BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN A ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN A ...
59
59
BAB IV
PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
TK Little Camel adalah lembaga pendidikan swasta dibawah naungan
diknas kota Mojokerto, yang beralamatkan di Jl. Mentawai No.5-9 Perum
Gatoel Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto. Berikut
profil TK Little Camel.1
1) Nama Sekolah : TK Little Camel
2) Alamat Sekolah : Jl. Mentawai No.5-9 Perum Gatoel Kelurahan
Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto.
3) Telp. : (0321) 5283607
4) NPSN : 69933375
5) Tahun berdiri : 01 Juli 2010
6) Visi : menjadikan Little Camel sebagai sekolah islam
terbaik yang menciptakan generasi qur’ani dengan jiwa wirausaha, cerdas,
dan karakter yang baik.
7) Misi :
a. Menciptakan dan Mengembangkan potensi anak-anak secara
keseluruhan yang sukses dalam kehidupan, agama, pendidikan, dan
masa depan mereka.
b. Menumbuhkan kesadaran mereka dalam agama dan masyarakat yang
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
1 Profil TK Little Camel Mojokerto tahun pelajaran 2018/2019
60
c. Memiliki kompetensi pendidikan di atas sekolah dasar dengan
kompetensi /standar nasional.
d. Siap masuk sekolah dan diterima di tingkat penddidikan yang lebih
tinggi baik dalam standar nasional dan internasional di dalam dan di
luar negeri melalui keterampilan Bahasa inggris yang baik.
e. Menjadi mitra dan pilihan untuk orang tua dan anak-anak.
a) Keadaan Siswa TK Little Camel Mojokerto
Data yang peneliti peroleh dapat diketahui bahwa jumlah siswa TK
Little Camel yang berjumlah 107. Jumlah tersebut terbagi ke dalam beberapa
kelas. Untuk jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut :2
Tabel 4.1
Keadaan Jumlah Siswa TK Little Camel Tahun Pelajaran 2018/2019
No Kelas L P Jumlah
1. TK A1 5 3 8
2. TK A2 6 3 9
3. TK A3 3 6 9
4. TK A4 4 5 9
5. TK A5 5 3 8
2 Profil TK Little Camel Mojokerto tahun pelajaran 2018/2019
61
6. TK A6 5 4 9
7. TK B1 4 5 9
8. TK B2 5 5 10
9. TK B3 4 5 9
10. TK B4 3 6 9
11. TK B5 3 6 9
12. TK B6 4 5 9
b) Daftar Nama staff pendidik di TK Little Camel
Staff yang dimaksud disini adalah tenaga pendidik yang secara
administrasi bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan. Dalam hal ini
adalah Pemilik, guru yang mengajar di TK Little Camel. 3
Tabel. 4.2
Keadaan Staff pendidik di TK Little Camel Tahun Pelajaran 2018/2019
Nama Tempat
Tanggal Lahir
Alamat Keterangan
Hj. Umi
Fadhilah S,S. HI
Mojokerto, 16
Maret 1985
Pudak Pulo, Ds.
Puloniti
Kec.Bangsal,
Mojokerto
Pemilik
3 Profil TK Little Camel Mojokerto tahun pelajaran 2018/2019
62
Afifatur
Rohmah, S. HI
Kediri, 28
Agustus 1986
Jl. Erlangga 07
Katang, Ds.
Sukorejo, Kec.
Ngasem, Kediri
Pengelola
Novi Setyo
Mardani, S. E
Malang, 8
November 1983
Jalan Bandulan
127B
Pengelola
Hafiduddin S.Pd Mojokerto, 02
Februari 1987
Dawar Blandong
Mojokerto
Kepala Sekolah
Ariefah
Rochmaniah
Mojokerto, 25
Mei 1989
Wates Gg.III
No.5 Mojokerto
Co.Kurikulum
Afidatul
Lailia,S.Pd
Mojokerto, 19
April 1990
Jalan Raya
Brangkal Sooko
Mojokerto
Guru TK A
Nor
Fitriah,S.Pd Surabaya, 17
Agustus 1988
Jalan Pandan I
Magersari
Mojokerto
Guru TK A
Machsunatul
Faizah, S.Pd Banyumas 11
November 1986
Perum Lawang
Asri E2 Puri
Mojokerto
Guru TK A
Alit Nur Aprianti,
S.Pd
Mojokerto, 08
September 1992
Dusun Mrasih
Desa Kemiri
Mojokerto
Guru TK A
Rananta Zwari S Mojokerto, 16
April 1984
Jalan Raya Ijen
No.57 Mojokerto
Guru TK A
Mualifatuz
Zulfah S.Pd
Gresik, 22
November 1990
Sumber Waru
Gresik
Guru TK A
Ariej Novitasari Mojokerto, 26
November 1991
Bliimbingsari
Sooko Mojokerto
Guru TK B
63
Alit Nur
Apriyanti
Mojokerto, 25
April 1991
Gayaman
Mojoanyar
Mojokerto
Guru TK B
Rina Rochmatin Jombang, 19
Desember 1991
Jl. Raya Ijen 76,
Wates Mojokerto
Guru TK B
Dwi Agustina Jombang, 08
Agustus 1989
Kranggan Gg.5
Mojokerto
Guru TK B
Oktavian Arif
Budiman
Mojokerto, 17
Oktober 1991
Perum. Puskopad
no.122 Sooko
Mojokerto
Guru TK B
Ach. Hasan
Asy’ari
Sidoarjo, 01
Oktober 1991
Jalan Raya
Gedang Kluthuk
Puri Mojokerto
Guru TK B
Diyah Febriana Mojokerto, 28
Februari 1991
Jalan Pentris
Sooko Mojokerto
Guru ISL
Ria Martha
Hapsari
Mojokerto, 03
Maret 1990
Magersari Gg.II
Mojokerto
Guru ISL
Maulana Ishak Sidoarjo, 21
April 1990
Jalan Prajurit
Kulon III
Mojokerto
Guru ISL
Moch. Fadhli
Lathif
Jombang, 11
Juni 1989
Jalan Raya
Kemantren,
Gedek Mojokerto
Guru ISL
64
c) Daftar Nama staff non pendidik di TK Little Camel
Staff yang dimaksud disini adalah tenaga yang secara administrasi
bertanggung jawab atas keamanan dan kebersihan di sekolah. Dalam hal ini
security dan co kebersihan di TK Little Camel.4
Tabel 4.3
Keadaan Staff non pendidik di TK Little Camel Tahun Pelajaran 2018/2019
4 Profil TK Little Camel Mojokerto tahun pelajaran 2018/2019
Nama
Tempat
Tanggal
Lahir
Alamat
Keterangan
H. Achmad
Sugiyanto
Mojokerto, 21
Juni 1952
Wisma Pungging Permai
Blok D10 Tunggal Pager
Kec. Pungging
Mojokerto
Co. Security
Abdul
Wachid
Mojokerto, 5
Januari 1974
Ds. Modongan RT/RW
006/005
Kec. Sooko
Mojokerto
Security
Imam
Bashori
Jombang, 13
Desember
1982
Dsn. Genengsono,
RT/RW 007/004
Ds. Pagerejo
Gedeg Mojokerto
Security
Agung Heri
Susanto
Mojokerto, 3
Juni 1992
Jl. Nusa Indah RT/RW
10/02
Ds.Gayam Bangsal
Mojokerto
Kebersihan
65
d) Sarana dan Prasarana di TK Little Camel
Sarana prasarana merupakan salah satu penunjang dalam keberhasilan
proses belajar mengajar. Dengan adanya sarana prasarana, peserta didik merasa
nyaman dalam mengikuti dan memahami pelajaran yang sedang disampaikan oleh
sorang guru pada saat kegiatan proses belajar mengajar berlangsung. Berikut
sarana dan prasarana di TK Little Camel :5
Tabel 4.4
Keadaan Sarana dan Prasarana di TK Little Camel Tahun Pelajaran 2018/2019
No
Jenis
Sarana/
Prasarana
Jumlah
Keberadaan
Baik Rusak Digunakan Tidak
digunakan
1 Ruang
Kelas
12 √
√
2
Ruang bermain
di dalam
1
√ √
3 Ruang
kepala TK
1 √ √
4 Ruang tata usaha
1 √ √
5 Ruang guru
1 √ √
6 Ruang UKS
1 √ √
7
Ruang
Laboratori um
-
√ √
8 Gudang 1 √ √
5 Profil TK Little Camel Mojokerto tahun pelajaran 2018/2019
66
9
Kamar
mandi/WC
Guru
4
√ √
12
Tempat cuci
tangan
4
√ √
13 Ruang Tunggu
1 √ √
14 Halaman Sekolah
1 √ √
15 Perpustakaan
1 √ √
16 Musholla 1 √ √
17 Kolam Renang
1 √ √
21
Ruang
Kebersihan
1
√ √
No
Jenis
Sarana/Prasara
na
Jumlah
Keberadaan
Baik Rusak Digunakan Tidak
digunakan
1 Meja dan kursi
Anak
110 √
√
2 Loker 20 √ √
3 Meja dan kursi
Guru
25 √ √
4 Papan absen anak 12 √ √
5 Almari 5 √ √
6 Tempat sampah 15 √ √
67
e) Struktur Organisasi TK Little Camel
Fadhilah
Succes Group
Centra Management of FSG
KONSELOR
LITTLE CAMEL
KEPALA SEKOLAH
Accounting
TATA
USAHA Customer
Service
WAKA 1
KESISWAAN
WAKA 2
KURIKULUM
BK Staf Kesiswaan UKS
Kegiatan Khusus Ekstrakurikuler
Wali Kelas
Staf
Kurikulum
ISL
Kindy A1-
Kindy A6
Kindy B1-
Kindy B6 Kurikulum Kurikulum
KTSP Internasional
Staf Sarana
Security Driver
Perpustakaan OB Kantin
68
B. Paparan Data
Setelah melakukan penelitian melaluimetode observasi dan
wawancara dan dokumentasi tentang Upaya pembiasaan pendidikan karakter
berbasis profetik di TK Little Camel Mojokerto Tahun ajaran 2018/2019
selama kurang lebih 4 bulan mulai dari april sampai bulan juli 2019. Dalam
kurun waktu tersebut mencakup penentuan objek dan pencarian subjek
penelitian yang di anggap layak dalam upaya pembiasaan pendidikan
karakter berbasis profetik di TK Little Camel.
Subjek dalam penelitian ini yang menjadi fokus peneliti adalah pihak
yang ada di TK Little Camel yang berhubungan dengan kegiatan upaya
pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik yang sekaligus sebagai
informan dalam pengumpulan data. Berikut merupakan informan yang
menjadi subjek dalam penelitian ini :
Tabel 4.5
Daftar informan yang menjadi subjek penelitian
No Nama Jenis Kelamin Jabatan
1 Hafiduddin S.Pd
Laki-laki Kepala
Sekolah
2 Ariefah Ariefah Rochmaniah S.Pd Perempuan Co.
Kurikulum
3 Afidatul Lailia,S.Pd Perempuan Guru TK A
4 Nor Fitriah,S.Pd Perempuan Guru TK A
5 Machsunatul Faizah, S.Pd Perempuan Guru TK A
69
6 Chyntia Damayanti, S.Pd Perempuan Guru TK B
7 Fitriatuzzuhro, S.Pd Perempuan Guru TK B
8 Iftitah Ilmawati, S.Pd.I Perempuan Guru TK B
9 Syifaul Mukhtar Laki-Laki Guru ISL
Berdasarkan daftar informan tersebut di atas, peneliti menemukan tiga
informan sebagai subjek terpenting dalam penelitian ini dengan menunjuk
kepala sekolah, Co kurikulum, dan Guru ISL melalui metode wawancara.
Sedangkan informan lain sebagai pelengkap yang diharap dapat membantu
dalam memperoleh data yang dibutuhkan peneliti. Dari hasil penelitian
beberapa hal yang dapat saya paparkan di bawah ini:
1. Deskripsi Hasil Observasi tentang Upaya pembiasaan pendidikan
karakter berbasis profetik di TK Little Camel Mojokerto Tahun ajaran
2018/2019.
Berdasarkan hasil observasi tentang upaya pembiasaan pendidikan
karakter berbasis profetik di TK Little Camel maka berikut kegiatan upaya
pembiasaan pendidikan karakter :
a. Pembiasaan Senyum, Sapa, Salam
Pukul 06.25 WIB peneliti sampai di TK Little Camel, disaat itu juga
peneliti melihat beberapa guru menyambut kedatangan siswa-siswi di depan
pintu loby, dan disana peneliti melihat para siswa-siswi tersbut bersalaman
kepada beliau dan mencium tangan beliau. Siswa-siswi yang baru datang
tersebut langsung pergi ke ruang kelas untuk meletakkan tas kemudian keluar
lagi dan bermain di playground untuk menunggu bel masuk. Peneliti juga
melihat beberapa guru yang baru datang saling menyapa satu dengan yang lain
70
dan berjabat tangan. Hal tersebut selalu dilakukan para guru dan kariyaman
sebagai teladan dan pembiasaan kepada peserta didik yang menumbuhkan
sikap saling menghormati dan saling menyayangi.
b. Pembiasaan upacara bendera hari senin
Peneliti melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan upacara hari
senin, seluruh guru, kariyawan dan siswa mengikutan kegiatan tersebut. Pada
hari itu yang bertugas sebagai petugas upacara yaitu siswa kelas TK B dengan
didampingi guru kelasnya. Seluruh guru dan kariyawan mengikuti upacara
tersebut dengan sangat tertib karna mereka sebagai teladan bagi seluruh siswa
yang mengikuti upacara agar dapat berjalan dengan baik. Hal tersebut
merupakan salah satu dari pembiasaan cinta tanah air dengan mengibarkan
bendera merah putih, Menyanyikan lagu kebangsaan dan pembacaan UUD
1945.
c. Pembiasaan Jumat Amal
Pada hari jumat peneliti mengamati kegiatan jumat amal yang dilakukan
di TK Little Camel. Jumat amal ini merupakan shodaqoh dari siswa-siswi di
TK Little Camel yang dikumpulkan setiap hari jumat dan nantinya akan
dibagikan kepada yang lebih membutuhkan. Misalnya adanya peristiwa banjir
atau kebakaran di wilayah kota mojokerto atau wilayah luar kota mojokerto.
Tidak hanya siswa-siswi TK Little Camel saja yang mengikuti program jumat
amal tersebut. Namun sebelum mereka memasukkan uang mereka kedalam
kotak amal yang disedikan, peneliti melihat guru terlebih dahulu memberikan
71
edukasi keutamaan shodaqoh pada hari jumat dan tujuan mereka untuk
bershodaqoh. Guru dan kariyawan juga memasukkan sejumlah uang yang telah
mereka persiapkan biasanya mereka mengawali untuk memasukkan uang
tersebut kedalam kotak amal sebgai teladan bagi siswa. Hal tersebut
merupakan wujud pembiasaan peduli social.
d. Pembiasaan Peduli lingkungan dengan Membuang Sampah Pada Tempatnya
Peneliti mengamati beberapa siswa terbiasa untuk membuang sampah
pada tempatnya terutama setelah kegiatan snacking time. Peneliti juga
menemukan beberapa siswa ketika mereka hendak pergi ke tempat bermain
mereka melewati kelas lain dan tidak sengaja melihat ada botol bekas
minuman ada didepan kelas, siswa tersebut kemudian mengambil dan
membuangnya ketempat sampah perilaku tersebut merupakan pembiasaan
peduli lingkungan.
e. Pembiasaan sikap Komunikatif
Pada saat pembelajaran dikelas peneliti mengamati proses belajar mengajar
pada saat itu. Peneliti tiba-tiba melihat ada salah satu siswa TK A yang terlihat
kurang antusias pada saat mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru.
Guru yang mengajar pada saat itu mendekati anak yang kurang semangat dan
menanyakan apa alas an siswa tersebut kurang antusias, Siswa tersebut
ternyata mengalami kesulitan. Peran guru pada saat itu memotivasi siwa agar
lebih terbuka dan percaya diri dalam mengungkapkan atau meminta bantuan
pada guru hal tersebut wujud dari pembiasaan sikap komunikatif.
72
f. Pembiasaan sikap kreatif melalui kegiatan ekstrakurikuler sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di TK Little Camel diantarnya adalah
Mewarnai, Musik religi, Drum band. Siswa berhak memilih ekstrakurikuler
tersebut dan melalui kegiatan ekstrakurikuler ini siswa terbiasa untuk
mengembangkan kemampuan dan kreativitas siswa sesuai dengan potensi
bakat dan minat siswa. Pada kegiatan ekstrakurikuler ini guru selalu
memantau dan memberikan dampingan sehingga siswa merasa nyaman dan
senang.
g. Adanya budaya cinta baca
Kegiatan cinta baca ini peneliti temukan ketika ada kelas TK B yang
melakukan literasi dan didampingi guru kelas. Para siswa-siswi membaca
dengan senang. Adapun buku yang mereka baca berupa buku cerita nabi-
nabi ada juga buku dongeng. Guru juga membacakan beberap cerita kepada
anak yang belum sepenuhnya dapat membaca. Siswa-siswi terbiasa dengan
kegiatan membaca hal tersebut ditunjukkan dengan sikap para siswa-siswi
yang antusias.
h. Pembiasaan Sholat dhuha berjamaah dan membaca asmaul husnah.
Pukul 06.35 peneliti melihat seluruh guru sudah sampai disekolah dan
berkumpul untuk melakukan briefing yang dipimpin oleh kepala sekolah Abi
Hafiddudin. Pukul 07.00 bel masuk berbdering. Siswa-siswi bergegas ke hall
73
untuk melakukan kegiatan gym motivation mereka langsung membuat barisan
dan sangat antusias, peneliti juga menemukan beberapa siswa yang datang
terlambat, Kemudian peneliti melihat salah satu guru menghampiri siswa yang
terlambat tersebut dan mengedukasi supaya besok dapat datang tepat waktu.
Setelah melakukan kegiatan gym motivation. Siswa dan guru melakukan
persiapan untuk sholat dhuha berjamaah. Para siswa-siswi dengan guru
pendamping bergegas menuju tempat wudlu, Peneliti juga melihat siswa
membaca niat sebelum berwudlu dan membaca doa sesudah berwudlu. Ada
seorang guru yang berkeliling ke kelas-kelas untuk menyuruh siswa/siswi ke
mushollah untuk melaksanakan Sholat Duha. Ada juga seorang guru yang
mengontrol jalannya sholat Duha di mushollah. Setelah semua siswa-siswi dan
staf berkumpul di mushollah, Sebelum sholat dhuha dimulai para siswa-siswi
membaca asmaul husnah. Asmaul husnah ini dibaca dengan lagu khas little
camel dan untuk mempermudah siswa dalam menghafal. Sholat Dhuha
dipimpin oleh Abi Mukhtar guru di TK Little Camel, Peneliti juga melihat
seluruh staf di TK Little Camel juga mengikuti kegiatan sholat dhuha tersebut,
setelah selesai Sholat Dhuha, mereka berdzikir dan membaca Do’a setelah
sholat Dhuha. Setelah kegiatan sholat dhuha selesai mereka membuat barisan
dan bersalaman dengan semua guru dan staf yang ada di mushollah. Waktu
menunjukkan pukul 08.15 WIB. Siswa-siswi kembali ke kelas untuk
melakukan pembelajaran calistung, Peneliti mengamati kegiatan pembelajaran
di kelas.
74
i. Pembiasaan sholat dhuhur berjamaah
Pukul 12.15 bel berbunyi siswa bergegas ke tempat gosok gigi
kemudian langsung berwudlu dan persiapan sholat dzuhur berjamaah. setelah
semua siswa-siswi dan staf berkumpul di mushollah Sebelum sholat dhuhur
dimulai para siswa-siswi melakukan murojaah surat pendek juz 30. Sholat
Dhuhur dipimpin abi hafid kepala sekolah di TK Little Camel, Peneliti juga
melihat seluruh staf di TK Little Camel juga mengikuti kegiatan sholat dhuhur
berjamaah setelah selesai Sholat dhuhur mereka berdzikir dan membaca Do’a
setelah sholat Setelah kegiatan sholat dhuhur selesai mereka membuat barisan
dan bersalaman dengan semua guru dan staf yang ada di mushollah.
j. Adanya Program Tahfidz
Pukul 13.00siswa-siswi kembali ke kelas masing masing untuk
melakukan pembelajran ISL/ Program tahfidz peneliti mengamati pembelajaran
tersebut tidak hanya menghafal surat pendek tetapi juga mempelajari hadist, dan
guru juga memberikan materi terkait akhlak ketika disekolah dan dirumah.
Peneliti mengamati proses pembelajaran dikelas tahfidz, siswa-siswi sangat
kondusif karena guru selalu mengontrol kegiatan menghafal mereka dikelas dan
mengondisikan kelas agar berjalan dengan baik.
75
k. Pembiasaan sikap jujur
Anak usia dini selalu membutuhkan pembiasaan yang baik terutama dalam
berkata yang benar. Peneliti mengamati guru yang ada di TK Little Camel
dalam pembiasaan sikap jujur ini yakni melaui edukasi dengan beberapa
metode seperti metode bercerita tentang anjuran bersikap jujur. Hal tersebut
merupakan salah satu upaya pembiasaan pendidikan karakter sikap jujur.
Peneliti menemukan bahwa siswa-siswi telah terbiasa dengan sikap jujur. Hal
tersebut dibuktikan dengan adanya pengakuan siswa ketika ditanya oleh guru.
Seperti “ kakak, Siapa yang mengambil pensil dan belum dikembalikan”.
Kemudian siswa langsung menjawab “ saya umi “
2. Deskripsi Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber tentang upaya
pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik di TK Little Camel maka
penulis simpulkan sebagai berikut :
a. Upaya pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik di TK Little camel.
Upaya pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik ini tidak
lain bermula dari adanya visi dan misi sekolah TK Little Camel yang
kemudian muncul kegiatan-kegiatan dan pembiasaan pendidikan karakter
berbasis profetik itu sendiri yaitu dengan pembiasaan saling menghargai,
cinta tanh air, peduli lingkungan, peduli social, komunikatif, bekerja keras,
gemar membaca, religius, disiplin, bekrja keras dan jujur. Upaya
pembiasaan pendidikan karakter ini dilakukan dengan guru membiasakan
76
siswa saling menghargai melalui kegiatan senyum, sapa, salam terutama
ketika datang dan sampai di sekolah. Guru membiasakan siswa melakukan
upacara setiap hari senin sebagai salah satu wujud cinta tanah air. Guru
membiasakan siswa untuk melakukan keigatan bakti social. Guru
membiasakan siswa untuk lebih bertanggung jawab. Guru membiasakan
siswa untuk menyelesaikan tugas tepat waktu.
b. Bentuk-bentuk pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik di TK Little
Camel
Bentuk-bentuk pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik di TK Little
Camel yakni sebagai berikut :
1. Adanya budaya senyum, sapa, salam terutama ketika datang dan sampai di
sekolah.
2. Sholat dhuha dan dhuhur berjamaah.
3. Melakukan upacara rutin sekolah setiap hari senin dengan mengibarkan
bendera merah putih, Menyanyikan lagu kebangsaan dan pembacaan UUD
1945 sebagi wujud cinta tanah air.
4. Melakukan kegiatan bakti social .
5. Membuang sampah pada tempatnya.
6. Melakukan literasi untuk menumbuhkan sikap cinta baca.
7. Mengerjakan tugas tepat pada waktunya.
8. Berkata jujur.
77
c. Penerapan pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik di TK Little Camel
Proses penerapan pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik di TK
Little Camel dilakukan dengan proses edukasi secara terus menerus melalui
langkah-langkah olah jiwa dan raga, kemudian guru membiasakan siswa dengan
berbagai kegiatan untuk membentuk karakter profetik pada siswa. Guru juga
selalu mendampingi dan mengawasi setiap kegiatan pembiasaan pendidikan
karakter berbasis profetik. Juga adanya evaluasi terhadap pembiasaan pendidikan
karakter berbasis profetik di TK Little Camel.
d. Langkah-langkah dalam mengoptimalkan pembiasaan pendidikan karakter
berbasis profetik di TK Little Camel.
Langkah – langkah dalam mengoptimalkan pembiasaan pendidikan
karakter berbasis profetik di TK Little Camel yakni dilakukan dengan penanaman
nilai-nilai pendidikan karakter berbasis profetik. kerjasama anatara guru yang satu
dengan yang lain dalam mengawasi dan menerapkan pembiasaan pendidikan
karakter berbasis profetik di TK Little Camel. Adanya hukuman yang diberikan
pun mengandung nilai toleransi dan edukasi kemudian kerjasama antara guru dan
orang tua juga dilakukan dalam mengoptimalkan pembiasaan pendidikan karakter
berbasis profetik di TK Little Camel. Adanya program parenting untuk
mendukung pengoptimalan pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik di
TK Little Camel.
78
e. Latar belakang, Tujuan dan Dasar Pembiasaan Pendidikan karakter berbasis
profetik di TK Little Camel.
Ditengah-tengah arus kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan
terkikis moral anak dan rasa humanis antar seseorang, sehingga pendidikan
profetik menjadi alternatif utama untuk mengembalikan manusia pada jati dirinya
dan membentuk keseimbangan antara dunia dan akhirat, ilmu Agama dan ilmu
pengetahuan lainnya. Untuk menciptakan generasi yang lebih berkwalitas bisa
dilakukan dengan menumbuhkan karakter melalui pembiasaan sejak dini dengan
pendidikan karakter berbasis profetik dan hal tersebut menurut kami akan
memberikan nilai lebih terutama bagi lembaga apabila dapat menerapkan
pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik dengan sangat baik dan sesuai
prosedur. Out put yang diharapkan dari pembiasaan pendidikan karakter berbasis
profetik adalah generasi yang sosialis dan humanis kepada sesama manusia
sekalipun berbeda latar belakang. Memperkenalkan pada siswa mengenai kaidah-
kaidah islam dan cara melaksanakannya. Menumbuhkan kesadaran pada akhlak-
akhlak yang mulia. Menumbuhkan minat generasi muda terhadap pengetahuan
mengenai adab dan hukum-hukum agama. Dasar pembiasaan pendidikan karakter
berbasis profetik yakni mengacu pada tiga pilar amar ma’ruf (humanisasi)
mengandung arti memanusiakan manusia. Nahi munkar (liberasi) mengandung
arti pembebasan. Tu’minuna bilah (Transendensi) dimensi keimanan manusia.
C. Temuan Penelitian
Setelah peneliti melakukan observasi tentang upaya pembiasaan
pendidikan karakter berbasis profetik di TK Little Camel Mojokerto, penulis
79
akan menyampaikan hasil penelitian. Hasil penelitian tersebut peneliti sajikan
sebagai berikut :
1. Upaya pembiasaan pendidikan karakter
Berdasarkan hasil penelitian di TK Little Camel Mojokerto tentang
Upaya pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik di TK Little
camel Mojokerto dapat dilakukan dengan :
a) Guru membiasakan siswa agar memiliki sikap saling menghargai, Cinta
tanah air, peduli lingkungan, peduli social, Kmunikatif, Kreatif, Bekerja
keras, Gemar membaca, Religius, Disiplin Jujur
b) Guru selalu memberikan teladan bagi siswa, mendampingi dan
memberikan arahan yang baik dalam mengikuti kegiatan pembiasaan
pendidikan karakter berbasis profetik di TK Little Camel.
2.Pendidikan Karakter Berbasis Profetik
Adapun bentuk-bentuk pendidikan karakter berbasis profetik yang ada di
TK Little Camel sebagai berikut :
a. Pembiasaan Senyum sapa salam
b. Upacara Hari Senin
c. Membuang sampah pada tempatnya
d. Melakukan kegiatan bakti social
e. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
f. Sholat Dhuha dan Dhuhur berjamaah
80
g. Kegiatan literasi
h. Pembiasaan datang ke sekolah tepat waktu
i. Pembiasaan sikap Jujur
j. Mengerjakan tugas tepat pada waktunya
D. Analisis Data dan Pembahasan
1. Upaya pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik di TK Little
camel.
Upaya pembiasaan pendidikan karakter di TK Little camel dapat
dilakukan dengan guru membiasakan siswa saling menghargai melalui
kegiatan senyum, sapa, salam terutama ketika datang dan sampai di sekolah.
Guru membiasakan siswa melakukan upacara setiap hari senin sebagai salah
satu wujud cinta tanah air. Guru membiasakan siswa untuk melakukan
keigatan bakti social. Guru membiasakan siswa untuk lebih bertanggung
jawab. Guru membiasakan siswa untuk menyelesaikan tugas tepat waktu.
Pembiasaan tersebut merupakan salah satu metode pendidikan yang sangat
penting, terutama bagi anak-anak.
Pendapat diatas sesuai dengan pendapat zakiah drajat bahwasanya
“Tindakan pembiasaan mempunyai kedudukan penting dalam Islam.
Semakin muda umur si anak, hendaknya semakin banyak latihan dan
pembiasaan agama yang dilakukan oleh guru terhadap anak
didiknya. Karena mereka belum menyadari apa yang disebut baik
dan buruk.”6
6 Zakiah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: P.T. Bulan Bintang, 2005), 74.
81
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan, bahwa
upaya pembiasaan pendidikan karakter di TK Little camel dapat dilakukan
dengan guru melakukan pembiasaan-pembiasaan agar siswa terbiasa
melaksanakannya dengan mudah dan senang hati. Bahkan, segala sesuatu
yang telah menjadi kebiasaan dalam usia muda sulit untuk dirubah dan tetap
berlangsung sampai hari tua.
Pendidikan profetik merupakan proses transfer knowledge dan values
untuk pengesaan terhadap Allah yang dilakukan secara terus-menerus dan
dinamis disertai pemahaman bahwa dalam diri ada kelebihan dan kelemahan
yang menunjukkan adanya campur tangan yang transenden. Pemahaman
tersebut terus berdialog dengan Tuhan yang transenden dan alam yanng
secara internal berwujud self correction atau muhasabah an-nafs dan secara
eksternal akan berwujud amar ma‟rūf (humanisasi) dan nahi munkar
(liberasi).
Pembiasaan merupakan salah satu metode pendidikan yang sangat
penting, terutama bagi anak-anak. Mereka belum menyadari apa yang disebut
baik dan buruk dalam arti susila. Mereka juga belum mempunyai kewajiban-
kewajiban yang harus dikerjakan seperti pada orang dewasa, sehingga
mereka perlu dibiasakan dengan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, dan
pola pikir tertentu yang baik. Kemudian siswa akan mengubah seluruh sifat-
sifat baik menjadi kebiasaan, sehingga jiwa dapat menunaikan kebiasaan itu
tanpa terlalu payah, anpa kehilangan banyak tenaga, dan tanpa menemukan
banyak kesulitan.
82
Pendidik yang baik adalah mereka yang baik secara kepribadian
dan mencontohkan nilai-nilai Islam dalam tingkah lakunya. Pendidik
seyogyanya mencontohkan perilaku yang baik kepada peserta didik agar
mereka mau mengikuti apa yang dilakukan, karena peserta didik akan lebih
paham dengan melihat tindakan daripada perkataan. Apabila seorang guru
memberikan contoh yang baik, maka secara otomatis siswa akan berakhlak
yang baik pula. Sehingga akan timbul lingkungan yang baik dan peserta didik
akan menjadi khoirul ummah. Yaitu mau beribadah kepada Allah,
memerintahkan kepada kebaikan, baik dengan perkataan maupun perbuatan,
dan mau mencegah suatu perbuatan yang tidak baik.
2. Bentuk-bentuk pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik di TK
Little Camel.
Pembiasaan merupakan salah satu metode pendidikan yang sangat
penting, terutama bagi anak-anak. Adapun bentuk-bentuk pembiasaan
pendidikan karakter berbasis profetik di TK Little Camel yaitu Adanya budaya
senyum, sapa, salam terutama ketika datang dan sampai di sekolah. Sholat
dhuha dan dhuhur berjamaah. Melakukan upacara rutin sekolah setiap hari
senin dengan mengibarkan bendera merah putih, Menyanyikan lagu
kebangsaan dan pembacaan UUD 1945 sebagi wujud cinta tanah air.
Melakukan kegiatan bakti social. Membuang sampah pada tempatnya.
Melakukan literasi untuk menumbuhkan sikap cinta baca. Mengerjakan tugas
tepat pada waktunya. Berkata jujur.
83
Menurut Hasan Maroebeni, “Adapun nilai-nilai yang di pusatkan
dalam pendidikan profetik yang akan menanamkan nilai-nilai profetik
pada siswa yaitu nilai-nilai Saling menghargai, Cinta tanah air, Peduli
Lingkungan, Peduli social, Komunikatif, Kreatif,Bekerja keras,
Gemar membaca, Religius, Disiplin, Jujur.”7
Berdasarkan pendapat para ahli menegenai bentuk- bentuk dan nilai-
nilai yang di pusatkan dalam pendidikan profetik sesuai dengan bentuk-bentuk
pembiasaan pendidikan karakter profetik yakni melalui kegiatan Senyum sapa
salam. Upacara bendera setiap hari senin dengan mengibarkan bendera merah
putih, pembacaan UUD 1945 dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia.
Membuang sampah pada tempatnya. Melakukan Kegiatan bakti social.
Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Mengerjakan tugas tepat pada
waktunya. Melakukan literasi. Membaca doa sebelum dan sesudah melakukan
sesuatu, melakukan sholat dhuha dan dhuhur berjamaah. Datang kesekolah
sebelum bel masuk. Berkata sesuai dengan apa yang dilakukan.
Kegiatan pembiasaan yang ada disekolah merupakan pendukung
pendidikan karakter berbasisi profetik. Kegiatan pembiasaan di sekolah
pengembangan karakter dapat dilakukan dengan membiasakan perilaku positif
tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pembiasaan di sekolah dapat
dikelompokkan mmenjadi kegiatan Rutin, Spontan, Terprogram dan
Keteladanan. Adapun kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukakn terus
menerus seperti berdoa sebelum melakukan kegiatan, membaca asmaul
husnah, Sholat dhuha berjamaah, Upacara setiap hari senin, Infaq siswa.
7Maroebeni, Indikator Pendidikan karakter profetik,
(http://www.antaranews.com/berita/1273933824/). diakses tanggal 10 maret 2019
84
Kegiatan spontan merupakan kegiatan yang dapat dilakukan tanpa dibatasi oleh
waktu, tempat dan ruang seperti membiasakan bersikap sopan santun,
membiasakan antri, membiasakan minta izin,membiasakan bertanya ketika
mengalami kesulitan. Kegiatan terprogram yakni kegiatan yang dilaksanakan
secara bertahap disesuaikan dengan kalender pendidikan seperti kegiatan
outing class. Kegiatan keteladanan merupakan kegiatan yang dapat dijadikan
contoh seperti membiasakan datang kesekolah tepat waktu. Membiasakan
membuang sampah pada tempatnya.
3. Penerapan pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik di TK
Little Camel
Proses penerapan Penerapan pembiasaan pendidikan karakter berbasis
profetik di TK Little Camel yakni dengan proses edukasi secara terus menerus
melalui langkah-langkah olah jiwa dan raga, kemudian guru memberikan teladan
dan membiasakan siswa dengan berbagai kegiatan untuk membentuk karakter
profetik pada siswa. Guru juga selalu mendampingi dan mengawasi setiap
kegiatan pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik. Juga adanya evaluasi
terhadap pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik di TK Little Camel.
Menurut Moh. Roqib “Proses mentransfer ilmu dan nilai harus
dilakukan dengan proses edukasi secara terus menerus melalui langkah-
langkah olah jiwa dan raga, sehingga nilai-nilai kenabian dapat
menginternal pada diri individu. Sehingga ketika sudah menginternal ke
dalam diri siswa, maka akan menjadi karakter bagi mereka. Dengan
demikian maka seorang siswa akan dapat memahami dan menghayati
85
kebenaran dan memebentuk mereka menjadi peribadi yang berkahlak
karimah.”8
Adapaun menurut pendapat zuchdi mengatakan bahwa diantara proses
penerapan pendidikan karakter profetik dapat dilakukan dengan
penanaman nilai-nilai, pemberian keteladanan, memberikan fasilitas
serta adanya evaluasi secara akurat”9
Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
proses penerapan pendidikan karakter berbasis profetik dapat dilakukan dengan
memberikan edukasi secara terus menerus, Pemberian teladan oleh guru,
memberikan fasilitas berupa pemdampingan dan arahan. Serta evaluasi terhadap
penerapan pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik.
Strategi pendidikan profetik sebagaimana Nabi, dimulai dari keteladanan
diri dan membangun keluarga ideal (maṣlaḥah). Pendidik atau guru meliputi
semua unsur dan pribadi yang terlibat dalam interaksi baik dalam keluarga
maupun masyarakat. Kompetensi pendidik atau guru dalam pendidikan profetik
meliputi empat hal yaitu kejujuran (sidq), tanggung jawab (amanah), komunikatif
(tabligh), dan cerdas (fatanah). Evaluasi sangat diperlukan untuk mengukur
proses dan hasil pendidikan. Dari aspek proses, apakah prosesnya sesuai dengan
konsep pendidikan profetik yang meliputi apresiasi terhadap tujuan, muatan
materi, perilaku dan kualitas pendidik, pandangan dan perlakuan terhadap peserta
8 Moh. Roqib, Prophetic Education ( Purwokerto ; STAIN press,2011), 50. 9 Zaenal Tatan Mutakin, “Pembiasaan dalam pembutakan karakter religi”.
https://www.researchgate.net/publication. diakses tanggal 10 maret 2019
86
didik, pengguna metode dan media pembelajaran. Evaluasi pendidikan profetik
selain mengukur dan menilai tentang kualitas pemahaman, penguasaan,
kecerdasan, dan keterampilan, juga mengukur dan menilai nilai moral dan akhlak
peserta didik.
4. langkah-langkah dalam mengoptimalkan pembiasaan pendidikan
karakter berbasis profetik di TK Little Camel.
Langkah – langkah dalam mengoptimalkan pembiasaan pendidikan
karakter berbasis profetik di TK Little Camel yakni dilakukan dengan
penanaman nilai-nilai pendidikan karakter berbasis profetik. kerjasama anatara
guru yang satu dengan yang lain dalam mengawasi dan menerapkan pembiasaan
pendidikan karakter berbasis profetik di TK Little Camel. Adanya hukuman
yang diberikan pun mengandung nilai toleransi dan edukasi kemudian
kerjasama antara guru dan orang tua juga dilakukan dalam mengoptimalkan
pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik di TK Little Camel.
Berdasarkan Undang-Undang Republic Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang peran guru maka dalam memperkuat peran guru tersebut
dilakukan beberapa langkah agar dapat maksimal yakni sebagai berikut :
pertama, memaksimalkan kompetensi guru. Kedua, memaksimalkan
kerjasama antar guru. Ketiga, memaksimalkan kerjasama antar guru
dengan orang tua melalui komite”10
Menurut Moh. Roqib “Hukuman-hukuman yang diberikan pun harus
mengandung nilai toleransi, Selain itu juga, pendidikan profetik yang
diterapkan juga membentuk karakter kejujuran siswa, siswa diberi ajaran-
ajaran yang baik sehingga bisa menyadari kesalahannya. Dengan
10 Rifkiawan Arief, Memperkuat Peran Guru dalam Pendidikan Karakter.
https://www.google.com/amp/s/jalan damai.org/) diakses pada tanggal 10 maret 2019
87
demikian, ada nilai-nilai keagamaan yang diterima, siswa tidak hanya
dihukum, akan tetapi ada nilai yang di transfer dalam proses hukuman
tersebut.”11
Berdasarkan pendapat para ahli maka dapat disimpulkan bahwa langkah-
langkah dalam mengoptimalkan pendidikan karakter berbasis profetik dapat
dilakukan dengan penanaman nilai-nilai pendidikan karakter berbasis profetik.
kerjasama anatara guru yang satu dengan yang lain . pemberian fasilitas dengan
mengawasi dan menerapkan pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik.
Kerjasama antara guru dan orang tua melalui komite dan juga adanya hukuman
yang mengandung nilai toleransi.
Strategi pembangunan karakter dapat dilakukan dengan cara: 1)
sosialisasi (media cetak dan elektronik perlu berperan serta dalam sosialisasi); 2)
pendidikan formal, nonformal, dan informal; 3) metode intervensi regulasi serta
pelatihan dan habituasi (pembiasaan); 4) pemberdayaan, pembudayaan, dan
kerjasama yang sinergis antara semua pemangku kepentingan.
Menjalin kerjasama dengan orang tua peserta didik dalam pembiasaan
pendidikan karakter berbasis profetik sangatlah penting seperti membentuk
organisasi orang tua dan guru yang dijembatani oleh komite sekolah, Adanya
buku penghubung antara orang tua dan guru. adapun buku penghubung
tersebut berfungsi untuk menyampaikan perkembangan anak dan untuk
menyampaikan apabila anak mengalami problem ketika disekolah. Adanya
parenting juga sangat mendukung kerjasama antara orang tua dan sekolah.
11 Moh. Roqib, Prophetic Education ( Purwokerto ; STAIN press,2011), 55.
88
Hukuman-hukuman yang diberikan pada siswa harus mengandung
nilai toleransi, Selain itu juga, pendidikan profetik yang diterapkan juga
membentuk karakter kejujuran siswa, siswa diberi ajaran-ajaran yang baik
sehingga bisa menyadari kesalahannya. Dengan demikian, ada nilai-nilai
keagamaan yang diterima, siswa tidak hanya dihukum, akan tetapi ada nilai yang
di transfer dalam proses hukuman tersebut. Pendisiplinan atau pemberian sanksi
terhadap kesalahan siswa, akan menyadarkan mereka juga untuk berprilaku jujur,
tidak bohong, tidak mengambil barang orang lain. Ada beberapa indikator
liberasi diantaranya menegakkan keadilan dan kebenaran, memberantas
kebodohan, dan keterbelakangan sosial ekonomi, dan menghilangkan kekerasan.
Sehingga pilar dari liberasi ini sangat perlu dilakukan atas dasar humanisasi dan
transendensi. Yang mana melakukan hukuman/pencegahan (liberasi), dengan
hukuman yang manusiawi (humanisasi), di dasarkan dengan nilai-nilai ajaran
Islam (transendensi).