musik atau
teknik memainkan alat musik. Pada musik dangdut
misalnya, ada gendang ganda yang secara fisik mirip
dengan bongo, walaupun musik dalam dangdut disebut
ketipung.
b. Alat musik Dawai. Seperti halnya instrumen gendang,
keberadaan instrumen musik dawai dalam perkembangannya
musik populer di indonesia juga sangat berarti. Alat
dawai seperti gitar, mandolin, ukelele, biola, dan
cello adalah beberapa jenis alat musik yang penting
dalam ensambel musik kroncong. Alat musik ini semuanya
dari eropa dan masuk ke indonesia. Dalam perkembangan
musik, adakalanya alat musik dawai tradisional juga
dipakai misalnya gambus, oud, hasapi, kecapi, dan
sebagainya.
c. Alat musik Tiup. Instrumen tiup adalah semua instrumen
yang bunyinya diproduksi melalui proses peniupan udara
lewat lobang tiup (baik yang menggunakan mouth-piece,
reed (lidah getar), maupun jenis flute yang tidak
menggunakan lidah getar). Udara menjadi sumber getar
utama dalam instrumen. Ada beberapa jenis musik
tradisional Indonesia yang dewasa ini mengalami proses
perkembangan dan masuk dalam industri musik populer.
Diantaranya adalah suling bambu. Demikian juga halnya
dengan alat musik jenis recorder dan end-blown flute.
Misalnya bansi dan saluang dari minangkabau yang sering
digunakan dalam jenis musik pop daerah.
d. Alat musik Idiofon. Idiofon adalah kelompok instrumen
musik yang sumber bunyinya berasal dari badan alat
musik itu sendiri. Ada kelompok instrumen idiofon yang
tidak memainkan melodi, misalnya gong, simbal,
triangle, dan lain-lain. Tetapi ada juga kelompok
instrumen ini yang disusun untuk dapat menghasilkan
rangkaian nada-nada sehingga dapat memainkan melodi.
Beberapa contoh instrumen dimaksud adalah rangkaian
gong kecil : talempong di minagkabau; bonang di jawa,
bali, sunda dan kutai; totobuang di ambon; meko di
rote; kentangan di kalimantan timur; dan masih banyak
lagi.
e. Alat musik Keyboard. Instrumen keyboard, yaitu
instrumen yang memiliki tuts atau kunci-jujur, sudah
lama masuk ke indonesia. Beberapa instrumen tipe
keyboard yang masuk melalui jalur pendidikan dan
penyebaran agama kristen dan katolik, antara lain piano
dan orgen. Sementara itu, yang masuk melalui jalur
pengaruh seni pertunjukkan, antara lain akordion dan
harmonium. Instrumen ini memberi warna dalam musik
orkes melayu di kawasan selat malaka, samrah di betawi,
dan gamat di sumatera barat.
f. Vokal. Corak atau warna suara sering disebut timbre
atau tone color. Setiap orang memiliki warna suara
vokal yang khas dan unik. Namun dalam ekspresi musikal
suatu masyarakat, kadangkala terjadi kecenderungan
untuk menyamakan teknik bernyanyi karena adanya
penyesuaian dengan corak komunal. Hal ini sering juga
memberi pengaruh dalam teknik bernyanyi seseorang. Jika
ditinjau dari sisi jumlah, penyanyi satu orang yang
disebut solo, dua orang yang disebut duet, atau tiga
trio, empat kuartet, lima kwintet, enam sextet, tujuh
septet, delapan oktet dan sembilan nonet. Jika lebih
banyak dari sembilan orang disebut paduan suara
(choir). Mereka kadang menyanyi dengan iringan alat
musik. Namun bisa juga mereka hanya bernyanyi rampak
(acappella), tanpa iringan alat-alat musik. Warnanya
jadi menyatu satu dengan yang lain.
C. Berkarya musik
Kompetensi berkarya musik di SMP/MTS adalah VII sm 1
Mengaransir secara sederhana karya lagu daerah setempat;
Menampilkan hasil aransemen karya lagu daerah setempat; VII
sm 2 Mengaransir secara sederhana lagu daerah setempat;
Menyajikan karya seni musik daerah setempat secara
perseorangan dan berkelompok di kelas; VIII sm1 Mengaransir
secara sederhana lagu Nusantara dalam bentuk ansambel;
Menampilkan hasil aransemen lagu Nusantara dalam bentuk
ansambel;VIII sm 2 Mengaransir secara sederhana lagu tradisi
Nusantara; Menyiapkan seni musik tradisional Nusantara untuk
disajikan secara perseorangan dan kelompok di kelas atau
sekolah; Menyajikan karya seni musik tradisional Nusantara
secara perseorangan dan berkelompok di kelas atau sekolah
IX sm 1 Mengaransir lagu mancanegara di Asia; sm 2 Menampilkan
hasil aransemen lagu mancanegara di Asia; IX sm 2 Mengaransir
lagu mancanegara; Menyiapkan karya seni musik mancanegara
untuk disajikan secara perseorangan dan berkelompok di kelas
atau di sekolah; Menampilkan karya seni musik mancanegara
secara perseorangan dan berkelompok di kelas atau di sekolah
Sebagai langkah awal kegiatan berkarya adalah bernyanyi.
1. Bernyanyi
Bernyanyi merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi siswa, dan
pengalaman bernyanyi ini memberikan kepuasan kepadanya.
Bernyanyi merupakan alat bagi siswa untuk mengungkapkan
pikiran dan perasaannya. Oleh sebab itu kegiatan bernyanyi ini
merupakan hal yang penting di sekolah. Waktu masuk sekolah,
siswa yang sudah banyak memperoleh pengalaman musik
sebelumnya, dapat bernyanyi dengan cukup baik. Agar dapat
bernyanyi dengan baik, siswa harus mempelajari dasar-dasar
bernyanyi yang mencakup sikap badan, pernapasan, pembentukan
suara, pengucapan dan resonansi.
Pada hakekatnya tiap siswa dapat belajar bernyanyi. Ada yang
belum dapat bernyanyi menurut waktu yang tepat, di samping itu
ada pula yang dapat bernyanyi tetapi cenderung menggunakan
nada yang salah. Pengetahuan tentang macam-macam ketidak
tepatan menyanyi perlu dipahami guru, supaya dapat membantu
siswa bernyanyi dengan baik.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berolah vokal
a. Sikap badan
Sikap badan seorang vokalis yang membawakan lagu
penting, karena anatomi berpengaruh pada proses produksi
suara. Sikap badan yang menunjang produksi suara dalam
pembawaan lagu dibedakan menjadi dua yakni:
1). Sikap badan ketika menyanyi dengan duduk, cara ini
merupakan cara yang umum dilakukan oleh vokalis etnik
(Jawa, Sunda, dan Bali). Sikap duduk ketika bernyanyi
dilakukan dengan cara, yaitu lutut ditekuk ke bawah dan
diduduki (untuk perempuan) dan bersila untuk laki-laki.
Posisi kepala pada waktu menyanyi dengan cara duduk atau
berdiri harus tegak sempurna, pandangan mata dan air
muka tenang, agar alat atau sistem produksi suara
sempurna. Tulang punggung tegak dan bagian dada dibuka,
konsentrasi dipusatkan sehingga sirkulasi pernapasan
berjalan dengan lancar
2). Sikap badan ketika menyanyi dilakukan dengan cara
berdiri, yakni seperti para penyanyi pada umumnya,
dilakukan dengan posisi badan berdiri tegak diusahakan
badan dalam keadaan tegak; posisi badan berat badan
dalam kondisi seimbang, yaitu dengan cara bertumpu pada
ke dua kaki. Sikap tubuh rileks, tidak kaku.
b. Pernapasan
Pernapasan adalah cara pengaturan napas dalam menyajikan
lagu. Bagian tubuh yang bekerja sama untuk menjalankan
pernapasan disebut sistem pernapasan, adalah hidung,
kerongkongan, batang tenggorokan, pipa udara atau bronkus di
dada, dan paru-paru. Bernapas membutuhkan kekuatan otot-otot
pernapasan yang disebut diafragma, yaitu berbentuk seperti
kubah di bagian bawah dada. Ketika menghirup udara, diafragma
mendatar dan paru-paru membesar. Paru-paru menghisap udara
menuruni batang tenggorokan. Pada waktu yang sama otot tulang
rusuk mengangkat tulang rusuk sehingga membuat paru-paru
membesar pula. Ketika membuang udara, otot diafragma dan
tulang rusuk mengendur. Paru-paru yang meregang menjadi kendor
kembali.
Ketika bernyanyi dorongan ekspresi yang diperlukan adalah
pengaturan volume yang bertumpu pada penggunaan energi untuk
memproduksi suara. Energi disuport dari kerja pernapasan.
Pada posisi bernyanyi napas disiapkan secara maksimal agar
tinggi nada dapat dicapai secara sempurna. Sebaliknya pada
nada-nada rendah, volume suara jangan dipaksakan keras karena
akan mengakibatkan kesan bunyi yang tertekan.
Ketika melantunkan nada-nada rendah pernapasan vokal
cenderung diproses dibagian dada dengan dukungan otot dan
pernapasan diafragma dan pernapasan perut. Pada penyajian nada
sedang maka pernapasan dada, diafragma dan perut berkoordinasi
secara seimbang, sedangkan penyajian nada tinggi koordinasi
pernapasan lebih banyak dibagian diafragma yang didukung
dengan pernapasan perut. Pada situasi ini otot perut juga
berperan mendukung tenaga dalam pembawaan nada tinggi dan
dalam pembentukan ornamen vokal.
3) Penempatan Suara Vokal Etnik (placement)
Placement atau cara penempatan suara dalam vokal pada
dasarnya dipengaruhi oleh cara rongga mulut dalam mengarahkan
suara ke bagian rongga tertentu atau yang disebut bagian
resonansi. Ke tiga resonansi tersebut antara lain resonansi
kepala, resonansi tengah dan resonansi dada. Peranan ke tiga
resonansi tersebut pada prakteknya tidak berdiri sendiri,
melainkan selalu merupakan kerjasama diantara ke tiganya dalam
menyuarakan vokal.
4) Diksi dan Artikulasi
Diksi dalam vokal memiliki pengertian bagaimana pilihan
dan penghayatan dari kata-kata dan ragam pengekspresian ucapan
sewaktu bernyanyi. Diksi didukung oleh posisi pengucapan
lafal. Terdapat dua katagori pengucapan, yaitu fonem vokal
dan konsonan. Fonem vokal terbentuk oleh posisi ruang
resonansi mulut yang diubah-ubah, posisi bibir, dan posisi
maju mundurnya lidah dalam rongga mulut ketika pengucapan
syair lagu. Posisi pengucapan atau lafal dalam menyajikan lagu
ditentukan oleh tinggi nada, legato dan sejenisnya. Pengucapan
fonem vokal /a/i/u/e/o/ẽ/ seringkali menjadi bergeser akibat
pengaruh tinggi nada. Jika kita bernyanyi, suara yang ke luar
dari mulut disebut Vokal. Vokal merupakan kualitas suara
manusia hasil dari latihan sehingga mempunyai kualitas nada
tertentu untuk menyanyikan sebuah lagu.
Perhatikan bentuk-bentuk mulut kita waktu kita berkata,
perbedaan bentuk mutut mengakibatkan terjadinya suara yang
bermacam-macam.
2. Bermain Musik
Bermain musik memberikan pengalaman yang dapat
meningkatkan minat siswa dalam pelajaran musik. Alat musik
dapat dikelompokkan menjadi alat musik irama, alat musik
melodi dan alat musik harmoni. Walaupun cara memainkan alat
musik ini bermacam-macam, tapi ada dasar yang umum untuk
langkah-langkah mengajarkannya. Pertama kita harus menunjukkan
kepada siswa bagaimana bunyi masing-masing alat musik itu, dan
kedua memperlihatkan cara membunyikannya. Kita dapat membantu
murid meningkatkan pengertian mereka tentang bunyi dan
mendemostrasikan cara menghasilkan bunyi yang dikehendaki. Di
bawah ini akan kita tinjau masing-masing alat musik irama,
alat musik melodi dan alat musik harmoni.
a. Alat musik irama : termasuk alat perkusi tidak bernada,
yang dibunyikan pada umumnya dengan cara memukul, mengocok
atau mengguncang dan menggesekkan. Contoh alat musik irama
yaitu genderang, tambur, tamburin, triangle, kastanyet, dan
simbal.
b. Alat musik melody : alat ini digunakan setelah siswa
menguasai beberapa syarat urutan kemampuan, sampai mempunyai
bayangan nada. Penanaman bayangan nada pertama kita lakukan
dengan menyanyikan lagu-lagu yang diberikan. Dari lagu-lagu
yang dikuasai siswa, kita mulai memberikan solmisasi lagu-
lagu itu secara bertahap melalui pendengaran dan ingatan.
Setelah solmisasi lagu dikuasai, kemudian diajarkan cara
membunyikan alat musik melodi. Macam alat musik melodi yaitu
glockenspiel, recorder dan pianica.
c. Alat musik harmoni : merupakan alat yang dapat
menghasilkan bunyi-bunyi akor yang dikehendaki. Bunyi-bunyi
akor digunakan untuk mengiringi lagu-lagu. Alat musik yang
dapat menghasilkan bunyi akor ini bermacam-macam, seperti
harmonika, ukulele, otoharpa, akordeon, piano, organ dan
gitar.
Secara sederhana formasi instrumentasi dapat dibuat sebagai
berikut :
Formasi alat musik tunggal, bisa terdiri atas sebuah
gitar atau sebuah keyboard saja.
Formasi dua alat musik. Kedua alat musik itu biasanya
adalah alat melodis. Tetapi dalam peranannya yang satu
memainkan melodi, sedangkan yang lainnya memainkan
iringan harmoni.
Formasi tiga alat musik, bisa merupakan instrumen melodis
atau harmonis. Namun sering juga merupakan kombinasi dua
instrumen dan sebuah alat ritmis, misalnya gendang atau
instrumen perkusi lainnya.
Formasi combo atau band, terdiri atas satu atau dua gitar
elektrik, satu bass elektrik, satu set drum dan dengan
atau tanpa keyboard
Formasi big band, terdiri atas perangkat combo
ditambahkan beberapa alat musik tiup minimal satu
trompet,satu trombon dan satu saksofon. Bisa juga
ditambahkan alat perkusi misalnya conga. Tamborin, bongo
dan lainnya
Formasi orkes, terdiri atas kelompok alat musik gesek
(string section), kelompok alat musik tiup (brass section
dan horn section), serta kelompok alat musik perkusi
(percussion section) dengan atau tanpa combo. Biasanya
dipimpin oleh seorang pengaba (conductor).
Cobalah putar beberapa vcd musik atau lagu dari sebuah kaset!
Selanjutnya coba mengaransement beberapa lagu/musik secara
sederhana, dan mainkan bersama teman teman anda
D. Ringkasan
Musik adalah sebuah bahasa yang mengekspresikan perasaan
seseorang melalui rangkaian nada-nada dalam bentuk lagu atau
instrumentalia yang menyampaikan pesan penciptanya. Musik juga
dikatakan sebagai rangkaian bunyi yang mempunyai nada-nada
berdasarkan tata aturan untuk dinikmati melalui indera
pendengaran. Bunyi sendiri adalah sesuatu yang tidak asing
lagi bagi semua orang.
Gejala bunyi atau suara menyertai seluruh kehidupan kita
sehari-hari. Disebut bunyi karena ada peristiwa getaran dari
sumbernya. Bunyi dengan getaran yang teratur akan merupakan
susunan rangkaian nada. Rangkaian nada yang digunakan untuk
mengungkapkan gagasan pencipta musik akan terdengar teratur,
berurutan dan berirama.
Susunan rangkaian nada yang teratur dan berirama inilah
yang disebut dengan istilah melodi. Permainan vokal, lagu dan
musik instrumen akan memunculkan melodi yang berbeda. Hal
inilah yang nantinya akan menjadi ciri dari setiap jenis musik
yang ada di belahan dunia ini. Kegiatan apresiasi dan berkarya
dilakukan dengan mengacu wawasan seni musik .
E. Latihan
1. Cobalah membentuk kelompok yang terdiri dari 3 atau 6
orang. selanjutnya masing masing mencoba memikirkan isi
pembelajaran apresiasi dan berkarya bagi siswa sekolah
menengah yang dikembangkan dari materi yang ada di dalam
buku ini;
2. Buatlah bagan prosedur apresiasi dan berkarya untuk siswa
sekolah menengah;
3. Cobalah anda putar kaset atau vcd lagu/musik, lakukan
prosedur apresiasi yang telah anda buat bagannya.
Selanjutnya cobalah mengaransemen dalam bentuk yang baru.
4. lakukan penyajian hasil karya anda baik secara perorangan
maupun kelompok.