analisis tingkat kesamaan lagu “viva la vida” dan “if i - Jurnal ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of analisis tingkat kesamaan lagu “viva la vida” dan “if i - Jurnal ...
23 | JURNAL MULTIMEDIA VOLUME 8 NOMOR 1 --- MEI 2017
ANALISIS TINGKAT KESAMAAN LAGU “VIVA LA VIDA” DAN “IF I
COULD FLY” MENGGUNAKAN MIRTOOLBOX
Abdul Barr
Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknik Multimedia Cendekia Abditama
Kompleks Pendidikan Islamic Village
Jl. Islamic Raya Kelapa dua, Tangerang Indonesia [email protected]
ABSTRAK
Analisis tingkat Kesamaaan Lagu umumnya digunakan untuk mengatui fituring
pada lagu yang dominan sama sehingga dapat dilihat kemripan lagu tersebut. Tools
yang digunakan mampu untuk mencari nilai spektrum pada sebuah gelombang,
sehingga dimungkinkan untuk menganalisa fitur-fitur yang terdapat pada sebuah lagu
seperti spektrum, pitch/nada, fluks, dan timbre/warna nada, dinamika, tempo,dan kunci
nada menggunakan perhitungan pemrosesan sinyal suara yang terdapat pada
MIRToolbox yang bekerja di bawah perangkat lunak MATLAB . Pada Penelitian ini
digunakan studi kasus tingkat kesamaan lagu “Viva La Vida” Coldplay dengan “If I
Could Fly” Joe Satriani dalam format .mp3 berdurasi 27 detik, yang di input ke dalam
program MATLAB dan di proses menggunakan tools MIRtoolbox dengan melakukan
proses ) secara otomatis sehingga di dapatkan hasil dari fitur-fitur ekstraksi.
Hasil ekstraksi dari pengujian menggunakan MIRTOOLBOX didapatkan tingkat
kesamaan sebesar 75,02%. Kedua lagu tersebut memiliki tingkat kesamaan terkecil
pada fitur Tempo yaitu sebesar 11,93% dan tingkat kesamaan terbesar pada fitur Flux
yaitu sebesar 16,37%.
Kata Kunci : Analisis, Kesamaan, Lagu, , MIRToolbox.
I. PENDAHULUAN
Hak Cipta adalah hak eksklusif
bagi pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak
ciptaannya atau memberikan izin untuk
itu dengan tidak mengurangi
pembatasan-pembatasan menurut
undang-undang No.19 Tahun 2002
tentang Hak Cipta. Pencipta adalah
seorang atau beberapa orang secara
bersama-sama atas inspirasinya
melahirkan suatu ciptaan berdasarkan
kemampuan pikiran, imajinasi,
kecekatan, keterampilan atau keahlian
yang dituangkan ke dalam bentuk yang
khas dan bersifat pribadi. Ciptaan
adalah hasil setiap karya pencipta yang
menunjukkan keasliannya dalam
lapangan ilmu pengetahuan, seni atau
sastra. Salah satu bentuk ciptaan di
bidang seni adalah music[ ].
Kurangnya tingkat kesadaran etika
masyarakat umum dalam membuat
sebuah karya lagu menyebabkan secara
tidak langsung telah mengambil hak
cipta orang lain tanpa izin. Tidak hanya kesadaran masyarakat umum yang
kurang, melainkan banyak musisi pula
yang tingkat kesadarannya rendah dan
gemar melakukan plagiarisme.
Plagiarisme yang dilakukan oleh antar
24 | JURNAL MULTIMEDIA VOLUME 8 NOMOR 1 --- MEI 2017
musisi juga selalu ditutupi bahwa
mereka hanya mendapatkan inspirasi
dari karya musisi lain bukan menirunya.
Hingga saat ini, standar baku yang
digunakan untuk menentukan apakah
sebuah karya lagu itu plagiat atau tidak
masih menjadi pembahasan.Ketentuan
bahwa jika ada kesamaan identik itu
hanya ada di 2 bar, 4 bar, 6 bar atau 8
bar masih kurang mampu menjadi
patokan, karena masih banyak faktor
yang dimiliki sebuah lagu yang dapat
menjadi bobot penilaian, seperti lirik,
nada, tempo dan melodi.Sehingga
dibutuhkan suatu penelitian lebih lanjut
untuk menentukan kriteria yang lebih
tepat.
II. LANDASAN TEORI
Hak Cipta
Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang
Hak Cipta, Hak Cipta diartikan sebagai
hak eksklusif bagi pencipta atau
penerima hak untuk mengumumkan
atau memperbanyak ciptaannya atau
memberikan izin untuk itu dengan tidak
mengurangi pembatasan-pembatasan
menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku.Hak Eksklusif di dalam
Hak Cipta tersebut adalah hak yang
diberikan bagi pemegang Hak Cipta
tersebut sehingga tidak ada orang lain
yang boleh memanfaatkan hak tersebut
tanpa izin dari pemegang Hak Cipta
tersebut. Pemanfaatan hak tersebut
meliputi kegiatan menerjemahkan,
mengadaptasi, mengaransemen,
mengalihwujudkan, menjual,
menyewakan, meminjamkan,
mengimpor, memamerkan,
mempertunjukan kepada publik,
menyiarkan, merekam dan
mengkomunikasikan ciptaan kepada
publik melalui sarana apapun.
Plagiarisme
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, plagiarisme adalah kata
benda, yang artinya “penjiplakan yang
melanggar hak cipta”. Tindakan
melakukan plagiarisme disebut plagiat,
yang berarti “pengambilan karangan
(pendapat dan sebagainya) orang lain
dan menjadikannya seolah-olah
karangan (pendapat dan sebagainya)
sendiri, misalnya menerbitkan karya
tulis orang lain atas nama dirinya
sendiri; jiplakan”. Orang yang
melakukan tindakan plagiat disebut
plagiator, yaitu “orang yg mengambil
karangan (pendapat dan sebagainya)
orang lain.[4]
Blacks Law Dictionary
memberikan definisi plagiarisme
sebagai tindakan meniru atau menjiplak
suatu komposisi material. Penjiplakan
komposisi material tersebut dapat
dilakukan sebagian maupun secara
meyeluruh dari karya aslinya dan
kemudian digunakan sebagai karya
pribadi. Apabila material ini telah
dilindungi oleh Hak Cipta, maka
tindakan-tindakan tersebut merupakan
suatu pelanggaran Hak Cipta, atau
yang biasa disebut sebagai tindakan
plagiarisme.
Robert C. Osterberg dan Eric C.
Osterberg dalam bukunya “Substansial
Similarity In Copyright Law”,
menyatakan bahwa pembuktian
plagiarisme dalam bermusik
memerlukan pendekatan dan penelitian
yang mendalam. Mereka menyatakan
bahwa pengertian plagiarisme dalam
bermusik tidak selalu didefinisikan pada
saat suatu karya memiliki kemiripan
dengan karya lain. Sebab dalam musik,
kemiripan pokok pada suatu lagu dapat
ditemukan melalui penelitian
menyeluruh dari berbagai elemen.
Elemen tersebut termasuk melodi,
harmoni, rithem, nada, pitch, tempo,
penyusunan kata-kata, warna nada,
25 | JURNAL MULTIMEDIA VOLUME 8 NOMOR 1 --- MEI 2017
konsonansi, dissonansi, aksen,
teknologi suara terbaru, hingga yang
terakhir struktur keseluruhan dari karya
lagu tersebut.
Plagiarisme yang berlaku dalam
industri musik adalah penggunaan atau
proses imitasi yang dilakukan oleh
pencipta lagu lain dengan
menyajikannya kembali dan kemudian
mengklaimnya sebagai karya asli
sendiri. Dalam pengertian lebih lanjut,
plagiarisme dalam industri musik
memiliki 2 konteks utama. Pertama,
pengambilan ide melodi yang terdapat
pada lagu karya orang lain untuk ditiru
serta digunakan sebagai karya pribadi.
Kedua, pengambilan lirik dan contoh
rekaman dari lagu karya orang lain
untuk disisipkan dalam karya miliknya.
Melalui konteks tersebut, plagiarisme
dalam industri musik mencakup
tindakan meniru karya orang lain baik
melalui melodi maupun struktur lagu
secara keseluruhan untuk digunakan
sebagai kepentingan pribadi tanpa ijin
dari penciptanya.
Berikut adalah contoh kasus
plagiarisme yang masuk ke
persidangan :
Joe Satriani dan Coldplay
Kasus yang melibatkan Coldplay
ini terjadi pda tahun 2009. Pembahasan
tentang karya plagiarisme pada salah
satu lagu Coldplay ini di mulai saat
adanya peluncuran lagu “Viva La Vida”
milik band tersebut. Lagu itu sendiri
populer dan menuai kesuksesan secara
global setelah perilisannya. Namun, Joe
Satriani yang mengaku sebagai pencipta
pertama lagu tersebut menuduh Chris
Martin dan bandnya Coldplay telah
menjiplak lagu karya miliknya yang ia
buat terlebih dahulu berjudul “If I Could
Fly”. Dugaan plagiarisme tersebut
muncul pada bagian inti lagu terutama
pada bagian chorus dari “If I Could Fly”
yang memiliki struktur melodi, harmoni
dan rhythm yang sama dengan lagu
“Viva La Vida” milik Coldplay. (Wendi
Putranto, 2011)
Vanilla Ice dan David Bowie
Kasus yang melibatkan Vanilla Ice
sebagai seorang plagiator ini terjadi
pada tahun 1990 dan menjadi salah satu
kasus pembajakan paling terkenal
didunia. Kasus ini terjadi ketika Vanilla
Ice terbukti mengambil dan mencuri sampel lagu milik David Bowie
berjudul “Under Pressure” tanpa izin
lisensi dari sang pencipta lagu tersebut.
Negativland dan U2
Pada bulan Agustus 1991
perusahaan rekaman SST records
meluncurkan sebuah lagu berjudul U2
yang dibawakan oleh band mereka
Negativland. U2 merupakannama
sebuah grup musik ternama yang berada
dibawah perusahaan rekaman Island.
Peluncuran lagu beserta cover album
yang memakai nama U2 tersebut
sebenarnya dilakukan pihak
Negativland sebagai parodi untuk
mengkritik grup musik U2. Namun
persoalan tersebut kemudian melebar
karena berpotensi untuk
membingungkan konsumen dalam
membeli album U2 yang asli.
MATLAB
MATLAB (Matrix Laboratory)
merupakan bahasa tingkat tinggi yang
memiliki lingkungan kerja interaktif
untuk perhitungan numerik, visualisasi,
pemrograman, pengembangan algoritma
dan data analisis.MATLAB dapat
digunakan untuk berbagai aplikasi,
termasuk pemrosesan sinyal
dankomunikasi, gambar dan
pemrosesan video, sistem kontrol, uji
dan pengukuran serta biologi
komputasi. MATLAB merupakan suatu
sistem interaktif yang menggunakan
array sebagai elemen data
dasar.MATLAB memfasilitasi
26 | JURNAL MULTIMEDIA VOLUME 8 NOMOR 1 --- MEI 2017
pengguna untuk memecahkan masalah
komputasi terutama mengenai matriks
dan vektor.
MIRToolbox
MIRToolbox adalah toolbox
MATLAB yang tersedia secara gratis di
bawah GNU (General Public License).
Toolbox ini awalnya dipahami dalam
konteks proyek Brain Tuning, didanai
oleh Uni Eropa ( FP6 - NEST ). Tujuan
adalah untuk menyelidiki hubungan
antara fitur musik dan induksi emosi
musik serta aktivitas saraf yang
terkait.MIRToolbox menyediakan
seperangkat fungsi yang saling
terintegrasi yang ditulis dalam sintaks
MATLAB, yang digunakankhusus
untuk pemrosesan sinyal suara.
Ekstraksi Fitur Musik
Ekstraksi fitur musik berfungsi
untuk mendapatkan karakteristik dari
suatu musik atau lagu. Ekstraksi fitur
musik digunakan untuk memperoleh
informasi musik berupa diagram dan
data numerik pada sinyal audio sebelum
dianalisis. Beberapa Fitur dari musik
yang dapat diekstraksi adalah spektrum,
pitch/nada, fluks, dinamika,
timbre/warna nada,tempo dan kunci
nada.
Spektrum merupakan representasi
dari sinyal suara dalam hal jumlah
getaran pada setiap frekuensi. Hal ini
biasanya disajikan sebagai grafik
baik kekuatan atau tekanan sebagai
fungsi dari frekuensi. Kekuatan atau
tekanan biasanya diukur dalam
desibel dan frekuensi diukur dalam
getaran per detik (atau Hertz atau Hz
singkatannya) atau ribuan getaran
per detik (kilohertz, atau kHz
singkatan).
Pitch adalah tinggi
rendah nada dalam suatu bunyian.
Pitch berkaitan dengan getaran yang
dihasilkan oleh instrument maupun
suara manusia. Bila getarannya
semakin banyak maka nada yang
dihasilkannya semakin tinggi. Pada
vokal, pitch berkaitan dengan
intonasi.Kemampuan intonasi adalah
kesanggupan seseorang dalam
membedakan mana suara yang false
dan tidak false.Nada merupakan
suatu bunyi yang dihasilkan oleh
suatu instrument atau suara dari
manusia, merupakan resonansi pada
frekuensi suara tertentu. Besaran
frekuensi dinamakan dengan Hertz.
Manusia mampu mendengar
frekuensi 50Hz-20.000Hz. Semakin
tinggi frekuensinya semakin tinggi
nadanya. Standar internasional
menetapkan nada C memiliki
frekuensi 440 Hz.
Fluks adalah ukuran dari seberapa
cepat kekuatan sinyal spektrum
berubah, dihitung dengan
membandingkan spektrum daya
untuk satu frameterhadap spektrum
daya dari frame sebelumnya.
Timbre adalah kualitas/warna nada
yang sangat dipengaruhi oleh cara
bergetarnya suatu sumber
bunyi.Timbre terjadi karena
banyakya nada tambahan yang
menyertai nada dasarya.
Dinamika adalah tanda untuk
memainkan volume nada secara
nyaring atau
lembut. Dinamika biasanya
digunakan komposer untuk
menunjukan bagaimana perasaan
yang terkandung di dalam sebuah
27 | JURNAL MULTIMEDIA VOLUME 8 NOMOR 1 --- MEI 2017
komposisi, apakah itu riang, sedih,
datar, atau agresif.Untuk menghitung
dinamika digunakan rumus RMS
(Root Mean Square), dimana energi
global sinyal suara dapat dihitung
dengan mengambil rata-rata
akarpersegi dari amplitudo.
Dimana N adalah jumlah total
sampel frame yang tersedia dalam
domain waktu dan x2n adalah sinyal
amplitudo padasampel ke-n.
Tempo adalah ukuran kecepatan
dalam birama lagu. Ukuran
kecepatan bisa diukur dengan alat
bernama Metronome yang berfungsi
sebagai pengukur kecepatan dalam
birama, misalnya 3/4 atau 4/4.
Tempo menggunakan beats per
minutes (bpm) sebagai satuan untuk
mengukur kecepatan dalam birama
lagu.
Kunci Nada dasar atau bisa disebut
sebagai key signature adalah tanda
sharp/kres (#) atau tanda flat/mol (b)
yang dipasang berkelompok di dalam
garis paranada untuk menandai nada
dasar yang digunakan dalam sebuah
karya musik atau lagu. Kunci nada
dasar terdiri dari C, C#, D, D#, E, F,
F#, G, G#, A, A# dan B.
Perhitungan Persentase Tingkat
Persamaan
Hasil yang dianalisa pada penelitian
ini adalah tingkat kesamaan dari fitur-
fitur yang telah didapatkan setelah
melakukan proses ekstraksi seperti
spektrum, pitch/nada, fluks,
timbre/warna nada, dinamika, tempo
serta kunci nada.Pada dua buah lagu.
Persentase tingkat persamaanantara
dua buah lagudapat diperoleh dengan
menggunakan rumus :
% 𝐏𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚𝐚𝐧
= 𝟏 −𝐒𝐞𝐥𝐢𝐬𝐢𝐡 𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐝𝐮𝐚 𝐝𝐚𝐭𝐚
𝐃𝐚𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐬𝐚𝐫 𝐗 𝟏𝟎𝟎%
Rata – rata persentase tingkat
persamaan antara dua buah lagu dapat
diperoleh dengan menggunakan rumus :
𝐑𝐚𝐭𝐚 − 𝐫𝐚𝐭𝐚 =𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐥𝐮𝐫𝐮𝐡 𝐝𝐚𝐭𝐚
𝐁𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐭𝐚
III. PERANCANGAN DAN
IMPLEMENTASI
Kasus plagiarisme yang akan di analisa
pada penelitan ini adalah kasus grup
band Coldplay dengan lagunya “Viva
La Vida” dan Joe Satriani dengan
lagunya “If I Could Fly” pada tahun
2009, dimana Joe Satrianimengaku
sebagai pencipta pertama lagu tersebut.
Bagian yang diduga sebagai plagiarisme
adalah pada bagian inti lagu terutama
pada bagian chorus dari “If I Could Fly”
yang memiliki struktur melodi, harmoni
dan rhythm yang sama dengan lagu
“Viva La Vida” milik Coldplay.
Data yang digunakan adalah data dua
buah file musik dari “Viva La Vida”
28 | JURNAL MULTIMEDIA VOLUME 8 NOMOR 1 --- MEI 2017
dan “If I Could Fly” dalam format .wav
yang disimpan dengan nama CP.wav
untuk “Viva La Vida” dan JS.wavuntuk
“If I Could Fly”serta memiliki
sampling rate sebesar 22050 Hz yang
masing-masing berdurasi selama 27
detik, berfokus hanya pada bagian reff
yang diduga memiliki kesamaan dalam
struktur melodi, harmoni dan ritme.
Proses perancangan dapat dilihat dari
gambar berikut :
Gambar 1. Tahapan pengujian
Hasil Analisa Spektrum
Tabel 1.Persentase Hasil Analisa
Spektrum CP.wav dan JS.wav
MI
Rto
olbox1.
6.1
_Sp
ectr
um_Mea
n
_Sp
ectr
um_St
d
_Sp
ectr
um_Slo
pe
_Spe
ctrum
_PeriodFre
q
_Spe
ctrum
_PeriodA
mp
_Spec
trum_
PeriodEntro
py
CP.
wav
3.98
2.78
5
3.0
17.
648
0,03
777
6
6.307
.079
0,752
244
0,970
892
JS.
wav
4.04
0.07
5
3.6
70.
824
0,01
359
4
2.633
.119
0,687
755
0,967
591
%
Kesama
an
98,58%
82,21
%
35,99%
41,75%
91,43%
99,66%
%
Rat
a-
rata 74,93%
% 𝐏𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚𝐚𝐧
= 𝟏 −4.040.075 − 3.982.785
3.982.785 𝐗 𝟏𝟎𝟎%
= 𝟗𝟖, 𝟓𝟖 %
Perhitungan diatas digunakan untuk
menghitung nilai _Spectrum_Mean
yang merupakan salah satu dari enam
data yang telah didapat dari ekstraksi
Spektrum.
𝐑𝐚𝐭𝐚 − 𝐫𝐚𝐭𝐚
=
98,58% + 82,21% + 35,99% +41,75% + 91,43% + 99,66%
𝟔= 𝟕𝟒, 𝟗𝟑%
Perhitungan diatas digunakan untuk
menghitung nilai rata-rata dari enam
data yang telah di dapat dengan hasil
74,93%
Hasil Analisa Pitch
Berikutdata numerik Pitch yang di
dapatsetelah proses ekstrasi
Tabel 2. Persentase Hasil Data Pitch
CP.wav dan JS.wav
MIRtoolbo
x1.6.1
_Pit
ch_Mea
n
_Pitch_
Std
_Pit
ch_Slop
e
_Pitc
h_PeriodFr
eq
_Pitc
h_Period
Amp
_Pit
ch_
PeriodE
ntro
py
CP.w
av
1.18
5.56
6.655
401.
106.224
-
0,05
4487
10.00
4.537
0,90
9688
0,97
1426
JS.wa
v
939.031.
970
431.872.
368
0,08985
8
13.33
9.383
0,84
3812
0,97102
3
%
Kesa
maan
79,2
1%
92,8
8%
38,3
7%
75,00
%
92,7
6%
99,9
6%
%
Rata-
rata
79,69%
% 𝐏𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚𝐚𝐧
= 𝟏 −1.185.566.655 − 939.031.970
1.185.566.655 𝐗 𝟏𝟎𝟎%
= 𝟕𝟗, 𝟐𝟏 %
Perhitunagn diatas digunakan untuk
menghitung nilai _Pitch_Meanyang
29 | JURNAL MULTIMEDIA VOLUME 8 NOMOR 1 --- MEI 2017
merupakan salah satu dari enam data
yang telah didapat dari ekstraksi Pitch.
𝐑𝐚𝐭𝐚 − 𝐫𝐚𝐭𝐚
=
79,21% + 92,88% + 38,37% +
75,00% + 92,76% + 99,96%
𝟔= 𝟕𝟗, 𝟔𝟗%
Perhitungan diatas digunakan untuk
menghitung nilai rata-rata dari enam
data yang telah di dapat dengan hasil
79,69%
Hasil Analisa Fluks
Berikut data numericFluks yang di
dapatsetelah proses ekstraksi.
Tabel 3. Persentase Hasil Data Fluks
CP.wav dan JS.wav
MIRto
olbo
x1.6
.1
_Spectralflu
x_Me
an
_Spectralf
lux_
Std
_Spectralf
lux_
Slop
e
_Spe
ctralflux_
Perio
dFre
q
_Spe
ctralflux_
Perio
dAm
p
_Spe
ctralflux_P
eriod
Entro
py
CP.wav
59.559.966
36.8
52.859
-
0,017059
1.14
3.376
0,871606
0,973838
JS.
wav
62.19
3.601
32.910.6
82
0,03
582
1.081.57
2
0,90
5346
0,968
6
%
Kes
ama
an
95,77
%
89,3
0%
40,3
8%
94,5
9%
96,2
7%
99,46
%
%
Rata-
rata
85,96%
% 𝐏𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚𝐚𝐧
= 𝟏 −62.193.601 − 59.559.966
62.193.601 𝐗 𝟏𝟎𝟎%
= 𝟗𝟓, 𝟕𝟕 %
Perhitunagn diatas digunakan untuk
menghitung nilai
_Spectralflux_Meanyang merupakan
salah satu dari enam data yang telah
didapat dari ekstraksi Fluks. 𝐑𝐚𝐭𝐚 − 𝐫𝐚𝐭𝐚
=
95,77% + 89,30% + 40,38% +94,59% + 96,27% + 99,46%
𝟔= 𝟖𝟓, 𝟗𝟔%
Perhitungan diatas digunakan untuk
menghitung nilai rata-rata dari enam
data yang telah di dapat dengan hasil
85,96%
Hasil Analisa Brightness
Berikut data numerik Brightness
yang di dapatsetelah proses ekstraksi.
Tabel 4. Persentase Hasil Data
Brightness CP.wav dan JS.wav MI
Rto
olbo
x1.6
.1
_Bri
ghtn
ess_
Mea
n
_Brightn
ess_
Std
_Bri
ghtn
ess_
Slop
e
_Brightness
_Perio
dFreq
_Brightness_
Period
Amp
_Brightness_Pe
riodEnt
ropy
CP.
wav
0,35
2007
0,08
5481
0,18
0962
3.334.
846
0,9548
89
0,97537
9
JS.wav
0,516636
0,05578
1
0,20461
9
1.081.572
0,954109
0,973758
%
Kes
ama
an
68,1
3%
65,2
6%
88,4
4%
32,43
%
99,92
% 99,83%
%
Rata-
rata
75,67%
% 𝐏𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚𝐚𝐧
= 𝟏 −0,516636 − 0,352007
0,516636 𝐗 𝟏𝟎𝟎%
= 𝟔𝟖, 𝟏𝟑 %
Perhitunagn diatas digunakan untuk
menghitung nilai _Brightness_Mean
yang merupakan salah satu dari enam
data yang telah didapat dari ekstraksi
Brightness.
𝐑𝐚𝐭𝐚 − 𝐫𝐚𝐭𝐚
=
68,13% + 65,26% + 88,44% +
32,43% + 99,92% + 99,83%
𝟔= 𝟕𝟓, 𝟔𝟕%
Perhitungan diatas digunakan untuk
menghitung nilai rata-rata dari enam
data yang telah di dapat dengan hasil
75,67%
30 | JURNAL MULTIMEDIA VOLUME 8 NOMOR 1 --- MEI 2017
Hasil Analisa RMS (Root Mean
Square)
Beriku tdata numeric RMS yang di
dapat setelah proses ekstraksi
Tabel 5. Persentase Hasil Data RMS
CP.wav dan JS.wav
MIRt
oolbo
x1.6.1
_RMS
ener
gy_
Mean
_RM
Sene
rgy_
Std
_RMSene
rgy_
Slop
e
_RMSene
rgy_
Perio
dFreq
_RMSene
rgy_
Perio
dAmp
_RMSener
gy_P
eriod
Entropy
CP.wav
0,19990
8
0,052362
0,003649
2.354.00
9
0,949091
0,973114
JS.wa
v
0,18
965
4
0,03
7134
0,05
6971
2.22
3.23
0
0,96
8664
0,972
703
%
Kesa
maan
94,8
7%
70,9
2%
6,41
%
94,4
4%
97,9
8%
99,96
%
%
Rata-rata
77,43%
% 𝐏𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚𝐚𝐧
= 𝟏 −0,199908 − 0,189654
0,199908 𝐗 𝟏𝟎𝟎%
= 𝟗𝟒, 𝟖𝟕 %
Perhitunagn diatas digunakan untuk
menghitung nilai RMS energy_Mean
yang merupakan salah satu dari enam
data yang telah didapat dari ekstraksi
RMS.
𝐑𝐚𝐭𝐚 − 𝐫𝐚𝐭𝐚
=
94,87% + 70,92% + 6,41% +
94,44% + 97,98% + 99,96%
𝟔= 𝟕𝟕, 𝟒𝟑%
Perhitungan diatas digunakan untuk
menghitung nilai rata-rata dari enam
data yang telah di dapat dengan hasil
77,43%.
Hasil Analisa Tempo
Berikut data numerik Tempo yang
di dapat setelah proses ekstraksi.
Tabel 6. Persentase Hasil Data Tempo
CP.wav dan JS.wav
MIRt
oolbo
x1.6.1
_Tempo
_Me
an
_Temp
o_S
td
_Tempo
_Slo
pe
_Tempo
_Peri
odFr
eq
_Tempo_Pe
riodA
mp
_Tempo_Pe
riodEn
tropy
CP.w
av
137.
997.295
0,0
72844
0,080
249 NaN NaN
0,957
624
JS.wav
130.109.
502
0,3483
59
-0,065
681
NaN NaN 0,957594
%
Kesa
maan
94,2
8%
20,
91
%
35,48
% NaN NaN
99,99
7%
%
Rata-
rata
62,67%
% 𝐏𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚𝐚𝐧
= 𝟏 −137.997.295 − 130.109.502
137.997.295 𝐗 𝟏𝟎𝟎%
= 𝟗𝟒, 𝟐𝟖 %
Perhitunagn diatas digunakan untuk
menghitung nilai _Tempo_Mean yang
merupakan salah satu dari empat data
yang telah didapat dari ekstraksi
Tempo.
𝐑𝐚𝐭𝐚 − 𝐫𝐚𝐭𝐚
=94,28% + 20,91% + 35,48% + 99,997%
𝟒= 𝟔𝟐, 𝟔𝟕%
Perhitungan diatas digunakan untuk
menghitung nilai rata-rata dari empat
data yang telah di dapat dengan hasil
62,67%
Hasil Analisa Key
Berikut data numerik Key yang di
dapat setelah proses ekstraksi.
Tabel 7. Persentase Hasil Data Key
CP.wav dan JS.wav
MIRtoolbo
x1.6.1
_Key_M
ean
_Key_St
d
_Key_Sl
ope
_Ke
y_Perio
dFre
q
_Ke
y_Perio
dA
mp
_Key_Peri
odEn
tropy
CP.w
av
5.53
7.03
7
3.05
1.21
7
0,22
104
5
0,14
285
7
0,68
450
4
0,948
66
JS.wav
8.14
8.148
3.25
2.908
0,05
1396
0,33
3333
0,80
4149
0,94791
31 | JURNAL MULTIMEDIA VOLUME 8 NOMOR 1 --- MEI 2017
% Kesa
maan
67,95%
93,80%
23,25%
42,86%
85,12%
99,92%
%
Rata-
rata
68,82%
% 𝐏𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚𝐚𝐧
= 𝟏 −8.148.148 − 5.537.037
8.148.148 𝐗 𝟏𝟎𝟎%
= 𝟔𝟕, 𝟗𝟓 %
Perhitunagn diatas digunakan untuk
menghitung nilai _Key_Mean yang
merupakan salah satu dari enam data
yang telah didapat dari ekstraksi Key.
𝐑𝐚𝐭𝐚 − 𝐫𝐚𝐭𝐚
=
67,95% + 93,80% + 23,25% +42,86% + 85,12% + 99,92%
𝟔= 𝟔𝟖, 𝟖𝟐%
Perhitungan diatas digunakan untuk
menghitung nilai rata-rata dari enam
data yang telah di dapat dengan hasil
68,82%
HasilAnalisa Tingkat Persamaan
Berdasarkan hasil ekstraksi dan
analisa fitur-fitur antara file lagu Viva
La Vida/CP.wav/Figure1 dan If I Could
Fly/JS.wav/Figure 2, dapat dihitung
persentase kesamaan fitur-fitur dari dua
lagu tersebut.
Tabel 8. Rata-Rata Persentase Tingkat
Kesamaan Lagu
Vari
abel
Spectru
m
Pitch
Flux
RMS
Brightne
ss
Temp
o
Key
%
Kesa
maa
n
74,9
3%
79,
69
%
85,
96
%
77,
43
%
75,6
7%
62,
67
%
68,
82
%
%
Rata
-rata
75,02%
𝐑𝐚𝐭𝐚 − 𝐫𝐚𝐭𝐚
=
74,93% + 79,69% + 85,96% +77,43% + 75,67% + 62,67% + 68,82%
𝟕= 𝟕𝟓, 𝟎𝟐%
Perhitungan diatas digunakan untuk
menghitung nilai rata-rata dari enam
data yang telah di dapat dengan hasil
75,02%
Berdasarkan hasil dari perhitungan
diatas,dapat disimpulkan bahwa
lagu“Viva La Vida” dari Coldplay
dengan“If I Could Fly”dari Joe Satriani,
memiliki tingkat kesamaan yang tinggi
yaitu 75,02% .
Tabel 9. Jumlah Tingkat Kesamaan
Fitur Lagu
Variab
el
Spectru
m
Pitch
Flux
RM
S
Brightne
ss
Temp
o
Key
%
Tingka
tKesam
aan
74,
93
%
79,
69
%
85,
96
%
77,
43
%
75,6
7%
62,
67
%
68,
82
%
Jumlah 525.17%
Berdasarkan tabel sebelumnya,
dapat dilihat jumlah tingkat kesamaan
dari masing-masing fitur tersebut,
kemudian dapat dihitung persentase
fitur yang memiliki tingkat kesamaan
dari terkecil hingga terbesar
menggunakan rumus :
% 𝐅𝐢𝐭𝐮𝐫
=𝐓𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐭 𝐊𝐞𝐬𝐚𝐦𝐚𝐚𝐧 𝐅𝐢𝐭𝐮𝐫
∑ 𝐓𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐭 𝐊𝐞𝐬𝐚𝐦𝐚𝐚𝐧 𝐅𝐢𝐭𝐮𝐫 𝐗 𝟏𝟎𝟎%
Tabel 10. Persentase Tiap Fitur Lagu
Fitur Persentase
Tiap Fitur
Spektrum
74,93
525,17 x 100%
= 14,27%
Pitch
79,69
525,17 x 100%
= 15,17%
Flux
85,96
525,17 x 100%
= 16,37%
32 | JURNAL MULTIMEDIA VOLUME 8 NOMOR 1 --- MEI 2017
RMS
77,43
525,17 x 100%
= 14,74%
Brightness
75,67
525,17 x 100%
= 14,41%
Tempo
62,67
525,17 x 100%
= 11,93%
Key
68,82
525,17 x 100%
= 13,11%
Berdasarkan hasil dari tabel diatas,
dapat disimpulkan bahwa lagu“Viva La
Vida”dari Coldplay dengan“If I Could
Fly”dari Joe Satriani, memiliki tingkat
kesamaan terkecil pada fitur Tempo
yaitu sebesar 11,93% dan tingkat
kesamaan terbesar pada fitur Flux yaitu
sebesar 16,37%.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis untuk
mencari tingkat kesamaan sebuah lagu
dengan menggunakan tools
MIRTOOLBOX dapat disimpulkan
bahwa :
Berdasarkan hasil dari pengujian
dapat disimpulkan bahwa lagu
“Viva La Vida” Coldplay dengan
“If I Could Fly” Joe Satriani,
memiliki tingkat kesamaan yang
tinggi yaitu 75,02% .Kedua lagu
tersebut memiliki tingkat kesamaan
terkecil pada fitur Tempo yaitu
sebesar 11,93% dan tingkat
kesamaan terbesar pada fitur Flux
yaitu sebesar 16,37%.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Lartillot, Olivier. 7 Desember
2014, MIRtoolbox 1.6.1 User’s
Manual, Department of
Architecture, Design and Media
Technology, Aalborg
University, Denmark
[2] Rifaldy, A.Imran. (2012). Desain
dan Analisis Simulasi Aplikasi
Mesin PencariLagu Berbasiskan
Pola Nada Menggunakan
Metode Fast Fourier Transform.
Institut Teknologi Telkom,
2012.
[3] Undang-Undang Tentang Hak
Cipta, UU No. 19 Tahun 2002,
LN No.85 Tahun 2002, TLN
No. 3654, Penjelasan Pasal 2
Ayat (1)
[4]. Marbun, Tommy Hottua. Azwar,
T. Keizeirina, Mei 2013,
Perlindungan Hukum Hak Cipta
Terhadap Karya Cipta Lagu dan
Musik dalam Bentuk Ringtone
pada Telepon Seluler. Journal.
Volume 1, No. 1
[5]. Caesarendra, Wahyu. Ariyanto,
M. Panduan Belajar Mandiri
MATLAB, Penerbit PT Elex
Media Komputindo, Kompas
Gramedia, 2012