BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - UMY Repository
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - UMY Repository
33
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Data Masukan
1. Kondisi Geometrik dan Lingkungan Ruas
Dari hasil survei kondisi lingkungan dan geometrik yang dilakukan
dengan pengamatan secara langsung dan pengukuran menggunakan alat ukur
pnjang pada setiap ruas jalan, pada penelitian ini terdapat empat ruas jalan,
yaitu ;
a. Jalan Tentara Pelajar lengan A
Gambar 5. 1 Kondis Geometrik pada ruas jalan Tentara Pelajar Lengan A
Jalan Tentara Pelajar merupakan tipe jalan (4/2D) atau jalan empat
lajur dua arah terbagi, termasuk jalan perkotaan dengan kerb, dengan :
- Lebar ruas Jl. Tentara Pelajar Utara : 5,3 m
- Lebar ruas Jl. Tentara Pelajar Selatan : 5,5 m
- Total satu jalur : 10,8 m
Untuk data geometrik ruas jalan Tentara Pelajar dapat dilihat di
tabel 5.1 berikut.
Tabel 5. 1 Data Geometrik Ruas Jl. Tentara Pelajar Lengan A
34
Nama Jalan
Median Trotoar kerb
Jarak kerb - penghalang
Utara Selatan Utara Selatan Utara Selatan Jl.
Tentara Pelajar
0,53 m 2 m 2,3 m 0,4 m 0,5 m
1,7 m
1 m
b. Jalan Tentara Zeni Pelajar lengan B
Gambar 5. 2 Kondisi Geometrik pada ruas jalan Tentara Zeni Pelajar
Jl. Tentara Zeni Pelajar merupakan tipe jalan (2/2UD) atau jalan
dua lajur dua arah tak terbagi, dan merupakan jalan perkotaan dengan
bahu, dengan lebar total : 5,25 m. Untuk data geometrik Jl. Tentara Pelajar
dapat dilihat di Tabel 5.2 dibawah ini.
Tabel 5. 2 Data Lingkungan Ruas Jl. Tentara Zeni Pelajar
Nama Jalan
Median Bahu
Total Bahu
Lebar bahu efektif rata
- rata Barat Timur
Jl. Tentara Zeni
Pelajar
Tidak ada
2 m 2,3 m
4,3 m 2,15 m
35
c. Jalan Tentara Pelajar Lengan C
Gambar 5. 3 Kondisi Geometrik ruas jalan Tentara Pelajar
Jalan Tentara Pelajar merupakan tipe jalan (4/2D) atau jalan
empat lajur dua arah terbagi, termasuk jalan perkotaan dengan kerb
dengan :
- Lebar ruas Jl. Tentara Pelajar Utara : 5,87 m
- Lebar ruas Jl. Tentara Pelajar Selatan : 6,32 m
- Total satu jalur : 12,19 m
Untuk data geometrik ruas jalan Tentara Pelajar dapat dilihat di
tabel 5.3 berikut.
Tabel 5. 3 Data Geometrik Ruas Jalan Tentara Pelajar Lengan C
Nama Jalan
Median Trotoar kerb
Jarak kerb - penghalang
Utara Selatan Utara Selatan Utara Selatan Jl.
Tentara Pelajar
0,4 m 2 m 2 m 0,47 m
0,46 m
0,5 m
0,4 m
36
d. Jalan Suryonegaran
Gambar 5. 4 Kondisi Geometrik ruas Jalan Suryonegaran
Jl. Suryonegaran merupakan tipe jalan satu arah, dan termasuk
dalam jalan perkotaan dengan kerb. Dengan lebar total sebesar 5,3 m.
Untuk data geometrik jalan dapat dilihat di Tabel 5.4 berikut.
Tabel 5. 4 Data Lingkungan Ruas Jl. Suryonegaran
Nama Jalan Median Trotoar kerb
Jarak kerb -
penghalang
Barat Timur Barat Timur Barat Timur
Jl.
Suryonegaran
Tidak
ada 1,2m 1,2m 0,4m 0,4 m
1 m
0,5 m
B. Data Lalu Lintas
1. Kondisi Volume Jam Puncak
Pada penelitian ini dilakukan perbandingan volume lalu lintas
atau jumlah kendaraan, karena dalam penelitian ini dilakukan dua hari
survey, yaitu pada hari Kamis, 03 Agustus dan Sabtu, 05 Agustus 2017.
Dengan demikian untuk mencari volume jam puncak dilakukan dengan
37
perbandingan antara kedua hari tersebut pada setiap lengan atau ruas
jalannya.
a. Jalan Tentara Pelajar Lengan A
Gambar 5. 5 Perbandingan Volume Lalu Lintas pada Hari Kamis dan
Sabtu
Dari fluktuasi data diatas diketahui volume lalu lintas terpuncak
di Jl. Tentara Pelajar lengan A terjadi pada hari Kamis pukul 06:15 –
07:15 dengan jumlah total kendaraan 9201 Kend/Jam.
Tabel 5. 5 Data Lalu Lintas Wilayah Penelitian Pada Jam
Puncak Jalan Tentara Pelajar Lengan A
Interval Lengan HV LV MC UM Jumlah
06:1
5 – 0
7:15
B – T 30 815 5709 15 6.569
T – B 19 500 2104 9 2.632
Tabel 5. 6 Data Perhitungan Arus Total di Jl. Tentara Pelajar Lengan A
Lengan
HV
LV
MC
Jumlah
Q total
Kend/jam
Smp/jam (emp=1,2)
Kend/jam
Smp/jam (emp=1)
Kend/jam
Smp/jam (emp=0,2
5)
(kend/jam) (Smp/jam)
B – T 30 36 815 815 5709 1427 6554 2278
T – B 19 22,8 500 500 2104 526 2623 1049
Total 49 58,8 1315 1315 7813 1953 9177 3327
Contoh perhitungan :
���������������������� �����������
��� �� ��
38
Q = (HV x Emp) + (LV x Emp) + (MC x Emp)
= (30 x 1,2) + (815 x 1) + (5709 x 0,25)
= 36 + 815 + 1427,25
= 2278 Smp/jam
Untuk Q total di Jl. Tentara Pelajara Lengan A adalah sebesar
3327 Smp/jam.
Perbandingan jenis kendaraan pada jam puncak di Jl. Tentara
Pelajar ditampilkan pada chart berikut ini :
Gambar 5. 6 Perbandingan Jenis Kendaraan Pada Jl. Tentara
Pelajar Lengan A
b. Jalan Tentara Zeni Pelajar
Gambar 5. 7 Perbandingan Volume Lalu Lintas pada Hari Kamis dan
Sabtu Jalan Tentara Zeni Pelajar
Dari data fluktuasi diatas diketahui volume lalu lintas terpuncak di Jl.
Tentara Zeni Pelajar terjadi pada hari Kamis, pukul 06:00 – 07:00
dengan total jumlah kendaraan 985 Kend/Jam.
������������� �
�� �� �� ������������
��� �
�� �� �� ��
������������������� �����������
���� �����
39
Tabel 5. 7 Data Lalu Lintas Wilayah Penelitian Pada Jam Puncak Jl.
Tentara Zeni Pelajar
Interval Lengan HV LV MC UM Jumlah
06:0
0 –
07:0
0 S – U 0 65 368 13 446
U – S 0 22 496 21 539
Tabel 5. 8 Data Perhitungan Arus Total di Jl. Tentara Zeni Pelajar
Lengan
HV
LV
MC
Jumlah
Q total
Kend/jam
Smp/jam (emp=1,3)
Kend/jam
Smp/jam (emp=1)
Kend/jam
Smp/jam (emp=0,5
)
(kend/jam) (Smp/jam)
U – S 0 1,3 65 65 368 184 433 249
S – U 0 1,3 22 22 496 248 518 270
Total 0 0 87 87 864 432 951 519
Contoh perhitungan :
Q = (HV x Emp) + (LV x Emp) + (MC x Emp)
= (0 x 1,3) + (87 x 1) + (864 x 0,5)
= 87 + 432
= 519 Smp/jam
Perbandingan jenis kendaraan pada jam puncak di Jl.
Tentara Zeni Pelajar ditampilkan pada chart berikut ini :
Gambar 5. 8 Perbandingan Jenis Kendaraan pada Jl. Tentara Zeni
Pelajar
������������� � �������� ������������ � ��������
40
c. Jalan Tentara Pelajar Lengan C
Gambar 5. 9 Perbandingan Volume Lalu Lintas pada Hari Kamis dan
Sabtu di Jl. Tentara Pelajar Lengan C
Dari Dari fluktuasi data diatas diketahui volume lalu lintas
terpuncak di Jl. Tentara Pelajar lengan C terjadi pada hari Kamis
pukul 06:00 – 07:00 dengan jumlah total kendaraan 6364 Kend/Jam.
Tabel 5. 9 Data Lalu Lintas Wilayah Penelitian Pada Jam Puncak di
Jl. Tentara Zeni Pelajar
Interval Lengan HV LV MC UM Jumlah
06:0
0 –
07:0 0
B – T 21 445 2243 22 2.731
T – B 17 760 2841 15 3.633
Tabel 5. 10 Data Perhitungan Arus Total di Jl. Tentara Pelajar Lengan C
Lengan
HV
LV
MC
Jumlah
Q total
Kend/jam
Smp/jam (emp=1,2)
Kend/jam
Smp/jam (emp=1)
Kend/jam
Smp/jam (emp=0,2
5)
(kend/jam) (Smp/jam)
B – T 21 25 445 445 2243 561 2709 1031
T – B 17 21 760 760 2841 710 3618 1491
Total 38 46 1205 1205 5084 1271 6327 2522
����������������������������� �����������
��� �� ��
41
Contoh perhitungan :
Q = (HV x Emp) + (LV x Emp) + (MC x Emp)
= (38 x 1,2) + (1205 x 1) + (5084 x 0,25)
= 46 + 1205 + 1271
= 2522 Smp/jam
Perbandingan jenis kendaraan ditampilkan pada chart berikut ini :
Gambar 5. 10 Perbandingan Jenis Kendaraan di Jl. Tentara Zeni
Pelajar
d. Jalan Suryonegaran
Gambar 5. 11 Perbandingan Volume Lalu Lintas pada Hari Kamis dan
Sabtu di Jl. Suryonegaran
�� ������ ����� �
�� �� �� ������������
��� ��
�� �� �� ��
������������������������� �����������
��� �� ��
42
Dari Dari fluktuasi data diatas diketahui volume lalu lintas terpuncak
di Jl. Suryonegaran terjadi pada hari Kamis pukul 06:15– 07:15 dengan
jumlah total kendaraan 5192 Kend/Jam.
Tabel 5. 11 Data Lalu Lintas Wilayah Penelitian pada Jam Puncak di Jalan
S
u
r
y
onegaran
Tabel 5. 12 Data Perhitungan Arus Total di Jl. Tentara Zeni Pelajar
Lengan
HV
LV
MC
Jumlah
Q total
Kend/jam
Smp/jam (emp=1,2)
Kend/jam
Smp/jam (emp=1)
Kend/jam
Smp/jam (emp=0,2
5)
(kend/jam) (Smp/jam)
U – S 11 13 632 632 4535 1134 5178 1779
Perhitungan arus total pada Jl. Suryonegaran :
Q = (HV x Emp) + (LV x Emp) + (MC x Emp)
= (11 x 1,2) + (632 x 1) + (4535 x 0,25)
= 13 + 632 + 1134
= 1779 Smp/jam
Perbandingan jenis kendaraan pada Jl. Suryonegaran
ditampilkan pada chart berikut ini :
��������������������������
��������
�� �� �� ��
Interval Lengan HV LV MC UM Jumlah
06:15 – 07:15
U – S 11 632 4535 14 5.192
43
Gambar 5. 12 Perbandingan Jenis Kendaraan di Jalan
Suryonegaran
2. Hambatan Samping
Menentukan Kelas hambatan samping untuk ruas Jl. Tentara
Pelajar, Jl. Tentara Zeni Pelajar, dan Jl. Suryonegaran. Karena data rinci
tidak tersedia, maka untuk menentukan kelas hambatan samping
digunakan dengan penentuan kondisi khusus dan penentuan visual rata-
rata berdasarkan MKJI 1997 seperti pada Tabel 5.13 berikut.
Tabel 5. 13 Kelas Hambatan Samping untuk Jalan Perkotaan
Kelas
Hambatan Samping (SFC)
Kode
Jumlah berbobot kejadian
per 200 m per jam ( dua sisi)
Kondisi khusus
Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
VL L M H
VH
<100 100 – 299 300 – 499 500 – 899
>900
Daerah permukiman; jalan samping tersedia. Daerah permukiman; beberapa angkutan umum dsb
Daerah industri; beberapa toko sisi jalan Daerah komersial; aktivitas sisi jalan tinggi Daerah komersial: aktivitas pasar sisi jalan
(Sumber : MKJI 1997)
Tabel 5. 14 Penentuan Kelas Hambatan Samping
Nama Jalan Kelas Hambatan Samping
Kode
Jl. Tentara Pelajar A
Rendah L
Jl. Tentara Zeni Pelajar
Rendah L
Jl. Tentara Pelarar A
Sedang M
Jl. Suryonegaran Sangat Rendah VL
C. Analisis Kecepatan Arus Bebas
Untuk jalan tak-terbagi, analisa dilakukan pada kedua arah lalu
lintas. Untuk jalan terbagi, analisa dilakukan terpisah pada masing-masing
arah lalu lintas, seolah-olah masing masing arah merupakan jalan satu arah
yang terpisah. Kecepatan arus bebas kendaraan ringan digunakan sebagai
ukuran utama kinerja dalam Manual ini (MKJI, 1997).
44
Kecepatan arus bebas dinyatakan dalam kilometer per jam
(Km/jam) sebagai berikut :
FV = (FVo + FVw) x FFVsf x FFVcs
Dimana :
FV : Kecepeatan arus bebas kendaraan ringan (Km/jam)
FVo : Kecepatan arus bebas dasar kendaraan rigan (km/jam)
FVw : Penyesuaian lebar jalur lalu-lintas efektif (Km/jam)
FFVsf : Faktor penyesuaian kondisi hambatan samping
FFVcs : Faktor penyesuaian ukuran kota
Analisa penentuan kecepatan arus bebas kendaraan kendaraan ringan :
1. Jalan Tentara Pelajar Lengan A
Tabel 5. 15 Data Pelengkap untuk menentukan Kecepatan Arus Bebas
Kendaraan Ringan Jl. Tentara Pelajar Lengan A
Nomor Deskripsi 1. Tipe jalan 4/2 D (4 lajur 2 arah terbagi) 2. Ukuran kota 412.704 jiwa penduduk
(BPS, 2015) dengan FFVcs sebesar 0,93
3. Nilai FVo 57 km/jam 4. Lebar jalur
(10,8 m) 2,7 m per lajur, dengan nilai FVw -4 km/jam
5. Kelas hambatan samping
L (Rendah)
6. Jarak kerb-penghalang
Utara = 1,7 m (FFVsf = 0,99) Selatan = 1 m (FFVsf = 0,98) Rata – rata = 1,3 m (FFVsf = 0,98)
45
Karena tipe jalan 4/2D terbagi, maka untuk analisa dilakukan
terpisah pada masing masing arah lalu lintas dengan pembagian dua
arah yaitu, Barat – Timur dan Timur – Barat. Dengan demikian
kecepatan arus bebas dapat dihitung, sebagai berikut :
- Arah Barat – Timur
FV = (Fvo + FVw) x FFVsf x FFVcs
= (57 + (-4)) x 0,99 x 0,93
= 48,7 Km/jam
- Arah Timur – Barat
FV = (Fvo + FVw) x FFVsf x FFVcs
= (57 + (-4)) x 0,98 x 0,93
= 48,3 Km/Jam
- Total kedua arah
FV = (Fvo + FVw) x FFVsf x FFVcs
= (57 + (-4)) x 0,98 x 0,93
= 48,3 Km/Jam
Untuk kecepatan arus bebas pada arah Barat – Timur dan
Timur – Barat mempunya nilai yang sama. Dengan demikian untuk
kecepatan arus bebas pada Jl. Tentara Pelajar Lengan A adalah 48, 3
Km/Jam.
2. Jalan Tentara Zeni Pelajar
Tabel 5. 16 Data Pelengkap untuk menentukan Kecepatan Arus Bebas
Kendaraan Ringan Jl. Tentara Zeni Pelajar
Nomor Deskripsi 1. Tipe jalan 2/2 UD (2 lajur 2 arah tak
terbagi) 2. Ukuran kota 412.704 jiwa penduduk
(BPS, 2015) dengan FFVcs sebesar 0,93
46
3. Nilai FVo 44 km/jam 4. Lebar jalur Total 5,2 m dengan nilai
FVw -9,5 km/jam 5. Lebar bahu
efektif rata- rata (Ws)
2,15 m
6. Kelas hambatan samping
L (rendah), dengan nilai FFVsf sebesar 1,00
Karena tipe jalan 2/2 UD tak-terbagi maka untuk analisa
dilakukan pada kedua arah lalu lintas.
Analisa penentuan kecepatan arus bebas dapat dihitung sebagai
beriku :
FV = (Fvo + FVw) x FFVsf x FFVcs
= (44 + (-9,2)) x 1,00 x 0,93
= 32 Km/jam
Dengan demikian diperoleh nilai kecepatan arus bebas pada Jl.
Tentara Zeni Pelajara sebesar 32 Km/Jam.
3. Jalan Tentara Pelajar Lengan C
Tabel 5. 17 Data Pelengkap untuk menentukan Kecepatan Arus Bebas
Kendaraan Ringan Jl. Tentara Pelajar Lengan C
Nomor Deskripsi 1. Tipe jalan 4/2 D (4 lajur 2 arah terbagi) 2. Ukuran kota 412.704 jiwa penduduk (BPS,
2015) dengan FFVcs sebesar 0,93
3. Nilai FVo 57 km/jam 4. Lebar jalur
(12,19 m) 3 m per lajur, dengan nilai FVw -4 km/jam
7. Kelas hambatan samping
M (Sedang)
8. Jarak kerb-penghalang
Utara = 0,5 m (FFVsf = 0,93) Selatan = 0,4 m (FFVsf = 0,93) Rata – rata = 0,45 m (FFVsf = 0,93)
Karena tipe jalan 4/2D terbagi, maka untuk analisa dilakukan
terpisah pada masing masing arah lalu lintas dengan pembagian dua
47
arah yaitu, Barat – Timur dan Timur – Barat. Dengan demikian
kecepatan arus bebas dapat dihitung, sebagai berikut :
- Arah Barat – Timur
FV = (Fvo + FVw) x FFVsf x FFVcs
= (57 + (-4)) x 0,93 x 0,93
= 45,8 Km/jam
- Arah Timur – Barat
FV = (Fvo + FVw) x FFVsf x FFVcs
= (57 + (-4)) x 0,93 x 0,93
= 45,8 Km/jam
- Total kedua arah
FV = (Fvo + FVw) x FFVsf x FFVcs
= (57 + (-4)) x 0,93 x 0,93
= 45,8 Km/jam
Untuk kecepatan arus bebas pada arah Barat – Timur dan
Timur – Barat mempunya nilai yang sama. Dengan demikian untuk
kecepatan arus bebas pada Jl. Tentara Pelajar Lengan C adalah 45,8
Km/Jam.
4. Jalan Suryonegaran
Tabel 5. 18 Data Pelengkap untuk menentukan Kecepatan Arus Bebas
Kendaraan Ringan Jl. Suryonegaran
Nomor Deskripsi 1. Tipe jalan Jalan satu-arah 2. Ukuran kota 412.704 jiwa penduduk,
dengan FFVcs sebesar 0,93
3. Nilai FVo 57 km/jam 4. Lebar jalur Total 5,3 m, dengan
nilai FVw -4 km/jam 5. Jarak kerb-
penghalang (rata-rata)
0,75 m
6. Kelas hambatan samping
VL (Sangat rendah), dengan nilai FFVsf sebesar 0,99
Analisa kecepatan arus bebas dapat dihitung, sebagai berikut :
48
FV = (Fvo + FVw) x FFVsf x FFVcs
= (57 + (-4)) x 0,99 x 0,93
= 48,8 Km/jam
Dengan demikian nilai kecepatan arus bebas pada Jl. Suryonegaran
sebesar 48,8 Km/jam.
D. Analisis Kapasitas Jalan
Nilai kapasitas ruas harus diamati melalui pengamatan selama
mungkin. Untuk jalan dengan banyak lajur, arus dipisahkan per arah dan
kapasitas ditentukan per lajur.
Kapasitas dinyatakan dalam satuan mobil penumpang (smp)
sebagai berikut :
C = Co x FCw x FCsf x FCsp x FCcs
Keterangan :
C : Kapasitas sesungguhnya (smp/jam)
Co : Kapasitas dasar (smp/jam)
FCw : Faktor penyesuaian lebar jalan
FCsp : Faktor penyesuaian pemisahan arah (hanya untuk jalan tak
terbagi)
FCsf : Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan/kereb
FCcs : Faktor penyesuaian ukuran kota
Analisis kapasitas jalan :
1. Jalan Tentara Pelajar Lengan A
Tabel 5. 19 Data Pelengkap Arus Lalu Lintas untuk Menentukan
Kapasitas di Jl. Tentara Pelajar Lengan A
Nomor Deskripsi 1. Tipe jalan 4/2 D (4 lajur 2 arah terbagi) 2. Ukuran kota 412.704 jiwa penduduk (BPS,
2015), dengan FCcs sebesar 0,90 3. Nilai Co (1650
smp/jam per lajur)
Lajur total 6600 smp/jam, per ruas 3300.
4. Lebar total (10,8) 2,7 per lajur, dengan nilai FCw 0,92 km/jam
5. Pemisah arah FCsp = 1
49
9. Kelas hambatan samping
L (Rendah)
10. Jarak kerb-penghalang
Utara = 1,7 m (FCsf = 0,98) Selatan = 1 m (FCsf = 0,96) Rata – rata = 1,3 m (FCsf = 0,98)
Dari Tabel 5.19 maka didapat nilai kapasitas sebesar :
- Barat – Timur
C = Co x FCw x FCsf x FCsp x FCcs
= 3300 x 0,92 x 0,98 x 1 x 0,9
= 2678 Smp/jam
- Timur - Barat
C = Co x FCw x FCsf x FCsp x FCcs
= 3300 x 0,92 x 0,96 x 1 x 0,9
= 2623 Smp/Jam
- Total
C = Co x FCw x FCsf x FCsp x FCcs
= 6600 x 0,92 x 0,98 x 1 x 0,9
= 5355 Smp/jam
Dengan demikian didapat nilai kapasitas untuk Jl. Tentara Pelajar
Lengan A sebesar 5355 smp/jam
2. Jalan Tentara Zeni Pelajar
Tabel 5. 20 Data Pelengkap Arus Lalu Lintas untuk Menentukan
Kapasitas di Jl. Tentara Zeni Pelajar
Nomor Deskripsi 1. Tipe jalan 2/2 UD (2 lajur 2 arah tak
terbagi) 2. Ukuran kota 412.704 jiwa penduduk (BPS,
2015) dengan FCcs sebesar 0,9 3. Nilai Co 2900 smp/jam 4. Lebar jalur 5,25 m, dengan nilai FCw 0,56 5. Lebar bahu
efektif rata-rata 2,15 m
6. Kelas hambatan samping
L (Rendah), dengan nilai FCsf sebesar 1,00
7. Pemisah arah 45% / 55%, maka FCsp sebesar 0,97
50
Dari tabel 5.20 maka didapat nilai kapasitas sebesar :
C = Co x FCw x FCsf x FCsp x FCcs
= 2900 x 0,56 x 1,00 x 0,97 x 0,9
= 1418 Smp/jam
Untuk nilai kapasitas di Jl. Tentara Zeni Pelajar didapat sebesar
1418 smp/jam.
3. Jalan Tentara Pelajar Lengan C
Tabel 5. 21 Data Pelengkap Arus Lalu Lintas untuk Menentukan
Kapasitas di Jl. Tentara Pelajar Lengan C
Nomor Deskripsi 1. Tipe jalan 4/2 D (4 lajur 2 arah terbagi) 2. Ukuran kota 412.704 jiwa penduduk (BPS,
2015) dengan FCcs sebesar 0,9 3. Nilai Co (1650
smp/jam per lajur) Lajur total 6600 smp/jam, per ruas 3300.
4. Lebar total (12,19 m)
3 m per lajur, dengan nilai FCw 0,92 km/jam
5. Pemisah arah FCsp = 1 11. Kelas hambatan
samping M (Sedang)
12. Jarak kerb-penghalang
Utara = 0,5 m (FCsf = 0,91) Selatan = 0,4 m (FCsf = 0,91) Rata – rata = 0,45 m (FCsf = 0,91)
Dari Tabel 5.21 maka didapat nilai kapasitas sebesar :
- Barat – Timur
C = Co x FCw x FCsf x FCsp x FCcs
= 3300 x 0,92 x 0,91 x 1 x 0,9
= 2486 Smp/Jam
- Timur Barat
C = Co x FCw x FCsf x FCsp x FCcs
= 3300 x 0,92 x 0,91 x 1 x 0,9
= 2486 Smp/Jam
- Total
C = Co x FCw x FCsf x FCsp x FCcs
51
= 6600 x 0,92 x 0,91 x 1 x 0,90
= 4973 Smp/Jam
Dengan demikian didapat nilai kapasitas untuk Jl. Tentara
Pelajar Lengan A sebesar 2486 smp/jam untuk satu arah, dan untuk
total didapat nilai sebesar 4973 smp/jam.
4. Jalan Suryonegaran
Tabel 5. 22 Data Pelengkap Arus Lalu Lintas untuk Menentukan
Kapasitas di Jl. Suryonegaran
Nomor Deskripsi
1. Tipe jalan 2/1 (jalan satu arah)
2. Ukuran kota 412.704 jiwa penduduk, dengan FCcs sebesar 0,9
3. Nilai Co 3300 smp/jam
4. Lebar lajur Total 5,3 m dengan nilai FCw 0,92 km/jam
5. Pemisah arah FCsp = 1
6. Jarak kerb-penghalang efektif rata-rata
0,75 m
7. Kelas hambatan samping
VL (Sangat rendah), dengan nilai FCsf sebesar 0,93
Dari tabel 5.22 maka didapat nilai kapasitas sebesar :
C = Co x FCw x FCsf x FCsp x FCcs
= 3300 x 0,92 x 0,93 x 1 x 0,9
= 2541 Smp/Jam
Untuk nilai kapasitas di Jl. Suryonegaran didapat sebesar 2541
smp/jam.
E. Analisis Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan adalah rasio terhadap kapasitas, dihitung dengan
menggunakan rata-rata volume kendaraan dan kapasitas dalam smp/jam.
nilai derajat kejenuhan (DS) dapat dihitung sebagai berikut :
52
DS = ��
Dimana :
DS = derajat kejenuhan
Q = Arus lalu lintas total (smp/jam)
C = kapasitas (smp/jam)
Analisis Derajat Kejenuhan :
1. Jalan Tentara Pelajar Lengan A
- Arah Barat – Timur
Diketahui : Kapasitas (C) = 2678 smp/jam
Arus total (Q) = 2278 smp/jam
Ds = ��
= ������� �������
= 0,85
- Arah Timur – Barat Diketahui : Kapasitas (C) = 2623 smp/jam
Arus total (Q) = 1049 smp/jam
Ds = ��
= ������� �������
= 0,39
- Total
Diketahui : Kapasitas (C) = 5355 smp/jam
: Arus total (Q) = 3327 smp/jam
Ds = ��
= ������� �������
= 0,62
Dengan demikian pada Jalan Tentara Pelajar Lengan A, pada
arah Barat – Timur didapat nilai Ds sebesar 0,86 dan pada Arah Timur
– Barat didapat nilai Ds sebesar 0,39. Hal ini dikarenakan perbedaan
53
volume lalu lintas pada kedua arah tersebut, volume lalu lintas pada
arah Barat – Timur lebih besar dibandingkan dengan arah Timur –
Barat. Nilai Ds pada arah Barat – Timur lebih besar dari nilai
maksimum Ds menurut MKJI 1997 yaitu 0,75. Untuk total satu lengan
Jl. Tentara Pelajar A adalah sebesar 0,63 dengan demikian untuk Ds
Lengan Jl. Tentara Pelajar A masih dibawah nilai Ds maksimum.
2. Jalan Tentara Zeni Pelajar
Diketahui : Kapasitas (C) = 1417 smp/jam
Arus total (Q) = 519 smp/jam
Ds = ��
= ������ �������
= 0,36
Karena nilai Ds yang didapat 0,36 maka menurut MKJI 1997, nilai
Ds masih di bawah nilai Ds maksimum yakni 0,75. Hal ini karena
volume ruas Jalan Tentara Zeni Pelajar termasuk rendah.
3. Jalan Tentara Pelajar Lengan C
- Arah Barat – Timur
Diketahui : Kapasitas (C) = 2486 smp/jam
Arus total (Q) = 1031 smp/jam
Ds = ��
= ������� �������
= 0,41
- Arah Timur – Barat Diketahui : Kapasitas (C) = 2486 smp/jam
Arus total (Q) = 1491 smp/jam
Ds = ��
= ������� �������
54
= 0,59
- Total
Diketahui : Kapasitas (C) = 4973 smp/jam
: Arus total (Q) = 2521 smp/jam
Ds = ��
= ������� �������
= 0,5
Nilai Ds pada ruas jalan Tentara Pelajar C pada arah Barat –
Timur, Timur – Barat dan total lengan lengan Jl. Tentara Pelajar C
masih dibawah nilai maksimum Ds menurut MKJI 1997 yaitu 0,75.
4. Jalan Suryonegaran
Diketahui : Kapasitas (C) = 2541 smp/jam
Arus total (Q) = 1779 smp/jam
Ds = ��
= ������� �������
= 0,7
Untuk Jalan Suryonegaran didapat nilai Ds sebesar 0,7 maka
menurut MKJI 1997, nilai Ds masih di bawah nilai Ds maksimum yakni
0,75. Hal ini dikarenakan volume lalu lintas di Jalan Suryonegaran
masih stabil
F. Kecepatan Tempuh Rata-rata Kendaraan
Menurut MKJI 1997, kecepatan tempuh rata-rata digunakan
sebagai ukuran utama kinerja segmen jalan, karena mudah dimengerti dan
diukur. Untuk menghitung kecepatan digunakan data lapangan yaitu data
Spot Speed, dan kendaraan ringan digunakan sebagai acuan karena dinilai
memiliki kecepatan yang stabil.
V = ���
Keterangan :
55
V = kecepatan tempuh rata-rata (km/jam)
L = panjang penggal jalan (km)
TT = waktu tempuh rata-rata kendaraan (jam)
Analisis kecepatan tempuh rata-rata :
1. Jalan Tentara Pelajar Lengan A
Tabel 5. 23 Data Spot Speed Kendaraan Ringan pada Jam Puncak
Kedua Arah di Jl. Tentara Pelajar Lengan A
D
i
k
e
t
a
h
u
i : Panjang segmen = 50 m (0,05 km)
Waktu tempuh arah Barat - Timur = 8,3 detik
Waktu tempuh arah Timur - Barat = 6,0 detik
Waktu tempuh rata-rata kedua arah = 7,2 detik
- Arah Barat - Timur
V = ������� x 3600
= 21,6 Km/jam
- Arah Timur – Barat
V = ������� x 3600
= 30 km/jam
- Rata-rata kedua arah
V = ������
= 25 Km/jam
No Jenis
kendaraan
Waktu tempuh (detik)
1 LV 6,76 2 LV 6,61 3 LV 13,2 4 LV 6,33 5 LV 8,2 6 LV 7,83 7 LV 9,13 8 LV 8,88 9 LV 8,45
10 LV 8,04 Rata – rata 8,3
No Jenis
kendaraan
Waktu tempuh (detik)
1 LV 4,98 2 LV 5,51 3 LV 5,65 4 LV 5,36 5 LV 5,89 6 LV 5,91 7 LV 6,36 8 LV 6,56 9 LV 7,21
10 LV 7,32 Rata – rata 6,0
56
Untuk kecepatan tempuh rata-rata di Jl. Tentara Pelajar Lengan
A arah Barat - Timur adalah 21,6 km/jam, untuk arah Timur – Barat
adalah 30 km/jam dan untuk total kedua arah atau satu lengan adalah
25 km/jam.
2. Jalan Tentara Zeni Pelajar
Tabel 5. 24 Data Spot Speed Kendaraan Ringan pada Jam Puncak
Kedua Arah di Jl. Tentara Zeni Pelajar
No Jenis
kendaraan
Waktu tempuh (detik) No
Jenis kendaraan
Waktu tempuh (detik) �� LV 4,32
1 LV 5,1 �� LV 5,27 2 LV 5,64 �� LV 5,54 3 LV 5,75 �� LV 5,43
4 LV 5,42 �� LV 5,67 5 LV 5,89 �� LV 6,21
6 LV 6,54 �� LV 5,32 7 LV 6,43 � LV 5,42
8 LV 6,32 � LV 6,32 9 LV 6,76 ��� LV 6,54 10 LV 6,64
Rata – rata 5,6 Rata – rata 6,0
Diketahui : Panjang segmen = 50 m (0,05 km)
Waktu tempuh rata-rata kedua arah = 6,49 detik
V = ������� x 3600
= 30,9 km/jam
Dengan perhitungan diatas didapat kecepatan tempuh rata – rata di
Jl. Tentara Zeni Pelajar adalah 30,9 Km/jam.
3. Jalan Tentara Pelajar Lengan C
Tabel 5. 25 Data Spot Speed Kendaraan Ringan pada Jam Puncak
Kedua Arah di Jl. Tentara Pelajar Lengan C
No Jenis
kendaraan
Waktu tempuh (detik) No
Jenis kendaraan
Waktu tempuh (detik) �� LV 4,39
1 LV 6,6 �� LV 4,49 2 LV 5,33
57
�� LV 5,1 3 LV 7,14 �� LV 4,88
4 LV 9,36 �� LV 5,32 5 LV 7,61 �� LV 5,2 6 LV 10,79 �� LV 4,35 7 LV 6,66 � LV 5,4 8 LV 8 � LV 6,21
9 LV 8,34 ��� LV 6,32 10 LV 8,47 Rata – rata 5,2 Rata – rata 7,8
Diketahui : Panjang segmen = 50 m (0,05 km)
Waktu tempuh arah Barat - Timur = 5,2 detik
Waktu tempuh arah Timur - Barat = 7,8 detik
Waktu tempuh rata-rata kedua arah = 6,49 detik
- Arah Barat – Timur
V = ������ x 3600
= 34,6 km/jam
- Arah Timur – Barat
V = ������� x 3600
= 23,07 km/jam
- Rata – rata kedua arah
V = ������� x 3600
= 27,7 km/jam
Untuk kecepatan tempuh rata-rata di Jl. Tentara Pelajar Lengan
A adalah 27,7 km/jam.
4. Jalan Suryonegaran
Tabel 5. 26 Data Spot Speed Kendaraan Ringan pada Jam Puncak di
Jl. Tentara Pelajar Lengan C
No Jenis
kendaraan
Waktu tempuh (detik)
1 LV 6,64 2 LV 7,32 3 LV 7,21 4 LV 8,38
58
5 LV 8,81 6 LV 9,83 7 LV 8,32 8 LV 7,83 9 LV 7,54
10 LV 6,5 Rata – rata 7,8
V = ������� x 3600
= 23,07 km/jam
Dengan demikian didapat nilai kecepatan tempuh rata – rata
pada jam puncak di Jl. Suryonegaran yaitu 23,07 km/jam.
G. Tingkat pelayanan (Level Of Service)
Menurut MKJI 1997, yang digunakan sebagai parameter kinerja ruas jalan
adalah Derajat Kejenuhan. Cara yang paling cepat untuk menilai hasilnya adalah
dengan nilai derajat kejenuhan dari kondisi yang diamati, jika derajat kejenuhan
yang diperoleh terlalu tinggi (DS > 0,75) perlu adanya perhitungan baru dengan
penampang melintang dan sebagainya.
Sedangkan menurut Morlok (1978), kinerja ruas jalan dapat didefinisikan,
sejauh mana kemampuan jalan menjalankan fungsinya.
Tabel 5. 27 Hasil Tingkat Pelajanan Jalan (Levels Of Service)
Nama jalan Derajat kejenuhan
Tingkat pelayanan
Jl. Tentara Pelajar Lengan A
0,63 C
Jl. Tentara Zeni Pelajar
0,36 B
Jl. Tentara Pelajar Lengan C
0,5 C
59
Jl. Suryonegaran
0,7 C
H. Alternatif
Pada penelitian ini, penulis akan memberikan alternatif atau rekomendasi
untuk ruas jalan yang bermasalah atau yang memiliki nilai derajat kejenuhan
melebihi atau hampir mendekati nilai derajat kejenuhan menurut MKJI, 1997
yaitu 0,75. Adapun altrnatif yang bisa penulis berikan adalah sebagai berikut.
1. Jalan Tentara Pelajar A
a. Alternatif I pada ruas Jalan Tentara Pelajar Lengan A, memiliki kapasitas
total sebesar 5356 smp/jam, dan nilai derajat kejenuhan (DS) = 0,62
makan nilai DS masih dibawah nilai DS maksimum ( DS > 0,75). Dan
tingkat pelayanan yang sudah cukup baik. Alternatif yang bisa diberikan
adalah pemanfaatan trotoar, dan jarak kerb – penghalang dimana jarak
kerb – penghalang sebenarnya adalah 2,1 m namun karena adanya
penempatan rambu lalu lintas dan lain lain menyebabkan lebar efektif
jarak kerb – penghalang berkurang menjadi 1 m. Jika digunakan faktor
penyesuaian hambatan samping dengan jarak kerb - penghalang
sebenarnya maka didapat nilai FCsf sebesar 1,00 dengan jarak kerb –
penghalang 2 m. Adapun analisis untuk alternatif di Jl. Tentara Pelajar A
sebagai berikut :
Tabel 5. 28 Analisis Kapasitas Awal pada Jl. Tentara Pelajar A
Kapsitas dasar Co Tabel B-1;1 (smp/jam)
Faktor penyesuaian untuk kapasitas Kapasitas C Smp/jam Lebar
jalur Pemisah arah
Hambatan samping
Ukuran kota
FCw FCsp FCsf FCcs
Tabel C -2:1
Tabel C-3:1
Tabel C4:1 atau 2
Tabel C-5:1
6600 0,92 1 0,98 0,9 5355,5
60
Untuk faktor penyesuaian hambatan samping (FCsf) sebelumnya
adalah 0,96 kemudian diubah menjadi 1,00.
Tabel 5. 29 Analisis Alternatif I Kapisitas pada Jl. Tentara Pelajar A
Kapsitas dasar Co Tabel B-1;1 (smp/jam)
Faktor penyesuaian untuk kapasitas Kapasitas C Smp/jam Pemisah
arah Pemisah arah
Hambatan samping
Ukuran kota
FCw FCsp FCsf FCcs
Tabel C -2:1
Tabel C-3:1
Tabel C4:1 atau 2
Tabel C-5:1
6600 0,92 1 1,00 0,9 5464,8
Dengan dmikian nilai kapasitas berubah menjadi 5465 smp/jam.
Nilai arus lalu lintas sebesar 3327 smp/jam. Maka nilai Ds dapat dihitung
sebagai berikut :
Ds = ��
= ������ = 0,6
Dengan demikian nilai Ds turun menjadi 0,6 sehingga masih
dibawah nilai maksimum Ds 0,75 dengan tingkat pelayanan C.
b. Alternatif II pada ruas Jl. Tentara Pelajar A, pada percobaan alternatif II
ini dilakukan pada ruas arah barat-timur karena pada arah barat-timur
didapat DS sebesar 0,85 melebihi nilai DS maksimum.
61
Gambar 5. 13 Geometrik Jalan Eksisting pada Jl. Tentara Pelajar A
Dalam percobaan ini dilakukan penggeseran letak median ke arah
selatan sehingga akan menambah lebar sebesar 1 m untuk jalur sebelah
utara, dan memperkecil lebar kedua trotoar (2 menjadi 1 m. Dengan
demikian didapat lebar jalur arah barat-timur (5,3 m) ditambah 2 m,
sehingga lebar jalur menjadi 7,3 m. Untuk lebar jalur arah timur-barat (5,5
m) tidak berubah karena pengurangan 1 m akibat penggeseran median
diganti dengan penambahan 1 m akibat memperkecil lebar trotoar 1 m,
sehingga lebar jalur arah timur-barat tetap.
Tabel 5. 30 Analisis Kapasitas Awal pada Jl. Tentara Pelajar A
Kapsitas dasar Co Tabel B-1;1 (smp/jam)
Faktor penyesuaian untuk kapasitas Kapasitas C Smp/jam Lebar
jalur Pemisah arah
Hambatan samping
Ukuran kota
FCw FCsp FCsf FCcs
Tabel C -2:1
Tabel C-3:1
Tabel C4:1 atau 2
Tabel C-5:1
3300 0,92 1 0,98 0,9 2677,75
Lebar lajur menjadi 3,65 m dengan demikian FCw berubah menjadi
1,04 dan penyesuaian hambatan samping berubah menjadi 1,00
Tabel 5. 31 Analisis Alternatif II Kapasitas pada Jl. Tentara Pelajar A
62
Kapsitas dasar Co Tabel B-1;1 (smp/jam)
Faktor penyesuaian untuk kapasitas Kapasitas C Smp/jam Lebar
jalur Pemisah arah
Hambatan samping
Ukuran kota
FCw FCsp FCsf FCcs
Tabel C -2:1
Tabel C-3:1
Tabel C4:1 atau 2
Tabel C-5:1
3300 1,04 1 1,00 0,9 3088,8
Kapasitas berubah dari 2678 smp/jam menjadi 3089 smp/jam, dengan
arus sebesar 2278 smp/jam maka DS dapat dihitung sebagai berikut :
Ds = ��
= ������ = 0,73
Dengan demikian nilai DS turun dari 0,85 menjadi 0,73 dengan
tingkat pelayanan C, maka menurut MKJI 1997 nilai DS masih dibawah nilai
Ds maksimum.
Untuk kapasitas total setelah perubahan didapat sebesar 5767
smp/jam maka nilai DS total dapat dihitung sebagai berikut :
Ds = ��
= ������� = 0,57
Nilai DS turun dari 0,62 menjadi 0,57 dengan tingkat pelayanan C.
Dengan demikian nilai masih dibawah nilai DS maksimum.
63
Gambar 5. 14 Geometrik Jl. Tentara Pelajar A Alternatif II
2. Pada Jl. Tentara Zeni Pelajar, nilai diperoleh Ds sebesar 0,36 dengan tongkat
pelayanan (LOS) = B. Rekomendasi yang bisa diberikan adalah perbaikan
bahu jalan, karena bahu jalan sudah mulai rusak dan tidak tertata rapih,
dikhawatirkan akan menghambat aktifitas samping jalan.
3. Pada Jl. Tentara Pelajar C, diperoleh Ds sebesar 0,5 dengan LOS = C.
Alternatif yang bisa diberikan adalah sama dengan alternatif untuk Jl. Tentara
Pelajar A, yaitu melebarkan jarak kerb – penghalang, dimana pada Jl. Tentara
Pelajar C jarak kerb – penghalang efektif adalah 0,45, sedangkan untuk jarak
kerb-penghalang sebenarnya adalah 2 m.
64
Gambar 5. 15 Lebar Jarak Antara Kerb – Penghalang di Jl. Tentara Pelajar C
Dengan demikian perubahan faktor penyesuaian kapasitas untuk
hambatan samping diubah. Adapun analisis alternatif untuk Jl. Tentara
Pelajar A sebagai berikut :
Tabel 5. 32 Analisis Kapasitas Awal pada Jl. Tentara Pelajar C
Kapsitas dasar Co Tabel B-1;1 (smp/jam)
Faktor penyesuaian untuk kapasitas Kapasitas C Smp/jam Lebar
jalur Pemisah arah
Hambatan samping
Ukuran kota
FCw FCsp FCsf FCcs
Tabel C -2:1
Tabel C-3:1
Tabel C4:1 atau 2
Tabel C-5:1
6600 0,92 1 0,91 0,9 4972,968
Untuk faktor penyesuaian hambatan samping (FCsf) sebelumnya adalah
0,91 kemudian diubah menjadi 0,98.
Tabel 5. 33 Analisis Alternatif Kapisitas pada Jl. Tentara Pelajar C
Kapsitas dasar Co Tabel B-1;1 (smp/jam)
Faktor penyesuaian untuk kapasitas Kapasitas C Smp/jam Lebar
jalur Pemisah arah
Hambatan samping
Ukuran kota
FCw FCsp FCsf FCcs
Tabel C -2:1
Tabel C-3:1
Tabel C4:1 atau 2
Tabel C-5:1
6600 0,92 1 0,98 0,9 5355,50
65
Dengan dmikian nilai kapasitas berubah menjadi 5465 smp/jam. Nilai
arus lalu lintas sebesar 2521 smp/jam. Maka nilai Ds dapat dihitung sebagai
berikut :
Ds = ��
= �������� = 0,47
Nilai Ds turun dari 0,5 menjadi 0,47, tingkat pelayanan masih
tergolong cukup baik LOS = C
4. Jl. Suryonegaran
a. Alternatif I pada ruas jalan Suryonegaran, nilai Ds adalah sebesar 0,7
hampir mendekati nilai maksimum (Ds > 0,75). Alternatif yang diberikan
pada Jl. Suryonegaran adalah dengan pelebaran jalur sesuai standar
dimana lebar jalur di Jl. Suryonegaran adalah 5,3 m sedangkan untuk jalan
satu arah perkotaan menurut MKJI 1997 adalah 7 m. Sehingga nilai FCw
atau penyesuaian lebar jalur berubah menjadi 0,96
Gambar 5. 16 Geometrik Jalan Eksisting pada Jl. Suryonegaran
66
Tabel 5. 34 Analisis Kapasitas Awal pada Jl. Suryonegaran
Kapsitas dasar
Co Tabel B-1;1 (smp/jam)
Faktor penyesuaian untuk kapasitas Kapasitas C Smp/jam Lebar
jalur Pemisah arah
Hambatan samping
Ukuran kota
FCw FCsp FCsf FCcs
Tabel C -2:1
Tabel C-3:1
Tabel C4:1 atau 2
Tabel C-5:1
3300 0,92 1 0,93 0,9 2541.132
Tabel 5. 35 Analisis Alternatif II Kapasitas pada Jl. Suryonegaran
Kapsitas dasar Co Tabel B-1;1 (smp/jam)
Faktor penyesuaian untuk kapasitas Kapasitas C Smp/jam Lebar
jalur Pemisah arah
Hambatan samping
Ukuran kota
FCw FCsp FCsf FCcs
Tabel C -2:1
Tabel C-3:1
Tabel C4:1 atau 2
Tabel C-5:1
3300 0,96 1 0,93 0,9 2651.616
Maka didapat kapasitas setelah perubahan sebesar 2651 smp/jam,
dengan demikian nilai DS dapat dihitung sebagai berikut, diketahui nilai
arus total nya adalah 1779 smp/jam, maka :
Ds = ��
= ������� = 0,67
Nilai DS turun dari 0,7 menjadi 0,67 dengan tingkat pelayanan C
67
Gambar 5. 17 Geometrik Jl. Suryonegaran Alternatif I
b. Alternatif II pada Jl. Suryonegaran, melebarkan jarak antara kerb –
penghalang dimana jarak kerb sebenarnya berkurang akibat adanya
pedagang kaki lima, dan rumah warga, adapun data alternatif ditunjukan
pada Tabel 5.36 berikut.
Tabel 5. 36 Data eksisiting dan Alternatif pada Jl. Suryonegaran
Eksisting Alternatif lebar Trotoar 1,2 m 1,2 m Jarak kerb-pengalang efektif
0,75 m (FCsf = 0,93) 1 m (FCsf =0,95)
Adapun analisis alernatif dapat dilihat pada Tabel 5.33 Dan Tabel 5.34
berikut :
Tabel 5. 37 Analisis Kapasitas Awal pada Jl. Suryonegaran
Kapsitas dasar Co Tabel B-1;1 (smp/jam)
Faktor penyesuaian untuk kapasitas Kapasitas C Smp/jam Lebar
jalur Pemisah arah
Hambatan samping
Ukuran kota
FCw FCsp FCsf FCcs
Tabel C -2:1
Tabel C-3:1
Tabel C4:1 atau 2
Tabel C-5:1
3300 0,92 1 0,93 0,9 2541.132
68
Tabel 5. 38 Analisis Altrnatif Kapasitas pada Jl. Suryonegaran
Kapsitas dasar Co Tabel B-1;1 (smp/jam)
Faktor penyesuaian untuk kapasitas Kapasitas C Smp/jam Lebar
jalur Pemisah arah
Hambatan samping
Ukuran kota
FCw FCsp FCsf FCcs
Tabel C -2:1
Tabel C-3:1
Tabel C4:1 atau 2
Tabel C-5:1
3300 0,92 1 0,95 0,9 2595,78
Dengan dmikian nilai kapasitas berubah menjadi 2596 smp/jam. Nilai
arus lalu lintas sebesar 1779 smp/jam. Maka nilai Ds dapat dihitung
sebagai berikut :
Ds = ��
= ������� = 0,68
Nilai Ds turun dari 0,7 menjadi 0,68 dengan tingkat pelayanan
masih tergolong cukup baik LOS = C
Tabel 5. 39 Perbandingan Hasil Analisis Eksisting dan Alternatif
Kondisi Pendekat Derajat
kejenuhan
Tingkat
pelayanan
Eksisiting
Jl. Tentara
Pelajar A� 0,62 C
Jl. Tentara
Zeni Pelajar
0,36 B
Jl. Tentara
Pelajar C� 0,5 C
Jl.
Suryonegaran� 0,7 C
Alternatif I Jl. Tentara
Pelajar A� 0,6 C