ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN

35
ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA 1.1 Pendahuluan Sejak lahir, tanpa disadari, kita sudah menerima pendidikan dari orang tua tentang banyak hal. Orang tua merupakan guru pertama bagi kita untuk bertanya-tanya hal kecil hingga yang besar. Seiring berjalannya waktu, definisi pendidikan pun meluas. Kita tidak hanya mengenal dalam lingkungan keluarga, namun mencapai lingkungan masyarakat, bahkan lingkungan Negara. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan memegang unsur penting untuk membentuk pola pikir, akhlak, dan perilaku manusia agar sesuai dengan norma-norma yang ada, seperti norma adat, agama, budaya, dan lain-lain. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU Sisdiknas). Menurut UNESCO pendidikan itu sekarang adalah untuk mempersiapkan manusia bagi suatu tipe masyarakat yang masih belum ada. Konsep system pendidikan mungkin saja berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat dan pengalihan nilai-nilai kebudayaan (transfer of culture value). Konsep pendidikan saat ini tidak dapat dilepaskan dari pendidikan yang harus sesuai ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

Transcript of ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN

DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN

STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA

1.1 Pendahuluan Sejak lahir, tanpa disadari, kita sudah menerima

pendidikan dari orang tua tentang banyak hal. Orang tua

merupakan guru pertama bagi kita untuk bertanya-tanya hal kecil

hingga yang besar. Seiring berjalannya waktu, definisi

pendidikan pun meluas. Kita tidak hanya mengenal dalam

lingkungan keluarga, namun mencapai lingkungan masyarakat,

bahkan lingkungan Negara. Pendidikan merupakan hal yang tidak

dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan memegang

unsur penting untuk membentuk pola pikir, akhlak, dan perilaku

manusia agar sesuai dengan norma-norma yang ada, seperti norma

adat, agama, budaya, dan lain-lain.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU Sisdiknas).

Menurut UNESCO pendidikan itu sekarang adalah untuk

mempersiapkan manusia bagi suatu tipe masyarakat yang masih

belum ada. Konsep system pendidikan mungkin saja berubah sesuai

dengan perkembangan masyarakat dan pengalihan nilai-nilai

kebudayaan (transfer of culture value). Konsep pendidikan saat

ini tidak dapat dilepaskan dari pendidikan yang harus sesuai

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

dengan tuntutan kebutuhan pendidikan masa lalu,sekarang,dan masa

datang.

Dari beberapa definisi pendidikan di atas, pada dasarnya

pengertian pendidikan yang dikemukakan memiliki kesamaan yaitu

usaha sadar, terencana, sistematis, berlangsung terus-menerus,

dan menuju kedewasaan.

Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan

atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan

serangkaian kerja dalam mencapai tujan tertentu.

Definisi pengelolaan oleh para ahli terdapat perbedaan –

perbedaa hal ini disebabkan karena para ahli meninjau pengertian

dari sudut yang berbeda- beda. Ada yang meninjau pengelolaan

dari segi fungsi, benda, kelembagaan dan yang meninjau

pengelolaan sebagai suatu kesatuan. Namun jika dipelajari pada

prinsipnya definisi- definisi tersebut mengandung pengertian dan

tujuan yang sama.

Berikut ini adalah pendapat dari beberapa ahli yakni

menurut Wardoyo (1980:41) memberikan definisi sebagai berikut

pengelolaan adalah suatu rangkai kegiatan yang berintikan

perencanaan ,pengorganisasian pengerakan dan pengawasan dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Menurut Harsoyo (1977:121) pengelolaan adalah suatu

istilah yang berasal dari kata “kelola” mengandung arti

serangkaian usaha yang bertujuan untuk mengali dan memanfaatkan

segala potensi yang dimiliki secara efektif dan efisien guna

mencapai tujuan tertentu yang telah direncanakan sebelumnya.

Dari uraian diatas dapatlah disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan pengelolaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang

berintikan perencanaan,pengorganisasian,penggerakan dan

pengawasan yang bertujuan menggali dan memanfaatkan sumber daya

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

alam yang dimiliki secara efektif untuk mencapai tujuan

organisasi yang telah ditentukan.

Pengelolaan pendidikan berasal dari kata manajemen,

sedangkan istilah manajemen sama artinya dengan administrasi

( Oteng Sutisna:1983). Dapat diartikan pengelolaan pendidikan

sebagai supaya untuk menerapkan kaidah-kaidah adiministrasi

dalam bidang pendidikan.

1.2 Fungsi Pengelolaan Pendidikan

Fungsi dari pengelolaan pendidikan mengikuti pada fungsi-

fungsi manajemen/administrasi pada umumnya, yaitu meliputi

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan

pengembangan.

• Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai

suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan

perencanaan merupakan penetapan pada tindakan apa yang harus

dilakukan? Apakah sebab tindakan itu harus dikerjakan? Dimanakah

tindakan itu harus dikerjakan? Kapankah tindakan itu harus

dikerjakan? Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu?

Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu?

• Pengorganisasian (Organizing)

Oganisasi adalah dua orang atau lebih yang bekerjasama dalam

cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran specific atau

sejumlah sasaran. Dalam sebuah organisasi membutuhkan seorang

pemimpin, pekerjaan pemimpin meliputi beberapa kegiatan yaitu

mengambil keputusan, mengadakan komunikasi agar ada saling

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

pengertian antara atsan dan bawahan, memberi semangat, inspirasi

dan dorongan kepada bawahan agar supaya mereka melaksanakan apa

yang diperintahkan.

• Pengarahan (Directing )

Pengarahan adalah fungsi pengelolaan yang berhubungan dengan

usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi

kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar

tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju

pada tujuan yang telah ditetapkan semula.

•Pengawasan

Pengawasan adalah fungsi pengelolaan yang berhubungan dengan

usaha pemantauan kinerja agar supaya kinerja tersebut terarah

dan tidak melenceng dari aturan yang sudah ditetapkan dan

pemantauan berfungsi sebagai media agar kinerja tersebut terarah

dan tersampaikan secara tepat.

• Pengembangan

Pengembangan adalah fungsi pengelolaan yang harus dijadikan

tolak ukur keberhasilan suatu pengelolaan, dengan adanya

pengembangan pengelolaan akan berjalan sesuai dan melebihi

target yang akan diperoleh.

Tanpa suatu program yang baik sulit kiranya tujuan pendidikan

akan tercapai. Oleh karena itu, pengelolaan harus disusun guna

memenuhi tuntutan, kebutuhan, harapan dan penentuan arah

kebijakan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan. Pengelolaan

kerja SMP merupakan penjabaran tugas dan pelaksanaan kebijakan

Depdiknas yang di sesuaikan dengan kondisi obyektif. Dalam

pelaksanaannya setiap kegiatan mengacu pada pengelolaan yang ada

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

sehingga proses dan pelaksanaan aktifitas di sekolah lebih

terukur, terpantau dan terkendali.

Pengelolaan pendidikan berfungsi sebagai acuan bagi sekolah

dalam mengukur, mengevaluasi dan merevisi kegiatan-kegiatan yang

di anggap perlu. Selain itu pengelolaan pendidikan bertujuan

sebagai upaya sekolah dalam mendukung dan menjabarkan wajib

belajar 9 tahun.

1.3 Ruang Lingkup Pengelolaan PendidikanRuang lingkup pengelolaan pendidikan merupakan upaya untuk

menggali, memupuk, menggerakan dan mempertahankan sumber daya

pendidikan secara seimbang dan berkesinambungan demi tercapainya

tujuan melalui sistem kerja sama. Adapun bidang garapan antara

lain:

1. Inventarisasi sumberdaya pendidikan.

2. Program pengelolaan sistem kerja sama disetiap bidang garapan

melalui:

Pengelolaan Kurikulum.

Pengelolaan Kesiswaan.

Pengelolaan Ketenagaan.

Pengelolaan Keuangan.

Pengelolaan Sarana Prasarana.

Pengelolaan Potensi Masyarakat Sekitar.

Pengelolaan Program SK.

Pengelolaan Administrasi Sekolah.

Pengelolaan BP/BK.

Pengelolan Laboratorium.

Pengelolaan Perpustakaan.

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

Pengelolaan Hasil Penelitian.

Pengelolaan Manajemen keterampilan.

1.3.1 Standar Pengelolaan Pendidikan

1. Kerangka PP No.19 Tahun 2005Kehadiran Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 ini

merupakan salah satu tuntutn dari UU No.20 Tahun 2003 yang

mngisayartkan adanya standardisasi pendidikan di

Indonesia. Ketentuan tersebut berdasarkan Pasal 35 ayat

(4), Pasal 36 ayat (4), Pasal 37 ayat (3), Pasal 42 ayat

(3), Pasal 43 ayat (2), Pasal 59 ayat (3), Pasal 60 ayat

(4), dan Pasal 61 ayat (4) Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003.

Oleh karena itu, PP ini hadir untuk memenuhi Amanat

UU tersebut. Selain itu, UUD 1945 pun sudah

mengisayaratkan adanay satu sistem pendidikan yang bisa

mencerdasakan kehidupan bangsa.

Dalam PP ini, terkandung 17 Bab dan 97 Pasal. Secara

keseluruhan, semuanya mengatur tentang delapan standar

nasional pendidikan (SNP) yang harus dilaksanakan oleh

setiap lembaga pendidikan di Indonesia. Secara garis

besar, kedelapan standar pendidikan diatur dalam PP ini,

namun secara rinci, setiap standar memiliki peraturan

tersendiri.

17 bab dalam PP tersebut, adalah :

Bab I         : Ketentuan Umum

Bab II        : Lingkup, Fungsi dan Tujuan

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

Bab III      : Standar Isi

Bab IV      : Sandar Proses

Bab V        : Standar Kompetensi Lulusan

Bab VI      : Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Bab VII     : Standar Sarana dan Prasarana

Bab VIII   : Standar Pengelolaan

Bab IX      : Standar Pembiayaan

Bab X        : Penilaian Pendidikan

Bab XI      : Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

Bab XII     : Evaluasi

Bab XIII   : Akreditasi

Bab XIV   : Sertifikasi

Bab XV     : Penjaminan Mutu

Bab XVI   : Ketentuan Peralihan

Bab XVII  : Ketentuan Penutup

2. Kerangka Permendiknas No.19 tahun 2007Permendiknas No.19 Tahun 2007 ini merupakan

penejelasan dari PP No.19 Tahun 2005 mengenai standar

pengelolaan. Permen ini membahas

standardisasi ,penegelolaan pendidikan yang

diselenggarakan oleh satuan pendidikan dasar dan menengah.

Selain itu, Permendiknas ini  merupakan penjabaran lebih

rinci dari UU sistem pendidikan nasioanal.

Secara garis besar, peraturan ini hanya memuat dua

pasal. Selebihnya, penejelasan dari permen ini ada pada

bagaian lampiran. Dalam lampiran permen ini ada enam poin

penting yang arus diperhatikan oleh setiap satuan

pendidikan dasar dan menengah. Enam poin tersebut adalah :

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

a.Perencanaan Program

b.Pelaksanaan Rencana Kerja

c.Pengawasan dan Evaluasi

d.Kepemimpinan Sekolah/Madrasah

e.Sistem Informasi Manajemen

f.Penilaiaan Khusus

3. Kandungan PP No.19 tahun 2005 dan Permendiknas No.192007

PP No.19 tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, Peraturan

pemerintah No.19 tahun 2005 mengatur tentang standar

nasioanl pendidikan yang ada di Indonesia. Delapan standar

tersebut diatur secara garis besar dalam PP ini, namun

penjelasannya dijabarkan oleh peraturan lain.

Delapan standar pendidikan yang dimaksud adalah :

1. Standar isi

Standar Isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat

kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang

kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,

kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran

yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang

dan jenis pendidikan tertentu.  Secara lebih rinci,

standar isi diatur dalam Permendiknas No. 22 th 2006

2. Standar Proses

Standar Proses adalah standar nasional pendidikan yang

berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu

satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi.

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

Secara lebih rinci lagi, standar ini diatur dalam

Permendiknas No. 41 th 2007

3. Standar Kompetensi Lulusan

Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi

kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,

dan keterampilan. Secara lebih rinci lagi, peraturan

tentang standar kompetensi lulusan diatur dalam

Permendiknas No. 23 Tahun 2006.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Standar Pendidik dan tenaga kependidikan adalah

kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik

maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Secara

lebih rinci, peraturan yang terkait dengan standar ini

adalah Permendiknas No. 16  th 2007, Permendiknas No.

13 th 2007, Permendiknas No. 12 th 2007

5. Standar Pengelolaan

Standar pengelolaan adalah standar dalam mengelola

pendidikan dalam satu lembaga pendidikan. Dalam

standar ini, pendidikan dikelola  oleh satuan

pendidikan, pemerintah daerah, dan pemerintah.

Dalam PP ini Dikdasmen  menerapkan manajemen berbasis

sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian,

kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan

akuntabilitas. Sedangkan Pendidikan tinggi (PT)

menerapkan otonomi perguruan tinggi yang dalam batas-

batas yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

yang berlaku memberikan kebebasan dan mendorong

kemandirian.

Secara lebih rincinya lagi peraturan ini diatur dalam

Permendiknas No. 19 th 2007, dan dipertegas lagi

secara menyeluruh untuk setiap satuan pendidikan oleh

PP No.17 tahun 2010.

6. Standar Sarana dan Prasarana

Standar sarana dan Prasarana adalah standar nasional

pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal

tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat

beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja,

tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta

sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang

proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi

informasi dan komunikasi. Secara lebih rinci, standar

ini diatur dalam Permendiknas No. 24 th 2007.    

7. Standar Pembiayaan

Standar Pembiayaan adalah standar yang mengatur

komponen dan besarnya biaya operasiional satuan

pendidikan yang berlaku selama satu tahun.

Sedangkanlebih rinci lagi, standar pembiayaan diatur

dalam Permendiknas No. Th 2008.

8. Standar Penilaian Pendidikan

Standar Penilaian Pendidikan adalah standar nasional

pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur,

dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

Secara lebih rinci, standar ini diatur dalam

Permendiknas No. 20 th. 2007.

Permendiknas No.19 Tahun 2007 tentang Standar

Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah

Dalam Permendiknas ini terkandung beberapa

poinpenting, diantaranya :

1.    Perencanaan Program

Perencanaan program dalam pengelolaan pendidikan

meliputi : Pembuatan Visi, Misi, Tujuan, dan rencana

Kerja.

Visi sekolah/madrasah:

Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future)

yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu

tertentu. Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau

ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini

yang menjangkau masa yang akan datang (Akdon, 2006:94).

Hax dan Majluf dalam Akdon (2006:95) menyatakan bahwa visi

adalah pernyataan yang merupakan sarana untuk:

Bagi sekolah Visi adalah imajinasi moral yang

menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa

datang. Imajinasi ke depan seperti itu akan selalu

diwarnai oleh peluang dan tantangan yang diyakini akan

terjadi di masa datang. Dalam menentukan visi tersebut,

sekolah harus memperhatikan perkembangan dan tantangan

masa depan.

Visi sekolah menurut Permendiknas No 19 Tahun 2007

arus memenuhi kritria sebagai berikut :

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

1.dijadikan sebagai cita-cita bersama warga

sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan

pada masa yang akan datang;

2.mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada

warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang

berkepentingan;

3.dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga

sekolah/madrasah dan pihak-pihak yang berkepentingan,

selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi

pendidikan nasional;

4.diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh

kepala sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan

komite sekolah/madrasah;

5.disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan

segenap pihak yang berkepentingan;

6.ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai

dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.

Misi Sekolah /Madrasah

Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus

dicapai organisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan

di masa datang (Akdon, 2006: 97). Pernyataan misi

mencerminkan tentang penjelasan produk atau pelayanan

yang ditawarkan.

Misi merupakan tindakan atau upaya untuk mewujudkan

visi. Jadi misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk

rumusan tugas, kewajiban, dan rancangan tindakan yang

dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Dengan kata lain,

misi adalah bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan yang

dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya.

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

Misi sekolah menurut Permendiknas No.19 tahun 2007 harus

memenuhi kriteria :

1. memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah/madrasah

sesuai dengan tujuan pendidikan nasional;

2. merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu

tertentu;

3. menjadi dasar program pokok sekolah/madrasah;

4. menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan

mutu lulusan yang diharapkan oleh sekolah/madrasah;

5. memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan

dengan program sekolah/madrasah;

6. memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan

kegiatan satuan-satuan unit sekolah/madrasah yang

terlibat;

7. dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang

berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan

diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin

oleh kepala sekolah/madrasah;

8. disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan

segenap pihak yang berkepentingan;

9. ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai

dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.

Tujuan Sekolah /Madrasah

Tujuan menggambarkan arahan yang jelas bagi sekolah.

Perumusan tujuan akan strategi/perlakuan, arah kebijakan

dan program suatu sekolah. Oleh karena itu perumusan

tujuan harus memberikan ukuran lebih spesifik dan

akuntabel.

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

Perumusan tujuan menurut Permendiknas no.19 Tahun

2007 harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1)      menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai

dalam jangka menengah (empat tahunan);

2)      mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan

nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat;

3)      mengacu pada standar kompetensi lulusan yang

sudah ditetapkan oleh sekolah/madrasah dan

Pemerintah;

4)      mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang

berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan

diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin

oleh kepala sekolah/madrasah;

5)      disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah

dan segenap pihak yang berkepentingan.

Program/ Rencana Kerja Sekolah / Madrasah

Program merupakan implementasi dari visi, misi dan

tujuan. Program yang dimaksudkan dalam makalah ini adalah

program operasional. Program operasional didefinisikan

sebagai kumpulan kegiatan yang dihimpun dalam satu kelompok

yang sama secara sendiri-sndiri atau bersama-sama untuk

mencapai tujuan dan sasaran (Kdon, 2006:135). Program

merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis dan terpadu,

dilaksanakan oleh satu instansi pemerintah atau lebih

ataupun dalam rangka kerja sama dengan masyarakat atau yang

merupakan partisipasi aktif masyarakat guna mencapai tujuan

dan sasaran yang telah ditetapkan.

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

Perumusan program kerja sekolah berdasarkan atas

perumusan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan

kebijakan yang telah ditetapkan. Dalam merumuskan program

kerja sekolah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

a. Sekolah/Madrasah membuat:

1)   rencana kerja jangka menengah yang menggambarkan

tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun

yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai

dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu

lulusan;

2)    rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam Rencana

Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M)

dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah.

b. Rencana kerja jangka menengah dan tahunan

sekolah/madrasah:

1)  disetujui rapat dewan pendidik setelah

memperhatikan pertimbangan dari komite

sekolah/madrasah dan disahkan berlakunya oleh dinas

pendidikan kabupaten/kota. Pada sekolah/madrasah

swasta rencana kerja ini disahkan berlakunya oleh

penyelenggara sekolah/madrasah;

2)   dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca oleh

pihak-pihak yang terkait.

c. Rencana kerja empat tahun dan tahunan disesuaikan dengan

persetujuan rapat dewan pendidik dan pertimbangan komite

sekolah/madrasah.

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

d. Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan

sekolah/madrasah yang ditunjukkan dengan kemandirian,

kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.

Rencana kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas mengenai:

1)      kesiswaan;

2)      kurikulum dan kegiatan pembelajaran;

3)      pendidik dan tenaga kependidikan serta

pengembangannya;

4)      sarana dan prasarana;

5)      keuangan dan pembiayaan;

6)      budaya dan lingkungan sekolah;

7)      peranserta masyarakat dan kemitraan;

8)      rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada

peningkatan dan pengembangan mutu.

2. Pelaksanan Program

Pelaksanaan Rencana Kerja Sekolah/Madrasah meliputi

seluruh bidang pelaksanaan operasionalsekolah, meliputi: bidang

kesiswaan, kurikulum dan kegiatan pembelajaran, pendidik dan

tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, keuangan dan

pembiayaan, budaya dan lingkungan sekitar serta peran serta

masyarakat dan kemitraan sekolah. Seluruh bidang tersebut

diselenggarakan dan dikelola oleh satuan pendidikan yang

dibentuk dalam struktur organisasi sekolah/madrasah. Struktur

organisasi sekolah terdiri dari: semua pimpinan, pendidik, dan

tenaga kependidikan yang mempunyai uraian tugas, wewenang, dan

tanggung jawab yang jelas tentang keseluruhan penyelenggaraan

dan administrasi sekolah. Pelaksanaan rencana kerja/kegiatan

sekolah dilaksanakan berdasarkan rencana kerja tahunan oleh

penanggung jawab kegiatan. Berikut ini beberapa pelaksanaan

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

kegiatan sekolah yang dilaksanakan berdasarkan bidang

garapannya, meliputi:

Bidang Kesiswaan

1.Menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional mengenai

proses penerimaan peserta didik.

2.Memberikan layanan konseling kepada peserta didik.

3.Melaksanakan kegiatan ekstra dan nonkurikuler untuk para

peserta didik.

4.Melakukan pembinaan prestasi unggulan.

5.Melakukan pelacakan terhadap alumni.

Bidang Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran

1.Menyusun KTSP dan jadwal berdasarkan kalender pendidikan.

2.Menyusun dan mengembangkan program pembelajaran

berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

ditetapkan.

3.Menyusun program penilaian hasil belajar peserta didik.

4.Menyusun dan menetapkan peraturan akademik.

Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1.Menyusun program pendayagunaan pendidik dan tenaga

kependidikan.

2.Mengangkat pendidik dan tenaga kependidikan tambahan yang

dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan

oleh penyelenggara sekolah.

Bidang Sarana dan Prasarana

1.Menetapkan kebijakan program secara terttulis mengenai

pengelolaan sarana dan prasarana.

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

2.Merencanakan, mengadakan, memelihara sarana dan prasarana

yang ada di sekolah.

3.Menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan

sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum.

Bidang Keuangan dan Pembiayaan

Menyusun pedoman pengelolaan biaya investasi dan

operasional yang mengacu pada standar pembiayaan.

Bidang Budaya dan Lingkungan Sekolah

-       Menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan

pendidikan yang kondusif untuk pembelajaran yang

efisien dalam prosedur pelaksanaan.

-       Menetapkan pedoman tata tertib/peraturan sekolah.

-       Menetapkan kode etik warga sekolah.

Bidang Humas/Peran serta Masyarakat dan Kemitraan Sekolah

Sekolah menjalin kemitraan dan kerja sama dengan

masyarakatt dan lembaga lain untuk mendukung program

pelaksanaan kegiatan sekolah dalam rangka pengelolaan

pendidikan

3. Pengawasan dan Evaluasi

Pengawasan dapat diartikan sebagai proses kegiatan

monitoring untuk meyakinkan bahwa semua kegiatan organisasi

terlaksana seperti yang direncanakan dan sekaligus juga

merupakan kegiatan untuk mengoreksi dan memperbaiki bila

ditemukan adanya penyimpangan yang akan mengganggu pencapaian

tujuan (Robbins 1997).

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

Sekolah harus objektif, bertanggung jawab dan

berkelanjutan dalam melakukan pengawasan. Pengawasan meliputi

pemantauan, supervise, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut

hasil pengawasan. Pemantauan dilakukan oleh komite sekolah,

sedangkan supervise dilakukan secara teratur dilakukan oleh

kepala sekolah . guru melaporkan hasil evaluasi dan penilaian

sekurang-kurangnya kepada kepala sekolah.

Setiap pihak yang menerima laporan hasil pengawasan harus

menindaklanjuti setiap laporan yang diterimanya dan menggunakan

hasil pemantauan atau pengawasan tersebut untuk memperbaiki

kinerja sekolah dan sebagai sarana pendidikan.

Program Evaluasi

Jenis-Jenis Evaluasi:

a.Evaluasi diri adalah evaluasi yang dilakukan pihak sekolah

untuk menilai kinerja sekolah itu sendiri. Pihak sekolah

menetapkan prioritas indicator untuk mengukur, menilai kinerja

dan melakukan perbaikan dalam rangka pelaksaaan Standar

Nasional Pendidikan. Evaluasi diri atau evaluasi sekolah

dilakukan secara periodic berdasarkan pada data dan informasi

yang sahih

b.Evaluasi dan pengembangan KTSP adalah proses yang dilakukan

secara komprehensif dan flexible agar bisa menghadapi kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi yang mutakhir danbersifat

menyeluruh yang artinya melibatkan semua pihak

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

c.Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga pendidik meliputi

kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja

dan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam pelaksaan

tugas. Evaluasi harus emperhatikan pencapaian prestasi dan

perubahan perubahan peserta didik

Akreditasi sekolah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan

oleh pemerintah atau lembaga yang berwenang untuk menentukan

tingkat kelayakan suatu sekolah/madrasah berdasarkan kriteria

yang telah ditetapkan, sebagai bentuk akuntabilitas publik

yang dilakukan secara obyektif, adil, transparan, dan

komprehensif dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang

mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan.

d. Kepemimpinan Sekolah

Secara umum kepemiminan dapat dirumuskan sebagai berikut.

“Kepemimpinan berarti kemauan dan kesiapan yang dimiliki oleh

seseorang ubtuk dapat memengaruhi, mendorong, mengajak,

menuntun, menggerakan, mengarahkan dan kalau perlu memaksa

orang atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan

selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat menbantu tercapainya

suatu tujuan tertentu ang telah ditetapkan.

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan

kelompok yang diorganisir menuju kepada penentuan dan

pencapaian tujuan (Ralp M Stogdil). Sedangkan menurut Sondang P.

Siagian, kepemimpinan mrupakan motor atau daya penggerak

daripada semua sumber-sumber, dan alat yang tersedia bagi

suatu organisasi.

Fungsi Pemimpin

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

Fungsi utama pemmpin pendidikan adalah kelompok untuk belajar

memutuskan  dan bekerja, antara lain:

a)      Pemimpin membantu terciptanya suasana persaudaraan,

kerjasama dengan penuh rasa kebebasan.

b)      Pemimpin membatu kelompok untuk menorganisir diri

yaitu ikut serta dalam memberikan rangsangan dan bantuan

kepada kelompok dalam menetapkan dan menjelaskan tujuan.

c)      Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur

kerja, yaitu membantu kelompok dalam menganalisis situasi

untuk kemudian mentapkan prosedur mana yang paling praktis

dan efektif.

d)     Pemimpin bertanggung jawb dalam mengambil keputusan

bersama dengan kelompok. Pemimpin member kesempatan kepada

kelompok untuk belajar dari pengalaman. Pemimpin mempunyai

tanggung jawab untuk melatih kelompok menyadari proses dan

isi pekerjaan yang dilakukan dan beran menilai hasilnya

secara jujur dan objektif.

Tugas dan Kewajiban Pemimpin sekolah/madrasah :

1.Menjabarkan visi ke dalam misi target mutu yang akan

dicapai

2.Merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai

3.Menganalisis tnatangan, peluang, kekuatan dan kelemahan

sekolah dan madrasah

4.Membuat rencana kerja strategis dan rencan kerja tahunan

untuk pelaksanaan peningkatan mutu

5.Bertanggung jawab dalam membuat keputusan anggaran

sekolah dan madrasah

6.Melibatkan guru, komite sekolah dalam pengambilan

keputusan penting sekolah/madrasah. Dalam hal ini sekolah

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

/ madrasah swasta, pengambilan keputusan tersebut harus

melibatkan penyelenggara sekolah dan madrasah.

7.Berkomunikasi untuk menciptakan dukungan intensif dari

orang tua peserta didikdan masyarakat

8.Menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pendidikan dan

tenaga kependidikan dengan menggunakan sistem pemberian

penghargaan atas prestasi dan sangsi atas pelanggaran

peraturan dank kode etik

9.Menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi

peserta didik

10. Bertanggungjwab atas perencanaan partisifatif

mengenai pelaksanaan dan kurikulum

11. Melaksanakan dan merumuskan program supervise, serta

memanfaatkan hasil supervise untuk meningkatkan kinerja

sekolah dan madrasah

12. Meningkatkan mutu pendidikan

13. Member teladan dan menjaga nama baik lembaga,

profesi  dan kedudukan sesuaidengan kepercayaan yang

diberikan kepadanya

14. Memfasilitasi pengembanga, penyebarluasan dan

pelaksanaan visi pembelajaran yang dikomunikasikan dengan

baik dan didukung oleh komunitas sekolah/madrasah

15. Membantu, membina dan mempertahankan lingkungan

sekolah / madrasah dan progam pembelajaran yang kondusif

bagi proses belajar peserta didik dan pertumbuhan

profesional para guru dan tenaga kependidikan

16. Menjamin manajemen organisasi dan pengoperasian

sumber daya sekolah/madrasah untuk menciptakan lingkungan

belajar yang aman, sehat efisien dan efektif

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

17. Menjalin kerjasama dengan orang tua peserta didik dan

masyarakat dan komite sekolah / madrasah menanggapi

kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam dan

memobilisasi sumber daya masyrakat

18. Member contoh/teladan/tindakan yang bertanggung jawab

1.4 Dampak Positif dan Negatif Globalisasi pada

pendidikan Dalam dunia pendidikan, globalisasi membawa banyak dampak

dan efek. Dampak tersebut tak hanya bersifat positif tapi

juga berdampak negative.

1. Dampak Positif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan

a. Kemajuan teknologi;

Maju dengan pesatnya perkembangan teknoligi di

era globalisasi ini, berdampak kepada dunia

pendidikan, antara lain di bidang proses

pembelajaran. Pengajaran yang bersifat klasikal

berubah menjadi pengajaran yang berbasis teknologi

baru seperti internet dan computer. Apabila dulu,

guru menulis dengan sebatang kapur, sesekali membuat

gambar sederhana atau menggunakan suara-suara dan

sarana sederhana lainnya untuk mengkomunikasikan

pengetahuan dan informasi. Sekarang sudah ada

computer. Sehingga tulisan, film, suara, music,

gambar hidup, dapat digabungkan menjadi suatu proses

komunikasi.

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

b. Perubahan Corak Pendidikan.

Mulai longgarnya kekuatan kontrol pendidikan

oleh negara. Tuntutan untuk berkompetisi dan tekanan

institusi global, seperti IMF dan World Bank, mau

atau tidak, membuat dunia politik dan pembuat

kebijakan harus berkompromi untuk melakukan

perubahan. Lahirnya UUD 1945 yang telah diamandemen,

UU Sisdiknas, dan PP 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan (SNP) setidaknya telah membawa

perubahan paradigma pendidikan dari corak

sentralistis menjadi desentralistis. Sekolah-sekolah

atau satuan pendidikan berhak mengatur kurikulumnya

sendiri yang dianggap sesuai dengan karakteristik

sekolahnya. Serta Kemudahan dalam mengakses Informasi

Dalam dunia pendidikan, teknologi hasil dari

melambungnya globalisasi seperti internet dapat

membantu siswa untuk mengakses berbagai informasi dan

ilmu pengetahuan serta sharing riset antar siswa

terutama dengan mereka yang berjauhan tempat

tinggalnya. Dampak positif global ini menurut H.

Abuddin Nata (2003)[6]adalah semakin mudahnya

mendapatkan informasi dalam waktu yang singkat.

c. Pembelajaran Berorientasikan Kepada Siswa.

Dulu, kurikulum terutama didasarkan pada

tingkat kemajuan sang guru. Tetapi sekarang,

kurikulum didasarkan pada tingkat kemajuan siswa. KBK

yang dicanangkan pemerintah tahun 2004 merupakan

langkah awal pemerintah dalam mengikutsertakan secara

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

aktif siswa terhadap pelajaran di kelas yang kemudian

disusul dengan KTSP yang didasarkan pada tingkat

satuan pendidikan.

Di dalam kelas, siswa dituntut untuk aktif

dalam proses belajar-mengajar. Dulu, hanya guru yang

memegang otoritas kelas. Berpidato di depan kelas.

Sedangkan siswa hanya mendengarkan dan mencatat.

Tetapi sekarang siswa berhak mengungkapkan ide-idenya

melalui presentasi. Disamping itu, siswa tidak hanya

bisa menghafal tetapi juga mampu menemukan konsep-

konsep, dan fakta sendiri.

Dampak Positif lainnya adalah:

a. Perubahan Tata Nilai Masyarakat

Globalisasi menyebabkan pergeseran nilai dan sikap

masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.

b. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

membuat masyarakat menjadi lebih mudah dalam

beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.

c. Kehidupan yang lebih Baik.

Globalisasi mendorong pertumbuhan industri

canggih yang merupakan salah satu usaha mengurangi

penggangguran dan meningkatkan taraf hidup

masyarakat.

Disamping itu globalisasi berdampak pula

kepada :

1. Akan semakin mudahnya akses informasi

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

2. Globalisasi dalam pendidikan akan menciptakan

manusia yang profesional dan berstandar

internasional dalam bidang pendidikan

3. Globalisasi anak membawa dunia pendidikan Indonesia

bisa bersaing dengan negara-negara lain.

4. Globalissi akan menciptakan tenaga kerja yang

berkualitas dan mampu bersaing.

5. Adanya perobahan struktur dan sistem pendidikan

yang memiliki tujuan untuk meningkatkan mutu

pendidikan, perkembangan ilmu pengetahuan dalam

pendidikan akan sangat pesat.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dampak

positif globalisasi terhadap dunia pendidikan cukup banya,

dampak positif tersebut sekaligus sebagai peluang untuk

menciptakan sekolah unggul bertarap internasional yang

memiliki akses informasi global, yang dapat menghasilkan

generasi terdidik yang profesional dan memiliki skill yang

dapat bersaing dengan tenaga kerja dinegara lain, di

dunia internasional, dan daya tahan terhadap terpan

negatif dari globalisasi.

2. Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan

Meskipun cukup banyak dampak positip yang tibmul

akibat dari globalisasi, namun tidak sedikit pula dampak

negatif yang timbul antara lain:

a. Komersialisasi Pendidikan

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

Era globalisasi mengancam kemurnian dalam pendidikan.

Banyak didirikan sekolah-sekolah dengan tujuan utama

sebagai media bisnis.

Kasus kampus UTS tahun 2008 lalu, merupakan bukti nyata

kemerosotan nilai-nilai luhur dalam pendidikan. Gelar

dapat diperoleh dengan harga murah. Tanpa harus mengikuti

proses belajar mengajar yang sesuai prosedur. Munculnya

sekolah-sekolah swasta elit yang bersaing menawarkan

terobosan-terobosan baru dalam dunia pendidikan yang

kebanyakan hanya sebagai media bisnis. Karena mereka

menyodorkan terobosan dalam dunia pendidikan dengan

imbalan uang yang tak sedikit jumlahnya.

b. Bahaya Dunia Maya.

Dampak lain yang ditimbulkan dari globalisasi adalah

Dunia maya selain sebagai sarana untuk mengakses

informasi dengan mudah juga dapat memberikan dampak

negative bagi siswa. Terdapat pula, Aneka macam materi

yang berpengaruh negative bertebaran diinternet.

Misalnya: pornografi, kebencian, rasisme, kejahatan,

kekerasan, dan sejenisnya.

Berita yang bersifat pelecehan seperti pedafolia, dan

pelecehan seksual pun mudah diakses oleh siapa pun,

termasuk siswa. Barang-barang seperti viagra, alkhol,

narkoba banyak ditawarkan melalui internet. Contohnya, 10

Oktober 2012 lalu diberitakan salah seorang siswi SMA di

Jawa Timur pergi meninggalkan sekolah demi menemui

seorang lelaki yang dia kenal melalui situs pertemanan

“facebook”. Hal ini sangat dampak negatif pada proses

Pembelajarannya.

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

c. Ketergantungan

Mesin-mesin penggerak globalisasi seperti computer

dan internet dapat menyebabkan kecanduan pada diri siswa

ataupun guru. Sehingga guru ataupun siswa terkesan tak

bersemangat dalam proses belajar mengajar tanpa bantuan

alat-alat tersebut.

Dampak negatif lainnya adalah:

a. Munculnya Pola Hidup Konsumtif

Globalisasi mendorong perkembangan industri yang

pesat untuk penyediaan barang kebutuhan masyarakat

sehingga tingkat konsumsi masyarakat juga akan

meningkat.

b. Munculnya Sikap Individualistik

Karena dimudahkan teknologi maju, masyarakat menjadi

individualistik.

c. Gaya Hidup Kebarat-baratan

Globalisasi memunculkan sifat kebarat-baratan dari generasi muda. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.

1.5 Implementasi Permendiknas No.19 tahun 2007

Permendiknas No. 19 Tahun 2007 merupakan salah satu

penjabaran dari pelaksanaan Peraturan Pemerintah No.19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan terutama

berkaitan dengan satandar pengelolaan pendidikan yang

seharusnya dilaksanakan oleh satuan pendidikan dasar dan

menengah yang berada di wilayah hukum negara kesatuan

Republik Indonesia.

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

Bila dilihat pada kebanyakan satuan pendidikan yang

ada saat ini masih kurangnya sumber daya manusia (SDM)

yang diharapkan mampu menjabarkan Permendiknas No.19 tahun

2007. Sebagai contoh jika dilihat dari aspek kurikulum,

pola penerapan KTSP terbentur pada masih minimnya kualitas

guru dan sekolah, sarana dan prasarana pendukung. Sebagian

besar guru belum bisa diharapkan memberikan kontribusi

pemikiran dan ide-ide kreatif untuk menjabarkan panduan

kurikulum itu (KTSP), baik di atas kertas maupun di depan

kelas. Salah satu penyebabnya antara lain masih rendahnya

kualifikasi akademik tenaga pendidik dan kependidikan.

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan Badan Penelitian dan

Pengembangan Depdiknas pada tahun 2004, bahwa dari 2,7

juta guru menunjukkan bahwa ketidaksesuaian ijasah yang

mengajar di jenjang pendidikan dasar dan menengah

menunjukkan kecenderungan yang kurang mengembirakan, jika

mengacu pada persyaratan yang ada. Guru SD tercatat 66,11%

yang tidak memiliki ijasah sesuai ketentuan, guru SMP

39,99% , dan guru SMA sebanyak 34,08%. Selain itu tercatat

secara umum terdapat 15,21% guru pada berbagai jenjang

pendidikan dasar dan menengah yang mengajar tidak sesuai

dengan kompetensinya. Hasil survey Human Development

Indeks (HDI) sebanyak 60% guru SD, 40% guru SMP, 43% guru

SMA, dan 34% guru SMK belum memenuhi standarisasi mutu

pendidikan nasional. Lebih mengkhawatirkan lagi bila 17,2%

guru di Indonesia mengajar bukan pada bidang keahliannya

(Toharudin, Oktober 2005 dalam Muhyi,Dindin MZ, 2007).

1.6 Solusi Pemerataan Standardisasi Pengelolaan

Pendidikan

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

Untuk menangani permasalahan tersebut, perlu diambil langkah-

langkah kebijaksanaan baik mengenai implementasi Permendiknas

No.19 tahun 2007. Langkah-langkah kebijaksanaan yang ditempuh

antara lain sebagai berikut:

1. Perlu diciptakan sistem informasi yang dapat

mengkomunikasikan/memantau perkembangan pelaksanaan

Permendiknas No.19 tahun 2007 pada berbagai daerah

diseluruh tanah air.

2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan profesionalisme

(Pembina, pengawas/ penilik, kepal sekolah, guru) agar

Permendiknas No.19 tahun 2007 dapat dilaksanakan dengan

sebaik-baiknya.

3. Mencukupi fasilitas pendukung pelaksanaan Permendiknas

No.19 tahun 2007 baik oleh masyarakat maupun pemerintah

(buku, alat pendidikan, dan sarana pendidikan lainnya)

4. Meningkatkan kesejahteraan bagi para pelaksana pendidikan

agar berfungsi sesuai tugas dan tanggung jawabnya.

5. Menciptakan kondisi yang kondusif yang dapat memberikan

kemungkinan para pelaksana pendidikan menjalankan tugasnya

secara kreatif, inovatif, dan bertanggung jawab.

6. Untuk dapat menciptakan pengelolaan pendidikan yang sesuai

dengan perundang-undangan yang ada dan sesuai dengan

peraturan dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebaiknya sumber daya manusia yang berada di bidang

tersebut merupakan administrator dan manajer pendidikan

yang sesuai yang telah menempuh pengajaran dan pembekalan

mengenai seluruh kegiatan pengelolaan pendidikan yang

sesuai dengan keilmuan administrasi/manajemen pendidikan.

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

7. Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk ikut serta

berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di

sekolah dan memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap

kondisi sekolah.

KesimpulanPengelolaan pendidikan merupakan usaha tersencana dalam

mengelola seluruh sumber daya pendidikan oleh beberapa orang

dalam satu system pendidikan untuk mncapai tujuan pendidikan

baik secara makro atau mikro. Pengelolaan pendidikan merupakan

hal yang penting dalam sebuah pengelolaan lembaga pendidikan.

Baik buruknya satu lembaga pendidikan bisa dinilai dari

proses pengelolaan pendidiokan, sehingga tidak heran jika ada

yang memandang kesuksesan suatu lembaga pendidikan tergantung

pada administrasi/pengelolaannya.

Menurut Permendiknas no.19 tahun 2007 ada enam hal yang

harus diperhatikan dalam pengelolaan pendidikan yang

dilaksanakan di satuan pendidikan dasar dan menengah. Enam hal

tersebut yaitu : Perencanaan program, pelaksanaan program,

pengawasan dan evaluasi program, Kepemimpinan sekolah, Sistem

informasi manajemen, dan penilaian khusus. Badan yang berhak

menilai dan memantau standar pengelolaan ini adalah Badan

Standardisasi Nasioanl Pendidikan (BSNP).

Implementasi dari permendiknas ini tentunya memerlukan

pengawasan serta pembinaan yang efektif dari berbagai pihak.

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

Sehingga cita-cita standardisasi pengelolaan pendidkan di

Indonesia bisa tercapai. Saat ini standardisasi yang diharapkan

baru sekedar harapan, pada kenyataannya memang belum semua

lembaga bisa melaksanakan peraturan ini secara baik dan benar.

Oleh karena itu perlu pengawasan dan penbinaan dari berbagai

pihak.

Solusi dari pemerataan standardisasi ini bisa melalui

intensnya pembinaan dari pemerintah dan juga pihak-pihak yang

peduli terhadap kemajuan pendidikan Indonesia. Keikutsertaan

para ahli dalam bidang administrasi dan manajemen pendidikan

bisa menjadi salah satu solusi yang bisa ditempuh untuk kemajuan

pengeloaan pendidikan, karena pada dasarnya keilmuan

administrasi/manajemen pendidikan mempelajari pengelolaan

pendidikan baik secara makro, maupun mikro.

SaranDari makalah kecil yang kami susun ini, bisa diambil

saran/rekomendasi sebagai berikut :

1. Bagi para pengambil kebijakan untuk lebih mengawasi dan

memberikan pembinaan lebih dalam implementasi dari sebuah

produk hukum pendidikan. Sehingga maksud yang diharapkan

bisa tercapai.

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

2. Bagi pelaksana lembaga pendidikan untuk terus meningkatkan

kemampuan konsep dan praktis secara ilmiah dalam

pengelolaan pendidikan.

3. Bagi para ahli administrasi/manajemen pendidikan, baik

mahasiswa ataupun tenaga ahli, untuk ikut serta dalam

pendampingan dan bimbingan dalam pengelolaan pendidikan.

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

Referensi:

http://srihendrawati.blogspot.com/2010/05/analisis-swot-

permendiknas-no19-tahun.html

Akdon. 2009. Strategic Management for Educational Management.

Bandung: Alfabeta.

Depdiknas. 2005. Standar Nasional Pendidikan,Jakarta: Peraturan

Pemerintah RI No.19 tahun 2005

Depdiknas. 2006. Standar Isi, Jakarta : Permendiknas No 22 tahun

2006

Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi Lulusan, Jakarta :

Permendiknas No.23 tahun 2006

Depdiknas. 2006. Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi

Lulusan, Jakarta: Permendiknas No.24 tahun 2006

Depdiknas. 2007. Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta: Permendiknas No. 19

tahun 2007

Hasan,Hamid,S. Pendekatan Multikultural untyuk Penyempurnaan

Kurikulum Nasional disajikan pada seminar Pengembangan

Kurikulum, pada Universitas Pendidikan Indonesia (UPI),Bandung:

tidak diterbitkan.

Hendrawati, Sri. 2007. Analisis Kebijakan KTSP. Bandung: Sekolah

Pascasarjana UPI Bandung. Makalah, tidak diterbitkan.

Muhyi,Dindin MZ (2007), Jurnal: Pendidikan di Indonesia Harus

Berlandaskan Jati Diri Bangsa, Bandung: Al Mizan

Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Bandung: Fokusmedia

Peraturan Pemerintah Nomor: 28/1990, Tentang Pendidikan Dasar.

Jakarta

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan

Sularto,St. Praksis Pendidikan Minus Visi, Catatan atas ”Bongkar

Pasang” Kurikulum, Sebuah Opini. Jakarta–2005. www. ntt-

online.org.

Tilaar. 2009. Kekuasaan dan Pendidikan Nasional dalam Pusaran Kekuasaan.

Jakarta : PT Rineka Cipta.

Anatomiestreetsoldier.wordpress.com/2010/06/26/pengelolaan-

pendidikan/

http://armiakadir.blogspot.com/2013/01/globalisasi-dampaknya-

terhadap_8472.html

ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS GLOBLALISASI DAN STANDARISASI PENDIDIKAN LUAR BIASA Page 23