Bab-23-79-80-cek 20090130071421 5

47
BAB 23 H U K U M

Transcript of Bab-23-79-80-cek 20090130071421 5

B A B 2 3 H U K U M

BAB 23

H U K U M

I. ARAH DAN LANDASAN

Sebagaimana dikemukakan dalam Garis-garisBesar Haluan Nega- ra, wawasandalam mencapai ,tujuan pembangunan nasionaladalah Wawasan Nusantara yang mencakup antaralain perwujudan Kepu- lauanNusantara sebagai satu kesatuan politik,termasuk di dalam- nyabahwa seluruh kepulauan Nusantara merupakansatu kesatuan hukum dalam arti bahwa hanya adasatu hukum nasional yang meng- abdikepada kepentingan nasional.

Selanjutnya ditegaskan pula bahwa untukmemantapkan stabilitas di bidangpolitik, haruslah diusahakan makin kokohnyapersatuan dan kesatuan bangsaserta makin tegak tumbuhnya kehidupan yangkonstitusional, demokratis dan berdasarkanhukum. Guna mening-katkan ketertiban dankepastian hukum dalam mengayomi masya-rakat, yang merupakan syarat bagi terciptanyastabilitas nasional yang mantap, maka aparaturPemerintah pada umumnya dan aparatur pelaksanadan penegak hukum pada khususnya, perlu terusmenerus dibina dan dikembangkan untuk

275

meningkatkan kemampuan serta kewibawaannya.Usaha-usaha untuk ini — termasuk pula pemba-ngunan di bidang politik, aparatur Pemerintahdan hukum — akan mendorong makin berkembangnyakreativitas masyarakat, kegairah-an hidup dan memperluas partisipasi rakyatdalam pelaksanaan pem-bangunan.

Dalam pada itu khusus untuk pembangunan dibidang hukum Garis-garis BesarHaluan Negara menggariskan pengarahan sebagaiberikut :a. Pembangunan di bidang hukum dalam Negara

Hukum Indonesia didasarkan atas landasansumber tertib hukum seperti terkandung dalamPancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

b. Pembangunan dan pembinaan di bidang hukumdiarahkan agar hukum mampu memenuhikebutuhan sesuai dengan tingkat kemajuanpembangunan di segala bidang, sehingga dapatdiciptakan ketertiban dan kepastian hukumdan memperlancar pelaksanaan pembangunan. Dalam rangka ini perlu dilaksanakan usaha-

usaha untuk :1) Peningkatan dan penyempurnaan pembinaan

hukum nasio- nal, denganantara lain mengadakan pembaharuan kodifi- kasi sertaunifikasi hukum di bidang-bidang tertentudengan jalanmemperhatikan kesadaran hukum dalammasyarakat;

2) Menertibkan badan-badan penegak hukumsesuai fungsi dan wewenangnya masing-masing;

3) Meningkatkan kemampuan dan kewibawaanaparat penegak hukum;

4) Membina penyelenggaraan bantuan hukumuntuk golongan masyarakat yang kurangmampu.

c. Meningkatkan kesadaran hukum dalammasyarakat sehingga menghayati hak dankewajibannya dan meningkatkan pembinaan sikappara pelaksana penegak hukum ke arah tegaknyahukum, keadilan dan perlindungan terhadapharkat dan martabat manusia, ketertiban sertakepastian hukum sesuai dengan Undang-

276

Undang Dasar 1945.d. Mengusahakan terwujudnya peradilan Tata

Usaha Negara.e. Dalam usaha pembangunan hukum nasional perlu

ditingkatkan langkah-langkah untuk penyusunanperundang-undangan yang menyangkut hak dankewajiban asasi warganegara dalam rangkamengamalkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar1945.

II. KEADAAN DAN MASALAH

Hukum pada hakekatnya mempunyai fungsisebagai penjamin dan penegak ketertiban dankeadilan serta penunjang pembaharuan masyarakatmenuju ke arah modernisasi. Usaha-usahapembangunan di bidang hukum ditujukan untukmenampung kebutuhan hukum me-

nurut tingkat kemajuan pembangunan di segalabidang dalam rangka mencapai ketertiban dankepastian hukum serta keadilan sebagaisarana peningkatan kesatuan bangsa sertapenunjang pembangunan secaramenyeluruh.

Selama Repelita II telah dilaksanakanserangkaian langkah dankegiatan pembangunan di bidang hukum yangmencakup pembinaan hukum dan perundang-undangan;penegakan hukum; pembinaan peradilan; pembinaanpemasyarakatan; administrasi urusan hukum;dan, pendidikan dare penyuluhan hukum.

1. Dalam usaha pembinaan hokum danperundang-undangan oleh Pemerintah bersamaDewan Perwakilan Rakyat telah dihasilkanse-Jumlah undang-undang termasuk berbagai undang-undang yang cukup berat dan penting sepertiUndang-undang tentang Badan PemeriksaKeuangan; Undang-undang Perkawinan; Undang-undang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;Undang-undang Pokok-pokok KesejahteraanSosial; Undang-undang Pokok-pokok Kepegawaian;Undang-undang Partai Politik dan GolonganKarya; Undang-undang Perubahan Undang-undang Pemilih Umum; Undang-undangPerubahan undang- tentang Susunan danKedudukan MPR, DPR dan DPRD;Undang-undang Pengesahan Penyatuan Timor-Timur

277

ke dalam Negara RI;berbagai pengesahan perjanjian internasionaldan lain-lain. Di samping itu sedang puladipersiapkan sejumlah rancangan undang-undang yang pada saatnya akan disampaikankepada DPR untukdibahas bersama Pemerintah dan memperolehpersetujuan.Di samping itu juga telah dilanjutkan usaha

kodifikasi hukumnasional yang meliputi hukum pidana, hukumperdata, hukum acara pidana dan hukum acaraperdata.Kerjasama dengan kalangan universitas dalam

penelaahan dan penelitian berbagai pokokmasalah hukum telah banyak menunjang persiapan-persiapan pembinaan hukum dan perencanaanperundangundangan, yaitu dalam bentuk penyusunannaskah dasar/akademis sebagai hasil penelaahanmasalah hukum, penulisan karya ilmiahbidang hukum, penelitian hukum dan berbagaipertemuan ilmiah.

Selanjutnya telah lebih digalakkan usaha-usahakemantapan penga- kuan WawasanNusantara di berbagai foruminternasional/regional sertapenerapan prinsip-prinsipnya ke dalam tata hukumnasional.Dalam pada itu, masalah pembinaan hukum dalam

Repelita III tetapmerupakan hal yang perlu memperoleh perhatianyang sungguhsungguh. Pembinaan hukum ini padadasarnya meliputi pengembangan dan pemantapantata hukum yang memberi patokan dan penga-rahan serta pengamanan bagi pembangunan ekonomi,sosial budaya, politik, dan pertahanan dankeamanan. Sehubungan dengan itu, masa-lah khusus dalam perancangan perundang-undanganialah pemantapan sinkronisasi dan koordinasiantara lembaga-lembaga Pemerintah sertapeningkatan kerjasama antara Pemerintah dan DPRsehingga proses legislatif dapat lebih terarah,produktif dan efisien.2. Dalam Repelita II fungsi badan-badan

penegak hukum makinditertibkan menurut proporsi masing-masing. Disamping itu tetap diusahakan peningkatankemampuan dan kewibawaan penegak hukum.Pemupukan kesadaran hukum tidak hanya ditujukankepada masyarakat yaitu melalui penerangan danpenyuluhan tetapi juga di-tujukan kepada penegakhukum sendiri antara lain melalui pendidik-an dan penataran.

278

Usaha-usaha penegakan hukum yang telahdilakukan meliputi antara lain penindakanterhadap perbuatan subversi, penyelundupan,korup- si danpencetakan/penyebaran uang palsu. Masalahkenakalan remaja telah ditangani denganterkoordinir terutama secara pencegahan danpenyuluhan. Sedangkan masalah narkotikaditangani dengan cara pencegahan, penindakan danpenyembuhan para korban penya-lahgunaan narkotika. Di samping itu telahdiatasi berbagai gangguan terhadap stabilitaspolitik dan stabilitas ekonomi.Untuk menunjang kelancaran tugas penegakan

hukum maka aparat penegak hukum telahditingkatkan antara lain dengan pembangunan/rehabilitasi dan perluasan sejumlah gedungKejaksaan Negeri dan Kejaksaan Tinggi sertadipenuhi kebutuhan SSB untuk hubungan KejaksaanAgung dan sejumlah Kejaksaan Tinggi.Pada dasarnya masalah penegakan hukum

menyangkut kesadaran hukum masyarakat mengenaihak - hak dan kewajibannya sebagai war-

ga-negara yang baik. Di samping itu sangatpenting pula adalah sikap, kesadaran hukum,kemampuan dan ketrampilan para penegak dan pe-laksana hukum dalam melaksanakan peraturanperundang-undangan demi menegakkan kepastianhukum dan keadilan serta terjaminnyaperlindungan bagi harkat dan martabat manusiasesuai dengan Panca- sila danUndang-Undang Dasar 1945.Sehubungan dengan itu sistem koordinasi serta

penyerasian tugas- tugas antarabadan-badan penegak hukum masih perluditingkatkan dan dimantapkan. Dengandemikian tugas penuntutan dapat lebih cermatdan produktif dan menunjang kebutuhanmasyarakat dalam rangka mencari kebenaran dankeadilan melalui sarana hukum.

Dalam pada itu tidak jarang bahwa anggautamasyarakat dalam mencari keadilan terbenturkepada keadaan yang kurang membantu sertaketerbatasan kemampuan untuk memanfaatkansarana dan sa- luran hukumsebagaimana mestinya.Dalam hubungan ini perlu dikembangkan suatu

cara bantuan hukum yang efektif dan melembagabagi yang tersangkut perkara, terutama untukgolongan masyarakat yang kurang mampu.3. Pembinaan peradilan telah pula diusahakan

antara lain dengan pembentukan sejumlah

279

Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi barusesuai dengan kebutuhan; pembangunanbaru/rehabilitasi/perluasan sejumlah gedungpengadilan; pengangkatan tenaga hakim baru;penataran hakim dan panitera; penyempurnaantata cara kerja badan per-adilan dan lain sebagainya.Usaha-usaha tersebut pada dasarnya bersifat

menunjang penyelenggaraan peradilan yangsederhana, cepat, dengan biaya ringan dan yangmemenuhi rasa keadilan bagi warga masyarakat.4. Pengembangan sistem pemasyarakatan selama

Repelita II telah dilakukan antara lain denganpengangkatan sejumlah tenaga pemasyarakatanyang memenuhi persyaratan keahlian danpembangunan/ rehabilitasi sejumlah gedunglembaga pemasyarakatan. Di samping itu telahdibangun pula sejumlah gedung bimbingankemasyarakatan dan pengentasan anak.

Masalah pembinaan narapidana tetap merupakanhal yang perlu memperoleh perhatian yangsungguh-sungguh. Usaha pembinaan narapidanaini diarahkan untuk mewujudkan suatu sistempemasyarakat- an yang lebihbersifat mendidik dan lebihberperikemanusiaan. Disamping itu pengembangan tugas kemasyarakatandan pengentasan anak perlu lebih ditingkatkandengan partisipasi keluarga dan masyarakatsecara lebih luas dan aktif, termasuk pembinaanremaja/pemuda yang melanggar hukum dalamrangka penunjangan pengembangan generasi mudapada umumnya.5. Untuk lebih melancarkan administrasi

urusan hukum telah dilakukan perbaikanorganisasi dan administrasi perizinan sertapener-tiban pelaksanaan tugas operasionalantara lain dalam urusan pengesahan badanhukum, pendaftaran merek dan keimigrasian.Khususnya untuk lebih meningkatkan

pelaksanaan tugas keimigra-sian dan pelayanannya terhadap masyarakattelah diadakan peningkat- ankedudukan beberapa kantor direktorat jenderalmenjadi kantor wi-layah dan kantor resortmenjadi kantor direktorat jenderal, di sam-ping pembukaan sejumlah kantor baru. Demikianpula telah dilak-sanakan pembangunan sejumlahgedung kantor imigrasi baru serta perluasandan penambahan asrama.

280

Dalam rangka pelaksanaan program pengembanganpariwisata dalam Repelita IIIpelayanan keimigrasian ini masih perluditingkat- kan lebih lanjut agardapat diciptakan suatu sistem pelayanan keimi-

grasian yang cepat, pasti dandengan biaya yang ringan bagi wisatawan asing.6. Masalah pendidikan hukum telah mendapat

perhatian melalui pengkajian dalam berbagaipertemuan ilmiah, terutama segi pendidik-an klinis hukum yang mengarah kepadapenguasaan ketrampilan tek- nishukum bagi lulusan pendidikan hukum.Pendidikan/latihan para penegak dan pelaksanahukum telah dilakukan melalui berbagai pe-nataran sesuai dengan jenjang dan jeniskeahlian yang perlu ditingkatkan, yaitu bagihakim, panitera pengadilan, pejabat teknispemasyarakatan, keimigrasian dan pelaksanateknis bidang hukum.Sementara itu mutu dan relevansi kurikulum

serta cara penyajian- nya masihperlu ditingkatkan. Dengan demikiantujuan penataran

diharapkan akan lebih menumbuhkan sertamemelihara kepekaan para penegakdan pelaksana hukum terhadap aspirasi hukumdan rasa keadilan yang hidupdalam masyarakat.Selanjutnya pendidikan tinggi hukum dalam

Repelita II telah mengalami kemajuan-kemajuan,khususnya di bidang pendidikan klinis hukumyang dapat meningkatkan kemampuan danketrampilan teknis hukum bagi lulusanpendidikan hukum. Dalam Repelita III kegiatanperintisan klinis hukum ini perlu dilanjutkandan ditingkatkan serta makin diintegrasikan kedalam pendidikan tinggi hukum.Dalam pada itu usaha penyuluhan hukum telah

dilakukan antara lain melaluiinformasi dan penerbitan buku serta peragaanhukum yang diarahkan agar supaya tertanamkesadaran tertib hukum dalam masyarakat.Masalah yang akan lebih ditangani antara lain

ialah agar kegiatan penyuluhan hukum dapatlebih terarah kepada berbagai kelompoksasaran, antara lain pemuda dan remaja,pemakai kendaraan-bermotor dan lainsebagainya. Dalam hubungan ini perlu digunakanberbagai saluran penerangan dan saluranpendidikan.7.Akhirnya, dalam rangka menunjang

pelaksanaan program pembangunan di bidanghukum, dalam Repelita II telah diambilberbagai langkah penyempurnaan dan

281

pendayagunaan aparatur Negara dibidang pembinaan, penegakan dan pelaksanaanhukum. Berdasarkan pengalaman serta makinmeningkatnya kebutuhan pelayanan di bidanghukum dan dengan mutu yang makin baik makadalam Repelita III perlu dilanjutkan danditingkatkan penertiban aparatur Negara di bi-dang hukum ini, antara lain ketertiban tatakerja, administrasi dan tata-laksana baik di Pusat maupun di Daerah,mengefektifkan fungsi pengawasan sertamenegakkan disiplin kerja para pegawai. Dengandemikian masyarakat akan dapat memperolehpelayanan hukum dan pelayanan administrasimaupun hukum yang semakin tertib dan baik.

III. KEBIJAKSANAAN DAN LANGKAH-LANGKAH

Sebagai penjabaran dari kebijaksanaan dasardi bidang hukum sebagaimana digariskan dalamGBHN maka dalam rangka mewujudkan pemerataankesempatan memperoleh keadilan danperlindungan hukum

bagi seluruh warga masyarakat Indonesia terutamagolongan masya- rakat yangkurang mampu, dalam Repelita III akanditingkatkan pelaksanaan sejumlah kebijaksanaanpokok dan langkah yang meliputi bidang-bidang :pembinaan hukum, penegakan hukum, pembinaanperadilan, pembinaan pemasyarakatan,administrasi urusan hukum termasuk keimigrasian,dan pendidikan dan penyuluhan hukum.Dalam segenap kebijaksanaan dan langkah

pembangunan hukum tersebut di atas, harkatmanusia baik sebagai subyek maupun sebagai obyekhukum akan senantiasa diperhatikan.1. Pembinaan hukumPembinaan hukum dalam rangka pembaharuan hukum

dilakukan melalui terutama pembentukan peraturanperundang-undangan yang akandilanjutkan dan ditingkatkan dalam Repelita III.Kegiatan pem-binaan ini tetap merupakan bagiandan pentahapan rencana pembaharuan hukumnasional serta tertib hukum dalam jangkapanjang.Bertolak dari pangkal pikiran tersebut maka

untuk itu pertama-tama akan ditingkatkankegiatan penyusunan perangkat perundang-undanganyang memberi patokan dan pengarahan sertapengamanan bagi pembangunan di segala bidang,terutama yang menunjang pembangunan ekonomi danmendorong perubahan sosial serta menampungakibat-akibat pembangunan itu sendiri. Dalampada itu akan ditingkatkan pula

282

langkah-langkah untuk penyusunan perundang-undangan menyangkut hak dan kewajiban azasiwarganegara dalam rangka mengamalkan Pancasiladan Undang-Undang Dasar 1945. Di sampingitu perundang-undangan yang mengatur kelestarianalam dan lingkung- an hidup sertatataguna tanah dan hukum pertanahan pada umumnyamerupakan bagian perangkat hukum yang akan lebihmemperkokoh landasan pembangunan nasional.Sehubungan dengan itu, perencanaan hukum dan

perundang- undangan dalam bentukprogram legislatif nasional akan disempurna-kan. Perencanaan ini meliputi penentuanprioritas pokok masalah dan penjadwalannya,penyusunan naskah ilmiah, penyusunan RancanganUndang-Undang dan pengajuan serta pembahasannyabersama DPR.Selanjutnya akan diusahakan penggantian

peraturan perundangundangan yang tidaksesuai lagi dengan kebutuhan danaspirasi

masyarakat ataupun menyusun peraturanperundang-undangan baru yang lebih selarasdengan kebutuhan pembangunan dan perkem-bangan kesadaran hukum masyarakat.Dalam pada itu akan dilanjutkan pula usaha

kodifikasi hukum nasional sertaunifikasi hukum dalam bidang-bidang tertentudengan tetap memperhatikan kesadaran hukummasyarakat.Di samping itu, hukum adat sebagai hukum

yang dalam kenya- taannya masih berlakudalam masyarakat setempat akan terus dibinadengan diarahkan kepada kesatuan bangsa danperkembangan masyarakat yang sedangmembangun.Bersamaan dengan usaha-usaha tersebut maka

akan dilanjutkan pula penyusunan danpengembangan putusan perkara (yurisprudensi)sebagai sumber pembentukan hukum melaluiperadilan. Demikian pula akan dikembangkankeputusan-keputusan (preseden) di bidanghukum tata usaha negara, terutama yangmenunjang pembangunan dan yang sekaligusmemberikan landasan bagi peradilan tatausaha negara. Dalam hubungan ini akandilanjutkan dan ditingkatkan usaha perekamankesepakatan dan pendapat ahli-ahli hukumtentang ber-bagai pokok masalah hukum.Untuk menunjang segala usaha pembinaan

hukum tersebut di atas maka akan lebihdiintensifkan kerjasama dengan kalanganuniversitas khususnya lembaga-lembagapengkajian/penelitian hukum serta kalanganprofesi hukum.2. Penegakan hukumKebijaksanaan penegakan hukum pada dasarnya

ditujukan guna meningkatkan ketertiban dankepastian hukum dalam masyarakat.Hal tersebut dilakukan dalam rangka membinakesadaran hukum dalam masyarakatsehingga lebih memahami dan menghayati hak dankewajibannya. Usaha ini dibarengi denganpembinaan sikap, kemam-puan dan kewibawaanaparatur penegak/pelaksana hukum demi tegaknyakeadilan dan terlaksananya perlindungan hakasasi, harkat dan martabat manusiasesuai dengan Pancasila dan Undang-UndangDasar, 1945.Sekaligus akan lebih dimantapkan pula sistem

koordinasi serta penyerasian tugas-tugas antarainstansi penegak hukum. Hal ini dila-

283

kukan antara lain dengan menertibkan fungsi,tugas, kekuasaan dan wewenang badan-badan yangbertugas menegakkan hukum seperti kepolisian,kejaksaan dan pengadilan serta aparaturPemerintah lain- nya sepertipamongpraja, imigrasi, lembaga pemasyarakatan,bea- cukai, pajak dan lainsebagainya sesuai dengan ruang lingkup fungsidan wewenangnya masing-masing. Dalam hubunganini khususnya penyerasian tugas antarakepolisian dan kejaksaan dalam tahap peme-riksaan pendahuluan akan lebih ditingkatkan dandimantapkan.Hubungan fungsional antara tugas pengusutan

dan penyidikan serta tugas penuntutan dalamproses penyelesaian perkara akan lebih di-tegaskan. Dalam hubungan ini hubungan kerjaantara kejaksaan dan kepolisian akan lebihdiarahkan untuk meningkatkan prestasi kerjayang bermanfaat bagi masyarakat dalam mencarikebenaran dan keadilan melalui sarana hukum.Usaha penegakan hukum juga meliputi kegiatan

peningkatan kepercayaan masyarakat kepada hukumdan penegak-penegaknya. Demikian pula akandiusahakan pelembagaan bantuan hukum secaraefek-tif bagi masyarakat terutama untuk golonganyang kurang mampu dalam mencari keadilanmelalui saluran hukum.Penyelenggaraan bantuan hukum akan diusahakan

dalam jangkauan masyarakat yang lebih luas,

284

baik dalam perkara pidana maupunperkara perdata. Khususnya dalam perkara pidanabantuan hukum akan sudah dimulai daritahap pemeriksaan pendahuluan sampaidengan penyidangan perkara dan tahap-tahapselanjutnya.Selanjutnya akan digiatkan pelaksanaan

peraturan perundang-undangan yang berlaku,termasuk yang memberikan kepastian pengembangandunia usaha, penertiban pemilikan danpenggunaan hak-hak tanah, kelestarianalam dan lingkungan hidup dan lain sebagainya.3. Pembinaan peradilan

Dalam rangka pembinaan peradilan akandipertegas bahwa badanbadan pengadilan ituharus makin mampu untuk menjalankan kekua-saankehakiman (yudikatif) yang merdeka, yangterlepas dari pengaruh kekuasaan luar, termasukpengaruh Pemerintah.

Dengan kebebasan yang demikian itu hakimdapat mengambil keputusan berdasarkan hukumyang berlaku dan juga berdasarkan keyakinannyayang seadil-adilnya serta memberikan manfaatbagi masyarakat. Dalam hubungan ini hakim,termasuk di dalamnya hakim pada PengadilanNegeri, Hakim Tinggi dan Hakim Agung, perlupula memahami kebijaksanaan umum Pemerintahdalam pembangunan serta rasakeadilan masyarakat. Untuk keperluan ini makamereka diikut sertakan padaPenataran Tingkat Nasional/Daerah tentangUndang-Undang Dasar 1945, Pancasila denganPedoman Pengha- yatan danPengamalan Pancasila serta Garis-garisBesar Haluan Negara.Proses peradilan akan terns diusahakan supaya

lebih sederhana, cepat, dengan biayaringan dan yang memenuhi rasa keadilan bagipencari keadilan dari seluruh lapisanmasyarakat.Sehubungan dengan tujuan-tujuan tersebut akan

dilanjutkan ber- bagai usahapenyediaan prasarana dan sarana peradilan yangpada dasarnya bersifat penunjang terhadappenegakan kewibawaan peng-adilan sertasekaligus dapat meningkat produktivitaspengadilan dalam arti mempercepat prosespenyelesaian perkara, khususnya mengatasitumpukan perkara yang masih harus diputuskan.

285

Selanjutnya dalam rangka pembinaan peradilanini akan diusaha- kan terwujudnyaperadilan tata usaha negara (administrasi)yaitu sebagai peradilan yang dapatmenyelesaikan perkara yang ber-hubungan dengan pelanggaran yang dilakukan olehpejabat/petugas aparatur negara. Dengandemikian dapat lebih menjamin adanya ke-tertiban, ketentraman dan kepastian hukum dalampenyelenggaraan administrasi pemerintahan yangbersih, berkemampuan dan berwi- bawa,serta penuh dedikasi dan disiplin kerja.Khususnya di bidang penyelenggaraan peradilan

diperlukan langkahlangkah pembinaan mental danketrampilan para calon hakim.

4. Pembinaan pemasyarakatan

Dalam pembinaan narapidana dan anak didikakan dimantapkan pendekatan sosial-edukatifdengan tetap memperhatikan aspek kea- mannamasyarakat lingkungannya dan tingkatkesadaran hukum rak-

yat. Pembinaan ini didasarkan atas suatuperundang-undangan yang sesuai denganperkembangan aspirasi masyarakat yang dijiwaioleh perikemanusiaan. Usaha tersebut lebih-lebih berlaku terhadap yang dikenakan pidanabersyarat dan pelepasan bersyarat dan jugadalam rangka pencegahan dan pengulangankejahatan pada umumnya. De-ngan demikian makasetelah habis pidananya para narapidana dapatkembali hidup dalam masyarakat secara wajar.Khusus dalam pengembangan tugas bimbingan

kemasyarakatan dan pengentasan anak akanditingkatkan penyuluhan kepada masyarakatmengenai pendidikan anak oleh keluarga yangbersangkutan serta mendorong masyarakat untukberpartisipasi dalam usaha bimbingankemasyarakatan.

5. Administrasi urusan hukumDalam administrasi urusan hukum akan

ditingkatkan pelayanan pada masyarakatmelalui prosedur yang lebih sederhana, jelasdan pasti serta pelaksanaan yangcepat dan jujur, khususnya dalam pemberianberbagai macam perizinan dan pengesahan sertapengawasan pelaksanaannya.Demikian pula akan disempurnakan pelayanan

kepada masyarakat di bidangkeimigrasian, terutama yang bersangkutan dengankun- jungan wisatawan Luar Negeri,tanpa mengurangi kewaspadaan pe-ngawasan lalu

286

lintas orang antara Republik Indonesia dan LuarNegeri.Selain daripada itu perlu juga ditingkatkan

pengawasan terhadap orang asing. yang berada diIndonesia dan penyidikan terhadap pelanggaranperaturan perundang-undangan keimigrasian.6. Pendidikan/latihan dan penyuluhan hukum

Pendidikan/latihan tenaga hukum akan lebihdisempurnakan se-hingga akan lebih meningkatkankemampuan dan ketrampilan para penegak danpelaksana hukum serta sekaligus membina sikappara penegak/pelaksana hukum yang harustercermin dalam kepekaan mereka terhadapperkembangan kesadaran hukum dan rasa keadilanmasyarakat.

Penyuluhan hukum ditujukan kepada seluruhwarga masyarakat terutama di daerah pedesaanagar memiliki kesadaran hukum sehingga dapatmemahami dan menghayati hak-hak dan kewajiban-kewajiban- nya dalam rangka memupukdisiplin sosial dan nasional. Dalam padaitu di samping kewajiban-kewajiban yang harusdipenuhi oleh setiap warga negara, hak-hakwarga negara harus dilindungi/dijamin teruta-ma oleh para penegak hukum.Dalam rangka penyuluhan hukum khususnya

terhadap generasi muda makapengetahuan, pemahaman dan penghayatan hukumakan diintegrasikan dalam pendidikan sekolah.Sedangkan pengembangan pendidikan tinggi ilmuhukum akan diusahakan pengembangan orientasinyaagar mahasiswa dan lulusannya senantiasatanggap dan peka akan kebutuhandan masalah hukum dari masyarakat yang sedangmembangun.IV. PROGRAM-PROGRAMKegiatan program-program pembangunan hukum

selama Repe- lita IIImerupakan penerapan nyata dari rangkaiankebijaksanaan pokok sebagaimanadiutarakan di atas dengan memperhitungkanhasil-hasil yang telah dicapai selama RepelitaII serta pula memper- hatikankebutuhan-kebutuhan nyata dalam tahappembangunan selanjutnya.Pada dasarnya kegiatan-kegiatan utama dan

287

sasaran-sasaran ma- sing-masingprogram selama Repelita III merupakankelanjutan, peningkatan dan perluasan kegiatandan sasaran Repelita II, dengan penyesuaian-penyesuaian prioritas sesuai dengan kebutuhanyang mendesak.Program-program pembangunan hukum selama

Repelita III terdiri dari program-programpokok dan program-program pelengkap/penunjangsebagai berikut: a) program pembinaan hukumnasional; b) pro- gram pembinaan peradilan danpenegakan hukum yang mencakup kelompok kegiatanutama pembinaan peradilan, penegakan hukum,pembinaan pemasyarakatan dan pembinaan ,administrasi urusan hu- kumtermasuk keimigrasian; c) program pendidikanhukum; d) pro- gram generasi muda; e)program penyempurnaan efisiensi aparaturpemerintah dan pengawasan; serta f) programpenyempurnaan pra- saranafisik pemerintah.

1. Program Pembinaan Hukum NasionalTujuan dari Program Pembinaan Hukum Nasional

adalah penyu- sunan danpemantapan perangkat perundang-undangan yangmenun- jangpembangunan di berbagai bidang dan menampungakibat pembangunan itu sendiri secara tertibdan dinamis.Dalam rangka mencapai tujuan tersebut akan

disempurnakan perencanaan hukum dan perundang-undangan serta dilanjutkan dan ditingkatkanusaha kodifikasi serta unifikasi hukum dibidang-bidang tertentu.Dalam kegiatan perencanaan hukum dan

perundang-undangan prioritas diberikanpada penyiapan peraturan perundangan yang se-gera diperlukan untuk menunjang kebutuhanpembangunan nasio- nal,khususnya yang menunjang pembangunan ekonomi danmen- dorong perubahansosial ke arah modernisasi serta memantapkan ke-hidupan politik.Kelanjutan usaha kodifikasi mencakup bidang-

bidang hukum pi- dana;acara pidana; perdata; acara perdata; dagang;tata usaha ne- gara;acara tata usaha negara; dan perburuhan.Beberapa pokok materi peraturan perundang-

undangan yang akan dibentuk ataupundisempurnakan meliputi antara lain bidang-

288

bidang: pertanian; perlindungan hutan; sumberalam dan lingkungan hidup; pelabuhan; jalanraya; hypotik rumah; asuransi pelayaran laut;perindustrian; hak merek dan cipta; kesehatan;hygiene dan sanitasi; keselamatan kerja; bedahmayat; adopsi; keluarga berencana; pendidik-an; pertahanan dan keamanan; pemerintahan desa;tata guna tanah; bina kota;bantuan hukum; ganti rugi dan rehabilitasi;peradilan tata usaha negara;acara pidana; Pemilihan Umum; dan lainsebagainya.Khususnya akan dipersiapkan Rancangan Undang-

undang dan Rancangan Peraturan Pemerintahsebagai pelaksanaan Undang-undangNo. 14 Tahun 1970 tentang Kekuasaan Kehakimanyang meliputi antara lain susunankekuasaan dan hukum acara peradilan umum,peradilan agama dan peradilan militer;pengesahan berbagaikonvensi internasional; dan penyelesaian KitabUndang-undang Hukum Dagang danKitab Undang – undang Hukum Pidana serta pe-

nyusunan hukum waris, dan pengaturan arbitrase,yayasan dan per- adilananak.Untuk menunjang perencanaan hukum dan

perundang-undangan maka akan dilanjutkankerjasama dengan kalangan universitas danlembaga-lembaga ilmiah lainnya serta profesikeahlian dalam bidang hukum. Kerjasama inidilakukan dalam bentuk kegiatan penelaahan(karya ilmiah dan pertemuan ilmiah) tentangberbagai pokok masalah hukum, penelitian hukum,penyusunan naskah akademis/ilmiah, pengembangansistem jaringan dokumentasi dan informasi hukumserta publikasi hukum seperti penerbitanhimpunan peraturan perundangundangan dansejarah pembentukan berbagai perundang-undangan.Demikian pula akan dilanjutkan usaha

inventarisasi/pengembang- anputusan perkara (yurisprudensi) termasuk kasus-kasus hukum adat melaluikerjasama antara badan-badan peradilan denganFakul- tas Hukum setempat.Akhirnya usaha khusus di bidang hukum laut

akan dilanjutkan dalam rangkaperjuangan dan kemantapan pengakuan WawasanNusantara di forum internasional/regional sertapenerapan prinsip-prinsip Wawasan Nusantara kedalam tata hukum nasional.2. Program Pembinaan Peradilan dan

289

Penegakan Hukum a. Pembinaan PeradilanTujuan pokok dari pembinaan peradilan ialah

untuk mewujudkan peradilan yang cepat,sederhana dan dengan biaya yang ringan sertadapat memenuhi rasa keadilan seluruh lapisanmasyarakat.Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka

akan dilanjutkan danditingkatkan berbagai kegiatan yang padadasarnya merupakan penunjang bagi usahapembinaan peradilan, antara lain :(1)Pembangunan/rehabilitasi/perluasan gedung

pengadilan sejumlah 332 buah ,besertapenyediaan 1sarana, tenaga hakim, danpaniteranya;

(2)Pembentukan Pengadilan Tinggi di DaerahTingkat I dan Peng-adilan Negeri di DaerahTingkat II secara bertahap sesuai de-ngan kebutuhan jangkauan pelayananperadilan;

(3) Penambahan formasi serta pemutasian danpenempatan hakim dan paniteradalam rangka pengembangan badan pengadilan,pembinaan karir dan pemerataan tenaga yangdiperlukan;

(4) Pembinaan Para pejabat/calon pejabat dalam segi mutu dan mental.

Dalam pada itu, untuk lebih memperluasjangkauan pelayanan peradilanakan dilakukan pembentukan sekitar 312 buahtempat-tem- pat sidang dalamrangka pelaksanaan tugas hakim kelilingkhususnya di kota-kota kecil,sehingga dapat mempercepat proses penyelesaianperkara secara terbuka di tempat kasus/sengketaterjadi, di samping untuk mencegahpenyerahan kepada/penyelesaian perkara olehinstansilain yang sebenarnya merupakan kompetensipenuh dalam pengadilan.Usaha-usaha tersebut terutama dimaksudkan agar

dapat mening- katkan produktivitaspengadilan dalam rangka mempercepat prosespenyelesaian perkara, khususnya untuk mengatasitumpukan perkara yang harus segeradiputuskan tanpa mengurangi mutu keputusan yangadil.Prioritas penyelesaian perkara akan diberikan

pada perkara yang menyangkut langsungkeselamatan bangsa/negara dan yang dapatmengganggu kelancaran jalannya pembangunanseperti korupsi, pe- nyalahgunaan wewenang,290

penyelundupan, subversi, manipulasi tanahdan sebagainya.Selanjutnya akan dilakukan penyempurnaan

administrasi peradilan terutama yang meliputiarsip putusan, administrasi barang bukti,barang rampasan, uang hasil denda, uang gantirugi perkara, uang pengganti biaya saksi, biayapenyidikan, serta administrasi penahanansementara dan penggeledahan.Demikian pula akan lebih disempurnakan tata

cara kerja dan ketatalaksanaan pengadilan padaumumnya, yaitu antara lain dengan menyediakanhimpunan putusan pengadilan, inventarisasiyurispru- densi dan kasus-kasus hukum adat serta statistik perkara danlain sebagainya.b. Penegakan Hukum Kegiatan penegakan hukum ditujukan gunameningkatkan kesadaranhukum dalam masyarakat sehingga menghayatihak dan kewajibannya

dan meningkatkan pembinaan sikap para pelaksanapenegak hukum ke arah tegaknyahukum, keadilan dan perlindungan terhadapharkat dan martabat manusia, ketertibanserta kepastian hukum.Sejalan dengan itu akan lebih ditegaskan

ruang lingkup fungsi dan wewenang masing-masingbadan penegak hukum. Dalam rangka mengembangkankeserasian kerjasama fungsional khususnyaantara kepolisian dan kejaksaan, maka akandimanfaatkan prosedur dan pelaksanaan tugaspengusutan dan penyidikan dan serta penuntutanperkara dan pelaksanaan putusan peradilanmenurut hukum yang berlaku.Yang terutama akan diusahakan ialah antara

lain peningkatan kelancaran surat panggilan,penyidikan, penahanan, penggeledahan, pe-nyitaan, pemeriksaan surat-surat, barang buktidan ketepatan dalam penuntutan serta kecepatandan ketertiban dalam pelaksanaan kepu-tusan hakim.Dalam rangka pengamanan kegiatan-kegiatan

pembangunan yang sedang berlangsung makaefisiensi penanggulangan usaha subversiakan terus ditingkatkan sebagai kegiatanpengamanan dan pengawas- anyang efektif terhadap penunggangan oleh unsur-unsur pengacau/ pengganggu keamanan danketertiban umum.Khususnya dalam rangka pengamanan pemasukan

291

uang negara akan ditingkatkan pemberantasantindak pidana ekonomi seperti penyelundupan.Penanggulangan masalah dan pelanggaran dalam

masyarakat yang langsung maupun tidak langsungdapat menimbulkan gangguan keamanan danketertiban umum akan terus menerus diperhatikanmi-salnya masalah uang palsu, penyalahgunaandan pula lalu lintas gelap narkotika, masalahpelanggaran peraturan perundang-undangan ke-imigrasian, kenakalan remaja, ekses-ekses dibidang pers dan lain sebagainya.Untuk menunjang usaha-usaha tersebut di atas

maka akan dilan- jutkan pembangunan 269gedung kantor kejaksaan serta penyediaan saranayang dibutuhkan termasuk peralatan komunikasiuntuk tugas operasi.

c. Pembinaan Pemasyarakatan.Tujuan pokok pembinaan pemasyarakatan ialah

peningkatan dan penyempurnaan usaha pembinaannarapidana dan anak didik secara sosial-edukatif, khususnya yang dikenakan pidanabersyarat dan pelepasan bersyarat, sehinggasetelah habis pidananya maka para nara-pidana dapat kembali hidup dalam masyarakatsecara wajar.Dalam rangka pembinaan pemasyarakatan kembali

ini akan diusa- hakan pularehabilitasi/penyelesaian 209 gedung lembagapemasyarakatan dan pembangunan 30 gedung kantorBimbingan Kemasyara- katan dan Pengentasan Anak(BISPA) serta penertiban dan perbaikan tempattahanan. Di samping itu akan dilakukan pulaperbaikan dalam organisasi danketatalaksanaan lembaga-lembaga pemasyara-katan. Dalam hubungan ini akan makindikembangkan usaha-usaha kerajinan/unitproduksi pada lembaga pemasyarakatan yang dapatdijadikan sarana pendidikan/latihan ketrampilandalam rangka pembinaan narapidana.Pembinaan anak-anak yang melanggar hukum akan

makin diting- katkan dan disempurnakan baikdi dalam maupun di luar lembaga. Demikian pulaakan dikembangkan tugas penyiapan pelaporandalam rangka membantu pengadilan memprosesputusan secara tepat dan adil.d. Pembinaan Administrasi Urusan HukumTujuan pokok pembinaan administrasi urusan

292

hukum ialah untuk meningkatkan administrasipelayanan berbagai urusan hukum secara layakdan jujur. Dalam hubungan ini akan terusdisempurnakan dan disederhanakan urusanperizinan, pengesahan, serta pengawasan hal-hal yang berhubungan dengan dunia usaha sepertiurusan badan hukum, pendaftaran merek danpatent.Dalam rangka penertiban administrasi urusan

hukum akan diting- katkan usahameniadakan pungutan-pungutan yang tidak sah.Selanjutnya akan diusahakan kelancaran dankecepatan penyelesaian administrasi urusanperdata, penyelesaian kewarganegaraan, grasi,urusan pemberian jaminan hak cipta dan merek.Usaha-usaha untuk meningkatkan jumlah dan

mutu pelayanan keimigrasian pada umumnyaakan dilanjutkan dalam Repelita III,

yaitu antara lain pembangunan/perluasan 16gedung kantor imigrasi dan 8 gedungasrama tahanan imigrasi. Dalam hubungan ini akanmakin diperlancar dan ditingkatkan pelayanankeimigrasian dalam rangkapengembangan pariwisata, tanpa mengurangikewaspadaan pengawasan lalu lintas orang antaraRepublik Indonesia dan LuarNegeri.

3. Program Pendidikan Hukum

Tujuan pokok Program Pendidikan Hukum ialahmeningkatkan kemampuan, kewibawaan dan perbaikansikap para penegak hukum sehinggamampu memberikan keadilan dan perlindunganterhadap harkat dan martabat wargamasyarakat serta memupuk kesadaranhukum dalam masyarakat agar setiap warga negaradapat memahami dan menghayatihak-hak darn kewajiban-kewajibannya.Dalam rangka menciptakan tujuan tersebut akan

ditingkatkan penataran dalam wadahinstansi masing-masing untuk meningkatkankemampuan dalam menjalankan tugas pokoknyasesuai dengan tingkat jabatan dan jeniskeahlian. Di samping itu akan dilaksanakan pulapendidikan tambahan bagi pejabat-pejabat yangbertugas khusus dalam pemeriksaanpendahuluan seperti pejabat pemerintahan, bea-cukai, imigrasi dan lain sebagainya.Selanjutnya akan diusahakan penataran bersama

antara penegak hukum dari kehakiman,kejaksaan, kepolisian dan angkatan bersen-jata dalam rangka meningkatkan koordinasi dalampelaksanaan tugas masing-masing.Akhirnya akan dilakukan kegiatan

penerangan/penyuluhan hukum yangdiarahkan kepada berbagai kelompok sasaranantara lain pemuda remaja, yaitu denganmemanfaatkan berbagai saluran penerangan dansaluran pendidikan.4. Program Generasi MudaTujuan utama dari Program Generasi Muda yang

dikaitkan dengan bidang hukum sebagaipenunjangan terhadap keberhasilan ProgramGenerasi Muda secara keseluruhan ialahuntuk mengembangkan pe-

293

ngetahuan, pemahaman dan penghayatan hukum dikalangan generasi muda maupun pembinaan remajadan pemuda yang melanggar hukum, yaitu melaluibimbingan kemasyarakatan dan pengentasan anak.Usaha memasyarakatkan kembali anak didikdilakukan dengan memberikan bekal baikmental maupun ketrampilan sehingga sebagaigenerasi muda tetap dapat berpartisipasidalam kegiatan pembangunan.

5. Program Penyempurnaan Efisiensi AparaturPemerintah dan Pengawasan

Program Penyempurnaan Efisiensi AparaturPemerintah bertu- juanuntuk : (a) meningkatkan efektivitas danefisiensi aparatur kehakiman dan kejaksaandalam melaksanakan tugas pokok Pemerin-tahan dibidang hukum, baik tugas-tugas rutin maupuntugas pembangunan dan (b) meningkatkanpengawasan dan pemeriksaan agar pelaksanaanprogram kegiatan rutin maupun pembangunan dibidang hukum dapat berhasil dengan efisien danefektif serta sesuai dengan rencana dankebijaksanaan yang telah ditetapkan.Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan

efektivitas aparatur akan dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : (a) Meningkatkan ke-mampuan fungsi perencanaan, monitoring danevaluasi pembangunan hukum, (b) Meningkatkankemampuan dan pembinaan aparatur kepegawaiantermasuk hakim dan jaksa berdasarkan sistemkarir dan prestasi kerja, meningkatkan disiplin

294

kerja dan sebagainya, (c) Meningkatkan danmelanjutkan usaha penertiban operasionalpelaksa- naan tugas sehingga dapatdicegah terjadinya pemborosan-pemborosan ataupenyimpangan-penyimpangan, (d) Menyempurnakanadministrasi yang mencakup administrasikeuangan termasuk pemasukan peng-hasilan Negara, administrasi perlengkapan,administrasi perkantoran, ketata-usahaan sertapengumpulan data dan penyusunan laporanpelaksanaan anggaran realisasi keuangan, (e)Menyempurnakan orga- nisasidan tatalaksana pembangunan hukum secara terus-menerus yang meliputikelembagaan, prosedur dan tata kerja termasukpem- bakuan dan sistem pelaporan, (f)Menyempurnakan sistem informasi tentangpelaksanaan kebijaksanaan pembangunan hukum.Selanjutnya, agar pelaksanaan kebijaksanaan

serta kegiatan berjalan menurut rencana danmencapai sasaran yang telah ditetapkan,maka

fungsi pengawasan akan terns ditingkatkan yangmencakup pengen- dalian,penilaian pelaksanaan pembangunan danpengambilan tindakan penertiban yang sifatnyarepresif dan preventif. Peningkatan fungsipengawasan ini dimaksudkan agar pelaksanaansemua kebijaksanaan dan program dibidang hukum dapat diikuti, dan dapat diambiltin- dakan perbaikanyang diperlukan bila terjadi hambatan, penyim-pangan dan penyelewengan lainnya. Fungsipengawasan tidak semata- matadiselenggarakan oleh Inspektorat Jenderal danaparatur pengawasan fungsionallainnya tetapi juga merupakan kegiatan dantanggung-jawab yang melekat pada fungsi Pimpinansetiap satuan organisasi Departemen/Instansi.Usaha pengawasan yang bertujuan meningkatkanketertiban demi terwujudnya aparatur Pemerintahyang bersih dan bertanggung-jawab akanditingkatkan berdasarkan program yang berencana,terarah dan terpadu.Pengawasan akan dilakukan terhadap pelaksanaan

program-program fisik maupun terhadap mutupelayanan dan mutu jasa yang diberikan aparaturnegara kepada masyarakat. Untuk itu akan diambillangkahlangkah untuk : menyusun/menyempurnakanpedoman pengawasan dan pemeriksaan;mengumpulkan dan mengolah data sebagai bahanpengawasan dan pemeriksaan; meningkatkan mutuaparat pengawasan fungsional; meningkatkan

295

pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan terhadappelaksanaan program; meningkatkan kegiatananalisa dan evaluasi hasil pemeriksaan; danmeningkatkan pengawasan opera-sional oleh unsur pimpinan dari setiap satuanorganisasi terhadap pelaksanaan tugas olehpejabat bawahannya.Dalam rangka kegiatan pengawasan ini akan

dikembangkan parti- sipasikalangan profesi hukum, mass media danmasyarakat luas pada umumnya.

6. Program Penyempurnaan Prasarana Fisik

Pemerintah

Di samping adanya pembangunan prasarana fisikyang fungsional, terintegrasi dalam berbagaiprogram pembangunan hukum maka programPenyempurnaan Prasarana Fisik Pemerintah inidimaksud- kan untukmelengkapi aparatur Pemerintah di Pusat danDaerah dengan prasarana fisikyang diperlukan dalam rangka menunjang

kegiatan program-program pembangunan hukumtersebut di atas. Dalam hal iniakan dilanjutkan pembangunan kantor-kantor dipusat secara bertahap dan kantor-kantor didaerah, seperti balai harta peninggalan dibeberapa ibu kota Propinsi.

TABEL 23 — 1PEMBIAYAAN RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN KETIGA,

1979/80 — 1983/84 (dalam jutaan rupiah)

HUKUM

No. Kode SEKTOR/SUB SEKTOR/PROGRAM

1979/80(Anggaran Pam-

1979/80 —1983/84

(Anggaran Pem-

12 SEKTOR HUKUM 30.635,0 193.0000,0

12.1. Sub Sektor Hukum 30.635,0 193.0000,0

12.1.01 Program Pembinaan Per-

gakan Hukum 29.400,0 185.000,0

12.1.02 Program Pembinaan kum Nasional

1.235,0 8.000,0

296