ARTIKEL PENDIDIKAN SENI MUSIK AMELIA SHIFA ROYANI 4B

24
ARTIKEL IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SBK KHUSUSNYA SENI MUSIK DI SD Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Seni Musik Oleh, Amelia Shifa Royani (1401412149) Rombel 4B Dosen Pengampu: Eka Titi Andaryani, S.Pd, M. Pd. PGSD UPP TEGAL FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 1

Transcript of ARTIKEL PENDIDIKAN SENI MUSIK AMELIA SHIFA ROYANI 4B

ARTIKEL

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SBK

KHUSUSNYA SENI MUSIK DI SD

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pendidikan Seni Musik

Oleh,

Amelia Shifa Royani (1401412149)

Rombel 4B

Dosen Pengampu:

Eka Titi Andaryani, S.Pd, M. Pd.

PGSD UPP TEGALFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

1

2014

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................... 1DAFTAR ISI ........................................ 2ABSTRAK............................................ 3PENDAHULUAN........................................ 4

1. Latar Belakang............................. 42. Rumusan Masalah .......................... 53. Tujuan.........................................

...............................................

..................................... 5PEMBAHASAN......................................... 6

1. Kurikulum 2013............................. 62. Pembelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan. . . 63. Pendidikan Seni Musik...................... 84. Karakteristik Seni Musik................... 95. Fungsi Pendidikan Seni Musik...............

...........................................106. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran

SBK Khususnya Seni Musik di SD........................................................12

KESIMPULAN..........................................................................................15

1. Kesimpulan...................................................................................... 152. Saran…………................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................16

2

ABSTRAK

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru di

Indonesia yang mulai diberlakukan pada tahun ajaran

2013/2014. Kurikulum ini merupakan satu terobosan dari

pemerintah terhadap mutu pendidikan di Indonesia yang

dinilai rendah. Perlunya perubahan dan pengembangan

kurikulum 2013 didorong oleh beberapa hasil studi

internasional tentang kemampuan peserta didik Indonesia

dalam kancah internasional.

3

Seni Budaya dan Ketrampilan termasuk dalam

kelompok mata pelajaran estetika yang dimaksudkan untuk

meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan

dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni

sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat 1.

Mata pelajaran SBK terdiri dari seni rupa, seni teater,

seni tari dan seni musik.

Pendidikan seni musik merupakan suatu proses

pendidikan yang membantu pengungkapan ide/gagasan

seseorang yang ditimbulkan dari gejala lingkungan

dengan mempergunakan unsur-unsur musik, sehingga

terbentuknya suatu karya musik yang tidak terlepas dari

rasa keindahan. Seni musik, mencakup kemampuan untuk

menguasai olah vokal, memainkan alat musik, berkarya

dan apresiasi karya musik.

Dengan adanya kurikulum 2013, Implementasi

kurikulum 2013 dalam pembelajaran SBK khususnya seni

musik di SD sangat besar.

Kata Kunci: Kurikulum 2013, Seni Budaya dan Ketrampilan,

Pendidikan seni music, Implementasi.

4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Mulai tahun ajaran 2013/2014 Indonesia menerapkan

kurikulum baru, yaitu kurikulum 2013. Kurikulum ini

merupakan satu terobosan dari pemerintah terhadap mutu

pendidikan di Indonesia yang dinilai rendah.

Perlunya perubahan dan pengembangan kurikulum 2013

didorong oleh beberapa hasil studi internasional

tentang kemampuan peserta didik Indonesia dalam kancah

internasional. Hasil survei “Trends in International

Math and Science” tahun 2007, yang dilakukan oleh

Global Institute, menunjukkan hanya lima persen peserta

didik Indonesia yang mampu mengerjakan soal penalaran

berkategori tinggi; padahal peserta didik Korea dapat

mencapai 71 persen. Sebaliknya, 78 persen peserta didik

Indonesia dapat mengerjakan soal hapalan berkategori

rendah, sementara siswa Korea 10 persen (Mulyasa, 2013:

60).

Data lain diungkapkan oleh Programme for

International Student Assesment (PISA), hasil studinya

tahun 2009 menempatkan Indonesia pada peringkat bawah

10 besar, dari 65 negara peserta PISA. Hampir semua

5

peserta didik Indonesia ternyata cuma menguasai

pelajaran sampai level tiga saja, sementara banyak

peserta didik dari negara lain dapat menguasai

pelajaran sampai level empat, lima bahkan enam

(Mulyasa, 2013: 60).

Dari kedua survei tersebut, maka perlunya penataan

dan pengembangan kurikulum serta penataan terhadap

empat elemen standar nasional. Sehingga terbentuklah

kurikulum 2013.

SBK atau Seni Budaya dan Ketrampilan merupakan

salah satu mata pelajaran dalam upaya melestarikan

ketrampilan, kreativitas, seni dan budaya bangsa.

Pelajaran SBK terdiri dari seni rupa, seni teater, seni

tari dan seni musik.

SBK mempunyai peran penting dalam menyeimbangkan

kecerdasan motorik dan sensorik terutama bagi anak usia

Sekolah Dasar. Mata Pelajaran SBK, khususnya Seni Musik

dapat berperan merangsang dan melatih keseimbangan

serta kecerdasan otak kanan anak.

Peran pendidikan seni musik adalah mengupayakan

pembentukan manusia Indonesia seutuhnya dengan cara

memupuk rasa kebanggan nasional dan ketahanan dalam

menanggulangi pengaruh budaya asing yang bersifat

negatif. Menurut para ahli, pendidikan musik merupakan

sarana yang paling efektif bagi pendidikan kreativitas.

Pendidikan musik juga dapat menjadi sarana pendidikan

afektif untuk menyalurkan emosi dan ekspresi anak.

6

Selain itu, pendidikan musik dapat menjadi pendidikan

keterampilan. Jadi secara konseptual, pendidikan musik

sangat besar peranannya bagi proses perkembangan anak,

terutama di Sekolah Dasar (Izati, Silmy Nauli: 2013).

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan kurikulum 2013?

2. Bagaimanakah Implementasi kurikulum 2013 dalam

pembelajaran SBK khususnya seni musik di SD?

C. TUJUAN

1. Mengetahui Kurikulum 2013

2. Mengetahui implementasi kurikulum 2013 dalam

pembelajaran SBK khususnya seni musik di SD

7

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru di Indonesia

yang mulai diberlakukan pada tahun ajaran 2013/2014.

Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari kurikulum

berbasis kompetensi (KBK) yang pernah diujicobakan pada

tahun 2004 (Mulyasa, 2013: 66).

Kurikulum 2013 berbasis kompetensi dapat dimaknai

sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada

pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-

tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga

hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa

penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.

Kurikulum ini diarahkan untuk mengembangkan

pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan

minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam

bentuk kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan dengan

penuh tanggung jawab (Mulyasa, 2013: 68).

Model pembelajaran yang diterapkan dalam Kurikulum

2013 bagi kelas rendah adalah model pembelajaran

tematik. Dalam pembelajaran tematik dikenal dua model,

yaitu keterpaduan tema dalam satu disiplin ilmu dan

keterpaduan tema dalam berbagai disiplin ilmu. Dua

model pembelajaran tematik, yaitu keterhubungan/terkait

8

(connected model) dan model terjaring (webbed model)

(Trianto, 2011: 55).

B. Pembelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat 1

menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum,

kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah terdiri atas:

a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;

b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

kepribadian;

c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan

teknologi;

d. kelompok mata pelajaran estetika;

e. kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan

kesehatan.

Seni budaya termasuk dalam kelompok mata pelajaran

estetika yang dimaksudkan untuk meningkatkan

sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan

mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan

mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta

harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam

kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan

mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan

sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis

(Abbas, 2014).

9

Tujuan mata pelajaran seni budaya sebagaimana

tercantum dalam Depdiknas (2005) adalah agar siswa

memiliki pengalaman berekspresi, berkreasi dan

berapresisi seni yang manfaatnya berguna untuk

mengembangkan kepekaan estetis, meningkatkan

kreativitas dan berfikir kritis, serta menanamkan

nilai-nilai etika dalam berperilaku. Materi seninya

meliputi seni daerah setempat, seni nusantara, dan seni

mancanegara. Melalui pembelajaran beragam seni tersebut

diharapkan siswa dapat mampu berekspresi dan

mengapresisi seni budaya Indonesia dan dunia (Abbas,

2014).

Menurut Afrianto (dalam Abbas, 2014) pendidikan

seni budaya dan ketrampilan memiliki peranan dalam

pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan

memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam

mencapai multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan

intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musikal,

linguistik, matematik logis, naturalis serta kecerdasan

adversitas, kecerdasan adversitas, kecerdasan

kreativitas, kecerdasan spiritual, moral dan emosional.

Pendidikan Seni Budaya memiliki sifat

multilingual, multidimensional, dan multicultural.

Multilingual yakni pengembangan kemampuan

mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai

cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran

10

dan berbagai perpaduannya. Multidimensional yaitu

pengembangan beragam kompetensi meliputi konsepsi

(pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi),

apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara

harmonis unsur estetika, logika, kinestetika, dan

etika. Sifat multikultural mengandung makna pendidikan

seni menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan

apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara dan

mancanegara. Hal ini merupakan wujud pembentukan sikap

demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara

beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang

majemuk (Anonim).

Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta

didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya

2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya

3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya

4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam

tingkat lokal, regional, maupun global (Anonim).

Adapun Ruang Lingkup Seni Budaya dan Ketrampilan antara

lain:

1. Seni rupa, mencakup keterampilan dalam

menghasilkan karya seni rupa murni dan terapan

2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai

olah vokal, memainkan alat musik, berkarya dan

apresiasi karya musik

11

3. Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan

eksplorasi gerak tubuh dengan dan tanpa rangsangan

bunyi, berkarya dan apresiasi terhadap gerak tari

4. Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh,

olah pikir, dan olah suara yang pementasannya

memadukan unsur seni musik, seni tari dan seni.

C. Pendidikan Seni Musik

Sudarsono (dalam Izati, 2013) Seni musik adalah

ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu konsep

pemikiran yang bulat, dalam wujud nada-nada atau bunyi-

bunyi lainnya yang mengandung ritme dan harmoni, serta

mempunyai bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh

diri sendiri atau manusia lain dalam lingkungan

hidupnya, sehingga dapat dimengerti dan dinikmatinya.

Rien (dalam Izat, 2013) Suatu hasil karya dalam bentuk

lagu atau komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran

dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik,

yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu,

dan ekspresi.

Pendidikan seni musik merupakan suatu proses

pendidikan yang membantu pengungkapan ide/gagasan

seseorang yang ditimbulkan dari gejala lingkungan

dengan mempergunakan unsur-unsur musik, sehingga

terbentuknya suatu karya musik yang tidak terlepas dari

rasa keindahan (Izati, 2013).

12

Pendapat ini ditunjang oleh Jamalus (dalam Izaty,

2013) “seni musik adalah bahasa emosi yang bersifat

universal. Orang dapat mengungkapkan emosinya melalui

musik. Kemampuan untuk dapat mengungkapkan emosi

melalui musik ini merupakan keterampilan yang unik

terhadap perasaan”. Jamalus yang mengatakan bahwa:

“musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk

lagu atau komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran

dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik

yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk/struktur lagu, dan

ekspresi sebagai satu kesatuan”.

D. Karakteristik Seni Musik

Pendidikan seni musik lebih menekankan pada pemberian

pengalaman seni musik, yang nantinya akan melahirkan

kemampuan untuk memanfaatkan seni musik pada kehidupan

sehari-hari. Pendidikan Seni musik diberikan  di

sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan

kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan

siswa, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik

dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan

berapresiasi  melalui pendekatan: “belajar dengan

seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang

seni.” (Izati, 2013)

a) Pendekatan “Belajar dengan Seni”

Pendekatan ini menekankan pada proses pemerolehan dan

pemahaman pengetahuan yang didapatkan dengan kegiatan

seni musik misalnya siswa belajar menyanyikan lagu

13

Indonesia Raya, maka dengan mempelajari lagu tersebut

siswa dapat mengetahui dan memahami sikap apa yang

terdapat pada lagu. Siswa seharusnya tahu tentang apa

yang diceritakan lagu, dan dari pengetahuan tersebut

mereka bisa mengambil suatu kesimpulan bahwa lagu

Indonesia Raya mengingikan terwujudnya sikap cinta

tanah air, kebanggaa terhadap tanah air, dan sikap

mempertahankan tanah air, serta menanamkan jiwa

patriotis. 

b) Pendekatan “Belajar Melalui Seni”

Pendekatan ini menekankan pada pemahaman emosional yang

tercermin ke dalam penanaman nilai-nilai atau sikap

yang terbentuk melalui kegiatan berkesenian. Seperti

dalam menyanyikan sebuah lagu, dituntut untuk membuat

keteraturan tempo/ketukan. Apabila kita tidak bisa

mengikuti tempo tersebut, maka lagu yang dibawakan

menjadi kacau atau tidak teratur. Jadi melalui

bernyanyi akan tertanam sikap disiplin yang tinggi

untuk membuat keteraturan.

c) Pendekatan “Belajar tentang Seni”

Penekanan ini lebih menekankan pada pembelajaran

tentang penguasaan materi seni musik yang tergambar

pada unsur-unsurnya seperti irama, birama, notasi,

melodi, tangga nada, bentuk/struktur lagu, ekspresi

(tempo, dinamik, dan warna).

E. Fungsi Pendidikan Seni Musik

14

Rien (dalam Izati, 2013) mengemukakan tentang

pendapat para pakar pendidikan yang menyatakan bahwa

seni musik mempunyai peranan yang penting dalam

kehidupan seorang siswa. Siswa yang berpartisipasi

dalam kegiatan seni musik, selain dapat mengembangkan

kreativitas, musik juga dapat membantu perkembangan

individu, mengembangkan sensitivitas, membangun rasa

keindahan, mengungkapkan ekspresi, memberikan

tantangan, melatih disiplin dan mengenalkan siswa pada

sejarah budaya bangsa mereka.

Pendidikan seni musik juga berfungsi untuk

meningkatkan konsentrasi, keseriusan, kepekaan terhadap

lingkungan. Untuk menyanyikan atau memainkan musik yang

indah, diperlukan konsentrasi penuh, keseriusan, dan

kepekaan rasa mereka terhadap tema lagu atau musik yang

dimainkan. Sehingga pesan yang terdapat pada lagu atau

musik bisa tersampaikan dan diterima oleh pendengar

(Izati, 2013).

Berdasarkan beberapa pandangan tentang fungsi

pendidikan seni musik bagi siswa yang sejalan dengan

pendekatan “Belajar dengan Seni, Belajar Melalui Seni,

dan Belajar tentang Seni”, berikut ini dikemukakan

secara urut fungsi pendidikan seni musik sebagai sarana

atau media ekspresi, komunikasi, bermain, pengembangan

bakat, dan kreativitas.

a) Pendidikan seni musik sebagai sarana/media

ekspresi

15

Ekspresi merupakan ungkapan atau pernyataan seseorang.

Perasaan dapat berupa sedih, gembira,   risau, marah,

menyeramkan atau sesuai dengan masalah yang dihadapi.

Fungsi ini memungkinkan untuk mengeksplorasi ekpresi

siswa dalam memunculkan karya-karya baru.

b) Pendidikan seni musik sebagai media komunikasi

Ekspresi yang dieksplorasikan akan dikomunikasikan

kepada orang lain. Artinya karya-karya seni musik yang

dialami siswa dikomunikasikan sehingga pesan yang

terdapat dalam karya tersebut bisa tersampaikan pada

orang lain.

c) Pendidikan seni musik sebagai sarana bermain

Bermain merupakan dunia anak-anak. Anak-anak memerlukan

kegiatan yang bersifat rekreatif yang menyenangkan bagi

pertumbuhan jiwanya. Bermain sekaligus memberikan

kegiatan penyeimbang dan penyelaras atas perkembangan

individu anak secara pisik dan psikis.

d) Pendidikan seni sebagai media pengembangan bakat.

Setiap siswa memiliki potensi di bidang seni musik yang

luar biasa. Pendidikan seni musik di tekankan untuk

memberikan pemupukan yang terus menerus sehingga

diperlukan upaya efektif untuk menumbuhkan bakat siswa.

e) Pendidikan seni sebagai media kreativitas.

Kreatif merupakan sifat yang dilekatkan pada diri

manusia yang dikaitkan  dengan kemampuan atau daya

untuk menciptakan. Sifat kreatifitas ini senantiasa

16

diperlukan untuk mengiringi tingkah laku manusia dalam

rangka memenuhi kebutuhannya (Izati, 2013).

Adapun fungsi seni musik antara lain:

(1) membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta

didik.

(2) membina perkembangan estetika peserta didik

dalam berkarya seni.

(3) membantu siswa dalam berkehidupan di

masyarakat. Seni musik berperan sebagai media

pendidikan. Salah satu peran itu yakni seni musik

sebagai media berpikir kreatif. Renzulli dan kawan-

kawannya mengatakan: Creativity is the ability to set aside

esthabilishes conventions and proceduresyang berarti bahwa

orang yang kreatif itu biasanya sering menemukan

hal baru, yang terpikirkan oleh orang lain dapat

memecakan masalah dengan kemungkinan sebagai cara

(divergen) tidak hanya satu cara. Ciri-ciri orang

yang berpikir kreatif antara lain: (1) peka

terhadap lingkungan, (2) tanggap terhadap

rangsangan sensoris, (3) teliti dalam mengamati

sesuatu, (4) sadar dan penuh rasa ingin tahu, (5)

bersikap tegas pada yang disukai maupun tidak, (6)

berpikir tebuka dan peka pada sesuatu yang

menarik, (7) senantiasa ingin mencoba sesuatu yang

baru dan mengutamakan keaslian, (8) bersikap bebas

17

dalam mengamati, menganalisis/berpikir dan

bertindak, (9) memilki kemampuan dan kemauan

merespon yang tinggi, (10) hasil karyanya bersifat

unik (hasil tersebut sangat dipengaruhi hal-hal

yang internal dan eksternal) (Izaty, 2013)

F. Implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran SBK

khususnya seni musik di SD

Dalam Kurikulum 2013, model pembelajaran yang

dilakukan di SD yaitu model pembelajaran tematik. Model

pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang

dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam

pembahasannya tema itu ditinjau dari berbagai mata

pelajaran. Sebagai contoh, tema “Air” dapat ditinjau

dari mata pelajaran fisika, biologi, kimia, dan

matematika. Lebih luas lagi, tema itu dapat ditinjau

dari bidang studi lain, seperti IPS, bahasa dan seni

(Trianto, 2011: 147).

Implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi

kurikulum dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi

secara karakter peserta didik. Hal tersebut menuntut

keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan

berbagai kegiatan sesuai dengan rencana yang telah

diprogramkan. Saylor (1981) dalam Mulyasa (2002)

mengatakan bahwa “Instruction is thus the

implementation of curriculum plan, usually, but not

necessarily, involving teaching in the sense of

student, teacher interaction in an educational

18

setting”. Dalam hal ini guru harus dapat mengambil

keputusan atas dasar penilaian yang tepat ketika

peserta didik belum dapat membentuk kompetensi dasar,

apakah kegiatan pembelajaran dihentikan, diubah

metodenya, atau mengulang dulu pembelajaran yang lalu

(Mulyasa, 2013: 100).

Kurikulum 2013 menuntut guru agar lebih kreatif

dalam mendesain sebuah pembelajaran. Menurut Mulyasa

(2013) Pembelajaran menyenangkan, efektif dan bermakna

dapat dirancang oleh setiap guru, dengan prosedur:

Pemanasan dan Apersepsi, Eksplorasi, Konsolidasi

Pembelajaran, Pembentukan Sikap, Kompetensi dan

Karakter, serta Penilaian Formatif.

Dalam kurikulum 2013, jam pelajaran Seni Budaya dan

Ketrampilan lebih banyak jika dibandingkan dengan

kurikulum sebelumnya, yaitu KTSP. Sehingga muatan-

muatan seni yang dapat diajarkan kepada anak juga dapat

lebih luas. Sehingga tujuan dari pembelajaran seni

tersebut dapat tercapai. Melalui mata pelajaran SBK,

guru dapat membangun sikap, kompetensi dan karakter

baru dalam kehidupan sehari-hari. Karena melalui SBK

anak dapat mengetahui bermacam-macam budaya, kesenian,

dan warisan budaya bangsa yang akan menumbuhkan

pengetahuan dan cinta terhadap bangsanya sendiri. Serta

peserta didik akan mempunyai semangat untuk

mengembangkan dan melestarikan budaya bangsanya.

Kurikulum 2013 yang menuntut guru agar lebih kreatif

19

dalam mendesain sebuah pembelajaran, menyebabkan

semakin banyaknya penggunaan seni musik dalam

pembelajaran. Misalnya pemanasan dan apersepsi melalui

lagu. Karena melalui lagu anak akan lebih tertarik

dengan pembelajaran yang akan disampaikan. Sehingga

perhatian anak akan terpusat pada materi pelajaran. Di

samping untuk menarik perhatian anak, seni musik juga

dapat berperan sebagai penyampai materi. Karena melalui

lagu, materi dapat diterima dengan jelas oleh anak

serta akan meningkatkan pemahaman dan daya ingat pada

anak.

Dalam kurikulum 2013, pendidikan seni musik juga

berperan sebagai penyeimbang kecerdasan, kreatifitas,

sensitifitas dan psikomotor siswa. Sehingga dalam

penerapan kurikulum 2013 seni musik memiliki peran

penting. Salah satunya sebagai sarana penyampaian pesan

agar dapat sampai dan diterima dengan baik oleh siswa.

Karena melalui seni musik semua materi pelajaran dapat

tersampaikan dan siswa juga akan merasakan suasana yang

berbeda dalam proses pembelajaran. Seperti menurut

Aristoteles, musik mempunyai kemampuan mendamaikan hati

yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan

jiwa patriotisme.

Musik mampu mempengaruhi suasana batiniah manusia,

baik itu sedih maupun senang, sesuai keadaan hati

manusia tersebut. Dengan mendengarkan musik, manusia

yang tengah merasa gundah, resah, atau pun risau dapat

20

menjadi tenang, nyaman, dan damai sehingga pikiran

dapat segar kembali serta memberikan semangat untuk

melakukan aktivitas selanjutnya. Mendengarkan musik

juga dapat mengurangi kekhawatiran dan ketegangan saat

akan melakukan suatu kegiatan yang dianggap penting.

Peneliti dari Science University of Tokyo menyebutkan

bahwa musik dapat membantu menurunkan tingkat stres,

dan gelisah (Awan, 2013).

Sehingga Implementasi kurikulum 2013 dalam

pembelajaran SBK khususnya seni musik di SD sangat

besar.

21

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari

kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang pernah

diujicobakan pada tahun 2004. Kurikulum 2013 berbasis

kompetensi dapat dimaknai sebagai suatu konsep

kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan

melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar

performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan

oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap

seperangkat kompetensi tertentu. Kurikulum ini

merupakan satu terobosan dari pemerintah terhadap mutu

pendidikan di Indonesia yang dinilai rendah.

Implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi

kurikulum dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi

secara karakter peserta didik. Dalam kurikulum 2013,

jam pelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan lebih banyak

jika dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya. Sehingga

muatan-muatan seni yang dapat diajarkan kepada anak

juga dapat lebih luas. Sehingga tujuan dari

pembelajaran seni tersebut dapat tercapai. Melalui mata

22

pelajaran SBK, guru dapat membangun sikap, kompetensi

dan karakter baru dalam kehidupan sehari-hari.

Kurikulum 2013 yang menuntut guru agar lebih kreatif

dalam mendesain sebuah pembelajaran, menyebabkan

semakin banyaknya penggunaan seni musik dalam

pembelajaran.

B. SARAN

Setiap guru harus dapat mendesain mata pelajaran

yang diajarkan semenarik mungkin. Salah satunya lewat

seni music. Karena jika siswa sudah tertarik dengan apa

yang akan dipelajari, maka materi yang akan disampaikan

akan mudah diterima oleh siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Kasmawati; Model Pembelajaran Seni Budaya Terintegrasi Pendidikan Karakter. http://www.academia.edu/3504441/MODEL_PEMBELAJARAN_SENI_BUDAYA_TERINTEGRASI_PENDIDIKAN_KARAKTER. Diakses tanggal 19 April 2014.

Amri, Sofan. 2013. Pengembangan&Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Surabaya: Prestasi Pustaka Publisher

23

Anonim; Makalah Fungsi dan Tujuan Seni Musik. http://aiirm59.blogspot.com/2012/12/makalah-fungsi-dan-tujuan-seni-musik.html. Diakses tanggal19 April 2014.

Anonim; Seni, Budaya dan Ketrampilan. http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:d-V26sIaS-0J:tsumasaga.wordpress.com/pendidikan/seni-budaya-dan-keterampilan/+&cd=8&hl=id&ct=clnk. Diakses tanggal 19 April 2014.

Awan, Guinendera; Manfaat Musik bagi Kehidupan. http://mjeducation.com/manfaat-musik-bagi-kehidupan/. Diakses tanggal 19 April 2014.

Izati, Silmy Nauli; Pembentukan Karakter Peserta Didik melalui Pendidikan Seni Musik http://misilmy.blogspot.com/2013/06/artikel-pembentukan-karakter-peserta.html. Diakses tanggal19 April 2014.

Mulyasa, 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Nurbintari, Mimin; Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. http://akademik.um.ac.id/?p=6. Diakses tanggal 20 April 2014.

Trianto, 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

24