BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Profesi Akuntansi Menurut ...

19
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Profesi Akuntansi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesi adalah bidang pekerjaan, yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu. Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok/badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensimencetuskan ide, kewenangan, keterampilan teknis dan moral (Bell, 1973). Profesi akuntansi adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntansi publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik. Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak, dan konsultan manajemen (Januar, 2010). Profesi akuntansi dibedakan menjadi dua, yaitu profesi akuntan publik dan profesi non akuntan publik. Peranan akuntan publik sangat penting dalam perkembangan dunia usaha karena akuntan publik merupakan satu-satunya profesi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Profesi Akuntansi Menurut ...

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Profesi Akuntansi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesi adalah bidang pekerjaan,

yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya)

tertentu. Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan

yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh

sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok/badan yang bertanggung jawab pada

keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan

profesi dengan mengimplikasikan kompetensimencetuskan ide, kewenangan,

keterampilan teknis dan moral (Bell, 1973).

Profesi akuntansi adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan

keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntansi publik,

akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang,

akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik. Dalam arti

sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan

sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi,

pajak, dan konsultan manajemen (Januar, 2010).

Profesi akuntansi dibedakan menjadi dua, yaitu profesi akuntan publik dan

profesi non akuntan publik. Peranan akuntan publik sangat penting dalam

perkembangan dunia usaha karena akuntan publik merupakan satu-satunya profesi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

yang berhak untuk memberikan opini atas kewajaran dari laporan keuangan yang

disusun manajemen (Setiyani, 2005).

Profesi non akuntan publik ini terdiri dari akuntan perusahaan, akuntan

pemerintah, dan akuntan pendidik. Akuntan perusahaan tugas utamanya adalah

menyediakan informasi keuangan. Menurut Setiyani (2005), pekerjaan akuntansi

dalam perusahaan dikelompokkan menjadi dua. Pertama, akuntansi manajemen

yang berguna menghasilkan informasi khusus bagi pengguna internal seperti

manajer dan karyawan yang berfungsi untuk mengidentifikasikan,

mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasikan dan melaporkan informasi yang

bermanfaat bagi pengguna internal dalam pembuatan perencanaan, pengendalian

dan keputusan. Kedua, akuntansi keuangan berguna untuk menghasilkan

informasi bagi pihak internal maupun pihak eksternal, seperti manajer, karyawan,

investor, kreditur, maupun pemerintah yang terkait dengan penyusunan laporan

keuangan yang berhubungan dengan perusahaan secara keseluruhan.

Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada instansi

pemerintah. Instansi pemerintah yang dimaksud adalah instansi-instansi seperti

departemen keuangan, kantor pajak, Badan Pemeriksaan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK). Sarjana akuntansi

yang berprofesi sebagai akuntan pemerintah mempunyai status pegawai negeri

(Setiyani, 2005). Sedangkan akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas

dalam pendidikan akuntansi, yaitu mengajar, menyusun kurikulum pendidikan

akuntansi dan melakukan penelitian di bidang akuntansi (Setiyani, 2005).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Akuntan pendidik dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada Tri

Dharma perguruan tinggi, yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat. Tugas penelitian merupakan tugas dari seorang akuntan pendidik,

sehingga disamping melakukan pekerjaan mengajar, seorang pendidik juga

dituntut untuk mampu melakukan penelitian sebagai sarana untuk menerapkan

ilmu dalam praktek yang sesungguhnya. Seorang akuntan pendidik harus mampu

melaksanakan pengabdian kepada masyarakat agar seorang pendidik tidak hanya

mampu berkomunikasi dengan bidang ilmunya sendiri, namun juga harus mampu

berkomuniksai dengan masyarakat luas, yang merupakan pihak yang tidak

mungkin tidak mengenal disiplin ilmu si pendidik (Setiyani, 2005).

2.2 Persepsi

Persepsi berasal dari bahasa inggris perception yang berarti penglihatan,

tanggapan, daya memahami/menanggapi. Menurut Warsono (1982), persepsi

merupakan kemampuan untuk membeda-bedakan, mengelompokkan,

memfokuskan sehingga dapat memperoleh kesimpulan. Menurut Setiyani (2005),

persepsi adalah proses individu dalam memilih informasi, mengorganisir,

menafsir masukan-masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang

bermakna. Persepsi seseorang tidak selamanya sama dan tepat, tetapi dapat

berbeda dari kenyataan yang obyektif, mahasiswa akan memilih profesi tertentu

karena dia mempunyai persepsi yang baik terhadap profesi tesebut.

Pada umumnya, persepsi mahasiswa dalam pemilihan profesi, dipengaruhi

oleh pengetahuan pribadi atau personal mengenai bagaimana lingkungan

kerjanya, informasi-informasi yang diperoleh dari lulusan atau alumni terdahulu,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

keluarga atau kerabat dekat, dosen, dan tak terkecuali text book yang dibaca atau

digunakan oleh mahasiswa tersebut (Handhika, 2010).

2.3 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai persepsi mahasiswa akuntansi terhadap faktor-faktor

dalam memilih profesi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik telah

dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Astami (2001) meneliti tentang

faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemiliha profesi akuntan publik dan non

akuntan publik bagi mahasiswa jurusan akuntansi. Penelitian yang dilakukan oleh

Astami (2001) menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan diantara dua

kelompok berkaitan dengan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam

pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik. Penelitian ini

memberikan hasil bahwa faktor-faktor yang berbeda secara signifikan diantara

pemilih profesi akuntan publik dan non akuntan publik adalah sifat/ jenis

pekerjaan dan persepsi mahasiswa mengenai profesi akuntan publik. Sedangkan

faktor-faktor pertimbangan yang secara statistik tidak signifikan adalah gaji,

ketersediaan lapangan kerja dan persepsi mahasiswa tentang pengorbanan untuk

menjadi seorang akuntan publik.

Kunartinah (2003) juga melakukan penelitian mengenai perilaku

mahasiswa di STIE STIKUBANK Semarang dan faktor-faktor yang

mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan publik. Dalam hal ini, faktor-

faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih karir sebagai akuntan

publik adalah faktor intrinsik, penghasilan, pertimbangan pasar kerja, persepsi

mahasiswa mengenai kelebihan dan kelemahan menjadi akuntan publik yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam pemilihan karir mahasiswa

sebagai akuntan publik.

Penelitian tentang persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi pemilihan karir juga pernah dilakukan oleh Rahayu (2003).

Penelitian ini menggunakan mahasiswa yang berada di tahun ketiga Universitas

Negeri dan Universitas Swasta yang ada di Jakarta, Yogyakarta, dan Surakarta.

Variabel yang digunakan yaitu penghargaan finansial, pelatihan profesional,

pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan kerja

dan personalitas. Dari tujuh faktor hanya faktor nilai-nilai sosial dan personalitas

yang tidak terlalu mempengaruhi mahasiswa sedangkan kelima faktor yang lain

sangat berpengaruh dalam pemilihan karir mahasiswa akuntansi.

Penelitian Setiyani (2005), menunjukkan bahwa dalam pemilihan profesi

akuntan publik dan non akuntan publik dapat dibedakan melalui faktor gaji,

pelatihan professional, pengakuan professional, lingkungan kerja, untuk nilai

intrinsik pekerjaan. Faktor pertimbangan pasar kerja dan nilai-nilai sosial tidak

ada perbedaan persepsi. Pada penelitian yang dilakukan Oktavia (2005) di

Universitas Widyatama, hasil analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik adalah

faktor instrinsik, penghasilan jangka panjang dan jangka pendek, pertimbangan

pasar kerja, latar belakang pendidikan di SMU, persepsi keuntungan menjadi

Akuntan Publik. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya beberapa faktor

pertimbangan lain yaitu penghasilan jangka panjang dan jangka pendek,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

kebutuhan individu, peluang menjadi pimpinan dan pekerjaan yang menarik tetapi

tidak memiliki waktu santai.

Rasmini (2007) melakukan penelitian tentang faktor-faktor berpengaruh

pada keputusan pemilihan profesi. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan

adalah mahasiswa akuntansi PTN dan PTS di Bali. Dalam penelitian ini faktor-

faktor yang membedakan pemilihan profesi yaitu pekerjaan yang aman dari PHK.

Dalam penelitian Widyasari (2010) melakukan penelitian mengenai

persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor- faktor yang membedakan

pemilihan karier. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah mahasiswa

akuntansi Univeritas Diponegoro dan UNIKA Soegijapranata. Hasil dari

penelitian tersebut bahwa secara keseluruhan ada perbedaan pandangan

mahasiswa akuntansi yang dilihat dari keinginan karier akuntan yang ditinjau dari

gaji/ penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-

nilai sosial, lingkungan kerja dan pertimbangan pasar kerja. Sedangkan dari

personalitas disimpulkan bahwa secara keseluruhan tidak ada perbedaan

pandangan mahasiswa akuntansi.

Abu Hassan (2012) yang meneliti mengenai persepsi mahasiswa akuntansi

melakukan sertifikasi professional menggunakan sampel penelitian dari

mahasiswa akuntansi Universitas negeri di Malaysia sebanyak 103 responden.

Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa stabilitas pekerjaan dan

keamanan, kesempatan untuk kemajuan dan persepsi siswa terhadap profesi

secara signifikan akan mempengaruhi keputusan mereka untuk mengejar

pemeriksaan profesional dan menunjukkan bahwa sekitar 70% dari responden

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

berencana untuk bekerja segera setelah lulus dan hanya sekitar 28% dari

responden benar-benar memiliki niat untuk mengejar kualifikasi profesional.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Nama Tahun

Penelitian

Objek

Penelitian

Variabel Alat Analisis Hasil

Penelitian

Emita Wahyu

Astami

( 2001 )

130 mahasiswa

peserta mata

kuliah

teori akuntansi

semester genap

Tahun ajaran

1999/2000 pada

PTS

di Yogyakarta

Variabel Dependent:

Gaji

Ketersediaan

lapangan kerja

Persepsi

mahasiswa tentang

pengorbanan

Nilai intrinsic

pekerjaan

Sifat atau jenis

pekerjaan

Variabel dependen :

Pemilihan karir mahasiswa

Uji F, uji t,

independent

sample t-tes,

analisis

diskriminan

- Terdapat

perbedaan yang

signifikan

berdasarkan

faktor sifat atau

jenis

pekerjaan,

persepsi

mahasiswa

mengenai profesi

Akuntan Publik

antara mahasiswa

yang memilih

karir sebagai

Akuntan Publik

dan

Non Akuntan

Publik.

-Tidak terdapat

perbedaan yang

signifikan antara

mahasiswa yang

memilih karir

sebagai Akuntan

Publik dan Non

Akuntan Publik

berkaitan dengan

faktor gaji,

tersedianya

lapangan kerja,

dan

pengorbanan

untuk menjadi

seorang

Akuntan Publik

Sri Rahayu

Eko Arief

Doddy Setiawan

(2003)

130 mahasiswa

PTS

di Yogyakarta,

Jakarta, Surakarta

semester 6

Variabel independent:

Penghargaan

Financial

Pelatihan

professional

Pengakuan

professional

Nilai-nilai social

Uji statistic

Kruskal-Wallis

-Terdapat

perbedaan yang

signifikan antara

mahasiswa yang

memilih karir

sebagai Akuntan

Publik dan Non

Akuntan Publik

ditinjau dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Nama Tahun

Penelitian

Objek

Penelitian

Variabel

Jndjnjjbefjfjjfej

Alat Analisis Hasil

Penelitian

Lingkungan kerja

Pertimbangan

pasar kerja

Personalitas

Variabel dependen :

Pemilihan kariri

mahasiswa sebagai

Akuntan Publik dan

Non Akuntan Publik

penghargaan

financial,

pelatihan

professional,

pengakuan

professional, dan

lingkungan kerja

-Tidak terdapat

perbedaan yang

signifikan antara

mahasiswa yang

memilih karir

sebagai Akuntan

Publik dan Non

Akuntan Publik

ditinjau dari nilai-

nilai sosial,

pertimbangan

pasar kerja, dan

personalitas

Melanie Oktavia

(2005)

Mahasiswa

Ekonomi

Universitas

Widyatama

Variabel independent:

Faktor instrinsik

Penghasilan

jangka panjang

dan jangka pendek

Pertimbangan

pasar kerja

Latar belakang

pendidikan di

SMU

Persepsi

keuntungan

menjadi Akuntan

Publik Publik

Variabel dependen :

Pemilihan karir mahasiswa

sebagai Akuntan Publik

dan Non Akuntan Publik

Analisis

Kualitatif,

Analisis

Distribusi

Frekuensi,

Diagram

batang dan

Diagram

Skater

Hasil Analisis

menunjukkan

faktorfaktor

Yang

mempengaruhi

pemilihan profesi

akuntan publik

dan non akuntan

publik adalah:

- Faktor instrinsik

-Penghasilan

jangka panjang

dan jangka

pendek

-Pertimbangan

pasar kerja

-Latar belakang

pendidikan di

SMU

-Persepsi

keuntungan

menjadi Akuntan

Publik

Rediyana Setiyani

(2005)

Mahasiswa PTN

yang ada di pulau

Jawa

Variabel independent :

Gaji

Pelatihan

professional

Pengakuan

Uji-t

(independent

T-test) dan

Analisis

Diskriminan

Faktor-faktor

yang

membedakan

Gaji, Pelatihan

professional,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Nama Tahun

Penelitian

Objek

Penelitian

Variabel

Alat Analisis Hasil

Penelitian

professional

Nilai-nilai social

Lingkungan kerja

Nilai intrinsic

pekerjaan

Pertimbangan

pasar kerja

Variabel dependen

: Pemilihan karir

mahasiswa sebagai

Akuntan Publik andan non

akuntan public

Pengakuan

professional,

Lingkungan kerja,

untuk Nilai

intrinsic

pekerjaan

Pertimbangan

pasar kerja nilai-

nilai sosial tidak

ada perbedaan.

Rasmini

(2007)

Seluruh PTN dan

PTS yang ada di

Bali

Variabel independent :

Jenis Pekerjaan

Gaji

Jumlah tawaran

lowongan kerja.

Lingkungan kerja

Persepsi

mahasiswa

terhadap

pengorbanan dan

benefit akuntan

public.

Variabel dependen :

Pemilihan karir

mahasiswa sebagai

Akuntan Publik dan

Non Akuntan Publik

Analisi

diskriminan

Analisis

diskriminan:

-Terdapat

perbedaan yang

signifikan

pada faktor-faktor

yang

mempengaruhi

pemilihan profesi

Akuntan Publik

dan Non Akuntan

Publik

-Faktor-faktor

yang paling

dominan

adalah bahwa

karir di akuntan

publik

memberikan

keamanan kerja

yang lebih

terjamin (tidak

mudah

kena phk)

Widyasari (2010)

mahasiswa

akuntansi di

Universitas

Diponegoro

Reguler I,

Reguler II,

Reguler II yang

berasal dari DIII

dan Universitas

Katolik

Soegijapranata

Semarang.

Variabel indepent:

Gaji

Pelatihan

Profesional

Pengakuan

Profesional

Nilai-Nilai Sosial

Lingkungan Keja

Pertimbangan

Pasar Kerja

Analisis Statistik

Deskriptif, Uji

KualitasData, Uji

Normalitas Data,

Pengujian

Hipotesis

faktor-faktor yang

berpengaruh

dalam pemilihan

profesi akuntan

publik dan non

akuntan publik

bagi mahasiswa

jurusan akuntansi,

dapat diambil

kesimpulan

sebagai bahwa

secara

keseluruhan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Nama Tahun

Penelitian

Objek

Penelitian

Variabel

Alat Analisis Hasil

Penelitian

Mulai angkatan

2004 sampai

2008.

Variabel dependen :

Pemilihan karir

mahasiswa sebagai

Akuntan Publik dan

Non Akuntan Publik

ada perbedaan

pandangan

mahasiswa

akuntansi yang

dilihat dari

keinginan karir

akuntan yang

ditinjau dari gaji/

penghargaan

finansial, pelatihan

profesional,

pengakuan

profesional, nilai-

nilai sosial,

lingkungan kerja

dan pertimbangan

pasar kerja.

Sedangkan dari

personalitas

disimpulkan bahwa

secara keseluruhan

tidak ada perbedaan

pandangan

mahasiswa

akuntansi.

Muhammad Abu

Hassan (2010)

Mahasiswa

akuntansi PTN di

Malaysia dengan

103 responden

Variabel Independent:

gaji

Stabilitas

keamanan kerja

peluang untuk

kemajuan

Prestise atau status

Niat untuk

mengejar

pemeriksaan

profesional

Variabel

dependen:

Pemilihan karier

dalam mengejar

kualifikasi

pemeriksaan

profesional

Descriptive

statistic of the

statements

Reliability and

validity tests.

Normality and

multicollinearity

Regression

analysis

Hasil dari penelitian

tersebut

menunjukkan

bahwa stabilitas

pekerjaan dan

keamanan,m

kesempatan untuk

kemajuan dan

persepsi siswa

terhadap profesi

secara signifikan

akan mempengaruhi

keputusan mereka

untuk mengejar

pemeriksaan

profesional dan

menunjukkan

bahwa sekitar 70%

dari responden

berencana untuk

bekerja segera

setelah lulus dan

hanya sekitar 28%

dari responden

benar-benar

memiliki niat untuk

mengejar

kualifikasi

profesional.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian mengenai

persepsi mahasiswa akuntansi terhadap faktor-faktor dalam pemilihan profesi

sebagai akuntan publik dan non akuntan publik sudah banyak diteliti oleh peneliti

terdahulu. Tetapi objek penelitian, variabel dan alat analisisnya yang berbeda-

beda antara penelitian satu dengan yang lainnya, menghasilkan hasil penelitian

yang berbeda-beda pula. Berdasarkan pengetahuan penulis, penelitian yang

menjelaskan mengenai faktor-faktor dalam pemilihan profesi sebagai akuntan

publik dan non akuntan publik pada mahasiswa akuntansi universitas negeri di

kota Surakarta dan mahasiswa akuntansi universitas swasta di kota Surakarta

belum pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu.

2.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Profesi

2.4.1 Persepsi atas gaji

Salah satu studi melaporkan bahwa gaji awal adalah kriteria

penting untuk memilih akuntansi sebagai karir (Kata et al , 2004). Dalam

penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa gaji merupakan faktor utama

dalam pemilihan keputusan dalam karier (Abu Hassan, 2012). Gaji

merupakan penghargaan berwujud finansial (Setiyani, 2005). Gaji

dipertimbangkan dalam pemilihan profesi karena memang tujuan utama

seseorang bekerja adalah memperoleh gaji. Pada faktor gaji, biasanya

mahasiswa akan memperhitungkan gaji yang diperoleh pada waktu mulai

bekerja, jaminan masa depan yang menjamin yaitu adanya dananya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

pensiun, selain itu mahasiswa juga memperhatikan kenaikan kapan

kenaikan gaji akan diperoleh (Yendrawati, 2007).

Setiyani (2005), melaporkan bahwa akuntan menempatkan gaji

sebagai alasan utama dalam memilih pekerjaan tersebut. Hal ini karena

dalam persepsi non akuntan, akuntan dianggap paling mudah mendapatkan

gaji tinggi, meskipun gaji awalnya lebih rendah dibanding profesi yang

lain. Widiyasari (2010), menunjukkan bahwa pemilihan profesi

mengutamakan gaji pertama yang tinggi baik pada profesi sebagai akuntan

publik dan non akuntan publik.

Widiyasari (2010), menyimpulkan bahwa mahasiswa yang

memilih profesi akuntan pemerintah dan akuntan pendidik lebih

mengharapkan dana pensiun dibandingkan dengan mahasiswa yang

memilih profesi akuntan perusahaan dan akuntan publik. Mahasiswa yang

memilih profesi akuntan publik juga mengharapkan penghasilan jangka

panjang (Setiyani, 2005).

Penelitian Abu Hassan (2012), menemukan bahwa salary tidak

berpengaruh signifikan terhadap pilihan karir siswa sebagai akuntan

professional. Sedangkan Warrick, Daniels dan Scoot (2012) dalam

penelitiannya meningindikasikan bahwa tidak ada perbedaan antara

akuntan publik dan akuntan swasta untuk mempertimbangkan gaji awal

sebagai profesi akuntan, akan tetapi berbeda untuk mempertimbangkan

gaji jangka panjang. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikembangkan

hipotesis sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

H1: Terdapat perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi yang memilih

profesi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor

gaji.

2.4.2 Persepsi atas pelatihan profesional

Hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan keahlian

merupakan pelatihan profesional. Pada faktor pelatihan professional

biasanya mahasiswa akan melihat apakah sebelum bekerja diberikan

pelatihan sebagai bekal mereka dalam bekerja. Untuk meningkatkan

kemampuannya dalam bekerja, mahasiswa juga akan melihat apakah ada

pelatihan-pelatihan baik yang diselenggarakan di tempat mereka bekerja

atau yang diselenggarakan oleh pihak luar lembaga mereka bekerja

(Yendrawati, 2007).

Penelitian Setiyani (2005) menunjukkan bahwa profesi akuntan

publik lebih memerlukan pelatihan kerja untuk meningkatkan kemampuan

profesional dan mendapatkan pengalaman kerja yang bervariasi. Persepsi

semacam itu tidak ada pada pilihan profesi akuntan perusahaan, akuntan

pemerintah, apalagi akuntan pendidik.

Sedangkan penelitian Warrick, et al (2012) memberikan informasi

tentang kegiatan siswa pendidikan tambahan dan sertifikasi, lebih dari 40%

dari siswa berniat untuk mengejargelar MBA sementara kurang dari 20%

ingin mengejar gelar akuntansi. Ini memberikan hasil yang beragam bila

dibandingkan dengan penelitian Nelson et al (2002) menemukan bahwa

Magister Akuntansi akan menjadi pendidikan tambahan yang paling dikejar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

sementara hanya 16% akan mengejar MBA. Berdasarkan penjelasan di

atas, dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut:

H2: Terdapat perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi yang memilih

profesi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari

pelatihan professional.

2.4.3 Persepsi atas pengakuan profesional

Pengakuan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan

pengakuan prestasi (Setiyani, 2005). Pada faktor pengakuan profesional

mahasiswa pada umumnya menginginkan reward atas prestasi yang

diperoleh. Reward yang dimaksud tidak hanya berupa uang, tetapi berupa

pengakuan dari lembaga tempat mereka bekerja, sehingga mereka

mempunyai semangat untuk selalu meningkatkan kinerja mereka

(Yendrawati, 2007). Sedangkan penelitian Sugahara dan Boland (2006)

menemukan bahwa persepsi prestise social berbeda antara mahasiswa

akuntansi dan nonakuntansi. Mahasiswa akuntansi dinilai lebih tinggi

daripada mahasiswa non-akuntansi. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat

dikembangkan hipotesis sebagai berikut:

H3: Terdapat perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi yang memilih

profesi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari

pengakuan professional.

2.4.4 Persepsi atas nilai-nilai sosial

Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menampakkan

kemampuan seseorang pada masyarakatnya dan dipertimbangkan dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

memilih profesi (Setiyani, 2005). Penelitian Setiyani (2005)

mengungkapkan bahwa nilai-nilai sosial dipertimbangkan oleh mahasiswa

akuntansi dalam memilih profesi yang meliputi kesempatan berinteraksi,

kepuasan pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi, dan perhatian

perilaku individu.

Sugara dan Boland (2006) dalam penelitiannya tentang peran

persepsi terhadap profesi akuntansi oleh siswa Bussines Tersier Jepang

dalam memilih karier menemukan bahwa ada perbedaan yang signifikan

pengaruh orang tua antara mahasiswa akuntansi dan non akuntansi. Hal ini

dimungkinkan bahwa beberapa orang tua bekerja di daerah akuntansi

tertentu dimana mereka telah berhasil sehingga mereka ingin anak-anak

mereka untuk mengikuti profesi akuntansi. Berdasarkan penjelasan di atas,

dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut:

H4: Terdapat perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi yang memilih

profesi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari nilai-

nilai social.

2.4.5 Persepsi atas lingkungan kerja

Lingkungan kerja merupakan suasana kerja. Lingkungan kerja

berkaitan dengan tipe pekerjaan dan lingkungan tempat bekerja, meliputi

sifat kerja (rutin, atraktif, sering lembur), tingkat persaingan antar karyawan

dan tekanan kerja untuk mencapai hasil yang sempurna, kesempatan untuk

menjadi spesialis merupakan faktor dari lingkungan pekerjaan (Setiyani,

2005). Lingkungan kerja dipertimbangkan dalam pemilihan profesi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

mahasiswa terutama pada sifat pekerjaan rutin dan pekerjaan cepat

diselesaikan. Penelitian Setiyani (2005) menemukan bahwa semua

mahasiswa beranggapan bahwa profesi akuntan perusahaan akan

menghadapi pekerjaan yang rutin dan dapat diselesaikan dibelakang meja,

sedangakan profesi akuntan publik akan menghadapi banyak tekanan dan

tingkat kompetisi yang tinggi.

Meskipun demikan, hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahayu

(2003) menunjukan bahwa karir sebagai akuntan pendidik pekerjaannya

lebih rutin dibanding karir yang lain. Karir sebagai akuntan pemerintah

pekerjaannya rutin yang rutinitasnya sedikit lebih tinggi dibanding akuntan

perusahaan. Karir sebagai akuntan publik dianggap karir yang jenis

pekerjaanya tidak rutin, lebih atraktif dan banyak tantangannya, tidak dapat

dengan cepat terselesaikan. Lingkungan kerjanya hampir sama

denganlingkungan kerja akuntan pendidik.

Sedangkan penelitian Warrick et al (2012) mengungkapkan bahwa

siswa merasakan ada perbedaan dalam lingkungan kerja masalah

keseimbangan yang ditawarkan antara publik, swasta, dan akuntansi

pemerintahan. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikembangkan hipotesis

sebagai berikut:

H5: Terdapat perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi yang memilih

profesi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari

lingkungan kerja.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

2.4.6 Persepsi atas pertimbangan pasar kerja

Pertimbangan pasar kerja berhubungan dengan pekerjaan yang

dapat diakses di masa yang akan datang meliputi keamanan kerja dan

tersedianya lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja

(Setiyani, 2005). Menurut penelitian Yendrawati (2007), pekerjaan yang

terjamin atau tidak gampang memutuskan hubungan kerja karyawan akan

banyak dipilih oleh mahasiswa. Mahasiswa biasanya memilih pekerjaan

berdasarkan informasi lowongan pekerjaan yang mereka peroleh, sehingga

pekerjaan yang mudah diakses oleh mahasiswa biasanya banyak diminati

oleh mahasiswa.

Keamanan kerja pada profesi sebagai akuntan publik sedikit lebih

aman dari pada keamanan kerja sebagai akuntan perusahaan yang rentan

dengan di PHK. Profesi akuntan pemerintah menyenangkan tetapi sering

lembur dan kompetisi diantara karyawannya sangat tinggi serta ada tekanan

kerja untuk menuju sukses, sedangkan profesi sebagai akuntan pendidik

pekerjaanya lebih cepat diselesaikan dan banyak tantangan karena sering

berinteraksi dengan banyak orang (Widyasari, 2010).

Penelitian Warrick, Daniel dan Scoot (2012) mengenai persepsi

siswa akuntansi pada kesempatan kerja, dengan hasil penelitian bahwa siswa

lebih memilih sebagai profesi akuntan publik daripada menjadi akuntan

industri swasta atau akuntan pemerintah. Berdasarkan penjelasan di atas

dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

H6: Terdapat perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi yang memilih

profesi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari

pertimbangan pasar kerja.

2.5 Kerangka Pemikiran

Tujuan penelitian ini untuk menguji secara empiris apakah ada

perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi Universitas Sebelas Maret

Surakarta dan Universitas swasta di kota Surakarta dalam memilih profesi

sebagai akuntan publik dan akuntan non publik dilihat dari gaji, pelatihan

profesional, pengakuan professional, nilai sosial, lingkungan kerja dan

pertimbangan pasar kerja dengan pemilihan profesi akuntansi dalam kerangka

pemikiran teoritis dapat dilihat pada gambar berikut ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Gaji

Pertimbangan

Pasar Kerja

Pelatihan

Profesional

Pengakuan

Profesional

Nilai-Nilai

Sosial

Lingkungan

Kerja

Pemilihan

Karier:

Akuntan

Publik

Non

Akuntan

Publik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user