BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN A ...

30
59 BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian TK Little Camel adalah lembaga pendidikan swasta dibawah naungan diknas kota Mojokerto, yang beralamatkan di Jl. Mentawai No.5-9 Perum Gatoel Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto. Berikut profil TK Little Camel. 1 1) Nama Sekolah : TK Little Camel 2) Alamat Sekolah : Jl. Mentawai No.5-9 Perum Gatoel Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto. 3) Telp. : (0321) 5283607 4) NPSN : 69933375 5) Tahun berdiri : 01 Juli 2010 6) Visi : menjadikan Little Camel sebagai sekolah islam terbaik yang menciptakan generasi qur’ani dengan jiwa wirausaha, cerdas, dan karakter yang baik. 7) Misi : a. Menciptakan dan Mengembangkan potensi anak-anak secara keseluruhan yang sukses dalam kehidupan, agama, pendidikan, dan masa depan mereka. b. Menumbuhkan kesadaran mereka dalam agama dan masyarakat yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 1 Profil TK Little Camel Mojokerto tahun pelajaran 2018/2019

Transcript of BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN A ...

59

59

BAB IV

PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

TK Little Camel adalah lembaga pendidikan swasta dibawah naungan

diknas kota Mojokerto, yang beralamatkan di Jl. Mentawai No.5-9 Perum

Gatoel Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto. Berikut

profil TK Little Camel.1

1) Nama Sekolah : TK Little Camel

2) Alamat Sekolah : Jl. Mentawai No.5-9 Perum Gatoel Kelurahan

Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto.

3) Telp. : (0321) 5283607

4) NPSN : 69933375

5) Tahun berdiri : 01 Juli 2010

6) Visi : menjadikan Little Camel sebagai sekolah islam

terbaik yang menciptakan generasi qur’ani dengan jiwa wirausaha, cerdas,

dan karakter yang baik.

7) Misi :

a. Menciptakan dan Mengembangkan potensi anak-anak secara

keseluruhan yang sukses dalam kehidupan, agama, pendidikan, dan

masa depan mereka.

b. Menumbuhkan kesadaran mereka dalam agama dan masyarakat yang

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

1 Profil TK Little Camel Mojokerto tahun pelajaran 2018/2019

60

c. Memiliki kompetensi pendidikan di atas sekolah dasar dengan

kompetensi /standar nasional.

d. Siap masuk sekolah dan diterima di tingkat penddidikan yang lebih

tinggi baik dalam standar nasional dan internasional di dalam dan di

luar negeri melalui keterampilan Bahasa inggris yang baik.

e. Menjadi mitra dan pilihan untuk orang tua dan anak-anak.

a) Keadaan Siswa TK Little Camel Mojokerto

Data yang peneliti peroleh dapat diketahui bahwa jumlah siswa TK

Little Camel yang berjumlah 107. Jumlah tersebut terbagi ke dalam beberapa

kelas. Untuk jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut :2

Tabel 4.1

Keadaan Jumlah Siswa TK Little Camel Tahun Pelajaran 2018/2019

No Kelas L P Jumlah

1. TK A1 5 3 8

2. TK A2 6 3 9

3. TK A3 3 6 9

4. TK A4 4 5 9

5. TK A5 5 3 8

2 Profil TK Little Camel Mojokerto tahun pelajaran 2018/2019

61

6. TK A6 5 4 9

7. TK B1 4 5 9

8. TK B2 5 5 10

9. TK B3 4 5 9

10. TK B4 3 6 9

11. TK B5 3 6 9

12. TK B6 4 5 9

b) Daftar Nama staff pendidik di TK Little Camel

Staff yang dimaksud disini adalah tenaga pendidik yang secara

administrasi bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan. Dalam hal ini

adalah Pemilik, guru yang mengajar di TK Little Camel. 3

Tabel. 4.2

Keadaan Staff pendidik di TK Little Camel Tahun Pelajaran 2018/2019

Nama Tempat

Tanggal Lahir

Alamat Keterangan

Hj. Umi

Fadhilah S,S. HI

Mojokerto, 16

Maret 1985

Pudak Pulo, Ds.

Puloniti

Kec.Bangsal,

Mojokerto

Pemilik

3 Profil TK Little Camel Mojokerto tahun pelajaran 2018/2019

62

Afifatur

Rohmah, S. HI

Kediri, 28

Agustus 1986

Jl. Erlangga 07

Katang, Ds.

Sukorejo, Kec.

Ngasem, Kediri

Pengelola

Novi Setyo

Mardani, S. E

Malang, 8

November 1983

Jalan Bandulan

127B

Pengelola

Hafiduddin S.Pd Mojokerto, 02

Februari 1987

Dawar Blandong

Mojokerto

Kepala Sekolah

Ariefah

Rochmaniah

Mojokerto, 25

Mei 1989

Wates Gg.III

No.5 Mojokerto

Co.Kurikulum

Afidatul

Lailia,S.Pd

Mojokerto, 19

April 1990

Jalan Raya

Brangkal Sooko

Mojokerto

Guru TK A

Nor

Fitriah,S.Pd Surabaya, 17

Agustus 1988

Jalan Pandan I

Magersari

Mojokerto

Guru TK A

Machsunatul

Faizah, S.Pd Banyumas 11

November 1986

Perum Lawang

Asri E2 Puri

Mojokerto

Guru TK A

Alit Nur Aprianti,

S.Pd

Mojokerto, 08

September 1992

Dusun Mrasih

Desa Kemiri

Mojokerto

Guru TK A

Rananta Zwari S Mojokerto, 16

April 1984

Jalan Raya Ijen

No.57 Mojokerto

Guru TK A

Mualifatuz

Zulfah S.Pd

Gresik, 22

November 1990

Sumber Waru

Gresik

Guru TK A

Ariej Novitasari Mojokerto, 26

November 1991

Bliimbingsari

Sooko Mojokerto

Guru TK B

63

Alit Nur

Apriyanti

Mojokerto, 25

April 1991

Gayaman

Mojoanyar

Mojokerto

Guru TK B

Rina Rochmatin Jombang, 19

Desember 1991

Jl. Raya Ijen 76,

Wates Mojokerto

Guru TK B

Dwi Agustina Jombang, 08

Agustus 1989

Kranggan Gg.5

Mojokerto

Guru TK B

Oktavian Arif

Budiman

Mojokerto, 17

Oktober 1991

Perum. Puskopad

no.122 Sooko

Mojokerto

Guru TK B

Ach. Hasan

Asy’ari

Sidoarjo, 01

Oktober 1991

Jalan Raya

Gedang Kluthuk

Puri Mojokerto

Guru TK B

Diyah Febriana Mojokerto, 28

Februari 1991

Jalan Pentris

Sooko Mojokerto

Guru ISL

Ria Martha

Hapsari

Mojokerto, 03

Maret 1990

Magersari Gg.II

Mojokerto

Guru ISL

Maulana Ishak Sidoarjo, 21

April 1990

Jalan Prajurit

Kulon III

Mojokerto

Guru ISL

Moch. Fadhli

Lathif

Jombang, 11

Juni 1989

Jalan Raya

Kemantren,

Gedek Mojokerto

Guru ISL

64

c) Daftar Nama staff non pendidik di TK Little Camel

Staff yang dimaksud disini adalah tenaga yang secara administrasi

bertanggung jawab atas keamanan dan kebersihan di sekolah. Dalam hal ini

security dan co kebersihan di TK Little Camel.4

Tabel 4.3

Keadaan Staff non pendidik di TK Little Camel Tahun Pelajaran 2018/2019

4 Profil TK Little Camel Mojokerto tahun pelajaran 2018/2019

Nama

Tempat

Tanggal

Lahir

Alamat

Keterangan

H. Achmad

Sugiyanto

Mojokerto, 21

Juni 1952

Wisma Pungging Permai

Blok D10 Tunggal Pager

Kec. Pungging

Mojokerto

Co. Security

Abdul

Wachid

Mojokerto, 5

Januari 1974

Ds. Modongan RT/RW

006/005

Kec. Sooko

Mojokerto

Security

Imam

Bashori

Jombang, 13

Desember

1982

Dsn. Genengsono,

RT/RW 007/004

Ds. Pagerejo

Gedeg Mojokerto

Security

Agung Heri

Susanto

Mojokerto, 3

Juni 1992

Jl. Nusa Indah RT/RW

10/02

Ds.Gayam Bangsal

Mojokerto

Kebersihan

65

d) Sarana dan Prasarana di TK Little Camel

Sarana prasarana merupakan salah satu penunjang dalam keberhasilan

proses belajar mengajar. Dengan adanya sarana prasarana, peserta didik merasa

nyaman dalam mengikuti dan memahami pelajaran yang sedang disampaikan oleh

sorang guru pada saat kegiatan proses belajar mengajar berlangsung. Berikut

sarana dan prasarana di TK Little Camel :5

Tabel 4.4

Keadaan Sarana dan Prasarana di TK Little Camel Tahun Pelajaran 2018/2019

No

Jenis

Sarana/

Prasarana

Jumlah

Keberadaan

Baik Rusak Digunakan Tidak

digunakan

1 Ruang

Kelas

12 √

2

Ruang bermain

di dalam

1

√ √

3 Ruang

kepala TK

1 √ √

4 Ruang tata usaha

1 √ √

5 Ruang guru

1 √ √

6 Ruang UKS

1 √ √

7

Ruang

Laboratori um

-

√ √

8 Gudang 1 √ √

5 Profil TK Little Camel Mojokerto tahun pelajaran 2018/2019

66

9

Kamar

mandi/WC

Guru

4

√ √

12

Tempat cuci

tangan

4

√ √

13 Ruang Tunggu

1 √ √

14 Halaman Sekolah

1 √ √

15 Perpustakaan

1 √ √

16 Musholla 1 √ √

17 Kolam Renang

1 √ √

21

Ruang

Kebersihan

1

√ √

No

Jenis

Sarana/Prasara

na

Jumlah

Keberadaan

Baik Rusak Digunakan Tidak

digunakan

1 Meja dan kursi

Anak

110 √

2 Loker 20 √ √

3 Meja dan kursi

Guru

25 √ √

4 Papan absen anak 12 √ √

5 Almari 5 √ √

6 Tempat sampah 15 √ √

67

e) Struktur Organisasi TK Little Camel

Fadhilah

Succes Group

Centra Management of FSG

KONSELOR

LITTLE CAMEL

KEPALA SEKOLAH

Accounting

TATA

USAHA Customer

Service

WAKA 1

KESISWAAN

WAKA 2

KURIKULUM

BK Staf Kesiswaan UKS

Kegiatan Khusus Ekstrakurikuler

Wali Kelas

Staf

Kurikulum

ISL

Kindy A1-

Kindy A6

Kindy B1-

Kindy B6 Kurikulum Kurikulum

KTSP Internasional

Staf Sarana

Security Driver

Perpustakaan OB Kantin

68

B. Paparan Data

Setelah melakukan penelitian melaluimetode observasi dan

wawancara dan dokumentasi tentang Upaya pembiasaan pendidikan karakter

berbasis profetik di TK Little Camel Mojokerto Tahun ajaran 2018/2019

selama kurang lebih 4 bulan mulai dari april sampai bulan juli 2019. Dalam

kurun waktu tersebut mencakup penentuan objek dan pencarian subjek

penelitian yang di anggap layak dalam upaya pembiasaan pendidikan

karakter berbasis profetik di TK Little Camel.

Subjek dalam penelitian ini yang menjadi fokus peneliti adalah pihak

yang ada di TK Little Camel yang berhubungan dengan kegiatan upaya

pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik yang sekaligus sebagai

informan dalam pengumpulan data. Berikut merupakan informan yang

menjadi subjek dalam penelitian ini :

Tabel 4.5

Daftar informan yang menjadi subjek penelitian

No Nama Jenis Kelamin Jabatan

1 Hafiduddin S.Pd

Laki-laki Kepala

Sekolah

2 Ariefah Ariefah Rochmaniah S.Pd Perempuan Co.

Kurikulum

3 Afidatul Lailia,S.Pd Perempuan Guru TK A

4 Nor Fitriah,S.Pd Perempuan Guru TK A

5 Machsunatul Faizah, S.Pd Perempuan Guru TK A

69

6 Chyntia Damayanti, S.Pd Perempuan Guru TK B

7 Fitriatuzzuhro, S.Pd Perempuan Guru TK B

8 Iftitah Ilmawati, S.Pd.I Perempuan Guru TK B

9 Syifaul Mukhtar Laki-Laki Guru ISL

Berdasarkan daftar informan tersebut di atas, peneliti menemukan tiga

informan sebagai subjek terpenting dalam penelitian ini dengan menunjuk

kepala sekolah, Co kurikulum, dan Guru ISL melalui metode wawancara.

Sedangkan informan lain sebagai pelengkap yang diharap dapat membantu

dalam memperoleh data yang dibutuhkan peneliti. Dari hasil penelitian

beberapa hal yang dapat saya paparkan di bawah ini:

1. Deskripsi Hasil Observasi tentang Upaya pembiasaan pendidikan

karakter berbasis profetik di TK Little Camel Mojokerto Tahun ajaran

2018/2019.

Berdasarkan hasil observasi tentang upaya pembiasaan pendidikan

karakter berbasis profetik di TK Little Camel maka berikut kegiatan upaya

pembiasaan pendidikan karakter :

a. Pembiasaan Senyum, Sapa, Salam

Pukul 06.25 WIB peneliti sampai di TK Little Camel, disaat itu juga

peneliti melihat beberapa guru menyambut kedatangan siswa-siswi di depan

pintu loby, dan disana peneliti melihat para siswa-siswi tersbut bersalaman

kepada beliau dan mencium tangan beliau. Siswa-siswi yang baru datang

tersebut langsung pergi ke ruang kelas untuk meletakkan tas kemudian keluar

lagi dan bermain di playground untuk menunggu bel masuk. Peneliti juga

melihat beberapa guru yang baru datang saling menyapa satu dengan yang lain

70

dan berjabat tangan. Hal tersebut selalu dilakukan para guru dan kariyaman

sebagai teladan dan pembiasaan kepada peserta didik yang menumbuhkan

sikap saling menghormati dan saling menyayangi.

b. Pembiasaan upacara bendera hari senin

Peneliti melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan upacara hari

senin, seluruh guru, kariyawan dan siswa mengikutan kegiatan tersebut. Pada

hari itu yang bertugas sebagai petugas upacara yaitu siswa kelas TK B dengan

didampingi guru kelasnya. Seluruh guru dan kariyawan mengikuti upacara

tersebut dengan sangat tertib karna mereka sebagai teladan bagi seluruh siswa

yang mengikuti upacara agar dapat berjalan dengan baik. Hal tersebut

merupakan salah satu dari pembiasaan cinta tanah air dengan mengibarkan

bendera merah putih, Menyanyikan lagu kebangsaan dan pembacaan UUD

1945.

c. Pembiasaan Jumat Amal

Pada hari jumat peneliti mengamati kegiatan jumat amal yang dilakukan

di TK Little Camel. Jumat amal ini merupakan shodaqoh dari siswa-siswi di

TK Little Camel yang dikumpulkan setiap hari jumat dan nantinya akan

dibagikan kepada yang lebih membutuhkan. Misalnya adanya peristiwa banjir

atau kebakaran di wilayah kota mojokerto atau wilayah luar kota mojokerto.

Tidak hanya siswa-siswi TK Little Camel saja yang mengikuti program jumat

amal tersebut. Namun sebelum mereka memasukkan uang mereka kedalam

kotak amal yang disedikan, peneliti melihat guru terlebih dahulu memberikan

71

edukasi keutamaan shodaqoh pada hari jumat dan tujuan mereka untuk

bershodaqoh. Guru dan kariyawan juga memasukkan sejumlah uang yang telah

mereka persiapkan biasanya mereka mengawali untuk memasukkan uang

tersebut kedalam kotak amal sebgai teladan bagi siswa. Hal tersebut

merupakan wujud pembiasaan peduli social.

d. Pembiasaan Peduli lingkungan dengan Membuang Sampah Pada Tempatnya

Peneliti mengamati beberapa siswa terbiasa untuk membuang sampah

pada tempatnya terutama setelah kegiatan snacking time. Peneliti juga

menemukan beberapa siswa ketika mereka hendak pergi ke tempat bermain

mereka melewati kelas lain dan tidak sengaja melihat ada botol bekas

minuman ada didepan kelas, siswa tersebut kemudian mengambil dan

membuangnya ketempat sampah perilaku tersebut merupakan pembiasaan

peduli lingkungan.

e. Pembiasaan sikap Komunikatif

Pada saat pembelajaran dikelas peneliti mengamati proses belajar mengajar

pada saat itu. Peneliti tiba-tiba melihat ada salah satu siswa TK A yang terlihat

kurang antusias pada saat mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru.

Guru yang mengajar pada saat itu mendekati anak yang kurang semangat dan

menanyakan apa alas an siswa tersebut kurang antusias, Siswa tersebut

ternyata mengalami kesulitan. Peran guru pada saat itu memotivasi siwa agar

lebih terbuka dan percaya diri dalam mengungkapkan atau meminta bantuan

pada guru hal tersebut wujud dari pembiasaan sikap komunikatif.

72

f. Pembiasaan sikap kreatif melalui kegiatan ekstrakurikuler sekolah.

Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di TK Little Camel diantarnya adalah

Mewarnai, Musik religi, Drum band. Siswa berhak memilih ekstrakurikuler

tersebut dan melalui kegiatan ekstrakurikuler ini siswa terbiasa untuk

mengembangkan kemampuan dan kreativitas siswa sesuai dengan potensi

bakat dan minat siswa. Pada kegiatan ekstrakurikuler ini guru selalu

memantau dan memberikan dampingan sehingga siswa merasa nyaman dan

senang.

g. Adanya budaya cinta baca

Kegiatan cinta baca ini peneliti temukan ketika ada kelas TK B yang

melakukan literasi dan didampingi guru kelas. Para siswa-siswi membaca

dengan senang. Adapun buku yang mereka baca berupa buku cerita nabi-

nabi ada juga buku dongeng. Guru juga membacakan beberap cerita kepada

anak yang belum sepenuhnya dapat membaca. Siswa-siswi terbiasa dengan

kegiatan membaca hal tersebut ditunjukkan dengan sikap para siswa-siswi

yang antusias.

h. Pembiasaan Sholat dhuha berjamaah dan membaca asmaul husnah.

Pukul 06.35 peneliti melihat seluruh guru sudah sampai disekolah dan

berkumpul untuk melakukan briefing yang dipimpin oleh kepala sekolah Abi

Hafiddudin. Pukul 07.00 bel masuk berbdering. Siswa-siswi bergegas ke hall

73

untuk melakukan kegiatan gym motivation mereka langsung membuat barisan

dan sangat antusias, peneliti juga menemukan beberapa siswa yang datang

terlambat, Kemudian peneliti melihat salah satu guru menghampiri siswa yang

terlambat tersebut dan mengedukasi supaya besok dapat datang tepat waktu.

Setelah melakukan kegiatan gym motivation. Siswa dan guru melakukan

persiapan untuk sholat dhuha berjamaah. Para siswa-siswi dengan guru

pendamping bergegas menuju tempat wudlu, Peneliti juga melihat siswa

membaca niat sebelum berwudlu dan membaca doa sesudah berwudlu. Ada

seorang guru yang berkeliling ke kelas-kelas untuk menyuruh siswa/siswi ke

mushollah untuk melaksanakan Sholat Duha. Ada juga seorang guru yang

mengontrol jalannya sholat Duha di mushollah. Setelah semua siswa-siswi dan

staf berkumpul di mushollah, Sebelum sholat dhuha dimulai para siswa-siswi

membaca asmaul husnah. Asmaul husnah ini dibaca dengan lagu khas little

camel dan untuk mempermudah siswa dalam menghafal. Sholat Dhuha

dipimpin oleh Abi Mukhtar guru di TK Little Camel, Peneliti juga melihat

seluruh staf di TK Little Camel juga mengikuti kegiatan sholat dhuha tersebut,

setelah selesai Sholat Dhuha, mereka berdzikir dan membaca Do’a setelah

sholat Dhuha. Setelah kegiatan sholat dhuha selesai mereka membuat barisan

dan bersalaman dengan semua guru dan staf yang ada di mushollah. Waktu

menunjukkan pukul 08.15 WIB. Siswa-siswi kembali ke kelas untuk

melakukan pembelajaran calistung, Peneliti mengamati kegiatan pembelajaran

di kelas.

74

i. Pembiasaan sholat dhuhur berjamaah

Pukul 12.15 bel berbunyi siswa bergegas ke tempat gosok gigi

kemudian langsung berwudlu dan persiapan sholat dzuhur berjamaah. setelah

semua siswa-siswi dan staf berkumpul di mushollah Sebelum sholat dhuhur

dimulai para siswa-siswi melakukan murojaah surat pendek juz 30. Sholat

Dhuhur dipimpin abi hafid kepala sekolah di TK Little Camel, Peneliti juga

melihat seluruh staf di TK Little Camel juga mengikuti kegiatan sholat dhuhur

berjamaah setelah selesai Sholat dhuhur mereka berdzikir dan membaca Do’a

setelah sholat Setelah kegiatan sholat dhuhur selesai mereka membuat barisan

dan bersalaman dengan semua guru dan staf yang ada di mushollah.

j. Adanya Program Tahfidz

Pukul 13.00siswa-siswi kembali ke kelas masing masing untuk

melakukan pembelajran ISL/ Program tahfidz peneliti mengamati pembelajaran

tersebut tidak hanya menghafal surat pendek tetapi juga mempelajari hadist, dan

guru juga memberikan materi terkait akhlak ketika disekolah dan dirumah.

Peneliti mengamati proses pembelajaran dikelas tahfidz, siswa-siswi sangat

kondusif karena guru selalu mengontrol kegiatan menghafal mereka dikelas dan

mengondisikan kelas agar berjalan dengan baik.

75

k. Pembiasaan sikap jujur

Anak usia dini selalu membutuhkan pembiasaan yang baik terutama dalam

berkata yang benar. Peneliti mengamati guru yang ada di TK Little Camel

dalam pembiasaan sikap jujur ini yakni melaui edukasi dengan beberapa

metode seperti metode bercerita tentang anjuran bersikap jujur. Hal tersebut

merupakan salah satu upaya pembiasaan pendidikan karakter sikap jujur.

Peneliti menemukan bahwa siswa-siswi telah terbiasa dengan sikap jujur. Hal

tersebut dibuktikan dengan adanya pengakuan siswa ketika ditanya oleh guru.

Seperti “ kakak, Siapa yang mengambil pensil dan belum dikembalikan”.

Kemudian siswa langsung menjawab “ saya umi “

2. Deskripsi Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber tentang upaya

pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik di TK Little Camel maka

penulis simpulkan sebagai berikut :

a. Upaya pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik di TK Little camel.

Upaya pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik ini tidak

lain bermula dari adanya visi dan misi sekolah TK Little Camel yang

kemudian muncul kegiatan-kegiatan dan pembiasaan pendidikan karakter

berbasis profetik itu sendiri yaitu dengan pembiasaan saling menghargai,

cinta tanh air, peduli lingkungan, peduli social, komunikatif, bekerja keras,

gemar membaca, religius, disiplin, bekrja keras dan jujur. Upaya

pembiasaan pendidikan karakter ini dilakukan dengan guru membiasakan

76

siswa saling menghargai melalui kegiatan senyum, sapa, salam terutama

ketika datang dan sampai di sekolah. Guru membiasakan siswa melakukan

upacara setiap hari senin sebagai salah satu wujud cinta tanah air. Guru

membiasakan siswa untuk melakukan keigatan bakti social. Guru

membiasakan siswa untuk lebih bertanggung jawab. Guru membiasakan

siswa untuk menyelesaikan tugas tepat waktu.

b. Bentuk-bentuk pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik di TK Little

Camel

Bentuk-bentuk pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik di TK Little

Camel yakni sebagai berikut :

1. Adanya budaya senyum, sapa, salam terutama ketika datang dan sampai di

sekolah.

2. Sholat dhuha dan dhuhur berjamaah.

3. Melakukan upacara rutin sekolah setiap hari senin dengan mengibarkan

bendera merah putih, Menyanyikan lagu kebangsaan dan pembacaan UUD

1945 sebagi wujud cinta tanah air.

4. Melakukan kegiatan bakti social .

5. Membuang sampah pada tempatnya.

6. Melakukan literasi untuk menumbuhkan sikap cinta baca.

7. Mengerjakan tugas tepat pada waktunya.

8. Berkata jujur.

77

c. Penerapan pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik di TK Little Camel

Proses penerapan pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik di TK

Little Camel dilakukan dengan proses edukasi secara terus menerus melalui

langkah-langkah olah jiwa dan raga, kemudian guru membiasakan siswa dengan

berbagai kegiatan untuk membentuk karakter profetik pada siswa. Guru juga

selalu mendampingi dan mengawasi setiap kegiatan pembiasaan pendidikan

karakter berbasis profetik. Juga adanya evaluasi terhadap pembiasaan pendidikan

karakter berbasis profetik di TK Little Camel.

d. Langkah-langkah dalam mengoptimalkan pembiasaan pendidikan karakter

berbasis profetik di TK Little Camel.

Langkah – langkah dalam mengoptimalkan pembiasaan pendidikan

karakter berbasis profetik di TK Little Camel yakni dilakukan dengan penanaman

nilai-nilai pendidikan karakter berbasis profetik. kerjasama anatara guru yang satu

dengan yang lain dalam mengawasi dan menerapkan pembiasaan pendidikan

karakter berbasis profetik di TK Little Camel. Adanya hukuman yang diberikan

pun mengandung nilai toleransi dan edukasi kemudian kerjasama antara guru dan

orang tua juga dilakukan dalam mengoptimalkan pembiasaan pendidikan karakter

berbasis profetik di TK Little Camel. Adanya program parenting untuk

mendukung pengoptimalan pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik di

TK Little Camel.

78

e. Latar belakang, Tujuan dan Dasar Pembiasaan Pendidikan karakter berbasis

profetik di TK Little Camel.

Ditengah-tengah arus kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan

terkikis moral anak dan rasa humanis antar seseorang, sehingga pendidikan

profetik menjadi alternatif utama untuk mengembalikan manusia pada jati dirinya

dan membentuk keseimbangan antara dunia dan akhirat, ilmu Agama dan ilmu

pengetahuan lainnya. Untuk menciptakan generasi yang lebih berkwalitas bisa

dilakukan dengan menumbuhkan karakter melalui pembiasaan sejak dini dengan

pendidikan karakter berbasis profetik dan hal tersebut menurut kami akan

memberikan nilai lebih terutama bagi lembaga apabila dapat menerapkan

pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik dengan sangat baik dan sesuai

prosedur. Out put yang diharapkan dari pembiasaan pendidikan karakter berbasis

profetik adalah generasi yang sosialis dan humanis kepada sesama manusia

sekalipun berbeda latar belakang. Memperkenalkan pada siswa mengenai kaidah-

kaidah islam dan cara melaksanakannya. Menumbuhkan kesadaran pada akhlak-

akhlak yang mulia. Menumbuhkan minat generasi muda terhadap pengetahuan

mengenai adab dan hukum-hukum agama. Dasar pembiasaan pendidikan karakter

berbasis profetik yakni mengacu pada tiga pilar amar ma’ruf (humanisasi)

mengandung arti memanusiakan manusia. Nahi munkar (liberasi) mengandung

arti pembebasan. Tu’minuna bilah (Transendensi) dimensi keimanan manusia.

C. Temuan Penelitian

Setelah peneliti melakukan observasi tentang upaya pembiasaan

pendidikan karakter berbasis profetik di TK Little Camel Mojokerto, penulis

79

akan menyampaikan hasil penelitian. Hasil penelitian tersebut peneliti sajikan

sebagai berikut :

1. Upaya pembiasaan pendidikan karakter

Berdasarkan hasil penelitian di TK Little Camel Mojokerto tentang

Upaya pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik di TK Little

camel Mojokerto dapat dilakukan dengan :

a) Guru membiasakan siswa agar memiliki sikap saling menghargai, Cinta

tanah air, peduli lingkungan, peduli social, Kmunikatif, Kreatif, Bekerja

keras, Gemar membaca, Religius, Disiplin Jujur

b) Guru selalu memberikan teladan bagi siswa, mendampingi dan

memberikan arahan yang baik dalam mengikuti kegiatan pembiasaan

pendidikan karakter berbasis profetik di TK Little Camel.

2.Pendidikan Karakter Berbasis Profetik

Adapun bentuk-bentuk pendidikan karakter berbasis profetik yang ada di

TK Little Camel sebagai berikut :

a. Pembiasaan Senyum sapa salam

b. Upacara Hari Senin

c. Membuang sampah pada tempatnya

d. Melakukan kegiatan bakti social

e. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan

f. Sholat Dhuha dan Dhuhur berjamaah

80

g. Kegiatan literasi

h. Pembiasaan datang ke sekolah tepat waktu

i. Pembiasaan sikap Jujur

j. Mengerjakan tugas tepat pada waktunya

D. Analisis Data dan Pembahasan

1. Upaya pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik di TK Little

camel.

Upaya pembiasaan pendidikan karakter di TK Little camel dapat

dilakukan dengan guru membiasakan siswa saling menghargai melalui

kegiatan senyum, sapa, salam terutama ketika datang dan sampai di sekolah.

Guru membiasakan siswa melakukan upacara setiap hari senin sebagai salah

satu wujud cinta tanah air. Guru membiasakan siswa untuk melakukan

keigatan bakti social. Guru membiasakan siswa untuk lebih bertanggung

jawab. Guru membiasakan siswa untuk menyelesaikan tugas tepat waktu.

Pembiasaan tersebut merupakan salah satu metode pendidikan yang sangat

penting, terutama bagi anak-anak.

Pendapat diatas sesuai dengan pendapat zakiah drajat bahwasanya

“Tindakan pembiasaan mempunyai kedudukan penting dalam Islam.

Semakin muda umur si anak, hendaknya semakin banyak latihan dan

pembiasaan agama yang dilakukan oleh guru terhadap anak

didiknya. Karena mereka belum menyadari apa yang disebut baik

dan buruk.”6

6 Zakiah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: P.T. Bulan Bintang, 2005), 74.

81

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan, bahwa

upaya pembiasaan pendidikan karakter di TK Little camel dapat dilakukan

dengan guru melakukan pembiasaan-pembiasaan agar siswa terbiasa

melaksanakannya dengan mudah dan senang hati. Bahkan, segala sesuatu

yang telah menjadi kebiasaan dalam usia muda sulit untuk dirubah dan tetap

berlangsung sampai hari tua.

Pendidikan profetik merupakan proses transfer knowledge dan values

untuk pengesaan terhadap Allah yang dilakukan secara terus-menerus dan

dinamis disertai pemahaman bahwa dalam diri ada kelebihan dan kelemahan

yang menunjukkan adanya campur tangan yang transenden. Pemahaman

tersebut terus berdialog dengan Tuhan yang transenden dan alam yanng

secara internal berwujud self correction atau muhasabah an-nafs dan secara

eksternal akan berwujud amar ma‟rūf (humanisasi) dan nahi munkar

(liberasi).

Pembiasaan merupakan salah satu metode pendidikan yang sangat

penting, terutama bagi anak-anak. Mereka belum menyadari apa yang disebut

baik dan buruk dalam arti susila. Mereka juga belum mempunyai kewajiban-

kewajiban yang harus dikerjakan seperti pada orang dewasa, sehingga

mereka perlu dibiasakan dengan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, dan

pola pikir tertentu yang baik. Kemudian siswa akan mengubah seluruh sifat-

sifat baik menjadi kebiasaan, sehingga jiwa dapat menunaikan kebiasaan itu

tanpa terlalu payah, anpa kehilangan banyak tenaga, dan tanpa menemukan

banyak kesulitan.

82

Pendidik yang baik adalah mereka yang baik secara kepribadian

dan mencontohkan nilai-nilai Islam dalam tingkah lakunya. Pendidik

seyogyanya mencontohkan perilaku yang baik kepada peserta didik agar

mereka mau mengikuti apa yang dilakukan, karena peserta didik akan lebih

paham dengan melihat tindakan daripada perkataan. Apabila seorang guru

memberikan contoh yang baik, maka secara otomatis siswa akan berakhlak

yang baik pula. Sehingga akan timbul lingkungan yang baik dan peserta didik

akan menjadi khoirul ummah. Yaitu mau beribadah kepada Allah,

memerintahkan kepada kebaikan, baik dengan perkataan maupun perbuatan,

dan mau mencegah suatu perbuatan yang tidak baik.

2. Bentuk-bentuk pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik di TK

Little Camel.

Pembiasaan merupakan salah satu metode pendidikan yang sangat

penting, terutama bagi anak-anak. Adapun bentuk-bentuk pembiasaan

pendidikan karakter berbasis profetik di TK Little Camel yaitu Adanya budaya

senyum, sapa, salam terutama ketika datang dan sampai di sekolah. Sholat

dhuha dan dhuhur berjamaah. Melakukan upacara rutin sekolah setiap hari

senin dengan mengibarkan bendera merah putih, Menyanyikan lagu

kebangsaan dan pembacaan UUD 1945 sebagi wujud cinta tanah air.

Melakukan kegiatan bakti social. Membuang sampah pada tempatnya.

Melakukan literasi untuk menumbuhkan sikap cinta baca. Mengerjakan tugas

tepat pada waktunya. Berkata jujur.

83

Menurut Hasan Maroebeni, “Adapun nilai-nilai yang di pusatkan

dalam pendidikan profetik yang akan menanamkan nilai-nilai profetik

pada siswa yaitu nilai-nilai Saling menghargai, Cinta tanah air, Peduli

Lingkungan, Peduli social, Komunikatif, Kreatif,Bekerja keras,

Gemar membaca, Religius, Disiplin, Jujur.”7

Berdasarkan pendapat para ahli menegenai bentuk- bentuk dan nilai-

nilai yang di pusatkan dalam pendidikan profetik sesuai dengan bentuk-bentuk

pembiasaan pendidikan karakter profetik yakni melalui kegiatan Senyum sapa

salam. Upacara bendera setiap hari senin dengan mengibarkan bendera merah

putih, pembacaan UUD 1945 dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia.

Membuang sampah pada tempatnya. Melakukan Kegiatan bakti social.

Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Mengerjakan tugas tepat pada

waktunya. Melakukan literasi. Membaca doa sebelum dan sesudah melakukan

sesuatu, melakukan sholat dhuha dan dhuhur berjamaah. Datang kesekolah

sebelum bel masuk. Berkata sesuai dengan apa yang dilakukan.

Kegiatan pembiasaan yang ada disekolah merupakan pendukung

pendidikan karakter berbasisi profetik. Kegiatan pembiasaan di sekolah

pengembangan karakter dapat dilakukan dengan membiasakan perilaku positif

tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pembiasaan di sekolah dapat

dikelompokkan mmenjadi kegiatan Rutin, Spontan, Terprogram dan

Keteladanan. Adapun kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukakn terus

menerus seperti berdoa sebelum melakukan kegiatan, membaca asmaul

husnah, Sholat dhuha berjamaah, Upacara setiap hari senin, Infaq siswa.

7Maroebeni, Indikator Pendidikan karakter profetik,

(http://www.antaranews.com/berita/1273933824/). diakses tanggal 10 maret 2019

84

Kegiatan spontan merupakan kegiatan yang dapat dilakukan tanpa dibatasi oleh

waktu, tempat dan ruang seperti membiasakan bersikap sopan santun,

membiasakan antri, membiasakan minta izin,membiasakan bertanya ketika

mengalami kesulitan. Kegiatan terprogram yakni kegiatan yang dilaksanakan

secara bertahap disesuaikan dengan kalender pendidikan seperti kegiatan

outing class. Kegiatan keteladanan merupakan kegiatan yang dapat dijadikan

contoh seperti membiasakan datang kesekolah tepat waktu. Membiasakan

membuang sampah pada tempatnya.

3. Penerapan pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik di TK

Little Camel

Proses penerapan Penerapan pembiasaan pendidikan karakter berbasis

profetik di TK Little Camel yakni dengan proses edukasi secara terus menerus

melalui langkah-langkah olah jiwa dan raga, kemudian guru memberikan teladan

dan membiasakan siswa dengan berbagai kegiatan untuk membentuk karakter

profetik pada siswa. Guru juga selalu mendampingi dan mengawasi setiap

kegiatan pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik. Juga adanya evaluasi

terhadap pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik di TK Little Camel.

Menurut Moh. Roqib “Proses mentransfer ilmu dan nilai harus

dilakukan dengan proses edukasi secara terus menerus melalui langkah-

langkah olah jiwa dan raga, sehingga nilai-nilai kenabian dapat

menginternal pada diri individu. Sehingga ketika sudah menginternal ke

dalam diri siswa, maka akan menjadi karakter bagi mereka. Dengan

demikian maka seorang siswa akan dapat memahami dan menghayati

85

kebenaran dan memebentuk mereka menjadi peribadi yang berkahlak

karimah.”8

Adapaun menurut pendapat zuchdi mengatakan bahwa diantara proses

penerapan pendidikan karakter profetik dapat dilakukan dengan

penanaman nilai-nilai, pemberian keteladanan, memberikan fasilitas

serta adanya evaluasi secara akurat”9

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa

proses penerapan pendidikan karakter berbasis profetik dapat dilakukan dengan

memberikan edukasi secara terus menerus, Pemberian teladan oleh guru,

memberikan fasilitas berupa pemdampingan dan arahan. Serta evaluasi terhadap

penerapan pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik.

Strategi pendidikan profetik sebagaimana Nabi, dimulai dari keteladanan

diri dan membangun keluarga ideal (maṣlaḥah). Pendidik atau guru meliputi

semua unsur dan pribadi yang terlibat dalam interaksi baik dalam keluarga

maupun masyarakat. Kompetensi pendidik atau guru dalam pendidikan profetik

meliputi empat hal yaitu kejujuran (sidq), tanggung jawab (amanah), komunikatif

(tabligh), dan cerdas (fatanah). Evaluasi sangat diperlukan untuk mengukur

proses dan hasil pendidikan. Dari aspek proses, apakah prosesnya sesuai dengan

konsep pendidikan profetik yang meliputi apresiasi terhadap tujuan, muatan

materi, perilaku dan kualitas pendidik, pandangan dan perlakuan terhadap peserta

8 Moh. Roqib, Prophetic Education ( Purwokerto ; STAIN press,2011), 50. 9 Zaenal Tatan Mutakin, “Pembiasaan dalam pembutakan karakter religi”.

https://www.researchgate.net/publication. diakses tanggal 10 maret 2019

86

didik, pengguna metode dan media pembelajaran. Evaluasi pendidikan profetik

selain mengukur dan menilai tentang kualitas pemahaman, penguasaan,

kecerdasan, dan keterampilan, juga mengukur dan menilai nilai moral dan akhlak

peserta didik.

4. langkah-langkah dalam mengoptimalkan pembiasaan pendidikan

karakter berbasis profetik di TK Little Camel.

Langkah – langkah dalam mengoptimalkan pembiasaan pendidikan

karakter berbasis profetik di TK Little Camel yakni dilakukan dengan

penanaman nilai-nilai pendidikan karakter berbasis profetik. kerjasama anatara

guru yang satu dengan yang lain dalam mengawasi dan menerapkan pembiasaan

pendidikan karakter berbasis profetik di TK Little Camel. Adanya hukuman

yang diberikan pun mengandung nilai toleransi dan edukasi kemudian

kerjasama antara guru dan orang tua juga dilakukan dalam mengoptimalkan

pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik di TK Little Camel.

Berdasarkan Undang-Undang Republic Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

tentang peran guru maka dalam memperkuat peran guru tersebut

dilakukan beberapa langkah agar dapat maksimal yakni sebagai berikut :

pertama, memaksimalkan kompetensi guru. Kedua, memaksimalkan

kerjasama antar guru. Ketiga, memaksimalkan kerjasama antar guru

dengan orang tua melalui komite”10

Menurut Moh. Roqib “Hukuman-hukuman yang diberikan pun harus

mengandung nilai toleransi, Selain itu juga, pendidikan profetik yang

diterapkan juga membentuk karakter kejujuran siswa, siswa diberi ajaran-

ajaran yang baik sehingga bisa menyadari kesalahannya. Dengan

10 Rifkiawan Arief, Memperkuat Peran Guru dalam Pendidikan Karakter.

https://www.google.com/amp/s/jalan damai.org/) diakses pada tanggal 10 maret 2019

87

demikian, ada nilai-nilai keagamaan yang diterima, siswa tidak hanya

dihukum, akan tetapi ada nilai yang di transfer dalam proses hukuman

tersebut.”11

Berdasarkan pendapat para ahli maka dapat disimpulkan bahwa langkah-

langkah dalam mengoptimalkan pendidikan karakter berbasis profetik dapat

dilakukan dengan penanaman nilai-nilai pendidikan karakter berbasis profetik.

kerjasama anatara guru yang satu dengan yang lain . pemberian fasilitas dengan

mengawasi dan menerapkan pembiasaan pendidikan karakter berbasis profetik.

Kerjasama antara guru dan orang tua melalui komite dan juga adanya hukuman

yang mengandung nilai toleransi.

Strategi pembangunan karakter dapat dilakukan dengan cara: 1)

sosialisasi (media cetak dan elektronik perlu berperan serta dalam sosialisasi); 2)

pendidikan formal, nonformal, dan informal; 3) metode intervensi regulasi serta

pelatihan dan habituasi (pembiasaan); 4) pemberdayaan, pembudayaan, dan

kerjasama yang sinergis antara semua pemangku kepentingan.

Menjalin kerjasama dengan orang tua peserta didik dalam pembiasaan

pendidikan karakter berbasis profetik sangatlah penting seperti membentuk

organisasi orang tua dan guru yang dijembatani oleh komite sekolah, Adanya

buku penghubung antara orang tua dan guru. adapun buku penghubung

tersebut berfungsi untuk menyampaikan perkembangan anak dan untuk

menyampaikan apabila anak mengalami problem ketika disekolah. Adanya

parenting juga sangat mendukung kerjasama antara orang tua dan sekolah.

11 Moh. Roqib, Prophetic Education ( Purwokerto ; STAIN press,2011), 55.

88

Hukuman-hukuman yang diberikan pada siswa harus mengandung

nilai toleransi, Selain itu juga, pendidikan profetik yang diterapkan juga

membentuk karakter kejujuran siswa, siswa diberi ajaran-ajaran yang baik

sehingga bisa menyadari kesalahannya. Dengan demikian, ada nilai-nilai

keagamaan yang diterima, siswa tidak hanya dihukum, akan tetapi ada nilai yang

di transfer dalam proses hukuman tersebut. Pendisiplinan atau pemberian sanksi

terhadap kesalahan siswa, akan menyadarkan mereka juga untuk berprilaku jujur,

tidak bohong, tidak mengambil barang orang lain. Ada beberapa indikator

liberasi diantaranya menegakkan keadilan dan kebenaran, memberantas

kebodohan, dan keterbelakangan sosial ekonomi, dan menghilangkan kekerasan.

Sehingga pilar dari liberasi ini sangat perlu dilakukan atas dasar humanisasi dan

transendensi. Yang mana melakukan hukuman/pencegahan (liberasi), dengan

hukuman yang manusiawi (humanisasi), di dasarkan dengan nilai-nilai ajaran

Islam (transendensi).