Aspirasi Personil Sekolah Terhadap Siswa Kreatif dan Program Pengembangannya

19

Transcript of Aspirasi Personil Sekolah Terhadap Siswa Kreatif dan Program Pengembangannya

kemampuan berpikir dan berperilaku iaeatif dalam merespon

lingkungannya. menyffrangi hal-hal{Tg p*o dan orisinal, serta

.#*git drja Vand tidak mengenal leiah. Penelitian Jellen dan

U*an-ai Indonesia-(Prayitno, 1991, Dedr Supriadi' 1994:37),

mengungkapkan bahwa laeativitas anak Indonesia cenderung

rerrdir AiUuoai"gL* dengan beberapa negera lain di Asia'

Potensi kreatif itu belum sepenuhnya teraktualisasikan dalam

berbagai lingkup, sahran- dan kegiatan pendidrkan. Kenyataan rm

tu*pit AaIatn pelaksanaan pendidikan di Indonesia yaitu: (1)

lebih mementingkan pengembangan oaiar, sementaf,a rangsang-

an daya pikir *kreatif

tirabaikan, (2) siswa dilatih mencari satrr

jawaban suatu persoalan; jawaban |rarq bersifat tunggal, dan

i.rugurn, (3) lebih menuntut konformitas; berpikir divergent, yang

rn""!ft*gui perb edaan-perbedaan dalam mengekpresikan ptlqryltterha-dap zuatu persoalin, justru tertutup- (lJtami Munandar, 1 996).

n.,ttl tir*"ya betapa banyak kuncup kreativitas "1a-Inr sebelum

berkemban$'' Di rK dan SD' misalnl'a' sering muncul keluhan

g*ru terlali memaksakan "kebenaran" pada siswa sehingga ke-

iempatan berlreasi, mengembangkan kreativitas, menjadi ter-

tra:nUat. Hat yang dikemdangkan oleh sekolah justru kekakuan.

Inilah salah satu penghambat pengembangan lreativitas siswa.

Kondisi seperti itu berhubungan secala gignrfikan dengan salah

satu variabel motiviasi belajar yaitu tingkat aspirasi (sorenson,

1964; McDonald. 1965: Kolesttk 1976; Traves, 1977; Shadily'

1980; dan Glover & Bruning, 1990).

Rendahnya notivasi belajar siswa berkaitan dengan tt"g[utaspirasinya. ti"gtut aspirasi merupakan tujuan belEq Pe:ifikyang aititapkan seseorang untuk dirinyl harapal dsr keilgtnan

..rrlot*g ierhadap prestasi tertentu (Gage & Berlin_er,-1984).

Aspirasi yang Oimititi siswa yang ditunjang oleh iingkungan

,.koluh, krloigu, dan masyarakat mendorong siswa untuk kreatif

dan berusaha sicuta srmguh-sungguh. Sebalikn)ra, tanpa aspirasi

mereka tidak bersungguh*ungguh melakukan sesuatu. -S-iswa yang

tingkat aspirasinya tinggi cendenrng menampilkan berbagai

laeativitas yang ditandai dengan upaya maksimal di sekolah,

misahrya datang ke sekolah lebih awal, mengerjakan setiap tugas

dengan baik, dan tidak melalukan aktivitas )'ang merugikan

dirinya. Sedangkan siswa yang trngkat aspirasinya rendah

cenderung malas belajar- apd,ag1 tidak ditunjang lingkungan yang

kondusif.

150 Jma[ Qem6 etajaran, !l'{o..02 {afon 26 Juni 2003.

drle merespondm orisinal- serta

im Jellen dan'g.dt 1994:37),ia cenderung

liadiAsia.

dalamKenyataan ini

lltNrnsia yaitu: (1)mngsang-

mencarr sat[finggal, dan

divagent, yangpendapat

i ltfmrandar,1996).ns "lavu sebelumb rmmcul keluhandwa sehingga ke-

me,njadi ter-

instru kekakuan.lredivitas siswa.

dengan salahirasi (Sorenson,

1977; Shadily

deirgan tinekatbelajar spesifik

dan keinginanBcrliner, 1984).#r lingkungan

untuk kreatiftanpa aspirasi

Siswa yangn berbagaidi sekolah,setiap tugas

yug merugikanrendah

llnglungan yang

@(ata& 26 Jani 2AO3

Kreativitas merupakan salah satu potensi yang ada padl

setiap individu dengan derajat dan rntensitas-ypg lervgpiMoreno (dalam Biischof, 1976) menyatakan bahwa kreativitas

bersifat universal dan tampak melalui berbagai bentuk dalam

kehidupan sehari-hari. Kreativitas itu bukanla}. milik pala

cendekia, para ahii atau seniman somata-mata. Kreativitas itu

sendiri, sebagaimana inteligensi, masih sukar dirumuskan karena

konsepnya y-ang kompleks terentang dari kontinum manifestasi

t eroa-puatr t<ognttir di satu kutub dengan kemamprran emotif di

kutup fain, t atirut demikian (Prayiuro, 1991) telah memaparkan

nunusan yang mengganrbarkan perkernbangan pengertian kreati-

vitas, sebagai berikut.

1. Proses berpikir dengan menggunakan analogi'

2. Prakarsa untuk menyimpang dari urutan berpikir yang

biasa ke pola yang sama sekali berbeda'

3. Proses melihat adanya hubungan antata satu hal dan

Iainnya.

4. Cogrto atau "menggoyang" dan !'melempar" benda-benda

beriama dan inteiligo, atau kemampuan untuk memilih

serta mernbedakan di antma berbagai kemungkinan dan

untuk mensintesakan berbagai elemen dengan cara

yang orisinal'

5.Prosesmerryadarikesenjanganatauketiadaansuatuele.men yang mengganggu, menlusun hipotesis.berkenaan

dengan trat-trat trrsebu! menguji hipote{1 itu, meng-

koriunikasikan hasil-hasilnya, dan mungkin mengr{ah

sertamengujikembalihipotesisyangtelahdirumrrskansemula.

6. Kemampuan untuk mengembangkan hubungan-hubungan

kognitifdalamkaitandengankriteriatertentu;hubungan-huIungan tersebut banyak di antaranya unik

7 . Operasi intelektualberkaitan dengan pemikiran divergensi,

transformasi, redinifikasi; kemampuan yang terus di-

gerakkan oleh kepekaan terhadap adanya masalah'

8. Kekuatan imaginasi untuk menyimpang dry serangkaian' p.tt"psi, ide, -p.*itit* serta perasaan, dan mengarah

kehubqngan bmu Yang bermakna'

Asnidn ltyas: Aspirasi Aersotit SeFp kft 151

Selanjutnya i.A. Smith (Prayitno, 1991) melihat rumusan

kreativitas dari kemampuan mencipta; yaitu menrpakan kemam-puan untuk rnengait pengalaman masa lanpau dan menampri-kannya kembali dalam pola, ide, atau pun produk-produk baruDari mmusan terdahulu, rumusan yang memperoleh penjelasan

lebih banyak adalah rumusan yang diberikan Tonance dar:

Grulford (dalam Kathena, 1 982: 140), yaitu.

Kreatif tas adalah proses menjadt sensitif terhadapp ermas a lahan dan kekur angan-he lzurangan, ke seni attgan

dalam p en getahuan, adany a kekur an gan dal am seran g-kaian ilmu, ketidak harmonisan, dan lain sebagainya;mencari pemecahan, membuat dugaan atau menyusunhipotesis tentang kekurangan-kekurangan tersebut;menguji dan menguji kembali hipotesis dan kalau perlumemodifikasi dan kembali menguii hipotesis yang telahdimoclifkasi itu, serta althirnya mengkomunikasikanha s i l-h a.ri I p en guj ian i ru.

Guilford (dalam Kathena, 1982) sejak tahun 1959 meng-

isyaratkan bahr,va kreativitas dan inteligensi itu tidak sama.

karena inteligensi berkaitan dengan kemampuan berpikir konver-gen,'sedangkan kreativitas dikaitkan dengan kemampuan ber-pikir divergen. Kemampuan berprlcir divergent atau kreativitas.rnemiliki empat ciri, yaitu cri yang berkenaan dengan (1) fluency.ad.anya ide yang banyak dan luas, kaya dalam perbendaharaan katadan rara menyampaikan seslratlr, (2) flexibility, digunakannya ide-

ide rleir eara-cara baru dalam menangani pemasalahan, (3)

o rt gi ;'t cti. i ty, diprlnrkarur5'a ide -ide dan kemrurgkinan-kemungkinanyang tidak biasa atau ganjil, dan (a) el.ahorafion, dipakanr,vaberbagai rincian dalam mengentrliakan sesuatu atau merespon.

Sebagai salah satu kemanrpuan ntanusia, kreativitas tenwjudmelalui keberadaan manusia itu sendri. Tingkah laku individubeserta hasil-hasilnya dii,vamai oleh kreativitas yang berkembangdaiam diri individu itu. Dalam upaya memahami kreatifitas, paraalili tarnpaknya rnencuralrkan perhatian terhadap pengungkapanciri-ciri atau karakleristik individu yang kreatif. Dari pengamatanpara ahli itu dihasilkan beberapa ungkapan yang menggambarkankreativitas yang dimaksud. Dellas & Gaiser (Bischof, 1976tmisalnya, mengemukakan bahr,va orang-orang kreatif memrhkrego strength yang superior.

lumatQem.|e[ajarau ltro. 02'lafian 26, Juni 2L'-:

-! .-

-

me{ihat runusankeman-

den msnampil--produk bam.

penjelasanTorrance dan

terhadapksenjangan

serang-nbagainya;

trenwsuntnva^L",+.LgIJ9UUI,

&alau perluiang telah

kan

1959 meng-i inr ddak sama,herpikir konver-

&anampuan ber-dau kreativitas,

(1) fluency,

ftunakannya ide-rrrnasalahan, (3)lnm-kemungkinan

- dipakainyamerespon

terwqudlaliu individu

g"mg berkembangi Lreatifitas, para

pengungkapanDui pengamatanqnggarnbarkaniBischo{ 1976)trcatif memiliki

'ffi" @ifakn 26, luni 2003

Menurut Torrance (Denrbo, IgTg), ciri-ciri orang-orangkreatif adalah (a) bekega dengan diwamar humor, tidak kaku atautegang, dan diwamai oleh permainan, (b) mau mencoba mengerja-kan tugas-tugas yang suliq (c) memiliki perhatian yang kuatdalam jangka waktu panjang, dapat memusatkan perhatian, sertamemiliki minat yang kuaq (d) mampu mengemukakan ide-ide yangbaru dan melakukan kegiatan yang imajinatif, (e) lebih sensitifdan kurang tergantung pada orang lain, (0 tidak begitu terikatpada kelompok kelasnya, (g) kadangkala digelari oleh kawan-kawannya sebagai anak yang "aneh" atau mempunyai ide-ide"grla" (terutama anak laki-lak|.. Sedangkan Dembo (dalamPrayitno, 1990/1991) menambahkan dengan' (h) toleransi terhadapambiguitas, (i) membuat penemuan baru, O terbuka terhadappenemuan baru, (k) bersemangat, (1) berdisiplin did, (m) mampumengendalikan diri, (o) lur,ves, (p) mampu menyesuaiakn diri" dan(q) memiliki konsep diri positif.

Pendapat secara rnenyeluruh tentang hal-hal pokok yangtermuat di dalam ciri-ciri keativitas dikemukakan Kogan (dalamBisclrof, I97 6)^ yaitu perlunya diperkatakan tentang:

a) Aspek-aspek yang berhubungan dengan produk, yaitu apadan berapa ban5rap ka4'a-karya yang dihasilkan olehindividu yang dimaksud.

b) Aspek yang berhubungan dengan kepribadian, yaitu pe-nilaian terhadap pribadi individu yang dimaksud kar,van-kawannya.

c) Aspek-aspek yang berhubungan dengan proses, yaitu cara-cara yang ditempuh serta terjadinya proses mental dantingkah laku pada individu yang kreatif.

Konsep dan pengembangan kreaCvitas dilalalkan denganberritik tolak dari pendekatakan 4P yakni pribadi, pendorong,proses dan produk. Aspekpribadimenekankan pada pemahamansiswa adalah pribadi yang unik. Guru haruslah menghargai bakatdan mrnat dari setiap siswa. Itu berarti, siswa perlu diberikesempatan dan kebebasan mewujudkam)ra. Aspek pendorong,yakni suatu kondisi yang memungkinkan siswaberprilaku laeatif.Sedang kreativitas sebagai proses lebih menekankan pada pema-haman kemampuan siswa meirciptakan sesuatu 5'ang baru, palingtrdak menenrukan hubungan-hubungan jawaban antar berbagaiunsur. Ketiga asepk inilah akhirnya menenhrkan kualitas produkkeatrvitas (Jtami S.C.Munandar, i 996).

fisni{r l$as: flspi/asi Qeaonit Sefrgtafi . 153

li,

-d+t