BAB VI PEMBELAJARAN SENI MUSIK

24
BAB VI PEMBELAJARAN SENI MUSIK Ruang lingkup isi pembelajaran seni musik mencangkup apresiasi karya seni musik dan mengekspresikan diri melalui karya seni musik. Oleh karena itu wawasan umum yang luas tentang musik dan bagaimana mengembangkan materi ajar musik, akan membantu guru dalam melaksanakan pencapaian kompetensi dasar seni musik. Untuk cakupan apresiasi guru perlu memahami bagaimana mengembangkan kegiatan apresiasi siswa, antara lain membahas musik, jenisnya, serta hal hal yang menyangkut analisa keindahan dan keunikan musik. Tahapan apresiasi juga diperlukan untuk membimbing siswa melakukan kegiatan apresiasi. Cakupan berkarya seni musik memberikan rangsangan guru SMP untuk melakukan kegiatan produksi seni musik. Setelah menjadi satu karya musik yang indah, selanjutnya perlu dirancang untuk disajikan baik perorangan maupun kelompok. Setelah mempelajari bab V, pembaca diharapkan dapat: 1. mengembangkan bahan ajar apresiasi dan berkarya musik; 2. menjelaskan prosedur apresiasi dan berkarya seni musik; 3. melakukan kegiatan apresiasi dan berkarya seni musik sesuai dengan karakteristik siswa sekolah menengah; serta 4. merancang dan mempergelarkan karya musik. A. Wawasan Seni Musik

Transcript of BAB VI PEMBELAJARAN SENI MUSIK

BAB VI

PEMBELAJARAN SENI MUSIK

Ruang lingkup isi pembelajaran seni musik mencangkup

apresiasi karya seni musik dan mengekspresikan diri melalui

karya seni musik. Oleh karena itu wawasan umum yang luas

tentang musik dan bagaimana mengembangkan materi ajar musik,

akan membantu guru dalam melaksanakan pencapaian kompetensi

dasar seni musik. Untuk cakupan apresiasi guru perlu memahami

bagaimana mengembangkan kegiatan apresiasi siswa, antara lain

membahas musik, jenisnya, serta hal hal yang menyangkut

analisa keindahan dan keunikan musik. Tahapan apresiasi juga

diperlukan untuk membimbing siswa melakukan kegiatan

apresiasi.

Cakupan berkarya seni musik memberikan rangsangan guru SMP

untuk melakukan kegiatan produksi seni musik. Setelah menjadi

satu karya musik yang indah, selanjutnya perlu dirancang untuk

disajikan baik perorangan maupun kelompok.

Setelah mempelajari bab V, pembaca diharapkan dapat:

1. mengembangkan bahan ajar apresiasi dan berkarya musik;

2. menjelaskan prosedur apresiasi dan berkarya seni musik;

3. melakukan kegiatan apresiasi dan berkarya seni musik

sesuai dengan karakteristik siswa sekolah menengah;

serta

4. merancang dan mempergelarkan karya musik.

A. Wawasan Seni Musik

Musik adalah bahasa bunyi yang sangat nyata dalam

menyampaikan segala sesuatu yang terpendam dalam pikiran dan

hati seseorang, sehingga para pendengar musik menjadi paham

terhadap apa yang disampaikan oleh pemusik, meskipun musik

tersebut tidak menggunakan syair berupa rangkaian kata-kata.

Bunyi yang terdengar dapat mewakili perasaan yang sedih, duka,

kecewa, haru, tertekan, gembira, suka cita, riang, hingga

sesuatu yang agung dan menakjubkan. Tanpa bunyi, musik tidak

akan pernah ada. Pemahaman ke arah pengetahuan musik yang

paling mendasar adalah mengenal unsur-unsur musik.

1. Unsur Musik

Unsur-unsur musik yang utama adalah bunyi, nada, irama,

melodi, harmoni dan bentuk lagu. Sedangkan unsur ekspresi

musik adalah tempo, dinamika, warna dan cara memproduksi nada.

a. Unsur Utama

1) Bunyi dan Nada

Gejala bunyi atau suara menyertai seluruh kehidupan kita

sehari-hari. Disebut bunyi karena ada peristiwa getaran dari

sumbernya. Bunyi dengan getaran yang teratur akan merupakan

susunan rangkaian nada. Rangkaian nada yang digunakan untuk

mengungkapkan gagasan pencipta musik akan terdengar teratur,

berurutan dan berirama.

Nada sendiri adalah bunyi yang dihasilkan oleh sumber

bunyi yang memiliki kecepatan getar yang teratur. Kecepatan

getaran ini disebut frekuensi dan dapat diukur dengan

menghitung jumlah getaran dalam 1 detik, misalnya 200 getaran

dalam dalam 1 detik. Frekuensi ini ditulis dengan menggunakan

istilah cycles per second sehingga menjadi 200 cycles per

second ( 200 c/s). Nada biasanya disusun oleh pencipta musik

dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu :

a) Tinggi rendahnya suatu nada, yaitu menurut getaran atau

resonansi pada setiap detiknya. Nada yang paling rendah

memiliki frekuensi 16 c/s, sedangkan nada yang paling tinggi

memiliki frekuensi sampai 5000 c/s. Tinggi nada ini sering

disebut dengan istilah pitch. Jika kita bunyikan nada A yang

memiliki frekuensi 440 c/s kemudian juga kita bunyikan nada

A yang memiliki frekuensi 2 kali lipat yaitu 880 c/s, maka

yang kita dengar adalah dua bunyi yang cirinya sama akan

tetapi tinggi nadanya/pitchnya berbeda.

b) Panjang pendeknya nada yang tergantung dari lamanya suatu

getaran.

c) keras dan lembutnya suatu nada.

d) Bentuk dari suatu nada atau timbre yang didasarkan pada

jenis, tempat atau sumber getaran suara/bunyi misalnya

berasal dari sebuah alat musik.

e) Sistem nada digunakan untuk menentukan tangga nadanya.

Sistem nada adalah susunan rangkaian nada yang berurutan

dengan perbedaan yang tertentu dan teratur. Di dalam jarak

dua nada yang perbandingan frekuensinya dua kali lipat dapat

dibunyikan beberapa nada yang berurutan. Jika dalam jarak

dua nada yang perbandingan frekuensinya dua kali lipat

tersebut tersusun atas lima buah nada yang tinggi nadanya

berbeda, maka sistem nadanya disebut pentatonik, dan susunan

urutan nada-nada tersebut disebut tangganada pentatonik.

Contohnya di Jawa ada tangganada pentatonik dengan laras

pelog dan ada pula tangganada pentatonik yang memiliki laras

slendro. Sedangkan jika dalam jarak dua nada yang

perbandingan frekuensinya dua kali lipat tersebut tersusun

atas tujuh buah nada yang memiliki dua macam jarak nada

(interval satu dan interval setengah) maka sistem nadanya

disebut diatonik, dan susunan urutan nada-nada tersebut

disebut tangganada diatonik. Di dalam tangganada diatonik

terdapat juga nada-nada kromatis yaitu nada atau not yang

dinaikkan atau diturunkan setengah nada. Berdasarkan pola

interval yang bermacam-macam itulah dalam tangganada

diatonik dikenal nada dasar, nada mayor ataupun nada minor.

2) Irama

Irama adalah rangkaian gerak yang menjadi unsur dasar

dalam musik maupun tari. Irama di dalam musik terbentuk karena

perpaduan bunyi dan diam dengan selang waktu yang bermacam-

macam, yang dalam suatu kesatuan musik sering disebut dengan

istilah tempo.

Irama juga hadir dalam musik terkait dengan pulsa, tempo,

durasi (panjang-pendek setiap bunyi) dari rangkaian not-not

tertentu. Contohnya adalah bunyi para penumbuk padi merupakan

sebuah rangkaian ketukan bunyi yang secara terus menerus,

teratur dalam tempo tertentu. Ketukan yang ritmis tersebut

adalah pulsa. coba anda rasakan ketukan dari ayunan antan yang

membentur lesung. Tentu terasa ada sebuah denyut irama yang

jelas. Ketukan atau denyut nada yang terasa tersebut disebut

beat. Dapat juga dipahami sebagai tekanan pukulan yang terasa

dalam sebuah musik yang dapat merangsang bagian tubuh kita

(kaki,tangan, atau kepala) bergoyang pada waktu musik atau

lagu dilantunkan. Ketukan kadang terasa jelas dan mudah untuk

diikuti seperti merasakan bass drum pada marching band.

Beberapa hal yang terkait dengan unsur irama antara

lain :

a) Pulsa

Pulsa dapat dianalogikan sebagaimana denyut jantung yang

kadang terasa menekan dan kadang tidak terasa; peganglah

pergelangan tangan dan rasakan denyut nadi. Tentu akan

merasakan yang timbul dan hilang secara teratur, maka pulsa

dalam musik kadang secara jelas terdengar (terasa ketukannya)

tetapi kadang tidak terasa. Pulsa dapat juga dianalogikan

seperti rangkaian lampu sistem seri yang secara berurutan

menyala bergantian. Ketika menyanyikan syair lagu yang

diikuti dengan tepukan tangan, tentu kita merasakan adanya

pulsa dalam lagu tersebut. Di samping itu, juga terasa adanya

tempo.

b) Tempo

Tempo adalah kecepatan gerak pulsa dalam musik atau lagu;

seperti rasa lambat, sedang, atau cepat. Di dalam musik

berbagai macam jenis tempo dikenal dengan berbagai macam

istilah dari bahasa Itali. Tempo yang menunjukkan cepat

lambatnya irama sebuah lagu atau musik dapat dibedakan menjadi

:

Irama cepat atau tempo cepat :

Cepat (allegro), agak cepat (allegretto), lebih cepat

(allegrissmo), cepat sekali (presto), makin cepat

(accelerando).

Irama sedang atau tempo sedang :

Sedang (moderato), sedang agak cepat (allegro

moderato), sedang agak perlahan (andante).

Irama lambat atau tempo lambat :

Lambat (largo), lebih lambat sedikit (largissimo),

cukup lambat (largeto),

sangat lambat dan sedih (grave), makin lambat

(ritardando).

Tempo Iringan yang sering disebut dengan ritmis

iringan, antara lain :

Fotrot, Waltz/Wals, Rock beat, Samba, Hustle, Disco,

Keroncong, Blues, Melayu/Dangdut, Gambus, Japin dan

sebagainya.Contoh lain yaitu dari gamelan Jawa, ada

irama lancaran, ketawang dan ladrang.

c) Durasi

Durasi adalah Panjang-pendek nada yang terbentuk dari

lama suatu nada dibunyikan. Panjang nada dihitung dengan

satuan ketukan yang sifatnya relatif. Satuan ketukan seperti

ketika kita melangkah (derap kaki). Coba langkahkan kaki satu

kali, dan teman lain melangkah tiga kali, atau ada tema yang

lain melangkah empat kali. Perhatikan perbedaan panjang jarak

dari masing-masing langkah.

d) Birama

Birama adalah alunan musik yang terasa adanya ketukan

yang teratur atau tetap secara berulang-ulang, ketukan yang

terasa itu seringkali disebut dengan istilah maat. Pengertian

lain birama (measure) adalah istilah yang digunakan untuk

menetapkan jumlah kelompok ketukan berdasarkan skema dasar

ketukan.

Birama ditulis setelah tanda mula, dengan bentuk angka,

dan dinamakan tanda birama. Tanda birama adalah tanda yang

menunjukkan banyaknya ketukan yang terdap[at dalam satu birama

dan satu titinada yang digunakan untuk mendapat satu ketuk.

Macam-macam skema ketukan.

Ketukan 2/4, angka 2 menunjukkan dua ketukan tiap

birama.

Ketukan 3/4, angka 3 menunjukkan tiga ketukan tiap

birama.

e) Metrum

Ketika anda menyanyikan suatu lagu, beberapa beat

(tekanan) terasa lebih kuat dibanding dengan beat yang

lainnya, dan tekanan tersebut secara teratur muncul setiap

hitungan tertentu, misalnya 2 , 3, atau 4. Perhatikan, garis

tegak yang menyela jumlah beat dan menjadi penanda awal atau

akhir beat. Beat yang mendapatkan tekanan (ketukan yang terasa

berat) di sebut dengan downbeat.

Pola pengulangan beat yang bertekanan kuat dengan tekanan

pada hitungan tertentu, jika ada measure (satuan birama)

mempunyai 2 beat, disebut duple meter, menghitungnya 1-2, 1-2,

1-2, dan seterusnya. Pola 3 beat pada measure dinamakan triple

meter, cara menghitungnya sebagai berikut 1-2-3, 1-2-3, 1-2-3,

dan seterusnya.

Pola metrum yang terdiri dari 4 beat disebut quadruple

meter, cara menghitungnya sebagai berikut 1-2-3-4, 1-2-3-4, 1-

2-3-4, dan seterusnya.

3) Melodi

Melodi adalah rangkaian nada-nada yang berbunyi secara

berurutan secara teratur dan mengungkapkan ide atau gagasan

tertentu. Gagasan yang terungkap dalam melodi disebut “Tema”.

Rangkaian nada-nada dalam melodi bergerak maju dengan tata

bunyi yang naik – turun, atau bergerak di tempat atau berkesan

mendatar. Bentuk susunan nada-nada yang bersifat melodis dapat

terdengar naik-turun dan kadang melangkah dengan lompatan

tertentu, sehingga mengakibatkan perbedaan tinggi nada yang

disebut Interval. Beberapa variasi melodi antara lain: Melodi

yang dibentuk dengan nada naik – turun; Melodi yang dibentuk

dengan lompatan nada; dan Melodi yang dibentuk dengan nada-

nada yang bergerak di tempat.

4) Harmoni

Harmoni adalah suatu bunyi serempak yang sekurang-

kurangnya terjadi dari dua buah not/nada yang berlainan. Dua

buah nada atau lebih yang berlainan tingginya dan dimainkan

serempak ini dasarnya adalah trinada atau achord/akor.

Misalnya not : 1, 3 dan 5 dibunyikan secara serempak. Bila

nada-nada yang berbeda yang ada dalam achord tertentu

dibunyikan serempak, maka akan menghasilkan suara yang

selaras, menyatu dan enak didengar.

Beberapa harmoni yang dapat digunakan dalam permainan

musik antara lain adalah tekstur, monofoni, homofoni,

polifoni, kanon, diskan, dron, ostinasi, paduan suara,

mosdulasi dan transposisi.

a) Tekstur adalah bentuk jaringan penggabungan unsur-unsur

melodi dan harmoni yang menghasilkan mutu suara berat atau

ringan, tebal atau tipis.

b) Monofoni adalah bentuk melodi tunggal yang tidak memakai

iringan atau akompanyemen.

c) Homofoni adalah bentuk sebuah garis melodi yang didukung

oleh iringan atau akompanyemen dengan menggunakan achord-

achord ataupun bentuk lain.

d) Polifoni adalah bentuk permainan dua atau beberapa melodi

yang berbeda kemudian dinyanyikan/dimainkan bersama.

e) Kanon adalah sebuah lagu dengan jaringan harmonik yang

berbentuk peniruan suatu bagian lagu, yang dinyanyikan

bersama dengan bagian lagu yang lain secara susul menyusul.

f) Diskan adalah melodi kedua yang ditambahkan, biasanya diatas

melodi asli.

g) Dron adalah bunyi nada bas panjang sebagai iringan. (Drone =

dengungan)

h) Ostinasi adalah pola-pola bunyi yang berulang-ulang. Ada

ostinasi irama ada pula ostinasi melodi.

i) Paduan suara adalah perpaduan dua suara atau lebih dalam

nyanyian bersama. Penyanyi paduan suara biasanya

dikelompokkan berdasarkan wilayah suara masing-masing. Suara

anak-anak : pada umumnya senada dengan suara sedang wanita

atau mezzo sopran; Suara wanita : suara tinggi disebut

sopran suara sedang disebut mezzo sopran; suara rendah

disebut alto; Suara pria : suara tinggi disebut tenor, suara

sedang disebut baritone, suara rendah disebut bass.

j) Modulasi adalah proses pemindahan suatu tangga nada ke

tangga nada yang lain di dalam suatu lagu.

k) Transposisi adalah pemindahan tangga nada dalam memainkan,

menyanyikan atau menuliskan sebuah lagu dari tangga nada

aslinya tetapi lagunya tetap sama. Transposisi digunakan

untuk menyesuaikan wilayah nada lagu dengan wilayah suara

penyanyi atau wilayah nada alat musik yang akan digunakan.

5) Bentuk Struktur Lagu

Sebuah lagu selalu terdiri atas beberapa kalimat musik.

Jumlah kalimat musik inipun ada yang sedikit ada yang banyak,

ada yang diulang, ada yang divariasikan seperti kalau kita

melihat rangkaian kata-kata dalam puisi. Seorang composer akan

selalu memperhatikan secara detail pengaturan antara kata-kata

dalam lagu dengan kompisisi musik secara keseluruhan, yang

dimaksudkan sebagai struktur lagu.

Struktur lagu ini sebenarnya merupakan susunan atau

hubungan antara unsur-unsur musik sehingga menghasilkan

komposisi musik yang bermakna. Dasar pembentukan musik/lagu

ini mencakup pengulangan suatu bagian lagu (repetisi),

pengulangan dengan berbagai macam perubahan (variasi,

sekuens), atau menambah bagian baru yang berlainan atau

berlawanan (kontras) dengan selalu memperhatikan keseimbangan

antara pengulangan dan perubahannya. Struktur musik/lagu ini

merupakan suatu keseluruhan yang menyatukan musik/lagu yang

dibuat sehingga ada keutuhan. Banyak kode-kode tulis yang

digunakan oleh komponis untuk membentuk struktur lagu/musik.

Cobalah anda kaji.

b. Unsur Ekspresi

Ekspresi merupakan pernyataan perasaan ataupun ungkapan

pikiran yang diwujudkan oleh seorang pencipta lagu ataupun

oleh penyanyinya yang disampaikan kepada pendengarnya. Ada

beberapa istilah yang digunakan untuk menyatakan ekspresi

musik/lagu, antara lain : Agito (bergerak),Amabile

(menarik), Animato (berjiwa), Bravura (gagah perkasa),

Cantato (merayu), Con anima (bersemangat), Conbrilliante

(dengan kegemilangan), Conspirito (dengan semangat), Contabile

(merdu dan syahdu), Devoto (khidmat), Dolce(halus dan manis),

Doloroso (pilu dan sedih), serta masih banyak yang lain.

Cobalah anda cari dari banyak buku.

Ekspresi dalam musik/lagu mencakup semua nuansa musik mulai

dari tempo, dinamika dan warna nada.

1) Tempo adalah kecepatan irama musik yang telah dibicarakan di

depan.

2) Dinamika adalah keras lunak serta tinggi rendahnya suara

agar dicapai suara yang lembut, keras atau kuat. Sedangkan

warna nada sangat tergantung dari bahan atau sumber suara

serta gaya atau cara memproduksi nadanya.

3) warna nada dan cara memproduksi nada

Selanjutnya yang dimaksud warna nada adalah ciri khas suatu

bunyi yang dihasilkan oleh suatu sumber bunyi dengan cara

memproduksi nada yang bermacam-macam. Misalnya produksi nada

yang dilakukan pada sebuah gitar. Nada yang sama dilakukan

dengan cara dipetik dengan jari tanpa kena kuku, kemudian

dipetik lagi dengan menggunakan jari dan kena kuku, disamping

itu kita petik lagi dengan menggunakan plectrum (alat pemetik

gitar). Maka dari ketiga petikan gitar tersebut akan

menghasilkan warna nada yang berbeda. Demikian pula yang

terjadi pada suara manusia ataupun alat-alat musik lainnya.

Alat gesek yang dibedakan cara menggeseknya, kadang-kadang

sedikit disentakkan, kadang-kadang gesekannya diperhalus. Juga

pada cara meniup alat tiup, ada yang tiupannnya merata ada

yang terputus-putus serta banyak kemungkinan lain yang dapat

dilakukan untuk menghasilkan warna nada yang berbeda-beda.

B. Apresiasi Seni Musik

Kompetensi apresiasi di SMP/MTS meliputi, VII sm 1

Mengidentifikasi jenis lagu daerah setempat; Menampilkan

sikap apresiatif terhadap keunikan lagu daerah setempat; sm

2 Mengidentifikasi ragam musik daerah setempat; Menunjukkan

sikap apresiatif terhadap keunikan seni musik daerah setempat,

VIII sm 1 Mengidentifikasi jenis lagu Nusantara; Menampilkan

sikap apresiatif terhadap keunikan lagu Nusantara; sm 2

Mengidentifikasi jenis karya seni musik tradisional

Nusantara; Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan

seni musik tradisional Nusantara; IX sm 1 Mengidentifikasi

lagu mancanegara di Asia; Menampilkan sikap apresiatif

terhadap keunikan lagu mancanegara di Asia; IX sm 2

Mengidentifikasi jenis karya seni musik mancanegara di luar

Asia; Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni

musik mancanegara di luar Asia.

Identifikasi dapat dilakukan dengan cara menonton, membaca

buku, membuka internet, mengamati foto maupun melihat vcd.

Contoh setelah dapat diidentifikasi beberapa lagu atau musik,

misalnya perlu dijelaskan lagu/musik tersebut termasuk jenis

apa? Oleh karena itu coba baca ragam musik berikut

1. Ragam Musik

Musik memiliki berbagai ragam. Ada ragam musik yang

menonjolkan sifat kedaerahan atau etnis, misalnya musik

talempong dari minangkabau, musik gondang dari batak, atau

musik gambang kromong dari betawi. Ada pula ragam musik klasik

barat, misalnya musik-musik karya Ludwig van Beethoven dan

W.A. Mozart. Ragam musik populer lainnya adalah kroncong,

musik dangdut, atau musik pop. Ragam musik berbeda-beda ini

disajikan untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat, antara

lain adalah:

a. Musik yang tergolong regional adalah musik yang dari segi

sejarah, bahasa, atau budaya mempunyai hubungan erat dengan

suatu wilayah atau kelompok etnik tertentu di Indonesia .

Musik regional ini bisa merupakan musik populer atau musik

tradisional, bergantung pada elemen-elemen dasar yang

terkandung dalam musik tersebut serta cara musik tersebut

disebarluaskan.

b. Musik yang tergolong nasional adalah musik yang ditunjukkan

pada semua orang Indonesia tanpa dikait-kaitkan dengan suatu

wilayah maupun etnis tertentu. Musik nasional adalah musik

yang menggunakan bahasa Indonesia, yang tidak merujuk kepada

kesukuan dan kedaerahan, dan juga tidak menonjolkan unsur-

unsur musikal yang hanya umum di suatu daerah. Dalam

kategori musik nasional dapat dimasukkan genre musik pop

Indonesia, kroncong, dangdut dan sebagian besar musik

keagamaan.

c. Musik tradisional yaitu genre musik yang susunan musik,

idiom atau gaya, dan elemen-elemen dasar komposisinya tidak

diambil dari repertoar atau sistem musikal di luar

Indonesia. Semua musik tradisional di Indonesia berakar pada

salah satu atau beberapa suku di wilayah Indonesia. Semua

musik tradisional merupakan musik regional atau daerah.

Contoh identifikasi dapat menggunakan tabel seperti di bawah

ini :

JENIS MUSIK NEGERI ASALBhangra IndiaBlue Grass Amerika SerikatBlues Amerika SerikatBossanova BrazilCai luong VietnamCountry Amerika SerikatDangdut IndonesiaFado PortugisFlamenco Spanyol

2. Ragam alat Musik

Banyak jenis musik populer di indonesia memiliki kekhasan

dalam perangkat alat-alat musiknya, antara lain :

a. Alat musik Gendang. Beberapa jenis musik populer yang

berkembang di indonesia merupakan jenis yang lahir dari

proses pencampuran dari berbagai jenis alat musik atau

teknik memainkan alat musik. Pada musik dangdut

misalnya, ada gendang ganda yang secara fisik mirip

dengan bongo, walaupun musik dalam dangdut disebut

ketipung.

b. Alat musik Dawai. Seperti halnya instrumen gendang,

keberadaan instrumen musik dawai dalam perkembangannya

musik populer di indonesia juga sangat berarti. Alat

dawai seperti gitar, mandolin, ukelele, biola, dan

cello adalah beberapa jenis alat musik yang penting

dalam ensambel musik kroncong. Alat musik ini semuanya

dari eropa dan masuk ke indonesia. Dalam perkembangan

musik, adakalanya alat musik dawai tradisional juga

dipakai misalnya gambus, oud, hasapi, kecapi, dan

sebagainya.

c. Alat musik Tiup. Instrumen tiup adalah semua instrumen

yang bunyinya diproduksi melalui proses peniupan udara

lewat lobang tiup (baik yang menggunakan mouth-piece,

reed (lidah getar), maupun jenis flute yang tidak

menggunakan lidah getar). Udara menjadi sumber getar

utama dalam instrumen. Ada beberapa jenis musik

tradisional Indonesia yang dewasa ini mengalami proses

perkembangan dan masuk dalam industri musik populer.

Diantaranya adalah suling bambu. Demikian juga halnya

dengan alat musik jenis recorder dan end-blown flute.

Misalnya bansi dan saluang dari minangkabau yang sering

digunakan dalam jenis musik pop daerah.

d. Alat musik Idiofon. Idiofon adalah kelompok instrumen

musik yang sumber bunyinya berasal dari badan alat

musik itu sendiri. Ada kelompok instrumen idiofon yang

tidak memainkan melodi, misalnya gong, simbal,

triangle, dan lain-lain. Tetapi ada juga kelompok

instrumen ini yang disusun untuk dapat menghasilkan

rangkaian nada-nada sehingga dapat memainkan melodi.

Beberapa contoh instrumen dimaksud adalah rangkaian

gong kecil : talempong di minagkabau; bonang di jawa,

bali, sunda dan kutai; totobuang di ambon; meko di

rote; kentangan di kalimantan timur; dan masih banyak

lagi.

e. Alat musik Keyboard. Instrumen keyboard, yaitu

instrumen yang memiliki tuts atau kunci-jujur, sudah

lama masuk ke indonesia. Beberapa instrumen tipe

keyboard yang masuk melalui jalur pendidikan dan

penyebaran agama kristen dan katolik, antara lain piano

dan orgen. Sementara itu, yang masuk melalui jalur

pengaruh seni pertunjukkan, antara lain akordion dan

harmonium. Instrumen ini memberi warna dalam musik

orkes melayu di kawasan selat malaka, samrah di betawi,

dan gamat di sumatera barat.

f. Vokal. Corak atau warna suara sering disebut timbre

atau tone color. Setiap orang memiliki warna suara

vokal yang khas dan unik. Namun dalam ekspresi musikal

suatu masyarakat, kadangkala terjadi kecenderungan

untuk menyamakan teknik bernyanyi karena adanya

penyesuaian dengan corak komunal. Hal ini sering juga

memberi pengaruh dalam teknik bernyanyi seseorang. Jika

ditinjau dari sisi jumlah, penyanyi satu orang yang

disebut solo, dua orang yang disebut duet, atau tiga

trio, empat kuartet, lima kwintet, enam sextet, tujuh

septet, delapan oktet dan sembilan nonet. Jika lebih

banyak dari sembilan orang disebut paduan suara

(choir). Mereka kadang menyanyi dengan iringan alat

musik. Namun bisa juga mereka hanya bernyanyi rampak

(acappella), tanpa iringan alat-alat musik. Warnanya

jadi menyatu satu dengan yang lain.

C. Berkarya musik

Kompetensi berkarya musik di SMP/MTS adalah VII sm 1

Mengaransir secara sederhana karya lagu daerah setempat;

Menampilkan hasil aransemen karya lagu daerah setempat; VII

sm 2 Mengaransir secara sederhana lagu daerah setempat;

Menyajikan karya seni musik daerah setempat secara

perseorangan dan berkelompok di kelas; VIII sm1 Mengaransir

secara sederhana lagu Nusantara dalam bentuk ansambel;

Menampilkan hasil aransemen lagu Nusantara dalam bentuk

ansambel;VIII sm 2 Mengaransir secara sederhana lagu tradisi

Nusantara; Menyiapkan seni musik tradisional Nusantara untuk

disajikan secara perseorangan dan kelompok di kelas atau

sekolah; Menyajikan karya seni musik tradisional Nusantara

secara perseorangan dan berkelompok di kelas atau sekolah

IX sm 1 Mengaransir lagu mancanegara di Asia; sm 2 Menampilkan

hasil aransemen lagu mancanegara di Asia; IX sm 2 Mengaransir

lagu mancanegara; Menyiapkan karya seni musik mancanegara

untuk disajikan secara perseorangan dan berkelompok di kelas

atau di sekolah; Menampilkan karya seni musik mancanegara

secara perseorangan dan berkelompok di kelas atau di sekolah

Sebagai langkah awal kegiatan berkarya adalah bernyanyi.

1. Bernyanyi

Bernyanyi merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi siswa, dan

pengalaman bernyanyi ini memberikan kepuasan kepadanya.

Bernyanyi merupakan alat bagi siswa untuk mengungkapkan

pikiran dan perasaannya. Oleh sebab itu kegiatan bernyanyi ini

merupakan hal yang penting di sekolah. Waktu masuk sekolah,

siswa yang sudah banyak memperoleh pengalaman musik

sebelumnya, dapat bernyanyi dengan cukup baik. Agar dapat

bernyanyi dengan baik, siswa harus mempelajari dasar-dasar

bernyanyi yang mencakup sikap badan, pernapasan, pembentukan

suara, pengucapan dan resonansi.

Pada hakekatnya tiap siswa dapat belajar bernyanyi. Ada yang

belum dapat bernyanyi menurut waktu yang tepat, di samping itu

ada pula yang dapat bernyanyi tetapi cenderung menggunakan

nada yang salah. Pengetahuan tentang macam-macam ketidak

tepatan menyanyi perlu dipahami guru, supaya dapat membantu

siswa bernyanyi dengan baik.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berolah vokal

a. Sikap badan

Sikap badan seorang vokalis yang membawakan lagu

penting, karena anatomi berpengaruh pada proses produksi

suara. Sikap badan yang menunjang produksi suara dalam

pembawaan lagu dibedakan menjadi dua yakni:

1). Sikap badan ketika menyanyi dengan duduk, cara ini

merupakan cara yang umum dilakukan oleh vokalis etnik

(Jawa, Sunda, dan Bali). Sikap duduk ketika bernyanyi

dilakukan dengan cara, yaitu lutut ditekuk ke bawah dan

diduduki (untuk perempuan) dan bersila untuk laki-laki.

Posisi kepala pada waktu menyanyi dengan cara duduk atau

berdiri harus tegak sempurna, pandangan mata dan air

muka tenang, agar alat atau sistem produksi suara

sempurna. Tulang punggung tegak dan bagian dada dibuka,

konsentrasi dipusatkan sehingga sirkulasi pernapasan

berjalan dengan lancar

2). Sikap badan ketika menyanyi dilakukan dengan cara

berdiri, yakni seperti para penyanyi pada umumnya,

dilakukan dengan posisi badan berdiri tegak diusahakan

badan dalam keadaan tegak; posisi badan berat badan

dalam kondisi seimbang, yaitu dengan cara bertumpu pada

ke dua kaki. Sikap tubuh rileks, tidak kaku.

b. Pernapasan

Pernapasan adalah cara pengaturan napas dalam menyajikan

lagu. Bagian tubuh yang bekerja sama untuk menjalankan

pernapasan disebut sistem pernapasan, adalah hidung,

kerongkongan, batang tenggorokan, pipa udara atau bronkus di

dada, dan paru-paru. Bernapas membutuhkan kekuatan otot-otot

pernapasan yang disebut diafragma, yaitu berbentuk seperti

kubah di bagian bawah dada. Ketika menghirup udara, diafragma

mendatar dan paru-paru membesar. Paru-paru menghisap udara

menuruni batang tenggorokan. Pada waktu yang sama otot tulang

rusuk mengangkat tulang rusuk sehingga membuat paru-paru

membesar pula. Ketika membuang udara, otot diafragma dan

tulang rusuk mengendur. Paru-paru yang meregang menjadi kendor

kembali.

Ketika bernyanyi dorongan ekspresi yang diperlukan adalah

pengaturan volume yang bertumpu pada penggunaan energi untuk

memproduksi suara. Energi disuport dari kerja pernapasan.

Pada posisi bernyanyi napas disiapkan secara maksimal agar

tinggi nada dapat dicapai secara sempurna. Sebaliknya pada

nada-nada rendah, volume suara jangan dipaksakan keras karena

akan mengakibatkan kesan bunyi yang tertekan.

Ketika melantunkan nada-nada rendah pernapasan vokal

cenderung diproses dibagian dada dengan dukungan otot dan

pernapasan diafragma dan pernapasan perut. Pada penyajian nada

sedang maka pernapasan dada, diafragma dan perut berkoordinasi

secara seimbang, sedangkan penyajian nada tinggi koordinasi

pernapasan lebih banyak dibagian diafragma yang didukung

dengan pernapasan perut. Pada situasi ini otot perut juga

berperan mendukung tenaga dalam pembawaan nada tinggi dan

dalam pembentukan ornamen vokal.

3) Penempatan Suara Vokal Etnik (placement)

Placement atau cara penempatan suara dalam vokal pada

dasarnya dipengaruhi oleh cara rongga mulut dalam mengarahkan

suara ke bagian rongga tertentu atau yang disebut bagian

resonansi. Ke tiga resonansi tersebut antara lain resonansi

kepala, resonansi tengah dan resonansi dada. Peranan ke tiga

resonansi tersebut pada prakteknya tidak berdiri sendiri,

melainkan selalu merupakan kerjasama diantara ke tiganya dalam

menyuarakan vokal.

4) Diksi dan Artikulasi

Diksi dalam vokal memiliki pengertian bagaimana pilihan

dan penghayatan dari kata-kata dan ragam pengekspresian ucapan

sewaktu bernyanyi. Diksi didukung oleh posisi pengucapan

lafal. Terdapat dua katagori pengucapan, yaitu fonem vokal

dan konsonan. Fonem vokal terbentuk oleh posisi ruang

resonansi mulut yang diubah-ubah, posisi bibir, dan posisi

maju mundurnya lidah dalam rongga mulut ketika pengucapan

syair lagu. Posisi pengucapan atau lafal dalam menyajikan lagu

ditentukan oleh tinggi nada, legato dan sejenisnya. Pengucapan

fonem vokal /a/i/u/e/o/ẽ/ seringkali menjadi bergeser akibat

pengaruh tinggi nada. Jika kita bernyanyi, suara yang ke luar

dari mulut disebut Vokal. Vokal merupakan kualitas suara

manusia hasil dari latihan sehingga mempunyai kualitas nada

tertentu untuk menyanyikan sebuah lagu.

Perhatikan bentuk-bentuk mulut kita waktu kita berkata,

perbedaan bentuk mutut mengakibatkan terjadinya suara yang

bermacam-macam.

2. Bermain Musik

Bermain musik memberikan pengalaman yang dapat

meningkatkan minat siswa dalam pelajaran musik. Alat musik

dapat dikelompokkan menjadi alat musik irama, alat musik

melodi dan alat musik harmoni. Walaupun cara memainkan alat

musik ini bermacam-macam, tapi ada dasar yang umum untuk

langkah-langkah mengajarkannya. Pertama kita harus menunjukkan

kepada siswa bagaimana bunyi masing-masing alat musik itu, dan

kedua memperlihatkan cara membunyikannya. Kita dapat membantu

murid meningkatkan pengertian mereka tentang bunyi dan

mendemostrasikan cara menghasilkan bunyi yang dikehendaki. Di

bawah ini akan kita tinjau masing-masing alat musik irama,

alat musik melodi dan alat musik harmoni.

a. Alat musik irama : termasuk alat perkusi tidak bernada,

yang dibunyikan pada umumnya dengan cara memukul, mengocok

atau mengguncang dan menggesekkan. Contoh alat musik irama

yaitu genderang, tambur, tamburin, triangle, kastanyet, dan

simbal.

b. Alat musik melody : alat ini digunakan setelah siswa

menguasai beberapa syarat urutan kemampuan, sampai mempunyai

bayangan nada. Penanaman bayangan nada pertama kita lakukan

dengan menyanyikan lagu-lagu yang diberikan. Dari lagu-lagu

yang dikuasai siswa, kita mulai memberikan solmisasi lagu-

lagu itu secara bertahap melalui pendengaran dan ingatan.

Setelah solmisasi lagu dikuasai, kemudian diajarkan cara

membunyikan alat musik melodi. Macam alat musik melodi yaitu

glockenspiel, recorder dan pianica.

c. Alat musik harmoni : merupakan alat yang dapat

menghasilkan bunyi-bunyi akor yang dikehendaki. Bunyi-bunyi

akor digunakan untuk mengiringi lagu-lagu. Alat musik yang

dapat menghasilkan bunyi akor ini bermacam-macam, seperti

harmonika, ukulele, otoharpa, akordeon, piano, organ dan

gitar.

Secara sederhana formasi instrumentasi dapat dibuat sebagai

berikut :

Formasi alat musik tunggal, bisa terdiri atas sebuah

gitar atau sebuah keyboard saja.

Formasi dua alat musik. Kedua alat musik itu biasanya

adalah alat melodis. Tetapi dalam peranannya yang satu

memainkan melodi, sedangkan yang lainnya memainkan

iringan harmoni.

Formasi tiga alat musik, bisa merupakan instrumen melodis

atau harmonis. Namun sering juga merupakan kombinasi dua

instrumen dan sebuah alat ritmis, misalnya gendang atau

instrumen perkusi lainnya.

Formasi combo atau band, terdiri atas satu atau dua gitar

elektrik, satu bass elektrik, satu set drum dan dengan

atau tanpa keyboard

Formasi big band, terdiri atas perangkat combo

ditambahkan beberapa alat musik tiup minimal satu

trompet,satu trombon dan satu saksofon. Bisa juga

ditambahkan alat perkusi misalnya conga. Tamborin, bongo

dan lainnya

Formasi orkes, terdiri atas kelompok alat musik gesek

(string section), kelompok alat musik tiup (brass section

dan horn section), serta kelompok alat musik perkusi

(percussion section) dengan atau tanpa combo. Biasanya

dipimpin oleh seorang pengaba (conductor).

Cobalah putar beberapa vcd musik atau lagu dari sebuah kaset!

Selanjutnya coba mengaransement beberapa lagu/musik secara

sederhana, dan mainkan bersama teman teman anda

D. Ringkasan

Musik adalah sebuah bahasa yang mengekspresikan perasaan

seseorang melalui rangkaian nada-nada dalam bentuk lagu atau

instrumentalia yang menyampaikan pesan penciptanya. Musik juga

dikatakan sebagai rangkaian bunyi yang mempunyai nada-nada

berdasarkan tata aturan untuk dinikmati melalui indera

pendengaran. Bunyi sendiri adalah sesuatu yang tidak asing

lagi bagi semua orang.

Gejala bunyi atau suara menyertai seluruh kehidupan kita

sehari-hari. Disebut bunyi karena ada peristiwa getaran dari

sumbernya. Bunyi dengan getaran yang teratur akan merupakan

susunan rangkaian nada. Rangkaian nada yang digunakan untuk

mengungkapkan gagasan pencipta musik akan terdengar teratur,

berurutan dan berirama.

Susunan rangkaian nada yang teratur dan berirama inilah

yang disebut dengan istilah melodi. Permainan vokal, lagu dan

musik instrumen akan memunculkan melodi yang berbeda. Hal

inilah yang nantinya akan menjadi ciri dari setiap jenis musik

yang ada di belahan dunia ini. Kegiatan apresiasi dan berkarya

dilakukan dengan mengacu wawasan seni musik .

E. Latihan

1. Cobalah membentuk kelompok yang terdiri dari 3 atau 6

orang. selanjutnya masing masing mencoba memikirkan isi

pembelajaran apresiasi dan berkarya bagi siswa sekolah

menengah yang dikembangkan dari materi yang ada di dalam

buku ini;

2. Buatlah bagan prosedur apresiasi dan berkarya untuk siswa

sekolah menengah;

3. Cobalah anda putar kaset atau vcd lagu/musik, lakukan

prosedur apresiasi yang telah anda buat bagannya.

Selanjutnya cobalah mengaransemen dalam bentuk yang baru.

4. lakukan penyajian hasil karya anda baik secara perorangan

maupun kelompok.